Anda di halaman 1dari 47

6.

Studi Kasus : Proyek Pengembangan Fasilitas dan Operasional Gedung Kementerian Kesehatan Republik Indonesia

MATRIKS RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP (RKL) OPERASIONAL GEDUNG KEMENKES RI

DAMPAK
LINGKUNGAN LOKASI PERIODE INSTITUSI
SUMBER METODE PENGELOLAAN
NO. YANG TOLOK UKUR DAMPAK TUJUAN RKL PENGELOLAAN PENGELOLAAN PENGELOLAAN
DITIMBUL –
DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP
LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN
KAN

Aktifitas Pergub DKI Jakarta A. Pengelolaan yang telah


1. Penurunan Memenuhi baku mutu Ada dua Selama Pelaksana:
Kantor No 122 Tahun 2005 dilakukan antara lain:
Kualitas Air limbah cair STP: operasional Bagian
tentang 1. Pembersihan drainase
permukaan 1. STP-1 di Gedung Rumah
Pengelolaan Air Untuk memanfaatkan air secara rutin
Aktifitas belakang Kemenkes. Tangga, Biro
Limbah Domestik di limbah untuk penyiraman 2. Melarang pencucian
UPK Gedung Umum
Provinsi DKI Jakarta. taman, sesuai ketentuan mobil di halaman parkir
Sujudi. Kemenkes RI
Pemda DKI dan gedung parkir
2. STP-2 di
Aktifitas pH = 6-9 3. Menyediakan dua buah Pengawas :
belakang
Kantin Nilai Permanganat STP untuk Gedung
/Gedung BPLHD
(KMnO4) < 85 mg/L Sujudi dan Gedung
Adyatma Provinsi DKI
TSS < 50 mg/L Adyatma
Jakarta
Amoniak (NH3) < 10
mg/L B. Pengelolaan yang akan Sudin Tata
Minyak &Lemak dilakukan antara lain: Air Kota
<10 mg/L 1. Memperbaiki kinerja Adm. Jakarta
Deterjen < 2 mg/L STP khususnya STP 2 Selatan
BOD < 50 mg/L agar kualitas air limbah
KPLH Kota
COD < 80 mg/L hasil olehan STP
Administrasi
memenuhi baku mutu
Jakarta
kualitas air limbah cair
Selatan
dimestik.
DAMPAK
LINGKUNGAN LOKASI PERIODE INSTITUSI
SUMBER METODE PENGELOLAAN
NO. YANG TOLOK UKUR DAMPAK TUJUAN RKL PENGELOLAAN PENGELOLAAN PENGELOLAAN
DITIMBUL –
DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP
LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN
KAN
2. Melanjutkan
Direktorat
pengolahan air limbah
Penyehatan
di 2 unit STP yang telah
Lingkungan,
ada dan memanfaatkan
Ditjen P2PL
20 % untuk penyiraman
taman.
3. Melakukan Instutusi
pemeriksaan harian dilapori :
kondisi bak
BPTSP
penampungan limbah
Provinsi DKI
bila ada kotoran
Jakarta,
bersihkan, hal ini agar
aliran air limbah dapat BPLHD
lancar ke proses STP. Provinsi DKI
4. Membersihkan grease Jakarta,
trap dari lemak. Apa-
Dinas Tata
bila terlalu lama maka
Air Provinsi
lemak akan mengeras.
DKI Jakarta,
Dan bisa menyebabkan
bau, jika pemakaian Walikota
atau kapasitas air Kota
limbah besar maka bisa Administrasi
kita lakukan Jakarta
pengangkutan lemak Selatan,
secara harian.
DAMPAK
LINGKUNGAN LOKASI PERIODE INSTITUSI
SUMBER METODE PENGELOLAAN
NO. YANG TOLOK UKUR DAMPAK TUJUAN RKL PENGELOLAAN PENGELOLAAN PENGELOLAAN
DITIMBUL –
DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP
LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN
KAN
5. Melakukan KPLH Kota
pengangkutan lumpur Administrasi
setahun sekali atau dua Jakarta
kali tergantung beban Selatan,
limbah.
6. Melakukan Direktorat
pemeriksaan dan Penyehatan
pemeliharaan rutin Lingkungan,
pompa, pompa Ditjen P2PL
submersible, gearbox,
penambahan pelumas
pada bearing kita
lakukan rutin 3 bulan
sekali.
7. Pengecekan air limbah
ke BPLH tiap 3 bulan
sekali.
8. Pengurusan izin IPAL ke
BPTSP
2. Timbulan Aktifitas Limbah Padat Non- Mencegah dan Melanjutkan pengelolan Pengelolaan Pengelolaan Pelaksana:
limbah Kantor B3 tertampung meminimalisasi terjadinya sampah yang telah berjalan dilakukan di dilakukan Bagian
Padat Non pada TPS timbulan sampah agar tidak yaitu : lokasi TPS. selama Rumah
B3 menimbulkan dampak aktifitas Tangga, Biro
Aktifitas Limbah padat Non- Menerapkan pengelolaan
(sampah) terhadap kesehatan di kantor Umum
Kantin B3 diangkut ke TPA sampah melalui pendekatan
lingkungan Gedung Gedung Kemenkes RI
setiap 2 hari.. 3R (reduce, reuse dan
Kemenkes, serta
DAMPAK
LINGKUNGAN LOKASI PERIODE INSTITUSI
SUMBER METODE PENGELOLAAN
NO. YANG TOLOK UKUR DAMPAK TUJUAN RKL PENGELOLAAN PENGELOLAAN PENGELOLAAN
DITIMBUL –
DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP
LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN
KAN
masyarakat sekitar Gedung recycle) sesuai Undang- Kemenkes. Pengawas :
Kemenkes. Undang Nomor 18 Tahun
BPLHD
2008 tentang Pengelolaan
Provinsi DKI
Sampah.
Jakarta
Mengumpulkan limbah
Sudin
padat Non-B3 seperti bekas
Kebersihan
kemasan berbahan baku
Kota
kertas/dus dan kertas-
Administrasi
kertas tak terpakai,
Jakarta
dikumpulkan di gudang
Selatan
sebelum dijual ke
pengumpul barang bekas KPLH Kota
sehingga dapat diolah Administrasi
kembali (recycle), Jakarta
Selatan
Bekas kertas kerja tak
terpakai namun memuat
informasi penting akan
Instutusi
dihancurkan terlebih dulu
dilapori :
dengan mesin penghancur
kertas (paper shradder) BPTSP
untuk kemudian Provinsi DKI
dikumpulkan dalam Jakarta,
kantong plastik dan dijual
BPLHD
ke pengumpul barang bekas
Provinsi DKI
sehingga dapat diolah
Jakarta,
DAMPAK
LINGKUNGAN LOKASI PERIODE INSTITUSI
SUMBER METODE PENGELOLAAN
NO. YANG TOLOK UKUR DAMPAK TUJUAN RKL PENGELOLAAN PENGELOLAAN PENGELOLAAN
DITIMBUL –
DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP
LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN
KAN

