Anda di halaman 1dari 26

GEDSI

Gender, Disabilitas & Inklusi Sosial


GAMBARAN PEMBAHASAN
1: Gambaran Keadilan
Penjelasan tentang konsep keadilan

2: Pengarusutamaan GEDSI
Konsep pengarusutamaan, tujuan, dan teori perubahan

3: Kesetaraan Gender, Disabilitas, dan Inklusi Sosial


Penjelasan tentang Gender, Disabilitas, dan Inklusi Sosial serta hubungannya dalam praktek program Roots
01
MELAHIR
KAN
02
MENAN
GIS
03
MEMAS
AK
04

BAPER
05
MENYUS
UI
06
SKINCA
RE
“ Lalu Apa Perbedaan
Jenis kelamin dan Gender ? ”
Ini dia
perbedaanny
Jenis Kelamin
a Gender
kepercayaan, perilaku, dan
Karakteristik dan peran ekspektasi (harapan) yang orang-
biologis yang membedakan orang miliki terhadap kita karena
perempuan dan laki-laki kita terlahir sebagai seorang laki-
laki atau perempuan
ketika kita mengasosiasikan
sesuatu hanya untuk laki-laki
dan perempuan, hal tersebut
dikenal sebagai sebuah ‘peran
gender’ atau ‘norma gender’.
Peran Norma
Gender Gender
ketika orang-orang ketika orang-orang
mengatakan bahwa mengatakan bahwa perilaku-
pekerjaan- pekerjaan perilaku tertentu lebih
tertentu lebih sesuai normal atau dapat diterima
untuk laki-laki untuk laki-laki atau
atau perempuan. perempuan.
Apakah perbedaan antara
kedua gambar ini?
Apakah perbedaan antara
kedua gambar ini?

Inequality (ketidaksetaraan) Equality (kesetaraan)

Equal Treatment (perlakuan sama) Equity (perlakuan adil)


Pengarusutamaan GEDSI

Sebuah upaya agar setiap anak laki-laki maupun


perempuan (termasuk anak disabilitas) dari berbagai
kelompok sosial dapat diakomodasi kepentingannya
sehingga hak-hak mereka tidak terabaikan dan dapat
dilindungi oleh negara maupun pemangku
kepentingan di masyarakat
Tujuan Penerapan Prinsip GEDSI
• Memastikan seluruh siswa mempunyai
Kesempatan yang sama untuk menjadi
Agen Perubahan atau menjadi
Penerima Manfaat dan dapat terlibat
dalam Program Roots

• Pentingnya mengakomodasi
keberagaman sehingga semua siswa
mendapatkan akses yang setara
terhadap pembelajaran Roots baik itu
dari aspek gender, latar belakang sosial
ekonomi, kelas sosial, kondisi fisik,
disabilitas, agama, ras, atau suku
mereka.
GEDSI : Teori
Jika Perubahan

• Jika siswa laki-laki dan


Kemudian
perempuan, penyandang
disabilitas dan siswa yang
Siswa diberdayakan
Sehingga
rentan lainnya memiliki
akses, pengambilan untuk mencapai haknya
keputusan dan partisipasi untuk menyatakan
yang sama di lingkungan pendapatnya dan
sekolah potensi penuh siswa
siswa yang rentan dapat
Siswa memiliki terpenuhi kebutuhan
• Terbentuk sistem yang
kesetaraan, keadilan, aspek
setara, adil, dan inklusif di
tanggung jawab perkembangannya
tingkat individu dan
komunitas sekolah bersama, dan hubungan
yang seimbang
Kesetaraan Gender dalam Program Roots

• Semua siswa mempunyai kesempatan yang sama untuk


menjadi agen perubahan program Roots
• Semua siswa mempunyai kesempatan yang sama untuk
menjadi penerima manfaat dari program Roots
• Segala bentuk aktivitas dalam program Roots
memungkinkan ditujukan baik untuk siswa laki-laki dan
siswa perempuan
• Segala bentuk contoh-contoh yang diberikan menunjukan
keseimbangan antara siswa laki-laki dan siswa
perempuan
Apa itu Kekerasan Terhadap Anak

