Anda di halaman 1dari 14

Kuliah 7

Penutupan Proyek (Project Closure)


dan
Perencanaan Produksi
Mekanisme Penutupan Proyek (Project Closure)
1. Manajer Proyek mempersiapkan dokumen berikut ini :
• Laporan Pelaksanaan Pekerjaan
• Laporan Penyelesaian pekerjaan
• Berita Acara Penyelesaian Pekerjaan
• Berita Acara Serah Terima Pekerjaan

2. Manajer Proyek Membubarkan Tim Proyek (Seluruh


pekerjaan harus diyakini sudah terlaksana sebagaimana
mestinya sebelum Tim dibubarkan)
Pada penutupan proyek harus diyakini bahwa semua
pekerjaan sudah terlaksana sebagai yang direncanakan,
termasuk perubahan perencanaan yang sudah disetujui
oleh pemilik proyek. Bila ada yang kurang, maka wajib
diselesaikan sebelum pelaksanaan penutupan proyek

Setelah penutupan proyek (sudah diterima oleh pemilik


proyek), maka sebaiknya dilakukan perencanaan
produksi untuk menentukan langkah operasional
berikutnya berupa kegiatan rutin yang produktif
Tujuan perancangan produksi :
1. Supaya penggunaan sumberdaya menjadi lebih optimal.
2. Meningkatkan efisiensi dan efektifitas proses produksi
3. Untuk menguasai pasaran dengan memperhatikan hal
berikut ini :
• Menekan biaya produksi sehingga harga jual
bisa bersaing
• Meningkatkan kapasitas produksi untuk
mengantisipasi permintaan pasar
4. Untuk meningkatkan keuntungan.
Perancangan produksi harus merancang kegiatan yang
mampu meningkatkan keuntungan perusahaan

Kegiatan yang harus dirancang :


• Kapan kegiatan produksi dilakukan
• Berapa tenaga kerja yang dibutuhkan dan kualifikasinya
• Alat/mesin serta bahan baku yang diperlukan
• Tingkat persediaan yan dibutuhkan
• Sistem produksi yang akan dilakukan
Perencanaan berdasarkan rentang waktu pelaksanaannya :
• Perencanaan jangka pendek, merupakan rencana operasional (lebih
teknis)
• Perencanaan jangka panjang ( 1 sampai 5 tahun), sifatnya taktis seperti
peningkatan produksi, ekspansi usaha, pengembangan produk dll.

Perancangan produksi harus memperhatikan hal berikut ini:


• Disesuaikan dengan peramalan produksi menurut waktunya.
• Mempunyai jangka waktu
• Harus terpadu antara perencanaan yang berkaitan dengan alat/mesin,
tenaga kerja dan bahan yang dibutuhkan
• Harus mencantumkan jumlah, jenis, mutu produk dan spesifikasi teknis
lainnya sesuai dengan keinginan konsumen
• Harus mencantumkan koordinasi antara semua rantai proses mulai dari
bahan baku sampai pengemasan dan pemasaran

Perencanaan produksi harus dapat dilaksanakan dengan baik dan


mampu memberikan hasil yang terbaik bagi perusahaan
Perancangan Tata letak

1. Meningkatkan efisiensi dalam penanganan bahan


2. Proses produksi lebih baik
3. Operasional dan perawatan alat lebih mdah
4. Meningkatkan keselamatan dan kenyamanan dalam
bekerja
5. Biaya operasional lebih rendah
6. Hasil produksi lebih baik, produk rusak jadi berkurang
7. Penggunaan ruangan lebih efisien
8. Mengurangi keterlambatan dalam proses produksi
9. Mempermudah pengawasan dan pengendalian
produksi
Tata letak berdasarkan proses produksi
(Process lay out)

• Mesin/peralatan produksi yang sama ditempatkan pada ruangan


yang sama sehigga dalam satu tempat atau ruangan hanya dilakukan
satu proses, misalnya ada ruangan yang khusus untuk pengeringan
• Tata letak berdasarkan proses ini biasanya dilakukan bila
menggunakan alat yang umum (General Purpose Machine), produksi
tidak tetap akan tetapi berdasarkan pesanan dengan jumlah, bentuk
yang tidak tetap

Tata letak seperti ini memberikan keuntungan sebagai berikut :


• Investasi relatif rendah karena mengerjakan produk tertentu saja
• Lebih fleksibel karena alat yang digunakan mudah dimodifikasi
• Proses produksi tidak mudah terhenti karena antar proses produski
tidak saling berhubungan secara langsung.
Tata letak berdasarkan produk
(Product Lay Out)
• Penyusunan alat atau mesin harus secara berurutan
menurut urutan proses produksi suatu produk
• Dilakukan pada pabrik skala besar dengan produk
yang terstandarisir.

Faktor penting dari tata letak


• Arus pekerjaan harus seimbang pada semua rantai
produksi
• Peralatan biasanya dioperasikan secara otomatis
• Memerlukan pengawasan yang sangat intensif
Beberapa pertimbangan pada tata letak

• Aliran bahan waktu proses pengolahan


• Jenis dan bentuk produk yang akan dihasilkan
• Alat/mesin yang akan digunakan
• Urutan proses pengolahan
• Pergerakan minimal pada setiap urutan proses produksi
PERENCANAAN PRODUK (Product Design)
(Inovasi produk guna meningkatkan daya saing produk)

• Lakukan survey terhadap konsumen untuk mengetahui


selera atau keinginan konsumen khususnya yang
berkaitan dengan bentuk, mutu dan harga yang
diinginkan konsumen. Dalam hal ini sangat perlu
memperhatikan selera atau keinginan
konsumen.
• Usahakan supaya produk yang dihasillkan mampu
bersaing dan memenangkan perasaingan.
• Perlu penelitian dan pengembangan produk (R and D)
baik yang berkaitan dengan pengembangan produk
lama maupun pembuatan produk baru
JENIS JENIS PRODUKSI

• Secara umum produksi dilakukan dengan secara kontinyu/terus


menerus (continous) dan tidak kontinyu (batch).
• Masing-masing cara ini menghendaki kondisi tertentu sehingga
harus disesuaikan dengan produk akhir yang akan dihasilkan

Produksi secara kontinyu


• Jumlah produksi yang akan dihasilkan berjumlah banyak
• Produk akhir seragam (terstandarisir)
• Proses berurutan sesuai proses produksi
• Mesin-mesin bersifsat khusus (Special Purpose Machine)
• Operator yang dibutuhan sedikit dan tidak memelukan
keterampilan yang tinggi.
• Gangguan satu alat akan mengganggu proses produksi secara
menyeluruh
Kelebihan sistem kontinyu:
• Biaya produksi per-unit lebih rendah
• Produk lebih seragam dan standar
• Tenaga kerja yang dibutuhkan lebih sedikit

Kekurangan sistem kontinyu


• Bentuk produk harus tetap (ganti produk harus
ganti alat)
• Proses produksi mudah terhenti (bila salah satu alat
rusak semua proses terhenti)
• Jumlah produksi tetap (kaku/rigid)
Sistem batch
• Produksi rendah
• Produk lebih bervariasi dan bisa disesuaikan dengan keinginan
konsumen
• Mesin tidak khusus (General Purpose Machine)
• Membutuhkan banyak tenaga kerja

Kelebihan sistem batch :


• Lebih fleksibel (bentuk produk lay out pabrik dan sistem produksi)
• Mesin lebih murah (General Purpose Machine)
• Proses produksi tidak mudah terhenti

Kekurangan sistem batch


• Sulit mengatur jadwal produksi karena satu alat dengan yang lainnya
tidak berhubungan langsung
• Sulit melakukan pengawasan
• Biaya tenaga kerja lebih tinggi

Anda mungkin juga menyukai