Anda di halaman 1dari 35

PERKEMBANGAN

PERKEMBANGANPENGELOLAAN
PENGELOLAAN
PERTAMBANGAN
PERTAMBANGANMINERAL
MINERALDAN
DANBATUBARA
BATUBARA

Oleh :
Ir. Tatang Sabaruddin, MT
Direktur Pembinaan Program
Mineral, Batubara dan Panas Bumi

Palembang 24 September 2010


Palembang 24 September 2010

KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL


DIREKTORAT JENDERAL MINERAL, BATUBARA DAN PANAS BUMI
POKOK BAHASAN

1. PERAN SEKTOR PERTAMBANGAN


2. UU No.4/2009 dan Peraturan Pemerintah
3. TANTANGAN DAN HAMBATAN
4. SOLUSI
PERAN SEKTOR PERTAMBANGAN (1) :
Manfaat Pertambangan 2005-2009

Sumber
PNBP 2005-2009 = 4,6 – 15 Triliun
Penerimaan Negara

Pembangunan Daerah Dana CD 2005- 2009 :


Rp 805 miliar- Rp 1.253 Miliar

PEMBANGUNAN
Neraca Perdagangan PEMBANGUNAN
EKONOMI dan
NASIONAL
BERKELANJUTAN
Investasi Investasi 2005-2009 :
945 juta US$ - 1.853 juta US$

Energi & Batubara Domestik 2005- 2009 :


Bahan Baku Domestik 41 juta ton- 56 Juta Ton

Efek Berantai/ Tenaga kerja 2005-2009 : 47,6 ribu - 119 ribu


Ketenagakerjaan

*) Hanya untuk komoditi strategis tertentu 3


PERAN SEKTOR PERTAMBANGAN (2) : 4
Proyeksi Manfaat Tambang 2010-2014

Sumber PNBP 2010-2014 :


Penerimaan Negara Rp 15-17 Triliun

Pembangunan Daerah Dana CD 2010-2014 :


Rp 1,2-1,5 Triliun

PEMBANGUNAN
PEMBANGUNAN
Neraca Perdagangan EKONOMI dan
BERKELANJUTAN
NASIONAL
Investasi Investasi 2010-2014 :
US$ 2,5-7, 4 milyar

Energi & Batubara Domestik 2010-2014 :


Bahan Baku Domestik 75-100 Juta Ton

Efek Berantai/ Tenaga kerja 2010-2014 :


Ketenagakerjaan 121-136 ribu

Pengelolaan Sumber Daya Mineral dan Batubara harus didukung oleh Pemerintah, pelaku usaha dan
masyarakat dalam pengoptimalan sektor pertambangan yang berkelanjutan 4
SEBARAN POTENSI MINERAL INDONESIA

Lokasi Penyebaran
Deposit Mineral di
Indonesia

Sumber : Charlie and Mitchell, 1994


SUMBERDAYA DAN CADANGAN BATUBARA
INDONESIA

51,92 MT

7,17 MT
52,44 MT 0,002 M T 0,15 MT

11,54 MT
0,23 MT

0,014 MT

TOTAL SUMBER DAYA TOTAL CADANGAN


104,76 Miliar Ton 20,99 Miliar Ton
Catatan : Sumber Daya Batubara di Sumatera Selatan, Kalimantan Timur dan Kalimantan
Selatan merupakan Hasil Studi Bersama NEDO–CGR (2007 – 2008)

Sumber : Kementerian ESDM, 2008


UNDANG UNDANG
TENTANG PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATUBARA
Nomor 4 TAHUN 2009
Pengelolaan Pertambangan Mineral dan Batubara No 4 tahun 2009 meliputi :
 Pengelolaan Wilayah Pertambangan;
 Pengelolaan Kegiatan Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara;
 Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pegelolaan Usaha
Pertambangan Mineral dan Batubara;
 Pengelolaan Reklamasi dan Paska Tambang

7
KEWENANGAN PENGELOLAAN PERTAMBANGAN
MINERAL DAN BATUBARA

Kewenangan Pengelolaan Pertambangan Mineral dan Batubara


Sesuai UU No 4 tahun 2009 , (Pasal 6, 7 dan 8) meliputi :

 Pemerintah (Pusat) : Kebijakan dan Pengelolaan Nasional;


 Pemerintah Provinsi : Kebijakan dan Pengelolaan Regional;
 Pemerintah Kabupaten / Kota : Kebijakan dan Pengelolaan Lokal;

