Anda di halaman 1dari 23

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA


DIREKTORAT SANITASI

MASUKAN TEKNIS
PELAKSANAAN KEGIATAN PKE TA.
2024
Kepala Subdirektorat Perencanaan Teknis
Direktorat Sanitasi
Jakarta, 14 November 2023
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
DIREKTORAT SANITASI

Gambaran Umum
JENIS DAN KOMPONEN SISTEM PENGELOLAAN AIR LIMBAH DOMESTIK
(PERMEN PUPR NO.4 TAHUN 2017)
Pendekatan Penanganan
Sub-Sistem Pengolahan Setempat Sub-Sistem Pengangkutan Sub-Sistem Pengolahan Lumpur Tinja

• Penanganan PKE sektor sanitasi


SKALA
dilakukan dengan penyediaan prasarana
SKALA KOMUNAL
INDIVIDUAL

Sistem Pengelolaan Air


Limbah Domestik
sanitasi SPALD-S (setempat);
Setempat (SPALD-S)
• Prasarana sanitasi SPALD-S berupa:
TRUK TINJA IPLT bangunan bilik baru maupun
INDIVIDUAL KOMUNAL MCK
(2-10 KK/
10-50 Jiwa)

peningkatan/finishing bilik dilengkapi


Sub-Sistem
Sub-Sistem Pelayanan Sub-Sistem Pengumpulan
Pengolahan Terpusat dengan kloset leher angsa, dan tangki
septik individu/komunal yang dilengkapi
dengan unit pengolahan lanjutan;
• Terdapat 5 (lima) tipe penanganan
IPALD Skala Perkotaan

sanitasi sesuai dengan kondisi BNBA.


(> 20.000 jiwa)

Sistem Pengelolaan
Peng-
Air Limbah Domestik Pipa Retikulasi, Pipa Induk, olahan
Terpusat (SPALD-T) Pipa Tinja, Pipa Non Tinja, Bak Penangkap Prasarana dan Sarana Pelengkap Lumpur
Lemak, Pipa Persil, Bak Kontrol, dan Lubang (manhole, stasiun pompa dll)
Inspeksi
IPALD Skala Permukiman
(50 – 20.000 jiwa)

IPALD Skala Kws Tertentu


Pilihan Sarana dan Prasarana Kegiatan PKE
Sektor Sanitasi TA. 2023

1 2 3 4 5
SPALD-S Lengkap Peningkatan kualitas Pemenuhan Sarana Bangunan Bawah SPALD-S: Komunal
SPALD-S SPALD-S: SPALD-S
- Bilik toilet - Bilik
- Finishing bilik - Kloset leher angsa - Tangki septik
- Kloset leher angsa - Tangki septik komunal
- Tangki septik individu - Tangki septik individu individu
- Tangki septik - Bidang resapan
- Bidang resapan - Bidang resapan - Bidang resapan
individu
- Bidang resapan
Pembangunan Sektor Sanitasi pada
Kegiatan PKE TA. 2023(1)

1 Desa Tuapejat, Sipora, Mentawai,


2 Desa Banjarsari dan Desa Kaana, 3 Desa Lauru, Lauru I Afulu dan 4 Desa Arisan Gading, Indralaya
Enggano, Bengkulu Utara, Bengkulu Sifaoroasi, Afulu, Nias Utara, selatan, Ogan ilir, Sumatera
Sumatera Barat
Sumatera Utara Selatan
1. SPALD-S Tipe I : 40 Unit
2. SPALD-S Tipe I panggung : 11 1. SPALD-S Tipe I : 94 Unit 1. SPALD-S Tipe I : 44 Unit 1. SPALD-S Tipe I : 21 Unit
Unit 2. SPALD-S Tipe IV : 9 unit 2. SPALD-S Tipe III : 3 Unit 2. SPALD-S Tipe IV : 117 unit
3. SPALD-S Tipe IV : 2 unit 3. SPALD-S Tipe IV : 16 unit

53 Unit 103 63 Unit 138


Unit Unit

5 Desa Kosambi Batu, Cilebar, 6 Desa Sukawangi, Pamulihan, 7 Desa Jerukan, Juwangi, Boyolali, 8 Desa Kayen, Juwangi, Boyolali,
Karawang, Jawa Barat Sumedang, Jawa Barat Jawa Tengah Jawa Tengah

