Anda di halaman 1dari 48

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia yang tercantum dalam
Pembukaan Undang-undang Dasar 1945, perlu adanya fondasi yang kuat
dalam menjalankan sistem pemerintahan yang baik, bersih dan berkualitas.
Hal tersebut didukung pula oleh sumber daya alam yang berintegritas salah
satunya dengan sistem pembelajaran yang baik. Untuk itu, Aparatur Sipil
Negara (ASN) dalam lingkup pendidikan secara umum dan perguruan tinggi
secara khususnya harus bersikap profesional, berintegritas, dan bersih dari
kepentingan perorangan, kelompok maupun partai, serta menjunjung tinggi
nilai dasar Pancasila.
Menurut Undang- undang no. 5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil
Negara (ASN) penyelenggaraan Diklat mengikuti pola baru di mana masa
kegiatan berlangsung secara on-off-on kampus. Kegiatan on kampus
berlangsung di Balai Diklat Keagamaan Surabaya dengan pemaparan materi
dan pola untuk menginternalisasi nilai dasar ANEKA. Kegiatan off di
kampus melakukan aktualisasi nilai-nilai dasar ANEKA pada setiap kegiatan
yang sudah direncanakan pada masing-masing instansi. Pola baru ini
diselenggarakan seefektif mungkin untuk membina peserta Diklat agar lebih
memahami dan mengaktualisasi nilai-nilai dasar ANS yakni akuntabilitas,
nasionalisme, etika publik, komitmen mutu dan anti korupsi. Pola baru ini
diterapkan karena adanya perubahan pola pikir PNS yang lebih mengarah ke
kemalasan, korupsi, pelanggaran etika, dan tidak berakuntabilitas.
Dosen sebagai Aparatur Sipil Negara sekaligus sebagai pengajar wajib
bersikap profesional dalam menjalankan jabatan. Bekerja yang profesional
berarti bekerja dengan keahlian atau kompetensi serta kemampuan dosen
untuk mengelola pembelajaran. Proses pembelajaran dan pendidikan
bertujuan untuk mendapatkan mutu sumber daya manusia sesuai dengan
tuntutan kebutuhan pembangunan.
Diklat Prajabatan diorientasikan agar nilai-nilai dasar ANEKA mampu
menginternalisasi pada diri setiap PNS termasuk Dosen. Selain itu, juga
dituntut untuk mampu mengaktualisasikannya pada instansi kerja masing-
masing. Muaranya adalah terbentuknya ASN profesional yang produktif,
efektif dan efisien dalam bekerja serta memiliki jiwa nasionalisme, etika
publik, berkomitmen untuk menjunjung mutu, berkomitmen untuk bekerja
secara akuntabel serta berkomitmen untuk anti korupsi.

B. Tujuan dan Manfaat


1. Tujuan
Tujuan yang akan dicapai dalam Diklat ini adalah mampu
mengaktualisasikan nilai-nilai dasar profesi ASN dalam kegiatan yang
akan dilaksanakan di lingkungan Puskesmas Taraweang , yaitu:
a. Mengaktualisasikan nilai Akuntabilitas sehingga memiliki tanggung
jawab dan integritas terhadap apa yang dikerjakan;
b. Mengaktualisasikan nilai Nasionalisme sehingga bekerja atas dasar
semangat nilai-nilai Pancasila;
c. Mengaktualisasikan nilai Etika Publik sehingga menciptakan
lingkungan pelayanan masyarakat yang baik;
d. Mengaktualisasikan nilai Komitmen Mutu sehingga mewujudkan
pelayanan yang prima terhadap masyarakat yang datang ke tempat
pelayanan publik;
e. Mengaktualisasikan nilai Anti Korupsi sehingga bisa mewujudkan
sikap disiplin maupun menjaga kedisiplinan.
2. Tujuan khusus
a. Mengindentifikasi standar prosedur operasional terkait dengan system
penomoran
b. Mengindentifikasi kedisplinan petugas pendaftaran terkait dengan
duplikasi penomoran rekam medis
c. Mengidentifikasi tingkat pengetahuan petugas pendaftaran terkait
dengan duplikasi nomor.
3. Manfaat

a. Dapat dijadikan bahan referensi dalam pengembangan ilmu pengetahuan.


b. Sebagai bahan evaluasi dan masukan bagi puskesmas untuk lebih
mengembangkan dan meningkatkan pelayanan terutama di bagian
pendaftaran.
c. Sebagai informasi dalam pengambilan keputusan dan kebijakan tentang
pengembangan sumber daya manusia.
d. Sebagai bahan pertimbangan untuk memperbaiki system yang
menyebabkan terjadinya duplikasi nomor rekam medis di Puskesmas
Taraweang.
e. Dapat mengetahui permasalahan yang ada di lapangan terutama
mengenai faktor menyebabkan terjadinya duplikasi nomor rekam medis
di Puskesmas Taraweang

C. Waktu dan Tempat Pelaksanaan


1. Tempat Pelaksanaan
Aktualisasi kegiatan nilai-nilai dasar PNS dilaksanakan di
Puskesmas Taraweang untuk hari kerja dan dilaksanakan di rumah untuk
hari libur.
2. Waktu Pelaksanaan
Seluruh kegiatan aktualisasi nilai-nilai dasar profesi PNS telah
terealisasi sesuai rencana, yakni pada kurun waktu tanggal 20 Mei s.d. 28
Juni 2019. Secara terperinci sebagaimana tercantum pada tabel di bawah
ini.
Waktu
Nama Kegiatan Pelaksanaan
No 20 21 22 23 24 27 28 29 31 10 11 12 13 14 17 18 19 20 21
Sn Sl Rb k Jm Sn Sl Rb Jm Sn Sl Rb km Jm Sn Sl R k Jm
m b m
1. Melakukan koordinasi kepada kepala
puskesmas dalam proses penerimaan
pasien
2. Melakukan sosialisasi kepada petugas
penerimaan pasien
3. Penerapkan kedisplinan kepada petugas
terkait dengan standar operasional
prosedur dalam pelayanan
4. Memperbaiki dan menata kembali system
penyimpanan berdasarkan SOP

5. Memperbaiki alur pelayanan pasien

6. Mengindentifikasi faktor yang


menyebabkan terjadinya duplikasi nomor

7. Memelihara dan mengembangkan


perangkat lunak dalam Pengolahan data

Tabel 1. Waktu Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi Nilai Dasar PNS


BAB II
GAMBARAN UMUM ORGANISASI

A. Profil puskesmas Taraweang


1. DATA UMUM
A. Data Wilayah

Puskesmas Taraweang terletak di desa Taraweang wilayah kecamatan


Labakkang dengan batas wilayah sebagai berikut :
 Sebelah utara : Kecamatan Ma’rang
 Sebelah selatan : Kecamatan Bungoro
 Sebelah timur : Berbatasan dengan Desa Tabo-Tabo Kec.Bungoro
 Sebelahbarat : Berbatasan dengan Kecamatan Labakkang

Tabel 1. Data Wilayah

Nama Desa Desa Desa GondokLuas Wilayah Jarakke Waktu Tempuh


Tertinggal Endemik (ha) Puskesmas ke Puskesmas
Taraweang 0 0 10.85 km
2
0.5 km 1
4 menit
Bara batu 0 0 9.9 km
2 2 km
1
Batara 0 0 6.64 km
2 3 km 6 menit

Kassiloe 0 0 6.88 km
2 5 km 1
2menit
Patalassang 0 0 2 4 km
7.36 km
1
2menit

1
2menit
Jumlah 0 0 61.64 km
2
- -

Sumber :KoordinatorStatistikKec. Labakkang 2018

Selain itu Puskesmas Taraweang mempunyai 2 (dua) Puskesmas pembantu yaitu


Puskesmas Pembantu Batara yang terletak di Desa Batara dan Puskesmas Pembantu
Kassiloe yang terletak di DesaKassiloe, sertasatu unit Poskesdes yaitu Poskesdes
kampong batu-batu, yang terletak di DesaTaraweang, Poskesdes Patalassang yang
terletak di Desa Patalassang, Poskesdes Batari yang terletak di Desa Batara.

5
B. Tugas dan Fungsi Puskesmas Taraweang

a. Tugas Puskesmas
Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan
upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat
pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk
mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah
kerjanya. Jadi tugas dari puskesmas adalah Melaksanakan kebijakan kesehatan
untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya dalam
rangka mendukung terwujudnya Kecamatan Sehat.
b. Fungsi puskesmas
Dalam melaksanakan tugas, Puskesmas menyelenggarakan Fungsinya:
a) Upaya Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya disingkat UKM adalah
setiap kegiatan untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan serta
mencegah dan menanggulangi timbulnya masalah kesehatan dengan
sasaran Keluarga, Kelompok dan Masyarakat.
b) Upaya Kesehatan Perseorangan yang selanjutnya disingkat UKP adalah
suatu kegiatan dan atau serangkaian kegiatan pelayanan kesehatan yang
ditujukan untuk peningkatan, pencegahan, penyembuhan penyakit,
pengurangan penderitaan akibat penyakit dan memulihkan Kesehatan
Perseorangan.
c) Sistem Rujukan adalah penyelenggaraan pelayanan kesehatan yang
mengatur pelimpahan tugas dan tanggungjawab pelayanan kesehatan
secara timbal balik baik Vertikal maupun Horisontal.

d) Pelayanan Kesehatan adalah upaya yang diberikan oleh Puskesmas


kepada masyarakat, mencakup perencanaan, pelaksanaan, evaluasi,
pencatatan, pelaporan, dan dituangkan dalam suatu sistem.
C. Visi danMisi

Visi dan Misi Organisasi Visi merupakan pandangan jauh tentang suatu
perusahaan ataupun lembaga sedangkan visi juga dapat di artikan sebagai tujuan
perusahaan atau lembaga dan apa yang harus dilakukan untuk mencapai tujuannya
tersebut pada masa yang akan datang atau masa depan. Dengan arti lain, visi
adalah keadaan masa depan yang dicita-citakan dan ingin diwujudkan oleh suatu
instansi pemerintahan. Dengan mengacu pada batasan tersebut, visi UPTD
Puskesmas Tarawaeang adalah sebagai berikut
“ Mewujudkan masyarakat wilayah kerja Taraweang

6
sehat tahun 2020”

Guna di wujudkan visi tersebut, maka diwujudkan misi sebagai berikut :


1. Memberikan pelayanan sepenuh hati dengan Ramah, Adil dan Profesional
kepada masyarakat
2. Menjadikan puskesmas Taraweang sebagai pusat informasi kesehatan
masyarakat
3. Meningkatkan peran serta aktif masyarakat terhadap kesehatan diri,
keluarga dan lingkungan

D. Nilai – NilaiOrganisasi
a. Pro Rakyat
Dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan. Puskesmas
Taraweang selalu mendahulukan kepentingan rakyat dan harus
menghasilkan yang terbaik untuk rakyat. Diperolehnya derajat kesehatan
yang setinggi- tingginya bagi setiap orang adalah salah satu hak asasi
manusia tanpa membedakan suku, golongan, agama dan status sosial
ekonomi.
b. Inklusif
Semua program pembangunan kesehatan harus melibatkan semua
pihak, karena pembangunan kesehatan tidak mungkin hanya dilaksanakan
oleh Puskesmas Taraweang saja. Dengan demikian seluruh komponen
masyarakat harus berpartisipasi aktif yang meliputi lintas sektor,
organisasi profesi, organisasi masyarakat pengusaha, masyarakat madani
dan masyarakat akar rumput.

c. Responsif
Program kesehatan harus sesuai dengan kebutuhan dan keinginan
rakyat, serta tanggap dalam mengatasi permasalahan di daerah, situasi
kondisi setempat, sosial budaya dan kondisi geografis. Faktor-faktor ini
menjadi dasar dalam mengatasi permasalahan kesehatan yang berbeda-
beda, sehingga diperlukan penangnganan yang berbeda pula.
d. Efektif
Program kesehatan harus mencapai hasil yang signifikan sesuai

7
target yang telah ditetapkan dan bersifat efesien
e. Bersih
Penyelenggaran pembangunan kesehatan harus bebas dari korupsi,
kolusi, dan nepotisme, trasparans dan akuntabel.

8
A. Struktur Organisasi

Gambar 3. Struktur Organisasi Puskesmas Taraweang

9
BAB III
RANCANGAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR PNS

A. Nilai-Nilai Dasar PNS dan Sikap Perilaku Disiplin PNS


1. Nilai-Nilai Dasar PNS
a. Akuntabilitas
Akuntabilitas adalah kewajiban pertanggungjawaban yang harus
dicapai. Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu,
kelompok atau institusi untuk memenuhi tanggung jawab yang
menjadi amanahnya.
Aspek-aspek Akuntabilitas meliputi beberapa hal sebagai
berikut:
1) Akuntabilitas adalah sebuah hubungan (Accountability is a
relationship);
2) Akuntabilitas berorientasi pada hasil (Accountability is results-
oriented);
3) Akuntabilitas membutuhkan adanya laporan
(Accountability requiers reporting);
4) Akuntabilitas memerlukan konsekuensi (Accountability
is meaningless without consequences);
5) Akuntabilitas memperbaiki kinerja (Accountability
improves performance).
Akuntabilitas publik terdiri atas dua macam, yaitu: akuntabilitas
vertical (vertical accountability), dan akuntabilitas horizontal
(horizontal accountability). Akuntabilitas vertikal adalah
pertanggungjawaban atas pengelolaan dana kepada otoritas yang lebih
tinggi. Akuntabilitas horizontal adalah pertanggungjawaban kepada
masyarakat luas.

10
Terdapat lima tingkatan akuntabilitas sebagai berikut:
1) Akuntabilitas Personal (Personal Accountability)
2) Akuntabilitas Individu
3) Akuntabilitas Kelompok
4) Akuntabilitas Organisasi
5) Akuntabilitas Stakeholder

Gambar 4. Lima Tingkatan Akuntabilitas

Indikator nilai-nilai dasar akuntabilitas antara lain:


1) Kepemimpinan: pimpinan memberi contoh pada orang lain, adanya
komitmen yang tinggi dalam melakukan pekerjaan.
2) Transparansi: keterbukaan informasi akan mendorong tercapainya
akuntabilitas
3) Integritas: mematuhi hukum dan peraturan yang berlaku
4) Responsibilitas: kewajiban bagi setiap individu dan lembaga,
bahwa ada suatu konsekuensi dari setiap tindakan yang telah
dilakukan, karena adanya tuntutan untuk bertanggung jawab atas
keputusan yang telah dibuat
5) Keadilan: landasan utama dari akuntabilitas yang harus dipelihara
dan dipromosikan karena ketidakadilan dapat menghancurkan
kepercayaan dan kredibilitas organisasi yang mengakibatkan
kinerja tidak optimal.

