Anda di halaman 1dari 33

ASUHAN KEPERAWATAN

PADA ANAK DENGAN


KEJANG DEMAM

Setianingsih, Skep.Ns

December 6, 2023 Sample footer 1


PENGERTIAN
Kejang demam berdasarkan definisi
dari The International League Againts
Epilepsy (Commision on Epidemiology
and Prognosis, 1993) adalah kejang
yang disebabkan kenaikan suhu tubuh
lebih dari 38,4oC tanpa adanya infeksi
susunan saraf pusat atau gangguan
elektrolit akut pada anak berusia di
atas 1 bulan tanpa riwayat kejang
tanpa demam sebelumnya.

December 6, 2023 Sample footer 2


Hal ini dapat terjadi
pada 2-5 % populasi
anak. Umumnya
kejang demam ini
terjadi pada usia 6
bulan – 5 tahun dan
jarang sekali terjadi
untuk pertama kalinya
pada usia <> 3 tahun.

December 6, 2023 Sample footer 3


KLASIFIKASI
Simple febrile seizures : kejang demam sederhana
adalah kejang yang berlangsung satu kali, singkat , dan
bersifat umum. Anak dapat saja normal atau
mempunyai kelainan neuorologis. Anak bisanya berusia
antara 6 bulan sampai 3 tahun, dan tersering pada usia
18 bulan
Complex febrile seizures / complex partial seizures :
kejang fokal (hanya melibatkan salah satu bagian tubuh),
berlangsung lama (>10 - 15 menit), atau multiple (> 1 kali
serangan selama 24 jam demam)

December 6, 2023 Sample footer 4


ETIOLOGI
Bangkitan kejang pada bayi dan anak disebabkan oleh
kenaikan suhu badan yang tinggi dan cepat, yang
disebabkan oleh infeksi diluar susunan syaraf pusat
misalnya : tonsilitis ostitis media akut, bronchitis, dll.

December 6, 2023 Sample footer 5


Patofisiologi

Peningkatan suhu tubuh dapat mengubah


keseimbangan dari membran sel neuron dan dalam
waktu singkat terjadi difusi ion kalium dan natrium
melalui membran tersebut dengan akibat teerjadinya
lepas muatan listrik.

Lepas muatan listrik ini demikian besarnya


sehingga dapat meluas keseluruh sel maupun
membran sel sekitarnya dengan bantuan bahan yang
disebut neurotransmiter dan terjadi kejang

December 6, 2023 Sample footer 6


Kejang demam yang terjadi singkat pada umumnya tidak
berbahaya dan tidak meninggalkan gejala sisa.

Tetapi kejang yang berlangsung lama ( lebih dari 15 menit )


biasanya disertai apnea, meningkatnya kebutuhan oksigen
dan energi untuk kontraksi otot skelet yang akhirnya
terjadi :

hipoksemia,

hiperkapnia,

asidosis laktat yang disebabkan oleh metabolisme


anaerobik,

hipotensi arterial disertai denyut jantung yang tidak teratur

dan suhu tubuh makin meningkat yang disebabkan oleh


makin meningkatnya aktivitas otot, d

an selanjutnya menyebabkan metabolisme otak meningkat.

December 6, 2023 Sample footer 7


Faktor terpenting adalah gangguan peredaran darah
yang mengakibatkan hipoksia sehingga
meningkatkan permeabilitas kapiler dan timbul
edema otak yang mngakibatkan kerusakan sel
neuron otak.

Kerusakan pada daerah medial lobus temporalis


setelah mendapat serangan kejang yang berlangsung
lama dapat menjadi matang dikemudian hari
sehingga terjadi serangan epilepsi spontan,

karena itu kejang demam yang berlangsung lama


dapat menyebabkan kelainan anatomis diotak
hingga terjadi epilepsi.

December 6, 2023 Sample footer 8


DIAGNOSIS

1. Umur anak ketika kejang antara 6 bulan dan 4 tahun


2. Kejang berlangsung tidak lebih dari 15 menit
3. Kejang bersifat umum
4. Kejang timbul dalam 16 jam pertamam setelah timbulnya demam
5. Pemeriksaan saraf sebelum dan sesudah kejang normal
6. Pemeriksaan EEG yang dibuat sedikitnya satu minggu sesudah
suhu normal tidak menunjukkan kelainan
7. Frekuensi kejang bangkitan dalam satu tahun tidak melebihi empat
kali

December 6, 2023 Sample footer 9


MANIFESTASI KLINIS

Serangan kejang biasanya terjadi 24 jam


pertama sewaktu demam, berlangsung singkat
dengan sifat bangkitan kejang dapat berbentuk
tonik-klonik, tonik, klonik, fokal atau akinetik.
Umumnya kejang berhenti sendiri. Begitu
kejang berhenti anak tidak memberi reaksi
apapun sejenak tapi setelah beberapa detik atau
menit anak akan sadar tanpa ada kelainan saraf.

December 6, 2023 Sample footer 10


December 6, 2023 Sample footer 11
PENATALAKSANAAN
Dirumah-orang tua
Anak harus dibaringkan di tempat yang datar dengan posisi menyamping,
bukan terlentang, untuk menghindari bahaya tersedak.
Jangan meletakkan benda apapun dalam mulut si anak seperti sendok atau
penggaris, karena justru benda tersebut dapat menyumbat jalan napas.
Jangan memegangi anak untuk melawan kejang.
Sebagian besar kejang berlangsung singkat dan tidak memerlukan penanganan
khusus.
Jika kejang terus berlanjut selama 10 menit, anak harus segera dibawa ke
fasilitas kesehatan terdekat. Sumber lain menganjurkan anak untuk dibawa ke
fasilitas kesehatan jika kejang masih berlanjut setelah 5 menit. Ada pula
sumber yang menyatakan bahwa penanganan lebih baik dilakukan secepat
mungkin tanpa menyatakan batasan menit (4).
December 6, 2023 Sample footer 12
Lanjutan penatalaksanaan...

Di tempat pelayanan kesehatan


Memastikan jalan napas anak tidak tersumbat

Pemberian oksigen melalui face mask

Pemberian diazepam 0,5 mg/kg berat badan per rektal (melalui anus)
atau jika telah terpasang selang infus 0,2 mg/kg per infus

Pengawasan tanda-tanda depresi pernapasan

Sebagian sumber menganjurkan pemeriksaan kadar gula darah untuk


meneliti kemungkinan hipoglikemia. Namun sumber lain hanya
menganjurkan pemeriksaan ini pada anak yang mengalami kejang
cukup lama atau keadaan pasca kejang (mengantuk, lemas) yang
berkelanjutan (1).

December 6, 2023 Sample footer 13


Berikut adalah tabel dosis diazepam yang diberikan :
Terapi awal dengan diazepam
Usia Dosis IV (infus) (0.2mg/kg) Dosis per rectal (0.5mg/kg)
< 1 tahun 1–2 mg 2.5–5 mg
1–5 tahun 3 mg 7.5 mg
5–10 tahun 5 mg 10 mg
> 10 years 5–10 mg 10–15 mg

Jika kejang masih berlanjut :


Pemberian diazepam 0,2 mg/kg per infus diulangi. Jika belum
terpasang selang infus, 0,5 mg/kg per rektal
Pengawasan tanda-tanda depresi pernapasan

December 6, 2023 Sample footer 14


Jika kejang masih berlanjut :

Pemberian fenobarbital 20-30 mg/kg


per infus dalam 30 menit atau fenitoin
15-20 mg/kg per infus dalam 30 menit.
Pemberian fenitoin hendaknya disertai
dengan monitor EKG (rekam jantung).

December 6, 2023 Sample footer 15


Risiko berulangnya kejang demam
Simple febrile seizures tidak meningkatkan risiko kematian, kelumpuhan,
atau retardasi mental. Risiko epilepsi pada golongan ini adalah 1%, hanya
sedikit lebih besar daripada populasi umum. Risiko yang dimiliki
hanyalah berulangnya kejang demam tersebut pada 1/3 anak yang
mengalaminya. Beberapa hal yang merupakan faktor risiko berulangnya
kejang demam adalah (1,2):

Usia

Riwayat kejang demam dalam keluarga

Kejang demam terjadi segera setelah mulai demam atau saat suhu sudah
relatif normal

Riwayat demam yang sering

Kejang pertama adalah complex febrile seizure

Risiko berulangnya kejang demam adalah 10% tanpa faktor risiko, 25%
dengan 1 faktor risiko, 50% dengan 2 faktor risiko, dan dapat mencapai
100%
December dengan ≥ 3 faktor risiko.Sample footer
6, 2023 16
December 6, 2023 Sample footer 17
Bila kejang demam berlangsung
terus sampai usia di atas 6 tahun
atau pernah mengalami kejang
tanpa demam baik tonik-klonik,
mioklonik, absens atau atonik maka
diklasifikasikan
sebagai Generalized epilepsy with
seizure plus (GEFS+).

December 6, 2023 Sample footer 18


KOMPLIKASI

Kerusakan otak
Terjadi melalui mekanisme eksitotoksik neuron saraf
yang aktif sewaktu kejang melepaskan glutamat yang
mengikat resptor MMDA ( M Metyl D Asparate )
yang mengakibatkan ion kalsium dapat masuk ke sel
otak yang merusak sel neuoran secara irreversible.

Retardasi mental
Dapat terjadi karena deficit neurolgis pada demam
neonatus.

December 6, 2023 Sample footer 19


PENGKAJIAN

Riwayat Keperawatan

Adanya riwayat kejang demam pada pasien dan


keluarga

Adanya riwayat infeksi seperti saluran pernafasan


atis, OMA, pneumonia, gastroenteriks, Faringiks,
brontrope, umoria, morbilivarisela dan campak.

Adanya riwayat peningkatan suhu tubuh

Adanya riwayat trauma kepala

December 6, 2023 Sample footer 20


Pengkajian fisik
Adanya peningkatan : suhu tubuh, nadi,
dan pernafasan, kulit teraba hangat
Ditemukan adanya anoreksia, mual,
muntah dan penurunan berat badan
Adanya kelemahan dan keletihan
Adanya kejang
Pada pemeriksaan laboratorium darah
ditemukan adanya peningkatan kalium,
jumlah cairan cerebrospiral meningkat
dan berwarna kuning
December 6, 2023 Sample footer 21
Riwayat Psikososial atau Perkembangan
Tingkat perkembangan anak terganggu
Adanya kekerasan penggunaan obat –
obatan seperti obat penurun panas
Pengalaman tantang perawatan sesudah/
sebelum mengenai anaknya pada waktu
sakit.

December 6, 2023 Sample footer 22


Pengetahuan keluarga
Tingkatkan pengetahuan keluarga yang
kurang
Keluarga kurang mengetahui tanda dan
gejala kejang demam
Ketidakmampuan keluarga dalam
mengontrol suhu tubuh
Keterbatasan menerima keadaan
penyakitnya

December 6, 2023 Sample footer 23


Nursing diagnosis

1. PK kejang berulang
2. Risiko trauma dengan faktor risiko kurangnya koordinasi
otot/kejang
3. Hipertermia berhubungan dengan proses infeksi kuman
4. Kurangnya pengetahuan keluarga berhubungan dengan
keterbatasan informasi yang ditandai : keluarga sering bertanya
tentang penyakit anaknya.

December 6, 2023 Sample footer 24


Risiko trauma dengan faktor risiko
kurangnya koordinasi otot/kejang
NOC: Pengendalian Resiko
Pengetahuan tentang resiko

Monitor lingkungan yang dapat menjadi resiko

Monitor kemasan personal

Kembangkan strategi efektif pengendalian resiko

Penggunaan sumber daya masyarakat untuk


pengendalian resiko

December 6, 2023 Sample footer 25


NIC : mencegah jatuh
identifikasi faktor kognitif atau psikis dari pasien
yang dapat menjadiakn potensial jatuh dalam setiap
keadaan

identifikasi mkarakteristik dari lingkungan yang


dapat menjadikan potensial jatuh

monitor cara berjalan, keseimbangan dan tingkat


kelelahan dengan ambulasi

instruskan pada pasien untuk memanggil asisten


kalau mau bergerak

December 6, 2023 Sample footer 26


Hipertermia berhubungan dengan
proses infeksi kuman
NOC : Themoregulation
Suhu tubuh dalam rentang normal
Nadi dan RR dalam rentang normal
Tidak ada perubahan warna kulit dan
tidak warna kulit dan tidak pusing

December 6, 2023 Sample footer 27


NIC : Temperatur regulation
Monitor suhu minimal tiap 2 jam
Rencanakan monitor suhu secara kontinyu
Monitor tanda –tanda hipertensi
Tingkatkan intake cairan dan nutrisi
Monitor nadi dan RR

December 6, 2023 Sample footer 28


Kurangnya pengetahuan keluarga berhubungan
dengan keterbatasan informasi

NOC : knowledge ; diease proses


Keluarga menyatakan pemahaman tentang
penyakit kondisi prognosis dan program
pengobatan
Keluarga mampu melaksanakan prosedur
yang dijelaskan secara benar
Keluarga mampu menjelaskan kembali apa
yang dijelaskan perawat/ tim kesehatan lainya

December 6, 2023 Sample footer 29


NIC : Teaching : diease process

Berikan penilaian tentang penyakit


pengetahuan pasien tentang proses penyakit
yang spesifik
Jelaskan patofisiologi dari penyakit dan
bagaimana hal ini berhubungan dengan
anatomi fisiologi dengan cara yang tepat
Gambarkan tanda dan gejala yang biasa
muncul pada penyakit, dengan cara yang tepat
Identifikasikan kemungkinan dengan cara
yang tepat

December 6, 2023 Sample footer 30


Evaluasi

selama poroses keperawatan diharapkan


resiko cidera dapat di hindari
suhu dalam rentang norma
suplai darah ke otak dapat kembali
normal
keluarga mengerti tentang kondisi pasien

December 6, 2023 Sample footer 31


DISCHARGE PLANNING
1. Anjurkan minum obat sesuai waktunya, dan habiskan
antibiotik
2. Anjurkan untuk cukup istirahat
3. Anjurkan untuk rileks dan kurangi aktifitas berat
4. Jika timbul demam berikan kompres atau teruskan
asetaminofen
5. Anjurkan untuk banyak minum
6. Anjurkan untuk kontrol rutin.

December 6, 2023 Sample footer 32


Phenobarbital (Fenobarbital) / Luminal

Sediaan:

Tablet 30 mg, 50 mg, 100 mg

Ampul 50 mg/ml

Indikasi:

- Kejang umum tonik-klonik; kejang parsial;


kejang pada neonatus; kejang demam; status
epileptikus

- Pengelolaan insomnia jangka pendek

- Meredakan kecemasan dan ketegangan

- Meredakan gejala epilepsi

December 6, 2023 Sample footer 33

Anda mungkin juga menyukai