Anda di halaman 1dari 36

SOSIALISASI ATURAN PERTAMBANGAN

DI LANSEKAP PJT
PASCA UNDANG-UNDANG NO. 23 TAHUN 2014

Oleh:
KHAIRIL BASYAR, ST, MT
KEPALA SEKSI PENGUSAHAAN PERTAMBANGAN
MINERAL DAN BATUBARA

DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA ALAM ACEH -


SEKILAS PROVINSI ACEH

ACEH

INDONESIA

- Populasi : 4,906 Juta Jiwa


- Ibukota : Banda Aceh
- 23 Kabupaten/Kota

(sumber: BPS Aceh, 2015)


PETA GEOLOGI ACEH
Sesar Sumatra

PUNCAK GUNUNG API BURNI TELONG KAB.


BENER MERIAH
KAYA BAHAN TAMBANG, ENERGI
PRIMER DAN LAHAN YANG SUBUR RAWAN BENCANA ALAM GEOLOGI

MANFAAT KERUGIAN
1. Mineral Logam ( Emas, Besi, Timah Hitam,dll ) 1. Gempa Bumi Tektonik
2. Migas 2. Tsunami
3. Batubara
3. Letusan Gunungapi
4. Bahan Galian Industri untuk Semen,
Obat- Obatan,Kosmetik, Pupuk , Cat,dll 4. Gerakan Tanah / Longsoran
5. Bahan Galian Bangunan ( Batu, Kerikil, 5. Gas Beracun
Pasir, Tanah Urug, dll )
6. Energi Primer ( Panas Bumi, Pasang
Surut, Air Sungai )
7. Lahan Yang Subur Hasil Letusan Gunungapi

PERLU PEMANFAATAN PERLU PENCEGAHAN UNTUK


UNTUK KEMAKMURAN KESELAMATAN MASYARAKAT
MASYARAKAT ACEH ACEH
DATA PERKEMBANGAN IZIN
PERTAMBANGAN MINERAL LOGAM DAN
BATUBARA DI WILAYAH ACEH
SAMPAI DENGAN JANUARI 2017
PERKEMBANGAN IUP DI ACEH

2006 - 2014

2014 - .
DATA IUP SAMPAI DENGAN JANUARI 2017
PENGELOLAAN SEKTOR PERTAMBANGAN
MINERAL DAN BATUBARA DI ACEH
PASCA UU NO. 23 TAHUN 2014
TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH
PERUBAHAN KEWENANGAN URUSAN PEMERINTAHAN PASCA
UU NO. 23/2014

URUSAN
KEHUTANAN

URUSAN
KELAUTAN

URUSAN
PERTAMBANGAN

MENJADI KAB/KOTA
KEWENANGAN MENDAPATKAN
PROVINSI BAGI HASIL
UU NO. 23 TAHUN
Ayat (5):
2014 Daerah kabupaten/kota
PASAL 14 penghasil dan bukan
penghasil mendapatkan
bagi hasil dari
Ayat (1): penyelenggaraan Urusan
Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan sebagaimana
Pemerintahan bidang dimaksud pada ayat (1).
kehutanan, kelautan, serta Ayat (6):
energi dan sumber daya Penentuan Daerah Kab/Kota
mineral dibagi antara penghasil utk perhitungan
Pemerintah Pusat dan bagi hasil kelautan adalah
Daerah Provinsi. hasil kelautan yg berada dlm
batas wilayah 4 mil dari
garis pantai dst ....
PEMBAGIAN URUSAN DI BIDANG PERTAMBANGAN MINERAL
DAN BATUBARA
(PASAL 15 AYAT (1) JO. LAMPIRAN HURUF CC ANGKA 2)
No. Pemerintah Pusat Daerah Provinsi

1. Penetapan WP sebagai bagian dari tata


ruang wilayah nasional, yang terdiri atas
wilayah usaha pertambangan, wilayah
pertambangan rakyat, dan wilayah
pencadangan negara serta wilayah usaha
pertambangan khusus

2. Penetapan WIUP mineral logam dan


batubara serta wilayah izin usaha
pertambangan khsusus

3. Penetapan WIUP mineral bukan logam dan Penetapan WIUP mineral bukan logam dan batuan
batuan lintas Daerah provinsi dan wilayah dalam 1 (satu) Daerah provinsi dan wilayah laut s.d 12
laut lebih dari 12 mil mil

