Anda di halaman 1dari 27

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

I. Tinjauan teori

A. Kehamilan

1. Pengertian

a. Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin.

Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan

7 hari) diitung dari hari pertama haid terakhir.27

b. Lama kehamilan mulai dari ovulasi sampai partus adalah kira-

kira 280 hari (40 minggu), dan tidak lebih dari 300 hari (43

minggu). Kehamilan 40 minggu disebut kehamilan matur

(cukup bulan). Bila kehamilan lebih dari 43 minggu disebut

kehamilan post matur. Kehamilan antara 28 dan 36 minggu

disebut kehamilan prematur. Kehamilan yang terakhir ini akan

mempengaruhi viabilitas (kelangsungan hidup) bayi yang

dilahirkan, karena bayi yang terlalu muda mempunyai prognosis

buruk.28

2. Tanda-tanda kehamilan

Pada wanita hamil terdapat beberapa tanda atau gejala, antara

lain sebagai berikut :

9
10

a. Amenorhea (tidak dapat haid) penting bagi ibu hamil diketahui

tanggal hari pertama haid terakhir, supaya dapat ditentukan

tuanya kehamilan dan bila persalinan diperkirakan akan terjadi.

b. Nausea (enek) dan emesis (muntah), enek terjadi umumnya pada

bulan-bulan pertama kehamilan, disertai kadang-kadang oleh

emesis.

c. Mengidam (menginginkan makanan atau minuman tertentu),

mengidam sering terjadi pada bulan-bulan pertama akan tetapi

menghilang dengan makin tuanya kehamilan.

d. Pingsan, sering dijumpai bila berada pada tempat-tempat ramai.

Dianjurkan untuk tidak pergi ke tempat-tempat yang ramai pada

bulan-bulan pertama kehamilan.

e. Mamma menjadi tegang dan membesar, keadaan ini disebabkan

oleh pengaruh estrogen dan progesterone yang merangsang

duktuli dan alveoli di mamma glandula.

f. Anoreksia (tidak nafsu makan), pada bulan-bulan pertama

terjadi anoreksia, tetapi setelah itu nafsu makan timbul lagi.

g. Sering kencing, terjadi karena kandung kencing pada bulan-

bulan pertama kehamilan tertekan oleh uterus yang mulai

membesar.

h. Obstipasi, terjadi karena tonus otot menurun yang disebabkan

oleh hormone steroid.


11

i. Pigmentasi kulit, terjadi pada kehamilan 12 minggu keatas. Pada

pipi, hidung, dan dahi kadang-kadang terdapat deposit pigmen

yang berlebihan, dikenal sebagai kloasma gravidarum.

Pigmentasi ini terjadi karena pengaruh dari hormone kortiko

steroid plasenta yang merangsang melanofor dan kulit.

j. Epulis adalah suatu hipertrofi papilla ginggivae. Sering terjadi

pada triwulan pertama.

k. Varises sering dijumpai pada triwulan terakhir. Dapat terjadi

pada daera genetalia eksterna, fossa poplitea.28

Secara klinis tanda-tanda kehamilan dapat dibagi dalam 2

kategori besar, yaitu29 :

a. Tanda tanda dugaan hamil, meliputi:

1) Amenorhea / tidak mengalami menstruasi sesuai siklus

(terlambat haid)

2) Nausea, anoreksia, emesis, dan hipersalivasi .

3) Pusing

4) Miksing / sering buang air kecil

5) Obstipasi

6) Hiperpigmentasi : striae, cloasma, linea nigra

7) Varises

8) Payudara menegang

9) Perubahan perasaan

10) BB bertambah.
12

b. Tanda tidak pasti kehamilan

1) Rahim membesar

2) Tanda hegar

Tanda ini berupa perlunakan pada daerah isthmus

uteri, sehingga daerah tersebut pada penekanan mempunyai

kesan lebih tipis dan uterus mudah difleksikan.

3) Tanda chadwick

Yaitu warna kebiruan pada serviks, vagina, dan vulva

4) Tanda piskasek

Yaitu pembesaran uterus ke salah satu arah sehingga

menonjol jelas kearah pembesaran tersebut.

