Anda di halaman 1dari 12

KONSEP DASAR TEORI

PERMINTAAN UANG
KELOMPOK 2

MO H . FA C H MI A L IF 200211100050
FA H MI R O MA D H O N 200211100212
R ISA L AT U L U MMA H 220211100114
A N G EL IK A YA N U A R K IR A N A 220211100219
Y U L IA WU L A N D A R I 220211100249
DEFINISI PERMINTAAN UANG

Permintaan uang dapat didefinisikan sebagai


keseluruhan jumlah uang yang ingin dipegang
oleh masyarakat dan perusahaan. Dalam kajian
mengenai teori permintaan uang, ada beberapa
golongan yang berpendapat. Salah satunya
golongan kaum Klasik, golongan ini menganggap
bahwa uang tidak memiliki pengaruh terhadap
sektor riil, suku bunga,
kesempatan kerja dan pendapatan nasional.
Masitho, O., D. (2015) “ Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Permintaan Uang Di Indonesia
https://www.academia.edu/download/37949666/Jurnal.pdf
TEORI PERMINTAAN UANG KLASIK
Dapat dijelaskan dengan menggunakan teori kuantitas (quantity theory) dan teori sisa tunai
(cash-balance theory).Irving Fisher merumuskan teori kuantitas uang sebagai berikut
MV = PT
Di mana M adalah penawaran uang, V adalah perputaran uang, P adalah tingkat harga dan T
adalah volume barang yang diperdagangkan dalam suatu tahun tertentu.Pandangan klasik yang
kedua adalah teori cash-balance theory yang dikembangkan oleh A. Marshall dan A.C Pigou.
Marshall berpendapat bahwa tujuan memegang uang adalah untuk membiayai transaksi yang
dilakukan. Seterusnya Pigou menambah alasan lain dari masyarakat memegang uang yaitu untuk
berjaga-jaga. Dengan notasi yang sama formulasi Marshall sebagai berikut:
M = k PT
= kY
dimana: k = 1/V

Sidiq, S. (2005). “Stabilitas Permintaan Uang di Indonesia Sebelum dan Sesudah Perubahan Sistem Nilai Tukar.”
https://journal.uii.ac.id/JEP/article/view/604
Teori Permintaan Uang Keynes
Pada teori ini Keynes mengemukakan sesuatu yang berbeda dengan teori permintaan uang
tradisi klasik. Perbedaan tersebut terletak pada penekanan oleh Keynes pada fungsi uang
yang lain yaitu sebagai penyimpan kekayaan (store of value) dan bukan hanya sebagai alat
transaksi saja (means of Exchange) saja. Permintaan uang untuk transaksi dan berjaga-jaga
tergantung pada tingkat pendapatan. Keynes juga berpendapat permintaan uang untuk
berjagajaga tergantung pada pendapatan berkaitan dengan cadangan untuk sesuatu hal yang tak
terduga. Semakin besar pendapatan seseorang atau masyarakat maka semakin besar
pula cadangan uang tunai untuk hal-hal yang tak terduga. Di dalam teorinya Keynes membagi
permintaan uang atas tiga motif yaitu untuk transaksi, berjaga-jaga dan untuK spekulasi.
Berdasarkan pada penjelasan diatas, permintaan uang total menurut Keynes adalah sebagai
berikut:
(M/P)d = f(Y) + k(r)
Artinya permintaan uang riil tergantung pada tingkat pendapatan (Y) yaitu untuk transaksi
dan berjaga-jaga dan tergantung pada tingkat bunga (r) untuk tujuan spekulasi.

Sidiq, S. (2005). “Stabilitas Permintaan Uang di Indonesia Sebelum dan Sesudah Perubahan Sistem Nilai Tukar.”
https://journal.uii.ac.id/JEP/article/view/604
MOTIF-MOTI F PERMINTAAN UANG

1. MOTIF PERMINTAAN UANG UNTUK TUJUAN TRANSAKSI

Motif transaksi ini bisa dijelaskan oleh alasan seseorang


memegang uang guna memenuhi dan melancarkan transaksi
transaksi yang dilakukan, dan tujuan permintaan uang sangat
dipengaruhi oleh tingkat pendapatan yang diperoleh, maka
semakin tinggi pula volume transaksi serta kebutuhan akan uang
untuk transaks

Prawoto, N. (2000). “Permintaan Uang Di Indonesia Tahun 1979-1996 (Konsep Keynesian dan Monetaris Dengan
Pendekataan PAM). https://journal.uii.ac.id/JEP/article/view/6899
MOTIF-MOTI F PERMINTAAN UANG

2. MOTIF PERMINTAAN UANG UNTUK TUJUAN BERJAGA-JAGA

Motif berjaga-jaga ini merupakan permintaan akan uang


untuk menghadapi keadaan yang tidak dapat diduga
sebelumnya. Motif ini juga merupakan bentuk ketidak tentuan
penerimaan dan pengeluaran. Oleh Keynes motif ini merupakan
fungsi tingkat pendapatan.

