Anda di halaman 1dari 33

-VIRUS-


A presentation by :khairina mayarni Nst
22177007
Virus

Sejarah Penemuan Ciri-ciri Tubuh


Cara Klasifikasi Pembiaka
Peranan Viroid dan
Hidup n
Pencegahan dan Prion
Ukuran Pengobatan Infeksi
Reproduksi VIrus
Bentuk Menguntung
kan
Parasit Pada Sel Hidup
Struktur
Intraseluler Vaksin
Obligat Interveron
Definisi Fase
Merugikan

Kemoterapi
Sejarah virus
Adolf mayer
Virus berasal dari bahasa latin yang berarti racun. Virus
ditemukan pertama kali oleh ilmuan Jerman, Adolf Mayer, pada tahun
1883 saat sedang meneliti penyebab penyakit mosaik pada tanaman
tembakau. Penyakit tersebut menyebabkan bercak-bercak pada daun
tembakau sehingga menghambat pertumbuhan tanaman, oleh karena
itu disebut “mosaik”. Adolf Mayer berhasil memindahkan penyakit
tersebut dari tanaman yang sakit ke tanaman yang sehat dengan
menyemprotkan getah yang diekstraksi dari daun tanaman sakit ke
tanaman yang sehat. Dan akibatnya tanaman yang sehat itu pun
menjadi sakit. Melalui pengamatan di mikroskop, Mayer tidak dapat
melihat bakteri penyebab penyakit tersebut. Mayer menduga bahwa
penyakit mosaik tersebut disebabkan oleh bakteri yang lebih kecil dari
biasanya, yang tidak dapat diamati dengan mikroskop biasa.
Martinus beijerinck
Pada tahun 1897, seorang ahli botani Belanda bernama Martinus
Beijerinck melakukan eksperimen yang membuktikan bahwa agen penginfeksi
yang terdapat didalam getah tembakau dapat berkembang biak. Beijerinck
menyemprotkan getah yang telah disaring ke tanaman lainnya. Setelah
tanaman tersebut sakit, maka getahnya digunakan untuk menginfeksi tanaman
berikutnya dan seterusnya hingga beberapa kali pemindahan. Ternyata,
kemampuan patogen tersebut tidak berkurang setelah beberapa kali
pemindahan. Berbeda dengan bakteri, agen penginfeksi tersebut tidak dapat
dikembangbiakkan dalam medium nutrisi di dalam cawan petri dan tidak dapat
di nonaktifkan dengan alkohol. Beijerinck memperkirakan agen penginfeksi
tersebut adalah partikel yang jauh lebih kecil dan lebih sederhana dari pada
bakteri. Ia menyebutnya sebagai virus lolos saring (filterable virus).
Dimitri ivanowsky
Satu dasawarsa kemudian tepatnya pada tahun 1892, seorang
ilmuan Rusia bernama Dimitri Ivanowsky melakukan percobaan dengan
menyaring getah tanaman tembakau yang berpenyakit dengan sringan yang
di desain khusus untuk menyaring bakteri. Kemudian hasil saringan
ditularkan kepada tanaman yang sehat. Ternyata, filtrat masih menimbulkan
penyakit mosaik pada tanaman sehat. Seperti halnya Mayer, Ivanowsky
berkesimpulan bahwa penyakit tersebut disebabkan oleh bakteri patogenik
yang sangat kecil atau bakteri penghasil toksin yang dapat melewati saringan.
Wendell stanley

Kemudian pada tahun 1935, seorang ilmuan Amerika, Wendell


Stanley, berhasil mengkristalkan penginfeksi tanaman tembakau tersebut,
yang kemudian dikenal dengan nama tobacco mosaic virus (TMV).
Penemuan Wendell Stanley bahwa virus dapat dikristalkan menjadi berita
yang sanagt menarik, tetapi sekaligus membingungkan. Sel makhluk hidup
yang paling sederhana pun tidak dapat dikristalkan.
Ciri – ciri virus
1. Virus hanya dapat hidup pad sel hidup atau bersifat parasit intraseluler obligat

2. Virus memiliki ukuran yang paling kecil dibandingkan kelompok taksonomi lainnya

.
3. Virus tidak memiliki enzim metabolism dan tidak memiliki ribosom ataupun perangkat atau organel sel
lainnya

