Anda di halaman 1dari 8

EFISIENSI PRODUKSI

Untuk menganalisis efisiensi produksi analisis Pareto dapat pula dipergunakan. Kita
anggap bahwa dalam perekonomian hanya terdapat dua orang produsen yang menghasilkan
dua jenis barang (X dan Y), serta hanya menggunakan dua jenis faktor produksi (Tanah,T,
dan Tenaga kerja, B).

Diagram 2.5.b. menunjukkan kurva Hasil Fisik Total (HFT, total physical product)
dari penggunaan satu jenis faktor produksi. Pada diagram 2.5.a. tanah merupakan faktor
produksi variabel sedangkan pada diagram 2.5.b. tenaga kerja yang merupakan faktor
produksi variabel.

HFT menunjukkan hasil produksi apabila produsen menggunakan tambahan satu


faktor dengan asumsi penggunaan faktor produksi lainnya tidak berubah. Adanya faktor
produksi yang sifatnya tetap ini menunjukkan bahwa HFT merupakan suatu analisis jangka
pendek. Diagram 2.7. menunjjukan kurva produksi sama (KPS=Isoquant), yaitu tempat
kedudukan dari kombinasi penggunaan tanah dan tenaga kerja yang memberikan hasil yang
sama.

Tingkat produksi H1 pada Diagram 2.6 dapat dicapai dengan menggunakan tanah
sebanyak T1 unit dan tenaga kerja sebanyak B1, yang ditunjukkan oleh titik K pada Diagram
2.6. akan tetapi pada Diagram 2.6 dapat pula diketahui bahwa tingkat produksi H1 tidak
hanya dapat dicapai dengan kombinasi tenaga dan tanah sebanyak T 1B1, tetapi juga dengan
kombinasi T2 dan B2, T3 dan B3. Jumlah tenaga yang digunakan dan tingkat produksi yang
dicapai ditentukan oleh besarnya dana yang tersedia., harga dari tanah, dan upah tenaga.
Dengan upah dan sewa tanah tertentu, maka sejumlah dana tertentu oleh produsen dapat
digunakan seluruhnya untuk membayar tenaga kerja sebanyak B1 orang atau ia dapat
menggunakan seluruh dana tersebut untuk menyewa tanah seluas T 1 Ha. Kurva Anggaran
T1B1 pada Diagram 2.8. adalah kombinasi dari tanah dan tenaga kerja yang dapat diperoleh
dengan sejumlah anggaran tertentu dan apabila dananya semakin besar, Kurva Anggran T 1B1
akan bergeser sejajar ke kanan T2B2 sedangkan dana yang lebih kecil akan bergeser T 1B1 ke
kiri (T3B3) dengan asumsi sewa tanah dan upah tenaga kerja tidak mengalami perubahan.
Apabila harga salah satu input mengalami perubahan (naik atau turun) maka kurva Anggaran
akan berputar (ke bawah atau ke atas), tergantung harga input mana yang berubah.

Kondisi keseimbangan produsen tercapai pada titik persinggunagn antara Kurva Anggaran
dengan KPS. Dalam Diagram 2.9. keseimbangan produsen ditunjukkan oleh titik E, dimana
dengan dana tertentu produsen menghasilkan sebanyak H1 dengan menggunakan tenaga kerja
sebanyak OBE orang dan OTE Ha tanah. Diagram 2.10. menunjukkan bagaimana tenaga kerja
dan tanah dipergunakan oleh dua orang produsen yang menghasilkan produk yang, berbeda
yaitu pakaian dan makanan. Misalkan X menghasilkan pakaian dan Y menghasilkan
makanan.
Jumlah tenaga kerja yang ada dalam perekonomian seluruhnya sebanyak OXB1, orang dan
tanah yang tersedia adalah seluas OXTT unit. Pada titik D produksi pakaian dilaksanakan
dengan menggunakan tenaga kerja sebanyak OXB1, orang dan tanah seluas OXT1unit untuk
menghasilkan pakaian sebanyak yang ditunjukkan KPSX1. Pada titik D, produsen Y
menghasilkan makanan sebanyak yang ditunjukkan oleh KPSY1 dengan menggunakan tenaga
kerja sebanyak B1B1 orang dan tanah seluas T1T1. Pada titik D semua tanah dan tenaga kerja
yang tersedia di gunakan sepenuhnya untuk menghasilkan pakaian dan makanan, akan tetapi
titik D bukan merupakan titik yang optimum oleh karena dengan mengubah alokasi faktor
produksi di antara kedua produsen maka jumlah barang yang dihasilkan akan dapat
ditingkatkan. Perpindahan dari titik D ke titik F menunjukkan bahwa bagi produsen pakaian
terjadi pengurangan penggunaan faktor produksi tanah dari OXT1 ke OXT1 dan kenaikan
penggunaan tenaga kerja dari OXB1 ke OXB2 sebaliknya, bagi produsen makanan penggunaan
tanah bertambah banyak sedangkan penggunaan tenaga kerja menjadi berkurang. Dapat
dilihat dari Diagram 2.10. bahwa perubahan alokasi penggunan faktor produksi tanah dan
tenaga kerja di antara kedua produsen dapat menyebabkan kenaikan produksi pakaian
sedangkan produksi makanan tidak mengalami perubahan. Perubahan dari titik D ke titik F
dan Q merupakan titik terjauh yang dapat dicapai oleh masing-masing produsen tanpa
merugikan produsen yang lain, oleh karena itu titik F dan G disebut titik Pareto efisien. Hal
yang sama dilakukan pada titik-titik selain D. Apabila kita hubungkan semua titik Pareto, kita
dapatkan kurva kontrak OXOY.
Setiap titik pada kurva kontrak terjadi persinggungan antara KPSX dan KPSY, yang berarti
setiap produsen harus membayar upah tenaga kerja dan sewa tanah yang sama. Titik-titik
pada kurva kontrak dapat diterjemahkan ke dalam suatu kurva kemungkinan produksi ( KKP
= production possibility curve ) seperti ditunjukkan pada Diagram 2.11.

Kurva Kemungkinan Produksi (KKP) menunjukkan jumlah barang yang dapat


dihasilkan dengan menggunakan semua faktor produksi secara penuh (full employed).
Berbeda dengan Kurva Kepuasan Besar (KKB) yang bentuknya tidak dapat ditentukan
dengan pasti karena didasarkan pada kepuasan yang tidak dapat diatur secara kualitatif, KKP
dapat di tentukan dengan pasti. Ini disebabkan karena KKP didasarkan pada penggunaan
faktor produksi yang dapat diatur dengan kuantitatif.
Dari Diagram 2.11. dapat dilihat bahwa pada kurva kemungkinan produksi (KKP),
peningkatan produksi satu jenis barang hanya dapat dilakukan dengan mengurangi produksi
barang yang lain. Jadi dari F ke G, kenaikan produksi makanan dari OM 1 ke OMo hanya
dapat dilakukan apabila produksi pakaian dikurangi dari OP1 ke OPo.
Suatu tititk di dalam KKP, misalnya titik D bukan merupakan keadaan yang optimum atau
menunjukkan keadaan Pareto nonoptimal pada bidang produksi oleh karena itu titik D ke G
atau titik F menunjukkan kenaikan produksi salah satu jenis barang tanpa mengurangi
produksi barang yang lain. Perpindahan dari D ke titik di antara titik F dan titik G pada KKP
menunjukkan kenaikan produksi kedua barang jenis barang. Jadi dari segi produsen, pada
pasar persaingan sempurna sistem harga akan menyebabkan terjadinya alikasi penggunaan
sumber-sumber yang efisien danjuga barang yang dapat diproduksi akan dihasilkan secara
maksimum, yaitu pada KKP.
Analisis selanjutnya adalah bagaimana sistem pasar persaingan sempurna dapat
menentukan berapa jumlah barang (pakaian dan makanan) yang dihasilkan oleh produsen (X
dan Y) dan bagaimana kedua barang tersebut akan didistribusi di antara para konsumen (A
dan B)?
Jumlah barang yang diproduksi tergantung oleh harga kedua barang tersebut. Semakin mahal
harga suatu barang semakin banyak jumlah yang dihasilkan, begitu pula sebaliknya.
Misalkan harga makanan = PM dan harga pakaian = PP yang ada pada pasar persaingan
sempurna ditentukan secara eksogen sehingga merupakan data

bagi produsen maupun konsumen (asumsinya pasar semuanya dalam persaingan sempurna).
Nisbah (rasio) harga PM / PP menyebabkan jumlah makanan yang dihasilkan sebanyak OAP1
pada Diagram 2.12. Jumlah makanan dan pakaian dihasilkan tersebut harus didistribusikan
para konsumen yang ada.
Pada analisis konsumen kita anggap bahwa dalam perekonomian hanya terdapat dua
orang konsumen dan distribusi dua barang diantara kedua orang konsumen dapat dilihat pada
Diagram 2.12. Segi empat OAP1OBM1 menunjukkan banyaknya makanan dan pakaian yang
tersedia dalam masyarakat. Dalam segi empat OAP1OBM1, hanya terdapat satu titik pada kurva
kontrak dimana garis harga PM / P1 sejajar dengan tingkat pertukaran marginal (TPS =
marginal rate of substitution), yaitu pada titik T. Pada titik T tersebut jumlah makanan yang
dikonsumsikan oleh B sebanyak MOM1, dan OAMo + MoM1 = OAM1 adalah makanan yang
dihasilkan oleh produsen makanan (Y). Sebaliknya, pada titik T jumlah pakaian yang
dikonsumsikan A sebanyak OAPO unit dan yang dikonsumsikan B sebanyak P OP1. Jumah
konsumsi kedua konsumen tersebut sebanyak O APO + POP1 = OAP1 yang merupakan pakaian
yang dihasilkan X.
Jadi analisis konsumen dan produsen di atas, bahwa apabila semua pasar berada pada
pasar persaingan sempurna maka mekanisme pasar akan dapar memecahkan masalah alokasi
sumber ekonomi secara efisien tanpa adanya campur tangan pemerintah.
1. Konsumen akan mencapai kepuasan yang optimal, sebab setiap konsumen akan
berada pada keseimbangan konsumen, yaitu dimana:
MRSA X DAN Y =MRSB X DAN Y =........= PX / PY
dimana:
X dan Y = barang konsumsi
P = harga
A dan B = konsumen
2. Produsen akan mecapai kepuasan yang optimal, sebab setiap produsen akan berada
pada keseimbangan produsen, yaitu diamana:
MRTSD B DAN T = MRTSC B DAN T =.......= PB / PT
dimana:
MRTS = marginal rate of tchnical substitution
D dan C = individu produsen
T dan B = faktor produksi
P = harga
3. Nisbah harga konsumsi (PX/PY) menunjukkan berapa jumlah barang X dan barang Y
akan dihasilkan dalam perekonomian. Jadi Pareto Optimal dalam perekonomian akan
tercapai sebab:
MRSA X DAN Y = MRS B X DAN Y = MRT = PX / PY = MRTSD B DAN T MRTSC B DAN T = PB / PB
Diagram 2.5. menunjukkan bagaimana kita bisa memperoleh Kurva Kemungkinan Konsumsi
Besar (KKB; Grand Utility Possibility curve). Akan tetapi kurva KKB yang menunjukkan
trade off antara kepuasan konsumen A dan konsumen B tidaklah menunjukkan berapa besar
kepuasan antara kedua individu konsumen tersebut yang harus dicapai agara kepuasan
seluruh masyarakat mencapai maksimum. Untuk menentukan berapa besar social welfare
function (Kurva Kesejahteraan Masyarakat = SWF). Kesejahteraan masyarakat yang
maksimum akan tercapai pada titik persinggungan antara kurva KKB dan kurva SWF. Dari
situ kita dapat mengetahui bahwa kesejahteraan masyarakat yang terbesar tercapai pada titik
W, yaitu pada kurva Kepuasan Konsumen (kurva KK2).

KRITERIA KOMPENSASI
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa adanya pasar persaingan sempurna akan
menyebabkan terjadinya pareto optimum bagi konsumen dan produsen. Dalam hal ini, setiap
perubahan dari kondisi pareto optimum tersebut akan menyebabkan inefisiensi alokasi
sumber-sumber ekonomi. Jelas bahwa definisi pareto yang demikian itu sangatlah sempit,
sebab setiap perubahan pasti ada pihak yang untung dan ada pihak yang rugi. Oleh karena itu,
apakah setiap kondisi berarti telah tercapai kondisi pareto optimum? Kaldor dan Hicks
menyatakan bahwa setiap perubahan tetap akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat
apabila pihak yang dirugikan dapat memperoleh kompensasi atas kerugiann tersebut sehingga
ia berada pada tingkat kepuasan yang sama sedangkan pihak yang untung mengalami
kenaikan kesejahteraan. Ini yang disebut dengan kriteria Kaldor-Hicks : suatu alokasi
sumber ekonomi baik bagi seluruh masyarakat apabila pihak yang untung dapat memberikan
kompensasi kepada pihak yang dirugikan dan tetap lebih baik keadaannya pada situasi
sebelum alokasi sumber ekonomi tersebut. Scitovsky kemudian menyatakan bahwa
sebaliknya juga dapat terjadi, yaitu pihak yang dirugikan oleh suatu alokasi sumber ekonomi
(perubahan) dapat membayar kepada pihak yang diuntungkan dengan perubahan tersebut
agar tidak melakukan perubahan. Gorman menyatakan bahwa kriteria Scitovsky tersebut
dapat menimbulkan inkonsistensi. Misalnya terdapat empat kemungkinan alokasi sumber
ekonomi, A, B, C, dan D yang kita bandingkan secara berpasangan. Makan kriteria Scitovsky
dapat menimbulkan kesimpulan bahwa A lebih baik dari B, B lebih baik dari C, C lebih baik
dari D, dan D lebih baik dari A. Kesimpulan tersebut menjadi tidak konsisten sebab
seharusnya A lebih baik dari D, dan bukannya D lebih baik dari A. Oleh karena itu, kriteria
kompensasi dalam prakteknya tidak banyak gunanya.
Jadi dari analisa di atas dapat disimpulkan bahwa pada sistem pasar persaingan
sempurna, mekanisme harga dapat menjamin tercapainya efisiensi dalam alokasi barang
konsumen dan alokasi faktor produksi. Akan tetapi dapat pula disimpulkan bahwa
mekanisme pasar tidak dapat memecahkan masalah keadilan dalam distribusi konsumsi
barang, oleh karena efisiensi yang dicapai mungkin menyebabkan seorang konsumen
mendapatkan semua barang sedangkan konsumen lainnya tidak mendapatkan satu barang
apapun, yaitu apabila titik T berada pada OA atau OB. Sehingga beberapa ahli ekonomi
berpendapat bahwa masalah distribusi bukanlah wewenang ahli ekonomi, akan tetapi menjadi
wewenang para ahli filosof.

Anda mungkin juga menyukai