5) Braxton hicks

Bila uterus dirangsang (distimulasi dengan diraba)

akan mulai berkontraksi.

6) Basal metabolism rate (BSM) meningkat

7) Ballottement positif

Jika dilakukan pemeriksaan palpasi di perut ibu

dengan cara menggoyang-goyangkan disalah satu sisi maka

akan terasa pantulan di sebelah yang lain.

8) Tes urin kehamilan (tes HCG) positif

Tes urin dilaksanakan minimal satu minggu setelah

terjadi pembuahan. Tujuan dari pemeriksaan ini adalah

mengetahui kadar hormone ghonadotropin dalam urin.


13

Kadar yang melebihi ambang normal mengindikasikan

bahwa wanita mengalami kehamilan.

c. Tanda pasti kehamilan

1) Terdengar denyut jantung janin (DJJ)

2) Terasa gerak janin

3) Pada pemeriksaan USG terlihat adanya kantong kehamilan,

adanya gambaran embrio

4) Pada pemeriksaan rontgen terlihat adanya rangka janin(>16

minggu)

3. Diagnosis banding kehamilan

Diagnosis kehamilan adalah sebagai berikut.28

a. Pseudosiesis

Terdapat amenorea, perut membesar, tetapi tamda-tanda

kehamilan lain dan reaksi kehamilan negatif. Uterus sebesar

biasa. Wanita tersebut mengakui dirinya hamil, tapi sebenarnya

tidak hamil. Hal ini biasanya terjadi pada wanita yang ingin

sekali hamil.

b. Kistoma ovarii

Mungkin ada amenorea, perut penderita makin besar,

tetapi uterusnya sebesar biasa.

c. Mioma uteri

Dapat terjadi amenorea, perut penderita makin besar,

uterusnya makin besar, kadang-kadang tidak merata. Akan tetapi


14

tanda-tanda kehamilan seperti tamda Braxton-Hicks dan reaksi

kehamilan negatif.

d. Vesika urinaria dengan retensio urinae

Uterus sendiri biasa besarnya, tanda-tanda kehamilan dan

reaksi kehamilan negatif.

e. Menopause

Terdapat amenorea. Umur wanita kira-kira diatas 43

tahun. Uterus sendiri sebesar biasa, tanda-tanda kehamilan

negatif.

4. Pembagian kehamilan menurut usia kehamilan

Pembagian kehamilan menurut usia kehamilan dan kunjungan

minumal adalah sebagai berikut29 :

a. Satu kali pada trimester pertama (usia kehamilan 0-13 minggu)

b. Satu kali pada trimester II (usia kehamilan 14-27 minggu)

c. Dua kali pada trimester III (usia kehamilan 28-40 minggu)

5. Keluhan kehamilan

Keluhan kehamilan36 :

a) Morning sicknees

Disebut morning sicknees terjadi pada pagi hari pada

waktu bangun dengan keluhan pening kepala, mual ringan

sampai muntah, setelah duduk sebentar keadaan dapat diatasi.

Keadaan ini disebabkan oleh gangguan metabolism karbohidrat.


15

b) Kram betis

Pada hamil muda sering terjadi kram betis yang

menunjukan kurangnya beberapa vitamin E dan B kompleks

serta kalsium. Kram local masih dapat diurut dengan obat gosok

seperti balsam dan sebagainya, keluhan ini akan hilang setalah

makan dan minum makin baik.

c) Varises

Varises adalah pembesaran pembuluh darah sampai

tampak dari luar. Sebagai besar varises terjadi pada kehamilan

berulang. Varises banyak terjadi pada kehamilan di atas tiga

kali. Varises disebabkan oleh hormone kehamilan dan sebagian

terjadi karena keturunan. Pada kasus yang berat dapat terjadi

infeksi dan bendungan berat. Bahaya yang paling penting adalah

thrombosis yang dapat menimbulkan gangguan sirkulasi darah.

d) Sinkope (Pingsan)

Sinkope adalah keadaan pening, kepala ringan, mata kabur

sejenak saat bangun mendadak. Dengan bangun mendadak

aliran darah kepusat susunan saraf (otak) terlambat sehingga

terjadi kekurangan darah kepusat susunan saraf (otak) dan

menyababkan sinkope.

e) Kaki bengkak

Kaki bengkak terjadi pada akhir trimester ketiga. Terhadap

dua gangguan kaki bengkak yaitu retensi (penahanan) air dan


16

garam karena gestosis dan tertekannya pembuluh darah, karena

bagian terendah bayi mulai masuk pintu atas panggul

f) Sakit pinggang

Dapat mengganggu tidur karena sakit pinggang meningkat

dimalam hari. Penyebabnya uterus yang besar dan jatuh ke

depan.

