Anda di halaman 1dari 6

PANITIA SEMBILAN

DISUSUN OLEH
KELOMPOK
1. RARA MONICA
2. LIANIA SALSABILA ZAHRIE
3. RENDRA GLOVANO
4. RIFKI NOVRIAN
GURU PEMBIMBING : FAREHA. S. Pd
Anggota Panitia Sembilan
Panitia Sembilan merupakan panitia kecil yang kemudian dibentuk dalam momen akhir sidang pertama dari BPUPKI (Badan Penyelidik Usaha-
Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia) yang berlangsung pada 29 Mei-1 Juni 1945. Anggota Panitia Sembilan sendiri ditetapkan pada 22 Juni
1945.
Seperti yang sudah diketahui bahwa BPUPKI dipimpin oleh Dr. Radjiman Wedyodiningrat dan bertugas dalam merumuskan beberapa hal
diantaranya bentuk negara serta dasar filsafat negara. Salah satunya adalah merumuskan dasar negara melalui Panitia Sembilan.
Anggota Panitia Sembilan ini diketuai oleh Ir. Soekarno dan wakil ketua Drs. Mohammad Hatta. Tugas panitia sembilan juga membahas serta
merumuskan dasar negara Indonesia. Selain itu, Panitia Sembilan juga bertugas untuk menampung berbagai macam masukan serta usulan dari
anggota BPUPKI. Kemudian, dari tugas tersebut, mulai dilakukan sidang, mulai dari 29 Mei hingga 1 Juni 1945.
Dari sidang ini sendiri kemudian menghasilkan Piagam Jakarta atau Jakarta Charter. Namun, sebelum menghasilkan Piagam Jakarta, sudah ada
beberapa tokoh nasional yang memberikan usul dasar negara, yaitu Ir. Soekarno, Mr. Soepomo, dan Mr. Muhammad Yamin. Ketiga tokoh nasional
itu memiliki gagasan tentang dasar negara yang berbeda.
Meskipun Mr.Soepomo bukan termasuk dari anggota Panitia Sembilan, tetapi peran beliau dalam menyampaikan gagasan sangatlah berarti.
Terlebih lagi, peran beliau dalam BPUPKI itu sendiri.
Kemudian, di tanggal 1 Juni 1945, Ir Soekarno menyampaikan pidatonya mengenai dasar negara Indonesia yang saat ini lebih kita kenal dengan
nama Pancasila. Mulai sejak saat itulah, Pancasila mulai digunakan sebagai dasar negara Indonesia. Namun, pada masa itu, isi dari Piagam Jakarta
atau Pancasila mengalami perubahan dikarenakan sila pertama dinilai kurang mencerminkan karakter bangsa Indonesia.
Maka dari itu, setelah adanya protes terhadap sila ke-1, maka teks Piagam Jakarta mengalami
perubahan. Akan tetapi, perubahan tersebut bukan lagi dilakukan oleh BPUPKI melainkan dilakukan
oleh PPKI. Hal ini dikarenakan pada masa perubahan teks tersebut, BPUPKI sudah dibubarkan dan
diganti dengan PPKI.
Pada dasarnya, Panitia Sembilan ini dibentuk setelah BPUPKI membentuk panitia delapan atau lebih
dikenal dengan sebutan “Panitia Kecil”. Pada masa itu, setelah Panitia Delapan selesai melakukan
rapat bersama 38 anggota BPUPKI, barulah dibentuk Panitia Sembilan oleh BPUPKI.
Panitia Sembilan bertugas untuk menyelidiki berbagai macam usul tentang rumusan dasar negara.
Dalam sidang ini sendiri berlangsung pada 22 Juni 1945. Ketua panitia sembilan ialah Ir. Soekarno
dengan wakil ketuanya adalah Drs. Mohammad Hatta. Anggota. Tokoh panitia sembilan yang terdiri
dari peserta di sidang BPUPKI, dan terdiri dari golongan Islam serta golongan nasionalis. Berikut
daftar anggota panitia sembilan:
Ir. Soekarno (menjabat sebagai ketua)
Drs. Mohammad Hatta (menjabat sebagai Wakil Ketua)
K.H.A. Wahid Hasyim
Kyai Haji Kahar Muzakir
Mr. A.A. Maramis
Abikusno Tjokrosujoso (menjabat sebagai golongan Islam)
Mr. Achmad Soebardjo (menjabat sebagai golongan kebangsaan)
H. Agus Salim
Mr. Muhammad. Yamin.
Nah, itulah daftar anggota Panitia Sembilan beserta sejarah singkat tentang terbentuknya Panitia
Sembilan. dengan adanya hasil sidang dari Panitia Sembilan ini, masyarakat Indonesia menjadi
memiliki dasar negara yang sesuai dengan karakteristik bangsa.
Tugas Panitia Sembilan
Tugas Panitia Sembilan diantaranya membahas serta merumuskan dasar negara Indonesia yang
merdeka. Panitia ini juga kemudian mengumpulkan berbagai usul serta suara hadirin yang mengikuti
sidang. Dimulai dari rapat yang dihadiri anggota BPUPKI, Panitia Sembilan kemudian menghasilkan
rumusan Piagam Jakarta. Mengutip dari buku Pendidikan Kewarganegaraan:
Dengan Membangun Warga Negara yang Demokratis, rapat kemudian diadakan di gedung Jawa
Hokokai. Dalam rapat tersebut dilakukan pembahasan mengenai rumusan dasar negara. Rapat ini
sendiri dilakukan dengan tujuan untuk mencapai Indonesia merdeka. Panitia Sembilanl ini kemudian
memberikan usul kepada badan penyelidik terkait, mengenai:
Badan penyelidik ini kemudian menentukan bentuk negara serta menyusun hukum dasar.
Soal kebangsaan serta keuangan.
Meminta pemerintah Tokyo serta BPUPKI untuk segera menyelenggarakan kemerdekaan bagi negara
Indonesia, yang sesuai dengan hukum dasar yang telah ditentukan oleh badan penyelidik serta melantik
pemerintah nasional.

Anda mungkin juga menyukai