Anda di halaman 1dari 21

BAB II

PENGGABUNGAN USAHA
CPMK
Mahasiswa mampu menjelaskan dan
mencatat dengan tepat penggabungan
usaha
Sub CPMK
1. Mahasiswa mampu menjelaskan
pengertian, jenis dan bentuk-bentuk
penggabungan usaha
2. Mahasiswa mampu mencatat
penggabungan usaha sacara cepat
Pengertian Penggabungan
Usaha

Menurut IAI dalam PSAK No. 22 Penggabungan usaha


(Business Combination) adalah penyatuan dua atau lebih
perusahaan yang terpisah menjadi satu entitas ekonomi
karena satu perusahaan menyatu dengan (uniting with)
perusahaan lain atau memperoleh kendali (control) atas
aktiva dan operasi perusahaan lain.
Jenis Dan Bentuk Penggabungan
Usaha
1. Berdasarkan PSAK No. 22 bentuk penggabungan usaha,
yaitu : Akuisisi (Acquisiton) adalah suatu penggabungan usaha
dimana salah satu perusahaan, yaitu pengakuisisi (acquirer)
memperoleh kendali atas aset neto dan operasi perusahaan
yang diakuisisi (acquiree), dengan memberikan aset. tertentu,
mengakui suatu kewajiban, atau mengeluarkan saham.
2. Bentuk-bentuk penggabungan usaha.

Bentuk penggabungan usaha dapat dibedakan sebagai berikut :


a. Ditinjau dari bentuk penggabungannya
- Penggabungan horizontal, yaitu penggabungan perusahaan-
perusahaan yang mempunyai lini usaha sejenis menjadi satu
perusahaan. Pada umumnya motif bentuk penggabungan usaha ini
adalah untuk menghindari adanya persaingan perusahaan yang
sejenis dan meningkatkan efisiensi perusahaan tersebut.
- Penggabungan vertikal, yaitu penggabungan perusahaan dimana
sebelum bergabung perusahaan tersebut mempunyai hubungan yang
saling menguntungkan, misalnya perusahaan pemasok bahan baku
bergabung dengan perusahaan yang memproduksi bahan baku yang
sama.
- Penggabungan konglomerasi, yaitu penggabungan yang merupakan
kombinasi penggabungan horizontal dan vertikal. Misalnya
penggabungan perusahaan yang memiliki usaha yang berlainan,
seperti perusahaan angkutan dengan perusaahan jasa hotel atau
perusahaan makanan (cathering).
b. Ditinjau dari segi hukumnya