B. Hiperemesis Gravidarum

1. Pengertian

Hiperemesis gravidarum adalah mual dan muntah berlebihan

sehingga pekerjaan sehari-hari terganggu dan keadaan umum

menjadi buruk.28

Dikatakan hiperemesis gravidarum terjadi mual-muntah terus

menerus dan lebih dari 10 kali, sehingga pekeraan sehari-hari

menjadi terganggu, keadaan umum menjadi buruk, hal ini dapat

berlangsung selama 4 bulan.35

Hiperemesis gravidarum ialah suatu keadaan (biasanya hamil

muda) dimana penderita mengalami mual-muntah yang berlebihan

yaitu lebih dari 10 kali setiap 24 jam, sedemikian rupa sehingga

mengganggu aktivitas dan kesehatan penderita secara keseluruhan.30

Mual (nausea) dan muntah (emesis gravidarum) adalah gejala

yang wajar dan sering didapatkan pada kehamilan trimester I. Mual

biasanya terjadi pada pagi hari, tetpi dapat pula timbul setiap saat
17

dan malam hari. Gejala-gejala ini kurang lebih terjadi setelah 6

minggu setelah hari pertama haid terakhir dan berlangsung selama

kurang lebih 10 minggu. Mual muntah terjadi 60-80% primigravida

dan 40-60% terjadi pada multigravida. Secara fisiologis, rasa mual

terjadi akibat kadar estrogen yang meningkat dalam darah sehingga

mempengaruhi sistem pencernaan.1

2. Penyebab

Diperkirakan 50% sampai 80% ibu hamil mengalami mual-

muntah dan 5% ibu hamil membutuhkan penanganan untuk

penggantian cairan dan koreksi ketidakseimbangan elektrolit. Mual

dan muntah khas kehamilan terjadi selama trimester pertama

disebabkan oleh peningkatan HCG. Mual juga dihubungkan dengan

perubahan pada indera penciuman dan perasa pada awal

kehamilan.15

Penyebab gestosis hiperemesis gravidarum tidak diketahui

dengan pasti, tetapi diduga terdapat faktor berikut ini.31

a. Psikologik

Bergantung pada apakah ibu dapat menerima

kehamilannya, dan apakah kehamilan diinginkan atau tidak.

b. Fisik

1) Terdapat kemungkinan masuknya villi khorealis kedalam

sirkulasi darah ibu.


18

2) Terjadi peningkatan yang mencolok atau belum beradaptasi

dengan kenaikan human chorionic gonadothropin.

3) Faktor konsentrasi human chorionic gonadothropin yang

tinggi:

i. Primigravida lebih sering dari multigravida, semakin

meningkat pada mola hidratidosa, hamil ganda, dan

hidramnion.

4) Faktor gizi/anemia meningkatkan terjadinya hiperemesis

gravidarum.

3. Patofisiologi

Menurut Puspita (2011; h. 50), Hiperemesis gravidarum yang

merupakan komplikasi mual dan muntah pada hamil muda bila

terjadi terus menerus dapat menyebabkan dehidrasi dan imbangnya

elektrolit dengan alkalosis hipokloremik.

a. Hiperemesis gravidarum dapat mengakibatkan cadangan

karbohidrat dan lemak habis terpakai untuk keperluan energy.

