Dosen Pengajar :
Dr. Ir. Herman A. Tumengkol, SST., MT
KELOMPOK 4
B Indeks Stabilitas
(Stability Index)
D Faktor Pembesaran Momen
(Moment Magnification Factor)
E Diagram Interaksi
Kolom Uniaksial
A Analisis Rangka Struktur
EI 2EI 2EI EI
Q stability index
P .
u o
0,05
Vu .l c
Berbeda dari rumusan untuk kolom tidak bergoyang, bahwa Pu menjadi ΣPu
dan Pc menjadi ΣPc artinya bahwa gaya-gaya aksial terfaktor P u dari seluruh
kolom pada tingkat yang ditinjau harus diketahui dan gaya aksial kritik Pc
harus dihitung untuk seluruh kolom pada tingkat itu.
E Diagram Interaksi Kolom Uniaksial
1) Kolom Tampang Persegi Empat
Gaya aksial dengan eksentrisitas nol (e=0), eksentrisitas kecil, eksentrisitas
seimbang dan eksentrisitas besar akan memberikan regangan pada baja yang
bervariasi pada saat serat terluar beton tekan mengalami runtuh pada regangan
sebesar εc = 0,003 (3%).
Nilai eksentrisitas (e) disamping bergantung pada nilai banding momen
dan gaya aksial juga bergantung pada faktor pembesaran momen (δ) e
= δ.Mc/Pn. Akibat dari regangan yg bervariasi, kontribusi baja pada
kemampuan nominal kolom bervariasi pula.
Bila regangan baja (εs) melampaui regangan leleh (εy) maka kontribusi
kekuatan baja didasarkan pada perkalian antara luas baja dan tegangan
leleh (fy), namun tidak sebaliknya yang didasarkan pada perkalian antara
luas baja dan tegangan kerja (fs = Es.εs)
Arah reaksi gaya pada tulangan (Cs atau Ts) bergantung pada posisinya
terhadap garis netral (g.n) dan arah gaya luar Pn. Bila posisi itu di sisi tarik
maka arah gaya pada tulangan searah dengan arah gaya aksial P n dan
sebaliknya. Ada kemungkinan letak g.n berada diantara tulangan dan sisi
luar beton (daerah penutup beton/ concrete cover), dalam hal demikian arah
gaya (+ atau -) pada tulangan dapat disesuaikan dengan posisi g.n. itu.
Luasan baja tarik (As) dan tekan (As’) ditentukan dengan cara coba-ralat
(trial and error) yaitu diantara 1% sampai 6% dari luasan beton (Ag).
2) Kolom Tampang Bujur Sangkar Dengan Tulangan Melingkar
Bentuk kolom ini serupa dengan tampang bujur sangkar sebelumnya. Perbedaan
terletak pada posisi tulangan yang diatur melingkar dan memiliki jarak terhadap
sumbu kolom yang tidak sama.
Sudut antara dua tulangan = 2.π/N = 2.π/8 = π/4
Jumlah tul N = 8
Jumlah deret = 1+ N/2 = 1 + 8/2 = 5
dn = R-(R-d’).Cos {(n-1).2π/N}
TERIMAKASI
H