4. Tiap tipe virus hanya dapat menginfeksi beberapa jenis inang tertentu. Jenis inang yang
dapat diinfeksi oleh virus ini disebut kisaran inang
5. Virus tidak dikategorikan sel karena hanya berisi partikel penginfeksi yang terdiri dari asam nukleat yang
terbungkus dalam lapisan pelindung

6. Genom virus lebih beragam dari genom konvesional ( DNA untai tunggal atau single heliks ) yang dimiliki
oleh organisme lainnya
ukuran virus
Virus berukuran sangat kecil dan hanya dapat dilihat dengan menggunakan
mikroskop elektron. Ukuran virus sekitar 20 – 300 milimikron, jauh lebih
kecil dari ukuran bakteri, yaitu 10 mikron.
Untuk membuktikan bahwa ukuran virus sangat kecil, Iwanovski dan M.
Beijerinck melakukan eksperimen dengan penyaringan. Ternyata virus tetap
lolos dari saringan keramik, sedangkan bakteri tersaring karena ukurannya
lebih besar daripada virus.
Bentuk virus
Virus dapat berbentuk oval, batang (memanjang), huruf T, dan dapat juga berbentuk bulat.

Virus memiliki struktur yang sangat sederhana. Virus hanya terdiri dari materi genetik berupa DNA atau RNA yang dikelilingi oleh
suatu protein pelindung yang disebut kapsid. Kapsid dibangun oleh subunitsubunit yang identik satu sama lain yang disebut
kapsomer. Bentuk kapsomer-kapsomer ini sangat simetris dan suatu saat dapat mengkristal. Pada beberapa virus, seperti virus
herpes dan virus influenza, dapat pula dilengkapi oleh sampul atau envelope dari lipoprotein (lipid dan protein). Pembungkus ini
merupakan membran plasma yang berasal dari sel inang yvirus. Suatu virus dengan materi genetik yang terbungkus oleh
pembungkus protein disebut partikel virus atau virion.

Virus bukan sel atau makhluk hidup karena tidak memiliki sitoplasma dan organel sel tidak melakukan metabolisme serta
berukuran sangat kecil sehingga tidak mungkin memiliki struktur sel.
Struktur virus
Virus hanya terdiri dari materi genetic berupa DNA dan RNA yang dikelilingi suatu protein pelindung
yang disebut kapsid. Kapsid dibangun oleh subunit – subunit yang identic satu sama lain yang disebut kapsomer.
Bentuk kapsomer sangat simetris dan suatu saat dapat mengkristal.
Bakteriofage merupakan virus pemakan bakteri. Bakteriofage terdiri dari kepala, selubung ekor dan
serabut – serabut ekor. Kepala berbentuk heksagonal, terdiri dari kapsomer yang mengelilingi DNA-nya. Selubung ekor
berfungsi sebagai penginfeksi. Serabut – serabut ekor terdapat di dasar selubung ekor, berfungsi sebagai penerima
rangsang.
Inti virus hanya terdiri dari satu rangkaian asam nukleat. Satu rangkaian asam
nukleat mengandung 3.500 sampai 600.000 nukleotida. Deoxyribonucleid Acid (DNA) dan
Ribonucleid Acid (RNA) adalah substansi genetic yang membawa kode pewarisan sifat virus.
Berdasarkan penyusun intinya, virus dibedakan menjadi virus DNA dan virus RNA. Contoh virus
DNA adalah virus cacar, sedangkan contoh virus RNA adalah virus influenza dan HIV
PARASIT INTRASELULER OBLIGAT

