KEMENTERIAN PENDIDIKAN,
KEBUDAYAAN, RISET, DAN
TEKNOLOGI
September 2022
Pengalihan Litbang
• Reviu SOP
• Reviu Proses
Kebijakan Bisnis
Penyederhanaan Birokrasi
Organisasi yang agile,
PERPRES NO. 62 Permendikbudristek responsif, profesional,
PERPRES
PERPRESNO.
NO.82
82 TAHUN 2021 No. 28 Tahun 2021 berdaya saing, dan
THN
THN2019
2019TTG.
TTG. TENTANG tentang OTK mengedepankan
KEMENDIKBUD
KEMENDIKBUD KEMENDIKBUD kompetensi.
RISTEK • Transformasi Organisasi
• Transformasi Sistem
Reviu Rincian
Kerja
• Transformasi SDM Tugas dan Fungsi
5. Staf Ahli
4. Staf Ahli
3. Staf Ahli
2. Staf Ahli
1. Staf Ahli
DIREKTORAT
PENDIDIKAN PROFESI
Bidang
Bidang
Bidang
Bidang
Bidang
GURU
DIREKTORAT KEPALA
Inovasi
SEKOLAH, PENGAWAS
Regulasi
SEKOLAH, DAN TENAGA
KEPENDIDIKAN
DIREKTORAT GURU
Warisan Budaya
PENDIDIKAN ANAK USIA
KEPENDIDIKAN
DINI DAN PENDIDIKAN
MASYARAKAT
Manajemen Talenta
DITJEN. GURU DAN TENAGA
STAF AHLI
DIREKTORAT GURU
PENDIDIKAN DASAR
TENAGA KEPENDIDIKAN
DIREKTORAT GURU
PENDIDIKAN INSPEKTORAT I
MENENGAH DAN
DIREKTORAT
PENDIDIKAN ANAK USIA
DINI
PUSAT
INSPEKTORAT
PUSAT INSPEKTORAT IV
KURIKULUM DIREKTORAT
DAN SEKOLAH MENENGAH
PEMBELAJARA PERTAMA
N
JENDERAL
NEGERI
MENENGAH
DIREKTORAT INSPEKTORAT
PUSAT SEKOLAH MENENGAH INVESTIGASI
ASESMEN ATAS
PENDIDIKAN
PERGURUAN TINGGI
SEKRETARIAT
DIREKTORAT
ASESMEN PENDIDIKAN
PENDIDIKAN
MASYARAKAT DAN
PENDIDIKAN KHUSUS
DITJEN. PENDIDIKAN ANAK USIA DINI,
PENDIDIKAN DASAR, DAN PENDIDIKAN
PUSAT
PERBUKUAN
BADAN STANDAR, KURIKULUM, DAN
INSPEKTORAT JENDERAL
PENDIDIKAN
SEKRETARIAT DITJEN
DIREKTORAT
SEKOLAH MENENGAH
STRUKTUR ORGANISASI KEMENDIKBUDRISTEK
KEJURUAN
LEMBAGA LAYANAN
PENDIDIKAN TINGGI
DIREKTORAT KURSUS
DAN PELATIHAN
MENTERI
DAN TEKNOLOGI
DIREKTORAT
AKADEMIK PENDIDIKAN
VOKASI
TINGGI VOKASI
DITJEN PENDIDIKAN
DIREKTORAT
PUSAT
PENGEMBANGA KELEMBAGAAN DAN
PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET,
BIRO PERENCANAAN
DIREKTORAT
PENDIDIKAN VOKASI
SEKRETARIAT DITJEN
BIRO SUMBER
DAYA MANUSIA
PUSAT
PENGUATAN DIREKTORAT
DAN PEMBELAJARAN DAN BIRO ORGANISASI
SEKRETARIAT
BIRO HUKUM
DIREKTORAT
SEKRETARIAT BADAN
KELEMBAGAAN
BIRO
KERJA SAMA DAN
HUBUNGAN
PENGEMBANGAN DAN PEMBINAAN BAHASA
MASYARAKAT
JENDERAL
DIREKTORAT
DITJEN PENDIDIKAN
SUMBER DAYA
BIRO
UMUM DAN
PENGADAAN BARANG
DAN JASA
TINGGI, RISET, DAN TEKNOLOGI
DIREKTORAT
RISET, TEKNOLOGI,
DAN PENGABDIAN
KEPADA MASYARAKAT
TEKNOLOGI
PUSAT
SEKRETARIAT DITJEN
DATA DAN
TEKNOLOGI
INFORMASI
PENDIDIKAN TINGGI, RISET, DAN
DIREKTORAT
PUSAT KEPERCAYAAN
PENDIDIKAN TERHADAP TUHAN YANG
DAN MAHA ESA DAN
PELATIHAN MASYARAKAT ADAT