Karena oksidasi lemak yang tidak sempurna terjadilah ketosis

dengan tertimbunnya asam aseton-asetik, asam hidroksi butirik

dan aseton dalam darah.

b. Kekurangan cairan yang diminum dan kehilangan karena

muntah menyebabkan dehidrasi sehingga cairan ekstraseluler

dan plasma berkurang. Natrium dan klorida darah dan klorida


19

air kemih turun. Selain itu juga dapat menyebabkan

hemokonsentrasi sehingga aliran darah ke jaringan berkurang.

c. Kekurangan kalium sebagai akibat dari muntah dan

bertambahnya ekskresi lewat ginjal menambah frekuensi

muntah-muntah lebih banyak, dapat merusak hati dan terjadilah

lingkaran setan yang sulit dipatahkan.

d. Selain dehidrasi dan terganggunya keseimbangan elektrolit

dapat terjadi robekan pada selaput lendir esophagus dan

lambung (Sindroma Mallory-Weiss) dengan akibat perdarahan

gastrointestinal.

Perasaan mual adalah akibat dari meningkatnya kadar

estrogen, oleh karena keluhan ini terjadi pada trimester pertama.

Pengaruh fisiologik hormon ini tidak jelas, mungkin berasal dari

system saraf pusat atau akibat berkurangnya pengosongan lambung.

Penyesuaian terjadi pada kebanyakan wanita hamil, meskipun

demikian mual muntah dapat berlangsung berbulan-bulan.28

Penyebab lain terjadinya mual muntah adalah faktor human

chorionic gonadotropin (HCG). Hormone ini dihasilkan plasenta

selama awal kehamilan. Perubahan dalam tubuh ibu yang dipicu

hormone ini kemudian menimbulkan rasa mual. Fungsi plasenta

sebagai sirkulasi dan pemberi makanan pada janin akan tumbuh

maksimal pada kehamilan menginjak usia 12-14 minggu. Pada saat

ini biasanya mual muntah akan berhenti.


20

Hiperemesis gravidarum bila terjadi terus menerus dapat

menyebabkan dehidrasi dan tidak imbangnya elektrolis dengan

alkalosis hipokloremik. Faktor psikologis merupakan faktor utama,

disamping pengaruh faktor hormonal. Yang jelas wanita yang

sebelum kehamilan sudah menderita lambung spastik dengan gejala

tidak suka makan dan mual, akan mengalami emesis gravidarum

yang lebih berat.32

4. Gejala dan tingkat

Hiperemesis gravidarum dibagi menjadi32 :

a. Tingkat I

Mual muntah terus menerus yang menyebabkan lemah,

tidak nafsu makan, berat badan menurun, nyeri epigastrium,

nadi 100 x/menit, tekanan sistolik turun, turgor kulit berkurang,

lidah kering, mata cekung.

b. Tingkat II

Mual muntah yang hebat menyebabkan keadaan umum

penderita lebih parah, lemah, apatis, turgor kulit mulai jelek,

lidah kering dan kotor, nadi kecil dan cepat, suhu badan naik

(dehidrasi), ikterus ringan, berat badan menurun, mata cekung,

tensi turun, hemokonsentrasi, oliguria dan konstipasi, dapat pula

terjadi asetonuria dan nafas berbau aseton.


21

c. Tingkat III

Keadaan umum jelek, kesadaran sangat menurun,

samnolen sampai koma nadi kecil, halus dan cepat, dehidrasi

berat, suhu badan naik, tersi turun sekali, ikterus. Dapat terjadi

enselopati wernicke.

5. Komplikasi

Komplikasi hiperemesis gravidarum dapat terjadi ada ibu dan

janin.33

a. Pada ibu : akan kekurangan nutrisi dan cairan sehingga keadaan

fisik ibu menjadi lemah dan lelah dapat pula mengakibatkan

gangguan asam basa, pneumoni aspirasi, robekan mukosa pada

hubungan gastroesofagi yang menyebabkan perdarahan

esophagus, kerusakan hepar, dan kerusakan ginjal, ini akan

memberikan pengaruh pada pertumbuhan dan perkembangan

janin karena nutrisi tidak terpenuhi atau tidak sesuai dengan

kehamilan, mengakibatkan peredaran darah ke janin berkurang.