Virus hanya dapat hidup di dalam sel hidup organisme tertentu yang cocok sehingga disebut parasit
intraseluler obligat. Bila sel hidup yang ditumpanginya mati, maka virus pun akan mati. Sel hidup yang ditumpanginya
disebut sel inang. Sel inang dapat berup organisme monoseluler maupun multiseluler, mulai dari bakteri, protozoa, jamur,
tumbuhan, hewan hingga manusia.
Virus yang tersolasi dari sel inang tidak akan mampu hidup lama dan bereproduksi. Hal ini disebabkan karena
virus tidak memiliki enzim untuk melakukan metabolisme sendiri dan tidak memiliki ribosom untuk menyintesis protein.
Virus yang terisolasi hanya merupakan paket-paket yang berisi genom yang berpindah dari satu sel inang ke sel inang
lainnya yang cocok. Virus menidentifikasikan sel inang dengan menggunakan kesesuaian (lock and key). Jenis sel inang
yang dapat ditumpangi virus disebut kisaran inang. Virus memiliki kisaran inang yang cukup luas.
Penularan virus dari suatu sel inang ke sel lainnya dapt terjadi secara langsung. Penularan virus secara langsung
dapat terjadi melalui udara, air, darah, lendir dan media lain. Sementara penularan virus secara tidak langsung terjadi
melalui perantaraan vektor (hospes perantara)
REPRODUKSI VIRUS
Adalah kemampuan virus untuk berkembang biak yang memerlukan lingkungan sel yang hidup. Dalam hidupnya,
virus juga mengalami siklus/daur hidup yang akan dibagi menjadi 2 yaitu daur litik dan daur lisogenik.
Definisi tiap daur

Daur Litik Daur Lisogenik


Daur lisogenik, virus tidak
menghancurkan sel induk setelah reproduksi, tapi
berintegrasi dengan DNA sel induk. Jadi, virus akan
bertambah banyak pada saat sel inang membelah.
Fase – fase dalam daur lisogenik antara
Pada daur litik, virus akan lain fase penggabungan, replikasi, sintesis,
menghancurkan sel induk setelah berhasil perakitan dan litik.
melakukan reproduksi.
Daur litik terdiri dari beberapa fase,
antara lain fase adsorpsi, injeksi, sintesis,
assembling, dan litik
Daur litik
a. Fase adsorpsi b. Fase injeksi atau
(penempelan) penetrasi
Fase adsorpsi ditandai dengan melekatnya ekor Setelah terbentuk lubang pada sel bakteri, virus akan
virus pada sel bakteri. Setelah menmpel, virus memasukkan materi genetic (DNA) kedalam tubuh
mengeluarkan enzim lisozim (enzim penghancur) sel bakteri. Jadi, kapsid virus tetap berada di luar sel
sehingga terbentuk lubang pada dinding bakteri bakteri dan berfungsi lagi
untuk memasukkan materi genetic virus.

c. Fase ekliptase dan d. Fase perakitan e. Fase litik (pemecahan


sintesis (assembling) sel)
DNA virus akan memengaruhi DNA bakteri. DNA Bagian – bagian virus yang telah terbentuk, Ketika perakitan selesai , virus akan
bakteri akan mereplikasi bagian – bagian virus oleh bakteri akan dirakit menjadi virus menghancurkan dinding sel bakteri dengan
sehingga terbentuklah bagian – bagian virus. Di sempurna. Jumlah virus yang terbentuk enzim lisozim, akhirnya virus keluar dan siap
dalam sel bakteri yang tidak berdaya itu sekitar 100 – 200 buah dalam satu daur litik. mencari liiang baru.
disintetis virus dan protein yang dijadikan
sebagai kapsid virus, dalam kendali DNA virus.
DAUR LISOGENIK

a. Fase penggabungan b. Fase replikasi


Fase penggabungan ditandai dengan DNA virus yang Setelah menyisip DNA virus tidak aktif yang disebut
memutuskan DNA bakteri, kemudian DNA virus profage. Kemudian DNA bakteri mereplekasikan
menyisip diantara benang DNA bakteri yang terputus untuk melakukan pembelahan. Akibatnya, tiap kali
tersebut. Dengan kata lain, di dalam DNA bakteri sel membelah karena DNA-nya telah menyatu
terdiri materi genetic virus. Materi genetic virus
dengan DNA virus dan membentuk profage maka
bergabung dengan materi genetic sel inang,
kemudian membentuk profage. DNA virus akan terus tergandakan.