- Merger, yaitu penggabungan usaha dengan cara satu


perusahan membeli perusahaan lain dan perusahaan yang
dibeli tersebut dibubarkan.
- Konsolidasi, yaitu penggabungan usaha dengan cara
suatu perusahaan bergabung dengan perusahaan lain dan
membentuk satu perusahaan baru dan perusahaan
sebelumnya digunakan.
- Afiliasi, yaitu penggabungan usaha dengan cara membeli
sebagian besar saham atau seluruh saham perusahaan
lain untuk memperoleh hak pengendalian. Perusahaan
yang dikendalikan/dikuasai tersebut tidak kehilangan status
hukumnya dan tetap beroperasi sebagaimana sebelumnya.
Akuisisi Saham
Dengan akuisisi saham perusahaan yang akan mengambil alih akan
membeli saham perusahaan sasaran baik secara tunai ataupun
menggantinya dengan sekuritas lain (saham atau obligasi), baik secara
langsung maupun tidak langsung melalui perusahaan anak.
Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan untuk memilih antara merger atau
konsolidasi dengan akuisisi saham, yaitu :
1. Dengan akuisisi saham, tidak diperlukan rapat umum pemegang saham
(RUPS) dan pemungutan suara.
2. Dengan akuisisi saham, perusahaan yang akan mengakuisisi dapat
berhubungan langsung dengan pemegang saham sasaran lewat tender offer.
3. Akuisisi saham seringkali dilakukan secara tidak bersahabat untuk
menghindari manajemen perusahaaan sasaran yang seringkai menolak
akuisisi tersebut.
4. Seringkali sejumlah minoritas pemegang saham dari perusahaan sasaran
tetap tidak mau menyerahkan saham mereka untuk dibeli dalam tender offer,
sehingga perusahaan sasaran tetap tidak sepenuhnya terserap ke
perusahaan yang mengakuisisi.
Akuisisi Assets
Suatu perusahaan dapat mengakuisisi perusahaan
lain dengan jalan membeli assets perusahaan
tersebut. Cara ini akan menghindarkan
perusahaan dari kemungkinan memiliki pemegang
saham minoritas yang dapat terjadi pada peristiwa
akuisisi saham. Akuisisi assets dilakukan dengan
cara pemindahan hak kepemilikan asset yang
dibeli.
Alasan Akuisisi
Alasan yang sering dikemukakan ketika perusahaan
bergabung dengan perusahaan lain atau melakukan
akuisisi adalah karena dengan akuisisi, perusahaan
mampu mencapai pertumbuhan lebih cepat daripada harus
membangun unit usaha sendiri. Selain itu, faktor yang
paling mendasari perusahaan melakukan akuisisi adalah
motif ekonomi (mendapat keuntungan).Beberapa
perusahaan melakukan akuisisi karena adanya beberbapa
motivasi, yaitu :
1. Sinergi
2.Peningkatan pendapatan
3. Penurunan biaya
4. Penghematan pajak
5. Diversifikasi
Manfaat Akuisisi
Keuntungan atau manfaat akuisisi antara lain :
- Peningkatan pertumbuhan yang lebih cepat daripada
melakukan pertumbuhan secara internal.
- Mengurangi tingkat persaingan dengan membeli
beberapa badan usaha untuk menggabungkan
kekuatan pasar dan pembatasan persaingan.
- Memasuki pasar baru penjualan dan pemasaran
yang sulit ditembus
- Menyediakan manajerial skill, karena dengan adanya
penggabungan ini manajerial akan mengelola asset
badan usaha lebih profesional.
Proses Akuisisi

Sebelum memutuskan untuk mengakuisisi suatu perusahaan terlebih


dahulu harus memahami secara jelas mengenai prospek dan sasaran
yang akan dicapai.
Proses akuisisi mencakup tiga tahapan, yaitu :

1. Tahap Persiapan, meliputi :


a. Mengembangkan strategi dan kriteria
akuisisi
b. Meneliti dan mengidentifikasi
perusahaan sasaran
c. Evaluasi strategi terhadap sasaran
dan menilai kelayakan akuisisi
2. Tahap Negoisasi, • 3. Tahap Integrasi
meliputi : (penggabungan)
• a. Pengembangan meliputi :
strategi pengarahan • Mengevaluasi kesehatan
• b. Mengevaluasi organisasi dan budaya
keuangan dan perusahaan
perhitungan harga • Mengembangkan
perusahaan sasaran pendekatan integrasi

• c Negoisasi dan transaksi • Menyesuaikan strategi,


pembiayaan organisasi dan budaya
antara perusahaan yang
mengakuisisi dan
perusahaan yang
diakuisisi.
a. Metode Pembelian
Pada metode pembelian, biaya yang dikeluarkan dikelompokkan pada:
1. Biaya sehubungan dengan perusahaan sasaran (biaya langsung
penggabungan), seperti biaya agen, biaya akuntan publik, biaya
hukum/notaris, atau biaya-biaya resmi lainnya.
Biaya-biaya ini dicatat sebagai penambah harga perolehan.
Jurnal :
Biaya investasi Rp. xxx
Kas Rp. xxx

2. Biaya sehubungan dengan surat saham, seperti biaya cetak saham,


biaya registrasi saham, dan biaya biaya resmi lainnya. Biaya-biaya ini
dicatat sebagai pengurang tambahan modal disetor.

Jurnal :
Tambahan modal disetor Rp. xxx
Kas Rp. xxx
Dengan demikian jurnal yang harus dibuat pada
saat penggabungan usaha adalah
1. Jurnal pembelian
2. Jurnal untuk mencatat biaya penggabungan
3. Jurnal transfer

Jurnal transfer,yaitu jurnal untuk memindahkan


semua asset dan kewajiban perusahaan yang
diambil alih ke perusahaan yang terus
beroperasi.
Dasar pencatatan jurnal transfer yaitu dicatat
sebesar nilai wajar (pasar).
Contoh 1, : PT.Meri membeli 100% saham beredar PT.
Haris pada 1 Februari 2020 dengan membayar $ 200.000
dan mengeluarkan 10.000 lembar saham Pari $ 10 (dinilai
$ 18/lembar). PT. Meri juga membayar $ 10.000 biaya
agen dan $ 6.000 biaya registrasi saham . Neraca PT. Meri
dan PT. Haris pada tanggal tersebut adalah :

DIMINTA :
Jika diasumsikan penggabungan
badan usaha tersebut statury
merger, sajikan jurnal yang
diperlukan .
PT. Haris
Nilai buku
Assets
PT.Meri Nilai Buku Nilai Pasar

Cash $ 300.000 $ 40.000 $ 40.000


Receivebles $ 160.000 $ 90.000 $ 80.000
Inventory $ 220.000 $ 130.000 $ 130.000
Land $ 100.000 $ 60.000 $ 60.000
Building $ 400.000 $ 110.000 $ 140.000
(Net) $ 120.000 $ 50.000 $ 50.000
Equipment - - $ 30.000
(Net) $ 160.000 $ 80.000 $ 30.000
Patent $ 330.000 $ 170.000 $ 150.000
Account $ 400.000 $ 40.000 -
Payable $ 360.000 $ 270.000 -
Long Term
Liabilities
Common
Stock
Retained
Earnings
a.Jurnal perolehan
Investasi pada PT. Haris $ 380.000
Modal saham (10.000 lembar x $ 10) $ 100.000
Tambahan modal disetor ($18-$10 x 10.000 lbr) $ 80.000
Kas $ 200.000

b. Jurnal biaya
1. Biaya investasi $ 10.000
Kas $ 10.000

2. Tambahan Modal disetor $ 6.000


Kas $ 6.000

c. Jurnal Transfer
Cash $ 40.000
Receivables $ 80.000
Inventory $ 130.000
Land $ 60.000
Building $ 140.000
Equipment $ 50.000
Patent $ 30.000
Goodwill (560.000-530.000) $ 30.000
Account Payable $ 30.000
Long term liabilities $ 150.000
Investasi pada PT. Haris $ 380.000
Gain on bargain purchase
Goodwill negatif

Keberadaan goodwill negatif mengimplikasikan


bahwa perusahaan yang diakuisisi seharusnya
dilikuidasi karena aktiva dan kewajibannya
mempunyai nilai lebih tinggi secara individu
dibanding secara keseluruhan sebagai suatu
perusahaan. Dilain pihak, pandangan yang biasanya
dipakai dalam praktek adalah akuisisi tersebut
merupakan Laba dari pembelian murah (bargain
purchase). Dengan kata lain goodwill negatif tidak
diakui lagi
Contoh 2: Dengan contoh yang sama pada contoh 1 di atas, kecuali kas
yang dibayarkan, yaitu $ 100.000.

Penyelesaian :
Jurnal :
a. Jurnal perolehan
Investasi pada PT. Hari s $ 280.000
Modal saham $
100.000
Tambahan modal disetor $ 80.000
Kas
$ 100.000

b. Jurnal biaya
a. Biaya investasi $ 10.000
Kas $10.000

b. Tambahan modal disetor $ 6.000


Kas $ 6.000

c. Jurnal transfer
Harga perolehan = $ 280.000
Net Assets = ($ 350.000)
Gain on bargain purchase $70.000
Jurnal :
Cash $ 40.000
Receivables $ 80.000
Inventory $ 130.000
Land $ 60.000
Building $ 140.000
Equipment $ 50.000
Patent $ 30.000
Gain on bargain . $ 70.000
Account payable $ 30.000
Long term liabilities $ 150.000
Investment in PT. Haris $ 280.000

Anda mungkin juga menyukai