Pada kejadian dengan hiperemesis gravidarum, penderita dapat

mengalami kematian yang diakibatkan karena terganggunya

organ-organ pada tubuh pernderita. Pada hepar tingkat ringan

hanya ditemukan degenerasi lemak sentrilobuler tanpa nekrosis.

Pada jantung atrofi, kecil dari biasa, kdang kala dijumpai

perdarahan sub endokardial. Pada otak terdapat bercak


22

perdarahan, dan pada ginjal tampak pucat, degenerasi lemak

pada tubuli kontorti.

b. Pada bayi jika hiperemesis ini hanya terjadi di awal kehamilan

tidak berdampak terlalu serius. Tapi jika sepanjang kehamilan

maka kemungkinan bayinya mengalami BBLR, IUGR, permatur

hingga terjadi abortus.

6. Pencegahan

Pencegahan terhadap hiperemesis gravidarum perlu

dilaksanakan dengan jalan28 :

a. Memberikan penerapan tentang kehamilan dan persalinan

sebagai suatu proses yang fisiologik.

b. Memberikan keyakinan bahwa mual atau kadang-kadang

muntah merupakan gejala yang fisiologik pada kehamilan muda

dan akan hilang setelah kehamilan 4 bulan.

c. Menganjurkan merubah makanan sehari-hari dengan makanan

dalam jumlah kecil, tetapi lebih sering.

d. Waktu bangun pagi jangan segera turun dari tempat tidur, tetapi

dianjurkan untuk makan roti kering atau biskuit dengan teh

hangat.

e. Makanan dan minuman seyogyanya disajikan dalam keadaan

panas atau sangat dingin.


23

f. Defekasi yang teratur hendaknya dapat dijamin, menghindarkan

kekurangan karbohidrat merupakan faktor yang penting, oleh

karena dianjurkan makanan yang banyak mengandung gula.

7. Dampak

Hiperemesis gravidarum ini ditandai dengan terus mual dan

muntah sampai 4-8 minggu, hingga kehialangan berat badan 5-10

Kg, kulit menjadi kering dan kadang-kadang timbul ikterus malahan

dapat jatuh koma.17

8. Penatalaksanaan

Penatalaksanaan pada ibu dengan hiperemesis gravidarum

dimulai dengan33 :

a. Pencegahan

Pencegahan terhadap hiperemesis gravidarum perlu

dilaksanakan dengan jalan memberikan penerangan tentang

kehamilan dan persalinan sebagai suati proses yang fisiologik,

memberikan keyakinan bahwa mual dan kadang-kadang muntah

merupakan gejala yang fisiologik pada kehamilan muda dan

akan hilang. Menganjurkan untuk makan makanan dalam

jumlah kecil tapi sering waktu bangun pagi jangan segera turun

dari tempat tidur tetapi dianjurkan untuk makan roti atau biskuit

dengan teh hangat. Hindari makanan yang berminyak dan

berlemak
24

b. Obat-obatan

Penatalaksanaan hiperemesis gravidarum tingkat I adalah

dengan pemberian anti muntah, pemberian anti alergi,

pemberian vitamin B komplek, Vitamin E, Kalsium.15

Sedativ yang sering diberikan adalah penhobarbital,

vitamin B1 dan B12 yang berfungsi untuk mempertahankan

kesehatan syaraf, jantung, otot, serta meningkatkan

pertumbuhan dan perbaikan sel. B6 yang berfungsi menurunkan

keluhan atau gangguan mual dan muntah bagi ibu hamil.

Antihistamin juga dianjurkan pada keadaan lebih berat diberikan

antiemetic seperti disklomin, hidrokhloroid, avomin.

c. Isolasi

Isolasi dilakukan dalam kamar yang tenang, cerah dan

perbedaan udara yang baik. Catat cairan yang masuk dan keluar

dan tidak diberikan makan dan minum selama 24 jam. Kadang-

kadang dengan isolasi saja gejala-gejala akan berkurang atau

hilang tanpa pengobatan.

d. Terapi psikologik

Perlu diyakinkan kepada penderita bahwa penyakit dapat

disembuhkan, hilangkan rasa takut oleh karena kehamilan,

kurangi pekerjaan serta menghilangkan masalah dan konflik,

yang kiranya dapat menjadi latar belakang penyakit ini.