8
PERATURAN PEMERINTAH PENDUKUNG UU 4/2009

Peraturan Pemerintah pada UU Pertambangan Mineral dan Batubara No 4


tahun 2009 meliputi :
 Peraturan Pemerintah No 22 Tahun 2010 Tentang Wilayah
Pertambangan;
 Peraturan Pemerintah No 23 Tahun 2 010 Tentang PelaksanaanKegiatan
Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara;
 Peraturan Pemerintah No 55 Tahun 2010 Tentang Pembinaan dan
Pengawasan Penyelenggaraan Pegelolaan Usaha Pertambangan Mineral
dan Batubara;
 Rencana Peraturan Pemerintah Tentang Reklamasi dan Paska Tambang
(masih proses di SETNEG)

9
Peraturan Pemerintah No 22/2010
Tentang Wilayah Pertambangan

• Perencanaan Wilayah Pertambangan (WP)


• WP (WUP, WPR, dan WPN) sebagai bagian dari Rencana
Tata Ruang.
• Penetapan WUP, WIUP, WPR, WPN, WUPK dan WIUPK.
• Delineasi Zonasi untuk WIUP/WIUPK Operasi Produksi
dalam Kawasan Lindung.
• Data dan Informasi.
• Kententuan Peralihan
MEKANISME PENETAPAN WILAYAH PERTAMBANGAN *)

Pemerintah **)

Pelaporan ke DPR

Koordinasi dengan daerah

WUP

Persetujuan DPR

Wilayah
Hukum wilayah
Indonesia Pertambangan (WP) WPN
Pemda
WUP : Wilayah Usaha Pertambangan Kab./Kota
WPN : Wilayah Pencadangan Negara
WPR : Wilayah Pertambangan Rakyat
**) Pemerintah dapat mendelegasikannya Konsultasi ke DPRD
kepada Gubernur

*) Berdasarkan PP No.22/2010
WPR 11
LAMPIRAN I KEPUTUSAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
NOMOR :
TANGGAL:
PETA WILAYAH PERTAMBANGAN PULAU SUMATERA

97°31'00" BT 101°2'00" 104°33'00" 108°4'00" BT

PETA WILAYAH PERTAMBANGAN


PULAU SUMATERA
U
6°4'00" LU

6°4'00" LU
B T
P. Breueh P. Weh

S
P. Penasi [ Banda
% Aceh
SKALA 1 : 6.250.000

LAUT C IN A SELA TAN


0 125 250 Km

LEGENDA :
P. Natuna Besar

[ Medan
%
[
% Kota Provinsi

Kepulauan Natuna Batas Provinsi


Kepulauan Anambas

P. Simeulue
Wilayah Pertambangan
2°33'00"

2°33'00"
Kepulauan Banyak
Wilayah Usaha Per tambangan (WUP)

WUP Batubara
P. Rupat
WUP Mineral Logam
P. Nias
P. Bengkalis WUP Mineral Bukan Logam / Batuan
P. Batam
P. Padang P. Karimun
P. Rangsang P. Bintan WUP Mineral Radioaktif
[ Tanjung Pinang
%
P. Tebing Tinggi Rencana WPN
(Wilayah Pencadangan Negara)
[ Pekanbaru
%

Kep. Batu

P. Lingga

P. Singkep
0°58'00"

0°58'00"
[ Padang
%

P. Siberut

P. Bangka
[ Jambi
%

PETUNJUK PETA
P. Sipora [ Pangkal
% Pinang
98 ° 3 1 '0 0 " BT 10 7 ° 2 '0 0 " 11 5 ° 3 3 '0 0 " 12 4 ° 4 '0 0 " 13 2 ° 3 5 '0 0 " 14 1 ° 6 '0 0 " BT