FILM
PEGAWAI
PUSAT DIREKTORAT
PRESTASI PERFILMAN, MUSIK,
NASIONAL
DAN MEDIA
LEMBAGA SENSOR
PUSAT
PENGUATAN DIREKTORAT
KARAKTER PELINDUNGAN
KEBUDAYAAN
DITJEN
PUSAT
KEBUDAYAAN
LAYANAN DIREKTORAT
PEMBIAYAAN PENGEMBANGAN DAN
PENDIDIKAN PEMANFAATAN
KEBUDAYAAN
DIREKTORAT
PEMBINAAN TENAGA
KEBUDAYAAN
DAN LEMBAGA
KEBUDAYAAN
SEKRETARIAT DITJEN
SEKRETARIAT
LEMBAGA
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
SENSOR FILM
KEBIJAKAN PENATAAN
ORGANISASI PERGURUAN
TINGGI NEGERI
LATAR BELAKANG PENATAAN
1 3 4
2
Penyesuaian struktur Bahwa Peraturan Menteri Dalam rangka
Dalam rangka mewujudkan
organisasi PTN di Pendidikan dan mewujudkan tata
tata kelola perguruan tinggi
lingkungan Kebudayaan Nomor 139 kelola perguruan tinggi
yang baik, perlu menyusun
Kemendikbudristek Tahun 2014 tentang yang baik, perlu
Pedoman Organisasi
dengan Visi Presiden Pedoman Statuta dan melakukan penataan
Perguruan Tinggi Negeri.
Republik Indonesia Organisasi Perguruan Organisasi Perguruan
mengenai perlunya Tinggi sudah tidak sesuai Tinggi Negeri.
dilakukan Reformasi lagi dengan
Struktural melalui perkembangan dan
penyederhanaan kebutuhan organisasi,
birokrasi pada instansi sehingga perlu dilakukan
pemerintahan dan perubahan.
pengalihan jabatan
struktural menjadi
fungsional.
1 3
Unsur penyusun kebijakan yang menjalankan Dibentuk oleh Pemimpin Perguruan Tinggi
fungsi penetapan dan pertimbangan yang menjalankan fungsi pengawasan non-
pelaksanaan kebijakan akademik akademik untuk dan atas nama Pemimpin
Perguruan Tinggi Negeri
2 4
Unsur pelaksana akademik yang menjalankan Menjalankan fungsi pertimbangan non-
fungsi penetapan kebijakan non-akademik akademik dan fungsi lain yang ditetapkan
dan Pengelolaan Perguruan Tinggi untuk dan dalam statuta
atas nama Menteri
Universitas/Institut dapat membentuk pascasarjana dengan ketentuan telah Lembaga penelitian dan
memiliki paling sedikit 2 program magister/magister terapan, dan/atau program pengabdian kepada masyarakat
doktor/doktor terapan untuk bidang ilmu multidisiplin. terdiri atas:
Pascasarjana terdiri atas: 1) Kepala;
1) Direktur; 2) Sekretaris;
2) Wakil direktur, paling banyak 2 wakil direktur; 3) Pusat;
3) Program studi; 4) Unit yang melaksanakan fungsi
4) Unit yang melaksanakan fungsi administrasi; dan administrasi; dan
5) Kelompok jabatan fungsional 5) Kelompok jabatan fungsional
a)Pendidikan
1. Penataan organisasi 01 b)Penelitian
perguruan tinggi AKADEMIK
c)Pengabdian Kepada
didasarkan pada
kebutuhan dan analisis Masyarakat
beban kerja perguruan
tinggi.
