Anda di halaman 1dari 301

Ateisme

Dalam artikel ini, Tuhan (dengan T besar) Bagian dari seri


merujuk pada Tuhan monoteisme, manakala tuhan Ateisme
(dengan t kecil) merujuk pada Tuhan/Dewa semua
kepercayaan secara umum.
Konsep

Antiteisme · Ateisme dan agama


Ateisme kuat dan lemah
Ateisme implisit dan eksplisit

Sejarah

Sejarah ateisme

Argumen

Argumen dari rancangan

Lainnya

Demografi · Kritik
Penulis Perancis abad ke-18, Baron d'Holbach adalah Tokoh ateis · Negara ateis
salah seorang pertama yang menyebut dirinya ateis. Diskriminasi
Portal Ateisme ·
Dalam buku Système de la Nature (1770), ia melukiskan
jagad raya dalam pengertian materialisme filsafat, determinisme yang sempit, dan ateisme.
Buku ini dan bukunya Common Sense (1772) dikutuk oleh Parlemen Paris, dan salinan-
salinannya dibakar di depan umum.

Ateisme adalah sebuah pandangan filosofi yang tidak memercayai keberadaan Tuhan dan
dewa-dewi[1] ataupun penolakan terhadap teisme.[2][3] Dalam pengertian yang paling luas, ia
adalah ketiadaan kepercayaan pada keberadaan dewa atau Tuhan.[4][5]

Istilah ateisme berasal dari Bahasa Yunani ἄθεος (átheos), yang secara peyoratif digunakan
untuk merujuk pada siapapun yang kepercayaannya bertentangan dengan agama/kepercayaan
yang sudah mapan di lingkungannya. Dengan menyebarnya pemikiran bebas, skeptisisme
ilmiah, dan kritik terhadap agama, istilah ateis mulai dispesifikasi untuk merujuk kepada
mereka yang tidak percaya kepada tuhan. Orang yang pertama kali mengaku sebagai "ateis"
muncul pada abad ke-18. Pada zaman sekarang, sekitar 2,3% populasi dunia mengaku
sebagai ateis, manakala 11,9% mengaku sebagai nonteis.[6] Sekitar 65% orang Jepang
mengaku sebagai ateis, agnostik, ataupun orang yang tak beragama; dan sekitar 48%-nya di
Rusia.[7] Persentase komunitas tersebut di Uni Eropa berkisar antara 6% (Italia) sampai
dengan 85% (Swedia).[7]

Banyak ateis bersikap skeptis kepada keberadaan fenomena paranormal karena kurangnya
bukti empiris. Yang lain memberikan argumen dengan dasar filosofis, sosial, atau sejarah.

Pada kebudayaan Barat, ateis seringkali diasumsikan sebagai tak beragama (ireligius).[8]
Beberapa aliran Agama Buddha tidak pernah menyebutkan istilah 'Tuhan' dalam berbagai
upacara ritual, namun dalam Agama Buddha konsep ketuhanan yang dimaksud
mempergunakan istilah Nibbana.[9] Karenanya agama ini sering disebut agama ateistik.[10]
Walaupun banyak dari yang mendefinisikan dirinya sebagai ateis cenderung kepada filosofi
sekuler seperti humanisme,[11] rasionalisme, dan naturalisme,[12] tidak ada ideologi atau
perilaku spesifik yang dijunjung oleh semua ateis.[13]
Daftar isi
 1 Asal istilah
 2 Definisi dan pembedaan
o 2.1 Ruang lingkup
o 2.2 Implisit dan eksplisit
o 2.3 Kuat dan lemah

 3 Dasar pemikiran
o 3.1 Ateisme praktis
o 3.2 Ateisme teoretis
 3.2.1 Argumen epistemologis dan ontologis
 3.2.2 Argumen metafisika
 3.2.3 Argumen psikologis, sosiologis, dan ekonomi
 3.2.4 Argumen logis dan berdasarkan bukti
 3.2.5 Argumen antroposentris
 4 Demografi
 5 Ateisme, agama, dan moralitas
 6 Lihat pula
 7 Referensi
 8 Pranala luar

Asal istilah

Kata Yunani αθεοι (atheoi), seperti yang tampak pada Surat Paulus kepada Jemaat di Efesus
di papirus abad ke-3.

Pada zaman Yunani Kuno, kata sifat atheos (ἄθεος, berasal dari awalan ἀ- + θεός "tuhan")
berarti "tak bertuhan". Kata ini mulai merujuk pada penolakan tuhan yang disengajakan dan
aktif pada abad ke-5 SM, dengan definisi "memutuskan hubungan dengan tuhan/dewa" atau
"menolak tuhan/dewa". Terjemahan modern pada teks-teks klasik kadang-kadang
menerjemahkan atheos sebagai "ateistik". Sebagai nomina abstrak, terdapat pula ἀθεότης
(atheotēs), yang berarti "ateisme". Cicero mentransliterasi kata Yunani tersebut ke dalam
bahasa Latin atheos. Istilah ini sering digunakan pada perdebatan antara umat Kristen awal
dengan para pengikut agama Yunani Kuno (Helenis), yang mana masing-masing pihak
menyebut satu sama lainnya sebagai ateis secara peyoratif.[14]

Ateisme pertama kali digunakan untuk merujuk pada "kepercayaan tersendiri" pada akhir
abad ke-18 di Eropa, utamanya merujuk pada ketidakpercayaan pada Tuhan monoteis.[15]
Pada abad ke-20, globalisasi memperluas definisi istilah ini untuk merujuk pada
"ketidakpercayaan pada semua tuhan/dewa", walaupun adalah masih umum untuk merujuk
ateisme sebagai "ketidakpercayaan pada Tuhan (monoteis)".[16] Akhir-akhir ini, terdapat suatu
desakan di dalam kelompok filosofi tertentu untuk mendefinisikan ulang ateisme sebagai
"ketiadaan kepercayaan pada dewa/dewi", daripada ateisme sebagai kepercayaan itu sendiri.
Definisi ini sangat populer di antara komunitas ateis, walaupun penggunaannya masih sangat
terbatas.[16][17][18]
Definisi dan pembedaan

Suatu gambaran yang menunjukkan hubungan antara definisi ateisme kuat/lemah dengan
ateisme implisit/eksplisit. Ateis implisit tidak memiliki pemikiran akan kepercayaan pada
tuhan; individu seperti itu dikatakan secara implisit tanpa kepercayaan pada tuhan. Ateis
eksplisit mengambil posisi terhadap kepercayaan pada tuhan; individu tersebut dapat
menghindari untuk percaya pada tuhan (ateisme lemah), ataupun mengambil posisi bahwa
tuhan tidak ada (ateisme kuat).

Para penulis berbeda-beda dalam mendefinisikan dan mengklasifikasi ateisme,[19] yakni


apakah ateisme merupakan suatu kepercayaan tersendiri ataukah hanyalah ketiadaan pada
kepercayaan, dan apakah ateisme memerlukan penolakan yang secara sadar dan eksplisit
dilakukan. Berbagai kategori telah diajukan untuk mencoba membedakan jenis-jenis bentuk
ateisme.

Ruang lingkup

Beberapa ambiguitas dan kontroversi yang terlibat dalam pendefinisian ateisme terletak pada
sulitnya mencapai konsensus dalam mendefinisikan kata-kata seperti dewa dan tuhan.
Pluralitas dalam konsep ketuhanan dan dewa menyebabkan perbedaan pemikiran akan
penerapan kata ateisme. Dalam konteks teisme didefinisikan sebagai kepercayaan pada Tuhan
monoteis, orang-orang yang percaya pada dewa-dewi lainnya akan diklasifikasikan sebagai
ateis. Sebaliknya pula, orang-orang Romawi kuno juga menuduh umat Kristen sebagai ateis
karena tidak menyembah dewa-dewi paganisme. Pada abad ke-20, pandangan ini mulai
ditinggalkan seiring dengan dianggapnya teisme meliputi keseluruhan kepercayaan pada
dewa/tuhan.[20]

Bergantung pada apa yang para ateis tolak, penolakan ateisme dapat berkisar dari penolakan
akan keberadaan tuhan/dewa sampai dengan keberadaan konsep-konsep spiritual dan
paranormal seperti yang ada pada agama Hindu dan Buddha.[21]

Implisit dan eksplisit

Definisi ateisme juga bervariasi dalam halnya sejauh mana seseorang harus mengambil posisi
mengenai gagasan keberadaan tuhan untuk dianggap sebagai ateis. Ateisme kadang-kadang
didefinisikan secara luas untuk meliputi ketiadaan kepercayaan akan keberadaan tuhan/dewa.
Definisi yang luas ini akan memasukkan orang-orang yang tidak memiliki konsep teisme
sebagai ateis.

Pada tahun 1772, Baron d'Holbach mengatakan bahwa "Semua anak-anak dilahirkan sebagai
ateis, karena mereka tidak tahu akan Tuhan."[22] George H. Smith (1979) juga menyugestikan
bahwa: "Orang yang tidak kenal dengan teisme adalah ateis karena ia tidak percaya pada
tuhan. Kategori ini juga akan memasukkan anak dengan kapasitas konseptual untuk mengerti
isu-isu yang terlibat, tapi masih tidak sadar akan isu-isu tersebut (sebagai ateis). Fakta bahwa
anak ini tidak percaya pada tuhan membuatnya pantas disebut ateis."[23] Smith menciptakan
istilah ateisme implisit untuk merujuk pada "ketiadaan kepercayaan teistik tanpa penolakan
yang secara sadar dilakukan" dan ateisme eksplisit untuk merujuk pada definisi
ketidakpercayaan yang dilakukan secara sadar.

Dalam kebudayaan Barat, pandangan bahwa anak-anak dilahirkan sebagai ateis merupakan
pemikiran yang baru. Sebelum abad ke-18, keberadaan Tuhan diterima secara sangat luas
sedemikiannya keberadaan ateisme yang benar-benar tidak percaya akan Tuhan itu
dipertanyakan keberadaannya. Hal ini disebut theistic innatism (pembawaan lahir teistik),
yakni suatu nosi bahwa semua orang percaya pada Tuhan dari lahir. Pandangan ini memiliki
konotasi bahwa para ateis hanyalah menyangkal diri sendiri.[24] Terdapat pula sebuah posisi
yang mengklaim bahwa ateis akan dengan cepat percaya pada Tuhan pada saat krisis, bahwa
ateis percaya pada tuhan pada saat meninggal dunia, ataupun bahwa "tidak ada ateis dalam
lubang perlindungan perang (no atheists in foxholes)."[25] Beberapa pendukung pandangan ini
mengklaim bahwa keuntungan antropologis agama membuat manusia dapat mengatasi
keadaan susah lebih baik. Beberapa ateis menitikberatkan fakta bahwa terdapat banyak
contoh yang membuktikan sebaliknya, di antaranya contoh-contoh "ateis yang benar-benar
berada di lubang perlindungan perang."[26]

Kuat dan lemah

Para filsuf seperti Antony Flew,[27] Michael Martin,[16] dan William L. Rowe[28] membedakan
antara ateisme kuat (positif) dengan ateisme lemah (negatif). Ateisme kuat adalah penegasan
bahwa tuhan tidak ada, sedangkan ateisme lemah meliputi seluruh bentuk ajaran nonteisme
lainnya. Menurut kategorisasi ini, siapapun yang bukan teis dapatlah ateis yang lemah
ataupun kuat.[29] Istilah lemah dan kuat ini merupakan istilah baru; namun istilah yang setara
seperti ateisme negatif dan positif telah digunakan dalam berbagai literatur-literatur filosofi[27]
dan apologetika Katolik (dalam artian yang sedikit berbeda).[30] Menggunakan batasan
ateisme ini, kebanyakan agnostik adalah ateis lemah.

Manakala Martin, menegaskan bahwa agnostisisme memiliki bawaan ateisme lemah,[16]


kebanyakan agnostik memandang pandangan mereka berbeda dari ateisme, yang mereka liat
ateisme sama saja tidak benarnya dengan teisme.[31] Ketidaktercapaian pengetahuan yang
diperlukan untuk membuktikan atau membantah keberadaan tuhan/dewa kadang-kadang
dilihat sebagai indikasi bahwa ateisme memerlukan sebuah lompatan kepercayaan. Respon
ateis terhadap argumen ini adalah bahwa dalil-dalil keagamaan yang tak terbukti
seharusnyalah pantas mendapatkan ketidakpercayaan yang sama sebagaimana
ketidakpercayaan pada dalil-dalil tak terbukti lainnya,[32] dan bahwa ketidakterbuktian
keberadaan tuhan tidak mengimplikasikan bahwa probabilitas keberadaan tuhan sama dengan
probabilitas ketiadaan tuhan.[33] Filsuf Skotlandia J. J. C. Smart bahkan berargumen bahwa
"kadang-kadang seseorang yang benar-benar ateis dapat menyebut dirinya sebagai seorang
agnostik karena generalisasi skeptisisme filosofis tak beralasan yang akan menghalangi kita
dari berkata kita tahu apapun, kecuali mungkin kebenaran matematika dan logika formal."[34]
Karenanya, beberapa penulis ateis populer seperti Richard Dawkins memilih untuk
membedakan posisi teis, agnostik, dan ateis sebagai spektrum probabilitas terhadap
pernyataan "Tuhan ada" (spektrum probabilitas teistik).[35]

Dasar pemikiran
"Salah satu anak dari gerombolan orang pernah menanyai seorang ahli astronomi siapa ayah
yang membawanya ke dalam dunia ini. Cendekiawan tersebut menunjuk langit dan seorang
tua yang sedang duduk, dan berkata:
'Yang di sana adalah ayah tubuhmu, dan yang itu adalah ayah jiwamu.'
Anak lelaki tersebut membalas:
'Apa yang di atas kita bukanlah urusan kita, dan saya malu menjadi anak dari orang setua
itu!'
'Oh sangatlah tidak berbudi, tidak ingin mengenali ayahmu, dan tidak berpikir bahwa Tuhan
adalah penciptamu!' [36] Ilustrasi ateisme praktis dan asosiasi historisnya dengan amoralitas,
judul "Supreme Impiety: Atheist and Charlatan", dari Picta poesis, oleh Barthélémy Aneau,
1552.

Batasan dasar pemikiran ateistik yang paling luas adalah antara ateisme praktis dengan
ateisme teoretis. Bentuk-bentuk ateisme teoretis yang berbeda-beda berasal dari argumen
filosofis dan dasar pemikiran yang berbeda-beda pula. Sebaliknya, ateisme praktis tidaklah
memerlukan argumen yang spesifik dan dapat meliputi pengabaian dan ketidaktahuan akan
pemikiran tentang tuhan/dewa.

Ateisme praktis

Dalam ateisme praktis atau pragmatis, yang juga dikenal sebagai apateisme, individu hidup
tanpa tuhan dan menjelaskan fenomena alam tanpa menggunakan alasan paranormal.
Menurut pandangan ini, keberadaan tuhan tidaklah disangkal, namun dapat dianggap sebagai
tidak penting dan tidak berguna; tuhan tidaklah memberikan kita tujuan hidup, ataupun
memengaruhi kehidupan sehari-hari.[37] Salah satu bentuk ateisme praktis dengan
implikasinya dalam komunitas ilmiah adalah naturalisme metodologis, yaitu pengambilan
asumsi naturalisme filosofis dalam metode ilmiah yang tidak diucapkan dengan ataupun
tanpa secara penuh menerima atau memercayainya."[38]

Ateisme praktis dapat berupa:

 Ketiadaan motivasi religius, yakni kepercayaan pada tuhan tidak memotivasi tindakan
moral, religi, ataupun bentuk-bentuk tindakan lainnya;
 Pengesampingan masalah tuhan dan religi secara aktif dari penelusuran intelek dan
tindakan praktis;
 Pengabaian, yakni ketiadaan ketertarikan apapun pada permasalahan tuhan dan
agama; dan
 Ketidaktahuan akan konsep tuhan dan dewa.[39]
Ateisme teoretis

Ateisme teoretis secara eksplisit memberikan argumen menentang keberadaan tuhan, dan
secara aktif merespon kepada argumen teistik mengenai keberadaan tuhan, seperti misalnya
argumen dari rancangan dan taruhan Pascal. Terdapat berbagai alasan-alasan teoretis untuk
menolak keberadaan tuhan, utamanya secara ontologis, gnoseologis, dan epistemologis.
Selain itu terdapat pula alasan psikologis dan sosiologis.

Argumen epistemologis dan ontologis

Ateisme epistemologis berargumen bahwa orang tidak dapat mengetahui Tuhan ataupun
menentukan keberadaan Tuhan. Dasar epistemologis ateisme adalah agnostisisme. Dalam
filosofi imanensi, ketuhanan tidak dapat dipisahkan dari dunia itu sendiri, termasuk pula
pikiran seseorang, dan kesadaran tiap-tiap orang terkunci pada subjek. Menurut bentuk
agnostisisme ini, keterbatasan pada perspektif ini menghalangi kesimpulan objektif apapun
mengenai kepercayaan pada tuhan dan keberadaannya. Agnostisisme rasionalistik Kant dan
Pencerahan hanya menerima ilmu yang dideduksi dari rasionalitas manusia. Bentuk ateisme
ini memiliki posisi bahwa tuhan tidak dapat dilihat sebagai suatu materi secara prinsipnya,
sehingga tidak dapat diketahui apakah ia ada atau tidak. Skeptisisme, yang didasarkan pada
pemikiran Hume, menegaskan bahwa kepastian akan segala sesuatunya adalah tidak
mungkin, sehingga seseorang tidak akan pernah mengetahui keberadaan tentang Tuhan.
Alokasi agnostisisme terhadap ateisme adalah dipertentangkan; ia juga dapat dianggap
sebagai pandangan dunia dasar yang independen.[37]

Argumen lainnya yang mendukung ateisme yang dapat diklasifikasikan sebagai


epistemologis ataupun ontologis meliputi positivisme logis dan ignostisisme, yang
menegaskan ketidakberartian ataupun ketidakterpahaman istilah-istilah dasar seperti "Tuhan"
dan pernyataan seperti "Tuhan adalah mahakuasa." Nonkognitivisme teologis memiliki posisi
bahwa pernyataan "Tuhan ada" bukanlah suatu dalil, namun adalah omong kosong ataupun
secara kognitif tidak berarti.

Argumen metafisika

Informasi lebih lanjut: Monisme dan Fisikalisme

Ateisme metafisik didasarkan pada monisme metafisika, yakni pandangan bahwa realitas
adalah homogen dan tidak dapat dibagi. Ateis metafisik absolut termasuk ke dalam beberapa
bentuk fisikalisme, sehingga secara eksplisit menolak keberadaan makhluk-makhluk halus.
Ateis metafisik relatif menolak secara implisit konsep-konsep ketuhanan tertentu didasarkan
pada ketidakkongruenan antara filosofi dasar mereka dengan sifat-sifat yang biasanya
ditujukan kepada tuhan, misalnya transendensi, sifat-sifat personal, dan keesaan tuhan.
Contoh-contoh ateisme metafisik relatif meliputi panteisme, panenteisme, dan deisme.[40]
Epikouros sering disebut sebagai orang yang pertama menguraikan secara terperinci masalah
kejahatan. David Hume dalam bukunya Dialogues Concerning Natural Religion (1779)
mengutip argumen Epikouros dalam bentuk sederet pertanyaan:[41] "Apakah [Tuhan] berniat
mencegah kejahatan, namun tidak dapat? maka apakah ia impoten. Apakah ia dapat, namun
tidak berniat? Maka apakah ia berhati dengki. Apakah ia dapat dan berniat? maka
darimanakah kejahatan?"

Argumen psikologis, sosiologis, dan ekonomi

Para filsuf seperti Ludwig Feuerbach[42] dan Sigmund Freud berargumen bahwa Tuhan dan
kepercayaan keagamaan lainnya hanyalah ciptaan manusia, yang diciptakan untuk memenuhi
keinginan dan kebutuhan psikologis dan emosi manusia. Hal ini juga merupakan pandangan
banyak Buddhis.[43] Karl Marx dan Friedrich Engels, dipengaruhi oleh karya Feuerbach,
berargumen bahwa kepercayaan pada Tuhan dan agama adalah fungsi sosial, yang digunakan
oleh penguasa untuk menekan kelas pekerja. Menurut Mikhail Bakunin, "pemikiran akan
Tuhan mengimplikasikan turunnya derajat akal manusia dan keadilan; ia merupakan negasi
kebebasan manusia yang paling tegas, dan seperlunya akan berakhir pada perbudakan umat
manusia, dalam teori dan prakteknya." Ia membalikkan aforisme Voltaire yang terkenal yang
berbunyi jika "Tuhan tidak ada, maka adalah perlu untuk menciptakanNya", dengan menulis:
"Jika Tuhan benar-benar ada, maka adalah perlu untuk menghapusnya."[44]

Argumen logis dan berdasarkan bukti

Ateisme logis memiliki posisi bahwa berbagai konsep ketuhanan, seperti tuhan personal
dalam kekristenan, dianggap secara logis tidak konsisten. Para ateis ini memberikan argumen
deduktif yang menentang keberadaan Tuhan, yang menegaskan ketidakcocokan antara sifat-
sifat tertentu Tuhan, misalnya kesempurnaan, status pencipta, kekekalan, kemahakuasaan,
kemahatahuan, kemahabelaskasihan, transendensi, kemahaadilan, dan kemahapengampunan
Tuhan.[45]

Ateis teodisi percaya bahwa dunia ini tidak dapat dicocokkan dengan sifat-sifat yang terdapat
pada Tuhan dan dewa-dewi sebagaimana yang diberikan oleh para teolog. Mereka
berargumen bahwa kemahatahuan, kemahakuasaan, dan kemahabelaskasihan Tuhan tidaklah
cocok dengan dunia yang penuh dengan kejahatan dan penderitaan, dan belas kasih
tuhan/dewa adalah tidak dapat dilihat oleh banyak orang.[46] Argumen yang sama juga
diberikan oleh Siddhartha Gautama, pendiri Agama Buddha.[47]

Argumen antroposentris

Informasi lebih lanjut: Antropologi filosofis dan Humanisme

Ateisme aksiologis atau konstruktif menolak keberadaan tuhan, dan sebaliknya menerima
keberadaan "kemutlakan yang lebih tinggi" seperti kemanusiaan. Ateisme dalam bentuk ini
menganggap kemanusiaan sebagai sumber mutlak etika dan nilai-nilai, dan mengizinkan
individu untuk menyelesaikan permasalahan moral tanpa bergantung pada Tuhan. Marx,
Nietzsche, Freud, dan Sartre semuanya menggunakan argumen ini untuk menyebarkan pesar-
pesan kebebasan, Übermensch, dan kebahagiaan tanpa kekangan.[37]

Salah satu kritik yang paling umum terhadap ateisme adalah bahwa menolak keberadaan
Tuhan akan membawa pada relativisme moral, menyebabkan seseorang tidak bermoral
ataupun tidak memiliki dasar etika,[48] atau membuat hidup tidak berarti dan menyedihkan.[49]
Blaise Pascal memaparkan argumen ini pada tahun 1669.[50]

Demografi

Kadar ateisme dan agnostisisme di seluruh dunia[51][52]

Adalah sulit untuk menghitung jumlah ateis di dunia. Para responden survei dapat
mendefinisikan "ateisme" secara berbeda-beda ataupun menarik garis batas yang berbeda
antara ateisme, kepercayaan non-religius, dan kepercayaan religius non-teis dan spiritual.[53]
Selain itu, masyarakat di beberapa belahan dunia enggan melaporkan dirinya sebagai ateis
untuk menghindari stigma sosial, diskriminasi, dan penganiayaan. Survei tahun 2005 yang
dipublikasi dalam Encyclopædia Britannica menunjukkan bahwa kelompok non-religius
mencapai sekitar 11,9% populasi dunia, dan ateis sekitar 2,3%. Jumlah ini tidak termasuk
orang-orang yang memeluk agama ateistik, seperti agama Buddha.[6]

Survei November-Desember 2006 yang dilakukan di Amerika Serikat dan lima negara Eropa,
dan dipublikasi di Financial Times menunjukkan bahwa orang Amerika (73%) cenderung
lebih percaya kepada tuhan/dewa atau makhluk tertinggi dalam bentuk apapun daripada
orang Eropa. Di antara orang dewasa Eropa yang disurvei, orang Italia adalah yang paling
banyak percaya (62%) dan orang Perancis adalah yang paling rendah (27%). Di Perancis,
32% mengaku dirinya sebagai ateis, dan 32% lainnya mengaku sebagai agnostik.[54]

Survei resmi Uni Eropa memberikan hasil-hasil berikut: 18% populasi Uni Eropa tidak
percaya pada tuhan; 27% yakin akan keberadaan beberapa "makhluk harus atau roh",
manakala 52% percaya pada tuhan-tuhan tertentu. Proporsi orang yang percaya naik menjadi
65% pada orang-orang yang putus sekolah pada usia 15; responden survei yang menganggap
dirinya berasal dari latar belakang keluarga yang keras juga lebih cenderung percaya pada
tuhan daripada yang merasa dirinya tumbuh di lingkungan tanpa aturan yang keras.[55]

Sebuah surat yang dipublikasi di Nature pada tahun 1998 melaporkan sebuah survei bahwa
kepercayaan pada tuhan personal ataupun kehidupan setelah mati berada dalam posisi
terendah di antara para anggota Akademi Sains Nasional Amerika Serikat, hanya 7,0%
anggota yang percaya pada tuhan personal, dibandingkan dengan lebih dari 85% masyarakat
AS secara umumnya.[56] Pada tahun yang sama pula, Frank Sulloway dari Institut Teknologi
Massachusetts dan Michael Shermer dari California State University melakukan sebuah
kajian yang menemukan bahwa pada sampel survei mereka yang terdiri dari orang dewasa
AS yang "dipercayai" (12% Ph.D dan 62% lulusan perguruan tinggi), 64%-nya percaya pada
Tuhan, dan terdapat sebuah korelasi yang mengindikasikan menurunnya tingkat kepercayaan
seiring dengan meningkatnya tingkat pendidikan.[57]

Korelasi yang berbanding terbalik antara keimanan dengan kecerdasan juga telah ditemukan
pada 39 kajian yang dilakukan antara tahun 1927 sampai dengan tahun 2002, menurut sebuah
artikel dalam Majalah Mensa.[58] Penemuan ini secara luas sesuai dengan meta-analisis
statistis tahun 1958 yang dilakukan oleh Profesor Michael Argyle dari Universitas Oxford. Ia
menganalisa tujuh kajian riset yang telah menginvestigasi korelasi antara sikap terhadap
agama dengan pengukuran kecerdasan pada pelajar-pelajar sekolah dan perguruan tinggi AS.
Walaupun korelasi negatif ditemukan dengan jelas, analisis ini tidak mengidentifikasi sebab
musababnya, namun menilai bahwa faktor-faktor seperti latar belakang keluarga yang otoriter
dan kelas sosial mungkin memainkan sebagian peran penting.[59]

Pada sensus pemerintah Australia pada tahun 2006, pada pertanyaan yang menanyakan
Apakah agama anda? Dari keseluruhan populasi, 18,7% mencentang kotak tak beragama
ataupun menulis sebuah respon yang diklasifikasikan sebagai non-religius (humanisme,
agnostik, ateis). Pertanyaan ini bersifat sukarela dan 11,2% tidak menjawab pertanyaan ini.[60]
Pada sensus Selandia Baru 2006 yang menanyakan Apakah agama anda?, 34,7%
mengindikasikan tidak beragama, 12,2% tidak merespon ataupun keberatan untuk menjawab
pertanyaan tersebut.[61]

Ateisme, agama, dan moralitas

Karena ketiadaan Tuhan pencipta, Agama Buddha umumnya dideskripsikan sebagai nonteis.

Walaupun orang yang mengaku sebagai ateis biasanya diasumsikan tak beragama, beberapa
sekte agama tertentu pula ada yang menolak keberadaan dewa pencipta yang personal.[62]
Pada akhir-akhir ini, aliran-aliran keagamaan tertentu juga telah menarik banyak penganut
yang secara terbuka ateis, seperti misalnya Yahudi ateis atau Yahudi humanis[63][64] dan
Kristen ateis.[65][66][67]

Dikarenakan artian paling kaku ateisme positif tidak memerlukan kepercayaan spesifik
apapun diluar ketidakpercayaan pada dewa/tuhan, ateis dapat memiliki kepercayaan spiritual
apapun. Untuk alasan yang sama pula, para ateis dapat berpegang pada berbagai kepercayaan
etis, mulai dari universalisme moral humanisme, yang berpandangan bahwa nilai-nilai moral
haruslah diterapkan secara konsisten kepada seluruh manusia, sampai dengan nihilisme
moral, yang berpendapat bahwa moralitas adalah hal yang tak berarti.[68]

Walaupun ia merupakan kebenaran filosofis, yang secara ringkas dipaparkan dalam karya
Plato dilema Euthyphro bahwa peran tuhan dalam menentukan yang benar dari yang salah
adalah tidak diperlukan maupun adalah sewenang-wenang, argumen bahwa moralitas
haruslah diturunkan dari Tuhan dan tidak dapat ada tanpa pencipta yang bijak telah menjadi
isu-isu yang terus menerus muncul dalam debat politik.[69][70][71] Persepsi moral seperti
"membunuh adalah salah" dilihat sebagai hukum Tuhan, yang memerlukan pembuat hukum
dan hakim. Namun, banyak ateis yang berargumen bahwa memperlakukan moralitas secara
legalistik adalah analogi salah, dan bahwa moralitas tidak seperlunya memerlukan seorang
pencipta hukum sama halnya hukum itu sendiri.[72]

Filsuf Susan Neiman[73] dan Julian Baggini[74] menegaskan bahwa perilaku etis yang
dilakukan hanya karena mandat Yang Di atas bukanlah perlaku etis yang sebenarnya,
melainkan hanyalah kepatuhan buta. Baggini berargumen bahwa ateisme merupakan dasar
etika yang lebih superior, dan mengklaim bahwa dasar moral di luar perintah agama adalah
diperlukan untuk mengevaluasi moralitas perintah itu sendiri. Sebagai contoh, perintah "anda
haruslah mencuri" adalah amoral bahkan jika suatu agama memerintahkannya, sehingga ateis
memiliki keuntungan untuk dapat lebih melakukan evaluasi tersebut daripada umat beragama
yang mematuhi perintah agamanya sendiri.[75]

Filsuf politik kontemporer Britania Martin Cohen menawarkan contoh historis perintah
Alkitab yang menganjurkan penyiksaan dan perbudakan sebagai bukti bahwa perintah-
perintah religius mengikuti norma-norma sosial dan politik, dan bukannya norma-norma
sosial dan politik yang mengikuti perintah religius. Namun ia juga mencatat bahwa
kecenderungan yang sama jugalah terjadi pada filsuf-filsuf yang tidak memihak dan
objektif.[76] Cohen memperluas argumen ini dengan lebih mendetail pada Political
Philosophy from Plato to Mao dalam kasus kitab Al-Qur'an yang ia lihat telah memiliki peran
yang disesalkan dalam memelihara kode-kode sosial zaman pertengahan di tengah-tengah
perubahan masyarakat sekuler.[77]

Walaupun demikian, para ateis seperti Sam Harris berargumen bahwa kebergantungan agama
Barat pada otoritas Yang Di Atas berkontribusi pada otoritarianisme dan dogmatisme.[78]
Sebenarnya pula, fundamentalisme agama dan agama ekstrinsik (agama dipeluk karena ia
lebih menguntungkan)[79] berkorelasi dengan otoritarianise, dogmatisme, dan prasangka.[80]
Argumen ini, bersama dengan kejadian-kejadian historis seperti Perang Salib, Inkuisisi, dan
penghukuman tukang sihir, sering digunakan oleh para ateis yang antiagama untuk
membenarkan pandangan mereka.[81]

Lihat pula
 Agama
 Daftar agama
 Tuhan
 Agnostisisme
 Ateisme dalam Hindu

Referensi
1. ^ Rowe, William L. (1998). "Atheism". In Edward Craig. Routledge Encyclopedia of
Philosophy.
2. ^ Nielsen, Kai (2009). "Atheism". Encyclopædia Britannica. Retrieved 2007-04-
28. "Atheism, in general, the critique and denial of metaphysical beliefs in God or
spiritual beings.... a more adequate characterization of atheism consists in the more
complex claim that to be an atheist is to be someone who rejects belief in God for
[reasons that depend] on how God is being conceived."
3. ^ Edwards, Paul (1967). "Atheism". The Encyclopedia of Philosophy. Vol. 1. Collier-
MacMillan. p. 175. "On our definition, an 'atheist' is a person who rejects belief in
God, regardless of whether or not his reason for the rejection is the claim that 'God
exists' expresses a false proposition. People frequently adopt an attitude of rejection
toward a position for reasons other than that it is a false proposition. It is common
among contemporary philosophers, and indeed it was not uncommon in earlier
centuries, to reject positions on the ground that they are meaningless. Sometimes, too,
a theory is rejected on such grounds as that it is sterile or redundant or capricious, and
there are many other considerations which in certain contexts are generally agreed to
constitute good grounds for rejecting an assertion."
4. ^ Artikel pendek religioustolerance.org pada Definitions of the term "Atheism"
menyatakan bahwa tidak ada konsensus mengenai definisi istilah ateisme. Simon
Blackburn pada The Oxford Dictionary of Philosophy: "Atheism. Either the lack of
belief in a god, or the belief that there is none".
5. ^ Runes, Dagobert D.(editor) (1942 edition). Dictionary of Philosophy. New Jersey:
Littlefield, Adams & Co. Philosophical Library. ISBN 0064634612. Retrieved 2010-
02-01. "(a) the belief that there is no God; (b) Some philosophers have been called
"atheistic" because they have not held to a belief in a personal God. Atheism in this
sense means "not theistic". The former meaning of the term is a literal rendering. The
latter meaning is a less rigorous use of the term though widely current in the history of
thought"
6. ^ a b "Worldwide Adherents of All Religions by Six Continental Areas, Mid-2005".
Encyclopædia Britannica. 2005. http://search.eb.com/eb/article-9432620. Diakses
pada 2007-04-15.
 2.3% Atheists: Persons professing atheism, skepticism, disbelief, or irreligion,
including the militantly antireligious (opposed to all religion).
 11.9% Nonreligious: Persons professing no religion, nonbelievers, agnostics,
freethinkers, uninterested, or dereligionized secularists indifferent to all
religion but not militantly so.
ab
7. ^ Zuckerman, Phil. "Atheism: Contemporary Rates and Patterns", The Cambridge
Companion to Atheism, ed. by Michael Martin, Cambridge University Press:
Cambridge, 2005.
8. ^ Cline, Austin (2005). "Buddhism and Atheism". about.com.
http://atheism.about.com/b/a/220595.htm. Diakses pada 2006-10-21.
9. ^ "Ceramah Bhikkhu Uttamo - Ketuhanan dalam agama Buddha". Samaggi Phala.
http://www.samaggi-phala.or.id/naskahdamma_dtl.php?id=1003&multi=T&hal=0.
Diakses pada 2010-08-18.
10. ^ Kedar, Nath Tiwari (1997). Comparative Religion. Motilal Banarsidass. pp. hal. 50.
ISBN 81-208-0293-4.
11. ^ Honderich, Ted (Ed.) (1995). "Humanism". The Oxford Companion to Philosophy.
Oxford University Press. p 376. ISBN 0-19-866132-0.
12. ^ Fales, Evan. "Naturalism and Physicalism", in Martin 2007, hal. 122–131.
13. ^ Baggini 2003, hal. 3–4.
14. ^ Drachmann, A. B. (1977 ("sebuah cetakan ulang yang tidak berubah dari versi
tahun 1922")). Atheism in Pagan Antiquity. Chicago: Ares Publishers. ISBN 0-89005-
201-8. "Atheism and atheist are words formed from Greek roots and with Greek
derivative endings. Nevertheless they are not Greek; their formation is not consonant
with Greek usage. In Greek they said atheos and atheotēs; to these the English words
ungodly and ungodliness correspond rather closely. In exactly the same way as
ungodly, atheos was used as an expression of severe censure and moral
condemnation; this use is an old one, and the oldest that can be traced. Not till later do
we find it employed to denote a certain philosophical creed."
15. ^ In part because of its wide use in monotheistic Western society, atheism is usually
described as "disbelief in God", rather than more generally as "disbelief in deities". A
clear distinction is rarely drawn in modern writings between these two definitions, but
some archaic uses of atheism encompassed only disbelief in the singular God, not in
polytheistic deities. It is on this basis that the obsolete term adevism was coined in the
late 19th century to describe an absence of belief in plural deities. Britannica (1911).
"Atheonism". Encyclopædia Britannica (11th Edition ed.).
16. ^ a b c d Martin, Michael. The Cambridge Companion to Atheism. Cambridge
University Press. 2006. ISBN 0-521-84270-0.
17. ^ Cline, Austin (2006). "What Is the Definition of Atheism?". about.com.
http://atheism.about.com/od/definitionofatheism/a/definition.htm. Diakses pada 2006-
10-21.
18. ^ Flew, Antony (1984). God, Freedom, and Immortality: A Critical Analysis. Buffalo,
NY: Prometheus. ISBN 0-87975-127-4.
19. ^ ""Atheism"". Encyclopedia Britannica. 1911.
http://www.1911encyclopedia.org/Atheism. Diakses pada 2007-06-07.
20. ^ Martin, Michael. The Cambridge Companion to Atheism. Cambridge University
Press. 2006. ISBN 0-521-84270-0.
21. ^ Britannica (1992). "Atheism as rejection of religious beliefs". Encyclopædia
Britannica (15th Edition ed.) 1: 666. 0852294735. Retrieved 2006-10-27.
22. ^ d'Holbach, P. H. T. (1772). Good Sense. Retrieved 27-10-2006.
23. ^ Smith 1979, hal. 14.
24. ^ Cudworth, Ralph (1678). The True Intellectual System of the Universe: the first
part, wherein all the reason and philosophy of atheism is confuted and its
impossibility demonstrated.
25. ^ Lihat : "Atheists call for church head to retract slur". 1996-09-03. http://www.lds-
mormon.com/atheist.shtml. Diakses pada 2008-07-02.
26. ^ Lowder, Jeffery Jay (1997). "Atheism and Society".
http://www.infidels.org/library/modern/jeff_lowder/society.html. Diakses pada 10-01-
2007..
27. ^ a b Flew, Antony. "The Presumption of Atheism". The Presumption of Atheism and
other Philosophical Essays on God, Freedom, and Immortality. New York: Barnes
and Noble, 1976. pp 14ff.
28. ^ Rowe, William L. "Atheism". Routledge Encyclopedia of Philosophy. Edward
Craig (editor). Routledge: Juni 1998. ISBN 0-415-18706-0. 530-534.
29. ^ Cline, Austin (2006). "Strong Atheism vs. Weak Atheism: What's the Difference?".
about.com. http://atheism.about.com/od/atheismquestions/a/strong_weak.htm.
Diakses pada 2006-10-21.
30. ^ Maritain, Jacques (Juli 1949). "On the Meaning of Contemporary Atheism". The
Review of Politics 11 (3): 267–280.
31. ^ Kenny, Anthony (2006). "Why I Am Not an Atheist". What I believe. Continuum.
ISBN 0-8264-8971-0. "The true default position is neither theism nor atheism, but
agnosticism … a claim to knowledge needs to be substantiated; ignorance need only
be confessed."
32. ^ Baggini 2003, hal. 30–34. "Who seriously claims we should say 'I neither believe
nor disbelieve that the Pope is a robot', or 'As to whether or not eating this piece of
chocolate will turn me into an elephant I am completely agnostic'. In the absence of
any good reasons to believe these outlandish claims, we rightly disbelieve them, we
don't just suspend judgement."
33. ^ Baggini 2003, hal. 22. "A lack of proof is no grounds for the suspension of belief.
This is because when we have a lack of absolute proof we can still have
overwhelming evidence or one explanation which is far superior to the alternatives."
34. ^ Smart, J.C.C. (2004-03-09). "Atheism and Agnosticism". Stanford Encyclopedia of
Philosophy. http://plato.stanford.edu/entries/atheism-agnosticism/. Diakses pada
2007-04-12.
35. ^ Cudworth, Ralph. The true intellectual system of the universe. 1678. Dawkins,
Richard. The God Delusion. Bantam Books: 2006, hal. 50. (ISBN 0-618-68000-4)
36. ^ Terjemahan dari teks berbahasa Latin dari "Summa impietas" (1552), Picta poesis,
by Barthélémy Aneau. Glasgow University Emblem Website. Diakses pada 26 Maret
2007.
37. ^ a b c Zdybicka 2005, hal. 20.
38. ^ Schafersman, Steven D. "Naturalism is an Essential Part of Science and Critical
Inquiry". Conference on Naturalism, Theism and the Scientific Enterprise.
Department of Philosophy, The University of Texas. February 1997. Revised May
2007. Diakses pada 9 April 2007.
39. ^ Zdybicka 2005, hal. 21.
40. ^ Zdybicka 2005, hal. 19.
41. ^ David Hume. Dialogues Concerning Natural Religion. Project Gutenberg (e-text).
42. ^ Feuerbach, Ludwig (1841) The Essence of Christianity
43. ^ Walpola Rahula, What the Buddha Taught. Grove Press, 1974. Halaman 51–52.
44. ^ Bakunin, Michael (1916). "God and the State". New York: Mother Earth Publishing
Association.
http://dwardmac.pitzer.edu/anarchist_archives/bakunin/godandstate/godandstate_ch1.
html. Diakses pada 2007-04-12.
45. ^ Various authors. "Logical Arguments for Atheism". Internet Infidels, The Secular
Web Library. Diakses pada 9 April 2007.
46. ^ Drange, Theodore M. (1996). "The Arguments From Evil and Nonbelief". Internet
Infidels, Secular Web Library. Diakses pada 18 April 2007.
47. ^ V.A. Gunasekara, "The Buddhist Attitude to God.". Diarsipkan dari yang asli on
2008-01-02. http://web.archive.org/web/20080102053643/
http://www.buddhistinformation.com/buddhist_attitude_to_god.htm. In the Bhuridatta
Jataka, "The Buddha argues that the three most commonly given attributes of God,
viz. omnipotence, omniscience and benevolence towards humanity cannot all be
mutually compatible with the existential fact of dukkha."
48. ^ Gleeson, David (2006). "Common Misconceptions About Atheists and Atheism".
American Chronicle.
http://www.americanchronicle.com/articles/viewArticle.asp?articleID=12346.
Diakses pada 2006-10-21.
49. ^ Smith 1979, hal. 275. "Perhaps the most common criticism of atheism is the claim
that it leads inevitably to moral bankruptcy."
50. ^ Pascal, Blaise (1669). Pensées, II: "The Misery of Man Without God".
51. ^ Dentsu Institute (2006)
52. ^ Zuckerman (2005)
53. ^ "Major Religions of the World Ranked by Number of Adherents, Section on
accuracy of non-Religious Demographic Data".
http://www.adherents.com/Religions_By_Adherents.html#Nonreligious. Diakses pada
2008-03-28.
54. ^ "Religious Views and Beliefs Vary Greatly by Country, According to the Latest
Financial Times/Harris Poll". Financial Times/Harris Interactive. 2006-12-20.
http://www.harrisinteractive.com/news/allnewsbydate.asp?NewsID=1131. Diakses
pada 2007-01-17.
55. ^ Social values, Science and Technology (PDF). Directorate General Research,
European Union. 2005. pp. hal. 7–11.
56. ^ Larson, Edward J.; Larry Witham (1998). "Correspondence: Leading scientists still
reject God". Nature 394 (6691): 313. doi:10.1038/28478. Available at
StephenJayGould.org, Stephen Jay Gould archive. Diakses pada 17 Desember 2006.
57. ^ Shermer, Michael (1999). How We Believe: Science, Skepticism, and the Search for
God. New York: William H Freeman. pp. pp76–79. ISBN 0-7167-3561-X.
58. ^ Menurut Dawkins (2006), hal. 103. Dawkins mengutip pernyataan Bell, Paul.
"Would you believe it?" Mensa Magazine, UK Edition, Feb. 2002, hal. 12–13.
Analyzing 43 studies carried out since 1927, Bell found that all but four reported such
a connection, and he concluded that "the higher one's intelligence or education level,
the less one is likely to be religious or hold 'beliefs' of any kind."
59. ^ Argyle, Michael (1958). Religious Behaviour. London: Routledge and Kegan Paul.
pp. pp 93–96. ISBN 0-415-17589-5.
60. ^ Australian Bureau of Statistics, Census of Population and Housing, 2006, Census
Table 20680-Religious Affiliation (broad groups) by Sex - Australia
61. ^ Statistics New Zealand, QuickStats About Culture and Identity, Religious affiliation
62. ^ Winston, Robert (Ed.) (2004). Human. New York: DK Publishing, Inc. pp. hal. 299.
ISBN 0-7566-1901-7. "Nonbelief has existed for centuries. For example, Buddhism
and Jainism have been called atheistic religions because they do not advocate belief in
gods."
63. ^ "Humanistic Judaism". BBC. 2006-07-20.
http://www.bbc.co.uk/religion/religions/judaism/subdivisions/humanistic.shtml.
Diakses pada 2006-10-25.
64. ^ Levin, S. (May 1995). "Jewish Atheism". New Humanist 110 (2): 13–15.
65. ^ "Christian Atheism". BBC. 2006-05-17.
http://www.bbc.co.uk/religion/religions/atheism/types/christianatheism.shtml. Diakses
pada 2006-10-25.
66. ^ Altizer, Thomas J. J. (1967). The Gospel of Christian Atheism. London: Collins.
pp. 102–103. Retrieved 2006-10-27.
67. ^ Lyas, Colin (January 1970). "On the Coherence of Christian Atheism". Philosophy:
the Journal of the Royal Institute of Philosophy 45 (171): 1–19.
68. ^ Smith 1979, hal. 21-22.
69. ^ Smith 1979, hal. 275. "Among the many myths associated with religion, none is
more widespread -or more disastrous in its effects -than the myth that moral values
cannot be divorced from the belief in a god."
70. ^ In Dostoevsky's The Brothers Karamazov (Book Eleven: Brother Ivan
Fyodorovich, Chapter 4) there is the famous argument that If there is no God, all
things are permitted.: "'But what will become of men then?' I asked him, 'without God
and immortal life? All things are lawful then, they can do what they like?'"
71. ^ For Kant, the presupposition of God, soul, and freedom was a practical concern, for
"Morality, by itself, constitutes a system, but happiness does not, unless it is
distributed in exact proportion to morality. This, however, is possible in an intelligible
world only under a wise author and ruler. Reason compels us to admit such a ruler,
together with life in such a world, which we must consider as future life, or else all
moral laws are to be considered as idle dreams..." (Critique of Pure Reason, A811).
72. ^ Baggini 2003, hal. 38.
73. ^ Susan Neiman. Beyond Belief Session 6 Conference. Salk Institute, La Jolla,
CA: The Science Network.
74. ^ Baggini 2003, hal. 40
75. ^ Baggini 2003, hal. 43.
76. ^ 101 Ethical Dilemmas, 2nd edition, by Cohen, M., Routledge 2007, pp184-5.
(Cohen notes particularly that Plato and Aristotle produced arguments in favour of
slavery.)
77. ^ Political Philosophy from Plato to Mao, by Cohen, M, Second edition 2008
78. ^ Harris, Sam (2006a). "The Myth of Secular Moral Chaos". Free Inquiry.
http://www.secularhumanism.org/index.php?section=library&page=sharris_26_3.
Diakses pada 2006-10-29.
79. ^ Moreira-almeida, A.; Lotufo Neto, F.; Koenig, H.G. (2006). "Religiousness and
mental health: a review". Revista Brasileira de Psiquiatria 28: 242–250. Retrieved
2007-07-12.
80. ^ See for example: Kahoe, R.D. (June 1977). "Intrinsic Religion and
Authoritarianism: A Differentiated Relationship". Journal for the Scientific Study of
Religion. 16(2). hal. 179-182. Also see: Altemeyer, Bob and Bruce Hunsberger
(1992). "Authoritarianism, Religious Fundamentalism, Quest, and Prejudice".
International Journal for the Psychology of Religion. 2(2). hal. 113-133.
81. ^ Harris, Sam (2005). "An Atheist Manifesto". Truthdig.
http://www.truthdig.com/dig/print/200512_an_atheist_manifesto. Diakses pada 2006-
10-29. "In a world riven by ignorance, only the atheist refuses to deny the obvious:
Religious faith promotes human violence to an astonishing degree."

Pranala luar
 (Inggris) The Philosophy of Atheism oleh Emma Goldman
 (Inggris) Ateisme di The Internet Encyclopedia of Philosophy
 (Inggris) Ateisme pada situs bbc.co.uk.
 (Indonesia) Ateispedia Indonesia
Richard Dawkins
Clinton Richard Dawkins (lahir di Richard Dawkins
Nairobi, Kenya, 26 Maret 1941)
adalah seorang penulis, ahli etologi,
biologi evolusioner, ilmu
pengetahuan umum Britania Raya.
Dawkins adalah seorang ateis.[1][2][3]
Ia banyak menulis tentang etologi,
biologi evolusioner dan ilmu
pengetahuan umum.
Richard Dawkins
Dawkins adalah seorang kritikus
kreasionisme dan perancangan 26 Maret 1941
Lahir
cerdas yang terkemuka. Pada tahun Nairobi, Kenya
1986, dalam bukunya yang berjudul
Kebangsaan Britania Raya
The Blind Watchmaker, dia
memperdebatkan analogi sang Bidang Biologi evolusioner
pembuat jam (argumen yang Institusi Oxford University
menyatakan bahwa terdapat seorang
pencipta yang adikodrati yang Pembimbing
Niko Tinbergen
didasari oleh kompleksnya makhluk akademik
hidup yang ada di dunia ini). Dia Zoological Society Silver Medal
mendeskripsikan proses evolusi (1989)
sebagai sesuatu yang analog dengan Penghargaan Faraday Award (1990)
sang pembuat jam yang buta. Sejak Kistler Prize (2001)
saat itu, dia telah menulis beberapa
buku sains populer dan beberapa kali muncul di televisi dan radio, biasanya mendiskusikan
topik-topik tersebut.

Daftar isi
 1 Biografi
 2 Karya
 3 Beberapa Buku Karya Richard Dawkins
 4 Daftar pustaka
 5 Lihat pula
 6 Referensi
 7 Pranala luar

Biografi
Richard Dawkins dilahirkan di Nairobi.[4] Ayahnya, Clinton John Dawkins, adalah seorang
tentara yang berpindah dari Kenya ke negara Inggris pada perang dunia dua untuk bergabung
dengan tentara sekutu.[5] Pada tahun 1949, saat Richard Dawkins berusia 8 tahun, dia kembali
ke Inggris. Kedua orangtuanya tertarik dengan ilmu pengetahuan alam, dan mereka selalu
menjawab pertanyaan-pertanyaan Dawkins secara ilmiah.[6]

Dawkins mendeskripsikan masa kanak-kanaknya sebagai "masa kanak-kanak Anglikan yang


normal", tetapi dia kemudian mulai meragukan keberadaan Tuhan pada saat dia berusia 9
tahun, tetapi saat itu dia masih terbujuk oleh argumen dari desain, yaitu sebuah argumen yang
mendukung eksistensi Tuhan atau pencipta, berdasarkan bukti yang dapat diamati dari
keteraturan, tujuan, desain atau arah –atau kombinasi dari beberapa unsur tersebut– yang
terdapat di alam. Pada pertengahan usia belasan tahun, ia menyadari bahwa Darwinisme
merupakan penjelasan yang lebih baik, dan merasa bahwa tradisi-tradisi dari Gereja Inggris
begitu absurd, dan lebih menekankan pendiktean moral daripada Tuhan.[7]

Darwin belajar di Sekolah Oundle dari tahun 1954 hingga 1959. Dia mempelajari zoologi di
Balliol College, Oxford, dimana ia diajari oleh seorang etologis pemenang Penghargaan
Nobel, Nikolaas Tinbergen, dan lulus pada tahun 1962. Dia melanjutkan kuliah sebagai
pelajar peneliti dibawah pengawasan Tinbergen di Universitas Oxford. Ia meraih gelar M.A
dan D.Phill pada tahun 1966, sementara tetap menjadi asisten peneliti[4] pada tahun
berikutnya. Tinbergen merupakan seorang pionir dalam studi mengenai perilaku hewan,
khususnya menyangkut masalah insting, kemampuan belajar dan memilih.[8] Penelitian
Dawkins pada saat itu berfokus pada berbagai model proses membuat keputusan pada
hewan.[9]

Dari tahun 1967 sampai 1969, Dawkins menjadi asisten profesor zoologi di Universitas
California, Berkeley. Selama periode ini, para mahasiswa dan fakultas di UC Berkeley
umumnya menentang Perang Vietnam yang sedang berlangsung saat itu, dan Dawkins
menjadi sangat terlibat dalam demonstrasi dan aktivitas anti-perang.[10] Dia kembali ke
Universitas Oxford pada tahun 1970 sebagai pengajar dan –pada tahun 1990- sebagai reader
(posisi akademis yang lebih tinggi dari pengajar senior tapi lebih rendah dari profesor) di
bidang zoologi. Pada tahun 1995, dia ditunjuk sebagai Profesor Simonyi dalam Pengertian
Publik terhadap Sains di Universitas Oxford, sebuah posisi yang diberikan oleh Charles
Simonyi dengan maksud bahwa pemegang gelar tersebut “diharapkan memberikan kontribusi
penting kepada pengertian publik terhadap beberapa bidang sains”.[11] Sejak tahun 1970, dia
menjadi bagian dari New College, Oxford.[12]

Pada tahun 1970-an Dawkins menjelaskan sains kehidupan kepada pembaca umum, dimulai
dengan karyanya berjudul The Selfish Gene.[8]

Dawkins telah memberikan sejumlah pengajaran dan kuliah, termasuk kuliah peringatan
Henry Sidgwick (1989), kuliah peringatan pertama Erasmus Darwin (1990), kuliah
peringatan Michael Faraday (1991), kuliah peringatan T.H. Huxley (1992), kuliah peringatan
Irvine (1997), kuliah Sheldon Doyle (1999), Kuliah Tinbergen (2004) dan kuliah Tanner
(2003).[4] Pada tahun 1991, dia memberikan kuliah natal Royal Institution bagi anak-anak.
Dia juga menjadi editor pada sejumlah jurnal dan menjadi penasihat editorial untuk Encarta
Encyclopedia dan Encyclopedia of Evolution. Dia menjadi editor senior dari Majalah Free
Inquiry milik Dewan Humanisme Sekular, dimana ia juga menulis kolom di situ. Dia juga
menjadi anggota dari dewan editorial untuk majalah Skeptic sejak dari awal berdirinya.[13]

Dawkins duduk sebagai juri penilai berbagai penghargaan (award) seperti Royal Society’s
Faraday Award dan British Academy Television Award, [4] dan menjadi presiden bidang
Sains Biologi dari British Association for thw Advancement of Science. Pada tahun 2004,
Balliol College, Oxford menginstitusikan Dawkins Prize, yang dianugerahkan bagi “peelitian
yang luar biasa pada ekologi dan perilaku hewan yang kehidupan dan daya tahannya
terancam oleh aktivitas manusia”.[14]

Pada September 2008, Dawkins pensiun dari posisinya sebagai Profesor Simonyi dalam
Pengertian Publik terhadap Sains di Universitas Oxford,[15][16] dan berencana untuk menulis
buku yang ditujukan bagi generasi muda, dimana ia memberi peringatan menyangkut
kepercayaan terhadap “dongeng anti sains”.[17]
Pada bulan Agustus 1967, Dawkins menikahi rekan sesama etologis, Marian Stamp, dan
bercerai tahun 1984. Pada tahun yang sama pada tanggal 1 Juni, ia menikahi Eve Barham –
yang menghasilkan seorang anak perempuan, Juliet Emma Dawkins– Tapi mereka kemudian
bercerai dan Barham meninggal akibat kanker pada 28 Februari 1999.[18][19] Pada tahun 1992,
ia menikahi aktris Lalla Ward.[20] Dawkins mengenalnya melalui teman bersama mereka,
Douglas Adams, yang sebelumnya bekerja dengan Ward di program televisi fiksi ilmiah
BBC, Doctor Who. Ward membuat ilustrasi di lebih dari separuh buku-buku Dawkins dan
menjadi pembatu narator dalam versi audio dari dua buku Dawkins berjudul The Ancestor
Tale dan The God Delusion. Pada tahun 2008 Dawkins muncul dalam Doctor Who di episode
“The Stolen Earth" dan berperan sebagai dirinya sendiri.

Karya
Dalam karya ilmiahnya, Dawkins terkenal karena mempopulerkan pandangan evolusi yang
berbasis gen. Pandangan ini paling jelas tergambar dalam bukunya The Selfish Gene (1976),
di mana ia mencatat bahwa "semua kehidupan berkembang sesuai dengan kelangsungan
hidup diferensial dari entitas yang bereplikasi", dan dalam buku The Extended Phenotype
(1982), di mana ia menjelaskan seleksi alam sebagai "proses dimana replikator-replikator
saling bersaing untuk menghasilkan lebih banyak daripada yang lain". Dalam perannya
sebagai seorang etologis, yang tertarik pada perilaku hewan dan kaitannya dengan seleksi
alam, ia membela gagasan bahwa gen merupakan unit utama dalam seleksi evolusi.

Dawkins secara konsisten skeptis tentang proses non-adaptif dalam evolusi (seperti spandrels,
yang dijelaskan oleh Gould dan Lewontin) dan tentang seleksi pada tingkat "di atas" gen. Ia
terutama skeptis tentang kemungkinan praktis atau pentingnya seleksi kelompok sebagai
dasar bagi pemahaman altruisme.

Perilaku ini pada awalnya kelihatan seperti paradoks evolusi, karena membantu yang lain
berarti menghabiskan sumber daya yang berharga dan mengurangi kebugaran sendiri.
Sebelumnya, banyak yang menafsirkan ini sebagai satu aspek dari seleksi kelompok: individu
yang melakukan apa yang terbaik bagi kelangsungan hidup populasi atau spesies secara
keseluruhan, dan tidak secara khusus untuk diri mereka sendiri. Ahli biologi evolusi Inggris
WD Hamilton telah menggunakan pandangan berbasis-gen untuk menjelaskan altruisme
dalam hal kebugaran inklusif dan seleksi keluarga - bahwa individu berperilaku tanpa pamrih
terhadap keluarga dekat mereka yang memiliki banyak kesamaan gen dengan mereka sendiri
Demikian pula, Robert Trivers, yang berpikir dalam kerangka model gen, mengembangkan
teori altruisme timbal balik, dimana satu organisme memberikan manfaat bagi yang lain
dengan harapan mendapat balasan di masa depan. Dawkins mempopulerkan ide-ide ini dalam
The Selfish Gene, dan mengembangkan mereka dalam karyanya sendiri.

Kritikus-kritikus terhadap pendekatan Dawkins mengatakan bahwa mengambil gen sebagai


unit seleksi - dalam peristiwa tunggal di mana suatu individu baik dia berhasil atau gagal
berreproduksi - adalah menyesatkan, bahwa sebenarnya gen lebih baik digambarkan sebagai
unit evolusi - dari perubahan frekuensi allele jangka panjang dalam suatu populasi. Dalam
Selfish Gene, Dawkins menjelaskan bahwa dia menggunakan definisi George C. Williams
tentang gen sebagai "benda yang memisahkan dan menggabungkan kembali dengan frekuensi
yang cukup." Keberatan lain yang umum adalah bahwa gen tidak dapat bertahan hidup
sendirian, tetapi harus bekerja sama untuk membangun individu, dan karena itu tidak bisa
menjadi unit "independen". Dalam The Extended Phenotype, Dawkins menunjukkan bahwa
karena rekombinasi genetik dan reproduksi seksual, dari sudut pandang satu individu gen,
semua gen-gen lainnya adalah bagian dari lingkungan dimana dia telah beradaptasi.
Pengusung tingkat seleksi yang lebih tinggi seperti Richard Lewontin, David Sloan Wilson,
dan Elliot Sober menunjukkan bahwa ada banyak fenomena (termasuk altruisme) dimana
seleksi berbasis-gen tidak dapat menjelaskan secara memuaskan. Filsuf Maria Midgley,
dengan siapa Dawkins berdebat dalam tulisan tentang The Selfish Gene, mengkritik seleksi
gen, memetics dan sosiobiologi sebagai terlalu reduksionis.

Dalam satu set kontroversi tentang mekanisme dan interpretasi evolusi (yang disebut sebagai
'Darwin Wars'), satu golongan sering dinamai sebagai faksi Dawkins dan saingannya sebagai
faksi Stephen Jay Gould ahli paleontologi Amerika, mencerminkan kehebatan masing-masing
sebagai orang-orang yang mempopulerkan ide-ide yang signifikan. Secara khusus, Dawkins
dan Gould telah menjadi komentator yang menonjol dalam kontroversi tentang sosiobiologi
dan evolusi psikologi, dengan Dawkins umumnya menyetujui dan Gould umumnya bersikap
kritis. Sebuah contoh khas dari posisi Dawkins adalah review pedasnya atas Not in Our
Genes oleh Steven Rose, J. Leon Kamin dan Richard C. Lewontin. Dua pemikir lainnya
tentang subjek ini yang sering dianggap bersekutu dengan Dawkins adalah Steven Pinker dan
Daniel Dennett, Dennet telah mempromosikan suatu pandangan-evolusi berbasis-gen dan
membela reduksionisme dalam biologi.Meskipun ada perselisihan akademis di antara
mereka, Dawkins dan Gould tidak bermusuhan secara pribadi, bahkan Dawkins
mendedikasikan sebagian besar bukunya 2003 A Devil's Chaplain secara anumerta untuk
Gould, yang telah meninggal tahun sebelumnya.

Buku Dawkins memaparkan bukti evolusi biologi.Buku itu dirilis pada 3 September 2009,
diterbitkan di Inggris Raya dan negara-negara Persemakmuran oleh Transworld. Di Amerika
Serikat buku itu dirilis pada tanggal 22 September 2009, diterbitkan oleh Free Press. Semua
karya Dawkins sebelumnya yang berurusan dengan evolusi mengasumsikan evolusi sebagai
kebenaran, dan tidak secara eksplisit memberikan bukti mengenai asumsi tersebut.Dawkins
merasa bahwa ini merupakan suatu celah dalam karyanya, dan memutuskan untuk menulis
buku bertepatan dengan peringatan dua abad Darwin

Beberapa Buku Karya Richard Dawkins


 Richard Dawkins (1976) The Selfish Gene (ISBN 0-19-286092-5) – Membahas
mengenai evolusi dari sudut pandang gen.
 Richard Dawkins (1982) The Extended Phenotype (ISBN 0-19-286088-7) -
Membahas mengenai fenomena fenotip yang menurut Dawkins tidak hanya bersifat
biologis, namun juga memiliki dampak terhadap pola pikir dan perilaku mahluk
hidup.
 Richard Dawkins (1986) The Blind Watchmaker (ISBN 0-393-31570-3) –
Menjelaskan mengenai teori evolusi melalui seleksi alam juga untuk menjawab kritik
terhadap buku sebelumnya, The Selfish Gene.
 Richard Dawkins (1995) River Out of Eden (ISBN 0-465-01606-5) - Merupakan
rangkuman dari buku-buku sebelumnya, sebagai upaya Dawkins untuk memberikan
gambaran umum untuk para pembacanya mengenai Teori Evolusi Darwin.
 Richard Dawkins (1996) Climbing Mount Improbable (ISBN 0-393-31682-3) –
Membahas mengenai probabilitas dan penerapannya dalam teori evolusi juga untuk
membantah kliam kaum kreasionis.
 Richard Dawkins (1998) Unweaving the Rainbow (ISBN 0-618-05673-4) –
Membahas hubungan antara sains dan seni dari sudut pandang ilmuwan/scientist.
 Richard Dawkins (2003) A Devil's Chaplain (ISBN 0-618-33540-4) - Kumpulan esai
yang mengungkapkan pandangan-pandangan Dawkins mengenai pseudosains,
determinisme genetik, memetis, hingga terorisme, agama, serta kreasionisme
 Richard Dawkins (2004) The Ancestor's Tale (ISBN 0-618-00583-8) – Buku sains
populer yang mengisahkan perjalanan manusia melalui sejarah evolusi, bertemu
dengan kerabat manusia yang berasal dari leluhur yang sama.
 Richard Dawkins (2006) The God Delusion (ISBN 978-0-552-77331-7) – Buku yang
membantah berbagai argumen pendukung eksistensi Tuhan.
 Richard Dawkins (2009) The Greatest Show on Earth (ISBN 978-1-4165-9478-9) -
Membahas mengenai bukti-bukti evolusi serta aplikasinya untuk menentang argumen-
argumen kaum kreasionis.

Daftar pustaka
 Ed Sexton (2001) Dawkins and the Selfish Gene (ISBN 1-84046-238-8) – A short
summary and defence of Dawkins' ideas.
 Kim Sterelny (2001) Dawkins vs Gould: Survival of the Fittest (ISBN 1-84046-249-3)
– Debates on evolutionary theory between Dawkins and Stephen Jay Gould.
 Alister McGrath (2005) Dawkins' God: Genes, Memes, and the Meaning of Life
(ISBN 1-4051-2538-1) – A critique of Dawkins' attack on theistic religion.
 Alan Grafen & Mark Ridley (eds.) (2006) Richard Dawkins: How a Scientist
Changed the Way We Think (ISBN 0-19-929116-0) – An anthology of 25 essays on
Dawkins and his work.
 Keith Ward (2006) Is Religion Dangerous? (ISBN 978-0-7459-5262-8) – A critique
of Dawkins' suggestion that religion does more harm than good.
 Alister McGrath (2007) The Dawkins Delusion? (ISBN 978-0-281-05927-0) – A
critical response to Dawkins' The God Delusion.
 John Cornwell (2007) Darwin's Angel (ISBN 978-1-84668-048-9) – "An angelic
riposte to The God Delusion."
 David Robertson (2007) The Dawkins Letters (ISBN 978-1-84550-261-4) –
"Challenging atheist myths."

Lihat pula
 Meme
 The God Delusion

Referensi
1. ^ Smith, Alexandra (November 27, 2006). "Dawkins campaigns to keep God out of
classroom". The Guardian. Diakses 2007-01-15.
2. ^ Chittenden, Maurice; Waite, Roger (December 23, 2007). "Dawkins to preach
atheism to US". The Sunday Times. Diakses 2008-04-01.
3. ^ Persuad, Raj (2003-03-20). "Holy visions elude scientists". The Daily Telegraph.
Diakses 2008-04-17.
4. ^ a b c d "Richard Dawkins: CV". The University of Oxford. Diakses 2008-03-13.
5. ^ Catalano, John (1995). "Biography of Richard Dawkins". The University of Oxford.
Diakses 2006-01-29.
6. ^ "Richard Dawkins: The foibles of faith". BBC News. 2001-10-12. Diakses 2008-
03-13.
7. ^ Hattenstone, Simon (February 10, 2003). "Darwin's child". The Guardian. Diakses
2008-04-22.
8. ^ a b Schrage, Michael (July 1995). "Revolutionary Evolutionist". Wired. Diakses
2008-04-21.
9. ^ Dawkins, Richard (1969). "A threshold model of choice behaviour". Animal
Behaviour 17 (1): 120. doi:10.1016/0003-3472(69)90120-1.
10. ^ ""Belief" interview". BBC. April 5, 2004. Diakses 2008-04-08.
11. ^ Simonyi, Charles (1995-05-15). "Manifesto for the Simonyi Professorship". The
University of Oxford. Diakses 2008-03-13.
12. ^ "The Current Simonyi Professor: Richard Dawkins". The University of Oxford.
Diakses 2008-03-13.
13. ^ "Editorial Board". The Skeptics' Society. Diakses 2008-04-22.
14. ^ "The Dawkins Prize for Animal Conservation and Welfare". Balliol College,
Oxford. November 9, 2007. Diakses 2008-03-30.
15. ^ Dawkins, Richard. "Charles Simonyi Professorship in the Public Understanding of
Science". RichardDawkins.net. Diakses 2008-03-29.
16. ^ "Charles Simonyi Professorship in the Public Understanding of Science — post
advertisement". The University of Oxford. Diakses 2008-03-29.
17. ^ Martin Beckford and Urmee Khan. "Harry Potter fails to cast spell over Professor
Richard Dawkins". The Daily Telegraph. Diakses 2008-11-01.
18. ^ Riddell, Mary (March 26, 1999). "Eating people is wrong". New Statesman.
Diakses 2008-03-13.
19. ^ Dawkins, Richard (March 21, 1999). "There are happy and sad songs to be sung".
The Independent. Diakses 2008-11-04.
20. ^ McKie, Robin (July 25, 2004). "Doctor Zoo". The Guardian. Diakses 2008-03-17.

Pranala luar
 (Inggris) Situs web resmi Richard Dawkins
o Yayasan Richard Dawkins
Agama

Agama menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah sistem yang mengatur tata keimanan
(kepercayaan) dan peribadatan kepada Tuhan Yang Mahakuasa serta tata kaidah yang
berhubungan dengan pergaulan manusia dan manusia serta lingkungannya.

Kata "agama" berasal dari bahasa Sanskerta, āgama yang berarti "tradisi".[1]. Sedangkan kata
lain untuk menyatakan konsep ini adalah religi yang berasal dari bahasa Latin religio dan
berakar pada kata kerja re-ligare yang berarti "mengikat kembali". Maksudnya dengan
berreligi, seseorang mengikat dirinya kepada Tuhan.

Émile Durkheim mengatakan bahwa agama adalah suatu sistem yang terpadu yang terdiri
atas kepercayaan dan praktik yang berhubungan dengan hal yang suci. Kita sebagai umat
beragama semaksimal mungkin berusaha untuk terus meningkatkan keimanan kita melalui
rutinitas beribadah, mencapai rohani yang sempurna kesuciannya

Daftar isi
 1 Definisi
 2 Cara Beragama
 3 Unsur-unsur
 4 Fungsi
 5 Agama di Indonesia
 6 Daftar agama-agama
o 6.1 Jumlah pemeluk agama dan kepercayaan di dunia
 7 Catatan kaki
 8 Referensi
 9 Literatur
 10 Lihat pula
 11 Pranala luar

Definisi
Definisi tentang agama dipilih yang sederhana dan meliputi. Artinya definisi ini diharapkan
tidak terlalu sempit atau terlalu longgar tetapi dapat dikenakan kepada agama-agama yang
selama ini dikenal melalui penyebutan nama-nama agama itu. Agama merupakan suatu
lembaga atau institusi penting yang mengatur kehidupan rohani manusia. Untuk itu terhadap
apa yang dikenal sebagai agama-agama itu perlu dicari titik persamaannya dan titik
perbedaannya.

Manusia memiliki kemampuan terbatas, kesadaran dan pengakuan akan keterbatasannnya


menjadikan keyakinan bahwa ada sesuatu yang luar biasa diluar dirinya. Sesuatu yang luar
biasa itu tentu berasal dari sumber yang luar biasa juga. Dan sumber yang luar biasa itu ada
bermacam-macam sesuai dengan bahasa manusianya sendiri. Misal Tuhan, Dewa, God,
Syang-ti, Kami-Sama dan lain-lain atau hanya menyebut sifat-Nya saja seperti Yang Maha
Kuasa, Ingkang Murbeng Dumadi, De Weldadige, dan lain-lain.

Keyakinan ini membawa manusia untuk mencari kedekatan diri kepada Tuhan dengan cara
menghambakan diri, yaitu:

 menerima segala kepastian yang menimpa diri dan sekitarnya dan yakin
berasal dari Tuhan
 menaati segenap ketetapan, aturan, hukum dll yang diyakini berasal dari
Tuhan

Dengan demikian diperoleh keterangan yang jelas, bahwa agama itu penghambaan manusia
kepada Tuhannya. Dalam pengertian agama terdapat 3 unsur, ialah manusia, penghambaan
dan Tuhan. Maka suatu paham atau ajaran yang mengandung ketiga unsur pokok pengertian
tersebut dapat disebut agama.

Lebih luasnya lagi, Agama juga bisa diartikan sebagai jalan hidup. Yakni bahwa seluruh
aktifitas lahir dan batin pemeluknya itu diatur oleh agama yang dianutnya. Bagaimana kita
makan, bagaimana kita bergaul, bagaimana kita beribadah, dan sebagainya ditentukan oleh
aturan/tata cara agama.

Cara Beragama
Berdasarkan cara beragamanya:

1. Tradisional, yaitu cara beragama berdasar tradisi. Cara ini mengikuti cara
beragamanya nenek moyang, leluhur atau orang-orang dari angkatan sebelumnya.
Pada umumnya kuat dalam beragama, sulit menerima hal-hal keagamaan yang baru
atau pembaharuan. Apalagi bertukar agama, bahkan tidak ada minat. Dengan
demikian kurang dalam meningkatkan ilmu amal keagamaanya.
2. Formal, yaitu cara beragama berdasarkan formalitas yang berlaku di lingkungannya
atau masyarakatnya. Cara ini biasanya mengikuti cara beragamanya orang yang
berkedudukan tinggi atau punya pengaruh. Pada umumnya tidak kuat dalam
beragama. Mudah mengubah cara beragamanya jika berpindah lingkungan atau
masyarakat yang berbeda dengan cara beragamnya. Mudah bertukar agama jika
memasuki lingkungan atau masyarakat yang lain agamanya. Mereka ada minat
meningkatkan ilmu dan amal keagamaannya akan tetapi hanya mengenai hal-hal yang
mudah dan nampak dalam lingkungan masyarakatnya.
3. Rasional, yaitu cara beragama berdasarkan penggunaan rasio sebisanya. Untuk itu
mereka selalu berusaha memahami dan menghayati ajaran agamanya dengan
pengetahuan, ilmu dan pengamalannya. Mereka bisa berasal dari orang yang
beragama secara tradisional atau formal, bahkan orang tidak beragama sekalipun.
4. Metode Pendahulu, yaitu cara beragama berdasarkan penggunaan akal dan hati
(perasaan) dibawah wahyu. Untuk itu mereka selalu berusaha memahami dan
menghayati ajaran agamanya dengan ilmu, pengamalan dan penyebaran (dakwah).
Mereka selalu mencari ilmu dulu kepada orang yang dianggap ahlinya dalam ilmu
agama yang memegang teguh ajaran asli yang dibawa oleh utusan dari
Sesembahannya semisal Nabi atau Rasul sebelum mereka mengamalkan,
mendakwahkan dan bersabar (berpegang teguh) dengan itu semua.

Unsur-unsur
Menurut Leight, Keller dan Calhoun, agama terdiri dari beberapa unsur pokok:

 Kepercayaan agama, yakni suatu prinsip yang dianggap benar tanpa ada keraguan lagi
 Simbol agama, yakni identitas agama yang dianut umatnya.
 Praktik keagamaan, yakni hubungan vertikal antara manusia dengan Tuhan-Nya, dan
hubungan horizontal atau hubungan antarumat beragama sesuai dengan ajaran agama
 Pengalaman keagamaan, yakni berbagai bentuk pengalaman keagamaan yang dialami
oleh penganut-penganut secara pribadi.
 Umat beragama, yakni penganut masing-masing agama

Fungsi
 Sumber pedoman hidup bagi individu maupun kelompok
 Mengatur tata cara hubungan manusia dengan Tuhan dan manusia dengan manusia.
 Merupakan tuntutan tentang prinsip benar atau salah
 Pedoman mengungkapkan rasa kebersamaan
 Pedoman perasaan keyakinan
 Pedoman keberadaan
 Pengungkapan estetika (keindahan)
 Pedoman rekreasi dan hiburan
 Memberikan identitas kepada manusia sebagai umat dari suatu agama.

Agama di Indonesia

Sesajian di Candi Parikesit, dataran tinggi Dieng, Jawa Tengah, di tahun 1880-an (gambar
dari majalah Eigen Haard)

Enam agama besar yang paling banyak dianut di Indonesia, yaitu: agama Islam, Kristen
(Protestan) dan Katolik, Hindu, Buddha, dan Konghucu. Sebelumnya, pemerintah Indonesia
pernah melarang pemeluk Konghucu melaksanakan agamanya secara terbuka. Namun,
melalui Keppress No. 6/2000, Presiden Abdurrahman Wahid mencabut larangan tersebut.
Tetapi sampai kini masih banyak penganut ajaran agama Konghucu yang mengalami
diskriminasi dari pejabat-pejabat pemerintah. Ada juga penganut agama Yahudi, Saintologi,
Raelianisme dan lain-lainnya, meskipun jumlahnya termasuk sedikit.

Menurut Penetapan Presiden (Penpres) No.1/PNPS/1965 junto Undang-undang No.5/1969


tentang Pencegahan Penyalahgunaan dan Penodaan agama dalam penjelasannya pasal demi
pasal dijelaskan bahwa Agama-agama yang dianut oleh sebagian besar penduduk Indonesia
adalah: Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, dan Konghucu. Meskipun demikian bukan
berarti agama-agama dan kepercayaan lain tidak boleh tumbuh dan berkembang di Indonesia.
Bahkan pemerintah berkewajiban mendorong dan membantu perkembangan agama-agama
tersebut.

Sebenarnya tidak ada istilah agama yang diakui dan tidak diakui atau agama resmi dan tidak
resmi di Indonesia, kesalahan persepsi ini terjadi karena adanya SK (Surat Keputusan)
Menteri dalam negeri pada tahun 1974 tentang pengisian kolom agama pada KTP yang hanya
menyatakan kelima agama tersebut. Tetapi SK (Surat Keputusan) tersebut telah dianulir pada
masa Presiden Abdurrahman Wahid karena dianggap bertentangan dengan Pasal 29 Undang-
undang Dasar 1945 tentang Kebebasan beragama dan Hak Asasi Manusia.

Selain itu, pada masa pemerintahan Orde Baru juga dikenal Kepercayaan Terhadap Tuhan
Yang Maha Esa, yang ditujukan kepada sebagian orang yang percaya akan keberadaan
Tuhan, tetapi bukan pemeluk salah satu dari agama mayoritas.

Daftar agama-agama

Penyebaran agama di dunia

 Alluk Todolo
 Baha'i
 Buddha
 Druze
 Hindu
 Islam
 Jainisme
 Kaharingan
 Katolik
 Kejawen
 Konfusianisme
 Kristen Ortodoks
 Marapu
 Mormonisme
 Pantekosta
 Parmalim
 Protestan
 Raelianisme
 Saintologi
 Shinto
 Sikh
 Taoisme
 Tollotang
 Yahudi
 Zoroastrianisme
Jumlah pemeluk agama dan kepercayaan di dunia

Agama dan kepercayaan yang dicantumkan di bawah ini merupakan agama dan kepercayaan
dengan jumlah pemeluk yang signifikan di seluruh dunia. Beberapa komunitas di berbagai
belahan dunia juga memeluk berbagai aliran kepercayaan yang dianggap sebagai golongan
minoritas dan belum dipaparkan. Beberapa agama dan kepercayaan dengan jumlah pemeluk
yang besar antara lain:

Agama/kepercayaan Jumlah pemeluk Keterangan


Kekristenan a 2,000 - 2,200 miliar[2]
b 1,570 - 1,650
Islam
miliar[3][4][5]
Non-Adherent
(Sekular/Ateis/Tidak c 1,1 miliar[6]
Beragama/Agnostik)
beberapa aliran kepercayaan seperti
[7]
Hinduisme d 828 juta - 1 miliar Ayyavazhi dan Kaharingan diakui
sebagai bagian dari Hinduisme[7]
e 450 juta - 1
Buddhisme
miliar[8][9][10]
Kepercayaan tradisional (di
f 400 - 500 juta[nb 1]
Afrika, Amerika, Asia)
Kepercayaan tradisional
g 400 - 500 juta[11][nb 1] termasuk Taoisme dan Khonghucu
Tionghoa
Sikhisme h 23 juta[12]
Yudaisme (agama Yahudi) i 14 juta[8]
beberapa komunitas Jaina dianggap
Jainisme j 8 - 12 juta
suatu sekte Hinduisme[nb 2]
Baha'i k 7,6 - 7,9 juta[13][14]
banyak orang Jepang yang memeluk
Shinto l 27 - 65 juta agama Shinto dan Buddha
sekaligus[15]
Cao Dai la 1 - 3 juta[16]
Spiritisme m 2,5 juta[17]
Tenrikyo n 2 juta[18]
meliputi Druid, Wicca, Magick,
Neo-Paganisme o 1 juta[19]
Asatru, Agama Asli Suku Indian, dll.
Gerakan Rastafari p 700 ribu[20]
Unitarian Universalisme q 630 ribu[21]
Zoroastrianisme (Majusi) r 145 - 210 ribu[22]

Catatan kaki
1. ^ a b The number of people who consider themselves party to a "folk tradition" is
impossible to determine.
2. ^ Figures for the population of Jains differ from just over six million to twelve million
due to difficulties of Jain identity, with Jains in some areas counted as a Hindu sect.
Many Jains do not return Jainism as their religion on census forms for various reasons
such as certain Jain castes considering themselves both Hindu and Jain. Following a
major advertising campaign urging Jains to register as such, the 1981 Census of India
returned 3.19 million Jains. This was estimated at the time to still be half the true
number. The 2001 Census of India had 8.4 million Jains.

Referensi
1. ^ Menurut kamus Sanskerta-Inggris Monier-Williams (cetakan pertama tahun 1899)
pada entri āgama: ...a traditional doctrine or precept, collection of such doctrines,
sacred work [...]; anything handed down and fixed by tradition (as the reading of a
text or a record, title deed, &c.)
2. ^ World Christian Database Gordon–Conwell Theological Seminary Centre for the
Study of Global Christianity
3. ^ http://www.religionfacts.com/big_religion_chart.htm
4. ^ 2010 World Muslim Population pdf Dr. Houssain Kettani January 2010
5. ^ "Mapping the Global Muslim Population". Retrieved 2009-10-08.
6. ^ Major Religions of the World Ranked by Number of Adherents adherents.com
7. ^ a b Clarke, Peter B. (editor), The Religions of the World: Understanding the Living
Faiths, Marshall Editions Limited: USA (1993); pg. 125
8. ^ a b "World". CIA World Factbook, 2010
9. ^ Fischer-Schreiber, Ingrid, et al. The Encyclopedia of Eastern Philosophy &
Religion: Buddhism, Hinduism, Taoism, Zen. Shambhala: Boston (English: pub. 1994;
orig. German: 1986); pg. 50.
10. ^ a BBC News article
11. ^
http://www.asiasentinel.com/index.php?option=com_content&task=view&id=468&It
emid=206
12. ^ Indian Registrar General & Census Commissioner. "Religious Composition".
Census of India, 2001
13. ^ "World Religions (2005)". QuickLists > The World > Religions. The Association of
Religion Data Archives. 2005. Retrieved 2009-07-04.
14. ^ "World: People: Religions". CIA World Factbook. Central Intelligence Agency.
2007. ISSN 1553-8133. Retrieved 2009-09-06.
15. ^ Japanese government
16. ^ Sergei Blagov. "Caodaism in Vietnam : Religion vs Restrictions and Persecution".
IARF World Congress, Vancouver, Canada, July 31st, 1999.
17. ^ "Brazil". CIA World Factbook, 2011, based on the 2000 Brazilian Census
18. ^ Self-reported figures printed in Japanese Ministry of Education's 宗教年間
Shuukyou Nenkan, 2003
19. ^ Adherents.com
20. ^ Leonard E. Barrett. The Rastafarians: Sounds of Cultural Dissonance. Beacon
Press, 1988. p. viii.
21. ^ American Religious Identification Survey
22. ^ Goodstein, Laurie (2008-09-06). "Zoroastrians Keep the Faith, and Keep
Dwindling". The New York Times. Retrieved 2009-10-03.

Literatur
 MH, Amin Jaiz, Pokok-pokok Ajaran Islam, Korpri Unit PT. Asuransi Jasa Indonesia
Jakarta, 1980
 Monier Williams, 1899, A Sanskrit English Dictionary. Oxford University Pressa
Agama Buddha
Agama Buddha adalah sebuah agama dan filsafat yang Bagian dari serial
berasal dari anak benua India dan meliputi beragam Agama Buddha
tradisi kepercayaan, dan praktik yang sebagian besar
berdasarkan pada ajaran yang dikaitkan dengan
Siddhartha Gautama, yang secara umum dikenal sebagai
Sang Buddha (berarti “yang telah sadar” dalam bahasa
Sanskerta dan Pali). Sang Buddha hidup dan mengajar di
bagian timur anak benua India dalam beberapa waktu
antara abad ke-6 sampai ke-4 SEU (Sebelum Era Sejarah
Umum). Beliau dikenal oleh para umat Buddha sebagai Garis waktu
seorang guru yang telah sadar atau tercerahkan yang Dewan-dewan Buddhis
membagikan wawasan-Nya untuk membantu makhluk Konsep ajaran agama Buddha
hidup mengakhiri ketidaktahuan/kebodohan (avidyā), Empat Kesunyataan Mulia
Delapan Jalan Utama
kehausan/napsu rendah (taṇhā), dan penderitaan Pancasila · Tuhan
(dukkha), dengan menyadari sebab musabab saling Nirvana · Tri Ratna
bergantungan dan sunyatam dan mencapai Nirvana (Pali: Ajaran inti
Nibbana). Tiga Corak Umum
Samsara · Kelahiran kembali · Sunyata
Setiap aliran Buddha berpegang kepada Tripitaka sebagai Paticcasamuppada · Karma
rujukan utama karena dalamnya tercatat sabda dan ajaran Tokoh penting
Siddharta Gautama
sang hyang Buddha Gautama. Pengikut-pengikutnya
Siswa utama · Keluarga
kemudian mencatat dan mengklasifikasikan ajarannya
Tingkat-tingkat Pencerahan
dalam 3 buku yaitu Sutta Piṭaka (kotbah-kotbah Sang Buddha · Bodhisattva
Buddha), Vinaya Piṭaka (peraturan atau tata tertib para Empat Tingkat Pencerahan
bhikkhu) dan Abhidhamma Piṭaka (ajaran hukum Meditasi
metafisika dan psikologi). Wilayah agama Buddha
Asia Tenggara · Asia Timur
Tibet · India dan Asia Tengah
Indonesia · Barat
Sekte-sekte agama Buddha
Theravada · Mahayana
Vajrayana · Sekte Awal
Kitab Suci
Sutta · Vinaya · Abdhidahamma

Daftar isi
 1 Konsep Ketuhanan dalam Buddhisme
 2 Moral dalam Buddhisme
 3 Aliran Buddha
o 3.1 Buddha Mahayana
o 3.2 Buddha Theravada
 3.2.1 Gramatika
 3.2.2 Sejarah
 3.2.3 Kitab suci Buddhisme

 4 Ajaran Buddhisme
o 4.1 Empat Kebenaran Mulia
o 4.2 Jalan Utama Berunsur Delapan

 5 Hari Raya
o 5.1 Waisak
o 5.2 Kathina
o 5.3 Asadha
o 5.4 Magha Puja

 6 Penyebaran di Asia dan Indonesia
o 6.1 Penyebaran di India dan Asia Tengah
o 6.2 Penyebaran di Asia Timur
o 6.3 Penyebaran di Asia Tenggara
o 6.4 Penyebaran di Nusantara
 6.4.1 Akhir zaman kerajaan Hindu-Buddha
 7 Lihat pula
 8 Pranala luar
 9 Rujukan

Konsep Ketuhanan dalam Buddhisme


Perlu ditekankan bahwa Buddha bukan Tuhan. Konsep ketuhanan dalam agama Buddha
berbeda dengan konsep dalam agama Samawi dimana alam semesta diciptakan oleh Tuhan
dan tujuan akhir dari hidup manusia adalah kembali ke surga ciptaan Tuhan yang kekal.


Ketahuilah para bhikkhu bahwa ada sesuatu Yang Tidak Dilahirkan, Yang
Tidak Menjelma, Yang Tidak Tercipta, Yang Mutlak. Duhai para Bhikkhu,
apabila tidak ada Yang Tidak Dilahirkan, Yang Tidak Menjelma, Yang Tidak
Diciptakan, Yang Mutlak, maka tidak akan mungkin kita dapat bebas dari
kelahiran, penjelmaan, pembentukan, pemunculan dari sebab yang lalu. Tetapi
para bhikkhu, karena ada Yang Tidak Dilahirkan, Yang Tidak Menjelma,
Yang Tidak Tercipta, Yang Mutlak, maka ada kemungkinan untuk bebas dari
kelahiran, penjelmaan, pembentukan, pemunculan dari sebab yang lalu. ”
Ungkapan di atas adalah pernyataan dari Buddha yang terdapat dalam Sutta Pitaka, Udana
VIII : 3, yang merupakan konsep Ketuhanan Yang Mahaesa dalam agama Buddha.
Ketuhanan Yang Mahaesa dalam bahasa Pali adalah Atthi Ajatang Abhutang Akatang
Asamkhatang yang artinya "Suatu Yang Tidak Dilahirkan, Tidak Dijelmakan, Tidak
Diciptakan dan Yang Mutlak". Dalam hal ini, Ketuhanan Yang Maha Esa adalah suatu yang
tanpa aku (anatta), yang tidak dapat dipersonifikasikan dan yang tidak dapat digambarkan
dalam bentuk apa pun. Tetapi dengan adanya Yang Mutlak, yang tidak berkondisi
(asamkhata) maka manusia yang berkondisi (samkhata) dapat mencapai kebebasan dari
lingkaran kehidupan (samsara) dengan cara bermeditasi.

Dengan membaca konsep Ketuhanan Yang Maha Esa ini, kita dapat melihat bahwa konsep
Ketuhanan dalam agama Buddha adalah berlainan dengan konsep Ketuhanan yang diyakini
oleh agama-agama lain. Perbedaan konsep tentang Ketuhanan ini perlu ditekankan di sini,
sebab masih banyak umat Buddha yang mencampur-adukkan konsep Ketuhanan menurut
agama Buddha dengan konsep Ketuhanan menurut agama-agama lain sehingga banyak umat
Buddha yang menganggap bahwa konsep Ketuhanan dalam agama Buddha adalah sama
dengan konsep Ketuhanan dalam agama-agama lain.
Bila kita mempelajari ajaran agama Buddha seperti yang terdapat dalam kitab suci Tripitaka,
maka bukan hanya konsep Ketuhanan yang berbeda dengan konsep Ketuhanan dalam agama
lain, tetapi banyak konsep lain yang tidak sama pula. Konsep-konsep agama Buddha yang
berlainan dengan konsep-konsep dari agama lain antara lain adalah konsep-konsep tentang
alam semesta, terbentuknya Bumi dan manusia, kehidupan manusia di alam semesta, kiamat
dan Keselamatan atau Kebebasan.

Di dalam agama Buddha tujuan akhir hidup manusia adalah mencapai kebuddhaan (anuttara
samyak sambodhi) atau pencerahan sejati dimana satu makhluk tidak perlu lagi mengalami
proses tumimbal lahir. Untuk mencapai itu pertolongan dan bantuan pihak lain tidak ada
pengaruhnya. Tidak ada dewa - dewi yang dapat membantu, hanya dengan usaha sendirilah
kebuddhaan dapat dicapai. Buddha hanya merupakan contoh, juru pandu, dan guru bagi
makhluk yang perlu melalui jalan mereka sendiri, mencapai pencerahan rohani, dan melihat
kebenaran & realitas sebenar-benarnya.

Moral dalam Buddhisme


Sebagai mana agama Kristen, Islam, dan Hindu ajaran Buddha juga menjunjung tinggi nilai-
nilai kemoralan. Nilai-nilai kemoralan yang diharuskan untuk umat awam umat Buddha
biasanya dikenal dengan Pancasila. Kelima nilai-nilai kemoralan untuk umat awam adalah:

 Panatipata Veramani Sikkhapadam Samadiyami


 Adinnadana Veramani Sikkhapadam Samadiyami
 Kamesu Micchacara Veramani Sikhapadam
 Musavada Veramani Sikkhapadam Samadiyami
 Surameraya Majjapamadatthana Veramani Sikkhapadam Samadiyami

Yang artinya:

 Aku bertekad akan melatih diri menghindari pembunuhan makhluk hidup.


 Aku bertekad akan melatih diri menghindari pencurian/mengambil barang yang tidak
diberikan.
 Aku bertekad akan melatih diri menghindari melakukan perbuatan asusila
 Aku bertekad akan melatih diri menghidari melakukan perkataan dusta
 Aku bertekad akan melatih diri menghindari makanan atau minuman yang dapat
menyebabkan lemahnya kesadaran

Selain nilai-nilai moral di atas, agama Buddha juga amat menjunjung tinggi karma sebagai
sesuatu yang berpegang pada prinsip sebab akibat. Kamma (bahasa Pali) atau Karma (bahasa
Sanskerta) berarti perbuatan atau aksi. Jadi ada aksi atau karma baik dan ada pula aksi atau
karma buruk. Saat ini, istilah karma sudah terasa umum digunakan, namun cenderung
diartikan secara keliru sebagai hukuman turunan/hukuman berat dan lain sebagainya. Guru
Buddha dalam Nibbedhika Sutta; Anguttara Nikaya 6.63 menjelaskan secara jelas arti dari
kamma:

”Para bhikkhu, cetana (kehendak)lah yang kunyatakan sebagai kamma. Setelah berkehendak,
orang melakukan suatu tindakan lewat tubuh, ucapan atau pikiran.”

Jadi, kamma berarti semua jenis kehendak (cetana), perbuatan yang baik maupun buruk/jahat,
yang dilakukan oleh jasmani (kaya), perkataan (vaci) dan pikiran (mano), yang baik (kusala)
maupun yang jahat (akusala).
Kamma atau sering disebut sebagai Hukum Kamma merupakan salah satu hukum alam yang
berkerja berdasarkan prinsip sebab akibat. Selama suatu makhluk berkehendak, melakukan
kamma (perbuatan) sebagai sebab maka akan menimbulkan akibat atau hasil. Akibat atau
hasil yang ditimbulkan dari kamma disebut sebagai Kamma Vipaka.

Aliran Buddha
Ada beberapa aliran dalam agama Buddha:

1. Buddha Theravada
2. Buddha Mahayana: Zen
3. Buddha Vajrayana

Buddha Mahayana

Patung Buddha Tian Tan. Vihara Po Lin, pulau Lantau, Hong Kong

Sutra Teratai merupakan rujukan sampingan penganut Buddha aliran Mahayana. Tokoh
Kwan Im yang bermaksud "maha mendengar" atau nama Sansekertanya "Avalokiteśvara"
merupakan tokoh Mahayana dan dipercayai telah menitis beberapa kali dalam alam manusia
untuk memimpin umat manusia ke jalan kebenaran. Dia diberikan sifat-sifat keibuan seperti
penyayang dan lemah lembut. Menurut sejarahnya Avalokitesvara adalah seorang lelaki
murid Buddha, akan tetapi setelah pengaruh Buddha masuk ke Tiongkok, profil ini perlahan-
lahan berubah menjadi sosok feminin dan dihubungkan dengan legenda yang ada di
Tiongkok sebagai seorang dewi.

Penyembahan kepada Amitabha Buddha (Amitayus) merupakan salah satu aliran utama
Buddha Mahayana. Sorga Barat merupakan tempat tujuan umat Buddha aliran Sukhavati
selepas mereka meninggal dunia dengan berkat kebaktian mereka terhadap Buddha Amitabha
dimana mereka tidak perlu lagi mengalami proses reinkarnasi dan dari sana menolong semua
makhluk hidup yang masih menderita di bumi.

Mereka mempercayai mereka akan lahir semula di Sorga Barat untuk menunggu saat Buddha
Amitabha memberikan khotbah Dhamma dan Buddha Amitabha akan memimpin mereka ke
tahap mencapai 'Buddhi' (tahap kesempurnaan dimana kejahilan, kebencian dan ketamakan
tidak ada lagi). Ia merupakan pemahaman Buddha yang paling disukai oleh orang Tionghoa.

Seorang Buddha bukannya dewa atau makhluk suci yang memberikan kesejahteraan. Semua
Buddha adalah pemimpin segala kehidupan ke arah mencapai kebebasan daripada
kesengsaraan. Hasil amalan ajaran Buddha inilah yang akan membawa kesejahteraan kepada
pengamalnya.

Menurut Buddha Gautama , kenikmatan Kesadaran Nirwana yang dicapainya di bawah


pohon Bodhi, tersedia kepada semua makhluk apabila mereka dilahirkan sebagai manusia.
Menekankan konsep ini, aliran Buddha Mahayana khususnya merujuk kepada banyak
Buddha dan juga bodhisattva (makhluk yang tekad "committed" pada Kesadaran tetapi
menangguhkan Nirvana mereka agar dapat membantu orang lain pada jalan itu). Dalam
Tipitaka suci - intipati teks suci Buddha - tidak terbilang Buddha yang lalu dan hidup mereka
telah disebut "spoken of", termasuk Buddha yang akan datang, Buddha Maitreya .

Buddha Theravada

Aliran Theravada adalah aliran yang memiliki sekolah Buddha tertua yang tinggal sampai
saat ini, dan untuk berapa abad mendominasi Sri Langka dan wilayah Asia Tenggara
(sebagian dari Tiongkok bagian barat daya, Kamboja, Laos, Myanmar, Malaysia, Indonesia
dan Thailand) dan juga sebagian Vietnam. Selain itu populer pula di Singapura dan Australia.

Gramatika

Theravada berasal dari bahasa Pali yang terdiri dari dua kata yaitu thera dan vada. Thera
berarti sesepuh khususnya sesepuh terdahulu , dan vada berarti perkataan atau ajaran. Jadi
Theravada berarti Ajaran Para Sesepuh.

Istilah Theravada muncul sebagai salah satu aliran agama Buddha dalam Dipavamsa, catatan
awal sejarah Sri Lanka pada abad ke-4 Masehi. Istilah ini juga tercatat dalam Mahavamsa,
sebuah catatan sejarah penting yang berasal dari abad ke-5 Di yakini Theravada merupakan
wujud lain dari salah satu aliran agama Buddha terdahulu yaitu Sthaviravada (Bahasa
Sanskerta: Ajaran Para Sesepuh) , sebuah aliran agama Buddha awal yang terbentuk pada
Sidang Agung Sangha ke-2 (443 SM). Dan juga merupakan wujud dari aliran Vibhajjavada
yang berarti Ajaran Analisis (Doctrine of Analysis) atau Agama Akal Budi (Religion of
Reason).

Sejarah

Sejarah Theravada tidak lepas dari sejarah Buddha Gautama sebagai pendiri agama Buddha.
Setelah Sang Buddha parinibbana (543 SM), tiga bulan kemudian diadakan Sidang Agung
Sangha (Sangha Samaya).

Diadakan pada tahun 543 SM (3 bulan setelah bulan Mei), berlangsung selama 2 bulan
Dipimpin oleh Y.A. Maha Kassapa dan dihadiri oleh 500 orang Bhikkhu yang semuanya
Arahat. Sidang diadakan di Goa Satapani di kota Rajagaha. Sponsor sidang agung ini adalah
Raja Ajatasatu. Tujuan Sidang adalah menghimpun Ajaran Sang Buddha yang diajarkan
kepada orang yang berlainan, di tempat yang berlainan dan dalam waktu yang berlainan.
Mengulang Dhamma dan Vinaya agar Ajaran Sang Buddha tetap murni, kuat, melebihi
ajaran-ajaran lainnya. Y.A. Upali mengulang Vinaya dan Y.A. Ananda mengulang Dhamma.

Sidang Agung Sangha ke-2, pada tahun 443 SM , dimana awal Buddhisme mulai terbagi
menjadi 2. Di satu sisi kelompok yang ingin perubahan beberapa peraturan minor dalam
Vinaya, di sisi lain kelompok yang mempertahankan Vinaya apa adanya. Kelompok yang
ingin perubahan Vinaya memisahkan diri dan dikenal dengan Mahasanghika yang merupakan
cikal bakal Mahayana. Sedangkan yang mempertahankan Vinaya disebut Sthaviravada.
Sidang Agung Sangha ke-3 (313 SM), Sidang ini hanya diikuti oleh kelompok Sthaviravada.
Sidang ini memutuskan untuk tidak mengubah Vinaya, dan Moggaliputta Tissa sebagai
pimpinan sidang menyelesaikan buku Kathavatthu yang berisi penyimpangan-penyimpangan
dari aliran lain. Saat itu pula Abhidhamma dimasukkan. Setelah itu ajaran-ajaran ini di tulis
dan disahkan oleh sidang. Kemudian Y.M. Mahinda (putra Raja Asoka) membawa Tipitaka
ini ke Sri Lanka tanpa ada yang hilang sampai sekarang dan menyebarkan Buddha Dhamma
di sana. Di sana ajaran ini dikenal sebagai Theravada.

Kitab suci Buddhisme

Kitab Suci yang dipergunakan dalam agama Buddha Theravada adalah Kitab Suci Tripitaka
yang dikenal sebagai Kanon Pali (Pali Canon). Kitab suci Agama Buddha yang paling tua,
yang diketahui hingga sekarang, tertulis dalam Bahasa Pali/Magadhi Kuno, yang terbagi
dalam tiga kelompok besar (yang disebut sebagai "pitaka" atau "keranjang") yaitu: Vinaya
Pitaka, Sutta Piṭaka, dan Abhidhamma Pitaka. Karena terdiri dari tiga kelompok tersebut,
maka Kitab Suci Agama Buddha dinamakan Tipitaka (Pali).

Ajaran Buddhisme
Empat Kebenaran Mulia

Ajaran dasar Buddhisme dikenal sebagai Empat Kebenaran Mulia, yang meliputi:

 Dukkha Ariya Sacca (Kebenaran Arya tentang Dukkha),

Dukha ialah penderitaan. Dukha menjelaskan bahwa ada lima pelekatan kepada dunia yang
merupakan penderitaan. Kelima hal itu adalah kelahiran, umur tua, sakit, mati, disatukan
dengan yang tidak dikasihi, dan tidak mencapai yang diinginkan.

 Dukkha Samudaya Ariya Sacca (Kebenaran Ariya tentang Asal Mula Dukkha),

Samudaya ialah sebab. Setiap penderitaan pasti memiliki sebab, contohnya: yang
menyebabkan orang dilahirkan kembali adalah adanya keinginan kepada hidup.

 Dukkha Nirodha Ariya Sacca (Kebenaran Ariya tentang Terhentinya Dukkha),

Nirodha ialah pemadaman. Pemadaman kesengsaraan dapat dilakukan dengan menghapus


keinginan secara sempurna sehingga tidak ada lagi tempat untuk keinginan tersebut.

 Dukkha Nirodha Ariya Sacca (Kebenaran Ariya tentang Jalan yang Menuju
Terhentinya Dukkha).

Marga ialah jalan kelepasan. Jalan kelepasan merupakan cara-cara yang harus ditempuh kalau
kita ingin lepas dari kesengsaraan. Delapan jalan kebenaran akan dibahas lebih mendalam
pada pokok pembahasan yang selanjutnya.

Inti ajaran Buddha menjelaskan bahwa hidup adalah untuk menderita. Jika di dunia ini tidak
ada penderitaan, maka Buddha pun tidak akan menjelma di dunia. Semua hal yang terjadi
pada manusia merupakan wujud dari penderitaan itu sendiri. Saat hidup, sakit, dipisahkan
dari yang dikasihi dan lain-lain, merupakan wujud penderitaan seperti yang sudah dijelaskan
diatas. Bahkan kesenangan yang dialami manusia, dianggap sebagai sumber penderitaan
karena tidak ada kesenangan yang kekal di dunia ini. Kesenangan atau kegirangan
bergantung kepada ikatannya dengan sumber kesenangannya itu, padahal sumber kesenangan
tadi berada di luar diri manusia. Sumber itu tidak mungkin dipengang atau diraba oleh
manusia, karena tidak ada sesuatu yang tetap berada. Semua penderitaan disebabkan karena
kehausan. Untuk menerangkan hal ini diajarkanlah yang disebut pratitya samutpada, artinya
pokok permulaan yang bergantungan. Setiap kejadian pasti memiliki keterkaitan dengan
pokok permulaan yang sebelumnya. Ada 12 pokok permulaan yang menjadi fokus pratitya
samutpada.

Jalan Utama Berunsur Delapan

Agar terlepas dari penderitaan mereka mereka harus melalui Jalan Utama Berunsur
Delapan, yaitu:

1. Percaya yang benar (Samma ditthi).


Sraddha atau iman yang terdiri dari “percaya yang benar” ini memberikan
pendahuluan yang terdiri dari: Percaya dan menyerahkan diri kepada Buddha sebagai
guru yang berwenang mengajarkan kebenaran, percaya menyerahkan diri kepada
dharma atau ajaran buddha, sebagai yang membawanya kepada kelepasan, dan
percaya setelah menyerahkan diri kepada jemaat sebagai jalan yang dilaluinya. Sila
yaitu usaha untuk mencapai moral yang tinggi.
2. Maksud yang benar (Samma sankappa), merupakan hasil “percaya yang benar” yakin
bahwa jalan petunjuka budha adalah jalan yang benar
3. Kata-kata yang benar (Samma vaca), maksudnya orang harus menjauhkan diri dari
kebohongan dan membicarakan kejahatan orang lain, mengucapkan kata-kata yang
kasar, serta melakukan percakapan yang tidak senonoh.
4. Perbuatan yang benar (Samma kammanta), maksudnya bahwa dalam segala perbuatan
orang tak boleh mencari keuntungan sendiri.
5. Hidup yang benar (Samma ajiva), maksudnya secara lahir dan batin orang harus
murni atau bebas dari penipuan diri
6. Usaha yang benar (Samma vayama), maksudnya seperti pengawasan hawa nafsu agar
jangan sampai terjadi tabiat-tabiat yang jahat.
7. Ingatan yang benar (Samma sati), maksudnya pengawasan akal, rencana atau emosi
yang merusak kesehatan moral
8. Semadi yang benar (Samma samadhi)

Semadi itu sendiri terbagi menjadi 2 bagian yaitu persiapan atau upcara semadi dan
semadinya sendiri. Persiapan atau upacara semadi ini maksudnya kita harus merenungi
kehidupan dalam agamannya seperti 7 jalan kebenaran yang dibahas tadi dengan empat
bhawana,yaitu: metta (persahabatan yang universal), karuna (belas kasih yang universal),
mudita (kesenangan dalam keuntungan dan akan segala sesuatu), dan upakkha (tidak
tergerak oleh apa saja yang menguntungkan diri sendiri, teman, musuh dan sebagainya.
Sesudah merenungkan hal-hal tersebut barulah masuk kedalam semadi yang sebenarnya
dalam 4 tingkatan yaitu: mengerti lahir dan batinnya, mendapatkan damai batiniahnya,
menghilangkan kegirangannya sehingga menjadi orang yang tenang, sampai akhirnya sukha
dan dukha lenyap dari semuanya, dan rasa hatinya disudikan. Dengan demikianlah orang
sampai pada kelepasan dari penderitaan.

Secara umum sama dengan aliran agama Buddha lainnya, Theravada mengajarkan mengenai
pembebasan akan dukkha (penderitaan) yang ditempuh dengan menjalankan sila (kemoralan),
samadhi (konsentrasi) dan panna (kebijaksanaan).
Agama Buddha Theravada hanya mengakui Buddha Gautama sebagai Buddha sejarah yang
hidup pada masa sekarang. Meskipun demikian Theravada mengakui pernah ada dan akan
muncul Buddha-Buddha lainnya.

Dalam Theravada terdapat 2 jalan yang dapat ditempuh untuk mencapai Pencerahan
Sempurna yaitu Jalan Arahat (Arahatship) dan Jalan Kebuddhaan (Buddhahood).

Hari Raya
Terdapat empat hari raya besar dalam Agama Buddha. Namun satu-satunya yang dikenal luas
masyarakat adalah Hari Raya Trisuci Waisak, sekaligus satu-satunya hari raya umat Buddha
yang dijadikan hari libur nasional Indonesia setiap tahunnya.

Waisak

Penganut Buddha merayakan Hari Waisak yang merupakan peringatan 3 peristiwa. Yaitu,
hari kelahiran Pangeran Siddharta (nama sebelum menjadi Buddha), hari pencapaian
Penerangan Sempurna Pertapa Gautama, dan hari Sang Buddha wafat atau mencapai
Nibbana/Nirwana. Hari Waisak juga dikenal dengan nama Visakah Puja atau Buddha
Purnima di India, Vesak di Malaysia dan Singapura, Visakha Bucha di Thailand, dan Vesak
di Sri Lanka. Nama ini diambil dari bahasa Pali "Wesakha", yang pada gilirannya juga terkait
dengan "Waishakha" dari bahasa Sanskerta

Kathina

Hari raya Kathina merupakan upacara persembahan jubah kepada Sangha setelah menjalani
Vassa. Jadi setelah masa Vassa berakhir, umat Buddha memasuki masa Kathina atau bulan
Kathina. Dalam kesempatan tersebut, selain memberikan persembahan jubah Kathina, umat
Buddha juga berdana kebutuhan pokok para Bhikkhu, perlengkapan vihara, dan berdana
untuk perkembangan dan kemajuan agama Buddha.

Asadha

Kebaktian untuk memperingati Hari besar Asadha disebut Asadha Puja / Asalha Puja. Hari
raya Asadha, diperingati 2 (dua) bulan setelah Hari Raya Waisak, guna memperingati
peristiwa dimana Buddha membabarkan Dharma untuk pertama kalinya kepada 5 orang
pertapa (Panca Vagiya) di Taman Rusa Isipatana, pada tahun 588 Sebelum Masehi. Kelima
pertapa tersebut adalah Kondanna, Bhadiya, Vappa, Mahanama dan Asajji, dan sesudah
mendengarkan khotbah Dharma, mereka mencapai arahat. Lima orang pertapa, bekas teman
berjuang Buddha dalam bertapa menyiksa diri di hutan Uruvela merupakan orang-orang yang
paling berbahagia, karena mereka mempunyai kesempatan mendengarkan Dhamma untuk
pertama kalinya. Selanjutnya, bersama dengan Panca Vagghiya Bhikkhu tersebut, Buddha
membentuk Arya Sangha Bhikkhu(Persaudaraan Para Bhikkhu Suci) yang pertama (tahun
588 Sebelum Masehi ). Dengan terbentuknya Sangha, maka Tiratana (Triratna) menjadi
lengkap. Sebelumnya, baru ada Buddha dan Dhamma (yang ditemukan oleh Buddha).

Tiratana atau Triratna berarti Tiga Mustika, terdiri atas Buddha, Dhamma dan Sangha.
Tiratana merupakan pelindung umat Buddha. Setiap umat Buddha berlindung kepada
Tiratana dengan memanjatkan paritta Tisarana ( Trisarana ). Umat Buddha berlindung kepada
Buddha berarti umat Buddha memilih Buddha sebagai guru dan teladannya. Umat Buddha
berlindung kepada Dhamma berarti umat Buddha yakin bahwa Dhamma mengandung
kebenaran yang bila dilaksanakan akan mencapai akhir dari dukkha. Umat Buddha
berlindung kepada Sangha berarti umat Buddha yakin bahwa Sangha merupakan pewaris dan
pengamal Dhamma yang patut dihormati.

Khotbah pertama yang disampaikan oleh Buddha pada hari suci Asadha ini dikenal dengan
nama Dhamma Cakka Pavattana Sutta, yang berarti Khotbah Pemutaran Roda Dhamma.
Dalam Khotbah tersebut, Buddha mengajarkan mengenai Empat Kebenaran Mulia( Cattari
Ariya Saccani ) yang menjadi landasan pokok Buddha Dhamma.

Magha Puja

Hari Besar Magha Puja memperingati disabdakannya Ovadha Patimokha, Inti Agama
Buddha dan Etika Pokok para Bhikkhu. Sabda Sang Buddha di hadapan 1.250 Arahat yang
kesemuanya arahat tersebut ditasbihkan sendiri oleh Sang Buddha (Ehi Bhikkhu), yang
kehadirannya itu tanpa diundang dan tanpa ada perjanjian satu dengan yang lain terlebih
dahulu, Sabda Sang Buddha bertempat di Vihara Veluvana, Rajagaha. Tempat ibadah agama
Buddha disebut Vihara.

Penyebaran di Asia dan Indonesia


Agama Buddha mulai berkembang di India, yaitu tempat dimana Buddha Gautama
mengajarkan ajarannya. Setelah wafatnya Buddha Gautama, ajaran tersebut tidak lenyap
begitu saja, melainkan disebarkan oleh para pemuka agama sehingga bertahan sampai
sekarang di berbagai belahan dunia, khususnya di Asia.

Penyebaran di India dan Asia Tengah

Dimulai dari India, tempat dimana Buddha Gautama lahir dan wafat. 100 tahun setelah
Buddha mencapai Nirwana, ajaran Buddha Gautama mulai memudar sehingga para biksu
disana memutuskan untuk mulai melestarikannya agar tetap hidup. Hal pertama yang
dilakukan adalah dengan membuat Dharma atau pengajaran. Di India jugalah tempat dimana
mulai terbentuknya aliran Mahayana dan Theravada akibat perselisihan antara kelompok
biarawan dan para kaum tua.Theravada umumnya mengajarkan bahwa tujuan tertinggi adalah
menjadi arahat, sedangkan Mahayana mengajarkan bahwa tujuan yang paling berharga
adalah dengan mencapai Kebuddhaan. Selain melalui kaum biarawan,agama Buddha juga
disebarkan oleh raja-raja besar di India seperti Raja Ashoka. Ia mengajarkan kepada
rakyatnya untuk tidak berpikiran jahat seperti serakah dan mudah marah. Ia menanamkan
nilai-nilai moral, seperti menghargai kebenaran, cinta kasih dan amal. Ashoka juga mengirim
misionaris Buddha keberbagai negara tetangga, termasuk ke Sri Lanka dimana mereka
diterima baik sehingga Sri Lanka menjadi basis agama Buddha.

Penyebaran di Asia Timur

Selama abad 3 SM, Raja Asoka mengirimkan misionaris ke barat laut India yaitu Pakistan
dan Afganistan. Misi ini mencapai sukses besar karena kawasan ini segera menjadi pusat
pembelajaran agama Buddha yang memiliki banyak biksu terkemuka dan sarjana. Ketika para
pedagang Asia Tengah datang ke wilayah ini untuk berdagang, mereka belajar tentang
Buddhisme dan menerimanya sebagai agama mereka. Dengan dukungan dari pedagang, biara
gua banyak didirikan di sepanjang rute perdagangan di seluruh Asia Tengah. Pada abad 2
SM, beberapa kota Asia Tengah seperti Khotan, telah menjadi pusat penting bagi Buddhisme.
Melalui Jalan Sutera inilah, pertama kalinya orang Tiongkok (sekarang Cina) mengenal
agama Buddha dari orang-orang di Asia Tengah yang sudah beragama Buddha. Bentuk awal
penyebaran agama Buddha di Cina adalah dengan adanya penerjemah yang bertugas
menerjemahkan teks penting mengenai ajaran Buddha dari bahasa India ke bahasa Cina kala
itu. Selain itu, juga lahirnya berbagai karya seni dan pahat dimana patung-patung Buddha
dibuat. Bentuk perkembangan lainnya adalah dengan dibangunnya sekolah ajaran Buddha di
Tiongkok yang mencakup seni, patung, arsitektur dan filsafat waktu itu. Ada pula biarawan
Tiongkok yang pergi ke Semenanjung Korea untuk memperkenalkan agama Buddha kepada
kerajaan-kerajaan yang ada di Korea pada waktu itu. Sehingga pada abad ke-6 dan abad ke-7,
agama Buddha telah berkembang di bawah kerajaan tersebut. Selain di Korea, Buddhisme
juga berkembang di kepulauan Jepang.

Penyebaran di Asia Tenggara

Pada awal era masehi, orang-orang di berbagai belahan Asia Tenggara datang untuk
mengetahui ajaran Buddha sebagai hasil dari meningkatnya hubungan dengan para pedagang
India yang datang ke wilayah tersebut untuk berdagang. Pedagang ini tidak hanya berdagang
di Asia Tenggara, tetapi juga membawa agama mereka dan budaya dengan mereka. Di bawah
pengaruh mereka, orang-orang setempat mulai mengenal agama Buddha, tapi tetap
mempertahankan keyakinan lama dan adat istiadat mereka. Sejak masuk di semenanjung
Indocina (sekarang bagian Asia Tenggara), Buddhisme mulai masuk di Birma, Siam
(sekarang Thailand), Vietnam, semenanjung Malaya (sekarang Malaysia Barat) dan
kepulauan nusantara (sekarang Indonesia).

Penyebaran di Nusantara

Candi Borobudur, monumen Dinasti Syailendra yang dibangun di Magelang, Jawa Tengah.

Pada akhir abad ke-5, seorang biksu Buddha dari India mendarat di sebuah kerajaan di Pulau
Jawa, tepatnya di Jawa Tengah sekarang. Pada akhir abad ke-7, I Tsing, seorang peziarah
Buddha dari Tiongkok, berkunjung ke Pulau Sumatera (kala itu disebut Swarnabhumi), yang
kala itu merupakan bagian dari kerajaan Sriwijaya. Ia menemukan bahwa Buddhisme
diterima secara luas oleh rakyat, dan ibukota Sriwijaya (sekarang Palembang), merupakan
pusat penting untuk pembelajaran Buddhisme (kala itu Buddha Vajrayana). I Tsing belajar di
Sriwijaya selama beberapa waktu sebelum melanjutkan perjalanannya ke India.

Pada pertengahan abad ke-8, Jawa Tengah berada di bawah kekuasaan raja-raja Dinasti
Syailendra yang merupakan penganut Buddhisme. Mereka membangun berbagai monumen
Buddha di Jawa, yang paling terkenal yaitu Candi Borobudur. Monumen ini selesai di bagian
awal abad ke-9.

Di pertengahan abad ke-9, Sriwijaya berada di puncak kejayaan dalam kekayaan dan
kekuasaan. Pada saat itu, kerajaan Sriwijaya telah menguasai Pulau Sumatera, Pulau Jawa
dan Semenanjung Malaya.

Akhir zaman kerajaan Hindu-Buddha

Pada akhir abad ke-13 seiring berkembang pesatnya pengaruh Islam dari Timur Tengah,
kerajaan-kerajaan Islam mulai berdiri di Sumatera, dan agama Islam segera menyebar ke
Jawa dan Semenanjung Malaya lewat penaklukan dan penyebaran sistematis oleh
sekelompok ulama yang dikenal dengan sebutan Wali Sanga. Akibatnya Buddhisme
mengalami penurunan popularitas dan pada akhir abad ke-15 Islam adalah agama yang
dominan di nusantara dan Semenanjung Malaya. Buddhisme diperkenalkan kembali ke
nusantara hanya pada abad ke-19, dengan kedatangan pedagang dan orang-orang Tiongkok,
Srilanka dan imigran Buddhis lainnya.

Lihat pula
 Agama
 Buddha
 Ajaran Buddha Vajrayana
 Gautama Buddha / Siddhartha Gautama
 Agama Hindu dan Buddha dari A - Z
 Amitabha
 Garuda
 Bahasa Palguna - Palgunadi
 Sejarah Agama Buddha
 Vihara
 Buddha Maitreya I Kuan Tao

Garis Besar - Buddhisme

Garis waktu · Portal · Kategori · Glossarium · Indeks

Tiga Mustika (Buddha • Dhamma • Sangha) • Empat Kebenaran Mulia •


Dasar
Delapan Jalan Utama • Nirwana • Jalan Tengah

Tiga Corak Umum (Ketidak-kekalan • Penderitaan • Tanpa inti) • Samsara •


Ajaran Inti Kelahiran Kembali • Sunyata • Paticcasamuppada • Kamma • Sepuluh
Belenggu

Tokoh
Buddha Gautama • Siswa Utama (Sariputta • Mahamoggallana) • Keluarga
Penting

Tingkat Buddha • Bodhisatwa • Empat tingkat pencerahan (Sotapanna •


Pencerahan Sakadagami • Anagami • Arahat) • Meditasi

Asia Tenggara • Asia Timur • Tibet • India dan Asia Tengah • Indonesia •
Wilayah
Barat

Sekte Theravada • Mahayana (Zen) • Vajrayana • Bön • Sekte Awal (Buddhisme)

Sutra Tipiṭaka (Vinaya Pitaka • Sutta Pitaka • Abhidhamma Pitaka)

Sejarah Garis waktu • Sidang agung

Daftar Buddha • Duapuluh delapan Buddha • Bodhisattva • Sutta • Kuil


Empat Kebenaran Mulia
Empat Kebenaran Mulia (Pali : cattāri ariyasaccāni) Bagian dari serial
adalah kebenaran absolut atau mutlak yang berlaku bagi Agama Buddha
siapa saja tanpa membeda-bedakan suku, ras, budaya,
maupun agama. Mengakui atau tidak mengakui, suka
atau tidak suka, setiap manusia mengalami dan diliputi
oleh hukum kebenaran ini.

Empat Kebenaran Mulia ditemukan oleh Pertapa


Siddhartha yang bermeditasi di bawah Pohon Bodhi Sejarah
hingga memperoleh Penerangan Sempurna dan menjadi Garis waktu
Buddha. Empat Kebenaran Mulia yang ditemukan itu Dewan-dewan Buddhis
diajarkan oleh Buddha Gotama kepada umat manusia di Konsep ajaran agama Buddha
Bumi ini. Muncul ataupun tidak muncul seorang Buddha Empat Kesunyataan Mulia
Delapan Jalan Utama
di dunia ini, kebenaran itu akan tetap ada dan berlaku Pancasila · Tuhan
secara universal. Nirvana · Tri Ratna
Ajaran inti
Empat Kebenaran itu adalah: Tiga Corak Umum
Samsara · Kelahiran kembali · Sunyata
1. Kesunyataan tentang adanya Dukkha (Dukkha) Paticcasamuppada · Karma
2. Kesunyataan tentang sebab Dukkha (Dukkha Tokoh penting
Siddharta Gautama
Samudaya)
Siswa utama · Keluarga
3. Kesunyataan tentang lenyapnya Dukkha (Dukkha
Tingkat-tingkat Pencerahan
Niroda) Buddha · Bodhisattva
4. Kesunyataan tentang jalan berunsur 8 menuju Empat Tingkat Pencerahan
akhir Dukkha (Dukkha Nirodha Gamini Patipada Meditasi
Magga) Wilayah agama Buddha
Asia Tenggara · Asia Timur
Tibet · India dan Asia Tengah
Daftar isi Indonesia · Barat
Sekte-sekte agama Buddha
 1 Dukkha Theravada · Mahayana
Vajrayana · Sekte Awal
 2 Dukkha Samudaya
Kitab Suci
 3 Dukkha Niroda
Sutta · Vinaya · Abdhidahamma
 4 Dukkha Nirodha Gamini Patipada Magga
 5 Refrensi

Dukkha
Berbagai bentuk penderitaan yang ada di dunia ini dapat dirangkum ke dalam tiga bagian
utama atau kategori, yaitu:

1. Penderitaan Biasa (Dukkha-Dukkha), misalnya sakit flu, sakit perut, sakit gigi, dan
sebagainya.
2. Penderitaan karena Perubahan (Viparinama-Dukkha), misalnya berpisah dengan yang
dicintai, berkumpul dengan yang dibenci, tidak tercapai apa yang diinginkan, sedih,
ratap tangis, putus asa, dan sebagainya.
3. Penderitaan karena memiliki Badan Jasmani (Sankhara-Dukkha), yaitu penderitaan
karena kita lahir sebagai manusia, sehingga bisa mengalami sakit flu, sakit gigi, sedih,
kecewa, dan sebagainya.
Dukkha Samudaya
Ketiga macam penderitaan di atas tentu tidak muncul begitu saja, tetapi karena ada sebab
yang mendahului, BUKAN asal mula. Karena disebut dengan SEBAB, maka hal itu tidak
dapat diketahui awal dan akhirnya. Sebab penderitaan itu adalah karena manusia diliputi
Keserakahan, Kebencian dan Kegelapan Batin, sehingga mengakibatkan kelahiran yang
berulang-ulang dari masa ke masa dari satu alam ke alam berikutnya.

Manusia banyak yang tidak menyadari bahwa ada kebebasan dari semua bentuk penderitaan
yang dapat dicapai ketika masih hidup. Mereka kebanyakan melekat pada kesenangan-
kesenangan nafsu indera, menghancurkan kehidupan makhluk lain, menganut pandangan
salah yang menyesatkan banyak orang dan menjanjikan kebahagiaan semu dan sementara,
hidupnya tidak diarahkan dengan baik, tidak membuka diri untuk belajar lebih dalam tentang
kebenaran universal, menjadi orang dungu yang hanya tahu tapi tidak mempraktikkan apa
yang ia ketahui, menjadi orang bodoh yang tidak mampu membedakan kebaikan dan
kejahatan. Inilah sebab penderitaan yang menyelimuti kebanyakan umat manusia, yaitu Nafsu
yang tiada henti (Tanha), dan Avijja (kebodohan batin) yang menjadi sebab kelahiran
berulang-ulang bagi dirinya.

Dukkha Niroda
Sebagaimana kesakitan akan sembuh manakala sebabnya telah diketahui dan diberikan obat
yang tepat, demikian pula penderitaan seseorang juga dapat dihentikan dengan
mempraktikkan cara-cara yang benar dan berlaku secara universal. Kebahagiaan akan dicapai
manakala ia terbebas dari penderitaan itu. Kebahagiaan ini adalah kebahagiaan sejati, di mana
tidak akan diketahui ke mana perginya seseorang yang telah bebas dari derita batin dan
jasmani. Inilah kebahagiaan Nibbana. Kebahagiaan yang dapat dicapai BUKAN setelah
meninggal dunia saja, tetapi juga ketika masih hidup di dunia ini.

Nibbana bukanlah suatu tempat, melainkan keadaan di mana seseorang mempunyai pikiran
yang sangat jernih yang telah terbebas dari sifat serakah, benci, dan gelap batin. Ia dapat
mencapainya ketika masih memiliki badan jasmani. Sebagaimana perjuangan Pangeran
Siddhartha untuk mencari jalan keluar dari fenomena usia tua, sakit dan kematian hingga
menjadi Buddha, maka seperti itulah seseorang dengan sekuat tenaganya sendiri berusaha
mengikis habis sifat-sifat jahat yang ada dalam dirinya, mengikis habis ego dalam dirinya,
mengikis habis nafsu-nafsu indera, dan memunculkan kebijaksanaan paling tinggi dalam
kehidupannya dan menjadikan dirinya sendiri sebagai Orang Suci meskipun masih bergaul
dengan banyak orang dan berpenghidupan di masyarakat luas. Kelak ketika ia meninggal
dunia, maka tidak akan ada lagi orang yang mengetahui ke mana ia pergi, karena Nibbana
bukanlah suatu tempat. Sebagaimana api itu ada, namun tidak seorang pun yang dapat
mengetahui ke mana perginya api setelah padam.

Jika diibaratkan sebuah lilin yang menyala, apinya adalah kebencian, keserakahan, dan
kegelapan batin dan batang lilin adalah badan jasmani, maka ketika nyala lilin padam
bersamaan dengan habisnya batang lilin yang terbakar, saat itulah fenomena-fenomena
selanjutnya dari lilin tersebut tidak dapat diketahui oleh siapa pun.

Inilah gambaran Nibbana secara sederhana.

Jadi sangat mungkin Kebahagiaan Sejati dapat dicapai bukan setelah meninggal dunia, tetapi
juga ketika masih hidup.
Dukkha Nirodha Gamini Patipada Magga
Cara melenyapkan Dukkha adalah dengan memiliki 8 unsur berikut (disebut juga Jalan Mulia
Berunsur Delapan):

 Kebijaksanaan (Pali:Pañña ; Sanskerta:prajñā)

1. Pengertian Benar (sammä-ditthi)


2. Pikiran Benar (sammä-sankappa)

 Kemoralan (Pali: Sīla)

3. Ucapan Benar (sammä-väcä)


4. Perbuatan Benar (sammä-kammanta)
5. Pencaharian Benar (sammä-ajiva)

 Konsentrasi (Pali: Samädhi)

6. Daya-upaya Benar (sammä-väyäma)


7. Perhatian Benar (sammä-sati)
8. Konsentrasi Benar (sammä-samädhi)
[1]

Refrensi
1. ^ Sutrisno, SJ, FX. Mudji; Jeff Grubb, David Yu (1993). Buddhisme : Pengaruhnya
dalam abad modern. Kanisus. ISBN 979-413-985-8.

Asoka

Maharaja Asoka

Asoka yang Agung (juga Ashoka, Aśoka, dilafazkan sebagai Asyoka) adalah penguasa
Kekaisaran Maurya dari 273 SM sampai 232 SM. Seorang penganut agama Buddha, Asoka
menguasai sebagian besar anak benua India, dari apa yang sekarang disebut Afganistan
sampai Bangladesh dan di selatan sampai sejauh Mysore.
Nama "Asoka" berarti 'tanpa duka' dalam bahasa Sanskerta (a – tanpa, soka – duka). Asoka
adalah pemimpin pertama Bharata (India) Kuno, setelah para pemimpin Mahabharata yang
termasyhur, yang menyatukan wilayah yang sangat luas ini di bawah kekaisarannya, yang
bahkan melampaui batas-batas wilayah kedaulatan negara India dewasa ini.

Sang penulis Britania H. G. Wells menulis tentang Asoka: "Dalam sejarah dunia, ada ribuan
raja dan kaisar yang menyebut diri mereka sendiri ‘Yang Agung’, ‘Yang Mulia’ dan ‘Yang
Sangat Mulia’ dan sebagainya. Mereka bersinar selama suatu waktu singkat, dan kemudian
cepat menghilang. Tetapi Asoka tetap bersinar dan bersinar cemerlang seperti sebuah bintang
cemerlang bahkan sampai hari ini" (Aslinya dalam bahasa Inggris: "In the history of the
world there have been thousands of kings and emperors who called themselves 'Their
Highnesses', 'Their Majesties' and 'Their Exalted Majesties' and so on. They shone for a brief
moment, and as quickly disappeared. But Ashoka shines and shines brightly like a bright star,
even unto this day").

Daftar isi
 1 Kehidupan awal
 2 Jalan menuju kekuasaan
 3 Penaklukkan Kalingga
 4 Asoka masuk Buddha
 5 Kematian dan warisannya

Kehidupan awal
Asoka adalah putra maharaja Maurya, maharaja Bindusara dari seorang selir yang
pangkatnya agak rendah dan bernama Dharma. Asoka memiliki beberapa kakak dan hanya
satu adik, Witthasoka. Karena kepandaian yang meneladani dan kemampuannya berperang,
ia dikatakan merupakan cucu kesayangan kakeknya, maharaja Candragupta Maurya. Maka
seperti diceritakan dalam bentuk legenda, ketika Candragupta Maurya meninggalkan
kerajaannya untuk hidup sebagai seorang Jain, ia membuang pedangnya. Asoka menemukan
pedangnya dan menyimpannya.

Jalan menuju kekuasaan


Maka sementara ia berkembang menjadi seorang prajurit ulung yang sempurna dan seorang
negarawan lihai, Asoka memimpin beberapa regimen tentara Maurya. Popularitasnya yang
naik di seluruh wilayah kekaisaran membuat kakak-kakaknya menjadi cemburu karena
mereka cemas ia bisa dipilih Bindusara menjadi maharaja selanjutnya. Kakaknya yang tertua,
pangeran Susima, putra mahkota pertama, membujuk Bindusara untuk mengirim Asoka
mengatasi sebuah pemberontakan di kota Taxila, di provinsi barat laut Sindhu, di mana
pangeran Susima adalah gubernurnya. Taxila adalah sebuah daerah yang bergejolak karena
penduduknya adalah sukubangsa Yunani-India yang suka berperang dan juga karena
pemerintahan kakaknya, pangeran Susima kacau. Oleh karena itu dalam daerah ini banyak
terbentuk milisi-milisi yang mengacau keamanan. Asoka setuju dan bertolak ke daerah yang
sedang dilanda huru-hara. Maka ketika berita bahwa Asoka akan datang menjenguk mereka
dengan pasukannya, ia disambut dengan hormat oleh para milisi yang memberontak dan
pemberontakan bisa diakhiri tanpa pertumpahan darah. (Provinsi ini di kemudian hari
memberontak lagi ketika Asoka memerintah, namun kemudian ditumpas dengan tangan besi).

Keberhasilan Asoka membuat kakak-kakaknya semakin cemas akan maksudnya menjadi


maharaja penerus, maka hasutan-hasutan Susima kepada Bindusara membuatnya membuang
Asoka. Asoka kemudian pergi ke Kalinga dan menyembunyikan jatidirinya. Di sana ia
bertemu dengan seorang nelayan wanita bernama Karubaki, dan ia jatuh cinta. Prasasti-
prasasti yang baru ditemukan menunjukkan bahwa ia kelak menjadi permaisuri selirnya yang
kedua atau ketiga.

Sementara itu, ada sebuah pemberontakan lagi, kali ini di Ujjayani (Ujjain). Maharaja
Bindusara mengundang Asoka kembali setelah dibuang selama dua tahun. Asoka pergi ke
Ujjayani dan pada pertempuran di sana terluka, tetapi para hulubalangnya berhasil menumpas
pemberontakan. Asoka kemudian diobati secara diam-diam sehingga para pengikut setia
pangeran Susima tidak bisa melukainya. Ia diurusi oleh para bhiksu dan bhiksuni beragama
Buddha. Di sinilah ia pertama kalinya berkenalan dengan ajaran Buddha, dan di sini pula ia
berjumpa dengan Dewi, yang merupakan perawat pribadinya dan putri seorang saudagar
bernama Widisha. Maka setelah pulih, ia menikahinya. Hal ini tidak bisa diterima oleh
Bindusara bahwa salah seorang putranya menikah dengan seorang penganut Buddha, maka
beliau tidak memperbolehkannya tinggal di Pataliputra, tetapi mengirimnya kembali ke
Ujjayani dan membuat menjadi seorang gubernur.

Tahun selanjutnya berjalan cukup tenang untuknya dan Dewi akan melahirkan putranya yang
pertama. Sementara itu maharaja Bindusara mangkat. Sementara berita putra mahkota yang
belum lahir menyebar, Pangeran Susima berniat untuk membunuhnya; namun si pembunuh
justru membunuh ibunya. Menurut legenda, dalam keadaan murka, pangeran Asoka
menyerang Pataliputra (sekarang Patna), dan memenggal kepala kakak-kakaknya semua
termasuk Susima, dan membuangnya di sebuah sumur di Pataliputra. Pada saat tersebut
banyak orang yang menyebutnya Canda Asoka yang artinya adalah Asoka si pembunuh dan
tak kenal kasih.

Sementara Asoka naik takhta, ia memperluas wilayah kekaisarannya dalam kurun waktu
delapan tahun kemudian dari perbatasan daerah yang sekarang disebut Bangladesh dan
Assam di India di timur sampai daerah-daerah di Iran dan Afganistan di barat; dari Palmir
Knots sampai hampir di ujung jazirah India di sebelah selatan India.

Penaklukkan Kalingga
Sementara tahap-tahap awal kepemimpinan Asoka terbukti cukup haus darah, ia kemudian
menjadi pengikut ajaran Buddha setelah menaklukkan Kalingga, daerah yang sekarang
adalah negeri bagian India Orissa. Kalingga adalah sebuah negeri yang bangga akan
kemerdekaan dan demokrasinya; dengan demokrasi monarki dan parlementernya, negeri ini
bisa dikatakan sebuah pengecualian di Bharata Kuna, karena di sana ada konsep Rajadharma,
yang berarti kewajiban para pemimpin, yang secara dasar bersatu-padu dengan konsep
keberanian dan Ksatriyadharma.

Asal mula Perang Kalingga (265 SM atau 263 SM) tidak jelas. Salah satu saudara Susima
kemungkinan melarikan diri ke Kalingga dan mendapat suaka secara resmi di sana. Hal ini
sangat membuat murka Asoka. Ia diberi saran oleh para menterinya menyerang Kalingga
untuk tindakan pengkhianatan ini. Asoka kemudian meminta Kalingga untuk tunduk kepada
kekuasaannya. Ketika mereka menolak diktatnya, Asoka mengirimkan salah seorang
panglima perangnya supaya mereka tunduk.

Sang panglima perang dan pasukannya kalah dan melarikan diri berkat kepandaian panglima
perang Kalingga. Asoka yang tercengang akan kekalahan ini, menyerang dengan sebuah
pasukan terbesar yang belum pernah ada dalam sejarah India sampai saat itu. Kalingga
melawan dengan sengit tetapi mereka bukan padanan pasukan perang Asoka yang sangat
kuat. Seluruh wilayah Kalingga dijarah dan dihancurkan: piagam-piagam Asoka di kemudian
hari menyebutkan bahwa di sisi Kalingga kurang lebih 100.000 jiwa tewas sedangkan jumlah
prajurit Asoka yang tewas kurang lebih 10.000. Ribuan pria dan wanita dibuang pula.

Asoka masuk Buddha


Menurut cerita legenda, satu hari setelah peperangan usai, Asoka menjelajah kota dan yang
bisa dilihat hanyalah rumah-rumah yang terbakar dan mayat-mayat yang bergelimpangan di
mana-mana. Hal ini membuatnya muak dan ia berteriak dengan kata-kata yang menjadi
termasyhur: "Apakah yang telah kuperbuat?" Kekejian penaklukan ini akhirnya membuatnya
memeluk agama Buddha dan ia memakai jabatannya untuk mempromosikan falsafah yang
masih relatif baru ini sampai dikenal di mana-mana, sejauh Roma dan Mesir. Sejak saat itu
Asoka, yang sebelumnya dikenal sebagai “Asoka yang kejam” (Canda Asoka) mulai dikenal
sebagai sang “Asoka yang Saleh” (Dharmâsoka).

