Askeb I Part III
Askeb I Part III
Tujuan Pembelajaran
Mahasasiswa diharap kan mampu melaksanakan asuhan kebidanan pada ibu dengan komplikasi kelainan,
penyakit dalam kehamilan Trimester I, II, III dengan baik dan benar
Prinsip Deteksi Dini Terhadap Kelainan, Komplikasi Dan
Penyulit Pada Ibu Hamil
Setiap kehamilan dapat berkembang
menjadi masalah atau komplikasi setiap saat.
Itu sebabnya mengapa ibu hamil
memerlukan pemantauan selama
kehamilannya
2. Melakukan deteksi dini komplikasi, melakukan penatalaksanaan awal serta rujukan bila
diperlukan
4. Perencanaan antisipatif dan persiapan dini untuk melakukan rujukan jika terjadi komplikasi
Tanda-tanda tidak pasti kehamilan
d. Mengenali tanda-tanda
persalinan.
Komplikasi Dan Penyulit Pada Masa Kehamilan
Trimester I dan II
Anemia
Anemia adalah keadaan dimana jumlah sel darah merah atau jumlah hemoglobin (protein
pembawa oksigen) dalam sel darah merah berada dibawah normal.
Gejala :
Gejala-gejala yang disebabkan oleh pasokan oksigen yang tidak
mencukupi kebutuhan ini, bervariasi. Anemia bisa menyebabkan kelelahan,
kelemahan, kurang tenaga dan kepala terasa melayang.
Lanjutan..................................................
Hiperemesis
Wanita hamil memuntahkan segala apa yang dimakan dan diminum hingga berat badannya
sangat turun, turgor kulit berkurang, diuresis berkurang dan timbul asetonuri, keadaan ini
disebut hiperemesis gravidarum. (Sastrawinata, 2004)
Hiperemesis dibagi menjadi 3 tinggkatan
Tingkat I : Ringan
• Mual muntah terus menerus yang menyebabkan penderita lemah, tidak ada nafsu makan, berat badan
turun, nyeri epigastrium nadi sekitar 100x/mnt, tekanan darah sistolik turun, turgor kulit berkurang,
lidah kering, mata cekung.
Tingkat II : Sedang
• Mual dan muntah yang hebat menyebabkan keadaan umum penderita lebih parah, lemah, apatis, turgor
kulit mulai jelek, lidah kering dan kotor, nadi kecil dan cepat, suhu badan naik (dehidrasi), ikterus ringan,
berat badan turun, mata cekung, tensi turun, hemokonsentrasi, oliguria dan konstipasi, dapat pula terjadi
asotonuria, dari nafas berbau aseton
• Keadaan umum jelek, kesadaran sangat menurun, somnolen sampai koma, nadi kecil, halus dan cepat,
dehidrasi berat, suhu badan naik, tensi turun sekali, ikterus. Dapat terjadi ensekalopati wernicke.
Pencegahan
Prinsip pencegahan adalah mengobati emesis agar tidak terjadi hiperemesis gravidarum dengan
cara :
1. Memberikan penerangan tentang kehamilan dan persalinan sebagai suatu proses yang fisiologik
2. Memberikan keyakinan bahwa mual dan kadang – kadang muntah merupakan gejala yang
fisiologik pada kehamilan muda dan akan hilang setelah kehamilan 4 bulan.
3. Menganjurkan mengubah makan sehari – hari dengan makanan dalam jumlah kecil tapi sering
4. Menganjurkan pada waktu bangun pagi jangan segera turun dari tempat tidur, erlebih dahulu
makan roti kering atau biskuit dengan dengan teh hangat.
5. Makanan yang berminyak dan berbau lemak sebaiknya dihindarkan
6. Makanan sebaiknya disajikan dalam keadaan panas atau sangat dingin
7. Defekasi teratur
8. Menghindari kekurangan karbohidrat merupakan faktor penting, dianjurkan makanan yang
banyak mengandung gula.
Abortus
1) Abortus Iminens
• Abortus imminens adalah peristiwa terjadinya perdarahan dari uterus pada kehamilan
sebelum 20 minggu, di mana hasil konsepsi masih dalam uterus, dan tanpa adanya dilatasi
serviks.
• Ciri : perdarahan pervaginam, dengan atau tanpa disertai kontraksi, serviks masih tertutup
Jika janin masih hidup, umumnya dapat bertahan bahkan sampai kehamilan aterm dan
lahir normal. Jika terjadi kematian janin, dalam waktu singkat dapat terjadi abortus
spontan. Penentuan kehidupan janin dilakukan ideal dengan ultrasonografi, dilihat
gerakan denyut jantung janin dan gerakan janin. Jika sarana terbatas, pada usia di atas 12-
16 minggu denyut jantung janin dicoba didengarkan dengan alat Doppler atau Laennec.
Keadaan janin sebaiknya segera ditentukan, karena mempengaruhi rencana
penatalaksanaan / tindakan.
Lanjutan...................................
2) Abortus Insipiens
• Abortus insipiens adalah peristiwa terjadinya perdarahan dari uterus pada kehamilan
sebelum 20 minggu, dengan adanya dilatasi serviks uteri yang meningkat, tetapi hasil
konsepsi masih berada di dalam uterus.
• Ciri : perdarahan pervaginam, dengan kontraksi makin lama makin kuat makin sering,
serviks terbuka.
3) Abortus Inkomplit
• Abortus inkompletus adalah peristiwa pengeluaran sebagian hasil konsepsi pada
kehamilan sebelum 20 minggu, dengan masih ada sisa tertinggal dalam uterus.
• Ciri : perdarahan yang banyak, disertai kontraksi, serviks terbuka, sebagian jaringan
keluar.
Komplikasi dan Penyulit Pada Kehamilan
Trimester III
• Solusio Plasenta
Solusio plasenta adalah terlepasnya plasenta dari tempat implantasinya yang normal
pada uterus sebelum janin dilahirkan. Definisi ini berlaku dengan masa gestasi diatas
22 minggu atau berat janin diatas 500 gram. Istilah solusio plasenta juga dikenal
dengan istilah abruptio plasenta atau separasi prematur dari plasenta. Plasenta dapat
lepas seluruhnya yang disebut solusio plasenta totalis atau terlepas sebagian yang
disebut solusio plasenta parsialis atau terlepas hanya pada sebagian kecil pinggir
plasenta yang sering disebut ruptur sinus marginalis.
Lanjutan.............................
Plasenta Previa