kembali (recycle),
Dinas
Bekas kemasan-kemasan Kebersihan
berbahan baku plastik, Provinsi DKI
alumunium foil, mika dll, Jakarta,
dikumpulkan di gudang
Walikota
sebelum dijual ke
Kota
pengumpul barang bekas
Administrasi
sehingga dapat diolah
Jakarta
kembali (recycle)
Selatan,
Sampah domestik
KPLH Kota
pengunjung dan tenaga
Administrasi
kerja dari kegiatan
Jakarta
perdagangan, dikumpulkan
Selatan
dalam bak sampah dan
ditempatkan di TPS limbah
Non-B3 sebelum diangkut
oleh ke TPA Bantar Gebang.
Pengangkutan sampah oleh
pihak ketiga yang memiliki
izin dari dinas
kebersihan/gubernur
DAMPAK
LINGKUNGAN LOKASI PERIODE INSTITUSI
SUMBER METODE PENGELOLAAN
NO. YANG TOLOK UKUR DAMPAK TUJUAN RKL PENGELOLAAN PENGELOLAAN PENGELOLAAN
DITIMBUL –
DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP
LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN
KAN

3. Timbulan Aktifitas Timbulan sampah Mencegah dan Melanjutkan pengelolaan Dilakukan di Pengelolaan Pelaksana:
Limbah Kantor B3 dapat meminimalisasi terjadinya yang telah berjalan dan lokasi dilakukan Bagian
padat B3 ditampung pada timbulan sampah agar tidak menyempurnakan Gudang selama Rumah
Pemelihar TPS limbah B3 dan menimbulkan dampak pengelolaan seperti : Limbah B3 operasional Tangga, Biro
aan secara periodic terhadap kesehatan di perkantoran Umum
Mengumpulkan sampah
Genset diserahkan pada lingkungan Gedung Gedung Kemenkes RI
domestik dari kegiatan
pihak pengolah Kemenkes, serta Kemenkes
kantor yang bersifat atau Pengawas :
limbah B3 yang masyarakat sekitar Gedung
mengandung bahan
memiliki izin Kemenkes. BPLHD
beracun dan berbahaya
mengolah B3. Provinsi DKI
antara lain lampu neon
Jakarta.
bekas, tinta catridge, bekas
kemasan pestisida/bahan Dinas
kimia pembersih, pecahan Kesehatan
kaca, limbah elektronik, oli Provinsi DKI
bekas dan sebagainya
KPLH Kota
dalam drum/kantong
Administrasi
plastik/karung dan
Jakarta
diserahkan pada
Selatan
pengumpul limbah B3 yang
berizin dari KLH.
Pengoperasian TPS LB3
harus mendapatkan izin
dari BPLHD Provinsi DKI
Jakarta.
DAMPAK
LINGKUNGAN LOKASI PERIODE INSTITUSI
SUMBER METODE PENGELOLAAN
NO. YANG TOLOK UKUR DAMPAK TUJUAN RKL PENGELOLAAN PENGELOLAAN PENGELOLAAN
DITIMBUL –
DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP
LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN
KAN

Mengupulkan oli bekas dari Instutusi


hasil operasional dan dilapori :
pemeliharaan genset yang
BPTSP
dihasilkan secara periodik.
Provinsi DKI
Oli bekas dikumpulkan dan
Jakarta,
ditampung dalam drum dan
disimpan di gudang khusus BPLHD
(TPS LB3) Provinsi DKI
Jakarta,
Menyediakan TPS sampah
B3 secara terpisah dari
Dinas
sampah non-B3 berupa
Kesehatan
bangunan tertutup dengan
Provinsi DKI
kapasitas ±1 m3 dan simpan
Jakarta,
dalam gudang limbah B3.
Walikota
Mengurus izin TPS limbah
Kota
B3
Administrasi
Jakarta
Selatan
KPLH Kota
Administrasi
Jakarta
Selatan
DAMPAK
LINGKUNGAN LOKASI PERIODE INSTITUSI
SUMBER METODE PENGELOLAAN
NO. YANG TOLOK UKUR DAMPAK TUJUAN RKL PENGELOLAAN PENGELOLAAN PENGELOLAAN
DITIMBUL –
DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP
LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN
KAN

4. Timbulan Unit Timbulan sampah Mencegah dan Memperbaiki MOU dengan Lokasi Unit Pengelolaan Pelaksana:
Limbah Pelayanan B3 medis dapat meminimalisasi terjadinya PT ARAH dalam pengelolaan Pelayanan dilakukan Bagian
padat B3 Kesehatan ditampung pada timbulan sampah agar tidak limbah B3 infeksius Kesehatan selama Rumah
medis TPS limbah B3 dan menimbulkan dampak terutama dalam jadwal dan operasional Tangga, Biro
(infeksius) secara periodic terhadap kesehatan di frekwesi pengangkutal perkantoran Umum
diserahkan pada lingkungan Gedung limbah B3 medis agar tidak Gedung Kemenkes RI
pihak pengolah Kemenkes, serta terjadi penyimpanan limbah Kemenkes Pengawas :
limbah B3 yang masyarakat sekitar Gedung di lokasi UPK lebih dari 1
BPLHD
memiliki izin Kemenkes. hari.
Provinsi DKI
mengolah B3.
Jakarta.
Dinas
Kesehatan
Provinsi DKI
KPLH Kota
Administrasi
Jakarta
Selatan
Instutusi
dilapori :
BPTSP
Provinsi DKI
Jakarta,
DAMPAK
LINGKUNGAN LOKASI PERIODE INSTITUSI
SUMBER METODE PENGELOLAAN
NO. YANG TOLOK UKUR DAMPAK TUJUAN RKL PENGELOLAAN PENGELOLAAN PENGELOLAAN
DITIMBUL –
DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP
LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN
KAN

BPLHD
Provinsi DKI
Jakarta,

Dinas
Kesehatan
Provinsi DKI
Jakarta,
Walikota
Kota
Administrasi
Jakarta
Selatan
KPLH Kota
Administrasi
Jakarta
Selatan