Ia lalu mempromosikan aliran Buddha Wibhajyawada dan menyebarkannnya di dalam


wilayahnya dan di seluruh dunia yang dikenal mulai dari 250 SM. Maharaja Asoka bisa
dikatakan adalah yang pertama dengan serius mengusahakan pembentukan satuan politik
Buddha.

Dalam usahanya ini, ia dibantu oleh putranya Mahinda yang mulia dan putrinya Sanghamitta
(yang berarti “mitra Sangha”) dan yang membawa agama Buddha ke Sri Lanka. Asoka
membangun ribuan stupa dan vihara bagi penganut Buddha. Stupa-stupa di Sanchi sangat
termasyhur dan stupa bernama Sanchi Stupa I didirikan oleh Maharaja Asoka. Selama sisa
masa pemerintahannya, ia menganut kebijakan resmi anti-kekerasan ahingsa. Bahkan
penyembelihan dan penyiksaan sia-sia terhadap hewan pun dilarang. Margasatwa dilindungi
dengan undang-undang sang maharaja yang melarang pemburuan untuk olahraga dan
pengisian waktu luang. Pemburuan secara terbatas diperbolehkan untuk maksud konsumsi
namun Asoka juga mempromosikan konsep vegetarianisme. Asoka juga menaruh belas
kasihan kepada para narapidana di penjara. Mereka diperbolehkan mengambil cuti, sehari
dalam waktu setahun. Ia berusaja meningkatkan ambisi profesional rakyat jelata dengan
membangun pusat-pusat studi yang mungkin bisa disebut universitas. Ia juga mengupayakan
system irigasi bagi pertanian. Rakyatnya diperlakukan secara sama, apapun derajat, agama,
haluan politik, ras, sukubangsa dan kasta mereka. Kerajaan-kerajaan di sekeliling wilayahnya
yang sebenarnya mudah ditaklukkan ia buat sebagai sekutu yang terhormat.

Asoka juga dipercayai membangun rumah-sakit untuk hewan dan merenovasi jalan-jalan
utama yang menghubungkan daerah-daerah di India. Setelah perubahan dirinya, Asoka
dikenal sebagai Dhammashoka (bahasa Pali), artinya Asoka, penganut Dhamma, atau Asoka
yang Soleh. Bentuknya dalam bahasa Sanskerta adalah Dharmâsoka. Asoka kemudian
mendefiniskan prinsip-prinsip dasar dharma (dhamma) sebagai tindakan anti-kekerasan,
toleransi terhadap semua sekte atau aliran agama, dan segala pendapat, mematuhii orang tua,
menghormati para Brahmana, guru-guru agama dan pandita, baik hati terhadap kawan,
perlakuan manusiawi terahadap para pembantu, dan murah hati terhadap semua orang.
Prinsip-prinsip ini menyinggung haluan umum etika berkelakuan terhadap sesama di mana
tidak ada kelompok agama atau sosial yang bisa menentang.

Beberapa pengkritik perpendapat bahwa Asoka takut akan adanya lebih banyak peperangan.
Namun sebenarnya negara-negara tetangganya, termasuk kekaisaran Seleukus dan kerajaan-
kerajaan Baktria-Yunani yang didirikan oleh Diodotus I, tidak ada yang bisa menyamai
kekuatan Asoka. Asoka hidup pada masa yang sama dengan Antiochus I Soter dan
penerusnya Antiochus II Theos dari dinasti Seleukus seperti begitu pula Diodotus I dan
putranya Diodotus II dari kerajaan Baktria-Yunani. Jika prasasti-prasasti dan piagam-
piagamnya dipelajari dengan teliti, maka bisa disimpulkan bahwa ia mengenal Dunia
Helenistik tetapi tidak pernah kagum. Piagam-piagamnya yang membicarakan hubungan
persahabatan, memberikan Antiochus dari kekaisaran Seleukus dan Ptolemeus III dari Mesir.
Tetapi kemasyhuran kekaisaran Maurya sudah tersebar semenjak kakek Asoka, Candragupta
Maurya mengalahkan Seleucus Nicator, pendiri dinasti Seleukus.

Sumber banyak pengetahuan kita akan Asoka adalah prasasti-prasasti yang banyak
ditinggalkannya dan dipahatkannya di pilar-pilar dan batu-batu di seluruh wilayah
kekaisarannya. Maharaja Asoka juga dikenal sebagai Piyadasi (dalam bahasa Pali) atau
Priyadarsi (dalam bahasa Sanskerta) yang berarti "berparas baik" atau "dikaruniai Dewa-
Dewa dengan berkah baik". Semua prasastinya memiliki sentuhan kekaisaran dan
menunjukkan rasa kasih sesama yang mendalam; ia menyapa rakyatnya dengan kata "anak-
anakku". Prasasti-prasasti ini mempromosikan moral sesuai agama Buddha dan memberi
semangat pada tindakan non-kekerasan serta keteguhan dalam melaksanan Dharma
(kewajiban atau tindakan yang bajik). Prasasti-prasasti ini juga membicarakan ketenarannya
dan negara-negara taklukkan serta juga negara-negara tetangga yang berusaha
menghancurkannya. Informasi tentang peperangan Kalinga juga bisa didapatkan dan juga
tentang sekutu-sekutu Asoka. Lalu informasi mengenai pemerintahan sipil juga ada. Pilar-
pilar Asoka di Sarnath adalah peninggalan Asoka yang paling dikenal. Mereka dibuat dari
batu granit dan merekam kunjungan Asoka kepada maharaja Sarnath pada abad ke-3 SM.
Pilar ini memiliki pucuk berbentuk empat kepala singa yang berdiri membelakangi satu sama
lain. Lambang India modern adalah keempat singa ini. Singa selain melambangkan
kekuasaan Asoka, juga melambangkan sifat kerajaan sang Buddha (singa dianggap raja hutan
yang merajai semua margasatwa dan Buddha adalah seorang pangeran mahkota). Dalam
menerjamahkan teks-teks yang berada pada prasasti di pilar-pilar ini, para sejarawan bisa
mempelajari banyak tentang Kekaisaran Maurya. Namun sulit apakah yang tertulis di situ
benar semua atau tidak. Yang jelas ialah teks-teks ini menunjukkan kepada kita bagaimana
maharaja Asoka ingin dikenang.
Prasasti batu pertama Asoka di Girnar

Kata-kata Asoka sendiri seperti diketahui dari piagam-piagamnya adalah: "Semua orang
adalah anakku. Aku seperti ayah mereka. Seperti seorang ayah menginginkan kebaikan dan
kebahagian untuk anaknya, aku ingin supaya semua orang selalu bahagia." Edward D'Cruz
mentafsirkan dharma maharaja Ashoka sebagai "agama yang dipakai sebagai lambing dari
sebuah persatuan kekaisaran dan semuah semen perekat untuk mempersatupadukan unsure-
unsur heterogen dan berbeda-beda kekaisaran ini".

Lihat pula: Piagam-piagam Asoka

Kematian dan warisannya


Maharaja Asoka memerintah selama 41 tahun, dan setelah mangkatnya, dinasti Maurya
masih bertahan selama lebih dari 50 tahun. Asoka memiliki banyak selir dan anak, namun
nama-nama mereka tidaklah diketahui. Mahinda dan Sanghamitta adalah anak kembar yang
dilahirkan istri pertamanya, Dewi di kota Ujjayini. Ia mempercayai mereka untuk
menyebarkan agama Buddha di dunia yang dikenal dan tak dikenal. Mahinda dan
Sanghamitta pergi ke Sri Lanka dan memasukkan Raja, Ratu dan rakyatnya agama Buddha.
Mereka lalu berkeliling dunia sampai ke Mesir dunia Helenistik (Yunani). Sehingga mereka
tidak bisa melaksanakan kewajiban pemerintahan. Beberapa arsip langka membicarakan
penerus Asoka bernama Kunal, yang merupakan putra Asoka dari istri terakhirnya.

Masa kepemimpinan maharaja Asoka bisa saja mudah menghilang dalam sejarah, dengan
berselangnya abad, jika ia tidak meninggalkan arsip sejarah apa-apa. Kesaksian maharaja ini
ditemukan dalam bentuk pilar-pilar dan batu-batu karang besar yang dipahati secara megah
menjadi prasasti. Isinya adalah ajaran-ajaran dan tindakan-tindakan yang ingin ia sebar
luaskan. Selain itu Asoka juga mewariskan kita bahasa tertulis pertama di India setelah kota
kuna Harrapa. Namun berbeda dengan di Harrapa, teks-teks Asoka bisa kita pahami. Bahasa
yang dipakai Asoka dalam menuliskan teks-teks prasastinya adalah sebuah bentuk bahasa
rakyat atau bahasa Prakerta/Prakrit dan bukan bahasa Sanskerta.

Pada tahun 185 SM, kurang lebih 50 tahun setelah mangkatnya Asoka, penguasa Maurya
terakhir, Brhadrata, dibunuh secara keji oleh panglima perang Maurya, Pusyamitra Sunga,
saat ia sedang menginspeksi pasukannya. Pusyamitra Sunga lalu mendirikan dinasti Sunga
(185 SM-78 SM) dan hanya memerintah sebagian wilayah Kekaisaran Maurya yang telah
runtuh.
Baru hampir 2.000 tahun kemudian di bawah kepemimpinan Akbar yang Agung dan cicitnya
(buyutnya) Aurangzeb, sebuah bagian besar anak benua India yang pernah diperintah Asoka,
dipersatukan lagi di bawah satu kepemimpinan. Tetapi akhirnya, orang Inggris di bawah
Kekaisaran Britania Indialah yang menyatukan anak benua yang terpecah-belah ini menjadi
sebuah satuan politik dan merintis jalan menuju munculnya kembali negara Bharata modern
yang sembari memakai lambang Asoka, diilhami oleh ajarannya yang penuh dengan rasa
kepemimpinan kuat dan rasa kasih sesama.

Didahului oleh: Diteruskan oleh:


Dinasti Maurya
Bindusara Dasaratha
Daftar tokoh dengan gelar yang Agung

Sultan Agung · Ramkhamhaeng · Naresuan · Narai · Taksin · Buddha Yodfa


Chulaloke · Chulalongkorn · Bhumibol Adulyadej · Sejong yang Agung · Kangxi
Di Asia yang Agung · Asoka yang Agung · Kanishka · Mengrai · Akbar yang Agung · Yu
yang Agung · Parākramabāhu I · Raja Raja Kola I · Gwanggaeto yang Agung ·
Anawrahta · Bayinnaung

Konstantinus yang Agung · Alfred yang Agung · Pyotr I dari Rusia · Yekaterina II
dari Rusia · Friedrich Wilhelm dari Brandenburg · Friedrich II dari Prusia · Alfonso
III dari León · Henri IV dari Perancis · Herodes yang Agung · Kazimierz III dari
Polandia · Karel yang Agung · Tigranes yang Agung · Ştefan III dari Moldavia ·
Pietro III dari Aragon · Ivan III dari Rusia · João I dari Portugal · Pompeius ·
Di Eropa
Justinianus I · Knut yang Agung · Fernando I dari León dan Kastilia · Hugo yang
Agung · Antiochus III yang Agung · Llywelyn yang Agung · Lajos I dari Hongaria ·
Louis XIV dari Perancis · Theodosius I · Guillaume V, Adipati Aquitania · Bolesław
I dari Polandia · Sancho III dari Navarre · Theodoric yang Agung · Gustav II Adolf ·
Vytautas yang Agung · Rhodri yang Agung

Ramses yang Agung · Aleksander yang Agung · Koresh yang Agung · Darius I dari
Di Timur Persia · Ahasyweros I dari Persia · Abbas yang Agung · Reza Shah · Mubarak Al-
Tengah Sabah · Askia Mohammad I · Mithridates II dari Parthia · Nebukadnezar II dari
dan Afrika Babilonia · Sargon dari Akkadia · Shapur II · Timur yang Agung · Umar yang
Agung

Di Amerika Kamehameha I

Candi Plaosan
Salah satu candi Budha kembar utama Plaosan Lor, di Kecamatan Prambanan, Klaten, Jawa
Tengah dari dinasti Sailendra abad ke-9 zaman Kerajaan Mataram Kuno.

Candi Plaosan adalah sebutan untuk kompleks percandian yang terletak di Dukuh Plaosan,
Desa Bugisan, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Klaten, Provinsi Jawa Tengah, Indonesia.
Candi ini terletak kira-kira satu kilometer ke arah timur-laut dari Candi Sewu atau Candi
Prambanan. Adanya kemuncak stupa, arca Buddha, serta candi-candi perwara
(pendamping/kecil) yang berbentuk stupa menandakan bahwa candi-candi tersebut adalah
candi Buddha. Kompleks ini dibangun pada abad ke-9 oleh Raja Rakai Pikatan dan Sri
Kahulunan pada zaman Kerajaan Medang, atau juga dikenal dengan nama Kerajaan Mataram
Kuno.

Kompleks Candi Plaosan terdiri atas Candi Plaosan Lor dan Candi Plaosan Kidul.

Daftar isi
 1 Candi Plaosan Lor
 2 Candi Plaosan Kidul
 3 Lihat pula
 4 Lokasi
 5 Pranala Luar

Candi Plaosan Lor

Kompleks Candi Plaosan Lor yang berada di sebelah timur-laut dari candi Prambanan

Kompleks Candi Plaosan Lor memiliki dua candi utama. Candi yang terletak di sebelah kiri
(di sebelah utara) dinamakan Candi Induk Utara dengan relief yang menggambarkan tokoh-
tokoh wanita, dan candi yang terletak di sebelah kanan (selatan) dinamakan Candi Induk
Selatan dengan relief menggambarkan tokoh-tokoh laki-laki. Di bagian utara kompleks
terdapat masih selasar terbuka dengan beberapa arca buddhis. Kedua candi induk ini
dikelilingi oleh 116 stupa perwara serta 50 buah candi perwara, juga parit buatan.
Pada masing-masing candi induk terdapat 6 patung/arca Dhyani Boddhisatwa. Walaupun
candi ini adalah candi Buddha, tetapi gaya arsitekturnya merupakan perpaduan antara agama
Buddha dan Hindu.

Candi Induk Selatan Plaosan Lor dipugar pada tahun 1962 oleh Dinas Purbakala. Sementara
itu, Candi Induk Selatan dipugar pada tahun 1990-an oleh Suaka Peninggalan Sejarah dan
Purbakala Jawa Tengah.

Candi Plaosan Kidul


Berbeda dari Candi Plaosan Lor, Candi Plaosan Kidul belum diketahui memiliki candi induk.
Pada kompleks ini terdapat beberapa perwara berbentuk candi dan stupa. Sebagian di antara
candi perwara telah dipugar.

Lihat pula
 Candi Sewu
 Candi Prambanan

Lokasi
Dengan Wikimapia lokasi Candi Plaosan Lor adalah : [1], sedang lokasi Candi Plaosan Kidul
adalah : [2].

Candi Buddha di Indonesia

Batujaya · Borobudur · Candi Kalasan · Candi Mendut · Candi Pawon · Candi


Ngawen · Candi Plaosan · Candi Sari · Candi Lumbung · Candi Bubrah ·
Pulau Jawa Candi Sewu · Candi Sojiwan · Candi Banyunibo · Ratu Baka · Candi Brahu ·
Candi Jawi · Candi Jago · Candi Jabung · Candi Sumberawan · Candi
Bojongmenje · Candi Dawangsari · Candi Gampingan

Pulau
Candi Muara Takus · Muaro Jambi · Biaro Bahal · Candi Lesung Batu
Sumatra

Pulau
Candi Laras
Kalimantan
Agama Hindu
Agama Hindu (Sanskerta: Sanātana Dharma सनातन धर्म Artikel ini adalah bagian dari seri

"Kebenaran Abadi" [1]), dan Vaidika-Dharma Agama Hindu


("Pengetahuan Kebenaran") adalah sebuah agama yang
berasal dari anak benua India. Agama ini merupakan
lanjutan dari agama Weda (Brahmanisme) yang
merupakan kepercayaan bangsa Indo-Iran (Arya). Agama
ini diperkirakan muncul antara tahun 3102 SM sampai
Topik
1300 SM dan merupakan agama tertua di dunia yang
masih bertahan hingga kini.[2][3] Agama ini merupakan Mitologi · Kosmologi · Dewa-Dewi
agama ketiga terbesar di dunia setelah agama Kristen dan Sejarah
Islam dengan jumlah umat sebanyak hampir 1 miliar Sejarah agama Hindu ·
jiwa.[4] Sejarah agama Hindu di Nusantara
Lima keyakinan dasar
Penganut agama Hindu sebagian besar terdapat di anak Brahman · Atman · Karmaphala ·
benua India. Di sini terdapat sekitar 90% penganut agama Samsara · Moksa
ini. Agama ini pernah tersebar di Asia Tenggara sampai Filsafat
kira-kira abad ke-15, lebih tepatnya pada masa keruntuhan Samkhya · Yoga · Mimamsa ·
Majapahit. Mulai saat itu agama ini digantikan oleh Nyaya · Waisiseka · Wedanta
agama Islam dan juga Kristen. Pada masa sekarang, Susastra
mayoritas pemeluk agama Hindu di Indonesia adalah
Weda · Samhita · Brāhmana ·
masyarakat Bali, selain itu juga yang tersebar di pulau Aranyaka · Upanisad
Jawa,Lombok, Kalimantan (Suku Dayak Kaharingan),
Hari Raya
Sulawesi (Toraja dan Bugis - Sidrap).
Galungan · Kuningan · Saraswati ·
Pagerwesi · Nyepi · Siwaratri

Daftar isi
 1 Etimologi
 2 Keyakinan dalam Hindu
o 2.1 Widhi Tattwa
o 2.2 Atma Tattwa
o 2.3 Karmaphala
o 2.4 Punarbhawa
o 2.5 Mokhsa
 3 Konsep ketuhanan
o 3.1 Monoteisme
o 3.2 Panteisme
o 3.3 Ateisme
o 3.4 Konsep lainnya
 4 Pustaka suci
o 4.1 Weda
o 4.2 Bhagawadgita
o 4.3 Purana
o 4.4 Itihasa
o 4.5 Kitab lainnya
 5 Karakteristik
 6 Enam filsafat Hindu
 7 Konsep Hindu
o 7.1 Dewa-Dewi Hindu
o 7.2 Sistem Catur Warna (Golongan Masyarakat)
o 7.3 Pelaksanaan ritual (Yajña)
 8 Sekte (aliran) dalam Hindu
 9 Toleransi umat Hindu
 10 Catatan kaki
 11 Bacaan lebih lanjut
 12 Lihat pula
 13 Pranala luar

Etimologi
Dalam bahasa Persia, kata Hindu berakar dari kata Sindhu (Bahasa Sanskerta). [5] Dalam Reg
Weda, bangsa Arya menyebut wilayah mereka sebagai Sapta Sindhu (wilayah dengan tujuh
sungai di barat daya anak benua India, yang salah satu sungai tersebut bernama sungai Indus).
Hal ini mendekati dengan kata Hapta-Hendu yang termuat dalam Zend Avesta (Vendidad:
Fargard 1.18) — sastra suci dari kaum Zoroaster di Iran. Pada awalnya kata Hindu merujuk
pada masyarakat yang hidup di wilayah sungai Sindhu. Hindu sendiri sebenarnya baru
terbentuk setelah Masehi ketika beberapa kitab dari Weda digenapi oleh para brahmana. Pada
zaman munculnya agama Buddha, agama Hindu sama sekali belum muncul semuanya masih
mengenal sebagai ajaran Weda.

Keyakinan dalam Hindu


Hindu seringkali dianggap sebagai agama yang beraliran politeisme karena memuja banyak
Dewa, namun tidaklah sepenuhnya demikian. Dalam agama Hindu, Dewa bukanlah Tuhan
tersendiri. Menurut umat Hindu, Tuhan itu Maha Esa tiada duanya. Dalam salah satu ajaran
filsafat Hindu, Adwaita Wedanta menegaskan bahwa hanya ada satu kekuatan dan menjadi
sumber dari segala yang ada (Brahman), yang memanifestasikan diri-Nya kepada manusia
dalam beragam bentuk.

Dalam Agama Hindu ada lima keyakinan dan kepercayaan yang disebut dengan Pancasradha.
Pancasradha merupakan keyakinan dasar umat Hindu. Kelima keyakinan tersebut, yakni:

1. Widhi Tattwa - percaya kepada Tuhan Yang Maha Esa dan segala aspeknya
2. Atma Tattwa - percaya dengan adanya jiwa dalam setiap makhluk
3. Karmaphala Tattwa - percaya dengan adanya hukum sebab-akibat dalam setiap
perbuatan
4. Punarbhava Tattwa - percaya dengan adanya proses kelahiran kembali (reinkarnasi)
5. Moksa Tattwa - percaya bahwa kebahagiaan tertinggi merupakan tujuan akhir
manusia

Widhi Tattwa
Omkara. Aksara suci bagi umat Hindu yang melambangkan "Brahman" atau "Tuhan Sang
Pencipta".

Widhi Tattwa merupakan konsep kepercayaan terdapat Tuhan yang Maha Esa dalam
pandangan Hinduisme. Agama Hindu yang berlandaskan Dharma menekankan ajarannya
kepada umatnya agar meyakini dan mengakui keberadaan Tuhan yang Maha Esa. Dalam
filsafat Adwaita Wedanta dan dalam kitab Weda, Tuhan diyakini hanya satu namun orang
bijaksana menyebutnya dengan berbagai nama. Dalam agama Hindu, Tuhan disebut
Brahman. Filsafat tersebut tidak mengakui bahwa dewa-dewi merupakan Tuhan tersendiri
atau makhluk yang menyaingi derajat Tuhan[6].

Atma Tattwa

Atma tattwa merupakan kepercayaan bahwa terdapat jiwa dalam setiap makhluk hidup.
Dalam ajaran Hinduisme, jiwa yang terdapat dalam makhluk hidup merupakan percikan yang
berasal dari Tuhan dan disebut Atman. Jivatma bersifat abadi, namun karena terpengaruh
oleh badan manusia yang bersifat maya, maka Jiwatma tidak mengetahui asalnya yang
sesungguhnya. Keadaan itu disebut Awidya. Hal tersebut mengakibatkan Jiwatma mengalami
proses reinkarnasi berulang-ulang. Namun proses reinkarnasi tersebut dapat diakhiri apabila
Jivatma mencapai moksa[7].

Karmaphala

Agama Hindu mengenal hukum sebab-akibat yang disebut Karmaphala (karma = perbuatan;
phala = buah/hasil) yang menjadi salah satu keyakinan dasar. Dalam ajaran Karmaphala,
setiap perbuatan manusia pasti membuahkan hasil, baik atau buruk. Ajaran Karmaphala
sangat erat kaitannya dengan keyakinan tentang reinkarnasi, karena dalam ajaran
Karmaphala, keadaan manusia (baik suka maupun duka) disebabkan karena hasil perbuatan
manusia itu sendiri, baik yang ia lakukan pada saat ia menjalani hidup maupun apa yang ia
lakukan pada saat ia menjalani kehidupan sebelumnya. Dalam ajaran tersebut, bisa dikatakan
manusia menentukan nasib yang akan ia jalani sementara Tuhan yang menentukan kapan
hasilnya diberikan (baik semasa hidup maupun setelah reinkarnasi)[8].

Punarbhawa

Punarbhawa merupakan keyakinan bahwa manusia mengalami reinkarnasi. Dalam ajaran


Punarbhawa, reinkarnasi terjadi karena jiwa harus menanggung hasil perbuatan pada
kehidupannya yang terdahulu. Apabila manusia tidak sempat menikmati hasil perbuatannya
seumur hidup, maka mereka diberi kesempatan untuk menikmatinya pada kehidupan
selanjutnya. Maka dari itu, munculah proses reinkarnasi yang bertujuan agar jiwa dapat
menikmati hasil perbuatannya (baik atau buruk) yang belum sempat dinikmati. Proses
reinkarnasi diakhiri apabila seseorang mencapai kesadaran tertinggi (moksa).

Mokhsa
Varanasi di Sungai Gangga, sungai suci Hindu. Varanasi menarik ribuan umat Hindu setiap
tahun.

Dalam keyakinan umat Hindu, Moksa merupakan suatu keadaan di mana jiwa merasa sangat
tenang dan menikmati kebahagiaan yang sesungguhnya karena tidak terikat lagi oleh
berbagai macam nafsu maupun benda material. Pada saat mencapai keadaan Moksa, jiwa
terlepas dari siklus reinkarnasi sehingga jiwa tidak bisa lagi menikmati suka-duka di dunia.
Oleh karena itu, Moksa menjadi tujuan akhir yang ingin dicapai oleh umat Hindu.

Konsep ketuhanan
Salah satu bentuk penerapan monoteisme
Hindu di Indonesia adalah konsep
Padmasana, sebuah tempat sembahyang
Hindu untuk memuja Brahman atau "Tuhan
Sang Penguasa".

Seorang perempuan Hindu Bali sedang


menempatkan sesaji di tempat suci
keluarganya.

Kuil Hindu di caldeira Bromo, pegunungan


Tengger, Jawa Timur

Agama Hindu merupakan agama tertua di dunia dan rentang sejarahnya yang panjang
menunjukkan bahwa agama Hindu telah melewati segala paham ketuhanan yang pernah ada
di dunia.[9] Menurut penelitian yang dilakukan oleh para sarjana, dalam tubuh Agama Hindu
terdapat beberapa konsep ketuhanan, antara lain henoteisme, panteisme, monisme,
monoteisme, politeisme, dan bahkan ateisme.
Konsep ketuhanan yang paling banyak dipakai adalah monoteisme (terutama dalam Weda,
Agama Hindu Dharma dan Adwaita Wedanta), sedangkan konsep lainnya (ateisme,
panteisme, henoteisme, monisme, politeisme) kurang diketahui. Sebenarnya konsep
ketuhanan yang jamak tidak diakui oleh umat Hindu pada umumnya karena berdasarkan
pengamatan para sarjana yang meneliti agama Hindu tidak secara menyeluruh.

Monoteisme

Dalam agama Hindu pada umumnya, konsep yang dipakai adalah monoteisme. Konsep
tersebut dikenal sebagai filsafat Adwaita Wedanta yang berarti "tak ada duanya". Selayaknya
konsep ketuhanan dalam agama monoteistik lainnya, Adwaita Wedanta menganggap bahwa
Tuhan merupakan pusat segala kehidupan di alam semesta, dan dalam agama Hindu, Tuhan
dikenal dengan sebutan Brahman.

Dalam keyakinan umat Hindu, Brahman merupakan sesuatu yang tidak berawal namun juga
tidak berakhir. Brahman merupakan pencipta sekaligus pelebur alam semesta. Brahman
berada di mana-mana dan mengisi seluruh alam semesta. Brahman merupakan asal mula dari
segala sesuatu yang ada di dunia. Segala sesuatu yang ada di alam semesta tunduk kepada
Brahman tanpa kecuali. Dalam konsep tersebut, posisi para dewa disetarakan dengan
malaikat dan enggan untuk dipuja sebagai Tuhan tersendiri, melainkan dipuji atas jasa-
jasanya sebagai perantara Tuhan kepada umatnya.

Filsafat Adwaita Wedanta menganggap tidak ada yang setara dengan Brahman, Sang
pencipta alam semesta. Dalam keyakinan umat Hindu, Brahman hanya ada satu, tidak ada
duanya, namun orang-orang bijaksana menyebutnya dengan berbagai nama sesuai dengan
sifatnya yang maha kuasa. Nama-nama kebesaran Tuhan kemudian diwujudkan ke dalam
beragam bentuk Dewa-Dewi, seperti misalnya: Wisnu, Brahma, Siwa, Laksmi, Parwati,
Saraswati, dan lain-lain. Dalam Agama Hindu Dharma (khususnya di Bali), konsep Ida Sang
Hyang Widhi Wasa merupakan suatu bentuk monoteisme asli orang Bali.

Panteisme

Dalam salah satu Kitab Hindu yakni Upanishad, konsep yang ditekankan adalah panteisme.
Konsep tersebut menyatakan bahwa Tuhan tidak memiliki wujud tertentu maupun tempat
tinggal tertentu, melainkan Tuhan berada dan menyatu pada setiap ciptaannya, dan terdapat
dalam setiap benda apapun[10], ibarat garam pada air laut. Dalam agama Hindu, konsep
panteisme disebut dengan istilah Wyapi Wyapaka. Kitab Upanishad dari Agama Hindu
mengatakan bahwa Tuhan memenuhi alam semesta tanpa wujud tertentu, beliau tidak berada
di surga ataupun di dunia tertinggi namun berada pada setiap ciptaannya.

Ateisme

Agama Hindu diduga memiliki konsep ateisme (terdapat dalam ajaran Samkhya) yang
dianggap positif oleh para teolog/sarjana dari Barat. Samkhya merupakan ajaran filsafat
tertua dalam agama Hindu yang diduga menngandung sifat ateisme. Filsafat Samkhya
dianggap tidak pernah membicarakan Tuhan dan terciptanya dunia beserta isinya bukan
karena Tuhan, melainkan karena pertemuan Purusha dan Prakirti, asal mula segala sesuatu
yang tidak berasal dan segala penyebab namun tidak memiliki penyebab[11]. Oleh karena itu
menurut filsafat Samkhya, Tuhan tidak pernah campur tangan. Ajaran filsafat ateisme dalam
Hindu tersebut tidak ditemui dalam pelaksanaan Agama Hindu Dharma di Indonesia, namun
ajaran filsafat tersebut (Samkhya) merupakan ajaran filsafat tertua di India. Ajaran ateisme
dianggap sebagai salah satu sekte oleh umat Hindu Dharma dan tidak pernah diajarkan di
Indonesia.
Konsep lainnya

Di samping mengenal konsep monoteisme, panteisme, dan ateisme yang terkenal, para
sarjana mengungkapkan bahwa terdapat konsep henoteisme, politeisme, dan monisme dalam
ajaran agama Hindu yang luas. Ditinjau dari berbagai istilah itu, agama Hindu paling banyak
menjadi objek penelitian yang hasilnya tidak menggambarkan kesatuan pendapat para
Indolog sebagai akibat berbedanya sumber informasi.

Agama Hindu pada umumnya hanya mengakui sebuah konsep saja, yakni monoteisme.
Menurut pakar agama Hindu, konsep ketuhanan yang banyak terdapat dalam agama Hindu
hanyalah akibat dari sebuah pengamatan yang sama dari para sarjana dan tidak melihat tubuh
agama Hindu secara menyeluruh[12]. Seperti misalnya, agama Hindu dianggap memiliki
konsep politeisme namun konsep politeisme sangat tidak dianjurkan dalam Agama Hindu
Dharma dan bertentangan dengan ajaran dalam Weda.

Meskipun banyak pandangan dan konsep Ketuhanan yang diamati dalam Hindu, dan dengan
cara pelaksanaan yang berbeda-beda sebagaimana yang diajarkan dalam Catur Yoga, yaitu
empat jalan untuk mencapai Tuhan, maka semuanya diperbolehkan. Mereka berpegang teguh
kepada sloka yang mengatakan:


Jalan mana pun yang ditempuh manusia kepada-Ku, semuanya Aku terima
dan Aku beri anugerah setimpal sesuai dengan penyerahan diri mereka. Semua
orang mencariku dengan berbagai jalan, wahai putera Partha (Arjuna)[13] ”
Pustaka suci

Kuil Akshardham di New Delhi, India adalah terbesar di dunia candi Hindu

Ajaran agama dalam Hindu didasarkan pada kitab suci atau susastra suci keagamaan yang
disusun dalam masa yang amat panjang dan berabad-abad, yang mana di dalamnya memuat
nilai-nilai spiritual keagamaan berikut dengan tuntunan dalam kehidupan di jalan dharma. Di
antara susastra suci tersebut, Weda merupakan yang paling tua dan lengkap, yang diikuti
dengan Upanishad sebagai susastra dasar yang sangat penting dalam mempelajari filsafat
Hindu. Sastra lainnya yang menjadi landasan penting dalam ajaran Hindu adalah Tantra,
Agama dan Purana serta kedua Itihasa (epos), yaitu Ramayana dan Mahabharata.
Bhagawadgita adalah ajaran yang dimuat dalam Mahabharata, merupakan susastra yang
dipelajari secara luas, yang sering disebut sebagai ringkasan dari Weda.

Hindu meliputi banyak aspek keagamaan, tradisi, tuntunan hidup, serta aliran/sekte. Umat
Hindu meyakini akan kekuasaan Yang Maha Esa, yang disebut dengan Brahman dan memuja
Brahma, Wisnu atau Siwa sebagai perwujudan Brahman dalam menjalankan fungsi sebagai
pencipta, pemelihara dan pelebur alam semesta.
Secara umum, pustaka suci Hindu dibagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok kitab Sruti
dan kelompok kitab Smerti.

 Sruti berarti "yang didengar" atau wahyu. Yang tergolong kitab Sruti adalah kitab-
kitab yang ditulis berdasarkan wahyu Tuhan, seperti misalnya Weda, Upanishad, dan
Bhagawadgita. Dalam perkembangannya, Weda dan Upanishad terbagi lagi menjadi
bagian yang lebih kecil, seperti misalnya Regweda dan Isopanishad. Kitab Weda
berjumlah empat bagian sedangkan kitab Upanishad berjumlah sekitar 108 buah.

 Smerti berarti "yang diingat" atau tradisi. Yang tergolong kitab Smerti adalah kitab-
kitab yang tidak memuat wahyu Tuhan, melainkan kitab yang ditulis berdasarkan
pemikiran dan renungan manusia, seperti misalnya kitab tentang ilmu astronomi,
ekonomi, politik, kepemimpinan, tata negara, hukum, sosiologi, dan sebagainya.
Kitab-kitab smerti merupakan penjabaran moral yang terdapat dalam kitab Sruti.

Kitab Regweda dalam aksara


Dewanagari dari abad ke-19.

Weda

Weda merupakan kitab suci yang menjadi sumber segala ajaran agama Hindu. Weda
merupakan kitab suci tertua di dunia karena umurnya setua umur agama Hindu. Weda berasal
dari bahasa Sanskerta, yaitu dari kata vid yang berarti "tahu". Kata Weda berarti
"pengetahuan". Para Maha Rsi yang menerima wahyu Weda jumlahnya sangat banyak,
namun yang terkenal hanya tujuh saja yang disebut Saptaresi. Ketujuh Maha Rsi tersebut
yakni:

1. Resi Gritsamada
2. Resi Wasista
3. Resi Atri
4. Resi Wiswamitra
5. Resi Wamadewa
6. Resi Bharadwaja
7. Resi Kanwa

Ayat-ayat yang diturunkan oleh Tuhan kepada para Maha Rsi tersebut tidak terjadi pada
suatu zaman yang sama dan tidak diturunkan di wilayah yang sama. Resi yang menerima
wahyu juga tidak hidup pada masa yang sama dan tidak berada di wilayah yang sama dengan
resi lainnya, sehingga ribuan ayat-ayat tersebut tersebar di seluruh wilayah India dari zaman
ke zaman, tidak pada suatu zaman saja. Agar ayat-ayat tersebut dapat dipelajari oleh generasi
seterusnya, maka disusunlah ayat-ayat tersebut secara sistematis ke dalam sebuah buku.
Usaha penyusunan ayat-ayat tersebut dilakukan oleh Bagawan Byasa atau Krishna
Dwaipayana Wyasa dengan dibantu oleh empat muridnya, yaitu: Bagawan Pulaha, Bagawan
Jaimini, Bagawan Wesampayana, dan Bagawan Sumantu.
Setelah penyusunan dilakukan, ayat-ayat tersebut dikumpulkan ke dalam sebuah kitab yang
kemudian disebut Weda. Sesuai dengan isinya, Weda terbagi menjadi empat, yaitu:

1. Regweda Samhita
2. Ayurweda Samhita
3. Samaweda Samhita
4. Atharwaweda Samhita

Keempat kitab tersebut disebut "Caturweda Samhita". Selain keempat Weda tersebut,
Bhagawadgita yang merupakan intisari ajaran Weda disebut sebagai "Weda yang kelima".

Bhagawadgita

Bhagawadgita merupakan suatu bagian dari kitab Bhismaparwa, yakni kitab keenam dari seri
Astadasaparwa kitab Mahabharata, yang berisi percakapan antara Sri Kresna dengan Arjuna
menjelang Bharatayuddha terjadi. Diceritakan bahwa Arjuna dilanda perasaan takut akan
kemusnahan Dinasti Kuru jika Bharatayuddha terjadi. Arjuna juga merasa lemah dan tidak
tega untuk membunuh saudara dan kerabatnya sendiri di medan perang. Dilanda oleh
pergolakan batin antara mana yang benar dan mana yang salah, Arjuna bertanya kepada
Kresna yang mengetahui dengan baik segala ajaran agama.

Kresna yang memilih menjadi kusir kereta Arjuna menjelaskan dengan panjang lebar ajaran-
ajaran ketuhanan dan kewajiban seorang kesatria agar dapat membedakan antara yang baik
dengan yang salah. Ajaran tersebut kemudian dirangkum menjadi sebuah kitab filsafat yang
sangat terkenal yang bernama Bhagawadgita.

Bhagawadgita terdiri dari delapan belas bab dan berisi ± 650 sloka. Setiap bab menguraikan
jawaban-jawaban yang diajukan oleh Arjuna kepada Kresna. Jawaban-jawaban tersebut
merupakan wejangan suci sekaligus pokok-pokok ajaran Weda.

Salah satu ilustrasi dalam kitab


Warahapurana.
Sebuah ilustrasi dalam kitab Mahabharata,
salah satu Itihasa (wiracarita Hindu).

Purana

Purana adalah bagian dari kesusastraan Hindu yang memuat mitologi, legenda, dan kisah-
kisah zaman dulu. Kata Purana berarti "sejarah kuno" atau "cerita kuno". Penulisan kitab-
kitab Purana diperkirakan dimulai sekitar tahun 500 SM. Terdapat delapan belas kitab Purana
yang disebut Mahapurana. Adapun kedelapan belas kitab tersebut yakni:

1. Matsyapurana 1. Garudapurana
2. Wisnupurana 2. Linggapurana
3. Bhagawatapurana 3. Padmapurana
4. Warahapurana 4. Skandapurana
5. Wamanapurana 5. Bhawisyapurana
6. Markandeyapurana 6. Brahmapurana
7. Bayupurana 7. Brahmandapurana
8. Agnipurana 8. Brahmawaiwartapurana
9. Naradapurana 9. Kurmapurana

Itihasa

Itihasa adalah suatu bagian dari kesusastraan Hindu yang menceritakan kisah kepahlawanan
para raja dan kesatria Hindu pada masa lampau dan dikombinasikan dengan filsafat agama,
mitologi, dan cerita tentang makhluk supranatural, yang merupakan manifestasi kekuatan
Brahman. Kitab Itihasa disusun oleh para Resi dan pujangga India masa lampau, seperti
misalnya Resi Walmiki dan Resi Byasa. Itihasa yang terkenal ada dua, yaitu Ramayana dan
Mahabharata.

Kitab lainnya

Selain kitab Weda, Bhagawadgita, Upanishad, Purana dan Itihasa, agama Hindu mengenal
berbagai kitab lainnya seperti misalnya: Tantra, Jyotisha, Darsana, Salwasutra, Nitisastra,
Kalpa, Chanda, dan lain-lain. Kebanyakan kitab tersebut tergolong ke dalam kitab Smerti
karena memuat ajaran astronomi, ilmu hukum, ilmu tata negara, ilmu sosial, ilmu
kepemimpinan, ilmu bangunan dan pertukangan, dan lain-lain.

Kitab Tantra memuat tentang cara pemujaan masing-masing sekte dalam agama Hindu. Kitab
Tantra juga mengatur tentang pembangunan tempat suci Hindu dan peletakkan arca. Kitab
Nitisastra memuat ajaran kepemimpinan dan pedoman untuk menjadi seorang pemimpin
yang baik. Kitab Jyotisha merupakan kitab yang memuat ajaran sistem astronomi tradisional
Hindu. Kitab Jyotisha berisi pedoman tentang benda langit dan peredarannya. Kitab Jyotisha
digunakan untuk meramal dan memperkirakan datangnya suatu musim.

Karakteristik

Ritual Keagamaan Hindu di Candi Prambanan, Yogyakarta, Indonesia.

Dalam agama Hindu, seorang umat berkontemplasi tentang misteri Brahman dan
mengungkapkannya melalui mitos yang jumlahnya tidak habis-habisnya dan melalui
penyelidikan filosofis. Mereka mencari kemerdekaan dari penderitaan manusia melalui
praktik-praktik askese atau meditasi yang mendalam, atau dengan mendekatkan diri kepada
Tuhan melalui cinta kasih, bakti dan percaya (Sradha).
Umat Hindu juga menyebut agamanya sebagai Sanatana Dharma yang artinya Dharma
(Ahimsa) yang kekal abadi.

Menurut kepercayaan para penganutnya, ajaran Hindu langsung diajarkan oleh Tuhan sendiri,
yang turun atau menjelma ke dunia yang disebut Awatara. Misalnya Kresna, adalah
penjelmaan Tuhan ke dunia pada zaman Dwaparayuga, sekitar puluhan ribu tahun yang
lalu[14]. Ajaran Kresna atau Tuhan sendiri yang termuat dalam kitab Bhagawadgita, adalah
kitab suci Hindu yang utama. Bagi Hindu, siapapun berhak dan memiliki kemampuan untuk
menerima ajaran suci atau wahyu dari Tuhan asalkan dia telah mencapai kesadaran atau
pencerahan. Oleh sebab itu dalam agama Hindu wahyu Tuhan bukan hanya terbatas pada
suatu zaman atau untuk seseorang saja. Bahwa wahyu Tuhan yang diturunkan dari waktu ke
waktu pada hakekatnya adalah sama, yaitu tentang kebenaran, kasih sayang, kedamaian,
tentang kebahagiaan yang kekal abadi, tentang hakekat akan diri manusia yang sebenarnya
dan tentang dari mana manusia lahir dan mau ke mana manusia akan pergi, atau apa tujuan
yang sebenarnya manusia hidup ke dunia.

Enam filsafat Hindu


Terdapat dua kelompok filsafat India, yaitu Astika dan Nastika. Nastika merupakan
kelompok aliran yang tidak mengakui kitab Weda, sedangkan kelompok Astika sebaliknya.
Dalam Astika, terdapat enam macam aliran filsafat. Keenam aliran filsafat tersebut yaitu:
Nyaya, Waisasika, Samkhya, Yoga, Mimamsa, dan Wedanta. Ajaran filsafat keenam aliran
tersebut dikenal sebagai Filsafat Hindu. Kelompok Nastika umumnya kelompok yang lahir
ketika Hindu masih berbentuk ajaran Weda dan kitab Weda belum tergenapi. Hindu baru
muncul selah adanya kelompok Astika. Kedua kelompok tersebut antara Astika dan Nastika
merupakan kelompok yang sangat berbeda (Nastika bukanlah Hindu).

Filsafat India

Nastika Astika

Buddha Jaina Carwaka

Kelompok
Astika yang
Kelompok Astika yang
ajarannya
ajarannya tidak bersumber
bersumber
langsung kepada Weda
langsung
kepada Weda

Wedanta Mimamsa Yoga Samkhya Waisiseka Nyaya


Adwaita Dwaita Wisistadwaita

Keterangan:

 Kotak Hijau : Sad


Darsana

Terdapat enam Astika (filsafat Hindu) — institusi pendidikan filsafat ortodok yang
memandang Weda sebagai dasar kemutlakan dalam pengajaran filsafat Hindu — yaitu:
Nyāya, Vaisheṣhika, Sāṃkhya, Yoga, Mīmāṃsā (juga disebut dengan Pūrva Mīmāṃsā), dan
Vedānta (juga disebut dengan Uttara Mīmāṃsā) ke-enam sampradaya ini dikenal dengan
istilah Sad Astika Darshana atau Sad Darshana. Diluar keenam Astika diatas, terdapat juga
Nastika, pandangan Heterodok yang tidak mengakui otoritas dari Weda, yaitu: Buddha, Jaina
dan Carvaka.

Meski demikian, ajaran filsafat ini biasanya dipelajari secara formal oleh para pakar,
pengaruh dari masing-masing Astika ini dapat dilihat dari sastra-sastra Hindu dan keyakinan
yang dipegang oleh pemeluknya dalam kehidupan sehari-hari.

Konsep Hindu
Hindu memiliki beragam konsep keagamaan yang diterapkan sehari-hari. Konsep-konsep
tersebut meliputi pelaksanaan yajña, sistem Catur Warna (kasta), pemujaan terhadap Dewa-
Dewi, Trihitakarana, dan lain-lain.

Dewa-Dewi Hindu

Pelaksanaan Ngaben di Ubud, Bali


Artikel utama: Dewa dalam konsep
Hinduisme

Dalam ajaran agama Hindu, Dewa adalah makhluk suci, makhluk supernatural, penghuni
surga, setara dengan malaikat, dan merupakan manifestasi dari Tuhan Yang Maha Esa. Kata
“dewa” berasal dari kata “div” yang berarti “bersinar”. Dalam kitab suci Reg Weda, Weda
yang pertama, disebutkan adanya 33 Dewa, yang mana ketiga puluh tiga Dewa tersebut
merupakan manifestasi dari kemahakuasaan Tuhan Yang Maha Esa. Di antara Dewa-Dewi
dalam agama Hindu, yang paling terkenal sebagai suatu konsep adalah: Brahmā, Wisnu,
Çiwa. Mereka disebut Trimurti.
Dalam kitab-kitab Weda dinyatakan bahwa para Dewa tidak dapat bergerak bebas tanpa
kehendak Tuhan. Para Dewa juga tidak dapat menganugerahkan sesuatu tanpa kehendak
Tuhan. Para Dewa, sama seperti makhluk hidup yang lainnya, bergantung kepada kehendak
Tuhan. Filsafat Advaita (yang berarti: “tidak ada duanya”) menyatakan bahwa tidak ada yang
setara dengan Tuhan dan para Dewa hanyalah perantara antara beliau dengan umatnya.

Sistem Catur Warna (Golongan Masyarakat)

Artikel utama: Sistem Golongan Masyarakat dalam Hinduisme

Dalam agama Hindu, dikenal istilah Catur Warna bukan sama sekali dan tidak sama dengan
kasta. Karena di dalam ajaran Pustaka Suci Weda, tidak terdapat istilah kasta. yang ada
hanyalah istilah Catur Warna. Dalam ajaran Catur Warna, masyarakat dibagi menjadi empat
golongan, yaitu:

 Brāhmana : golongan para pendeta, orang suci, pemuka agama dan rohaniwan
 Ksatria : golongan para raja, adipati, patih, menteri, dan pejabat negara
 Waisya : golongan para pekerja di bidang ekonomi
 Sudra : golongan para pembantu ketiga golongan di atas

Menurut ajaran catur Warna, status seseorang didapat sesuai dengan pekerjaannya. Jadi,
status seseorang tidak didapat semenjak dia lahir melainkan didapat setelah ia menekuni
suatu profesi atau ahli dalam suatu bidang tertentu. Catur Warna menekankan seseorang agar
melaksanakan kewajibannya dengan sebaik-baiknya. Keempat golongan sangat dianjurkan
untuk saling membantu agar mereka dapat memperoleh hak. Dalam sistem Catur Warna
terjadi suatu siklus “memberi dan diberi” jika keempat golongan saling memenuhi
kewajibannya.

Pelaksanaan ritual (Yajña)

Atikel utama: Yajña

Dalam ajaran Hindu, Yajña merupakan pengorbanan suci secara tulus ikhlas kepada Tuhan
Yang Maha Esa, kepada para leluhur, kepada sesama manusia, dan kepada alam semesta.
Biasanya diwujudkan dalam ritual yang sangat erat kaitannya dengan kehidupan umat Hindu.
Tujuan pengorbanan tersebut bermacam-macam, bisa untuk memohon keselamatan dunia,
keselamatan leluhur, maupun sebagai kewajiban seorang umat Hindu. Bentuk pengorbanan
tersebut juga bermacam-macam, salah satunya yang terkenal adalah Ngaben, yaitu ritual yang
ditujukan kepada leluhur (Pitra Yadnya).

Sekte (aliran) dalam Hindu


Jalan yang dipakai untuk menuju Tuhan (Hyang Widhi) jalurnya beragam, dan kemudian
dikenallah para dewa. Dewa yang tertinggi dijadikan sarana untuk mencapai Hyang Widhi.
Aliran terbesar agama Hindu saat ini adalah dari golongan Sekte Waisnawa yaitu
menonjolkan kasih sayang dan bersifat memelihara; yang kedua terbesar ialah Sekte Siwa
sebagai pelebur dan pengembali yang menjadi tiga sekte besar, yaitu Sekte Siwa, Sekte Sakti
(Durga ), dan Sekte Ganesha, serta terdapat pula Sekte Siwa Siddhanta yang merupakan
aliran mayoritas yang dijalani oleh masyarakat Hindu Bali, sekte Bhairawa dan Sekte - Sekte
yang lainnya. Yang ketiga ialah Sekte Brahma sebagai pencipta yang menurunkan Sekte
Agni, Sekte Rudra, Sekte Yama, dan Sekte Indra. Sekte adalah jalan untuk mencapai tujuan
hidup menurut Agama Hindu, yaitu moksha (kembali kepada Tuhan), dan pemeluk Hindu
dipersilahkan memilih sendiri aliran yang mana menurutnya yang paling baik/bagus.

Toleransi umat Hindu


Agama ini memiliki ciri khas sebagai salah satu agama yang paling toleran, yang mana di
dalam kitab Weda dalam salah satu baitnya memuat kalimat berikut:

Sanskerta: एकम् सत् विप्रा: बहुधा िदन्ति


Alihaksara: Ekam Sat Vipraaha Bahudhaa Vadanti
Cara baca dalam bahasa Indonesia: Ekam Sat Wiprah Bahuda Wadanti
Bahasa Indonesia: "Hanya ada satu kebenaran tetapi para orang pandai menyebut-Nya
dengan banyak nama."
— Rg Weda (Buku I, Gita CLXIV, Bait 46)

Dalam berbagai pustaka suci Hindu, banyak terdapat sloka-sloka yang mencerminkan
toleransi dan sikap yang adil oleh Tuhan. Umat Hindu menghormati kebenaran dari mana pun
datangnya dan menganggap bahwa semua agama bertujuan sama, yaitu menuju Tuhan,
namun dengan berbagai sudut pandang dan cara pelaksanaan yang berbeda. Hal itu diuraikan
dalam kitab suci mereka sebagai berikut:

samo ‘haṁ sarva-bhūteṣu na me dveṣyo ‘sti na priyah


ye bhajanti tu māṁ bhaktyā mayi te teṣu cāpy aham

(Bhagawadgita, IX:29)

Arti:

Aku tidak pernah iri dan selalu bersikap adil terhadap semua makhluk.
Bagi-Ku tidak ada yang paling Ku-benci dan tidak ada yang paling Aku kasihi.
Tetapi yang berbakti kepada-Ku, dia berada pada-Ku dan Aku bersamanya pula

Ye yathā mām prapadyante tāms tathaiva bhajāmy aham,


mama vartmānuvartante manusyāh pārtha sarvaśah

(Bhagawadgita, 4:11)

Arti:

Jalan mana pun yang ditempuh seseorang kepada-Ku,


Aku memberinya anugerah setimpal. Semua orang mencari-Ku
dengan berbagai jalan, wahai putera Partha (Arjuna)

Yo yo yām yām tanum bhaktah śraddhayārcitum icchati,


tasya tasyācalām śraddhām tām eva vidadhāmy aham
(Bhagawadgita, 7:21)

Arti:

Kepercayaan apapun yang ingin dipeluk seseorang,


Aku perlakukan mereka sama dan
Ku-berikan berkah yang setimpal supaya ia lebih mantap

Meskipun ada yang menganggap Dewa-Dewi merupakan Tuhan tersendiri, namun umat
Hindu memandangnya sebagai cara pemujaan yang salah. Dalam kitab suci mereka,
kepribadian Tuhan Yang Maha Esa bersabda:

ye ‘py anya-devatā-bhaktā yajante śraddhayānvitāḥ


te ‘pi mām eva kaunteya yajanty avidhi-pūrvakam

(Bhagawadgita, IX:23)

Arti:

Orang-orang yang menyembah Dewa-Dewa dengan penuh keyakinannya


sesungguhnya hanya menyembah-Ku, tetapi mereka melakukannya
dengan cara yang keliru, wahai putera Kunti (Arjuna)

Pemeluk agama Hindu juga mengenal arti Ahimsa dan "Satya Jayate Anertam". Mereka
diharapkan tidak suka (tidak boleh) membunuh secara biadab tapi untuk kehidupan
pembunuhan dilakukan kepada binatang berbisa (nyamuk) untuk makanan sesuai
swadarmanya, dan diminta jujur dalam melakukan segala pikiran, perkataan, dan perbuatan.

Catatan kaki
1. ^ Hindu juga dikenal dengan Hindū Dharma atau Vaidika-Dharma dalam beberapa
bahasa India modern, seperti bahasa Hindi, Bahasa Bengali, dan beberapa turunan
Bahasa Indo-Arya, juga beberapa dialek Bahasa Dravida seperti Bahasa Tamil dan
Bahasa Kannada
2. ^ "Hinduism and the Clash of Civilizations" oleh David Frawley, Voice of India,
2001. ISBN 81-85990-72-7
3. ^ Religion: Hinduism - National Geographic
4. ^ Major Religions of the World Ranked by Number of Adherents, Adherents.com
(data 2005)
5. ^ "Meaning of Hindu"
6. ^ "Bhagawadgita" menurut aslinya, oleh: Om A. C. B. S. Prabhupada
7. ^ I Ketut Sukartha, dkk, "Widya Dharma Agama Hindu". Penerbit: Ganeça Exact
8. ^ Cudamani, "Karmaphala dan Reinkarnasi". Penerbit: Hanuman Sakti
9. ^ Ngakan Made Madrasuta, "Saya beragama Hindu". Penerbit: T.U. Warta Hindu
Dharma, Denpasar
10. ^ F.V. Bhaskara & Harry Isman, "Kamus populer lengkap". Penerbit: Citra Umbara,
Bandung
11. ^ I Gusti Agung Oka, "Slokantara"
12. ^ Gede Puja, "Theologi Hindu", Yayasan Dharma Sarathi, Jakarta, 1992
13. ^ "Bhagawadgita". Bab IV sloka 11
14. ^ Bhagawadgita. Bab IV sloka 7-8
Bacaan lebih lanjut
Materi referensi yang dicantumkan di bawah ini, kebanyakan berupa buku dan materi cetak
yang ditulis dalam Bahasa Inggris.

 Basham, A.L., (Ed.), "A Cultural History of India", Oxford UniveResity Press, 1999.
ISBN 0-19-563921-9
 Bhaskarananda, Swami, "The Essentials of Hinduism", Viveka Press, 1994. ISBN 1-
884852-02-5
 Bhaskarananda, Swami, "Meditation: Mind & Patanjali's Yoga", Viveka Press, 2001.
ISBN 1-884852-03-3
 Bhaskarananda, Swami, "Ritualistic Worship and Its Utility"
 Bhatia V.P., "Secularisation of a Martyrdom", Organiser, 11-11998.
 Coulson, Michael, "Sanskrit: An Introduction to the Classical Language", Hodder &
Stoughton, 1992. ISBN 0-8442-3825-2
 Bowes, Pratima,"The Hindu Religious Tradition: A Philosophical Approach", Allied
Pub., 1976. ISBN 0-7100-8668-7
 Encarta, Hinduism
 Flood, Gavin (Ed.), "Blackwell companion to Hinduism", Blackwell Publishing, 2003.
ISBN 0-631-21535-2
 Frawley, David, "Hinduism and the Clash of Civilizations", Voice of India, 2001.
ISBN 81-85990-72-7
 Fox, Michael Allen, "Deep Vegetarianism", Temple UniveResity Press, 1999. ISBN
1-56639-705-7
 Fuller, C.J., "The Camphor Flame", Princeton UniveResity Press, 2004. ISBN 0-691-
12048-X
 Harshananda, Swami, "A Bird's Eye View of the Wedas" in "Holy Scriptures: A
Symposium on the Great Scriptures of the World" (2d Ed.). ISBN 81-7120-121-0
 Klostermaier, K, "A Survey of Hinduism", SUNY Press, 1994.
 Mani, Vettam, "Puranic Encyclopedia", Motilal, Delhi, 1998. ISBN 81-208-0597-6
 McGregor, R.S., "The Oxford Hindi-English Dictionary", Oxford UniveResity Press,
5th ed., 1999. ISBN 0-19-563846-8
 Michaels, Alex, "Hinduism: Past and Present", Princeton UniveResity Press, 2004.
ISBN 0-691-08953-1
 Monier-Williams, Monier, "Brahmanism and Hinduism", New York, 1891.
 Monier-Williams, Monier, "Religious thought and life in India", Oriental Books
Reprint, 1974.
 Monier-Williams, Monier, "Monier-Williams Sanskrit Dictionary", Nataraj Books,
2006, ISBN 1-881338-58-4
 Nikhilananda, Swami, "The Upanishads: A New Translation", Vol. I (5th Ed) 1990.
ISBN 0-911206-15-9
 Nikhilananda, Swami (trans.), "Gospel of Sri Ramakrishna", 1992. ISBN 0-911206-
01-9
 Oberlies, T, "Die Religion des RgWeda", Vienna 1998.
 Osborne, E, "Accessing R.E. Founders & Leaders, Buddhism, Hinduism and Sikhism
Teacher's Book Mainstream.", Folens Limited, 2005.
 Radhakrishnan, S. (trans.), "Bhagavad Gita", Harper Collins, 1995. ISBN 1-85538-
457-4
 Renou, Louis, "The Nature of Hinduism", Walker, 1964.
 Rinehart, Robin (Ed.), "Contemporary Hinduism", 2004. ISBN 1-57607-905-8
 Sargeant, Winthrop, "Introduction to 'The Bhagavad Gita' ", New York, 1984. ISBN
0-87395-831-4
 Sinha, H.P., "Bharatiya darshan ki ruparekha" (Features of Indian Philosophy).
Motilal Banarasidas Publ., 1993. ISBN 81-208-2144-0
 Supreme Court of India, "Brahmachari Siddheshwar Shai v. State of West Bengal".
 Vivekananda, Swami, "Complete Works of Swami Vivekananda". ISBN 81-85301-75-
1
 Vivekananda, Swami, "Vedanta, Voice of Freedom:, Ed. Swami Chetanananda, 1990.
ISBN 0-916356-63-9
 Vivekananda, Swami, "Jnana Yoga", Kessinger Publishing, 2005. ISBN 1-4254-
8288-0
 Werner, Karel, "A Popular Dictionary of Hinduism", Curzon Press, 1994. ISBN 0-
7007-0279-2

Lihat pula
 Agama Hindu  Brahmanisme  India  Saraswati
dan Buddha  Buddha  Kesadaran  Sastra Jawa
dari A - Z  Bhinneka Kresna Kuna
 Agama Hindu Tunggal Ika  Lingga  Tujuan Hidup
Dharma  Hari Raya  Rama  Weda dan Injil
 Agama Siwa-  Hindu Jawa  Sai Baba  Weda
Buddha  Sarassamuccaya  Yoga
 Bali
 Bhagawadgita

Pranala luar
 (Indonesia) Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI)
 (Indonesia) Agnihoma.org Media Hindu Online, Hindu Nusantara Terlengkap
 (Inggris) A Tribute to Hinduism
 (Inggris) Authentic Hinduism Encyclopedia
 (Inggris) Hinduism A Perspective
 (Indonesia) Narayana Smrti Ashram
 (Indonesia) Stiti Dharma Ashram
 (Indonesia) Your Info (Hindu)
 (Inggris) An Intoduction to The Highest Levels of Spiritual Reality
 (Indonesia) Perhimpunan Pemuda Hindu Indonesia (Peradah Indonesia)

Agama di Indonesia

Islam • Kristen (Katolik • Protestan) • Hindu • Buddha • Khonghucu

Penganut aliran kepercayaan


Topik dalam agama Hindu

Śruti Weda • Upanisad • Srauta

Itihasa (Ramayana • Mahabharata • Bhagawadgita) • Purana • Sutra • Agama


Smerti
(Tantra • Yantra)
Awatara • Atman • Brahman • Kosa • Dharma • Karma • Moksa • Maya •
Konsep Istadewata • Murti • Reinkarnasi (Punarbhawa) • Tatwa • Trimurti • Turiya •
Guru

Darshana • Samkhya • Nyaya • Waisiseka • Yoga • Mimamsa • Wedanta •


Filosofi
Tantra • Bhakti Yoga • Jnana Yoga • Karma Yoga

Ritual Aarti • Bhajan • Diksa • Mantra • Puja • Satsang • Stotra • Trisandya • Yadnya

Shankara • Ramanuja • Madhvacharya • Ramakrishna • Sarada Devi •


Vivekananda • Narayana Guru • Aurobindo • Ramana Maharshi • Sivananda •
Guru
Chinmayananda • Sivaya Subramuniyaswami • Swaminarayan • Prabhupada •
Lokenath • Sant Sri Asaramji Bapu • Sathya Sai Baba

Denominasi Waisnawa • Saiwisme • Saktisme • Smartisme • Reformasi Hindu

Dewa-Dewi Hindu • Daftar Dewa-Dewi Hindu • Peperangan dalam mitologi


Mitologi
Hindu • Kosmologi Hindu

Yuga Satyayuga • Tretayuga • Dwaparayuga • Kaliyuga

Caturwarna Brahmana • Ksatriya • Waisya • Sudra • Dalit


Mahatma (Mohandas Karamchand) Gandhi

Kasturba · Harilal · Manilal · Ramdas · Devdas ·


Keluarga
Samaldas · Arun · Rajmohan · Tushar · Gopalkrishna

Ahimsa · Ashram · Bhagawadgita · Henry David


Thoreau · Pembangkangan sipil · Puasa · Agama
Hindu · Jainisme · John Ruskin · Leo Tolstoy · Kerajaan
Pengaruh
Allah ada di dalam Dirimu · The Masque of Anarchy ·
Pasifisme · Kotbah di Bukit · Shrimad Rajchandra · Unto
This Last · Vegetarian

Gerakan hak-hak sipil di Afrika Selatan · Bardoli


Satyagraha · Champaran dan Kheda Satyagraha · Non-
Hidup kooperasi · Chauri Chaura · Purna Swaraj · Salt
Satyagraha · Vaikom Satyagraha · Poona Pact · Quit
India · Pembunuhan

Gandhisme · Ekonomi · Sarvodaya · Satyagraha · The


Filsafat
Story of My Experiments with Truth · Swadeshi · Swaraj

Vinoba Bhave · Vallabhbhai Patel · Mirabehn · C. F.


Andrews · Narhari Parikh · Ravi Shankar Vyas ·
Asosiasi Mohanlal Pandya · Mahadev Desai · Abbas Tyabji ·
Khan Abdul Ghaffar Khan · Dada Dharmadhikari · J. C.
Kumarappa · Hermann Kallenbach
Gujarat Vidyapith · Kashi Vidyapeeth · Rumah Sakit
Peringatan · Jamia Millia Islamia · Hadiah Perdamaian
Warisan
Gandhi · Penggambaran artistik · Gandhigiri · Tujuh
Kesalahan Besar Dunia

Martin Luther King, Jr. · James Lawson · James Bevel ·


Terpengaruh Nelson Mandela · Steve Biko · Aung San Suu Kyi ·
Maria Lacerda de Moura · Lanza del Vasto

Kenangan

Mahatma Gandhi
Mohandas Karamchand Gandhi Mahatma Gandhi
(lahir di Porbandar, Gujarat, India
Britania, 2 Oktober 1869 – meninggal
di New Delhi, India, 30 Januari 1948
pada umur 78 tahun) (aksara
Devanagari: मोहनदास करमचन्द गाां धी)
juga dipanggil Mahatma Gandhi
(bahasa Sanskerta: "jiwa agung")
adalah seorang pemimpin spiritual 2 Oktober 1869
dan politikus dari India. Lahir Porbandar, Agen Kathiawar,
India Britania[1]
Pada masa kehidupan Gandhi, banyak 30 Januari 1948 (umur 78)
negara yang merupakan koloni Meninggal
New Delhi, Jajahan India
Britania Raya. Penduduk di koloni- Sebab meninggal Pembunuhan
koloni tersebut mendambakan
kemerdekaan agar dapat memerintah Dikremasi di Rajghat, Delhi.
negaranya sendiri. Tempat 28°38′29″LU
peristirahatan 77°14′54″BT / 28,6415°LU
Gandhi adalah salah seorang yang 77,2483°BT / 28.6415; 77.2483
paling penting yang terlibat dalam Kebangsaan India
Gerakan Kemerdekaan India. Dia Nama panggilan Mahatma Gandhi, Bapu, Gandhiji
adalah aktivis yang tidak
menggunakan kekerasan, yang Samaldas College, Bhavnagar,
Almamater
mengusung gerakan kemerdekaan Inner Temple, London
melalui aksi demonstrasi damai. Tokoh utama gerakan
kemerdekaan India,
mencetuskan ide Satyagraha dan
Daftar isi Dikenal karena
Ahimsa
menyerukan non-kekerasan,
 1 Biografi pasifisme
 2 Warisan ajaran Gandhi di
Indonesia Agama Hinduisme
 3 Warisan dan penggambaran Pasangan Kasturba Gandhi
dalam budaya populer Harilal
 4 Lain-lain Manilal
 5 Referensi Ramdas
 6 Pranala luar Anak
Devdas
 7 Lihat pula Anak yang meninggal saat masih
bayi
Biografi Orang tua
Putlibai Gandhi (ibu)
Karamchand Gandhi (bapak)
Gandhi lahir pada 2 Oktober 1869 di
negara bagian Gujarat di India.
Beberapa dari anggota keluarganya Tanda tangan
bekerja pada pihak pemerintah. Saat
remaja, Gandhi pindah ke Inggris
untuk mempelajari hukum. Setelah dia menjadi pengacara, dia pergi ke Afrika Selatan,
sebuah koloni Inggris, di mana dia mengalami diskriminasi ras yang dinamakan apartheid.
Dia kemudian memutuskan untuk menjadi seorang aktivis politik agar dapat mengubah
hukum-hukum yang diskriminatif tersebut. Gandhi pun membentuk sebuah gerakan non-
kekerasan.
Ketika kembali ke India, dia membantu dalam proses kemerdekaan India dari jajahan Inggris;
hal ini memberikan inspirasi bagi rakyat di koloni-koloni lainnya agar berjuang mendapatkan
kemerdekaannya dan memecah Kemaharajaan Britania untuk kemudian membentuk
Persemakmuran.

Rakyat dari agama dan suku yang berbeda yang hidup di India kala itu yakin bahwa India
perlu dipecah menjadi beberapa negara agar kelompok yang berbeda dapat mempunyai
negara mereka sendiri. Banyak yang ingin agar para pemeluk agama Hindu dan Islam
mempunyai negara sendiri. Gandhi adalah seorang Hindu namun dia menyukai pemikiran-
pemikiran dari agama-agama lain termasuk Islam dan Kristen. Dia percaya bahwa manusia
dari segala agama harus mempunyai hak yang sama dan hidup bersama secara damai di
dalam satu negara.

Pada 1947, India menjadi merdeka dan pecah menjadi dua negara, India dan Pakistan. Hal ini
tidak disetujui Gandhi.

Prinsip Gandhi, satyagraha, sering diterjemahkan sebagai "jalan yang benar" atau "jalan
menuju kebenaran", telah menginspirasi berbagai generasi aktivis-aktivis demokrasi dan anti-
rasisme seperti Martin Luther King, Jr. dan Nelson Mandela. Gandhi sering mengatakan
kalau nilai-nilai ajarannya sangat sederhana, yang berdasarkan kepercayaan Hindu
tradisional: kebenaran (satya), dan non-kekerasan (ahimsa).

Pada 30 Januari 1948, Gandhi dibunuh seorang lelaki Hindu yang marah kepada Gandhi
karena ia terlalu memihak kepada Muslim.

Warisan ajaran Gandhi di Indonesia


Selain tokoh-tokoh perjuangan anti kekerasan, keadilan dan perdamaian di tingkat dunia, di
Indonesia pun ajaran Gandhi menemukan lahan yang subur. Ibu Gedong Bagoes Oka,
misalnya, menemukan inspirasi perjuangannya di dalam ajaran Gandhi. Ia mendirikan
Ashram Gandhi di Candi Dasa, Bali sebagai pusat pendidikan dan pengamalan ajaran-ajaran
Gandhi tersebut.

