Anda di halaman 1dari 20

Kelompok 2

(Basic Theory for


Marketing)
1. Resource Adventage Theory of Competition
Resources Advantage Theory adalah teori umum tentang persaingan yang
menggambarkan proses persaingan.
2. Sevice Dominant Logic
Service-Dominant Logic (logika S-D) adalah kerangka kerja
teoretis yang menekankan keunggulan pertukaran jasa dan
penciptaan nilai bersama di antara para pelaku di pasar. Logika
ini menyatakan bahwa semua ekonomi adalah ekonomi jasa
dan barang adalah mekanisme distribusi untuk penyediaan
jasa. Dalam logika S-D, nilai tidak diciptakan oleh perusahaan
dan disampaikan kepada pelanggan, melainkan muncul dari
interaksi antara pelanggan dan perusahaan.
Element-element Pokok Service Dominant Logic
(Vargo & Lusch)
1. Jasa/layanan adalah basis fundamental pertukaran
2. Pertukaran tidak langsung (indirect exchange) menyelubungi basis fundamental pertukaran
3. Barang merupakan mekanisme distribus bagi penyedia jasa/layanan
4. Operant resources adalah sumber fundamental keunggulan kompetitif
5. Semua perekonomian adalah perekonomian jasa/ layanan
6. Pelanggan selalu berperan sebagai co-creator of value
7. Perusahaan tidak dapat menyampaikan nilai (value) secara independent, namun hanya bisa
menawarkan value propositons
8. Service-centric view secara inheren berorientasi pada pelanggan dan bersifat rasional
9. Semua factor sosial dan ekonomi adalah resorce integrator
10. Nilai (value) selalu ditentukan secara unik dan fenomologik oleh beneficiary.
Model Service Dominant Theory
Point-Point Penting Dalam Model SDL
1. Orientasi pada Layanan sebagai Basis Pertukaran:

2. Pertukaran Layanan Tidak Langsung (Indirect Exchange):

3. Barang sebagai Distributor Layanan:

4. Operant Resources sebagai Keunggulan Kompetitif:

5. Semua Perekonomian adalah Perekonomian Layanan:

6. Pelanggan sebagai Co-Creator of Value:

7. Value Propositions sebagai Penawaran Nilai:

8. Service-Centric View yang Berorientasi pada Pelanggan dan Rasional:

9. Faktor Sosial dan Ekonomi sebagai Resource Integrator:

10. Nilai yang Unik dan Fenomenologis oleh Beneficiary:


Contoh Penerapa Service Dominant Logic Pada
Perusahaan Teknologi (GoJek)
Gojek menerapkan konsep Service Dominant Logic (SDL) dalam
pemasaran dengan fokus pada layanan dan kolaborasi dengan konsumen
untuk menciptakan nilai bersama. Berikut adalah beberapa aspek penting
dalam penerapan SDL pada Gojek:
1. Pertukaran layanan
2. Penciptaaan Nilai Bersama
3. Orientasi Pada Konsumen
4. Pendekatan Sistem
3. Custumer Culture Theory
Teori budaya konsumen (CCT) merupakan studi ilmu tentang pilihan dan perilaku
konsumsi dari sudut pandang social dan budaya, yang bertentangan dengan psikologis
dan ekonomi. CCT mengacu pada sekumpulan perspektif teoritis yang membahas
hubungan dinamis antara perilaku konsumen, pasar serta makna budaya. Budaya
konsumen dipandang sebagai “tatanan sosial dimana hubungan antara sumber daya
sosial dan budaya yang hidup, antara sumber daya simbolis dan cara hidup yang
bermakna dan material tempat mereka tergantung, dimediasi melalui pasar”. Dan
konsumen sebagai bagian dari saling berhubungan sistem produk gambar yang
diproduksi secara komersial yang mereka gunakan untuk membangun identitas mereka
dan mengarahkanhubungan mereka dengan orang lain.
Indikator Teori Budaya Konsumsi atau CCT
1. Faktor Budaya
Kebudayaan berpengaruh luas dan mendalam terhadap perilaku pembelian konsumen
2. Faktor Sosial
Selain Faktor budaya, perilaku seorang konsumen juga dipengaruhi oleh faktor-faktor social seperti kelompok,
keluarga, serta peran dan status
3. Faktor Pribadi
Perilaku seseorang dalam membeli sesuatu juga dipengaruhi oleh faktor-faktor kepribadian dari konsumen yang
bersangkutan.
4. Faktor Psikologi
Pilihan pembelian konsumen dipengaruhi oleh empat faktor psikologi utama yaitu : Motivasi, persepsi,
pembelajaran, serta keyakinan dan pendirian.
4. Faktor Periklanan
Iklan menjadi sebuah jalan untuk menciptakan kondisi social yang ideal dan menjadikan seseorang menjadi
seperti yang diinginkan
Dampak Budaya Konsumsi
1. Dampak positif
• Membuka dan menambah lapangan kerja
• Meningkatkan jumlah pelanggan
• Menciptakan pasar bagi para produsen
2. Dampak Negatif
• Pola hidup masyarakat menjadi hedonism, konsumerisme. Dan
kapitalisme
• Senang dengan kegiatan yang tidak memiliki manfaat
Contoh Budaya Konsumsi

Grafik Tingkat Pertumbuhan Pengunjung di e-commerce


Penjelasan lanjutan
•Menurut data Similarweb, saat ini Shopee merupakan situs e-commerce kategori marketplace dengan
pengunjung terbanyak di Indonesia.

