Anda di halaman 1dari 46

PENGELOLAAN

KEUANGAN GEREJA

Oleh:

PAULA HENRY SIMATUPANG, SE. M.Si., Ak, CA., C.FrA., CPA


(Aust), ACPA., CSFA
Kondisi saat ini
Latar Belakang
Manajemen/
Pengelolaan Keuangan
Gereja sebagai entitas sektor
Publik
ISAK 35
Simpulan
Kondisi saat ini
(gereja)
a. Tingting Parhepengon
b. Tim Verifikasi (Badan Audit)
c. Bericht
d. Saldo Kas akhir
e. Laporan Posisi Keuangan
(kondisional)
f. Pesta mangalului dana
g. Sentralisasi vs desentralisasi
i. SOTK HKBP
Lanjutan…
g. Tidak tahu posisi aset gereja
h. Ada kasus dalam kepanitiaan
i. Penanganan masalah keuangan tertutup
j. Penyelesaian dengan kasih
k. Pencatatan tradisional (arah digitalisasi?)
l. Sistem manajemen keu dan sistem akuntansi
belum ada. Sentralisasi?
Kondisi saat ini
(pengelola lainnya)
a. Mengikuti SA yg berlaku
b. Audit oleh KAP
c. SPI
d. Posisi Keuangan transparan dan
akuntabel?
e. Pertanggungjawaban ke stakeholder
f. Bantuan dari
Pemerintah/BUMN/Swasta
(Rp2.75M BUMN, 2023)
Latar Belakang
Gereja memerlukan pengelolaan keuangan yang baik

LK yang baik
Transparan dan akuntabel
Dasar Pengambilan keputusan

KEUANGAN GEREJA
Hanya Penerimaan dan pengeluaran
Transparan?
Pengendalian Internal?
Verifikasi akhir tahun
PSAK 45 diganti ISAK 35

Holan na marpesta do huria on

Tudia do akka hepeng I dipambaeni


Manajemen Keuangan (belum)
Diterapkan

1. Ketidakmengertian
2. Asumsi yang keliru/sekuler
3. Uang ni huria do
4. Maralo tu haporseaon
Adam, terusir dari Taman
Daud membangun Bait Allah
Eden (investor 1)

Yusuf dijual ke Mesir Salomo


Ada Bendahara :
- Yosafat bin Ahilud
Perencanaan yg baik, kelola sdm - 30.000 penebang kayu dan
- 10.000 ke Libanon
Kendala
1. Anggaran dianggap tidak selaras Iman (Tupa doi
dibaen Tuhan i)
2. Sumber daya pengelola keuangan
3. Implementasi akuntansi/manajeman keuangan
sangat sederhana (kalau ada)
4. Keuangan gereja cenderung dianggap dana sosial
MANAJEMEN KEUANGAN
Aktivitas perusahaan yang berkaitan dengan usaha
untuk mendapatkan pendanaan yang diperlukan
dengan biaya yang minimal dan syarat syarat yang
paling menguntungkan serta usaha untuk
menggunakan dana tersebut seefisien mungkin

(Bambang Riyanto)
MANAJEMEN KEUANGAN

Unsur unsur

Aktivitas pendanaan (Pelean/Unit


usaha)
Biaya minimal, tujuan tercapai
Penggunaan Efisien
Pengertian Akuntansi
Sistim Informasi yang mengidentifikasi,
mencatat dan mengomunikasikan kondisi
ekonomi dari organisasi untuk pengguna
yang berkepentingan . (Kieso, 2017)

Komunikasi tersebut dalam bentuk Laporan


keuangan
Pengendalian Internal
Semua rencana organisasional, metode dan
pengukuran yang dipilih oleh suatu
kegiatan usaha untuk mengumumkan harta
kekayaannya, mengecek keakuratan dan
keandalan data akuntansi usaha tersebut,
meningkatkan efisiensi operasional, dan
mendukung dipatuhinya kebijakan
manajerial yang telah ditetapkan; (Diana
dan Setiawati, 2011;82)
Tujuan PI
Menjaga Aset Organisasi
Mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi
Mendorong efisiensi
Mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen

(Mulyadi, 2016:129)
Unsur PI

Lingkungan Pengendalian
Sistim Akuntansi
Apakah HKBP
sudah punya PI
optimal
Gereja sebagai
organisasi/Entitas
berorientasi Non
Laba
hkbp
32 DISTRIK/ 1 107
Pers. Distrik PARMINGGUON

