Anda di halaman 1dari 38

LAPORAN PRAKLINIK

PROFESIONALISME
PADA MANAJEMEN
PELAYANAN KEBIDANAN
Di TPMB Bdn. Yuny
Kusumaningsih,STr.Keb
01 02
Alvina Eka Maghfira Melati Putri Aridhany
(202005009)
(202005008)

03 04 AGGOTA KELOMPOK
Syilla Imania Nafa Khatus Saharia
(202005012) (202005013)

05 06
Musyarifah Nurul U.A Maulina Puspitasari
(202005015) (202005016)
Manajemen adalah ilmu atau seni Manajerial Asuhan
bagaimana sumber daya secara
efisien, efektif dan rasional untuk
Kebidanan
mencapai tujuan organisasi yang di TPMB
telahditetapkan sebelumnya.
Pelayanan kebidanan merupakan
bagian dari integral dari
pelayanan kesehatan yang
berfokus pada pelayanan
kesehatanperempuan, bayi baru
lahir dan anak balita.
Manajemen pelayanan kebidanan adalah suatu
metode pengaturan, pengorganisasian pikiran
dan tindakan dalam suatu urutan yang logis dan
menguntungkan bagi pasien maupun bidan.
Dalam pelayanan kebidanan, manajemen
adalah proses pelaksanaan pemberian
pelayanan kebidanan untuk memberikan
asuhan kebidanan kepada klien dengan tujuan
menciptakan kesejahteraan bagi ibu dan anak,
kepuasan pelanggan dan kepuasan bidan
sebagai provider.
Faktor pokok yang berperan penting dalam menetukan
keberhasilan manajemen kebidanan

Dampak (impact)
Input (masukan) Proses (process)
segala sesuatu yg dibutuhkan untuk dapat langkah yang harus dilakukan Dampak (impact) adalah
melaksanakan pekerjaan manajemen. untuk mencapai tujuan yang telah akibat yang ditimbulkan oleh
Input (struktur), ialah segala sumber ditetapkan. Pada umumnya, proses output.
dayayang diperlukan untuk melakukan ataupun fungsi manajemen Untuk manajemen
pelayanan kesehatan, seperti SDM, dana, merupakan tanggung jawab kesehatan dampak yang
obat, fasilitas, peralatan, bahan, teknologi, pimpinan.(Planning, Organizing, diharapkan adalah untuk
organisasi, informasi dan lain- lain. Actuating, Controlling,). meningkatkan derajat
kesehatan.
, Contoh dengan adanya
Output Sasaran (target Polindes, masyarakat bisa
Output adalah hasil dari suatu pekerjaan group) lebih aktif ikut serta pada
Macam sasaran: setiap program kesehatan.
manajemen. Output adalah hasil yang 1. Sasaran langsung (direct Peningkatan derajat
dicapai dalam jangka pendek, misalnya target group) kesehatan dapat tercapai jika
akhir dari kegiatan pemasangan infus, 2. Sasaran tidak langsung kebutuhan (needs) dan
sedangkan outcome adalah hasil yang (indirect target group) tuntutan (demands)
terjadi setelah pelaksanaan kegiatan
perseorangan/masyarakat
jangka pendek misalnya tromboplebitis
dapat dipenuhi.
setelah 3x24 jam pemasangan infus.
● Manajemen operasional perlu diperhatikan untuk memastikan

Pengelolaa
pelayanan kebidanan dapat dilaksanakan dengan biaya efisien, tepat
waktu, aman, dan kualitas pelayanan baik untuk menjamin

n
kepuasan klien/pelanggan.
● Pengelolaan yang efisien terhadap sarana dan perlengkapan

Manajeme
pelayanan mulai dari pencatatan, monitoring penggunaan,
perencanaan pengadaan, pembelian, penerimaan, penyimpanan,

n
pemeliharaan sangat berpengaruh terhadap kelancaran operasional
pelayanan. Oleh karenanya pada setiap titik pengelolaan perlu