Kekerasan adalah setiap perbuatan terhadap anak yang menyebabkan kesengsaraan atau
penderitaan secara fisik, psikis, seksual, dan/atau penelantaran, termasuk ancaman untuk
melakukan perbuatan, pemaksaan, atau perampasan kemerdekaan secara melawan hukum

Undang-Undang No.35 Tahun 2014 tentang Perubahan atas UU No.23 Tahun 2002 tentang
Perlindungan Anak

PERUNDUNGAN ADALAH SALAH SATU BENTUK KEKERASAN


Disabilitas

Penyandang disabilitas merupakan salah satu bagian dari


kelompok rentan dimana mereka masih dianggap sebagai
penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS). Cara
pandang masyarakat tersebut berimplikasi pada penempatan
disabilitas sebagai kelompok rentan terhadap marginalisasi,
diskriminasi dan pengecualian di dalam masyarakat. Selain
hal tersebut, faktor lingkungan dan interaksi individu dengan
lingkungan juga turut berkontribusi dalam melahirkan
hambatan bagi disabilitas.
Disabilitas

• Hak pendidikan untuk penyandang disabilitas


berdasarkan UU No 8 Tahun 2016 lainnya adalah “ warga
negara mempunyai hak yang sama untuk memperoleh
pendidikan yang bermutu. Warga negara yang
mempunyai kelainan fisik, emosional, mental, intelektual,
dan/atau sosial berhak memperoleh pendidikan khusus”.
• Warga negara yang memiliki potensi kecerdasan dan
bakat istimewa berhak memperoleh pendidikan khusus
dan pendidikan khusus dapat dilaksanakan melalui
lembaga pendidikan khusus (SLB) atau inklusif
(terintegrasi ke dalam lembaga pendidikan reguler),
Pencegahan Perundungan
bagi Anak Disabilitas

• Ajari anak bahwa setiap orang berbeda dalam hal


bakat dan keahlian masing-masing, baik yang lahir
sempurna ataupun yang dilahirkan dengan
keterbatasan.
• Ajari siswa untuk empati, saling menghargai ,
menghormati, dan memperlakukan orang lain dengan
baik.
• Penerapan di sekolah atau di kelas bisa dilakukan saat
kegiatan diskusi atau bekerja sama, yaitu
membaurkan siswa disablitas dengan siswa normal
lainnya dalam kelompok.
Inklusi Sosial

• Inklusi sosial adalah kondisi semua individu atau


kelompok masyarakat dapat berpartisipasi tanpa melihat
latar belakang dari masyarakat atau kelompok tersebut
• Pentingnya mengakomodasi keberagaman sehingga
semua siswa mendapatkan akses yang setara terhadap
pembelajaran Roots baik itu dari aspek latar belakang
sosial ekonomi, kelas sosial, kondisi fisik, disabilitas,
agama, ras, atau suku mereka.
• Istilah inklusi untuk menunjukkan penerimaan sosial oleh
teman sebaya dan memiliki teman yang peduli, sedangkan
iklim inklusif mengacu pada lingkungan yang dicirikan
oleh hubungan teman sebaya yang positif dan
keharmonisan antarkelompok. Dengan berfokus pada
pengalaman sosial dan hubungan di berbagai identitas
dan atribut siswa
Lalu apakah ini konsep
inklusi sosial ?
MATUR
SUWUN Follow Kami di :

!
CREDITS:
InstagramThis @lpaklaten
presentation
template was created by Slidesgo,
Tiktok @lpaklaten
including icons by Flaticon, and
www.lpaklaten.org
infographics & images by Freepik

Anda mungkin juga menyukai