4. Penerbitan izin usaha pertambangan mineral a.Penerbitan IUP mineral logam dan batubara dalam
logam, batubara, mineral bukan logam, dan rangka penanaman modal dalam negeri pada
batuan pada: wilayah izin usaha pertambangan Daerah yang
a.Wilayah izin usaha pertambangan yang berada dalam 1 (satu) Daerah provinsi termasuk
berada pada wilayah lintas Daerah provinsi; wilayah laut sampai dengan 12 mil laut
b.Wilayah izin usaha pertambangan yang b.Penerbitan IUP mineral bukan logam dan batuan
berbatasan langsung dengan negara lain; dalam rangka penanaman modal dalam negeri pada
c.Wilayah laut lebih dari 12 mil. wilayah izin usaha pertambangan Daerah yang
berada dalam 1 (satu) Daerah provinsi termasuk
wilayah laut sampai dengan 12 mil laut
No. Pemerintah Pusat Daerah Provinsi

5. Penerbitan izin usaha pertambangan dalam rangka


penanaman modal asing
6. Pemberian izin usaha pertambangan khusus mineral
dan batubara
7. Pemberian registrasi izin usaha pertambangan dan
penetapan jumlah produksi setiap Daerah provinsi
untuk komoditas mineral logam dan batubara
8. Penerbitan izin usaha pertambangan operasi Penerbitan izin usaha pertambangan operasi
produksi khusus untuk pengolahan dan pemurnian produksi khusus untuk pengolahan dan pemurnian
yang komoditas tambangnya berasal dari Daerah dalam rangka penanaman modal dalam negeri
provinsi lain di luar lokasi fasilitas pengolahan dan yang komoditas tambangnya berasal dari 1 (satu)
pemurnian, atau impor serta dalam rangka Daerah provinsi
penanaman modal asing

9. Penerbitan izin usaha jasa pertambangan dan surat Penerbitan izin usaha jasa pertambangan dan
keterangan terdaftar dalam rangka penanaman surat keterangan terdaftar dalam rangka
modal dalam negeri dan penanaman modal asing penanaman modal dalam negeri yang kegiatan
yang kegiatan usahanya di seluruh wilayah Indonesia usahanya dalam 1 (satu) Daerah provinsi
10. Penetapan harga patoka mineral logam dan batubara Penetapan harga patokan mineral bukan logam
dan batuan
11. Pengelolaan inspektur tambang dan pejabat
pengawas pertambangan
12. Penerbitan izin pertambangan rakyat untuk
komoditas mineral logam, batubara, mineral bukan
logam, dan batuan dalam wilayah pertambangan
rakyat
KEWENANGAN
PROVINSI
(DIRINGKAS) Penetapan wilayah izin
usaha pertambangan
mineral bukan logam
dan batuan
URUSAN
PEMERINTAHAN Penerbitan Izin Usaha
BIDANG ENERGI Terkait Pertambangan
DAN SUMBER DAYA Minerba sesuai
MINERAL, SUB kewenangannya
BIDANG MINERBA
Penetapan harga
patokan mineral bukan
logam dan batuan.
KEWENANGAN
KABUPATEN/KOTA MINERBA ????
(TIDAK ADA)

PEMANFAATAN
TERKAIT LANGSUNG ENERGI
DENGAN ESDM PANAS BUMI

MIGAS ???
(TIDAK ADA)

15
Melihat dari Urusan Pemerintahan
Dlm UU 23/2014 tsb, maka
Kewenangan Kab/Kota:

Pemanfaatan wilayah
izin usaha
pertambangan mineral
bukan logam dan
Melakukan Konsultasi dan batuan
Koordinasi dgn
Pemerintah Provinsi dan Pelaksanaan Izin
Instansi Vertikal dalam: Usaha terkait
Pertambangan
Minerba sesuai
kewenangannya
Perumusan Kebijakan,
Binwas, Monev dan Pelaksanaan harga
Laporan, Pelaksanaan mineral bukan logam
Dekon dan Tugas dan batuan.
Pembantuan
16
ISU-ISU STRATEGIS PASCA
UU NO 23/2014
Sampai saat ini P3D belum selesai ......
Berpengaruh Pada Rekapitulasi Perizinan
Sektor Minerba

No Indikator Jumlah

1 Jumlah IUP Mineral logam dan batubara 45

2 Jumlah IUP Bukan Mineral Logam Dan Batuan ???

3 Jumlah Izin Pertambangan Rakyat ???

4 Jumlah IUP Khusus Untuk Pengolahan Dan Pemurnian ???

5 Luas WIUP total (ha) ???

Jumlah Ijin Usaha Jasa Pertambangan (IUJP) dan


6 ???
Surat Keterangan Terdaftar (SKT)
Oleh karena itu, pasca UU 23 / 2014,
acuan utama Pemerintah Aceh pada
sektor perizinan pertambangan mineral
(logam, bukan logam, batuan) dan
batubara sbb:
1. UU No. 4 Tahun 2009
2. PP No. 23 Tahun 2010
3. Surat Edaran Gubernur Aceh No.
120/4227/2016
tentang Kewenangan
Penyelenggaraan Perizinan
Bidang Pertambangan Mineral dan
Batubara
Kewenangan berdasarkan SE Gub No.
120/4227/2016 :
1. Pelaksanaan Penerbitan semua jenis IUP Mineral Bukan Logam
dan Batuan menjadi kewenangan Pemerintah Aceh.

