• Website https
://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov
• Keywords : dry eye, sleep
quality
• Limitation: 3 years
• Title : The relationship between
dry eye and sleep quality
Abstrak
Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk memperjelas hubungan
antara mata kering dan kualitas tidur menggunakan kohort
berbasis populasi yang besar.
Lifelines adalah studi kohort prospektif berbasis Kuesioner mata kering yang paling banyak
populasi multi-disiplin yang meneliti kesehatan digunakan dalam penelitian berbasis
dan perilaku terkait kesehatan dari 167.729 orang populasi adalah kuesioner mata kering
yang tinggal di Belanda Utara.
yang dilaporkan sendiri oleh Women's
Peserta, hampir seluruhnya merupakan keturunan Health Study (WHS).
Eropa, dimasukkan melalui dokter umum atau
pendaftaran mandiri antara tahun 2006 dan 2013 Kuesioner tersebut mencakup pertanyaan
dan akan diikuti setidaknya selama 30 tahun [1]:“Seberapa sering mata Anda terasa
kering (tidak cukup basah)?”
Penelitian ini bertujuan untuk melibatkan [2] “Seberapa sering mata Anda terasa
setidaknya 54.605 peserta kohort ini agar dapat
mendeteksi rasio odds 1,1 untuk kualitas tidur
iritasi?”
buruk pada pasien mata kering [3]: “Apakah Anda pernah didiagnosis (oleh
dokter) menderita sindrom mata kering?”
METODE PENELITIAN
3. Penilaian kualitas tidur
Hal ini menghasilkan total 51 faktor yang berkorelasi dengan DED dan
kualitas tidur yang buruk dan faktor tersebut telah diperbaiki dalam
penelitian ini.
METODE PENELITIAN
5. Statistik
• Pada pasien mata kering, kualitas tidur yang buruk jauh lebih umum
dibandingkan pasien kontrol (36,4% berbanding 24,8% )
• Hampir 1 dari 2 (44,9%) penderita mata kering dengan gejala berat
memiliki kualitas tidur yang buruk.
• Setelah mengoreksi 51 komorbiditas tambahan mata kering, semua
rasio odds ini berkurang, namun mata kering (mata kering primer)
masih dikaitkan dengan kualitas tidur yang lebih rendah pada ketujuh
komponen.
HASIL
Tabel 3. Kualitas tidur yang buruk pada pasien mata kering terjadi baik pada usia
muda maupun tua, serta pria dan wanita.
Gambar 1 kemungkinan kualitas tidur
yang buruk bagi peserta dengan gejala
mata kering yang sangat tinggi
dibandingkan dengan gangguan kronis
lainnya (dikoreksi berdasarkan usia dan
jenis kelamin saja).
• Kelebihan :
1. Lapisan mucin
Merupakan lapisan paling dalam dan tipis yang diproduksi
oleh konjungtiva. Mucin membantu melapisi seluruh
permukaan lapisan aqueous di permukaan mata.
2. Lapisan tengah atau lapisan aquos
Merupakan lapisan paling tebal, diproduksi oleh kelenjar
air mata dan mengandung larutan garam. Lapisan ini
menjaga kelembapan permukaan mata dan membersihkan
debu, fibrin, atau benda asing.
3. Lapisan paling atas adalah lapisan lipid yang dihasilkan
oleh kelenjar meibomian dan kelenjar Zeis.
Lapisan ini mencegah evaporasi lapisan aquos.
DEFINISI
Penyakit mata kering merupakan penyakit
multifaktorial pada air mata dan permukaan mata
yang menimbulkan gejala tidak nyaman, gangguan
penglihatan, dan ketidakstabilan tear film dengan
potensial merusak permukaan mata.
EPIDEMIOLOGI
Tiap komponen air mata (lipid, aqueous atau secretory mucin, dan membrane-
associated mucin) memengaruhi kestabilan lapisan air mata.
2. Pemeriksaan klinis segmen anterior mata McMonnies, CANDEES, Index Ocular Surface
(kelopak mata, sistem lakrimal, konjungtiva, Disease (OSDI), evaluasi mata salisbury (Schein,
Bandeen-Roche), kuesioner proyek epidemiologi
epitel kornea, dan tekanan intraokuler), dan mata kering (Oden), kuesioner Women’s Health
pemeriksaan khusus untuk menilai fungsi air Study (Schaumberg),
mata baik secara kualitatif maupun kuantitatif.
3. Pemeriksaan khusus yang dilakukan, yaitu
Schirmer’s Test, Tear Break-Up Time
(TBUT), Pewarnaan fluoresein untuk menilai
derajat keparahan epitel kornea dan
Pewarnaan hijau lissamin untuk menilai
konjungtiva
TATALAKSANA
• • Pemberian anti-inflamasi dengan
DED disebabkan oleh defisiensi
pemberian siklosporin A 0,05% sebanyak
mucin, pasien sebaiknya diberikan
2 kali per hari.
mucin secretatogue seperti tetes mata
diquafosol atau rebamipide. • Kortikosteroid topikal dosis rendah dapat
menurunkan gejala iritasi contoh :
• Jika lapisan aqueous yang mengalami Loteprednol 0,5% dan fluorometholone
kelainan, seperti pada sindrom merupakan steroid tetes mata topikal
Sjogren maupun non-Sjogren, maka
• Jika kelainan ada pada lapisan lipid,
terapi berfokus pada peningkatan
seperti yang sering ditemukan pada
volume air mata dengan pemberian disfungsi kelenjar Meibom,dapat di
artificial tears, asam hyaluronat, kompres hangat, lid hygiene, artificial
diquafosol, atau oklusi puncta. tears, antibiotik sistemik/topikal (golongan
tetrasiklin atau makrolid), dan
suplementasi asam lemak omega-3 (yang
terdapat pada minyak ikan)
KOMPLIKASI
1. Keratitis filamen
2. Keratitis interstitial, keratitis
neurotropik (akibat
berkurangnya produksi aqueous
terkait ophthalmic surgery),
3. Trikiasis,
4. Keratopati
5. Simblefaron, dan
6. Ulkus kornea.
PROGNOSIS