11
6) Kepercayaan: rasa keadilan akan membawa pada sebuah
kepercayaan
7) Keseimbangan: keseimbangan kapasitas sumber daya dan keahlian
yang yang dimiliki
8) Kejelasan: mengetahui kewenangan, peran dan tanggung jawab,
misi organisasi, kinerja yang diharapkan organisasi, dan sistem
pelaporan kinerja.
9) Konsistensi: menjamin stabilitas untuk mencapai lingkungan yang
akuntabel.

b. Nasionalisme
Nasionalisme adalah pandangan atau paham kecintaan terhadap
bangsa dan tanah air Indonesia yang didasarkan pada Pancasila. Nilai-
nilai Nasionalisme sesuai dengan lima sila Pancasila, yaitu:

1) Sila pertama: Ketuhanan Yang Maha Esa


a) Bangsa Indonesia menyatakan kepercayaannya dan
ketakwaannya terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
b) Manusia Indonesia percaya dan takwa terhadap Tuhan Yang
Maha Esa, sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-
masing menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab.
c) Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerja sama
antara pemeluk agama dengan penganut kepercayaan yang
berbeda-beda terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
d) Membina kerukunan hidup di antara sesama umat beragama
dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
e) Agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa
adalah masalah yang menyangkut hubungan pribadi manusia
dengan Tuhan Yang Maha Esa.
f) Mengembangkan sikap saling menghormati kebebasan
menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaannya
masing-masing.

12
g) Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan terhadap
Tuhan Yang Maha Esa kepada orang lain.

2) Sila kedua: Kemanusiaan yang Adil dan Beradab


a) Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat
dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa.
b) Mengakui persamaan derajat, persamaan hak, dan kewajiban
asasi setiap manusia, tanpa membeda-bedakan suku, keturunan,
agama, kepercayaan, jenis kelamin, kedudukan sosial, warna
kulit dan sebagainya.
c) Mengembangkan sikap saling mencintai sesama manusia.
d) Mengembangkan sikap saling tenggang rasa dan tepa selira.
e) Mengembangkan sikap tidak semena-mena terhadap orang lain.
f) Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.
g) Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan.
h) Berani membela kebenaran dan keadilan.
i) Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari seluruh
umat manusia.
j) Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerja sama
dengan bangsa lain.

3) Sila ketiga: Persatuan Indonesia


1) Mampu menempatkan persatuan, kesatuan, serta kepentingan
dan keselamatan bangsa dan negara sebagai kepentingan
bersama di atas kepentingan pribadi dan golongan.
2) Sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan negara dan
bangsa apabila diperlukan.
3) Mengembangkan rasa cinta kepada tanah air dan bangsa.
4) Mengembangkan rasa kebanggaan berkebangsaan dan bertanah
air Indonesia.
5) Memelihara ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan,
perdamaian abadi, dan keadilan sosial.

13
6) Mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar Bhinneka
Tunggal Ika.
7) Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa.

4) Sila keempat: Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat


Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan
a) Sebagai warga negara dan warga masyarakat, setiap manusia
Indonesia mempunyai kedudukan, hak, dan kewajiban yang
sama.
b) Tidak boleh memaksakan kehendak kepada orang lain.
c) Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan
untuk kepentingan bersama.
d) Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi oleh semangat
kekeluargaan.
e) Menghormati dan menjunjung tinggi setiap keputusan yang
dicapai sebagai hasil musyawarah.
f) Dengan iktikad baik dan rasa tanggung jawab menerima dan
melaksanakan hasil keputusan musyawarah.
g) Di dalam musyawarah diutamakan kepentingan bersama di atas
kepentingan pribadi dan golongan.
h) Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan
hati nurani yang luhur.
i) Keputusan yang diambil harus dapat dipertanggungjawabkan
secara moral kepada Tuhan Yang Maha Esa, menjunjung tinggi
harkat dan martabat manusia, nilai-nilai kebenaran dan
keadilan mengutamakan persatuan dan kesatuan demi
kepentingan bersama.
j) Memberikan kepercayaan kepada wakil-wakil yang dipercayai
untuk melaksanakan pemusyawaratan.

5) Sila kelima: Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia


a) Mengembangkan perbuatan yang luhur, yang mencerminkan
sikap dan suasana kekeluargaan dan kegotongroyongan.

14
b) Mengembangkan sikap adil terhadap sesama.
c) Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban.
d) Menghormati hak orang lain.
e) Suka memberi pertolongan kepada orang lain agar dapat berdiri
sendiri.
f) Tidak menggunakan hak milik untuk usaha-usaha yang bersifat
pemerasan terhadap orang lain.
g) Tidak menggunakan hak milik untuk hal-hal yang bersifat
pemborosan dan gaya hidup mewah.
h) Tidak menggunakan hak milik untuk bertentangan dengan atau
merugikan kepentingan umum.
i) Suka bekerja keras.
j) Suka menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat bagi
kemajuan dan kesejahteraan bersama.
k) Suka melakukan kegiatan dalam rangka mewujudkan kemajuan
yang merata dan berkeadilan sosial.
c. Etika Publik
Etika publik merupakan refleksi tentang standar/ norma yang
menentukan baik/buruk, benar/ salah perilaku, tindakan dan keputusan
untuk mengarahkan kebijakan publik dalam rangka menjalankan tanggung
jawab pelayanan publik. Ada tiga fokus utama dalam pelayanan publik
yakni:
1) Pelayanan publik yang berkualitas dan relevan
2) Sisi dimensi reflektif, etika publik berfungsi sebagai bantuan dalam
menimbang pilihan sarana kebijakan publik dan alat evaluasi.
3) Modalitas etika, menjembatani antara norma moral dan tindakan
faktual.
Pada prinsipnya ada 3 (tiga) dimensi etika publik :
1) Dimensi Kualitas Pelayanan Publik
2) Dimensi Modalitas
3) Dimensi Tindakan Integritas Publik

15
Indikator etika publik meliputi:
1) Adanya kode etik, yang merupakan aturan-aturan yang mengatur
tingkah laku dalam suatu kelompok khusus, sudut pandangnya hanya
ditujukan pada hal-hal prinsip dalam bentuk ketentuan-ketentuan
tertulis.
2) Keramahan dalam bersikap akan membuat orang lain merasa dihargai
dan dihormati.
3) Sopan santun, merupakan sikap yang berdasarkan pada aspek nilai dan
norma saat melayani publik sehingga meningkatkan kualitas pelayanan
publik.
4) Empati dan simpati, sikap seakan merasakan apa yang dirasakan orang
lain. Simpati akan berlangsung ketika ada sikap saling pengertian dan
saling percaya sehingga memudahkan dalam berkomunikasi.
5) Netralitas.

d. Komitmen Mutu
Komitmen mutu adalah janji pada diri kita sendiri atau pada orang
lain yang tercermin dalam tindakan kita untuk menjaga mutu kinerja
pegawai. Komitmen mutu merupakan pelaksanaan pelayanan publik
dengan berorientasi pada kualitas hasil, dipersepsikan oleh individu
terhadap produk/ jasa berupa ukuran baik/buruk. Bidang apapun yang
menjadi tanggung jawab pegawai negeri sipil semua mesti dilaksanakan
secara optimal agar dapat memberi kepuasan kepada stakeholder.
Indikator komitmen mutu antara lain:
1) Orientasi mutu, berkomitmen untuk senantiasa melakukan pekerjaan
dengan arah dan tujuan untuk kualitas pelayanan
2) Efisien adalah berdaya guna, dapat menjalankan tugas dan mencapai
hasil tanpa pemborosan sumber daya dan hemat waktu
3) Efektif adalah berhasil guna, menunjukkan tingkat ketercapaian target
yang telah direncanakan, baik menyangkut jumlah maupun mutu hasil
kerja.

