Anda di halaman 1dari 31

Potret

POTRET SANITASI SEKOLAH DAN MADRASAH


(SD, SMP, MI,MTS DAN SLB) DI NTB
KERANGKA KEBIJAKAN
• Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan.
• SKB 4 Menteri Nomor: 0408a/U/84/319/Menkes. SKB/1984, 74/tahun
1984 dan Nomor 60 Tahun 1984 Tentang Pokok-pokok Kebijakan
Pembinaan pengembangan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS), yang
diperbarui menjadi nomor 6/X/PB/2014, Nomor 73 Tahun 2014,
Nomor 41 Tahun 2014, dan Nomor 81 Tahun 2014 Tentang UKS.
• Permendikbud Nomor 24 Tahun 2007 Tentang Standar Sarana
Prasarana SD/MI, SMP/MTS, SMA/MA.
• Peraturan Gubernur nomor 70 Tahun 2020 tentang Gerakan Buang Air
Besar Sembarangan Nol menuju Sanitasi Aman.
Komponen Sanitasi Sekolah/Madrasah
Permendikbud Nomor 24 Tahun 2007 Tentang Standar Sarana Prasarana SD/MI, SMP/MTS, SMA/MA.

Komponen Sanitasi Setandar


Sekolah/Madrasah
AIR 1. Air harus tersedia
2. Tempat air dalam jamban, volume minimum 200 liter dan berisi air bersih

SANITASI/TOILET 1. Jamban untuk buang air besar dan buang air kecil
2. Rasio Jamban Sekolah/Madrasah :
•Sekolah Dasar /Madrasah Ibtidaiyah
Laki-laki = 1:60, Perempuan 1:50
•Sekolah Menengah Pertama dan Madrasah Tsanawiyah
Laki-laki = 1:40, Perempuan 1:30
•Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah
Laki-laki = 1:40, Perempuan 1:30
3. Luas minimum per unit jamban adalah 2 meter persegi
4.Jamban harus berdinding, beratap, dapat dikunci, dan mudah dibersihkan
5. Tersedia air bersih di setiap unit jamban
6. Jamban kloset jongkok dengan leher angsa
7. Gayung
8. Gantungan pakaian
9. Tempat sampah

KEBERSIHAN 1 unit sarana cuci tangan untuk setiap ruang kelas


1 unit sarana cuci tangan untuk ruang guru
1 unit sarana cuci tangan untuk ruang UKS/M
INDIKATOR SANITASI SEKOLAH DAN
MADRASAH
AIR SANITASI KEBERSIHAN
Tidak Ada Layanan Tidak Ada Layanan Tidak Ada Layanan
Sekolah/Madrasah memiliki sumber air Sekolah/Madrasah tidak memiliki Sekolah/Madrasah tidak memiliki
tidak layak ATAU tidak ada sumber air di toilet, ATAU toilet tidak layak sarana cuci tangan
lingkungan madrasah

Layanan Terbatas Layanan Terbatas Layanan Terbatas


Sekolah/Madrasah memiliki sumber air Sekolah/Madrasah memiliki toilet Sekolah/Madrasah memiliki sarana cuci
layak namun tidak cukup (tidak tersedia layak tetapi tidak terpisah menurut tangan namun tidak terdapat sabun
sepanjang waktu). jenis kelamin dan kondisinya rusak dan air mengalir
berat