3.336 HURIA 1 PERSIAPAN


DISTRIK

777 RESSORT 186 POS PEL

Sumber: Buku Sosialisasi Pelaksanaan Sentralisasi Keuangan HKBP, 2022


hkbp
2.109
358 DIAKONES
PENDETA

503 BVR ??? VOLUNTIR

276 GRH 227 PEGAWAI

Sumber: Buku Sosialisasi Pelaksanaan Sentralisasi Keuangan HKBP, 2022


SEKTOR PUBLIK

PEMERINTAH
PSAP*
 Akuntansi Keuangan

SEKTOR  Akuntansi Manajemen


AKUNTANSI
PADA
PUBLIK  Sistem Informasi
Akuntansi
Non pemerintah/
entitas nion Laba
SAK + ISAK 35

Standar Akuntansi Keuangan yang digunakan untuk menyusun laporan keuangan:


* Pemerintah  Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan (PSAP)
**Entitas Non Pemerintah menggunakan SAK dan ISAK 35
Secara internasional terdapat International Public Sector Accounting Standard (IPSAS)
PERBEDAAN SEKTOR PUBLIK DAN BISNIS

PERBEDAAN Entitas Sektor Publik Entitas Bisnis


Tujuan  Tujuan untuk memberikan jasa dari sumber daya yang diperoleh  Orientasi pada laba, fokus pada net income atau laba per saham
 Evaluasi didasarkan pada pencapaian tujuan pelayanan atau tujuan lain dan kekayaan pemegang saham
 Alokasi sumber daya didasarkan pada tujuan laba dan
memperhatikan ketentuan yang berlaku
 Evaluasi didasarkan pada pencapaian laba

Sumber pendapatan dan  Pendapatan berasal dari pemberi donor  Pendapatan diperoleh dari kegiatan bisnis yang dilakukan
sumber daya keuangan  Untuk pemerintah pendapatan berasal dari pajak (pendapatan dari transaksi  Sumber dana lain berasal dari kontribusi pemilik dan utang
non pertukaran)
 Sumber pendanaan lain dapat dari utang

Regulasi dan  Untuk Pemerintah, seluruh aktivitas dan pengendalian didasarkan pada  Pengendalian perusahaan berdasarkan pada tujuan perusahaan
Pengendalian regulasi. untuk memaksimalkan kekayaan pemilik
 Serta alokasi sumber daya berdasarkan anggaran yang formal yang  Regulasi dan ketentuan pemerintah yang relevan tetap harus
memerlukan persetujuan legislatif dipenuhi

Model Laporan  Fokus laporan keuangan pada pertanggungjawabahan / akuntabilitas  Tujuan laporan keuangan untuk memberikan informasi kepada
Keuangan  Penggunaan anggaran kreditor dan investor untuk membuat keputusan (investasi /
 Sumber dan penggunaan sumber daya pemberian kredit)
 Modal kerja dan arus kas mendukung tujuan pelayanan  Tujuan informasi untuk valuasi bisnis dan penentuan risiko
 Informasi internal dan eksternal relative sama, transparansi menjadikan  Terdapat perbedaan informasi internal dan eksternal
proses internal diketahui publik

Kepemilikan  Tidak ada kepemilikan atau pemilik yang dapat diidentifikasi  Pemilik adalah pemegang saham
Expense  Expense untuk penyelenggaraan kegiatan  Expense untuk memperoleh pendapatan
PERBEDAAN SEKTOR PUBLIK DAN
BISNIS LAINNYA
• Pengguna jasa (pelanggan) sektor publik menerima manfaat tanpa
membayar atau membayar tapi tidak sebanding dengan jasa yang
diberikan: kesehatan, pendidikan
• Memberikan jasa yang sifatnya monopoli dan tidak ada pasarnya misal
polisi, pemadam kebakaran, (bias juga Pelayanan Teologis)
• Bisnis dapat menghentikan jasa atau produk yang merugi. Inovasi
produk dilakukan didasarkan pertimbangan laba
• Sektor Publik menjalankan kegiatannya karena keharusan, pelayanan
atau regulasi dan tidak memperhatikan profit yang dihasilkan.
• Evaluasi sektor publik sulit dilaksanakan karena jasa yang diberikan
bersifat spesifik dan tidak memiliki nilai pasar.
• Tidak terdapat hubungan langsung antara penerima pelayanan dan
pembayar pajak (kontributor dana)
Karakteristik nonlaba

Tujuan entitas Prioritas tujuan


nonlaba – bukan pelaporan keuangan
laba pencapaian (akuntabilitas vs.
program decision
Karakteristik unik
usefulness)
• pengguna LK
entitas
• tidak ada
kepemilikan,
kontribusi

Standar akuntansi yang berbeda


dan Kerangka konseptual
akutansi yang berbeda - IPSAS
Akuntabilitas dan Transparansi – Entitas
Publik

• Stakeholder dan masyarakat memerlukan informasi atas entitas publik untuk


mengetahui bagaimana pengelola melaksanakan tugasnya dalam mencapai tujuan
organisasi dan bagaimana sumber daya yang diberikan dikelola.
• Akuntabilitas keuangan entitas sektor publik penting karena sektor publik sebagian
besar memperoleh pendanaan dari masyarakat dalam bentuk sumbangan dana atau
kontribusi pajak untuk entitas pemerintah.
• Organisasi sektor publik memiliki tujuan berbeda dibandingkan dengan organsisasi
privat sehingga pengguna laporan keuangan memerlukan informasi yang berbeda.
• Entitas publik dalam menyusun informasi keuangan membutuhkan standar sehingga
terjadi kontrak kesepakatan antara penyusun, pemakai, pemeriksa dalam menyusun dan
memahami informasi tersebut.
• Tujuan dari entitas publik, besarnya akuntabilitas, ukuran, sumber daya yang dikelola
akan banyak mempengaruhi informasi apa yang disajikan dan standar apa yang akan
digunakan untuk menyusun informasi tersebut.
CONTOH ORGANISASI SEKTOR PUBLIK

ORGANISASI YAYASAN
SOSIAL SOSIAL
ORGANISASI INSTITUSI
AGAMA KESEHATAN

LEMBAGA INSTITUSI
PEMERINTAH PENDIDIKAN
INSTANSI PEMERINTAHAN
• Instansi Pemerintah meliputi:
• Instansi pemerintah pusat
• Instansi pemerintah daerah
• BLU dikonsolidasikan dengan LKP – menggunakan PSAP
• UBL – Unit Badan Lainnya – menggunakan SAK, disajikan dengan metode ekuitas
• Badan Umum Milik Negara / Daerah – menggunakan SAK, disajikan dengan metode ekuitas

• Untuk Keuangan Negara pada ketentuan


• UU 17/2003: Keuangan Negara
• UU 1/2004: Perbendaharaan Negara
• UU 15/2004: Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara
• Pemerintah Daerah - UU 23/2014 tentang Pemerintahan Daerah menggantikan UU 32/2004
• Pemerintah Desa - UU 6/2014 tentang Desa
• Instansi Pemerintah menggunakan Standar Akuntansi Pemerintahan, PP 24 tahun 2005  PP 71
tahun 2010, yang disusun oleh Komite Akuntansi Pemerintahan kemudian ditetapkan dengan
Peraturan Pemerintah
Organisasi Keagamaan

 UU No 23 Tahun 2011 tentang


Pengelolaan Zakat.
 31 MEI 2022 disahkan PSAK 109 ttg
Akuntansi Zakat (revisi) dan PSAK Parisada Hindu Dharma Persekutuan Gereja-Gereja
101 Penyajian LK Syariah Indonesia (PHDI) Indonesia (PGI)

 PSAK 45 digantikan ISAK 35


 Untuk beberapa lembaga kecil
belum menggunakan akuntansi

Majelis Agama Buddha


Theravada Indonesia (Magabudhi)
Praktik Akuntabilitas Organisasi nonlaba
di Indonesia
Tidak ada  Tidak Menyajikan
Ormas yang keharusan membayar laporan
menerima dana menyusun LK, pajak atas keuangan
hibah wajib kecuali surplus yang dengan
menyusun menerima diperoleh untuk dorongan Entitas
laporan hibah 500jt yayasan stakeholder nonlaba
keuangan sesuai dan tot aset pendidikan; kepentingan Pemerintah
SAK bukan hibah  Pendapatan donatur
20milyar bukan obyek
pajak

 BLU – PP BLU menyatakan SAK yang berlaku


umum.
 BLU - PMK 17/2015 PSAP BLU, sehingga BLU
menggunakan SAP
Entitas  OJK – PSAK dan PSAK 45
PSAK
PSAK//  BPKH – PSAK dan PSAK 45
SAK
SAKETAP
ETAP// nonlaba
 BI – Kebijakan Akuntansi Keuangan BI
ISAK
ISAK35
35 Swasta  Parpol – tidak menyebutkan standar mana yang
digunakan namun harus menyusun laporan
keuangan
PSAK 45
Pelaporan Keuangan entitas
Nirlaba
Diganti dengan ISAK 35
ISAK 35
Keharusan menyajikan LK pda
Entitas Berorientasi Non Laba
Dampak IFRS
ISAK 35
PENYAJIAN LAPORAN
KEUANGAN ENTITAS
BERORIENTASI
NONLABA
Vs
SAK ETAP
Jenis lk mnrt isak 35

Laporan Posisi Keuangan


Lap Penghasilan Komprehensif
Laporan Perubahan Aset Neto
Laporan Arus Kas
Catatan Atas Laporan Keuangan
PENGERTIAN
 Laporan Perubahan Aset Neto
Lap yg memberikan informasi kepada pengguna LK mengenai Penghasilan
komprehensif lain sesuai dengan kelas asset netonya Setadi, 2012)

 Laporan Penghasilan Komprehensif


 Baru ada setelah IFRS diadopsi di Indonesia
 Menyajikan kinerja ekonomi perode tertentu. Tdd Laba/Rugi dan Penghasilan
komprehensif lain
 Mengungkap penghasilan dan beban ekonomi yang belum ada dalam Laporan R/L
 Laporan Posisi Keuangan
 Menyajian pos penghasilan komprehensif pada bagian aset neto tanpa pembatasan
 Menyajikan pos penghasilan komprehensif lain secara tersendiri
 Sering disebut Neraca
 Laporan Arus kas
 Catatan atas Laporan Keuangan
33
Pendahuluan
Ruang Lingkup
 Berlaku untuk entitas berorientasi nonlaba terlepas bentuk badan
hukumnya.
 Juga berlaku untuk ETAP.
 Diterapkan khusus untuk penyajian laporan keuangan

Permasalahan
 Interpretasi ini membahas bagaimana entitas berorientasi non laba
membuat penyesuaian:
 Deskripsi yang digunakan unutk beberapa pos dalam laporan
keuangan dan;
 Deskripsi yang digunakan dalam laporan keuangan itu sendiri
Interpretasi
 Penyajian laporan keuangan entitas berorientasi non laba disusun
dengan memperhatikan persyaratan, struktur laporan dan persyaratan
minimal yang diatur dalam PSAK 1. (par 09)
 Entitas berorientasi non laba dapat membuat penyesuaian deskripsi
yang digunakan untuk beberapa pos dalam laporan keuangan. Misal:
pembatasan sumber daya (par 10)
 Entitas berorientasi non laba dapat membuat penyesuaian deskripsi
yang digunakan atas laporan keuangan. Misal Judul laporan perubahan
aset neto untuk mencerminkan fungsi yang lebih sesuai dengan isi
laporan keuangan. (par 11)
 Entitas berorientasi nonlaba tetap mempertimbangkan seluruh fakta
dan keadaan dalam menyajikan laporan keuangan termasuk catatan
atas LK, sehingga tidak mempengaruhi kualitas informasi yang disajikan
dalam LK.
Tanggal Efektif

 Untuk periode tahun buku yang dimulai


pada atau setelah tanggal 1 Januari 2020
Laporan Posisi
Keuangan
Laporan Posisi
Keuangan
Laporan
Penghasilan
Komprehensif
Laporan
Penghasilan
Komprehensif
Laporan
Perubahan
Aset Neto
Laporan Arus
Kas
Catatan atas
Laporan
Keuangan
Catatan atas
Laporan
Keuangan
SIMPULAN
 Pengelolaan Keuangan harus ditetapkan dengan
Regulasi (PPKU sudah ada…
 HKBP sebagai entitas Berorientasi non Laba harus refer
ISAK 35/ETAP
 Bendahara Umum HKBP dan Biro Keuangan
 LK HKBP merupakan konsolidasian LK unit unit HKBP
 Kebijakan Akuntansi HKBP ditetapkan dlm bentuk
Peraturan HKBP oleh Ephorus atau Sekjen
 Perlunya Komite Audit permanen di setiap unit HKBP
 Setiap Kepala unit HKBP memahami konsep dasar
Pengelolaan Keuangan HKBP
45
Terima Kasih ….

“The future belongs to those who prepare


for it today.” – Malcolm X

Anda mungkin juga menyukai