1. SPALD-S Tipe I : 74 Unit 1. SPALD-S Tipe I : 67 Unit 1. SPALD-S Tipe I : 46 Unit


SPALD-S Tipe I : 137 Unit 2. SPALD-S Tipe II : 69 Unit 2. SPALD-S Tipe II : 61 Unit 2. SPALD-S Tipe II : 133 Unit
3. SPALD-S Tipe IV : 28 unit 3. SPALD-S Tipe III : 3 Unit 3. SPALD-S Tipe III : 1 Unit
4. SPALD-S Tipe IV : 81 unit 4. SPALD-S Tipe IV : 54 unit

103 171 212 234


Unit Unit Unit Unit
Pembangunan Sektor Sanitasi pada
Kegiatan PKE TA. 2023(2)

1
9 Desa Genteng, Konang, Bangkalan
10 Desa Durin Barat, Konang,
1 Desa Palenggian, Kedundung, 13 Desa Banda, Tarano, Sumbawa,
Bangkalan, Jawa Timur Sampang, Jawa Timur Nusa Tenggara Barat
Jawa Timur

1. SPALD-S Tipe I : 29 Unit


SPALD-S Tipe I : 204 Unit SPALD-S Tipe I : 373 Unit SPALD-S Tipe I : 210 Unit
2. SPALD-S Tipe II : 40 Unit
3. SPALD-S Tipe III : 6 unit
4. SPALD-S Tipe IV : 1 unit

204 373 210 76 Unit


Unit Unit Unit

14 15
Desa Malino, Banawa Selatan, Desa Yahadian, Kais, Sorong Selatan,
Donggala, Sulawesi Tengah Papua Barat
Sektor Sanitasi Terbangun
SPALD-S Tipe I : 50 Unit SPALD-S Tipe I : 84 Unit 1. SPALD-S Tipe I : 1.484 unit
2. SPALD-S Tipe II : 303 Unit
3. SPALD-S Tipe III: 13 Unit
103 171 4. SPALD-S Tipe IV : 308 Unit
Unit Unit
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
DIREKTORAT SANITASI

Identifikasi Permasalahan Sektor Sanitasi

No Isu Permasalahan

1 Warna dinding bilik kamar mandi yang beragam sehingga diperlukan penyeragaman

2 Pada daerah rawan gempa diperlukan perkuatan pembesian struktur bangunan atas

3 Terdapat lokasi yang memiliki lahan terbatas sehingga sulit untuk dibangunkan tangki septik konvensional dengan sistem terpisah

4 Terdapat lokasi dengan kondisi lahan gambut, rawa, dan berada di atas air (tepi laut)

5 Terdapat bilik yang dibangun cukup jauh dari rumah penerima manfaat sehingga kurang efisien

6 Perlu penataan lokasi disekitar bilik, sehingga diperlukan rabat beton sekeliling dan rabat beton untuk jalan akses menuju bilik

7 Kondisi tanah yang memerlukan fondasi khusus, sehingga ditambahkan jenis fondasi cerucuk

8 Sulitnya keramik dengan ukuran 20 x 20 cm, sehingga berubah menjadi ukuran 25 x 25 cm

9 Adanya pembangunan tangki septik tanpa manhole

10 Belum ada plakat untuk informasi infrastruktur terbangun


KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
DIREKTORAT SANITASI

USULAN PERUBAHAN
Batang Tubuh SE
1. Penyesuaian peraturan terbaru terkait Pedoman Penyusunan Perkiraan Biaya Pekerjaan
Konstruksi dan Pedoman Pelaksanaan Pengadaan/Jasa Pemerintah Melalui Penyedia
2. Penambahan tahapan perencanaan khususnya untuk penyusunan DED dan RAB
3. Penyesuaian BAB sesuai dengan metode pelaksanaan

Lampiran SE
4. Pemutahiran status pencapaian angka prevalensi stunting pada Tahun 2022.
5. Penyesuaian tugas para pihak pada pelaksanaan metode kontraktual.
6. Penyesuaian nomenklatur bidang resapan pada SPALD-S menjadi pengolahan lanjutan
sesuai SNI 2398:2017 tentang Tata Cara Perencanaan Tangki Septik dengan Pengolahan
Lanjutan.
7. Penambahan kriteria dan syarat pemenuhan RC pada swakelola tipe IV.
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
DIREKTORAT SANITASI

