Anda di halaman 1dari 8

Nama : Suryaningih

NIM : 1917011054

Kelas : 5C

UAS Manajemen Pemasaran

1. Jelaskan konsep perilaku konsumen dan teori tentang perlaku konsumen


Konsep Perilaku Konsumen
Konsumsi, Konsumtif dan Konsumerisme
Kegiatan konsumsi adalah suatu kegiatan untuk menghabiskan atau mengurangi nilai
guna dari suatu barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan hidup. Hal ini dilakukan
dalam rangka manusia dalam mempertahankan hidup. Kegiatan konsumsi ini disebut
juga dengan pola konsumsi.
Pola konsumsi merupkakan gambaran dari perilaku seseorang dalam melakukan
kegiatan konsumsinya, biasanya pola konsumsi ini berhubungan atau dipengaruhi
oleh gaya hidup, lingkungan dan lain sebagainya. Gaya hidup yang lebih biasanya
membuat seseorang cenderung dapat melakukan konsumsi yang berlebihan, hal ini
dapat menyebakan seseorang berbelanja secara tidak rasional dan hanya
mementingkan keinginan saja tanpa memikirkan kebutuhan akan barang tersebut.
Dalam istilah ekonomi hal ini disebut sebagai perilaku konsumtif.
Menurut Wahyudi dalam Dias Kanserina (2015), “Perilaku konsumtif adalah perilaku
seseorang yang tidak lagi berdasarkan pada pertimbangan yang 9 rasional,
kecenderungan matrealistik, hasrat yang besar untuk memiliki bendabenda mewah
dan berlebihan dan penggunaan segala hal yang dianggap paling mahal dan didorong
oleh semua keinginan untuk memenuhi hasrat kesenangan semata-mata.”
Teori kebutuhan dari Abraham Maslow yang merupakan seorang psikolog klinis yang
memperkenalkan teori kebutuhan berjenjang yang dikenal dengan teori Maslow atau
Hirarki Kebutuhan Manusia (Maslow’s Hierarchy of Needs). Maslow mengemukakan
lima kebutuhan manusia berdasarkan tingkat kepentingannya. Mulai dari yang paling
rendah hingga yang lebih tinggi. Konsumen yang telah bisa memenuhi kebutuhan
dasarnya, maka kebutuhan lainnya yang lebih tinggi biasanya akan muncul, dan
begitulah seterusnya.
Teori perilaku konsumen
Dalam ilmu ekonomi teori perilaku konsumen dibagi menjad dua pendekatan yaitu
pendekatan nilai guan(utility) kardinal dan pendekatan ordinal.
a. Pendekatan Nilai Guna (Utiliti) Kardinal
Di dalam ekonomi kepuasan yang diperoleh seseorang dari mengkonsumsi
barang-barang dinamaan nilai guna atau utility. Jika kepuasan semakin tinggi
maka semakin tinggilah nilai gunanya atau utilitinya. Keputusan untuk
mengkonsumsi suatu barang berdasarkan manfaat yang diperoleh dengan
biaya yang harus dikeluarkan. Nilai kegunaan yang diperoleh dari konsumsi
disebut utilitas total (TU). Tambahan kegunaan dari penambahan satu unit
barang yang dikonsumsi disebut utilitas marginal (MU). Menurut Sadono
Sukirno (2015:154) menyebutkan bahwa : Nilai guna total (Total Utility)
adalah dapat diartikan sebagai jumlah seluruh kepuasan yang diperoleh dari
mengkonsumsikan sejumlah barang tertentu. Sedangkan nilai guna marginal
(Marginal Utility) berarti pertambahan (atau pengurangan) kepuasan sebagai
akibat dan pertambahan (atau pengurangan) penggunaan suatu unit barang.
b. Pendekatan Ordinal
Teori pendektan ordinal bersumsi bahwa kepuasan tidak dapat diukur
melainkan hanya dapat dibandingkan. Dalam teori ordinal utilitas diurutkan
sesuai dengan tingkatan kebutuhan dan kesenangan akan suatu produk tertetu.
Maka dari itu untuk mencapai suatu kepuasan yang maksimum konsumen
harus membuat preferensi (urutan) atas kebutuhannya. Preferensi konsumen
dapat dijelaskan dengan menggunakan kurva indeferens (indifference curve),
yakni kurva yang menghubungkan titik-titik kombinasi (a set of combination)
dari sejumlah barang tertentu yang menghasilkan tingkat guna total sama
kepada konsumen, atau dengan konsumen yang mana berada keadaan
indifferen.