Layanan Dasar Layanan Dasar Layanan Dasar


Sekolah/Madrasah memiliki sumber air Sekolah/Madrasah memiliki toilet Sekolah/Madrasah memiliki sarana cuci
layak, tersedia di lingkungan madrasah layak dan terpisah menurut jenis tangan dengan sabun dan air mengalir
dan cukup (tersedia sepanjang waktu) kelamin, dengan kondisi baik atau
rusak ringan
KETERBATASAN DATA
• Data yang digunakan adalah data hasil assessmen yang dilakukan di 49
sekolah dan madrasah yang menjadi target intervensi pemberian fasilitas
CTPS Bantuan UNICEF
• Data yang yang digunakan bukan data persepsi atau asumsi subyektif
informan, namun data yang disajikan bersarkan data sekolah dan
madrasah yang disampaikan oleh kepala sekolah dan Opretor melalui
form assessment yang disusun dalam bentuk pertanyaan dan isian
melalui aplikasi google form.
• Pengolahan dan analisa data dilakukan berdasarkan panduan dan rumus
yang masyhur dilakukan oleh Kementrian Pendidikan dan Kementrian
Agama dalam menyusun profile sanitasi sekolah/madrasah.
INDEKS SANITASI SEKOLAH DAN
MADRASAH DI NTB
INDEKS SANITASI SEKOLAH DAN
MADRASAH BERDASARKAN
KABUPATEN KOTA DI NTB Indeks sanitasi sekolah dan
madrasah berdasarkan
kabupaten/kota di NTB masih
KABUPATEN KOTA sangat rendah yaitu berada pada
AKSES DASAR angka 63,95%. Dan indeks
INDEKS SANITASI
terendah adalah kabupaten
AIR SANITA CTPS INDEKS
NO SEKOLAH DAN
SI Lombok Timur sebesar 48,72%
MADRASAH kemudian Lombok Tengah 53,33%
W3 S3 H3 (W+S+H)/3 dan berada di bawah indeks
sanitasi provinsi 63,95%. Indeks
sanitasi sekolah dan madrasah
tertinggi di NTB adalah Kota
Mataram dengan indeks 79,17%.
1 Kota Mataram Kemudian kabuapten Lombok Barat
62,5 87,5 87,5 79,17
2 Lombok Barat 77,78%, kemudian Lombok Utara
66,7 100,0 66,7 77,78
3 Lombok Tengah 70,37% dan ketiga kabupaten
70,0 60,0 30,0 53,33
4 Lombok Timur
tersebut berada di atas indeks
23,1 76,9 46,2 48,72 sanitasi provinsi 63,95%.
5 Lombok Utara
55,6 88,9 66,7 70,37
6 Provinsi NTB
53,1 81,6 57,1 63,95
Catatan: W3= Sekolah/Madrasah memiliki sumber air layak, tersedia di lingkungan sekolah/
madrasah dan cukup (tersedia sepanjang waktu. S3= Sekolah/Madrasah memiliki toilet
layak dan terpisah menurut jenis kelamin, dengan kondisi baik atau rusak ringan.H3=
Sekolah/Madrasah memiliki sarana cuci tangan dengan sabun dan air mengalir.
INDEKS SANITASI SEKOLAH
DAN MADRASAH
BERDASARKAN JENJANG
PENDIDIKAN
JENJANG SD, MI, SMP, MTS, SLB

