Anda di halaman 1dari 32

Pemeriksaan Uji Silang Serasi

Metode Tabung dan Gel

Kelompok 4
Anggota
Qorina Putriani Ristam (P17440211011)

Avinda Putri Sekar Cahyani (P17440211012) Tri Tanaya Kenaka (P17440214050)

Nitya Maheswari Sanjaya (P17440211016) Azkia Nabila (P17440214060)

Anggraheni Tijang Asmoro (P17440213026) Faradilla Rachmawaty (P17440214063)

Ningkenap Sangadji (P17440213040) Maria Diva Andrasthea C. (P17440214067)

Sekar Arum Maharani (P17440214046) Abdul Hadi Purnama (P17440214068)


Pengertian
Crossmatch atau Uji Silang Serasi merupakan pemeriksaan utama sebelum dilakukan
transfusi darah.

Pemeriksaan ini dilakukan untuk mencocokkan antara darah pasien dengan darah
donor, sehingga darah yang diberikan benar-benar cocok dan supaya darah yang
ditransfusikan benar-benar bermanfaat bagi kesembuhan pasien.
Tujuan
Untuk mengetahui apakah sel darah merah donor bisa hidup di dalam
tubuh pasien dan untuk mengetahui ada atau tidaknya antibodi komplit
(tipe IgM) maupun antibodi inkomplit (tipe IgG) dalam serum pasien
(mayor) maupun dalam serum donor yang melawan sel pasien (minor).
Fungsi
Pemeriksaan crossmatch dilakukan untuk meyakinkan bahwa tidak ada antibodi didalam serum pasien
yang akan bereaksi dengan sel darah donor jika transfusi dilakukan. Adapun fungsi utama crossmatch
adalah ;
a. Untuk melakukan pengecekan terakhir dan meya kinkan bahwa golongan darah ABO antara pasien
dan donor sudah sesuai sehingga reaksi transfusi dapat dicegah.
b. Untuk mendeteksi ada tidaknya antibodi di dalam serum pasien yang akan bereaksi dengan antigen
pada sel darah merah donor terutama pada kondisi dimana antibodi tidak terdeteksi dengan skrining
antibodi karena tidak adanya antigen yang sesuai pada panel sel skrining.
Dengan melakukan pemeriksaan crossmatch maka diharapkan dapat mendeteksi ada tidaknya antibodi,
baik antibodi komplit (IgM) maupun antibodi inkomplit (IgG) yang terdapat dalam serum atau plasma
pasien, yang dapat menyebabkan kerusakan sel darah merah donor, sehingga dapat memberi keyakinan
akan manfaat transfusi yang maksimal untuk penderita.
Persiapan Alat
mikropipet 5 μl, 25
tabung reaksi pipet plastik μl, 50 μl
Persiapan Alat
centrifuge tabung
yellow tip rak tabung
Persiapan Alat
centrifuge ID Card
inkubator
Persiapan Bahan
Sampel Darah Sampel Darah suspensi 5% darah
Donor Pasien pasien
Persiapan Bahan
Suspensi 5% darah serum/plasma serum/plasma
donor pasien donor
Persiapan Bahan
sdm pekat donor sdm pekat pasien reagen antisera
Persiapan Bahan
Bovine albumin Bovine Albumin Anti Human
6% 22% Globulin (AHG)
Persiapan Bahan
Coomb’s control LISS/Coomb’s saline/Nacl 0,9%
cell (CCC) card
Persiapan Darah
Memisahkan plasma dari sel darah merah

Pencucian sel darah merah pekat

Pembuatan suspensi sel darah merah


Memisahkan plasma dan SDM
Pencucian Sel Darah Merah

Pencucian sel darah merah diulangi sebanyak 3 kali


Pembuatan Suspensi Sel 5%
Prosedur
Pemeriksaan
Pemeriksaan Golongan Darah ABO &
Rhesus

Pemeriksaan Uji Silang Serasi


fase 1, fase 2, fase 3

Validasi Coomb’s Control Cells (CCC)


Pemeriksaan Goldar ABO & Rhesus Metode Tabung
Pemeriksaan Uji Silang Serasi USS
fase 1
Pemeriksaan Uji Silang Serasi USS
fase 2
Pemeriksaan Uji Silang Serasi USS
fase 3 (antiglobulin test)
Validasi Coomb’s Control Cells

pada pemeriksaan ini hasil harus positif (aglutinasi), apabila hasil negatif maka
pemeriksaan harus diulang atau dianggap tidak valid.
Pemeriksaan Uji Silang Serasi
Metode Gel Test (LISS)

3
Hasil Pemeriksaan Golongan Darah Donor

Berdasarkan hasil pemeriksaan di atas, golongan darah sampel darah donor adalah O positif.
Hasil Pemeriksaan Golongan Darah Pasien

Berdasarkan hasil pemeriksaan di atas, golongan darah sampel darah pasien adalah O positif.
Hasil Pemeriksaan Crossmatch Fase 1

Berdasarkan hasil pemeriksaan uji silang serasi fase 1 di atas, setelah diperiksa tidak ditemukan
aglutinasi sehingga dianggap kompatibel dan dilanjutkan ke fase 2.
Hasil Pemeriksaan Crossmatch Fase 2

Berdasarkan hasil pemeriksaan uji silang serasi fase 2 di atas, setelah diperiksa tidak ditemukan
aglutinasi sehingga dianggap kompatibel dan dilanjutkan ke fase 3.
Hasil Pemeriksaan Crossmatch Fase 3

Pada pemeriksaan fase 3 didapatkan hasil negatif, sehingga pemeriksaan lanjut ke tahap CCC.
Pada tahap CCC didapatkan hasil positif karena adanya aglutinasi. Apabila hasil pemeriksaan CCC positif, maka
pemeriksaan diaggap valid.
Hasil Pemeriksaan Crossmatch Metode Gel Test

Berdasarkan pemeriksaan crossmatch gel test di atas, didapati hasil pemeriksaan mayor, minor, dan auto
kontrol adalah negatif. Darah dianggap kompatibel.
Kesimpulan
Setelah dilakukan pemeriksaan USS dan LISS pada pemeriksaa Uji Silang Serasi
antara darah pasien dengan darah donor, didapatkan hasil kompatibel.
Dengan hasil tersebut, maka darah dianggap bisa ditransfusikan/dikeluarkan.
Thank
you!

Anda mungkin juga menyukai