2. Beban kerja perguruan
tinggi merupakan
kegiatan yang
digambarkan dalam
pemberian layanan 02
NON
a)Organisasi
penyelenggaraan di b)Keuangan
AKADEMIK
bidang akademik dan c)Ketenagaan
non-akademik pada
universitas/institut/ d)Sarana dan Prasarana
politeknik/ akademi e)Kemahasiswaan
komunitas.
• Setelah Peraturan Menteri tentang Organisasi dan Perubahan organisasi dan tata kerja
Tata Kerja PTN ditetapkan oleh Menteri, PTN ditetapkan oleh Menteri setelah
PTN menyusun rincian tugas unit kerja mendapat persetujuan tertulis dari
sebagai penjabaran dari tugas dan menteri yang menyelenggarakan
fungsi unit kerja yang ditetapkan dalam urusan pemerintahan di bidang
Peraturan Menteri tentang Organisasi dan pendayagunaan aparatur negara.
Tata Kerja Perguruan Tinggi Negeri .
01 03
02 04
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
ANALISIS JABATAN
PELAKSANAAN ANALISIS JABATAN
1. Identifikasi pekerjaan 1. Uraian Jabatan (UJ) 1. Selisih positif (pemindahan ke
yang dilaksanakan dalam
2. Standar Kompetensi Jabatan (SKJ) jabatan lain yang sesuai/unit lain
pelaksanaan fungsi
yang masih memiliki kebutuhan di
2. Menjabarkan fungsi ke 3. Menghitung kebutuhan pegawai jabatan tsb)
dalam tugas unit yang diperlukan untuk masing-
masing jabatan 2. Selisih negatif (pengisian jabatan dari
organisasi
rekrutmen atau mutasi)
Permen
Identifikasi Sinkronisasi
OTK Jumlah Selisih kebutuhan
Rincian tugas kebutuhan untuk Ketersediaan
Tugas dan Jenis Jabatan dengan ketersediaan
MANDAT unit organisasi masing-masing pegawai untuk pegawai untuk masing-
yang
fungsi Jabatan masing-masing masing Jabatan
diperlukan
Analisis Jabatan
Perpres Kepmen (+) atau (-)
Beban Kerja
1. Menerjemahkan mandat ke 1. Identifikasi nama jabatan yang diperlukan oleh unit 1. Pemetaan pegawai berdasarkan
dalam tugas dan fungsi organisasi untuk melaksanakan tugas tugas jabatan, kualifikasi dan kompetensi
Kementerian kualifikasi, syarat jabatan dll
2. Sinkronisasi kebutuhan jabatan
2. Mendisain struktur organisasi 2. Kriteria jabatan: jumlah dan macam tugas wajar, kaitan dengan ketersediaan pegawai
proses pelaksanaan tugas jelas, syarat keserasian dan
kesejajaran, menyerap waktu kerja penuh
3. Berpedoman pada Permen-PANRB nomor 41 tahun
2018 untuk jabatan pelaksana dan Permen-PANRB
tentang JF
16
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
CONTOH PETA JABATAN
kelas
jabatan
rekap
jumlah
pegawai
bezetting
(persediaan
pegawai)
kebutuhan
pegawai
(hasil ABK)
01 Latar Belakang
Berisi hal-hal yang
melatarbelakangi perlunya
02 Dasar Hukum
Berisi dasar hukum
Yang berkaitan dengan usul
penataan unit organisasi. penataan organisasi.
03 Tujuan
Berisi tujuan unit
organisasi tersebut harus
ditata.
PENUTUP
Terima Kasih
BIRO ORGANISASI DAN TATA LAKSANA
Sinergi Integritas Akuntabel Profesional