INDEKS SANITASI AKSES DASAR Indeks sanitasi sekolah dan


SEKOLAH DAN AIR SANITAS KEBERSIHAN/CTPS INDEKS madrasah jenjang SD, MI, SMP,
I
MADRASAH MTS dan SLB di NTB masih
W3 S3 H3 (W+S+H)/3
rendah yaitu masih di bawah
65% kecuali Jenjang SD 69,75.
Indeks sanitasi berdasarkan
jenjang pendidikan di NTB
(SD,MI, SMP, MTs) tertinggi
SD 54,5 100,0 54,5 69,7 Jenjang Sekolah Dasar (SD)
MI 61,5 69,2 53,8 61,5 sebesar 69,7%, SLB 63,3% dan
SMP 42,9 85,7 57,1 61,9 MTS 62,5% dan Terendah adalah
MTS 62,5 87,5 37,5 62,5 MI sebesar 61,5% dan SMP
SLB 40,0 70,0 80,0 63,3 61,9%.
Catatan: W3= Sekolah/Madrasah memiliki sumber air layak, tersedia di lingkungan
sekolah/madrasah dan cukup (tersedia sepanjang waktu). S3= Sekolah/Madrasah
memiliki toilet layak dan terpisah menurut jenis kelamin, dengan kondisi baik atau rusak
ringan. H3= Sekolah/Madrasah memiliki sarana cuci tangan dengan sabun dan air
mengalir.
AKSES DASAR AIR, SANITASI DAN
KEBERSIHAN BERDASARKAN
KABUPATEN KOTA
Akses Air di
sekolah/madarasah
AKSES AIR berdasarkan
Kabupaten/Kota di NTB
hanya 53,06% memiliki
akses air dasar (memiliki
sumber air layak, tersedia
INDIKATOR TOTAL di lingkungan madrasah
AKSES KOTA LOMBOK LOMBOK LOMBOK LOMBOK (NTB)
MATARAM BARAT TENGAH TIMUR UTARA dan cukup/tersedia
% TIDAK ADA sepanjang waktu), akses
AKSES AIR (W1) terbatas 36,73%
0,00 0,00 10,00 30,77 0,00 10,20 (Sekolah/Madrasah
% AKSES AIR memiliki sumber air layak
TERBATAS (W2)
namun tidak cukup/tidak
37,50 33,33 20,00 46,15 44,44 36,73 tersedia sepanjang
% AKSES AIR waktu). dan masih ada
DASAR (W3)
62,50 66,67 70,00 23,08 55,56 53,06 10,20 tidak memiliki akses
TOTAL
100 100 100 100 100 100 (tidak ada sumber air di
Catatan: W1= Sekolah/Madrasah memiliki sumber air tidak layak ATAU tidak ada sumber air di lingkungan lingkungan madrasah atau
sekolah/madrasah. W2= Sekolah/Madrasah memiliki sumber air layak namun tidak cukup (tidak tersedia
sepanjang waktu). W3= Sekolah/Madrasah memiliki sumber air layak, tersedia di lingkungan madrasah dan memiliki sumber air tidak
cukup (tersedia sepanjang waktu).
layak).
AKSES Akses sanitasi di
SANITASI/JAMBAN sekolah/madarasah berdasarkan
Kabupaten/Kota di NTB baru
INDIKATOR AKSES TOTAL 81,63% yang memiliki akses air
(NTB) dasar (Sekolah/Madrasah
KOTA LOMBOK LOMBOK LOMBOK LOMBOK memiliki toilet layak dan terpisah
MATARAM BARAT TENGAH TIMUR UTARA menurut jenis kelamin, dengan
% TIDAK ADA
AKSES SANITASI kondisi baik atau rusak ringan),
(W1) akses terbatas 12,24%
0,00 0,00 30,00 0,00 0,00 6,12 (Sekolah/Madrasah memiliki
% AKSES SANITASI
TERBATAS (W2)
toilet layak tetapi tidak terpisah
menurut jenis kelamin dan
12,50 0,00 10,00 23,08 11,11 12,24 kondisinya rusak berat) dan
% AKSES SANITASI masih ada 6,12 tidak memiliki
DASAR (W3)
87,50 100,00 60,00 76,92 88,89 81,63 akses sanitasi (Sekolah/Madrasah
TOTAL
100 100 100 100 100 100
tidak memiliki toilet, ATAU toilet
Catatan: S1= Sekolah/Madrasah tidak memiliki toilet, ATAU toilet tidak layak. S2= tidak layak).
Sekolah/Madrasah memiliki toilet layak tetapi tidak terpisah menurut jenis kelamin dan
kondisinya rusak berat. S3= Sekolah/Madrasah memiliki toilet layak dan terpisah
menurut jenis kelamin, dengan kondisi baik atau rusak ringan.
Akses Kebersihan di

AKSES KEBERSIHAN sekolah/madarasah


berdasarkan
Kabupaten/Kota di NTB
hanya 57,14% yang
INDIKATOR TOTAL memiliki Akses Kebersihan
AKSES (NTB)
LOMBO Dasar (Sekolah/Madrasah
KOTA LOMB K LOMBO LOMB memiliki sarana cuci
MATA OK TENGA K OK
RAM BARAT H TIMUR UTARA
tangan dengan sabun dan
% TIDAK ADA AKSES air mengalir), akses
(W1)
0,00 22,22 50,00 0,00 11,11 16,33
terbatas 26,53%
% AKSES KEBERSIHAN (Sekolah/Madrasah
TERBATAS (W2)
12,50 11,11 20,00 53,85 22,22 26,53 memiliki sarana cuci
% AKSES KEBERSIHAN tangan namun tidak
DASAR (W3)
87,50 66,67 30,00 46,15 66,67 57,14 terdapat sabun dan air
TOTAL mengalir), dan masih ada
100 100 100 100 100 100 16,33 tidak memiliki akses
Catatan: H1= Sekolah/Madrasah tidak memiliki sarana cuci tangan. H2= kebersihan/akses CTPS
Sekolah/Madrasah memiliki sarana cuci tangan namun tidak terdapat disekolah/madrasah atau
sabun dan air mengalir. H3= Sekolah/Madrasah memiliki sarana cuci
tangan dengan sabun dan air mengalir. berada dalam zona merah.
AKSES DASAR AIR, SANITASI DAN
KEBERSIHAN BERDASARKAN
JENJANG PENDIDIKAN DASAR DI
NTB
AKSES AIR
INDIKATOR JENJANG PENDIDIKAN

AKSES SD MI SMP MTS SLB

Akses sanitasi Dasar


% TIDAK ADA AKSES AIR
(W1) (Sekolah/Madrasah memiliki
27,3 0,0 14,3 12,5 0,0 toilet layak dan terpisah
% AKSES AIR TERBATAS menurut jenis kelamin, dengan
(W2) kondisi baik atau rusak ringan)
18,2 38,5 42,9 25,0 60,0
berdasarkan jenjang
% AKSES AIR DASAR pendidikan (SD, MI, SMP, MTS)
(W3)
di NTB cukup tinggi yaitu
tertinggi SD yaitu 100%, MTS
54,5 61,5 42,9 62,5 40,0
TOTAL 87,5% dan SMP 85,7%.
100 100 100 100 100 Terendah adalah adalah MI
Catatan: W1= Sekolah/Madrasah memiliki sumber air tidak layak ATAU tidak ada
sumber air di lingkungan sekolah/madrasah. W2= Sekolah/Madrasah memiliki sumber 69,2% dan SLB 70,0%.
air layak namun tidak cukup (tidak tersedia sepanjang waktu). W3= Sekolah/Madrasah
memiliki sumber air layak, tersedia di lingkungan madrasah dan cukup (tersedia
sepanjang waktu).
AKSES SANITASI
INDIKATOR JENJANG PENDIDIKAN
Akses sanitasi Dasar
AKSES SD MI SMP MTS SLB
(Sekolah/Madrasah
memiliki toilet layak
% TIDAK ADA AKSES (S1) dan terpisah menurut
jenis kelamin, dengan
0,0 15,4 0,0 12,5 0,0
% AKSES SANITASI
kondisi baik atau rusak
TERBATAS (S2) ringan) berdasarkan
0,0 15,4 14,3 0,0 30,0 jenjang pendidikan (SD,
% AKSES SANITASI DASAR MI, SMP, MTS) di NTB
(S3)
cukup tinggi yaitu
100,0 69,2 85,7 87,5 70,0 tertinggi SD yaitu 100%,
TOTAL
100 100 100 100 100 MTS 87,5% dan SMP
Catatan: S1= Sekolah/Madrasah tidak memiliki toilet, ATAU toilet tidak layak. S2= 85,7%. Terendah adalah
Sekolah/Madrasah memiliki toilet layak tetapi tidak terpisah menurut jenis kelamin dan
kondisinya rusak berat. S3= Sekolah/Madrasah memiliki toilet layak dan terpisah menurut adalah MI 69,2% dan
jenis kelamin, dengan kondisi baik atau rusak ringan SLB 70,0%.
AKSES KEBERSIHAN
INDIKATOR JENJANG PENDIDIKAN

AKSES SD MI SMP MTS SLB

% TIDAK ADA AKSES


Akses CTPS atau Kebersihan
KEBERSIHAN/CTPS (H1) dasar (Sekolah/Madrasah
9,1 23,1 0,0 50,0 0,0 memiliki sarana cuci tangan
% AKSES dengan sabun dan air
KEBERSIHAN/CTPS
TERBATAS (H2) mengalir) masih sangat rendah
yaitu di bawah 60% kecuali SLB
36,4 23,1 42,9 12,5 20,0
% AKSES
80%. Akses CTPS atau
KEBERSIHAN/CTPS kebersihan dasar tertinggi
DASAR (H3) adalah SLB 80%, SMP 57,1%,
54,5 53,8 57,1 37,5 80,0 SD 54,5%. Terendah addalah
TOTAL
100 100 100 100 100
MTS 37,5%, MI 53,8%.
Catatan: H1= Sekolah/Madrasah tidak memiliki sarana cuci tangan. H2=
Sekolah/Madrasah memiliki sarana cuci tangan namun tidak terdapat sabun dan air
mengalir. H3= Sekolah/Madrasah memiliki sarana cuci tangan dengan sabun dan air
mengalir.
POTRET SANITASI
SEKOLAH DAN MADRASAH
Ketercukupan Air Bersih di Sekolah dan
Madrasah

Masih banyak
sekolah/madrasah yang tidak
memiliki sumber air layak dan
cukup untuk kebutuhan sanitasi
di sekolah/madrasah tertinggi
jenjang SD 27,27%, SMP 14,29%
dan MTS 12,50%. Dan tidak ada
MI dan SLB yang tidak memiliki
sumber air layak.
Sumber Utama Air Bersih di Sekolah dan
Madrasah
Sumber Utama air bersih
untuk kebutuhan sanitasi
disekolah tertinggi adalah
PDAM dan Sumur
terlindungi. Untuk PDAM
tertinggi adalah jenjang SMP
85,7%, SLB 60%, SD 54,5%.
Dan terendah pengguna
PDAN adalah MTS sebesar
37,5% kemudia MI 57,8%.
Sedangkan Sumur terlindungi
tertinggi SLB 60%, SD 45,5%
Kemudian MI 38,5% dan
terendah SMP 28,6%, MTS
37,5%.
Sumber Air Minum di Masih banyak sekolah tidak

Sekolah dan Madrasah memiliki sumber air minum


di sekolah tertinggi adalah
MTS 50%, MI 23,1% dan SD
18,2% dan terendah adalah
SLB 10% dan SMP 14,3%.
Sedangkan sumber air
minum disiapkan oleh siswa
tertinggi di SD 72,7%,
kemudian MI 53,8% dan SMP
42, 9% dan terendah MTS
12,5% dan SLB 20%.
Sedangkan sekolah yang
menyiapkan sumber air
minum siswa tertinggi adalah
SLB 70%, SD 63,6%, SMP
57,1% dan terendah adalah
MI 30,8% dan MTS 50%.
Ketersediaan Jamban di Sekolah dan
Madrasah

Masih ada madrasah MI dan MTS yang tidak memiliki sanitasi di lingkungan madrasah yaitu MI 15,38% dan MTS 12,50%.
Masih ada sekolah dan madrasah yang memiliki toilet layak tapi tidak terpisah menurut jenis kelamin dan kondisinya rusak berat
yaitu tertinggi SLB 30%, MI 15,38% dan SMP 14,29%.
Sedangkan sekolah dan madrasah yang memiliki toilet layak dan terpisah menurut jenis kelamin dengan kondisi baik atau rusak
ringan tertinggi adalah jenjang SD 100%, MTS 87,50%, SMP 85,71%, SLB 70% dan MI 69,23%.
Rasio Jamban
Berdasarkan Jenjang
Pendidikan
Rasio jamban Berdasarkan Jenjang Pendidiakan
110.3
(SD, MI, SMP,MTS, SLB) Hanya jenjang MTS dan SLB yang
120.0
111.6
memenuhi standar rasio berdasarkan
Peraturan Menteri Pendidikan Nomor 24
100.0
80.9
88.0 Tahun 2007.
75.8
Rasio jamban sekolah dan madrasah
80.0 76.9

66.8
tertinggi adalah jenjang MI dengan
60.0
63.0 52.3 rincian rasio jamban laki-laki 1: 110,3
53.1
39.7
50.3 orang siswa/jamban, rasio jamban
40.0 37.8 Perempuan 1:111,6 dan rasio total
31.2
16.3 jamban disekolah baik jamban laki-laki,
20.0 14.8 15.1 14.8 perempuan dan jamban bersama 1:63
orang siswa/jamban.
0.0
SD MI SMP MTS SLB TOTAL (NTB)

Rasio Jamban Laki laki Rasio Jamban Perempuan


Rasio Total Jamban LK, PR dan Jamban bersama
Tipe Jamban di Sekolah dan Madrasah
Tepe jamban yang
digunakan disekolah dan
madrasah rata rata sudah
menggunakan jamban tipe
leher angsa yaitu tertinggi
SD, SLB dan SMP sudah
100% menggunakan jamban
Leher angsa. Namun masih
ada madrasah yang tidak
memiliki jamban yaitu MTS
12,50 dan MI 7,69 dan
lainnya sebesar 7,69 di
jenjang MI.
Ketersediaan Jamban dilengkapi Fasilitas
Siswa Disabilitas

Mayoritas jamban di
sekolah dan madrasah
tidak memiliki fasilitas
untuk siswa
berkebutuhan khusus.
Hanya SD dan SLB yang
memiliki jamban dengan
fasilitas siswa
berkebutuhan khusus
yaitu SLB 70% dan SD
9,1%.
Ketersediaan Sarana CTPS di
Sekolah/Madrasah

Masih ada sekolah dan


madrasah yang tidak
memiliki sarana CTPS yaitu
tertinggi jenjang MTS
sebesar 50%, MI 23,08% dan
SD 9,09%. Sedangkan
sekolah/Madrasah yang
menyediakan sarana CTPS
lengkap dengan sabun dan
air mengalir tertinggi adalah
SLB 80%, SMP 57,14%, dan
SD 54,55% dan terendah
adalah MTS 37,50% dan MI
53,85%.
Kegiatan Cuci Tangan Secara Berkelompok
di Sekolah

Masih banyak sekolah dan


madrasah yang tidak pernah
melakukan pembiasaan cuci tangan
pakai sabun dengan air mengalir di
sekolah/madrasah yaitu tertinggi
MTS 62,50%, SMP 57,14% dan MI
38,46%. Sedangkan terendah adalah
SLB10% dan SD27,27%. Artinya SLB
dan SD paling banyak melakukan
edukasi atau pembiasaan cuci
tangan pakai sabun di air mengalir
di sekolah.
Ketersediaan Pembalut Cadangan

Sekolah atau madrasah


yang menyediakan
pembalut cadangan
tertinggi adalah SLB 50%,
Kemudian SD 18,2%,
SMP 14,3 dan terendah
MI 7,7% dan MTS 12,5%.
Ketersediaan Anggaran Sanitasi Sekolah

Masih ada sekolah yang tidak


mengalokasikan anggaran
pebiayaan sanitasi dan
kebersihan di sekolah/madrasah
yaitu tertinggi Jenjang SMP
28,57%, Kemudian MI 23,08%,
SLB 20% dan SD 18,18%. Dan
100% MTS mengalokasikan
anggaran kebutuhan Sanitasi
Madrasah walaupun jumlahnya
tidak cukup
Sumber Pembiayaan Sanitasi Sekolah

Sumber pembiayaan
sanitasi dan kebersihan
di sekolah dan
madrasah mayoritas
bersumber dari dana
Bantuan Oprasional
Sekolah/Madrasah
(BOS/M) tertinggi
adalah adalah MTS
87,50%, kemudia SLB
80%. Sedangkan dan
DAK hanya bisa di akses
oleh Jenjang SD dengan
agka 9%.
Anggaran sanitasi
Alokasi Anggaran Sanitasi sekolah/madrasah pada
tahun 2022 mayoritas
Sekolah dan Mdrasah berada pada kisaran Rp.
1.000.000-3.000.000; Juta
yaitu tertinggi SD 63,6% dan
SLB 40%. Terendah SMP
28,6% Kemudian MTS
37,5%.
Berdasarakan data yang
ada, alokasi anggaran pada
tahun 2022 untuk Sekolah
Dasar/SD Rp. 5.250.000, MI
Rp. 36.300.000, SMP
1.500.000, MTS Rp.
42.414.000, dan SLB
17.500.000 dengan Total
102.964.000 dan kalua
dihitung nilai rata ratanya
hanya Rp. 2.101.306
Hambatan Mengakses Sumber
Pembiayaaan Sanitasi Sekolah dan
Madrasah
Rendahnya Keterbukaan informasi
pembiayaan sanitasi sekolah dan
madrasah tertinggi Jenjang SMP
sebesar 85,71%, Kemudian MI
76,92%, Selanjutnya SLB 60% dan
terendah adalah SD 36,36% dan MTS
37,50%. Selain Minimnya keterbukaan
informasi, untuk jenjang MI dan MTS
hambatan yang dihadapi adalah
pembiayaan sanitasi madrasah atau
bantuan keuangan madrasah
ditentukan oleh SDPD Terkait.
Sedangkan pada Jenjang SD dan SLB
hambatan yang dihadapai adalah
tidak ada pendampingan dan
pengawalan usulan.

Anda mungkin juga menyukai