Operasion
dilakukan secara sistematis dan terencana.
● Keberhasilan organisasi mencapai tujuan didukung oleh pengelolaan

al
faktor-faktor antara lain Man, Money, Machine, Methode dan
Material. Pengelolaan yang seimbang dan baik dari kelima faktor
tersebut akan memberikan kepuasan kepada kostumer baik
kostumer internal maupun eksternal.
Kolaborasi Interprofessional memastikan klien menjadi
pusat perhatian dalam memberikan asuhan. Klien
mendapat apa yang Dia butuhkan dari sistem
perawatan kesehatan - perawatan yang tepat pada
Manajemen waktuyang tepat dari penyedia yang tepat. Bidan
Pelayanan berkolaborasi dengan rekan perawatan kesehatan
Kebidanan dengan tentang perawatan klien individu, kebijakan masyarakat
Kolaborasi dan rumah sakit, dan strategi tingkat provinsi dan
Interprofessional perencanaan. Peran merupakan tingkah laku yang
dilakukan oleh orang lain terhadap seseorang sesuai
dengan kedudukan dalam suatu system. Dalam
melaksanakan profesinya, bidan memiliki peran sebagai
care provider, communicator, decision maker, community
leader, manager.
Praktek Mandiri Bidan (PMB) Bidan Y merupakan fasilitas kesehatan
pelayanan dasar berbasis ibu dan anak yang terletak di Desa Watesumpak Trowulan
Kabupaten Mojokerto. Lokasi tersebut berada di tengah pemukiman warga Desa
Watesumpak dan memiliki jarak dengan Puskesmas 300 meter, sementara jarak PMB Analisis Manajemen

dengan RSUD adalah 2 km. Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak merupakan prioritas Pengelolaaan Desain

utama dalam pembangunan kesehatan Indonesia. Bidan Y mendirikan PMB pada Lingkungan Ruang
tahun 1994 dan menjadi Bidan Desa, lalu Bidan Y tidak menerima pelayanan Periksa, Tempat
persalinan pada tahun 2016 karena Bidan Y sudah tidak menjadi Bidan Desa, dan Bersalin Sesuai Women
menyarankan pasiennya untuk bersalin di Bidan Desa yang sekarang. Pada tahun Center Care
2020 Bidan Y diangkat menjadi Bidan Koordinator di Puskesmas sehingga Bidan Y
lebih berfokus pada pelayanan di Puskesmas daripada di Tempat Praktik Mandiri
Bidannya sendiri. Kemudian pada tahun 2024, Bidan Y mulai pensiun dini dari
Pegawai Negeri dan mulai berfokus pada PMB nya sendiri.
Pengkajian dalam pelayanan di Praktek
Mandiri Bidan Y :

a. Memiliki STR yang berlaku hingga seumur


hidup, namun di TPMB tidak memampangkan
STR nya

b. Memiliki SIPB 2, yaitu SIPB di puskesmas


dan di Tempat Praktik Mandiri Bidannya,
namun di TPMB tidak memampangkan SIPB
nya

c. Memiliki sertifikat pelatihan APN, dll namun


di TPMB tidak memampangkan

d. Tidak memiliki sertifikat tambahan seperti


(komplementer/kecantikan)
Ruang Tunggu
Bangunan tempat praktik bidan mandiri BidanY
Ruangan bersih dan nyaman,

Belum memasang papan nama praktik Bidan Y, terletak didepan rumah terdapat

bangunan permanen dan menetap mulai tahun kursi tunggu kayu coklat panjang

1994 hingga sekarang, dinding dan lantai dan merupakan ruangan yang luas.

tempat praktik berwarna terang yaitu berwarna Pada ruang tunggu tidak

putih tidak berpori dan mudah dibersihkan, terpampang poster-poster,

pintu keluar masuk ke ruang pasien terpisah dari seharusnya di ruang tunggu kita bisa

rumah tinggal Bidan Y, memiliki ruang tunggu memampangkan beberapa poster

pasien, ruang periksa ruang bersalin, ruang mengenai edukasi-edukasi, alur SOP

nifas/rawat inap, kamar mandi/WC. pengendalian infeksi dan patient


safety.
Ruang periksa

Dinding berwarna coklat susu dan lantai berwarna putih terbuat dari
bahan keramik yang merupakan tidak tembus air dan mudah untuk
dibersihkan. Dinding berwarna coklat susu merupakan warna terang yang
menggambarkan ruangan lebih leluasa, karena jika ruangan berwarna
gelap maka akan menggambarkan suasana yang sempit. Ruangan bersih
tidak berdebu, terdapat jendela dan ventilasi untuk sirkulasi udara yang
cukup, kemudian terdapat gorden berwarna orange untuk menjaga privasi
pasien, dilengkapi meja, kursi dan tempat tidur untuk pemeriksaan. Pada
meja biasanya terdpat leaflet-leaflet untuk edukasi pada pasien, namun
hasilnya tidak ada. Pada ruang periksa terdapat alat antropometri seperti
timbangan BB, alat ukur TB, kemudian terdapat juga almari untuk bahan
habis pakai seperti obat, jarum suntik, kasa, dll. Pada ruang periksa tidak
tersedia tempat untuk mencuci tangan dengan air mengalir dan tidak
menempelkan poster-poster mengenai edukasi/SOP PMB.
Ruang Tindakan/ Ruang Persalinan