16
4) Inovatif adalah suatu yang baru sebagai perwujudan ide kreativitas
untuk meningkatkan mutu pelayanan.
e. Anti Korupsi
Korupsi berasal dari bahasa latin "corruption" (Fockema Andrea:
1951) atau "corruptus" (Webster Student Dictionary: 1960 ). Selanjutnya
dikatakan bahwa "corruption" berasal dari kata "corrumpere", suatu
bahasa latin yang lebih tua. Dari bahasa latin tersebut kemudian dikenal
istilah "coruption, corrupt" (Inggris), "corruption" (Perancis) dan
"corruptive/korruptie" (Belanda). Korupsi secara harfiah adalah
kebusukan, keburukan, kebejatan, ketidakjujuran, dapat disuap, tidak
bermoral, penyimpangan dari kesucian.
Kata kunci untuk menjauhkan diri dari korupsi adalah internalisasi
integritas pada diri sendiri dan hidup atau bekerja dalam lingkungan yang
menjalankan integritas dengan baik. Identifikasi nilai dasar anti korupsi
memberikan nilai- nilai dasar anti korupsi yang prioritas dan memiliki
signifikansi yang tinggi bagi kita. Nilai-nilai dasar anti korupsi penting
untuk mencegah terjadinya korupsi dan mendukung prinsip-prinsip anti
korupsi yang meliputi akuntabilitas, transparansi, kewajaran, kebijakan
dan kontrol kebijakan supaya semua dapat berjalan dengan baik serta,
untuk mencegah faktor eksternal penyebab korupsi.
Adapun Nilai-nilai dasar anti korupsi adalah meliputi:

1) Kejujuran
Menurut KBBI kata jujur dapat didefinisikan sebagai lurus hati,
tidak berbohong, dan tidak curang. Jujur adalah salah satu sifat yang
sangat penting dalam kehidupan pegawai, tanpa sifat jujur pegawai
tidak akan dipercaya dalam kehidupan sosialnya.

2) Kepedulian
Peduli adalah mengindahkan, memperhatikan dan menghiraukan.
Nilai kepedulian sangat penting bagi seorang pegawai dalam
kehidupan di tempat kerja dan di masyarakat.

17
3) Kemandirian
Kondisi mandiri dapat diartikan sebagai proses mendewasakan
diri yaitu dengan tidak bergantung pada orang lain untuk mengerjakan
tugas dan tanggung jawabnya. Dengan karakter kemandirian pegawai
dituntut untuk mengerjakan semua tanggung jawab dengan usahanya
sendiri dan bukan orang lain.

4) Kedisiplinan
Disiplin adalah ketaatan (kepatuhan) kepada peraturan (KBBI).
Manfaat dari hidup yang disiplin adalah kita dapat mencapai tujuan
hidup dengan waktu yang lebih efisien, dan juga dapat membuat orang
lain percaya dalam mengelola suatu kepercayaan.

5) Tanggung Jawab
Tanggung jawab adalah keadaan wajib menanggung segala
sesuatunya (kalau terjadi apa-apa boleh dituntut, dipersalahkan dan
diperkarakan) (KBBI). Tanggung jawab adalah menerima segala
sesuatu perbuatan yang salah baik itu disengaja maupun tidak
disengaja. Tanggung jawab tersebut berupa perwujudan dan kesadaran
akan kewajiban menerima dan menyelesaikan semua masalah yang
telah dilakukan.

6) Kerja Keras
Bekerja keras didasari dengan adanya kemauan, di mana
kemauan menimbulkan asosiasi dengan ketekadan, ketekunan, daya
tahan, tujuan jelas, daya kerja, pendirian, pengendalian diri,
keberanian, ketabahan, keteguhan, tenaga, kekuatan dan pantang
mundur.

7) Sederhana
Gaya hidup sederhana dibiasakan untuk tidak hidup boros, hidup
sesuai dengan kemampuannya dan dapat memenuhi semua
kebutuhannya. Prinsip hidup sederhana merupakan parameter penting
dalam menjalin hubungan antara sesama karena prinsip ini akan

18
mengatasi permasalahan kesenjangan sosial, iri, dengki, tamak, egosi
dan juga menghindari dari keinginan yang berlebihan.

8) Keberanian
Keberanian diperlukan untuk mencapai kesuksesan, untuk
mengembangkan sikap keberanian demi mempertahankan pendirian
dan keyakinan harus mempertimbangkan masalah dengan sebaik-
baiknya. Nilai keberanian dapat dikembangkan dan diwujudkan dalam
bentuk berani mengatakan dan membela kebenaran, berani mengakui
kesalahan, berani bertanggung jawab dan lain sebagainya.

9) Keadilan
Adil berarti adalah sama berat, tidak berat sebelah, tidak
memihak. Nilai keadilan dapat diwujudkan dalam bentuk memberikan
pujian yang tulus kepada yang berprestasi, memberikan saran
perbaikan dan semangat pada yang tidak berprestasi, tidak memilih
kawan berdasarkan latar belakang sosial dan lain-lain.

2. Sikap Perilaku Disiplin PNS


a. Pengertian Disiplin Pegawai Negeri Sipil
Pengertian disiplin dapat dikonotasikan sebagai suatu
hukuman, meskipun arti yang sesungguhnya tidaklah demikian.
Disiplin berasal dari bahasa latin “Disciplina” yang berarti latihan
atau pendidikan kesopanan dan kerohanian serta pengembangan tabiat.
jadi sifat disiplin berkaitan dengan pengembangan sikap yang layak
terhadap pekerjaan.
Sedangkan pengertian Disiplin Pegawai Negeri Sipil menurut
Peraturan Pemerintah RI Nomor 53 Tahun 2010 adalah kesanggupan
Pegawai Negeri Sipil untuk menaati kewajiban dan menghindari
larangan yang ditentukan dalam peraturan perundang-undangan
dan/atau peraturan kedinasan yang apabila tidak ditaati atau dilanggar
dijatuhi hukuman disiplin.

19
b. Kewajiiban Pegawai Negeri Sipil
Berdasarkan Peraturan Pemerintah RI Nomor 53 Tahun 2010,
Pegawai Negeri Sipil memiliki kewajiban untuk:
1. mengucapkan sumpah/janji PNS;
2. mengucapkan sumpah/janji jabatan;
3. setia dan taat sepenuhnya kepada Pancasila, Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara Kesatuan
Republik Indonesia, dan Pemerintah;
4. menaati segala ketentuan peraturan perundang-undangan;
5. melaksanakan tugas kedinasan yang dipercayakan kepada PNS
dengan penuh pengabdian, kesadaran, dan tanggung jawab;
6. menjunjung tinggi kehormatan negara, pemerintah, dan martabat
PNS;
7. mengutamakan kepentingan negara daripada kepentingan sendiri,
seseorang, dan/atau golongan;
8. memegang rahasia jabatan yang menurut sifatnya atau menurut
perintah harus dirahasiakan;
9. bekerja dengan jujur, tertib, cermat, dan bersemangat untuk
kepentingan negara;
10. melaporkan dengan segera kepada atasannya apabila mengetahui
ada hal yang dapat membahayakan atau merugikan negara atau
Pemerintah terutama di bidang keamanan, keuangan, dan materiil;
11. masuk kerja dan menaati ketentuan jam kerja;
12. mencapai sasaran kerja pegawai yang ditetapkan;
13. menggunakan dan memelihara barang-barang milik negara dengan
sebaik-baiknya;
14. Memberikan pelayanan sebaik-baiknya kepada masyarakat;
15. Membimbing bawahan dalam melaksanakan tugas.
16. memberikan kesempatan kepada bawahan untuk mengembangkan
karier; dan
17. Menaati peraturan kedinasan yang ditetapkan oleh pejabat yang
berwenang.

20
c. Larangan Pegawai Negeri Sipil
Berdasarkan Peraturan Pemerintah RI Nomor 53 Tahun 2010,
Pegawai Negeri Sipil memiliki kewajiban untuk:
1. menyalahgunakan wewenang;
2. menjadi perantara untuk mendapatkan keuntungan pribadi dan/atau
orang lain dengan menggunakan kewenangan orang lain;
3. tanpa izin Pemerintah menjadi pegawai atau bekerja untuk negara
lain dan/atau lembaga atau organisasi internasional;
4. bekerja pada perusahaan asing, konsultan asing, atau lembaga
swadaya masyarakat asing;
5. memiliki, menjual, membeli, menggadaikan, menyewakan, atau
meminjamkan barang-barang baik bergerak atau tidak bergerak,
dokumen atau surat berharga milik negara secara tidak sah;
6. melakukan kegiatan bersama dengan atasan, teman sejawat,
bawahan, atau orang lain di dalam maupun di luar lingkungan
kerjanya dengan tujuan untuk keuntungan pribadi, golongan, atau
pihak lain, yang secara langsung atau tidak langsung merugikan
negara;
7. memberi atau menyanggupi akan memberi sesuatu kepada
siapapun baik secara langsung atau tidak langsung dan dengan
dalih apapun untuk diangkat dalam jabatan;
8. menerima hadiah atau suatu pemberian apa saja dari siapapun juga
yang berhubungan dengan jabatan dan/atau pekerjaannya;
9. bertindak sewenang-wenang terhadap bawahannya;
10. melakukan suatu tindakan atau tidak melakukan suatu tindakan
yang dapat menghalangi atau mempersulit salah satu pihak yang
dilayani sehingga mengakibatkan kerugian bagi yang dilayani;
11. menghalangi berjalannya tugas kedinasan;
12. memberikan dukungan kepada calon Presiden/Wakil Presiden,
Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, atau
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dengan cara:
a. ikut serta sebagai pelaksana kampanye;

21
b. menjadi peserta kampanye dengan menggunakan atribut partai
atau atribut PNS;
c. sebagai peserta kampanye dengan mengerahkan PNS lain;
dan/atau
d. sebagai peserta kampanye dengan menggunakan fasilitas
negara;
13. memberikan dukungan kepada calon Presiden/Wakil Presiden
dengan cara:
a. membuat keputusan dan/atau tindakan yang menguntungkan
atau merugikan salah satu pasangan calon selama masa
kampanye; dan/atau
b. mengadakan kegiatan yang mengarah kepada keberpihakan
terhadap pasangan calon yang menjadi peserta pemilu sebelum,
selama, dan sesudah masa kampanye meliputi pertemuan,
ajakan, himbauan, seruan, atau pemberian barang kepada PNS
dalam lingkungan unit kerjanya, anggota keluarga, dan
masyarakat;
14. memberikan dukungan kepada calon anggota Dewan Perwakilan
Daerah atau calon Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah dengan
cara memberikan surat dukungan disertai foto kopi Kartu Tanda
Penduduk atau Surat Keterangan Tanda Penduduk sesuai peraturan
perundang-undangan; dan
15. memberikan dukungan kepada calon Kepala Daerah/Wakil Kepala
Daerah, dengan cara:
a. terlibat dalam kegiatan kampanye untuk mendukung calon
Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah;
b. menggunakan fasilitas yang terkait dengan jabatan dalam
kegiatan kampanye;
c. membuat keputusan dan/atau tindakan yang menguntungkan
atau merugikan salah satu pasangan calon selama masa
kampanye; dan/atau

22
d. mengadakan kegiatan yang mengarah kepada keberpihakan
terhadap pasangan calon yang menjadi peserta pemilu sebelum,
selama, dan sesudah masa kampanye meliputi pertemuan,
ajakan, himbauan, seruan, atau pemberian barang kepada PNS
dalam lingkungan unit kerjanya, anggota keluarga, dan
masyarakat.

B. Rancangan Kegiatan
Rancangan kegiatan aktualisasi yang akan dilaksanakan di Puskesmas
Taraweang sesuai dengan nilai dasar ASN yaitu ANEKA, antara lain:
Berikut adalah uraian masing-masing kegiatan aktualisasi sesuai dengan
nilai dasar ASN.

1. Melakukan koordiasi kepada Kepala Puskesmas terkait dengan standar


operasional prosedur dalam proses penerimaan pasien
2. Melakukan sosialisasi kepada petugas penerimaan pasien
3. Menerapkan kedisplinan kepada petugas terkait standar operasional
prosedur dalam pelayanan
4. Memperbaiki dan menata kembali system penyimpanan berdasarkan standar
operasional prosedur
5. Membuat alur pelayanan
6. Mengidentifikasi faktor yang menyebabkan terjadinya duplikasi nomor
rekam medis
7. Memelihara dan mengembangkan perangkat lunak dan perangkat keras
dalam Pengolahan data.

23
A. Kegiatan
Unit kerja : Puskesmas Taraweang Kab. Pangkep
Isu yang diangkat : Rendahnya pengetahuan petugas dalam pemberian no. RM pada pasien baru
Gagasan pemecahan isu : Identifikasi yang kurang tepat sehingga menyebabkan seorang pasien mendapat lebih dari satu
nomor rekam medis

24
Tabel 2. Rancangan Kegiatan 1: Koordinasi dengan kepala puskesmas terkait dengan SOP dalam
penerimaan pasien

Kontribusi

No Kegiatan Tahap Kegiatan Output/hasil kegiatan Nilai-nilai dasar terhadap Penguatan nilai

Visi&Misi organisasi

1 2 3 4 5 6 7

1 Melakukan - Menrancang SOP Setiap kegiatan Setiap Petugas harus Dengan Terselenggaranya
koordinasi kepada - Menyusun SOP yang dilakukan oleh mempertanggungjawabkan melakukan SOP dalam
kapus terkait dengan - Membuat SOP petugas harus kegiatan yang dilakukan Koordinasi pelayanan
SOP dalam sesuai dengan SOP dalam mengambil suatu dengan kepala menjadikan
- Mendiskusikan hasil
penerimaan pasien sehingga keputusan khususnya Puskesmas, Program
SOP meminimalisir pembuatan SOP, oleh saya akan kesehatan harus
- Mengsosialisasikan kesalahan dalam karena itu nilai dasar dari mendukung mencapai hasil
SOP pelayanan kegiatan ini adaah terwujudnya yang signifikan
Akuntabilitas dimana visi dan misi sesuai target yang
kewajiban pertanggung puskesmas telah ditetapkan
jawaban yang harus yaitu : dan bersifat
dicapai dan dibuktikan efesien
dalam bentuk laporanVisi :
seperti SOP Mewujudkan
Nasionalisme adalah masyarakat
menjalin kerjasama yang wilayah kerja
baik Taraweang
Etika publik adalah sehat tahun
bertutur kata dengan baik 2020
dalam menyampaikan ide- Misi :
ide yang akan dilakukan Memberikan
Komitmen Mutu adanya pelayanan
rasa tanggungjawab yang sepenuh hati
dimiliki seorang pimpinan dengan ramah,

25
Manajeman ASN adil &
menjadikan Petugas yang professional
professional dalam kepada
melakukan pelayanan masyarakat
kepada masyarakat
Whole of Government
merupakan pendekatan
penyelanggaran
pemerintah yang
menyatuka upaya-upaya
kolaboratif pemerintah dari
keseluruhan sektor dalam
ruang lingkup koordinasi
yang lebih luas guna
mencapai tujuan-tujuan
pembangunan kebijakan,
manajemen program dan
pelayanan publik.

26
Kontribusi

No Kegiatan Tahap Kegiatan Output/hasil kegiatan Nilai-nilai dasar terhadap Penguatan nilai

Visi&Misi organisasi

1 2 3 4 5 6 7

2. Melakukan Menambah Untuk mengembangkan dan Petugas yang Dengan adanya


sosialisasi kepada - Meminta pengetahuan meningkatkan pelayananan cerdas dan pengembangan
petugas penerimaan persetujuan kepela petugas tentang perlu adanya perubahan kreatif dapat pengetahuan
pasien puskesmas untuk fatalnya jika dengan mewujudkan petugas , ini akan
mengadakan terjadinya duplikasi Akuntabilitas dimana visi dan misi menjadi dasar
pertemuan nomor kewajiban pertanggung puskesmas petugas lebih
- Membuat undangan jawaban yang harus yaitu : resposif dalam
dicapai dalam kegiatan memberikan
sosialisasi Visi : pelayanan kepada
Etika publik adalahMewujudkan masyarakat
bertutur kata dengan baik masyarakat
dalam menyampaikan ide- wilayah kerja
ide yang akan dilakukan Taraweang
Komitmen Mutu adanya sehat tahun
rasa tanggungjawab yang 2020
dimiliki seorang pimpinan Misi :
Manajeman ASN menjadikan
menjadikan Petugas yang puskesmas
professional dalam Taraweang
melakukan pelayanan menjadi pusat
kepada masyarakat informasi
Nasionalisme yang tinggi kesehatan
kita dapat menciptakan masyarakat
dan mempertahankan ide-
ide sebuah program
27
dengan mewujudkan 1
tujuan atau cita-cita yang
sama sehingga masyarakat
mendapatkan pelayanan
yang prima.
Whole of Government
merupakan pendekatan
penyelanggaran
pemerintah yang
menyatuka upaya-upaya
kolaboratif pemerintah dari
keseluruhan sektor dalam
ruang lingkup koordinasi
yang lebih luas guna
mencapai tujuan-tujuan
pembangunan kebijakan,
manajemen program dan
pelayanan publik.

28
Kontribusi

No Kegiatan Tahap Kegiatan Output/hasil kegiatan Nilai-nilai dasar terhadap Penguatan nilai

Visi&Misi organisasi

1 2 3 4 5 6 7

3 Menerapkan - Membuat sop terkait Dengan adanya Setiap Petugas harus Dengan Program
kedisplinan kepada dengan kedispinan SOP maka mempertanggungjawabkan melakukan kesehatan harus
petugas terkait pelayanan yang kegiatan yang dilakukan Koordinasi mencapai hasil
standar operasional diberikan akan dalam mengambil suatu dengan kepala yang signifikan
prosedur dalam efektif dan efesien keputusan khususnya Puskesmas, sesuai target yang
pelayanan pembuatan SOP, oleh saya akan telah ditetapkan
karena itu nilai dasar dari mendukung dan bersifat
kegiatan ini adaah terwujudnya efesien sehingga
Akuntabilitas dimana visi dan misi dengan adanya
kewajiban pertanggung puskesmas SOP menjadikan
jawaban yang harus yaitu : pelayanan ke
dicapai dan dibuktikan masyarakat lebih
dalam bentuk laporanVisi : baik
seperti SOP Mewujudkan
Nasionalisme adalah masyarakat
menjalin kerjasama yang wilayah kerja
baik Taraweang
Etika publik adalah sehat tahun
bertutur kata dengan baik 2020
dalam menyampaikan ide- Misi :
ide yang akan dilakukan Memberikan
Komitmen Mutu adanya pelayanan
rasa tanggungjawab yang sepenuh hati
dimiliki seorang pimpinan dengan ramah,
Manajeman ASN adil &
29
menjadikan Petugas yang professional
professional dalam kepada
melakukan pelayanan masyarakat
kepada masyarakat
Whole of Government
merupakan pendekatan
penyelanggaran
pemerintah yang
menyatuka upaya-upaya
kolaboratif pemerintah dari
keseluruhan sektor dalam
ruang lingkup koordinasi
yang lebih luas guna
mencapai tujuan-tujuan
pembangunan kebijakan,
manajemen program dan
pelayanan publik.

30
Kontribusi

No Kegiatan Tahap Kegiatan Output/hasil kegiatan Nilai-nilai dasar terhadap Penguatan nilai

Visi&Misi organisasi

1 2 3 4 5 6 7

4 Memperbaikan dan - Melakukan - Tertatanya Untuk mengembangkan dan


menata kembali pengecekan berkas berkas rekam meningkatkan pelayananan
system penyimpanan rekam medis medis perlu adanya perubahan
berdasarkan standar - Merapikan rak berdasarkan dengan
operasional prosedur penyimpanan SOP Akuntabilitas dimana
- Mengindentifikasi memudahkan kewajiban pertanggung
masalah petugas dalam jawaban yang harus
- Membuat SOP pengambilan dicapai dengan tujuan
terkait dengan berkas rekam bersama.
penyimpanan medis Etika publik adalah
- Meminimalir bertutur kata dengan baik
tercecer berkas dalam menyampaikan ide-
rekam medis ide yang akan dilakukan
- Meminimalisir Komitmen Mutu adanya
terjadi rasa tanggungjawab yang
dupliakasi dimiliki seorang pimpinan
nomor Manajeman ASN
menjadikan Petugas yang
professional dalam
melakukan pelayanan
kepada masyarakat
Nasionalisme yang tinggi
kita dapat menciptakan
dan mempertahankan ide-
ide sebuah program
dengan mewujudkan 1
tujuan atau cita-cita yang
31
sama sehingga masyarakat
mendapatkan pelayanan
yang prima.
Whole of Government
merupakan pendekatan
penyelanggaran
pemerintah yang
menyatuka upaya-upaya
kolaboratif pemerintah dari
keseluruhan sektor dalam
ruang lingkup koordinasi
yang lebih luas guna
mencapai tujuan-tujuan
pembangunan kebijakan,
manajemen program dan
pelayanan publik.

32
Kontribusi

No Kegiatan Tahap Kegiatan Output/hasil kegiatan Nilai-nilai dasar terhadap Penguatan nilai

Visi&Misi organisasi

1 2 3 4 5 6 7

5 Membuat alur - Koordinasi dengan Tertatanya alur Dengan adanya alur yang Dengan Dengan adanya alur
pelayanan pasien kepala puskesmas pelayanan sehingga jelas maka tercipta tertatanya alur pelayanan akan
terkait dengan alur memudahkan pelayananan akurat dan pelayanan meningkatkan
pelayanan pasien dalam sistematis, dengan pasien saya Penyelenggaran
- Melakukan desain mendapatkan demikian kegiatan ini akan pembangunan
alur pelayanan pelayanan mengandung nilai mendukung kesehatan harus
- Setelah komitmen mutu dimana visi dan misi bebas dari korupsi,
mendapatkan Penyelenggaran puskesmas kolusi, dan
persetujuan dari pemerintah yang Taraweang nepotisme,
kepala puskesmas berorientasi pada layanan trasparans dan
maka di lakukanlah prima sudah tidak ditawarVisi : akuntabel.
sosialisasi kepada lagi ketika lembanga Mewujudkan
semua petugas pemerintah ingin masyarakat
meningkatkan wilayah kerja
kepercayaan publik. Taraweang
Akuntabilitas dimana sehat
kewajiban pertanggung
jawaban yang harus Misi :
dicapai dengan tujuan
bersama. Meningkatkan
Etika publik adalah peran serta
bertutur kata dengan baik aktif
dalam menyampaikan ide- masyarakat
ide yang akan dilakukan terhadap
Manajeman ASN kesehatan diri,
menjadikan Petugas yang keluarga dan
professional dalam lingkungan
melakukan pelayanan
kepada masyarakat
Nasionalisme yang tinggi
33
kita dapat menciptakan
dan mempertahankan ide-
ide sebuah program
dengan mewujudkan 1
tujuan atau cita-cita yang
sama sehingga masyarakat
mendapatkan pelayanan
yang prima.
Whole of Government
merupakan pendekatan
penyelanggaran
pemerintah yang
menyatuka upaya-upaya
kolaboratif pemerintah
dari keseluruhan sektor
dalam ruang lingkup
koordinasi yang lebih luas
guna mencapai tujuan-
tujuan pembangunan
kebijakan, manajemen
program dan pelayanan
publik.

34
Kontribusi

No Kegiatan Tahap Kegiatan Output/hasil kegiatan Nilai-nilai dasar terhadap Penguatan nilai

Visi&Misi organisasi

1 2 3 4 5 6 7

6 Mengindentifikasi - Mengindentifikasi Melakukan Dengan adanya duplikasi Dengan Dengan adanya deteksi
faktor yang masalah perbaikan dengan pada nomor rekam medis terdeteksinya dini penyebab
menyebabkan terjadi - Mengkoordinasikan membuat sistem bisa menimbulkan terjadi penyebab duplikasi nomor,
duplikasi nomor kepada kepala registrasi berbasis Nilai anti korupsi duplikasi maka
puskesmas dari komputerisasi kerusakan, kebobrokan, nomor, saya Penyelenggaran
masalah yang di Meningkatkan dan kebusukan. Selaras akan pembangunan
dapat pengetahuan dengan kata asalnya, mendukung kesehatan harus
petugas pendaftaran korupsi sering dikatakan visi dan misi bebas dari korupsi,
sebagai kejahatan luar puskesmas kolusi, dan
biasa, salah satu alasannya Taraweang nepotisme,
adalah karena dampaknya trasparans dan
yang luar biasaVisi : akuntabel.
menyebabkan kerusakan Mewujudkan
baik dalam ruang lingkup, masyarakat
pribadi, keluarga, wilayah kerja
masyarakat dan kehidupan Taraweang
yang lebih luas. sehat
Akuntabilitas dimana
kewajiban pertanggung Misi :
jawaban yang harus menjadikan
dicapai dengan tujuan puskesmas
bersama. Taraweang
Etika publik adalah menjadi pusat
bertutur kata dengan baik informasi
dalam menyampaikan ide- kesehatan
ide yang akan dilakukan masyarakat
Komitmen Mutu adanya
rasa tanggungjawab yang
dimiliki seorang pimpinan

Manajeman ASN
35
menjadikan Petugas yang
professional dalam
melakukan pelayanan
kepada masyarakat
Nasionalisme yang tinggi
kita dapat menciptakan
dan mempertahankan ide-
ide sebuah program
dengan mewujudkan 1
tujuan atau cita-cita yang
sama sehingga masyarakat
mendapatkan pelayanan
yang prima.
Whole of Government
merupakan pendekatan
penyelanggaran
pemerintah yang
menyatuka upaya-upaya
kolaboratif pemerintah
dari keseluruhan sektor
dalam ruang lingkup
koordinasi yang lebih luas
guna mencapai tujuan-
tujuan pembangunan
kebijakan, manajemen
program dan pelayanan
publik.

33
36
Kontribusi

No Kegiatan Tahap Kegiatan Output/hasil kegiatan Nilai-nilai dasar terhadap Penguatan nilai

Visi&Misi organisasi

1 2 3 4 5 6 7

7 Memelihara dan - Melakukan Dengan adanya Dengan rancangan ide Ide yang Dengan adanya ide
mengembangkan pemeliharan sarana pemeliharaan yang kreatif yang dapat di yang kreatif dapat
kreatif akan
perangkat lunak dan dan prasarana baik maka peragkat kaitkan dengan nilai ASN mendukung
perangkat keras - Membuat rancangan lunak dan perangkat Manajemen ASN lebih menghasilkan Program kesehatan
dalam Pengolahan yang kreatif dalam keras dapat terjaga menekankan kepada harus mencapai
warna
data mengembangkan dengan baik, begitu pengaturan profesi hasil yang
perangkat lunak pun dengan adanya pegawai sehingga dilingkup, saya signifikan sesuai
dalam Pengolahan ide kreatif yang diharapkan agar selalu target yang telah
akan
data dibuat akan lebih tersedia sumber daya ditetapkan dan
memberikan warna aparatur sipil Negara yang mendukung bersifat efesien
dalam Pengolahan unggul selaras dengan
visi dan misi
data sehingga perkembangan jaman.
rekam medis Akuntabilitas dimana puskesmas
menjadi bank Data kewajiban pertanggung
taraweang.
jawaban yang harus
dicapai dengan tujuanVisi :
bersama. Mewujudkan
Etika publik adalah masyarakat
bertutur kata dengan baik wilayah kerja
dalam menyampaikan ide- Taraweang
ide yang akan dilakukan sehat
Komitmen Mutu adanya
rasa tanggungjawab yang Misi :
dimiliki seorang pimpinan
Nasionalisme yang tinggi Meningkatkan
kita dapat menciptakan peran serta
dan mempertahankan ide-
ide sebuah program aktif
dengan mewujudkan 1 masyarakat
37
tujuan atau cita-cita yang terhadap
sama sehingga masyarakat
kesehatan diri,
mendapatkan pelayanan
yang prima. keluarga dan
Whole of Government
lingkungan
merupakan pendekatan
penyelanggaran
pemerintah yang
menyatuka upaya-upaya
kolaboratif pemerintah dari
keseluruhan sektor dalam
ruang lingkup koordinasi
yang lebih luas guna
mencapai tujuan-tujuan
pembangunan kebijakan,
manajemen program dan
pelayanan publik.

38
39
BAB IV
CAPAIAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR PNS

A. Daftar kegiatan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar PNS


Seluruh kegiatan aktualisasi yang telah dicantumkan pada rancangan telah berhasil dilaksanakan semuanya. Bahkan, ada
tambahan beberapa kegiatan yang bersumber dari instruksi pimpinan, baik instruksi secara lisan maupun tertulis. Berikut adalah
komparasi antara rancangan kegiatan dan implementasi pelaksanaan kegiatan aktualisasi nilai-nilai dasar PNS.

Rancangan Kegiatan Aktualisasi Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi

1. Melakukan koordiasi kepada 1. Melakukan koordiasi kepada Kepala


Kepala Puskesmas terkait dengan Puskesmas terkait dengan standar
standar operasional prosedur operasional prosedur dalam proses
dalam proses penerimaan pasien penerimaan pasien

2. Melakukan sosialisasi 2. Melakukan


kepada petugas sosialisasi
penerimaan pasien kepada petugas
penerimaan
pasien

3. Menerapkan kedisplinan kepada 3. Menerapkan kedisplinan kepada


petugas terkait standar operasional petugas terkait standar operasional
prosedur dalam pelayanan prosedur dalam pelayanan

4. Memperbaiki dan menata kembali 4. Memperbaiki dan menata kembali


system penyimpanan berdasarkan system penyimpanan berdasarkan
40
standar operasional prosedur standar operasional prosedur

5. Melakukan perbaikan pada proses 5. Melakukan perbaikan pada proses


alur pelayanan pasien alur pelayanan pasien

6. Mengidentifikasi faktor yang 6. Mengidentifikasi faktor yang


menyebabkan terjadinya duplikasi menyebabkan terjadinya duplikasi
nomor rekam medis nomor rekam medis
7. Memelihara dan mengembangkan 7. Memelihara dan mengembangkan
perangkat lunak dan perangkat perangkat lunak dan perangkat
keras dalam Pengolahan data
keras dalam Pengolahan data.

84
41
Tabel 14. Ringkasan Indikator Nilai-Nilai Dasar PNS Pada Masing-Masing Kegiatan Aktualisasi

Indikator Masing-masing Nilai Dasar PNS


No Kegiatan Luaran Kegiatan
Akuntabilitas Nasionalisme Etika Publik Komitmen Anti Korupsi
Mutu
1. Koordinasi o
Tanggun o
Cinta tanah air o
Tanggun o
Inovasi o
Tanggun o
Ada keputusan
dengan kepala g jawab o
Amanah g jawab o
Berorientasi g jawab o
Foto
puskesmas o
Transparan o
Tidak o
Cermat mutu o
Kerja keras Dokumen
Diskriminatif o
Taat peraturan o
Mandiri Kegiatan
2. Sosialisasi o
Tanggun o
Religius o
Menepati janji o Inovasi o
Disiplin o
Daftar
kepada petugas g jawab o
Cinta tanah air o
Cermat o
Berorientasi o
Jujur hadir
pendaftaran o
Jujur o
Adil o
Tanggun Mutu o
Adil o
Undangan
o
Adil o
Transparan g jawab o
Tanggun pertemuan
o
Transparan o
Persamaan o
Disiplin g jawab o
Foto
derajat Dokumen
o
Musyawara Kegiatan
h mufakat
o
Tidak
Diskriminatif
3. Penerapan o
Tanggun o
Cinta tanah air o
Tanggun o
Efektivitas o
Tanggun
kedisplinan g jawab o
Percaya diri g jawab o
Efisiensi g jawab o
Ada SOP
dalam o
Jujur o
Cermat o
Inovasi o
Jujur yang dibuat
pelaksaan SOP o
Berorientasi o
Mandiri o
Foto
Mutu Dokumen
Kegiatan
o
Observasi
4. Memperbaiki o
Tanggun o
Religius o
Tanggun o Berorientasi o
Tanggun o
Perbaiikan
dan menata g jawab o
Cinta tanah air g jawab Mutu g jawab SOP
system o
Transparan o
Adil o
Disiplin o
Disiplin penyimpan
penyimpanan o
Persamaan o
Adil an
derajat
o
Foto
o
Transparan Dokumen
o
Tidak Kegiatan
Diskriminatif

42
Indikator Masing-masing Nilai Dasar PNS
No Kegiatan Luaran Kegiatan
Akuntabilitas Nasionalisme Etika Publik Komitmen Anti Korupsi
Mutu
5. Melakukan o
Tanggun o
Religius o
Tanggun o Berorientasi o
Tanggun o
SOP alur
perbaikan alur g jawab o
Cinta tanah air g jawab Mutu g jawab pelayanan
pelayanan o
Transparan o
Adil o
Disiplin o
Disiplin o
Sk terkait
o
Persamaan o
Adil dengan SOP
derajat alur
pelayanan
o
Musyawara
h mufakat
o
Tidak
Diskriminatif
6. Indentifikasi o
Tanggun o
Religius o
Tanggun o
Efektivitas o
Tanggun o
SK
penyebab g jawab o
Cinta tanah air g jawab o
Berorientasi g jawab penanggung
terjadinya o
Transparan o
Adil o
Disiplin Mutu o
Disiplin jawab
duplikasi nomor o
Persamaan o
Adil rekam
rekam medis medis
derajat
o
Tidak
o
Foto berkas
Diskriminatif rm yang
double
o
Foto
Dokumen
Kegiatan
7. Memelihara dan o
Tanggun o
Religius o
Tanggun o Berorientasi o
Tanggun o
Adanya format
pengembangan g jawab o
Amanah g jawab Mutu g jawab excel untuk
dalam pengolahan o
Partisipatif o
Kerja keras o
Disiplin o
Disiplin membuat laporan
data o
Berinovasi o
Percaya diri o
Jujur o
Kerja keras o
Foto
43
o
Cermat o
Mandiri Dokumen
Kegiatan

44
BAB V
PENUTUP
Berdasarkan hasil observasi langsung yang dilakukan di Puskesmas

Taraweang, terdapat standar prosedur operasional terkait penomoran tetapi tidak

sesuai dengan pelaksanaannya. Pada standar prosedur operasional dijelaskan bahwa

sistem penomoran yang digunakan di Puskesmas Taraweang adalahUnit Numbering

System (UNS), yang mana seorang pasien hanya mendapatkan 1 (satu) nomor rekam

medis yang akan berlaku selamanya. Adapun ketidaksesuaian antara standar prosedur

operasional dan pelaksanaannya dapat dilihat dari cara petugas dalam memberikan

nomor rekam medis kepada pasien yaitu apabila terdapat pasien baru, petugas

terlebih dahulu menanyakan kepada pasien apakah sebelumnya pernah berobat, jika

tidak maka petugas akan mebuatkan berkas baru dengan nomor rekam medis yang

baru. Tetapi apabila terdapat pasien lama yang tidak membawa kartu identitas

berobatnya dan tidak pula mengingat nomor rekam medisnya maka petugas langsung

membuatkan berkas dengan nomor rekam medis yang baru. Selain itu, pasien yang

tidak membawa kartu identitas berobat juga selalu mengaku bahwa dirinya baru

pertama kali datang berobat agar pasien cepat dilayani dan petugas pendaftaran juga

langsung membuatkan berkas baru dengan nomor rekam medis yang baru pula tanpa

mencari di indeks pasien. Hal inilah yang menyebabkan terjadinya duplikasi nomor

rekam medis.

45
A. Saran
1. Sebaiknya kurangi angka duplikasi nomor rekam medis yang terjadi dengan

cara memperbaiki sistem yang yang ada dan pelaksanaan penomoran pada saat

pendaftaran sesuai dengan standar prosedur operasional.

2. Sebaiknya petugas memperhatikan pentingnya pemberian informasi terkait

kartu identitas berobat kepada pasien untuk menghindari terjadinya satu pasien

mendapatkan beberapa nomor rekam medis.

3. Sebaiknya melakukan pelatihan dan sosialisasi kepada petugas yang

4. Sebaiknya melakukan perbaikan Standar Prosedur Operasional (SPO) Sistem

Penomoran Rekam Medis.

46
A. Saran
Melalui perencanaan ini diharapkan kelima nilai dasar profesi ASN,
yang terdiri dari Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu,
dan Anti Korupsi dapat teraktualisasi secara nyata pada aktivitas kerja sehari-
hari. Kegiatan pendidikan dan pelatihan untuk menginternalisasi nilai-nilai
dasar PNS ini baik untuk dilakukan secara berkelanjutan dalam jangka waktu
tertentu. Hal ini dilakukan untuk mengembalikan semangat dan etos kerja
PNS yang terkadang telah terkikis oleh waktu.

47
DAFTAR PUSTAKA

Lembaga Administrasi Negara. 2014. Akuntabilitas. Modul Penyelenggaraan Perdana


Pendidikan dan Pelatihan Calon Pegawai Negeri Sipil Prajabatan Golongan II.
Lembaga Administrasi Negara. 2014. Anti Korupsi. Modul Penyelenggaraan Perdana
Pendidikan dan Pelatihan Calon Pegawai Negeri Sipil Prajabatan Golongan II.
Lembaga Administrasi Negara. 2014. Etika Publik. Modul Penyelenggaraan Perdana
Pendidikan dan Pelatihan Calon Pegawai Negeri Sipil Prajabatan Golongan II.
Lembaga Administrasi Negara. 2014. Komitmen Mutu. Modul Penyelenggaraan Perdana
Pendidikan dan Pelatihan Calon Pegawai Negeri Sipil Prajabatan Golongan II.
Lembaga Administrasi Negara. 2014. Nasionalisme. Modul Penyelenggaraan Perdana
Pendidikan dan Pelatihan Calon Pegawai Negeri Sipil Prajabatan Golongan II.
Tim Penyusun. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Bahasa.
Undang-Undang No 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara.
Undang-Undang No 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil.

48

Anda mungkin juga menyukai