Anda di halaman 1dari 26

Capital Structure Theory and

Dividen Policy Theory


Teori Struktur Modal dan Teori Kebijakan
Dividen
OUR TEAM
Kelompok 2

MIA SITI NANDA RAHAYU


MAKIYAH N
Pengertian Modal dan Struktur
Modal
Modal adalah hak atau bagian yang dimiliki oleh pemilik perusahaan dalam pos
modal (modal saham), keuntungan atau laba yang ditahan atau kelebihan aktiva
yang dimiliki perusahaan terhadap seluruh utangnya.

Struktur Modal adalah perimbangan atau perbandingan antara modal asing


dan modal sendiri. Modal asing diartikan dalam hal ini adalah utang baik jangka
panjang maupun jangka pendek. Sedangkan modal sendiri bisa terbagi atas
laba ditahan dan bisa juga dengan penyertaan kepemilikan perusahaan.
Teori Struktur
Modal
Menjelaskan apakah ada pengaruh
perubahan struktur modal terhadap
nilai perusahaan. Dalam teori
struktur modal diasumsikan bahwa
perubahan struktur modal berasal
dari penerbitan obligasi dan
pembelian kembali saham biasa
atau penerbitan saham baru.
Komponen Struktur
Modal
Komponen Struktur Modal Menurut Warsono (2002:234), struktur modal secara umum terdiri dari tiga
komponen yaitu sebagai berikut :

1. Utang jangka panjang (long term debt), yaitu utang yang masa jatuh tempo pelunasannya lebih dari satu
tahun.Komponen modal jangka panjang yang berasal dari utang biasanya terdiri dari utang hipotek, obligasi,
dan bentuk utang jangka panjang lainnya, seperti pinjaman jangka panjang dari bank.

2. Saham preferen (preferred strock), yaitu bentuk komponen nodal jangka panjang yang merupakan kombinasi
antara nodal sendiri saham biasa dengan utang jangka panjang.Dengan karakterisitik inilah saham preferen
sering disebut dengan sekuritas hibrida (hybrid security).

3. Ekuitas saham biasa (common stock equity, yaifu bentuk komponen modal jangka panjang yang ditanam oleh
para investor yang pemegangnya memiliki klaim residual atas laba dan kekayaan perusahaan.
Pengukuran Struktur
Modal
Rasio pengukuran struktur modal digunakan untuk mengukur seberapa banyak dana yang
disediakan oleh pemilk perusahaan dalam proporsinya dengan dana yang diperolen dari
kreditur perusahaan. Rasio yang digunakan untuk mengukur struktur moda dalam penelitian ini
yaitu Debt to Equity Ratio (DER).Menurut Kasmir (2009:157) menyatakan bahwa DER
mencerminkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi seluruh kewajibannya yang
ditunjukan oleh berapa bagian modal sendiri yang digunakan untuk membayar hutang. Rumus
menghitung DER yaitu :
Pendekatan Dalam
Teori Struktur Modal
1. PENDEKATAN
TRADISIONAL
Teori ini mengatakan bahwa struktur modal yang optimal itu ada.

• Struktur modal memiliki pengaruh terhadap nilai perusahaan.

• Struktur modal bisa dirubah agar bisa diperoleh nilai perusahaan


yang optimal.

• Penggunaan hutang bisa meningkatkan nilai perusahaan, akan


tetapi jika terlalu tinggi bisa mengakibatkan hal yang sebaliknya.
CONTOH SOAL
PT Ampera diperkirakan akan mendapatkan laba operasi atau (EBIT)/ Laba sebelum bunga dan pajak sebesar Rp.
200.000.000,00
. perusahaan mempunyai aktiva sebesar Rp. 1.000.000.000,00 dengan beberapa alternatif struktur modal
sebagai berikut

Diminta :
• Hitunglah nilai perusahaan dan biaya masing - masing struktur modal
• Tentukan struktur modal yang optimal
Jawab
Menghitung besarnya nilai perusahaan

Dari perhitungan tersebut struktur modal yang optimal adalah yang menggunakan hutang Rp
200.000.000,00 karena menghasilkan nilai perusahaan paling besar dan biaya modal paling kecil
2. PENDEKATAN MILLER MODLIGIANI

>>Struktur modal tidak mempengaruhi nilai perusahaan ( berlawanan


dengan tradisional)

>>Perusahaan yang menggunakan hutang dalam struktur modal nilainya


lebih tinggi daripada perusahaan yang tidak menggunakan hutang. Hal ini
dikarenakan adanya penghematan pajak dari penggunaan hutang.
3. PROPORSI MM TANPA PAJAK

1. Tidak ada pajak

2. Tidak ada biaya transaksi

3. Individu dan perusahaan meminjam pada tingkat yang sama


PROPORSI MM TANPA PAJAK

Proporsi 1
Nilai perusahaan yang menggunakan hutang = nilai perusahaan yang tidak
menggunakan hutang

Dalam kondisi tanpa pajak struktur modal tidak berpengaruh pada nilai
perusahaan. Yang mempengaruhi adalah keuntungan dan risiko usaha.
PROPORSI MM TANPA PAJAK

Proporsi 2
Tingkat keuntungan yang disyaratkan untuk perusahaan yang menggunakan
hutang, proposionalnya naik terhadap peningkatan rasio hutang dengan
saham.
4. PROPORSI MM DENGAN PAJAK

⬣ Semakin sedikit perusahaan menggunakan hutang maka semakin besar


pajak yang dibayarkan.
⬣ Dengan mempertimbangkan pajak, struktur modal bisa mempengaruhi
nilai perusahaan.
PROPORSI MM DENGAN PAJAK

Proporsi 1
Nilai perusahaan dengan hutang akan sama dengan nilai perusahaan tanpa
hutang + penghematan pajak Karen bunga hutang.

