Anda di halaman 1dari 29

ARAH KEBIJAKAN

PENYELENGGARAAN
LABORATORIUM
KESEHATAN
MASYARAKAT
Direktorat Tata Kelola Kesehatan Masyarakat
Kementerian Kesehatan RI
2023
1
GAMBARAN UMUM
LABORATORIUM
KESEHATAN MASYARAKAT
Analisis Situasi
Laboratorium Jml
Cakupan 1. Sudah ada dasar regulasi sebagai payung
Wilayah hukum penyelenggaraan Labkesmas.
2. Telah terdapat akreditasi nasional, maupun
Balai Besar Laboratorium Biologi
Kesehatan
1 Nasional internasional, seperti ISO 15189, ISO 17025,
dll.
Balai Besar Laboratorium Kesehatan 3. Sudah terdapat jejaring nasional dan
1 Nasional
Lingkungan internasional, antara lain jejaring penjaminan
mutu, pengujian laboratorium, dan jejaring
Balai Besar Labkesmas 6 Regional
dengan sistem surveilans internasional.
Balai Labkesmas 11 Regional 4. Beberapa laboratorium memiliki kemampuan
Loka Labkesmas 4 Regional pemeriksaan dengan teknologi mutakhir.
KKP 51 Provinsi 5. Selama masa Covid, telah terdapat sistem
RS 3.172 Provinsi/Kab/Kota surveilans berbasis laboratorium yang
terintegrasi, interoperable, dan real time
Labkesda Provinsi 28 Provinsi
(NAR).
Labkesda Kab/Kota 234 Kab/Kota

Puskesmas 10.374 Kecamatan

Lab Swasta 1.240

3
Analisis Situasi (2)

• Penyakit tidak menular


tinggi
• Penyakit menular tinggi
• Pembiayaan kesehatan
untuk kuratif >>>
promotif preventif
• Pembiayaan kesehatan
lebih besar digunakan
untuk pengobatan
penyakit yang
sebenarnya bisa dicegah
dengan deteksi dini dan
skrining
Kemenkes berkomitmen melakukan transformasi sistem kesehatan Indonesia
pada 6 pilar transformasi penopang sistem kesehatan Indonesia

Visi
Sejalan dengan visi Presiden untuk mewujudkan masyarakat yang sehat, produktif, mandiri dan berkeadilan

Meningkatkan kesehatan Memperkuat sistem


Outcome
ibu, anak, keluarga Mempercepat perbaikan Memperbaiki Gerakan Masyarakat kesehatan &
RPJMN
berencana dan kesehatan gizi masyarakat pengendalian penyakit Hidup Sehat (GERMAS) pengendalian obat dan
bidang
reproduksi makanan
kesehatan

1 Transformasi layanan primer 2 Transformasi 3 Transformasi sistem


layanan rujukan ketahanan kesehatan
a b c d a b
Edukasi Pencegahan Pencegahan Meningkatkan Meningkatkan Meningkatkan Memperkuat
penduduk primer sekunder kapasitas dan akses dan mutu ketahanan sektor ketahanan
6 pilar Penguatan peran kader, Screening 14 penyakit kapabilitas layanan sekunder farmasi & alat tanggap darurat
Penambahan
kampanye, dan penyebab kematian layanan primer & tersier kesehatan
transformasi imunisasi rutin Tenaga cadangan tanggap
membangun gerakan, tertinggi di tiap sasaran darurat, table top exercise
menjadi 14 antigen Revitalisasi jejaring dan Pengembangan jejaring Produksi dalam negeri 14
melalui platform digital usia, screening stunting, & kesiapsiagaan krisis.
dan perluasan standardisasi layanan layanan penyakit prioritas, antigen vaksin imunisasi
dan tokoh masyarakat peningkatan ANC untuk
cakupan di seluruh kesehatan ibu & bayi.
Puskesmas, Posyandu, perbaikan tata kelola RS rutin, top 10 bahan baku
Indonesia. Labkesmas & kunjungan pemerintah. obat, top 10 alkes by
rumah volume & by value.