2. Dokumen perizinan sebagaimana dimaksud dalam huruf 1 diatas


diterbitkan dan ditandatangani oleh Kepala Dinas Penanaman
Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Aceh atas nama Gubernur
Aceh.

3. Berkas permohonan perizinan diajukan oleh pemohon izin setelah


dilengkapi dengan persyaratan sebagaimana diatur dalam
ketentuan peraturan perundang-undangan, ditujukan kepada
Gubernur Aceh c.q. Kepala Dinas Penanaman Modal dan
Pelayanan Perizinan Terpadu Aceh

4. Berkas permohonan sebagaimana tersebut diatas, baru dapat


diproses untuk penandatanganan Naskah Izin oleh Kepala Dinas
Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Aceh setelah
mendapat pertimbangan teknis dari Dinas Energi dam Sumber
Daya Mineral Aceh
c.q. Kepala Dinas Penanaman Modal
dan Pelayanan Perizina Terpadu Aceh
di-
BANDA ACEH
Didalam UU No. 4/2009, PP 23 No.
Tahun 2010 dan SE Gub No.
120/4227/2016, telah diatur ketentuan
dan persyaratan secara detail terhadap
permohonan :

1. IUP Eksplorasi dan


2. IUP Operasi Produksi.
Dampak Positif UU MINERBA NO.4 TAHUN 2009

Adanya penyederhanaan proses birokrasi serta untuk


kepastian berusaha karena izin usaha pertambangan dalam
UU hanya terdiri 2 (dua) tahap yaitu :
Izin Usaha Pertambangan (IUP) Eksplorasi meliputi PU,
eksplorasi dan studi kelayakan;
IUP Operasi Produksi meliputi kontruksi, penambangan,
pengolahan dan pemurnian, pengangkutan dan
penjualan.
Setiap pemegang IUP Eksplorasi dijamin untuk memperoleh
IUP Operasi Produksi
IUP Operasi Produksi wajib melakukan Pengolahan dan
Pemurnian hasil penambangan di dalam negeri . Upaya
mengoptimalkan nilai tambah dari produksi, tersedianya
bahan baku industri, sumber energi, penyerapan tenaga kerja
dan peningkatan penerimaan negara.
JANGKA WAKTU (Tahun) DAN LUAS IUP (Ha)

IUP EKSPLORASI IUP OPERASI PRODUKSI

MINERAL PU EXPL FS LUAS KONST PROD LUAS

Max. 100.000
LOGAM 1 3 + (2X1) 1+(1) 2 20 + (2x10) Max. 25.000
Min. 5.000
Max. 50.000
BATUBARA 1 2 + (2X1) 2 2 20 + (2x10) Max. 15.000
Min. 5.000

20 +(2x10) Semen
Max. 25.000
BUKAN LOGAM 1 3 + (1X1) 1 + (1) 3 10 + (2x5) Max. 5.000
Min. 500

Max. 5.000
BATUAN 1 1 1 1 5 + (2x5) Max. 5.000
Min. 5
Tergantung Tergantung
Tergantung
RADIO AKTIF 1 3+(1x1) 1 Penugasan Penugasan
Penugasan

26
Garis
Besar
Persyaratan
Permohonan
IUP Eksploras
Garis
Besar
Persyaratan
Permohonan
IUP Operasi
Produksi
Kegiatan Pertambangan Apabila Tidak
Memiliki Izin, Tanpa Pembinaan dan
Pengawasan..

LOGAM - EM
AS
Membahayakan / Resiko Merusak Hutan / Hilangnya Pendapatan
Keselamatan Jiwa Lingkungan Sekitar Negara Dari Sektor
PNBP/Pajak

BUKAN LOGAM &


BATUAN
Kaidah Teknik Pertambangan yang Baik

Dalam Penerapan Kaidah Teknik Pertambangan yang baik, pemegang


IUP dan IUPK wajib melaksanakan:
a.Ketentuan keselamatan dan kesehatan kerja pertambangan;
b.Keselamatan operasi pertambangan;
c.Pengelolaan dan pemantauan lingkungan pertambangan, termasuk
kegiatan reklamasi dan pascatambang;
d.Upaya konservasi sumber daya mineral dan batubara;
e.Pengelolaan sisa tambang dari suatu kegiatan usaha pertambangan
dalam bentuk pada, cair, atau gas sampai memenuhi standar baku
mutu lingkungan sebelum dilepas ke media lingkungan
HAK DAN KEWAJIBAN PEMEGANG IUP/IUPK
(ANTARA LAIN)