5. Penurunan Aktifitas Tolok ukur dampak Mengendalikan dan A. Pengelolaan yang telah Pengelolaan Pengelolaan Pelaksana:
Kualitas Genset yang digunakan meminimalisasi dampak dilakukan antara lain: dilakukan di dilakukan Bagian
Udara adalah Pergub DKI penurunan kualitas udara di • Perawatan tanaman, areal selama Rumah
No.551/2001 dalam dan sekitar Gedung disekitar Gedung Gedung operasional Tangga, Biro
tentang baku mutu Kemenkes. Kemenkes Kemenkes, perkantoran Umum
kualitas udara. area Gedung Kemenkes RI
perparkiran, Kemenkes
DAMPAK
LINGKUNGAN LOKASI PERIODE INSTITUSI
SUMBER METODE PENGELOLAAN
NO. YANG TOLOK UKUR DAMPAK TUJUAN RKL PENGELOLAAN PENGELOLAAN PENGELOLAAN
DITIMBUL –
DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP
LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN
KAN
• Melarang masuk Ruang Pengawas :
kendaraan yang Genset.
BPLHD
menghasilkan banyak
Provinsi DKI
asap buangan
Jakarta.
• Genset dilengkapi
dengan filter Sudin
• Meningkatkan potnisasi Perindustria
di dalam dan luar gedung n dan Energi
• Menyediakan area Kota
penghijauan 20 % dari Administrasi
luas lahan Jakarta
B. Pengelolaan yang akan Selatan
dilakukan antara lain:
KPLH Kota
• Menguji kelayakan
Administrasi
genset (swapantau)
Jakarta
untuk menghidari banyak
Selatan
gas buang
• Melakukan uji kualitas
Instutusi
gas emisi genset secara
dilapori :
berkala
BPTSP
• Mengurus Izin Genset di Provinsi DKI
Dinas Perindustrian dan Jakarta,
Energi
BPLHD
• Menghimbau kepada
Provinsi DKI
karyawan untuk
Jakarta,
DAMPAK
LINGKUNGAN LOKASI PERIODE INSTITUSI
SUMBER METODE PENGELOLAAN
NO. YANG TOLOK UKUR DAMPAK TUJUAN RKL PENGELOLAAN PENGELOLAAN PENGELOLAAN
DITIMBUL –
DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP
LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN
KAN
melakukan uji emisi
Dinas
kendaraannya dan
Perindustria
memasang stiker uji
n dan Energi
emisi pada kendaraannya
Provinsi DKI
• Melakukan pemantauan
Jakarta,
kualitas udara setiap 6
bulan sekali Walikota
• Mengurus izin 4 unit Kota
genset Administrasi
Jakarta
Selatan
KPLH Kota
Administrasi
Jakarta
Selatan

Perkerasa A. Pengelolaan yang telah


6. Peningkata Tolok ukur dampak Memperkecil air larian yang Pengelolaan Pengelolaan Pelaksana:
n lahan di dilakukan antara lain:
n Air ada tidaknya melimpas ke daerah di dilakukan di dilakukan Bagian
areal • Mengalokasikan taman
Larian genangan air di sekitar lokasi kegiatan dan halaman selama Rumah
tanah sebagai ruang terbuka
halaman Kantor juga sebagai rencana untuk Gedung operasional Tangga, Biro
Gedung hijau sebagai resapan
BPPSDM konservasi air tanah Kemenkes. perkantoran Umum
Kemenkes dengan luas ± 2.194 m2
Kesehatan. Gedung Kemenkes RI
• Pembersihan dan
Kemenkes
perawatan drainase
mikro
DAMPAK
LINGKUNGAN LOKASI PERIODE INSTITUSI
SUMBER METODE PENGELOLAAN
NO. YANG TOLOK UKUR DAMPAK TUJUAN RKL PENGELOLAAN PENGELOLAAN PENGELOLAAN
DITIMBUL –
DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP
LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN
KAN
• Memberikan trap pada Pengawas :
drainase mikro
BPLHD
• Perawatan tanaman
Provinsi DKI
sebagai media resapan
Jakarta.
air
B. Pengelolaan yang akan Sudin Tata
dilakukan antara lain: Air Kota
• Mengurus izin Administrasi
penggunaan air tanah Jakarta
SIPA di BPTSP Provinsi Selatan
DKI Jakarta
KPLH Kota
• Kewajiban pembuatan
Administrasi
sumur resapan
Jakarta
sebanyak 164 unit
Selatan
dengan dimensi
panjangxlebarxdlam:1m
Instutusi
x1mx5m=5m3 (sesuai
dilapori :
Pergub DKI No 68 Tahun
2008) BPTSP
• Membangun kolam Provinsi DKI
resapan selas 1 % dari Jakarta,
luas areal Gedung
BPLHD
Kemenkes (1%x22.674
Provinsi DKI
m2=226,7 m2)
Jakarta,
DAMPAK
LINGKUNGAN LOKASI PERIODE INSTITUSI
SUMBER METODE PENGELOLAAN
NO. YANG TOLOK UKUR DAMPAK TUJUAN RKL PENGELOLAAN PENGELOLAAN PENGELOLAAN
DITIMBUL –
DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP
LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN
KAN
• Membangun lubang
Dinas Tata
resapan biopori dengan
Air Provinsi
volume 0,25 m3/unit.
DKI Jakarta,
Jumlah yang dibuat
adalah 8624 m2/20 m2 Walikota
x3 unit=1.293 unit. Kota
• Berkoordinasi dengan Administrasi
Pemda DKI dalam Jakarta
rangka pemenuhan Selatan
kewajiban KPLH Kota
pembuatan sumur Administrasi
resapan, kolam Jakarta
resapan, sumur Selatan
biopori dilokasi
pengganti apabila
tejadi keterbatasan
lahan yang tidak
memungkinkan
dibuat dilokasi
halaman Gedung
Kemenkes.
MATRIKS RENCANA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP (RPL) OPERASIONAL GEDUNG KEMENKES RI

DAMPAK LINGKUNGAN YANG DIPANTAU BENTUK PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP INSITITUSI


TUJUAN PEMANTAUAN
NO.
PEMANTAUAN LINGKUNGAN
JENIS DAMPAK SUMBER METODE PENGUMPULAN LOKASI WAKTU DAN
PARAMETER HIDUP
YANG TIMBUL DAMPAK DAN ANALISIS DATA PANTAU FREKUENSI

1. Metoda Pengambilan
Penurunan Aktifitas Kantor pH Untuk mengetahui Inlet Pemantauan air Pelaksana:
contoh dengan SNI 6989-
Kualitas Air dan mengevaluasi dan limbah dilakukan Bagian Rumah
KMnO4 59-2008
Permukaan hasil pengolahan outlet setiap bulan ke Tangga, Biro
Aktifitas UPK TSS limbahcair terhadap STP Laboraturium Umum
Metoda Analisis dengan
kesesuaian Baku yang Kemenkes RI
Amoniak SNI 06 - 6989.11-2004
Mutu terakreditasi dan
SNI 06-6989.22-2004 Pengawas :
Aktifitas Kantin Minyak & setiap 3 bulan ke
SNI 06 - 6989.3-2004
Lemak UPT LLHD BPLHD Provinsi
SNI 06-6989.30-2005
DKI Jakarta
Deterjen SNI 6989.10-2011
SNI 06-6989.51-2005 Sudin Tata Air
COD
SNI 06-6989.15-2004 Kota Adm.
BOD SNI 6989.72-2009 Jakarta Selatan
KPLH Kota
Administrasi
Jakarta
Selatan,
Direktorat
Penyehatan
Lingkungan,
Ditjen P2PL
Instutusi
DAMPAK LINGKUNGAN YANG DIPANTAU BENTUK PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP INSITITUSI
TUJUAN PEMANTAUAN
NO.
PEMANTAUAN LINGKUNGAN
JENIS DAMPAK SUMBER METODE PENGUMPULAN LOKASI WAKTU DAN
PARAMETER HIDUP
YANG TIMBUL DAMPAK DAN ANALISIS DATA PANTAU FREKUENSI
dilapori :
BPTSP Provinsi
DKI Jakarta
BPLHD Provinsi
DKI Jakarta.
Dinas Tata Air
Provinsi DKI
Jakarta
Waliota
Administrasi
Jakarta
Selatan.
KPLH Kota
Administrasi
Jakarta Selatan
Direktorat
Penyehatan
Lingkungan,
Ditjen P2PL
2. Timbulan Aktfitas Kantor Timbulan limbah Untuk memantau • mencatat tumpukan/ Lokasi Pemantauan Pelaksana:
limbah Padat padat non-B3 bahwa limbah volume sampah yang TPS. dilakukan 3 (tiga) Bagian Rumah
Aktifitas Kantin
Non B3 (sampah) padat non-B3 dapat dihasilkan oleh aktifitas bulan sekali Tangga, Biro
ditampung pada selama Umum
DAMPAK LINGKUNGAN YANG DIPANTAU BENTUK PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP INSITITUSI
TUJUAN PEMANTAUAN
NO.
PEMANTAUAN LINGKUNGAN
JENIS DAMPAK SUMBER METODE PENGUMPULAN LOKASI WAKTU DAN
PARAMETER HIDUP
YANG TIMBUL DAMPAK DAN ANALISIS DATA PANTAU FREKUENSI
(sampah) TPS. kantor dan kantin. operasional Kemenkes RI
Gedung
Kebersihan Memantau bahwa • Membuat neraca Pengawas :
Kemenkes.
lingkungan dari limbah pdat non-B3 bulanan sampah
BPLHD Provinsi
sampah dapat diangkut ke
• Mecatat kebersihan DKI Jakarta
TPA setiap 2 hari
jalan dari ceceran Sudin
sekali.
Frekwensi sampah padat yang Kebersihan
pengangkutan dilalui oleh kendaraan Kota
sampah ke TPA yang keluar masuk Administrasi
gedung Kemenkes dan Jakarta Selatan
upaya pengelolaannya.
KPLH Kota
• Mengamati/ Administrasi
mengevaluasi frekuensi Jakarta Selatan
pengangkutan limbah
padat.
Instutusi
dilapori :
BPTSP Provinsi
DKI Jakarta.
BPLHD Provinsi
DKI Jakarta.
Dinas
Kebersihan
Provinsi DKI
DAMPAK LINGKUNGAN YANG DIPANTAU BENTUK PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP INSITITUSI
TUJUAN PEMANTAUAN
NO.
PEMANTAUAN LINGKUNGAN
JENIS DAMPAK SUMBER METODE PENGUMPULAN LOKASI WAKTU DAN
PARAMETER HIDUP
YANG TIMBUL DAMPAK DAN ANALISIS DATA PANTAU FREKUENSI
Jakarta.
Walikota
Administrasi
Jakarta Selatan
KPLH Kota
Administrasi
Jakarta Selatan

3. Timbulan Aktfitas Kantor limbah padat B3 Untuk memantau • Mencatat tumpukan/ TPS LB3 Pemantauan Pelaksana:
Limbah padat bahwa limbah volume limbah B3 yang dilakukan 3 (tiga) Bagian Rumah
Pemeliharaan (kantor, dan Oli
B3 padat B3 dapat dihasilkan oleh aktifitas bulan sekali Tangga, Biro
Genset bekas)
ditampung pada kantor, dan selama Umum
frekwensi TPS LB3 dan pemeliharaan genset. operasional Kemenkes RI
pengangkutan deserahkan Gedung Pengawas :
limbah B3 • Mengamati/
pengolah limbah B3 Kemenkes.
mengevaluasi frekuensi BPLHD Provinsi
yang memiliki Izin.
pengangkutan limbah DKI Jakarta.
padat B3. Dinas
Kesehatan
Provinsi DKI
KPLH Kota
Administrasi
Jakarta Selatan
DAMPAK LINGKUNGAN YANG DIPANTAU BENTUK PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP INSITITUSI
TUJUAN PEMANTAUAN
NO.
PEMANTAUAN LINGKUNGAN
JENIS DAMPAK SUMBER METODE PENGUMPULAN LOKASI WAKTU DAN
PARAMETER HIDUP
YANG TIMBUL DAMPAK DAN ANALISIS DATA PANTAU FREKUENSI

Instutusi
dilapori :
BPTSP Provinsi
DKI Jakarta.
BPLHD Provinsi
DKI Jakarta.
Dinas
Kesehatan
Provinsi DKI
Walikota
Administrasi
Jakarta Selatan
KPLH Kota
Administrasi
Jakarta Selatan

4. Timbulan Aktfitas Unit limbah B3 medis Memantau bahwa • Mencatat tumpukan/ Lokasi Pemantauan Pelaksana:
Limbah B3 Pelayanan limbah infeksius volume limbah B3 medis UPK dilakukan 3 (tiga) Bagian Rumah
frekwensi
Medis/Infeksius Kesehatan tersimpan yang dihasilkan oleh bulan sekali Tangga, Biro
pengangkutan
sementara tidak aktifitas Unit Pelayanan selama Umum
limbah B3 medis
lebih dari 1 hari . Kesehatan,. operasional Unit Kemenkes RI
Pelayanan Pengawas :
• Mengamati/
DAMPAK LINGKUNGAN YANG DIPANTAU BENTUK PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP INSITITUSI
TUJUAN PEMANTAUAN
NO.
PEMANTAUAN LINGKUNGAN
JENIS DAMPAK SUMBER METODE PENGUMPULAN LOKASI WAKTU DAN
PARAMETER HIDUP
YANG TIMBUL DAMPAK DAN ANALISIS DATA PANTAU FREKUENSI
mengevaluasi frekuensi Kesehatan BPLHD Provinsi
pengangkutan limbah DKI Jakarta.
B3medis.
Dinas
Kesehatan
Provinsi DKI
KPLH Kota
Administrasi
Jakarta Selatan
Dinas
Kebersihan
Provinsi DKI
Jakarta
Instutusi
dilapori :
BPTSP Provinsi
DKI Jakarta
BPLHD Provinsi
DKI Jakarta.
Dinas
Kesehatan
Provinsi DKI
KPLH Kota
DAMPAK LINGKUNGAN YANG DIPANTAU BENTUK PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP INSITITUSI
TUJUAN PEMANTAUAN
NO.
PEMANTAUAN LINGKUNGAN
JENIS DAMPAK SUMBER METODE PENGUMPULAN LOKASI WAKTU DAN
PARAMETER HIDUP
YANG TIMBUL DAMPAK DAN ANALISIS DATA PANTAU FREKUENSI
Administrasi
Jakarta Selatan