25

e. Diet

Ciri khas hiperemesis adalah penekanan karbohidrat

kompleks terutama pada pagi hari, serta menghindari makanan

yang berlemak, dan goring-gorengan. Untuk menekan rasa mual

dan muntah, sebaiknya diberi jarak dalam pemberian makan dan

minum. Diet pada hiperemesis bertujuan untuk mengganti

persediaan glukogen tubuh dan mengontrol asidosis secara

berangsur memberikan makanan berenergi dan zat gizi yang

cukup.

Ada tiga macam diet pada hiperemesis gravidarum, yaitu:

1) Diet hiperemesis I diberikan pada hiperemesis tingkat III.

Makanan hanya berupa roti kering dan buah-buahan. Cairan

tidak diberikan bersama makanan tetapi 1-2 jam

sesudahnya. Makanan ini kurang akan zat-zat gizi kecuali

vitamin C karena itu hanya diberikan selama beberapa hari.

2) Diet hiperemesis II diberikan bila rasa mual dan muntah

berkurang. Segera berangsur mulai diberikan bahan

makanan yang bernilai gizi tinggi. Pemberian minuman

tidak diberikan bersama makanan. Makanan ini rendah zat-

zat gizi kecuali vitamin A dan D.

3) Diet hiperemesis III diberikan kepada penderita dengan

hiperemesis ringan. Menurut kesanggupan penderita


26

minuman boleh diberikan bersama makanan. Makanan ini

cukup dalam semua zat gizi kecuali kalsium.

Sedangkan penanganan hiperemesis gravidarum menurut

tingkatannya adalah sebagai berikut34 :

1) Hiperemesis gravidarum tingkat I

a) Informasi dan edukasi heperemesis akan berkurang

sampai umur kehamilan 4 bulan

b) Dinasehatkan agar tidak terlalu cepat bangun dari

tempat tidur sehingga tercipta adaptasi aliran darah

menuju susunan syaraf pusat

c) Nasihat diit dianjurkan makan dengan porsi kecil tapi

lebih sering. Makanan yang menimbulkan mual dan

muntah dihindari

d) Terapi obat menggunakan sedative ringan luminal 3x30

mg (luminal, stesolid, valium), vitamin B1 dan B6),

anti muntah (mediamer B6, drammamin, avopreg,

avomin, torecan, primperan), antasida dan anti mulas.

e) Nasehat pengobatan ; banyak minum dan hindari

minuman atau makanan yang asam untuk mengurangi

iritasi lambung

2) Hiperemesis gravidarum tingkat II dan III

a) Harus dirawat inap di rumah sakit

b) Istirahat baring
27

c) Isolasi dan terapi psikologik

d) Penambahan cairan; berikan infuse dextrose atau

glukosa 2%-10% sebanyak 2-3 liter dalam 24 jam

e) Observasi cairan yang masuk dan keluar dengan kateter

f) Observasi keadaan umum dan tanda vital

g) Beri obat-obatan sesuai dengan anjuran

f. Penghentian kehamilan

Pada sebagian kecil kasus keadaan ini tidak menjadi baik,

bahkan mundur. Usahakan mengadakan pemeriksaan medic dan

psikiatri bila keadaan memburuk.delirium, kebutaan, takikardi,

ikterus anuria dan perdarahan merupakan manifestasi

komplikasi organic. Demikian perlu dipertimbangkan untuk

mengakhiri kehamilan. Keputusan untuk melakukan abortus

terapeutik sering sulit diambil oleh karena suatu pihak tidak

boleh dilakukan terlalu cepat, tetapi dilain pihak tak boleh

menunggu sampai terjadi gejala irevensibel pada organ vital.

C. Jahe

Jahe merupakan akar-akaran segar atau kering dari Zingiber

officinale. Tanaman ini merupakan salah satu jenis tanaman rempah-

rempah yang telah lama tumbuh di Indonesia.18

Berdasarkan sejumlah penelitian, jahe memiliki manfaat antara lain

untuk merangsang pelepasan hormon adrenalin dan memperlebar


28

pembuluh darah sehingga darah mengalir lebih cepat dan lancar. Ekstrak

jahe dapat mempercepat pengosongan lambung dan menstimulasi

kontraksi antral lambung. Jahe, dalam beberapa penelitian dapat

mengatasi mual, muntah, bahkan hiperemesis gravidarum.

