HUKUM

PERLINDU
NGAN
KONSUME
N
PENYELESAIAN SENGKETA
KONSUMEN

Hj. Tatty A. Ramly, S.H., M.H.

Tim Pengajar FH
 [ PENDAHUL
UAN ]
Sengketa adalah kondisi dimana ada pihak yang merasa
dirugikan oleh pihak lain, yang kemudian pihak tersebut
menyampaikan ketidakpuasan tersebut kepada pihak
lainnya. Apabila suatu kondisi menunjukkan perbedaan
pendapat, maka terjadilah sengketa.

Penyebab sengketa konsumen dapat bersumber dari :

Pelaku usaha tidak melaksanakan kewajiban hukum

sebagaimana ketentuan UUPK [sengketa bersumber dari
hukum]

Pelaku usaha atau konsumen tidak mentaati isi perjanjian

yang dibuat [sengketa bersumber dari kontrak]
[ PENyelesaian sengketa
konsumen ] dasar hukum pilihan Pemerintah membentuk badan
penyelesaian sengketa penyelesaian sengketa
konsumen: konsumen di Daerah Tingkat
[LITIGa [NON- Penyelesaian sengketa konsumen II untuk penyelesaian
si] LITIGasi]
dapat ditempuh melalui sengketa konsumen di luar
pengadilan atau di luar pengadilan
CLASS
KONSUMEN pengadilan berdasarkan pilihan [ps. 49 (1) uupk]
ACTION sukarela para pihak yang
PERORANGAN Penyelesaian sengketa
LPKSM bersengketa.
PEMERI
AHLI WARIS [ps. 45 (1) uupk]
konsumen di luar pengadilan
diselenggarakan untuk
NTAH
[PENGADI mencapai kesepakatan
[SEKETIK Penyelesaian sengketa konsumen mengenai bentuk dan besarnya
LAN] A& melalui pengadilan mengacu ganti rugi dan/atau mengenai
MEDIASI pada ketentuan tentang peradilan tindakan tertentu untuk
BPSK] umum yang berlaku dengan menjamin tidak akan terjadi
GUGATAN
memperhatikan ketentuan dalam kembali atau tidak akan
SAMPAI • MEDIASI terulang kembali kerugian
Pasal 45.
PEMBACAAN • KONSILIA yang diderita oleh konsumen.
[ps. 48 uupk]
PUTUSAN SI [ps. 47 uupk]
• ARBRITR
ASE
 [ PENYELESAIAN
SENGKETA LITIGASI ]

• Merupakan upaya penyelesaian

sengketa melalui Lembaga pengadilan.

• Penyelesaian sengketa secara

konvensional dalam dunia bisnis

• Proses litigasi menempatkan para pihak

saling berlawanan satu sama lain; dan

• Merupakan sarana akhir (ultimum

remidium) setelah upaya-upaya
alternatif penyelesaian sengketa tidak
membuahkan hasil.

A judicial controversy. A contest in court of

justice, for the purpose of enforcing a right.

-Black’s Law Dictionary-

 [ Kelebihan ] [ kekurangan ]

• Aturan dan prosedurnya formal dan • Proses lama, berlarut-larut untuk

terstruktur; mendapatkan putusan yang final dan
mengikat
• Semua pihak harus hadir dan
berpartisipasi; • Menimbuikan keteganagan antara pihak dan
permusuhan;
• Masing-masing pihak memiliki kesempatan
untuk mempresentasikan bukti dan alasan • Kemampuan pngetahuan hukum bersifat
di pengadilan; umum;

• Keputusan yang dikeluarkan berdasarkan • Tidak bersifat rahasia; serta

hukum yang memaksa dan bersifat
mengikat; serta
• Diberlakukannya upaya hukum bagi pihak
yang kalah.
• Kurang mengakomodasi kepentingan yang
tidak secara langsung berkaitandengan
sengketa.
 [ PENYELESAIAN
SENGKETA NON-
LITIGASI ]