P. Belitung

5 ° 3 3 '0 0 " L U

5 °3 3 ' 0 0 " L U
P. Pagai Utara
SA

[ Palembang
%
P. Pagai Selatan

2 ° 5 8 '0 0 "
M

2 ° 5 8 '0 0 "
U
DE

1 1 °2 9 ' 0 0 " L S
1 1 ° 2 9 '0 0 " L S
[ Bengkulu
%
RA

98 ° 3 1 '0 0 " BT 10 7 ° 2 '0 0 " 11 5 ° 3 3 '0 0 " 12 4 ° 4 '0 0 " 13 2 ° 3 5 '0 0 " 14 1 ° 6 '0 0 " BT
4°29'00" LS

4°29'00" LS
HI

KETERANGAN
Proyeksi
N

: ...... Transverse Mercator


LAU T J AWA Sistem Grid : ...... Grid Geografi
DI

Datum : ...... Datum WGS-84 / DGN '95


Sumber Peta : ...... Peta Rupa Bumi Indonesia Skala 1 : 250.000
A

P. Enggano
[ Bandar
% Lampung

KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL


DIREKTORAT JENDERAL MINERAL BATUBARA DAN PANAS BUMI

97°31'00" BT 101°2'00" 104°33'00" 108°4'00" BT

12
LAMPIRAN II KEPUTUSAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
NOMOR :
TANGGAL:
PETA WILAYAH PERTAMBANGAN PULAU JAWA DAN BALI

106°31'00" BT 109°2'00" 111°33'00" 114°4'00" BT

PETA WILAYAH PERTAMBANGAN


PULAU JAWA DAN BALI
U

B T

SKALA 1 : 4.500.000
3°56'00" LS

3°56'00" LS
0 90 180 Km

LEGENDA :

[
% Kota Provinsi

Batas Provinsi

Wilayah Pertambangan
LAU T JAW A
P. Karamian Wilayah Usaha Per tambangan (WUP)

WUP Batubara
P. Masa Kambing
Kep. Seribu
P. Masa Lembo WUP Mineral Logam
6°27'00"

P. Tunda
WUP Mineral Bukan Logam / Batuan

6°27'00"
P. Panjang P. Bawean
P. Karimun Jawa
P. Sangiang Rencana WPN
[ Banten
%
[ Jakarta
% (Wilayah Pencadangan Negara)

P. Panaitan

P. Kangean

[ Bandung
%
P. Deli
P. Tinjil [
% Semarang P. Madura

Surabaya%
[ P. Sapudi P. Raas

JAWA TENGAH

[ Yogyakarta
%
8°58'00"

8°58'00"
PETUNJUK PETA
P. Bali
Denpasar 98 ° 3 1 '0 0 " BT 10 7 ° 2 '0 0 " 11 5 ° 3 3 '0 0 " 12 4 ° 4 '0 0 " 13 2 ° 3 5 '0 0 " 14 1 ° 6 '0 0 " BT

[
%

5 ° 3 3 '0 0 " L U

5 °3 3 ' 0 0 " L U
2 ° 5 8 '0 0 "

2 ° 5 8 '0 0 "
1 1 °2 9 ' 0 0 " L S
1 1 ° 2 9 '0 0 " L S
98 ° 3 1 '0 0 " BT 10 7 ° 2 '0 0 " 11 5 ° 3 3 '0 0 " 12 4 ° 4 '0 0 " 13 2 ° 3 5 '0 0 " 14 1 ° 6 '0 0 " BT

KETERANGAN
Proyeksi : ...... Transverse Mercator
Sistem Grid : ...... Grid Geografi
Datum : ...... Datum WGS-84 / DGN '95
Sumber Peta : ...... Peta Rupa Bumi Indonesia Skala 1 : 250.000
11°29'00" LS

11°29'00" LS
SAMUDERA HINDI A

KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL


DIREKTORAT JENDERAL MINERAL BATUBARA DAN PANAS BUMI

106°31'00" BT 109°2'00" 111°33'00" 114°4'00" BT

13
LAMPIRAN III KEPUTUSAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
NOMOR :
TANGGAL:
PETA WILAYAH PERTAMBANGAN PULAU KALIMANTAN

108°31'00" BT 111°2'00" 113°33'00" 116°4'00" 118°35'00" BT

PETA WILAYAH PERTAMBANGAN


PULAU KALIMANTAN
U

B T
4°4'00" LU

4°4'00" LU
S
P. Sebatik
P. Nunukan SKALA 1 : 5.000.000
0 100 200 Km

LAUT CIN A SELA TAN


P. Bunyu

P. Tarakan

LEGENDA :

[
% Kota Provinsi

Batas Provinsi
P. Maratua

Wilayah Pertambangan

Wilayah Usaha Per tambangan (WUP)


1°33'00"

1°33'00"
WUP Batubara

WUP Mineral Logam

WUP Mineral Bukan Logam / Batuan

WUP Mineral Radioaktif


Rencana WPN
(Wilayah Pencadangan Negara)

[ Pontianak
%

[ Samarinda
%
0°58'00"