2. Jelaskan perbedaan konsep pemasaran dg konsep penjualan


Perbedaan Konsep Penjualan dan Pemasaran
a. Dalam konsep penjualan, orientasi penjual adalah untuk menjaga bisnis dan
produk yang dihasilkan. Sementara konsep pemasaran berorientasi pada
kepuasan konsumen.
b. Konsep penjualan berusaha untuk memaksa konsumen berpikir tentang
produk. Di sisi lain, konsep pemasaran akan mengarahkan produk agar dapat
masuk ke dalam pikiran konsumen secara perlahan.
c. Titik awal konsep pemasaran adalah target pasar sehingga hal pertama yang
dilakukan dalam konsep pemasaran adalah riset untuk mengetahui kebutuhan
konsumen. Sebagai lawan dari ini, konsep penjualan membuat pabrik sebagai
titik awal. Oleh karena itu, penjual akan membuat produk terlebih dahulu dan
dilanjutkan dengan usaha promosi.
d. Fokus utama dari konsep pemasaran adalah pada kebutuhan konsumen,
konsep penjualan lebih menekankan pada produk yang sudah ada.Konsep
penjualan memiliki perencanaan bisnis jangka pendek dengan mengambil
posisi yang baik di pasar, tetapi hanya untuk periode yang singkat. Sebaliknya,
ada perencanaan matang yang berkonsentrasi pada loyalitas dalam konsep
pemasaran sehingga menghasilkan stabilitas merek jangka panjang.
e. Upaya yang terlibat dalam konsep penjualan hanya mencakup promosi dan
persuasi. Sementara, upaya pemasaran yang terstruktur biasa digunakan dalam
konsep pemasaran. Upaya ini mencakup berbagai strategi yang berkaitan
dengan berbagai aspek yaitu produk, harga, tempat, distribusi dan promosi.
f. Dalam konsep pemasaran, harga ditentukan berdasarkan berbagai faktor yang
ada di pasar, yaitu permintaan dan penawaran komoditas. Berbeda dengan
konsep penjualan yang menjadikan biaya produksi sebagai dasar pembentukan
harga produk.

Dari penjelasan di atas, diketahui bahwa konsep pemasaran relatif lebih luas jika
dibandingkan dengan konsep penjualan. Konsep pemasaran menggabungkan sejumlah
kegiatan seperti mengidentifikasi kebutuhan konsumen, merancang dan
mengembangkan produk sesuai keinginan konsumen, menetapkan harga serta
promosi.