Warisan dan penggambaran dalam budaya populer


Gelar Mahatma sering disalahartikan di Barat sebagai nama kecil Gandhi. Mahatma
merupakan sebuah kata dalam bahasa Sanskerta yang berasal dari maha (berarti besar) dan
atma (berarti Jiwa). Rabindranath Tagore disebutkan sebagai orang yang pertama kali
memberikan gelar tersebut untuk Gandhi.[2] Dalam otobiografinya, Gandhi mengatakan
bahwa dia tidak pernah menyukai gelar dan sering terluka oleh hal itu.[3]

Kisah hidup Mahatma Gandhi telah banyak dituangkan ke dalam film, sastra, dan teater. Ben
Kingsley yang memerankan Gandhi dalam film tahun 1982 Gandhi, memenangkan Academy
Award untuk Aktor Terbaik. The Making of the Mahatma yang dirilis pada tahun 1996
mendokumentasikan kehidupan Gandhi di Afrika Selatan. Gandhi juga merupakan tema
sentral dalam film Bollywood tahun 2006 Lage Raho Munna Bhai. Pada tahun 2007, sebuah
film berjudul Gandhi, My Father menceritakan hubungan antara Gandhi dan putranya
Harilal.

Lain-lain
Patung Mahatma Gandhi (Józef Gosławski,
1932)

Gandhi tidak pernah menerima Penghargaan Perdamaian Nobel, meski dia dinominasikan
lima kali antara 1937 dan 1948. Beberapa dekade kemudian, hal ini disesali secara umum
oleh pihak Komite Nobel. Ketika Dalai Lama dianugerahi Penghargaan Nobel pada 1989,
ketua umum Komite mengatakan bahwa ini merupakan "sebuah bentuk mengenang Mahatma
Gandhi".

Museum elektronik Nobel mempunyai artikel mengenai hal tersebut. [1]

Sepanjang hidupnya, aktivitas Gandhi telah menarik berbagai komentar dan opini. Misalnya,
sebagai penduduk Kerajaan Britania, Winston Churchill pernah berkata
"Menyedihkan...melihat Mr. Gandhi, seorang pengacara Kuil Tengah yang menghasut,
sekarang tampil sebagai seorang fakir yang tipenya umum di Timur, menaiki tangga Istana
Viceregal dengan badan setengah-telanjang." Begitu juga dengan Albert Einstein yang
berkomentar berikut mengenai Gandhi: "(Mungkin) para generasi berikut akan sulit
mempercayai bahwa ada orang seperti ini yang pernah hidup di dunia ini."

Karya Mahatma Gandhi tidak terlupakan oleh generasi berikutnya. Cucunya, Arun Gandhi
dan Rajmohan Gandhi dan bahkan anak cucunya, Tushar Gandhi, adalah aktivis-aktivis
sosio-politik yang terlibat dalam mempromosikan non-kekerasan di seluruh dunia.

Kata kebajikan yang dikenang Mahatma Gandhi:


Cinta tidak pernah meminta, ia sentiasa memberi, cinta membawa penderitaan,
tetapi tidak pernah berdendam, tak pernah membalas dendam. Di mana ada
cinta di situ ada kehidupan; manakala kebencian membawa kepada
kemusnahan. ”

Jadilah kamu manusia yang pada kelahiranmu semua orang tertawa bahagia,
tetapi hanya kamu sendiri yang menangis dan pada kematianmu semua orang
menangis sedih, tetapi hanya kamu sendiri yang tersenyum. ”
Lihat pula
 Rahul Gandhi
 Jawaharlal Nehru
 Indira Gandhi
 Rajiv Gandhi
 Sonia Gandhi
 Pembunuhan Mahatma Gandhi - suatu tragedi pembunuhan yang terjadi pada tanggal
30 Januari 1948.

Gerakan kemerdekaan India


Kolonisasi · Perusahaan Dagang India Timur · India Britania
Raya · India Perancis · India Portugal · Plassey · Buxar ·
Sejarah Perang Inggris-Mysore · Perang Inggris-Maratha (Pertama ·
Kedua · Ketiga) · Perang Inggris-Sikh Pertama · Perang
Inggris-Sikh Kedua · Raj Britania Raya · lebih lanjut

Nasionalisme India · Swaraj · Nasionalisme Hindu ·


Filosofi
Gandhisme · Satyagraha · Nasionalisme Muslim India ·
dan ideologi
Swadeshi · Sosialisme · Gerakan Khilafat

Perang Polygar · Pemberontakan Vellore · Pemberontakan


1857 · Pembagian Bengal · Revolusi · Konspirasi Delhi-
Lahore · The Indian Sociologist · The Sedetious conspiracy ·
Champaran dan Kheda · Komite Rowlatt · UU Rowlatt ·
Pembantaian Jallianwala Bagh · Non-Kerjasama ·
Peristiwa dan
Pembantaian Qissa Khwani Bazaar · Flag Satyagraha ·
gerakan
Bardoli · Protes 1928 · Laporan Nehru · Purna Swaraj · Salt
Satyagraha · Konferensi meja bundar · UU 1935 · Legion
Freies Indien · Misi Cripps · Bebaskan India · Pasukan
Nasional India · Tiger Legion · Pemberontakan Bombay ·
Coup d'État de Yanaon · Pemerintah Sementara India

Kongres Nasional India · Anushilan Samiti · Jugantar ·


Rashtriya Swayamsevak Sangh · India House · Komite
Organisasi Berlin · Ghadar · Kekuasaan Tanah Air · Khaksar Tehrik ·
Khudai Khidmatgar · Asosiasi Republik Hindustan · Partai
Swaraj · Liga Kemerdekaan India · Azad Hind · lebih lanjut

Mahatma Gandhi · Mahatma Jyotirao Phule · Gopal Ganesh


Agarkar · Shahu Maharaj · Dr. Babasaheb Ambedkar ·
Reformis Dhondo Keshav Karve · Vitthal Ramji Shinde · Mahadev
sosial Govind Ranade · Swami Dayananda Saraswati ·
Ramakrishna · Swami Vivekananda · Vinoba Bhave · Baba
Amte · Ram Mohan Roy · Gopal Hari Deshmukh

Puli Thevar · Yashwantrao Holkar · Veerapandiya


Kattabomman · Sangolli Rayanna · Baba Ram Singh · Mangal
Pandey · Veer Kunwar Singh · Rae Ahmed Nawaz Khan
Kharal · Rani dari Jhansi · Bahadur Shah Zafar · Bal
Gangadhar Tilak · Gopal Krishna Gokhale · Dadabhai
Naoroji · Bhikaiji Cama · Shyamji Krishna Varma · Annie
Pemimpin dan Besant · Har Dayal · Subramanya Bharathi · Lala Lajpat Rai ·
aktivis India Bipin Chandra Pal · Rash Behari Bose · Chittaranjan Das ·
Khan Abdul Ghaffar Khan · Maulana Azad · Chandrasekhar
Azad · Rajaji · Bhagat Singh · Sarojini Naidu · Purushottam
Das Tandon · Alluri Sitaramaraju · M. Ali Jinnah · Sardar
Patel · Vakkom Majeed · Subhash Chandra Bose · Jawaharlal
Nehru · Mahatma Gandhi · Allama Mashriqi · Akkamma
Cherian · Swadeshabhimani Ramakrishna Pillai · lebih lanjut
Robert Clive · James Outram · Dalhousie · Irwin ·
Pemimpin
Linlithgow · Wavell · Stafford Cripps · Mountbatten · lebih
Britania Raya
lanjut

Misi Kabinet · Undang-Undang Kemerdekaan India ·


Kemerdekaan Pembagian India · Integrasi politik · Konstitusi · Republik
India

Ganesa
Ganesa (Sanskerta गणे श ; ganeṣa Ganesa
dengarkan (bantuan·info)) adalah salah
satu dewa terkenal dalam agama
Hindu dan banyak dipuja oleh umat
Hindu, yang memiliki gelar sebagai
Dewa pengetahuan dan kecerdasan,
Dewa pelindung, Dewa penolak
bala/bencana dan Dewa
kebijaksanaan. Lukisan dan
patungnya banyak ditemukan di
berbagai penjuru India; termasuk
Nepal, Tibet dan Asia Tenggara.
Dalam relief, patung dan lukisan, ia
sering digambarkan berkepala gajah,
berlengan empat dan berbadan
gemuk. Ia dikenal pula dengan nama
Ganapati, Winayaka dan Pilleyar.
Dalam tradisi pewayangan, ia disebut
Bhatara Gana, dan dianggap
merupakan salah satu putera Bhatara
Guru (Siwa). Berbagai sekte dalam Dewa pengetahuan, kecerdasan,
agama Hindu memujanya tanpa kebijaksanaan dan pelindung terhadap
memedulikan golongan. Pemujaan segala bencana
terhadap Ganesa amat luas hingga
Ejaan
menjalar ke umat Jaina, Buddha, dan गणेश
Dewanagari
di luar India.[1]
Ejaan IAST gaṇeśa
Meskipun ia dikenal memiliki banyak Golongan dewa
atribut, kepalanya yang berbentuk parasu (kapak), pasa (jerat),
gajah membuatnya mudah untuk Senjata
angkusa (kait)
dikenali. Ganesa mahsyur sebagai
"Pengusir segala rintangan" dan lebih Wahana tikus
umum dikenal sebagai "Dewa saat Buddhi (kebijaksanaan), Riddhi
memulai pekerjaan" dan "Dewa Pasangan (kemakmuran), Siddhi
segala rintangan" (Wignesa, (keberhasilan)
Wigneswara), "Pelindung seni dan ॐ गणेशाय नमः
ilmu pengetahuan", dan "Dewa Mantra
(Oṃ Gaṇeśāya Namaḥ)
kecerdasan dan kebijaksanaan". Ia
dihormati saat memulai suatu upacara
dan dipanggil sebagai pelindung/pemantau tulisan saat keperluan menulis dalam upacara.[2]
Beberapa kitab mengandung anekdot mistis yang dihubungkan dengan kelahirannya dan
menjelaskan ciri-cirinya yang tertentu.

Ganesa muncul sebagai dewa tertentu dengan wujud yang khas pada abad ke-4 sampai abad
ke-5 Masehi, selama periode Gupta, meskipun ia mewarisi sifat-sifat pelopornya pada zaman
Weda dan pra-Weda.[3] Ketenarannya naik dengan cepat, dan ia dimasukkan di antara lima
dewa utama dalam ajaran Smarta (sebuah denominasi Hindu) pada abad ke-9. Sekte para
pemujanya yang disebut Ganapatya, (Sanskerta: गाणपत्य; gāṇapatya), yang menganggap
Ganesa sebagai dewa yang utama, muncul selama periode itu.[4] Kitab utama yang
didedikasikan untuk Ganesa adalah Ganesapurana, Mudgalapurana, dan Ganapati
Atharwashirsa.

Etimologi dan nama lain

Patung Ganesa dari Karnataka, India. Patung ini dibuat pada abad ke-13.

Ganesa memiliki banyak gelar dan nama pujian, termasuk Ganapati dan Wigneswara. Gelar
dalam agama Hindu yang dipakai sebagai penghormatan, yaitu Sri (Sanskerta: श्री; śrī, juga
dieja Shri atau Shree) seringkali ditambahkan di depan namanya. Salah satu cara yang
terkenal dalam memuja Ganesa adalah dengan menyanyikan Ganesa Sahasranama, sebuah
doa pengucapan "seribu nama Ganesa". Setiap nama dalam sahasranama mengandung arti
berbeda-beda dan melambangkan berbagai aspek dari Ganesa. Sekurang-kurangnya ada dua
versi Ganesa Sahasranama; salah satu versi diambil dari Ganeshapurana, yaitu sastra Hindu
untuk menghormati Ganesa.

Nama Ganesa adalah sebuah kata majemuk dalam bahasa Sanskerta, terdiri dari kata gana
(Sanskerta: गण; gaṇa), berarti kelompok, orang banyak, atau sistem pengelompokan, dan
isha (Sanskerta: ईश; īśa), berarti penguasa atau pemimpin.[5] Kata gana ketika dihubungkan
dengan Ganesa seringkali merujuk kepada para gana, pasukan makhluk setengah dewa yang
menjadi pengikut Siwa.[6] Istilah itu secara lebih umum berarti golongan, kelas, komunitas,
persekutuan, atau perserikatan.[7] Ganapati (Sanskerta: गणपति ; gaṇapati), nama lain Ganesa,
adalah kata majemuk yang terdiri dari kata gana, yang berarti "kelompok", dan pati, berarti
"pengatur" atau "pemimpin".[7] Kitab Amarakosha, yaitu kamus bahasa Sanskerta, memiliki
daftar delapan nama lain Ganesa: Winayaka, Wignaraja (sama dengan Wignesa),
Dwaimatura (yang memiliki dua ibu), Ganadipa (sama dengan Ganapati dan Ganesa),
Ekadanta (yang memiliki satu gading), Heramba, Lambodara (yang memiliki perut bak
periuk, atau, secara harfiah, yang perutnya bergelayutan), dan Gajanana (yang bermuka
gajah).[8]

Winayaka (Sanskerta: तिनायक ; vināyaka) adalah nama umum bagi Ganesa yang muncul
dalam kitab-kitab Purana Hindu dan Tantra agama Buddha.[9] Nama ini mencerminkan
sebutan terhadap delapan kuil Ganesa yang terkenal di Maharashtra yang mahsyur sebagai
astawinayaka. Nama Wignesa (Sanskerta: तिघ्नेश; vighneśa) dan Wigneswara (Sanskerta:
तिघ्नेश्वर; vighneśvara) (Penguasa segala rintangan) merujuk kepada tugas utamanya dalam
mitologi Hindu sebagai pencipta sekaligus penyingkir segala rintangan (vighna).

Lukisan Ekadanta atau "Ganesa bergading satu", dari daerah Mysore, negara bagian
Karnataka, India.

Nama yang mahsyur bagi Ganesa dalam bahasa Tamil adalah Pille atau Pilleyar ("anak
kecil"). A. K. Narain membedakan arti istilah-istilah tersebut dengan mengatakan bahwa pille
berarti seorang "anak" sementara pilleyar berarti seorang "anak yang mulia". Dia
menambahkan bahwa kata pallu, pella, dan pell dalam bahasa-bahasa rumpun Dravida berarti
"gigi atau gading gajah", namun lebih lazim diartikan "gajah".[10] Seorang penulis buku yang
bernama Anita Raina Thapan menambahkan bahwa akar kata pille pada nama Pillaiyar
mungkin aslinya berarti "gajah muda", karena kata pillaka dalam bahasa Pali berarti "gajah
muda".[11]

Penggambaran
Ganesa adalah figur yang terkenal dalam kesenian India. Citra tentang Ganesa menjamur di
berbagai penjuru India sekitar abad ke-6.[12] Tidak seperti dewa-dewi lainnya, penggambaran
sosok Ganesa memiliki berbagai variasi yang luas dan pola-pola berbeda yang berubah dari
waktu ke waktu. Dia kadangkala digambarkan berdiri, menari, beraksi dengan gagah berani
melawan para iblis, bermain bersama keluarganya sebagai anak lelaki, duduk di bawah, atau
bersikap manis dalam suatu keadaan.

Biasanya Ganesa digambarkan berkepala gajah dengan perut buncit. Patungnya memiliki
empat lengan, yang merupakan penggambaran utama tentang Ganesa. Dia membawa patahan
gadingnya dengan tangan kanan bawah dan membawa kudapan manis, yang ia comot dengan
belalainya, pada tangan kiri bawah. Motif Ganesa yang belalainya melengkung tajam ke kiri
untuk mencicipi manisan pada tangan kiri bawahnya adalah ciri-ciri yang utama dari zaman
dulu. Patung yang lebih primitif di Gua Ellora dengan ciri-ciri umum tersebut, ditaksir
berasal dari abad ke-7.[13] Dalam perwujudan yang biasa, Ganesa digambarkan memegang
sebuah kapak atau angkusa pada tangan sebelah atas dan sebuah jerat pada tangan atas
lainnya.

Pengaruh unsur-unsur kuno dalam susunan penggambaran tersebut masih bisa diamati dalam
penggambaran Ganesa secara kontemporer. Dalam sebuah penggambaran modern, satu-
satunya variasi terhadap unsur-unsur kuno adalah tangan kanan bawah Ganesa tidak
memegang patahan gading namun seolah-olah terarah ke mata pengamat dengan gerak
tangan yang melambangkan perlindungan atau penyingkir ketakutan (abhaya mudra).[14]
Kombinasi yang sama terhadap empat lengan dan atribut, muncul pada patung Ganesa yang
sedang menari, yang merupakan tema terkenal.

Atribut umum

Patung Ganesa di Maharashtra, India.


Patung tersebut dibuat sesuai dengan makna
atribut-atributnya.

(Searah jarum jam) Empat wujud Ganesa


dari Ganesapurana: Mahotkata,
Mayureswara, Dumraketu dan Gajanana
(lukisan moderen di Kuil Siddhivinayak,
Mumbai).

Ganesa digambarkan berkepala gajah semenjak awal kemunculannya dalam kesenian


India.[15] Mitologi dalam Purana memberi beberapa penjelasan mengenai kejadian yang
menyebabkannya berkepala gajah. Salah satu perwujudannya yang terkenal, yakni Heramba-
Ganapati, memiliki lima kepala gajah, dan variasi kecil lainnya pada jumlah kepala diketahui.
Sementara beberapa kitab mengatakan bahwa Ganesa terlahir dengan kepala gajah, pada
cerita yang terkenal dikatakan bahwa ia memperoleh kepala gajah di kemudian hari. Motif
utama yang terulang dalam cerita-cerita tersebut adalah bahwa Ganesa lahir dengan tubuh
dan kepala manusia, kemudian Siwa memenggalnya ketika Ganesa mencampuri urusan
antara Siwa dan Parwati. Kemudian Siwa mengganti kepala asli Ganesa dengan kepala gajah.
Detail kisah pertempuran dan penggantian kepala, memiliki beragam versi menurut sumber
yang berbeda-beda. Dalam kitab Brahmawaiwartapurana terdapat kisah yang cukup
menarik. Saat Ganesa lahir, ibunya, Parwati, menunjukkan bayinya yang baru lahir ke
hadapan para dewa. Tiba-tiba, Dewa Sani (Saturnus), yang konon memiliki mata terkutuk,
memandang kepala Ganesa sehingga kepala si bayi terbakar menjadi abu. Dewa Wisnu
datang menyelamatkan dan mengganti kepala yang lenyap dengan kepala gajah. Kisah lain
dalam kitab Warahapurana mengatakan bahwa Ganesa tercipta secara langsung oleh tawa
Siwa. Karena Siwa merasa Ganesa terlalu memikat perhatian, ia memberinya kepala gajah
dan perut buncit.

Nama Ganesa pada mulanya adalah Ekadanta (satu gading), merujuk kepada gadingnya yang
utuh hanya berjumlah satu, sedangkan yang lainnya patah. Beberapa citra menunjukkan ia
sedang membawa patahan gadingnya. Hal penting di balik penampilan khusus ini dikandung
dalam kitab Mudgalapurana, yang mengatakan bahwa nama penjelmaan Ganesa yang kedua
adalah Ekadanta. Perut buncit Ganesa muncul sebagai ciri-ciri khusus pada kesenian patung
sejak zaman dulu, yang ditaksir sejak periode Gupta (sekitar abad IV-VI).[16] Penampilan ini
amat penting, karena menurut Mudgalapurana, dua penjelmaan Ganesa yang berbeda
memakai nama yang diambil dari Lambodara (perut buncit, atau, secara harfiah, perut
bergelantungan) dan Mahodara (perut besar).[17] Kedua nama tersebut merupakan kata
majemuk dalam bahasa Sanskerta yang melukiskan bagaimana keadaan perutnya. Kitab
Brahmandapurana mengatakan bahwa Ganesa bernama Lambodara karena segala semesta
(yaitu "telur alam semesta"; IAST: brahmāṇḍa) pada masa lalu, sekarang, dan yang akan
datang ada di dalam tubuhnya. Jumlah lengan Ganesa bervariasi; wujudnya yang terkenal
memiliki sekitar dua sampai enam belas lengan.[18] Banyak penggambaran tentang Ganesa
yang menampilkan ia bertangan empat, yang telah disebut dalam Purana dan ditetapkan
sebagai wujud standar dalam beberapa kitab tentang ikonografi. Wujudnya pada masa awal
memiliki dua lengan.[19] Wujud dengan 14 dan 20 lengan muncul di India Tengah selama
abad ke-9 dan abad ke-10.[20] Ular adalah tampilan yang umum dalam penggambaran tentang
Ganesa dan muncul dalam beragam bentuk.[21] Menurut Ganesapurana, Ganesa melilitkan
ular Basuki di lehernya. Penggambaran lain tentang ular meliputi kegunaannya sebagai
benang suci (IAST: yajñyopavīta) yang dililitkan melingkari perut sebagai sabuk, dipegang di
tangan, dililitkan di pergelangan kaki, atau dipakai sebagai mahkota. Pada dahi Ganesa
kemungkinan ada mata ketiga atau simbol sekte Siwa (Sanskerta: tilaka), yang berupa tiga
garis mendatar. Ganeshapurana mengatakan bahwa tanda tilaka sama saja dengan bulan sabit
pada dahi kepala. Wujud tertentu dari Ganesa yang disebut Bhalachandra (IAST:
bhālacandra; "Bulan di dahi") memasukkan unsur penggambaran tersebut. Namun warna
lain yang spesifik dihubungkan dengan wujud tertentu.[22] Beberapa contoh mengenai
hubungan warna dengan gerakan meditasi tertentu dinyatakan dalam Sritattvanidhi, sebuah
buku tentang ikonografi dalam Hinduisme. Sebagai contoh, putih dihubungkan dengan wujud
Ganesa sebagai Heramba-Ganapati dan Rina-Mochana-Ganapati (Ganapati yang
membebaskan dari belenggu). Ekadanta-Ganapati digambarkan berwarna biru selama
bermeditasi dalam wujud itu.

Sebuah lukisan bergaya Tajore,


menampilkan Ganesa yang sedang
mengendarai wahananya, yaitu tikus. Di
belakangnya tampak seorang pelayan yang
setia menemaninya.

Wahana

Citra Ganesa pada mulanya tidak disertai dengan wahana (tunggangan).[23] Pada delapan
penjelmaan Ganesa yang dinyatakan dalam Mudgalapurana, Ganesa lima kali menggunakan
tikus dalam lima penjelmaannya, menggunakan singa saat menjelma sebagai Wakratunda,
seekor merak saat menjelma sebagai Wikata, dan menggunakan Sesa, naga ilahi, dalam
penjelmaannya sebagai Wignaraja. Pada empat penjelmaan Ganesa yang terdaftar dalam
Ganesapurana, Mohotkata menunggangi singa, Mayureswara menunggangi merak,
Dumraketu menunggangi kuda, dan Gajanana menunggangi tikus. Dalam pandangan agama
Jaina terhadap Ganesa, wahananya ada bermacam-macam, seperti misalnya tikus, gajah,
penyu, domba, atau merak.[24]

Ganesa seringkali digambarkan menunggangi atau diantar oleh seekor tikus. Martin-Dubost
mengatakan bahwa tikus muncul sebagai wahana yang utama dalam sastra tentang Ganesa, di
wilayah India Tengah dan Barat selama abad ke-7; tikus juga selalu ditempatkan dekat
dengan kakinya. Tikus sebagai wahana muncul pertama kali dalam kitab Matsyapurana dan
kemudian dalam Brahmandapurana dan Ganesapurana, dimana Ganesa menggunakannya
sebagai kendaraan hanya pada inkarnasi terakhirnya. Ganapati Atharwashirsa mengandung
sloka tentang Ganesa yang menyatakan bahwa gambar tikus terdapat dalam benderanya.
Nama Musakawahana (berwahana tikus) dan Akuketana (berbendera tikus) muncul dalam
Ganesa Sahasranama.

Tikus ditafsirkan dalam berbagai pengertian. Seorang penulis buku tentang Ganesa bernama
John A. Grimes telah menafsirkan makna tikus sebagai atribut Ganesa. Michael Wilcockson
mengatakan bahwa tikus melambangkan orang-orang yang ingin mengatasi keinginan dan
mengurangi sifat egois.[25] Yuvraj Krishan, seorang penulis buku Ganesa, mengatakan bahwa
tikus itu bersifat merusak dan mengancam pertanian. Kata Sanskerta mūṣaka (tikus) diambil
dari akar kata mūṣ (mencuri, merampok). Merupakan hal yang penting untuk menaklukkan
tikus sebagai hama penghancur, sejenis wighna (rintangan) yang perlu untuk diatasi. Jadi
menurut teori tersebut, Ganesa sebagai penguasa tikus menunjukkan fungsinya sebagai
Wigneswara (dewa segala rintangan) dan memberi bukti terhadap perannya sebagai grāmata-
devatā (dewa pedesaan) bagi rakyat yang kemudian meningkat kemuliaannya.[26] Paul
Martin-Dubost yang juga pernah menulis buku tentang Ganesa memberi sebuah pandangan
bahwa tikus adalah simbol yang memberi sugesti bahwa Ganesa, seperti halnya tikus, mampu
menembus bahkan memasuki tempat-tempat rahasia.[27]

Asosiasi

Patung Ganesa di sebuah kuil di Orissa, India.

Rintangan

Ganesa adalah Wigneswara atau Wignaraja, dewa segala rintangan, baik yang bersifat
material maupun spiritual. Ia mahsyur dipuja sebagai penyingkir segala rintangan, meski ia
juga memasang rintangan pada umatnya yang perlu diberi cobaan. Paul Courtright
mengatakan, "pekerjaannya adalah menempatkan dan menyingkirkan rintangan. Itu
merupakan kekuasaannya yang utama..."[28]

Yuvraj Krishan menyatakan bahwa beberapa nama Ganesa mencerminkan perannya yang
berkembang dari waktu ke waktu.[29] M. K. Dhavalikar beranggapan bahwa karena cepatnya
ketenaran Ganesa di antara dewi-dewi Hindu, dan kemunculan para Ganapatya, sehingga ada
perubahan tekanan suara dari wignakartā (pencipta rintangan) menjadi wignahartā
(penyingkir rintangan).[30] Bagaimana pun, dua fungsi tersebut menjadi amat penting dalam
karakter Ganesa, seperti yang dijelaskan Robert Brown, "bahkan setelah Ganesa dalam
Purana digambarkan dengan baik, Ganesa meninggalkan banyak hal-hal penting untuk peran
gandanya sebagai pencipta dan penyingkir rintangan, sehingga memiliki aspek negatif
maupun positif.".[31]

Buddhi

Ganesa dianggap sebagai Dewa Aksara dan Pelajaran. Dalam bahasa Sanskerta, kata buddhi
adalah kata benda feminin yang banyak diterjemahkan menjadi kecerdasan, kebijaksanaan,
atau akal.[32] Konsep buddhi erat dikaitkan dengan kepribadian Ganesa, khususnya pada
zaman Purana, ketika banyak kisah menonjolkan kepintarannya dan cinta terhadap
kecerdasan. Salah satu nama Ganesa dalam Ganeshapurana dan Ganesa Sahasranama
adalah Buddhipriya. Nama ini juga muncul dalam daftar 21 nama di akhir Ganesa
Sahasranama yang menurut Ganesa amat penting. Kata priya bisa berarti "yang tercinta", dan
dalam konteks suami-istri bisa berarti "kekasih" atau "suami",[33] maka nama Buddhipriya
bisa saja berarti "Yang dicintai oleh kecerdasan" atau "Suami Buddhi".[34]

Aum

Ganesa dalam perhiasan berbentuk simbol Aum.

Ganesa diidentikkan dengan mantra Aum dalam agama Hindu (Simbol: ॐ, juga dieja 'Om').
Istilah oṃ(ng)kāraswarūpa (Aum adalah wujudnya), ketika diidentikkan dengan Ganesa,
merujuk pada sebuah pemahaman bahwa ia menjelma sebagai bunyi yang utama.[35] Kitab
Ganapati Atharwashirsa memberi penjelasan mengenai hubungan ini. Swami
Chinmayananda menerjemahkan pernyataan yang relevan berikut ini:

(O Hyang Ganapati!) Engkaulah (Tritunggal) Brahma, Wisnu, dan Mahesa. Engkaulah Indra.
Engakulah api (Agni) dan udara (Bayu). Engkaulah matahari (Surya) dan bulan (Candrama).
Engkaulah Brahman. Engkaulah (tiga dunia) Bhuloka [bumi], Antariksa-loka [luar angkasa],
dan Swargaloka [sorga]. Engkaulah Om. (Itu sebagai tanda, bahwa Engkaulah segala hal
tersebut).[36]
Beberapa pemuja melihat kesamaan antara lekukan tubuh Ganesa dalam penggambaran
umum dengan bentuk simbol Aum dalam aksara Dewanagari dan Tamil.[37]

Cakra pertama

Menurut Kundalini yoga, Ganesa menempati cakra pertama, yang disebut muladhara. Mula
berarti "asal, utama"; adhara berarti "dasar, pondasi". Cakra muladhara adalah hal penting
yang merupakan manifestasi atau pelebaran pokok-pokok kekuatan ilahi yang terpendam.[38]
Hubungan Gansea dengan hal ini juga diterangkan dalam Ganapati Atharwashirsa.
Courtright menerjemahkan pernyataan sebagai berikut: "[O Ganesa,] Engkau senantiasa
menempati urat sakral di pondasi tulang punggung [mūlādhāra cakra]."[39] Maka dari itu,
Ganesa memiliki kediaman tetap dalam setiap makhluk yang terletak pada Muladhara.
Ganesa memegang, menopang dan memandu cakra-cakra lainnya, sehingga ia mengatur
kekuatan yang mendorong cakra kehidupan.[38]

Mitologi

Parwati dan Siwa memandikan Ganesa. Sebuah lukisan dari Kangra, dibuat sekitar abad ke-
18.

Kelahiran

Meski Ganesa terkenal sebagai putera dari Siwa dan Parwati, mitos-mitos dalam Purana
memiliki ketidakpastian mengenai kelahirannya. Dia bisa saja diciptakan oleh Siwa, atau oleh
Parwati, atau oleh Siwa dan Parwati, atau muncul secara misterius dan ditemukan oleh Siwa
dan Parwati. Terdapat berbagai versi mengenai kelahiran Ganesa, namun kisah yang paling
terkenal berasal dari kitab Siwapurana.

Dalam kitab Siwapurana dikisahkan, suatu ketika Parwati (istri Dewa Siwa) ingin mandi.
Karena tidak ingin diganggu, ia menciptakan seorang anak laki-laki. Ia berpesan agar anak
tersebut tidak mengizinkan siapapun masuk ke rumahnya selagi Dewi Parwati mandi dan
hanya boleh melaksanakan perintah Dewi Parwati saja. Perintah itu dilaksanakan sang anak
dengan baik.

Alkisah ketika Dewa Siwa hendak masuk ke rumahnya, ia tidak dapat masuk karena
dihadang oleh anak kecil yang menjaga rumahnya. Bocah tersebut melarangnya karena ia
ingin melaksanakan perintah Parwati dengan baik. Siwa menjelaskan bahwa ia suami Parwati
dan rumah yang dijaga si bocah adalah rumahnya juga. Namun sang bocah tidak mau
mendengarkan perintah Siwa, sesuai dengan perintah ibunya untuk tidak mendengar perintah
siapapun. Akhirnya Siwa kehabisan kesabarannya dan bertarung dengan anaknya sendiri.
Pertarungan amat sengit sampai akhirnya Siwa menggunakan Trisulanya dan memenggal
kepala si bocah. Ketika Parwati selesai mandi, ia mendapati puteranya sudah tak bernyawa. Ia
marah kepada suaminya dan menuntut agar anaknya dihidupkan kembali. Siwa sadar akan
perbuatannya dan ia menyanggupi permohonan istrinya.

Atas saran Brahma, Siwa mengutus abdinya, yaitu para gana, untuk memenggal kepala
makhluk apapun yang dilihatnya pertama kali yang menghadap ke utara. Ketika turun ke
dunia, gana mendapati seekor gajah sedang menghadap utara. Kepala gajah itu pun dipenggal
untuk mengganti kepala Ganesa. Akhirnya Ganesa dihidupkan kembali oleh Dewa Siwa dan
sejak itu diberi gelar Dewa Keselamatan.

Keluarga dan istri

Lukisan "Riddhi Siddhi" karya Raja Ravi Varma, menggambarkan Ganesa yang didampingi
kedua istrinya, Riddhi dan Siddhi.

Dalam keluarga Ganesa ada saudaranya yang bernama Skanda, yang juga disebut Kartikeya,
Murugan, dan lain-lain. Perbedaan wilayah memberikan versi berbeda tentang jenjang
kelahiran mereka. Di India Utara, Skanda biasanya dianggap yang lebih tua, sementara di
India Selatan, Ganesa dianggap yang lebih dahulu lahir. Skanda merupakan dewa perang
yang mahsyur sekitar tahun 500 SM sampai 600 M, ketika pemujaan terhadapnya berkurang
secara signifikan di India Utara. Seiring dengan memudarnya Skanda, Ganesa mulai
berkembang. Beberapa kisah menceritakan persaingan antara kedua bersaudara tersebut dan
bisa saja mencerminkan ketegangan yang terjadi antar sekte (pemuja Ganesa dan pemuja
Skanda).[40]

Status orangtua Ganesa, subjek pembicaraan yang luas bagi para sarjana, memiliki beragam
versi dalam cerita-cerita mitos. Salah satu pola dalam mitos mengidentifikasi Ganesa sebagai
seorang brahmacarya yang tak menikah.[41] Pandangan ini biasa terdapat di India Selatan dan
di beberapa wilayah India Utara. Dalam contoh lain, ia diasosiasikan dengan konsep Buddhi
(kecerdasan), Siddhi (kekuatan spiritual), dan Riddhi (kemakmuran); tiga kualitas ini
kadangkala dipersonifikasikan sebagai para dewi, yang konon menjadi para istri Ganesa. Dia
bisa juga digambarkan dengan satu pasangan saja atau seorang pelayan tanpa nama
(Sanskerta: daşi). Dalam contoh lain, ia diasosiasikan dengan dewi kebudayaan dan kesenian,
yaitu Saraswati atau Śarda (umumnya di Maharashtra).[42] Dia juga disangkutpautkan dengan
dewi keberuntungan dan kemakmuran, Laksmi.[43] Contoh lainnya, terutama yang menonjol
di wilayah Benggala, menghubungkan Ganesa dengan pohon pisang, Kala Bo.[44]
Kitab Siwapurana mengatakan bahwa Ganesa memiliki dua putera: Ksema (kemakmuran)
dan Laba (keuntungan). Menurut kisah versi India Utara, puteranya seringkali disebut Suba
(keselamatan) dan Laba. Film berbahasa Hindi tahun 1975 berjudul Jai Santoshi Maa
menampilkan Ganesa yang menikahi Riddhi dan Siddhi lalu memiliki puteri bernama
Santoshi Ma, dewi kepuasan. Kisah ini tidak memiliki dasar dari kitab Purana.[45]

Pemujaan dan festival


Festival Ganesa yang dirayakan oleh umat
Hindu di Paris, Perancis, pada tahun 2004.

Ganesa banyak dipuja saat acara kerohanian maupun kegiatan sehari-hari; khususnya saat
mulai berniaga seperti misalnya membeli kendaraan atau memulai bisnis. K.N. Somayaji
berkata, "jarang ada rumah (Hindu di India) yang tidak memiliki arca Ganapati. [..] Ganapati,
sebagai dewa yang termahsyur di India, dipuja oleh hampir seluruh kasta dan di seluruh
penjuru negara".[46] Pemujanya percaya bila Ganesa dibuat senang, ia akan memberi
kesuksesan, kemakmuran dan perlindungan terhadap bencana.

Ganesa bukan dewa bagi sekte tertentu, dan umat Hindu dari seluruh denominasi memanggil
namanya saat memulai persembahyangan, memulai usaha yang penting, dan upacara
keagamaan. Penari dan musisi, khususnya di India Selatan, memulai pertunjukkan seni
seperti misalnya tari Bharatnatyam dengan terlebih dahulu memuja Ganesa. Mantra-mantra
seperti misalnya Om Shri Gaṇeshāya Namah (Om, hormat pada Hyang Ganesa yang
mahsyur-mulia) seringkali dipakai. Salah satu mantra paling terkenal yang diasosiasikan
dengan Ganesa adalah Om Gaṃ Ganapataye Namah.

Pemujanya memberi persembahan berupa manisan seperti misalnya modaka dan bola-bola
kecil manis (laddu). Dia seringkali digambarkan memegang semangkuk manisan, yang
disebut modakapātra. Karena ia diidentifikasikan dengan warna merah, ia seringkali dipuja
dengan pasta cendana merah (raktacandana) atau bunga merah. Rumput Dūrvā (Cynodon
dactylon) dan benda lainnya sering dipakai dalam memujanya.

Festival yang dikaitkan dengan Ganesa adalah Winayaka caturti (Ganesa Caturti) pada
śuklapakṣa (hari keempat bulan purnama) di bulan bhadrapada (Agustus/September) dan
Ganesa jayanti (ulang tahun Ganesa) dirayakan pada cathurthī dalam kṛṣṇapakṣa (hari
keempat bulan mati) di bulan magha (Januari/Februari).

Patung besar Ganesa saat festival Ganesa


Caturti di Mumbai, tahun 2004.

Ganesa Caturti

Festival tahunan untuk memuja Ganesa yang berlangsung selama sepuluh hari, dimulai pada
Ganesa Caturti, yang jatuh pada akhir bulan Agustus atau awal September. Festival
memuncak pada hari Ananta Caturdasi, ketika arca (murti) Ganesa dicelupkan ke dalam air.
Pada tahun 1893, Lokmanya Tilak mengubah festival tahunan ini dari perayaan keluarga
secara pribadi menjadi acara bagi masyarakat luas.[47] Ia melakukannya untuk mengatasi
kesenjangan antara golongan Brahmana dan non-Brahmana dan menemukan konteks tak
lazim yang dimaksud untuk membangun akar persatuan di antara mereka, dalam cita-cita
nasional menentang penjajahan Inggris di Maharashtra.[48] Karena Ganesa dipuja secara luas
sebagai "dewa bagi semua orang", Tilak memilihnya sebagai tempat menampung protes
rakyat India terhadap pemerintahan Inggris.[49] Tilak adalah orang pertama yang memasang
citra Ganesa yang besar bagi masyarakat umum di sebuah paviliun, dan menetapkan tradisi
untuk mencelupkan semua citra Ganesa pada hari kesepuluh.[50] Di masa kini, umat Hindu di
penjuru India merayakan festival Ganapati dengan semangat menyala, meskipun hal itu
paling populer di negara bagian Maharashtra. Festival itu juga mendapat proporsi yang besar
di Mumbai dan di sekitar kuil-kuil Astawinayaka.

Kuil

Arca Ganesa di Birla Mandir (Pura Birla) di


Jaipur, India.

Dalam tempat suci Hindu, Ganesa dapat diuraikan beraneka macam: sebagai dewa bawahan
(parswadewata); sebagai dewa yang erat dengan dewa utama (pariwaradewata); atau sebagai
dewa utama di sebuah kuil (pradhana), dijamu bagaikan dewa tertinggi di antara dewa-dewi
Hindu.[51] Sebagai dewa keluar-masuk, dia banyak ditempatkan di pintu gerbang kuil Hindu
untuk menghalau hal-hal buruk, yang sama dengan perannya sebagai penjaga pintu rumah
Parwati. Dan juga, beberapa kuil didedikasikan untuk Ganesa sendiri, misalnya
Astawinayaka (Sanskerta: अष्टतिनायक; aṣṭavināyaka; "delapan (kuil) Ganesa") di
Maharashtra yang paling mahsyur. Terletak di jarak sekitar 100 kilometer dari kota Pune,
masing-masing dari delapan kuil ini memuliakan wujud utama Ganapati, lengkap dengan
cerita dan legendanya; bersama-sama mereka membentuk sebuah mandala, menandai
wilayah suci Ganesa.

Ada banyak kuil Ganesa yang penting di tempat-tempat berikut ini: Wai di Maharashtra;
Ujjain di Madhya Pradesh; Jodhpur, Nagaur dan Raipur (Pali) di Rajasthan; Baidyanath di
Bihar; Baroda, Dhokala, dan Balsad di Gujarat dan Kuil Dhundiraj di Benares, Uttar Pradesh.
Kuil Ganesa yang utama di India Selatan yaitu sebagai berikut: Kuil Jambukeśvara di
Tiruchirapalli; di Rameshvaram dan Suchindram di Tamil Nadu; Hampi, Kasargod, dan
Idagunji di Karnataka; dan Bhadrachalam di Andhra Pradesh.

T. A. Gopinatha berkata, "Setiap desa, meskipun desa kecil, memiliki citra Wigneswara-nya
sendiri dengan atau tanpa kuil untuk menempatkannya. Di jalan masuk menuju desa atau
sebuah benteng, di bawah pohon bodhi […], dalam sebuah relung […], di kuil Wisnu
maupun Siwa dan juga pada bangunan suci yang khususnya dibangun dalam kuil Siwa […];
figur Wigneswara kelihatan tak berubah-ubah."[52] Kuil Ganesa juga dibangun di luar India,
termasuk Asia Tenggara, Nepal, dan di beberapa negara barat.
Sejarah ketenaran
Arca Ganesa yang cukup tua, dibuat pada
abad ke-8, kini disimpan di Mueseum
Cham, Vietnam.

Kemunculan pertama

Ganesa muncul dalam wujud klasiknya sebagai dewa yang mudah dikenali dengan atribut-
atribut yang tergambar dengan baik pada permulaan abad ke-4 sampai abad ke-5. Shanti Lal
Nagar mengatakan bahwa arca paling awal, yang diketahui sebagai wujud Ganesa ada dalam
sebuah ceruk di kuil Siwa di Bhumra, yang ditafsir berasal dari zaman kerajaan Gupta.[53]
Pemujaan tersendiri terhadapnya muncul sekitar abad ke-10.[54] Narain mengikhtisarkan
kontroversi antara pemuja Ganesa dan pandangan akademis terhadap perkembangan Ganesa
sebagai berikut:

[A]pa yang selama ini tak terduga adalah kemunculan Ganesa yang agak dramatis menurut
pandangan sejarah. Pelopornya tak jelas. Keterbukaan dan ketenarannya yang luas, yang
melampaui batas mahzab dan teritorial, sungguh menakjubkan. Di satu sisi ada kepercayaan
bagi umat yang ortodoks terhadap asal-usul Ganesa dari zaman Weda dan dalam Purana
terdapat penjelasan yang membingungkan, namun merupakan mitologi yang cukup menarik.
Di sisi lain terdapat keraguan mengenai adanya gagasan dan arca tentang dewa ini sebelum
abad keempat sampai kelima Masehi. ...[54]

Pengaruh memungkinkan

Buku yang ditulis Thapan tentang perkembangan Ganesa mengandung sebuah bab tentang
spekulasi mengenai peran kepala gajah pada zaman awal di India, namun berkesimpulan
bahwa, "meski pada abad ke-2 Masehi ada perwujudan yaksa berkepala gajah, itu tidak bisa
dianggap menggambarkan Ganapati-Winayaka. Tidak ada bukti mengenai dewa yang disebut
memiliki wujud gajah atau berkepala gajah pada permulaan zaman ini. Ganapati-Winayaka
masih membuat debutnya."[55]

Lukisan Ganesa berlengan empat yang


dibuat pada abad ke-19. Berasal dari
Nurpur, India.
Suatu teori mengenai asal-usul Ganesa mengatakan bahwa ia perlahan-lahan menjadi tenar
sehubungan dengan empat Winayaka.[56] Dalam mitologi Hindu, para Winayaka adalah
kelompok empat makhluk jahat yang membuat rintangan dan kesulitan, namun mudah untuk
ditenangkan. Nama Winayaka adalah nama yang biasa bagi Ganesa, baik dalam Purana-
Purana maupun Tantra Buddha.[57] Krishan adalah salah satu sarjana yang menerima teori
ini, yang berkomentar datar tentang Ganesa, "Dia bukan dewa dalam Weda. Asal-usulnya
mengikuti jejak empat Winayaka, roh jahat, dari Manawagrehyasutra (abad VII-IV SM)
yang menyebabkan berbagai jenis kejahatan dan penderitaan".[58] Penggambaran figur
manusia berkepala gajah, yang beberapa di antaranya diidentifikasikan dengan Ganesa,
muncul dalam kesenian dan koin India pada permulaan abad ke-2.[59]

Sastra Weda dan wiracarita

Gelar "Pemimpin kelompok" (Sanskerta: ganapati) muncul dua kali dalam Regweda, namun
keduanya tidak merujuk pada Ganesa yang sekarang. Istilah itu muncul dalam Regweda (Rw
2.23.1) sebagai gelar untuk Brahmanaspati, menurut para komentator.[60] Saat sloka itu tak
diragukan lagi merujuk pada Brahmanaspati, sloka itu kemudian diadopsi untuk memuja
Ganesa dan masih dipakai hingga sekarang.[61] Dalam pembantahan bahwa pernyataan
tersebut merupakan bukti keberadaan Ganesa dalam Regweda, Ludo Rocher mengatakan
bahwa itu dengan jelas merujuk kepada Wrehaspati—dewa himne-himne—dan hanya
Wrehaspati.[62] Hal yang juga mirip, yaitu pernyataan kedua (Rw 10.112.9) merujuk pada
Indra, yang diberi gelar 'ganapati', diterjemahkan menjadi "Pemimpin perkumpulan (bagi
para Marut)." Tetapi, Rocher menyatakan bahwa sastra-satra Ganapatya terkini seringkali
mengutip sloka-sloka Regweda untuk menghormati Ganesa.[63]

Dua sloka dalam kitab yang termasuk Yajurweda hitam, yaitu Maitrayaniya Samhita (2.9.1)
dan Taittiriya Aranyaka (10.1), menyatakan permohonan kepada dewa yang "bertaring satu"
(Dantih), "bermuka gajah" (Hastimuka), dan "berbelalai bengkok" (Wakratunda). Nama-
nama ini mengingatkan kita pada Ganesa, dan seorang komentator dari abad ke-14 bernama
Sayana dengan tegas memastikan identifikasi ini.[64] Deskripsi tentang Dantin, yang memiliki
belalai bengkok (wakratunda) dan memegang jagung, tebu, dan gada, merupakan
karakteristik Ganapati yang utama secara Purana, seperti yang dikatakan Heras, "tidak bisa
dibantahkan lagi untuk menerima identifikasinya (ciri-ciri Ganesa) dengan (ciri-ciri) Dantin
ini".[65] Tapi, Krishan menganggap bahwa himne-himne ini adalah tambahan (carangan)
pasca zaman Weda.[66] Thapan menambahkan bahwa pernyataan-pernyataan itu lazimnya
dianggap sebagai sebuah sisipan. Dhavalikar mengatakan, "referensi mengenai dewa
berkepala gajah di Maitrayani Samhita telah terbukti sebagai sisipan paling akhir, maka tidak
begitu berguna dalam menentukan informasi paling awal mengenai sang dewa (Ganesa)".[67]

Ganesa tidak muncul dalam wiracarita India pada zaman Weda. Sebuah sisipan pada
wiracarita Mahabharata mengatakan bahwa Resi Byasa meminta Ganesa untuk
membantunya sebagai seorang penulis untuk mencatat wiracarita yang didikte oleh sang resi
kepadanya. Ganesa setuju namun dengan syarat bahwa Byasa harus membeberkan wiracarita
itu tanpa diselingi, yaitu, tanpa berhenti. Sang resi setuju, namun sadar bahwa untuk
melakukan jeda, ia perlu menceritakan suatu pernyataan yang sangat kompleks sehingga
Ganesa akan bertanya untuk mengklarifikasi. Kisah tersebut tidak dianggap sebagai sebuah
bagian dalam kitab orisinilnya oleh editor dalam kitab Mahabharata edisi kritikan. Hubungan
antara Ganesa dengan ketangkasan pikiran dan pembelajaran adalah salah satu alasan
sehingga ia ditampilkan sebagai penulis dikte yang dijabarkan Byasa tentang Mahabharata
dalam sisipan tersebut.[68] Richard L. Brown memperkirakan waktunya terjadi sekitar abad
ke-8, dan Moriz Winternitz menyimpulkan bahwa kisah itu dikenal pada awal th. 900, namun
tidak ditambahkan ke dalam Mahabharata sampai sekitar 150 tahun kemudian. Winternitz
juga menambahkan bahwa versi berbeda dalam naskah Mahabharata di India Selatan adalah
penghapusan terhadap legenda Ganesa tersebut.[69] Istilah winayaka ditemukan dalam
beberapa resensi dalam Santiparwa dan Anusasanaparwa yang dianggap sebagai sisipan.[70]
Sebuah referensi tentang Wignakartrinam ("Pencipta rintangan") dalam Wanaparwa juga
dipercaya sebagai sebuah sisipan dan tidak muncul dalam edisi kritikan.[71]

Lukisan Ganesa yang terdapat dalam kitab


Bhagawatapurana, dibuat sekitar awal abad
ke-19.

Zaman Purana

Kisah mengenai Ganesa seringkali muncul dalam kitab-kitab Purana. Brown mengatakan,
sementara kitab-kitab Purana tidak menyebutkan kapan tepatnya suatu peristiwa terjadi,
penuturan kisah hidup Ganesa yang lebih detail ada dalam kitab yang muncul belakangan,
sekitar th. 600–1300.[72] Yuvraj Krishan mengatakan bahwa mitos mengenai kelahiran
Ganesa dan bagaimana ia memperoleh kepala gajah, ada dalam Purana yang digubah dari th.
600 dan seterusnya. Ia meneliti masalah dan mengungkapkan bahwa referensi tentang Ganesa
yang terdapat dalam Purana-purana awal, seperti misalnya Bayupurana dan
Brahmandapurana, adalah sisipan di kemudian hari yang dibuat dari abad ke-7sampai abad
ke-10.[73]

Bangkitnya ketenaran Ganesa dikodifikasikan pada abad ke-9, ketika secara formal ia
dimasukkan ke dalam lima dewa utama dalam aliran Smarta. Filsuf abad ke-9 bernama
Shankaracarya memopulerkan "pemujaan terhadap lima wujud" (pañcāyatana pūjā), sebuah
sistem di antara kaum brahmana yang ortodoks dalam tradisi Smarta. Dalam pemujaan ini
dilakukan pemanggilan lima dewa yaitu Ganesa, Wisnu, Siwa, Dewi, dan Surya.
Shankaracarya mendirikan tradisi itu dengan tujuan utama untuk menyatukan dewa-dewi
utama dari lima sekte besar pada status yang sama. Hal ini sungguh-sungguh membuat peran
Ganesa sebagai seorang dewa komplementer.

Buku dan sastra

Lukisan Ganesa yang sedang menari,


berasal dari Tibet Tengah. Wujud ini juga
dikenal sebagai "Maharakta".

Ketika Ganesa diterima sebagai salah satu dari lima dewa utama dalam Brahmanisme,
beberapa brahmana memilih untuk memuja Ganesa sebagai dewa utama mereka. Mereka
mengembangkan tradisi Ganapatya, seperti yang dapat disimak dalam Ganeshapurana dan
Mudgalapurana.

Masa penggubahan Ganeshapurana dan Mudgalapurana (dan waktunya tidak tetap antara
satu sama lain) telah mengobarkan perdebatan para sarjana. Kedua-duanya berkembang dari
waktu ke waktu dan mengandung isi yang bertumpuk-tumpuk. Anita Thapan mengutarakan
komentar tentang masa penggubahan dan mengukuhkan pendapatnya. "Sepertinya, mungkin
pokok-pokok isi dari Ganeshapurana muncul sekitar abad keduabelas dan ketigabelas", dia
berkata, "namun kemudian diberi sisipan."[74] Lawrence W. Preston berpikir bahwa waktu
yang memungkinkan untuk penggubahan Ganeshapurana antara tahun 1100 dan 1400,
bersamaan dengan waktu berdirinya tempat-tempat suci seperti yang disebutkan dalam kitab
itu.[75]

R.C. Hazra mengatakan bahwa Mudgalapurana lebih tua daripada Ganeshapurana, yang
menurutnya digubah pada tahun 1100 dan 1400.[76] Tetapi, Phyllis Granoff menemukan
masalah terhadap waktu yang tidak tetap ini dan berkesimpulan bahwa Mudgalapurana
adalah kitab filsafat terakhir yang menyinggung masalah Ganesa. Ia mengemukakan
alasannya berdasarkan sebuah fakta bahwa, di antara bukti-bukti internal lainnya,
Mudgalapurana secara spesifik menyebut Ganeshapurana sebagai salah satu dari empat
Purana (Brahma, Brahmanda, Ganesha, dan Mudgalapurana) yang menyinggung masalah
Ganesa.[77] Sementara isinya sudah usang, kitab itu diberi sisipan sampai abad ke-17dan ke-
18, sehubungan dengan pemujaan Ganapati yang menjadi penting dalam wilayah tertentu.[78]
Kitab lain yang memuji Ganesa, yaitu Ganapati Atharwashirsa, ada kemungkinan digubah
pada abad ke-16 atau ke-17.[79]

Arca Ganesa dari marmer. Dibuat pada abad


ke-5. ditemukan di Gardez, Afganistan,
sekarang di Dargah Pir Rattan Nath, Kabul.

Di luar India dan agama Hindu


Altar Ganesha dengan patung seukuran
manusia yang juga digunakan oleh umat
Hindu di Klenteng Sanggar Agung.

Hubungan dagang dan budaya telah memperluas pengaruh India di Asia Barat dan Tenggara.
Ganesa adalah salah satu dari banyaknya dewa-dewi Hindu yang menjamah negeri asing
sebagai akibatnya.[80]

Ganesa khususnya disembah oleh para pedagang dan rombongannya, yang pergi ke luar India
untuk malakukan hubungan dagang. Periode dari sekitar abad ke-10 sampai seterusnya
ditandai oleh perkembangan jaringan-jaringan baru terhadap hal pertukaran, pembentukan
serikat dagang, dan bangkitnya sirkulasi keuangan. Selama masa ini, Ganesa menjadi dewa
utama yang dikaitkan dengan para pedagang.[81] Tulisan paling awal yang mengandung
seruan kepada Ganesa sebelum memanggil dewa-dewi lainnya dikaitkan dengan komunitas
rombongan pedagang.[82]

Umat Hindu bermigrasi ke nusantara dan membawa budaya mereka, termasuk Ganesa,
bersama mereka. Arca-arca Ganesa ditemukan di sepanjang wilayah Nusantara dalam jumlah
yang banyak, seringkali di samping kuil Siwa. Wujud Ganesa didapati dalam kesenian Hindu
di Jawa, Bali, dan Kalimantan yang menunjukkan pengaruh regional yang spesifik.[83]
Penyebaran budaya Hindu secara perlahan-lahan ke Asia Tenggara telah membuat wujud
Ganesa dimodifikasi di Burma, Kamboja, dan Thailand. Di Indochina, agama Hindu dan
Buddha dijalankan dengan berdampingan, dan pengaruh timbal balik bisa dilihat dalam
penggambaran Ganesa di wilayah itu. Di Thailand, Kamboja dan di Vietnam, Ganesa
terutama dianggap sebagai penyingkir segala rintangan. Bahkan kini oleh umat Buddha di
Thailand, Ganesa dihormati sebagai penyingkir segala rintangan, atau dewa keberhasilan.[84]

Arca Ganesa di candi Prambanan,


Indonesia.

Sebelum kedatangan Islam, Afganistan memiliki ikatan budaya yang erat dengan India, dan
pemujaan terhadap dewa-dewi Hindu maupun Buddha sama-sama dijalankan. Beberapa contoh
arca dari abad ke-5 sampai abad ke-7 telah bertahan, mencerminkan bahwa pemujaan Ganesa
adalah hal yang populer di wilayah itu.[85]

Ganesa muncul dalam agama Buddha Mahayana, tidak hanya dalam wujud dewa Vināyaka
dalam agama Buddha, namun juga sebagai wujud raksasa dengan nama yang sama.[86] Citranya
muncul dalam arca-arca agama Buddha selama akhir masa kerajaan Gupta. Sebagai dewa
Vināyaka dalam agama Buddha, ia seringkali digambarkan sedang menari. Wujud ini, disebut
Nṛtta Ganapati, dan termahsyur di wilayah India Utara, kemudian diadopsi di Nepal, lalu di
Tibet.[87] Di Nepal, wujud Ganesa secara Hindu, dikenal sebagai Heramba, sangat terkenal; ia
memiliki lima kepala dan menunggangi singa. Penggambaran Ganesa di Tibet menunjukkan
pandangan yang bertentangan terhadapnya.[88] Ganapati versi Tibet adalah tshogs bdag.[89]
Dalam versi Tibet, Ganesa digambarkan sedang diinjak oleh kaki Mahākāla, yaitu dewa bangsa
Tibet yang terkenal. Penggambaran lain menampilkan wujudnya sebagai pemusnah segala
rintangan, kadangkala dalam wujud sedang menari. Ganesa muncul di Cina dan Jepang dalam
wujud yang menampilkan karakter wilayah yang berbeda. Di Cina Utara, ada patung batu dari
zaman awal yang dikenal sebagai Ganesa, disertai tulisan yang berangka tahun 531.[90] Di
Jepang, pemujaan terhadap Ganesa pertama kali disebutkan pada tahun 806.[91]

Sastra agama Jaina (Jainisme) tidak menyebutkan adanya pemujaan terhadap Ganesa. Namun,
Ganesa dipuja oleh banyak umat Jaina, muncul sebagai pengambil alih fungsi Kubera.[92]
Hubungan Jaina dengan komunitas perdagangan mendukung gagasan bahwa Jainisme
mengambil tradisi pemujaan Ganesa sebagai akibat dari hubungan perdagangan.[93] Patung
Ganesa tertua versi Jaina ditaksir berasal dari abad ke-9.[94] Sebuah kitab Jaina dari abad ke-15
memaparkan prosedur untuk memasang citra Ganapati.[95] Citra Ganesa muncul dalam kuil
Jaina di Rajasthan dan Gujarat.[96]
Candi Prambanan
Candi Prambanan atau Candi Rara Situs Warisan Dunia UNESCO
Jonggrang adalah kompleks candi
Hindu terbesar di Indonesia yang Candi Prambanan
dibangun pada abad ke-9 masehi. Nama sebagaimana tercantum dalam Daftar Warisan Dunia
Candi ini dipersembahkan untuk
Trimurti, tiga dewa utama Hindu
yaitu Brahma sebagai dewa pencipta,
Wishnu sebagai dewa pemelihara, dan
Siwa sebagai dewa pemusnah.
Berdasarkan prasasti Siwagrha nama
asli kompleks candi ini adalah
Siwagrha (bahasa Sanskerta yang
bermakna 'Rumah Siwa'), dan
memang di garbagriha (ruang utama)
Negara Indonesia
candi ini bersemayam arca Siwa
Mahadewa setinggi tiga meter yang Tipe Budaya
menujukkan bahwa di candi ini dewa Kriteria i, iv
Siwa lebih diutamakan. Rujukan 642
Kawasan UNESCO Asia Pasifik
Candi ini terletak di desa Prambanan,
pulau Jawa, kurang lebih 20 kilometer Sejarah pengukuhan
timur Yogyakarta, 40 kilometer barat Tahun pengukuhan 1991 (sesi ke-15)
Surakarta dan 120 kilometer selatan
Semarang, persis di perbatasan antara provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa
Yogyakarta.[1] Candi Rara Jonggrang terletak di desa Prambanan yang wilayahnya dibagi
antara kabupaten Sleman dan Klaten.

Candi ini adalah termasuk Situs Warisan Dunia UNESCO, candi Hindu terbesar di Indonesia,
sekaligus salah satu candi terindah di Asia Tenggara. Arsitektur bangunan ini berbentuk
tinggi dan ramping sesuai dengan arsitektur Hindu pada umumnya dengan candi Siwa
sebagai candi utama memiliki ketinggian mencapai 47 meter menjulang di tengah kompleks
gugusan candi-candi yang lebih kecil.[2] Sebagai salah satu candi termegah di Asia Tenggara,
candi Prambanan menjadi daya tarik kunjungan wisatawan dari seluruh dunia.[3]

Menurut prasasti Siwagrha, candi ini mulai dibangun pada sekitar tahun 850 masehi oleh
Rakai Pikatan, dan terus dikembangkan dan diperluas oleh Balitung Maha Sambu, di masa
kerajaan Medang Mataram.

Sejarah
Pembangunan

Candi Prambanan di antara kabut pagi.


Prambanan adalah candi Hindu terbesar dan termegah yang pernah dibangun di Jawa kuno,
pembangunan candi Hindu kerajaan ini dimulai oleh Rakai Pikatan sebagai tandingan candi
Buddha Borobudur dan juga candi Sewu yang terletak tak jauh dari Prambanan. Beberapa
sejarawan lama menduga bahwa pembangunan candi agung Hindu ini untuk menandai
kembali berkuasanya keluarga Sanjaya atas Jawa, hal ini terkait teori wangsa kembar berbeda
keyakinan yang saling bersaing; yaitu wangsa Sanjaya penganut Hindu dan wangsa Sailendra
penganut Buddha. Pastinya, dengan dibangunnya candi ini menandai bahwa Hinduisme aliran
Saiwa kembali mendapat dukungan keluarga kerajaan, setelah sebelumnya wangsa Sailendra
cenderung lebih mendukung Buddha aliran Mahayana. Hal ini menandai bahwa kerajaan
Medang beralih fokus dukungan keagamaanya, dari Buddha Mahayana ke pemujaan terhadap
Siwa.

Bangunan ini pertama kali dibangun sekitar tahun 850 Masehi oleh Rakai Pikatan dan secara
berkelanjutan disempurnakan dan diperluas oleh Raja Lokapala dan raja Balitung Maha
Sambu. Berdasarkan prasasti Siwagrha berangka tahun 856 M, bangunan suci ini dibangun
untuk memuliakan dewa Siwa, dan nama asli bangunan ini dalam bahasa Sanskerta adalah
Siwagrha (Sanskerta:Shiva-grha yang berarti: 'Rumah Siwa') atau Siwalaya
(Sanskerta:Shiva-laya yang berarti: 'Ranah Siwa' atau 'Alam Siwa').[4] Dalam prasasti ini
disebutkan bahwa saat pembangunan candi Siwagrha tengah berlangsung, dilakukan juga
pekerjaan umum perubahan tata air untuk memindahkan aliran sungai di dekat candi ini.
Sungai yang dimaksud adalah sungai Opak yang mengalir dari utara ke selatan sepanjang sisi
barat kompleks candi Prambanan. Sejarawan menduga bahwa aslinya aliran sungai ini
berbelok melengkung ke arah timur, dan dianggap terlalu dekat dengan candi sehingga erosi
sungai dapat membahayakan konstruksi candi. Proyek tata air ini dilakukan dengan membuat
sodetan sungai baru yang memotong lengkung sungai dengan poros utara-selatan sepanjang
dinding barat di luar kompleks candi. Bekas aliran sungai asli kemudian ditimbun untuk
memberikan lahan yang lebih luas bagi pembangunan deretan candi perwara (candi pengawal
atau candi pendamping).

Beberapa arkeolog berpendapat bahwa arca Siwa di garbhagriha (ruang utama) dalam candi
Siwa sebagai candi utama merupakan arca perwujudan raja Balitung, sebagai arca
pedharmaan anumerta beliau.[5] Nama Prambanan, berasal dari nama desa tempat candi ini
berdiri, diduga merupakan perubahan nama dialek bahasa Jawa dari "Para Brahman", yang
mungkin merujuk kepada masa jaya candi ini yang dahulu dipenuhi oleh para brahmana.

Kompleks bangunan ini secara berkala terus disempurnakan oleh raja-raja Medang Mataram
berikutnya, seperti raja Daksa dan Tulodong, dan diperluas dengan membangun ratusan
candi-candi tambahan di sekitar candi utama. Karena kemegahan candi ini, candi Prambanan
berfungsi sebagai candi agung Kerajaan Mataram, tempat digelarnya berbagai upacara
penting kerajaan. Pada masa puncak kejayaannya, sejarawan menduga bahwa ratusan pendeta
brahmana dan murid-muridnya berkumpul dan menghuni pelataran luar candi ini untuk
mempelajari kitab Weda dan melaksanakan berbagai ritual dan upacara Hindu. Sementara
pusat kerajaan atau keraton kerajaan Mataram diduga terletak di suatu tempat di dekat
Prambanan di Dataran Kewu.

Diterlantarkan

Sekitar tahun 930-an, ibu kota kerajaan berpindah ke Jawa Timur oleh Mpu Sindok, yang
mendirikan Wangsa Isyana. Penyebab kepindahan pusat kekuasaan ini tidak diketahui secara
pasti. Akan tetapi sangat mungkin disebabkan oleh letusan hebat Gunung Merapi yang
menjulang sekitar 20 kilometer di utara candi Prambanan. Kemungkinan penyebab lainnya
adalah peperangan dan perebutan kekuasaan. Setelah perpindahan ibu kota, candi Prambanan
mulai terlantar dan tidak terawat, sehingga pelan-pelan candi ini mulai rusak dan runtuh.
Bangunan candi ini diduga benar-benar runtuh akibat gempa bumi hebat pada abad ke-16.
Meskipun tidak lagi menjadi pusat keagamaan dan ibadah umat Hindu, candi ini masih
dikenali dan diketahui keberadaannya oleh warga Jawa yang menghuni desa sekitar. Candi-
candi serta arca Durga dalam bangunan utama candi ini mengilhami dongeng rakyat Jawa
yaitu legenda Rara Jonggrang. Setelah perpecahan Kesultanan Mataram pada tahun 1755,
reruntuhan candi dan sungai Opak di dekatnya menjadi tanda pembatas antara wilayah
Kesultanan Yogyakarta dan Kasunanan Surakarta (Solo).

Penemuan kembali

Reruntuhan candi Prambanan segera setelah


ditemukan.

Penduduk lokal warga Jawa di sekitar candi sudah mengetahui keberadaan candi ini. Akan
tetapi mereka tidak tahu latar belakang sejarah sesungguhnya, siapakah raja dan kerajaan apa
yang telah membangun monumen ini. Sebagai hasil imajinasi, rakyat setempat menciptakan
dongeng lokal untuk menjelaskan asal-mula keberadaan candi-candi ini; diwarnai dengan
kisah fantastis mengenai raja raksasa, ribuan candi yang dibangun oleh makhluk halus jin dan
dedemit hanya dalam tempo satu malam, serta putri cantik yang dikutuk menjadi arca.
Legenda mengenai candi Prambanan dikenal sebagai kisah Rara Jonggrang.

Pada tahun 1733, candi ini ditemukan oleh CA. Lons seorang berkebangsaan Belanda. Candi
ini menarik perhatian dunia ketika pada masa pendudukan Britania atas Jawa. Ketika itu
Colin Mackenzie, seorang surveyor bawahan Sir Thomas Stamford Raffles, menemukan
candi ini. Meskipun Sir Thomas kemudian memerintahkan penyelidikan lebih lanjut,
reruntuhan candi ini tetap terlantar hingga berpuluh-puluh tahun. Penggalian tak serius
dilakukan sepanjang 1880-an yang sayangnya malah menyuburkan praktek penjarahan ukiran
dan batu candi. Kemudian pada tahun 1855 Jan Willem IJzerman mulai membersihkan dan
memindahkan beberapa batu dan tanah dari bilik candi. Beberapa saat kemudian Isaäc
Groneman melakukan pembongkaran besar-besaran dan batu-batu candi tersebut ditumpuk
secara sembarangan di sepanjang Sungai Opak. Arca-arca dan relief candi diambil oleh
warga Belanda dan dijadikan hiasan taman, sementara warga pribumi menggunakan batu
candi untuk bahan bangunan dan pondasi rumah.

Pemugaran

Pemugaran dimulai pada tahun 1918, akan tetapi upaya serius yang sesungguhnya dimulai
pada tahun 1930-an. Pada tahun 1902-1903, Theodoor van Erp memelihara bagian yang
rawan runtuh. Pada tahun 1918-1926, dilanjutkan oleh Jawatan Purbakala (Oudheidkundige
Dienst) di bawah P.J. Perquin dengan cara yang lebih sistematis sesuai kaidah arkeologi.
Sebagaimana diketahui para pendahulunya melakukan pemindahan dan pembongkaran
beribu-ribu batu secara sembarangan tanpa memikirkan adanya usaha pemugaran kembali.
Pada tahun 1926 dilanjutkan De Haan hingga akhir hayatnya pada tahun 1930. Pada tahun
1931 digantikan oleh Ir. V.R. van Romondt hingga pada tahun 1942 dan kemudian
diserahkan kepemimpinan renovasi itu kepada putra Indonesia dan itu berlanjut hingga tahun
1993 [6].

Upaya renovasi terus menerus dilakukan bahkan hingga kini. Pemugaran candi Siwa yaitu
candi utama kompleks ini dirampungkan pada tahun 1953 dan diresmikan oleh Presiden
pertama Republik Indonesia Sukarno. Banyak bagian candi yang direnovasi, menggunakan
batu baru, karena batu-batu asli banyak yang dicuri atau dipakai ulang di tempat lain. Sebuah
candi hanya akan direnovasi apabila minimal 75% batu asli masih ada. Oleh karena itu,
banyak candi-candi kecil yang tak dibangun ulang dan hanya tampak fondasinya saja.