5 Penurunan operasional dan parameter yang Untuk memantau Parameter Satuan Metode Pengumpulan Metode Analisa
Perpark dilakukan setiap Pelaksana:
CO µg/m³ Mengunakan air Impigner. Analisa dilakukan di

Kualitas Udara pemeliharaan tercantum dalam kualitas udara Diawetkan dengan cara disimpan
o
dalam glassware dengan suhu 4 C.
Batas waktu pengawetan 24 jam.
laboratorium dengan
mengunakan
spektrofotometer
iran tahun sekali Bagian Rumah
(SNI 19-4845-1998)

Genset Kepgub DKI disekitar area Debu µg/m³ Mengunakan Hi.Vol. Sampler.
Diawetkan dengan cara disimpan
Analisa dilakukan di
laboratorium dengan
(halam selama kegiatan Tangga, Biro
kantung plastik kedap udara atau mengunakan sistem

No.551/2001 Gedung Kemenkes HC µg/m³


desikator. Batas waktu
pengawetan 24 jam.
Mengunakan Car Coal. Diawetkan
gravimetric
(SNI 19-7119.3-2005)
Analisa dilakukan dilakukan di
an dan operasional Umum
untuk udara dengan cara disimpan dalam
o
glassware dengan suhu 4 C. Batas
waktu pengawetan 24 jam.
laboratorium dengan
mengunakan
Gas Chromatograf
gedung berlangsung Kemenkes RI
ambient parkir), Pengawas :
SOx µg/m³ Mengunakan air Impigner. Analisa dilakukan di
Diawetkan dengan cara disimpan laboratorium dengan
o
dalam glassware dengan suhu 4 C. mengunakan
Batas waktu pengawetan 24 jam. spektrofotometer
(SNI 18-4841-2006)
Genset,
NOx µg/m³ Mengunakan air Impigner.
Diawetkan dengan cara disimpan
Analisa dilakukan di
laboratorium dengan BPLHD Provinsi
dan
o
dalam glassware dengan suhu 4 C. mengunakan
Batas waktu pengawetan 24 jam. spektrofotometer
(SNI 19-4878-2006)
DKI Jakarta.
Lingkun
Metode analisis data gan Sudin
penentuan baik-buruknya sekitar Perindustrian
kondisi kualitas udara di nya dan Energi
lokasi kegiatan tersebut Kota
dengan menggunakan Administrasi
baku mutu yang Jakarta
ditetapkan sesuai Kepgub Selatan.
DKI Jakarta No. 551/2001
KPLH Kota
untuk udara ambient
Administrasi
Jakarta Selatan
Instutusi
dilapori :
BPTSP Provinsi
DAMPAK LINGKUNGAN YANG DIPANTAU BENTUK PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP INSITITUSI
TUJUAN PEMANTAUAN
NO.
PEMANTAUAN LINGKUNGAN
JENIS DAMPAK SUMBER METODE PENGUMPULAN LOKASI WAKTU DAN
PARAMETER HIDUP
YANG TIMBUL DAMPAK DAN ANALISIS DATA PANTAU FREKUENSI
DKI Jakarta.
BPLHD Provinsi
DKI Jakarta.
Dinas
Perindustrian
dan Energi
Provinsi DKI
Jakarta.
Walikota
Administrasi
Jakarta
Selatan.
KPLH Kota
Administrasi
Jakarta Selatan

6 Peningkatan Air Perkerasan Ada tidaknya Untuk memantau Melakukan pemantauan Lokasi Pemantauan air Pelaksana:
Larian lahan di areal genangan sekitar kondisi air larian terhadap air larian yang pemant larian dilakukan Bagian Rumah
tanah Gedung halaman Gedung sebagai bahan melimpas/masuk ke auan setiap hari dan Tangga, Biro
Kemenkes Kemenkes masukan untuk saluran drainase dan dam- pelaporannya Umum
pengelolaan genangan yang pak setiap 6 bulan Kemenkes RI
pengendalian dan ditimbulkannya, kemudian dilaksa- sekali. Pengawas :
genangan yang dianalisis potensi air larian nakan
BPLHD Provinsi
ditimbulkan tersebut dalam di areal
DAMPAK LINGKUNGAN YANG DIPANTAU BENTUK PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP INSITITUSI
TUJUAN PEMANTAUAN
NO.
PEMANTAUAN LINGKUNGAN
JENIS DAMPAK SUMBER METODE PENGUMPULAN LOKASI WAKTU DAN
PARAMETER HIDUP
YANG TIMBUL DAMPAK DAN ANALISIS DATA PANTAU FREKUENSI
menimbulkan gangguan Gedung DKI Jakarta.
terhadap areal Gedung Kemen
Sudin Tata Air
Kemenkes kes
Kota
Administrasi
Jakarta
Selatan.
KPLH Kota
Administrasi
Jakarta Selatan
Instutusi
dilapori :
BPTSP Provinsi
DKI Jakarta.
BPLHD Provinsi
DKI Jakarta.
Dinas Tata Air
Provinsi DKI
Jakarta.
Walikota
Administrasi
Jakarta
Selatan.
DAMPAK LINGKUNGAN YANG DIPANTAU BENTUK PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP INSITITUSI
TUJUAN PEMANTAUAN
NO.
PEMANTAUAN LINGKUNGAN
JENIS DAMPAK SUMBER METODE PENGUMPULAN LOKASI WAKTU DAN
PARAMETER HIDUP
YANG TIMBUL DAMPAK DAN ANALISIS DATA PANTAU FREKUENSI
KPLH Kota
Administrasi
Jakarta Selatan
B. Dampak apa saja yang ditimbulkan akibat kegiatan pada pra konstruksi, konstruksi dan pasca
konstruksi baik aspek fisik kimia biologi dan sosial. Lengkapi dengan rekapitulasi dengan matrik
kolom antara kegiatan dan komponen lingkungan terkena dampak
JAWAB:
No. Kegiatan yang menimbulkan Komponen Lingkungan yang terkena dampak
dampak
TAHAP KONSTRUKSI
Komponen Fisik-Kimia
1. Mobilisasi pengangkutan bahan Kualitas udara, dimana
bangunan dan pembersihan lahan Terjadinya peningkatan kandungan SO2, NO2 dan
untuk rencana bangunan Tempat kadar debu lokasi kegiatan Tempat Pemrosesan Akhir
Pemrosesan Akhir Sampah (TPA). Sampah (TPA) dan jenis dampak akibat kegiatan
tersebut adalah pencemaran udara.
2. Mobilisasi pengangkutan bahan Kebisingan, dimana
bangunan dan pembersihan lahan meningkatnya kebisingan di lokasi kegiatan TPA di
untuk rencana TPA tersebut. Kecamatan Mijen.
3. Aktivitas tenaga kerja, serta kontruksi Limbah Padat, dimana
bangunan TPA dan Fasilitas Timbulan Sampah dari kegiatan konstruksi.
pendukung lainnya di Kecamatan
Mijen, Kota Semarang.
Komponen Sosial
1. Tata cara penerimaan tenaga kerja Kesempatan Kerja, dimana:
pada tahap konstruksi. Terbukanya penerimaan tenaga kerja dengan berbagai
macam spesifikasi pekerjaan. Untuk kebutuhan
Kontraktor sebagai penanggung jawab kegiatan
konstruksi.
2. Hilangnya pekerjaan masyarakat Pekerjaan Masyarakat, dimana:

