1. Utang jangka panjang (long term debt), yaitu utang yang masa jatuh tempo pelunasannya lebih dari satu
tahun.Komponen modal jangka panjang yang berasal dari utang biasanya terdiri dari utang hipotek, obligasi,
dan bentuk utang jangka panjang lainnya, seperti pinjaman jangka panjang dari bank.
2. Saham preferen (preferred strock), yaitu bentuk komponen nodal jangka panjang yang merupakan kombinasi
antara nodal sendiri saham biasa dengan utang jangka panjang.Dengan karakterisitik inilah saham preferen
sering disebut dengan sekuritas hibrida (hybrid security).
3. Ekuitas saham biasa (common stock equity, yaifu bentuk komponen modal jangka panjang yang ditanam oleh
para investor yang pemegangnya memiliki klaim residual atas laba dan kekayaan perusahaan.
Pengukuran Struktur
Modal
Rasio pengukuran struktur modal digunakan untuk mengukur seberapa banyak dana yang
disediakan oleh pemilk perusahaan dalam proporsinya dengan dana yang diperolen dari
kreditur perusahaan. Rasio yang digunakan untuk mengukur struktur moda dalam penelitian ini
yaitu Debt to Equity Ratio (DER).Menurut Kasmir (2009:157) menyatakan bahwa DER
mencerminkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi seluruh kewajibannya yang
ditunjukan oleh berapa bagian modal sendiri yang digunakan untuk membayar hutang. Rumus
menghitung DER yaitu :
Pendekatan Dalam
Teori Struktur Modal
1. PENDEKATAN
TRADISIONAL
Teori ini mengatakan bahwa struktur modal yang optimal itu ada.
Diminta :
• Hitunglah nilai perusahaan dan biaya masing - masing struktur modal
• Tentukan struktur modal yang optimal
Jawab
Menghitung besarnya nilai perusahaan
Dari perhitungan tersebut struktur modal yang optimal adalah yang menggunakan hutang Rp
200.000.000,00 karena menghasilkan nilai perusahaan paling besar dan biaya modal paling kecil
2. PENDEKATAN MILLER MODLIGIANI
Proporsi 1
Nilai perusahaan yang menggunakan hutang = nilai perusahaan yang tidak
menggunakan hutang
Dalam kondisi tanpa pajak struktur modal tidak berpengaruh pada nilai
perusahaan. Yang mempengaruhi adalah keuntungan dan risiko usaha.
PROPORSI MM TANPA PAJAK
Proporsi 2
Tingkat keuntungan yang disyaratkan untuk perusahaan yang menggunakan
hutang, proposionalnya naik terhadap peningkatan rasio hutang dengan
saham.
4. PROPORSI MM DENGAN PAJAK
Proporsi 1
Nilai perusahaan dengan hutang akan sama dengan nilai perusahaan tanpa
hutang + penghematan pajak Karen bunga hutang.
Proporsi 2
Biaya modal saham akan meningkat dengan semakin meningkatnya hutang.
5. TRADE OF THEORY
Teori The Bird in The Hand Theori dari Lintner (1962), Gordon (1963), dan
Bhattacharya (1979) menjelaskan bahwa investor menyukai deviden yang tinggi
karena deviden yang diterima seperti burung di tangan deviden yang resiko lebih
kecil atau mengurangi ketidakpastian dibandingkan dengan deviden yang tidak
dibagikan. Kekompok ini berpendapat bahwa peningkatan deviden akan
meningkatkan harga saham yang selanjutnya berdampak terhadap nilai
perusahaan.
Teori Perbedaan Pajak Teori ini diajukan oleh Litzenberger dan Ramaswamy.
Mereka menyatakan bahwa karen adanya pajak maka maka pendapatan yang
relevan adalah keuntungan (deviden dan capital gains), para investor lebih
menyukai capital gains karena dapat menunda pembayaran pajak. Jika pajak atas
deviden lebih besar dari pajak atas capital gains, perbedaan ini akan makin terasa.
TEORI KEBIJAKAN DEVIDEN
Clientele Effect Teori Menurut Clientele theory deviden puzzle (perdebatan)
disebabkan oleh adanya investor yang berbeda baik dilihat dari segi usia investor,
kelompok investor dan golongan. Perbedaan telah menimbulkan preferensi yang
berbeda terhadap tinggi rendahnya deviden yang akan mereka terima. Investor
individual yang dengan usia lanjut dan penghasilan tergantung dari deviden
mungkin lebih menyukai devidend payout yang tinggi. Akan tetapi invstor dengan
penghasilan tinggi akan menyukai devidend payout rendah.
Signaling Hypothesis Dalam keadaan ada pajak pribadi dan pajak perusahaan,
deviden tidak disukai hampir semua pemegang perusahaan, deviden hampir tidak
disukai semua pemegang saham yang tidak membayar pajak, atau pemegang
saham yang bersikap sama apakah berupa deviden atau capital gains. Namun
mengapa perusahaan tetap membayar deviden secara teratur dan merata.
KEBIJAKAN
DEVIDEN
RESIDUAL
Menentukan anggaran
01 optimum