4 Transformasi sistem pembiayaan 5 Transformasi SDM 6 Transformasi teknologi


kesehatan Kesehatan kesehatan
Regulasi pembiayaan kesehatan dengan 3 Penambahan kuota mahasiswa, beasiswa Pengembangan dan pemanfaatan teknologi, digitalisasi,
tujuan: tersedia, cukup, dan berkelanjutan; dalam & luar negeri, kemudahan dan bioteknologi di sektor kesehatan.
alokasi yang adil; dan pemanfaatan yang penyetaraan nakes lulusan luar negeri.
efektif dan efisien. a Teknologi informasi b Bioteknologi
Permasalahan Kondisi yang Diharapkan
▪ Belum terintegrasinya Laboratorium Kesehatan
▪ Terintegrasinya seluruh Laboratorium Kesehatan di Indonesia.
▪ Belum terbangunnya jejaring laboratorium baik milik
pemerintah maupun swasta ▪ Terbangunnya jejaring laboratorium baik milik pemerintah
maupun swasta
▪ Belum optimalnya surveilans penyakit dan faktor risiko
kesehatan berbasis laboratorium ▪ Terlaksananya surveilans penyakit dan faktor risiko kesehatan
berbasis laboratorium secara optimal.
▪ Belum tersistemnya pembinaan sumber daya
laboratorium baik SDM, kalibrasi alat, dan quality ▪ Terselenggaranya peningkatan kapasitas sumber daya
assurance laboratorium baik SDM, kalibrasi alat, dan quality assurance
▪ Belum adanya sistem informasi Labkes yang ▪ Terwujudnya Sistem Informasi Labkes Nasional Terintegrasi
terintegrasi SATUSEHAT

Penataan Laboratorium Kesehatan yang bertujuan untuk:


a. mewujudkan layanan laboratorium kesehatan yang bermutu;
b. meningkatkan akses masyarakat dalam deteksi dini dan diagnostik penyakit;
c. mendukung surveilans penyakit dan faktor risiko kesehatan berbasis laboratorium untuk pemantauan wilayah setempat status
kesehatan masyarakat;
d. membangun kesiapsiagaan laboratorium kesehatan dalam menghadapi ancaman penyakit dan kejadian luar biasa.
2
REGULASI TERKAIT
LABORATORIUM
KESEHATAN MASYARAKAT
REGULASI TERKAIT LABKESMAS
No REGULASI TENTANG

UNDANG-UNDANG
(1/2)
1 Nomor 17 Tahun 2023 Kesehatan
PERATURAN PEMERINTAH
2 Nomor 47 tahun 2016 Fasilitas Pelayanan Kesehatan
INPRES
3 Nomor 4 Tahun 2019 Peningkatan Kemampuan dalam Mencegah, Mendeteksi dan Merespon Wabah Penyakit, Pandemi Global, dan Kedaruratan Nuklir, Biologi,
dan Kimia
PERMENKES
4 Nomor 37 Tahun 2012 Penyelenggaraan Laboratorium Pusat Kesehatan Masyarakat
5 Nomor 43 Tahun 2013 Cara Penyelenggaraan Laboratorium Klinik yang Baik
6 Nomor 45 Tahun 2014 Penyelenggaraan Surveilans Kesehatan
7 Nomor 25 Tahun 2015 Penyelenggaraan Pemeriksaan Laboratorium untuk Ibu Hamil, Bersalin, dan Nifas di Fasyankes dan Jaringan Pelayanannya
8 Nomor 42 Tahun 2015 Izin dan Penyelenggaraan Praktik Ahli Teknologi Laboratorium Medik
9 Nomor 31 Tahun 2018 Aplikasi Sarana, Prasarana, dan Alat Kesehatan
10 Nomor 43 Tahun 2019 Pusat Kesehatan Masyarakat
11 Nomor 14 Tahun 2021 Standar Kegiatan Usaha dan Produk Perizinan Berusaha Berbasis Risiko Sektor Kesehatan
Indikator Nasional Mutu Pelayanan Kesehatan Tempat Praktik Mandiri Dokter dan Dokter Gigi, Klinik, Puskesmas, Rumah Sakit,
12 Nomor 30 Tahun 2022
Laboratorium Kesehatan dan Unit Tranfusi Darah
Akreditasi Pusat Kesehatan Masyarakat, Klinik, Laboratorium Kesehatan, Unit Tranfusi Darah, Tempat Praktik Mandiri Dokter dan Tempat
13 Nomor 34 Tahun 2022
Praktik Mandiri Dokter Gigi
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2023 Tentang Klasifikasi Unit Pelaksana Teknis Bidang Laboratorium
14 Nomor 24 Tahun 2023
Kesehatan Masyarakat
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2023 Tentang Organisasi Dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Bidang
15 Nomor 25 Tahun 2023
Laboratorium Kesehatan Masyarakat
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2023 Tentang Organisasi Dan Tata Kerja Balai Besar Laboratorium Biologi
16 Nomor 26 Tahun 2024
Kesehatan
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 2023 Tentang Organisasi Dan Tata Kerja Balai Besar Laboratorium
17 Nomor 27 Tahun 2024
Kesehatan Lingkungan
REGULASI TERKAIT LABKESMAS
No REGULASI(2/2) TENTANG
KEPMENKES
18 Nomor 364/MENKES/SK/III/2003 Laboratorium Kesehatan
19 Nomor 1267/Menkes/SK/XII/2004 Standar Pelayanan Laboratorium Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
20 Nomor 298/MENKES/SK/III/2008 Pedoman Akreditasi Laboratorium Kesehatan
21 Nomor 605/MENKES/SK/VII/2008 Standar Balai Laboratorium Kesehatan dan Balai Besar Laboratorium Kesehatan
22 Nomor 103/MENKES/SK/II/2012 Laboratorium Rujukan Nasional Pemeriksa Leptospira
23 Nomor HK.02.02/MENKES/322/2015 Penunjukan Laboratorium Polio, Campak, dan Rubela
24 Nomor HK.02.02/MENKES/400/2016 Balai Besar Laboratorium Kesehatan sebagai Penyelenggara Pemantapan Mutu Eksternal Tingkat Nasional