• Merupakan penyelesaian sengketa di

luar pengadilan;

• Penyelesaisn sengketa yag dianggap

paling modern saat ini dalam dunia
bisnis

• Menempatkan para pihak pada posisi

yang sama

• Dengan cara konsultasi, negosiasi,

mediasi, konsiliasi, atau penilaian ahli
maupun metode pengembangan
lainnnya dalam penyelesaian sengketa
A procedure for settling a dispute by
means other than litigation, such as
arbitra-tion or mediation.
- Black’s Law Dictionary-
 PENYELESAIAN
SENGKETA NON-
LITIGASI ]

ASAS KEBEBASAN BERKONTRAK

ASAS IKTIKAD BAIK

ASAS PACTA SUNT SERVANDA

ASAS FINAL AND BINDING

ASAS CONFIDENTIAL
 PENYELESAIAN
SENGKETA NON-
LITIGASI ]
 Sifat kesukarelaan dalam  Prosedur rahasia
proses (Confidental)

 Prosedur yang cepat  Fleksibilitas dalam

merancang syarat-
 Keputusan non-judicial
syarat penyelesaian
masalah
 Kontrol tentang
kebutuhan organisasi

 Hemat waktu dan Biaya

 Pemeliharaan hubungan

 Tinggi kemungkinan kesepakatan dilaksanakan

 Kontrol dan lebih mudah memperkirakan hasil

 Keputusan bertahan sepanjang waktu

[ BPS
K]
Pelaku usaha yang menolak dan/atau tidak memberi
tanggapan dan/atau tidak memenuhi ganti rugi atas
tuntutan konsumen.

BPSK wajib mengeluarkan putusan paling lambat

dalam waktu 21 (dua puluh satu) hari kerja setelah
gugatan diterima.

Anggota BPSK:
• Unsur pemerintah,
• unsur konsumen, dan
• unsur pelaku usaha.
 [ TUGAS DAN
WEWENANG ]
• Melaksanakan penanganan dan
penyelesaian sengketa
konsumen, dengan cara melalui
mediasi atau arbitrase atau
konsiliasi;
• Memberikan konsultasi
perlindungan konsumen;
• Melakukan pengawasan
terhadap pencantuman klausula
baku;
• Melaporkan kepada penyidik umum
apabila terjadi pelanggaran ketentuan
dalam Undang-undang ini;
• Menerima pengaduan baik tertulis
maupun tidak tertulis, dari konsumen
tentang terjadinya pelanggaran terhadap
perlindungan konsumen;
• Melakukan penelitian dan pemeriksaan
sengketa perlindungan konsumen;
• Memanggil dan menghadirkan saksi,
saksi ahli dan/atau setiap orang yang
dianggap mengetahui pelanggaran
terhadap Undang-undang ini;
 Memutuskan dan menetapkan ada atau
tidak adanya kerugian di pihak
konsumen;
 Memberitahukan putusan kepada
pelaku usaha yang melakukan
pelanggaran terhadap perlindungan
konsumen;
 Menjatuhkan sanksi administratif
kepada pelaku usaha yang melanggar
ketentuan Undang-undang ini.
• Meminta bantuan penyidik untuk
menghadirkan pelaku usaha, saksi,
saksi ahli, atau setiap orang, yang tidak
bersedia memenuhi panggilan badan
penyelesaian sengketa konsumen;
• Mendapatkan, meneliti dan/atau
menilai surat, dokumen, atau alat bukti
lain guna penyelidikan dan/atau
pemeriksaan;
[ PUTUSAN
BPSK ]
Dalam waktu paling lambat 7 hari kerja sejak menerima
putusan badan penyelesaian sengketa konsumen.
Pelaku usaha wajib melaksanakan putusan tersebut.

Para pihak dapat mengajukan keberatan kepada

Pengadilan Negeri paling lambat 14 hari kerja setelah
menerima pemberitahuan putusan tersebut.

Apabila ketentuan putusan tidak dijalankan

Pelaku usaha yang tidak mengajukan keberatan dalam
jangka waktu tersebut dianggap menerima putusan
BPSK.
oleh pelaku usaha, badan penyelesaian
sengketa konsumen menyerahkan putusan
tersebut kepada penyidik untuk melakukan
penyidikan sesuai dengan ketentuan
perundang-undangan yang berlaku.
 [ METODE PENYELESAIAN
SENGKETA DI BPSK:
MEDIASI
“a ] dispute resolution
method of nonbinding
involving a neutral third party who tries to help
the disputing parties reach a mutually agreeable
solution”.
- Black’s law dictionary-

“Proses penyelesaian sengketa alternative bahwa

para pihak yang bersengketa dengan itikad baik
berusaha mendamaikan sengketa diantara
mereka, dengan dibantu oleh mediator netral,
untuk mencapai hasil akhir yang adil dan dapat
diterima oleh kedua belah pihak untuk
dilaksanakan dengan sukarela”.
-Dwi Rezki Sri Astarini-
METODE PENYELESAIAN
SENGKETA DI BPSK:
ARBRITRASE
“A method of dispute resolution involving
one or more neutral third parties who are
usually. agreed to by the disputing parties
and whose decision is binding”
-Black’s Law Dictionary-

“Arbitrase adalah cara penyelesaian suatu

sengketa perdata di luar peradilan umum
yang didasarkan pada perjanjian arbitrase
yang dibuat secara tertulis oleh para pihak
yang bersengketa.”
- Pasal 1 angka 1 Undang-Undang Nomor
30 Tahun 1999-
 [ METODE PENYELESAIAN
SENGKETA DI BPSK:
KONSILIASI ]
The adjustment and settlement of a dispute in a friendly,
unantagonistic manner. Used in courts before trial with a view
towards avoiding trial and in labor disputes before arbitration.
-Black’s Law Dictionary-

Konsiliasi adalah penyelesaian sengketa kontrak pengadaan di luar

pengadilan melalui proses perundingan kedua belah pihak untuk
mencapai kesepakatan yang dibantu oleh Konsiliator dengan
memberikan pemecahan permasalahan kepada Para Pihak yang
bersengketa. Konsiliator adalah penengah yang akan
mengusahakan kesepakatan para pihak dengan solusi yang dapat
diterima yang juga dapat mengajukan anjuran tertulis untuk
disetujui oleh para pihak dalam hal kesepakatan tidak tercapai.
[ PENYELESAIAN
SENGKETA
KONSUMEN : CLASS
ACTION ]
Pengaturannya terdapat pada PERMA Nomor 1
Tahun 2002 Tentang Acara Gugatan Perwakilan
Kelompok

adalah suatu tata cara pengajuan gugatan, dalam

mana satu orang atau lebih yang mewakili
kelompok mengajukan gugatan untuk diri atau diri-
diri sendiri dan sekaligus mewakili sekelompok orang
yang jumlahnya banyak, yang memiliki kesamaan
fakta atau dasar hukum antara wakil kelompok dan
anggota kelompok dimaksud.
[ persyaratan CLASS
ACTION ]

Adanya sejumlah anggota yang besar

(Numerosity)

Jumlah anggota kelompok (class

members) harus sedemikan banyak
sehingga tidaklah efektif dan efisien
apabila gugatan dilakukan secara sendiri-
sendiri (individual).
[ persyaratan CLASS
ACTION ]

Adanya kesamaan (Commonality)

Terdapat kesamaan fakta (peristiwa) dan

kesamaan dasar hukum (question of law)
antara pihak yang mewakilili (class
representative) dan pihak yang diwakili
(class members). Wakil Kelompok dituntut
untuk menjelaskan adanya kesamaan ini.
[ persyaratan CLASS
ACTION ]
Sejenis (Typicality)

Tuntutan (bagi plaintiff Class Action)

maupun pembelaan (bagi defedant Class
Action) dari seluruh anggota yang diwakili
(class members) haruslah sejenis. Pada
umumnya dalam class action, jenis
tuntutan yang dituntut adalah pembayaran
ganti kerugian.
[ persyaratan CLASS
ACTION ]
Wakil kelompok yang jujur (Adequacy of
Repesentation)

Wakil kelompok harus memiliki kejujuran dan

kesungguhan untuk melindungi kepentingan anggota
kelompok yang diwakili. Untuk menentukan apakah
wakil kelompok memiliki kriteria Adequacy of
Repesentation tidaklah mudah, hal ini sangat
tergantung dari penilaian hakim. Untuk mewakili
kepentingan hukum anggota kelompok, wakil
kelompok tidak dipersyaratkan memperoleh surat
kuasa khusus dari anggota kelompok. Namun, dalam
hal wakil kelompok mewakilkan proses beracara
kepada pengacara, maka wakil kelompok harus
memberikan surat kuasa khusus kepada pengacara
pilihannya.
[ Keuntungan dan Tantangan Gugatan Melalui
Class Action ]
[ Keuntungan ]
Kesulitan dalam mengelola.
Dapat menyebabkan ketidakadilan.
Dapat menyebabkan kebangkrutan
pada tergugat
Publikasi gugatan class action dapat
menyudutkan pihak tergugat.
[ Keuntungan ]
Proses berperkara menjadi sangat ekonomis
(Judicial Economy)
Kemudahan Akses terhadap keadilan
(Access to Justice)
Mendorong bersikap hati-hati (Behaviour
Modification) dan merubah sikap pelaku
pelanggaran
[ CONTOH KASUS
CLASS ACTION ]
[ GUGATAN CLASS ACTION BANJIR JAKARTA ]

nomor perkara: 27/Pdt.G/2020/PN.Jkt.Pst yang diajukan

oleh 312 korban banjir Jakarta pada tanggal 1 Januari
2020. Anggota Tim Advokasi Banjir Jakarta 2020, Azas
Tigor Nainggolan mengatakan, Majelis Hakim menerima
dan menetapkan bahwa gugatan banjir Jakarta 2020
diterima secara sah sebagai gugatan class action.

Anies Baswedan karena telah melakukan Perbuatan

Melawan Hukum (PMH), di mana tidak melakukan
kewajiban hukumnya sebagai gubernur Jakarta dalam
melindungi warga Jakarta dari dampak banjir Jakarta
2020. Anies dianggap tidak melakukan peringatan dini
(early warning system) agar warga bisa bersiap diri
menghadapi banjir yang terjadi di Jakarta pada tanggal 1
Januari 2020 lalu. Ia juga tidak melakukan atau tidak
memberikan bantuan darurat (emergency response)
kepada para korban tersebut.
[ GUGATAN CLASS ACTION
BLACK OUT PLN ]

Lembaga Konsultasi dan Bantuan Hukum

mendaftarkan gugatan class action terhadap
Plt Dirut Sripeni Inten Cahyani, Menteri BUMN,
ke Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Selain
itu, ia juga menyertakan nama Menteri
ESDM yang diduga terlibat atas apa yang ia
laporkan.

Mulkan Let-Let advokat dari LKBH atau salah

seorang yang mewakili masyarakat ini
mengajukan gugatan class action terkait
padamnya listrik di DKI Jakarta dan wilayah
Jawa lainnya pada 4-5 Agustus 2019 lalu.

Perkara nomor : 653/Pdt.G/2019/PN.JKT.SEL,

dan menuntut pihak PLN Rp 20 triliun dan Menteri
BUMN Rp20 triliun.
[ CONTOH
PENDAFTARAN
TERHADAP
ANGGOTA
KELOMPOK
DALAM
MENGAJUKAN
GUGATAN
CLASS ACTION ]
 TERIMA KASIH
Komplain dan Pertanyaan Seputar E-Learning
Jika terdapat pertanyaan dan complain
bisa menghubungi Pusat Pelayanan
Informasi dan Pertanyaa Seputar
Pelaksanaan E-Learning melalui chat
Whats App pada nomor:
081772884377