Anda di halaman 1dari 23

DIKLAT PENGAWAS KEPENGUSAHAAN

ANGKUTAN UMUM

Akreditasi Perusahaan Angkutan Umum

ASSESSMENT PENYELENGGARAAN
PENRUSAHAAN ANGKUTAN UMUM
ola Pikir Diklat Pembina / Inspektur ANGKUTAN UMU

Penyelenggaraa
n angkutan Perlu
Umum Pembinaan
dan Penyelenggaraan
Pelayanan
Pengawasan
Angkutan Umum SDM
Harus Bernorma ( yang mempunyei
dan kompetensi dan
kualifikasi )
Berstandar
Yaitu Dengan :
Dijalankan INSPEKTU
Oleh AKREDITASI R
Operator PERUSAHAAN PENGUSAH
Angkutan Pemerintah ANGKUTAN AAN
Umum Pusat UMUM ANGKUTA
dan N UMUM
Pemerintah
Propinsi
DASAR HUKUM
Pemerintah mengamanatkan penyelenggaraan angkutan
umum dan menjamin ketersediaannya. UU 22/2009 pasal
139 yang menyebutkan “Pemerintah wajib menjamin
tersedianya angkutan umum….”.
UU 22 tahun 2009 pasal 141, standar pelayanan angkutan
orang yang disediakan oleh perusahaan angkutan umum
wajib memenuhi STANDAR PELAYANAN MINIMAL
yang meliputi: keamanan; keselamatan; kenyamanan;
keterjangkauan; kesetaraan; dan keteraturan.
BAB X
ANGKUTAN

I. ANGKUTAN ORANG DAN BARANG


a. menggunakan Kendaraan Bermotor dan Kendaraan Tidak Bermotor.
b. Mobil barang dilarang digunakan untuk angkutan orang, kecuali:
1) rasio Kendaraan Bermotor untuk angkutan orang, kondisi geografis,
dan prasarana jalan di provinsi/kabupaten/kota belum memadai;
2) untuk pengerahan atau pelatihan Tentara Nasional Indonesia
dan/atau Kepolisian Negara Republik Indonesia; atau
3) kepentingan lain berdasarkan pertimbangan Kepolisian Negara
Republik Indonesia dan/atau Pemerintah Daerah.

II. KEWAJIBAN MENYEDIAKAN ANGKUTAN UMUM


 Pemerintah dan Pemerintah Daerah wajib menjamin tersedianya
angkutan umum.
 Penyediaan jasa angkutan umum dilaksanakan oleh badan usaha
(BUMN, BUMD dan BHI).
II. ANGKUTAN ORANG DENGAN KENDARAAN UMUM
DALAM TRAYEK TIDAK DALAM TRAYEK Angkutan Massal
1) lintas batas negara 1) taksi; 1) mobil bus
2) AKAP 2) tujuan tertentu (Carter); 2) lajur khusus;
3) AKDP 3) trayek tidak
4) Perkotaan 3) pariwisata berimpitan; dan
5) perdesaan. 4) kawasan tertentu 4) angkutan
(lokal/lingkungan). pengumpan

III. Angkutan Barang dengan Kendaraan Bermotor Umum


1) angkutan barang umum;
2) angkutan barang khusus dan alat berat.

IV. Angkutan Multimoda

V. Pengawasan Muatan Barang


1) alat penimbangan yang dipasang secara tetap;
2) alat penimbangan yang dapat dipindahkan (tidak tetap).
Undang undang 22 tahun 2009 tentang
LLAJ
(pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan LLAJ )
2. Perusahaan Angkutan Umum
1) Hak
a. Perusahaan Angkutan Umum berhak memperoleh kemudahan
dalam penyelenggaraan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan yang
ramah lingkungan.
b. Perusahaan Angkutan Umum berhak memperoleh informasi
mengenai kelestarian lingkungan di bidang Lalu Lintas dan
Angkutan Jalan.
2) Kewajiban
c. melaksanakan program pembangunan Lalu Lintas dan Angkutan
Jalan yang ramah lingkungan yang telah ditetapkan oleh
Pemerintah;
d. menyediakan sarana Lalu Lintas dan Angkutan Jalan yang ramah
lingkungan;
e. memberi informasi yang jelas, benar, dan jujur mengenai kondisi
jasa angkutan umum;
f. memberi penjelasan mengenai penggunaan, perbaikan, dan
pemeliharaan sarana angkutan umum; dan
g. mematuhi baku mutu lingkungan hidup.
Undang undang 22 tahun 2009 tentang
LLAJ
(pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan LLAJ )
Undang-undang 23 tahun 2014 Tentang
pemerintahan daerah
( pembinaan dan pengawasan)
Undang-undang 23 tahun 2014 Tentang
pemerintahan daerah
( pembinaan dan pengawasan)
Undang undang 23 tahun 2014 tentang
Pemerintah Daerah
( pasal 17 ayat (2), (3), (4) )
PENGERTIAN UMUM
PENGERTIAN UMUM
PENGERTIAN UMUM
UKURAN PENILAIAN
PERMENHUB NO 98 TAHUN 2013 Tentang Standar
Pelayanan Minimal Angkutan Orang dengan
kendaraan bermotor umum dalam trayek Pasal 7 Ayat
(2) Monitoring dan evaluasi sebagaimana dimaksud
pada pasal 3 sekurang-kurangnya memuat:
a. fungsi dan manfaat jenis pelayanan; dan
b. pemenuhan nilai ukuran jumlah jenis pelayanan
UKURAN PENILAIAN
SESUAI PM NO 98 TAHUN 2013 TENTANG SPM ANGKUTAN ORANG

1 JENIS PELAYANAN, MELIPUTI :


a. Keamanan;
b. keselamatan;
c. Kenyamanan;
d. keterjangkauan;
e. kesetaraan;
f. keteraturan.
2 MUTU PELAYANAN, MELIPUTI:
a. indikator; dan
b. nilai, ukuran atau jumlah.
STANDAR PENILAIAN SPM ANGKUTAN ORANG (1)
STANDAR PENILAIAN SPM ANGKUTAN ORANG ( 2)
STANDAR PENILAIAN SPM ANGKUTAN ORANG (3)
STANDAR PENILAIAN SPM ANGKUTAN ORANG (4)
KOMPETENSI INSPEKTUR KEPENGUSAHAAN
ANGKUTAN ORANG

1. Mengetahui dan memahami tentang Peraturan Perundangan


di bidang LLAJ khusus penyelenggaran angkutan Orang
2. Mengetahui dan memahami tentang Etika dan Profesi
Kompetensi Inspektur Angkutan Orang
3. Mengetahui dan memahami jenis pelayanan dan mutu pelayanan
dalam penilaian Standar Pelayanan Minimal (SPM)
4. Mampu memberikan penilaian terhadap indikator mutu
pelayanan Angkutan Orang menggunakan ukuran, nilai dan
jumlahnya.
5. Praktek, penganalisaan dan teknik penyajian data dari hasil
pemantauan atau pengamatan.
6. Mampu memberikan rekomendasi tindak lanjut hasil penilaian
pelayanan Angkutan Orang
KURIKULUM DAN SILABI (50 JP 1 Minggu)
JUMLAH JP
NO KURIKULUM SILABY
TEORI PRAKTEK
1. Etika Profesi
1 PEMBANGUNAN KARAKTER 2. Integritas 4
3. Kemampuan Komunikasi
1. UU No 22 tahun 2009
2 PERATURAN PERUNDANGAN 2. PP No 32 tahun 2011 6
3. PM No 98 tahun 2013
1. Karakteristik pelayanan AU
3 KELAYAKAN KEPENGUSAHAAN 2. Tahapan perencanaan 4 6
BRT 3. Pengoperasian AU
4. Evaluasi kinerja AU
Indikator jeinis pelayanan,
JENIS DAN MUTU PELAYANAN Keamanan, keselamatan,
4 BRT 4 6
kenyamanan, keterjangkauan,
kesetaraan, keteraturan.
1. Formulir dan cheklist penilaian
5 TEKNIK PENILAIAN MUTU
PELAYANAN BRT
2. Kriteria /standar kelulusan penilaian
3. Pemyusunan laporan penilaian dan 4 6
rekomendasi
PRAKTEK DAN KUNJUNGAN Parktek penilaian pengoperasian SPM
6 LAPANGAN AU di suatu kota 10
7 ASSESMENT
Persayaratan Peserta
Untuk mengikuti pendidikan dan pelatihan Inspektur
Kepenusahan angkutan Orang harus memenuhi
persyaratan :
Pendidikan Paling rendah D III Bidang
Transportasi/Teknik Sipil/Planologi
Memiliki pengalaman kerja paling sedikit 2 tahun.

Anda mungkin juga menyukai