Proporsi 2
Biaya modal saham akan meningkat dengan semakin meningkatnya hutang.
5. TRADE OF THEORY

⬣ Ada hal yang membuat perusahaan tidak bisa menggunakan hutang


sebanyak banyaknya. Hal ini akan berkorelasi dengan kemungkinan
default yang semakin besar.
⬣ Semakin tinggi risiko default akan semakin dekat dengan kebangkrutan.
⬣ Penelitian menunjukan bahwa biaya kebangkrutan rata – rata 20% dari
nilai perusahaan.
TRADE OF THEORY
Gabungan antara teori struktur modal MM dengan memasukan biaya
kebangkrutan dan biaya keagenan mengindikasikan adanya trade off antara
penghematan pajak dari hutang dengan biaya kebangkrutan.

Biaya kebangkrutan mencakup :


1. Biaya langsung : administrasi, pengacara, akuntan dll
2. Biaya tidak langsung : kerugian inmaterial. Misal rusaknya citra, rusaknya
hubungan dengan supplier dll
ASIMETRI INFORMASI & SIGNALING

⬣ Asimetri informasi : adanya perbedaan informasi yang dimiliki pihak


berkepentingan perusahaan terkait dengan aktivitas perusahaan.
⬣ Asimetri informasi akan berkaitan erat dengan signalling terutama dalam
hal struktur modal.
KEBIJAKAN
DEVIDEN
Menentukan pebempatan laba, yaitu antara
membayar kepada pemegang saham dan
menginvestasikan kembali kepada
perusahaan. Laba ditahan merupakan salah
satu sumber dana yang paling penting
untuk membiayai pertumbuhan
perusahaan, tetapi deviden merupakan
arus kas yang disisihkan untuk pemegang
saham.
TEORI
TEORI SIGNALING
KEBIJAKAN
DEVIDEN
HYPOTHESIS
01
TEORI THE BIRD IN
THE HAND
02
TEORI PERBEDAAN
PAJAK
03
04
TEORI CLIENTELE
EFFECT
TEORI KEBIJAKAN DEVIDEN

 Teori The Bird in The Hand Theori dari Lintner (1962), Gordon (1963), dan
Bhattacharya (1979) menjelaskan bahwa investor menyukai deviden yang tinggi
karena deviden yang diterima seperti burung di tangan deviden yang resiko lebih
kecil atau mengurangi ketidakpastian dibandingkan dengan deviden yang tidak
dibagikan. Kekompok ini berpendapat bahwa peningkatan deviden akan
meningkatkan harga saham yang selanjutnya berdampak terhadap nilai
perusahaan.

 Teori Perbedaan Pajak Teori ini diajukan oleh Litzenberger dan Ramaswamy.
Mereka menyatakan bahwa karen adanya pajak maka maka pendapatan yang
relevan adalah keuntungan (deviden dan capital gains), para investor lebih
menyukai capital gains karena dapat menunda pembayaran pajak. Jika pajak atas
deviden lebih besar dari pajak atas capital gains, perbedaan ini akan makin terasa.
TEORI KEBIJAKAN DEVIDEN
 Clientele Effect Teori Menurut Clientele theory deviden puzzle (perdebatan)
disebabkan oleh adanya investor yang berbeda baik dilihat dari segi usia investor,
kelompok investor dan golongan. Perbedaan telah menimbulkan preferensi yang
berbeda terhadap tinggi rendahnya deviden yang akan mereka terima. Investor
individual yang dengan usia lanjut dan penghasilan tergantung dari deviden
mungkin lebih menyukai devidend payout yang tinggi. Akan tetapi invstor dengan
penghasilan tinggi akan menyukai devidend payout rendah.

 Signaling Hypothesis Dalam keadaan ada pajak pribadi dan pajak perusahaan,
deviden tidak disukai hampir semua pemegang perusahaan, deviden hampir tidak
disukai semua pemegang saham yang tidak membayar pajak, atau pemegang
saham yang bersikap sama apakah berupa deviden atau capital gains. Namun
mengapa perusahaan tetap membayar deviden secara teratur dan merata.
KEBIJAKAN
DEVIDEN
RESIDUAL

Kebijakan Deviden Residual yaitu,


dimana deviden yang dibayarkan
sama dengan laba aktual dikurangi
dengan laba yang ditahan untuk
membiayai investasi perusahaan
PENGAMBILAN KEPUTUSAN ATAS RASIO PEMBAGIAN
DEVIDEN DIDASARKAN PADA :

Menentukan anggaran
01 optimum

Menentukan modal yang dibutuhkan untuk


02 membiayai investasi tersebut.

Menggunakan laba ditahan untuk memenuhi


03 komponen penyertaan modal (ekuitas)

Membayra deviden hanya jika lebih banyak yang


04 tersedia dari pada yang dibutuhkan untuk anggaran
modal (investasi)
THANKS

CREDITS: This presentation template was created


by Slidesgo, including icons by Flaticon, and
infographics & images by Freepik

Anda mungkin juga menyukai