•Pada September 2023 situs Shopee tercatat menerima 237 juta kunjungan, melesat sekitar 38% dibanding
posisi awal tahun (year-to-date/ytd). Pertumbuhan pengunjung Shopee itu jauh melampaui para pesaing
utamanya, yaitu Tokopedia, Lazada, Blibli, dan Bukalapak.
•Pada September 2023 situs Tokopedia tercatat meraih 88,9 juta kunjungan, merosot 31% dibanding awal
tahun (ytd).
•Dalam periode sama perolehan situs Lazada anjlok 48% (ytd) jadi 47,7 juta kunjungan, situs Blibli tumbuh
1% (ytd) jadi 28,9 juta kunjungan, dan situs Bukalapak merosot 44% (ytd) jadi 11,2 juta kunjungan.
•Alhasil, dari
5 situs e-commerce kategori marketplace terbesar di Indonesia ini, yang pengunjungnya tumbuh
signifikan hanya Shopee, diikuti pengunjung Blibli yang naik tipis.
•Sementara jumlah pengunjung situs Tokopedia, Lazada, dan Bukalapak pada Januari-September 2023
cenderung turun tajam, seperti terlihat pada grafik.
4. Network Theory

Makna utama dari Network Theory dalam pemasaran


adalah memberikan pemahaman mendalam tentang
kompleksitas dan dinamika hubungan antar entitas
dalam ekosistem pemasaran.
Aspek Kunci dalam Network Theory
1. Berikut adalah beberapa aspek kunci yang menjelaskan makna utama Network Theory dalam
pemasaran

2. Koneksi dan Pengaruh

3. Difusi Inovasi

4. Word of Mouth dan Ulasan Konsumen

5. Personalia dan Targeting

6. Strategi, Kemitraan dan Aliansi

7. Analisis Kelompok Konsumen

8. Optimal Rantai Pasokan dan Distribusi

9. Pengukuran Pengaruh Kampanye Pemasaran


Elemen-Elemen Network Theory
1. Node
2. Edge (Tautan)
3. Degree (Derajat)
4. Centrality (Centralis)
5. Hub (Pusat)
6. Cluster (Gugus)
7. Diffusion (Difusi)
8. Preferetial Attachment (Ketergantungan Preferensial)
9. Resilience (Daya Tahan)
10. Peta Jaringan (Network Mapping)
5. Self-Congruence Theory

Kesesuaian diri (Self Congruence) mengacu pada tingkat kecocokan atau ketidaksesuaian antara
persepsi individu merek atau prodruk dan persepsi yang mereka miliki tentang diri mereka sendiri
(sirgy, 1980). Kesesuaian tersebut didasrkan atas kesamaan antara nilai produk-atribut ekspresif
(product’s value experience attributes) yang sesuai dengan gambaran diri si pengguna produk
(self-user image) dan konsep diri si pemakai (Johar dan Sirgy, 1991). Bedasarkan teori konsep diri,
konsep diri mempengaruhi bagaiman proses dan cara si konsumen membeli produk

Teori Self Congruence mendalilkan bahwa semakin mirip kedua konsep, semakin tinggi preferensi
untuk merek itu, karena karakteristik simbolisnya mempekuat dan memvalidasi persepsi diri
individu (Swannn, Stein- Seroussi dan Giesler, 1992)
Element-Element Self Congruence Theory
•Sirgy dan Johar (1999) mengidentifikasi empat komponen dari Self Congruence, antara lain :

1. Actual self Image


• Bagaiman konsumen melihat diri yang sesungguhnya
2. Ideal Self-Image
• Bagaimana konsumen mereksakan dirinya seperti apa yang dilihat oleh orang lain
3. Social Self-Image
• Bagaimana konsumen merasakan dirinya seperti apa yang dilihat oleh orang lain
4. Idela Social Self-Image
• Bagaimana konsumen ingin menjadi apa yang dilihat orang lain
Variabel-variable dalam Self-Congruence
1. Brand personality (Kepribadian Merek)
2. Purchase Decision (Keputusan Pembelian)
3. Emotional Value (Nilai Emotional)
4. Commercial Advertisement (Promosi Kepada Publik)
Contoh Self-Congruence Theory
• Kepribadian yang dibentuk pada produk sabun mandi (Dove) adalah ramah dan pengertian. Hal ini
ditunjukan lewat berbagai kampanye yang telah dilakukan oleh Dove. Menoleh ke kampanye “Real
Beauty” yang telah dilakukan pada 2004 silam, dalam iklan yang menjadi bagian kampanye
pemasaran itu, Dove tidak menggunakan model high fashion (berperawakan tinggi dan langsing
atau size 0), namun menggunakan model memiliki tubuh berisi (umumnya size 6) namun percaya
diri. Dalam hal ini, Dove berusaha memberi dorongan dan semangat bagi perempuan untuk berani
menonjolkan kecantikan yang dimiliki oleh mereka
• Aspek sentimental dapat dilihat dari kalimat yang digunakan dalam pesan dalam ilkan yang
digunakan oleh Choose Beatiful. Menggunakan kalimat yang berbunyi persuasive, sekaligus
meningkatkan kepercayaan bagi orang yang tertarik oleh iklan tersebut.
6. Agency Theory
Teori agensi (agency theory), yang fokus pada hubungan antara dua
individu atau pihak, yaitu prinsipal dan agen. Prinsipal adalah pihak
yang memberikan mandat atau amanah kepada agen untuk bertindak
atas namanya, sedangkan agen adalah pihak yang menjalankan tugas
tersebut atas nama prinsipal.

Anda mungkin juga menyukai