Bidan Y sudah tidak menerima pelayanan persalinan sehingga untuk peralatan persalinan
disimpan rapi di ruang bersalin. Namun, untuk salah satu contoh kriteria ruangan bersalin
yang sesuai dengan woman center care, yaitu misalnya penerangan cahaya 300 lux, warna cat
dinding hijau kebiruan dan terang karena dalam psikologi warna, warna tersebut dalam
kategori warna dingin yaitu warna yang memberikan nuansa kesejukan atau ketenangan,
warna-warna ini memberikan perasaan santai dan ketenangan untuk Ibu bersalin. Lalu,
peralatan medis diletakkan secara tidak terlihat oleh ibu bersalin, agar ibu tidak merasakan
takut dan cemas jika melihat peralatan medis. Kemudian memampangkan lukisan alam agar
lebih rileks dan tenang menghadapi persalinan. Untuk lebih nyaman dan rileks juga dapat
memperdengarkan musik klasik instrumental atau music alam yang tenang. Lalu, mengatur
suhu sesuai kebutuhan ibu. Dan memberikan aromaterapi untu memberikan pengharum
ruangan agar lebih nyaman dan rileks pada Ibu bersalin.
Ruang nifas/rawat inap ibu dan bayi
Bidan Y sudah tidak menerima pasien rawat inap
sehingga untuk ruangan nifas ini sementara dijadikan
tempat penyimpanan alat dan barang yang lain.
Namun, salah satu contoh kriteria ruangan nifas yang
baik yaitu, ruangan yang menyediakan kamar
mandi/wc di dalam, kemudian terdapat tempat tidur
yang nyaman dan suhu yang bisa diatur dengan sesuai
kebutuhan ibu, diberikan pengharum ruangan. Dan
apabila ingin memuaskan dan memanjakan ibu nifas
bisa dengan melakukan hairspa/kecantikan lainnya
agar ibu dapat merasa muda kembali disaat waktu
setelah melahirkan/postnatal
Analisis Alur Timbang Terima Pasien dan Alur Kepulangan Pasien

Alur Timbang Terima

Menurut Nursalam (2011) definisi timbang terima adalah suatu cara dalam
menyampaikan dan menerima sesuatu (laporan) yang berkaitan dengan keadaan
klien. Timbang terima merupakan kegiatan yang harus dilakukan sebelum
pergantian dinas. Selain laporan antar dinas, dapat disampaikan juga informasi
yang berkaitan dengan rencana kegiatan yang telah atau belum dilaksanakan.

Manajemen komunitas ini dilakukan di TPMB, sedangkan di TPMB bIdan Y


tidak memiliki asisten/partner yang lain. Sehingga tidak ada alur timbang terima
di TPMB Bidan Y.
Alur Kepulangan Pasien

Perencanaan pulang pasien adalah suatu rencana pulang pasien yang ditulis
di lembar catatan keperawatan yang merupakan tujuan dari perencanaan
perawatan pasien, yang akhirnya bertujuan untuk memberdayakan klien
untuk membuat keputusan dan berupaya untuk memaksimalkan potensi
untuk hidup secara mandiri, dan untuk memberdayakan pasien dengan
melalui dukungan dan sumber-sumber yang ada dalam keluarga atau
masyarakat (NCSS, 2006)

Manajemen komunitas ini dilakukan di TPMB Bidan Y yang sudah tidak


membuka pelayanan persalinan, sehingga sudah tidak ada pasien rawat inap
yang mengharuskan memakai alur kepulangan pasien.
Analisis Manajemen Pengelolaan Bahan Habis Pakai Termasuk Obat,
Vaksin, dan Alat dalam Pelayanan Kebidanan

a. Pada PMB Bidan Y melakukan pengelolaan obat dan bahan habis pakai
yang diperlukan hanya untuk pelayanan antenatal, keluarga berencana,
dan pelayanan yang lainnya kecuali untuk pelayanan persalinan normal,
bayi baru lahir dan kegawatdaruratan bayi baru lahir. Dikarenakan
Bidan Y sudah tidak membuka pelayanan untuk persalinan
b. Pada PMB Bidan Y untuk pemenuhan obat dan bahan habis pakai
melalui surat pesanan yang diperoleh dari apotek. Apabila, ada obat dan
bahan habis pakai yang tertinggal sedikit antara 3-5 barang, Bidan Y
langsung menghubungi pihak apotek dan menulis surat pesanan
kebutuhan obat, lalu pihak apotek mengantarkan obat ke tempat PMB
Bidan Y agar waktu bisa lebih efisien.
a. Pada PMB Bidan Y melakukan pengecekan stock tiap satu minggu sekali. Pada PMB Bidan Y
memiliki tempat almari obat kecil diletakkan di ruang periksa, dan terdapat almari besar untuk
obat juga diletakkan di ruangan dalam. Apabila dalam pengecekan stock di almari kecil sudah
tersisa 3-5 strip/barang maka Bidan Y mengambil obat/bahan habis pakai di almari besar yang
ada di ruangan dalam. Dan apabila di almari besar tersisa 3-5 strip/barang maka Bidan Y
langsung menghubungi Tenaga farmasi/apotek untuk pemenuhan obat dan bahan habis pakai di
PMB Bidan Y.
b. Pada PMB Bidan Y tidak melakukan vaksinasi/imunisasi, biasanya Bidan Y selalu mengarahkan
pasien yang ingin melakukan vaksinasi/imunisasi di Puskesmas/Bidan Desa/Pada saat Posyandu
c. Untuk alat, pada PMB Bidan Y pengelolaan alat habis pakai dilakukan sterilisasi alat kering
bekas pakai perawatan dan pelayanan pasien, karena PMB Bidan Y sudah tidak melayani
pelayanan persalinan, maka biasanya untuk alat yg di sterilisasi dengan cara di oven, kemudian
di simpan di tempat yang steril dan bersih adalah alat untuk pemasangan KB seperti alat cocor
bebek, sonde uterus dll.
d. Pada PMB Bidan Y pengelolaan limbah/sampah medis dibagi beberapa jenis dan tempat. Untuk
sampah medis yang ada di Bidan Y di tempatkan di kantong plastik infeksius berwarna kuning,
kemudian di bakar. Lalu, untuk sampah needle dan sampah ampul di buang di tempat sampah
anti bocor dan anti tusuk di kardus warna kuning (box safety), kemudian di
kumpulkan/disetorkan pada Puskesmas.
Analisis system rujukan
PENGELOLAAN DAN PELAKSANAAN SISTEM RUJUKAN DI PMB BIDAN Y

Pasien datang Pasien dilakukan Ditemukan tanda


dan melakukan anamnesa dan tanda bahaya pada
pendaftaran pemeriksaan oleh bidan pasien yang atau diluar
kewenangan bidan

Membuat informed Dilakukan prosedur Menjelaskan tanda


consent dan iformed rujukan sesuai bahaya keluhan dan
choise akan dengan aturan yang tindakan yang akan
dilaksanakanya rujukan ada dilakukan selanjutnya

menghubungi tempat Persiapan rujukan Pasien di rujuk (ke


yang akan menerima tempat sesuai dengan
(sesuai dengan keluhan
rujukan keluhan atau kemauan
atau kemauan pasien)
pasien)
PERSIAPAN DALAM RUJUKAN DI PMB BIDAN Y DENGAN BAKSOKU
• BIDAN
Dalam merujuk bidan mengarahkan kemana pasien di rujuk, biasanya untuk pasien kehamilan
bidan Y merujuk ke puskesmas untuk USG dan ANC terpadu untuk melakukan laoraturium.,
pada pasien KB jika terdapat tanda bahaya bidan langsung merujuk ke puskesmas atau RS sesuai
keinginan pasien atau faskes pasie.
• ALAT
Dalam merujuk bidan Y tidak membawa alat apapun karena bidan tidak menerima persalinan,
karena bidan tidak ikut dalam merujuk pasien, jadi dalam merujuk bidan tidak membawa alat
• KELUARGA
Sebelum dilakukannya rujukan bidan Y menjelasan meminta persetujuan kepada keluarga pasien
kenapa ibu di rujuk, setelah itu Bidan Y meminta keluarga atau suami untuk mengantar
ibu(pasien) kefaskes yang sudah terdaftar oleh ibu, atau ke tempat yang di pilih oleh ibu dan
keluarga.
• SURAT
Bidan Y memberikan surat ke tempat rujukan sambil menjelaskan kepada pasien untuk
membawa dan melengkapi surat seperti kk atau ktp sebagai persyaratan untuk melakukan rujukan.
• OBAT
Bidan Y tidak membawakan obat obatan apapun pada pasien karena nanti di tempat rujukan
tersebut pasien akan mendapatkan obat obat yang di butuhkan sesuai keluhan pasien.
• KENDARAAN
Di PMB bidan Y, bidan tidak memfasilitasi kendaraan apapun untuk merujuk, dikarekan bidan Y
sudah tidak menolong persalinan lagi, jadi pasien di antar ke tempat rujukan dengan kendaraan
keluarganya.
• UANG
Bidan mengingatkan keluarga untuk membawa uang dengan jumlah yang cukup, gunanya yaitu
untuk persiapan jika ada sesuatu atau apapun yang harus dibeli saat proses dan merujuk.
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Di TPMB Bidan Y
Bidan mengatakan melakukan pencegahan dan pengendalian infeksi pada saat penanganan pasien,
seperti:
a. Pada saat melakukan penyuntikan KB, pertama Bidan melakukan desinfeksi tangan menggunakan
handsinitizer, lalu Bidan menggunakan Handschoon untuk melindungi diri agar tidak terkena tusukan
Analisis Manajemen
jarum yang dapat menginfeksi, setelah melakukan penyuntikan KB, Bidan membuang sampah tajam
Sistem Pencegahan dan
kedalam tempat sampah khusus sampah medis yang tajam. Kemudian Bidan melepas handschoon dan
Pengendalian Infeksi
membuang di tempat sampah medis lainnya kemudian Bidan melakukan desinfeksi tangan lagi
dan Patient Safety
menggunakan handsinitizer.
b. Pada saat melakukan pertolongan persalinan, Bidan menggunakan alat pelindung diri, yakni handschoon
steril panjang dan pendek dan memakai celemek, namun Bidan mengatakan sudah tidak melayani
persalinan sejak tahun 2014 dikarenakan semua pasien bersalin disarankan untuk melakukan persalinan
di Bidan Desa
c. Namun pada tempat praktik Bidan Y tidak terdapat poster-poster informasi mengenai pencegahan dan
pengendalian infeksi, contohnya berupa langkah-langkah cuci tangan, juga tidak terdapat tempat untuk
cuci tangan pasien diluar tempat pelayanan.
Pasien Safety di TPMB Bidan Y

Bidan Y telah tepat mengidentifikasi masalah dan keluhan yang dialami pasien sehingga
penanganan yang dilakukanpun tepat. Bidan Y juga melakukan komunikasi yang ramah dengan
pasien sehingga pasien nyaman untuk menceritakan keluhan yang terjadi pada pasien. Bidan
memberikan terai obat yang sesuai seperti pemberian suntik KB satu bulan dan 3 bulan pemberian
pun dilakukan dengan ketepatan tempat penyuntikan yakni dengan cara penyuntikan IM (Intra
Muscular), dalam pelaksanaan pelayanan Bidan Y juga memakai alat-alat steril dan memakai APD
guna menghindari terjadinya infeksi pada pasien maupun pada Bidan. Tempat Praktik Bidan Y juga
memiliki lantai yang tidak licin dan Bidan Y selalu menjaga kebersihan tempat pelayanan supaya
tidak terjadi insiden pasien jatuh.
Bidan Y telah memberikan edukasi atau pengetahuan kepada pasien dan keluarga pasien
tentang keluhan yang dialami pasien berikut dengan cara penanganan dan pengobatan yang telah
menjadi hak pasien, Bidan Y juga memastikan selama prosedur pelayanan kesehatan berlangsung
tetap menjaga keselamatan pasien dengan bentuk hati-hati dalam memberikan pelayanan.
Hasil Analisis Apakah Ada Kesenjangan Antara Teori dengan Hasil Observasi
Women Center Care adalah asuhan kesehatan yang berpusat pada wanita.
Dalam kebidanan terpusat pada ibu (wanita) adalah suatu konsep yang
mencakup hal-hal yang lebih memfokuskan pada kebutuhan, harapan dan
aspirasi masing-masing wanita dengan memperhatikan lingkungan sosialnya
dari ada kebutuhan institusi atau profesi terkait.
Berdasarkan uraian pada bagian manajemen pengelolaan PMB milik Bidan Y
didapatkan perbedaan indikasi antara teori dengan manajemen pengelolaan
PMB yang ada di tempat praktek milik Bidan Y sehingga penulis sedikit
menemui hambatan karena pada saat kunjungan dan melakukan pengamatan di
TPMB milik Bidan Y., belum sesuai dengan aturan tentang cara managemen
pengelolaan di TPMB.
LANJUTAN…
Menurut Pasal 44 UU Kesehatan Nomor 4 Tahun 2019 yaitu Bidan lulusan pendidikan
profesi yang menjalankan Praktik Kebidanan di Tempat Praktik Mandiri Bidan wajib
memasang papan nama praktik. Di TPMB Bidan Y tidak dipasangnya papan nama praktik
dikarenakannya Bidan Y sebelum buka TPMB bekerja di puskesmas, sebaiknya jika
membuka praktik mandiri wajib memasang papan nama praktik.
Berdasarkan pendekatan stimulus terhadap panca indra, pengaturan lingkungan
diklasifikasikan Menurut Kepmenkes No 1204 tahun 2004 telah mengatur standar
pencahayaan yang digunakan di dalam ruang persalinan sebesar 300 lux sedangkan untuk
tindakan dan pemeriksaan sebesar 1000 lux, dari hasil pengamatan yang kami dapat
pencahayaan di TPMB Bidan Y di ruang pemeriksaan sebesar 650 lux sehingga ada sedikit
kesenjangan antara teori dan hasil pengamatan pencahayaan ruangan yang kami dapatkan.
Sebaiknya pencahayaan di ruang pemeriksaan TPMB Bidan Y kurang lebih 1000 lux
sehingga pasien akan merasakan keterangan pencahayaan yang stabil.
LANJUTAN…
Berdasarkan tinjauan teoritis Warna dingin, warna yang memberikan nuansa kesejukan atau
ketenangan, yaitu warna kuning hijau, hijau-biru, biru, biru-ungu, ungu dan warna paling dingin
adalah perpaduan warna hijau-biru. Warna-warna ini memberikan perasaan santai dan ketenangan.
Sedangkan Warna netral, putih, hitam, abu-abu berada di kategori ini. Warna-warna tersebut berada
diantara warna dingin dan hangat dan memiliki efek psikologis yang kurang intens. Warna akromatik
juga dianggap sebagai warna netral, seperti coklat, krem, dan tans.
Setiap warna memberikan pengaruh psikologis yang berbeda. Penggunaan cat yang berwarna
putih cerah di ruang bersalin harus dihindari karena dapat merangsang neokorteks warna terang
dapat memberikan kesan leluasa.
Dari hasil pengamatan mengenai warna dinding di TPMB Bidan Y tidak ada kesenjangan antara
teori dan hasil pengamatan, karena pewarnaan dinding di setiap ruangan di TPMB Bidan Y sudah
sesuai dengan teori, warna dinding di setiap ruangan berwarna putih dan diberi lantai didinding
dengan warna crem, fungsi diberikannya lantai didinding tersebut agar tidak mudah kotor dan jika
ada darah di dinding mudah dibersihkan, diberikannya warna yang netral berkesan agar pasien
merasa dingin dan tenang.
LANJUTANN…
Berdasarkan tinjauan teoritis Penyimpanan alat-alat persalinan di almari dapat menciptakan
ketenangan ibu dan mengurangi suasana klinis. Peralatan persalinan sebaiknya disimpan dan
diminimalisir dari pandangan ibu bersalin, agar ibu tidak mengalami kecemasan. Dari hasil pengamatan
yang kami dapatkan di TPMB Bidan Y mengenai penyimpanan alat-alat kami tidak menemukan antara
kesenjangan teori dikarnakan Bidan Y sudah tidak menolong persalinan sehingga peralatan medis
disimpan dengan baik di gudang. Bidan Y juga menyimpan alat-alat medis pemeriksaan yang lain di
tempat yang jauh dari pasien disimpan didalam lemari, sehingga pasien datang untuk melakukan
pemeriksaan tidak takut akan hal pralatan medis.
Menurut teoritis Terapi musik digunakan untuk memulihkan, memelihara dan memperbaiki kesehatan
mental dan fisik. Pada saat persalinan, terapi musik dapat membantu mengurangi kecemasan dan sensasi
nyeri pada ibu bersalin melalui pengurangan konsentrasi ibu terhadap stimulasi negatif. Musik juga dapat
digunakan sebagai cara yang berguna untuk memblokir suara lain yang mengganggu dan meningkatkan
perasaan privasi ibu di ruang bersalin. Suara-suara alam juga memiliki efek menenangkan. Ibu yang
mendengarkan musik sebelum persalinan dan selama proses persalinan terbukti mengalami peningkatan
relaksasi dan membantu mereka dalam pengaturan nafas dan pengelolaan rasa sakit
LANJUTANN…
Dari hasil pengamatan di TPMB bidan Y ada kesenjangan menurut teori dan hasil
pengamatan yang kami lakukan dikarenakan bidan Y sudah tidak lagi menolong persalinan
dan di ruangan pemeriksaan TPMB bidan Y kami tidak menemukan terapi musik, sehingga
di ruangan pemeriksaan bidan Y sangat hening. Sebaiknya di ruang pemeriksaan di putarkan
musik supaya pasien dan yang menunggu pasien tidak jenuh. Pasien yang dilakukan

pemeriksaanpun agar merasa tenang.


LANJUTANN…
Menurut teoritis mengenai indra penciuman, Modifikasi yang dapat dilakukan
untuk menetralisir bau yang tidak diinginkan di ruang persalinan adalah dengan
menambahkan bau-bauan baru di lingkungan persalinan untuk merubah zat yang
berbau menjadi zat yang kurang merangsang bisa disebut juga dengan masking
process yang didasarkan atas kerja antagonistis diantara dua zat berbau, kedua zat
tersebut saling menetralisir. Salah satu upaya yang dapat dilakukan bidan adalah
dengan menggunakan aromaterapi. Dari hasil pengamatan di TPMB bidan Y kami
menemukan kesenjangan antara teori dan hasil pengamatan yang kami lakukan, di
tempat praktik Bidan Y kami tidak menemukan aromaterapi apapun di ruangan,
dikarenakan tempat praktik berdekatan dengan sawah sehingga bau ruangan
sangat pengap, sebaiknya Bidan Y memberikan aromaterapi di ruangan agar
pasien merasa nyaman saat dilakukannya pemeriksaan.
LANJUTAN…
Terdapat kesenjangan antara teori dan pelaksanaan praktik di TPMB Bidan Y, pada TPMB Bidan Y untuk
persyaratan bangunan tempat praktik tidak memiliki kamar mandi/ wc, tidak memiliki ruang pemrosesan
alat, di ruang tunggu tidak tersedia ruang informasi kesehatan tidak tersedianya tempat untuk mencuci
tangan, tidak tersedia media informasi kesehatan ibu dan anak, tidak tersedianya Alat Pemadam Api
Ringan (APAR) dimana seharusnya mendirikan praktik mandiri bidan persyaratan bangunan maupun
ruangan seperti yang diatur di peraturan PERMENKES RI NO 28 TAHUN 2017 TENTANG IZIN DAN
PENYELENGGARAAN PRAKTIK BIDAN. Dimana mendirikan TPMB harus lengkap sesuai dengan
UU PERMENKES RI. di TPMB Bidan Y seharusnya ada kamar mandi agar pasien jika ingin buang air
kecil maupun besar tidak harus numpang kedalam rumah, karena kamar mandi rumah bersifat pribadi
untuk kluarga, di TPMB Bidan Y juga seharusnya memiliki ruang khusus untuk menyeterilikan alat,
karena alat medis sangat berbahaya jika di seterilkan dengan sembarang tempat. Sebaiknya didinding
ruang tunggu di tempelkan poster-poster khususnya tentang kesehatan dan edukasi bertujuan untuk
memberikan pengetahuan baru kepada pembaca tentang ilmu kesehatan. Tidak tersedianya wastafel
(tempat untuk mencuci tangan) seharusnya tempat itu wajib ada di TPMB Bidan Y karena untuk
meminimalisir terjadinya infeksi atau penularan penyakit sebenarnya hal ini sangatlah penting untuk
menjaga kebersihan tangan Bidan atau Pasien sebelum dilakukannya pelayanan kesehatan agar terhindar
dari infeksi hal ini di atur di Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 2017
Tentang Pedoman Pencegahan Dan Pengendalian Infeksi Di Fasilitas Pelayanan Kesehatan. Pada Pasal 3
pada prinsip kewaspadaan standar. Di TPMB Bidan Y juga tidak terdapat APAR atau Alat Pemadam Api
Ringan dimana alat itu seharunya wajib ada di ruangan karena mencegah terjadinya hal-hal yang tidak
diinginkan (kebakaran kecil).
LANJUTAN…
Pada PMK RI NO. 28 Tahun 2017 pasal 36 ayat (2) yaitu “Obat dan bahan habis pakai
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) hanya diperoleh dari apotek melalui surat pesanan kebutuhan
obat dan bahan habis pakai”. Dimana sesuai dengan di lahan yaitu pada PMB Bidan Y untuk
pemenuhan obat dan bahan habis pakai melalui surat pesanan yang diperoleh dari apotek. Apabila,
ada obat dan bahan habis pakai yang tertinggal sedikit antara 3-5 barang, Bidan Y langsung
menghubungi pihak apotek dan menulis surat pesanan kebutuhan obat, lalu pihak apotek
mengantarkan obat ke tempat PMB Bidan Y agar waktu bisa lebih efisien. Sehingga tidak ada
kesenjangan antara teori dan fakta dalam hal pemenuhan obat dan bahan habis pakai di PMB Bidan
Y.
Kemudian pada PMK RI NO.28 Tahun 2017 pasal 38 ayat (2) yaitu, “Pengelolaan limbah medis
dilakukan melalui kerjasama dengan institusi yang memiliki pengelolaan limbah”. Dimana halnya
sesuai dengan yang dilakukan pada PMB Bidan Y yaitu Lalu, untuk sampah needle dan sampah
ampul di buang di tempat sampah anti bocor dan anti tusuk di kardus warna kuning (box safety),
kemudian di kumpulkan/disetorkan pada Puskesmas. Sehingga tidak ada kesenjangan antara
peraturan dan fakta dalam hal pengelolaan limbah medis di PMB Bidan Y.
LANJUTAN…
Dalam Permenkes No.01 tahun 2012 tentang Sistem Rujukan Pelayanan Kesehatan Perorangan
disebutkan bahwa sistem rujukan vertikal dilakukan bila
(1) pasien membutuhkan pelayanan spesialistik dan subspesialistik; dan
(2) perujuk tidak dapat memberikan pelayanan kesehatan sesuai dengan kebutuhan pasien karena
keterbatasan fasilitas, peralatan dan/atau ketenagaan. Sedangkan rujukan horizontall dilakukan
bila perujuk tidak dapat memberikan pelayanan kesehatan sesuai dengan kebutuhan pasien karena
keterbatasan fasilitas, peralatan, dan ketenagaan baik yang sifatnya sementara atau menetap.