USULAN PERUBAHAN

Lampiran SE
(Gambar Rencana Teknik Rinci (RTR) Infrastruktur SPALD-S)

1. Penyeragaman cat dinding pada bilik (abu-abu dan putih).


2. Penambahan rabat beton dengan spesifikasi minimal K-100 di sekeliling bilik
dengan lebar 50cm dan jalan akses selebar 60cm.
3. Penyesuaian desain bilik kamar mandi: ukuran kolom, sloof, ring balok, jenis atap,
ukuran keramik kamar mandi, jenis pintu, jumlah lubang ventilasi.
4. Penambahan spesifikasi lampu pada bilik.
5. Penambahan penjelasan terkait tangki septik, jenis pengolahan tangki septik dan
dasar pemilihannya (terpisah dan tercampur), persyaratan tangki septik pabrikasi,
tinggi free board, dan jenis media filter.
6. Penambahan spesifikasi pipa udara pada tangki septik.
7. Penambahan desain plakat kegiatan.
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
DIREKTORAT SANITASI

TERIMA
KASIH
BATANG TUBUH

NO SEMULA MENJADI KETERANGAN


1 Umum Umum Pada pelaksanaan kegiatan PKE TA. 2023 tidak
ada yang menerapkan keduanya dalam 1 locus
Bentuk penyelenggaraan kegiatan penanganan kemiskinan ekstrem ini akan Bentuk penyelenggaraan kegiatan penanganan kemiskinan ekstrem ini akan
dilaksanakan dengan pengadaan barang dan jasa melalui Penyedia dan/atau dilaksanakan dengan pengadaan barang dan jasa melalui Penyedia atau
Swakelola Tipe IV Swakelola Tipe IV

2 Dasar Pembentukan Dasar Pembentukan Terdapat peraturan terbaru


14. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 1 Tahun 14. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 8 Tahun
2022 tentang Pedoman Penyusunan Perkiraan Biaya Pekerjaan Konstruksi 2023 tentang Pedoman Penyusunan Perkiraan Biaya Pekerjaan Konstruksi
Bidang Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat (Berita Negara Republik Bidang Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2022 Nomor 9); Indonesia Tahun 2023 Nomor 683);

16. (Tidak ada) 16. Peraturan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Republik Penambahan peraturan
Indonesia Nomor 12 Tahun 2021 tentang Pedoman Pelaksanaan
Pengadaan/Jasa Pemerintah Melalui Penyedia (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2021 Nomor 593)

3 C. Maksud dan Tujuan C. Maksud dan Tujuan Tahapan perencanaan ada dalam kegiatan PKE
Surat Edaran ini dimaksudkan sebagai acuan penyelenggaraan kegiatan Surat Edaran ini dimaksudkan sebagai acuan penyelenggaraan kegiatan TA. 2024 terkait penyusunan DED dan RAB
infrastruktur permukiman untuk mendukung penanganan kemiskinan infrastruktur permukiman untuk mendukung penanganan kemiskinan
ekstrem di lingkungan Direktorat Jenderal Cipta Karya mulai tahap ekstrem di lingkungan Direktorat Jenderal Cipta Karya mulai tahap
persiapan, pelaksanaan, pengawasan, dan serah terima hasil pekerjaan agar persiapan, perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, dan serah terima hasil
sasaran kegiatan dapat tercapai sesuai tujuan pekerjaan agar sasaran kegiatan dapat tercapai sesuai tujuan
BATANG TUBUH

NO SEMULA MENJADI KETERANGAN


4 E. PELAKSANAAN PENANGANAN KEMISKINAN EKSTREM E. PELAKSANAAN PENANGANAN KEMISKINAN EKSTREM Perencanaan pengadaan dan tahapan
penyelenggaraan swakelola Tipe IV digabung
Pelaksanaan Penanganan Kemiskinan Ekstrem meliputi: Pelaksanaan Penanganan Kemiskinan Ekstrem meliputi:
1. Lokasi Sasaran; 1. Lokasi Sasaran;
2. Jenis Infrastruktur; 2. Jenis Infrastruktur;
3. Kriteria Pemilihan Mekanisme Kegiatan; 3. Kriteria Pemilihan Mekanisme Kegiatan;
4. Penyelenggaraan Pengadaan melalui Penyedia; 4. Perencanaan Pengadaan
5. Perencanaan Pengadaan melalui Swakelola; dan 5. Pelaksanaan Kegiatan Melalui Penyedia Jasa; dan
6. Tahapan Penyelenggaraan Swakelola Tipe IV. 6. Pelaksanaan Kegiatan Melalui Swakelola Tipe IV.
LAMPIRAN

