MANAJEMEN PERPAJAKAN
PEMILIHAN SUMBER PEMBIAYAAN (BAGIAN I)
1. Struktur Modal
Secara umum definisi struktur modal adalah percampuran berbagai jenis dan sumber modal
yang digunakan oleh perusahaan untuk membiayai perusahaannya (Brealey dan Myers, 2002).
Faktor-faktor yang memengaruhi struktur modal menurut Brigham dan Houston (2001) adalah
sebagai berikut:
a. Struktur aktiva
Perusahaan yang aktivanya sesuai untuk dijadikan jaminan kredit cenderung lebih banyak
berutang.
b. Tingkat pertumbuhan
Perusahaan yang tumbuh dengan pesat harus lebih banyak mengandalkan modal eksternal
(utang).
c. Profitabilitas
Perusahaan yang profitabel akan sedikit menggunakan utang.
Kunci dalam pendanaan perusahaan adalah utang dan ekuitas. Perusahaan menggunakan
pendanaan yang berasal dari utang dan ekuitas untuk meningkatkan kemampuan perusahaan dalam
capital expenditure, pengembangan proyek, dan ekspansi operasional perusahaan. Sebenarnya
perusahaan bisa saja tidak melakukan pendanaan yang berasal dari utang atau pun ekuitas, namun
untuk mempercepat pertumbuhan perusahaan pembiayaan tidak hanya terbatas pada laba ditahan
dari perusahaan.
1
terwakili dalam laporan keuangan suatu perusahaan. Depresiasi adalah biaya non kas yang
berpengaruh terhadap pajak pendapatan.
Karena adanya keuntungan – keuntungan pajak ini, para investor mungkin lebih suka
perusahaan menahan sebagian besar laba perusahaan. Jika demikian maka para investor
akan mau membayar lebih tinggi untuk perusahaan yang pembagian dividennya rendah
daripada perusahaan sejenis yang pembagian dividennya tinggi.
Dampak dari Pendanaan Melalui Modal (Equity Financing) dan Disitribusi Laba
(Distributing Dividend)
Penerbitan saham mengisyaratkan adanya pengembalian yang diharapkan oleh pemodal.
Terkait dengan unsur pajak dalam dividen, Miller dan Scholes (1978) dalam Fama dan French
(1997), beranggapan bahwa kebijakan atas pembayaran dividen yang tinggi akan memindahkan
harga saham karena dividen dikenakan pajak yang tinggi daripada keuntungan modal (Brennan
1970 dalam Fama dan French 1997). Bagi perusahaan yang membagikan dividen, apapun
bentuknya (dividen tunai dan dividen saham), bukan merupakan pengurang beban pajak
perusahaan. Pengembalian yang diharapkan investor tidak hanya berupa dividen saja melainkan
3
juga keuntungan modal. Pajak atas keuntungan modal dapat ditunda hingga penjualan saham
yang sesungguhnya (ketika direalisasi).
Selain itu, dengan menjual saham untuk merealisir keuntungan modal, pemodal membayar
biaya transaksi tertentu dan (seharusnya) membayar pajak. Tetapi dengan menerima dividen
(tidak perlu membayar biaya transaksi), pemodal justru hanya membayar pajak. Hal ini dapat
menyebabkan pajak atas keuntungan modallebih kecil dari dividen (Husnan dan Pudjiastuti,
2004).
Terdapat dua sumber pendanaan eksternal yaitu investor ekuitas (disebut juga pemilik atau
pemegang saham) dan kreditor (pemberi pinjaman). Investor ekuitas merupakan sumber utama
pendanaan. Investor menyediakan pendanaan dengan harapan untuk mendapatkan pengembalian
atas investasi mereka. Setelah mempertimbangkan pengembalian yang diharapkan (expected
return) dan resiko pengembalian adalah bagian investor ekuitas atas laba perusahaan dalam
bentuk distribusi laba atau reinvestasi laba. Distribusi laba adalah pembayaran dividen kepada
pemegang saham. Dividen dapat dibayar langsung dalam bentuk tunai atau deviden saham, atau
secara tidak langsung melalui pembelian kembali saham.
Pembayaran dividen mengacu pada proporsi laba yang didistribusikan, yang sering
dinyatakan dalam ratio atau presentase yaitu ratio, pembayaran dividen reinvestasi laba atau laba
ditahan mengacu pada penahanan laba dalam perusahaan untuk digunakan dalam bisinis
perusahaan : yang disebut pula pendanaan internal. Reinvestasi laba sering diukur dengan ratio
penahanan. Reinvestasi laba juga diukur dengan pertumbuhan ekuitas. Earning retention ratio.
(Sering diukur dengan rasio penahanan/rasio laba di tahan= 1- dividen payout rasio) Investor
memberikan pendanaan dengan harapan mendapatkan pengembalian atas investasi mereka,
setelah mempertimbangkan pengembalian yang di harapkan dan resiko
Dampak dari Pendanaan Melalui utang (Debt Financing) Terutama oleh Pemegang
Sahamnya.
Keputusan pendanaan baik hutang maupun modal (ekuitas), memiliki indikasi pengenaan
pajak, sehingga pajak seharusnya menjadi pertimbangan potensial. Hal ini dikarenakan
perusahaan berusaha untuk membayar beban pajak yang rendah dengan menanggung beban
bunga yang tinggi, dan memunculkan penghematan pajak yang dapat digunakan untuk investasi
dan pembagian dividen.
Hutang mempakan salah satu bentuk pendanaan yang dipilih oleh pemsahaan untuk
mendanai kegiatan operasionalnya. Para pemilik pemsahaan (pemegang saham) cenderung
menghindari hutang yang ekstrim baik hutang jangka pendek maupun jangka panjang, karena
akan menurunkan nilai perusahaan. Jika dipaksakan, memungkinkan munculnya biaya
kebangkrutan yang terdiri dari legal fee dan distress price (aset perusalaan yang dihargai murah
sewaktu dinyatakan bangkrut).
Pendanaan berupa hutang dibagi menjadi dua yaitu (1) hutang jangka pendek (kurang dari
1 tahun) lazim digunakan untuk kebutuhan jangka pendek terdiri atas hutang dagang dan
kewajiban yang masih harus dibayar seperti upah dan pajak, dan (2) Hutangjangka panjang
adalah hutang dengan yang memiliki jatuh tempo lebih dari satu tahun, biasanya berbentuk
hipotek dan obligasi. Jika terjadi Iikuidasi, kreditor akan dibayar terlebih dahulu dari hasil
penjualan aktiva tetap yang dipergunakan sebagai agunan dalam perjanjian kreditnya.
Pendanaan berupa hutang diproksikan ke dalam (Debt to Equity Ratio) DER. Rasio DER
(Debt to Equity Ratio) mengukur tingkat penggunaan hutang terhadap total modal sendiri yang
dimiliki perusahaan. Semakin tinggi DER menunjukkan tingginya ketergantungan permodalan
perusahaan terhadap pihak luar sehingga beban perusahaan juga semakin berat. Tentunya hal
ini akan mengurangi hak pemegang saham (dalam bentuk dividen). Tingginya DER (Debt to
Equity Ratio) selanjutnya akan mempengaruhi minat investor terhadap saham perusahaan
tertentu, karena investor pasti lebih tertarik pada saham yang tidak menanggung terlalu banyak
beban hutang. Dengan kata lain, DER (Debt to Equity Ratio) berpengaruh terhadap kinerja
perusahaan.
4