1. PEMEGANG IUP/IUPK DAPAT MELAKUKAN SEBAGIAN ATAU SELURUH TAHAPAN


USAHA PERTAMBANGAN, BAIK KEGIATAN EKSPLORASI MAUPUN KEGIATAN
OPERASI PRODUKSI
2. PEMEGANG IUP/IUPK DAPAT MEMANFAATKAN PRASARANA DAN SARANA
UMUM UNTUK KEPERLUAN PERTAMBANGAN SETELAH MEMENUHI KETENTUAN
PERATURAN PERUNDANGAN-UNDANGAN
3. PEMEGANG IUP/IUPK BERHAK MEMILIKI BAHAN GALIAN/BATUBARA
4. PENGHENTIAN SEMENTARA

PEMEGANG IUP/IUPK WAJIB :


1. MENJAMIN PENERAPAN STANDAR DAN BAKU MUTU LINGKUNGAN
2. MENYERAHKAN RENCANA REKLAMASI DAN RENCANA PASCATAMBANG.
3. MENYEDIAKAN DANA JAMINAN REKLAMASI DAN PASCATAMBANG
4. MELAKUKAN PENGOLAHAN DAN/ATAU PEMURNIAN DI ACEH.
5. MELAKSANAKAN DIVESTASI (bagi PMA)
6. MEMENUHI PELAPORAN
7. MELAKUKAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
8. PENGUTAMAAN KEPENTINGAN DALAM NEGERI
9. MENYELESAIKAN HAK ATAS TANAH (SEBAGIAN ATAU SELURUHNYA) AKAN MELAKUKAN
KEGIATAN OPERASI PRODUKSI
SANKSI ADMINISTRATIF

Pelanggaraan oleh Pelaku Usaha, a.l:


Pelanggaran terhadap ketentuan perundangan yang berlaku oleh
Pemegang IUP/IUPK Dapat dikenakan sanksi berupa peringatan tertulis,
penghentian sementara sebagian atau seluruh kegiatan eksplorasi atau
operasi produksi, atau pencabutan IUP, IPR, dan IUPK.
Untuk pelaku usaha tanpa izin IUP, IPR, atau IUPK (dikatagorikan sbg
PETI) dapat dikenakan sangsi pidana

Pelanggaran karena Penyalahgunaan Wewenang, dapat dikenakan


sanksi berupa :
Dalam hal terjadi pelanggaran prosedur atau regulasi dalam perizinan IUP
yang dikeluarkan oleh pemda, Pemerintah dapat menghentikan dan
mencabut izin IUP yang dikeluarkan oleh Pemda tersebut.
Dikenakan hukuman maks 2 tahun kurungan atau denda maks Rp.
200.000.000 terhadap petugas Pemerintah yang mengeluarkan izin tidak
sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

32
KETENTUAN PIDANA

Kejahatan/Pelanggaran Pidana Denda

Tidak mempunyai izin Penjara 10 th denda paling banyak


Rp 10 Miliar
Menyampaikan laporan tidak benar atau menyampaikan Penjara 10 th denda paling banyak
laporan palsu Rp 10 Miliar

Tidak memiliki IUP melakukan eksplorasi kurungan 1 th denda paling banyak


Rp. 200 juta
Tidak mempunyai IUP atau mempunyai IUP eksplorasi tetapi penjara 5 th denda paling banyak
melakukan kegiatan operasi produksi Rp. 10 Miliar

Membeli/menampung & memanfaatkan batubara dari hasil penjara 10 th denda paling banyak
kegiatan yang tidak memiliki IUP, IPR, atau IUPK Rp.100 Milyar
Setiap orang yang mengeluarkan izin yang bertentangan kurungan 2 th denda paling banyak
dengan UU ini dan menyalahgunakan kewenangannya Rp. 200 juta

Mengganggu atau merintangi kegiatan operasi produksi kurungan 1 th denda paling banyak
pemegang IUP yang telah memenuhi persyaratan Rp. 100 juta.

33
KETENTUAN SANKSI HUKUM YANG
DIBERLAKUKAN
PADA KEGIATAN PERTAMBANGAN
ILEGAL
KETENTUAN SANKSI HUKUM YANG
DIBERLAKUKAN
PADA KEGIATAN PERTAMBANGAN
ILEGAL

Anda mungkin juga menyukai