Latar akuntabel.
● Usaha untuk memberikan kesempatan yang sama kepada
perempuan setidaknya telah tercantum dalam beberapa peraturan
Belakang perundang-undangan
● Adanya keterwakilan perempuan yang muncul selaku aktor dalam
lembaga legislatif ataupun pengambil keputusan sebab perempuan
dianggap mempunyai kebutuhan-kebutuhan khusus yang dimana
hanya perempuan yang dapat menguasai dengan baik
Bagaimana Ketentuan
Rumusan Perbandingan jaminan
Bagaimana affirmative
action yang dilakukan
Masalah hak politik perempuan pemerintah untuk
di Indonesia dan Korea memenuhi hak
Selatan? keterwakilan perempuan
pada lembaga legislatif
di Indonesia dan Korea
Selatan?
Peraturan Perundang-undangan
● Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
Heonbeob]
on the Elimination of All Forms of Discrimination against Women (CEDAW), diratifikasi dengan Undang-
Undang Nomor 7 Tahun 1984 tentang Pengesahan Kesepakatan mengenai Penghapusan Seluruh
● Convention on the Elimination of All Forms of Discrimination against Women ratification and accession
by General Assembly resolution 34/180 of 18 December 1979 (Ratifikasi CEDAW Korea Selatan)
● National Human Rights Commission Of Korea Act (Undang-Undang Hak Asasi Manusia Korea Selatan)
● Undang-undang Nomor 7 Tahun 2023 Tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-
undang Nomor 1 Tahun 2022 Tentang Perubahan Atas Undang-undang Nomor 7 Tahun 2017 Tentang
Action Rakyat Daerah (DPRD) serta UU No. 2 Tahun 2008 tentang Partai
Politik. Pada hakikatnya, perempuan dan laki-laki mempunyai
akses yang sama dalam berpolitik ataupun dalam pemerintahan.
Undang-undang Nomor 7 Tahun 2023 Tentang Penetapan
Pemerintah Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang Nomor 1 Tahun
2022 Tentang Perubahan Atas Undang-undang Nomor 7 Tahun
2017 Tentang Pemilihan Umum Menjadi Undang telah
mengamanatkan keterwakilan perempuan sekurang-kurangnya
Indonesia 30% dalam susunan penyelenggara pemilu, yakni KPU dan
Bawaslu maupun peserta pemilu. Tiap institusi penyelenggara
pemilu tidak luput control untuk mendorong keterwakilan
perempuan dengan memberi ruang seluas-luasnya bagiu
perempuan untuk berpartisipasi. Partai politik pun sama, berlomba
untuk menggaet perempuan untuk pemenuhan kuota yang
disyaratkan 30% keterwakilan perempuan
Affirmative Action Korea Selatan
Affirmative action dari KWAU selaku civil society di Korea Selatan melakukan berbagai
upaya untuk dapat memperjuangkan kesetaraan gender di ranah politik Korea Selatan. .
Dengan peran tersebut KWAU melakukan berbagai upaya seperti terjun langsung dalam
parlemen, melakukan pertemuan langsung dengan anggota parlemen, partai politik,
ataupun pembuat kebijakan dengan tujuan untuk menyampaikan aspirasi para perempuan.
Selain itu KWAU juga membuat kebijakan yang diajukan kepada parlemen serta ikut turut
serta merevisi undang-undang. KWAU juga melakukan pendekatan dengan masyarakat
melalui penyediaan ruang publik untuk mereka menyuarakan aspirasi, membuat event yang
melibatkan mereka serta mempertemukan para aktivis perempuan
Kesimpulan
Keterwakilan perempuan di parlemen Indonesia dan
Korea Selatan dihambat oleh faktor-faktor yang relatif
sama. Hambatan oleh budaya yang patriarkis dan
sistem rekrutmen partai politik Dari factor tersebut
maka mengakibatkan kurangnya minat perempuan
dalam berpolitik, padahal sebenarnya tidak ada
kesenjangan gender dalam berpolitik atau memiliki hak
yang sama untuk dapat berpolitik.
This is where you section ends. Duplicate this set of slides as many times you need to go over all your sections.
Saran
Adapun solusi yang telah dilakukan oleh kedua negara ini memiliki
perempuan dalam ranah politik. Disisi lain menurut penulis affirmative action