0°58'00"
P. Karimata

[ Palangkaraya
%
PETUNJUK PETA

98 ° 3 1 '0 0 " BT 10 7 ° 2 '0 0 " 11 5 ° 3 3 '0 0 " 12 4 ° 4 '0 0 " 13 2 ° 3 5 '0 0 " 14 1 ° 6 '0 0 " BT

5 ° 3 3 '0 0 " L U

5 °3 3 ' 0 0 " L U
2 ° 5 8 '0 0 "

2 ° 5 8 '0 0 "
3°29'00" LS

1 1 °2 9 ' 0 0 " L S
1 1 ° 2 9 '0 0 " L S
3°29'00" LS
[ Banjarmasin
%

P. Sebuku 98 ° 3 1 '0 0 " BT 10 7 ° 2 '0 0 " 11 5 ° 3 3 '0 0 " 12 4 ° 4 '0 0 " 13 2 ° 3 5 '0 0 " 14 1 ° 6 '0 0 " BT

P. Laut
KETERANGAN
Proyeksi : ...... Transverse Mercator
Sistem Grid : ...... Grid Geografi
Datum : ...... Datum WGS-84 / DGN '95
Sumber Peta : ...... Peta Rupa Bumi Indonesia Skala 1 : 250.000

LAU T JAW A

KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL


DIREKTORAT JENDERAL MINERAL BATUBARA DAN PANAS BUMI

108°31'00" BT 111°2'00" 113°33'00" 116°4'00" 118°35'00" BT

14
LAMPIRAN IV KEPUTUSAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
NOMOR :
TANGGAL:
PETA WILAYAH PERTAMBANGAN PULAU SULAWESI

118°36'00" BT 121°12'00" 123°48'00" 126°24'00" 129°00'00" BT

PETA WILAYAH PERTAMBANGAN


Kepulauan Talaud PULAU SULAWESI
U

B T

P. Sangihe S

SKALA 1 : 5.500.000
0 110 220 Km

Kepulauan Sangihe
2°24'00" LU

2°24'00" LU
LEGENDA :

LAU T SU LA WESI [
% Kota Provinsi

Batas Provinsi
[
%Manado

Wilayah Pertambangan

Wilayah Usaha Per tambangan (WUP)

Gorontalo
[
% WUP Batubara

WUP Mineral Logam

WUP Mineral Bukan Logam / Batuan


0°12'00"

0°12'00"
Kepulauan Togian
WUP Mineral Radioaktif

LAU T M A LU KU Rencana WPN


(Wilayah Pencadangan Negara)
[
%Palu

Kepulauan Banggai

P. Banggai
P. Peleng
2°48'00"

2°48'00"
[
% Mamuju

PETUNJUK PETA

98 ° 3 1 '0 0 " BT 10 7 ° 2 '0 0 " 11 5 ° 3 3 '0 0 " 12 4 ° 4 '0 0 " 13 2 ° 3 5 '0 0 " 14 1 ° 6 '0 0 " BT

5 ° 3 3 '0 0 " L U

5 °3 3 ' 0 0 " L U
[
%Kendari P. Wowoni

2 ° 5 8 '0 0 "

2 ° 5 8 '0 0 "
1 1 °2 9 ' 0 0 " L S
1 1 ° 2 9 '0 0 " L S
98 ° 3 1 '0 0 " BT 10 7 ° 2 '0 0 " 11 5 ° 3 3 '0 0 " 12 4 ° 4 '0 0 " 13 2 ° 3 5 '0 0 " 14 1 ° 6 '0 0 " BT
P. Muna
P. Kabaena P. Buton
5°24'00" LS

5°24'00" LS
Makassar
[
% KETERANGAN
Proyeksi : ...... Transverse Mercator
Sistem Grid : ...... Grid Geografi
Kepulauan Tukang Besi Datum : ...... Datum WGS-84 / DGN '95
Sumber Peta : ...... Peta Rupa Bumi Indonesia Skala 1 : 250.000

P. Selayar

KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL


P. Tanah Jampea
DIREKTORAT JENDERAL MINERAL BATUBARA DAN PANAS BUMI

118°36'00" BT 121°12'00" 123°48'00" 126°24'00" 129°00'00" BT

15
LAMPIRAN V KEPUTUSAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
NOMOR :
TANGGAL:
PETA WILAYAH PERTAMBANGAN PULAU PAPUA

128°41'00" BT 131°22'00" 134°3'00" 136°44'00" 139°25'00" BT

PETA WILAYAH PERTAMBANGAN


PULAU PAPUA
1°25'00" LU

1°25'00" LU
U

B T

SKALA 1 : 6.000.000
0 120 240 Km

S A M U D E R A P A S I F IK
P. Waigeo
LEGENDA :