Masyarakat yang mulanya memiliki lahan di area


sekitar rencana TPA Jatibarang ikut tergusur karena
banyak kegiatan lain yang akan dibangun juga
disekitar wilayah TPA.
No. Kegiatan yang menimbulkan Komponen Lingkungan yang terkena dampak
dampak
Masyarakat yang mulanya memiliki lahan di area
sekitar rencana TPA Jatibarang ikut tergusur karena
banyak kegiatan lain yang akan dibangun juga
disekitar wilayah TPA.
TAHAP OPERASIONAL
Komponen Fisika-Kimia
1. Kegiatan transportasi kendaraan truk Kualitas Udara, dimana:
yang mengangkut bahan produksi Jenis dampak yang ditimbulkan adalah terjadinya
dan bahan baku serta operasional penurunan kualitas udara di area TPA dan Efek
genset. terhadap kesehatan karyawan
2. Limbah cair dari kegiatan operasional Limbah Cair, dimana:
TPA: - Perubahan kualitas air
- Limbah Cair Domestik - Penurunan kualitas badan air penerima umum
- Limbah B3 - Pencemaran pada air tanah
- Menurunkan daya dukung ekosistem air
permukaan terhadap kehidupan biota
3. Kegiatan Penumpukan dan Bau, dimana:
Penimbunan Sampah Tumpukan sampah di TPA menimbulkan kebauan
pada saat proses operasional berlangsung.
4. Kelalaian kerja karyawan maupun Bahaya Kebakaran, dimana:
kebakaran karena gas metan. Pada proses penumpukan sampah ada banyak
kemungkinan dihasilkannya gas metan yang jika tidak
dikelola dengan baik dapat menimbulkan kebakaran.
Komponen Sosial
1. Tata cara penerimaan tenaga kerja. Kesempatan Kerja, dimana:
Terbukanya penerimaan tenaga kerja dengan berbagai
macam spesifikasi pekerjaan.
2. Peluang Usaha Peluang usaha, dimana:
Jika wilayah yang tadinya kurang memiliki daya tarik,
namun karena adanya TPA ini maka akan
meningkatkan daya kunjung baik kontraktor, pekerja,
hingga wisatawan. Sehingga peluang usaha banyak
terbuka.
C. Buat Matrik Rencana Pengelolaan Lingkungan (RKL) dan Rencana Pemantauan Lingkungan ( RPL) dari dampak yang diperkirakan terjadi.
(1) Matriks RKL TPA Jatibarang
No. Dampak Sumber Indikator Bentuk Pengelolaan Lokasi Periode Institusi
Lingkungan Dampak Keberhasilan Lingkungan Hidup Pengelolaan Pengelolaan Pengelolaan
yang Dikelola Pengelolaan Lingkungan Lingkungan Lingkungan
Lingkungan Hidup Hidup Hidup Hidup
TAHAP KONSTRUKSI
Komponen Fisik-Kimia
1. Penurunan Mobilisasi Meminimalkan potensi • Penyiraman jalan serta Kegiatan Tempat Penyiraman Pelaksana:
Kualitas Udara pengangkutan penurunan kualitas pengerasan jalan yang Pemrosesan jalan Dinas
bahan bangunan udara dengan digunakan untuk Akhir Sampah dilakukan Lingkungan
dan pembersihan menurunnya senyawa- mobilisasi pengangkutan (TPA) setiap hari Hidup Kota
lahan untuk senyawa berbahaya bahan dan kegiatan sedangkan Semarang
rencana dalam udara. Sehingga transportasi, sehingga perbaikan
bangunan kualitas udara sesuai mengurangi debu yang mesin 1 bulan Pengawas:
Tempat dengan PP RI No. 41 diakibatkan oleh lalulintas sekali. Dinas
Pemrosesan Tahun 1999 tentang kendaraan. Lingkungan
Akhir Sampah Pengendalian • Perbaikan dan perawatan Hidup Kota
(TPA) Pencemaran Udara: mesin genset. Semarang
SO2 = 900 µg/m3 • Pencucian ban truk
NO2 = 400 µg/m3 • Menyediakan masker Penerima
O3 = 235 µg/m3 untuk pekerja pelaporan:
PM10 = 150 PM10 • Mendirikan pagar Dinas
C0 = 29 ppm pembatas (pagar seng / Lingkungan
No. Dampak Sumber Indikator Bentuk Pengelolaan Lokasi Periode Institusi
Lingkungan Dampak Keberhasilan Lingkungan Hidup Pengelolaan Pengelolaan Pengelolaan
yang Dikelola Pengelolaan Lingkungan Lingkungan Lingkungan
Lingkungan Hidup Hidup Hidup Hidup
multiplek) dilokasi Hidup Kota
pembangunan Semarang.
2. Munculnya Mobilisasi Meminimalkan potensi • Melakukan pengaturan Lokasi Waktu dan Pelaksana:
kebisingan pengangkutan tingginya kebisingan keluar masuk mobilisasi pengelolaan periode Dinas
bahan bangunan agar sesuai dengan pengangkutan bahan berada dilokasi pengelolaan Lingkungan
dan pembersihan Kepmen LH No.48 kontruksi dan kegiatan TPA lingkungan Hidup Kota
lahan untuk Tahun 1996 Tentang pengangkutan material, Kecamatan hidup Semarang
rencana TPA Baku Mutu Tingkat untuk antisipasi Mijen. dilakukan
tersebut. Kebisingan. kemacetan lalulintas di setiap hari Pengawas:
Jalan Baja pada saat selama Dinas
kegiatan konstruksi. kegiatan Lingkungan
• Memasang dinding tahap Hidup Kota
pembatas proyek. kontruksi Semarang
• Menyediakan ear plug berlangsung.
untuk pekerja. Penerima
pelaporan:
Dinas
Lingkungan
Hidup Kota
Semarang.
No. Dampak Sumber Indikator Bentuk Pengelolaan Lokasi Periode Institusi
Lingkungan Dampak Keberhasilan Lingkungan Hidup Pengelolaan Pengelolaan Pengelolaan
yang Dikelola Pengelolaan Lingkungan Lingkungan Lingkungan
Lingkungan Hidup Hidup Hidup Hidup
3. Meningkatnya Aktivitas tenaga Meminimalkan potensi • Untuk limbah padat yang Dilokasi Waktu dan Pelaksana:
timbulan limbah kerja, serta pencmaran lingkungan berasal dari kegiatan Pengumpulan periode Dinas
padat kontruksi akibat timbulan pembersihan lahan berupa sampah TPA pengelolaan Lingkungan
bangunan TPA sampah padar dengan material-material kayudan Jatibarang adalah lingkungan Hidup Kota
dan Fasilitas pengelolaan limbah sisa bahan bangunan. di Kelurahan hidup selama Semarang
pendukung padat yang baik. • Material-material tersebut Jatibarang. kegiatan TPA
lainnya di dimanfaatkan untuk berlangsung, Pengawas:
Kecamatan kebutuhan konstruksi dan Periodenya Dinas
Mijen, Kota diserahkan kepihak dapat Lingkungan
Semarang kontraktor. dilakukan Hidup Kota
• Sedangkan sisa kontruksi setiap hari. Semarang
berupa material pasir,
pecahan beton, potongan Penerima
besi dan kayu pelaporan:
dikumpulkan dalam Dinas
wadah karung untuk Lingkungan
dimanfaatkan kembali. Hidup Kota
• Limbah padat dari Semarang.
kegiatan aktivitas tenaga
kerja di kumpulkan dalam
wadah dan diletakkan
No. Dampak Sumber Indikator Bentuk Pengelolaan Lokasi Periode Institusi
Lingkungan Dampak Keberhasilan Lingkungan Hidup Pengelolaan Pengelolaan Pengelolaan
yang Dikelola Pengelolaan Lingkungan Lingkungan Lingkungan
Lingkungan Hidup Hidup Hidup Hidup
pada lokasi yang mudah
dijangkau oleh petugas
kebersihan dari Dinas
Kebersihan Kab. Tapanuli
Selatan.
Komponen Sosial
1. Tebukanya Tata cara Semakin banyak • Menginformasikan Lokasi Waktu dan Pelaksana:
kesempatan penerimaan tenaga kerja yang penerimaan tenaga kerja Pengelolaan periode Dinas
kerja bagi tenaga kerja pada diambil dari serta kualifikasi tenaga dilokasi kegiatan pengelolaan Lingkungan
masyarakat tahap konstruksi. masyarakat sekitar kerja yang dibutuhkan konstruksi lingkungan Hidup Kota
sekitar proyek sehingga dapat oleh pihak kontraktor bangunan hidup selama Semarang
TPA. mengurangi tingkat sebagai pihak ketiga Tempat kegiatan TPA
pengangguran wilayah. dalam kegiatan konstruksi. Pemrosesan berlangsung, Pengawas:
• Masyarakat disekitar Akhir Sampah Periodenya Dinas
lokasi kegiatan menjadi (TPA) dapat Lingkungan
prioritas dalam dilakukan Hidup Kota
penerimaan tenaga kerja. setiap hari. Semarang