Kini, candi ini termasuk dalam Situs Warisan Dunia yang dilindungi oleh UNESCO, status
ini diberikan UNESCO pada tahun 1991. Kini, beberapa bagian candi Prambanan tengah
direnovasi untuk memperbaiki kerusakan akibat gempa Yogyakarta 2006. Gempa ini telah
merusak sejumlah bangunan dan patung.

Peristiwa kontemporer

Pagelaran Sendratari Ramayana di Pemandangan Prambanan dikala malam


Prambanan. yang disoroti lampu dari arah panggung
terbuka Trimurti.

Pada awal tahun 1990-an pemerintah memindahkan pasar dan kampung yang merebak secara
liar di sekitar candi, menggusur kawasan perkampungan dan sawah di sekitar candi, dan
memugarnya menjadi taman purbakala. Taman purbakala ini meliputi wilayah yang luas di
tepi jalan raya Yogyakarta-Solo di sisi selatannya, meliputi seluruh kompleks candi
Prambanan, termasuk Candi Lumbung, Candi Bubrah, dan Candi Sewu di sebelah utaranya.
Pada tahun 1992 Pemerintah Indonesia Perusahaan milik negara, Persero PT Taman Wisata
Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko. Badan usaha ini bertugas mengelola taman
wisata purbakala di Borobudur, Prambanan, Ratu Boko, serta kawasan sekitarnya. Prambanan
adalah salah satu daya tarik wisata terkenal di Indonesia yang banyak dikunjungi wisatawan
dalam negeri ataupun wisatwan mancanegara.

Tepat di seberang sungai Opak dibangun kompleks panggung dan gedung pertunjukan
Trimurti yang secara rutin menggelar pertunjukan Sendratari Ramayana. Panggung terbuka
Trimurti tepat terletak di seberang candi di tepi Barat sungai Opak dengan latar belakang
Candi Prambanan yang disoroti cahaya lampu. Panggung terbuka ini hanya digunakan pada
musim kemarau, sedangkan pada musim penghujan, pertunjukan dipindahkan di panggung
tertutup. Tari Jawa Wayang orang Ramayana ini adalah tradisi adiluhung keraton Jawa yang
telah berusia ratusan tahun, biasanya dipertunjukkan di keraton dan mulai dipertunjukkan di
Prambanan pada saat bulan purnama sejak tahun 1960-an. Sejak saat itu Prambanan telah
menjadi daya tarik wisata budaya dan purbakala utama di Indonesia.

Setelah pemugaran besar-besaran tahun 1990-an, Prambanan juga kembali menjadi pusat
ibadah agama Hindu di Jawa. Kebangkitan kembali nilai keagamaan Prambanan adalah
karena terdapat cukup banyak masyarakat penganut Hindu, baik pendatang dari Bali atau
warga Jawa yang kembali menganut Hindu yang bermukim di Yogyakarta, Klaten dan
sekitarnya. Tiap tahun warga Hindu dari provinsi Jawa Tengah dan Yogyakarta berkumpul di
candi Prambanan untuk menggelar upacara pada hari suci Galungan, Tawur Kesanga, dan
Nyepi.[7][8]

Pada 27 Mei 2006 gempa bumi dengan kekuatan 5,9 pada skala Richter (sementara United
States Geological Survey melaporkan kekuatan gempa 6,2 pada skala Richter) menghantam
daerah Bantul dan sekitarnya. Gempa ini menyebabkan kerusakan hebat terhadap banyak
bangunan dan kematian pada penduduk sekitar. Gempa ini berpusat pada patahan tektonik
Opak yang patahannya sesuai arah lembah sungai Opak dekat Prambanan. Salah satu
bangunan yang rusak parah adalah kompleks Candi Prambanan, khususnya Candi Brahma.
Foto awal menunjukkan bahwa meskipun kompleks bangunan tetap utuh, kerusakan cukup
signifikan. Pecahan batu besar, termasuk panil-panil ukiran, dan kemuncak wajra berjatuhan
dan berserakan di atas tanah. Candi-candi ini sempat ditutup dari kunjungan wisatawan
hingga kerusakan dan bahaya keruntuhan dapat diperhitungkan. Balai arkeologi Yogyakarta
menyatakan bahwa diperlukan waktu berbulan-bulan untuk mengetahui sejauh mana
kerusakan yang diakibatkan gempa ini.[9][10] Beberapa minggu kemudian, pada tahun 2006
situs ini kembali dibuka untuk kunjungan wisata. Pada tahun 2008, tercatat sejumlah 856.029
wisatawan Indonesia dan 114.951 wisatawan mancanegara mengunjungi Prambanan. Pada 6
Januari 2009 pemugaran candi Nandi selesai.[11] Pada tahun 2009, ruang dalam candi utama
tertutup dari kunjungan wisatawan atas alasan keamanan.

Kompleks candi
Model arsitektur rekonstruksi kompleks
candi Prambanan, aslinya terdapat 240 candi
berdiri di kompleks ini.

Pintu masuk ke kompleks bangunan ini terdapat di keempat arah penjuru mata angin, akan
tetapi arah hadap bangunan ini adalah ke arah timur, maka pintu masuk utama candi ini
adalah gerbang timur. Kompleks candi Prambanan terdiri dari:

1. 3 Candi Trimurti: candi Siwa, Wisnu, dan Brahma


2. 3 Candi Wahana: candi Nandi, Garuda, dan Angsa
3. 2 Candi Apit: terletak antara barisan candi-candi Trimurti dan candi-candi Wahana di
sisi utara dan selatan
4. 4 Candi Kelir: terletak di 4 penjuru mata angin tepat di balik pintu masuk halaman
dalam atau zona inti
5. 4 Candi Patok: terletak di 4 sudut halaman dalam atau zona inti
6. 224 Candi Perwara: tersusun dalam 4 barisan konsentris dengan jumlah candi dari
barisan terdalam hingga terluar: 44, 52, 60, dan 68

Maka terdapat total 240 candi di kompleks Prambanan.

Aslinya terdapat 240 candi besar dan kecil di kompleks Candi Prambanan.[12] Tetapi kini
hanya tersisa 18 candi; yaitu 8 candi utama dan 8 candi kecil di zona inti serta 2 candi
perwara. Banyak candi perwara yang belum dipugar, dari 224 candi perwara hanya 2 yang
sudah dipugar, yang tersisa hanya tumpukan batu yang berserakan. Kompleks candi
Prambanan terdiri atas tiga zona; pertama adalah zona luar, kedua adalah zona tengah yang
terdiri atas ratusan candi, ketiga adalah zona dalam yang merupakan zona tersuci tempat
delapan candi utama dan delapan kuil kecil.

Penampang denah kompleks candi Prambanan adalah berdasarkan lahan bujur sangkar yan
terdiri atas tiga bagian atau zona, masing-masing halaman zona ini dibatasi tembok batu
andesit. Zona terluar ditandai dengan pagar bujur sangkar yang masing-masing sisinya
sepanjang 390 meter, dengan orientasi Timur Laut - Barat Daya. Kecuali gerbang selatan
yang masih tersisa, bagian gerbang lain dan dinding candi ini sudah banyak yang hilang.
Fungsi dari halaman luar ini secara pasti belum diketahui; kemungkinan adalah lahan taman
suci, atau kompleks asrama Brahmana dan murid-muridnya. Mungkin dulu bangunan yang
berdiri di halaman terluar ini terbuat dari bahan kayu, sehingga sudah lapuk dan musnah tak
tersisa.

Candi Prambanan adalah salah satu candi Hindu terbesar di Asia Tenggara selain Angkor
Wat. Tiga candi utama disebut Trimurti dan dipersembahkan kepadantiga dewa utama
Trimurti: Siwa sang Penghancur, Wisnu sang Pemelihara dan Brahma sang Pencipta. Di
kompleks candi ini Siwa lebih diutamakan dan lebih dimuliakan dari dua dewa Trimurti
lainnya. Candi Siwa sebagai bangunan utama sekaligus yang terbesar dan tertinggi,
menjulang setinggi 47 meter.

Candi Siwa

Candi Siwa, Arca Durga


candi utama di kompleks candi Prambanan Mahisasuramardini di ruang utara candi
yang dipersembahkan untuk dewa Siwa. Siwa.

Halaman dalam adalah zona paling suci dari ketiga zona kompleks candi. Pelataran ini
ditinggikan permukaannya dan berdenah bujur sangkar dikurung pagar batu dengan empat
gerbang di empat penjuru mata angin. Dalam halaman berpermukaan pasir ini terdapat
delapan candi utama; yaitu tiga candi utama yang disebut candi Trimurti ("tiga wujud"),
dipersembahkan untuk tiga dewa Hindu tertinggi: Dewa Brahma Sang Pencipta, Wishnu
Sang Pemelihara, dan Siwa Sang Pemusnah.

Candi Siwa sebagai candi utama adalah bangunan terbesar sekaligus tetinggi di kompleks
candi Rara Jonggrang, berukuran tinggi 47 meter dan lebar 34 meter. Puncak mastaka atau
kemuncak candi ini dimahkotai modifikasi bentuk wajra yang melambangkan intan atau
halilintar. Bentuk wajra ini merupakan versi Hindu sandingan dari stupa yang ditemukan
pada kemuncak candi Buddha. Candi Siwa dikelilingi lorong galeri yang dihiasi relief yang
menceritakan kisah Ramayana; terukir di dinding dalam pada pagar langkan. Di atas pagar
langkan ini dipagari jajaran kemuncak yang juga berbentuk wajra. Untuk mengikuti kisah
sesuai urutannya, pengunjung harus masuk dari sisi timur, lalu melakukan pradakshina yakni
berputar mengelilingi candi sesuai arah jarum jam. Kisah Ramayana ini dilanjutkan ke Candi
Brahma.

Candi Siwa di tengah-tengah, memuat lima ruangan, satu ruangan di setiap arah mata angin
dan satu garbagriha, yaitu ruangan utama dan terbesar yang terletak di tengah candi.
Ruangan timur terhubung dengan ruangan utama tempat bersemayam sebuah arca Siwa
Mahadewa (Perwujudan Siwa sebagai Dewa Tertinggi) setinggi tiga meter. Arca ini memiliki
Lakçana (atribut atau simbol) Siwa, yaitu chandrakapala (tengkorak di atas bulan sabit),
jatamakuta (mahkota keagungan), dan trinetra (mata ketiga) di dahinya. Arca ini memiliki
empat lengan yang memegang atribut Siwa, seperti aksamala (tasbih), camara (rambut ekor
kuda pengusir lalat), dan trisula. Arca ini mengenakan upawita (tali kasta) berbentuk ular
naga (kobra). Siwa digambarkan mengenakan cawat dari kulit harimau, digambarkan dengan
ukiran kepala, cakar, dan ekor harimau di pahanya. Sebagian sejarawan beranggapa bahwa
arca Siwa ini merupakan perwujudan raja Balitung sebagai dewa Siwa, sebagai arca
pedharmaan anumerta beliau. Sehingga ketika raja ini wafat, arwahnya dianggap bersatu
kembali dengan dewa penitisnya yaitu Siwa.[13] Arca Siwa Mahadewa ini berdiri di atas lapik
bunga padma di atas landasan persegi berbentuk yoni yang pada sisi utaranya terukir ular
Nāga (kobra).

Tiga ruang yang lebih kecil lainnya menyimpan arca-arca yang ukuran lebih kecil yang
berkaitan dengan Siwa. Di dalam ruang selatan terdapat Resi Agastya, Ganesha putra Siwa di
ruang barat, dan di ruang utara terdapat arca sakti atau istri Siwa, Durga Mahisasuramardini,
menggambarkan Durga sebagai pembasmi Mahisasura, raksasa Lembu yang menyerang
swargaloka. Arca Durga ini juga disebut sebagai Rara Jonggrang (dara langsing) oleh
penduduk setempat. Arca ini dikaitkan dengan tokoh putri legendaris Rara Jonggrang.

Candi Brahma dan Candi Wishnu

Dua candi lainnya dipersembahkan kepada Dewa Wisnu, yang terletak di sisi utara dan
satunya dipersembahkan kepada Brahma, yang terletak di sisi selatan. Kedua candi ini
menghadap ke timur dan hanya terdapat satu ruang, yang dipersembahkan untuk dewa-dewa
ini. Candi Brahma menyimpan arca Brahma dan Candi Wishnu menyimpan arca Wishnu
yang berukuran tinggi hampir 3 meter. Ukuran candi Brahma dan Wishnu adalah sama, yakni
lebar 20 meter dan tinggi 33 meter.

Candi Wahana

Candi Garuda, salah satu candi wahana


Tepat di depan candi Trimurti terdapat tiga candi yang lebih kecil daripada candi Brahma dan
Wishnu yang dipersembahkan kepada kendaraan atau wahana dewa-dewa ini; sang lembu
Nandi wahana Siwa, sang Angsa wahana Brahma, dan sang Garuda wahana Wisnu. Candi-
candi wahana ini terletak tepat di depan dewa penunggangnya. Di depan candi Siwa terdapat
candi Nandi, di dalamnya terdapat arca lembu Nandi. Pada dinding di belakang arca Nandi
ini di kiri dan kanannya mengapit arca Chandra dewa bulan dan Surya dewa matahari.
Chandra digambarkan berdiri di atas kereta yang ditarik 10 kuda, sedangkan Surya berdiri di
atas kereta yang ditarik 7 kuda.[14] Tepat di depan candi Brahma terdapat candi Angsa. Candi
ini kosong dan tidak ada arca Angsa di dalamnya. Mungkin dulu pernah bersemayam arca
Angsa sebagai kendaraan Brahma di dalamnya. Di depan candi Wishnu terdapat candi yang
dipersembahkan untuk Garuda, akan tetapi sama seperti candi Angsa, di dalam candi ini tidak
ditemukan arca Garuda. Mungkin dulu arca Garuda pernah ada di dalam candi ini. Hingga
kini Garuda menjadi lambang penting di Indonesia, yaitu sebagai lambang negara Garuda
Pancasila.

Candi Apit, Candi Kelir, dan Candi Patok

Di antara baris keenam candi-candi utama ini terdapat Candi Apit. Ukuran Candi Apit hampir
sama dengan ukuran candi perwara, yaitu tinggi 14 meter dengan tapak denah 6 x 6 meter.
Disamping 8 candi utama ini terdapat candi kecil berupa kuil kecil yang mungkin fungsinya
menyerupai pelinggihan dalam Pura Hindu Bali tempat meletakan canang atau sesaji,
sekaligus sebagai aling-aling di depan pintu masuk. Candi-candi kecil ini yaitu; 4 Candi Kelir
pada empat penjuru mata angin di muka pintu masuk, dan 4 Candi Patok di setiap sudutnya.
Candi Kelir dan Candi Patok berbentuk miniatur candi tanpa tangga dengan tinggi sekitar 2
meter.

Candi Perwara

Dua dinding berdenah bujur sangkar yang mengurung dua halaman dalam, tersusun dengan
orientasi sesuai empat penjuru mata angin. Dinding kedua berukuran panjang 225 meter di
tiap sisinya. Di antara dua dinding ini adalah halaman kedua atau zona kedua. Zona kedua
terdiri atas 224 candi perwara yang disusun dalam empat baris konsentris. Candi-candi ini
dibangun di atas empat undakan teras-teras yang makin ke tengah sedikit makin tinggi.
Empat baris candi-candi ini berukuran lebih kecil daripada candi utama. Candi-candi ini
disebut "Candi Perwara" yaitu candi pengawal atau candi pelengkap. Candi-candi perwara
disusun dalam empat baris konsentris baris terdalam terdiri atas 44 candi, baris kedua 52
candi, baris ketiga 60 candi, dan baris keempat sekaligus baris terluar terdiri atas 68 candi.

Masing-masing candi perwara ini berukuran tinggi 14 meter dengan tapak denah 6 x 6 meter,
dan jumlah keseluruhan candi perwara di halaman ini adalah 224 candi. Kesemua candi
perwara ini memiliki satu tangga dan pintu masuk sesuai arah hadap utamanya, kecuali 16
candi di sudut yang memiliki dua tangga dan pintu masuk menghadap ke dua arah luar.[15]
Jika kebanyakan atap candi di halaman dalam zona inti berbentuk wajra, maka atap candi
perwara berbentuk ratna yang melambangkan permata.

Aslinya ada banyak candi yang ada di halaman ini, akan tetapi hanya sedikit yang telah
dipugar. Bentuk candi perwara ini dirancang seragam. Sejarawan menduga bahwa candi-
candi ini dibiayai dan dibangun oleh penguasa daerah sebagai tanda bakti dan persembahan
bagi raja. Sementara ada pendapat yang mengaitkan empat baris candi perwara
melambangkan empat kasta, dan hanya orang-orang anggota kasta itu yang boleh memasuki
dan beribadah di dalamnya; baris paling dalam hanya oleh dimasuki kasta Brahmana,
berikutnya hingga baris terluar adalah barisan candi untuk Ksatriya, Waisya, dan Sudra.
Sementara pihak lain menganggap tidak ada kaitannya antara candi perwara dan empat kasta.
Barisan candi perwara kemungkinan dipakai untuk beribadah, atau tempat bertapa (meditasi)
bagi pendeta dan umatnya.

Arsitektur

Penampang candi Siwa

Arsitektur candi Prambanan berpedoman kepada tradisi arsitektur Hindu yang berdasarkan
kitab Wastu Sastra. Denah candi megikuti pola mandala, sementara bentuk candi yang tinggi
menjulang merupakan ciri khas candi Hindu. Prambanan memiliki nama asli Siwagrha dan
dirancang menyerupai rumah Siwa, yaitu mengikuti bentuk gunung suci Mahameru, tempat
para dewa bersemayam. Seluruh bagian kompleks candi mengikuti model alam semesta
menurut konsep kosmologi Hindu, yakni terbagi atas beberapa lapisan ranah, alam atau Loka.

Seperti Borobudur, Prambanan juga memiliki tingkatan zona candi, mulai dari yang kurang
suci hingga ke zona yang paling suci. Meskipun berbeda nama, tiap konsep Hindu ini
memiliki sandingannya dalam konsep Buddha yang pada hakikatnya hampir sama. Baik
lahan denah secara horisontal maupun vertikal terbagi atas tiga zona:[16]

 Bhurloka (dalam Buddhisme: Kamadhatu), adalah ranah terendah makhluk yang


fana; manusia, hewan, juga makhluk halus dan iblis. Di ranah ini manusia masih
terikat dengn hawa nafsu, hasrat, dan cara hidup yang tidak suci. Halaman terlar dan
kaki candi melambangkan ranah bhurloka.
 Bhuwarloka (dalam Buddhisme: Rupadhatu), adalah alam tegah, tempat orang suci,
resi, pertapa, dan dewata rendahan. Di alam ini manusia mulai melihat cahaya
kebenaran. Halaman tengah dan tubuh candi melambangkan ranah bhuwarloka.
 Swarloka (dalam Buddhisme: Arupadhatu), adalah ranah trtinggi sekaligus tersuci
tempat para dewa bersemayam, juga disebut swargaloka. Halaman dalam dan atap
candi melambangkan ranah swarloka. Atap candi-candi di kompleks Prambanan
dihiasi dengan kemuncak mastaka berupa ratna (Sanskerta: permata), bentuk ratna
Prambanan merupakan modifikasi bentuk wajra yang melambangkan intan atau
halilintar. Dalam arsitektur Hindu Jawa kuno, ratna adalah sandingan Hindu untuk
stupa Buddha, yang berfungsi sebagai kemuncak atau mastaka candi.

Pada saat pemugaran, tepat di bawah arca Siwa di bawah ruang utama candi Siwa terdapat
sumur yang didasarnya terdapat pripih (kotak batu). Sumur ini sedalam 5,75 meter dan peti
batu pripih ini ditemukan diatas timbunan arang kayu, tanah, dan tulang belulang hewan
korban. Di dalam pripih ini terdapat benda-benda suci seperti lembaran emas dengan aksara
bertuliskan Waruna (dewa laut) dan Parwata (dewa gunung). Dalam peti batu ini terdapat
lembaran tembaga bercampur arang, abu, dan tanah, 20 keping uang kuno, beberapa butir
permata, kaca, potongan emas, dan lembaran perak, cangkang kerang, dan 12 lembaran emas
(5 diantaranya berbentuk kura-kura, ular naga (kobra), padma, altar, dan telur).[17]

Relief

Panil khas Prambanan, singa di dalam


Relief di Prambanan menampilkan Shinta
relung diapit dua pohon kalpataru yang
tengah diculik Rahwana yang menunggangi
masing-masing diapit oleh sapasang
raksasa bersayap, sementara burung Jatayu
di sebelah kiri atas mencoba menolong kinnara-kinnari atau sepasang margasatwa.
Shinta.

Ramayana dan Krishnayana

Candi ini dihiasi relief naratif yang menceritakan epos Hindu; Ramayana dan Krishnayana.
Relif berkisah ini diukirkan pada dinding sebelah dalam pagar langkan sepanjang lorong
galeri yang mengelilingi tiga candi utama. Relief ini dibaca dari kanan ke kiri dengan gerakan
searah jarum jam mengitari candi. Hal ini sesuai dengan ritual pradaksina, yaitu ritual
mengelilingi bangunan suci searah jarum jam oleh peziarah. Kisah Ramayana bermula di sisi
timur candi Siwa dan dilanjutkan ke candi Brahma temple. Pada pagar langkan candi Wisnu
terdapat relief naratif Krishnayana yang menceritakan kehidupan Krishna sebagai salah satu
awatara Wishnu.

Relief Ramayana menggambarkan bagaimana Shinta, istri Rama, diculik oleh Rahwana.
Panglima bangsa wanara (kera), Hanuman, datang ke Alengka untuk membantu Rama
mencari Shinta. Kisah ini juga ditampilkan dalam Sendratari Ramayana, yaitu pagelaran
wayang orang Jawa yang dipentaskan secara rutin di panggung terbuka Trimurti setiap
malam bulan purnama. Latar belakang panggung Trimurti adalah pemandangan megah tiga
candi utama yang disinari cahaya lampu.

Lokapala, Brahmana, dan Dewata

Di seberang panel naratif relief, di atas tembok tubuh candi di sepanjang galeri dihiasi arca-
arca dan relief yang menggambarkan para dewata dan resi brahmana. Arca dewa-dewa
lokapala, dewa surgawi penjaga penjuru mata angin dapat ditemukan di candi Siwa.
Sementara arca para brahmana penyusun kitab Weda terdapat di candi Brahma. Di candi
Wishnu terdapat arca dewata yang diapit oleh dua apsara atau bidadari kahyangan.

Panil Prambanan: Singa dan Kalpataru


Di dinding luar sebelah bawah candi dihiasi oleh barisan relung (ceruk) yang menyimpan
arca singa diapit oleh dua panil yang menggambarkan pohon hayat kalpataru. Pohon suci ini
dalam mitologi Hindu-Buddha dianggap pohon yang dapat memenuhi harapan dan kebutuhan
manusia. Di kaki pohon Kalpataru ini diapit oleh pasangan kinnara-kinnari (hewan ajaib
bertubuh burung berkepala manusia), atau pasangan hewan lainnya, seperti burung, kijang,
domba, monyet, kuda, gajah, dan lain-lain. Pola singa diapit kalpataru adalah pola khas yang
hanya ditemukan di Prambanan, karena itulah disebut "Panil Prambanan".

Museum Prambanan
Di dalam kompleks taman purbakala candi Prambanan terdapat sebuah museum yang
menyimpan berbagai temuan benda bersejarah purbakala. Museum ini terletak di sisi utara
Candi Prambanan, antara candi Prambanan dan candi Lumbung. Museum ini dibangun dalam
arsitektur tradisional Jawa, berupa rumah joglo. Koleksi yang tersimpan di museum ini
adalah berbagai batu-batu candi dan berbagai arca yang ditemukan di sekitar lokasi candi
Prambanan; misalnya arca lembu Nandi, resi Agastya, Siwa, Wishnu, Garuda, dan arca
Durga Mahisasuramardini, termasuk pula batu Lingga Siwa, sebagai lambang kesuburan.

Replika harta karun emas temuan Wonoboyo yang terkenal itu, berupa mangkuk berukir
Ramayana, gayung, tas, uang, dan perhiasan emas, juga dipamekan di museum ini. Temuan
Wonoboyo yang asli kini disimpan di Museum Nasional Indonesia di Jakarta. Replika model
arsitektur beberapa candi seperti Prambanan, Borobudur, dan Plaosan juga dipamerkan di
museum ini. Museum ini dapat dimasuki secara gratis oleh pengunjung taman purbakala
Prambanan karena tiket masuk taman wisata sudah termasuk museum ini. Pertunjukan audio
visual mengenai candi Prambanan juga ditampilkan disini.

Candi lain di sekitar Prambanan

Candi Sewu, candi Buddha yang masuk


Candi dan situs purbakala di sekitar Dataran
dalam lingkungan Taman Purbalaka
Kewu
Prambanan, dikaitkan dengan legenda Rara
Jonggrang

Dataran Kewu atau dataran Prambanan adalah dataran subur yang membentang antara lereng
selatan kaki gunung Merapi di utara dan jajaran pegunungan kapur Sewu di selatan, dekat
perbatasan Yogyakarta dan Klaten, Jawa Tengah. Selain candi Prambanan, lembah dan
dataran di sekitar Prambanan kaya akan peninggalan arkeologi candi-candi Buddha paling
awal dalam sejarah Indonesia, serta candi-candi Hindu. Candi Prambanan dikelilingi candi-
candi Buddha. Masih di dalam kompleks taman wisata purbakala, tak jauh di sebelah utara
candi Prambanan terdapat reruntuhan candi Lumbung dan candi Bubrah. Lebih ke utara lagi
terdapat candi Sewu, candi Buddha terbesar kedua setelah Borobudur. Lebih jauh ke timur
terdapat candi Plaosan. Di arah barat Prambanan terdapat candi Kalasan dan candi Sari.
Sementara di arah selatan terdapat candi Sojiwan, Situs Ratu Baka yang terletak di atas
perbukitan, serta candi Banyunibo, candi Barong, dan candi Ijo.

Dengan ditemukannya begitu banyak peninggalan bersejarah berupa candi-candi yang hanya
berjarak beberapa ratus meter satu sama lain, menunjukkan bahwa kawasan di sekitar
Prambanan pada zaman dahulu kala adalah kawasan penting. Kawasan yang memiliki nilai
penting baik dalam hal keagamaan, politik, ekonomi, dan kebudayaan. Diduga pusat kerajaan
Medang Mataram terletak disuatu tempat di dataran ini. Kekayaan situs arkeologi, serta
kecanggihan dan keindahan candi-candinya menjadikan Dataran Prambanan tak kalah dengan
kawasan bersejarah terkenal lainnya di Asia Tenggara, seperti situs arkeologi kota purbakala
Angkor, Bagan, dan Ayutthaya.

Tahukah Anda...

 bahwa Candi Prambanan adalah candi Hindu terbesar di Asia Tenggara, tinggi
bangunan utama adalah 47m?

 bahwa Krishna (tokoh terkenal dalam Hinduisme dan pewayangan) berarti "hitam"
atau "gelap" dalam Bahasa Sanskerta?

 bahwa Samkhya adalah ajaran filsafat tertua dalam filsafat India?

 bahwa Mahabharata adalah kisah kepahlawanan terpanjang di dunia?


Islam
Rukun Iman
Islam  Allah
 Malaikat
 Kitab Allah
 Rasul
 Hari Kiamat
 Qadha & Qadar

Rukun Islam Teks dan hukum

 Syahadat  Quran
 Salat  Sunnah
 Saum  Hadits
 Zakat  Fiqih
 Haji  Syariah
 Kalam

Denominasi
Sejarah dan pemimpin
 Sunni
 Garis waktu  Syiah
 Muhammad  Sufisme
 Ahlul Bait  Ibadi
 Sahabat  Ahmadiyah
 Khulafaur Rasyidin  Non-denominasi
 Kekhalifahan  Quranisme
 Penyebaran Islam  NOI (Five-Percent)
 Liberal

Budaya dan masyarakat Topik terkait

 Akademik  Agama lain


 Hewan  Islamisme
 Seni  Kritik
 Islamofobia
 Kalender  Glosarium
 Anak-anak

 Dakwah
 Demografi

 Festival
 Masjid

 Filsafat
 Politik

 Sains
 Wanita
Islam (Arab: al-islām, ‫ اإلسالم‬: "berserah diri kepada Tuhan") adalah agama yang mengimani
satu Tuhan, yaitu Allah. Dengan lebih dari satu seperempat miliar orang pengikut di seluruh
dunia,[1][2] menjadikan Islam sebagai agama terbesar kedua di dunia setelah agama Kristen.[3]
Islam memiliki arti "penyerahan", atau penyerahan diri sepenuhnya kepada Tuhan (Arab: ‫هللا‬,
Allāh).[4] Pengikut ajaran Islam dikenal dengan sebutan Muslim yang berarti "seorang yang
tunduk kepada Tuhan"[5][6], atau lebih lengkapnya adalah Muslimin bagi laki-laki dan
Muslimat bagi perempuan. Islam mengajarkan bahwa Allah menurunkan firman-Nya kepada
manusia melalui para nabi dan rasul utusan-Nya, dan meyakini dengan sungguh-sungguh
bahwa Muhammad adalah nabi dan rasul terakhir yang diutus ke dunia oleh Allah.

Daftar isi
 1 Aspek kebahasaan
 2 Aspek kemanusiaan
 3 Kepercayaan
o 3.1 Lima Rukun Islam
o 3.2 Enam Rukun Iman
 4 Ajaran Islam
o 4.1 Allah
o 4.2 Al-Qur'an
o 4.3 Nabi Muhammad S.A.W
 5 Sejarah
o 5.1 Masa sebelum kedatangan Islam
o 5.2 Masa awal
o 5.3 As-Sabiqun al-Awwalun
o 5.4 Khalifah Rasyidin
o 5.5 Masa kekhalifahan selanjutnya
 6 Demografi
 7 Hari Besar dalam Islam
 8 Tempat ibadah
 9 Lihat pula
 10 Catatan kaki
 11 Daftar pustaka
o 11.1 Buku dan jurnal
o 11.2 Ensiklopedia
o 11.3 Bacaan lebih lanjut
 12 Pranala luar

Aspek kebahasaan
Islam berasal dari kata Arab "aslama-yuslimu-islaman" yang secara kebahasaan berarti
"menyelamatkan", misal teks "assalamu alaikum" yang berarti "semoga keselamatan
menyertai kalian semuanya". Islam atau Islaman adalah masdar (kata benda) sebagai bahasa
penunjuk dari fi'il (kata kerja), yaitu "aslama" bermakna telah selamat (kala lampau) dan
"yuslimu" bermakna "menyelamatkan" (past continous tense).

Kata triliteral semitik 'S-L-M' menurunkan beberapa istilah terpenting dalam pemahaman
mengenai keislaman, yaitu Islam dan Muslim. Kesemuanya berakar dari kata Salam yang
berarti kedamaian.[7] Kata Islam lebih spesifik lagi didapat dari bahasa Arab Aslama, yang
bermakna "untuk menerima, menyerah atau tunduk" dan dalam pengertian yang lebih jauh
kepada Tuhan.[8]
Aspek kemanusiaan
Dengan demikian, Islam berarti penerimaan dari dan penyerahan diri kepada Tuhan, dan
penganutnya harus menunjukkan ini dengan menyembah-Nya, menuruti perintah-Nya, dan
menghindari politheisme. Perkataan ini memberikan beberapa maksud dari al-Qur’an. Dalam
beberapa ayat, kualitas Islam sebagai kepercayaan ditegaskan: "Barangsiapa yang Allah
menghendaki akan memberikan kepadanya petunjuk, niscaya Dia melapangkan dadanya
untuk (memeluk agama) Islam..."[9] Ayat lain menghubungkan Islām dan dīn (lazimnya
diterjemahkan sebagai "agama"): "...Pada hari ini telah Ku-sempurnakan untukmu agamamu,
dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama
bagimu."[10] Namun masih ada yang lain yang menggambarkan Islam itu sebagai perbuatan
kembali kepada Tuhan-lebih dari hanya penyataan pengesahan keimanan.[11]

Kepercayaan
Kepercayaan dasar Islam dapat ditemukan pada dua kalimah shahādatāin ("dua kalimat
persaksian"), yaitu "asyhadu an-laa ilaaha illallaah, wa asyhadu anna muhammadan
rasuulullaah" - yang berarti "Saya bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah, dan saya
bersaksi bahwa Muhammad saw adalah utusan Allah". Esensinya adalah prinsip keesaan
Tuhan dan pengakuan terhadap kenabian Muhammad. Adapun bila seseorang meyakini dan
kemudian mengucapkan dua kalimat persaksian ini, ia dapat dianggap telah menjadi seorang
muslim dalam status sebagai mualaf (orang yang baru masuk Islam dari kepercayaan
lamanya).

Kaum Muslim percaya bahwa Allah mengutus Muhammad sebagai Nabi terakhir setelah
diutusnya Nabi Isa 6 abad sebelumnya. Agama Islam mempercayai bahwa al-Qur'an dan
Sunnah (setiap perkataan dan perbuatan Muhammad) sebagai sumber hukum dan peraturan
hidup yang fundamental.[12] Mereka tidak menganggap Muhammad sebagai pengasas agama
baru, melainkan sebagai penerus dan pembaharu kepercayaan monoteistik yang diturunkan
kepada Ibrahim, Musa, Isa, dan nabi oleh Tuhan yang sama. Islam menegaskan bahwa agama
Yahudi dan Kristen belakangan setelah kepergian para nabinya telah membelokkan wahyu
yang Tuhan berikan kepada nabi-nabi ini dengan mengubah teks dalam kitab suci,
memperkenalkan intepretasi palsu, ataupun kedua-duanya.[13]

Umat Islam juga meyakini al-Qur'an yang disampaikan oleh Allah kepada Muhammad.
melalui perantara Malaikat Jibril adalah sempurna dan tidak ada keraguan di dalamnya (Al-
Baqarah 2:2). Di dalam al-Qur'an Allah juga telah berjanji akan menjaga keotentikan al-
Qur'an hingga akhir zaman.

Adapun sebagaimana dinyatakan dalam al-Qur'an, umat Islam juga diwajibkan untuk beriman
dan meyakini kebenaran kitab suci dan firman-Nya yang diturunkan sebelum al-Qur'an
(Zabur, Taurat, Injil dan suhuf para nabi-nabi yang lain) melalui nabi dan rasul terdahulu
sebelum Muhammad.[14] Umat Islam juga percaya bahwa selain al-Qur'an, seluruh firman
Allah terdahulu telah mengalami perubahan oleh manusia. Mengacu pada kalimat di atas,
maka umat Islam meyakini bahwa al-Qur'an adalah satu-satunya kitab Allah yang benar-
benar asli dan sebagai penyempurna kitab-kitab sebelumnya.

Umat Islam meyakini bahwa agama yang dianut oleh seluruh nabi dan rasul utusan Allah
sejak masa Adam adalah satu agama yang sama dengan (tauhid|satu Tuhan yang sama),
dengan demikian tentu saja Ibrahim juga menganut ketauhidan secara hanif (murni) yang
menjadikannya seorang muslim.[15][16] Pandangan ini meletakkan Islam bersama agama
Yahudi dan Kristen dalam rumpun agama yang mempercayai Nabi Ibrahim as. Di dalam al-
Qur'an, penganut Yahudi dan Kristen sering direferensikan sebagai Ahli Kitab atau orang-
orang yang diberi kitab.

Lima Rukun Islam

Islam memberikan banyak amalan keagamaan. Para penganut umumnya digalakkan untuk
memegang Lima Rukun Islam, yaitu lima pilar yang menyatukan Muslim sebagai sebuah
komunitas.[17] Tambahan dari Lima Rukun, hukum Islam (syariah) telah membangun tradisi
perintah yang telah menyentuh pada hampir semua aspek kehidupan dan kemasyarakatan.
Tradisi ini meliputi segalanya dari hal praktikal seperti kehalalan, perbankan, jihad dan
zakat.[18]

Isi dari kelima Rukun Islam itu adalah:

1. Mengucapkan dua kalimah syahadat dan meyakini bahwa tidak ada yang berhak
ditaati dan disembah dengan benar kecuali Allah saja dan meyakini bahwa
Muhammad adalah hamba dan rasul Allah.
2. Mendirikan salat wajib lima kali sehari.
3. Berpuasa pada bulan Ramadan.
4. Membayar zakat.
5. Menunaikan ibadah haji bagi mereka yang mampu.

Enam Rukun Iman

Muslim juga mempercayai Rukun Iman yang terdiri atas 6 perkara yaitu:

1. Iman kepada Allah


2. Iman kepada malaikat Allah
3. Iman kepada Kitab Allāh (Al-Qur'an, Injil, Taurat, Zabur dan suhuf)
4. Iman kepada nabi dan rasul Allah
5. Iman kepada hari kiamat
6. Iman kepada qada dan qadar

Ajaran Islam
Hampir semua Muslim tergolong dalam salah satu dari empat mazhab yaitu Mazhab Syafi'i,
Mazhab Hanafi, Mazhab Hambali dan Mazhab Maliki. Islam adalah agama dominan
sepanjang wilayah Timur Tengah atu negara-negara Arab, juga di sebagian besar Afrika
Utara, Afrika Barat dan Asia Selatan serta Asia Tenggara. Komunitas besar juga ditemui di
RRT yaitu Muslim Hui dan Muslim Xinjiang Uighur, Semenanjung Balkan di Eropa Timur
dan Rusia. Terdapat juga sebagian besar komunitas imigran Muslim di bagian lain dunia,
seperti Eropa Barat dan Amerika Serikat. Sekitar 20% Muslim tinggal di negara-negara
Arab,[19] 30% di subbenua India dan 15.6% di Indonesia, negara Muslim terbesar berdasar
populasi.[20]

Allah

Konsep Islam teologikal fundamental ialah tauhid, yaitu kepercayaan tentang keesaan Tuhan.
Istilah Arab untuk Tuhan ialah Ilāh; kebanyakan ilmuwan[butuh rujukan] percaya kata Allah
didapat dari penyingkatan dari kata al- (si) dan ʾilāh' (dewa, bentuk maskulin), bermaksud
"Tuhan" (al-ilāh'), tetapi yang lain menjejakkan asal usulnya dari bahasa Aram Alāhā.[21]
Kata Allah juga adalah kata yang digunakan oleh orang Kristen (Nasrani) dan Yahudi Arab
sebagai terjemahan dari ho theos dari Perjanjian Baru dan Septuaginta. Yang pertama dari
Lima Rukun Islam, tauhid dituangkan dalam syahadat (pengakuan), yaitu bersaksi:

‫ال إله إال هللا محمد رسول هللا‬


Tiada Tuhan selain Allah dan Muhammad adalah utusan Allah

—Syahadat

Konsep tauhid ini dituangkan dengan jelas dan sederhana di dalam al-Qur'an pada Surah Al-
Ikhlas yang terjemahannya adalah:

"Dia-lah Allah (Tuhan), Yang Maha Esa, Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya
segala sesuatu,

Dia tiada beranak dan tiada pula diperanakkan, dan tidak ada seorangpun yang setara dengan
Dia."

—Surah Al-Ikhlas

Nama "Allah" tidak memiliki bentuk jamak dan tidak diasosiasikan dengan jenis kelamin
tertentu. Dalam Islam sebagaimana disampaikan dalam al-Qur'an dikatakan:

"(Dia) Pencipta langit dan bumi. Dia menjadikan bagi kamu dari jenis kamu sendiri
pasangan-pasangan dan dari jenis binatang ternak pasangan- pasangan (pula), dijadikan-Nya
kamu berkembang biak dengan jalan itu. Tidak ada sesuatu pun yang serupa dengan Dia, dan
Dia-lah yang Maha Mendengar dan Melihat."

—Asy-Syu'ara' 42:11

Allah adalah Nama Tuhan (ilah) dan satu-satunya Tuhan sebagaimana perkenalan-Nya
kepada manusia melalui al-Quran :

"Sesungguhnya Aku ini adalah Allah, tidak ada Tuhan (yang hak) selain Aku, maka
sembahlah Aku dan dirikanlah salat untuk mengingat Aku"

—Ta Ha 20:14

Pemakaian kata Allah secara linguistik mengindikasikan kesatuan. Umat Islam percaya
bahwa Tuhan yang mereka sembah adalah sama dengan Tuhan umat Yahudi dan Nasrani,
dalam hal ini adalah Tuhan Ibrahim. Namun, Islam menolak ajaran Kristen menyangkut
paham Trinitas dimana hal ini dianggap Politeisme.

Mengutip al-Qur'an, An-Nisa' 4:71:

"Wahai Ahli Kitab, janganlah kamu melampaui batas dalam agama dan janganlah kamu
mengatakan terhadap Allah kecuali yang benar. Sesungguhnya al-Masih, Isa putra Maryam
itu adalah utusan Allah dan (yang diciptakan dengan kalimat-Nya) yang disampaikannya
kepada Maryam dan (dengan tiupan ) roh dari-Nya. Maka berimanlah kamu kepada Allah dan
rasul-rasul-Nya. Dan janganlah kamu mengatakan, "Tuhan itu tiga", berhentilah dari ucapan
itu. Itu lebih baik bagi kamu. Sesungguhnya Allah Tuhan yang Maha Esa. Maha suci Allah
dari mempunyai anak, segala yang di langit dan di bumi adalah kepunyaan-Nya. Cukuplah
Allah sebagai Pemelihara."
—An-Nisa' 4:17

Dalam Islam, visualisasi atau penggambaran Tuhan tidak dapat dibenarkan, hal ini dilarang
karena dapat berujung pada pemberhalaan dan justru penghinaan, karena Tuhan tidak serupa
dengan apapun (Asy-Syu'ara' 42:11). Sebagai gantinya, Islam menggambarkan Tuhan dalam
99 nama/gelar/julukan Tuhan (asma'ul husna) yang menggambarkan sifat ketuhanan-Nya
sebagaimana terdapat pada al-Qur'an.

Al-Qur'an

Al-Fatihah merupakan surah pertama dalam Al-Qur'an

Al-Qur'an adalah kitab suci ummat Islam yang diwahyukan Allah kepada Muhammad
melalui perantaraan Malaikat Jibril. Secara harfiah Qur'an berarti bacaan. Namun walau
terdengar merujuk ke sebuah buku/kitab, ummat Islam merujuk Al-Qur'an sendiri lebih pada
kata-kata atau kalimat di dalamnya, bukan pada bentuk fisiknya sebagai hasil cetakan.

Umat Islam percaya bahwa Al-Qur'an disampaikan kepada Muhammad melalui malaikat
Jibril. Penurunannya sendiri terjadi secara bertahap antara tahun 610 hingga hingga wafatnya
dia 632 M. Walau Al-Qur'an lebih banyak ditransfer melalui hafalan, namun sebagai
tambahan banyak pengikut Islam pada masa itu yang menuliskannya pada tulang, batu-batu
dan dedaunan.

Umat Islam percaya bahwa Al-Qur'an yang ada saat ini persis sama dengan yang
disampaikan kepada Muhammad, kemudian disampaikan lagi kepada pengikutnya, yang
kemudian menghapalkan dan menulis isi Al Qur'an tersebut. Secara umum para ulama
menyepakati bahwa versi Al-Qur'an yang ada saat ini pertama kali dikompilasi pada masa
kekhalifahan Utsman bin Affan (khalifah Islam ke-3) yang berkisar antara 650 hingga 656 M.
Utsman bin Affan kemudian mengirimkan duplikat dari versi kompilasi ini ke seluruh
penjuru kekuasaan Islam pada masa itu dan memerintahkan agar semua versi selain itu
dimusnahkan untuk keseragaman.[22]

Al-Qur'an memiliki 114 surah , dan sejumlah 6.236 ayat (terdapat perbedaan tergantung cara
menghitung).[23] Hampir semua Muslim menghafal setidaknya beberapa bagian dari
keseluruhan Al-Qur'an, mereka yang menghafal keseluruhan Al-Qur'an dikenal sebagai hafiz
(jamak:huffaz). Pencapaian ini bukanlah sesuatu yang jarang, dipercayai bahwa saat ini
terdapat jutaan penghapal Al-Qur'an diseluruh dunia. Di Indonesia ada lomba Musabaqah
Tilawatil Qur'an yaitu lomba membaca Al-Qur'an dengan tartil atau baik dan benar. Yang
membacakan disebut Qari (pria) atau Qariah (wanita).
Muslim juga percaya bahwa Al-Qur'an hanya berbahasa Arab. Hasil terjemahan dari Al-
Qur'an ke berbagai bahasa tidak merupakan Al-Qur'an itu sendiri. Oleh karena itu terjemahan
hanya memiliki kedudukan sebagai komentar terhadap Al-Qur'an ataupun bentuk usaha untuk
mencari makna Al-Qur'an, tetapi bukan Al-Qur'an itu sendiri.

Nabi Muhammad S.A.W

Muhammad (570-632 M) adalah nabi terakhir dalam ajaran Islam dimana mengakui
kenabiannya merupakan salah satu syarat untuk dapat disebut sebagai seorang muslim (lihat
syahadat). Dalam Islam Muhammad tidak diposisikan sebagai seorang pembawa ajaran baru,
melainkan merupakan penutup dari rangkaian nabi-nabi yang diturunkan sebelumnya.

Terlepas dari tingginya statusnya sebagai seorang Nabi, Muhammad dalam pandangan Islam
adalah seorang manusia biasa. Namun setiap perkataan dan perilaku dalam kehidupannya
dipercayai merupakan bentuk ideal dari seorang muslim. Oleh karena itu dalam Islam dikenal
istilah hadits yakni kumpulan perkataan (sabda), perbuatan, ketetapan maupun persetujuan
Muhammad. Hadits adalah teks utama (sumber hukum) kedua Islam setelah Al Qur'an.

Sejarah
Masa sebelum kedatangan Islam

Jazirah Arab sebelum kedatangan agama Islam merupakan sebuah kawasan perlintasan
perdagangan dalam Jalan Sutera yang menghubungkan antara Indo Eropa dengan kawasan
Asia di timur. Kebanyakan orang Arab merupakan penyembah berhala dan ada sebagian yang
merupakan pengikut agama-agama Kristen dan Yahudi. Mekkah adalah tempat yang suci
bagi bangsa Arab ketika itu, karena di sana terdapat berhala-berhala agama mereka, telaga
Zamzam, dan yang terpenting adalah Ka'bah. Masyarakat ini disebut pula Jahiliyah atau
dalam artian lain bodoh. Bodoh di sini bukan dalam intelegensianya namun dalam pemikiran
moral. Warga Quraisy terkenal dengan masyarakat yang suka berpuisi. Mereka menjadikan
puisi sebagai salah satu hiburan disaat berkumpul di tempat-tempat ramai.

Masa awal

Negara-negara dengan populasi Muslim mencapai 10% (hijau dengan dominan sunni, merah
dengan dominan syi'ah) (Sumber - CIA World Factbook, 2004).

Islam bermula pada tahun 611 ketika wahyu pertama diturunkan kepada rasul yang terakhir
yaitu Muhammad bin Abdullah di Gua Hira', Arab Saudi.

Muhammad dilahirkan di Mekkah pada tanggal 12 Rabiul Awal Tahun Gajah (571 masehi).
Ia dilahirkan di tengah-tengah suku Quraish pada zaman jahiliyah, dalam kehidupan suku-
suku padang pasir yang suka berperang dan menyembah berhala. Muhammad dilahirkan
dalam keadaan yatim, sebab ayahnya Abdullah wafat ketika ia masih berada di dalam
kandungan. Pada saat usianya masih 6 tahun, ibunya Aminah meninggal dunia.
Sepeninggalan ibunya, Muhammad dibesarkan oleh kakeknya Abdul Muthalib dan
dilanjutkan oleh pamannya yaitu Abu Talib. Muhammad kemudian menikah dengan seorang
janda bernama Siti Khadijah dan menjalani kehidupan secara sederhana.

As-Sabiqun al-Awwalun

Ketika Muhammad berusia 40 tahun, ia mulai mendapatkan wahyu yang disampaikan


Malaikat Jibril, dan sesudahnya selama beberapa waktu mulai mengajarkan ajaran Islam
secara tertutup kepada para sahabatnya. Setelah tiga tahun menyebarkan Islam secara
sembunyi-sembunyi, ia akhirnya menyampaikan ajaran Islam secara terbuka kepada seluruh
penduduk Mekkah, yang mana sebagian menerima dan sebagian lainnya menentangnya.

Pada tahun 622 Masehi, Muhammad dan pengikutnya berpindah ke Madinah. Peristiwa ini
disebut Hijrah, peristiwa itu menjadi dasar acuan permulaan perhitungan kalender Islam. Di
Madinah, Muhammad dapat menyatukan orang-orang anshar (kaum muslimin dari Madinah)
dan muhajirin (kaum muslimin dari Mekkah), sehingga umat Islam semakin menguat. Dalam
setiap peperangan yang dilakukan melawan orang-orang kafir, umat Islam selalu
mendapatkan kemenangan. Dalam fase awal ini, tak terhindarkan terjadinya perang antara
Mekkah dan Madinah.

Keunggulan diplomasi nabi Muhammad pada saat perjanjian Hudaibiyah, menyebabkan umat
Islam memasuki fase yang sangat menentukan. Banyak penduduk Mekkah yang sebelumnya
menjadi musuh kemudian berbalik memeluk Islam, sehingga ketika penaklukan kota Mekkah
oleh umat Islam tidak terjadi pertumpahan darah. Ketika Muhammad wafat, hampir seluruh
Jazirah Arab telah memeluk agama Islam.

Khalifah Rasyidin

Khalifah Rasyidin atau Khulafaur Rasyidin memilki arti pemimpin yang diberi petunjuk,
diawali dengan kepemimpinan Abu Bakar, dan dilanjutkan oleh kepemimpinan Umar bin
Khattab, Utsman bin Affan dan Ali bin Abu Thalib. Pada masa ini umat Islam mencapai
kestabilan politik dan ekonomi. Abu Bakar memperkuat dasar-dasar kenegaraan umat Islam
dan mengatasi pemberontakan beberapa suku-suku Arab yang terjadi setelah meninggalnya
Muhammad. Umar bin Khattab, Utsman bin Affan dan Ali bin Abu Thalib berhasil
memimpin balatentara dan kaum Muslimin pada umumnya untuk mendakwahkan Islam,
terutama ke Syam, Mesir, dan Irak. Dengan takluknya negeri-negeri tersebut, banyak harta
rampasan perang dan wilayah kekuasaan yang dapat diraih oleh umat Islam.

Masa kekhalifahan selanjutnya

Setelah periode Khalifah Rasyidin, kepemimpinan umat Islam berganti dari tangan ke tangan
dengan pemimpinnya yang juga disebut "khalifah", atau kadang-kadang disebut "amirul
mukminin", "sultan", dan sebagainya. Pada periode ini khalifah tidak lagi ditentukan
berdasarkan orang yang terbaik di kalangan umat Islam, melainkan secara turun-temurun
dalam satu dinasti (bahasa Arab: bani) sehingga banyak yang menyamakannya dengan
kerajaan; misalnya kekhalifahan Bani Umayyah, Bani Abbasiyyah, hingga Bani Utsmaniyyah
yang kesemuanya diwariskan berdasarkan keturunan.

Besarnya kekuasaan kekhalifahan Islam telah menjadikannya salah satu kekuatan politik
yang terkuat dan terbesar di dunia pada saat itu. Timbulnya tempat-tempat pembelajaran
ilmu-ilmu agama, filsafat, sains, dan tata bahasa Arab di berbagai wilayah dunia Islam telah
mewujudkan satu kontinuitas kebudayaan Islam yang agung. Banyak ahli-ahli ilmu
pengetahuan bermunculan dari berbagai negeri-negeri Islam, terutamanya pada zaman
keemasan Islam sekitar abad ke-7 sampai abad ke-13 masehi.
Luasnya wilayah penyebaran agama Islam dan terpecahnya kekuasaan kekhalifahan yang
sudah dimulai sejak abad ke-8, menyebabkan munculnya berbagai otoritas-otoritas kekuasaan
terpisah yang berbentuk "kesultanan"; misalnya Kesultanan Safawi, Kesultanan Turki Seljuk,
Kesultanan Mughal, Kesultanan Samudera Pasai dan Kesultanan Malaka, yang telah menjadi
kesultanan-kesultanan yang memiliki kekuasaan yang kuat dan terkenal di dunia. Meskipun
memiliki kekuasaan terpisah, kesultanan-kesultanan tersebut secara nominal masih
menghormati dan menganggap diri mereka bagian dari kekhalifahan Islam.

Pada kurun ke-18 dan ke-19 masehi, banyak kawasan-kawasan Islam jatuh ke tangan
penjajah Eropa. Kesultanan Utsmaniyyah (Kerajaan Ottoman) yang secara nominal dianggap
sebagai kekhalifahan Islam terakhir, akhirnya tumbang selepas Perang Dunia I. Kerajaan
ottoman pada saat itu dipimpin oleh Sultan Muhammad V. Karena dianggap kurang tegas
oleh kaum pemuda Turki yang di pimpin oleh Mustafa Kemal Pasha atau kemal attaturk,
sistem kerajaan dirombak dan diganti menjadi republik.

Demografi

Masjid Quba di Madinah, Arab Saudi.

Saat ini diperkirakan terdapat antara 1.250 juta hingga 1,4 miliar umat Muslim yang tersebar
di seluruh dunia. Dari jumlah tersebut sekitar 18% hidup di negara-negara Arab, 20% di
Afrika, 20% di Asia Tenggara, 30% di Asia Selatan yakni Pakistan, India dan Bangladesh.
Populasi Muslim terbesar dalam satu negara dapat dijumpai di Indonesia. Populasi Muslim
juga dapat ditemukan dalam jumlah yang signifikan di Republik Rakyat Tiongkok, Amerika
Serikat, Eropa, Asia Tengah, dan Rusia.

Pertumbuhan Muslim sendiri diyakini mencapai 2,9% per tahun, sementara pertumbuhan
penduduk dunia hanya mencapai 2,3%. Besaran ini menjadikan Islam sebagai agama dengan
pertumbuhan pemeluk yang tergolong cepat di dunia. [1]. Beberapa pendapat
menghubungkan pertumbuhan ini dengan tingginya angka kelahiran di banyak negara Islam
(enam dari sepuluh negara di dunia dengan angka kelahiran tertinggi di dunia adalah negara
dengan mayoritas Muslim [2]. Namun belum lama ini, sebuah studi demografi telah
menyatakan bahwa angka kelahiran negara Muslim menurun hingga ke tingkat negara Barat.
[3]

Hari Besar dalam Islam


 Idul Adha
 Idul Fitri
 Isra Mikraj
 Maulid Nabi Muhammad
Tempat ibadah
Rumah ibadat umat Muslim disebut masjid atau mesjid. Ibadah yang biasa dilakukan di
Masjid antara lain salat berjama'ah, ceramah agama, perayaan hari besar, diskusi agama,
belajar mengaji (membaca Al-Qur'an) dan lain sebagainya.

Lihat pula
 Agama & Din
 Ar-Rabb , Al-Malik , Ilah
 Asma'ul Husna
 Bersuci dari hadas
 Cendekiawan Muslim
 Daftar topik agama Islam
 Hari Asyura
 Hidayatullah
 Isra' Mi'raj
 Jihad
 Kemurtadan
 Nabi Islam
 Perbankan syariah
 Puasa (Islam)
 Rasulullah
 Salat
 Seni rupa Islam
 Shiratal Mustaqim
 Sunni & Syi'ah
 Ulama
 Waktu haram puasa
 Salafus Shalih
 Sejarah Islam di Indonesia

Akidah Haji • Puasa • Syahadat • Salat • Zakat • Tauhid

Tokoh Islam Muhammad • Nabi & Rasul • Ahlul Bait • Sahabat • Tabi'in • Tabi'ut Tabi'in

Teks dan
Al Qur'an • Fiqih • Hadist • Kalam • Sirah • Syari'ah
peraturan

Sunni Hanafi • Hambali • Maliki • Syafi'i

Mazhab Syi'ah Dua Belas Imam • Ismailiyah • Zaidiyah

Lainnya Ibadi • Khawarij • Murji'ah • Mu'taziliyah

Gerakan Islam Hizbut Tahrir • Ikhwanul Muslimin • Sufisme • Wahhabi • Salafiyah

Negara dengan Aljazair • Chad • Djibouti • Guinea • Libya • Mali • Mauritania • Maroko •
Afrika
penduduk Mesir • Nigeria • Sahara • Somalia • Senegal • Sudan • Tunisia
Islam
Afganistan • Arab Saudi • Azerbaijan • Bahrain • Bangladesh • Brunei •
Indonesia • Irak • Iran • Kirgizstan • Kuwait • Malaysia • Maladewa •
Asia
Lebanon • Oman • Pakistan • Suriah • Tajikistan • Turkmenistan •
Uzbekistan • Uni Emirat Arab

Eropa Albania • Bosnia-Herzegovina • Kosovo • Turki

Lainnya Indeks artikel tentang Islam

... ‫سال َم دِينًا‬ ِ ‫وم أك َملتُ لَ ُكم دِينَ ُكم َو أَت َممتُ َعلَي ُكم نِع َمتِي َو َر‬
َ ‫ضيتُ لَ ُكم ا ِإل‬ َ َ‫ الي‬...
Pada hari ini telah Ku-sempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan
kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu.
(Surah Al-Ma'idah, ayat 3.)

 di Afrika: Aljazair, Chad, Djibouti, Guinea, Guinea Bissau, Komoro, Libya, Mali,
Mauritania, Maroko, Mesir, Nigeria, Sahara, Somalia, Senegal, Sudan, Tunisia
 di Asia: Afganistan, Arab Saudi, Azerbaijan, Bahrain, Bangladesh, Brunei, Indonesia,
Irak, Iran, Kazakstan, Kirgizstan, Kuwait, Malaysia, Maladewa, Libanon, Oman,
Pakistan, Qatar, Yaman, Palestina, Suriah, Tajikistan, Turki, Turkmenistan,
Uzbekistan, Uni Emirat Arab
 di Eropa: Albania, Azerbaijan, Bosnia-Herzegovina, Kosovo, Republik Turki Siprus
Utara, Makedonia, Turki

Organisasi Islam

Front Pembela Islam - Hamas - Hidayatullah - Hizbut Tahrir - Ikhwanul Muslimin - Lembaga
Dakwah Islam Indonesia - Muhammadiyah - Nahdlatul Ulama - Nahdlatul Wathan -
Organisasi Konferensi Islam - Persatuan Islam - Rabithah Alawiyah
Hari besar Islam

Berikut ini adalah hari besar Islam yang berlaku dalam kalender Masehi di Indonesia untuk
tahun 2012:

 5 Februari 2012: Maulid Nabi Muhammad SAW


 17 Juni 2012: Isra Mi'raj Nabi Muhammad SAW
 19-20 Agustus 2012: Idul Fitri 1433 H
 26 Oktober 2012: Idul Adha 1433 H
 15 November 2012: Tahun Baru Hijriyah 1434 H

Tahukah Anda periode ini

 ... bahwa Al Qur'an dipercayai oleh orang-orang Muslim dan cendekiawan-


cendekiawan Islam tidak pernah berubah isinya sejak pertama diwahyukan?
 ... bahwa Indonesia kini merupakan negara dengan penduduk beragama Islam
terbanyak, dengan 213 juta pengikut?
 ... bahwa Nigeria mempunyai lebih banyak orang Muslim (50% daripada jumlah
penduduk) dibanding dengan Arab Saudi (95% daripada jumlah penduduk?
 ...bahwa seorang muslim membaca Surah Al-Fatihah minimal 17 kali sehari yang
dilakukan dalam shalat lima waktu?
 ...bahwa Al-Qur'an meluruskan penyimpangan yang terdapat pada Injil?
 ... bahwa Surah At-Taubah adalah satu-satunya surah dalam Al Qur'an yang tidak
diawali dengan basmalah?
 ...bahwa Muhammad yang diberi Al-Qur'an hanya disebutkan lima kali dalam Al-
Qur'an yang lima kali lebih sedikit dari Isa yang disebutkan 25 kali?
 ...bahwa Teori Bigbang sudah muncul dalam Alquran sejak 1400 tahun sebelum
ditemukannya teleskop raksasa? Seperti yang disebutkan Alquran dalam surah Ar-
Rahman ayat 37, Maka apabila langit telah terbelah dan menjadi merah mawar
seperti (kilapan) minyak.
 ...bahwa Nabi Muhammad selalu melaksanakan salat lima waktu berjamaah di
masjid, dan hanya sekali salat sendiri itu pun karena sakit keras menjelang wafat?
 ...bahwa Masjid Al-Aqsa adalah kiblat pertama umat Islam sebelum akhirnya
pindah ke Ka'bah setelah nabi Muhammad melaksanakan Isra Mi'raj?
 ...bahwa seorang muslim mengucapkan syahadat minimal 9 kali sehari yang
dilakukan dalam sholat lima waktu?
 ...bahwa walaupun surah At-Taubah tidak diawali dengan basmalah, Al-Qur'an
tetap terdiri dari 114 basmalah?
 ...bahwa Keith Ellison adalah muslim pertama yang menjadi anggota kongres
Amerika Serikat mewakili distrik Minnesota?
 ...bahwa estimasi populasi muslim di dunia saat ini adalah antara 1,2 milyar
hingga 1,5 milyar orang dan hanya 18%-nya saja yang tinggal di negara-negara
Arab?
 ... bahwa kalender Islam yang berdasarkan penglihatan bulan, dalam 1 tahun
jumlah harinya lebih pendek sekitar 11 hari dari kalender matahari yang
jumlahnya 365 hari?
 ... bahwa Al Qur'an adalah satu-satunya buku/kitab yang dapat dihafal oleh
banyak muslim (hafiz) di seluruh dunia selama lebih dari 14 abad?
 ...bahwa karya pertama mengenai cacar dan campak ditulis oleh cendekiawan
Parsi, Ar-Razi?
 ... bahwa Al Qur'an dipercayai oleh orang-orang Muslim dan cendekiawan-
cendekiawan Islam tidak pernah berubah isinya sejak pertama diwahyukan?
 ... bahwa Indonesia kini merupakan negara dengan penduduk beragama Islam
terbanyak, dengan 213 juta pengikut?
 ... bahwa Nigeria mempunyai lebih banyak orang Muslim (50% daripada jumlah
penduduk) dibanding dengan Arab Saudi (95% daripada jumlah penduduk?
 ...bahwa seorang muslim membaca Surah Al-Fatihah minimal 17 kali sehari yang
dilakukan dalam shalat lima waktu?
Masjid Al-Aqsa
Masjid Al-Aqsa, juga ditulis Al-Aqsha (bahasa Masjid Al-Aqsa
Arab:‫المسجد االقصى‬, Al-Masjid Al-Aqsha
(bantuan·info), arti harfiah: "masjid terjauh") adalah
salah satu tempat suci agama Islam yang menjadi
bagian dari kompleks bangunan suci di Kota Lama
Yerusalem (Yerusalem Timur). Kompleks tempat
masjid ini (di dalamnya juga termasuk Kubah Batu)
dikenal oleh umat Islam dengan sebutan Al-Haram
Asy-Syarif atau "tanah suci yang mulia". Tempat ini
oleh umat Yahudi dan Kristen dikenal pula dengan
sebutan Bait Suci (bahasa Ibrani: ‫הַ ר הַ בַ יִ ת‬, Har Al-Haram Asy-Syarif,
haBáyit, bahasa Inggris: Temple Mount), suatu Letak
Yerusalem
tempat paling suci dalam agama Yahudi yang
31°46′35″LU
umumnya dipercaya merupakan tempat Bait Pertama Koordinat
35°14′8″BT / 31,77639°LU
dan Bait Kedua dahulu pernah berdiri.[2][3] geografi 35,23556°BT / 31.77639;
35.23556
Masjid Al-Aqsa secara luas dianggap sebagai tempat Afiliasi agama Islam
suci ketiga oleh umat Islam. Muslim percaya bahwa Distrik Kota Lama Yerusalem
Muhammad diangkat ke Sidratul Muntaha dari
Status
tempat ini setelah sebelumnya dibawa dari Masjid keagamaan
Masjid
Al-Haram di Mekkah ke Al-Aqsa dalam peristiwa
Kepemimpinan Wakaf
Isra' Mi'raj.[4] Kitab-kitab hadist menjelaskan bahwa
Deskripsi arsitektur
Muhammad mengajarkan umat Islam berkiblat ke
arah Masjid Al-Aqsa (Baitul Maqdis) hingga 17 Jenis
Masjid
arsitektur
bulan setelah hijrah ke Madinah. Setelah itu kiblat
Gaya Arsitektur Islam awal,
salat adalah Ka'bah di dalam Masjidil Haram,
arsitektur Mamluk
Mekkah, hingga sekarang.[5] Pengertian Masjid Al-
Arah fasad Utara
Aqsa pada peristiwa Isra' Mi'raj dalam Al-Qur'an
(Surah Al-Isra' ayat 1) meliputi seluruh kawasan Al-Pembukaan 685 (konstruksi pertama)
tanah 1033 (konstruksi kedua)
Haram Asy-Syarif.[6]
705 (konstruksi pertama)
Tahun selesai
1035 (konstruksi kedua)
Masjid Al-Aqsa pada awalnya adalah rumah ibadah
kecil yang didirikan oleh Umar bin Khattab, salah Spesifikasi
seorang Khulafaur Rasyidin, tetapi telah diperbaiki Kapasitas 5.000 (di dalam); 400.000
(di luar)[1]
dan dibangun kembali oleh khalifah Umayyah
Abdul Malik dan diselesaikan oleh putranya Al- Panjang 83 meter (272 kaki)
Walid pada tahun 705 Masehi.[7] Setelah gempa Lebar 56 meter (184 kaki)
bumi tahun 746, masjid ini hancur seluruhnya dan Kubah 1
dibangun kembali oleh khalifah Abbasiyah Al- Menara 4
Mansur pada tahun 754, dan dikembangkan lagi oleh Tinggi menara 37 meter (121 kaki)
penggantinya Al-Mahdi pada tahun 780. Gempa Batu kapur (tembok luar,
berikutnya menghancurkan sebahagian besar Al- menara, fasad), stalaktit
Aqsa pada tahun 1033, namun dua tahun kemudian Bahan (menara), timah (kubah),
khalifah Fatimiyyah Ali Azh-Zhahir membangun marmer putih (kolom
interior)
kembali masjid ini yang masih tetap berdiri hingga
kini. Dalam berbagai renovasi berkala yang dilakukan, berbagai dinasti kekhalifahan Islam
telah melakukan penambahan terhadap masjid dan kawasan sekitarnya, antara lain pada
bagian kubah, fasad, mimbar, menara, dan interior bangunan. Ketika Tentara Salib
menaklukkan Yerusalem pada tahun 1099, mereka menggunakan masjid ini sebagai istana
dan gereja, namun fungsi masjid dikembalikan seperti semula setelah Shalahuddin merebut
kembali kota itu. Renovasi, perbaikan, dan penambahan lebih lanjut dilakukan pada abad-
abad kemudian oleh para penguasa Ayyubiyah, Mamluk, Utsmaniyah, Majelis Tinggi Islam,
dan Yordania. Saat ini, Kota Lama Yerusalem berada di bawah pengawasan Israel, tetapi
masjid ini tetap berada di bawah perwalian lembaga wakaf Islam pimpinan orang Palestina.

Pembakaran Masjid Al-Aqsa pada tanggal 21 Agustus 1969 telah mendorong berdirinya
Organisasi Konferensi Islam yang saat ini beranggotakan 57 negara. Pembakaran tersebut
juga menyebabkan mimbar kuno Shalahuddin Al-Ayyubi terbakar habis. Dinasti Bani
Hasyim penguasa Kerajaan Yordania telah menggantinya dengan mimbar baru yang
dikerjakan di Yordania[8], meskipun ada pula yang menyatakan bahwa mimbar buatan Jepara
digunakan di masjid ini.[9][10]

Etimologi
Nama Masjid al-Aqsa bila diterjemahkan dari bahasa Arab ke dalam bahasa Indonesia, maka
ia berarti "masjid terjauh". Nama ini berasal dari keterangan dalam Al-Qur'an pada Surah Al-
Isra' ayat 1 mengenai Isra Mi'raj. Isra Mi'raj adalah perjalanan yang dilakukan Muhammad
dari Masjid Al-Haram menuju Masjid Al-Aqsa, dan kemudian naik ke surga.[1][11] Dalam
kitab Shahih Bukhari dijelaskan bahwa Muhammad dalam perjalanan tersebut mengendarai
Al-Buraq.[12] Istilah "terjauh" dalam hal ini digunakan dalam konteks yang berarti "terjauh
dari Mekkah".[13]

Selama berabad-abad yang dimaksud dengan Masjid Al-Aqsa sesungguhnya tidak hanya
masjid saja, melainkan juga area di sekitar bangunan itu yang dianggap sebagai suatu tempat
yang suci. Perubahan penyebutan kemudian terjadi pada masa pemerintahan kesultanan
Utsmaniyah (kira-kira abad ke-16 sampai awal 1918), dimana area kompleks di sekitar
masjid disebut sebagai Al-Haram Asy-Syarif, sedangkan bangunan masjid yang didirikan oleh
Umar bin Khattab disebut sebagai Jami' Al-Aqsa atau Masjid Al-Aqsa.[6]

Sejarah
Pra konstruksi

Area masjid ini dahulu adalah bagian perluasan pembangunan bukit oleh Raja Herodes
Agung, yang dimulai pada tahun 20 SM. Herodes memerintahkan tukang batu untuk
memotong permukaan batu di sisi timur dan selatan bukit, dan melapisinya. Sisa-sisa
pembangunan tersebut saat ini masih dapat ditemukan di beberapa lokasi.[14] Ketika Bait
Kedua masih berdiri, situs tempat masjid saat ini berdiri disebut dengan nama Serambi
Salomo, dan pada tiap sisinya terdapat gudang kuil yang dinamakan chanuyot, yang
memanjang sampai ke sisi selatan bukit. Konstruksi tiang-tiang kolom besar persegi di bagian
utara masjid serta tembok-temboknya, baru-baru ini ditetapkan memiliki usia jauh lebih tua
daripada yang diperkirakan sebelumnya oleh peneliti-peneliti terdahulu (berdasarkan tulisan
para saksi mata dari masa itu), yaitu bahwa konstruksi tersebut berasal dari masa kekuasaan
Romawi. Tembok-tembok tersebut dibangun kembali atau diperkuat tidak lama setelah
penghancuran Yerusalem pada tahun 70 Masehi. Struktur bawah tanah bangunan ini berasal
dari masa kembalinya orang Yahudi dari pembuangan Babilonia mereka, yaitu 2.300 tahun
yang lalu. Situasi politik telah menyebabkan penggalian lebih lanjut di area tersebut tidak
memungkinkan. Pada saat gempa bumi tahun 1930-an merusak masjid ini, penanggalan atas
beberapa bagian yang terbuat dari kayu sempat dilakukan, yang menunjukkan kurun 900 SM.
Kayu-kayu tersebut adalah cypress (sejenis cemara) dan akasia. Jenis yang disebut terakhir
menurut Alkitab digunakan oleh Raja Salomo dalam konstruksi bangunan-bangunannya di
bukit tersebut pada sekitar 900 SM.[15] Bersama dengan Bait Suci, chanuyot yang ada ikut
hancur oleh serangan Kaisar Romawi Titus (saat itu masih jenderal) pada tahun 70. Kaisar
Yustinianus membangun sebuah gereja Kristen di situs ini pada tahun 530-an, yang
dipersembahkan bagi Perawan Maria dan dinamakan "Gereja Bunda Kita". Gereja ini
belakangan dihancurkan oleh Kaisar Sassania Khosrau II pada awal abad ke-7, hingga tersisa
sebagai reruntuhan.[16]

Konstruksi Umayyah

Masjid Al-Aqsa di sepanjang dinding selatan Bukit Bait Suci.

Tidak diketahui secara tepat kapan Masjid Al-Aqsa pertama kali dibangun dan siapa yang
memerintahkan pembangunannya, namun dapat dipastikan bahwa pembangunannya
dilakukan pada masa awal pemerintahan Umayyah di Palestina. Berdasarkan kesaksian
Arculf, seorang biarawan Galia yang berziarah ke Palestina pada 679-82, sejarawan arsitektur
Sir Archibal Creswell berpendapat bahwa Umar bin Khattab mungkin adalah orang yang
pertama kali mendirikan bangunan persegi empat primitif berkapasitas 3.000 jamaah di suatu
tempat di Al-Haram Asy-Syarif (Bukit Bait Suci). Bagaimanapun juga, Arculf mengunjungi
Palestina pada masa pemerintahan Muawiyah bin Abu Sufyan. Dengan demikian, adalah
mungkin bahwa Muawiyah lah yang memerintahkan pembangunan dan bukan Umar.
Pendapat terakhir ini didukung oleh tulisan dari ulama Yerusalem awal Al-Mutahhar bin
Tahir Al-Maqdisi.[17] Analisis atas panel dan balok kayu yang diambil dari bangunan ini
selama renovasi pada tahun 1930-an menunjukkan bahwa kayu-kayu tersebut adalah cedar
Libanon dan cypress. Penanggalan radiokarbon menunjukkan berbagai macam usia, beberapa
bahkan setua abad ke-9 SM, yang menunjukkan bahwa beberapa dari kayu tersebut
sebelumnya telah digunakan pada bangunan-bangunan yang lebih tua.[18]

Menurut beberapa ulama Islam, antara lain Mujiruddin Al-Ulaimi, Jalaluddin As-Suyuthi,
dan Syamsuddin Al-Maqdisi, masjid ini dibangun kembali dan diperluas oleh Khalifah Abdul
Malik bin Marwan pada 690 bersama dengan Kubah Batu.[17][19] Guy le Strange mengklaim
bahwa Abdul Malik menggunakan bahan-bahan dari Gereja Bunda Kita yang hancur untuk
membangun masjid dan menunjukkan bukti bahwa kemungkinan substruktur di sudut
tenggara masjid adalah sisa-sisa gereja tersebut.[19] Dalam merencanakan proyek megahnya
di Bukit Bait Suci, yang pada akhirnya akan mengubah keseluruhan kompleks itu menjadi Al-
Haram Asy-Syarif ("tanah suci yang mulia"), Abdul Malik ingin mengubah bangunan primitif
sebagaimana digambarkan oleh Arculf menjadi struktur yang lebih terlindung yang
melingkupi kiblat, suatu faktor penting dalam skema lengkap rancangannya. Namun
demikian, seluruh Al-Haram Asy-Syarif itu dimaksudkan untuk melambangkan masjid.
Seberapa banyak perubahan yang ia lakukan pada aspek bangunan sebelumnya tidak
diketahui, tetapi panjang bangunan baru ditunjukkan dengan adanya bekas jembatan yang
mengarah ke istana Umayyah, yang terletak di sebelah selatan dari bagian barat kompleks.
Jembatan kemungkinan dahulunya membentang dari jalan di luar tembok selatan Al-Haram
Asy-Syarif, sebagai akses langsung menuju masjid. Adanya akses langsung dari istana ke
masjid adalah sebuah ciri khas yang terkenal pada masa Umayyah, sebagaimana terdapat
pada situs-situs awal lainnya. Abdul Malik menggeser poros tengah masjid sekitar 40 meter
ke arah barat, sesuai dengan rencana lengkapnya atas Al-Haram Asy-Syarif. Poros bangunan
sebelumnya yang berbentuk sebuah ceruk, saat ini masih dikenal dengan sebutan "Mihrab
Umar". Karena memperhatikan benar posisi Kubah Batu, Abdul Malik meminta arsiteknya
menyejajarkan Masjid Al-Aqsa yang baru dengan posisi batu Ash-Shakhrah, sehingga sumbu
utama utara-selatan Bukit Bait Suci yang sebelumnya, yaitu garis yang melalui Kubah
Silsilah dan Mihrab Umar, menjadi bergeser.[20]

Creswell, yang merujuk pada Papyri Aphrodito, sebaliknya mengklaim bahwa Al-Walid bin
Abdul Malik adalah yang membangun kembali Masjid Al-Aqsa selama periode enam bulan
sampai satu tahun, dengan para pekerja dari Damaskus. Kebanyakan peneliti berpendapat
bahwa rekonstruksi masjid dimulai oleh Abdul Malik, namun Al-Walid lah yang
mengawasinya hingga selesai. Dalam tahun 713-714, serangkaian gempa bumi telah merusak
Yerusalem dan menghancurkan bagian timur masjid, yang akhirnya dibangun kembali pada
masa pemerintahan Al-Walid tersebut. Untuk membiayai rekonstruksi ini, Al-Walid
memerintahkan emas dari Kubah Ash-Shakhrah dicetak sebagai sebagai uang logam untuk
membeli bahan-bahan bangunan.[17] Masjid Al-Aqsa yang dibangun Umayyah kemungkinan
besar berukuran 112 x 39 meter.[20]

Gempa bumi dan pembangunan kembali

Fasad dan serambi masjid ini dibangun dan diperluas oleh para penguasa Fatimiyah, Tentara
Salib, Mamluk dan Ayyubiyah.

Pada tahun 746, Masjid Al-Aqsa rusak akibat gempa bumi, yaitu empat tahun sebelum Abul
Abbas As-Saffah menggulingkan Ummayah dan mendirikan kekhalifahan Abbasiyah.
Khalifah Abbasiyah yang kedua Abu Jafar Al-Mansur pada tahun 753 menyatakan niatnya
untuk memperbaiki masjid itu. Ia memerintahkan agar lempengan emas dan perak yang
menutupi gerbang masjid dilepaskan dan dicetak menjadi uang dinar dan dirham untuk
membiayai kegiatan rekonstruksi, yang diselesaikan pada tahun 771. Gempa kedua yang
terjadi pada tahun 774 kemudian merusak sebagian besar perbaikan Al-Mansur itu, kecuali
perbaikan pada bagian selatan masjid.[19][21] Pada tahun 780, khalifah selanjutnya Muhammad
Al-Mahdi membangunnya kembali, tapi ia mengurangi panjangnya serta memperbesar
lebarnya.[19][22] Renovasi Al-Mahdi adalah renovasi pertama yang diketahui memiliki catatan
tertulis yang menjelaskan hal itu.[23] Pada tahun 985, seorang ahli geografi Arab kelahiran
Yerusalem bernama Al-Maqdisi mencatat bahwa masjid hasil renovasi memiliki "lima belas
lengkungan dan lima belas gerbang".[21]

Pada tahun 1033 terjadi lagi sebuah gempa bumi, yang sangat merusak masjid. Antara tahun
1034 dan 1036, khalifah Fatimiyah Ali Azh-Zhahir membangun kembali dan merenovasi
masjid secara menyeluruh. Jumlah lengkungan secara drastis dikurangi dari lima belas
menjadi tujuh. Azh-Zhahir membangun empat buah arkade untuk aula tengah dan lorong,
yang saat ini berfungsi sebagai fondasi masjid. Aula tengah diperbesar dua kali lipat dari
lebar lorong lainnya, dan memiliki ujung atap besar yang di atasnya dibangun sebuah kubah
dari kayu.[17]

Daerah Al-Haram (daerah yang suci) terdapat di sebelah timur dari kota ini; dan
melalui bazar di (bagian kota) ini anda akan memasukkan Daerah tersebut melalui
pintu gerbang (Dargah) yang besar dan indah... Setelah melewati gerbang ini, di
sebelah kanan anda terdapat dua baris tiang-tiang besar (Riwaq), masing-masing
memiliki sembilan dan dua puluh pilar-pilar marmer, yang bagian puncak dan dasarnya
berupa pualam berwarna, dan persambungannya terbuat dari timah. Di atas pilar-pilar
terdapat lengkungan-lengkungan, yang terbuat dari batu bata, tanpa pelapis plester atau
semen, dan setiap lengkungan dibangun dengan tidak lebih dari lima atau enam blok
batu. Pilar-pilar ini mengarah sampai ke dekat Maqsurah.
Nasir Khusraw', deskripsi masjid pada tahun 1047 Masehi (Safarnama, terjemahan
Guy Le Strange)[24]

Yerusalem direbut oleh Tentara Salib pada tahun 1099, selama Perang Salib Pertama. Alih-
alih menghancurkan masjid, yang mereka sebut "Bait Salomo", Tentara Salib
menggunakannya sebagai istana kerajaan dan kandang kuda. Pada tahun 1119, tempat ini
berubah menjadi markas para Ksatria Templar. Selama periode ini, mesjid mengalami
beberapa perubahan struktural, termasuk perluasan serambi utara, penambahan apse, dan
sebuah dinding pembatas. Sebuah kloster baru dan sebuah gereja juga dibangun di situs
tersebut, bersama dengan beberapa struktur bangunan lainnya.[25] Para Ksatria Templar
membangun pavilyun berkubah di sisi barat dan timur bangunan. Pavilyun barat saat ini
berfungsi sebagai masjid untuk kaum wanita dan pavilyun timur berfungsi sebagai Museum
Islam.[21]

Setelah Shalahuddin Al-Ayyubi berhasil memimpin Ayyubiyah merebut kembali Yerusalem


melalui pengepungan pada tahun 1187, beberapa perbaikan dilakukan atas Masjid Al-Aqsa.[8]
Nuruddin Zengi yang menjadi sultan sebelum Shalahuddin, sebelumnya telah menugaskan
pembangunan mimbar baru yang terbuat dari gading dan kayu pada tahun 1168-1169, namun
mimbar itu baru selesai setelah ia wafat. Mimbar Nuruddin telah ditambahkan oleh
Shalahuddin ke masjid pada bulan November 1187.[26] Penguasa Ayyubiyah di Damaskus,
Sultan Al-Muazzam, pada tahun 1218 membangun serambi utara masjid dengan tiga buah
gerbang. Pada tahun 1345, penguasa Mamluk di bawah pemerintahan Al-Kamil Shaban
menambahkan dua lengkungan dan dua gerbang pada bagian timur masjid.[21]

Setelah Utsmaniyah merebut kekuasaan pada 1517, mereka tidak melakukan renovasi atau
perbaikan besar atas masjid itu, namun mereka melakukan perbaikan pada Al-Haram Asy-
Syarif (Bukit Bait Suci) secara keseluruhan. Hal ini termasuk antara lain pembangunan Air
Mancur Qasim Pasha (1527), perbaikan kembali Kolam Raranj, serta pembangunan tiga
kubah yang berdiri bebas. Kubah yang paling terkenal ialah Kubah Nabi, dibangun pada
tahun 1538. Semua pembangunan adalah atas perintah para gubernur Utsmaniyah di
Yerusalem dan bukan atas perintah para sultan.[27] Walaupun demikian, para sultan
melakukan penambahan pada menara-menara yang telah ada.[27]

Masa modern

Kubah masjid pada tahun 1982, terbuat dari aluminium (dan tampak seperti perak). Kubah
telah diganti lapisan timah sebagaimana aslinya pada tahun 1983.

Renovasi pertama pada abad ke-20 dilakukan pada tahun 1922, yaitu setelah Majelis Tinggi
Islam Yerusalem di bawah pimpinan Amin Al-Husseini mempekerjakan Ahmet Kemalettin
Bey, seorang arsitek berkebangsaan Turki, untuk merestorasi Masjid al-Aqsa dan monumen-
monumen di sekitarnya. Dewan tersebut juga menugaskan arsitek-arsitek Inggris, ahli-ahli
Mesir, dan para pejabat lokal untuk ikut berpartisipasi dan mengawasi perbaikan yang
dilakukan pada tahun 1924–25 di bawah pengawasan Kemalettin. Renovasi meliputi
penguatan fondasi kuno masjid Umayyah, perbaikan tiang-tiang kolom interior, penggantian
balok-balok, pendirian perancah, perawatan lengkungan dan bagian dalam kubah, pendirian
kembali dinding selatan, serta penggantian tiang kayu di ruangan tengah dengan tiang beton.
Renovasi tersebut juga menampilkan kembali mosaik era Fatimiyah dan kaligrafi di
lengkungan-lengkungan interior yang sebelumnya tertutupi oleh lapisan pelapis.
Lengkungan-lengkungan dihiasi dengan gipsum berwarna hijau dan emas dan balok kayu
landasannya digantikan dengan tembaga. Seperempat dari jendela kaca patri juga
diperbaharui dengan hati-hati agar dapat melestarikan desain asli Abbasiyah dan
Fatimiyahnya.[28] Kerusakan hebat telah terjadi karena gempa bumi tahun 1927 dan 1937,
namun masjid itu diperbaiki kembali pada tahun 1938 dan 1942.[21]

Masjid Al-Aqsa dilihat dari plaza Tembok Barat, 2005.

Pada tanggal 21 Agustus 1969, terjadi kebakaran di dalam Masjid Al-Aqsa, yang
memusnahkan bangunan bagian tenggara masjid. Mimbar Salahuddin adalah termasuk di
antara barang-barang yang rusak terbakar.[26] Orang-orang Palestina awalnya menyalahkan
otoritas Israel atas kebakaran tersebut, dan beberapa orang Israel menyalahkan Fatah dan
menganggap bahwa mereka yang menyulut sendiri apinya, agar dapat menyalahkan Israel
dan memancing permusuhan. Namun kemudian terbukti bahwa kebakaran itu bukan
disebabkan oleh Fatah maupun Israel, melainkan oleh seorang turis Australia bernama Denis
Michael Rohan. Rohan adalah anggota dari sekte evangelis Kristen Worldwide Church of
God.[29] Ia berharap bahwa dengan membakar Masjid Al-Aqsa, ia dapat mempercepat
Kedatangan Kedua Yesus, dengan cara mempermudah dibangunnya kembali Bait Suci
Yahudi di Bukit Bait Suci. Rohan dirawat di lembaga perawatan mental, didiagnosa
mengalami gangguan kejiwaan, dan akhirnya dideportasi.[30] Serangan terhadap Al-Aqsa
disebut-sebut sebagai salah satu penyebab dibentuknya Organisasi Konferensi Islam pada
tahun 1971, yang merupakan organisasi dari 57 negara yang banyak berpenduduk Islam.[31]

Pada tahun 1980-an, Ben Shoshan dan Yehuda Etzion, keduanya anggota kelompok bawah
tanah Gush Emunim, merencanakan untuk meledakkan Masjid Al-Aqsa dan Kubah Batu.
Etzion berpendapat bahwa meledakkan dua bangunan tersebut akan menyebabkan
kebangkitan spiritual Israel, dan menyelesaikan semua permasalahan orang Yahudi. Mereka
juga berharap bahwa Bait Suci Ketiga di Yerusalem dapat didirikan di atas lokasi tersebut.
Rencana mereka mengalami kegagalan karena lebih dahulu diketahui pihak kepolisian.[32][33]
Pada tanggal 15 Januari 1988, yaitu saat berlangsungnya Intifadah Pertama, pasukan Israel
menembakkan peluru karet dan gas air mata kepada para demonstran di luar masjid,
mengakibatkan 40 orang jemaah luka-luka.[34][35] Pada tanggal 8 Oktober 1990, dalam suatu
kerusuhan 22 orang warga Palestina terbunuh dan lebih dari 100 lainnya luka-luka karena
tindakan keras Polisi Perbatasan Israel. Kerusuhan dipicu oleh pengumuman dari Gerakan
Setia Bait Suci, suatu kelompok Yahudi Ortodoks, yang menyatakan bahwa mereka akan
meletakkan batu pertama untuk pembangunan Bait Suci Ketiga.[36][37]
Arsitektur
Bangunan Masjid Al-Aqsa berbentuk persegi, dan luasnya beserta area di sekitarnya adalah
144.000 m2, sehingga dapat menampung sampai dengan 400.000 jamaah.[38] Panjang
bangunan masjid adalah 272 kaki (83 m), dan lebarnya 184 kaki (56 m), dan dapat
menampung sampai 5.000 jamaah.[38][39]

Kubah

Kubah berwarna perak yang tersusun dari lapisan timah.

Berbeda dengan Kubah Batu yang mencerminkan arsitektur Byzantium klasik, kubah Masjid
Al-Aqsa menunjukkan ciri arsitektur Islam awal.[40] Kubah yang asli dibangun oleh Abdul
Malik bin Marwan, namun sekarang sudah tidak ada lagi sisanya. Bentuk kubah seperti yang
ada saat ini awalnya dibangun oleh Ali Azh-Zhahir dan terbuat dari kayu yang disepuh
dengan lapisan enamel timah.[17] Pada tahun 1969, kubah dibangun kembali dengan
menggunakan beton dan dilapisi dengan aluminium yang dianodisasi sebagai ganti dari
bentuk aslinya yaitu lapisan enamel timah yang berusuk. Pada tahun 1983, aluminium yang
menutupi bagian luar diganti lagi dengan timah untuk menyesuaikan dengan desain asli Azh-
Zhahir.[41]

Kubah Al-Aqsa adalah salah satu dari sedikit masjid dengan kubah yang dibangun di depan
mihrab selama periode Umayyah dan Abbasiyah, contoh lainnya adalah Masjid Umayyah di
Damaskus (715) dan Masjid Besar Sousse (850).[42] Interior kubah dicat menurut dekorasi era
abad ke-14. Pada kabakaran tahun 1969, cat dekoratif itu rusak dan sempat dianggap sudah
tidak dapat diperbaiki lagi. Namun dengan menggunakan teknik trateggio, yaitu sebuah
metode yang menggunakan garis-garis vertikal halus untuk membedakan daerah yang
direkonstruksi dengan daerah yang asli, akhirnya dapat diperbaiki kembali dengan
sempurna.[41]

Menara masjid

Masjid ini memiliki empat menara di sisi selatan, utara, dan barat.[39] Menara pertama,
dikenal sebagai Al-Fakhariyyah, dibangun pada tahun 1278 di bagian barat daya masjid atas
perintah sultan Mamluk, Lajin. Menara ini dibangun dalam gaya tradisional Suriah, dengan
landasan dan poros bangunan berbentuk persegi, serta dibagi menjadi tiga lantai dengan
cetakan hias. Pada bagian atasnya terdapat dua deret muqarnas (ceruk hias) sebagai dekorasi
untuk balkon muazzin. Ceruk hias ini dilingkupi oleh suatu bilik persegi, yang pada bagian
atasnya terdapat kubah batu berlapis timah.[43]
Menara Al-Ghawanimah, 1900.

Menara kedua, yang dikenal dengan nama Al-Ghawanimah, dibangun di sisi barat laut Al-
Haram Asy-Syarif (Bukit Bait Suci) pada tahun 1297–98 oleh arsitek Qadi Sharafuddin Al-
Khalili, atas perintah Sultan Lajin. Menara ini memiliki tinggi 37 meter.[43] dan hampir
seluruhnya terbuat dari batu, selain dari kanopi kayu yang terletak di atas balkon muazzin.
Karena struktur bangunannya yang kokoh, menara Al-Ghawanimah hampir tidak terpengaruh
oleh berbagai gempa bumi yang terjadi. Menara ini dibagi menjadi beberapa tingkat oleh
cetakan batu dan galeri-galeri dengan bentuk hiasan menyerupai stalaktit. Dua tingkat
pertama berukuran lebih luas dan menjadi landasan menara. Keempat tingkat selanjutnya
dilingkupi oleh ruangan berbentuk silinder dan sebuah kubah bulat. Tangga untuk dua lantai
pertama terletak di luar bangunan, tetapi kemundian menjadi tangga dalam berbentuk spiral
sejak dari lantai tiga sampai mencapai balkon muazzin.[44]

Tankiz, gubernur Mamluk di Suriah, pada tahun 1329 memerintahkan pembangunan menara
ketiga yang dikenal sebagai Bab Al-Silsilah. Menara ini terletak di sisi barat Masjid Al-Aqsa.
Menara ini, yang mungkin dibangun untuk menggantikan menara Umayyah sebelumnya,
dibangun berbentuk persegi menurut gaya tradisional Suriah dan seluruhnya terbuat dari
batu.[45] Berdasarkan tradisi lama Muslim setempat muazzin terbaik melakukan azan dari
menara ini, karena seruan azan pertama untuk setiap awal salat lima waktu selalu
dikumandangkan dari sini.[43]

Menara terakhir dan yang paling terkenal adalah Bab Al-Asbat. Menara ini dibangun pada
tahun 1367. Menara ini berupa poros batu silinder (dibangun kemudian pada masa
Utsmaniyah), yang berdiri di atas landasan berbentuk persegi panjang dari masa Mamluk, dan
di terdapat formasi transisi yang berbentuk segitiga.[46] Poros bangunan menyempit pada
bagian balkon muazzin, dilengkapi beberapa jendela melingkar,[43] serta pada bagian atasnya
terdapat kubah berbentuk bulat. Kubah ini dibangun kembali setelah terjadinya gempa bumi
Lembah Yordan 1927.[46]

Di bagian timur masjid tidak terdapat menara karena dalam sejarah dahulu sangat sedikit
penduduk di sisi tersebut, sehingga tidak diperlukan menara tambahan untuk menyerukan
azan.[39] Namun, Raja Abdullah II dari Yordania pada tahun 2006 mengumumkan
keinginannya untuk membangun menara kelima yang menghadap ke Bukit Zaitun. Menara
Raja Hussein ini nantinya direncanakan menjadi struktur bangunan tertinggi di Kota Tua
Yerusalem.[47][48][49]

Fasad dan serambi


Fasad dan serambi masjid.

Bagian depan (fasad) masjid ini dibangun pada 1065 Masehi atas perintah khalifah Fatimiyah
Al-Mustanshir. Di bagian muka terdapat bangunan pagar langkan (balustrade) berupa lorong-
lorong beratap (arkade) dengan tiang-tiang kolom kecil. Tentara Salib merusak fasad ini
ketika mereka memerintah Palestina, namun Ayyubiyah memperbaiki dan membangunnya
kembali. Fasad juga mengalami penambahan berupa penempelan ubin pada dindingnya.[21]
Bahan bekas pakai yang digunakan untuk membangun lengkungan fasad antara lain termasuk
bahan hias pahatan yang diambil dari bangunan-bangunan Tentara Salib di Yerusalem.[50]
Terdapat empat belas lengkungan batu di sepanjang fasad,[1] sebagian besar bergaya
Romantik. Mamluk menambahkan lengkungan-lengkungan terluar, yang dibangun dengan
mengikuti desain yang sama. Pintu masuk ke masjid adalah dengan melalui lengkungan
tengah pada fasad tersebut.[51]

Sebuah bangunan serambi (bilik) terletak di bagian atas fasad ini. Bagian tengah serambi
dibangun oleh Ksatria Templar pada masa Perang Salib Pertama, namun Al-Muazzam
kemenakan Shalahuddin adalah yang memerintahkan dibangunnya bangunan serambi itu
sendiri pada tahun 1217.[21]

Interior

Interior masjid yang menunjukkan lorong utama dengan tiang-tiang melengkung.

Masjid Al-Aqsa memiliki tujuh buah lorong dengan ruang yang ditunjang oleh tiang-tiang
melengkung (hypostyle nave), serta beberapa ruang kecil tambahan di sisi sebelah barat dan
timur pada bangunan masjid bagian selatan.[22] Terdapat pula 121 jendela kaca patri dari era
Abbasiyah dan Fatimiyah, dimana seperempatnya telah selesai direstorasi pada tahun
1924.[28]

Pintu-pintu pada mimbar Shalahuddin, awal tahun 1900-an.


Ruangan dalam masjid memiliki 45 tiang kolom, 33 diantaranya terbuat dari marmer putih
dan 12 lainnya dari batu.[38] Barisan tiang kolom pada lorong-lorong tengah berbentuk kokoh
dan kerdil, dengan ukuran lingkar 30,6 cm dan tinggi 54 cm, akan tetapi empat barisan tiang
kolom lainnya memiliki ukuran yang lebih lebih proporsional. Terdapat empat jenis desain
yang berbeda untuk bagian kepala tiang kolom. Kepala tiang di lorong tengah berbentuk
kokoh dan berdesain primitif, sedangkan kepala tiang yang di bawah kubah berdesain gaya
Korintus[38] dan terbuat dari marmer putih Italia. Kepala tiang di lorong timur memiliki
desain berbentuk keranjang yang besar, sementara kepala tiang di sebelah timur dan barat
kubah juga berbentuk keranjang tetapi berukuran lebih kecil dan lebih proporsional. Terdapat
palang penghubung antara tiang kolom dan tembok penyangga yang satu dengan yang
lainnya, yang terbuat dari balok kayu yang dipotong sederhana dan berlapis selubung kayu
dengan ukiran seadanya.[38]

Banyak bagian masjid yang hanya dilabur kapur putih, tetapi bagian dalam kubah dan
dinding-dinding yang tepat di bawahnya penuh dengan dekorasi mozaik dan marmer.
Beberapa karya lukisan yang tidak begitu baik dari seorang seniman Italia pernah diletakkan
di sana ketika perbaikan sedang dilakukan pada masjid, setelah gempa bumi tahun 1927.[38]
Bagian langit-langit masjid juga dicat dengan pendanaan dari Raja Farouk dari Mesir.[51]

Mimbar masjid dibuat oleh seorang pengrajin bernama Akhtarini yang berasal dari Aleppo
atas perintah Sultan Nuruddin Zengi. Mimbar tersebut dimaksudkan sebagai hadiah untuk
masjid ketika Nuruddin membebaskan Yerusalem, dan pengerjaannya memakan waktu
selama enam tahun (1168-1174). Ternyata Nuruddin meninggal ketika Tentara Salib masih
memegang kendali atas Yerusalem, namun ketika Shalahuddin berhasil merebut kota itu pada
tahun 1187, mimbar tersebut lalu dipasang. Struktur mimbar terbuat dari gading dan kayu
yang dipahat secara hati-hati. Kaligrafi Arab dan desain-desain berbentuk geometris dan
bunga terukir pada bagian-bagian kayu mimbar tersebut.[52] Setelah hancur karena perbuatan
Rohan pada tahun 1969, mimbar itu digantikan oleh mimbar lain yang dekorasinya jauh lebih
sederhana. Adnan Al-Hussaini, kepala lembaga wakaf Islam yang bertanggung jawab atas
Al-Aqsa, pada bulan Januari 2007 menyatakan bahwa akan dibuat sebuah mimbar baru,[8] dan
pada bulan Februari 2007 mimbar baru tersebut telah selesai dipasang.[53] Desain mimbar
baru ini dibuat oleh Jamil Badran berdasarkan replika yang seksama dari mimbar
Shalahuddin, dan pengerjaannya diselesaikan oleh Badran dalam waktu lima tahun.[52]
Mimbar itu dikerjakan di Yordania selama empat tahun, dan para pengrajin menggunakan
"metode kuno dalam pengukiran kayu, menggabungkan potongan-potongan dengan pasak
dan bukan paku, namun menggunakan pencitraan komputer untuk desain mimbarnya."[8]

Air mancur tempat wudhu

Air mancur al-Kas tempat wudhu.

Air mancur tempat wudhu utama, yang bernama al-Kas ("mangkuk"), terletak di bagian utara
yaitu antara masjid dan Kubah Batu.[43] Para jamaah menggunakannya untuk wudhu, yaitu
ritual pencucian wajah, lengan, rambut, telinga, dan kaki yang dilakukan umat Islam sebelum
beribadah, termasuk di masjid. Bangunan ini pertama kali dibangun pada tahun 709 pada
masa pemerintahan Umayyah, tetapi antara tahun 1327-1328 Gubernur Tankiz
memperbesarnya untuk dapat melayani lebih banyak jamaah. Meskipun pada awalnya air
berasal dari Kolam Salomo yang ada di dekat Betlehem, saat ini air berasal dari pipa yang
terhubung ke sumber air kota Yerusalem.[54] Renovasi al-Kas pada abad ke-20 telah
menambahkannya dengan keran air dan tempat duduk batu.[55]

Air Mancur Qasim Pasha dibangun pada masa pemerintahan Utsmaniyah tahun 1526 dan
terletak di sebelah utara masjid, yaitu pada serambi Kubah Batu. Air mancur ini sebelumnya
juga pernah digunakan oleh para jamaah untuk wudhu dan minum sampai dengan tahun
1940-an, namun saat ini hanya berfungsi sebagai monumen saja.[43]

Arti penting dalam agama Islam


Istilah "Masjid al-Aqsa" dalam Islam tidaklah terbatas pada masjid saja, melainkan meliputi
seluruh Al-Haram Asy-Syarif (Bukit Bait Suci).[56] Masjid ini dikenal sebagai rumah ibadah
kedua yang dibangun setelah Masjid Al-Haram di Mekkah. Imam Muslim menyampaikan
hadits yang diriwayatkan dari Abu Dzar Al-Ghifari:

Saya bertanya kepada Rasulullah saw. mengenai masjid yang mula-mula


dibangun di atas bumi ini.
Rasulullah saw. menjawab: "Masjid Al-Haram".
Saya bertanya: "Kemudian masjid mana?"
Rasulullah saw. menjawab: "Masjid Al-Aqsa".
Saya bertanya: "Berapa jarak waktu antara keduanya?"
Rasulullah saw. menjawab: "Empat puluh tahun. Kemudian seluruh bumi
Allah adalah tempat sujud bagimu. Maka di manapun kamu mendapati waktu
salat, maka salatlah".[57][58]

Selama perjalanan malamnya menuju Baitul Maqdis (Yerusalem), Muhammad mengendarai


Al-Buraq dan setibanya di sana ia salat dua rakaat di Bukit Bait Suci. Setelah selesai salat,
malaikat Jibril membawanya naik ke surga, di mana ia bertemu dengan beberapa nabi
lainnya, dan kemudian menerima perintah dari Allah yang menetapkan kewajiban bagi umat
Islam agar menjalankan salat lima waktu setiap harinya.[5][59] Ia kemudian kembali ke
Mekkah.

Masjid Al-Aqsa dikenal sebagai "masjid terjauh" dalam Surah Al-Isra pada Al-Qur'an.[60]
Lokasinya menurut tradisi umat Islam ditafsirkan sebagai situs Al-Haram Asy-Syarif di
Yerusalem, di mana masjid dengan nama ini sekarang telah berdiri. Berdasarkan tradisi ini,
istilah masjid yang dalam bahasa Arab secara harfiah berarti "tempat sujud",[61] juga dapat
merujuk kepada tempat-tempat ibadah monoteistik lainnya seperti Haikal Sulaiman, yang
dalam Al-Qur'an juga disebut dengan istilah "masjid".[62] Para sejarawan Barat Heribert
Busse dan Neal Robinson berpendapat bahwa itulah penafsiran yang diinginkan.[63][64]

Maimunah binti Sa’ad dalam hadits tentang berziarah ke Masjid Al-Aqsa menyebutkan: "Ya
Nabi Allah, berikan fatwa kepadaku tentang Baitul Maqdis". Nabi berkata, "Tempat
dikumpulkannya dan disebarkannya (manusia). Maka datangilah ia dan salat di dalamnya.
Karena salat di dalamnya seperti salat 1.000 rakaat di selainnya". Maimunah berkata lagi:
"Bagaimana jika aku tidak bisa". "Maka berikanlah minyak untuk penerangannya. Barang
siapa yang memberikannya maka seolah ia telah mendatanginya."[65][66][67]

Kiblat pertama
Sejarah penting Masjid Al-Aqsa dalam Islam juga mendapatkan penekanan lebih lanjut,
karena umat Islam ketika salat pernah berkiblat ke arah Al-Aqsa selama empat belas atau
tujuh belas bulan[68] setelah peristiwa hijrah mereka ke Madinah tahun 624.[69] Menurut
Allamah Thabathaba'i, Allah menyiapkan umat Islam untuk perpindahan kiblat tersebut,
pertama-tama dengan mengungkapkan kisah tentang Ibrahim dan anaknya Ismail, doa-doa
mereka untuk Ka'bah dan Mekkah, upaya mereka membangun Baitullah (Ka'bah), serta
perintah membersihkannya untuk digunakan sebagai tempat beribadah kepada Allah.
Kemudian diturunkanlah ayat-ayat Al-Qur'an yang memerintahkan umat Islam untuk
menghadap ke arah Masjid Al-Haram dalam salat mereka.[5]

Perubahan arah kiblat adalah alasan mengapa Umar bin Khattab, salah seorang Khulafaur
Rasyidin, tidak salat menghadap batu Ash-Shakhrah di Bukit Bait Suci ataupun membangun
bangunan di sekitarnya; meskipun ketika Umar tiba di sana pada tahun 638, ia mengenali
batu tersebut yang diyakini sebagai tempat Muhammad memulai perjalanannya naik ke surga.
Hal ini karena berdasarkan yurisprudensi Islam, setelah arah kiblat berpindah, maka Kab'ah
di Mekkah telah menjadi lebih penting daripada tempat batu Ash-Shakhrah di Bukit Bait Suci
tersebut.[70]

Berdasarkan riwayat-riwayat yang umum dikenal dalam tradisi Islam, Umar memasuki
Yerusalem setelah penaklukannya pada tahun 638. Ia diceritakan bercakap-cakap dengan
Ka'ab Al-Ahbar, seorang Yahudi yang telah masuk Islam dan ikut datang bersamanya dari
Madinah, mengenai tempat terbaik untuk membangun sebuah masjid. Al-Ahbar menyarankan
agar masjid dibangun di belakang batu Ash-Shakhrah "... maka seluruh Al-Quds (berada) di
depan Anda". Umar menjawab, "Ka'ab, Anda sudah meniru ajaran Yahudi".[71] Namun
demikian, segera setelah percakapan ini Umar dengan jubahnya mulai membersihkan tempat
yang telah dipenuhi dengan sampah dan puing-puing tersebut. Demikian pula kaum Muslim
pengikutnya turut serta membersihkan tempat itu. Umar kemudian mendirikan salat di tempat
yang diyakini sebagai tempat salat Muhammad pada saat Isra Mi'raj, dan Umar di tempat itu
membacakan ayat-ayat Al-Qur'an dari Surah Sad.[70] Oleh karenanya, berdasarkan riwayat
tersebut maka Umar dianggap telah menyucikan kembali situs tersebut sebagai masjid.[72]

Mengingat kesucian Bukit Bait Suci, sebagai tempat yang dipercayai pernah digunakan untuk
berdoa oleh Ibrahim, Daud, dan Sulaiman, maka Umar mendirikan sebuah rumah ibadah
kecil di sudut sebelah selatan area tersebut. Ia secara berhati-hati menghindarkan agar batu
Ash-Shakhrah tidak terletak di antara masjid itu dan Ka'bah, sehingga umat Islam hanya akan
menghadap ke arah Mekkah saja ketika mereka salat.[70]

Status religius

Gambar di dinding sebuah rumah di Tunisia, menampilkan tiga tempat suci Islam.

Yerusalem oleh banyak kalangan umat Islam dianggap sebagai tempat yang suci, sesuai
penafsiran mereka atas ayat-ayat suci Al-Qur'an dan berbagai hadist. Abdallah El-Khatib
berpendapat bahwa kira-kira terdapat tujuh puluh tempat di dalam Al-Qur'an di mana
Yerusalem disebutkan secara tersirat.[73] Yerusalem juga sering disebut-sebut di dalam kitab-
kitab hadist. Beberapa akademisi berpendapat bahwa status kesucian Yerusalem mungkin
dipengaruhi oleh meningkatnya penyebarnya sejenis genre sastra tertentu, yaitu Al-Fadhail
(sejarah kota-kota); sehingga kaum Muslim yang terinspirasi, khususnya selama periode
Umayyah, mengangkat status kesucian kota itu melebihi statusnya menurut kitab suci.[74]
Akademisi-akademisi lainnya mempertanyakan keberadaan motif-motif politik Dinasti
Umayyah, sehingga Yerusalem kemudian dianggap suci bagi umat Islam.[75]

Naskah-naskah abad pertengahan, sebagaimana pula tulisan-tulisan politis era moderen ini,
cenderung menempatkan Masjid Al-Aqsa sebagai tempat suci ketiga bagi umat Islam.[76]
Sebagai contoh, kitab Sahih Bukhari mengutip Abu Hurairah dari Nabi Muhammad SAW,
yang mengatakan: "Janganlah perjalanan itu memberatkan (kamu) kecuali ke tiga masjid
yaitu Masjid Al-Haram, Masjid Rasulullah SAW, dan Masjid Al-Aqsa".[77] Selain itu,
Organisasi Konferensi Islam (yang alasan pendiriannya adalah "untuk membebaskan Al-Aqsa
dari pendudukan Zionis [Israel]") menyebut Masjid Al-Aqsa dalam sebuah resolusi yang
mengutuk tindakan-tindakan Israel pada kota itu, sebagai tempat tersuci ketiga bagi umat
Islam.[78]

Situasi saat ini


Administrasi

Kementerian Wakaf Yordania memegang kontrol atas Masjid Al-Aqsa hingga Perang Enam
Hari tahun 1967. Setelah memenangkan perang, Israel menyerahkan kekuasaan masjid dan
Bukit Bait Suci kepada lembaga wakaf Islam yang independen dari pemerintahan Israel.
Namun, Angkatan Pertahanan Israel diperbolehkan berpatroli dan melakukan pencarian di
wilayah masjid. Setelah pembakaran tahun 1969, lembaga wakaf tersebut mempekerjakan
arsitek, teknisi, dan pengrajin dalam sebuah komite untuk melakukan perawatan. Untuk
mengimbangi berbagai kebijakan Israel dan semakin meningkatnya kehadiran pasukan
keamanan Israel di sekitar lokasi ini sejak Intifadah Al-Aqsa, Gerakan Islam bekerjasama
dengan lembaga wakaf telah berusaha untuk meningkatkan kendali Muslim di dalam
lingkungan Al-Haram Asy-Syarif. Beberapa kegiatannya termasuk memperbarui dan
merenovasi kembali bangunan-bangunan yang terbengkalai.[79]

Saat ini, imam utama dan pengurus Masjid Al-Aqsa adalah Muhammad Ahmad Hussein. Ia
diangkat menjadi Mufti Besar Yerusalem pada tahun 2006 oleh Presiden Palestina Mahmud
Abbas.[80] Imam-imam lainnya termasuk Syekh Yusuf Abu Sneina, Mufti Palestina
sebelumnya Syekh Ikrimah Sa'id Sabri, serta mantan Imam Al-Aqsa Syekh Muhammad Abu
Shusha yang sekarang tinggal di Amman, Yordania.

Kepemilikan Masjid Al-Aqsa merupakan salah satu isu dalam konflik Israel-Palestina. Israel
mengklaim kekekuasaan atas masjid tersebut dan juga seluruh Bukit Bait Suci, tetapi
Palestina memegang perwalian secara tak resmi melalui lembaga wakaf. Selama negosiasi di
Pertemuan Camp David 2000, Palestina meminta kepemilikan penuh masjid ini serta situs-
situs suci Islam lainnya yang berada di Yerusalem Timur.[81]

Akses
Papan keterangan dalam bahasa Ibrani dan Inggris di luar Bait Suci menampilkan larangan
menurut Taurat untuk memasuki area ini.

Sementara semua warganegara Israel yang muslim diperbolehkan untuk masuk dan beribadah
di Masjid Al-Aqsa, Israel pada waktu-waktu tertentu menetapkan pembatasan ketat akses
masuk ke masjid untuk orang Yahudi, muslim Palestina yang tinggal di Tepi Barat atau Jalur
Gaza, atau pembatasan berdasarkan usia untuk warga Palestina dan warganegara Israel
keturunan Arab, seperti memberi izin masuk hanya untuk pria yang telah menikah dan
setidaknya berusia 40 atau 50 tahun. Wanita Arab kadang-kadang juga dibatasi sehubungan
dengan status perkawinan dan usia mereka. Alasan Israel untuk pembatasan tersebut adalah
bahwa pria Palestina yang berusia tua dan telah menikah cenderung "tidak menyebabkan
masalah",[82] yaitu bahwa secara keamanan mereka lebih tidak beresiko.

Banyak rabbi, termasuk para ketua rabbi Israel sejak tahun 1967, telah memutuskan bahwa
orang Yahudi tidak boleh berjalan di Bukit Bait Suci karena terdapat kemungkinan mereka
menginjak Kodesh Hakodashim, yaitu lokasi yang dianggap tersuci oleh orang Yahudi.[83]
Pembatasan dari pemerintah Israel hanya melarang dilakukannya doa Yahudi di Bukit Bait
Suci, tetapi tetap mengizinkan orang Yahudi maupun non-Muslim lainnya untuk berkunjung
pada berjam-jam tertentu selama hari-hari tertentu dalam seminggu. Beberapa rabbi dan para
pemimpin Zionis telah mengajukan tuntutan agar orang-orang Yahudi diperbolehkan untuk
berdoa di tempat itu pada hari-hari raya Yahudi.[84] Meskipun Mahkamah Agung Israel telah
mendukung hak berdoa perorangan (bukan secara berkelompok), namun dalam prakteknya
polisi Israel melarang orang Yahudi untuk berdoa "secara terang-terangan dalam bentuk
apapun juga di Bukit Bait Suci, meskipun bila hanya menggerak-gerakkan bibirnya saja
ketika berdoa".[85]

Intifadah Al-Aqsa

Pada tanggal 28 September 2000, Ariel Sharon dan para anggota Partai Likud beserta 1.000
orang penjaga bersenjata, melakukan kunjungan ke kompleks Al-Aqsa. Hal ini membuat
sekelompok besar orang Palestina datang untuk memprotes kunjungan tersebut. Setelah
Sharon dan para anggota Partai Likud meninggalkan lokasi, demonstrasi meletus menjadi
kerusuhan dan sekelompok orang Palestina yang berada di Al-Haram Asy-Syarif mulai
melemparkan batu dan benda-benda lainnya kepada polisi anti huru hara Israel. Polisi
menembakkan gas air mata dan peluru karet kepada kerumunan demonstran, sehingga
melukai 24 orang. Kunjungan tersebut memicu gerakan perlawanan rakyat Palestina selama
lima tahun, yang biasa disebut sebagai Intifadah Al-Aqsa.[86] Pada tanggal 29 September,
pemerintah Israel mengerahkan 2.000 polisi anti huru hara ke masjid ini. Sekelompok orang
Palestina yang meninggalkan masjid setelah salat Jumat mulai melempari polisi dengan batu.
Polisi kemudian menyerbu kompleks masjid serta menembakkan baik peluru tajam maupun
peluru karet kepada kelompok Palestina tersebut, sehingga jatuh korban empat orang tewas
dan sekitar 200 orang lainnya luka-luka.[87]

Penggalian

Beberapa penggalian di wilayah Masjid Al-Aqsa terjadi sepanjang tahun 1970-an. Tahun
1970, pemerintah Israel memulai penggalian intensif langsung di bawah masjid pada sisi
selatan dan baratnya. Pada tahun 1977, penggalian berlanjut dan sebuah terowongan besar
dibuka di bawah ruangan ibadah wanita, serta sebuah terowongan baru digali di bawah
masjid, mengarah dari timur ke barat pada tahun 1979. Selain itu, Departemen Arkeologi
yang berada di bawah Kementerian Agama Israel, juga menggali sebuah terowongan di dekat
sisi barat masjid pada tahun 1984.[37]
Pada bulan Februari 2007, Departemen tersebut memulai situs penggalian untuk mencari
peninggalan arkeologi di sebuah lokasi di mana pemerintah ingin membangun kembali
sebuah jembatan penyeberangan yang runtuh. Situs ini berjarak 60 meter dari masjid.[88]
Penggalian memicu kemarahan di banyak negara dunia Islam, dan Israel dituduh telah
mencoba menghancurkan pondasi masjid. Ismail Haniya, saat itu Perdana Menteri Otoritas
Nasional Palestina dan pemimpin Hamas,[89] menyerukan Palestina untuk bersatu dalam
menentang penggalian, sedangkan Fatah menyatakan bahwa mereka akan mengakhiri
gencatan senjata mereka dengan Israel.[90] Israel membantah semua tuduhan tersebut, dan
menyebutnya sebagai hal yang "menggelikan".[91]

Haji Abdul Malik Karim Amrullah


Prof. Dr. Haji Abdul Malik Karim Haji Abdul Malik Karim Amrullah
Amrullah bin Abdul Karim Amrullah
bin Syeikh Muhammad Amrullah bin
Tuanku Abdullah Saleh bin Tuanku
Syeikh Pariaman atau lebih dikenal
dengan julukan Hamka, yakni
singkatan namanya, (lahir di Sungai
Batang, Tanjung Raya, Kabupaten
Agam, Sumatera Barat, 17 Februari
1908 – meninggal di Jakarta, 24 Juli
1981 pada umur 73 tahun) adalah
sastrawan Indonesia, sekaligus ulama,
ahli filsafat, dan aktivis politik. Hamka
Nama
Hamka
Daftar isi panggilan
17 Februari 1908
1 Kehidupan awal Lahir Sungai Batang, Tanjung Raya,
o 1.1 Mengenyam Agam, Hindia Belanda
pendidikan 24 Juli 1981 (umur 73)
o 1.2 Merantau ke Jawa Meninggal Jakarta
o 1.3 Menunaikan
Kebangsaan Indonesia
ibadah haji
o 1.4 Karier di Medan Suku bangsa Minangkabau
 2 Karier dan kehidupan Tafsir Al-Qur'an, hukum Islam, dan
Minat utama
selanjutnya sejarah Islam
o 2.1 Muhammadiyah Tafsir Al-Azhar
 3 Meninggal dunia Karya
Tenggelamnya Kapal Van der Wijck
 4 Politik terkenal
Di Bawah Lindungan Ka'bah
 5 Sastra
 6 Daftar karya
Dipengaruhi
 Kaum Padri, Ahmad Khatib Al-Minangkabawi,
 7 Rujukan
dan lainnya
Mempengaruhi
Kehidupan awal  Muhammadiyah dan Majelis Ulama Indonesia

Hamka lahir pada 17 Februari 1908 [Kalender Hijriyah: 13 Muharram 1362] di Minangkabau,
Sumatera. Ia lahir sebagai anak pertama dari tujuh orang bersaudara dan dibesarkan dalam
keluarga yang taat melaksanakan ajaran agama Islam. Ayahnya bernama Abdul Karim
Amrullah, ulama pembaru Islam di Minangkabau yang akrab dipanggil dengan sebutan Haji
Rasul, sementara ibunya, yakni Sitti Shafiyah, berasal dari keturunan seniman di
Minangkabau. Adapun ayah dari Abdul Karim, kakek Hamka, yakni Muhammad Amrullah
dikenal sebagai ulama pengikut Tarekat Naqsyabandiyah.

Rumah yang ditempati oleh Hamka bersama neneknya selama di Maninjau, yang setelah
direnovasi pada tahun 2001 dijadikan Museum Rumah Kelahiran Buya Hamka

Sebelum mengenyam pendidikan di sekolah, Hamka tinggal bersama neneknya di sebuah


rumah di dekat Danau Maninjau. Ketika berusia enam tahun, ia pindah bersama ayahnya ke
Padang Panjang. Sebagaimana umumnya anak-anak laki-laki di Minangkabau, sewaktu kecil
ia belajar mengaji dan tidur di surau yang berada di sekitar tempat ia tinggal, sebab anak laki-
laki Minang memang tak punya tempat di rumah.[1] Di surau, ia belajar mengaji dan silek,
sementara di luar itu, ia suka mendengarkan kaba, kisah-kisah yang dinyanyikan dengan alat-
alat musik tradisional Minangkabau.[2] Pergaulannya dengan tukang-tukang kaba,
memberikannya pengetahuan tentang seni bercerita dan mengolah kata-kata. Kelak melalui
novel-novelnya, Hamka sering mencomot kosakata dan istilah-istilah Minangkabau. Seperti
halnya sastrawan yang lahir di ranah Minang, pantun dan petatah-petitih menjadi bumbu
dalam karya-karyanya.

Mengenyam pendidikan

Pada tahun 1915, setelah usianya genap tujuh tahun, ia dimasukkan ke sebuah Sekolah Desa
dan belajar ilmu pengetahuan umum seperti berhitung dan membaca di sekolah tersebut.[3][4]
Pada masa-masa itu, sebagaimana diakui oleh Hamka, merupakan zaman yang seindah-
indahnya pada dirinya. Pagi ia bergegas pergi ke sekolah supaya dapat bermain sebelum
pelajaran dimulai, kemudian sepulang sekolah bermain-main lagi, bercari-carian, bermain
galah, bergelut, dan berkejar-kejaran, seperti anak-anak lainnya bermain.[2] Dua tahun
kemudian, sambil tetap belajar setiap pagi di Sekolah Desa, ia juga belajar di Diniyah School
setiap sore.[5] Namun sejak dimasukkan ke Thawalib oleh ayahnya pada tahun 1918, ia tidak
dapat lagi mengikuti pelajaran di Sekolah Desa.[6][7] Ia berhenti setelah tamat kelas dua.[8]
Setelah itu, ia belajar di Diniyah School setiap pagi, sementara sorenya belajar di Thawalib
dan malamnya kembali ke surau.[9] Demikian kegiatan Hamka kecil setiap hari, sesuatu
yang—sebagaimana diakuinya—tidak menyenangkan dan mengekang kebebasan masa
kanak-kanaknya.[10]

Selama belajar di Thawalib, ia bukan termasuk anak yang pandai, bahkan ia sering tidak
hadir beberapa hari karena merasa jenuh dan memilih mencari ilmu dengan jalannya
sendiri.[2] Ia lebih senang berada di sebuah perpustakaan umum milik gurunya, Zainuddin
Labay El Yunusy daripada dipusingkan dengan pelajaran-pelajaran yang harus dihafalnya di
kelas.[11][12] Dari perpustakaan tersebut, ia leluasa membaca bermacam-macam buku, bahkan
beberapa ia pinjam untuk dibawanya pulang. Namun, karena buku yang dipinjamnya itu tidak
ada hubungannya dengan pelajaran, ia sempat dimarahi oleh ayahnya ketika ketahuan tengah
asyik membaca Kaba Cindua Mato. Ayahnya berkata, "Apakah engkau akan menjadi orang
alim nanti, atau menjadi orang tukang cerita?"[13][14]

Sebagai usaha untuk menunjukkan diri kepada ayahnya dan sebagai akibat dari
persentuhannya dengan buku-buku yang dibacanya tentang daya tarik Jawa Tengah,
menyebabkan Hamka sangat berminat untuk merantau ke Tanah Jawa. Pada saat yang sama,
ia tidak lagi tertarik untuk menyelesaikan pendidikan di Thawalib. Setelah belajar selama
empat tahun, ia memutuskan untuk keluar dari Thawalib, sementara program pendidikan di
sekolah tersebut dirancang selama tujuh tahun. Ia keluar tanpa memperoleh ijazah. Pada
masa-masa setelah itu, Hamka sempat dibawa ke Parabek, sekitar 5 km dari Bukittinggi pada
tahun 1922 untuk belajar kepada Syekh Ibrahim Musa, tetapi tidak berlangsung lama.[5] Ia
lebih memilih mengikuti kata hatinya untuk menuntut ilmu dan pengalaman menurut caranya
sendiri. Ia memutuskan untuk bertolak ke pulau Jawa. Namun, usaha yang pertama sempat
terjegal oleh ayahnya.

Merantau ke Jawa

Hamka telah berkelana ke sejumlah tempat di Minangkabau sejak berusia remaja, sehingga
dijuluki oleh ayahnya dengan sebutan "Si Bujang Jauh".[13] Ketika berusia 15 tahun, setelah
mengalami suatu peristiwa yang mengguncangkan jiwanya, yakni perceraian orang tuanya,
Hamka telah berniat pergi ke pulau Jawa setelah mengetahui bahwa Islam di Jawa lebih maju
daripada Minangkabau terutama dalam hal pergerakan dan organisasi. Namun setiba di
Bengkulu, Hamka terkena wabah penyakit cacar, sehingga setelah sekitar dua bulan berada di
atas pembaringan, ia memutuskan kembali ke Padang Panjang.[11] Meski begitu niatnya untuk
pergi ke pulau Jawa tidak terbendung. Pada tahun 1924, setahun setelah sembuh dari penyakit
cacar, ia kembali berangkat ke pulau Jawa.

Setiba di pulau Jawa, Hamka bertolak ke Yogyakarta dan menetap di rumah adik kandung
ayahnya, Ja'far Amrullah.[15][16] Melalui pamannya itu, ia mendapat kesempatan mengikuti
berbagai diskusi dan pelatihan pergerakan Islam yang diselenggarakan oleh Muhammadiyah
dan Sarekat Islam.[17] Selain mempelajari pergerakan Islam, ia juga meluaskan pandangannya
dalam persoalan gangguan terhadap kemajuan Islam seperti kristenisasi dan komunisme.
Selama di Jawa, ia aktif dalam berbagai kegiatan sosial dan agama. Dalam berbagai
kesempatan, ia berguru kepada Bagoes Hadikoesoemo, HOS Tjokroaminoto, Abdul Rozak
Fachruddin, dan Suryopranoto.[18] Sebelum kembali ke Minangkabau, ia sempat mengembara
ke Bandung dan bertemu dengan tokoh-tokoh Masyumi seperti Ahmad Hassan dan
Mohammad Natsir, yang memberinya kesempatan belajar menulis dalam Majalah Pembela
Islam.[19] Selanjutnya pada tahun 1925, ia pergi ke Pekalongan, Jawa Timur untuk menemui
Ahmad Rasyid Sutan Mansur—yang waktu itu menjabat sebagai Ketua Muhammadiyah
cabang Pekalongan—sekaligus belajar kepadanya. Selama di Pekalongan, ia menetap di
rumah kakak iparnya itu dan mulai tampil berpidato di beberapa tempat.[20][21]

Dalam perantauan pertamanya ke pulau Jawa, ia mengaku memiliki semangat baru dalam
mempelajari Islam. Ia juga melihat ada perbedaan antara misi pembaruan Islam di
Minangkabau dan Jawa; jika di Minangkabau ditujukan pada pemurnian ajaran Islam dari
praktik yang dianggap salah, seperti tarekat, taklid, dan khirafat, maka di Jawa lebih
berorientasi kepada usaha untuk memerangi keterbelakangan, kebodohan, dan kemiskinan.

Menunaikan ibadah haji


Suasana pelaksanaan haji di Masjidil Haram, Mekkah. Perjalanan Hamka ke Mekkah pada
tahun 1927 meletupkan inspirasi baginya untuk menulis Di Bawah Lindungan Ka'bah

Setelah setahun lamanya berada di Jawa, pada bulan Juli 1925 Hamka kembali ke Padang
Panjang.[22] Di Padang Panjang, ia menulis majalah pertamanya berjudul Chatibul Ummah,
yang berisikan kumpulan pidato yang didengarkannya di Surau Jembatan Besi,[23] dan
Majalah Tabligh Muhammadiyah.[24] Di sela-sela aktivitasnya dalam bidang dakwah melalui
tulisan, ia menyempatkan berpidato di beberapa tempat di Padang Panjang. Namun pada saat
itu, semuanya justru dikritik tajam oleh ayahnya, "Pidato-pidato saja adalah percuma, isi
dahulu dengan pengetahuan, barulah ada arti dan manfaatnya pidato-pidatomu itu." Di sisi
lain, ia tidak mendapatkan penerimaan baik dari masyarakat. Ia sering kali dicemooh sebagai
"tukang pidato yang tidak berijazah",[25] bahkan ia sempat mendapat kritikan dari sebagian
ulama karena ketika itu ia belum menguasai bahasa Arab dengan baik.[26] Berbagai kritikan
yang ia terima di tanah kelahirannya, ia jadikan cambuk untuk membekali diri lebih matang.

Pada bulan Februari 1927, ia mengambil keputusan pergi ke Mekkah untuk memperdalam
ilmu pengetahuan kegamaannya, termasuk untuk mempelajari bahasa Arab dan menunaikan
ibadah hajinya yang pertama.[27] Ia pergi tanpa pamit kepada ayahnya dan berangkat dengan
biaya sendiri.[28] Selama di Mekkah, ia menjadi koresponden Harian Pelita Andalas sekaligus
bekerja di sebuah perusahaan percetakan milik Tuan Hamid, putra Majid Kurdi, yang
merupakan mertua dari Ahmad Khatib Al-Minangkabawi.[29][30] Di tempat ia bekerja itu, ia
dapat membaca kitab-kitab klasik, buku-buku, dan buletin Islam dalam bahasa Arab, satu-
satunya bahasa asing yang dikuasainya.

Menjelang pelaksanaan ibadah haji berlangsung, Hamka bersama beberapa calon jemaah haji
lainnya mendirikan organisasi Persatuan Hindia Timur, sebuah organisasi yang memberikan
pelajaran manasik haji kepada calon jemaah haji asal Indonesia.[26] Setelah menunaikan haji,
dan beberapa lama tinggal di Tanah Suci, ia berjumpa dengan Agus Salim dan sempat
menyampaikan hasratnya untuk menetap di Mekkah, tetapi Agus Salim justru menasihatinya
untuk segera pulang.[31] "Banyak pekerjaan yang jauh lebih penting menyangkut pergerakan,
studi, dan perjuangan yang dapat engkau lakukan. Karenanya, akan lebih baik
mengembangkan diri di tanah airmu sendiri", ujar Agus Salim.[32] Ia pun segera kembali ke
tanah air setelah tujuh bulan bermukim di Mekkah. Namun, bukannya pulang ke Padang
Panjang, Hamka malah menetap di Medan, kota tempat berlabuhnya kapal yang
membawanya pulang.[33]

Karier di Medan

Selama di Medan, ia banyak menulis artikel di berbagai majalah dan sempat menjadi guru
agama selama beberapa bulan di Tebing Tinggi.[34] Ia mengirimkan tulisan-tulisannya untuk
surat kabar Pembela Islam di Bandung dan Suara Muhammadiyah yang dipimpin Abdul
Rozak Fachruddin di Yogyakarta.[23] Selain itu, ia juga bekerja sebagai koresponden di
Harian Pelita Andalas dan menuliskan laporan-laporan perjalanan, terutama perjalanannya ke
Mekkah pada tahun 1927. Pada tahun 1928, ia menulis romannya yang pertama dalam bahasa
Minangkabau berjudul Si Sabariyah. Pada tahun yang sama, ia diangkat sebagai redaktur
Majalah Kemajuan Zaman berdasarkan hasil konferensi Muhammadiyah di Padang
Panjang.[35] Setahun berikutnya, ia menulis beberapa buku, antara lain: Agama dan
Perempuan, Pembela Islam, Adat Minangkabau, Agama Islam, Kepentingan Tabligh, dan
Ayat-ayat Mi’raj. Namun, beberapa di antara kayanya tersebut disita karena dianggap
berbahaya bagi pemerintah kolonial yang sedang berkuasa ketika itu.

Pada 28 Juni 1926, gempa bumi berkekuatan 7,6 SR meluluhlantakkan sebagian besar
Padang Panjang, termasuk rumah ayah Hamka di Gatangan, Pasar Usang

Sewaktu di Medan, orang-orang di kampungnya sudah berkali-kali berkirim surat


memintanya pulang, tetapi selalu ditolak oleh Hamka. Oleh sebab itu, ayahnya meminta
Ahmad Rasyid Sutan Mansur untuk menjemput dan membujuk Hamka pulang.[22] Bujukan
kakak iparnya itu akhirnya membuat Hamka luluh, dan kemudian ia pulang ke kampung
halamannya di Maninjau, sementara rumah ayahnya di Padang Panjang luluh lantah akibat
gempa bumi pada tahun 1926. Setiba di kampung halamannya, ia diterima ayahnya dengan
penuh haru hingga menitikkan air mata. Ayahnya terkejut mengetahui Hamka telah berangkat
haji dan pergi dengan ongkos sendiri. Ayahnya bahkan berkata, "Mengapa tidak engkau beri
tahu bahwa begitu mulia dan suci maksudmu? Abuya (ayah) ketika itu sedang susah dan
miskin. Kalau itu maksudmu, tak kayu jenjang dikeping, tak emas bungkal diasah." Sejak
saat itu, pandangan Hamka terhadap ayahnya mulai berubah. Namun, setelah sekitar setahun
menetap di Sungai Batang,[36] ia kembali meninggalkan kampung halamannya.

Hamka pindah ke Medan pada tahun 1936.[37] Di Medan, ia bekerja sebagai editor sekaligus
menjadi pemimpin redaksi sebuah majalah pengetahuan Islam yang didirikannya bersama M.
Yunan Nasution, yaitu Majalah Pedoman Masyarakat.[38][39] Melalui Pedoman Masyarakat,
ia untuk pertama kalinya memperkenalkan nama pena "Hamka".[40] Selama di Medan, ia
menulis Di Bawah Lindungan Ka'bah, yang terinspirasi dari perjalanannya ke Mekkah pada
tahun 1927.[41] Setelah Di Bawah Lindungan Ka'bah diterbitkan pada tahun 1938, ia menulis
Tenggelamnya Kapal Van der Wijck, yang pada awalnya ditulis sebagai cerita bersambung
dalam Pedoman Masyarakat.[42] Selain itu, ia juga menerbitkan beberapa roman dan buku-
buku lainnya seperti: Merantau ke Deli, Keadilan Ilahi, Tuan Direktur, Angkatan Baru,
Terusir, Di Dalam Lembah Kehidupan, Ayahku, Tasawuf Modern, dan Falsafah Hidup.[43][39]
Namun pada tahun 1943, Majalah Pedoman Masyarakat yang dipimpinnya dibredel oleh
Jepang, yang ketika itu berkuasa di Indonesia.[44]

Karier dan kehidupan selanjutnya


Muhammadiyah

Setelah perkawinannya dengan Sitti Raham,[45] Hamka aktif dalam kepengurusan


Muhammadiyah cabang Minangkabau, yang cikal bakalnya bermula dari perkumpulan Sendi
Aman yang didirikan oleh ayahnya pada tahun 1925 di Sungai Batang.[46] Selain itu, ia
sempat menjadi pimpinan Tabligh School, sebuah sekolah agama yang didirikan
Muhammadiyah pada 1 Januari 1930.[47][48]

Sejak menghadiri Muktamar Muhammadiyah di Solo pada tahun 1928, Hamka tidak pernah
absen menghadiri kongres-kongres Muhammadiyah berikutnya. Sekembalinya dari Solo, ia
mulai memangku beberapa jabatan, sampai akhirnya ia diangkat sebagai Ketua
Muhammadiyah cabang Padang Panjang. Seusai Muktamar Muhammadiyah ke-19 di
Bukittinggi pada tahun 1930, disusul dengan kongres berikutnya di Yogyakarta, ia memenuhi
undangan untuk mendirikan cabang Muhammadiyah di Bengkalis.[49] Selanjutnya pada tahun
1932, ia diutus oleh Muhammadiyah ke Makassar dalam rangka mempersiapkan dan
menggerakkan semangat rakyat untuk menyambut Muktamar Muhammadiyah ke-21 di
Makassar.[50] Selama di Makassar, ia sempat menerbitkan Al-Mahdi, majalah pengetahuan
Islam yang terbit sekali sebulan.[35] Pada tahun 1934, setahun setelah menghadiri Kongres
Muhammadiyah di Semarang, ia diangkat menjadi anggota tetap Majelis Konsul
Muhammadiyah untuk wilayah Sumatera Tengah.[48][51]

Kariernya di Muhammadiyah kian menanjak sewaktu ia pindah ke Medan. Pada tahun 1942,
bersamaan dengan jatuhnya Hindia Belanda ke dalam tampuk kekuasaan penjajah Jepang,
Hamka terpilih menjadi pimpinan Muhammadiyah untuk wilayah Sumatera Timur
menggantikan H. Mohammad Said.[52] Namun pada Desember 1945, ia memutuskan kembali
ke Minangkabau dan melepaskan jabatan tersebut. Pada tahun berikutnya, ia terpilih menjadi
Ketua Majelis Pimpinan Muhammadiyah Sumatera Barat menggantikan S.Y. Sutan
Mangkuto.[53] Jabatan ini ia rengkuh hingga tahun 1949.[54]

Pada tahun 1953, ia terpilih sebagai pimpinan pusat Muhammadyiah dalam Muktamar
Muhammadiyah ke-32 di Purwokerto. Sejak saat itu, ia selalu terpilih dalam Muktamar
Muhammadiyah selanjutnya, sampai pada tahun 1971 ia memohon agar tidak dipilih kembali
karena merasa uzur.[55] Akan tetapi, ia tetap diangkat sebagai penasihat pimpinan pusat
Muhammadiyah sampai akhir hayatnya.[56]

Meninggal dunia
Setelah mengundurkan diri dari jabatan ketua MUI, kesehatannya menurun. Atas anjuran
dokter Karnen Bratawijaya, dokter keluarga itu, ia diopname di Rumah Sakit Pusat Pertamina
pada 18 Juli 1981, yang bertepatan dengan awal Ramadan.[57].

Pada hari keenam dirawat, ia sempat menunaikan salat Duha dengan bantuan putrinya,
Azizah, untuk bertayamum. Siangnya, beberapa dokter datang memeriksa kondisinya, dan
kemudian menyatakan bahwa ia berada dalam keadaan koma. Kondisi tersebut tetap
berlangsung sampai malam harinya. Tim dokter menyatakan bahwa ginjal, paru-paru dan
saraf sentralnya sudah tidak berfungsi lagi, dan kondisinya hanya bisa dipertahankan dengan
alat pacu jantung. Pada pukul 10 pagi keesokan harinya, anak-anaknya sepakat untuk
mencabut alat pacu jantung, dan Hamka menghembuskan napas terakhirnya tidak lama
setelah itu.[58]

Hamka meninggal dunia pada hari Jum'at, 24 Juli 1981 pukul 10 lewat 37 menit dalam usia
73 tahun. Jenazahnya disemayamkan di rumahnya di Jalan Raden Fatah III. Antara pelayat
yang hadir untuk memberi penghormatan terakhir dihadiri Presiden Soeharto dan Wakil
Presiden Adam Malik, Menteri Negara Lingkungan Hidup Emil Salim serta Menteri
Perhubungan Azwar Anas yang menjadi imam salat jenazahnya.[59] Jenazahnya dibawa ke
Masjid Agung dan disalatkan lagi, dan kemudian akhirnya dimakamkan di Taman
Pemakaman Umum Tanah Kusir, Jakarta Selatan, dipimpin Menteri Agama Alamsjah Ratoe
Perwiranegara.[60]
Politik

Natsir, Hamka, dan Isa Anshary

Sejak masih muda, Hamka telah terlibat dalam aktivitas politik, yaitu ketika menjadi anggota
Sarekat Islam pada tahun 1925 dan, setelah kemerdekaan ia aktif dengan Partai Masyumi.[61]
Pada pemilihan umum 1955, ia terpilih menjadi anggota Dewan Konstituante mewakili Jawa
Tengah. Akan tetapi pengangkatan tersebut ditolak karena merasa tempat tersebut tidak
sesuai baginya. Atas desakan kakak iparnya, Ahmad Rasyid Sutan Mansur, akhirnya Hamka
menerima pengangkatan tersebut.

Di Konstituante, ia bersama Mohammad Natsir, Mohammad Roem, dan Isa Anshari menjadi
pihak yang paling konsisten memperjuangkan syariat Islam menjadi dasar negara Indonesia.
Dalam pidatonya, Hamka mengusulkan agar dalam sila pertama Pancasila dimasukkan
kembali kalimat tentang "kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluknya",
sebagaimana yang termaktub dalam Piagam Jakarta. Akan tetapi, pemikiran Hamka ditentang
keras oleh sebagian besar anggota Konstituante, yang umumnya berasal dari pihak komunis.
Selanjutnya, dalam sidang Konstituante di Bandung pada tahun 1957, ia menyampaikan
pidato penolakannya atas gagasan Presiden Soekarno yang akan menerapkan Demokrasi
Terpimpin. Namun, segala usahanya itu kandas setelah Soekarno membubarkan Dewan
Konstituante melalui Dekrit Presiden pada 5 Juli 1959 dan, perjalanan politik Hamka dapat
dikatakan berakhir setelah Masyumi ikut dibubarkan oleh Presiden Soekarno.

Sikapnya yang konsisten terhadap agama, menyebabkannya acapkali berhadapan dengan


berbagai rintangan, terutama terhadap beberapa kebijakan pemerintah. Keteguhan sikapnya
ini membuatnya dipenjarakan oleh Soekarno dari tahun 1964 sampai 1966. Pada awalnya,
Hamka diasingkan ke Sukabumi, kemudian ke Puncak, Megamendung, dan terakhir dirawat
di rumah sakit Persahabatan Rawamangun, sebagai tawanan. Di dalam penjara ia mulai
menulis Tafsir al-Azhar yang merupakan karya ilmiah terbesarnya.[61]

Pada tahun 1977, Hamka dipilih sebagai ketua umum Majelis Ulama Indonesia yang pertama.
Semasa jabatannya, Hamka mengeluarkan fatwa yang bersisi penolakan terhadap kebijakan
pemerintah yang akan memberlakukan RUU Perkawinan tahun 1973, dan mengecam
kebijakan diperbolehkannya merayakan Natal bersama umat Nasrani. Meskipun pemerintah
mendesaknya untuk menarik kembali fatwanya tersebut dengan diiringi berbagai ancaman,
Hamka tetap teguh dengan pendiriannya.[62] Akan tetapi, pada tanggal 24 Juli 1981, Hamka
memutuskan untuk melepaskan jabatannya sebagai ketua umum Majelis Ulama Indonesia,
karena fatwanya yang tidak kunjung dipedulikan oleh pemerintah Indonesia.
Sastra
Hamka juga merupakan seorang wartawan, penulis, editor, dan penerbit. Sejak tahun 1920-
an, Hamka menjadi wartawan beberapa buah surat kabar seperti Pelita Andalas, Seruan
Islam, Bintang Islam, dan Seruan Muhammadiyah. Pada tahun 1928, ia menjadi editor
majalah Kemajuan Masyarakat. Pada tahun 1932, ia menjadi editor dan menerbitkan majalah
al-Mahdi di Makassar. Hamka juga pernah menjadi editor majalah Pedoman Masyarakat,
Panji Masyarakat, dan Gema Islam.[63]

Hamka adalah seorang otodidak dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan seperti filsafat,
sastra, sejarah, sosiologi dan politik, baik Islam maupun Barat. Dengan kemahiran bahasa
Arabnya yang tinggi, ia dapat menyelidiki karya ulama dan pujangga besar di Timur Tengah
seperti Zaki Mubarak, Jurji Zaidan, Abbas al-Aqqad, Mustafa al-Manfaluti, dan Hussain
Haikal. Melalui bahasa Arab juga, ia meneliti karya sarjana Perancis, Inggris dan Jerman
seperti Albert Camus, William James, Sigmund Freud, Arnold Toynbee, Jean Paul Sartre,
Karl Marx, dan Pierre Loti.

Hamka juga banyak menghasilkan karya ilmiah Islam dan karya lain seperti novel dan
cerpen. Pada tahun 1928, Hamka menulis buku romannya yang pertama dalam bahasa
Minang dengan judul Si Sabariah. Kemudian, ia juga menulis buku-buku lain, baik yang
berbentuk roman, sejarah, biografi dan otobiografi, sosial kemasyarakatan, pemikiran dan
pendidikan, teologi, tasawuf, tafsir, dan fiqih. Karya ilmiah terbesarnya adalah Tafsir al-
Azhar. Di antara novel-novelnya seperti Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck, Di Bawah
Lindungan Ka'bah, dan Merantau ke Deli juga menjadi perhatian umum dan menjadi buku
teks sastra di Malaysia dan Singapura. Beberapa penghargaan dan anugerah juga ia terima,
baik peringkat nasional maupun internasional.[63]

Pada tahun 1959, Hamka mendapat anugerah gelar Doktor Honoris Causa dari Universitas al-
Azhar, Kairo atas jasa-jasanya dalam penyiaran agama Islam dengan menggunakan bahasa
Melayu. Kemudian pada 6 Juni 1974, kembali ia memperoleh gelar kehormatan tersebut dari
Universitas Nasional Malaysia pada bidang kesusasteraan, serta gelar Profesor dari
Universitas Prof. Dr. Moestopo.[63]

Al-Qur'an
Al-Qur’ān (ejaan KBBI: Alquran, Arab: ‫ )القرآن‬adalah kitab suci Artikel ini adalah bagian dari seri

agama Islam. Umat Islam percaya bahwa Al-Qur'an merupakan Islam


puncak dan penutup wahyu Allah yang diperuntukkan bagi manusia,
dan bagian dari rukun iman, yang disampaikan kepada Nabi
Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam, melalui perantaraan
Malaikat Jibril. Dan sebagai wahyu pertama yang diterima oleh
Rasulullah SAW adalah sebagaimana yang terdapat dalam surat Al-
'Alaq ayat 1-5.[1]
Rasul

Etimologi Nabi Muhammad SAW


.
Ditinjau dari segi kebahasaan, Al-Qur’an berasal dari bahasa Arab Sunni:
yang berarti "bacaan" atau "sesuatu yang dibaca berulang-ulang". Hanafi ·Hambali
Maliki ·Syafi'i
Kata Al-Qur’an adalah bentuk kata benda (masdar) dari kata kerja
qara'a yang artinya membaca. Konsep pemakaian kata ini dapat juga dijumpai pada salah
satu surat Al-Qur'an sendiri yakni pada ayat 17 dan 18 Surah Al-Qiyamah yang artinya:

“Sesungguhnya mengumpulkan Al-Qur’an (di dalam dadamu) dan (menetapkan)


bacaannya (pada lidahmu) itu adalah tanggungan Kami. (Karena itu,) jika Kami
telah membacakannya, hendaklah kamu ikuti {amalkan} bacaannya”.(75:17-75:18)

Terminologi

Sebuah sampul dari mushaf Al-Qur'an.

Dr. Subhi Al Salih mendefinisikan Al-Qur'an sebagai berikut:

“Kalam Allah SWT yang merupakan mukjizat yang diturunkan kepada Nabi Muhammad
SAW dan ditulis di mushaf serta diriwayatkan dengan mutawatir, membacanya termasuk
ibadah”.

Adapun Muhammad Ali ash-Shabuni mendefinisikan Al-Qur'an sebagai berikut:

"Al-Qur'an adalah firman Allah yang tiada tandingannya, diturunkan kepada Nabi
Muhammad SAW penutup para Nabi dan Rasul, dengan perantaraan Malaikat Jibril a.s. dan
ditulis pada mushaf-mushaf yang kemudian disampaikan kepada kita secara mutawatir, serta
membaca dan mempelajarinya merupakan ibadah, yang dimulai dengan surat Al-Fatihah
dan ditutup dengan surat An-Nas"

Dengan definisi tersebut di atas sebagaimana dipercayai Muslim, firman Allah yang
diturunkan kepada Nabi selain Nabi Muhammad SAW, tidak dinamakan Al-Qur’an seperti
Kitab Taurat yang diturunkan kepada umat Nabi Musa AS atau Kitab Injil yang diturunkan
kepada umat Nabi Isa AS. Demikian pula firman Allah yang diturunkan kepada Nabi
Muhammad SAW yang membacanya tidak dianggap sebagai ibadah, seperti Hadits Qudsi,
tidak termasuk Al-Qur’an.

Nama-nama lain Al-Qur'an


Dalam Al-Qur'an sendiri terdapat beberapa ayat yang menyertakan nama lain yang digunakan
untuk merujuk kepada Al-Qur'an itu sendiri. Berikut adalah nama-nama tersebut dan ayat
yang mencantumkannya:

 Al-Kitab QS(2:2),QS (44:2)


 Al-Furqan (pembeda benar salah): QS(25:1)
 Adz-Dzikr (pemberi peringatan): QS(15:9)
 Al-Mau'idhah (pelajaran/nasihat): QS(10:57)
 Al-Hukm (peraturan/hukum): QS(13:37)
 Al-Hikmah (kebijaksanaan): QS(17:39)
 Asy-Syifa' (obat/penyembuh): QS(10:57), QS(17:82)
 Al-Huda (petunjuk): QS(72:13), QS(9:33)
 At-Tanzil (yang diturunkan): QS(26:192)
 Ar-Rahmat (karunia): QS(27:77)
 Ar-Ruh (ruh): QS(42:52)
 Al-Bayan (penerang): QS(3:138)
 Al-Kalam (ucapan/firman): QS(9:6)
 Al-Busyra (kabar gembira): QS(16:102)
 An-Nur (cahaya): QS(4:174)
 Al-Basha'ir (pedoman): QS(45:20)
 Al-Balagh (penyampaian/kabar) QS(14:52)
 Al-Qaul (perkataan/ucapan) QS(28:51)

Struktur dan pembagian Al-Qur'an

Al-Qur'an yang sedang terbuka.

Surat, ayat dan ruku'

Al-Qur'an terdiri atas 114 bagian yang dikenal dengan nama surah (surat) dan 6236 ayat.
Setiap surat akan terdiri atas beberapa ayat, di mana surat terpanjang dengan 286 ayat adalah
surat Al Baqarah dan yang terpendek hanya memiliki 3 ayat yakni surat Al Kautsar, An-Nasr
dan Al-‘Așr. Surat-surat yang panjang terbagi lagi atas sub bagian lagi yang disebut ruku'
yang membahas tema atau topik tertentu.

Makkiyah dan Madaniyah

Sedangkan menurut tempat diturunkannya, setiap surat dapat dibagi atas surat-surat
Makkiyah (surat Mekkah) dan Madaniyah (surat Madinah). Pembagian ini berdasarkan
tempat dan waktu penurunan surat dan ayat tertentu di mana surat-surat yang turun sebelum
Rasulullah SAW hijrah ke Madinah digolongkan surat Makkiyah sedangkan setelahnya
tergolong surat Madaniyah.

Surat yang turun di Makkah pada umumnya suratnya pendek-pendek, menyangkut prinsip-
prinsip keimanan dan akhlaq, panggilannya ditujukan kepada manusia. Sedangkan yang turun
di Madinah pada umumnya suratnya panjang-panjang, menyangkut peraturan-peraturan yang
mengatur hubungan seseorang dengan Tuhan atau seseorang dengan lainnya (syari'ah).
Pembagian berdasar fase sebelum dan sesudah hijrah ini lebih tepat, sebab ada surat
Madaniyah yang turun di Mekkah.

Juz dan manzil

Dalam skema pembagian lain, Al-Qur'an juga terbagi menjadi 30 bagian dengan panjang
sama yang dikenal dengan nama juz. Pembagian ini untuk memudahkan mereka yang ingin
menuntaskan bacaan Al-Qur'an dalam 30 hari (satu bulan). Pembagian lain yakni manzil
memecah Al-Qur'an menjadi 7 bagian dengan tujuan penyelesaian bacaan dalam 7 hari (satu
minggu). Kedua jenis pembagian ini tidak memiliki hubungan dengan pembagian subyek
bahasan tertentu.

Menurut ukuran surat

Kemudian dari segi panjang-pendeknya, surat-surat yang ada di dalam Al-Qur’an terbagi
menjadi empat bagian, yaitu:

 As Sab’uththiwaal (tujuh surat yang panjang). Yaitu Surat Al-Baqarah, Ali Imran,
An-Nisaa’, Al-A’raaf, Al-An’aam, Al Maa-idah dan Yunus
 Al Miuun (seratus ayat lebih), seperti Hud, Yusuf, Mu'min dan sebagainya
 Al Matsaani (kurang sedikit dari seratus ayat), seperti Al-Anfaal, Al-Hijr dan
sebagainya
 Al Mufashshal (surat-surat pendek), seperti Adh-Dhuha, Al-Ikhlas, Al-Falaq, An-Nas
dan sebagainya

Sejarah Al-Qur'an hingga berbentuk mushaf

Manuskrip dari Al-Andalus abad ke-12

Al-Qur'an memberikan dorongan yang besar untuk mempelajari sejarah dengan secara adil,
objektif dan tidak memihak[2]. Dengan demikian tradisi sains Islam sepenuhnya mengambil
inspirasi dari Al-Qur'an, sehingga umat Muslim mampu membuat sistematika penulisan
sejarah yang lebih mendekati landasan penanggalan astronomis.

Penurunan Al-Qur'an

Al-Qur'an tidak turun sekaligus. Al-Qur'an turun secara berangsur-angsur selama 22 tahun 2
bulan 22 hari. Oleh para ulama membagi masa turun ini dibagi menjadi 2 periode, yaitu
periode Mekkah dan periode Madinah. Periode Mekkah berlangsung selama 12 tahun masa
kenabian Rasulullah SAW dan surat-surat yang turun pada waktu ini tergolong surat
Makkiyyah. Sedangkan periode Madinah yang dimulai sejak peristiwa hijrah berlangsung
selama 10 tahun dan surat yang turun pada kurun waktu ini disebut surat Madaniyah.

Penulisan Al-Qur'an dan perkembangannya

Penulisan (pencatatan dalam bentuk teks) Al-Qur'an sudah dimulai sejak zaman Nabi
Muhammad SAW. Kemudian transformasinya menjadi teks yang dijumpai saat ini selesai
dilakukan pada zaman khalifah Utsman bin Affan.

Pengumpulan Al-Qur'an pada masa Rasullulah SAW

Pada masa ketika Nabi Muhammad SAW masih hidup, terdapat beberapa orang yang
ditunjuk untuk menuliskan Al Qur'an yakni Zaid bin Tsabit, Ali bin Abi Talib, Muawiyah bin
Abu Sufyan dan Ubay bin Kaab. Sahabat yang lain juga kerap menuliskan wahyu tersebut
walau tidak diperintahkan. Media penulisan yang digunakan saat itu berupa pelepah kurma,
lempengan batu, daun lontar, kulit atau daun kayu, pelana, potongan tulang belulang
binatang. Di samping itu banyak juga sahabat-sahabat langsung menghafalkan ayat-ayat Al-
Qur'an setelah wahyu diturunkan.

Pengumpulan Al-Qur'an pada masa Khulafaur Rasyidin

Pada masa pemerintahan Abu Bakar

Pada masa kekhalifahan Abu Bakar, terjadi beberapa pertempuran (dalam perang yang
dikenal dengan nama perang Ridda) yang mengakibatkan tewasnya beberapa penghafal Al-
Qur'an dalam jumlah yang signifikan. Umar bin Khattab yang saat itu merasa sangat khawatir
akan keadaan tersebut lantas meminta kepada Abu Bakar untuk mengumpulkan seluruh
tulisan Al-Qur'an yang saat itu tersebar di antara para sahabat. Abu Bakar lantas
memerintahkan Zaid bin Tsabit sebagai koordinator pelaksaan tugas tersebut. Setelah
pekerjaan tersebut selesai dan Al-Qur'an tersusun secara rapi dalam satu mushaf, hasilnya
diserahkan kepada Abu Bakar. Abu Bakar menyimpan mushaf tersebut hingga wafatnya
kemudian mushaf tersebut berpindah kepada Umar sebagai khalifah penerusnya, selanjutnya
mushaf dipegang oleh anaknya yakni Hafsah yang juga istri Nabi Muhammad SAW.

Pada masa pemerintahan Utsman bin Affan

Pada masa pemerintahan khalifah ke-3 yakni Utsman bin Affan, terdapat keragaman dalam
cara pembacaan Al-Qur'an (qira'at) yang disebabkan oleh adanya perbedaan dialek (lahjah)
antar suku yang berasal dari daerah berbeda-beda. Hal ini menimbulkan kekhawatiran
Utsman sehingga ia mengambil kebijakan untuk membuat sebuah mushaf standar (menyalin
mushaf yang dipegang Hafsah) yang ditulis dengan sebuah jenis penulisan yang baku.
Standar tersebut, yang kemudian dikenal dengan istilah cara penulisan (rasam) Utsmani yang
digunakan hingga saat ini. Bersamaan dengan standardisasi ini, seluruh mushaf yang berbeda
dengan standar yang dihasilkan diperintahkan untuk dimusnahkan (dibakar). Dengan proses
ini Utsman berhasil mencegah bahaya laten terjadinya perselisihan di antara umat Islam pada
masa depan dalam penulisan dan pembacaan Al-Qur'an.

Mengutip hadist riwayat Ibnu Abi Dawud dalam Al-Mashahif, dengan sanad yang shahih:


Suwaid bin Ghaflah berkata, "Ali mengatakan: Katakanlah segala yang baik
tentang Utsman. Demi Allah, apa yang telah dilakukannya mengenai mushaf-
mushaf Al Qur'an sudah atas persetujuan kami. Utsman berkata, 'Bagaimana
pendapatmu tentang isu qira'at ini? Saya mendapat berita bahwa sebagian
mereka mengatakan bahwa qira'atnya lebih baik dari qira'at orang lain. Ini
hampir menjadi suatu kekufuran'. Kami berkata, 'Bagaimana pendapatmu?' Ia
menjawab, 'Aku berpendapat agar umat bersatu pada satu mushaf, sehingga
tidak terjadi lagi perpecahan dan perselisihan.' Kami berkata, 'Pendapatmu
sangat baik'." ”
Menurut Syaikh Manna' Al-Qaththan dalam Mahabits fi 'Ulum Al Qur'an, keterangan ini
menunjukkan bahwa apa yang dilakukan Utsman telah disepakati oleh para sahabat.
Demikianlah selanjutnya Utsman mengirim utusan kepada Hafsah untuk meminjam mushaf
Abu Bakar yang ada padanya. Lalu Utsman memanggil Zaid bin Tsabit Al-Anshari dan tiga
orang Quraish, yaitu Abdullah bin Az-Zubair, Said bin Al-Ash dan Abdurrahman bin Al-
Harits bin Hisyam. Ia memerintahkan mereka agar menyalin dan memperbanyak mushaf, dan
jika ada perbedaan antara Zaid dengan ketiga orang Quraish tersebut, hendaklah ditulis dalam
bahasa Quraish karena Al Qur'an turun dalam dialek bahasa mereka. Setelah mengembalikan
lembaran-lembaran asli kepada Hafsah, ia mengirimkan tujuh buah mushaf, yaitu ke Mekkah,
Syam, Yaman, Bahrain, Bashrah, Kufah, dan sebuah ditahan di Madinah (mushaf al-Imam).

Upaya penerjemahan dan penafsiran Al Qur'an


Upaya-upaya untuk mengetahui isi dan maksud Al Qur'an telah menghasilkan proses
penerjemahan (literal) dan penafsiran (lebih dalam, mengupas makna) dalam berbagai
bahasa. Namun demikian hasil usaha tersebut dianggap sebatas usaha manusia dan bukan
usaha untuk menduplikasi atau menggantikan teks yang asli dalam bahasa Arab. Kedudukan
terjemahan dan tafsir yang dihasilkan tidak sama dengan Al-Qur'an itu sendiri.

Terjemahan

Terjemahan Al-Qur'an adalah hasil usaha penerjemahan secara literal teks Al-Qur'an yang
tidak dibarengi dengan usaha interpretasi lebih jauh. Terjemahan secara literal tidak boleh
dianggap sebagai arti sesungguhnya dari Al-Qur'an. Sebab Al-Qur'an menggunakan suatu
lafazh dengan berbagai gaya dan untuk suatu maksud yang bervariasi; kadang-kadang untuk
arti hakiki, kadang-kadang pula untuk arti majazi (kiasan) atau arti dan maksud lainnya.

Terjemahan dalam bahasa Indonesia di antaranya dilaksanakan oleh:

1. Al-Qur'an dan Terjemahannya, oleh Departemen Agama Republik Indonesia, ada dua
edisi revisi, yaitu tahun 1989 dan 2002
2. Terjemah Al-Qur'an, oleh Prof. Mahmud Yunus
3. An-Nur, oleh Prof. Dr. T.M. Hasbi Ash-Siddieqy
4. Al-Furqan, oleh A. Hassan guru Persatuan Islam

Terjemahan dalam bahasa Inggris antara lain:

1. The Holy Qur'an: Text, Translation and Commentary, oleh Abdullah Yusuf Ali
2. The Meaning of the Holy Qur'an, oleh Marmaduke Pickthall

Terjemahan dalam bahasa daerah Indonesia di antaranya dilaksanakan oleh:

1. Qur'an Kejawen (bahasa Jawa), oleh Kemajuan Islam Jogyakarta


2. Qur'an Suadawiah (bahasa Sunda)
3. Qur'an bahasa Sunda oleh K.H. Qomaruddien
4. Al-Ibriz (bahasa Jawa), oleh K. Bisyri Mustafa Rembang
5. Al-Qur'an Suci Basa Jawi (bahasa Jawa), oleh Prof. K.H.R. Muhamad Adnan
6. Al-Amin (bahasa Sunda)
7. Terjemahan Al-Qur'an dalam bahasa Bugis (huruf lontara), oleh KH Abdul Muin
Yusuf (Pimpinan Pondok Pesantren Al-Urwatul Wutsqaa Benteng Sidrap Sulsel)

Tafsir

Upaya penafsiran Al-Qur'an telah berkembang sejak semasa hidupnya Nabi Muhammad, saat
itu para sahabat tinggal menanyakan kepada sang Nabi jika memerlukan penjelasan atas ayat
tertentu. Kemudian setelah wafatnya Nabi Muhammad hingga saat ini usaha menggali lebih
dalam ayat-ayat Al-Qur'an terus berlanjut. Pendekatan (metodologi) yang digunakan juga
beragam, mulai dari metode analitik, tematik, hingga perbandingan antar ayat. Corak yang
dihasilkan juga beragam, terdapat tafsir dengan corak sastra-bahasa, sastra-budaya, filsafat
dan teologis bahkan corak ilmiah.

Adab terhadap Al-Qur'an


Ada dua pendapat mengenai hukum menyentuh Al-Qur'an terhadap seseorang yang sedang
junub, perempuan haid dan nifas. Pendapat pertama mengatakan bahwa jika seseorang
sedang mengalami kondisi tersebut tidak boleh menyentuh Al-Qur'an sebelum bersuci.
Sedangkan pendapat kedua mengatakan boleh dan sah saja untuk menyentuh Al-Qur'an,
karena tidak ada dalil yang menguatkannya.[3]

Pendapat pertama

Sebelum menyentuh sebuah mushaf Al-Qur'an, seorang Muslim dianjurkan untuk


menyucikan dirinya terlebih dahulu dengan berwudhu. Hal ini berdasarkan tradisi dan
interpretasi secara literal dari surat Al Waaqi'ah ayat 77 hingga 79.

Terjemahannya antara lain:56-77. Sesungguhnya Al-Qur'an ini adalah bacaan yang


sangat mulia, 56-78. pada kitab yang terpelihara (Lauhul Mahfuzh), 56-79. tidak
menyentuhnya kecuali orang-orang yang disucikan. (56:77-56:79)

Penghormatan terhadap teks tertulis Al-Qur'an adalah salah satu unsur penting kepercayaan
bagi sebagian besar Muslim. Mereka memercayai bahwa penghinaan secara sengaja terhadap
Al Qur'an adalah sebuah bentuk penghinaan serius terhadap sesuatu yang suci. Berdasarkan
hukum pada beberapa negara berpenduduk mayoritas Muslim, hukuman untuk hal ini dapat
berupa penjara kurungan dalam waktu yang lama dan bahkan ada yang menerapkan hukuman
mati.

Pendapat kedua

Pendapat kedua mengatakan bahwa yang dimaksud oleh surat Al Waaqi'ah di atas ialah:
"Tidak ada yang dapat menyentuh Al-Qur’an yang ada di Lauhul Mahfudz sebagaimana
ditegaskan oleh ayat yang sebelumnya (ayat 78) kecuali para Malaikat yang telah disucikan
oleh Allah." Pendapat ini adalah tafsir dari Ibnu Abbas dan lain-lain sebagaimana telah
diterangkan oleh Al-Hafidzh Ibnu Katsir di tafsirnya. Bukanlah yang dimaksud bahwa tidak
boleh menyentuh atau memegang Al-Qur’an kecuali orang yang bersih dari hadats besar dan
hadats kecil.

Pendapat kedua ini menyatakan bahwa jikalau memang benar demikian maksudnya tentang
firman Allah di atas, maka artinya akan menjadi: Tidak ada yang menyentuh Al-Qur’an
kecuali mereka yang suci/bersih, yakni dengan bentuk faa’il (subyek/pelaku) bukan maf’ul
(obyek). Kenyataannya Allah berfirman : Tidak ada yang menyentuhnya (Al-Qur’an) kecuali
mereka yang telah disucikan, yakni dengan bentuk maf’ul (obyek) bukan sebagai faa’il
(subyek).

“Tidak ada yang menyentuh Al-Qur’an kecuali orang yang suci” [4]Yang dimaksud oleh
hadits di atas ialah : Tidak ada yang menyentuh Al-Qur’an kecuali orang mu’min, karena
orang mu’min itu suci tidak najis sebagaimana sabda Muhammad. “Sesungguhnya orang
mu’min itu tidak najis”[5]
Hubungan dengan kitab-kitab lain
Berkaitan dengan adanya kitab-kitab yang dipercayai diturunkan kepada nabi-nabi sebelum
Muhammad SAW dalam agama Islam (Taurat, Zabur, Injil, lembaran Ibrahim), Al-Qur'an
dalam beberapa ayatnya menegaskan posisinya terhadap kitab-kitab tersebut. Berikut adalah
pernyataan Al-Qur'an yang tentunya menjadi doktrin bagi ummat Islam mengenai hubungan
Al-Qur'an dengan kitab-kitab tersebut:

 Bahwa Al-Qur'an menuntut kepercayaan ummat Islam terhadap eksistensi kitab-kitab


tersebut. QS(2:4)
 Bahwa Al-Qur'an diposisikan sebagai pembenar dan batu ujian (verifikator) bagi
kitab-kitab sebelumnya. QS(5:48)
 Bahwa Al-Qur'an menjadi referensi untuk menghilangkan perselisihan pendapat
antara ummat-ummat rasul yang berbeda. QS(16:63-64)
 Bahwa Al-Qur'an meluruskan sejarah. Dalam Al-Qur'an terdapat cerita-cerita
mengenai kaum dari rasul-rasul terdahulu, juga mengenai beberapa bagian mengenai
kehidupan para rasul tersebut. Cerita tersebut pada beberapa aspek penting berbeda
dengan versi yang terdapat pada teks-teks lain yang dimiliki baik oleh Yahudi dan
Kristen.

Gua Hira, adalah lokasi dimana Rasulullah Muhammad SAW menerima wahyu pertama kali
jauh sebelum perintah sholat.

Surah Al-Fatihah

al-Fatihah
‫الفاتحة‬
Ayah 1 s.d. Ayah 7

Informasi

Arti Pembukaan

Nama lain Fatihatul Kitab[1], Ummul


Qur'an, Ummul Kitab, as-
Sab'ul Masani[2], al-Kanz[1],
al-Wafiyah[1], al-Kafiyah[1], al-
Asas[1], asy-Syafiyah[3], al-
Hamd[1], as-Shalah[1], al-
Ruqyah[1], asy-Syukru[1], ad-
Du'au[1], asy-Syifa[1], al-
Waqiyah[1]

Klasifikasi Makkiyah
Madaniyah[2]

Surah ke 1

Juz Juz 1

Statistik

Jumlah 1 ruku
ruku'

Jumlah 7 ayat
ayat

Jumlah 25 kata
kata

Jumlah 113 huruf


huruf
Mushaf Surah al-Fatihah

Surah Al-Fatihah (Arab: ‫ الفاتح‬, al-Fātihah, "Pembukaan") adalah surah pertama dalam al-
Qur'an. Surah ini diturunkan di Mekah dan terdiri dari 7 ayat. Al-Fatihah merupakan surah
yang pertama-tama diturunkan dengan lengkap di antara surah-surah yang ada dalam Al-
Qur'an. Surah ini disebut Al-Fatihah (Pembukaan), karena dengan surah inilah dibuka dan
dimulainya Al-Quran. Dinamakan Ummul Qur'an (induk Al-Quran/‫ )أ ّم القرءان‬atau Ummul
Kitab (induk Al-Kitab/‫ )أ ّم الكتاب‬karena dia merupakan induk dari semua isi Al-Quran.
Dinamakan pula As Sab'ul matsaany (tujuh yang berulang-ulang/‫ )السبع المثاني‬karena jumlah
ayatnya yang tujuh dan dibaca berulang-ulang dalam salat.

Unsur Pokok
Keimanan

Beriman kepada Tuhan Yang Maha Esa terdapat dalam ayat 2, dimana dinyatakan dengan
tegas bahwa segala puji dan ucapan syukur atas suatu nikmat itu bagi Allah, karena Allah
adalah Pencipta dan sumber segala nikmat yang terdapat dalam alam ini. Di antara nikmat itu
ialah : nikmat menciptakan, nikmat mendidik dan menumbuhkan, sebab kata Rabb (‫)رب‬ ّ
dalam kalimat Rabbul-'aalamiin (‫ )ربّ العالمين‬tidak hanya berarti Tuhan atau Penguasa, tetapi
juga mengandung arti tarbiyah (‫ )التربية‬yaitu mendidik dan menumbuhkan. Hal ini
menunjukkan bahwa segala nikmat yang dilihat oleh seseorang dalam dirinya sendiri dan
dalam segala alam ini bersumber dari Allah, karena Tuhan-lah Yang Maha Berkuasa di alam
ini. Pendidikan, penjagaan dan Penumbuhan oleh Allah di alam ini haruslah diperhatikan dan
dipikirkan oleh manusia sedalam-dalamnya, sehingga menjadi sumber pelbagai macam ilmu
pengetahuan yang dapat menambah keyakinan manusia kepada keagungan dan kemuliaan
Allah, serta berguna bagi masyarakat. Oleh karena keimanan (ketauhidan) itu merupakan
masalah yang pokok, maka di dalam surat Al-Faatihah tidak cukup dinyatakan dengan isyarat
saja, tetapi ditegaskan dan dilengkapi oleh ayat 5, yaitu : Iyyaaka na'budu wa iyyaka
ْ َ‫( إِيَّاكَ نَ ْعبُ ُد َوإِيَّاكَ ن‬hanya kepada Engkau-lah kami menyembah, dan hanya
nasta'iin/‫ست َ ِعين‬
kepada Engkau-lah kami mohon pertolongan). Janji memberi pahala terhadap perbuatan yang
baik dan ancaman terhadap perbuatan yang buruk.
Yang dimaksud dengan Yang Menguasai Hari Pembalasan ialah pada hari itu Allah-lah yang
berkuasa, segala sesuatu tunduk kepada kebesaran-Nya sambil mengharap nikmat dan takut
kepada siksaan-Nya. Hal ini mengandung arti janji untuk memberi pahala terhadap perbuatan
yang baik dan ancaman terhadap perbuatan yang buruk. Ibadat yang terdapat pada ayat 5
semata-mata ditujukan kepada Allah.

Hukum-hukum

Jalan kebahagiaan dan bagaimana seharusnya menempuh jalan itu untuk memperoleh
kebahagiaan dunia dan akhirat. Maksud "Hidayah" disini ialah hidayah yang menjadi sebab
dapatnya keselamatan, kebahagiaan dunia dan akhirat, baik yang mengenai kepercayaan
maupun akhlak, hukum-hukum dan pelajaran. .

Kisah-kisah

Kisah para Nabi dan kisah orang-orang dahulu yang menentang Allah. Sebahagian besar dari
ayat-ayat Al -Quran memuat kisah-kisah para Nabi dan kisah orang-orang dahulu yang
menentang. Yang dimaksud dengan orang yang diberi nikmat dalam ayat ini, ialah para Nabi,
para shiddieqiin/‫( صدّيقين‬orang-orang yang sungguh-sungguh beriman), syuhadaa'/‫شهداء‬
(orang-orang yang mati syahid), shaalihiin/‫( صالحين‬orang-orang yang saleh). Orang-orang
yang dimurkai dan orang-orang yang sesat, ialah golongan yang menyimpang dari ajaran
Islam.

Perincian dari yang telah disebutkan diatas terdapat dalam ayat-ayat Al Quran pada surat-
surat yang lain.

Al-Fatihah
Al-Fatihah merupakan satu-satunya surah yang dipandang penting dalam salat. Salat
dianggap tidak sah apabila pembacanya tidak membaca surah ini.[4] Dalam hadits dinyatakan
bahwa salat yang tidak disertai al-Fatihah adalah salat yang "buntung" dan "tidak
sempurna".[5] Walau begitu, hal tersebut tidak berlaku bagi orang yang tidak hafal Al-Fatihah.
Dalam hadits lain disebutkan bahwa orang yang tidak hafal Al-Fatihah diperintahkan
membaca:

"Maha Suci Allah, segala puji milik Allah, tidak ada tuhan kecuali Allah, Allah Maha
Besar, tidak ada daya dan kekuatan kecuali karena pertolongan Allah."[6]

Dalam pelaksanaan salat, Al-Fatihah dibaca setelah pembacaan Doa Iftitah dan dilanjutkan
dengan "Amin" dan kemudian membaca ayat atau surah al-Qur'an (pada rakaa'at tertentu).
Al-Fatihah yang dibaca pada rakaat pertama dan kedua dalam salat, harus diiringi dengan
ayat atau surah lain al-Qur'an. Sedangkan pada rakaat ketiga hingga keempat, hanya Al-
Fatihah saja yang dibaca.[7]

Disebutkan bahwa pembacaan Al-Fatihah seperti yang dicontohkan Nabi Muhammad adalah
dengan memberi jeda pada setiap ayat hingga selesai membacanya[8], misal:

Bismillāhir rahmānir rahīm (jeda) Alhamdu lillāhi rabbil ʿālamīn (jeda) Arrahmānir
rahīm (jeda) Māliki yaumiddīn (jeda) dan seterusnya.

Selain itu, kadang bacaan Nabi Muhammad pada ayat Maliki yaumiddīn dengan ma pendek
dibaca Māliki yaumiddīn dengan ma panjang.[9]
Dalam salat, Al-Fatihah biasanya diakhiri dengan kata "Amin". "Amin" dalam salat Jahr
biasanya didahului oleh imam dan kemudian diikuti oleh makmum. Pembacaan "Amin"
diharuskan dengan suara keras dan panjang.[10] Dalam hadits disebutkan bahwa makmum
harus mengucapkan "amin" karena malaikat juga mengucapkannya, sedangkan pendapat lain
mengatakan bahwa "amin" diucapkan apabila imam mengucapkannya.[11]

Pembacaan Al-Fatihah dan surah-surah lain dalam salat ada yang membacanya keras dan ada
yang lirih. Hal itu tergantung dai salat yang sedang dijalankan dan urutan rakaat dalam salat.
Salat yang melirihkan seluruh bacaannya (termasuk Al-Fatihah dan surah-surah lain) dari
awal hingga akhir salat, disebut Salat Sir (membaca tanpa suara). Salat Sir contohnya adalah
Salat Zuhur dan Salat Ashar dimana seluruh bacaan salat dalam salat itu dilirihkan. Selain
salat Sir, terdapat pula salat Jahr, yaitu salat yang membaca dengan suara keras. Salat Jahr
contohnya adalah salat Subuh, salat Maghrib, dan salat Isya'. Dalam salat Jahr yang
berjamaah, Al-Fatihah dan surah-surah lain dibaca dengan keras oleh imam salat. Sedangkan
pada saat itu, makmum tidak diperbolehkan mengikuti bacaan Imam karena dapat
mengganggu bacaan Imam dan hanya untuk mendengarkan. Makmum diperbolehkan
membaca (dengan lirih) apabila imam tidak mengeraskan suaranya.[11] Sementara dalam Salat
Lail, bacaan Al-Fatihah diperbolehkan membaca keras dan diperbolehkan lirih, hal ini seperti
yang tertera dalam hadits:

"Rasulullah bersabda, "Wahai Abu Bakar, saya telah lewat di depan rumahmu ketika
engkau salat Lail dengan bacaan lirih." Abu Bakar menjawab, "Wahai Rasulullah,
Dzat yang aku bisiki sudah mendengar." Beliau bersabda kepada Umar, "Aku telah
lewat di depan rumahmu ketika kamu salat Lail dengan bacaan yang keras."
Jawabnya, "Wahai Rasulullah, aku membangunkan orang yang terlelap dan
mengusir setan." Nabi SAW. bersabda, "Wahai Abu Bakar, keraskan sedikit
suaramu." Kepada Umar beliau bersabda, "Lirihkan sedikit suaramu."[12]

Penutup
Surat Al-Fatihaah ini melengkapi unsur-unsur pokok syari'at Islam, kemudian dijelaskan
perinciannya oleh ayat-ayat Al-Quran yang 113 surat berikutnya.

Persesuaian surat ini dengan surat Al Baqarah dan surat-surat sesudahnya ialah surat Al
Fatihah merupakan titik-titik pembahasan yang akan diperinci dalam surat Al Baqarah dan
surat-surat yang sesudahnya.

Dibahagian akhir surat Al Faatihah disebutkan permohonan hamba supaya diberi petunjuk
oleh Tuhan kejalan yang lurus, sedang surat Al Baqarah dimulai dengan penunjukan al
Kitaab (Al Quran) yang cukup sempurna sebagai pedoman menuju jalan yang dimaksudkan
itu.

Nama Lain
Selain dinamai Al-Fatihah (Pembuka), surah ini sering juga disebut Fatihatul Kitab
(Pembukaan Kitab), Ummul Kitab (Induk Kitab), Ummul Qur'an (Induk Al-Qur'an), As-
Sabu'ul Matsani (Tujuh yang Diulang). Selain keempat sebutan tersebut, banyak ulama tafsir
yang menyebutnya dengan: Ash-Shalah (Arab: ‫الصالة‬, Salat), al-Hamd (Arab: ‫الحمد‬, Pujian),
Al-Wafiyah (Arab: ‫الوافية‬, Yang Sempurna), al-Kanz (Arab: ‫الكنز‬, Simpanan Yang Tebal), asy-
Syafiyah (Yang Menyembuhkan), Asy-Syifa (Arab: ‫الشفاء‬, Obat), al-Kafiyah (Arab: ‫الكافية‬,
Yang Mencukupi), al-Asas (Pokok), al-Ruqyah (Mantra), asy-Syukru (Syukur), ad-Du'au
(Do'a), dan al-Waqiyah (Yang Melindungi dari Kesesatan).[1]
Hubungan Al Qur'an dengan kitab lain
Al-Qur'an dalam pandangan Islam memiliki posisi yang sangat jelas berkaitan dengan
keberadaan teks-teks keagamaan yang termasuk dalam kitab-kitab yang diturunkan kepada
kaum sebelum kaum Nabi Muhammad SAW. Berkaitan dengan hal ini dalam doktrin Islam,
al-Qur'an dalam beberapa ayatnya menegaskan posisinya terhadap kitab-kitab tersebut.

Pernyataan Al Qur'an tentang hubungan dengan kitab


terdahulu
Berikut adalah pernyataan Al Qur'an yang tentunya menjadi doktrin bagi ummat Islam
mengenai hubungan al-Qur'an dengan kitab-kitab tersebut.

Menegaskan eksistensi kitab terdahulu

Secara eksplisit dalam surah Al-Baqarah ayat ke 2-4 ditegaskan bahwa salah satu ciri orang
yang bertaqwa (muttaqin) adalah mereka yang percaya pada al-Qur'an dan wahyu yang
diturunkan sebelum al-Qur'an diturunkan kepada Rasulullah SAW. Berikut adalah petikan
terjemahan bagian tersebut.


Kitab (Al Quran) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang
bertaqwa, (yaitu) mereka yang beriman kepada yang ghaib, yang mendirikan
salat, dan menafkahkan sebahagian rezki yang Kami anugerahkan kepada
mereka. dan mereka yang beriman kepada Kitab (Al Quran) yang telah
diturunkan kepadamu dan Kitab-kitab yang telah diturunkan sebelummu,
serta mereka yakin akan adanya (kehidupan) akhirat. (Al-Baqarah 2-4) ”
Pembenar & Ujian

Al Qur'an juga diposisikan sebagai pembenar (mushaddiq) dan batu ujian/verifikator


(muhaymin) terhadap kitab-kitab yang lain. Hal ini terdapat pada surah Al-Ma'idah ayat 48
yang artinya :


Dan Kami telah turunkan kepadamu Al Quran dengan membawa kebenaran,
membenarkan apa yang sebelumnya, yaitu kitab-kitab (yang diturunkan
sebelumnya) dan batu ujian terhadap kitab-kitab yang lain itu; maka
putuskanlah perkara mereka menurut apa yang Allah turunkan dan janganlah
kamu mengikuti hawa nafsu mereka dengan meninggalkan kebenaran yang
telah datang kepadamu. Untuk tiap-tiap umat di antara kamu, Kami berikan
aturan dan jalan yang terang. Sekiranya Allah menghendaki, niscaya kamu
dijadikan-Nya satu umat (saja), tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap
pemberian-Nya kepadamu, maka berlomba-lombalah berbuat kebajikan.
Hanya kepada Allah-lah kembali kamu semuanya, lalu diberitahukan-Nya
kepadamu apa yang telah kamu perselisihkan itu, (Al-Ma'idah 48) ”
Referensi utama

Dalam Islam dipercayai bahwa setiap bangsa memiliki nabi yang diutus kepada mereka
sebagaimana terdapat dalam surat Yunus ayat 47 yang artinya :

Tiap-tiap umat mempunyai rasul; maka apabila telah datang rasul mereka,
diberikanlah keputusan antara mereka dengan adil dan mereka (sedikitpun)
tidak dianiaya. (Yunus 47) ”
Dan bila tiap umat tersebut berselisih mengenai sesuatu hal maka Al Qur'an dapat menjadi
hakim atau referensi untuk menerangkan hal-hal yang mereka perselisihkan tersebut. Dalam
Al Qur'an mengenai hal ini dijelaskan lebih lanjut dalam surat An Nahl ayat 63 dan 64 yang
artinya:


Demi Allah, sesungguhnya Kami telah mengutus rasul-rasul Kami kepada
umat-umat sebelum kamu, tetapi syaitan menjadikan umat-umat itu
memandang baik perbuatan mereka (yang buruk), maka syaitan menjadi
pemimpin mereka di hari itu dan bagi mereka azab yang sangat pedih Dan
Kami tidak menurunkan kepadamu Al-Kitab (Al Quran) ini, melainkan agar
kamu dapat menjelaskan kepada mereka apa yang mereka perselisihkan itu
dan menjadi petunjuk dan rahmat bagi kaum yang beriman. (An Nahl 63-64) ”
Sejarah yang benar

Maksudnya ialah bahwa Al Qur'an meluruskan sejarah. Dalam Al Qur'an terdapat cerita-
cerita mengenai kaum dari rasul-rasul terdahulu, juga mengenai beberapa bagian mengenai
kehidupan para rasul tersebut. Cerita tersebut pada beberapa aspek penting berbeda dengan
versi yang terdapat pada teks-teks lain yang dimiliki baik oleh kaum Yahudi dan Nasrani.
Kekristenan

Yesus Kristus

Kelahiran · Kematian · Kebangkitan ·


Natal · Jumat Agung · Paskah

Dasar

Gereja · Injil · Kerajaan ·


Rasul: Paulus · Petrus

Alkitab

Perjanjian Baru · Perjanjian Lama · Kanon · Deuterokanonika

Teologi

Allah Bapa · Allah Putra · Allah Roh Kudus


Trinitas · Keselamatan · Baptisan · Maria ·

Ajaran

Sepuluh Perintah Allah · Hukum Kasih · Amanat Agung ·


Kotbah di Bukit: Ucapan Berbahagia · Doa Bapa Kami

Sejarah Kekristenan

Gereja mula-mula · Konsili ·


Pengakuan iman · Misi · Skisma Timur-Barat ·
Perang Salib · Reformasi · Kontra Reformasi

Denominasi Kristen
Katolik
Gereja Katolik
Protestan
Lutheran · Calvinis · Anglikan · Anabaptis · Baptis · Methodis · Adventis · Injili ·
Pentakostal
Ortodoks
Ortodoks Timur · Ortodoks Oriental (Miaphysite) · Asiria

Agama Kristen adalah sebuah kepercayaan yang berdasar pada ajaran, hidup, sengsara, wafat
dan kebangkitan Yesus Kristus. Agama ini meyakini Yesus Kristus adalah Tuhan dan Mesias,
juru selamat bagi seluruh umat manusia, yang menebus manusia dari dosa. Mereka beribadah
di gereja dan Kitab Suci mereka adalah Alkitab. Murid-murid Yesus Kristus pertama kali
dipanggil Kristen di Antiokhia (Kisah Para Rasul 11: 26b).
Daftar isi
 1 Gambaran umum agama Kristen
o 1.1 Dasar-dasar Iman
o 1.2 Pergerakan
 2 Ibadah
o 2.1 Liturgi
o 2.2 Sakramen
o 2.3 Kalender Liturgis
o 2.4 Simbol
o 2.5 Baptisan
o 2.6 Doa
 3 Sejarah agama Kristen
o 3.1 Lahirnya Agama Kristen
o 3.2 Gereja mula-mula
o 3.3 Masa kegelapan
o 3.4 Perpecahan
 4 Sejarah agama Kristen di Indonesia
o 4.1 Sebelum kolonialisme Belanda
o 4.2 Saat kolonialisme Belanda
o 4.3 Setelah kolonialisme Belanda
 5 Cabang-cabang utama
 6 Catatan dan referensi
 7 Lihat pula
 8 Pranala luar

Gambaran umum agama Kristen


Dasar-dasar Iman

Crucifixion, menggambarkan kematian Yesus di kayu salib, lukisan dari D. Velázquez, pada
abad ke 17.

Agama Kristen termasuk salah satu dari agama Abrahamik yang berdasarkan hidup, ajaran,
kematian dengan penyaliban, kebangkitan, dan kenaikan Yesus dari Nazaret ke surga,
sebagaimana dijelaskan dalam Perjanjian Baru, umat Kristen meyakini bahwa Yesus adalah
Mesias yang dinubuatkan dalam dari Perjanjian Lama (atau Kitab suci Yahudi). Kekristenan
adalah monoteisme, yang percaya akan tiga pribadi (secara teknis dalam bahasa Yunani
hypostasis) Tuhan atau Tritunggal. Tritunggal dipertegas pertama kali pada Konsili Nicea
Pertama (325) yang dihimpun oleh Kaisar Romawi Konstantin I.
Pemeluk agama Kristen mengimani bahwa Yesus Kristus adalah Tuhan dan Juru Selamat,
dan memegang ajaran yang disampaikan Yesus Kristus. Dalam kepercayaan Kristen, Yesus
Kristus adalah pendiri jemaat (gereja) dan kepemimpinan gereja yang abadi (Injil Matius 16:
18-19)

Umat Kristen juga percaya bahwa Yesus Kristus akan datang untuk kedua kalinya sebagai
Raja dan Hakim akan dunia ini. Sebagaimana agama Yahudi, mereka menjunjung ajaran
moral yang tertulis dalam Sepuluh Perintah Tuhan.

Kata Kristen sendiri memiliki arti "pengikut Kristus atau "pengikut Yesus". Murid-murid
Yesus Kristus untuk pertama kalinya disebut Kristen ketika mereka berkumpul di Antiokia
(Kisah Para Rasul 11: 26b).

Pergerakan

Sepeninggal Yesus, kepemimpinan orang Kristen diteruskan berdasarkan penunjukan Petrus


oleh Yesus. Setelah Petrus meninggal kepemimpinan dilanjutkan oleh para uskup yang
dipimpin oleh uskup Roma. Pengakuan iman mereka menyebutkan kepercayaan akan Allah
Tritunggal yang Mahakudus, yakni Bapa, Anak (Yesus Kristus), Roh kudus, Gereja yang
satu, kudus, katolik, apostolik; pengampunan dosa, kebangkitan badan, kehidupan kekal.

Setelah itu, Gereja Kristen mengalami dua kali perpecahan yang besar: yang pertama terjadi
pada tahun 1054 antara Gereja Barat yang berpusat di Roma (Gereja Katolik Roma) dengan
Gereja Timur (Gereja Ortodoks Timur) yang berpusat di Konstantinopel (sekarang Turki).
Yang kedua terjadi antara Gereja Katolik dengan Gereja Protestan pada tahun 1517 ketika
Martin Luther memprotes ajaran Gereja yang dianggapnya telah menyimpang dari kebenaran.

Banyak denominasi Gereja kini menyadari bahwa perpecahan itu justru menyimpang dari
pesan Yesus yang mendoakan kesatuan di antara para pengikutnya.


"Dan bukan untuk mereka ini saja Aku berdoa, tetapi juga untuk orang-
orang, yang percaya kepada-Ku oleh pemberitaan mereka; supaya mereka
semua menjadi satu, sama seperti Engkau, ya Bapa, di dalam Aku dan Aku di
dalam Engkau, agar mereka juga di dalam Kita, supaya dunia percaya,
bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku." ”
— Injil Yohanes 17:20-21

Doa ini kemudian menjadi dasar dari gerakan ekumenisme yang dimulai pada awal abad ke-
20.

Ibadah

Contoh benda-benda yang digunakan umat Kristen dan Katolik untuk beribadah—Alkitab,
sebuah Salib, and sebuah Rosario.
Liturgi

Justin Martyr menggambarkan liturgi [1] (tata cara urutan ibadah) Kristen di First Apology (c.
150) kepada Penguasa Antoninus Pius pada abad ke-2, dan penggambarannya masih relevan
untuk menggambarkan struktur dasar dari liturgi ibadah Kristen. Justin menggambarkan,
orang Kristen berkumpul untuk ibadah bersama pada hari Minggu, yaitu hari Yesus bangkit
dari kubur. Pembacaan Firman Tuhan diambil dari Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru, tapi
terutama dari Injil. Pada akhir dari liturgi ibadah, diadakan Perjamuan Kudus, untuk
memperingati pengorbanan Yesus. [1]

Namun gereja pada saat ini juga ada yang mengadakan ibadah selain hari Minggu. Gereja
Advent Hari Ketujuh berkumpul pada hari Sabtu. Gereja Pentakosta atau Karismatik
mengikuti "tuntunan Roh Kudus" dan tidak memiliki liturgi yang tertulis, walaupun ada tata
cara urutan umum kebiasaan ibadah yang biasanya dari minggu ke minggu mirip. Gereja
Evangelical menggabungkan Pop dan Rock ke dalam ibadahnya, sementara beberapa Gereja
yang lain melarang sama sekali penggunaan alat musik dalam ibadah, seperti Gereja
Ortodoks.

Ibadah dapat divariasikan untuk acara-acara khusus, seperti baptisan, pernikahan, atau hari
raya Kristen seperti Natal dan Paskah. Ada pula ibadah untuk anak-anak, yang biasanya
disebut Sekolah Minggu atau Ibadah Anak.

Sakramen Ekaristi

Sakramen

Sakramen adalah ritus Agama Kristen yang menjadi perantara (menyalurkan) rahmat ilahi.
Kata 'sakramen' berasal dari Bahasa Latin sacramentum yang secara harfiah berarti
"menjadikan suci". Salah satu contoh penggunaan kata sacramentum adalah sebagai sebutan
untuk sumpah bakti yang diikrarkan para prajurit Romawi; istilah ini kemudian digunakan
oleh Gereja dalam pengertian harfiahnya dan bukan dalam pengertian sumpah tadi. [2]

Kalender Liturgis

Komunitas Katolik Roma, Anglikan, dan Kristen Protestan mengatur ibadah dalam jadwal
kalender liturgis. Hal ini termasuk hari-hari suci, misalnya Hari Perenungan yang
memperingati sebuah kejadian di dalam hidup Yesus Kristus, hari-hari puasa, atau perayaan-
perayaan biasa seperti hari memperingati orang-orang kudus. Komunitas Kristen yang tidak
mengikuti tradisi kalender liturgis biasanya masih tetap merayakan perayaan-perayaan
tertentu, seperti Natal, Paskah, dan Kenaikan Yesus ke Surga. Beberapa Gereja sama sekali
tidak memakai kalender liturgis. [3]

Simbol

Salib, yang saat ini adalah simbol Kekristenan yang paling mudah dikenali di seluruh dunia,
telah digunakan sebagai simbol Kristen pada zaman sangat awal. [4] Lambang ikan juga
nampaknya berada di urutan teratas lambang favorit setelah salib. Lambang ikan dipakai oleh
karena kemiripan 5 huruf konsonan yang membentuk kata ikan (Ichthys), yang mana dapat
dipakai sebagai singkatan untuk menggambarkan Yesus: Iesous Christos Theou Yios Soter,
artinya Yesus Kristus, Anak Allah, Penyelamat. [5]

Orang Kristen awal mula suka untuk menghiasi makam-makam mereka dengan ukir-ukiran
dan gambar mengenai Yesus, orang-orang kudus, kejadian dari Alkitab, dan perlambang-
perlambang yang lain. Orang-orang Kristen awal tidak memiliki pemikiran negatif menganai
gambar, ukiran, maupun patung. [6] Simbol-simbol yang lain meliputi burung merpati (simbol
Roh Kudus), anak domba (simbol pengorbanan Yesus), pohon anggur beserta ranting-
rantingnya (simbol bahwa orang Kristen harus memiliki hubungan secara pribadi dengan
Yesus) dan banyak yang lain. Semua ini diambil dari ayat-ayat Alkitab Perjanjian Baru. [7]

Lukisan The Baptism of Christ oleh Francesco Albani.

Baptisan

Baptisan merupakan sebuah ritual dan sakramen menggunakan air, yang menandakan
seseorang berkomitmen menjadi seorang Kristen dan tergabung menjadi anggota Gereja. Ada
gereja yang memperbolehkan baptisan dengan air yang dipercikkan (misalnya Gereja Kristen
Protestan, Gereja Katolik dan Ortodoks), ada gereja yang mengharuskan baptisan dilakukan
dengan diselamkan ke dalam air seperti Yesus (misalnya Gereja Pantekosta dan Karismatik).

Doa

Pengajaran Yesus tentang doa pada Khotbah di Bukit menggambarkan bahwa doa secara
Kristiani hanya memakai sedikit faktor eksternal, atau tidak ada sama sekali, seperti misalnya
harus menggambar simbol-simbol tertentu atau harus menyembelih hewan-hewan tertentu
terlebih dahulu sebelum berdoa. Dalam doa secara Kristiani, semua perilaku-perilaku yang
menekankan kepada "teknik-teknik berdoa" yang menggunakan faktor eksternal seperti yang
tadi disebutkan biasanya dituduh sebagai "pagan" (paganisme, penyembahan berhala).
Karena itu, dalam doa secara Kristiani, yang ditekankan adalah cukup hanya perlu percaya
kepada kebaikan Tuhan ketika berdoa. [8] Di seluruh Perjanjian Baru, penekanan terhadap
kebebasan untuk datang kepada Tuhan ini pun ditekankan. [9] Keyakinan ini harus dilihat dari
sudut pandang kepercayaan Kristen terhadap hubungan yang unik antara orang percaya
dengan Yesus, lewat Roh Kudus. [10]

Dalam tradisi lanjutan, beberapa gerakan sebelum berdoa dianjurkan, seperti misalnya
membuat tanda salib, berlutut, atau membungkuk. Kebiasaan melipat tangan, menyatukan
kedua tangan di depan dada, atau mengangkat tangan pun terkadang sering dilakukan untuk
meningkatkan konsentrasi ketika berdoa dan mengekspresikan isi doa.
Sejarah agama Kristen
Lahirnya Agama Kristen

Adoration of the Shepherds, lukisan oleh Guido Reni, pada abad ke 17.

Agama Kristen bermula dari pengajaran Yesus Kristus sebagai tokoh utama agama ini. Yesus
lahir di kota Betlehem yang terletak di Palestina sekitar tahun 4-8 SM, pada masa kekuasaan
raja Herodes. Yesus lahir dari rahim seorang wanita perawan, Maria, yang dikandung oleh
Roh Kudus. Sejak usia tiga puluh tahun, selama tiga tahun Yesus berkhotbah dan berbuat
mukjizat pada banyak orang, bersama keduabelas rasulnya. Yesus yang semakin populer
dibenci oleh orang-orang Farisi, yang kemudian berkomplot untuk menyalibkan Yesus.
Yesus wafat di salib pada usia 33 tahun dan bangkit dari kubur pada hari yang ketiga setelah
kematiannya. Setelah kebangkitannya, Yesus masih tinggal di dunia sekitar empat puluh hari
lamanya, sebelum kemudian naik ke surga.

Gereja mula-mula

Setelah naiknya Yesus Kristus ke surga, rasul-rasul mulai menyebarkan ajaran Yesus ke
mana-mana, dan sebagai hasilnya, jemaat pertama Kristen, sejumlah sekitar tiga ribu orang,
dibaptis. Namun, pada masa-masa awal berdirinya, agama Kristen cenderung dianggap
sebagai ancaman hingga terus-menerus dikejar dan dianiaya oleh pemerintah Romawi saat
itu. Banyak bapa Gereja yang menjadi korban kekezaman kekaisaran Romawi dengan
menjadi martir, yaitu rela disiksa maupun dihukum mati demi mempertahankan imannya,
salah satu contohnya adalah Ignatius dari Antiokia yang dihukum mati dengan dijadikan
makanan singa.

Saat itu, kepercayaan yang berkembang di Romawi adalah paganisme, di mana terdapat
konsep ‘balas jasa langsung’. Namun dengan gencarnya para rasul menyebarkan ajaran
Kristen, perlahan agama ini mulai berkembang jumlahnya, sehingga pemerintah Romawi
semakin terancam oleh keberadaan agama Kristen. Romawi pun berusaha menekan, dan
bahkan melarang agama Kristen, karena umat Kristen saat itu tidak mau menyembah Kaisar,
dan hal ini menyulitkan kekuasaan Romawi. Selain itu, paganisme dan ramalan-ramalan yang
sejak zaman Republik sudah dipakai sebagai alat-alat propaganda dan pembenaran segala
tingkah laku penguasa atau alasan kegagalan penguasa, sudah tidak efektif lagi dengan
keberadaan agama Kristen. Maka, pada masa-masa ini, banyak umat Kristen yang dibunuh
sebagai usaha pemerintah Romawi untuk menumpas agama Kristen. Penyebar utama agama
Kristen pada masa itu adalah Rasul Paulus, yang paling gencar menyebarkan ajaran Kristen
ke berbagai pelosok dunia.

Masa kegelapan
Pada masa inilah, datang masa-masa kegelapan (192-284), mulai dari Kaisar Commodus
hingga Kaisar Diocletian. Pada masa inilah orang-orang masa itu kehilangan kepercayaan
terhadap konsep balas jasa langsung yang dianut di Paganisme, sehingga agama Kristen pun
semakin diminati. Hingga akhirnya pada tahun 313, Kaisar Konstantinus melegalkan agama
Kristen dan bahkan minta untuk dipermandikan, dan 80 tahun setelahnya, Kaisar Theodosius
melarang segala bentuk paganisme dan menetapkan agama Kristen sebagai agama negara.

Sebagai agama resmi negara Kekristenan menyebar dengan sangat cepat. Namun Gereja juga
mulai terpecah-pecah dengan munculnya berbagai aliran (bidaah). Salah satu upaya untuk
menekan bidaah adalah dengan diadakannya Konsili Nicea yang pertama pada tahun 325 M.
Konsili Nicea mencetuskan pengakuan iman umat Kristen keseluruhan pertama kali, sebagai
tanda persatuan Kristen universal yang dibedakan dari umat-umat Kristen yang bidaah. Salah
satu contohnya adalah bidaah Arianisme, yang merupakan salah satu krisis bidaah terbesar
saat itu yang menjadi alasan utama diadakannya Konsili Nicea yang pertama.

Ketika Kerajaan Romawi runtuh dan tercerai-berai, Gereja Kristen tetap bertahan. Pada abad
ke-11 terjadilah Perang Salib, di mana kekezaman prajurit perang salib menjadi sejarah
kelam Kristen yang hingga kini masih banyak disesali. Perang Salib adalah perang agama
antara Kristen dan Islam. Dicetuskan pertama kali oleh Paus Urbanus II, Perang Salib I
bertujuan merebut kembali kota suci Yerusalem dari kekuasaan Islam, yang merupakan
tempat penting umat Kristen sebagai tujuan ziarah saat itu.

Sementara itu, bagian timur dari Kerajaan Romawi, bertahan sebagai Gereja yang disebut
Yunani atau Ortodoks, yang mewartakan kabar gembira di Rusia dan memisahkan diri dari
belahan barat yang berada di bawah pimpinan Gereja Roma. Pemisahan ini terjadi pada tahun
1054.

Sementara itu, pada tahun 1460 penemuan percetakan oleh Gutenberg membuat Kitab Suci
terjangkau bagi semua orang. Sebelumnya, Kitab Suci dibatasi oleh Gereja kepada umat
dengan tujuan untuk menekan bidaah yang merupakan salah satu krisis besar dalam tubuh
Gereja saat itu. Kitab Suci hanya dibacakan di Gereja dan menjadi sumber kotbah.

Saat itu, banyak pihak-pihak tidak bertanggungjawab memanfaatkan kedudukan di dalam


Gereja Barat (Katolik) sebagai sumber kekuasaan, sehingga secara tidak langsung mencoreng
nama baik Gereja. Pejabat-pejabat tinggi di dalam Gereja semakin terpengaruh untuk
mementingkan kepentingan duniawi sehingga semakin menyeleweng dari ajaran dasar Gereja
Katolik. Banyak oknum yang menduduki posisi penting di dalam Gereja menggunakan
kekuasaannya secara semena-mena sehingga merugikan banyak umat saat itu. Hal ini
membuat banyak umat Kristen kecewa dan memprotes serta menuntut pembaharuan. Banyak
umat yang berpikir bahwa salah satu cara mendatangkan pembaharuan di dalam Gereja ialah
dengan memberikan Kitab Suci kepada semua orang.

Perpecahan

Pembukaan dari 95 dalil Luther.


Puncak dari penyalahgunaan ajaran Gereja diawali dengan jual beli surat indulgensia. Praktik
ini sendiri sesungguhnya bertentangan dengan ajaran iman Gereja Katolik. Martin Luther,
seorang rahib, memutuskan untuk melakukan pembaharuan dengan melakukan
pemberontakan terhadap Gereja Katolik dengan memakukan 95 dalil Luther di pintu Gereja
Kastil di Wittenberg, Jerman, 31 Oktober 1517, dan membangun gereja tandingan baru.
Sedangkan Ignatius Loyola, pendiri ordo Jesuit dalam Gereja Katolik, berusaha melakukan
pembaharuan dari dalam, salah satunya adalah dengan memberikan pendidikan teologi
Kristen yang ketat kepada para klerus, terutama dalam kepatuhan penuh pada otoritas dan
ajaran Gereja, agar praktek korup dalam Gereja berkurang dan tidak menjadi-jadi. Konsili
Trente merupakan konsili yang diadakan sebagai reaksi dari reformasi Martin Luther, di
mana reformasi Martin Luther dianggap oleh Gereja Katolik sebagai tindakan yang
memperparah kondisi kekristenan. Dalam Konsili Trente-lah ajaran iman Gereja Katolik
dipertegas (termasuk kanonisasi terakhir Alkitab Katolik) demi menekan dan mengurangi
berbagai macam penyalahgunaan yang sewenang-wenang dalam tubuh Gereja.

Ketika Martin Luther menerjemahkan Kitab Suci menjadi bahasa Jerman, pengikut-
pengikutnya mulai memiliki pandangan yang berbeda-beda akan Kitab Suci tersebut, lalu
terjadilah pertentangan penafsiran antara umat satu dengan yang lain, salah satu kasusnya
adalah pertentangan antara denominasi protestan reformed-nya Zwingli dan denominasi
anabaptis, reformed-nya Calvinis dengan Arminian, dan masih banyak lagi. Inilah yang
membuat agama Kristen Protestan sekarang banyak terbagi-bagi lagi menjadi denominasi-
denominasi lagi.

Sejarah agama Kristen di Indonesia


Perkembangan Agama Kristen di Indonesia dapat dibagi menjadi 3 zona waktu.

1. Sebelum kolonialisme Belanda


2. Saat kolonialisme Belanda
3. Setelah kolonialisme Belanda

Sebelum kolonialisme Belanda

Agama Katolik untuk pertama kalinya masuk ke Indonesia pada bagian pertama abad ke-7 di
Sumatera Utara. Kota Barus yang dahulu disebut sebagai negeri Bancluur/Fansur dan saat ini
terletak di dalam Keuskupan Sibolga di Sumatera Utara adalah tempat kediaman umat
Katolik tertua di Indonesia.

Saat kolonialisme Belanda

Katedral di Jakarta.

Kristen Katolik tiba di Indonesia saat kedatangan bangsa Portugis, yang kemudian diikuti
bangsa Spanyol yang berdagang rempah-rempah, Katolik Roma pertama tiba pada tahun
1534, di kepulauan Maluku melalui orang Portugis yang dikirim untuk eksplorasi. Fransiskus
Xaverius, misionaris Katolik Roma dan pendiri Ordo Yesuit bekerja di kepulauan Maluku
pada tahun 1546 sampai tahun 1547. [11] Namun ketika Belanda mengalahkan Portugis tahun
1605, Belanda mengusir misionari-misionari Katolik dan memperkenalkan Kristen Protestan
(dari aliran Calvinist Dutch Reformed Church), sehingga terpengaruh pada ajaran Calvinisme
dan Lutheran. [12]

Perkembangan Kekristenan di Indonesia pada zaman itu cukup lambat. Hal ini dikarenakan
ajaran Calvinist merupakan aliran agama Kristen yang memerlukan pendalaman Alkitab yang
mendalam, sementara edisi Alkitab saat itu belum ada yang berbahasa Indonesia (bahasa
Belanda). Lagipula, VOC sebagai kendaraan Belanda untuk masuk dan menguasai Indonesia
saat itu adalah sebuah perusahaan sekuler dan bukan perusahaan yang cukup religius,
sehingga tidak mendukung penyebaran agama yang dilakukan oleh misionaris Belanda
sendiri. Setelah pengaruh VOC mulai tenggelam pada tahun 1799, pemerintah Belanda mulai
memperbolehkan penyebaran agama dengan lebih leluasa. Orang Kristen aliran Lutheran dari
Jerman yang lebih toleran dan tidak memaksa pemeluknya untuk mempelajari agama Kristen
dengan sedemikian dalam, mulai memanfaatkan perijinan tersebut untuk mulai menyebarkan
agama di antara orang Batak di Sumatera pada tahun 1861, dan misionari Kristen Belanda
dari aliran Rhenish juga menyebarkan agama di Kalimantan Tengah dan Sulawesi Tengah.
[12]

Setelah kolonialisme Belanda

Pada abad ke 20 setelah Belanda pergi dari Indonesia, agama Kristen dan Katolik mulai
berkembang pesat. Hal ini dimulai oleh sebuah keadaan pada tahun 1965, ketika terjadi
peralihan kekuasaan Presiden Soekarno kepada Presiden Soeharto. Saat itu, Komunisme (dan
Atheisme) merupakan hal yang dilarang oleh pemerintah. Semua orang-orang yang tidak
beragama, langsung dicap Atheis, dan dengan demikian sangat mudah untuk dituduh sebagai
pengikut Komunis. Saat itu, gereja dari berbagai aliran mengalami pertumbuhan jemaat yang
pesat, terutama dari orang-orang (sebagian besar beretnis Tionghoa yang berasal dari Cina,
yang merupakan negara Komunis) yang merasa tidak nyaman dengan kebijakan pemerintah
mengenai Komunisme dan Atheisme pada saat itu. [12]

Pada akhir abad ke 20 sampai awal abad 21, banyak misionaris dari Amerika yang
menyebarkan aliran Evangelican dan Pentecostal. Aliran yang sering disebut "Karismatik" ini
merupakan aliran yang dianggap "modern" karena menggabungkan antara Kristen tradisional,
dengan pola pikir modern pada zaman ini. [13]

Cabang-cabang utama
Sebuah skema taksonomi denominasional Kristen.