NO SEMULA MENJADI KETERANGAN


1 I. Pendahuluan I. Pendahuluan Penyesuaian SSGBI menjadi SSGI dan tahun
2021 menjadi 2022
I.1. Latar Belakang I.1. Latar Belakang
Permasalahan kemiskinan ekstrem ini juga menimbulkan masalah stunting Permasalahan kemiskinan ekstrem ini juga menimbulkan masalah stunting
sehingga Pemerintah terus merencanakan berbagai program demi menekan sehingga Pemerintah terus merencanakan berbagai program demi menekan
angka stunting. Hal ini mengacu pada hasil Studi Status Gizi Balita Indonesia angka stunting. Hal ini mengacu pada hasil Studi Status Gizi Indonesia
(SSGBI) yang yang dilaksanakan oleh Kementerian Kesehatan RI angka (SSGI) yang yang dilaksanakan oleh Kementerian Kesehatan RI angka
stunting pada tahun 2021 mencapai 21,6% (dua puluh satu koma enam stunting pada tahun 2022 mencapai 21,6% (dua puluh satu koma enam
persen). Pemerintah, dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah persen). Pemerintah, dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Nasional (RPJMN) 2020-2024 telah menargetkan angka stunting turun Nasional (RPJMN) 2020-2024 telah menargetkan angka stunting turun
menjadi 14% (empat belas persen) pada tahun 2024. menjadi 14% (empat belas persen) pada tahun 2024.

2 I.6 Penyelenggara I.6 Penyelenggara (tetap) • Karena hal tersebut memungkinkan untuk
1. Penyelenggara melalui Penyedia 1. Penyelenggara melalui Penyedia menjadi tugas bersama
a. Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran (PA/KPA) merupakan
a. Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran (PA/KPA) merupakan • Konsultan MK menjadi Konsultan Individu
pemilik proyek; sesuai yang telah dilaksanakan
pemilik proyek; (tetap)
b. Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)/Kasatker merupakan
penanggungjawab proyek; b. Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dan Kasatker merupakan
c. Direksi lapangan/Konsultan MK merupakan pengendali pekerjaan; penanggungjawab proyek;
d. Direksi Teknis/Konsultan Pengawas merupakan pengawas pekerjaan c. Direksi lapangan dan Konsultan Individu merupakan pengendali
konstruksi; pekerjaan;
d. Direksi Teknis dan Konsultan Pengawas merupakan pengawas
pekerjaan konstruksi;
LAMPIRAN
NO SEMULA MENJADI KETERANGAN
3 III.2 Sanimas Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik Setempat; III.2 Sanimas Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik Setempat; • Penyesuaian kata dari Sub-sistem
Pengolahan Setepat menjadi SPALD-S
Berdasarkan kapasitas pengolahannya, Sub-sistem Pengolahan Setempat Berdasarkan kapasitas pengolahannya, SPALD-S terdiri atas:
• Merubah Bidang Resapan menjadi
terdiri atas: Pilihan sarana dan prasarana SPALD-S terdiri dari:
Pengolahan Lanjutan sesuai SNI 2398:2017
Pilihan sarana dan prasarana SPALD-S terdiri dari: a. Tipe I : Pembangunan SPALD-S Lengkap (Bilik, Kloset Leher Angsa,
tentang Tata Cara Perencanaan Tangki
Tangki Septik Individu dan Pengolahan Lanjutan);
a. Tipe I : Pembangunan SPALD-S Lengkap (Bilik, Kloset Leher Angsa, Septik dengan Pengolahan Lanjutan (sumur
Tangki Septik Individu dan Bidang Resapan); b. Tipe II : Peningkatan Kualitas Sarana SPALD-S (Bilik, Tangki Septik resapan, bidang resapan, up flow filter,
Individu dan Pengolahan Lanjutan); kolam sanita)
b. Tipe II : Peningkatan Kualitas Sarana SPALD-S (Bilik, Tangki Septik
Individu dan Bidang Resapan); c. Tipe III : Pemenuhan Sarana SPALD-S (Kloset Leher Angsa, Tangki
Septik Individu dan Pengolahan Lanjutan);
c. Tipe III : Pemenuhan Sarana SPALD-S (Kloset Leher Angsa, Tangki
Septik Individu dan Bidang Resapan); d. Tipe IV : Pembangunan Bangunan Bawah SPALD-S (Tangki Septik
Individu dan Pengolahan Lanjutan);
d. Tipe IV : Pembangunan Bangunan Bawah SPALD-S (Tangki Septik
Individu dan Bidang Resapan ); e. Tipe V : Pembangunan SPALD-S Komunal (Bilik, Kloset Leher
Angsa, Tangki Septik Komunal dan Pengolahan Lanjutan).
e. Tipe V : Pembangunan SPALD-S Komunal (Bilik, Tangki Septik
Komunal dan Bidang Resapan).
LAMPIRAN
NO SEMULA MENJADI KETERANGAN
Tidak ada Apabila terdapat kebutuhan intervensi selain kelima tipe penanganan diatas, dapat Penambahan apbila terdapat penanganan diluar 5
dilakukan penyesuaian komponen yang paling mendekati salah satu tipe (lima) tipe yang ada
penanganan.

Gambar detail penanganan SPALD-S lebih lanjut dibahas pada Lampiran II Gambar detail penanganan SPALD-S lebih lanjut dibahas pada Lampiran II Melengkapi Permen PU
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 4 tentang Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 4 Tahun 2017
Sistem Penyelenggaraan Air Limbah Domestik. tentang Penyelenggaraan Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik.

4 IV. KRITERIA PEMILIHAN MEKANISME PEKERJAAN IV. KRITERIA PEMILIHAN MEKANISME PEKERJAAN (tetap) • Ditambahkan kesiapan untuk membentuk
Pokmas pada locus yang belum memiliki
1. Swakelola Tipe IV 1. Swakelola Tipe IV
pokmas yang dibuktikan dengan surat
a. Memiliki kelembagaan masyarakat (Pokmas) yang masih aktif dan belum
a. Memiliki Kelompok Masyarakat (Pokmas) yang masih aktif atau siap pernyataan
berbadan hukum serta dipercaya oleh masyarakat untuk mengelola
membentuk Pokmas baru sebelum pelaksanaan kegiatan. Pokmas
kegiatan infrastruktur; • Ditambahkan syarat pemenuhan RC
dibentuk berdasarkan hasil musyawarah masyarakat yang diketahui oleh
b. Memiliki secretariat dengan alamat yang benar dan jelas;
Pemerintah Desa.
c. Jenis infrastruktur yang diusulkan relative sederhana dengan teknologi
b. Tetap
yang dapat digunakan oleh masyarakat dan tidak memerlukan keahlian
c. Tetap
khusus serta dapat dilaksanakan secara swakelola oleh masyarakat.
d. Dapat memenuhi kelengkapan Readiness Criteria (RC) antara lain surat
d. Tidak ada
kesanggupan melaksanakan kegiatan swakelola Tipe IV, surat kesiapan
menerima dan mengelola hibah/aset, dokumen DED, RAB, KAK,
Spesifikasi Teknis, serta dokumen pendukung lainnya untuk
melaksanakan kegiatan.
LAMPIRAN
NO SEMULA MENJADI KETERANGAN
5 VI. TAHAPAN PENYELENGGARAAN MELALUI PENYEDIA VI. PELAKSANAAN KEGIATAN MELALUI PENYEDIA JASA (tetap) Penyesuaian dengan Permen terbaru

VI.1 Kriteria Kesiapan Dokumen Perencanaan Teknis VI.1 Kriteria Kesiapan Dokumen Perencanaan Teknis
2. Kelengkapan Dokumen Teknis Konstruksi 2. Kelengkapan Dokumen Teknis Konstruksi
c. RAB sesuai permen PUPR No 1/PRT/M tahun 2022, item pekerjaan c. RAB sesuai Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan
(termasuk SMKK) dan perhitungan volume pada RAB sesuai/sinkron Rakyat Nomor 8 Tahun 2023 tentang Pedoman Penyusunan
dengan gambar; Perkiraan Biaya Pekerjaan Konstruksi Bidang Pekerjaan Umum Dan
Perumahan Rakyat, item pekerjaan (termasuk SMKK) dan
perhitungan volume pada RAB sesuai/sinkron dengan gambar;

VI.3 Tahap Keberlanjutan VI.3 Tahap Pascakonstruksi • Serah terima hibah aset BMN menjadi serah
terima infrastruktur karena merupakan
Setelah pelaksanaan pembangunan infrastruktur skala kawasan selesai maka Setelah pelaksanaan pembangunan infrastruktur skala kawasan selesai maka belanja barang
dilakukan serah terima Hibah Aset Barang Milik Negara (BMN) menjadi dilakukan serah terima infrastruktur kepada Pemerintah Daerah yang
BMD kepada kepada Pemerintah Desa. Tata cara Hibah Aset dan rencana selanjutnya diserahkan kepada Pemerintah Desa. Tata cara serah terima • Tata cara hibah asset menjadi serah terima
pengelolaan dilaksanakan sesuai ketentuan yang berlaku. sesuai dengan peraturan yang berlaku.
LAMPIRAN
NO SEMULA MENJADI KETERANGAN
6 Lampiran 1. Gambar Rencana Teknik Rinci (RTR) Infrastruktur Sanitasi Lampiran 1. Gambar Rencana Teknik Rinci (RTR) Infrastruktur Sanitasi Penyesuaian sesuai dengan hasil diskusi bersama
1. Bilik 1. Bilik pada 7-9 November 2023 di Jakarta dan
a. Spesifikasi Bilik adalah sarana sanitasi yang berupa bangunan permanen tempat buang air perapian
• Ukuran bilik minimal 135 cm x 155 cm (as ke as) besar dan kecil yang dibangun untuk melindungi pemanfaatnya. Bilik
• Dinding terbuat dari pasangan bata merah/batako atau bahan sejenis, minimal memenuhi kriteria sebagai berikut:
selanjutnya dinding diplester, diaci, dan dicat  Ukuran bilik minimal 135 cm x 155 cm (as ke as) dengan jarak maksimal
• Kolom, sloof, ring balok beton bertulang dari rumah sejauh 5 meter;
• Atap genteng/spandek/seng dengan rangka kayu/galvalume  Dinding terbuat dari pasangan bata merah/batako atau bahan sejenis,
• Keramik untuk lantai kamar mandi selanjutnya dinding diplester, diaci, dan dicat dengan warna abu-abu dan
• Pintu PVC/galvalum/papan panil berlapis alumunium; putih;
• Lampu penerangan  Untuk kondisi bilik di luar rumah, perlu ditambahkan rabat beton dengan
spesifikasi minimal K-100 di sekeliling bilik dengan lebar 50cm dan
jalan akses selebar 60cm;
 Fondasi
a. Fondasi menerus pasangan batu kali untuk daerah normal/kering;
b. Fondasi setempat/setapak untuk daerah dengan tanah dasar yang
tidak stabil;
c. Fondasi pancang (beton/kayu-kacapuri) untuk daerah pasang
surut/rawa/genangan;
d. Fondasi Rolag menerus untuk daerah normal/kering dengan kondisi
tanah dasar keras/stabil.
Apabila kondisi tanah tidak memungkinkan untuk dibangun sesuai
dengan poin a,b,c,d maka dapat menggunakan fondasi cerucuk;
LAMPIRAN
NO SEMULA MENJADI KETERANGAN
Lanjutan … • Kolom beton bertulang dengan dimensi minimal 10 cm x 10 cm, dengan besi Penyesuaian sesuai dengan hasil diskusi bersama
tulangan utama minimal diameter 8mm dan besi tulangan sengkang minimal pada 7-9 November 2023 di Jakarta dan
diameter 6mm dengan jarak antar sengkang 150mm; perapian
• Sloof beton bertulang dengan dimensi minimal 10 cm x 15 cm, dengan besi
tulangan utama minimal diameter 8mm dan besi tulangan sengkang minimal
diameter 6mm dengan jarak antar sengkang 150mm;
• Ring balok beton bertulang dengan dimensi minimal 10 cm x 15 cm, dengan
besi tulangan utama minimal diameter 8mm dan besi tulangan sengkang
minimal diameter 6mm dengan jarak antar sengkang 150mm;
• Atap genteng/spandek/seng dengan rangka kayu minimal kelas II/galvalum;
• Keramik untuk lantai kamar mandi dengan ukuran minimal 25cm x 25cm dan
bertekstur;
• Pintu alumunium/galvalum/papan panil berlapis alumunium; dan
• Lubang ventilasi sebanyak 2 (dua) buah dengan lebar 10 cm x 20 cm pada ke
tiga sisi bilik.
LAMPIRAN
NO SEMULA MENJADI KETERANGAN
7 Kloset, saluran air kotor dan air bersih sebelumnya masuk dalam komponen Kloset menjadi poin sendiri, saluran air limbah domestik dan air bersih masuk ke Pengelompokan dan perapihan
dalam utilitas

8 Lampu penerangan Lampu penerangan dengan spesifikasi minimal LED 5 watt atau setara. Penambahan spesifikasi lampu sesuai
pembahasan 7-9 November 2023

9 Penyesuaian gambar dengan kelengkapan detail


dan dimensi

Gambar 18. Denah dan Tampak Bilik Gambar 18. Denah dan Tampak Bilik
LAMPIRAN
NO SEMULA MENJADI KETERANGAN
10 1. Tangki Septik 4. Tangki Septik Penyesuaian sesuai dengan hasil diskusi bersama
pada 7-9 November 2023 di Jakarta dan
Persyaratan Umum: Tangki septik adalah bangunan bawah yang kedap air terdiri dari 2 (dua)
perapian
kompartemen yang berfungsi menampung dan mengolah air limbah rumah
a. Tersedianya lahan untuk tangki septik dan pengolahan lanjutan;
tangga dengan kecepatan aliran yang lambat, sehingga memberi kesempatan
b. Efluen dari tangki septik dapat dialirkan melalui pengolahan lanjutan, untuk terjadi pengendapan terhadap suspensi benda-benda padat dan
berupa: kesempatan untuk penguraian bahan-bahan organik oleh jasad anaerobik
c. Sumur resapan, bidang resapan pada daerah air tanah rendah; membentuk bahan-bahan larut air dan gas.

d. Taman sanita dan atau bidang resapan horizontal pada daerah air tanah
rendah dan air tanah tinggi; dan Tangki septik bisa berupa tangki septik sistem terpisah atau sistem tercampur.
e. Jarak unit pengolahan lanjutan terhadap bangunan tertentu sesuai dengan Tangki septik sistem terpisah adalah tangki septik yang digunakan untuk
Tabel 1: kecuali ada perlakuan khusus menampung hanya air limbah dari kloset saja (black water), sedangkan tangki
septik sistem tercampur menampung air limbah dari air buangan kamar mandi,
tempat cuci, dapur dan kloset (grey water dan black water).

Gambar 21. Sistem Tangki Septik


LAMPIRAN
NO SEMULA MENJADI KETERANGAN
Lanjutan … Pemilihan penggunaan sistem tangki septik berdasarkan kondisi tanah dasar setempat, yaitu:
Penyesuaian sesuai dengan hasil diskusi bersama
pada 7-9 November 2023 di Jakarta dan
1. Sistem terpisah digunakan pada kondisi tanah dasar masih memungkinkan
perapian
pembangunan pengolahan lanjutan, baik sumur resapan, bidang resapan maupun kolam
sanita;
2. Sistem tercampur digunakan pada kondisi tanah dasar tidak memungkinkan dibangun
pengolahan lanjutan, seperti pada daerah rawa, tepi sungai/pantai, muka air tanah tinggi
dan daerah lain yang genangan airnya sepanjang tahun.
Alternatif teknologi pemilihan jenis tangki septik, yaitu:
a. Konvensional
Berupa bak kedap air yang dilengkapi dengan pipa ventilasi dan lubang kontrol.
b. Pabrikasi
Tangki septik pabrikasi adalah produk pabrikasi dengan material fiber atau
polyethylene (PE), lebih ringan, proses instalasi lebih cepat tetapi memerlukan keahlian
teknis dalam pemasangannya.
Penggunaan tangki septik pabrikasi diperbolehkan dengan ketentuan:
• Penyedia barang harus memiliki sertifikasi dari Balai Teknologi Sanitasi Direktorat
Jenderal Cipta Karya (DJCK), Kementerian PUPR atau Direktorat Bina Teknik
Permukiman dan Perumahan PUPR yang masih aktif masa berlakunya;
LAMPIRAN
NO SEMULA MENJADI KETERANGAN
Lanjutan … • Memenuhi Standar Nasional Indonesia (SNI); Penyesuaian sesuai dengan hasil diskusi bersama
• Kapasitas minimal 0,8 m3 atau 1KK (5 jiwa); pada 7-9 November 2023 di Jakarta dan
• Pemasangan tangka septik pabrikasi harus menggunakan lantai kerja juga casing; perapian
• Penyedia harus menjamin masyarakat pengguna mampu memasang dan memelihara
dengan benar (berupa manual book dan SOP);
• Lokasi kegiatan memenuhi salah satu kriteria berikut:
1. Muka air tanah tinggi;
2. Kurangnya tenaga kerja terampil yang terbiasa dengan pekerjaan beton;
3. Kesulitan mendapatkan bahan/material yang dibutuhkan untuk membuat tangki
septik individual/komunal secara konvensional.

Gambar 22. Tangki Septik Konvensional dan Contoh Tangki Septik Pabrikasi
LAMPIRAN
NO SEMULA MENJADI KETERANGAN
11 Spesifikasi Tangki septik Spesifikasi tangki septik Penyesuaian sesuai dengan hasil diskusi bersama
pada 7-9 November 2023 di Jakarta dan
(Tidak ada) b. pipa inlet dari kloset dan pipa outlet ke pengolahan lanjutan;
perapian

12 c. Bentuk dan ukuran d. bentuk dan ukuran • Poin c menjadi poin d karena terdapat 1 poin
 Tangki septik segi empat dengan perbandingan panjang dan lebar 1:1  Tangki septik segi empat dengan perbandingan panjang dan lebar 1:1 tambahan sebelumnya
sampai 3:1; sampai 3:1;
• Pendetailan dan penyesuaian berdasarkan
 Tinggi tangki septik ditambah 0,2 meter dari tinggi efektif hasil  Freeboard (jarak muka air ke plat beton penutup) 20 cm;
pembelajaran TA. 2023
hitungan;  Terdiri dari dari 2 (dua) kompartemen yaitu kompartemen pengendapan
 Bentuk tangki septik seperti contoh gambar 21 dan 22; dan kompartemen untuk media filter;
 Ukuran tangki septik berdasarkan hasil hitungan dengan  Sekat tengah tidak dicor menerus sampai atas/ ada celah sekitar 5-10
mempertimbangkan jumlah pemakai cm;
 Ukuran tangki septik berdasarkan hasil hitungan dengan
mempertimbangkan jumlah pemakai.
e. Media filter bisa menggunakan sarang tawon atau bioball;
f. Terdapat manhole untuk pemeriksaan;
LAMPIRAN
NO SEMULA MENJADI KETERANGAN
13 5. Spesifikasi pipa Udara 5. Spesifikasi pipa udara/pipa ven Penambahan bahan pipa PVC
a. Tangki septik harus dilengkapi dengan pipa udara berbahan galvanis a. Tangki septik harus dilengkapi dengan pipa udara berbahan galvanis
diameter 1” (satu inch), tinggi minimal 200 cm dari permukaan tanah; diameter 1” (satu inch)/pipa PVC dengan kualitas AW, tinggi minimal 200
cm dari permukaan tanah;

14 5. Spesifikasi lubang pemeriksa (manhole) 5. Spesifikasi lubang pemeriksa (manhole) Penambahan spesifikasi mainhole
d. Tidak ada d. Permukaan manhole minimal 10 cm dari muka tanah untuk mencegah
genangan air sekitar masuk.

15 Tidak ada 5. Prasasti/Plakat Penambahan plakat dan ketentuannya sesuai


dengan hasil pembahasan tanggal 7-9 November
Prasasti/Plakat wajib dibuat dengan keteraturan sebagai berikut:
2023
• Bahan dasar akrilik;
• Berukuran 17cm x 30cm;
• Menggunakan Font Arial; dan
• Ukuran Font 24 pt dan 30 pt.

Gambar 31. Contoh Plakat PKE

Anda mungkin juga menyukai