Penerima
pelaporan:
Dinas
No. Dampak Sumber Indikator Bentuk Pengelolaan Lokasi Periode Institusi
Lingkungan Dampak Keberhasilan Lingkungan Hidup Pengelolaan Pengelolaan Pengelolaan
yang Dikelola Pengelolaan Lingkungan Lingkungan Lingkungan
Lingkungan Hidup Hidup Hidup Hidup
Ketenagakerjaan
Kota Semarang.
2. Hilangnya Kegiatan Pemberian kompensasi • Pemberian kompensasi Lokasi Waktu dan Pelaksana:
pekerjaan Pembebasan yang sesuai dengan yang sesuai dengan Pengelolaan periode Dinas
masyarakat Lahan maupun kerugian yang dimiliki kerugian dilokasi kegiatan pengelolaan Lingkungan
perubahan hak oleh masyarakat yang • Pemberian lapangan konstruksi lingkungan Hidup Kota
kepemilkan lahan dirugikan. usaha baru dengan bangunan hidup selama Semarang
berwirausaha misalnya Tempat kegiatan TPA
maupun pemberian ganti Pemrosesan berlangsung, Pengawas:
lahan. Akhir Sampah Periodenya Dinas
(TPA) dapat Lingkungan
dilakukan Hidup Kota
setiap hari. Semarang