c. Fase sintesis d. Fase perakitan e. Fase litik


DNA virus melakukan sintesis untuk membentuk Setelah virus membentuk bagian – bagian Setelah perakitan selesai terjadilah lisis sel
bagian – bagian virus. virus, kemudian DNA masuk ke dalam tubuh bakteri. Virus yang terlepas dari inang akan
virus membentuk virus baru. mencari inang baru.
PERANAN VIRUS
Seperti benda yang lainnya, virus mempunyai sisi baik dan buruknya. Maka dari itu pada
bab ini kita akan mempelajari peranan virus bagi manusia, baik yang menguntungkan
maupun merugikan.
Virus yang merugikan
Virus pada hewan
1. Polyoma, menyebabkan tumor
2. H5N1, menyerang unggas menyebabkan flu burung
3. New Castle Disease (NCD) atau Tetelo, memnyerang system saraf
pada ungags
4. Foot and Mouth Disease (FMD), menyerang kuku dan mulut
5. Rabies, menyebabkan rabies pada anjing, kucing, dan monyet
6. RSV (Rous Sarcoma Virus), menyebabkan kanker pada ayam
7. Adenovirus, penyebab tumor pada hewan tertentu, dan juga penyebab
penyakit saluran pernafasan
Virus pada tumbuhan

1. Mosaik, penyakit yang menyebabkan bercak kuning pada daun tumbuhan seperti
tembakau, kacang kedelai, tomat kentang dan beberapa jenis labu.
2. Yellows, penyakit yang menyerang tumbuhan aster. Penyakit ini disebabkan oleh
geminivirus Tomato Yellow Leaf Curl Virus (TYLCV)
3. Daun menggulung, terjadi pada tembakau, kapas, dan lobak yang diserang virus
Turnip Yellow Mozaic Virus ( TYMV ).
4. Penyakit tungro (virus Tungro) pada tanaman padi.
Virus pada manusia
Beberapa virus dianggap sangat penting karena menyebabkan
penyakit yang fatal. Penyakit yang menyerang manusia akibat virus,
misalnya rabies, AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome), polio,
dan demam kuning.
1. Penyakit sapi gila, juga dikenal sebagai bovine spongiform encephalopathy.
2. Naegleria, Amoeba kecil ini menyerang jaringan otak yang di tandai dengan
tubuh kejang mulai, diikuti oleh koma. Hidup pada perairan hangat Amerika
masuk ke tubuh melalui lubang hidung.
3. HIV, Virus yang satu ini menyerang kekebalan tubuh dan hingga kini belum
ada obatnya. Ibarat menunggu kematian kalau udah terjangkit virus ini.
Virus yang menguntungkan
Memproduksi vaksin

Vaksin merupakan pathogen yang telah dilemahkan sehingga


tidak berbahaya jika menyerang manusia. Vaksin digunakan sebagai
pengenalan virus pada antibody tubuh sehingga tubuh dapat
memproduksi antibody baru untuk menangkal virus. Jika sewaktu –
waktu terserang pathogen yang sebenarnya, tubuh manusia telah kebal.
Membuat antitoksin

