Anda di halaman 1dari 39

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN,

RISET, DAN TEKNOLOGI

Strategi Penguatan Komunitas


Belajar Untuk Meningkatkan
Kualitas Pembelajaran di Sekolah
Penggerak Angkatan 3
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 2
Surat Edaran Dirjen GTK No. 428/B/HK.04.01/2023 tentang Optimalisasi Komunitas Belajar

SURAT EDARAN
DIREKTUR JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI
NOMOR 4263/B/HK.04.01/2023 TENTANG OPTIMALISASI KOMUNITAS
BELAJAR

● Setiap satuan pendidikan harus memiliki komunitas belajar dalam


sekolah yang berpusat pada pembelajaran murid dengan siklus
inkuiri.
● Satuan pendidikan perlu melakukan belajar bersama di dalam
komunitas belajar antar sekolah yang berfokus pada pembelajaran
murid dengan siklus inkuiri.
● Komunitas belajar dalam dan antar sekolah dapat berbagi praktik
baik melalui webinar pada tautan yang tersedia dalam Platform
Merdeka Mengajar (PMM).
● Kemendikbudristek telah menyusun Panduan Optimalisasi
Komunitas Belajar yang dapat diakses pada tautan berikut:
https://bit.ly/OptimalisasiKomunitasBelajar

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


Acuan dalam optimalisasi komunitas belajar terdapat pada panduan
https://bit.ly/OptimalisasiKomunitasBelajar

Secara umum panduan berisi:


1. Konsep Komunitas belajar
2. Siklus inkuiri dalam komunitas belajar
3. Tahapan optimalisasi komunitas belajar
4. Peran dari stakeholder dalam optimalisasi
komunitas belajar
5. Self assessment bagi satpen untuk
mengukur kemajuan kombel dalam sekolah

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


APA ITU KOMUNITAS
BELAJAR?

Sekelompok Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PTK) yang


belajar bersama dan berkolaborasi secara berkelanjutan
dengan tujuan yang jelas dan terukur untuk meningkatkan
kualitas pembelajaran sehingga berdampak pada hasil
belajar murid.
Terdapat 3 (tiga) jenis Komunitas Belajar (Kombel) yaitu Kombel dalam Sekolah, antar
Sekolah dan Daring (PMM)

● Sekelompok guru mapel atau guru kelas atau lintas kelas/mata pelajaran ataupun tenaga
kependidikan (tendik) atau guru bersama tendik.
● MGMPS dan KKG mini dalam sekolah dapat dioptimalkan dengan fokus diskusi pada

01 Kombel dalam Sekolah



murid.
Di dalam kombel sekolah, para guru dan tendik tidak hanya belajar materi Kurikulum
Merdeka ataupun materi lainnya tapi juga berkolaborasi untuk memecahkan masalah
pembelajaran murid, menyiapkan perencanaan pembelajaran untuk dipraktikkan di kelas
masing-masing atau kelas guru model (siklus inkuiri).

● Terdiri dari sekelompok guru dan tendik dari berbagai sekolah yang belajar dan
berkolaborasi untuk meningkatkan hasil belajar murid.

02 Kombel antar Sekolah ● Komunitas belajar antar sekolah dapat memanfaatkan kombel yang sudah ada seperti
MGMP/KKG, MKKS/KKS, MKPS, KKPS, atau membentuk kombel secara organik.
● Di kombel antar sekolah, para guru ataupun tendik dapat belajar bersama tentang
materi/kebijakan baru dan memecahkan masalah murid yang dihadapi di kelas/sekolah
masing-masing (siklus inkuiri)

● Komunitas belajar yang terdata secara virtual yang ada di menu komunitas pada

03 Kombel daring (PMM) ●



PMM.
Pada umumnya kombel daring ini adalah kombel antar sekolah.
Fokus kombel daring adalah berbagi praktik baik.
PTK perlu mampu menjawab
4 Pertanyaan Penting berikut.
IDE
Apa yang kita harapkan murid
BESAR 1 pelajari?

Bagaimana kita tahu bahwa murid


sudah belajar hal tersebut?
Fokus pada
Pembelajaran Bagaimana respon kita jika ada
murid yang tidak belajar?