Penerima
pelaporan:
Dinas
Perekonomian
Kota Semarang.
TAHAP OPERASIONAL
Komponen Fisik-Kimia
No. Dampak Sumber Indikator Bentuk Pengelolaan Lokasi Periode Institusi
Lingkungan Dampak Keberhasilan Lingkungan Hidup Pengelolaan Pengelolaan Pengelolaan
yang Dikelola Pengelolaan Lingkungan Lingkungan Lingkungan
Lingkungan Hidup Hidup Hidup Hidup
1. Penurunan Kegiatan Kuaoitas udara • Melakukan perawatan Lokasi Waktu dan Pelaksana:
kualitas udara di transportasi memenuhi baku mutu genset pengelolaan di periode Dinas
area TPA dan kendaraan truk udara ambien yang • Membuat titik sampling lokasi Tempat pengelolaan Lingkungan
Efek terhadap yang mengangkut ditetapkan dalam pengambilan sampel emisi Pemrosesan lingkungan Hidup Kota
kesehatan bahan produksi Peraturan Pemerintah pada titik cerobong genset Akhir Sampah selama Semarang
karyawan dan bahan baku RI No.41 tahun 1999 • Melakukan pengaturan (TPA) kegiatan
serta operasional tentang Pengendalian keluar masuk kendaraan operasional Pengawas:
genset. Pencemaran Udara. /truk pengangkut Sampah Tempat Dinas
dari tiap titik TPS Pemrosesan Lingkungan
Akhir Hidup Kota
Sampah Semarang
(TPA)
berlangsung, Penerima
pelaporan:
Dinas
Lingkungan
Hidup Kota
Semarang.
2. - Perubahan Limbah cair dari Limbah cair yang siap • Membuat bangunan Lokasi Waktu dan Pelaksana:
kualitas air kegiatan dibuang ke lingkungan fasilitas perlindungan pengelolaan periode Dinas
operasional TPA: sudah memenuhi baku lingkungan yaitu dilakukan di pengelolaan Lingkungan
No. Dampak Sumber Indikator Bentuk Pengelolaan Lokasi Periode Institusi
Lingkungan Dampak Keberhasilan Lingkungan Hidup Pengelolaan Pengelolaan Pengelolaan
yang Dikelola Pengelolaan Lingkungan Lingkungan Lingkungan
Lingkungan Hidup Hidup Hidup Hidup
- Penurunan - Limbah Cair mutu sesuai dengan • Drainase mengurangi kolam lingkungan Hidup Kota
kualitas badan Domestik Permen LH No.05 timbulan lindi penampung lindi selama Semarang
air penerima - Limbah B3 tahun 2014 tentang • Lapisan dasar kedap air Tempat kegiatan
umum baku mutu limbah cair untuk mencegah Pemrosesan operasional Pengawas:
- Pencemaran lampiran XLVI Baku terjadinya pencemaran Akhir Sampah Tempat Dinas
pada air tanah mutu limbah bagi lindi terhadap air tanah (TPA) Pemrosesan Lingkungan
- Menurunnya usaha dan /atau • Jaringan pengumpul lindi Akhir Hidup Kota
daya dukung kegiatan domestik. untuk mengalirkan lindi ke Sampah Semarang
ekosistem air kolam penampungan (TPA)
permukaan berupa pipa PVC berlangsung, Penerima
terhadap berlubang yang dilindungi periodenya pelaporan:
kehidupan gravel dapat Dinas
biota dilakukan Lingkungan
setiap saat. Hidup Kota
Semarang.
3. Timbulnya Kegiatan Meminimalisir • Pekerja diharuskan Di TPA Waktu dan Pelaksana:
kebauan pada Penumpukan dan kebauan yang menggunakan masker periode Dinas
saat proses Penimbunan ditimbulkan agar • Menanam pohon di pengelolaan Lingkungan
operasional Sampah sesuai dengan Kepmen sekeliling Tempat lingkungan Hidup Kota
berlangsung. LH RI No.50 tahun Pemrosesan Akhir selama Semarang
kegiatan
No. Dampak Sumber Indikator Bentuk Pengelolaan Lokasi Periode Institusi
Lingkungan Dampak Keberhasilan Lingkungan Hidup Pengelolaan Pengelolaan Pengelolaan
yang Dikelola Pengelolaan Lingkungan Lingkungan Lingkungan
Lingkungan Hidup Hidup Hidup Hidup
1996 tentang baku Sampah (TPA) sebagai operasional Pengawas:
mutu tingkat ke biofilter Tempat Dinas
• Penutupan tanah Pemrosesan Lingkungan
dilakukan setiap hari. Akhir Hidup Kota
Sampah Semarang
(TPA)
berlangsung, Penerima
periodenya pelaporan:
dapat Dinas
dilakukan Lingkungan
setiap saat. Hidup Kota
Semarang.
4. Bahaya Kelalaian kerja Meminimalkan potensi • Cara pengelolaan terhadap Lokasi Waktu dan Pelaksana:
Kebakaran karyawan bahaya kebakaran insiden kebakaran pengelolaan periode Dinas
maupun operasional Tempat pencegahan pengelolaan Lingkungan
kebakaran karena Pemrosesan Akhir insiden lingkungan Hidup Kota
gas metan. Sampah (TPA) pada kebakaran pada terhadap Semarang
penyediaan peralatan area operasional insiden
fasilitas pemadam Tempat kebakaran Pengawas:
kebakaran (tabung Pemrosesan selama Dinas
pemadam yang berukuran kegiatan Lingkungan
No. Dampak Sumber Indikator Bentuk Pengelolaan Lokasi Periode Institusi
Lingkungan Dampak Keberhasilan Lingkungan Hidup Pengelolaan Pengelolaan Pengelolaan
yang Dikelola Pengelolaan Lingkungan Lingkungan Lingkungan
Lingkungan Hidup Hidup Hidup Hidup
10-50kg, kantong pasir) Akhir Sampah operasional Hidup Kota
sesuai dengan kebutuhan. (TPA) Tempat Semarang
Perlunya pemeriksaan Waktu Pemrosesan
secara berkala fasilitas Akhir Penerima
pemadam kebakaran dan Sampah pelaporan:
jaringan instalasi listrik. (TPA) Dinas
• Faktor lain yang juga berlangsung, Lingkungan
harus dilakukan adalah periodenya Hidup Kota
pembinaan personal yaitu dapat Semarang.
dengan pelatihan tanggap dilkukan
darurat penanggulangan setiap saat
kebakaran bagi para (minimal
karyawan serta disiplin setiap bulan).
ketat pada upaya
pencegahan kebakaran
khususnya pada lokas-
lokasi yang sangat rawan
terhadap insiden/
timbulnya kebakaran.
• Penempatan alat pemadam
harus mudah untuk
No. Dampak Sumber Indikator Bentuk Pengelolaan Lokasi Periode Institusi
Lingkungan Dampak Keberhasilan Lingkungan Hidup Pengelolaan Pengelolaan Pengelolaan
yang Dikelola Pengelolaan Lingkungan Lingkungan Lingkungan
Lingkungan Hidup Hidup Hidup Hidup
diambil dan tidak
terhalang oleh fasilitas
lain.
Komponen Sosial
1. Tata cara Kesempatan Besaran dampak dilihat Upaya pengelolaan terhadap Lokasi Selama Pelaksana:
penerimaan Kerja, dimana: dari jumlah tenaga harapan kerja pada keberadaan pengelolaan kegiatan Dinas
tenaga kerja. Terbukanya kerja yang diterima Tempat Pemrosesan Akhir lingkungan operasional Lingkungan
penerimaan selama kegiatan tahap Sampah (TPA) dengan adalah Tempat Hidup Kota
tenaga kerja operasional TPA yaitu membuka kesempatan kerja lingkungan kerja Pemrosesan Semarang
dengan berbagai perkiraan 20 orang bagi masyarakat lokal sesuai Tempat Akhir
macam dengan skill yang dibutuhkan. Pemrosesan Sampah Pengawas:
spesifikasi Pembukaan peluang Akhir Sampah (TPA) Dinas
pekerjaan. kesempatan kerja di Tempat (TPA) berlangsung. Lingkungan
Pemrosesan Akhir Sampah Hidup Kota
(TPA) dapat dilakukan Semarang
melalui kerjasama dengan
pihak Kelurahan/Kecamatan Penerima
setempat atau melalui media pelaporan:
massa. Dinas
Ketenagakerjaan
Kota Semarang.
No. Dampak Sumber Indikator Bentuk Pengelolaan Lokasi Periode Institusi
Lingkungan Dampak Keberhasilan Lingkungan Hidup Pengelolaan Pengelolaan Pengelolaan
yang Dikelola Pengelolaan Lingkungan Lingkungan Lingkungan
Lingkungan Hidup Hidup Hidup Hidup
2. Terbukanya Keberadaan TPA Terbukanya lebih dari • Pemberian kompensasi Lokasi Waktu dan Pelaksana:
Peluang Usaha Jatibarang 20 peluang usaha baru yang sesuai dengan Pengelolaan periode Dinas
bagi masyarakat bagi masyarakat sekitar kerugian dilokasi kegiatan pengelolaan Lingkungan
sekitar TPA TPA. • Pemberian lapangan konstruksi lingkungan Hidup Kota
usaha baru dengan bangunan hidup selama Semarang
berwirausaha misalnya Tempat kegiatan TPA
maupun pemberian ganti Pemrosesan berlangsung, Pengawas:
lahan. Akhir Sampah Periodenya Dinas
(TPA) dapat Lingkungan
dilakukan Hidup Kota
setiap hari. Semarang

Penerima
pelaporan:
Dinas
Perekonomian
Kota Semarang.

Anda mungkin juga menyukai