Anda di halaman 1dari 5

1.

Personal Grooming
Singkatnya, pengertian personal grooming adalah penampilan diri. Ya, suka atau
tidak suka, ketika Anda memasuki dunia kerja profesional, Anda harus
memperhatikan penampilan. Hal ini didasari karena penampilan yang tepat bisa
membuat orang lain terpikat pada kepribadian Anda, yang kemudian berimbas positif
pada pekerjaan atau profesi Anda.
1.Mampu menguasai diri, tenang, segar, rapi, bersih serta berpenampilan simpatik.
2. Mampu menciptakan suasana gembira dan sopan menurut kepribadian bangsa
Indonesi
3. .Mampu memberi pelayanan dan perlakuan yang baik kepada wisatawan dengan
tidak meminta tip, menjajakan barang dan meminta komisi.
 Jika berwisata ke pantai, maka memakai pakaian kasual yang menarik,
yang yaman dan berbahan adem
 Jika berwisata di gunung, memakai jaket tebal dan sweters
 Jika di musioum dan kota, memakai topi dan berpakaiaan kasual

2. Mempersiapkan perangkat perjalanan sesuai Protokol 5M.

Yang simaksud perangkat berarti alat. jadi alat yg digunakan apa saja.

1. gps biar bisa tetap mengetahui lokasi kita.

2. kertas peta, ini apabila hp buat gps lowbatt

3. HT (hand talk), agar bisa tersambung ke menara kontrol dan bisa memberikan
kabar terkini.smart wach dan pengeras suara.

4. Saat Pandemi covid, ditambah dengan Masker, Hand Sanitizer, dan kotak P3K

5. mempersiapkan denah tempat duduk saat di dalam bus sesuai protokol kesehatan

3. Melakukan Penjemputan Wisatawan


3 Orang yang Berperan Dalam Penjemputan Wisatawan
1. Driver. Driver wisata akan melakukan sebuah proses penjemputan tamu wisata
ketika tamu mengambil paket wisata individual yang mengantarkan selama
berwisata dan mengatarkan kembali setelah berwisata ke stasiun, dan bandara.
2. Tour Guide. Istilah lainnya sering disebut dengan pemandu wisata yang
ditugaskan untuk trip rombongan.
3. Tour Leader.  Tour Leader ini adalah ketua rombongan yang disediakan untuk
mendampingi Tour Guide. dan menggunakan jasa pemandu wisata lokal.

8 Hal yang Perlu Dipersiapkan untuk Penjemputan Tamu Wisata (Wisatawan)


1. Jam Kedatangan Wisatawan (Estimate Time Arrival ) 
2. Jenis Maskapai Dan Nomer Penerbangan
3.  Nama Group Wisata / Tamu Wisata dan Nomer Telepon
4. Nama P.I.C atau Ketua Rombongan
5. Jumlah Total Peserta Wisata
6. Jumlah Peserta Balita dan Anak-Anak
7.  Mempersiapkan Paging Board, Baggage Tag dan Rangkaian Bunga Selamat
Datang 
8. Membawa serta ID Card dan Memperkenalkan Diri

4. Contoh Salam Pembuka Saat Menjemput Wisatawan


Sebagai contohnya, berikut ini adalah percakapan antara turis dan
pemandu wisata yang menjemputnya di bandara.
A: Excuse me, are you the tour guide that is supposed to pick me up from the
airport? (Permisi, apakah Anda pemandu wisata yang seharusnya menjemput saya
dari bandara?)
B: Yes, I’m here to pick up Mr. Julian Estefan. Are you him? (Iya, saya di sini untuk
menjemput Pak Julian Estefan. Apakah Anda adalah beliau?)
A: Yes, I’m Julian Estefan. Thank you for picking me up. I wouldn’t know where to
go otherwise. (Iya, saya Julian Estefan. Terima kasih telah menjemput saya. Saya
tidak tahu harus ke mana jika tidak dijemput)
B: No problem. Do you want me to help with your belongings? My car is just outside
at the parking lot. (Tidak masalah. Apakah Anda ingin saya membantu membawa
barang bawaan Anda? Mobil saya ada di luar di tempat parkir)
A: It’s okay, I can handle my bags all by myself. Let’s go then (Tidak apa-apa. Saya
bisa membawa tas saya sendiri. Mari pergi kalau begitu)

5. Breefing dan penjelasan tentang protokol kesehatan saat berwisata


Sebelum melakukan wisata, hendaknya tour guide melakukan breefing terkait dengan
menerapkan protokol kesehatan di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif (ekraf)
dengan panduan pelaksanaan cleanliness, health, safety, and environmental
sustainability (CHSE) untuk pencegahan serta pengendalian Covid-19 di sejumlah
destinasi wisata
1. Wisatawan Sudah divaksin
2. Kondisi wisatawan harus sehat
3. Perilaku hidup sehat
4. Jangan menyentuh benda sembarangan
5. Gunakan pembayaran non tunai
6. Segera periksa jika ada gejala
7. Mempersiapkan rencana, jika ada kondisi darurat
Contohnya adalah:
Tour guide: Kuta beach is actually a nice spot for snorkling, surfing, riding
a boat and swimming. There are place to rent equipment for snorkling,
surfing board and some street vendors. There is also a homestay, but we will
not stay there.
(Pantai Kuta adalah tempat yang bagus untuk snorkling, berselancar, naik
perahu dan berenang. Ada tempat penyewaan alat snorkling, papan selancar
dan penjaja makanan. Ada juga yang menyewakan tempat tinggal, tetapi kita
tidak akan menginap di sana.)
6. Informasi Aksebilitas dan Dayatarik tempat wisata
1. Mempersiapkan diri untuk pelaksanaan “guiding”
2. Mempersiapkan materi pemanduan baik materi obyek wisata maupun
lingkungan sekitar
3. Memastikan kenyamanan tamu saat berwisata
4. Tindakan pemanduan yang ramah, humoris informatif di kendaraan dan di
obyek
Contohnya adalah :
Tour guide: Okay, we are heading to Narmada park. It was the house of Anak
Agung Ngurah Karang Asem, Mataram Lombok King of 18th century. It
used to be place of rest and ritual. There are Balai Petirtaan pond of which
water comes from Mount Rinjani and Paresak park that has turned into fruit
garden. In November and December Narmada park becomes a ritual place
for Hindu. Before we get there, I want to inform you that you have to dress
well and be polite.
(Baik, sekarang kita menuju Taman Narmada. Dulu taman ini adalah rumah
Anak Agung Ngurah Karang Asem yang merupakan Raja Mataram Lombok
pada abad 18. Dulunya tempat itu digunakan sebagai tempat peristirahatan dan
ritual. Ada juga kolam Balai Petirtaan yang airnya berasal dari Gunung Rinjani
dan taman Paresak yang sekarang sudah ebrubah menjadi kebun buah. Pada
bulan November dan December taman Narmada menjadi tempat ritual bagi
umat Hindu. Sebelum kita sampai, saya ingin menginformasikan agar Anda
berpakaian rapi dan bersikap sopan.)
5. Menyampaikan kesimpulan kunjungan
6. Mengantar wisatawan sampai di titik perpisahan dengan tamu.
7. Membantu memberi solusi jika terjadi keterlambatan kepulangan
7. Kebutuhan khusus wisatawan dan cara mengatasinya
1. Kehilangan Paspor traveling: ada cara yang aman untuk menyelamatkan
kamu jika paspor tidak sengaja hilang. Simpan salinan yang berwarna di
tempat aman seperti kamar hotel, koper, tas, dan lainnya. Jangan lupa simpan
juga softcopy di Drop Box,  Google Drive, atau kirim lewat e-mail pribadi.
2. Barang Hilang atau Bagasi Nyasar di Maskapai: langkah cepat yang harus
kamu lakukan adalah hubungi customer servicemaskapai yang bersangkutan,
buat laporan kehilangan di layanan Lost and Found, dan tunggu informasi
dari pihak maskapai. 
3. Dirampok dan ditipu: Perhatikanlah barang bawaan yang dibawa ketika
traveling. Sebaiknya kamu cukup membawa barang penting, seperti dompet,
handphone, dan obat-obatan yang ditaruh di tas kecil dan diposisikan di
bagian depan. Bawa sejumlah uang di kantong celana atau baju untuk jaga-
jaga. Untuk modus penipun jangan mudah percaya dengan orang asing dan
kalau memungkinkan bersikaplah layaknya warga lokal. seperti penipuan
argo taksi, harga merchandise yang terlampau mahal, dan harga makanan
yang tidak sesuai dengan daftar menu.
4. Lupa Bawa Obat-obatan Penting: jangan lupa sediakan obat-obatan,
seperti obat untuk masuk angin, pusing, flu, demam, mual, keram kaki,
alergi, dan lainnya. Nah, jika kamu punya riwayat penyakit tertentu, bawalah
obat sesuai resep dokter sebagai pertolongan pertama.
5. Ketinggalan Pesawat atau Kereta: Segera telepon pihak bersangkutan
untuk menanyakan kebijakan refund atau mungkin keringanan biaya untuk
membeli tiket baru.  Beberapa caranya adalah pasang alarm dua jam sebelum
waktu keberangkatan agar bisa bersiap-siap atau pesan akomodasi yang
dekat dengan transportasi keberangkatan.
8. Menjelaskan waktu kunjung destinasi wisata
Tour guide: After that you will be given 30 minutes of free time to enjoy the
surrounding scenery. It is expected to regroup at this location at 13.00 to continue
the next journey. (Setelah itu Anda akan diberikan waktu bebas selama 30 menit
untuk menikmati pemandangan sekitar. Diharapkan berkumpul kembali di lokasi ini
pada pukul 13.00 untuk melanjutkan perjalanan berikutnya.)

