Ada banyak faktor yang perlu diperhatikan saat berbisnis valas, baik itu jual
beli mata uang fisik maupun trading forex. Diantaranya adalah dinamika
ekonomi Dunia, kepemilikan data terkini yang akurat dan bisa
dipertanggungjawabkan, serta pemahaman akan risiko. Namun ketiga
unsur ini sering diabaikan oleh orang awam, sehingga mereka terjebak
dalam penipuan valas. Berikut ini beberapa penipuan valas yang paling
populer versi seputarforex:
100,000 USD Tahun 1934 bergambar Woodrow Wilson itu tak ada
nilainya.
Profil Gold
Certificate 100,000 USD Tahun 1934 Yang Banyak Dipalsukan
Apakah uang yang mereka jual asli? Ya, besar kemungkinan uang Dinar
Irak yang mereka jual itu asli. Masalahnya, nilai mata uang itu hampir
tidak mungkin meningkat. Ini karena realitanya:
1. Irak adalah negara yang terus bergelut dengan konflik antar sekte
dan antar suku selama berpuluh tahun. Tiga kelompok utama: Syiah,
Sunni, dan Kurdi, tidak bisa merasa rela jika pihak lainnya berkuasa.
Konflik ini sudah berurat berakar, sehingga kecil sekali kemungkinan
negeri ini akan damai dan perekonomiannya stabil kembali. Padahal
tanpa stabilisasi, nilai tukar suatu negara mustahil menguat. Status
sebagai "negara produsen minyak" pun bukanlah jaminan bahwa
suatu negara bisa menjadi kaya dan berjaya. Faktanya, sejumlah
negara penghasil minyak telah dan tengah mengalami resesi
berulangkali, termasuk Rusia, Venezuela, dan lain-lain. Tak peduli
seberapa besar simpanan kekayaan alam sebuah negara, jika
negara itu tak punya kemampuan untuk mengelolanya, maka
negara tersebut selamanya tidak akan maju.
2. Perdagangan mata uang sangat bergantung pada likuiditas. Berbeda
dengan tanah atau emas yang merupakan aset penyimpan kekayaan
jangka panjang, nilai riil suatu mata uang sebenarnya berkurang dari
waktu ke waktu. Umpamakan saja 1000 Rupiah dulu bisa digunakan
untuk membeli sekantong permen, sekarang hanya bisa beberapa
biji saja. Dengan demikian, kemampuan mata uang untuk
menghasilkan keuntungan didapat hanya dari pertukarannya dengan
mata uang lain dalam jangka pendek. Jika Anda tidak bisa
menemukan pembeli bagi mata uang yang Anda miliki dengan
mudah saat ini, maka bisa dikatakan bahwa mata uang itu tidak
bisa dipertukarkan maupun menghasilkan keuntungan. Hingga
kini, Dinar Irak termasuk mata uang yang paling sulit diperjualbelikan
baik via Money Changer maupun bank; dan ini saja seharusnya
sudah membuat Anda ragu untuk berinvestasi dalam mata uang
Dinar Irak.
3. Negara manapun bisa mengganti, me-redenominasi, maupun
mendevaluasi mata uangnya kapan saja. Sudah banyak kejadian
dimana negara-negara mengganti mata uang karena satu atau lain
alasan, dan bahkan ada yang telah melakukan redenominasi dimana
1 juta uang lama dipertukarkan hanya dengan nilai 1 uang baru.
Negara-negara dalam kondisi rapuh dan inflasi tinggi termasuk yang
paling mungkin melakukan hal ini. Setelah penggantian semacam itu,
Penipuan valas telah eksis sejak bertahun-tahun lampau, tetapi hingga kini
korbannya masih banyak bertebaran. Salah satu sebabnya adalah, korban
atau keluarga korban masih menyimpan valas yang dijadikan bahan
penipuan tersebut tanpa menyadari bahwa kertas-kertas tersebut kadang
tidak lebih baik dari sampah.
Selain itu, penipuan mata uang asing seperti ketiga kasus marak yang
diulas dalam artikel ini akan sulit dimintakan untuk diusut kepada polisi.
Masalahnya adalah, kasus seperti ini seringkali melibatkan lembaran
sungguhan meski itu hanya uang novelty. Dalam kasus Satu Juta Euro
Commemorative, misalnya, kepolisian di Lucknow, India, sempat
menangkap beberapa orang yang menyebarkan lembaran tersebut di
tahun 2010, tetapi tidak bisa menjatuhi hukuman karena uang yang
disebarkan adalah benar-benar uang Euro commemorative. Para penipu
itu memanfaatkan ketidaktahuan masyarakat; bahwa itu tidak berlaku
sebagai alat pembayaran seharusnya sudah menjadi fakta yang diketahui
umum. Dalam kondisi ini, kita sendiri yang mesti berhati-hati agar tidak
tertipu.