Kelompok 1 Ekonomi Publik Bab 2
Kelompok 1 Ekonomi Publik Bab 2
TEORI BARANG
SWASTA
BAB 2 EKONOMI PUBLIK 1
EFISIENSI PRODUSEN
Untuk menganalisis efisiensi produksi analisa Pareto dapat
pula dipergunakan. Kita anggap bahwa dalam perekonomian
hanya terdapat dua orang produsen yang menghasilkan dua
jenis barang (X dan Y), serta hanya menggunakan dua jenis
faktor produksi (Tanah, T, dan Tenaga kerja, B).
Tingkat produksi H, pada Diagram 2.6. dapat dicapai
dengan menggunakan tanah sebanyak T, unit dan tenaga
kerja sebanyak B₁, yang ditunjukkan oleh titik K pada
Diagram 2.7. akan tetapi pada Diagram 2.7. dengan
kombinasi tenaga dan tanah sebanyak T,B,, tetapi juga
dengan dapat pula diketahui bahwa tingkat produksi H,
tidak hanya dapat dicapai kombinasi T, dan B, T, dan B..
Jumlah tenaga yang digunakan dan tingkat produksi yang
dicapai ditentukan oleh besarnya dana yang tersedia, harga
dari tanah, dan upah tenaga.
Dengan upah dan sewa tanah tertentu, maka sejumlah dana
tertentu oleh produsen dapat digunakan seluruhnya untuk
membayar tenaga kerja sebanyak B1 orang atau ia dapat
menggunakan seluruh dana tersebut untuk menyewa tanah
seluas T1 Ha.
Diagram 2.5.b. menunjukkan kurva Hasil Fisik Total (HFT, total physical
product) dari penggunaan satu jenis faktor produksi. Pada Diagram 2.5.a.
tanah merupakan faktor produksi variable, sedangkan pada Diagram 2.5.b.
tenaga kerja yang merupakan faktor produksi variabel.
Berikut adalah:
1. Kurva Hasil Fisik Total HFT
2. Kurva Produksi Sama (KPS)
3. Kurva Anggaran
Diagram 2.10. menunjukkan bagaimana tenaga kerja dan tanah dipergunakan oleh dua
orang produsen yang menghasil- kan produk yang berbeda.
Dapat dilihat dari Diagram 2.10. bahwa perubahan alokasi penggunaan faktor produksi
tanah dan tenaga kerja di antara kedua produsen dapat menyebabkan kenaikan produksi
Dalam Diagram 2.9. keseimbangan produsen ditunjukkan oleh titik E, di pakaian sedangkan produksi makanan tidak mengalami perubahan. Sebaliknya perubahan
kombinasi penggunaan tanah dan tenaga kerja dapat pula menyebabkan kenaikan produksi
mana dengan dana yang tertentu produsen menghasilkan sebanyak H, dengan
makanan sedangkan produksi pakaian tidak mengalami perubahan
menggunakan tenaga kerja sebanyak OB orang dan OT, Ha tanah.
Dari Diagram 2.11. dapat dilihat bahwa pada kurva
kemungkinan produksi (KKP), peningkatan produksi
satu jenis barang hanya dapat dilakukan dengan
mengurangi produksi barang yang lain.
1. Konsumen akan mencapai kepuasan yang optimal, sebab 2. Produsen akan mencapai kepuasan yang optimal, sebab setiap
3. Nisbah harga barang konsumsi (PX/PY)
setiap konsumen akan berada pada keseimbangan konsumen, produsen akan berada pada keseimbangan produsen, yaitu di
menunjukkan berapa jumlah barang X dan
yaitu di mana: mana:
barang Y akan dihasilkan dalam
perekonomian.
Jadi Pareto Optimal dalam perekonomian akan
tercapai sebab
di mana: :
di mana:
MRTS = marginal rate of technical substitution
X dan Y = barang konsumsi
D dan C = individu produsen
P = harga
T dan B = faktor produksi
A dan B = konsumen
P= harga
Masalah Distribusi
Analisis di atas hanya menitikberatkan pada masalah
KRITERIA KOMPENSASI
alokasi sumber ekonomi yang efisien, akan tetapi tidak
Pasar persaingan sempurna akan menyebabkan menghiraukan masalah distribusi pendapatan. Alokasi
terjadinya pareto optimum bagi konsumen dan barang konsumsi yang terjadi dalam masyarakat sangat
produsen. tergantung pada distribusi penghasilan yang terjadi pada
Jadi dari analisa di atas dapat disimpulkan bahwa masyarakat. Distribusi penghasilan dapat menjadi sangat
pada sistem pasar persaingan sempurna, tidak adil, pada ekstrimnya salah satu individu dapat
mekanisme harga dapat menjamin tercapainya memiliki seluruh barang konsumsi yang dihasilkan
efisiensi dalam alokasi barang konsumen dan sedangkan individu lainnya sama sekali tidak mendapat
alokasi faktor produksi. Sehingga beberapa ahli satu barang apapun, akan tetapi masyarakat konsumen
ekonomi berpendapat bahwa masalah distribusi tetap berada pada kondisi Pareto Optimal.
bukanlah wewenang ahli ekonomi, akan tetapi
menjadi wewenang para ahli filosof.
Terimakasih!