Anda di halaman 1dari 29

Sekilas India

India merupakan negara yang terletak di Asia Selatan dengan jumlah


penduduk terbanyak ke 2 di dunia dengan populasi lebih dari 1 Milyar jiwa.
Lebih dari dua pertiga penduduknya merupakan pemeluk agama Hindu.
Negara yang identic dengan pertujukan tari dalam sebuah drama atau
teater ini memiliki keunikan. Salah satu bentuk seni pertunjukan yang membuat
india terkenal adalah film. Perfilman India dikenal dengan istilah Bollywood.
India ini memproduksi lebih dari 1000 film setiap tahun yang bukan hanya
popular di pasar domestic tetapi juga tersebar di Negara lain di Asia dan Eropa.
Selain khas dengan film Bollywoodnya, India juga terkenal dengan
beberapa destinasi wisatanya seperti Taj Mahal, Sungai Gangga, pegunungan
Himalaya dan Puncak Mount Everest.
Tourist Scams in India
India memang memiliki destinasi wisata yang luar biasa terkenal, namun perlu
diperhatikan bagi wisatawan yang akan berkunjung karena banyak sekali penipuan
umum yang dilakukan oleh para oknum yang berada di India. Berikut beberapa
penipuan yang dilakukan diruang public :
1. Taksi Tanpa Argo (The Broken Taxi Meter)
Taksi tanpa argo merupakan hal yang biasa di India. Taksi dengan meteran
rusak akan secara misterius naik dalam jumlah besar saat mencapai tujuan.
Terkadang pengemudi juga sengaja tidak memasang meteran namun menetapkan
tarif tinggi.
Supaya wisatawan tidak terkena penipuan di India maka sebaiknya tanyakan
pengemudi apakah tarif yang ditawarkan normal argo atau ada tarif khusus yang
ditetapkan. Namun jika sudah terlanjur menaiki taksi tersebut, maka segera
meminta pengemudi untuk berhenti dengan sopan, keluar, dan mencari taksi lain.
2. Kartu SIM Palsu
Berkeinginan menghemat dengan membeli kartu SIM murah
dari vendor tidak resmi sama halnya membayar kartu SIM yang
tidak berfungsi dan pembeli harus mengisi ulang kartu SIM dengan
jumlah besar.
Tentu untuk menghindari para penipu, wisatawan harus
membeli SIM resmi meski harus menyiapkan beberapa dokumen,
paspor dan foto.
3. The Non Existent Hotel
Penipuan taksi lain ketika pengemudi mengklaim hotel yang
dituju tidak ada, telah ditutup atau jalan menuju ke sana ditutup.
Biasanya kemudian akan menawarkan hotel lain dengan biaya
tertentu atau biasanya akan diantarkan ke tempat keluarganya.
Demi tidak terjadi penipuan, hal terbaik yaitu wisatawan
dapat memesan transportasi melalui hotel yang akan dituju.
4. Tukar Mata Uang Palsu
Penipu yang biasanya seorang sopir taksi atau pedagang kaki
lima ini mengklaim mata uang yang wisatawan berikan kepada
mereka adalah mata uang palsu. Namun saat mengembalikan uang
kepada wisatawan, penipu tersebut menukar uang asli wisatawan
dengan uang palsu yang dibawa.
Menghindari berbagai tindak penipuan, wisatawan
diharapkan untuk terbiasa menggunakan uang lokal untuk
bertransaksi dan memperhatikan uang yang digunakan dalam
pembayaran.
5. Tiket Kereta Dodgy
Berhati-hati bagi wisatawan yang tergoda membeli tiket dari
seseorang yang mendekati saat di stasiun, terlebih seseorang yang
mengenakan tanda pengenal resmi. Terkadang yang dijual adalah
tiket palsu yang dijual dengan harga lebih murah.
Lebih baik wisatawan membeli tiket kereta api dari kantor
resmi atau membeli agen perjalanan terpercaya.
6. Pengemis Susu Bayi
Mengemis yang melibatkan seorang ibu dengan bayi yang
meminta untuk dibelikan susu di toko terdekat. Bahkan harga yang
ditawarkan sangat tinggi dan selisihnya akan dibagi dengan penjaga
toko. Bayi-bayi disana juga disewa untuk mengemis bahkan tidak
segan untuk dibius.
Dengan tidak memberi sumbangan ke pengemis meskipun
mayoritas sangat membutuhkan dan seringkali anak-anak bekerja
untuk geng kriminal yang dipaksa menyerahkan sumbangan.
7. Berkah Mahal
Ketika mengunjungi beberapa kuil atau situs keagamaan
sering kali wisatawan akan didekati dan ditanya apakah wisatawan
menginginkan suatu keberkahan. Biasanya keberkahan tersebut
disimbolkan dalam bentuk gelang benang dan tentu penipu yang
berpura-pura menjadi pejabat kuil meminta sumbangan dalam
jumlah cukup besar.
Menghindari penipu tersebut tentu dengan menolaknya
dengan sopan.
Tourist Scams in London UK
1. Pembaca Kartu Nirsentuh di Tube
Scammers banyak membawa pembaca kartu nirsentuh yang
mendekatkan alat tersebut ke tempat biasanya wisatawan
menyimpan kartu seperti saku belakang atau bagian depan ransel.
Pemindaian ini berlangsung beberapa detik hingga membuat
wisatawan tidak menyadarinya.
Untuk melindungi hal tersebut maka disarankan
membungkus kartu dengan kertas timah sebagai penghalang sinyal
nirsentuh.
2. Tiket Teater Palsu di Leicester Square
Jika mencari tiket menit terakhir disebuah teater, biasanya
banyak penipu menjual tiket palsu dengan harga yang lebih
menggiurkan, terutama di Leicester Square.
Agar terhindar penipuan tersebut maka wisatawan
direkomendasikan membeli tiket dari box office berlisensi atau dari
teater itu sendiri. Tentu berhati-hati pula dengan para penjual
individu di teater.
3. Pencuri Pemotong Tas
Pencuri pemotong tas beroperasi dengan memotong bagian
bawah dengan pisau dan menempatkan tas lain di bawahnya untuk
menangkap isi tas.
Wisatawan diharapkan waspada saat membawa tas melewati
tempat-tempat ramai di London. Lebih disarankan membawa tas
berada di bagian depan.
4. Produk Desainer Palsu
Penjual jalanan yang berada di pasar London sering kali
menawarkan banyak pilihan barang palsu yang terlihat sangat mirip
dengan barang mewah.
Bagi wisatawan yang mencari produk asli maka disarankan
daatang ke Regents Street dan Bond Street yang tersedia berbagai
toko desainer mewah.
5. Kolektor Amal Palsu
Kolektor amal palsu ini memanfaatkan individu yang baik hati
dan simpatik yang ingin menyumbangkan sejumlah uangnya ke para
penipu yang menyalahgunakan uang sumbangan tersebut.
Bagi wisatawan yang ingin menyumbangkan uangnya, lebih
baik meminta bukti dokumen resmi badan amal tersebut dan
pastikan terdaftar juga berlisensi.
6. Meminjam Ponsel
Scammers akan meminjam telepon dengan alasan bahwa
kehilangan anak atau tas mereka telah dicuri.
Meskipun ada beberapa kasus yang murni korban kriminal,
namun wisatawan diharapkan berhati-hati saat meminjamkan
ponsel kepada seseorang dan pastikan terlihat saat mereka
menggunakan ponsel.
7. Kamera ATM
Penambahan kamera yang menempel dan mengarah pada
layar mesin ATM biasanya digunakan untuk merekam nomor PIN
dan detail kartu.
Demi tetap terjaga aman privasi kartu ATM, maka wisatawan
harus berhati-hati dengan mengecek sekitar mesin ATM. Jika ada
hal mencurigakan, hindari mesin dan lapor ke bank bersangkutan.
8. Pengalihan Perhatian Koran
Penipuan yang datang dengan meletakkan koran di atas
ponsel atau dompet wisatawan yang sedang duduk bersantai.
Biasanya penipu akan memulai percakapan kemudian ketika pergi,
penipu mengambil koran bersama dengan barang berharga
wisatawan.
Tentu dengan menyimpan barang berharga di tas yang
tertutup dan aman, akan terhindar hal criminal tersebut.
9. Pencuri Bersepeda
Wisatawan yang berada di trotoar menggunakan telepon
atau memegang tas di tangan merupakan incaran pencuri yang
menggunakan sepeda atau sepeda motor yang meluncur
disepanjang jalan dengan kecepatan tinggi.
Wisatawan diharapkan tidak menggunakan ponsel atau
mengeluarkan barang berharga di area umum.
Karakteristik Wisatawan India
 Turis yang datang ke Indonesia bertipe pasangan muda.
 Biasanya turis berstatus sebagai karyawan dengan insentif yang
cukup tinggi dari perusahaan mereka bekerja.
 Tentu banyaknya pasangan muda yang datang dengan tujuan
honeymoon.
 Turis India suka mengkonsumsi makanan vegetarian/non daging.
 Jika turis yang datang dari daerah Mumbai di India tergolong kelas
ekonomi menengah ke atas yang bisa menghabiskan uang sebanyak
1.000 dollar dalam sekali berkunjung.
Faktor Pendorong Wisatawan India ke
Indonesia
 Persamaan seni dan budaya Hindu yang berada di Pulau Bali.
 Mempererat hubungan keluarga dan pemenuhan keinginan.
 Destinasi wisata Indonesia yang memiliki suasana romantis, dimana
rata-rata turis India yang datang didominasi pasangan muda.
 Rasa jenuh yang menimbulkan keinginan bepergian untuk sementara
waktu, bersantai dan menikmati waktu dengan keluarga/teman.
 Pengalaman dalam mempelajari keunikan dari setiap daerah yang
dikunjungi.
 Perjalanan wisata sebagai bentuk kelas social.
Faktor Penarik Wisatawan India
 Tersedia fasilitas cukup lengkap seperti akomodasi, transportasi,
restaurant, sarana rekreasi, karaoke, SPA dan tatoo, serta toko
cinderamata.
 Potensi sumber daya pariwisata yang beragam, mulai dari wisata
alam, budaya serta wisata buatannya sangat diminati setiap
wisatawan.
 Harga juga menjadi pertimbangan, terlebih jika banyaknya tawaran
diskon, harga bisa dinegosiasikan, dan harga sesuai budget.
Stereotype India
1. Makanan India
Makanan India yang berada di warung pinggir jalan terkadang sedikit
diragukan kebersihannya. Selain itu ada stereotip lain bahwa semua
makanan India pedas. Tapi sebenarnya tidak semua makanan, ada
hidangan Dal Makhani dan sup miju-miju.
2. Orang India adalah Pawang Ular
Praktek ular menawan tidak legal di beberapa tempat dan karena itu
dilarang di India, meskipun beberapa pawang ular masih ada sampai
sekarang. Praktek ular paling menarik dilakukan di Rajasthan oleh suku
Kalbeliya nomaden, kasta pawang ular.
3. Orang India itu miskin, tapi bahagia
Banyak pelancong terkejut melihat situasi kemiskinan di mana banyak
orang tinggal di India, menghadapi kesulitan hari ke hari dengan
senyuman. Tetapi bertentangan dengan kepercayaan populer, tidak
seluruh negeri itu miskin. Bahkan belakangan ini warga kelas menengah
yang berkembang pesat muncul karena peningkatan pendidikan dan
pekerjaan.
4. India kacau dan terabaikan
Meskipun India negara dengan perlengkapan cukup buruk dan lalu
lintasnya terkadang kacau, di India juga ada taman, hotel mewah dan
pusat perbelanjaan, restoran bagus dan klub malam berlimpah untuk
hiburan wisatawan.
5. Orang India berbicara bahasa Hindi
Banyak orang keliru bahwa kata "Hindu" mengacu pada agama dan
bahasa resmi India. Namun, hal ini tidak terjadi karena bahasanya
disebut bahasa Hindi sedangkan penganut agama Hindu disebut orang
Hindu.
Banyak orang India tidak berbahasa Hindi terutama terjadi di India
selatan, di mana orang India berbicara bahasa asal Dravida. Bahkan,
bahasa Hindi bahkan tidak diajarkan di banyak sekolah. Setiap wilayah
di India memiliki bahasanya sendiri. Bahasa Hindi diucapkan dalam
bentuknya yang paling murni di India utara.
6. Semua wanita India memakai sari
Sari adalah pakaian tradisional wanita India dan ikon budaya. Kata "sari"
berasal dari bahasa Sansekerta dan berarti "pita kain" karena kostum ini
dibuat dengan selembar kain tanpa jahitan yang dililitkan.
Namun, wanita India tidak hanya mengenakan sari. Mereka juga
memakai jenis pakaian lain, baik formal maupun kasual. Pemakaian
sehari-hari ada wanita yang memakai salwar kameez (terdiri dari tunik
longgar dan celana yang dipadukan dengan syal) terutama di India Utara.
7. Orang India melakukan yoga dan mengucapkan Namaste
Banyak orang asing menganggap India dan budayanya sebagai kiblat
spiritual. Namun, tidak semua orang India memasukkan yoga ke dalam
kehidupan sehari-hari mereka. Ini adalah stereotip.
Namaste atau ‘namaskar’ adalah salah satu dari lima bentuk salam
tradisional yang disebutkan dalam kitab suci Hindu kuno, Veda. Jadi
kata namaste digunakan untuk situasi formal atau untuk berinteraksi
dengan orang yang lebih tua.
8. Sapi Berkeliaran di Jalan
Dalam Negara India, sapi adalah hewan suci. Namun sapi di India
banyak terlihat berjalan-jalan di sudut kota mana pun. Tentu sapi
tersebut berjalan dengan tenang di lalu lintas, jadi pengemudi harus
berhati-hati untuk menghindari kecelakaan.

Anda mungkin juga menyukai