Anda di halaman 1dari 25

PERTEMUAN KE 2

PAJAK PROPINSI (2)


& PAJAK KABUPATEN (1)
PAJAK BAHAN BAKAR
Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor
1. Objek Pajak : bahan bakar kendaraan bermotor yang
disediakan atau dianggap digunakan untuk kendaraan
bermotor, termasuk bahan bakar yang digunakan untuk
kendaraan di air
2. Subjek Pajak : konsumen bahan bakar kendaraan
bermotor
3. Wajib Pajak : orang pribadi atau badan yang
menggunakan bahan bakar kendaraan bermotor
4. DPP : nilai jual bahan bakar kendaraan bermotor sebelum
dikenakan PPN
TARIF PAJAK BAHAN BAKAR
Tarif Pajak:
Paling tinggi sebesar 10% (ditetapkan dengan peraturan
daerah)
Khusus tarif pajak bahan bakar kendaraan bermotor untuk
bahan bakar kendaraan umum dapat ditetapkan paling
sedikit 50% lebih rendah dari tarif pajak bahan bakar
kendaraan bermotor untuk kendaraan pribadi

Pajak Terutang:
Dihitung dengan cara mengalikan tarif pajak dengan dasar
pengenaan pajak
PAJAK AIR PERMUKAAN

Objek Pajak :
Pengambilan dan/atau pemanfaatan air permukaan

Dikecualikan dari objek pajak, adalah:


a. Pengambilan dan/atau pemanfaatan air permukaan untuk
keperluan dasar rumah tangga, pengairan pertanian dan
perikanan rakyat, dengan tetap memperhatikan kelestarian
lingkungan dan peraturan perundang-undangan
b. Pengambilan dan/atau pemanfaatan Air permukaan lainnya
yang ditetapkan Perda

Subjek Pajak:
Orang pribadi atau badan yang dapat melakukan pengambilan
dan/atau pemanfaatan air permukaan
WAJIB PAJAK

Wajib pajak :
Orang pribadi atau badan yang melakukan pengambilan
dan/atau pemanfaatan Air permukaan

DPP:
Nilai perolehan Air permukaan
Nilai perolehan Air permukaan dinyatakan dalam rupiah yang
dihitung dengan mempertimbangkan sebagian atau
seluruhnya faktor2 berikut ini:
- Jenis sumber air
- Lokasi sumber air
- Tujuan pengambilan dan/atau pemanfaatan air
- Volume air yang diambil dan/atau dimanfaatkan
DASAR PENGGENAAN PAJAK
- Kualitas air
- Luas areal tempat pengambilan dan/atau pemanfaatan air
- Tingkat kerusakan lingkungan yang diakibatkan oleh
pengambilan dan/atau pemanfaatan air
Penggunaan faktor-faktor tersebut disesuaikan dengan kondisi
masing-masing Daerah dan besarnya Nilai Perolehan Air
Permukaan ditetapkan dengan Peraturan Gubernur

Tarif Pajak :
Paling tinggi sebesar 10% (ditetapkan dgn peraturan daerah)
Pajak Terutang:
Dihitung dengan cara mengalikan tarif dasar pengenaan pajak
PAJAK ROKOK
Objek Pajak:
Konsumsi rokok (yg meliputi Siraget, Cerutu, dan Rokok Daun)

Dikecualikan dari Objek Pajak :


Rokok yang tidak dikenai cukai berdasarkan peraturan
perundang-undangan dibidang cukai

Subjek Pajak : Konsumen Rokok

Wajib Pajak :
Pengusaha pabrik rokok/produsen dan importir rokok yang
memiliki izin berupa nomor pokok pegusaha Barang Kena
Cukai
DASAR PENGGENAAN PAJAK ROKOK

DPP :
Cukai yang ditetapkan oleh Pemerintah terhadap Rokok

Tarif Pajak :
10% dari Cukai Rokok

Pajak Terutang : Dihitung dengan cara mengalikan tarif pajak


dengan dasar pengenaan pajak

Pajak rokok dipungut oleh instansi Pemerintah yang


berwenang memungut cukai
PAJAK KABUPATEN/KOTA
Pajak Hotel
Objek Pajak :
Pelayanan yang disediakan hotel dengan pembayaran,
termasuk jasa penunjang sebagai kelengkapan hotel yang
sifatnya memberi kemudahan dan kenyamanan (fasilitas
olahraga dan hiburan, fasilitas telepon, fax, teleks, internet,
fotokopi, pelayanan cuci, seterika, transfortasi, dan fasilitas
sejenis lainnya yang disediakan/dikelola hotel.

Tidak termasuk Objek Pajak:


a. Jasa tempat tinggal asrama yang diselenggarakan oleh
Pemerintah atau Pemda
b. Jasa sewa apartemen, kondominium, dan sejenisnya
c. Jasa tempat tinggal dipusat pendidikan/kegiatan
keagamaan
TIDAK TERMASUK OBJEK PAJAK

d. Jasa tempat tinggal di rumah sakit, asrama perawat, panti


jompo, panti asuhan, dan panti sosial lainnya yang sejenis
e. Jasa biro perjalanan/perjalanan yang diselenggarakan oleh
hotel yang dapat dimanfaatkan oleh umum

Subjek pajak :
Orang pribadi atau badan yang melakukan
pembayarankepada orang pribadi atau badan yang
mengusahakan hotel

Wajib Pajak :
Orang pribadi atau badan yang mengusahakan Hotel
DPP PAJAK HOTEL

DPP :
Jumlah pembayaran atau yang seharusnya dibayar kepada
Hotel

Tarif Pajak :
Paling tinggi sebesar 10% (ditetapkan dengan Perda)

Pajak Terutang :
Dihitung dengan cara mengalikan tarif dengan dasar
penggenaan pajak

Pajak Hotel yang terutang dipungut di wilayah daerah tempat


Hotel berlokasi
PAJAK RESTORAN

Objek Pajak :
Pelayanan yang disediakan oleh Restoran (meliputi pelayanan
penjualan makanan dan/ atau minuman yang dikonsumsi
oleh pembeli, baik dikonsumsi di tempat pelayanan maupun
di tempat lain)

Tidak termasuk Objek Pajak:


Pelayanan yang disediakan oleh restoran yang nilai
penjualannya tidak melebihi batas tertentu yang ditetapkan
dengan Peraturan Daerah

Subjek Pajak :
Orang pribadi atau badan yang membeli makanan dan/atau
minuman dari Restoran
WAJIB PAJAK RESTORAN

Wajib Pajak:
Orang Pribadi atau Badan yang mengusahakan Restoran

DPP:
Jumlah pembayaran yang diterima atau yang seharusnya diterima
Restoran

Tarif Pajak :
Paling tinggi sebesar 10% (ditetapkan dengan Peraturan Daerah)

Pajak Terutang :
Dihitung dengan cara mengalikan tarif dengan dasar pengenaan
pajak
PAJAK HIBURAN

Objek Pajak :
a. Tontonan Film
b. Pagelaran kesenian, musik, tari, dan/atau busana
c. Kontes kecantikan, binaraga, dan sejenisnya
d. Pameran
e. Diskotik, karaoke, klab malam, dan sejenisnya
f. Sirkus, akrobat, dan sulap
g. Permainan bilyar, golf, dan boling
h. Pacuan kuda, kendaraan bermotor, dan permainan
ketangkasan
i. Panti pijat, refleksi, mandi uap/spa dan pusat kebugaran,
dan
j. Pertandingan olahraga
SUBJEK PAJAK HIBURAN

Subjek Pajak:
Orang pribadi atau badan yang menikmati hiburan

Wajib pajak:
Orang pribadi atau badan yang menyelenggarakan Hiburan

DPP:
Jumlah uang yang diterima atau yang seharusnya diterima
oleh penyelenggara hiburan termasuk potongan harga tiket
Cuma-Cuma yang diberia kepada penerima hiburan
TARIF PAJAK HIBURAN

Tarif pajak paling tinggi 35%


Khusus untuk pajak hiburan berupa pagelaran busana, kontes
kencatikan, diskotik, karaoke, klab malam, permainan
ketangkasan, panti pijat, dan madi uap/spa, tarif pajak
hiburan dapat ditetapkan paling tinggi sebesar 75%
Khusus hiburan kesenian rakyat/tradisional dikenakan tarif
pajak hiburan ditetapkan paling tinggi sebesar 10%

Pajak Terutang : Dihitung dengan cara mengalikan tarif


dengan dasar pengenaan pajak
PAJAK REKLAME
Objek pajak :
Semua peyelenggaraan Reklame, yang meliputi:
a. Reklame papan/bilboard/videotron/megatron dan
sejenisnya
b. Rekalme kain
c. Reklame melekat, stiker
d. Reklame selebaran
e. Reklame berjalan, termasuk pada kendaraan
f. Reklame udara
g. Reklame apung
h. Reklame suara
i. Reklame film/slide
j. Reklame peragaan
TIDAK TERMASUK OBJEK PAJAK REKLAME

a. Penyelengaraan reklame melalui internet, televisi, radio,


warta harian, warta mingguan, warta bulanan
b. Label/merek produk yang melekat pada barang yg
diperdagangkan, yg berfungsi untuk membedakan dari
produk sejenis lainnya
c. Nama pegenal usaha atau profesi yang dipasang melekat
pada bangunan tempat usaha atau profesi
diselenggarakan sesuai dgn ketentuan yg mengatur nama
pengenl usaha tersebut atau profesi tersebut
d. Reklame yg diselengarakan oleh pemerintah atau perda
e. Penyelenggaraan reklame lainnya yg ditetapkan dgn
peraturan daerah
OBJEK PAJAK REKLAME
Objek pajak : Orang pribadi atau badan yg menggunakan
reklame

Wajib pajak: Orang pribadi atau badan yg menyelenggarakan


reklame

Dpp : Nilai sewa reklame,


Apabila reklame diselenggarakan sendiri, maka nilai sewa
reklame dihitung dgn memperhatikan faktor jenis, bahan yg
digunakan, lokasi penempatan, waktu, jangka waktu
penyelenggaraan, jumlah, dan ukuran media reklame
Apabila reklame diselenggarakan pihak ketiga, maka nilai
sewa reklame ditetapkan berdasarkan nilai kontrak reklame
TARIF PAJAK REKLAME

Tarif pajak reklame paling tinggi sebesar 25%

Pajak terutang : dihitung dengan menggalikan tarif dgn


dasar pengenaan pajak
LATIHAN SOAL PILIHAN GANDA 1

1. Orang pribadi atau badan yang menggunakan bahan bakar


kendaraan bermotor disebut…
a. Objek Pajak d. Wajib Pajak
b. Subjek Pajak e. Pajak Bahan Bakar
c. DPP

2. Tarif pajak bahan bakar paling tinggi sebesar…


a. 5% d. 50%
b. 10% e. 100%
c. 20%
LATIHAN SOAL PILIHAN GANDA 2

2. Tarif pajak bahan bakar paling tinggi sebesar…


a. 5% d. 50%
b. 10% e. 100%
c. 20%

3. Berikut ini yang bukan merupakan Faktor-faktor dalam


mempertimbangkan nilai perolehan air permukaan
adalah…
a. Jenis sumber air d. Kualitas Air
b. Lokasi sumber air e. Volume air
c. Kelestarian air
LATIHAN SOAL PILIHAN GANDA 3
3. Berikut ini yang bukan merupakan Faktor-faktor dalam
mempertimbangkan nilai perolehan air permukaan
adalah…
a. Jenis sumber air d. Kualitas Air
b. Lokasi sumber air e. Volume air
c. Kelestarian air

4. Pelayanan yang disediakan oleh Restoran meliputi


pelayanan penjualan makanan atau minuman yang
dikonsumsi oleh pembeli merupakan objek Pajak…
a. Hotel d. Air Permukaan
b. Bahan Bakar e. Rokok
c. Restoran
LATIHAN SOAL PILIHAN GANDA 4
4. Pelayanan yang disediakan oleh Restoran meliputi
pelayanan penjualan makanan atau minuman yang
dikonsumsi oleh pembeli merupakan objek Pajak…
a. Hotel d. Air Permukaan
b. Bahan Bakar e. Rokok
c. Restoran

5. Penetapan nilai sewa reklame apabila diselenggarakan


pihak ketiga ditetapkan berdasarkan…
a. Nilai Kontrak d. Faktor jenis
b. Lokasi Penempatan e. Ukuran media
c. Bahan yang digunakan
LATIHAN SOAL PILIHAN GANDA 5

5. Penetapan nilai sewa reklame apabila diselenggarakan


pihak ketiga ditetapkan berdasarkan…
a. Nilai Kontrak d. Faktor jenis
b. Lokasi Penempatan e. Ukuran media
c. Bahan yang digunakan

6. Orang pribadi atau badan yang menggunakan bahan


bakar kendaraan bermotor disebut…
a. Objek Pajak d. Wajib Pajak
b. Subjek Pajak e. Pajak Bahan Bakar
c. DPP

Anda mungkin juga menyukai