Mengkonsumsi jahe dapat merangsang pengeluaran air liur dan

memperlancar cairan pencernaa.

Zat-zat yang terkandung dalam jahe antara lain gingerol, shogaol,

zingerone, zingiberol, dan paradol.8 Mekanisme antiemetik pada jahe

masih belum diketahui, namun beberapa bukti menunjukan bahwa jahe

menghambat reseptor serotonin dan menimbulkan efek antiemetik secara

langsung pada sistem gastrointestinal dan pada sistem saraf pusat.

Pengaruh jahe akan dapat langsung dirasakan setelah dikonsumsi.9

Jahe juga memiliki berbagai macam efek samping bagi tubuh. Pada

gastrointestinal dapat berupa rasa tidak enk pada mulut, mulas,

bersendawa, kembung dan mual. Namun penggunaan jahe 1 gram

perhari, tidak menimbulkan efek samping seperti yang disampaikan

diatas.8

Salah satu olahan terfavorit ialah dijadikan minuman. Biasanya

jahe direbus dan dicampurkan dengan tehataupun dibuat air rebusan jahe

dan madu. Air rebusan jahe dan madu adalah minuman khas Indonesia,

cara pengolhannya pun tidak terlalu sulit, biasanya air rebusan jahe dan

madu dibuat dengan cara jahe direbus bersamaan dengan gula merah,

serai dan daun pandan.10


29

Friedli (2002) menjelaskan kandungan jahe meliputi minyak

volatil, oleoresin (gingerol, shogaol, zingeron), fenol, enzim proteolitik,

vitamin B6, vitamin C, kalsium, magnesium, fosfor, natrium, dan asam

linolenik.7 Dari beberapa penelitian didapatkan bahwa dosis yang

memberikan efek untuk mengurangi mual dan muntah pada kehamilan

trimester pertama adalah sebanyak 250 mg jahe diminum 4 kali sehari,

dapat diminum dalam bentuk sirup maupun kapsul. Banyak penelitian

membuktikan bahwa bubuk jahe sebanyak 1 gram perhari dapat

menghilangkan mual yang disebabkan oleh berbagai faktor, akan tetapi

tidak boleh melebihi 4 gram perhari.19

Dikatakan jahe bekerja menghambat reseptor serotinin dan

menimbulkan efek antiemetik pada sistem gastrointestinal dan sistem

susunan saraf pusat. Pada percobaan binatang, gingerol meningkatkan

transporgastrointestinal. Efek jahe pada susunan saraf pusat ditunjukan

pada percobaan binatang dengan gingerol, terdapat pengurangan

frekuensi muntah. Selain itu, studi lain menemukan bahwa jahe

menurunkan gejala motion sickness pada responden yang sehat.8

Menurut peneliti, jahe merupakan pilihan yang sangat efektif untuk

mengurangi mual muntah pada kehamilan, karena jahe bekerja cepat dan

secara langsung mempengaruhi sistem saraf pusat. Selain keefektivan,

jahe juga memiliki efek samping yang minimal, da selama ini tidak ada

laporan mengenai efek samping pada dosis pengkonsumsian 1 garm


30

perhari. Efektivitas jahe juga dipengaruhi oleh cara pengolahan jahe

tersebut.

D. Madu

1. Pengertian

Madu adalah cairan kental yang dihasilkan oleh lebah dari

nektar bunga. Madu juga merupakan suatu campuran gula yang

dibuat oleh lebah dari larutan gula alami hasil dari bunga yang

disebut nektar. Madu hasil dari lebah yang ditampung dengan

metode pengambilan moderen berupa cairan jernih dan bebas dari

benda asing.20

2. Jenis

Madu digolongkan berdasarkan bunga sumber nektarnya yaitu

a. Madu monoflora merupakan madu yang sumber nektarnya

didominasi oleh satu jenis tanaman, contohnya madu kapuk,

madu randu, madu kelengkeng, madu karet, madu jeruk, madu

kopi dan madu kaliandra.

b. Madu multiflora atau madu poliflora merupakan madu yang

sumber nektar dari berbagai jenis tanaman, contohnya madu

Nusantara, madu Sumbawa, dan madu Kalimantan. Lebah

cenderung mengambil nektar dari satu jenis tanaman dan akan

mengambil dari tanaman lain apabila belum mencukupi.20


31

3. Kandungan

Kandungan madu dari Indonesia21

Tabel 2.1

Komposisi Rataan (meq) Kisaran Nilai (meq)

Air 22,9 16,6 – 37

Fruktosa 29,2 12,2 – 60,7

Glukosa 18,6 6,6 – 29,3

Sukrosa 13,4 1,4 – 53

Asam bebas 41,31 10,33 – 62,21

pH 3,92 3,60 – 5,34

4. Manfaat

a. Antimikroba

Madu memiliki efektivitas ntimikroba, melawan

peradangan dan infeksi. Didalam kandungan fisik dan kimiawi

seperti kadar keasaman dan pengaruh osmotik berperan untuk

membunuh mikroba.

b. Kemampuan Penyembuh Luka

Madu memiliki kemampuan untuk membersihkan luka,

mengabsorbsi cairan edema di sekitar luka dan menambah

nutrisi.
32

c. Luka Bakar

Membangkitkan reaksi pencegahan untuk menyembuhkan

luka bakar.

d. Antioksidan

Kandungan plasma darah semakin bertambah untuk

melawan oksidasi dengan kadar yang lebih tinggi setelah minum

madu. Dan terdapat juga fenolik didalam madu yang sangat

efektif untuk ketahanan tubuh melawan stress.23


33

II. Kerangka teori

Ketidaknyamanan pada
masa kehamilan
Trimester I
1. Morning Sickness
2. Kram Betis
3. Varises
4. Sinkope
5. Kaki Bengkak
6. Sakit Pinggang

hiperemesis gravidarum
Tingkat I

Farmakologis Non
farmakologis

1. Vitamin B6, 1. Mengubah pola diet,


2. Doxylamine,
2. Dukungan emosional,
3. Antiemetik seperti
3. Akupuntur
prochlorperazine,
antihistamin, 4. Akupresur
antikolinergik, 5. Konsumsi buah pisang
metoclopiramide 6. Penggunaan jahe
4. Kortikosteroid 7. Penggunaan madu
5. Terapi intravena

Mengurangi
hiperemesis
garvidarum tingkat I

Bagan 2.1 Kerangka Teori


34

III. Kerangka konsep

Variabel Bebas Variabel Terikat

Air Jahe

Hiperemesis
Gravidarum
Air Madu

Bagan 2.2 Kerangka Konsep

IV. Variabel penelitian

Variabel mengandung pengertian ukuran atau ciri yang dimiliki oleh

anggota-anggota suatu kelompok yang berbeda dengan yang dimiliki oleh

kelompok lain.

A. Variabel Dependent (Variabel Terikat)

Variabel terikat pada penelitian ini adalah Hiperemesis gravidarum

Tingkat I pada Ibu Hamil Trimester I

B. Variabel Independent (Variabel Bebas)

Variabel bebas pada penelitian ini adalah Air Jahe dan Air Madu

V. Hipotesis

Hipotesis berasal dari kata hipo dan thesis, hipo artinya kebenarannya

dan thesis artinya pernyataan jadi, hipotesis merupakan pernyataan sementara


35

yang kebenarannya perlu diuji. Berdasarkan kajian pustaka yang dilakukan

peneliti maka hipotesisya adalah :

Ho : Ada pengaruh air jahe dan air madu terhadap hiperemesis

gravidarum pada ibu hamil trimester I di Puskesmas Kesamiran

Kabupaten Tegal.

Ha : Tidak ada pengaruh air jahe dan air madu terhadap hiperemesis

gravidarum pada ibu hamil trimester I di Puskesmas Kesamiran

Kabupaten Tegal.

Anda mungkin juga menyukai