25 Nomor HK.02.02/I/0597/2020 Penetapan National Reference Laboratory (NRL) dan Sentinel Site dalam rangka Implementasi Global Laboratory
Antimicrobial, Surveilans System (Glass)
26 Nomor HK.01.07/MENKES/6628/2020 Penunjukan Laboratorium untuk Surveilans Polio Lingkungan
27 Nomor HK.01.07/MENKES/477/2021 Laboratorium Penguji Validitas Rapid Diagnostic Test Antigen (RDT-Ag)
28 Nomor HK.01.07/MENKES/4642/2021 Penyelenggaraan Laboratorium Coronavirus Disease 2019 (Covid-19)
SURAT EDARAN
Dirjen P2P Nomor HK.02.02/I/2/485/2022
29 Penguatan Deteksi Kasus Varian SARS-CoV-2

LAINNYA
30 Permenkeu Nomor 129 / 05 / Tahun 2020 Pedoman Pengelolaan Badan Pelayanan Umum

31 Permendagri Nomor 79 Tahun 2018 Badan Layanan Umum Daerah


LABKESMAS MENDUKUNG PENYELENGGARAAN
PELAYANAN KESEHATAN PRIMER
Undang-undang No 17 tahun 2023
REGULASI UPT BIDANG
LABKESMAS KEMENTERIAN
KESEHATAN
Permenkes 24/2023 Permenkes 25/2023
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 24 Tahun 2023 Tentang Klasifikasi Unit
Pelaksana Teknis Bidang Laboratorium Kesehatan
Masyarakat

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia


Nomor 25 Tahun 2023 Tentang Organisasi Dan
Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Bidang
Laboratorium Kesehatan Masyarakat

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Permenkes 26/2023 Permenkes 27/2023


Indonesia Nomor 26 Tahun 2023 Tentang
Organisasi Dan Tata Kerja Balai Besar
Laboratorium Biologi Kesehatan

Peraturan Menteri Kesehatan Republik


Indonesia Nomor 27 Tahun 2023 Tentang
Organisasi Dan Tata Kerja Balai Besar
Laboratorium Kesehatan Lingkungan
INDIKATOR TERKAIT LABKESMAS
PERATURAN MENTERI KESEHATAN NOMOR 13 TAHUN 2022 TENTANG RENSTRA
KEMENKES RI
SASARAN PROGRAM 2022 2023 2024
1. MENINGKATNYA KEMAMPUAN SURVEILANS BERBASIS LABORATORIUM

1. Persentase kabupaten/kota yang memiliki laboratorium kesehatan masyarakat dengan kemampuan surveilans 39 58 100
2. Persentase fasyankes yang telah terintegrasi dalam sistem informasi surveilans berbasis digital 60 90 100

SASARAN PROGRAM
2. MENINGKATNYA PELAYANAN SURVEILANS DAN LABORATORIUM KESEHATAN MASYARAKAT

90 95 100
1. Persentase rekomendasi hasil surveilans faktor risiko penyakit berbasis laboratorium yang dimanfaatkan
SASARAN PROGRAM
3. MENINGKATNYA JUMLAH DAN KEMAMPUAN PEMERIKSAAN SPESIMEN LABKESMAS

1. Jumlah Labkesmas kabupaten/kota yang melaksanakan pemeriksaan spesimen penyakit menular 200 300 514
2. Jumlah provinsi yang memiliki labkesmas rujukan spesimen penyakit berpotensi KLB/wabah 15 25 34
3. Jumlah Labkesmas dan KKP yang bisa mendeteksi peringatan dini dan merespon emerging diseases, new emerging diseases, re-emerging 266 376 599
diseases (alert digital systems)

SASARAN PROGRAM
4. MENINGKATNYA JUMLAH LABKESMAS, FKTP, DAN RUMAH SAKIT YANG MELAPORKAN HASIL SURVEILANS
60 90 100
1. Persentase Labkesmas yang terintegrasi dan melaporkan hasil surveilans ke sistem informasi Kemenkes
SASARAN PROGRAM
5. MENGUATNYA SURVEILANS YANG ADEKUAT

1. Persentase Kab/Kota yang melakukan respon KLB/Wabah (PE, Pemeriksaan Laboratorium, tatalaksana kasus) 70 75 80
INDIKATOR TERKAIT LABKESMAS
PERATURAN MENTERI KESEHATAN NOMOR 13 TAHUN 2022 TENTANG RENSTRA
SASARAN PROGRAM KEMENKES RI 2022 2023 2024
1. TERLAKSANANYA PENINGKATAN MUTU TENAGA KESEHATAN

1. Jumlah tenaga laboratorium di Labkesmas yang terlatih surveilans epidemiologi


2000 3000 4000
SASARAN PROGRAM
2. MENINGKATNYA PEMENUHAN DAN PEMERATAAN SDM KESEHATAN YANG
BERKUALITAS

1. Persentase puskesmas dengan jenis nakes sesuai standar (termasuk ATLM) 59 71 82


2. Persentase faskes dengan SDM Kesehatan sesuai standar (termasuk ATLM)
65 83 100
SASARAN PROGRAM
3. MENINGKATNYA KOMPETENSI DAN SISTEM PENDIDIKAN, PELATIHAN SDM
KESEHATAN

1. Persentase faskes dengan SDM kesehatan yang ditingkatkan sesuai kompetensinya (termasuk
40 50 60
ATLM)
INDIKATOR TERKAIT LABKESMAS
PERATURAN MENTERI KESEHATAN NOMOR 13 TAHUN 2022 TENTANG RENSTRA
SASARAN PROGRAM KEMENKES RI 2022 2023 2024
1. MENINGKATNYA MUTU PELAYANAN KESEHATAN RUJUKAN
IKP
1. Persentase fasyankes rujukan yang memenuhi standar mutu (termasuk laboratorium
60 75 90
kesehatan)

SARANA PROGRAM
2. MENINGKATNYA DISTRIBUSI FASYANKES RUJUKAN YANG BERMUTU
IKP
1. Persentase laboratorium kesehatan yang terakreditasi 70 85 100
2. Persentase fasyankes rujukan yang mencapai target Indikator Nasional Mutu (INM)
pelayanan kesehatan 60 80 100
3. Persentase fasyankes rujukan yang melaporkan Insiden Keselamatan Pasien (IKP) di
fasyankes rujukan 60 80 100

SASARAN PROGRAM
3. TERPENUHINYA SARANA PRASARANA ALAT KESEHATAN, OBAT DAN BMHP
PELAYANAN KESEHATAN RUJUKAN
IKP
1. Persentase fasyankes rujukan milik pemerintah yang memenuhi Sarana, Prasarana, dan Alat 90 95 100
(SPA) sesuai standar (termasuk labkes)
KONSEP PENGUATAN REGULASI

Laboratorium Kesehatan Fasyankes adalah suatu alat dan/atau tempat Laboratorium Kesehatan terdiri Laboratorium Medis dapat
merupakan salah satu jenis yang digunakan untuk menyelenggarakan dari : berbentuk Laboratorium
Fasilitas Pelayanan Kesehatan upaya pelayanan kesehatan, baik promotif, a. Laboratorium Medis Medis mendiri atau
(Fasyankes) preventif, kuratif maupun rehabilitatif yang b. Laboratorium Kesehatan terintegrasi dengan
dilakukan oleh pemerintah pusat, Masyarakat Fasyankes lainnya, seperti
pemerintah daerah, dan/atau masyarakat. c. Laboratorium lain yang Rumah Sakit atau Klinik.
ditetapkan oleh Menteri
Kesehatan

Sebagai Fasyankes, Laboratorium Laboratorium Kesehatan swasta


Laboratorium Laboratorium
Laboratorium Kesehatan adalah Laboratorium Kesehatan
Kesehatan Kesehatan yang
Kesehatan wajib Masyarakat yang diselenggarakan oleh pelaku
Masyarakat terdiri terintegrasi dengan
memiliki perizinan dan diselenggarakan usaha/swasta dan perizinan
dari 5 (lima) Fasyankes lainnya,
teregistrasi dalam oleh Pemerintah dilaksanakan melalui Online Single
tingkatan yang saling perizinan mengikuti
registrasi online Pusat atau Submission (OSS) Sistem Perizinan
terintegrasi perizinan Fasyankes
Kementerian Pemerintah Daerah Berusaha Terintegrasi secara
tersebut.
Kesehatan. Elektronik.
3
SISTEM
PENYELENGGARAAN
LABORATORIUM
KESEHATAN MASYARAKAT
DEFINISI
LABORATORIUM
KESEHATAN
MASYARAKAT

Laboratorium kesehatan yang melaksanakan


pengukuran, penetapan dan pengujian terhadap bahan
yang berasal dari manusia dan bahan bukan berasal
dari manusia sebagai upaya pencegahan dan
pengendalian penyakit serta peningkatan kesehatan
masyarakat.
PERBEDAAN LAB MEDIS DAN
LABKESMAS

Lab Medis Labkesmas


• Tujuan: Menangani pemeriksaan spesimen klinis • Tujuan: Menangani pemeriksaan spesimen klinis dan
untuk tujuan diagnosis pasien sampel untuk tujuan surveilans (spesimen klinis,
• Hasil: tata kelola klinis pasien secara perorangan lingkungan, makanan) dan 12 Fungsi Lainnya
untuk menyembuhkan penyakit • Hasil: intervensi public health (intervensi secara
• Fokus: Individu/instansi holistik untuk menyehatkan populasi)
• Fokus: Populasi (Masyarakat)

PRIVATE GOODS PUBLIC GOODS

Dibiayai oleh individu Dibiayai oleh Pemerintah


Penyelenggaraan Labkesmas secara berjenjang sesuai Fungsi WHO
​Tingkat 1 ​Tingkat 2 ​Tingkat 3 ​Tingkat 4 ​Tingkat 5
​Fungsi Puskesmas dan ​Kab/Kota ​Provinsi ​Regional ​Nasional
BKK

Pemeriksaan spesimen klinis

Pengujian sampel
Surveilans penyakit dan faktor risiko kesehatan serta respon
KLB, wabah, dan bencana
Pengelolaan dan analisis data

Komunikasi dengan pemangku kepentingan

Penguatan kapasitas SDM

Pengelolaan logistik khusus laboratorium

Penjaminan mutu laboratorium

Pengorganisasian jejaring laboratorium kesehatan


Kerja sama dengan Lembaga/institusi nasional dan/atau
internasional
Pengelolaan biorepositori spesimen klinis dan sampel
Analisis masalah kesehatan masyarakat berbasis
laboratorium
Pengembangan teknologi tepat guna

Merumuskan rekomendasi kebijakan dan pengembangan 19


program kesehatan
PENYELENGGARAAN LABKESMAS

Pembiayaan Pembinaan dan Pengawasan

• APBN Penanggungjawab: Metode:


• APBD • Pemerintah Pusat • Bimbingan teknis
• BLU/BLUD atau PNBP • Pemerintah Provinsi • Pendidikan dan pelatihan
• Sumber lain yang sah dan tidak • Pemerintah Kab/Kota • Advokasi
mengikat • Dapat melibatkan • Monitoring dan evaluasi
asosiasi dan • Pemberian penghargaan
organisasi profesi
SKEMA PEMBINAAN, PENGAWASAN,
PEMANTAUAN DAN EVALUASI MUTU DI SETIAP
Kegiatan
Pembinaan
Puskesmas
• Pembinaan Mutu oleh
TINGKAT
Labkesmas Kab/Kota
• Pembinaan Mutu oleh
Labkesda Provinsi
• Pembinaan Mutu oleh
Labkesmas Regional
• Pembinaan Mutu oleh
Labkesmas Nasional
• Pembinaan Mutu oleh
Mutu Labkesmas kab/kota dan Labkesmas Provinsi dan Labkesmas Regional dan Labkesmas Nasional dan Kementerian
Dinas Kesehatan Dinas Kesehatan Provinsi Dinas Kesehatan Provinsi Kementerian Kesehatan Kesehatan dan
Kabupaten/Kota WHO/APHL
• Pembinaan mutu • Pembinaan mutu • Pembinaan mutu dilakukan
• Pembinaan mutu dilakukan minimal 1 kali dilakukan minimal 1 kali minimal 1 kali setahun • Pembinaan mutu
dilakukan minimal 1 kali setahun setahun dilakukan minimal 1
setahun kali setahun

Pengawasan Audit Internal Audit Internal Audit Internal Audit Internal Audit Internal
Mutu

Pemantauan dan • Pemantauan dan evaluasi • Pemantauan dan • Pemantauan dan evaluasi • Pemantauan dan evaluasi • Pemantauan dan
Evaluasi Mutu oleh Labkesmas dan evaluasi oleh oleh Labkesmas Regional oleh Labkesmas Nasional evaluasi oleh
Dinas Kesehatan Labkesmas dan Dinas dan Dinas Kesehatan dan Kementerian Kesehatan Kementerian
Kabupaten/Kota Kesehatan Provinsi Provinsi Kesehatan dan
• Pemantauan dan evaluasi WHO/APHL
• Pemantauan dan evaluasi • Pemantauan dan • Pemantauan dan evaluasi mutu dilakukan minimal 1
mutu dilakukan minimal evaluasi mutu dilakukan mutu dilakukan minimal kali setahun • Pemantauan dan
1 kali setahun minimal 1 kali setahun 1 kali setahun evaluasi mutu
dilakukan minimal 1
kali setahun
4
FUNGSI
LABORATORIUM
KESEHATAN MASYARAKAT
1. Pemeriksaan spesimen klinis
❖ Labkesmas melakukan pemeriksaan laboratorium pada spesimen yang
berasal dari manusia.
❖ Bertujuan untuk skrining, deteksi dini, diagnosis dan konfirmasi
diagnosis, khususnya pada penyakit berpotensi KLB/wabah/bencana.
❖ Pengelolaan biosafety dan biosecurity.
❖ Melaksanakan rujukan spesimen, termasuk transport spesimen.
❖ Pelayanan uji diagnostik in vitro (tingkat 4 dan 5).

2. Pengujian sampel
❖ Melakukan pengujian terhadap sampel vektor, reservoir, zoonosis, dan
lingkungan.
❖ Rujukan transport sampel.
❖ Konfirmasi hasil pemeriksaan, khususnya faktor risiko
KLB/wabah/bencana.
❖ Pengelolaan biosafety dan biosecurity.
❖ Pelayanan uji produk alat kesehatan dan perbekalan kesehatan rumah
tangga.
3. Surveilans Penyakit, dan FR Kesehatan
serta Respon KLB, wabah dan bencana
❖ Analisis data surveilans penyakit dan faktor risiko kesehatan berbasis
laboratorium.
❖ Investigasi KLB, wabah dan bencana berbasis laboratorium.

4. Pengelolaan dan analisis data


❖ Pengelolaan data dan informasi laboratorium termasuk analisis
komputasional dan bioinformatik.

5. Komunikasi dengan Pemangku


Kepentingan
❖ Mengomunikasikan kepada pemangku kepentingan mengenai analisis
hasil pemeriksaan.
❖ Diseminasi, rekomendasi intervensi masalah kesehatan masyarakat
dengan pemangku kepentingan terkait.
6. Penguatan Kapasitas SDM
❖ Peningkatan kapasitas SDM melalui pelatihan, kegiatan magang, studi
banding, dan evaluasi pasca pelatihan.
❖ Pembinaan teknis dilakukan secara berjenjang.

7. Pengelolaan logistik khusus


❖ Mengelola logistik pada kondisi rutin dan kondisi tertentu, seperti
kondisi KLB, wabah, dan bencana.
❖ Logistik dapat berupa bahan kontrol, bahan dan reagen esensial, kit
diagnostik, APD, termasuk proses pengiriman.

8. Penjaminan mutu laboratorium


❖ Pelaksanaan penjaminan mutu internal (PMI) laboratorium.
❖ Pelakksanaan penjaminan mutu eksternal (PME) laboratorium.
❖ Penyelenggaraan PME melalui uji profisiensi/uji banding dan/atau uji
kalibrasi.
❖ Pemantauan tindak lanjut hasil PME.
❖ Pemeliharaan sarana dan prasarana, dan peralatan lab.
9. Pengorganisasian Jejaring Labkes
❖ Mengoordinasikan jejaring labkes di wilayahnya untuk tujuan pencegahan
dan pengendalian penyakit serta upaya peningkatan kesehatan masyarakat.

10. Kerja sama dengan lembaga/institusi


nasional dan/atau internasional
❖ Melakukan penguatan jejaring dengan Lintas Sektor dan organisasi
internasional dalam rangka surveilans penyakit menular, tidak menular, faktor
risiko kesehatan lingkungan, keamanan pangan, uji validasi alat kesehatan dan
PKRT untuk mencapai sistem kesehatan yang tangguh.

11. Pengelolaan Biorepositori


❖ Pengelolaan biorepositori spesimen dan/atau sampel penyebab penyakit tertentu
untuk kepentingan konfirmasi penjaminan mutu (uji konfirmasi) dan kegiatan
riset serta inovasi.
❖ Pengelolaan dilakukan sesuai standar untuk menjaga kualitas spesimen dan/atau
sampel dan kultur/biakan agar tetap dapat digunakan kembali serta memenuhi
biosafety dan biosecurity.
❖ Repositori juga mencakup penyimpanan secara virtual/cloud setiap informasi
metode terkait data hasil pemeriksaan laboratorium.
12. Analisis Masalah Kesehatan Masyarakat
❖ Analisis masalah kesehatan masyarakat/lingkungan berbasis laboratorium.
❖ Dukungan pada kajian dan pendidikan terkait laboratorium kesehatan di
wilayahnya.
❖ Labkesmas juga dapat memberikan pendampingan dan bimbingan terkait
perizinan dan registrasi laboratorium kesehatan yang berada di
wilayahnya.

13. Pengembangan Teknologi Tepat Guna


❖ Pembuatan prototype teknologi tepat guna.
❖ Pengembangan metode pemeriksaan laboratorium.
❖ Melakukan kajian operasional dan terapan untuk mendukung program
kesehatan.

14. Merumuskan rekomendasi kebijakan dan


pengembangan program kesehatan
❖ Penyusunan rekomendasi intervensi dan kebijakan masalah kesehatan
masyarakat.
❖ Penyusunan rekomendasi pengembangan program dan tata kelola
laboratorium kesehatan.
KESIMPULAN
Penataan Labkesmas mendukung tranformasi Pelayanan Kesehatan
Primer dan Sistem Ketahanan Kesehatan

Labkesmas merupakan laboratorium kesehatan yang menangani


pemeriksaan spesimen klinis dan pengujian sampel sebagai upaya
pencegahan dan pengendalian penyakit serta peningkatan kesehatan
masyarakat.

Labkesmas diselenggarakan secara berjenjang dalam 5 Tingkatan


dan melakukan 14 fungsi standar.

Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah bertanggung jawab


menyediakan dan menyelenggarakan Labkesmas (UU Nomor 17
tahun 2023 tentang Kesehatan).
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai