Anda di halaman 1dari 16

KEMAJUAN

BANI UMAYYAH
Kemajuan – kemajuan yang dicapai Bani
Umayyah
Kemajuan yang diraih Bani Umayyah :
1. Ekspansi Wilayah
2. Kemajuan di Bidang Seni Kaligrafi
3. Kemajuan di Bidang Pembangunan Kota
4. Kemajuan di Bidang Pendidikan
Ekspansi Wilayah
 Ekspansi yang terhenti pada masa khalifah
‘Utsman bin Affan dan ‘Ali bin Abi Thalib –
radhiyallaahu ‘anhum- dilanjutkan kembali oleh
daulah ini. Di zaman Muawiyah bin Abu Sufyan –
radhiyallaahu ‘anhu-, Tunisia dapat ditaklukkan. Di
sebelah timur, Muawiyah –radhiyallaahu ‘anhu-
dapat menguasai daerah Khurasan sampai ke sungai
Oxus dan Afganistan sampai ke Kabul.
 Angkatan lautnya melakukan serangan-
serangan ke ibu kota Bizantium, Konstantinopel.
Ekspansi ke timur yang dilakukan Muawiyah
kemudian dilanjutkan oleh khalifah ‘Abdul Malik
bin Marwan . Dia berhasil menundukkan Balkh,
Bukhara, Khawarizm, Ferghana dan Samarkand.
Tentaranya bahkan sampai ke India dan dapat
menguasai Balukhistan, Sind dan daerah Punjab
Kemajuan di Bidang Seni Kaligrafi
Diantara kaligrafer Bani Umayyah yang termasyhur
mengembangkan tulisan kursif adalah Qutbah al-
Muharrir. Ia menemukan empat tulisan yaitu Thumar,
Jalil, Nisf, dan Tsuluts. Keempat tulisan ini saling
melengkapi antara satu gaya dengan gaya lain sehingga
menjadi lebih sempurna. Tulisan Thumar yang berciri
tegak lurus ditulis dengan pena besar pada tumar-
tumar (lembaran penuh, gulungan kulit atau kertas)
yang tidak terpotong. Tulisan ini digunakan untuk
komunikasi tertulis para khalifah kepada amir-amir
dan penulisan dokumen resmi istana. Sedangkan
tulisan Jalil yang berciri miring digunakan oleh
masyarakat luas.
Kemajuan di Bidang Pembangunan Kota

 Aspek-aspek pembangunan fisik sangat mendapat perhatian pada mas


Bani Umayyah. Dalam perdagangan, jalan-jalan dan pasar-pasar dibangun.
Bidang pertanian demikian juga. Sistem irigasi baru diperkenalkan kepada
masyarakat Spanyol yang tidak mengenal sebelumnya. Dam-dam, kanal-kanal,
saluran sekunder, tersier, dan jembatan-jembatan air didirikan. Tempat-
tempat yang tinggi, dengan begitu, juga mendapat jatah air.
 Orang-orang Arab memperkenalkan pengaturan hidrolik untuk tujuan
irigasi. Kalau dam digunakan untuk mengecek curah air, waduk (kolam) dibuat
untuk konservasi (penyimpanan air). Pengaturan hydrolik itu dibangun
dengan memperkenalkan roda air (water wheel) asal Persia yang dinamakan
naurah (Spanyol: Noria). Disamping itu, orang-orang Islam juga
memperkenalkan pertanian padi, perkebunan jeruk, kebun-kebun dan taman-
Kemajuan di Bidang Pembangunan Kota
Pembangunan-pembangunan fisik yang paling menonjol adalah
pembangunan gedung-gedung, seperti pembangunan kota, istana, masjid,
pemukiman, dan taman-taman. Diantara pembangunan yang megah adalah
masjid Cordova, kota az-Zahra, Istana Ja'fariyah di Saragosa, tembok Toledo,
istana al-Makmun, masjid Seville, dan istana al-Hamra di Granada.
Kemajuan di Bidang Pembangunan Kota

Perkembangan Kota
a. Kota Damaskus
Kota Damaskus sebelum ditaklukkan bangsa arab
adalah sebagai ibu kota pemerintahan kolonial Romawi.
Kemudia Damaskus menjadi pusat pemerintahan Islam sejak
masa Kekhalifahan Muawiyah bin Abu Sufyan.
Pada masa itu damaskus menjadi kota paling besar dan
paling megah diwilayah pemerintahan Islam. Kota Damaskus
memiliki delapan pintu gerbang yang di hiasi dengan menara
tinggi,. Pada Masa Umayah kota ini dihiasi dengan istana Al
Khadhra’, dinamai demikian karena warna ukiran dan catnya
yang hijau. Ketika Al Walid menjadi Khalifah, Damaskus semakin
dihiasi dengan gedung-gedung umum yang didirika
disekitarnya,
Kemajuan di Bidang Pembangunan Kota

b. Kota Qairawan
Pembangunan kota ini dilatar belakangi oleh
pengangkatan Uqbah bin Nafi’ Al Fihri sebagai
gubernur Afrika pada Tahun 48 H oleh Muawiyah bin
Abu Sufyan.
Selanjutnya Uqbah membuat master plan
untuk gedung pemerintahan disana dan kaum
muslimin membangun rumah masing-masing
disekitarnya, dan mereka juga tidak ketinggalan
membangun Masjid Jami. Kota Qairawan dilindungi
oleh benteng yang terbuat dari tanah liat. Benteng ini
dibuat oleh panglima Abbasi, Muhammad bin Al
Asy’ats Al Khuza’i pada tahun 144 H.
Kemajuan di Bidang Pembangunan Kota
c. Cordova
 Cordova adalah ibu kota Spanyol sebelum Islam, yang kemudian diambil alih oleh
Bani Umayyah. Oleh penguasa muslim, kota ini dibangun dan diperindah. Jembatan
besar dibangun di atas sungai yang mengalir di tengah kota. Taman-taman
dibangun untuk menghiasi ibu kota Spanyol Islam itu. Pohon-pohon dan bunga-
bunga diimpor dari Timur. Di seputar ibu kota berdiri istana-istana yang megah
yang semakin mempercantik pemandangan, setiap istana dan taman diberi nama
tersendiri dan di puncaknya terpancang istana Damsyik. Diantara kebanggaan kota
Cordova lainnya adalah masjid Cordova. Menurut ibn al-Dala'i, terdapat 491 masjid
di sana. Disamping itu, ciri khusus kota-kota Islam adalah adanya tempat-tempat
pemandian. Di Cordova saja terdapat sekitar 900 pemandian. Di sekitarnya berdiri
perkampungan-perkampungan yang indah. Karena air sungai tak dapat diminum,
penguasa muslim mendirikan saluran air dari pegunungan yang panjangnya 80 Km
Kemajuan di Bidang Pembangunan Kota

d. Granada
 Granada adalah tempat pertahanan terakhir ummat Islam di Spanyol. Di sana berkumpul sisa-sisa
kekuatan Arab dan pemikir Islam. Posisi Cordova diambil alih oleh Granada di masa-masa akhir
kekuasaan Islam di Spanyol. Arsitektur-arsitektur bangunannya terkenal di seluruh Eropa. Istana al-
Hambra yang indah dan megah adalah pusat dan puncak ketinggian arsitektur Spanyol Islam. Istana
itu dikelilingi taman-taman yang tidak kalah indahnya. Kisah tentang kemajuan pembangunan fisik ini
masih bisa diperpanjang dengan kota dan istana az-Zahra, istana al-Gazar, menara Girilda dan lain-lain.
Kemajuan di Bidang Pendidikan
A. Kemajuan Dan Pusat Pendidikan
Pada masa dinasti bani umayyah pendidikan bersifat desentralisasi, tidak memiliki tingkatan dan
standart umur. Kajian keilmuan yang ada pada masa ini berpusat di damaskus, kuffah, makkah, madinah,
mesir, cordova dan beberapa kota lainnya, seperti basrah, irak, damsyik, palestina, dan fistat (mesir).
Diantara ilmu-ilmu yang dikembangkannya yaitu : kedokteran, filsafat, astronomi dan perbintangan,
ilmu pasti, sastra, seni bangunan atu seni rupa maupun seni suara.
B. Pola Bentuk Pendidikan
Adapun pola bentuk pendidikan pada dinasti umayyah yaitu :
1. Pendidikan Istana
Pendidikan ini tidak hanya pengajaran tingkat rendah tetapi lanjut pada pengajaran tingkat
sebagaimana halaqah, masjid dan madrasah. Tujuan pendidikan ini tidak hanya sekedar mengajarkan ilmu
pengetahuan saja tetapi juga harus mendidik kecerdasan hati dan jasmani anak didiknya.
2. Nasihat Pembesar Pada Muaddib
Disini muaddib diberi pesan atau wasiat dari pembesar untuk mendidik anaknya dalam berbagai ilmu
pengetahuan.
Kemajuan di Bidang Pendidikan
B. Pola Bentuk Pendidikan
Adapun pola bentuk pendidikan pada dinasti umayyah yaitu :
3. Badiah
Istilah badiah muncul karena adanya dusun badui yang masih fasih akan bahasa Arabnya dan
masih murni akan kaedah bahasa arabnya.
4. Perpustakaan
Al-hakam ibn nasir (350H/961M) mendirikan perpustakaan yang besar di Qurtubah (Cordova)
5. Bamaristan
Ini adalah rumah sakit serta tempat berobat serta merawat orang serta tempat studi
kedokteran. Cucu muawiyyah khalid ibn yazid sangat tertarik pad ilmu kimi dan kedokteran, untuk itu
ia menyaediakan sejumlah harta benda dan memerintahkan para sarana yunani yang berada di mesir
untuk menerjemahkan buku-buku kimia dan kedokteran dalam bahas Arab.[4]
Kaligrafi thumar
Jalil
Tsulus
Nisf

Anda mungkin juga menyukai