9. Menyampaikan panduan dan menerangkat destinasi wisata secara detail.

Contohnya sebagai berikut:

“Untuk tujuan perjalanan selanjutnya kita akan mengunjungi Taman Narmada.


Silahkan semuanya langsung menaiki bus. Diharapkan semuanya berpakaian dengan
rapi dan menjadi sikap selama di sana, karena Taman Narmada merupakan tempat
suci yang bermakna.

Kita telah sampai di Taman Narmada. Dahulu taman ini adalah rumah dari
anak Agung Ngurah Karang Asem yang merupakan Raja Mataram Lombok yang
menjabat pada abad ke 18. Dahulu tempat ini digunakan sebagai tempat ritual dan
juga peristirahatan.
Ada kolam Balai Petirtaan yang airnya bersumber dari taman Peresak dan
Gunung Rinjani yang sekarang sudah berubah menjadi sebuah kebun buah. Pada
bulan November hingga Desember, Taman Narmada menjadi salah satu tempat ritual
bagi umat Hindu.

Setelah menikmati keindahan budaya Taman Narmada, selanjutnya kita akan


menikmati sajian khas kota Lombok sebelum kembali ke Hotel.”

10. Menyamapaikan Tour guide secara atraktif


Tour guide dengan kemampuannya untuk memberi penjelasan, petunjuk, dan
bimbingan yang benar – benar bermakna (informatif), mudah dipahami (komunikatif),
dan menarik (atraktif) ia sanggup membuat sesuatu yang sempit dan dangkal menjadi
sesuatu yang luas dan mendalam. 
Tour Guide harus secara sungguh – sungguh dapat mendeskripsikan dan
mendistribusikan produk wisata dengan baik, benar, tepat, prodesural dan standar

11. Salam Penutup


Contohnya sebagai berikut.

“Demikian jadwal tour kita hari ini, saya berharap Anda bisa menikmati
banyak waktu yang menyenangkan dan mendapatkan pengalaman liburan yang
berharga. Terima kasih telah memilih Asoka Tour sebagai partner perjalanan Anda.
Sampai jumpa di lain kesempatan.”

Anda mungkin juga menyukai