Anda di halaman 1dari 8

FENOMENA

ATHEISME
DI SUSUN OLEH:
KELOMPOK VI
1. USPA SARI (22372029)
2. FINI ASTRINI (22372033)
RUMUSAN MASALAH

BAGAIMANA
SEJARAH
APA ITU BENTUK-BENTUK FENOMENA
MUNCULNYA
ATHEISME? ATHEISME? ATHEISME PADA
ATHEISME?
ZAMAN MODERN?
APA ITU ATHEISME ???
Ateisme dipahami sebagai suatu paham yang
menyatakan bahwa Tuhan itu tidaklah ada
(Corlett, 2010). Jika dilihat secara etimologi,
istilah ateisme (atheism) merupakan serapan dari
kata Yunani “Atheos” yang tersusun atas “a”
(tidak) dan “Theos” (Tuhan), daripada itu
ateisme ialah pandangan bahwa Tuhan itu
tidaklah ada (Napel, 2006). Sedangkan secara
terminologi ateisme adalah sebuah pandangan
yang menolak akan adanya daya adikodrati,
hidup setelah mati atau umumnya berada dalam
ranah Tuhan (Ruse, 2015).
Jadi, dapat ditarik kesimpulan berdasarkan pernyataan di atas bahwa ateisme itu
mereka menolak akan adanya Tuhan dalam kehidupan ini. Bagi mereka yang ada
ialah hanya alam kebendaan juga kehidupan sebatas hanya dalam kehidupan
duniawi semata. Alam keruhanian serta alam setelah kematian ialah imajinasi
manusia yang tidak dapat terbuktikan kebenaran-Nya. Ateisme sudah mengalami
perkembangan tatkala manusia mulai mengembangkan konsepsi ketuhanan
pertama animisme, politeisme hingga monoteisme (Fadel, 2020). Jika ditelisik,
maka berdasarkan (Arifinsyah, 2018) dapat dilihat bahwa kehidupan manusia
sejak dahulu sudah penuh dengan keyakinan akan keberadaan Tuhan (dewa) dan
itu biasa dibungkus dalam term agama yang memberikan suatu keyakinan
terhadap kuasa superanatural yang berpusat pada Tuhan (dewa).
BAGAIMANA SEJARAH MUNCULNYA
ATHEISME ???
Ateisme pertama kali digunakan untuk merujuk pada “kepercayaan
tersendiri” pada akhir abad ke-18 di eropa. Utamanya merujuk pada
ketidakpercayaan pada Tuhan monoteis. Sejarah kemunculan ateisme akibat
adanya gerakan naturalisme dari dunia Yunani yang dimulai pada masa
Yunani kuno seperti Thales, Anaximenes, Herakleitos, Demokritos,
Xenophanes, dan Epikuros. Mereka adalah orang yang pertama menolak
akan kejelasan hal yang bersifat mitologis dan beralih kepada naturalistik,
dan mendasarkan itu semua kepada rasionya. Ateisme dapat disebut
mendasarkan komitmen akan keleluasan terhadap nilai kejelasan rasional.
Padahal rasio adalah hal yang tidak akan mampu menguasai keseluruhan
bidang kehidupan. Hal itu sekalipun manusia memiliki potensi dalam
mengembangkan akal, bahkan ada yang menyebutkan manusia adalah makhluk yang sempurna dan kesempurnaan
itu terletak pada akal. Demikian Sirajuddin Zar menuliskan dalam karyanya yang berjudul Filsafat Islam (Zar, 2019).
BENTUK-BENTUK ATHEISME

Intellectual Activist Seeker-


Atheist Atheist agnostic
Tipologi atheis ini adalah tipe atheis yang Adalah individu yang tidak puas dengan Tipe ini adalah individu yang menyesuaikan
secara individu proaktif berusaha mendidk diri menjadi non-kepercayaan. Mereka berusaha diri atau mengakui kesulitan filosofis dan
sendiri melalui asosiasi intelektual dan untuk menjadi baik, vokal, dan proaktif kompleksitas dalam membuat afirmasi pribadi
proaktif untuk memperoleh pengetahuan mengenai isu isu atheis di dalam lingkup sosial mengenai keyakinan ideologis. Seeker
mengenai berbagai topik yang berkaitan politik. agnostic tidak dapat memastikan keberadaan
dengan ontologi dan non-keyakinan. Tuhan.

Anti- Non- Ritual


theist theist atheist
Tipe ini bertentangan dengan ideologi agama. Tipe ini memiliki pengalaman dengan orang Atheis ini merupakan mereka yang dapat
Anti theist juga melihat agama sebagai lain yang menunjukkan diri sebagai non teis. menemukan utilitas dalam ajaran beberapa
kebodohan dan melihat setiapi ndividu atau Bagi penganut jenis atheis ini, penyelarasan tradisi keagamaan. Mereka melihat ini sebagai
lembaga yang terkait sebagai mahluk yang diri dengan agama dapat tampil cukup ajaran hidup dan mencapai kebahagiaan.
terbelakang. konvensional dari sudut pandang mereka.
BAGAIMANA
FENOMENA ATHEISME
PADA ZAMAN
MODERN
Salah satu sinisme kaum ateis terhadap???
kaum agamawan yaitu
selalu menganggap bahwa terorisme, radikalisme dan lainnya itu
penyebabnya adalah Agama, jadi meraka menganggap bahwa
agamalah yang menjadi dasar masalah segala kekerasan, teroris
dan sebagainya meskipun ada yang menjelaskan siapapun bisa
melakukan hal tersebut bukan hanya dari agama saja, tapi
kenyataannya bayak gerakan seperti itu dengan mengatasnamakan
agama, sehingga mereka menganggap bahwa agama itu merupakan
sebuah ancaman. Tapi dari

Tapi dari agamawan mereka menganggap bahwa jika kaum ateisme itu
berkuasa mereka akan menghabisi kaum beragama, sebenarnya ada basis
historis tapi itu juga terbatas dalam artian tidak dapat menjelaskan semua
atau kurang kompleks, seperti kasus anti otoritas gereja di Prancis, namun
lebih kompleks isunya dari apa yang dinarasikan tentang konflik itu
selama ini.

Anda mungkin juga menyukai