Antitoksin dapat dibuat dengan menggabungkan DNA virus dari gen yang
mempunyai sifat menguntungkan. Langkahnya denga menyisipkan gen yang menguntungkan
(gen manusia dapat mengendalikan produksi antitoksin) ke dalam sel bakteri. Jika sel
bakteri diinfeksi oleh virus, virus yang terbentuk akan memiliki DNA/gen manusia. Jika
virus menginfeksi bakteri lain sehingga bakteru yang terinfeksi memiliki DNA/gen manusia.
Sel bakteri tersebut akan mengandung gen manusia penghasil antitoksin.
Melemahkan bakteri
Virus yang menyerang bakteri pathogen merupakan virus
yang menguntungkan. Jika DNA virus lisogenik menginfeksi DNA bakteri
pathogen, bakteri tersebut menjadi lemah atau tidak berbahaya
Viroid
Viroid merupakan molekul kecil RNA sirkuler telanjang (tanpa
kapsid) yang lebih kecvil dari virus. Viroid hanya berupa asam
nukleat yang terdiri atas beberapa ratus nukleotida dan tidak
mengkode protein, tetapi mampu bereplikasi didalam sel inang
dengan menggunakan enzim seluler. Virpid biasanya menginfeksi
tanaman. Molekul RNA viroid akan mengganggu metabolisme sel
dan mengacaukan sistem pengendalim pertumbuhan sehingga
meghambat pertumbuhan pertanaman. Pada tahun 1927, sekitar
10 juta tanaman kelapa mati karena terinfeksi viroid di Fhilipina.
Prion
Pada tahun 1997, ilmuan amerika , Stanly
Prusiner, mendapatkan Hadiah Nobel atas
penelitiannya terhadap
proteinpenginfeksi yang lebih sederhana
dari viroid, yaitu prion. Berbeda dengan
viroid, prion merupakan protein yang
tidak dapat bereplikasi, tetapi mampu
mengubah protein inang menjadi protein
versi prion.
Klasifikasi virus
Klasifikasi dan penamaan virus telah dirintis sejak 1966 oleh International Commitee on Taxonomy of
Viruses (ICTV) dan terpisah dari klasifikasi makhluk hidup. Taksonomi virus terdiri atas empat tingkat, yaitu ordo,
famili, genus, dan spesies. Taksonomi adalah ilmu klasifikasi makhluk hidup, mengelompokkannya secara berurut
sesuai dengan derajat persamaan dan perbedaan antara mereka, lalu memberinya nama ilmiah.
Berikut contoh klasifikasi virus ebola berdasarkan ICTV
Ordo : Mononegavirales
Famili : Filoviridae
Genus : Filovirus
Spesies : Ebola virus zaire
Vaksin
Vaksin berasal dari bahasa latin vacca (sapi) dan vaccinia (cacar sapi). Vaksin adalah bahan antigenic yang digunakan untuk mnghasilkan kekebalan aktif
terhaap suatu penyakit sehingga dapat mencegah atau mengurangi pengaruh infeksi oleh organisme alami atau “liar”. Vaksin diciptakan oleh Edward Jenner
pada tahun 1796 untuk cacar sapi.
Vaksin dapat berupa galur virus atau bakteri yang telah dilemahkan sehingga tidak menimbulkan penyakit. Vaksin dapat juga berupa organisme mati atau hasil
– hasil pemurniannya (protein, pepptida, partikel serupa virus,dsb). Vaksin akan mempersiapkan system kekebalan manusia atauu hewan untuk bertahan
terhadap serangan pathogen tertentu, terutama bakteri, virus, atau toksin. Vaksin juga bisa membantu system kekebalan untuk melawan sel – sel
degenerative (kanker)
Pemberian vaksin diberikan untuk merangsang system imunologi tubuh untuk membentuk antibody tubuh untuk membentuk antibody spesifik sehingga dapat
melindungi tubuh dari serangan penyakit yang dapat dicegah dengan vaksin.
interferon
Interferon adalah hormon berbentuk sitokina berupa protein berjenis glikoprotein yang disekrese oleh sel vertebrata
karena akibat rangsangan biologis, seperti virus, bekteri, protozoa, mycoplasma, mitogen, dan senyawa lainnya.
Interferon terdiri dari interferon alpha, beta, dan gamma.
kemoterapi
Kemoterapi adalah adalah pemberian obat anti kanker (sitostatika) yang bertujuan untuk membunuh sel kanker atau
dapat juga didefinisikan dengan penggunaan zat kimia untuk perawatan penyakit
Tujuan kemoterapi: dapat sebagai terapi kuratif, bagian dari terapi paliatif atau sebagai radiosensitizer.
Strategi pemberiannya: dapat sebagai terapi ajuvan, konsolidasi, induksi, intensifikasi, pemeliharaan, neoadjuvan,
ataupun paliatif.
Cara pemberiannya: dapat secara oral, intra vena, intraarterial, intraperitoneal, atau intrakavitas
Pembiakan pada sel hidup
Virus hanya dapat berkembang biak pada sel atau jaringan hidup. Oleh karena itu, virus menginfeksi sel bakteri, sel hewan, atau
sel tumbuhan untuk bereproduksi. Cara reproduksi virus disebut proliferasi atau replikasi.
Pada Bakteriofage reproduksinya dibedakan menjadi dua macam, yaitu daur litik dan daur lisogenik. Pada daur litik, virus akan
menghancurkan sel induk setelah berhasil melakukan reproduksi, sedangkan pada daur lisogenik, virus tidak menghancurkan sel
bakteri tetapi virus berintegrasi dengan DNA sel bakteri, sehingga jika bakteri membelah atau berkembangbiak virus pun ikut
membelah.
Kerjakan latihan/evaluasi tugas virus di LKPD

Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai