Anda di halaman 1dari 48

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Fungsi Aparatur Sipil Negara menurut Undang-Undang Nomor 5
tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN) pasal 10 yaitu Aparatur
Sipil Negara sebagai: pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, serta
perekat dan pemersatu bangsa. Dalam menjalankan ketiga fungsi tersebut
Aparatur Sipil Negara yang telah mengucapkan sumpah jabatan harus
secara konsisten menjalankan ketiga fungsi tersebut tanpa melanggar
nilai-nilai dan kode etik. Fungsi-fungsi tersebut juga tidak dapat dijalankan
dengan baik apabila tidak ada kesadaran dari dalam diri Aparatur Sipil
Negara untuk menerapkan nilai-nilai Dasar yang dirumuskan kedalam 5
(lima) pokok nilai-nilai dasar Aparatur sipil negara yaitu Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi.
Penerapan 5 (lima) Nilai Dasar ASN harus dijalankan dengan
tindakan konkrit saat Aparatur Sipil Negara tersebut menjalankan
tugasnya sebagai abdi negara. Tidak hanya dalam menjalankan tugasnya
sebagai petugas administrasi yang berurusan dengan sistematika kerja
suatu instansi pemerintahan, namun dalam menjalankan tugasnya
sebagai pelayan publik yang senantiasa melayani kebutuhan masyarakat
ASN. Maka dalam perkembangannya nilai dasar ASN yang terangkum
kedalam ANEKA dielaborasikan dengan peran ASN dalam NKRI yang
terbagi menjadi Whole Of Goverment, Pelayanan Publik, dan Manajemen
ASN
Sejalan dengan semangat untuk menerapkan kelima nilai dasar
ASN tersebut diatas maka ditetapkannya Undang-undang aparatur Sipil
Negara dan merujuk pada Pasal 63 ayat (3) dan ayat (4); CPNS wajib
menjalani masa percobaan yang dilaksanakan melalui proses diklat
terintegritasi untuk membangun integritas moral, kejujuran, semangat dan
motivasi, nasionalisme dan kebangsan, karakter kepribadian yang unggul

1
dan bertanggungjawab, dan memperkuat profesionalisme serta
kompetensi bidang. Diperlukan sebuah penyelenggaraan Pelatihan yang
inovatif dan terintegrasi, yaitu penyelenggaraan pelatihan yang
memadukan pembelajaran klasikal dan nonklasikal di tempat Pelatihan
dan di tempat kerja sehingga memungkinkan peserta mampu
menginternalisasi, menerapkan, dan mengaktualisasikan, serta
membuatnya menjadi kebiasaan (habituasi) dan merasakan manfaatnya,
sehingga terpatri dalam dirinya sebagai karakter PNS yang profesional.
Melalui pembaharuan Pelatihan tersebut, diharapkan dapat menghasilkan
PNS profesional yang berkarakter dalam melaksanakan tugas.
Dalam masa-masa menjalani habituasi selain menginternalisasi,
menerapkan, dan mengaktualisasikannya para calon PNS juga harus
menganalisis metode penerapan program-program yang berjalan dalam
suatu pengadilan. Analisis harus didasarkan pada nilai-nilai dasar ASN
komitmen yang terdiri dari efektifitas, efisiensi, dan inovasi.
Lewat ketiga indikator tersebut yaitu efektif, efisien, dan inovatif
tersebut metode penerapan program-program dapat dikelompokan
kedalam beberapa golongan, yaitu metode-metode yang sudah berjalan
namun kurang berjalan maksimal dan metode yang harus diganti dengan
yang memiliki nilai guna yang lebih baik.
Namun dalam perkembangannya indikator yang digunakan dalam
mengukur metode penerapan program dalam sebuah instansi
berkembang menjadi beberapa indikator. Terdapat indikator AKPK yang
mengacu kepada 4 hal yaitu Aktual, Kekhalayakan, Problematik,
Kelayakan. Indikator lain adalah indikator USG ((Urgency, Seriousness,
Growth). Analisis kualiatas isu dengan menggunakan alat analisis USG
yang mengacu pada 3 hal yaitu Urgency, Seriousness, dan Growth.
Dari beberapa indikator tersebut diatas diperoleh beberapa
permasalahan yang nantinya akan diuji seberapa penting dan seriusnya
suatu permasalahan untuk dilakukan pengkajian lebih dalam melalui

2
penulisan aktualisasi agar problematika tersebut dapat diatasi dan
program tersebut dapat berjalan dengan baik.
Hasil aktualisasi,dapat diperoleh peserta dengan proses
pembimbingan dari coach (pembimbing yang ditunjuk dari lembaga
pelatihan) dan mentor (atasan peserta yang ditujuk oleh pejabat pembina
kepegawaian instansi peserta),sehingga peserta mampu menyusun kertas
kerja hasil aktualisasi, melaksanakan seminar rancangan aktualisasi,
menerapkan rancangan aktualisasi dan menyusun laporan aktualisasi
serta analisis dampak apabila nilai-nilai dasar PNS tidak diaplikasikan
dalam pelaksanaan tugas dan jabatan, mempersiapkan rencana
presentasi laporan aktualisasi, melaksanakan seminar aktualisasi, dan di
penghujung pembelajaran peserta mampu melaksanakan pekerjaan
secara profesional.
Sistem penyimpanan dokumen rekam medis merupakan salah satu
faktor yang sangat penting dalam pemberian pelayanan di puskesmas.
Sistem penyimpanan dokumen rekam medis memberikan ketersediaan
data tentang segala pelayanan yang telah diberikan kepada pasien.Oleh
karena itu penyimpanan dokumen rekam medis harus dikelola dengan
baik untuk dapat memberikan pelayanan yang optimal kepada pasien.
Sedangkan menurut Rekam medis adalah berkas atau dokumen yang
berisikan catatan mengenai identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan,
serta tindakan dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien di
berbagai instansi kesehatan.
Menurut yang terjadi pada Puskesmas Bonto Perak adanya
permasalahan yang dijumpai yaitu penyimpanan berkas rekam medis igd
berbeda dengan penyimpanan berkas rekam medis rawat jalan.
Dengan dilatarbelakangi masalah diatas maka penulis tertarik
mengangkat isu “Penataan Berkas Rekam Medis melalui Sentralisasi
Berkas Rekam Medis UGD dan Rawat Jalan pada Puskesmas Bonto
Perak”.

3
B. Tujuan dan Sasaran
Dengan mengikuti kegiatan aktualisasi ini diharapkan Calon
Pegawai Negeri Sipil (CPNS) dapat membentuk nilai-nilai dasar profesi
Pegawai Negeri Sipil, yaitu :
1. Berakuntabilitas dalam melaksanakan tugas jabatannya;
2. Mengedepankan kepentingan nasional dalam pelaksanaan tugas
jabatannya;
3. Menjunjung tinggi standar etika publik dalam pelaksanaan tugas
jabatannya;
4. Berinovasi untuk peningkatan mutu pelaksanaan tugas jabatannya;
5. Tidak korupsi dan mendorong percepatan pemberantasan korupsi di
lingkungan instansinya;
6. Menjaga sikap dan perilaku disiplin PNS dalam melaksanakan tugas
jabatannya;
7. Memahami kedudukan dan peran PNS dalam Negara Kesatuan
Republik Indonesia; serta
8. Mampu menginternalisasikan nilai-nilai dasar profesi PNS dengan cara
mengalami sendiri dalam penerapan dan aktualisasi pada instansi,
sehingga PNS merasakan manfaatnya secara langsung.

C. Manfaat
1. Manfaat bagi diri pribadi, yaitu penulis dapat memahami dan
menginternalisasi nilai-nilai dasar profesi PNS;
2. Manfaat bagi unit kerja, yaitu meningkatkan kinerja unit kerja yang
menyangkut pada kegiatan reses dan menjadikan kegiatan-kegiatan
menjadi sebuah kebiasaan (habituasi);
3. Manfaat bagi organisasi, yaitu menguatkan visi, misi dan nilai-nilai
organisasi sehingga dapat memberikan pelayanan terbaik;
4. Manfaat bagi masyarakat pada umumnya, di mana mereka
mendapatkan hak-haknya dan informasi yang dibutuhkan khususnya

4
dalam kegiatan reses sehingga diperoleh pelayanan publik yang prima
dari ASN.

D. Ruang Lingkup
Ruang lingkup kegiatan aktualisasi nilai-nilai dasar profesi Aparatur Sipil
Negara (ASN) sebagai Perekam Medis Terampil di UPT Puskesmas
Bonto Perak Dinas Kesehatan Kabupaten Pangkep adalah dengan
mengaktualisasi nilai-nilai akuntabilitas, nasionalisme, etika publik,
komitmen mutu, dan anti korupsi (ANEKA) didalam kegiatan sehari-hari
sesuai tupoksi.

5
BAB II
GAMBARAN UMUM ORGANISASI
A. STRUKTUR ORGANISASI
Struktur Organisasi Puskesmas Bonto Perak
KEPALA PUSKESMAS
KA. SUB BAGIAN TATA
USAHA

SIMPUS KEPEGAWAIAN KEUANGAN

JARINGAN PELAYANAN
UKM ESENSIAL UKM PENGEMBANGAN UPAYA KESEHATAN PUSKESMAS
PERSEORANGAN

YAN PROMKES YAN UKGM YAN GAWAT DARURAT


PUSTU BIDAN DESA/KEL PUSKEL JEJARING YAN KES
POSKESDES
YAN KESLING YAN KESTRAD YAN PEMERIKSAAN UMUM

PUSTU BONTO KIO KLINIK


YAN KIA DAN KB YAN KESORGA YAN LABORATORIUM POSKESDES BONTO JAI
PUSTU ANRONG AAPPAKA APOTEK
YAN P2P YAN USILA YAN RAWAT INAP POSKESDES PADANG LAU
PUSTU TEKOLABBUA DOKTER PRAKTEK
YAN KESKER YAN FARMASI
BIDAN PRAKTEK
YAN KES JIWA YAN GIGI MANDIRI

YAN GIZI KLINIK

YAN PERSALINAN 6

YAN KIA/KB
B. Visi dan Misi
Visi
Menjadi pusat pelayanan kesehatan yang profesional menuju
masyarakat sehatdan mandiri di wilayah kerja Puskesmas Bonto
Perak
Misi
1. Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan
2. Mendorong kemandirian masyarakat untuk berprilaku hidup
sehat
3. Membangun sistem informasi dan manajemen puskesmas
4. Meningkatkan sarana dan prasarana serta kualitas SDM

MELATI : Melayani Sepenuh Hati

C. Nilai – nilai Organisasi


BONTO PERAK
B : Bermanfaat P : Profesional
O : Objektif E : Empati
N : Niat R : Ramah
T : Tulus A : Amanah
O : Optimis K : Kreatif dan Inovatif

D. Falsafah
3 Sipa’ & Budaya
1. Sipakatau
2. Sipakainga’
3. Sipakalebbi

7
BAB III
NILAI-NILAI DASAR PROFESI ASN

Berdasarkan kurikulum baru yang telah diberlakukan dalam Diklat


Prajabatan Golongan III terdapat 5 (lima) nilai dasar profesi PNS yaitu
Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti
Korupsi yang sering disingkat menjadi Nilai ANEKA. Berikut ini akan
dijelaskan masing-masing nilai-nilai dasar profesi PNS.
A. Akuntabilitas
Akuntabilitas adalah kewajiban mempertanggungjawabkan
amanah yang telah diberikan. Akuntabilitas merujuk pada kewajiban
setiap individu, kelompok, atau institusi untuk memenuhi tanggung
jawab yang menjadi amanahnya (Lembaga Administrasi Negara,
2014: 8). Adapun indicator dari nilai dasar akuntabilitas yaitu:
1. Kepemimpinan, yaitu kemampuan untuk mempengaruhi orang
lain. Lingkungan yang akuntabel tercipta dari atas ke bawah di
mana pimpinan memainkan peranan yang penting dalam
menciptakan lingkungannya.
2. Transparansi. Dengan adanya transparansi maka dapat
memberikan perlindungan terhadap pengaruh yang tidak
seharusnya dan korupsi dalam mengambil keputusan sehingga
dapat meningkatkan akuntabilitas dalam keputusan-keputusan.
3. Integritas. Dengan adanya integritas menjadikan suatu kewajiban
untuk menjunjung tinggi dan mematuhi semua hukum yang berlaku,
undang-undang, kontrak, kebijakan, dan peraturan yang berlaku.
Dengan adanya integritas institusi, dapat memberikan kepercayaan
dan keyakinan kepada publik dan/atau stakeholders.
4. Tanggung Jawab (Responsibilitas). Responsibilitas terbagi
menjadi responsibilitas institusi dan responsibilitas perseorangan.
Responsibilitas institusi dan perseorangan memberikan kewajiban

8
bagi setiap individu dan lembaga bahwa ada suatu konsekuensi
dari setiap tindakan yang telah dilakukan karena adanya tuntutan
untuk bertanggung jawab atas keputusan yang telah dibuat.
5. Keadilan. Keadilan merupakan landasan utama dari akuntabilitas
sehingga harus dipelihara dan dipromosikan oleh pimpinan kepada
unit organisasinya.
6. Kepercayaan. Rasa keadilan akan membawa pada sebuah
kepercayaan. Kepercayaan kemudian akan melahirkan
akuntabilitas sehingga lingkungan akuntabilitas tidak akan lahir dari
hal-hal yang tidak dapat dipercaya.
7. Keseimbangan. Keseimbangan diperlukan untuk mencapai
akuntabilitas dalam lingkungan kerja. Setiap individu yang ada di
lingkungan kerja harus dapat menggunakan kewenangannya untuk
meningkatkan kinerja.
8. Kejelasan. Kejelasan juga merupakan salah satu elemen untuk
menciptakan dan mempertahankan akuntabilitas. Focus utama
kejelasan adalah mengetahui kewenangan, peran dan tanggung
jawab, misi organisasi, kinerja yang diharapkan organisasi, dan
system pelaporan kinerja baik individu maupun organisasi.
9. Konsistensi. Konsistensi menjamin stabilitas. Penerapan yang
tidak konsisten dari sebuah kebijakan, prosedur, sumber daya akan
memiliki konsekuensi terhadap tercapainya lingkungan kerja yang
tidak akuntabel akibat melemahnya komitmen dan kredibilitas
anggota organisasi.
10 Menghindari Perilaku yang Curang dan Koruptif. Tiga cabang
utama dari fraud tree adalah kecurangan tindak pidana korupsi,
kecurangan penggelapan asset, dan kecurangan dalam hal laporan
keuangan. Sebagai seorang PNS yang akuntabel harus terhindar
dari praktek kecurangan dan perilaku korup.
11 Penggunaan Sumber Daya Milik Negara. Setiap PNS harus
memastikan bahwa penggunaan sumber daya milik negara sesuai

9
dengan prosedur yang berlaku, dilakukan secara bertanggung
jawab dan efisien, serta pemeliharaannya secara benar dan
bertanggung jawab.
12 Penyimpanan dan Penggunaan Data serta Informasi
Pemerintah. Informasi dan data yang disimpan dan dikumpulkan
serta dilaporkan oleh pemerintah harus relevan, dapat dipercaya,
dapat dimengerti, serta dapat diperbandingkan, sehingga dapat
digunakan sebagaimana mestinya oleh pengambil keputusan dan
dapat menunjukkan akuntabilitas publik.
13 Mengatasi Konflik Kepentingan. Konflik kepentingan adalah
situasi yang timbul di mana tugas publik dan kepentingan pribadi
bertentangan. Tidak masalah jika seseorang memunyai konflik
kepentingan, tetapi bagaimana seseorang tersebut menyikapinya.

B. Nasionalisme
Nasionalisme dalam arti sempit adalah suatu sikap yang
meninggikan bangsanya sendiri, sekaligus tidak menghargai bangsa
lain sebagaimana mestinya. Sedangkan dalam arti luas, nasionalisme
berarti pandangan tentang rasa cinta yang wajar terhadap bangsa dan
Negara, dan sekaligus menghormati bangsa lain. Adapun indikator-
indikator dari nilai dasar nasionalisme di mana ASN sebagai
pelaksana kebijakan publik, ASN sebagai pelayan publik, dan ASN
sebagai perekat dan pemersatu bangsa adalah:
1. Kerja Keras. Artinya pantang menyerah, gigih dan selalu
mengerahkan segala macam bentuk daya dan upaya dalam
melakukan sesuatu.
2. Disiplin. Disiplin berarti taat atau patuh terhadap tata tertib
atau peraturan yang berlaku.
3. Tidak Diskriminatif. Setiap perilaku untuk tidak membatasi,
tidak melecehkan, atau tidak mengucilkan orang lain
berdasarkan pada pembedaan manusia atas dasar agama,

10
suku, ras, etnik, kelompok, golongan, status sosial, status
ekonomi, jenis kelamin, bahasa dan keyakinan politik.
4. Taqwa. Bertakwa merupakan indikator yang mencerminkan
perwujudan sila pertama Pancasila yang menitikberatkan pada
ketaatan umat beragama dalam menjalankan segala perintah
dan menjauhi segala larangan dalam agamanya.
5. Gotong royong. Contoh konkret gotong royong adalah sebagai
berikut:
a) Kerja sama;
b) Dapat menyumbangkan pikiran dan tenaga;
c) Saling membantu demi kepentingan umum;
d) Bersama membantu orang lain;
e) Bersama membela kebenaran;
f) Bekerja giat dalam kelompok kerja.
6. Demokratis. Suatu kondisi dimana individu memiliki
kebebasan untuk mengutarakan kehendak dan pendapat,
serta menghormati adanya perbedaan pendapat.
7. Cinta tanah air. Perasaan yang kuat akan rasa memiliki
tanah dan seluruh tumpah darah Indonesia.
8. Rela berkorban. Sikap yang mencerminkan adanya
kesediaan memberikan sesuatu yang dimiliki untuk orang lain
atau suatu kelompok kerja, walaupun akan menimbulkan
kehilangan atau penderitaan terhadap diri sendiri.

3. Etika Publik
Etika publik merupakan refleksi tentang standar/norma yang
menentukan baik/buruk, benar/salah perilaku, tindakan dan keputusan
untuk mengarahkan kebijakan publik dalam rangka menjalankan
tanggung jawab pelayanan publik. Adapun indikator-indikator dari nilai
dasar etika publik adalah:

11
a. Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi negara pancasila;
b. Setia dan mempertahankan undang-undang negara kesatuan
republik Indonesia 1945;
c. Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak;
d. Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian;
e. Menciptakan lingkungan kerja yang non diskriminatif;
f. Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur;
g. Mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerja kepada publik;
h. Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan program
pemerintah;
i. Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat,
tepat, akurat, berdaya guna, berhasil guna dan santun;
j. Mengutamakan kepentingan berkualitas tinggi;
k. Menghargai komunikasi, konsultasi dan kerjasama;
l. Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai;
m. Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan;
n. Meningkatkan efektivitas sistem pemerintah yang demokratis
sebagai perangkat sistem karir.

4. Komitmen Mutu
Komitmen mutu menekankan pada penerapan 4 indikator yakni:
efektivitas, efisiensi, inovasi dan menjaga mutu.
a. Efektivitas. Efektivitas adalah melakukan sesuatu yang benar atau
merupakan pencapaian tujuan.
b. Efisien. Efisiensi adalah mengoptimalkan penggunaan sumber
daya yang dimiliki untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.
c. Inovasi. Inovasi adalah membuat terobosan baru untuk
menyelesaikan suatu masalah dengan cara yang lebih baik dari
sebelumnya.
d. Menjaga mutu. Menjaga mutu adalah mempertahankan atau
memastikan bahwa kualitas dari output sudah baik.

12
5. Anti Korupsi
Anti korupsi merupakan suatu tindakan yang menentang adanya
perilaku korup. Perilaku korup ini diantaranya: suap-menyuap,
merugikan uang negara, pemerasan, perbuatan curang, penggelapan
dalam jabatan, benturan kepentingan dan gratifikasi. Indikator yang
ada pada nilai dasar anti korupsi meliputi:
a. Jujur. Berkata dan bertindak sesuai dengan kebenaran (dharma).
b. Peduli. Ikut merasakan dan menolong apa yang dirasakan orang
lain.
c. Mandiri. Kemandirian membentuk karakter yang kuat pada diri
seseorang sehingga menjadi tidak bergantung terlalu banyak pada
orang lain. Pribadi yang mandiri tidak akan menjalin hubungan
dengan pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab demi mencapai
keuntungan sesaat. Kaitannya dengan nilai dasar profesi PNS,
misalnya adalah dengan mengerjakan pekerjaan individu secara
mandiri dan tidak melimpahkannya kepada orang lain.
d. Disiplin. Menggunakan kegiatan dalam aturan bekerja sesuai
dengan undang-undang yang mengatur.
e. Tanggung Jawab. Berani dalam menanggung resiko atas apa
yang kita kerjakan dalam bentuk apapun.
f. Kerja Keras. Bekerja keras merupakan hal yang penting dalam
rangka tercapainya target dari suatu pekerjaan. Jika target dapat
tercapai, peluang untuk korupsi secara materiil maupun non materiil
(waktu) menjadi lebih kecil.
g. Sederhana. Menerima dengan tulus dan ikhlas terhadap apa yang
telah ada dan diberikan oleh tuhan kepada kita.
h. Berani. Berani untuk mengatakan untuk melaporkan pada atasan
atau pihak yang berwenang jika mengetahui ada pegawai yang
melakukan kesalahan.
i. Adil. Memandang kebenaran sebagai tindakan dalam perkataan
maupun perbuatan saat memutuskan peristiwa yang terjadi.

13
BAB IV
RANCANGAN AKTUALISASI

A. Penetapan Isu
Dalam penetapan isu yang diangkat penulis menggunakan teknik USG yang mana pengertian USG adalah sebagai
berikut :
URGENCY : Seberapa mendesak suatu isu harus dibahas, dianalisis dan ditindaklanjuti
SERIOUSNESS : Seberapa serius suatu isu harus dibahas dikaitkan dengan akibat yang ditimbulkan
GROWHT : Seberapa besar kemungkinan memburuknya isu tersebut jika tidak ditangani

14
Tabel 1.1
Perumusan dan Penetapan Isu

Kriteria
NO Isu Aktual/Masalah Pokok SKOR Prioritas
U S G

1. Belum optimalnya pengisian identitas sosial pasien 5 4 4 13 II

2. Kurang optimalnya sistem pengelolaan berkas rekam medis 5 5 4 14 I

3. Terdapatnya 1 pasien mendapatkan 2 nomor RM 4 3 3 10 III

Keterangan :
 Angka 5 : sangat gawat/mendesak/cepat
 Angka 4 : gawat/mendesak/cepat
 Angka 3 : cukup gawat/mendesak/cepat
 Angka 2 : kurang gawat/mendesak/cepat
 Angka 1 : kurang gawat/mendesak/cepat

15
Unit Kerja : Perekam Medis Terampil di Puskesmas Bonto Perak Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan

Identifikasi Isu :  Belum optimalnya pengisian identitas sosial pasien


 Kurang optimalnya sistem pengelolaan berkas rekam medis
 Terdapat 1 pasien mendapatkan 2 nomor RM

Isu yang Diangkat : Kurang optimalnya sistem pengelolaan berkas rekam medis

Gagasan Pemecahan Isu : Penataan berkas rekam medis melalui sentralisasi berkas rekam medis UGD dan rawat jalan pada
Puskesmas Bonto Perak Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan

B. Rancangan Aktualisasi

No Kegiatan Tahapan Output/Hasil Keterkaitan Substansi Mata Kontribusi Penguatan

16
Terhadap Visi
Nilai
. Kegiatan Pelatihan Misi
Organisasi
Organisasi
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1 Melakukan a. membuat a. Terciptanya a. Etika Publik (sopan) : Melakukan Koordinasi ke Peningkatan
konsultasi jadwal konsultasi konsultasi sebagai bentuk atasan perihal nilai
dengan pertemuan dengan kapus menghargai adanya atasan dan kegiatan yang professiona
Atasan kepada kapus b. Terjadinya bentuk kesopanan. akan saya l dalam
terkait b. Melakukan kesapahaman b. Komitmen Mutu (efektif): lakukan melakukan
rencana konsultasi dalam Melakukan persiapan maksimal merupakan konsultasi.
sentralisasi dengan kapus sentralisasi untuk mendapatkan hasil yang baik bentuk
berkas rekam berkas rekam c. Akuntabilitas (tanggung jawab): penguatan visi
medis medis. Bertanggung jawab penuh atas dalam“menjadi
pelaksanaan kegiatan yang telah pelayanan
dikonsultasikan kesehatan
d. Anti Korupsi (Jujur) : Jujur dalam
membuat laporan yang ingin
diberikan kepada kapus.
e. Nasionalisme (demokratis):
kebebasan untuk mengutarakan
pendapat kepada kapus untuk

17
sentralisasi penataan berkas rekam
medis.

2 Konsultasi a. membuat Terciptanya a. Etika Publik (sopan): Melakukan Peningkatan


dengan jadwal konsultasi konsultasi sebagai bentuk nilai
kepala UGD pertemuan dengan kepala menghargai adanya kepala UGD professiona
terkait kepada kepala UGD dan bentuk kesopanan. l dalam
rencana ugd. b. Akuntabilitas : Partisipatif dalam melakukan
sentralisasi b. Melakukan ikut ambil bagian dalam konsultasi.
berkas rekam konsultasi pengelolaan sistem penyimpanan
medis dengan kepala berkas rekam medis

ugd terkait c. Komitmen Mutu (efektif dan

sentralisasi efisien) : Melakukan konsultasi

berkas rekam agar mencapai tujuan.

medis d. Anti Korupsi (jujur) : jujur dalam


membuat laporan yang ingin di
ajukan ke kepala UGD.
e. Nasionalisme (demokratis):
kebebasan mengutarakan
pendapat kepada kepala UGD

18
untuk sentralisasi penataan
berkas rekam medis.
3 Menyusun a. Merancang Terciptanya a. Komitmen Mutu : Ketelitian Dengan Dalam
dan SOP terkait SOP alur berkas membuat SOP (Standar membuat SOP pembuatan
menetapkan berkas rekam medis igd Operasional Prosedur) akan SOP
SOP rekam ke ruang b. Akuntabilitas (tanggung jawab): bermanfaat dikuatkan
(Standar medis penyimpanan Bekerja dengan penuh tanggung dalam nilai
Operasional pasien UGD jawab mendukung organisasi
Prosedur) digabungka c. Nasionalisme (Kerja keras) : misi yaitu Tulus
tentang n kedalam bekerja keras dengan sepenuh “membangun
sentralisasi berkas hati untuk menetapkan SOP sistem
penataan rekam tentang sentralisasi penataan informasi dan
berkas rekam medis berkas rekam medis pasien. manajemen
medis b. Konsultasi d. Anti Korupsi (jujur) : jujur dalam puskesmas”
perihal melaporkan hasil pembuatan
rancangan SOP tentang sentralisasi
SOP penataan berkas rekam medis.
c. Mencetak
SOP

19
4 Melakukan a. Konsultasi a. Perawat UGD a. Komitmen Mutu : Memberikan Dengan Nilai
sosialisasi ke sosialiasi akan memahami arahan dan petunjuk yang baik melakukan organisasi
perawat perawat ugd alur berkas bagi THL dalam sistem sosialisasi yang
terkait mengenai rekam medis penyimpanan berkas rekam diharapkan dikuaatkan
sentralisasiny berkas pasien ugd ke medis agar petugas dengan
a berkas rekam medis penyimpanan b. Nasionalisme (demokratis) : dalam adanya
rekam medis pasien ugd b. Perawat akan Partisipatif dengan ikut ambil melaksanakan Sosialisasi
pasien akan melakukan bagian dalam pengelolaan kegiatannya melengkapi
digabungkan sesuai SOP penyimpanan berkas rekam yang sesuai berkas yaitu
ke berkas medis para THL dan staf dapat dengan misi Tulus dan
rekam medis mempunyai wawasan yang lebih “meningkatkan Amanah
pasien. c. Akuntabilitas (tanggung jawab): sarana dan
Menjelaskan Betanggung jawab atas prasarana
bagaimana pekerjaan yang dilaksanakan serta kualitas
pentingnya d. Etika Publik : Selalu SDM”
berkas mengedepankan 5 S (Senyum,
rekam Salam, Sapa, Sopan, Santun)
medis yang dalam berkomunikasi dengan staf
disatukan dan THL
dari riwayat

20
sebelumnya
5 Menginventar a. Mengumpul Terkumpulnya a. Komitmen Mutu : Inovasi dalam Dengan Meningkatka
iskan berkas kan semua berkas rekam penyimpanan berkas rekam melakukan n nilai dalam
rekam medis berkas medis ugd yang medis yang kiranya kinerja pengambilan kreatif dan
UGD rekam akan dibawa ke pegawai terkait dapat lebih efektif berkas rekam inovatif
medis ugd ruang penyimpanan dan efisien medis ugd
b. Mengurutka rekam medis untuk b. Akuntabilitas (bertanggung pasien akan
n sesuai penggabungan jawab) : bertanggung jawab bermanfaat
nomor dengan berkas setiap berkas rekam medis igd dalam misi
rekam rekam medis rawat pasien agar tidak tercecer. “membangun
medis dari jalannya. c. Nasionalisme (Gotong Royong) : sistem
kecil ke Bekerja dalam tim untuk informasi dan
besar mengumpulkan berkas rekam manajemen
c. Membawa medis pasien. puskesmas”
ke ruang
penyimpana
n rekam
medis untuk
penggabun
gan

21
6 Mensiknronis a. Mengambil Penggabungann a. Akuntabilitas (bertanggung Dalam Meningkatka
asikan 1 per 1 ya antara berkas jawab): Bertanggungjawab dalam menggabungk n nilai dalam
berkas rekam berkas rekam medis igd menyediakan berkas rekam an berkas kreatif dan
medis pasien rekam dengan berkas medis yang kiranya kedepannya rekam medis inovatif
UGD dan medis ugd rekam medis dapat mempermudah proses maka dapat
Rawat jalan untuk rawat jalan. pemeriksaan selanjutnya. bermanfaat
mencari b. Komitmen Mutu : dalam misi
rekam menempatkan berkas rekam “membangun
medis rawat medis pasien sesuai nomor sistem
jalannya rekam medis yang telah informasi dan
b. Didapatkan diurutkan manajemen
nya lalu puskesmas”
menggabun
gkan

22
dengan c. Nasionalisme (kerja keras) :
berkas gigih dan kerja keras dalam
rekam menyatukan berkas rekam medis
medis pasien UGD dan rawat jalan.
ugdnya
c. Mengembali
kan berkas
rekam
medis
pasien
sesuai
nomor
rekam
medis yang
telah diurut.
7 Melakukan Memeriksa a. Anti Korupsi : Melakukan Dengan Meningkatka
verifikasi berkas verifikasi dengan baik dan benar adanya n nilai dalam
berkas rekam rekam serta mengedepankan kejujuran verifikasi profesional
medis pasien medis b. Komitmen Mutu : Menjamin berkas rekam
pasien yang terverifikasinya berkas dan medis akan
telah bermanfaat

23
digabungka penggabungan berkas yang baik untuk misi
n c. Akuntabilitas : “meningkatkan
bertanggungjawab dalam setiap saran dan
berkas rekam medis pasien. prasarana
serta kualitas
SDM”.
8 Melakukan a. Melakukan a. Terciptanya a. Anti Korupsi (mandiri): Mandiri Dengan Nilai
evaluasi pengecekan penyimpanan dalam bekerja dan selalu melakukan organisasi
kegiatan terhadap berkas rekam mengedepankan profesionalitas evaluasi dapat yang
penyimpana medis sesuai dan kejujuran memperbaiki dikuaatkan
n berkas SOP b. Komitmen mutu : Dengan dan dengan
rekam medis b. Mengetahui memastikan berkas yang sudah meningkatkan Melakukan
b. Menganalisa hasil tes. disimpan berkualitas baik kinerja suatu Evaluasi
hasil c. Etika Publik : Selalu pegawai yang yaitu
evaluasi mengedepankan 5 S (Senyum, sesuai dengan Amanah
Salam, Sapa, Sopan, Santun) misi “pusat
dalam berkomunikasi dengan staf pelayanan
dan THL kesehatan
d. Akuntabilitas: Bertanggung yang
jawab atas kegiatan yang professional
dilaksanakan menuju

24
masyarakat
sehat dan
mandiri”

25
C. Hasil Aktualisasi

Dalam melaksanakan aktualisasi nilai-nilai ANEKA di Puskesmas Bonto


Perak Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan, peserta yang mengambil isu
terkait Penataan berkas rekam medis melalui sentralisasi berkas rekam medis
UGD dan rawat jalan pada Puskesmas Bonto Perak Kabupaten Pangkajene dan
Kepulauan dengan tujuan untuk memudahkan para tenaga medis melihat riwayat
penyakit sebelumnya.

Adapun uraian kegiatan aktualisasi pada saat pelaksanaan nilai-nilai


ANEKA ditempat kerja (Puskesmas Bonto Perak Kabupaten Pangkajene dan
Kepulauan) antara lain :

Kegiatan 1 Melakukan konsultasi dengan


Atasan terkait rencana sentralisasi
berkas rekam medis
Tahapan Kegiatan 1. membuat jadwal pertemuan
kepada kapus
2. Melakukan konsultasi dengan
kapus

Waktu pelaksanaan 20 Mei 2019


Deskripsi Kegiatan :
1. Melakukan konsultasi dengan Kepala Puskesmasan untuk menyampaikan
inovasi mengenai metode sentralisasi berkas rekam medis pasien UGD dan
rawat jalan;
2. Koordinasi dilakukan agar terjadi kesepahaman dalam sentralisasi berkas
rekam medis pasien UGD dan rawat jalan;
3. Memahami proses sentralisasi berkas rekam medis pasien UGD dan rawat
jalan melalui artikel-artikel terkait yang dapat ditemukan dengan mudah di
internet dan di puskesmas lainnya.

Inovasi :
Koordinasi untuk mengoptimalkan pelayanan pasie dalam sentralisasi berkas
rekam medis pasien.

26
Hasil Kegiatan :
Terciptanya koordinasi dengan Kepala Puskesmas untuk pelaksanaan kegiatan,
terciptanya kesepahaman dalam sentralisasi berkas rekam medis.

Nilai-Nilai yang relevan :


a. Etika Publik (sopan) : Melakukan konsultasi sebagai bentuk menghargai
adanya atasan dan bentuk kesopanan.
b. Komitmen Mutu (efektif): Melakukan persiapan maksimal untuk
mendapatkan hasil yang baik
c. Akuntabilitas (tanggung jawab): Bertanggung jawab penuh atas
pelaksanaan kegiatan yang telah dikonsultasikan
d. Anti Korupsi (Jujur) : Jujur dalam membuat laporan yang ingin diberikan
kepada kapus.
e. Nasionalisme (demokratis): kebebasan untuk mengutarakan pendapat
kepada kapus untuk sentralisasi penataan berkas rekam medis.

Dokumentasi

Konsultasi dengan Kepala Puskesmas

27
Mengutarakan maksud dan tujuan dengan Kepala Puskesmas

Kegiatan 2 Konsultasi dengan kepala UGD


terkait rencana sentralisasi berkas
rekam medis
Tahapan Kegiatan 1. membuat jadwal pertemuan
kepada kepala ugd.
2. Melakukan konsultasi dengan
kepala ugd terkait sentralisasi
berkas rekam medis

Waktu pelaksanaan 20 Mei 2019


Deskripsi Kegiatan :
1. Melakukan konsultasi dengan Kepala Puskesmasan untuk
menyampaikan inovasi mengenai metode sentralisasi berkas rekam
medis pasien UGD dan rawat jalan;
2. Koordinasi dilakukan agar terjadi kesepahaman dalam sentralisasi berkas
rekam medis pasien UGD dan rawat jalan;
3. Memahami proses sentralisasi berkas rekam medis pasien UGD dan
rawat jalan melalui artikel-artikel terkait yang dapat ditemukan dengan
mudah di internet dan di puskesmas lainnya.

Inovasi :
Koordinasi untuk mengoptimalkan pelayanan pasie dalam sentralisasi berkas
rekam medis pasien.

28
Hasil Kegiatan :
Terciptanya koordinasi dengan Kepala Puskesmas untuk pelaksanaan kegiatan,
terciptanya kesepahaman dalam sentralisasi berkas rekam medis.

Nilai-Nilai yang relevan :


a. Etika Publik (sopan): Melakukan konsultasi sebagai bentuk menghargai
adanya kepala UGD dan bentuk kesopanan.
b. Akuntabilitas : Partisipatif dalam ikut ambil bagian dalam pengelolaan
sistem penyimpanan berkas rekam medis
c. Komitmen Mutu (efektif dan efisien) : Melakukan konsultasi agar
mencapai tujuan.
d. Anti Korupsi (jujur) : jujur dalam membuat laporan yang ingin di ajukan
ke kepala UGD.
e. Nasionalisme (demokratis): kebebasan mengutarakan pendapat kepada
kepala UGD untuk sentralisasi penataan berkas rekam medis.

Dokumentasi

Konsultasi dengan Kepala UGD

29
Memberitahukan alur berkas UGD setelah mendapatkan pelayanan

Kegiatan 3 Menyusun dan menetapkan SOP


(Standar Operasional Prosedur) tentang
sentralisasi penataan berkas rekam
medis
Tahapan Kegiatan 1. Merancang SOP terkait berkas rekam
medis pasien UGD digabungkan
kedalam berkas rekam medis
2. Konsultasi perihal rancangan SOP
3. Mencetak SOP
Waktu pelaksanaan 24 Mei 2019
Deskripsi Kegiatan :
1. Membuat/merancang SOP penyimpanan berkas rekam medis
pasien;
2. SOP yang telah dibuat akan dikonsultasikan ke Kepala Puskesmas;

Inovasi :
Menghasilkan SOP tentang penyimpanan berkas rekam medis pasien.

Hasil Kegiatan :

30
Adanya acuan SOP mengenai penyimpanan berkas rekam medis pasien
Nilai-Nilai yang relevan :
a. Komitmen Mutu : Ketelitian membuat SOP (Standar Operasional
Prosedur)
b. Akuntabilitas (tanggung jawab): Bekerja dengan penuh tanggung jawab
c. Nasionalisme (Kerja keras) : bekerja keras dengan sepenuh hati untuk
menetapkan SOP tentang sentralisasi penataan berkas rekam medis
pasien.
d. Anti Korupsi (jujur) : jujur dalam melaporkan hasil pembuatan SOP
tentang sentralisasi penataan berkas rekam medis.

Dokumentasi

31
Merancang SOP Penyimpanan berkas rekam medis

32
 
Melakukan konsultasi dengan kepala puskesmas mengenai SOP

Kegiatan 4 Melakukan sosialisasi ke perawat


terkait sentralisasinya berkas
rekam medis pasien
Tahapan Kegiatan 1. Konsultasi sosialiasi perawat
ugd mengenai berkas rekam
medis pasien ugd akan
digabungkan ke berkas rekam
medis pasien.
2. Menjelaskan bagaimana
pentingnya berkas rekam
medis yang disatukan dari
riwayat sebelumnya
Waktu pelaksanaan 31 Mei 2019

33
Deskripsi Kegiatan :
1. Mengumpulkan perawat ugd;
2. Melakukan sosialisasi mengenai sentralisasi berkas rekam medis
pasien;

Inovasi :
Adanya kesapahaman mengenai penyimpanan berkas rekam medis
pasien.

Hasil Kegiatan :
Perawat ugd mengetahui berkas rekam medis ugd akan disatukan dengan
berkas rekam medis lainnya.

Nilai-Nilai yang relevan :


a. Komitmen Mutu : Memberikan arahan dan petunjuk yang baik bagi THL
dalam sistem penyimpanan berkas rekam medis
b. Nasionalisme (demokratis) : Partisipatif dengan ikut ambil bagian dalam
pengelolaan penyimpanan berkas rekam medis para THL dan staf dapat
mempunyai wawasan yang lebih
c. Akuntabilitas (tanggung jawab): Betanggung jawab atas pekerjaan yang
dilaksanakan
d. Etika Publik : Selalu mengedepankan 5 S (Senyum, Salam, Sapa,
Sopan, Santun) dalam berkomunikasi dengan staf dan THL
Dokumentasi

34
Melakukan sosialisasi pada perawat UGD

Memberitahukan alur berkas rekam medis pasien UGD sesuai SOP

35
Kegiatan 5 Menginventariskan berkas rekam
medis UGD
Tahapan Kegiatan a. Mengumpulkan semua berkas
rekam medis ugd
b. Mengurutkan sesuai nomor rekam
medis dari kecil ke besar
c. Membawa ke ruang penyimpanan
rekam medis untuk
penggabungan
Waktu pelaksanaan 5,6,7 Juni 2019
Deskripsi Kegiatan :
1. Mengumpulkan berkas rekam medis pasien ugd;
2. Memilah kembali berkas yang sudah dikumpulkan berdasarkan
nomor rekam medis dari nomor terendah ke tertinggi dan
berdasarkan kode wilayah;

Inovasi :
Memperbaiki penyimpanan berkas rekam medis

Hasil Kegiatan :
Terinventarisirnya berkas rekam medis pasien UGD dengan berkas rekam
medis rawat jalan

Nilai-Nilai yang relevan :


a. Komitmen Mutu : Inovasi dalam penyimpanan berkas rekam medis yang
kiranya kinerja pegawai terkait dapat lebih efektif dan efisien
b. Akuntabilitas (bertanggung jawab) : bertanggung jawab setiap berkas
rekam medis ugd pasien agar tidak tercecer.
c. Nasionalisme (Gotong Royong) : Bekerja dalam tim untuk
mengumpulkan berkas rekam medis pasien.

Dokumentasi

36
Mengumpulkan berkas rekam medis yang ada di ruang UGD

Melakukan pengecekan sekaligus mengurutkan berkas rekam medis


pasien sesuai nomor rekam medis

37
Kegiatan 6 Mensiknronisasikan berkas rekam
medis pasien UGD dan Rawat jalan
Tahapan Kegiatan a. Mengambil 1 per 1 berkas rekam
medis ugd untuk mencari rekam
medis rawat jalannya
b. Didapatkannya lalu
menggabungkan dengan berkas
rekam medis ugdnya
c. Mengembalikan berkas rekam
medis pasien sesuai nomor
rekam medis yang telah diurut.
Waktu pelaksanaan 7Juni 2019
Deskripsi Kegiatan :
1. Menyiapkan berkas rekam medis ugd yang telah diurutkan.
2. Mencari nomor rekam medis rawat jalan/induknya di rak
penyimpanan berdasarkan nomor rekam medis ugd yang telah
disusun.
3. Berkas rekam medis yang didapatkannya akan dilakukan
penggabungan berkas rekam medis ugd dengan rekam medis
rawat jalannya/induknya.
4. Berkas yang telah digabungkan akan disisipkan ke rak
penyimpanan berdasarkan nomor rekam medis dan kode
wilayahnya.

Inovasi :
Sentralisasinya penyimpanan berkas rekam medis mudah dicari dan
mengetahui riwayat sebelum pasien.

Hasil Kegiatan :
Tersinkronisasinya berkas rekam medis UGD dan rawat jalan agar dapat
diketahui riwayat pasien.
Nilai-Nilai yang relevan :

38
a. Akuntabilitas (bertanggung jawab): Bertanggungjawab dalam
menyediakan berkas rekam medis yang kiranya kedepannya dapat
mempermudah proses pemeriksaan selanjutnya.
b. Komitmen Mutu : menempatkan berkas rekam medis pasien sesuai
nomor rekam medis yang telah diurutkan
c. Nasionalisme (kerja keras) : gigih dan kerja keras dalam menyatukan
berkas rekam medis pasien UGD dan rawat jalan.

Dokumentasi

39
Pengambilan berkas rekam medis dari rak penyimpanan sesuai berkas
UGD yang telah diurutkan

Melakukan penggabungan berkas rekam medis UGD dengan berkas


rekam medis rawat jalan pasien

40
Berkas rekam medis pasien yang telah digabungkan dalam induk rekam
medis

Melakukan penyisipan berkas rekam medis yang telah digabungkan

41
Kegiatan 7 Melakukan verifikasi berkas rekam
medis pasien
Tahapan Kegiatan Memeriksa berkas rekam medis
pasien yang telah digabungkan

Waktu pelaksanaan 10,12,13,14 Juni 2019


Deskripsi Kegiatan :
1. Memeriksa kembali berkas yang sudah digabungkan;

Inovasi :
Penyimpanan berkas rekam medis akan memudahkan mengetahui
riwayat penyakit pasien sebelumnya.

Hasil Kegiatan :
Berkas rekam medis pasien yang terverifikasi telah di tertata berdasarkan
kode wilayah dan nomor rekam medisnya

Nilai-Nilai yang relevan :


a. Anti Korupsi : Melakukan verifikasi dengan baik dan benar serta
mengedepankan kejujuran
b. Komitmen Mutu : Menjamin terverifikasinya berkas dan penggabungan
berkas yang baik
c. Akuntabilitas : bertanggungjawab dalam setiap berkas rekam medis
pasien.

Dokumentasi

42
Memverikasi berkas rekam medis yang telah digabungkan

Mengecek nomor rekam medis pasien agar tidak terjadi misfile

43
Kegiatan 8 Melakukan evaluasi kegiatan

Tahapan Kegiatan 1. Melakukan pengecekan terhadap


penyimpanan berkas rekam
medis
2. Menganalisa hasil evaluasi
Waktu pelaksanaan 24, 25 Juni 2019
Deskripsi Kegiatan :
1. Mengecek berkas rekam medis pasien di rak penyimpanan
2. Mengevaluasi dari kegiatan penyimpanan berkas

Inovasi :
Berkas rekam medis pasien siap ditemukan dengan mudah.

Hasil Kegiatan :
Terciptanya sentralisasi penyimpanan berkas rekam medis pasien.
Nilai-Nilai yang relevan :
e. Anti Korupsi (mandiri): Mandiri dalam bekerja dan selalu
mengedepankan profesionalitas dan kejujuran
f. Komitmen mutu : Dengan memastikan berkas yang sudah disimpan
berkualitas baik
g. Etika Publik : Selalu mengedepankan 5 S (Senyum, Salam, Sapa,
Sopan, Santun) dalam berkomunikasi dengan staf dan THL
h. Akuntabilitas: Bertanggung jawab atas kegiatan yang dilaksanakan

Dokumentasi

44
Evaluasi Kegiatan

45
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Tahapan Aktualisasi merupakan tahapan penting dalam
Kegiatan Latsar CPNS melalui tahapan ini para CPNS berusaha
mengaktualisasikan nilai-nilai dasar ANEKA yang telah dipelajari
selama masa on campus. Pada tahap aktualisasi ini, peserta latsar
dapat membandingkan antara konidisi ideal seorang Aparatur Sipil
Negara yang berdasarkan nilai-nilai dasar Profesi ASN dengan
kondisi sebenarnya yang terjadi di unit kerja bimbingan mentor dan
coach.
Dalam proses aktualisasi yang dilakukan ini, ada 8 kegiatan
beserta tahapan-tahapan kegiatannya yang menjadi rencana kegiatan
aktualisasi pada tempat habituasi, yang menjadi rencana kegiatan
berkaitan dengan nilai-nilai dasar mata pelatihan yang dilaksanakan
mulai tanggal 20 April 2019 sampai dengan tanggal 24 Juni 2019.
Dalam pelaksanaannya 8 (delapan) kegiatan yang telah direncanakan
tersebut dapat terlaksana. Jumlah kegiatan yang menjadi kegiatan
calon ASN adalah sebanyak 8 (delapan) kegiatan selama
pelaksanaan habituasi off campus.
Berdasarkan kegiatan yang telah di laksanakan calon ASN,
Dengan mengaktualisasikan nilai-nilai dasar mata pelatihan ANEKA,
calon ASN setidaknya telah sedikit dapat memberikankontribusi bagi
Puskesmas Bonto Perak. Apabila seluruh kegiatan tidak berdasarkan
pada nilia-nilai dasar mata pelatihan profesi ASN maka akan
memperlambat atau mengurangi kinerja daripada organisasi secara
keseluruhan dan akan mempengaruhi kualiatas daripada pelayanan
publik dan manajemen ASN yang ada. Hal ini dapat menunjukan
bahwa betapa pentingnya nilai-nilai ASN dan mata pelatihan yang

46
telah didapatkan selama melaksanakan on campus tersebut, pada
pelayanan publik dan manajemen ASN yang akan dilaksanakan.
Oleh karena itu, setelah mengikuti kegiatan Latsar Calon
Pegawai Negeri Sipil dengan Pola baru ini, diharapkan akan dapat
akan melahirkan Aparatur Sipil Negara yang memiliki Kompetensi dan
Profesionalitas didalam melaksanakan tugas serta fungsi nya
sehingga akan membawa perubahan yang lebih baik terhadap etika
birokrasi saat ini. ASN harus mampu memberikan pelayanan kepada
masyarakat, bangsa dan negara. Sehingga akan lahir ASN sebagai
calon pemimpin perubahan yang memiliki kompetensi yang sejalan
dengan sikap dan perilaku yang ditujukan.
B. Saran
Kegiatan aktualisasi ini sangat berperan penting dalam membentuk
karakter ASN yang ber-ANEKA. Oleh karena itu, penulis menyarankan :
1. Kepada coach untuk mempertahankan cara pembimbingannya agar
peserta latsar dapat menyelesaikan proses aktualisasi ini dengan
maksimal.
2. Kepada mentor untuk tetap mengarahkan dan membimbing peserta
latsar dalam melaksanakan aktualisasi di unit kerja masing- masing
agar peserta dapat berhasil dalam aktualisasi ini.
3. Kepada pembaca secara umum untuk menjadikan laporan ini sebagai
bahan perbandingan pengetahuan agar dapat menyusun laporan lebih
berkualit llas lagi di masa akan datang.

47
48

Anda mungkin juga menyukai