Konsep penjualan merupakan bagian dari konsep pemasaran yang hanya terdiri dari
proses produksi, promosi dan transfer kepemilikan produk. Namun, tentu saja ada
produk-produk tertentu yang memang ditujukan untuk menggunakan konsep
penjualan dan ada yang lebih baik menggunakan konsep pemasaran.
3. Jelaskan konsep kualitas pelayanan dan kepuasan konsumen serta
dimensi/indikatornya
Kualitas Pelayanan
Menurut Kotler dan Keller, mendefinisikan kualitas adalah totalitas fitur dan
karakteristik produk atau jasa yang bergantung pada kemampuan untuk memuaskan
kebutuhan yang dinyatakan atau tersirat. Ini jelas merupakan definisi yang berpusat
pada pelanggan. Perusahaan yang memuaskan sebagian besar kebutuhan pelanggan
sepanjang waktu disebut perusahaan berkualitas, tapi kita harus membedakan antara
kesesuaian kualitas dan kinerja atau tingkat kualitas.
Menurut Assauri, definisi pelayanan adalah bentuk pemberian yang diberikan oleh
produsen baik terhadap pelayanan barang yang diproduksi maupun jasa yang
ditawarkan guna memperoleh minat konsumen, dengan demikian pelayanan
mempengaruhi minat konsumen terhadap suatu barang atau jasa dari pihak
perusahaan yang menawarkan barang atau jasa. Apabila pelayanan yang ditawarkan
perusahaan sesuai dengan keinginan konsumen maka produk atau jasa yang
ditawarkan akan dibeli. Sedangkan bila pelayanan yang diberikan tidak sesuai dengan
dengan keinginan konsumen maka dapat dipastikan produk atau jasa tersebut kurang
diminati konsumen.
Setiap pelayanan yang memiliki kualitas terbaik, dapat dipergunakan untuk
memberikan kepuasan optimal bagi pelanggan. Sehingga untuk kepuasan konsumen
tersebut, menurut Lupiyoadi7 , dapat diidentifikasi melalui 5 (lima) indikator kualitas
layanan yaitu sebagai berikut :
a. Bukti fisik (tangibles)
Adalah dimensi yang berkenaan dengan daya tarik fasilitas fisik,
perlengkapan, dan material yang digunakan perusahaan, serta penampilan
karyawan.
b. Kehandalan (reliatibility)
Adalah dimensi yang berkaitan dengan kemampuan perusahaan untuk
memberikan layanan yang akurat sejak pertama kali tanpa membuat kesalahan
apapun dan menyampaikan jasanya sesuai dengan waktu yang disepakati.
c. Daya tanggap (responsiveness)
Adalah dimensi yang berkenaan dengan kesediaan dan kemampuan para
karyawan untuk membantu para pelanggan dan merespon permintaan mereka,
serta menginformasikan kapan jasa akan diberikan dan kemudian memberikan
jasa secara cepat.
d. Jaminan (assurance)
Adalah dimensi perilaku para karyawan yang mampu menumbuhkan
kepercayaan pelanggan terhadap perusahaan dan perusahaan bisa menciptakan
rasa aman bagi para pelanggannya.
e. Empati (empathy)
Adalah dimensi dimana perusahaan memahami masalah para pelanggannya
dan bertindak demi kepentingan pelanggan, serta memberikan perhatian
personal kepada para pelanggan dan memiliki jam operasional yang nyaman.

Kepuasan konsumen

Kepuasan konsumen merupakan salah satu hal yang memiliki peranan penting dalam
bisnis. Kepuasan konsumen merupakan tonggak utama dalam keberhasilan suatu
perusahaan. Oleh karena itu, dalam upaya pemenuhan kepuasan konsumen,
perusahaan harus jeli dalam mengetahui pergeseran kebutuhkan dan keinginan
konsumen yang setiap saat berubah. Apabila produsen dapat menghasilkan produk
dan jasa sesuai dengan apa yang diinginkan dan dibutuhkan konsumen maka
konsumen akan merasa puas. Setiap konsumen memiliki tingkat kepuasan yang
berbeda-beda. Dapat disimpulkan bahwa kepuasan konsumen merupakan penilaian
setiap konsumen dengan membandingkan antara kondisi yang ada dengan kondisi
yang diharapkan. Jika produk atau jasa yang diberikan oleh perusahaan sesuai dengan
ekspetasi pelanggan maka pelanggan akan merasa puas. Sebaliknya, jika produk atau
jasa yang diberikan oleh perusahaan tidak sesuai dengan ekspetasi pelanggan maka
pelanggan akan merasa kecewa.

Dimensi Kepuasan Pelanggan

a. Tangibles
Tangibles adalah kemampuan perusahaan dalam memberikan layanan terbaik
bagi pelanggan dan hal tersebut merupakan hal yang konkret. Artinya, kualitas
tersebut dapat dilihat dan dirasakan secara langsung oleh pelanggan. Seperti
apa tangibles ini? Misalnya Anda bermalam di sebuah hotel, maka yang
termasuk dalam tangibles adalah bangunan fisik hotel, fasilitasnya, hingga
tampilan karyawan yang melayani.
Memberikan voucher hadiah kepada pelanggan sebagai bentuk cashback atau
ucapan terima kasih karena sudah menginap selama 3 malam juga termasuk di
dalam tangibles. Sodexo, sebagai penyedia layanan voucher, siap membantu
Anda dalam memberikan voucher hadiah terbaik kepada pelanggan melalui
Sodexo Gift Pass, sehingga pelanggan bisa mendapatkan hadiah yang
diinginkan dan dibutuhkan.
b. Reliability
Dimensi kepuasan pelanggan berikutnya adalah reliability. Apa yang
dimaksud dengan reliability? Reability adalah kemampuan perusahaan dalam
memberikan layanan bagi pelanggan. Jika tangibles adalah tentang hal yang
konkret, reliability bisa dibilang lebih abstrak. Ini karena reliability
bersinggungan langsung dengan harapan konsumen.
Kembali lagi pada contoh bermalam di hotel. Dalam contoh ini, yang disebut
dengan reliability adalah hal-hal yang berkaitan dengan harapan seperti
ketepatan waktu (punctuality) saat check-in hingga keramahan yang diberikan
oleh karyawan dan staf.
c. Responsiveness
Sama seperti namanya, responsiveness berkaitan langsung dengan
ketanggapan. Artinya, responsiveness adalah tentang bagaimana perusahaan
memberikan layanan yang responsif terhadap semua keinginan dan kebutuhan
pelanggan. Biasanya responsiveness ini juga diikuti dengan penyampaian yang
runtut namun tetap mudah dimengerti.
d. Assurance
Dimensi berikutnya adalah assurance. Assurance berkaitan dengan kepastian,
tepatnya kepastian yang didapatkan pelanggan dari perilaku pelaku usaha.
Assurance ini bisa didapat, misalnya, dari komunikasi yang baik, pengetahuan
yang luas, hingga sikap sopan dan santun kepada pelanggan. Dengan adanya
assurance maka kepercayaan pelanggan terhadap produk Anda pun akan
meningkat.
e. Empathy
Dimensi terakhir dari dimensi kepuasan pelanggan adalah empathy. Apa yang
dimaksud dengan empathy di sini? Empathy yang berkaitan dengan kepuasan
pelanggan erat kaitannya dengan perhatian yang tulus dan dekat kepada
masing-masing pelanggan. Empathy akan membantu Anda untuk mengetahui
kebutuhan serta keinginan dari pelanggan dengan spesifik.

4. Jelaskan kepercayaan konsumen terhadap atribut produk


Pembentukan sikap konsumen (consumer attitude formation) sering kali
menggambarkan hubungan antara kepercayaan, sikap dan perilaku. Kepercayaan,
sikap dan perilaku juga terkait dengan konsep atribut produk (product attribute).
Atribut produk (Ao) adalah karakterisistik dari suatu produk, atribut tersebut dapat
digunakan untuk mengetahui sikap kepuasan konsumen. Jadi sikap terhadap atribut
produk, menggambarkan perilaku konsumen terhadap produk yang dipasarkan dalam
hal ini adalah produk makanan orong – orong. Dalam menentukan pilihan terhadap
produk, kriteria pemilihan konsumen dipengaruhi oleh atribut-atribut yang melekat
pada produk tersebut. Atributatribut yang dimaksud adalah: Rasa merupakan hasil
kerja pengecap rasa, Yang sampai dengan saat ini telah dikenal empat rasa utama,
yaitu asin (salty), asam (sour), pahit (bitter), dan manis (sweet), rasa sangat ditentukan
oleh tingkat kesukaan konsumen terhadap makanan tersebut. Tekstur merupakan
merupakan sifat yang sangat penting, baik dalam makanan segar maupun hasil olahan,
tekstur dapat dilihat dari kerenyahan, gurih dll, Harga adalah jumlah uang yang
diperlukan sebagai penukar berbagai kombinasi produk dan jasa, dengan demikian
maka suatu harga haruslah dihubungkan dengan bermacam – macam barang dan /
pelayanan, yang akhirnya kan sama dengan sesuatu yaitu produk dan jasa, Kualitas
produk adalah penilaian pelanggan atas keunggulan atau keistimewaan suatu produk
atau layanan secara menyeluruh, Kemasan produk adalah sebagai wadah atau
pembungkus yang guna mencegah atau mengurangi terjadinya kerusakan-kerusakan
pada bahan yang dikemas atau yang dibungkusnya.Proses pengambilan keputusan
untuk produk jenis ini dimulai dari tahap do (melakukan), lalu feel (merasakan), dan
learn (mempelajari).

5. Jelaskan keterkaitan antara citra merek dg keputusan pembelian konsumen


Sebuah merek yang memiliki citra yang positif atau disukai dianggap dapat
mengurangi resiko pembelian. Hal inilah yang menyebabkan para konsumen
seringkali menggunakan citra merek sebuah produk sebagai salah satu acuan dalam
membuat sebuah keputusan pembelian.
Merek yang sukses dapat menciptakan kesan positif dalam benak konsumen sehingga
mengurangi risiko pembelian dan memengaruhi keputusan pembelian

Anda mungkin juga menyukai