Bagaimana kita akan memperkaya


materi untuk murid yang sudah
mahir?
IDE
Kolaborasi untuk menciptakan pemahaman
BESAR 2 bersama

Membudayakan
Kolaborasi dengan memiliki kesadaran bahwa
Kolaborasi dan proses pembelajaran dan keberhasilan seorang
murid merupakan tanggung jawab bagi semua
Tanggung Jawab PTK
Kolektif
Kolaborasi ini diciptakan untuk menghadirkan
suasana belajar bersama, yang di dalamnya
terdapat rasa saling tergantung satu sama lain
IDE Siklus inkuiri komunitas belajar dalam sekolah merupakan

BESAR 3 rangkaian pengelolaan yang bertujuan untuk


meningkatkan kapasitas PTK dan meningkatkan kualitas
hasil belajar murid.

Berorientasi pada
Hasil (Pembelajaran
Murid)
Agar Kombel lebih berdampak pada murid, diperlukan pergeseran cara berpikir dari Teaching ke Learning.
Oleh karena itu, dikembangkan kombel yang berpusat pada pembelajaran murid yang dilakukan secara
berkesinambungan dengan siklus inkuiri (konsep PLC dari Dufour: 2021)

Membudayakan
Berorientasi pada
Berfokus pada Kolaborasi dan
Pembelajaran Tanggung Jawab
Hasil (Pembelajaran
Murid)
Tiga Ide Besar dalam Komunitas Belajar
Kolektif

Siklus inkuiri dalam


komunitas belajar
Komunitas
Belajar dalam
sekolah
Empathize Komunitas Belajar Kondisi Ideal Komunitas
dalam Sekolah Belajar Ramah Guru
Kombel dianggap tidak bermanfaat & membuang
Guru merasakan manfaat dan membutuhkan
waktu
komunitas belajar
Guru membicarakan hal yang bersifat
Guru membicarakan pembelajaran yang
administratif & tidak terkait dengan pembelajaran
murid berpusat pada murid.

Kurangnya saling menghargai antar guru, Saling menghargai, tidak ada gap senior vs
adanya gap senior vs junior junior

Belum adanya kolaborasi dan tanggung jawab


Adanya kolaborasi & tanggung jawab bersama
bersama

Ada dominasi guru tertentu, Ada guru yang Setiap guru memiliki kesempatan yang sama
minder untuk berpendapat dan berpartisipasi aktif

Kombel tidak terencana dengan baik


Kombel menggunakan siklus inkuiri
Lingkungan belajar
yang ramah guru ?
…bagaimana kondisi di lapangan?
Lingkungan yang aman dan ramah akan membuat proses belajar Guru optimal

Seperti apa lingkungan Bagaimana mengembangkan komunitas belajar yang ramah guru / memberikan rasa
belajar yang aman dan Aman dan Ramah?
ramah? ● Melakukan penyamaan persepsi ttg pentingnya kombel dalam sekolah
● Setiap Guru dapat ● Saling mengingatkan komitmen bersama dan nilai-nilai yang telah disepakati
menyampaikan ● Kepala sekolah menjadi role model (contoh) dalam mengimplementasikan nilai yang
pendapatnya tanpa disepakati;
takut dihakimi ● Pembiasaan setiap guru menyampaikan pendapat tanpa takut dihakimi
● Guru menyimak ● Pembiasaan menyimak rekan guru yang sedang berbicara.
pendapat rekannya
● Saling memberikan umpan balik secara santun;
secara atentif
● Guru bisa saling ● Memberikan ruang bagi guru untuk menyampaikan keresahannya; dan mendiskusikan
memberikan secara terbuka dengan anggota komunitas bagaimana aktivitas di komunitas belajar
umpan balik yang bisa lebih nyaman untuk guru.
membantunya ● Anggota tim kecil juga berperan mengamati interaksi antar guru dan merasakan
bertumbuh suasana dan dinamika belajar guru. Hasil pengamatan disampaikan dan didiskusikan
bersama di komunitas tim kecil untuk merumuskan langkah perbaikan lingkungan
belajar yang ramah guru. Selanjutnya hasil diskusi disampaikan ke kepala sekolah.
● Kepala sekolah mendekati guru secara persuasif
Bagaimana Membangun
Komunitas belajar ramah guru?
Apa Kriterianya?
Bagaimana cara membangun komunitas belajar?
1. Kepala sekolah berperan untuk:
a. Mempelajari pengelolaan komunitas belajar dalam sekolah
b. Membentuk tim kecil komunitas belajar
c. Bersama dengan tim kecil menelaah data-data hasil belajar murid
d. Menginisiasi pembentukan komunitas belajar
e. Mengeluarkan kebijakan untuk pelaksanaan rutin pertemuan komunitas belajar (menyediakan
jam khusus pertemuan)
f. Memimpin refleksi/evaluasi berkala kegiatan komunitas belajar
2. Pembentukan tim kecil pada komunitas belajar dan telaah data murid dari berbagai sumber
3. Penyepakatan nilai dan komitmen bersama
4. Analisis pembagian kelompok belajar sesuai konteks satuan pendidikan
5. Penyepakatan jadwal pertemuan rutin komunitas belajar
Peran Tim Kecil
Tim Kecil dan Perannya dalam Komunitas Belajar

● Tim Kecil dibentuk oleh Kepala Sekolah sebagai langkah


awal membangun komunitas belajar.
● Kepala sekolah memilih guru dan tenaga kependidikan
lainnya yang dinilai memiliki kualitas sebagai pemimpin dan
memiliki pengaruh kuat dalam hal positif sebagai anggota
dari tim kecil
Tim Kecil dan Perannya dalam Komunitas Belajar
No Tahap Peran

1 Persiapan • Kepala sekolah membentuk tim kecil


• Kepala sekolah memberikan penguatan pentingnya komunitas belajar pada tim kecil
• Tim kecil bersama Kepala Sekolah menganalisis data-data kondisi murid dan
kebutuhan pembagian kelompok belajar
2 Inisiasi • Tim kecil menjadi fasilitator pada sesi penguatan pentingnya komunitas belajar
komunitas Bersama seluruh PTK
belajar • Tim kecil menjadi fasilitator pada sesi penyepakatan nilai dan komitmen bersama
komunitas belajar
• Tim kecil membagi kelompok belajar dalam komunitas belajar

3 Pendampinga • Tim kecil menjadi teladan dalam penerapan nilai dan komitmen Bersama
n • Tim kecil menjadi fasilitator dalam pertemuan rutin komunitas belajar
• Tim kecil menganalisis tantangan pelaksanaan komunitas belajar dan memberikan
rekomendasi solusi untuk menanggulanginya
Menelaah Data Hasil
Belajar Murid
Menelaah Data-Data Hasil Belajar Murid

Kepala sekolah dan Tim kecil perlu menganalisis data-data


hasil belajar murid dari berbagai sumber, sehingga dapat
membuat perencanaan perubahan yang sesuai dengan kondisi
murid yang bermuara pada peningkatan hasil belajar murid

Sumber data yang dapat digunakan antara lain:


1. Rapor Pendidikan
2.Hasil asesmen murid (formatif dan sumatif)
3.Rapor hasil belajar murid
Pentingnya Penyamaan
Persepsi Mengenai
Komunitas Belajar
Mari kita bayangkan…

Apa dampaknya, jika di sekolah kita


budaya diskusi bersama membahas
tantangan pembelajaran, berbagi
info/praktik, memecahkan bersama
tantangan sering/rutin terjadi?
Komunitas Belajar Dalam Sekolah
● Mengubah budaya kerja terisolasi (sendiri-sendiri) menjadi budaya yang
kolaboratif sehingga kualitas pembelajaran di sekolah dapat merata

● Meringankan kerja guru, guru tidak harus melakukan semua


pekerjaannya sendirian, guru dapat bertukar ide, berbagi informasi, dan
sumber daya dengan guru lainnya

26
Nilai dan Komitmen
Bersama Dalam
Komunitas Belajar
Menjawab Pertanyaan!

Jika dikaitkan dengan kolaborasi tim,


apa pentingnya menyepakati nilai dan
komitmen Bersama?

28
Menjawab Pertanyaan!

Jika dikaitkan dengan kolaborasi tim,


apa pentingnya menyepakati nilai dan
komitmen Bersama?

Nilai dan Komitmen Bersama merupakan pondasi untuk


berkolaborasi dan menjadikan komunitas belajar
menjadi tempat yang aman dan ramah untuk semua
anggotanya
29
Contoh salah satu kesepakatan nilai dan komitmen bersama
Pernyataan Nilai: Setiap anggota komunitas belajar dapat menyampaikan pendapat
dengan asertif dan menghargai keberagaman pendapat
Dilihat didengar
● Setiap anggota berani menyampaikan • Setiap anggota merasa aman untuk
pendapat dengan terbuka mengeluarkan pendapat.
● Setiap anggota menghargai pendapat • Setiap anggota merasa didengar
orang lain meskipun tidak sesuai dengan pendapatnya
pendapatnya
● Setiap anggota tidak tersinggung ketika
mendapat masukan
● Setiap anggota terbuka jika idenya
dikembangkan oleh orang lain
Analisis Pembagian
Kelompok Belajar Dalam
Komunitas Belajar
Prinsip dalam menganalisis pembagian kelompok belajar

1. Relevansi antar guru


Tujuan kita mengelompokkan guru ke dalam kelompok adalah
agar mereka bisa saling belajar dan berkolaborasi dalam
membuat perencanaan pembelajaran, materi ajar yang bisa
digunakan bersama, mengevaluasi dan merefleksikan
pembelajaran. Mereka juga bisa mendiskusikan berbagai
masalah yang dihadapi dalam kelasnya. Maka sebisa mungkin,
kelompok belajar terdiri dari guru-guru yang memiliki relevansi
yang mirip.
Prinsip dalam menganalisis pembagian kelompok belajar

2. Fleksibel sesuai kondisi satuan pendidikan


● Pada konteks jenjang SMP, SMA, atau SMK. Karena setiap guru adalah guru mata pelajaran, maka bisa kita bentuk
kelompok berdasarkan mata pelajarannya. Ada kelompok belajar guru Matematika, yang terdiri dari guru Matematika kelas
10 sampai kelas 12. Ada juga kelompok belajar guru sains, yang terdiri dari guru IPA dan IPS yang mengajar di kelas 7 sampai
kelas 9. Kemudian tim guru bahasa yang terdiri dari seluruh guru yang mengajar bahasa di kelas 10, dan sebagainya.
● Pada konteks jenjang SD bisa berbeda lagi. Jika satu tingkat, memiliki rombel yang banyak, maka bisa saja ada kelompok
belajar kelas 1, kelas 2, dan seterusnya. Namun jika setiap tingkat hanya terdiri dari 1 rombel, maka kelompok belajarnya bisa
saja ada kelompok kelas rendah yang terdiri dari kelas 1 sampai kelas 3. Dan kelompok kelas tinggi, yaitu guru kelas 4
sampai kelas 6. Atau dibentuk tim per fase. Kelompok belajar guru fase A, fase B, dan fase C
● Sedangkan untuk guru mata pelajaran di SD, seperti guru PJOK, pendidikan agama dan budi pekerti, dan lainnya
menggunakan konsep seperti di jenjang SMP sampai SMA. Jika hanya ada 1 guru PJOK di sekolah, maka bisa bergabung
dengan kelompok belajar guru kelas.
● Pada jenjang PAUD, bisa saja dibagi kedalam kelompok belajar TK A dan TK B
Penyepakatan jadwal
Pertemuan Rutin
Penyepakatan Jadwal Pertemuan Rutin Komunitas Belajar

Penyepakatan jadwal pertemuan sangat penting agar kegiatan komunitas


belajar dapat berjalan berkesinambungan sehingga dampak yang terjadi bisa
optimal

Kepala sekolah dapat mengeluarkan kebijakan untuk menyediakan waktu


minimal 1 jam perminggu untuk kegiatan komunitas belajar. Sangat
dianjurkan pertemuan komunitas belajar dilaksanakan pada jam kerja guru.
Kriteria Komunitas Belajar dalam Sekolah
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai