Hubungan Internasional
Universitas Binus, 28 Nov 2023
Tujuan Pembelajaran
Berridge(2015)
Tahapan 1: pre-negosiasi
• Tugasnya adalah untuk menetapkan bahwa negosiasi di
sekitar meja yang substantif bermanfaat, dan kemudian
menyetujui agenda dan prosedur yang diperlukan untuk
mengatasinya.
– Dalam hubungan bilateral, diskusi ini biasanya informal dan jauh
dari pandangan publik.
– Dalam diplomasi multilateral, di mana para pihak lebih banyak dan
prosedurnya lebih kompleks, bagian yang baik dari pra-negosiasi
mungkin formal dan diiklankan dengan baik.
Menyetujui kebutuhan untuk bernegosiasi
• Prasyarat/pendahuluan umum:
– Pihak-pihak yang berkonflik sama-sama yakin bahwa ada jalan
buntu
– Semua sama-sama setuju bahwa negosiasi adalah satu-satunya
jalan ke depan
– Semua sama-sama mampu mencurahkan waktu dan sumber daya
yang dibutuhkan untuk memulai negosiasi
• Proses ini 'lebih rumit, memakan waktu, dan sulit daripada
mencapai kesepakatan setelah negosiasi dimulai' (Saunders:
249)
Menyetujui Agenda
• Jika kebutuhan untuk negosiasi diakui dan kondisinya
menguntungkan, biasanya menjadi mungkin untuk bergerak
cepat ke pembahasan agenda. Ini berarti tidak hanya menyetujui
apa yang akan dibahas, tetapi juga urutan pengambilan item
yang disepakati.
• Namun dalam hubungan yang tidak baik, terdapat rintangan
dalam menyetujui agande seperti adanya prasangka atas agenda
yang diusulkan lawan bicara.
Prosedur persetujuan
• Lima pertanyaan prosedural yang harus diselesaikan dalam
pra-negosiasi, tidak harus dalam urutan berikut:
– Kerahasiaan (menjaga rahasia semua atau salah satu dari berikut:
isi negosiasi, pengetahuan bahwa negosiasi sedang berlangsung, isi
dari setiap kesepakatan yang dikeluarkan dari negosiasi, atau fakta
bahwa kesepakatan telah tercapai)
– Format (langsung atau tidak langsung)
– Tempat (rumah atau tandang)
– Delegasi (tingkat, komposisi, dan ukuran delegasi)
– Waktu (menemukan tanggal mulai yang praktis untuk negosiasi)
LANGKAH-LANGKAH BERNEGOSIASI
• Persiapan:
– Menentukan secara jelas apa yang ingin kita capai dalam negosiasi. Tujuan ini
harus jelas dan terukur, sehingga kita bisa membangun ruang untuk
bernegosiasi
– Gali informasi sebanyak mungkin mengenai siapa dia/mereka, kekuatan dan
kelemahannya, apa tujuan atau kepentingannya
• Pembukaan
– Jangan memegang apa pun di tangan kanan anda ketika memasuki ruangan
negosiasi;
– Ulurkan tangan untuk berjabat tangan terlebih dulu;
– Jabat tangan dengan tegas dan singkat
– Berikan senyum dan katakan sesuatu yang pas untuk mengawali pembicaraan.
LANGKAH-LANGKAH BERNEGOSIASI
• Memulai proses negosiasi
– Tunggu saat yang tepat bagi kedua pihak untuk memulai pembicaraan pada
materi pokok negosiasi;
– Sampaikan pokok-pokok keinginan atau tuntutan pihak anda secara jelas, singkat
dan penuh percaya diri;
– Tekankan bahwa anda atau organisasi anda berkeinginan untuk mencapai suatu
kesepakatan dengan mereka;
– Sediakan ruang untuk manuver atau tawarmenawar dalam negosiasi, jangan
membuat hanya dua pilihan ya atau tidak;
– Sampaikan bahwa ”jika anda memberi kami itu, kami akan memberi anda ini
– Dengarkan dengan efektif apa yang ditawarkan atau yang menjadi tuntutan pihak
lain.
A World-class University in 2020
TAKTIK DALAM NEGOSIASI
• Membuat agenda.
• Menggertak
• Membuat tenggat waktu (deadline).
• Berbagi peran
• Melakukan konsesi
• Intimidasi.
Andrew F. Cooper, Jorge Heine, and Ramesh Thakur (2013). The Oxford
Further Reading:
G.R. Berridge. (2015). Diplomacy: Theory and Practice. Palgrave Macmillan UK.
Robert J. Art and Robert Jervis. (2017). International Politics:. Pearson Education, Inc..
G.R. Berridge, Maurice Keens-Soper, and T.G. Otte. (2001). Diplomatic Theory from
G.R. Berridge and Lorna Lloyd. (2012). The Palgrave Macmillan Dictionary of