Anda di halaman 1dari 8

KONSTITUSI HMI

Aziz Saepulrohman
DEFINISI:
KONSTITUSI MERUPAKAN BENTUK PERATURAN PERUNDANGAN
YANG TERTINGGI YANG MENJADI DASAR DAN SUMBER SEMUA
PERATURAN PERUNDANGAN YANG DI BAWAHNYA DALAM
SUATU ORGANISASI
SYARAT YANG HARUS DIMILIKI AGAR KONSTITUSI
MENJADI PENENTU ARAH, TINDAKAN DAN
PIAGAM:

1. bentuknya: sebagai naskah tertulis yang merupakan


perundangan tertinggi yang berlaku dalam suatu organisasi/negara

2. isinya: merupakan peraturan yang bersifat fundamental


artinya tidak semua masalah yang penting harus dibuat,
melainkan hal-hal yang bersifat pokok, dasar, atau asas-asanya
saja.

3. sifatnya: universal, fleksibel, dan luwes


KONSTITUSI HMI

Pedoman dasar/AD

Pasal 1, dan 2 (nama, waktu, dan tempat)

Pasal 3, 4, 5, dan 6 (asas, tujuan, usaha, dan sifat)

Pasal 9 (keanggotaan)

Pasal 10-16 (struktur organisasi)


PASAL 17 (KESEKRETARIATAN)
Pasal 18 (keuangan)

Pasal 19 (atribut organisasi)

Pasal 20-22 (aturan tambahan)


Pedoman penjelas/ART

Khittah perjuangan (penjelas dari pasal 3,4,5,6)

Pasal 1-13 (keanggotaan)

Pasal 14-60 (struktur organisasi)

Pasal 61-64 (kesekretariatan)

Pasal 65-71 (keuangan)

Pasal 72-74 (atribut organiasi)


Pedoman operasional
1. Pedoman kerja nasional dari khittah perjuangan yang
merupakan pedoman penjelas dari AD pasal 3,4,5,6
2. Pedoman perkaderan yang merupakan pedoman
operasional dari AD pasal 7 dan 8
3. Pedoman keanggotaan yang merupakan pedoman
operasional dari ART pasal 1-13 yang penjelas dari AD
pasal 9
4. Pedoman struktur organisasi sebagai pedoman
opersional dari ART pasal 14-60 yang penjelas dari AD
pasal 10-16
5. Pedoman kesekretariatan sebagai pedoman
operasional dari ART pasal 61-64 yang penjelas AD
pasal 17
6. Pedoman keuangan sebagai pedoman operasional dari
ART pasal 65-71 yang penjelas dari AD pasal 18
7. Pedoman atribut organisasi sebagai pedoman
opersional ART pasal 72-74 yang penjelas dari AD pasal
19

Anda mungkin juga menyukai