Prawoto, N. (2000). “Permintaan Uang Di Indonesia Tahun 1979-1996 (Konsep Keynesian dan Monetaris Dengan
Pendekataan PAM). https://journal.uii.ac.id/JEP/article/view/6899
MOTIF-MOTI F PERMINTAAN UANG

3. MOTIF PERMINTAAN UANG UNTUK TUJUAN SPEKULASI

Motif ini menurut Keynes ditentukan oleh tingkat bunga


maka makin tinggi tingkat bunga maka semakin rendah
keinginan masyarakat akan uang untuk tujuan dan motif
spekulasi. Keynes juga menyadari bahwa masyarakat
menghendaki jumlah uang yang melebihi untuk keperluan
transaksi, karena keinginan untuk menyimpan kekayaannya
dalam bentuk yang paling lancar.

Prawoto, N. (2000). “Permintaan Uang Di Indonesia Tahun 1979-1996 (Konsep Keynesian dan Monetaris Dengan
Pendekataan PAM). https://journal.uii.ac.id/JEP/article/view/6899
TEORI PERMINTAAN UANG FRIEDMAN

Menurut pandangan Friedman permintaan uang ditentukan oleh faktor-factor berikut:


tingkat harga, suku bunga obligasi, suku bunga ‘equities’, modal fisik dan kekayaan.Mengenai
peranan harga dalam mementukan permintaan uang, Friedman berpendapat dikarenakan
memegang uang adalah salah satu cara untuk menyimpan kekayaan.teori permintaan yang
didasarkan pada teori kuntitas modern yang dikembangkan oleh Friedman dapat dinyatakan
dalam persamaan berikut:
MD = f (P, r, rFC, Y)
Dimana MD permintaan uang nominal, P adalah tingkat harga, r adalah suku bunga, rFC adalah
tingkat pengembalian modal dari modal fisik dan Y adalah pendapatan dan kekayaan.

Sidiq, S. (2005). “Stabilitas Permintaan Uang di Indonesia Sebelum dan Sesudah Perubahan Sistem Nilai Tukar.”
https://journal.uii.ac.id/JEP/article/view/604
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PERMINTAAN UANG

1 Jumlah Uang Beredar


Uang beredar dapat didefinisikan dalam arti sempit (M1) dan dalam arti luas (M2).
M1 meliputi uang kartal yang dipegang masyarakat dan uang giral, sedangkan M2
meliputi M1, dan uang kuasi. Uang kartal/currency adalah uang kertas dan uang
logam yang dikeluarkan oleh otoritas moneter sebagai alat pembayaran yang sah.
Uang giral adalah simpanan milik sektor swasta domestik pada Bank Indonesia (BI)
dan Bank Umum (BPR saat ini tidak dapat menghimpun dana dalam bentuk giro)
yang setiap saat dapat ditarik untuk. ditukarkan dengan uang kartal sebesar nilai
nominalnya.

2 Produk Domestik Bruto (PDB)


Pertumbuhan Domestik Bruto (PDB) adalah nilai pasar semua
barang serta jasa yang diproduksi oleh suatu negara pada
jangka waktu periode tertentu.

Polontalo, F., Rotinsulu, T., O., Maramis, M.., Th., B. (2018). “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Permintaan
Uang Di Indonesia Periode 2010.1-2017.4. https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/jbie/article/view/20264
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PERMINTAAN UANG

3 Tingkat Bunga

Bunga bank dapat diartikan sebagai balas jasa yang diberikan oleh bank berdasarkan
prinsip konvensional kepada nasabah yang membeli atau menjual produknya. Bunga
bagi bank juga dapat diartikan sebagai harga yang harus dibayar kepada nasabah
(yang memiliki simpanan) dan harga yang harus dibayar oleh nasabah kepada bank

4 Inflasi
Inflasi adalah kecenderungan dari harga-harga untuk naik
secara umum dan terus menerus . Akan tetapi bila kenaikan
harga hanya dari satu atau dua barang saja tidak disebut
inflasi, kecuali bila kenaikan tersebut meluas atau
menyebabkan kenaikan sebagian besar dari harga barang-
barang lain.
Polontalo, F., Rotinsulu, T., O., Maramis, M.., Th., B. (2018). “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Permintaan
Uang Di Indonesia Periode 2010.1-2017.4. https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/jbie/article/view/20264
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai