Anda di halaman 1dari 25

Latar Belakang

Hak BPD yaitu, meminta keterangan kepada Pemerintah Desa dan


Menyatakan Pendapat. Di dalam Pasal 15 ayat (2) Peraturan Pemerintah No 72
tahun 2005 tentang Desa menyatakan Kepala Desa mempunyai kewajiban untuk
memberikan Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa kepada Bupati atau
Walikota, dan memberikan Laporan Keterangan Pertanggung jawabanan kepada
BPD, serta menginformasikan Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa
kepada masyarakat desa. Sedangkan dalam Pasal 17 ayat (3) menyatakan usul
pemberhentian Kepala Desa diusulkan oleh pimpinan BPD kepada Bupati atau
Walikota melalui Camat, berdasarkan musyawarah BPD.
Berdasarkan pada observasi awal di Desa Naru Barat, Realitas

menunjukkan bahwa Struktur organisasi BPD kurang efektif dalam

mengevaluasi pelasanaan kinerja para anggotanya contohnya seperti pihak

BPD Desa Naru Barat sangat jarang mengawasi kinerja kepala desa terkait

mengawasi kegiatan pemerintah desa dalam menggunakan APBDes ,

Kemudian terkait dengan aspirasi masyarakat yang jarang sekali di indahkan

oleh struktur BPD Desa Naru Barat Kecamatan Sape Kabupaten Bima.

Berdasarkan latar belakang permasalahan yang ada di Desa Naru Barat,

maka perlu dilakukan penelitian dengan judul “ Evaluasi tentang Kinerja

Badan Permusyawaratan Desa (BPD) di Desa Naru Barat Kecamatan Sape,

Kabupaten Bima”.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah seperti yang telah dikemukakan diatas,
muncul permasalahan:
1. Bagaimana Evaluasi Tentang Kinerja Badan Permusyawaratan Desa (BPD)
Di Desa Naru Barat Kecamatan Sape Kabupaten Bima?
2. Bagaiamana Kinerja Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Dalam
Menyerap Aspirasi Masyarakat Di Desa Naru Barat Kecamatan Sape
Kabupaten Bima?
3. Bagaimana Kinerja Badan Permusyawaratan Desa (BPD) dalalm
mengawasi kegiatan pemerintah desa di Desa Naru Barat Kecamatan sape
Kabupaten Bima ?

Tujuan Dan Kegunaan Penelitian


Mengacu pada Rumusan masalah yang hendak diteliti di atas, maka tujuan
penelitian ini adalah sebagai berikut :
Tujuan
Untuk mengetahui pelaksanaan fungsi Badan Permusyawaratan Desa
dalam menyelenggarakan Evaluasi Tentang Kinerja Badan
Permusyawaratan Desa (BPD) Di Desa Naru Barat Kecamatan Sape,
Kabupaten Bima
A. Fokus Penelitian

Fokus penelitian adalah pemusatan konsetrasi pada tujuan dari penelitian yang

dilakukan. fokus penelitian juga harus dinyatakan secara eksplisit untuk memudahkan peneliti

sebelum melakukan observasi.

penelitian ini memfokuskan diri pada kajian tentang evaluasi kinerja Badan

Permusyawatan Desa (BPD) yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya

di era otonomi daerah, khususnya di Desa Naru Barat Kecamatan Sape Kabupaten Bima.

Dimaksudkan dengan evaluasi kinerja BPD adalah penilaian hasil pelaksanaan fungsi-fungsi

BPD dilihat dari tiga dimensi kinerja, sebagai berikut :

1. Kinerja Badan Permusyawaratan Desa (BPD) dalam mennjalankan fungsi penyerapan

Aspirasi masyarakat Di Desa Naru Barat Kecamatan Sape Kabupaten Bima

2. Kinerja Badan Permusyawaratan Desa (BPD) dalam menjalankan fungsi pengawasan di

desa naru barat kecamatan sape kabupaten bima


BAB KEDUA :

Merupakan bab tinjauan pustaka yang menguraikan tentang pengertian-

pengertian, teori-teori Evaluasi Tentang Kinerja Badan Permusyawaratan Desa

(BPD) Di Desa Naru Barat Kecamatan Sape Kabupaten Bima


A. Jenis dan Pendekatan Penelitian.

Penelitian merupakan suatu kegiatan yang bertujuan untuk memperoleh kebenaran

pengetahuan yang bersifat ilmiah, melalui prosedur yang telah ditetapkan. Penelitian

hendaknya dilakukan dengan cermat dan teliti, agar hasil yang diperoleh tepat dalam

penelitian kegiatan-kegiatan yang dilakukan dengan seksama dalam menentukan jenis data,

sumber data, cara mengumpulkan data, tujuan penelitian dan tehnik analisis data.

Melalui jenis penelitian ini, penulis bermaksud untuk menggambarkan bagamana

pelakasanaan pelayanan Publik apakah sudah memenuhi kriteria sesuai dengan Evaluasi

Tentang Kinerja Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Di Desa Naru Barat Kecamatan Sape

Kabupaten Bima
Tabel 3.1. Proses Kegiatan Penelitian

NO BULAN

4 NOV – 4 DES 2021

KEGIATAN
NOVEMBER DESEMBER

1 Surat Ijin Penelitian Dari


Kampus
2 Surat Permohonan Penelitian
Dari Bappeda Kab. Bima
3 Pemberian Surat Ijin Penelitian
Di Lokasi Penelitian
4 Pelaksanaan Penelitian

5 Proses Bimbingan Hasil


Penelitian
Sumber Data : Pedoman Proses Kegiatan Penelitian 04 November 2022
Penentuan Informan Penelitian

Tabel 3.2. Nama-Nama Informan Penelitian

NO NAMA SEBAGAI
1 Anwar H. Mukmin Kepala Desa
2 Arifin Abidin, S.Sos Sekretaris Desa
3 Syahbudin Ketua BPD
4 Arif Rahman S.Pd Sekretaris BPD
5 Indra Gunawan S.Pd Ketua BumDes
6 Radiman Makro Tokoh Masyarakat
7 Rafika Tokoh Perempuan
TOTAL 7 ORANG
Sumber Data : Pedoman Proses Kegiatan Penelitian 04 November 2022
Jenis dan Sumber Data Penelitian
1. Jenis Data
Jenis data yang dipakai dalam penelitian ini yaitu data kualitatif. Data yang
dinyatakan dalam bentuk non-angka/non-numerik atau biasa juga disebut
atribut. Dalam istilah komputer disebut data bertipe string.
Data Sekunder
2. Sumber Data
Data merupakam kumpulan fakta atau angka atau segala sesuatu yang dapat
dipercaya kebenaran sehingga dapat digunakan sebagai dasar penarikan
kesimpulan.
Berdasarkan sumber data, terdapat 2 (dua) jenis data, yaitu: data primer dan
data sekunder.
1. Data Primer
2. Data Skunder
Teknik Pengumpulan Data
Dalam usaha untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian ini, maka
tehnik pengumpulan data yang paling penting adalah sebagai berikut:
1.Kajian Kepustakaan
2.Studi Lapangan
a.Observasi
b.Wawancara
c.Dokumentasi

Teknik Analisis Data


Adapun teknik analisis data kualitatif dilakukan dengan
tahap sebagai berikut :
1.Reduksi Data
2.Verifikasi (Menarik Kesimpulan)
3.Display (Penyajian Data)
Teknik Pemeriksaan/Pengujian Keabsahan Data
Menurut Zuldafrial (2012:89) Keabsahan data merupakan "padanan dari konsep
kesahilan validitas dan keandalan reliabitas menurut versi penelitian kuantitatif
dan di sesuaikan dengan tuntutan pengetahuan, kereteria, dan paradigmanya
sendiri.
Dalam penelitian kualitatif ini memakai beberapa teknik, yaitu :
1.Kepercayaan (kreadibility) Kreadibilitas data
2.Triangulasi
3.Memperpanjang pengamatan
4.Pemeriksaan sejawat
5.Kepastian (konfermability)
6. Kebergantungan (depandibility)
Desa Naru Barat merupakan salah satu dari Desa yang berada di
wilayah Kecamatan Sape Kabupaten Bima Propinsi Nusa Tenggara
Barat dan terletak pada pusat kota Kecamatan. Dengan terbentuknya
daerah otonomi di indonesia pada Tahun 2000 maka terbentuklah
segala aturan main diseluruh wilayah baik tingkat Pusat, Propinsi dan
Daerah sampai ketingkat Desa sehinga terjadilah suatu perubahan–
perubahan yang mendasar, terutama sekali ditingkat desa akhirnya
terjadi pula pembentukan lembaga–lembaga yang independe terutama
Badan Perwakilan Desa (BPD) yaitu merupakan lembaga setingkat
Kepala Desa yang mempunyai tugas dan fungsi wewenang untuk
mengayomi dan menampung segala aspirasi masyarakat dengan
secarah kolektif, yang diatur oleh undang –undang serta dipilih
langsung oleh masyarakat secara demokrasi sebagai mitra Kepala Desa.
Pada saat itu Desa Naru
1. Struktur Pemerintahan Desa Naru Barat

STRUKTUR KEPENGURUSAN PEMERINTAHAN


DESA NARU BARAT KECAMATAN SAPE
KABUPATEN BIMA

KEPALA DESA
Anwar H. Mukmin

SEKRETARIS DESA
Arifin Abidin, S.Sos
Kasi Kasi Kasi
Pemerintahan Pembangunan dan Pembinaan
SUHARDIN, S.Sos Pemberdayaan masy Kemasyarakatan Kabid Urusan Keuangan Kabid Urusan Kabid Urusan
SIDIK, A.Ma.Pd.SD ARIFUDDIN HMY ENIM SALINAH,S.Sos Perencanaan Umum dan
dan Pelaporan Aset
AKHYAR

KADUS Kalo KADUS Naru KADUS Lawage KADUS Dea


Hassan JAMALUDDIN HAMZAH IBNU ARIF RAHMAN
ARSYAD
Gambar 4.1 Struktur Pemerintahan Desa Naru Barat Tahun 2022
1. Jumlah Pegawai Menurut Tingkat Pendidikan

Tabel 4.6. Nama, Jabatan Dan Pendidikan Pada Pemerintah Desa


Naru Barat
NAMA JABATAN PENDIDIKAN

ANWAR H. MUKMIN Kepala Desa SMA


ARIFIN ABIDIN, S.Sos Sekretaris Desa S1
ENIM SALINAH, S.Sos Kabid Keuangan S1
AKHYAR Kabid Perencanaan SMA
EDY MARDUDI Pelaporan SMA
SUHARDIN, S.Sos Kabid Umum dan aset S1
SIDIK,A.Ma.Pd.SD Kasi Pemerintahan D3
ARIFUDDIN Kasi Pembangunan dan PM SMA
JAMALUDDIN ARSYAD Kadus Naru SMA
HAMZAH IBNU Kadus Lawage SMA
ARIF RAHMAN Kadus Dea SMA
Hassan Kadus Kalo
Suber Data : Profil Desa Naru Barat Tahun 2022
A. PEMBAHASAN

Pada bab ini memuat pembahasan hasil daripada penelitian, biasanya merupakan

jawaban atas pertanyaan yang diajukan pada bagian perumusan masalah (Bab I). oleh karena

itu, pada bagian ini penulis akan menganalisa sejumlah masalah yang telah diajukan, diawali

kegiatan pengumpulan data-data atau informasi dilapangan dengan menanyakan responden

(informan) yang telah ditentukan sebagaimana dijelaskan pada Bab I. khusunya mengenai

informasi dari beberapa responden.

Untuk mengetahui dan membahas Terkait “Evaluasi Tentang Kinerja Badan

Permusyawaratan Desa (BPD) Desa Naru Barat Kecamatan Sape Kabupaten Bima” yang

dapat di uraikan sebagai berikut :


1. Evaluasi Tentang Kinerja Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Desa
Naru Barat Kecamatan Sape Kabupaten Bima

Desa Naru Barat sebagai salah satu instansi pemerintahan desa

sesuai dengan bidang tugasnya melaksanakan urusan pemerintahan,

pembangunan dan kemasyarakatan, berkewajiban juga menyusun rencana

strategis. dengan demikian diharapkan agar dapat menentukan arah

perkembangan dalam meningkatkan kinerjanya, yang mampu menjawab

tuntutan perkembangan suatu lingkungan Strategis, baik lokal, Nasional,

maupun Global.
Desa Naru Barat Kecamatan Sape Kabupaten Bima, maka dapat

dilihat dari tabel berikut ini :

Tabel 4.7. Responden/Penilaian


NO RESPONDEN NILAI PERSENTASE
1 Terlaksana Dengan Baik 40%
2 Kurang Terlaksana 60%
3 Tidak Terlaksana 0%
4 TOTAL 100%
Sumber Data : Hasil Analisis Data Penelitian 20 Desember Tahun 2021
a. Pelaksanaan Fungsi Penyerapan Aspirasi Masyarakat

Pelaksanaan Fungsi Aspirasi Masyarakat pada Desa Naru Barat Kecamatan

Sape Kabupaten Bima belum berjalan dengan baik, hal ini bisa dilihat dari tingkat

Asprasi Masyarakat yang jarang sekali ditanggapi oleh Badan Permusyawaratan Desa

(BPD).

terlihat dari beberapa anggapan masyarakat dan lembaga desa

serta kepala desa yang menilai masih belum optimal dikarenakan tingkat

aspirasi masyarakat masih dalam tahap perencanaan kemudian dari pihak

pemerintah desa akan terus berupaya dalan memberikan terbaik untuk

masyarakatnya, harapan besar dari pemerintah desa dan bpd untuk

masyarakat untuk saat ini harus bersabar, karena semua itu butuh proses

dalam menjalaninya.
a. Pelaksanaan Fungsi Pengawasan

bahwa pelaksanaan fungsi pengawasan terhadap kegiatan desa sudah optimal

tapi belum maksimal, karena dari berbagai kegiatan desa seperti diketahui belum

mampu di lakukan penerapan fungsi pengawasan tersebut, dan pernyataan kepala desa

juga mengakui kinerja dari pihak BPD cukup baik, terbukti pihak bpd sangat aktif

dalam menjalankan tugasnya dan memberikan kritik maupun saran.


1. Faktor Penghambat Dan Pendukung Pelaksanaan Fungsi Badan
Permusyaratan Desa (BPD) Di Desa Naru Barat Kecamatan Sape
Kabupaten Bima
Secara umum kita telah mengetahui masalah yang dihadapi oleh

Badan Permusyaratan (BPD) Desa Naru Barat Kecamatan Sape Kabupaten

Bima, baik yang sumber secara internal maupun eksternal, seperti

kurangnya menerapan fungsi penyerapan aspirasi masyarakat.

Namun demikian masih dapat ditemukan pula faktor yang dapat

menimbulkan masalah dan mendukung dalam mempengaruhi pelaksanaan

kinerja BPD. untuk mengatasi masalah tersebut, maka diperlukan

kemampuan dibidang perencanaan serta dibidang pengawasan dalam

meningkatkan kualitas kinerja BPD desa Naru Barat, sehingga

permasalahan yang kompleks dan rumit dapat diatasi. selain itu penerapan

pelaksanaan kinerja BPD desa Naru Barat masih memiliki beberapa faktor

yang dan menghambat serta dan mendukung.


a. Faktor Penghambat

tingkat pelaksanaan fungsi penyerapan aspirasi masyarakat masih lemah

diakibatkan kurangnya proses tanggapan dari pihak BPD Desa Naru Barat Kecamatan

Sape Kabupaten Bima.

a. Fungsi Pengawasan Sebagai Faktor Pendukung

Diketahui fungsi pengawasan sudah berjalan dengan baik,

terbukti pihak BPD Desa Naru Barat sangat aktif dalam mengawasi

kinerja pemerintah desa seperti mengawasi peraturan desa dan segala

bentuk kebijakan yang diputuskan oleh pemerintah desa guna

pengembangan dan pembangunan desa.


1. Upaya-upaya Mengatasi Hambatan-Hambatan dalam Pelaksanaan
Fungsi Badan Permusyawaratan (BPD).

Upaya-upaya yang dilakukan BPD untuk mengatasi hambatan-hambatan dalam


pelaksanaan fungsi BPD di Desa Naru Barat Kecamatan Sape Kabupaten Bima,
baik yang berupa hambatan internal dan hambatan eksternal disikapi secara positif
oleh BPD. Artinya, BPD melakukan berbagai upaya untuk mengatasi segala
hambatan yang muncul, Upaya yang dilakukan oleh BPD di Desa Naru Barat
untuk mengatasi hambatan internal adalah menjalin hubungan kerja sama yang
baik antara BPD Desa Naru Barat dan Pemerintah Desa Naru Barat serta
mengkomunikasikan masalah yang dihadapi kepada pemerintah desa
A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian tentang Evaluasi Tentang Kinerja Badan

Permusyawaratan (BPD) Di Desa Naru Barat Kecamatan Sape Kabupaten Bima.

Maka diperoleh kesimpulan bahwa :

1. Evaluasi Tentang Kinerja Badan Permusyawaratan (BPD) Di Desa Naru

Barat Kecamatan Sape Kabupaten Bima Sudah diterapkan secara

maksimal tapi belum optimal, Dilihat dari beberapa aspek a). Penyerapan

Aspirasi Masyarakat diketahui pihak BPD belum menerapkan secara

maksimal, terlihat dari beberapa keluhan masyarakat yang jarang sekali di

tanggapi oleh pihak BPD. b). Pelaksanaan Fungsi Pengawasan diketahui

dimana pihak BPD sudah menerapkan dengan baik, terbukti dari

pernyataan narasumber yang menilainya dengan cukup baik, seperti sangat

aktif dalam mengawasi kegiatan pemerintah desa sampai pada tahap

pelaksanaannya berupa pengambilan keputusan sebuah kegiatan yang

dilakukan oleh pemerintah desa.

Anda mungkin juga menyukai