[
% Kota Provinsi
1°16'00"

1°16'00"
P. Bantata Batas Provinsi
[ Sorong
% P. Numfor

P. Kofiau P. Salawati P. Biak


Wilayah Pertambangan

P. Yapen Wilayah Usaha Per tambangan (WUP)


Provinsi
P. Misol WUP Batubara
Papua Barat
WUP Mineral Logam

Jayapura%
[ WUP Mineral Bukan Logam / Batuan

WUP Mineral Radioaktif


Rencana WPN
3°57'00"

(Wilayah Pencadangan Negara)

3°57'00"
P. Adi

Provinsi Papua

LAU T BA ND A

PETUNJUK PETA
6°38'00"

6°38'00"
98 ° 3 1 '0 0 " BT 10 7 ° 2 '0 0 " 11 5 ° 3 3 '0 0 " 12 4 ° 4 '0 0 " 13 2 ° 3 5 '0 0 " 14 1 ° 6 '0 0 " BT

5 ° 3 3 '0 0 " L U

5 °3 3 ' 0 0 " L U
2 ° 5 8 '0 0 "

2 ° 5 8 '0 0 "
1 1 °2 9 ' 0 0 " L S
1 1 ° 2 9 '0 0 " L S
LAU T AR AFU RA P. Dolak 98 ° 3 1 '0 0 " BT 10 7 ° 2 '0 0 " 11 5 ° 3 3 '0 0 " 12 4 ° 4 '0 0 " 13 2 ° 3 5 '0 0 " 14 1 ° 6 '0 0 " BT

(P. Yos sudarso)

KETERANGAN
Proyeksi : ...... Transverse Mercator
9°19'00" LS

P. Komoro Sistem Grid : ...... Grid Geografi

9°19'00" LS
Datum : ...... Datum WGS-84 / DGN '95
Sumber Peta : ...... Peta Rupa Bumi Indonesia Skala 1 : 250.000

KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL


DIREKTORAT JENDERAL MINERAL BATUBARA DAN PANAS BUMI

128°41'00" BT 131°22'00" 134°3'00" 136°44'00" 139°25'00" BT

16
LAMPIRAN VI KEPUTUSAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
NOMOR :
TANGGAL:
PETA WILAYAH PERTAMBANGAN GUGUSAN KEPULAUAN MALUKU

122°31'00" BT 125°2'00" 127°33'00" 130°4'00" 132°35'00" 135°6'00" BT

PETA WILAYAH PERTAMBANGAN


GUGUSAN KEPULAUAN MALUKU
U
2°35'00" LU

2°35'00" LU
B T

P. Morotai S
SAMUDERA PASI FI K
SKALA 1 : 6.000.000
0 120 240 Km
MALUKU UTARA

P. Ternate %[ Ternate
P. Halmahera LEGENDA :
P. Tidore

P. Makian [
% Kota Provinsi
0°4'00"

0°4'00"
P. Gebe P. Yu Batas Provinsi

Wilayah Pertambangan
Kepulauan Bacan
Wilayah Usaha Per tambangan (WUP)
P. Bacan
WUP Batubara

Kepulauan Sula WUP Mineral Logam


P. Taliabu P. Obi
P. Mangole WUP Mineral Bukan Logam / Batuan
Rencana WPN
P. Sulabesi (Wilayah Pencadangan Negara)
LAUT SERAM
2°27'00"

2°27'00"
LAUT B URU
P. Seram MALUKU

P. Buru
P. Ambon P. Saparua
Ambon %
[
P. Nusa Laut

P.
Ha
ru
ku
Kepulauan Watu Bela
Kepulauan Banda

4°58'00"
4°58'00"

LAUT B AND A PETUNJUK PETA


Kepulauan Kai Kepulauan Aru
98 ° 3 1 '0 0 " BT 10 7 ° 2 '0 0 " 11 5 ° 3 3 '0 0 " 12 4 ° 4 '0 0 " 13 2 ° 3 5 '0 0 " 14 1 ° 6 '0 0 " BT

P. Nuhucut

5 ° 3 3 '0 0 " L U

5 °3 3 ' 0 0 " L U
P. Wokam

P. Nuhurowa P. Kobror
P. Maikor

2 ° 5 8 '0 0 "

2 ° 5 8 '0 0 "
P. Trangan

1 1 °2 9 ' 0 0 " L S
1 1 ° 2 9 '0 0 " L S
Kepulauan Damar
98 ° 3 1 '0 0 " BT 10 7 ° 2 '0 0 " 11 5 ° 3 3 '0 0 " 12 4 ° 4 '0 0 " 13 2 ° 3 5 '0 0 " 14 1 ° 6 '0 0 " BT

P. Damar
7°29'00" LS

Kepulauan Tanimbar

7°29'00" LS
P. Romang KETERANGAN
P. Wetar
P. Yamdena Proyeksi : ...... Transverse Mercator
Kepulauan Babar Sistem Grid : ...... Grid Geografi
L A U T A R A F U RA Datum : ...... Datum WGS-84 / DGN '95
Kepulauan Leti P. Babar Sumber Peta : ...... Peta Rupa Bumi Indonesia Skala 1 : 250.000
P. Kisar
P. Moa

P. Leti

KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL


DIREKTORAT JENDERAL MINERAL BATUBARA DAN PANAS BUMI

122°31'00" BT 125°2'00" 127°33'00" 130°4'00" 132°35'00" 135°6'00" BT

17
LAMPIRAN VII KEPUTUSAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
NOMOR :
TANG GAL :
PETA WILAYAH PERTAMBANGAN GUGUSAN KEPULAUAN NUSA TENGGARA

117°31'00" BT 120°2'00" 122°33'00" 125°4'00" BT

PETA WILAYAH PERTAMBANGAN


GUGUSAN KEPULAUAN NUSA TENGGARA
U

B T

SKALA 1 : 4.000.000
0 80 160 K m

LEGENDA :
6°27'00" LS

6°27'00" LS
[
% Kota Provinsi
Batas Provinsi

Wilayah Pertambangan

Wilayah Usaha Per tambangan (WUP)

WUP Batubara
LAUT FLOR ES
LAUT B ALI WUP Mineral Logam

P. Sumbawa
P. Sangeang P. Adonara WUP Mineral Bukan Logam / Batuan
P. Moyo
P. Alor
Provinsi Nusa Tenggara Barat Rencana WPN
P. Lombok P. Komodo P. Pantar
P. Lomblen (Wilayah Pencadangan Negara)
[ Mataram
% P. Solor
P. Flores
Provinsi Nusa Tenggara Timur
P. Rinca
8°58'00"

8°58'00"
P. Sumba
LAUT SAWU P. Timor

[ Kupang
%
PETUNJUK PETA

98 ° 3 1 '0 0 " BT 10 7 ° 2 '0 0 " 11 5 ° 3 3 '0 0 " 12 4 ° 4 '0 0 " 13 2 ° 3 5 '0 0 " 14 1 ° 6 '0 0 " BT

P. Sawu

5 ° 3 3 '0 0 " L U

5 °3 3 ' 0 0 " L U
P. Rote

2 ° 5 8 '0 0 "

2 ° 5 8 '0 0 "
1 1 °2 9 ' 0 0 " L S
1 1 ° 2 9 '0 0 " L S
11°29'00" LS

11°29'00" LS
SAMUD ERA HINDIA 98 ° 3 1 '0 0 " BT 10 7 ° 2 '0 0 " 11 5 ° 3 3 '0 0 " 12 4 ° 4 '0 0 " 13 2 ° 3 5 '0 0 " 14 1 ° 6 '0 0 " BT

KETERANGAN
Proyeksi : ...... Transverse Mercator
Sistem Grid : ...... Grid Geografi
Datum : ...... Datum WGS-84 / DGN '95
Sumber Peta : ...... Peta Rupa Bumi Indonesia Skala 1 : 250.000

KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL


DIREKTORAT JENDERAL MINERAL BATUBARA DAN PANAS BUMI

117°31'00" BT 120°2'00" 122°33'00" 125°4'00" BT

MENTERI ENERG I DAN SUMBER DAYA MINERAL,

DARWIN ZAHEDY SALEH

18
Peraturan Pemerintah No 23/2010 tentang
Pelaksanaan Kegiatan Usaha Pertambangan Minerba
● Pertambangan Mineral dan Batubara meliputi: mineral radio aktif, mineral
logam, mineral bukan logam, batuan dan batubara;
● Izin Usaha Pertambangan, terdiri IUP, IPR dan IUPK dilaksanakan pada dua
tahap, yaiutu IUP Eksplrasi dan IUP Operasi Prosuksi:
● Demi kepentingan nasional, pemerintah menetapkan domestic market
obligation (DMO) untuk minerba
● Pengaturan peningkatan nilai tambah, pengolahan dan pemurnian minerba
harus dilakukan di Indonesia
● Pengaturan divestasi saham pemegang IUP/IUPK yang sahamnya dimiliki
oleh asing
● Pengembangan masyarakat difokuskan pada kesejahteraan rakyat.
● Perusahaan tambang dengan skema IUPK memiliki kewajiban untuk
membagikan keuntungan bersih setelah produksi: 4% kepada Pemerintah,
6% kepada Pemda.
● Adanya sanksi administratif pada pemegang IUP/IUPK terhadap pelanggaran
ketentuan
MEKANISME LELANG *)

Permohonan Pemerintah IUP


Sesuai
Pemohon
kewenangangan
Persyaratan
permohonan IUP
IUP
Pengumuman
P Lelang Pemerintah IUP
Sesuai
Pemohon
E kewenangangan

M Lelang Peserta lelang Panitia Lelang Calon pemenang


O
H Persyaratan Lelang
O
N
Sda
IUPK Lelang (IUPK diberikan
oleh Menteri)
*) PP no.23/2010
Peraturan Pemerintah No 55/2010 tentang
Pembinaan dan Pengawasaan Pengelolaan Pertambangan Minerba

● Pembinaan Kegiatan Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara


meliputi: pengadministrasian pertambangan, teknis operasional
pertambangan dan penerapan standar kompetensi tenaga kerja
pertambangan;

● Pengawasan Penyelenggaraan Pengelolaan Usaha Pertambangan


meliputi pengawasan terhadap ; penetapan WPR, penetapan dan
pemberian WIUP mineral bukan logam dan batuan, pemberian WIUP
mineral logam dan batubara, penerbitan IPR, penerbitan IUP dan
penyelenggaraan pembinaan dan pengawasan yang dilakukan oleh
pemegang IPR dan IUP.
Rencana Peraturan Pemerintah tentang
Reklamasi dan Pasca Tambang

RPP Reklamasi dan Pasca Tambang, menjabarkan :


● Prinsip Reklamasi dan Pasca Tambang;
● Tata Laksana Reklamasi dan Pasca Tambang;
● Persetujuan Rencana Reklamasi dan Pasca Tambang;
● Pelaksanaan dan Pelaporan;
● Jaminan Reklamasi dan Pasca Tambang;
● Penyerahan Lahan reklamasi dan Lahan Pasca Tambang;
● Sanksi Administratif.
Tantangan dan Hambatan UU No.4/2009
● Persiapan dalam pengimplementasian, regulasi, pengawasan dan
pemantauan, dll di dalam pelaksanaan UU No.4/2009 karena adanya sejumlah
konteks dalam UU No.4/2009 (perizinan, kewajiban, nilai tambah, dll) yang
akan membawa perubahan mendasar bagi industri pertambangan.
● Pengaturan pengolahan dan pemurnian di dalam negeri/Nilai Tambah yang
memerlukan pengaturan lebih lanjut sehingga manfaat dari nilai tambah dapat
dirasakan terutama dalam optimalisasi penerimaan negara
● Penyesuaian pasal-pasal KK/PKP2B yang harus disesuaikan dengan UU
No.4/2009 dimana dalam tahap koordinasinya akan muncul sejumlah
tantangan dan hambatan.
● Penetapan WP, WPN, WUP dan WPR yang memerlukan koordinasi dengan
instansi terkait.
● Koordinasi Lintas Sektoral dan antar level pemerintahan menjadi tantangan
dan hambatan tersendiri dalam melaksanakan ketentuan UU No.4/2009
● Adanya sejumlah regulasi (UU LH 32/2009, UU Penataan Ruang No.26/2007,
UU No.41/1999) yang masih membutuhkan sinkronisasi dengan sub sektor
pertambangan

23
SOLUSI
● Penyelesaian regulasi pendukung UU No.4/2009 baik di tingkat
Pemerintah dan Pemerintah Provinsi serta Pemerintah
Kabupaten/Kota;
● Bekerjasama dengan seluruh stakeholders dalam implementasi
sejumlah kebijakan:
- Pengawasan
- Penerimaan negara
- Investasi
- Penetapan WP dan WUP
- Dll
● Sinkronisasi dengan instansi terkait menyangkut sejumlah
regulasi yang berhubungan sub sektor pertambangan (tata ruang,
kehutanan, lingkungan hidup, perkebunan , dll)
24
PENUTUP

Dalam implementasi kebijakan pengembangan


pertambangan mineral dan batubara sesuai UU
No 4/2009, diperlukan kompetensi dan
komitmen strategis serta teknis guna
penyusunan peraturan maupun operasional
pelaksanaannya ditingkat Pemerintah maupun
ditingkat Pemerintah Provinsi dan Pemerintah
Kabupaten/Kota.

25
TERIMA KASIH
KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA
www.esdm.go.id
www.djmbp.esdm.go.id
LAMPIRAN
LAMPIRAN
KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA
www.esdm.go.id
www.djmbp.esdm.go.id
Realisasi dan Rencana Produksi Batubara

*) Produksi Batubara (Realisasi 2004-2009 dan Rencana 2010-2025)


REALISASI PRODUKSI MINERAL

No. Komoditi Unit 2004 2005 2006 2007 2008 2009

1 Tembaga ton 840,318 1,063,849 817,796 797.605 655.058 999.260


2 Emas kg 92,936 143,298 85,411 117.727 63.593 128.844
3 Perak kg 262,935 323,423 261,398 269.376 225.665 327.795

4 Ni+Co in matte ton 73,283 77,471 72,780 77.928 73.356 68.228


5 Intan crt 2,504 21,606 46,856 22.981 27.688 -
6 Logam Timah ton 60,698 67,600 65,357 91.284 72.008 60.475
7 Bijih Nikel ton 4,095,478 4,080,800 4,353,832 6.623.024 10.634.452 6.099.673
8 Feronikel mt 39,538 33,864 14,474 18,532 17.566 12.550
9 Bauksit mt 1,330,827 1,441,899 1,500,339 15.406.045 9.885.547 5.424.114
10 Bijih Besi mt 69,991 62,562 240,344 1.894.758 3.965.047 5.172.443
11 Granit m3 3,637,441 4,302,849 5,217,807 1,875,526 1.950.494 1.730.371
Realisasi Penerimaan Pajak dan Bukan Pajak
Tahun 2005-2009 (Juta Rupiah)

Uraian Realisasi

2005 2006 2007 2008 2009


35,390,107.3
Pajak 12.875.236.34 23,155,161.17 29,319,559.12 8 36,097,909.53

10,221,035.7
Bukan Pajak : 4,692,255.00 6,664,810.12 8,703,282.95 2 15,466,343.93

- Iuran Tetap 57,098.00 58,249.12 76,240.65 83,040.37 103,728.77

- Royalti 3,091,584.00 4,163,991.00 5,778,030.02 6,784,774.10 10,421,016.18

Penjualan Hasil
- Tambang 1,543,573.00 2,442,570.00 2,849,012.28 3,353,221.25 4,941,598.98

Jumlah 17,667,491 29,879,571 38,023,843 45,611,143 51,564,253


REALISASI INVESTASI 2004-2009 (US$ Juta)

JENIS
2004 2005 2006 2007 2008 2009
INVESTASI
(rencana)
KONTRAK
KARYA 324 506 778 728 888 918

PKP2B 93 239 275 294 381 860

KP BUMN 563 135 72 158 166 343

PANAS BUMI 76 65 330 172 220 335

TOTAL 1.056 945 1.456 1.352 1.655 2.456*


Pertanyaan !
Rengky (‘06)
Sejauh mana usaha pemerintah dalam
memaksa perusaan untuk menjual
hasil tambang dalam bentuk produk!

Andy (‘09)
Apa langkah yang dilakukan
pemerintah agar batubara di
bengkulu tidak diambil oleh
perusahaan asing?
32
 Pak Rahman (Dosen T. P)
Bagaimana cara menentukan harga
dasar bahan galian yang belum
diketahui ?

Epensi (‘07)
Seperti apa pemerintah menyikapi
penambangan ilegal yang terjadi ?

33
 Amanda (‘09)
Apa faktor penghambat produksi dan
cara mengatasinya?

M. Reza (‘10)
Apakah ada revolusi peraturan
perundang-undangan untuk
meningkatkan royalti kepada
indonesia yang diberikan oleh PT.
Freeport!
34
 Jaya (‘10)
Bagaimana perkembangan dan
peranan hasil tambang di DKI
Jakarta ?

Yusuf (‘06)
Luas KP minimal, Reklamasi di
Sumsel, dan apakah ada peraturan
untuk perusahaan untuk
menggunakan jalan umum ?
35

Anda mungkin juga menyukai