Bidan Y merujuk pasien sudah sesuai dengan teori dan undang undang yang ada, di karenakan
USG dan ANC Terpadu dengan pemeriksaan laboraturium bukan kewenangan bidan jadi bidan Y
memutuskan untuk merujuk pasien ke faskes yang memadai dan memiliki kewenagan atas
pemeriksaan USG dan ANC Terpadu, dan bidan Y juga tidak memiliki asisten dan memutuskan
untuk tidak membuka persalinan jadi bidan Y sudah tidak menerima persalinan lagi dan akan di
arahkan ke bidan desa, untuk rujukan yang patologis atau di luar kewenagan bidan Y, bidan Y
memutuskan untuk merujuknya karena itu bukan wewenang bidan Y.
LANJUTAN…

Bidan Y sudah memenuhi 6 sasaran keselamatan pasien, sasaran ini di


atur dalam Peraturan menteri kesehatan republik indonesia nomor 11
tahun 2017 tentang penyelenggaraan keselamatan pasien pada pasal 5 ayat
5 yang menyebutkan enam sasaran yang harus dipenuhi.
Bidan Y juga sudah memenuhi standart keselamatan pasien dengan
memberikan hak pasien yakni edukasi atau pendidikan dan keselamatan
pasien dalam kesinambungan pelayanan yang diatur dalam Peraturan
menteri kesehatan republic Indonesia nomor 11 tahun 2017 tentang
penyelenggaraan keselamatan pasien pada pasal 5 ayat 4.
ANALISIS SWOT
ANALISIS SWOT
ANALISIS SWOT
1. Alvina : bab 4 , 4.2 Analisis SWOT dan
PoA
2. Melati : bab 4 , 4.1 hasil analis
kesenjangan teori dan observasi
3. Shilla : bab 3, 3.3 analisa bahan habis
pakai obat, vaksin dan alat
4. Nafa : bab 3, 3.4 analisa rujukan
Job desc
5. Maulina : bab 3 , 3.5 analisa PPI dan
patient safety
6. Musyarifah : bab 3, 3.1 dan 3.2 analisa
desain lingkungan dan analisa alur
timbang terima
THANKS
Does anyone have any questions?

addyouremail@freepik.com
+91 620 421 838
yourcompany.com

Anda mungkin juga menyukai