Agama Kristen termasuk banyak tradisi agama yang bervariasi berdasarkan budaya, dan juga
kepercayaan dan aliran yang jumlahnya ribuan. Selama dua milenium, Kekristenan telah
berkembang menjadi tiga cabang utama:

 Katolik (denominasi tunggal Kristen terbesar, termasuk Gereja Katolik ritus Timur,
dengan satu koma dua milyar penganut total, lebih dari setengah dari jumlah total
penganut agama Kristiani)
 Protestanisme (terdiri dari berbagai macam denominasi dan pemikir dengan berbagai
macam penafsiran kitab suci, termasuk Lutheranisme, Anglikanisme, Calvinisme,
Pentakostalisme, Methodis, Gereja Baptis, Karismatik, Presbyterian, Anabaptis, dsb.)
 Ortodoks Timur (denominasi tunggal Kristen terbesar kedua, dan merupakan
denominasi Kristen terbesar di Eropa timur)

Selain itu ada pula berbagai gerakan baru seperti Bala Keselamatan, Gereja Masehi Advent
Hari Ketujuh, Mormon, Saksi-Saksi Yehuwa, serta berbagai aliran yang muncul pada akhir
abad ke-19 maupun abad ke-20, dll.

Catatan dan referensi


1. ^ a b "First Apology dari Justin Martyr". earlychristianwritings.com. Retrieved 2011-
03-02.
2. ^ Strong, Systematic Theology, Philadelphia, PA: Judson Press, 1954 hal 930
3. ^ Hickman. Handbook of the Christian Year.
4. ^ "ANF04. Fathers of the Third Century: Tertullian, Part Fourth; Minucius Felix;
Commodian; Origen, Parts First and Second | Christian Classics Ethereal Library".
Ccel.org. 2005-06-01. Retrieved 2009-05-05.
5. ^ "Catholic Encyclopedia, Symbolism of the Fish". newadvent.org. Retrieved 2011-
03-02.
6. ^ "Catholic Encyclopedia, Veneration of Images". newadvent.org. Retrieved 2011-
03-02.
7. ^ Dilasser. The Symbols of the Church.
8. ^ Mat. 6:5-15
9. ^ Filipi 4:6
10. ^ Alexander, T. D., & Rosner, B. S, ed. (2001). "Prayer". New Dictionary of Biblical
Theology. Downers Grove, IL: Intervarsity Press.
11. ^ "Francis Xavier and Asia: The Road to Cultural Inventiveness".
jmcommunications.com. Retrieved 2011-03-02.
12. ^ a b c "U.S. Library of Congress' Country Studies of Indonesia". cuntrystudies.us.
Retrieved 2011-03-02.
13. ^ "A History of Christianity in Indonesia". icrs.ugm.ac.id. Retrieved 2011-03-02.

Lihat pula
 Gereja
 Sejarah gereja
 Katolik
 Protestan
 Tuhan
 Daftar istilah agama Kristen
 Garis waktu Kekristenan

Pranala luar
 (Inggris) "Christianity". Encyclopædia Britannica Online.
 (Inggris) "BBC—Religion & Ethics—Christianity". British Broadcasting
Corporation. Retrieved 2008-01-03. A number of introductory articles on
Christianity.
 (Inggris) "CBC Montreal—Religion—Christianity". Canadian Broadcasting
Corporation. Retrieved 2008-01-03. An overview of Christianity.
 (Inggris) "Netzarim". - Click at 'History Museum' in the left menu. Retrieved 2008-
10-21. The origin of Christianity
 (Inggris) Adena, L. The 'Jesus Cult' and the Roman State in the Third Century, Clio
History Journal, 2008.

Bagian dari seri Kekristenan

Kronologi: Silsilah • Pembaptisan • Pelayanan • Mukjizat •


Yesus Perumpamaan • Perjamuan Terakhir • Penangkapan •
Kristus Pengadilan • Penyaliban • Kematian • Penguburan •
Kebangkitan • Kenaikan • Kedatangan kedua • Penghakiman

Gereja dan sejarahnya · Kerajaan Allah · Perjanjian Baru ·


Landasan
Paulus · Petrus · Keduabelas Rasul

Kitab-kitab · Kanon · Perjanjian Lama · Perjanjian Baru · Injil ·


Alkitab
Apokrif

Apologetika · Baptisan · Kristologi · Allah · Allah Bapa · Allah


Teologi Putra · Allah Roh Kudus · Sejarah Teologi Kristen · Maria ·
Keselamatan · Trinitas

Bapa Gereja · Kekristenan awal · Kekristenan Nicaea ·


Sejarah Konstantin · Konsili (Sinode) Ekumenis · Pengakuan
dan Percaya/Iman (Kredo) ·
tradisi Misi · Skisma Timur-Barat · Perang Salib · Reformasi
Protestan · Protestantisme
Gereja Barat: Advent · Anabaptisme · Anglikan · Baptis ·
Calvinisme · Injili · Gerakan Kekudusan · Katolik Independen ·
Gereja Katolik Roma · Katolik Tua · Gereja Lutheran · Gereja
Denominasi Metodis · Gereja Pentakosta · Quaker
dan Gereja Timur: Ortodoks Timur · Katolik Timur · Ortodoks
Gerakan Oriental (Miafisit) · Timur Asiria
Nontrinitarianisme: Kristadelfian · Iglesia ni Cristo · Saksi
Yehuwa · Gereja Mormon · Oneness Pentecostalism ·
Unitarianisme

Seni · Kritik · Ekumenisme · Tahun Liturgi · Liturgi · Musik ·


Topik
Agama lainnya · Doa · Khotbah · Simbolisme

Katolik
Kekristenan

Yesus Kristus

Kelahiran · Kematian · Kebangkitan ·


Natal · Jumat Agung · Paskah

Dasar

Gereja · Injil · Kerajaan ·


Rasul: Paulus · Petrus

Alkitab

Perjanjian Baru · Perjanjian Lama · Kanon · Deuterokanonika

Teologi

Allah Bapa · Allah Putra · Allah Roh Kudus


Trinitas · Keselamatan · Baptisan · Maria ·

Ajaran

Sepuluh Perintah Allah · Hukum Kasih · Amanat Agung ·


Kotbah di Bukit: Ucapan Berbahagia · Doa Bapa Kami

Sejarah Kekristenan
Gereja mula-mula · Konsili ·
Pengakuan iman · Misi · Skisma Timur-Barat ·
Perang Salib · Reformasi · Kontra Reformasi

Denominasi Kristen
Katolik
Gereja Katolik
Protestan
Lutheran · Calvinis · Anglikan · Anabaptis · Baptis · Methodis · Adventis · Injili ·
Pentakostal
Ortodoks
Ortodoks Timur · Ortodoks Oriental (Miaphysite) · Asiria

Kata Katolik berasal dari kata sifat bahasa Yunani, καθολικός (katholikos), artinya
"universal".[1] Dalam konteks eklesiologi Kristen, kata Katolik memiliki sejarah yang kaya
sekaligus beberapa makna. Bagi sebagian pihak, istilah "Gereja Katolik" bermakna Gereja
yang berada dalam persekutuan penuh dengan Uskup Roma, terdiri atas Ritus Latin dan 22
Gereja Katolik Timur; makna inilah yang umum dipahami di banyak negara. Bagi umat
Protestan, "Gereja Katolik" atau yang sering diterjemahkan menjadi "Gereja Am"
bermakna segenap orang yang percaya kepada Yesus Kristus di seluruh dunia dan sepanjang
masa, tanpa memandang "denominasi". Umat Gereja Ortodoks Timur, Gereja Anglikan,
Gereja Lutheran dan beberapa Gereja Metodis percaya bahwa Gereja-Gereja mereka adalah
katolik, dalam arti merupakan kesinambungan dari Gereja universal mula-mula yang
didirikan oleh para rasul. Baik Gereja Katolik Roma maupun Gereja Ortodoks percaya
bahwa Gerejanya masing-masing adalah satu-satunya Gereja yang asli dan universal. Dalam
"Kekristenan Katolik" (Termasuk Komuni Anglikan), para uskup dipandang sebagai pejabat
tertinggi dalam agama Kristen, sebagai gembala-gembala keesaan dalam persekutuan dengan
segenap Gereja dan dalam persekutuan satu sama lain.[2] Katolik dianggap sebagai salah satu
dari Empat Ciri Gereja. Ketiga ciri lainnya adalah Satu, Kudus, dan Apostolik,[3] sesuai
Kredo Nicea tahun 381: "Aku percaya akan Gereja yang satu, kudus, katolik, dan apostolik."

Daftar isi
 1 Riwayat penggunaan kata "katolik" dalam Gereja
o 1.1 Ignatius dari Antiokhia
o 1.2 St. Kiril dari Yerusalem
o 1.3 Theodosius I
o 1.4 Augustinus dari Hippo
 2 Sejarah singkat gereja Katolik Roma
 3 Gereja Katolik Roma
 4 Sakramen
 5 Katolik di Indonesia
 6 Sumber-sumber
 7 Lihat pula
 8 Pranala luar
Riwayat penggunaan kata "katolik" dalam Gereja
Ignatius dari Antiokhia

Sepucuk surat yang ditulis oleh Ignatius kepada umat Kristiani di Smyrna[4] sekitar tahun
106 adalah bukti tertua yang masih ada mengenai penggunaan istilah Gereja Katolik (Surat
kepada jemaat di Smyrna, 8). Gereja Katolik digunakan Ignatius untuk menyebut Gereja
universal dalam persekutuan dengan Uskup Roma (Sri Paus). Kaum bidaah tertentu pada
masa itu, yang menyangkal bahwa Yesus adalah insan jasmaniah yang benar-benar
menderita sengsara dan wafat, dan justru berkata bahwa "dia hanya tampak seolah-olah
menderita sengsara" (Surat kepada jemaat di Smyrna, 2), bukanlah umat Kristiani sejati
dalam pandangan Ignatius.[5] Istilah Gereja Katolik juga digunakan dalam Kemartiran
Polikarpus pada 155, dan dalam Canon Muratorianus, sekitar 177.

St. Kiril dari Yerusalem

St. Kyril dari Yerusalem (sekitar 315-386) mengimbau orang-orang yang sedang menerima
bimbingan iman Kristiani darinya demikian: "Jika kalian berada di dalam kota-kota, jangan
hanya bertanya di manakah Rumah Tuhan (karena sekte-sekte profan lainnya juga berusaha
menyebut tempat-tempat mereka sendiri Rumah-Rumah Tuhan), jangan juga hanya bertanya
di manakah Gereja, tetapi bertanyalah di manakah Gereja Katolik. Karena inilah nama
khusus dari Gereja yang Kudus ini, bunda kita semua, yang adalah mempelai dari Tuhan kita
Yesus Kristus, Putera Tunggal Allah" (Materi-materi Katekisasi, XVIII, 26).[6]

Theodosius I

Istilah Kristen Katolik termuat dalam undang-undang kekaisaran Romawi tatkala Theodosius
I, Kaisar Romawi dari 379 sampai 395, mengkhususkan nama tersebut bagi para penganut
"agama yang diajarkan kepada orang-orang Romawi oleh Rasul Petrus yang suci, karena
agama itu telah terpelihara berkat tradisi yang kuat dan yang kini dianut oleh Pontif (Paus)
Damasus dan oleh Petrus, Uskup Aleksandria ...sedangkan bagi orang-orang lain, karena
menurut penilaian kami mereka adalah orang-orang gila yang bodoh, kami nyatakan bahwa
mereka harus ditandai dengan sebutan nista sebagai kaum bidaah, dan tidak boleh menyebut
tempat-tempat pertemuan mereka sebagai gereja-gereja." Undang-undang 27 Februari 380
ini termaktub dalam kitab 16 dari Codex Theodosianus.[7] Undang-undang ini mengukuhkan
Kristianitas Katolik sebagai agama resmi Kekaisaran Romawi.

Augustinus dari Hippo

Penggunaan istilah Katolik untuk membedakan Gereja "sejati" dari kelompok-kelompok


bidaah juga dilakukan oleh Augustinus yang menulis demikian:

"Dalam Gereja Katolik, ada banyak hal lain yang layak membuat saya tetap berada dalam
rahimnya. Kesepahaman orang-orang dan bangsa-bangsa membuat saya bertahan dalam
Gereja; begitu pula otoritasnya, dikukuhkan oleh mukjizat-mukjizat, disuburkan oleh
pengharapan, diperbesar oleh kasih, dan diperkokoh oleh usia. Suksesi para imam membuat
saya bertahan, mulai dari tahta Rasul Petrus sendiri, yang kepadanya Tuhan, sesudah
kebangkitanNya, memberi tugas untuk menggembalakan domba-dombaNya (Jn 21:15-19),
turun sampai para uskup yang ada sekarang.
"Dan begitulah, akhirnya, dengan nama Katolik, yang, bukan tanpa alasan, di tengah-tengah
begitu banyak bidaah, telah dipertahankan Gereja; sehingga, sekalipun semua kaum bidaah
ingin disebut umat Katolik, namun bilamana ada orang asing yang bertanya di manakah
Gereja katolik berhimpun, tidak satupun bidaah yang sanggup menunjuk kapel atau
rumahnya sendiri.
"Sebanyak itulah jumlah dan makna ikatan-ikatan mulia yang dimiliki nama Kristiani itu
yang menahan seorang beriman agar tetap dalam Gereja Katolik, sebagaimana yang
seharusnya ... Dengan kamu, di mana tak ada satu pun hal-hal ini untuk memikat atau
menahan saya... Tak seorangpun dapat melepaskan saya dari iman yang mengikat pikiran
saya dengan ikatan-ikatan yang begitu banyak dan begitu kuat pada agama Kristiani... Di
pihak saya, saya tidak percaya akan injil kecuali digerakkan oleh otoritas Gereja Katolik."
— St. Augustinus (354–430): Melawan Epistola kaum Manikeus yang disebut Fundamental,
bab 4: Bukti-bukti iman Katolik.[8]

Sejarah singkat gereja Katolik Roma


Awalnya, jemaat Kristen berada di bawah kepemimpinan besar lima daerah, yaitu
Yerusalem, Antiokia, Aleksandria, Konstantinopel, dan Roma. Uskup Roma dikenal oleh 5
daerah sebagai "yang pertama", permasalahan dengan doktrin dan prosedur banyak
mengambil Roma sebagai masukan pendapat. Kursi Roma merupakan kursi dari suksesor
Santo Petrus yang mendapat julukan "Pangeran Para Rasul" sebagai tanda persatuan
Gereja[9].

Perpecahan-perpecahan besar dalam struktur Gereja sebagai lembaga tercatat sebagai


berikut:

 Perpecahan pertama pada gereja terjadi pada saat Konsili Efesus (431), yang
menyatakan status Perawan Maria sebagai Theotokos (Bunda Allah). Kebanyakan
yang menolak hasil keputusan ini adalah Kristen Persia, gereja yang sekarang dikenal
sebagai Gereja Asiria Timur.
 Perpecahan berikut terjadi setelah Konsili Khalsedon (451). Konsili ini menolak
Monofisit. Umat Kristen yang menolak ini dikenal sebagai Komuni Oriental
Ortodoks.
 Perpecahan besar pertama dalam Gereja Katolik terjadi pada abad 11. Masalah
perbedaan doktrin tentang rumusan Pengakuan Iman Nicea-Konstantinopel (lihat
filioque). Gereja Katolik pun terbagi menjadi dua, yaitu "Barat" dan "Timur".
Inggris, Perancis, Roma dan negara-negara Skandinavia termasuk Gereja "Barat"
(Gereja Katolik Roma). Sedangkan Yunani, Rusia, Suriah, Mesir termasuk dalam
Gereja "Timur" (Gereja Ortodoks Timur). Perpecahan ini dikenal sebagai Skisma
Timur-Barat.
 Perpecahan terbesar dalam Gereja Katolik Roma terjadi pada abad ke-16 dengan
adanya Reformasi Protestan yang melahirkan gereja-gereja Protestan.
 Perpecahan terakhir terjadi ketika Raja Henry VIII dari Inggris memisahkan seluruh
gereja-gereja di kerajaannya dari persekutuan dengan Paus karena permintaannya
untuk menikah kedua kalinya sementara istri pertamanya masih hidup ditolak.
Kelompok gereja inilah yang dikenal sebagai Gereja Anglikan Inggris.

Seluruh grup di atas kecuali Protestan masih menyebut persekutuan mereka sebagai Katolik.
Dewasa ini, semakin banyak Gereja-Gereja Timur yang kembali ke dalam persekutuan
penuh dengan Roma, namun dengan tetap mempertahankan tata cara beribadah mereka.
Kelompok ini dikenal dengan sebutan Gereja Katolik ritus Timur.

Gereja Katolik Roma


Secara umum, sebutan Gereja Katolik merujuk pada Gereja Katolik Roma. Kata Roma
diatributkan pada Gereja ini karena Gereja Katolik mengimani Paus yang berkedudukan di
kota Roma, Italia sebagai kepala gereja yang kelihatan, wakil Yesus Kristus di bumi, yang
merupakan kepala utama gereja yang tak kelihatan. Paus adalah penerus Petrus turun
temurun yang tidak terputuskan. Menurut tradisi gereja, Petrus menjadi uskup Roma dan
menjadi martir di sana. Gereja Katolik dengan penambahan kata Roma sendiri sebenarnya
tidak pernah menjadi nama resmi yang digunakan oleh Gereja Katolik.

Sakramen
Gereja Katolik mengajarkan bahwa Yesus Kristus menginstitusikan tujuh sakramen, tidak
lebih dan tidak kurang, baik menurut Kitab Suci [10] maupun Tradisi Suci dan sejarah
Gereja[11]. Adapun sakramen yang diakui oleh Gereja Katolik Roma sebagai berikut:

 Baptis
 Pengakuan dosa
 Ekaristi
 Penguatan/Krisma
 Imamat
 Pernikahan
 Pengurapan orang sakit

Dalam ajaran Katolik, sakramen adalah berkat penyelamatan khusus yang oleh Yesus
Kristus diwariskan kepada gereja. Santo Agustinus menyebut sakramen sebagai "tanda
kelihatan dari rahmat Allah yang tidak kelihatan"[12].

Katolik di Indonesia
Penyebaran agama Katolik sudah dimulai sejak kedatangan Portugis di Indonesia yang
dilakukan oleh beberapa misionaris pada abad ke-16 dan abad ke-17 di bagian timur seperti
di Maluku dan Flores. Agama katolik baru memasuki tanah Jawa pada masa pemerintahan
Herman Willem Daendels di Batavia awal abad-19 dengan didirikan gereja pertama di sana
pada tahun 1807 dan disertai dengan diakuinya oleh Vatikan. Pada 2005, sekitar 3,05%–
7.380.203 dari 241.973.879 penduduk Indonesia, beragama Katolik[13].

Protestanisme
Protestan adalah sebuah mazhab dalam agama Kristen. Mazhab atau denominasi ini muncul
setelah protes Martin Luther pada tahun 1517 dengan 95 dalil nya.

Kata Protestan sendiri diaplikasikan kepada umat Kristen yang menolak ajaran maupun
otoritas Gereja Katolik.

Pada kenyataannya, gerakan Reformasi (Pembaharuan) yang dilakukan oleh Martin Luther
bukanlah yang pertama kali terjadi di kalangan Gereja Katolik, sebab sebelumnya sudah ada
gerakan-gerakan serupa seperti yang terjadi di Perancis yang dipimpin oleh Peter Waldo (dan
kini para pengikutnya tergabung dalam Gereja Waldensis) pada pertengahan abad ke-12, dan
di Bohemia (kini termasuk Ceko) di bawah pimpinan Jan Hus atau Yohanes Hus (1369-
1415). Gereja Waldensis banyak terdapat di Italia dan negara-negara yang mempunyai
banyak imigran dari Italia, seperti Uruguay. Sementara para pengikut Yohanes Hus di
Bohemia kemudian bergabung dengan Gereja Calvinis.

Pada 2005, sekitar 5,9%–14.276.459 dari 241.973.879 penduduk Indonesia, beragama


Protestan1. Karena pengaruh para misionaris dari Belanda, kebanyakan gereja Protestan di
Indonesia sangat diwarnai oleh ajaran Calvin, dan sebagian lagi mempunyai corak Lutheran.

Protestanisme
Reformasi
Sejarah

Gerakan pra-Reformasi

Albigensis (Per.)
Hussit (Boh.)
Lollard (Ing.)
Waldensis (Per./Ita./Jer.)

Gereja-gereja Reformasi
Anabaptis
Anglikanisme (Inggris)
Calvinisme (Swiss)
Lutheranisme (Jer.)
Reform
Socinianisme (Pol.)
Zwinglianisme (Swi.)

Gerakan pasca-Reformasi
Amish (Ame.)
Baptis (Ing.)
Konggregasional
Mennonit (Bel./Swi./Ame./Kan.)
Metodisme (Ing.)
Pietisme
Presbyterianisme (Skot./Ame.)
Puritanisme (Ing.)
Universalisme

"Kebangunan Besar"
Injili
Pentakosta
Revivalisme

Restorasionisme
Gerakan Restorasi
Advent

Daftar isi
 1 Doktrin-doktrin
 2 Denominasi Gereja Protestan
 3 Catatan
 4 Lihat pula

Doktrin-doktrin
Meskipun doktrin dari denominasi-denominasi Protestan jauh dari seragam, ada beberapa
keyakinan yang tersebar pada Protestantisme yaitu doktrin sola gratia, sola fide, dan sola
scriptura.

 Sola gratia berpegang bahwa keselamatan merupakan anugerah dari Tuhan. Manusia
tidak dapat menyelamatkan dirinya sendiri.
 Sola fide berpegang bahwa keselamatan yang datang hanya melalui iman di dalam
Yesus sebagai Kristus, bukan melalui perbuatan baik.
 Sola scriptura mempertahankan bahwa Alkitab (bukan tradisi gereja atau interpretasi
gerejawi dari Alkitab) adalah sumber otoritas final untuk semua orang Kristen.

Gereja-gereja Protestan umumnya menolak doktrin Katolik dan Ortodoks mengenai


pewarisan apostolik dan pelayanan sakramental dari klerus. Kecuali yang ditemukan pada
banyak negara, seperti di bagian selatan Eropa, yang berada di bawah pengaruh non-Katolik
jauh sebelum Reformasi.

Pendeta Protestan dan pemimpin gereja memiliki peran dan otoritas yang sedikit berbeda di
dalam komunitas mereka dibandingkan dengan pastor dan uskup pada Katolik, Anglikan dan
Ortodoks.

Denominasi Gereja Protestan


Gereja Protestan di Indonesia terdiri dari beberapa denominasi yakni:

 Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI)


 Persekutuan Gereja dan Lembaga Injili Indonesia (PGLII)
 Persekutuan Gereja Pentakosta Indonesia (PGPI)
 Persekutuan Baptis Indonesia (PBI)
 Persekutuan Gereja-Gereja Mandiri Indonesia (PGMI)
 Bala Keselamatan (BK)
 Gereja Kalimantan Evangelis (GKE)
 Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh (GMAHK)
 Gereja Jemaat Kristen Indonesia
 Gereja Isa Almasih
 Gereja Kristen Rejang (GKR)
 Keluarga Allah
 Gereja Tiberias Indonesia (GTI)
 Gereja Kristen Jawi Wetan (GKJW)
 Gereja Pentakosta Indonesia (GPI)
 Huria Kristen Batak Protestan (HKBP)
 Gereja Kristen Jawa (GKJ)

Catatan 1
Sumber-sumber: International Religious Freedom Report 2004 (US State Department) [1],
Adherents.com [2], CIA Factbook [3] dan census.gov[4].
Pentakosta
Pentakosta, juga dieja Pantekosta, (dari bahasa Yunani: Tahun Liturgi
Πεντηκοστή [ἡμέρα], Pentēkostē [hēmera], "[hari] Gereja Ritus Barat
kelima-puluh") adalah hari raya Kristiani yang
 Adven
memperingati peristiwa dicurahkannya Roh Kudus
 Natal
kepada para rasul di Yerusalem, yang terjadi 50 hari  Epifani
setelah kebangkitan Yesus Kristus. Pada hari Pentakosta,  Masa Biasa
Roh Kudus dicurahkan sesuai dengan yang dijanjikan  Masa Pra-Paskah
Yesus sesudah kenaikannya ke surga. Menurut Alkitab, o Rabu Abu
murid-murid Yesus berhasil mempertobatkan tiga ribu  Pekan Suci
jiwa pada hari tersebut dan hal inilah yang disebut o Minggu Palma
dengan lahirnya gereja mula-mula (Sumber: kitab Kisah o Trihari Suci/
Para Rasul pasal ke-2). Sebelumnya Pentakosta adalah Masa Sengsara
hari raya besar orang yahudi yang kemudian diadopsi  Kamis Putih
oleh gereja barat dan gereja timur. [1]  Jumat Agung
 Sabtu Suci
o Paskah
 Asensi
 Pentakosta

Gereja Ritus Timur


 Eksaltasi Salib
 Puasa Natal
 Natal
 Teofani
 Puasa Besar
 Paskah

 Pentakosta
 Transfigurasi
 Tertidurnya Theotokos
 Perlindungan Bunda Allah

Daftar isi
 1 Tradisi Yahudi
 2 Janji Pengutusan Roh Kudus
 3 Hari Pentakosta (Kristen) Pertama
o 3.1 Peristiwa atas murid-murid
o 3.2 Pandangan orang Yahudi yang mendengar
o 3.3 Khotbah Petrus
o 3.4 Tanggapan pendengar
o 3.5 Gereja mula-mula
 4 Referensi
 5 Lihat pula
 6 Pranala luar
Tradisi Yahudi
Pada hari ini, orang-orang Yahudi datang dari segala penjuru dunia ke Yerusalem untuk
merayakan Shavuot atau festival panen raya.

Janji Pengutusan Roh Kudus


Pada malam terakhir sebelum Yesus Kristus ditangkap dan kemudian disalibkan, Ia
memberitahukan kepada murid-murid-Nya tentang kedatangan Roh Kudus sebagai suatu janji
penyertaan.

(Yesus berkata:) "Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu
seorang Penolong yang lain, supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya, yaitu Roh
Kebenaran. Dunia tidak dapat menerima Dia, sebab dunia tidak melihat Dia dan tidak
mengenal Dia. Tetapi kamu mengenal Dia, sebab Ia menyertai kamu dan akan diam di
dalam kamu."[2]

Tujuannya:

(Yesus berkata:) "Penghibur, yaitu Roh Kudus, yang akan diutus oleh Bapa dalam
nama-Ku, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan
mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu."[3]
(Yesus berkata:) "Jikalau Penghibur yang akan Kuutus dari Bapa datang, yaitu Roh
Kebenaran yang keluar dari Bapa, Ia akan bersaksi tentang Aku."[4]
(Yesus berkata:) "Namun benar yang Kukatakan ini kepadamu: Adalah lebih berguna
bagi kamu, jika Aku pergi. Sebab jikalau Aku tidak pergi, Penghibur itu tidak akan
datang kepadamu, tetapi jikalau Aku pergi, Aku akan mengutus Dia kepadamu. Dan
kalau Ia datang, Ia akan menginsafkan dunia akan dosa, kebenaran dan penghakiman;
akan dosa, karena mereka tetap tidak percaya kepada-Ku; akan kebenaran, karena
Aku pergi kepada Bapa dan kamu tidak melihat Aku lagi; akan penghakiman, karena
penguasa dunia ini telah dihukum.[5]

Sesudah Yesus bangkit dari kematian, Ia berkata lagi mengenai hal ini:

(Yesus berkata:) "Dan Aku akan mengirim kepadamu apa yang dijanjikan Bapa-Ku.
Tetapi kamu harus tinggal di dalam kota ini sampai kamu diperlengkapi dengan
kekuasaan dari tempat tinggi."[6]

Sesaat sebelum Yesus naik ke sorga, Ia mengatakan sekali lagi:

(Yesus berkata:) "Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas
kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan
Samaria dan sampai ke ujung bumi."[7]

Hari Pentakosta (Kristen) Pertama


Peristiwa atas murid-murid

Ketika tiba hari Pentakosta (Yahudi), semua orang percaya berkumpul di satu tempat. Tiba-
tiba turunlah dari langit suatu bunyi seperti tiupan angin keras yang memenuhi seluruh
rumah, di mana mereka duduk; dan tampaklah kepada mereka lidah-lidah seperti nyala api
yang bertebaran dan hinggap pada mereka masing-masing. Maka penuhlah mereka dengan
Roh Kudus, lalu mereka mulai berkata-kata dalam bahasa-bahasa lain, seperti yang
diberikan oleh Roh itu kepada mereka untuk mengatakannya.[8]

Pandangan orang Yahudi yang mendengar

Waktu itu di Yerusalem diam orang-orang Yahudi yang saleh dari segala bangsa "di bawah
kolong langit." Ketika turun bunyi itu, berkerumunlah orang banyak. Mereka bingung karena
mereka masing-masing mendengar rasul-rasul itu berkata-kata dalam bahasa mereka sendiri.
Mereka semua tercengang-cengang dan heran, lalu berkata: "Bukankah mereka semua yang
berkata-kata itu orang Galilea? Bagaimana mungkin kita masing-masing mendengar mereka
berkata-kata dalam bahasa kita sendiri, yaitu bahasa yang kita pakai di negeri asal kita: kita
orang Partia, Media, Elam, penduduk Mesopotamia, Yudea dan Kapadokia, Pontus dan
Asia, Frigia dan Pamfilia, Mesir dan daerah-daerah Libia yang berdekatan dengan Kirene,
pendatang-pendatang dari Roma, baik orang Yahudi maupun penganut agama Yahudi,
orang Kreta dan orang Arab, kita mendengar mereka berkata-kata dalam bahasa kita sendiri
tentang perbuatan-perbuatan besar yang dilakukan Allah." Mereka semuanya tercengang-
cengang dan sangat termangu-mangu sambil berkata seorang kepada yang lain: "Apakah
artinya ini?" Tetapi orang lain menyindir: "Mereka sedang mabuk oleh anggur manis."[9]

Khotbah Petrus

Maka bangkitlah Petrus berdiri dengan kesebelas rasul itu, dan dengan suara nyaring ia
berkata kepada mereka: "Hai kamu orang Yahudi dan kamu semua yang tinggal di
Yerusalem, ketahuilah dan camkanlah perkataanku ini. Orang-orang ini tidak mabuk seperti
yang kamu sangka, karena hari baru pukul sembilan pagi, tetapi itulah yang difirmankan
Allah dengan perantaraan nabi Yoel:[10]

"Akan terjadi pada hari-hari terakhir--demikianlah firman Allah--bahwa Aku akan


mencurahkan Roh-Ku ke atas semua manusia; maka anak-anakmu laki-laki dan
perempuan akan bernubuat, dan teruna-terunamu akan mendapat penglihatan-
penglihatan, dan orang-orangmu yang tua akan mendapat mimpi. Juga ke atas
hamba-hamba-Ku laki-laki dan perempuan akan Kucurahkan Roh-Ku pada hari-hari
itu dan mereka akan bernubuat. Dan Aku akan mengadakan mujizat-mujizat di atas,
di langit dan tanda-tanda di bawah, di bumi: darah dan api dan gumpalan-gumpalan
asap. Matahari akan berubah menjadi gelap gulita dan bulan menjadi darah sebelum
datangnya hari Tuhan, hari yang besar dan mulia itu. Dan barangsiapa yang berseru
kepada nama Tuhan akan diselamatkan."[11][12]

Hai orang-orang Israel, dengarlah perkataan ini: Yang aku maksudkan, ialah Yesus dari
Nazaret, seorang yang telah ditentukan Allah dan yang dinyatakan kepadamu dengan
kekuatan-kekuatan dan mujizat-mujizat dan tanda-tanda yang dilakukan oleh Allah dengan
perantaraan Dia di tengah-tengah kamu, seperti yang kamu tahu. 23 Dia yang diserahkan
Allah menurut maksud dan rencana-Nya, telah kamu salibkan dan kamu bunuh oleh tangan
bangsa-bangsa durhaka. 24 Tetapi Allah membangkitkan Dia dengan melepaskan Dia dari
sengsara maut, karena tidak mungkin Ia tetap berada dalam kuasa maut itu.[13]

Sebab Daud berkata tentang Dia: Aku senantiasa memandang kepada Tuhan, karena
Ia berdiri di sebelah kananku, aku tidak goyah. Sebab itu hatiku bersukacita dan
jiwaku bersorak-sorak, bahkan tubuhku akan diam dengan tenteram, sebab Engkau
tidak menyerahkan aku kepada dunia orang mati, dan tidak membiarkan Orang
Kudus-Mu melihat kebinasaan. Engkau memberitahukan kepadaku jalan kehidupan;
Engkau akan melimpahi aku dengan sukacita di hadapan-Mu.[14][15]
Saudara-saudara, aku boleh berkata-kata dengan terus terang kepadamu tentang Daud, bapa
bangsa kita. Ia telah mati dan dikubur, dan kuburannya masih ada pada kita sampai hari ini.
Tetapi ia adalah seorang nabi dan ia tahu, bahwa Allah telah berjanji kepadanya dengan
mengangkat sumpah, bahwa Ia akan mendudukkan seorang dari keturunan Daud sendiri di
atas takhtanya. Karena itu ia telah melihat ke depan dan telah berbicara tentang kebangkitan
Mesias, ketika ia mengatakan, bahwa Dia tidak ditinggalkan di dalam dunia orang mati, dan
bahwa daging-Nya tidak mengalami kebinasaan. Yesus inilah yang dibangkitkan Allah, dan
tentang hal itu kami semua adalah saksi. Dan sesudah Ia ditinggikan oleh tangan kanan Allah
dan menerima Roh Kudus yang dijanjikan itu, maka dicurahkan-Nya apa yang kamu lihat dan
dengar di sini.[16]

Sebab bukan Daud yang naik ke sorga, malahan Daud sendiri berkata: "Tuhan telah
berfirman kepada Tuanku: Duduklah di sebelah kanan-Ku, sampai Kubuat musuh-
musuh-Mu menjadi tumpuan kaki-Mu."[17][18]

Jadi seluruh kaum Israel harus tahu dengan pasti, bahwa Allah telah membuat Yesus, yang
kamu salibkan itu, menjadi Tuhan dan Kristus."[19]

Tanggapan pendengar

Ketika mereka mendengar perkataan Simon Petrus itu, hati mereka sangat terharu, lalu
mereka bertanya kepada Petrus dan rasul-rasul yang lain: "Apakah yang harus kami perbuat,
saudara-saudara?"[20]

Jawab Petrus kepada mereka: "Bertobatlah dan hendaklah kamu masing-masing


memberi dirimu dibaptis dalam nama Yesus Kristus untuk pengampunan dosamu,
maka kamu akan menerima karunia Roh Kudus. Sebab bagi kamulah janji itu dan
bagi anak-anakmu dan bagi orang yang masih jauh, yaitu sebanyak yang akan
dipanggil oleh Tuhan Allah kita."[21]

Dan dengan banyak perkataan lain lagi ia memberi suatu kesaksian yang sungguh-sungguh
dan ia mengecam dan menasihati mereka, katanya: "Berilah dirimu diselamatkan dari
angkatan yang jahat ini."[22]

Gereja mula-mula

Orang-orang yang menerima perkataannya itu memberi diri dibaptis dan pada hari itu
jumlah mereka bertambah kira-kira tiga ribu jiwa. Mereka bertekun dalam pengajaran
rasul-rasul dan dalam persekutuan. Mereka selalu berkumpul untuk memecahkan roti dan
berdoa, dengan penuh rasa takut akan Tuhan. Rasul-rasul mengadakan banyak mujizat dan
tanda. Semua orang yang telah menjadi percaya tetap bersatu, dan segala kepunyaan mereka
adalah kepunyaan bersama, dan selalu ada dari mereka yang menjual harta miliknya, lalu
membagi-bagikannya kepada semua orang sesuai dengan keperluan masing-masing. Dengan
bertekun dan dengan sehati mereka berkumpul tiap-tiap hari dalam Bait Allah. Mereka
memecahkan roti di rumah masing-masing secara bergilir dan makan bersama-sama dengan
gembira dan dengan tulus hati, sambil memuji Allah. Dan mereka disukai semua orang. Dan
tiap-tiap hari Tuhan menambah jumlah mereka dengan orang yang diselamatkan.[23]

Referensi
1. ^ (Indonesia) Rasid Rachman. 2009. Hari Raya Liturgi. Jakarta: BPK Gunung Mulia.
Hal. 88.
2. ^ Yohanes 14:16-17
3. ^ Yohanes 14:26
4. ^ Yohanes 15:26
5. ^ Yohanes 16:7-11
6. ^ Lukas 24:49
7. ^ Kisah Para Rasul 1:8
8. ^ Kisah Para Rasul 2:1-4
9. ^ Kisah Para Rasul 2:5-13
10. ^ Kisah Para Rasul 2:14-16
11. ^ Kisah Para Rasul 2:17-21
12. ^ Yoel 2:28-32
13. ^ Kisah Para Rasul 2:22-24
14. ^ Kisah Para Rasul 2:25-28
15. ^ Mazmur 16:8-11
16. ^ Kisah Para Rasul 2:29-33
17. ^ Kisah Para Rasul 2:34-35
18. ^ Mazmur 110:1
19. ^ Kisah Para Rasul 2:36
20. ^ Kisah Para Rasul 2:37
21. ^ Kisah Para Rasul 2:38-39
22. ^ Kisah Para Rasul 2:40
23. ^ Kisah Para Rasul 2:41-48

Lihat pula
 Gereja Pentakosta
 Allah Roh Kudus
 Hari Raya Pentakosta - hari raya Yahudi
 Bagian Alkitab yang berkaitan: Mazmur 16, Mazmur 110, Yoel 2, Kisah Para Rasul
2.

Pranala luar
 (Indonesia) Pentakosta dan Glossolalia
 (Inggris) Annie's Pentecost Page
 (Inggris) Pentecost or Feast of Weeks or Shavuot -- Biblical Holiday

Paskah

Kebangkitan Yesus · Minggu Paskah · Teologi · Etimologi · Penanggalan ·


Paskah
Perayaan · Kontroversi

Yesus Kristus (Minggu Sengsara · Perjamuan Malam · Penangkapan ·


Penyaliban/Kematian · Penguburan) · Masa Pra-Paskah (Rabu Abu) · Puasa Agung ·
Pekan Suci · Minggu Palma · Triduum Paskah (Kamis Putih · Jumat Agung · Doa
Kekristenan Jumat Agung · Sabtu Suci · Kebaktian Malam Paskah) · Masa Paskah · Pekan Paskah
(Minggu Paskah · Senin Paskah · Selasa Paskah · Rabu Paskah · Kamis Paskah · Jumat
Paskah · Sabtu Paskah) · Oktaf Paskah · Pertengahan Pentakosta · Asensi ·
Pentakosta · Minggu Trinitas · Puasa Para Rasul
Lilin Paskah · Bakung Paskah · Kelinci Paskah · Kartu Paskah · Telur Paskah:
Tradisi
Menghias telur Paskah · Berburu telur Paskah

Lain-lain Bulan Purnama Paskah · Festival Paskah Salzburg · Maslenitsa

Sejarah Kekristenan
Bagian dari seri artikel tentang

Kekristenan

Yesus Kristus

Kelahiran · Kematian · Kebangkitan ·


Natal · Jumat Agung · Paskah

Dasar

Gereja · Injil · Kerajaan ·


Rasul: Paulus · Petrus

Alkitab

Perjanjian Baru · Perjanjian Lama · Kanon · Deuterokanonika

Teologi

Allah Bapa · Allah Putra · Allah Roh Kudus


Trinitas · Keselamatan · Baptisan · Maria ·

Ajaran

Sepuluh Perintah Allah · Hukum Kasih · Amanat Agung ·


Kotbah di Bukit: Ucapan Berbahagia · Doa Bapa Kami

Sejarah Kekristenan

Gereja mula-mula · Konsili ·


Pengakuan iman · Misi · Skisma Timur-Barat ·
Perang Salib · Reformasi · Kontra Reformasi

Denominasi Kristen
Katolik
Gereja Katolik
Protestan
Lutheran · Calvinis · Anglikan · Anabaptis · Baptis · Methodis · Adventis · Injili ·
Pentakostal
Ortodoks
Ortodoks Timur · Ortodoks Oriental (Miaphysite) · Asiria

Topik terkait

Khotbah · Doa · Ekumenisme · Gerakan ·


Seni · Musik · Liturgi · Kalender · Simbol · Kritik

Portal Kristen
Kotak ini:



Sejarah gereja Kristen sepanjang dua ribu tahun mulai dari negara Israel hingga ke Eropa,
Amerika, dan Indonesia sangat menarik untuk dicermati. Sejarah gereja dipengaruhi oleh
tokoh-tokoh gereja yang tidak terbilang banyaknya, dan juga menimbulkan kejadian-kejadian
yang mengubah alur sejarah dunia. Tanggal-tanggal terpenting dalam sejarah gereja dan
kekristenan dapat dilihat pada sub bagian artikel ini.

Daftar isi
 1 Kehidupan Yesus
 2 Gereja mula-mula
 3 Gereja di bawah Kekaisaran Romawi
 4 Gereja pada Abad Pertengahan
 5 Gereja pada awal mula Eropa
 6 Reformasi Protestan di Eropa
 7 Gereja pada Abad Penjelajahan dan Abad Penerangan
 8 Gereja Modern
 9 Gereja di Indonesia
 10 Lihat pula
 11 Referensi
 12 Bacaan lebih lanjut
 13 Pranala luar

Kehidupan Yesus
"Penyaliban Kristus", karya Diego Velázquez. Kelahiran, pelayanan, kematian, kebangkitan,
dan kenaikan Yesus ke surga adalah inti dari kepercayaan Kristen.

Periode ini dimulai sejak kelahiran Yesus hingga kematian dan kebangkitan Yesus, kurang
lebih dari 4 SM hingga 33 M.

Yesus dilahirkan sekitar tahun 4 SM dan menjadi dewasa di Nazareth, Galilea; setelah ia
berumur tiga puluh tahun, dimulailah pelayanan Yesus selama tiga tahun termasuk merekrut
keduabelas rasul, melakukan mujizat, mengusir setan, menyembuhkan orang sakit, dan
membangkitkan orang mati; Yesus dihukum dengan cara disalib oleh karena hasutan
pemimpin-pemimpin agama yang tidak suka dengan ajaran Yesus yang dianggap
bertentangan dengan ajaran mereka. Ia disalibkan di Bukit Golgota, Yerusalem sekitar tahun
29-33 oleh perintah Gubernur Provinsi Yudea Romawi, Pontius Pilatus dan setelah
disalibkan, Yesus mati dan dikuburkan di gua batu. Umat Kristiani percaya bahwa Yesus
bangkit dari mati pada hari ketiga setelah kematiannya dan menampakkan diri kepada lebih
dari lima ratus saksi mata. Empat puluh hari kemudian Ia naik ke surga dengan disaksikan
orang banyak. Umat Kristiani juga percaya bahwa para imam Yahudi yang ketakutan
menyogok para penjaga kubur untuk menyebarkan kabar bohong bahwa Yesus tidak bangkit
melainkan mayatnya dicuri oleh para muridnya. Kelima hal ini (lahir, pelayanan, mati,
bangkit, naik ke surga) adalah intisari kekristenan.

Informasi utama tentang kehidupan Yesus berasal dari keempat Injil dan tulisan-tulisan
Paulus serta murid-murid Yesus yang lain yang secara kolektif disebut buku Perjanjian Baru.

Gereja mula-mula
Gereja dimulai 40 hari sesudah kebangkitan Yesus (sekitar tahun 30 Masehi) Yesus sudah
berjanji bahwa Dia akan mendirikan gerejaNya (Matius 16:18), dan dengan datangnya Roh
Kudus pada hari Pentakosta (Kisah 2:1-4), Gereja (“kumpulan yang dipanggil keluar”) secara
resmi dimulai. Tiga ribu orang yang menerima khotbah Petrus pada hari itu dan memilih
untuk mengikuti Kristus.

Petobat-petobat pertama kepada kekristenan adalah orang-orang Yahudi atau peganut-


penganut Yudaisme, dan gereja berpusat di Yerusalem. Karena itu kekristenan pada mulanya
dipandang sebagai sekte Yahudi, sama seperti orang-orang Farisi, Saduki, atau Esseni.
Namun demikian, apa yang dikhotbahkan para rasul berbeda secara radikal dari apa yang
diajarkan oleh kelompok-kelompok Yahudi lainnya. Yesus adalah Mesias orang Yahudi
(Raja yang Diurapi) yang datang untuk menggenapi Hukum Taurat (Matius 5:17) dan
mendirikan Perjanjian Baru yang berdasarkan pada kematianNya (Markus 14:24). Berita ini,
dan tuduhan bahwa mereka telah membunuh Mesias mereka sendiri, membuat banyak
pemuka Yahudi menjadi marah, dan beberapa orang, seperti Saul dari Tarsus, mengambil
tindakan untuk memusnahkan “Jalan” itu (Kisah 9:1-2).

Periode gereja mula-mula dimulai sejak dimulainya pelayanan rasul Petrus, Paulus dan lain-
lainnya dalam memberitakan kisah Yesus hingga bertobatnya Kaisar Konstantinus I, kurang
lebih tahun 33 hingga 325. Pada periode ini gereja dan orang-orang Kristen mengalami
penganiayaan, terutama penganiayaan fisik, namun bapak-bapak gereja mulai menulis
tulisan-tulisan Kristen yang pertama dan ajaran-ajaran yang menyeleweng yang bermunculan
diatasi.

Tidak lama setelah Pentakosta, pintu gereja terbuka kepada orang-orang bukan Yahudi. Rasul
Filipus berkhotbah kepada orang-orang Samaria (Kisah 8:5), dan banyak dari mereka yang
percaya kepada Kristus. Rasul Petrus berkhotbah kepada rumah tangga Kornelius yang
bukanlah orang Yahudi (Kisah 10) dan mereka juga menerima Roh Kudus. Rasul Paulus
(mantan penganiaya gereja) memberitakan Injil di seluruh dunia Greko-Romawi, sampai ke
Roma sendiri (Kisah 28:16) dan bahkan mungkin sampai ke Spanyol.

Pada tahun 70, tahun di mana Yerusalem dihancurkan, kitab-kitab Perjanjian Baru telah
lengkap dan beredar di antara gereja-gereja. Untuk 240 tahun berikutnya, orang-orang
Kristen dianiaya oleh Roma, kadang secara acak, kadang atas perintah pemerintah.

Pada abad kedua dan ketiga, kepemimpinan gereja mejadi makin hirakhis seiring dengan
peningkatan jumlah. Beberapa ajaran sesat diungkapkan dan ditolak pada zaman ini, dan
kanon Perjanjian Baru disepakati. Penganiayaan terus meningkat.

Tahun Tokoh Tempat Deskripsi singkat

35 Stefanus Yerusalem

Stefanus mati syahid dan menjadi martir Kristen


pertama. Paulus bertobat.

Paulus dari
46 Asia Minor
Tarsus Paulus memulai perjalanan misinya dan menulis
surat-suratnya.

64 Kaisar Nero Roma


Kebakaran hebat terjadi di Roma. Kaisar Nero
menyalahkan orang Kristen dan menimbulkan
penganiayaan

Titus Flavius
70 Yerusalem
Vespasianus
Kaisar Titus menghancurkan Yerusalem dan Bait
Allah. Perpecahan antara kekristenan dan penganut
agama Yahudi (Judaisme)

Ignatius dari
110 Antiokhia
Antiokhia

Ignatius dari Anthiokhia mati martir.

150 Yustinus Martir Yudea


Yustinus Martir menulis Liber Apologeticus -
"Apologi Pertama" yang membantu memajukan
usaha kekristenan untuk menjawab filsafat-filsafat
lainnya

156 Polikarpus Smyrna


Uskup Polikarpus yang berusia 86 tahun menjadi
martir yang menjadikan orang Kristen semakin
berdiri teguh di bawah penganiayaan

177 Ireneus Lyons

Ireneus menjadi Uskup Lyons dan memerangi


ajaran-ajaran sesat yang merundung gereja

196 Tertulianus Kartago

Tertulianus mulai menulis tulisan-tulisannya yang


menjadikannya digelari "Bapak Teologi Latin"

205 Origenes Alexandria


Origenes dari Afrika Utara yang sangat bertalenta
memulai tulisannya yang berpengaruh. Ia
mengepalai sekolah katekisasi di Alexandria

251 Siprianus Kartago

Siprianus, uskup dari Kartago menerbitkan hasil


karyanya yang penting tentang "Persatuan di Dalam
Gereja." Ia menjadi martir pada tahun 258

270 Antonius Mesir

Antonius memberikan harta bendanya dan mulai


hidup sebagai pertapa, suatu peristiwa kunci yang
melatarbelakangi kerahiban

Kekaisaran
303 Diokletianus
Romawi

Penganiayaan Besar terjadi di bawah pemerintahan


Kaisar Diokletianus

Gereja di bawah Kekaisaran Romawi


Periode ini dimulai sejak pertobatan Kaisar Konstantinus I dan menjadikan Kristen sebagai
agama resmi Romawi, hingga dimulainya Abad Pertengahan, yaitu ketika Kaisar Romawi
terakhir, Romulus Agustus dijatuhkan, kira-kira tahun 313 hingga 476. Pada periode ini
Kepausan mulai berkembang, orang-orang Kristen tidak dianiaya sekejam dulu lagi, agama
dan politik mulai bercampur jadi satu, dan Alkitab bahasa Latin yang memuat Perjanjian
Lama dan Perjanjian Baru dikanonisasi.

Tahun Tokoh Tempat Deskripsi singkat

312 Konstantinus I Roma


Kaisar Konstantinus I menjadi Kristen setelah
mendapat penglihatan salib dan menjadi pembela
dan pelindung kaum Kristen yang tertindas.
Eusebius dari
323 Kaisarea
Kaisarea
Eusebius dari Kaisarea menyelesaikan karyanya,
Historia Ecclesiastica, atau sejarah gereja mula-
mula.

325 Konstantinus I Nicea


Konsili Nicea I menjawab pertanyaan-pertanyaan
dalam debat dan merumuskan doktrin yang
menjelaskan tentang siapa Yesus sesungguhnya.

341 Ulfilas Goth

Ulfilas, penerjemah Alkitab Gothik, diangkat


menjadi uskup

Basil dari
358 Kaisarea
Kaisarea
Basil yang Agung mendirikan komunitas
biarawan (monastik).

367 Athanasius Aleksandria


Athanasius menulis "Surat Paskah" yang
mengakui Kanon Perjanjian Baru yang
menegaskan buku yang sama yang saat ini
digunakan.

385 Ambrosius Milan

Uskup Ambrosius membantah Permaisuri Kaisar


Theodosius di Milan. Gereja akan membantah
negara jika dibutuhkan untuk melindungi ajaran
Kristen dan melawan segala tindakan jahat.
Agustinus
387 Milan
Hippo
Agustinus menjadi orang Kristen. Tulisannya
menjadi landasan Abad Pertengahan. Buku
Pengakuan (Confessionum) dan Kota Allah (De
Civitate Dei) masih banyak dibaca saat ini.

Yohanes
398 Konstantinopel
Krisostomus
Yohanes Krisostomus, si pendeta "berlidah emas",
menjadi uskup Konstantinopel dan memimpin
gereja di dalam berbagai kontroversi

Hieronimus menyelesaikan karyanya Alkitab


405 Hieronimus Roma Vulgata yang menjadi standar untuk seribu tahun
ke depan.

432 Patrick Irlandia


Patrick menjalani misi ke Irlandia ─ setelah
dibawa ke sana pada saat mudanya menjadi
budak. Ia kembali dan memimpin orang Irlandia
dalam jumlah besar menjadi Kristen.

451 Paus Leo I Khalsedon


Konsili Khalsedon menegaskan ajaran ortodoks
bahwa Yesus adalah Allah dan manusia dan
keduanya adalah satu Orang.

Gereja pada Abad Pertengahan


Periode ini dimulai sejak berakhirnya kekuasaan Kaisar Romawi Barat hingga dimahkotainya
Charlemagne menjadi Kaisar Eropa Barat, kira-kira tahun 476 hingga hari Natal tahun 800.
Pada periode ini gereja, terutama Kepausan, mengalami kemunduran moral. Para Paus
dipaksa untuk terlibat lebih dalam lagi dalam politik, yang seringkali kotor, dan harus
mengimbangi keinginan Kekaisaran Romawi Timur dan pemerintahan bangsa barbar di
Barat. Meskipun kebanyakan orang Kristen pada periode ini bermukim di Asia Minor, namun
penyebaran Injil terus dilakukan ke berbagai pelosok Eropa yang akan memengaruhi sejarah
Abad Pertengahan.
Selama Abad Pertengahan di Eropah, Gereja Katolik Roma terus memegang kekuasaan,
dengan Paus sebagai pemegang kekuasaan atas semua jenjang kehidupan dan hidup seperti
raja. Korupsi dan ketamakan dalam kepemimpinan gereja adalah hal yang umum. Dari tahun
1095 sampai 1204 para Paus mendukung serangkaian perang salib yang berdarah dan mahal
dalam usaha untuk mengusir kaum kaum Muslimin dan membebaskan Yerusalem.

Tahun Tokoh Tempat Deskripsi singkat

Monte
529 Benediktus
Cassino
Benediktus dari Nursia mendirikan ordo kerahiban ─
"pemerintahannya" menjadi yang paling berpengaruh
selama berabad-abad ke depan

563 Kolumba Skotlandia

Kolumba menjalani misi ke Skotlandia. Ia mendirikan


pusat misi kerahiban yang melegenda di Iona.

Paus
590 Roma
Gregorius I
Paus Gregorius I digelari "Yang Agung."
Kepemimpinannya secara nyata memajukan
perkembangan kepausan.

Sinode
664 Inggris
Whitby Sinode Whitby menentukan bahwa gereja Inggris akan
menjadi di bawah otoritas gereja Roma

716 Bonifakus Jermania

Bonifakus, "rasul untuk Jerman", pergi menjadi


misionaris dan membawa Injil ke daerah-daerah kafir
(pagan)

763 Beda Inggris


Venerabilis Beda menyelesaikan karyanya yang teliti
dan penting "Sejarah Gerejawi Bangsa Inggris" (Historia
Ecclesiastica Gentis Anglorum)

Charles
732 Tours
Martel
Charles Martel menghentikan penyerbuan Muslim yang
mengancam Eropa

Gereja pada awal mula Eropa


Periode ini dimulai sejak penahbisan Karel Agung sebagai Kaisar Eropa Barat hingga
kejatuhan Kekaisaran Romawi Timur dengan direbutnya Konstantinopel oleh bangsa Turki
(1453) dan Reformasi Protestan, kira-kira tahun 800 hingga 1500. Pada mulanya, hampir
seluruh Eropa Barat di bawah kekuasaan Kaisar Kristen, Karel Agung. Misionaris-misionaris
mulai dikirim ke Eropa Timur dan Rusia, biarawan-biarawan mulai membuat perubahan dari
dasar setelah melihat keadaan gereja yang memburuk, dan Perang Salib dengan bangsa Asia
dimulai, namun universitas mulai dibuka sehingga tidak hanya para rahib namun rakyat biasa
juga dapat membaca dan menulis. Selain itu terjadi perpisahan antara gereja Katolik Barat di
Eropa Barat dan gereja Ortodoks Timur di Asia Kecil.

Kode Gereja Gereja Gereja Gereja Kekristenan/gereja secara


warna: Katolik Ortodoks Anglikan Protestan umum

Tahun Tokoh Tempat Deskripsi singkat

800 Karel Agung Aachen


Charles yang Agung diangkat menjadi Kaisar oleh Paus
pada hari Natal. Ia memajukan gereja, pendidikan, dan
kebudayaan Eropa.

Siril dan
863 Slavia
Metodius
Siril dan Metodius, dua orang Yunani bersaudara,
menginjili orang Slav. Siril mengembangkan aksara
Sirilik, dasar bahasa Slavik yang masih dipakai di
gereja Rusia.

William yang
909 Aquitaine Di Cluny didirikan sebuah biara, pusat reformasi. Pada
Saleh
pertengahan abad ke-12, terdapat lebih dari seribu
rumah di bawah asuhan biara Cluny.
988 Vladimir I Kiev
Pangeran Vladimir dari Kiev menjadi Kristen ─ ia
mencari agama-agama di dunia dan memilih Ortodoksi
untuk menyatukan dan membimbing rakyat Rusia.

1054 Paus Leo IX Eurasia Setelah berabad-abad gereja Timur dan Barat
merupakan gereja tunggal, akhirnya perpisahan tersebut
terjadi yang berlangsung hingga hari ini.

1093 Anselmus Canterbury


Anselmus menjadi Uskup Agung Canterbury. Seorang
rahib yang tekun dan teologian yang handal, ia
menyelidiki "Mengapa Allah Menjadi Manusia" (Cur
Deus Homo)

Paus Urbanus
1095 Clermont
II Paus Urbanus II menyerukan Deus Vult! - "Allah
menghendakinya!" dan dengan itu memulai Perang
Salib yang mengakibatkan banyak peperangan yang
tragis.

1115 Bernardus Clairvaux


Bernardus mendirikan biara di Clairvaux. Ia dan biara
tersebut menjadi pusat spiritual dan pengaruh politik
yang besar

Petrus
1150 Paris
Abelardus Universitas Paris dan Universitas Oxford didirikan dan
menjadi inkubator Abad Pencerahan dan reformasi
Protestan dan menjadi model pola pendidikan modern.

1173 Peter Waldo Perancis

Peter Waldo mendirikan gerakan


Waldenisme/Waldensian/Kaum Walden, gerakan
reformasi sebelum era Martin Luther yang memberi
penekanan pada kemiskinan, khotbah, dan Alkitab.
Mereka akhirnya dituduh sebagai penganut ajaran sesat
oleh gereja pada saat itu

Fransiskus
1206 Assisi
Bernardone
Fransiskus dari Assisi meninggalkan segala kekayaan
dunia dan memimpin sekelompok rahib miskin
mengajarkan cara hidup sederhana

Paus
1215 Roma Konsili Lateran Keempat mengenai ajaran sesat,
Innocentius III
meneguhkan doktrin Katolik Roma dan menguatkan
otoritas Paus

Thomas
1273 Cologne
Aquinas
Thomas Aquinas menyelesaikan karyanya Summa
Theologica (Ringkasan Teologi), mahakarya teologis
pada Abad Pertengahan

Dante
1321 Italia
Alighieri
Dante menyelesaikan Divina Commedia (Komedi
Ilahi), karya literatur Kristen terbesar pada Abad
Pertengahan.

1378 Katarina Siena Roma Katarina dari Siena pergi ke Roma untuk membantu
proses penyembuhan akibat Pemisahan Kepausan.
Sebagian karena pengaruhnya maka kepausan kembali
ke Roma dari Avignon

1387 John Wycliffe Inggris


John Wycliffe diasingkan dari Oxford dan mengepalai
penerjemahan Alkitab bahasa Inggris. Ia akhirnya
disebut sebagai "Bintang Fajar Reformasi"
1415 Jan Hus Konstanz

Jan Hus dihukum dan dibakar pada tiang pancang oleh


Konsili Konstanz

Johann
1456 Strasburg Johann Gutenberg membuat Alkitab cetak untuk
Gutenberg pertama kalinya, dan percetakannya menjadi katalis di
era yang baru untuk memilah-milah ide, informasi, dan
teologi baru

1478 Ferdinand II Spanyol

Inkuisisi Spanyol didirikan di bawah Ferdinand dan


Isabella untuk melawan penyebaran ajaran sesat

Girolamo
1498 Florence
Savonarola
Girolamo Savonarola seorang reformator berapi-api
Ordo Dominikan dari Florence, dihukum mati

Michelangelo
1512 Vatikan
Buonarroti
Michelangelo Buonarroti menyelesaikan mahakaryanya
yaitu langit-langit Kapel Sistine di kota suci Vatikan.

Reformasi Protestan di Eropa


Periode ini diwarnai oleh tokoh-tokoh yang membawa pembaruan dalam gereja Katolik
Roma, kira-kira tahun 1517 hingga 1600. Tokoh-tokoh Reformasi seperti Martin Luther,
Yohanes Calvin, John Knox, pada akhirnya mengakhiri dominasi para uskup dan biarawan
dalam mempelajari Alkitab. Reformasi Protestan menyebabkan Kontra-Reformasi dan
reformasi lainnya di Eropa Barat, sementara penemuan benua Amerika menyebabkan kaum
Protestan yang dianiaya di Eropa, terutama Inggris, melarikan diri ke Amerika dan memulai
negara baru yang berlandaskan kekristenan. Dalam waktu seratus tahun, terjadi lebih banyak
peristiwa-peristiwa penting dari abad-abad sebelumnya, dan seluruh Eropa Barat terancam
perang saudara. Di Inggris, Perancis, Spanyol, Swiss, Skotlandia, pertentangan antara
bangsawan dan penguasa Kristen dan Katolik menyebabkan pertumpahan darah.
Kode Gereja Gereja Gereja Gereja Kekristenan/gereja secara
warna: Katolik Ortodoks Anglikan Protestan umum

Tahun Tokoh Tempat Deskripsi singkat

1517 Martin Luther Wittenberg


Martin Luther memakukan 95 dalilnya, sebuah
undangan sederhana untuk debat cendekiawan yang
secara tidak sengaja menjadi sebuah "engsel
sejarah"

Ulrich
1523 Swiss
Zwingli
Ulrich Zwingli, sebaya Luther, memimpin
Reformasi Swiss dari tempat ia menjadi pastor di
Zürich.

Kaum
1525 Eropa
Anabaptis Gerakan Anabaptis dimulai. "Reformasi radikal"
ini bersikeras akan adanya baptisan orang percaya
dan pemisahan gereja dan negara.

1534 Henry VIII Inggris

Henry VIII mengeluarkan Hukum Supremasi yang


mengangkat raja Inggris, bukan Paus, menjadi
kepala gereja Inggris.

Yohanes
1536 Jenewa
Calvin
Yohanes Calvin menerbitkan Christianae Religionis
Institutio (Institusi Agama Kristen), hasil karya
teologis terbesar dalam Reformasi.

Ignatius
1540 Loyola Ordo Serikat Yesus (Yesuit) disetujui oleh Vatikan.
Loyola
Pendirinya adalah Ignatius Loyola. Mereka
memberikan pelayanan mereka sepenuhnya ke
tangan Paus.
Paus Paulus
1545 Trente
III Konsili Trente dibuka oleh Gereja Katolik untuk
menjawab masalah-masalah dan menyediakan
sarana untuk Reformasi Katolik.

Thomas
1534 Inggris
Cranmer

Cranmer menulis Buku Doa Umum untuk gereja


Inggris.

1559 John Knox Skotlandia


John Knox kembali ke Skotlandia untuk memimpin
reformasi di sana, setelah masa pengasingannya di
Jenewa tempat Calvin berada.

Kaum
1572 Perancis Pembantaian Hari Santo Bartolomeus menjadi
Huguenot
saksi pembantaian puluhan ribu kaum Protestan
Huguenot di Perancis.

1608 John Smyth Amsterdam


John Smyth, pendeta Anglikan yang menjadi
Separatis, membaptis jemaat "Baptis" yang
pertama.

1611 Raja James Inggris

Penerbitan Alkitab Versi Raja James pertama yang


disusun oleh 54 ahli selama empat tahun.

Kaum
1620 Massachussets Para Peziarah menandatangani Perjanjian
Separatis Mayflower dan mendedikasikan diri mereka untuk
kebaikan bersama, menjunjung solidaritas
kelompok, dan membela rekonsiliasi Kristen.
1628 Jan Komenius Polandia
Jan Komenius diasingkan dari tanah kelahirannya
dan mengembara sepanjang hidupnya, menyebarkan
ajaran reformasi dan memohon rekonsiliasi Kristen.

Westminster
1628 Westminster
Assembly Pengakuan Iman Westminster disusun di Ruang
Yerusalem di dalam Westminster Abbey.

1648 George Fox Inggris George Fox mendirikan Perkumpulan Agama


Sahabat, yang sering dikenal dengan nama Quacker
atau "Kaum Quaker". Mereka berusaha untuk
hidup sederhana, menentang peperangan, dan
menjauhi ibadah formal.

Gereja pada Abad Penjelajahan dan Abad Penerangan


Sejak abad ke-17, penjelajah-penjelajah dari Eropa menjelajahi seluruh dunia dan pada saat
yang bersamaan membawa iman mereka ke seluruh dunia. Terkadang penduduk asli yang
mereka datangi dipaksa menerima iman mereka di bawah ancaman senapan, namun
mayoritas pertobatan yang terjadi di luar Eropa adalah berkat jasa-jasa para misionaris tak
bernama baik Kristen maupun Katolik, yang tinggal dan mengajar masyarakat setempat.

Kode Gereja Katolik


Gereja Gereja Gereja Kekristenan/gereja secara
warna: Ortodoks Anglikan Protestan umum

Tahun Tokoh Tempat Deskripsi singkat

1662 Rembrandt Belanda

Rembrandt menyelesaikan lukisan


Kembalinya Anak yang Hilang

Philip Jacob
1675 Frankfurt
Spener
Philip Jacob Spener menerbitkan Pia
Desideria
1678 John Bunyan Inggris

John Bunyan menerbitkan The Pilgrim's


Progress
Johann Sebastian
Bach dan
1685 Jerman
George Frederic
Handel Bach dan Handel dilahirkan
Isaac Watts menerbitkan Hymns and
1707 Isaac Watts Inggris
Spritual Songs

dimulai oleh Jan


1727 Moravia
Amos Comenius
Kebaktian Kebangunan Rohani di
Herrnhut mengawali Serikat
Persaudaraan Moravia

Northampton,
1735 Jonathan Edwards
Massachusetts
Jonathan Edwards mengadakan
Kebangunan Besar

1738 John Wesley Inggris

John Wesley bertobat

1780 Robert Raikes Inggris

Robert Raikes memulai Sekolah Minggu

1793 William Carey India

William Carey berlayar menuju India


William
Parlemen Inggris mengadakan
Wilberforce,
1807 Inggris pemungutan suara untuk menghapuskan
Elizabeth Fry,
perdagangan budak
George Mueller,
Thomas Buxton,
John Venn, dll
Thomas dan
Amerika Serikat Ayah dan anak Campbell mengawali
1811 Alexander
bagian barat Gerakan Murid-murid Kristus
Campbell
Adoniram dan Adoniram dan Ann Judson berlayar
1812 India
Ann Judson menuju India
Richard Allen mendirikan Gereja
1816 Richard Allen Afrika
Episkopal Methodis Afrika
Elizabeth Fry mengawali pelayanan bagi
1817 Elizabeth Fry
narapidana perempuan di penjara
Charles G. Finney memulai Kebangunan
1830 Charles G. Finney
Rohani Perkotaan
John Nelson Darby membantu
John Nelson
±1830 Plymouth mengawali Serikat Persaudaraan
Darby
Plymouth
Khotbah John Keble tentang "Murtad
1833 John Keble
Nasional" memicu Gerakan Oxford
1854 Hudson Taylor Tiongkok Hudson Taylor Tiba di Kota Terlarang
Soren Kierkegaard menerbitkan serangan
1854 Soren Kierkegaard Denmark
terhadap kekristenan
Charles Haddon Spurgeon menjadi imam
1854 Charles Spurgeon London
di London
1855 Dwight Moody Boston Pertobatan Dwight L. Moody
David Livingstone menerbitkan
1857 David Livingstone Inggris
Perjalanan Penginjilan
William Booth mendirikan Bala
1865 William Booth London
Keselamatan
Paus Pius IX memproklamasikan
1870 Paus Pius IX Vatikan
Doktrin Infalibilitas Paus
1886 Amerika Serikat Gerakan Relawan Mahasiswa dimulai.
Kebangunan Rohani Azusa Street
1906 Los Angeles Memunculkan Gerakan
Pentakostalisme
1910- Penerbitan buku The Fundamentals
Los Angeles
1915 memunculkan Gerakan Fundamentalis
Tafsiran Surat Roma oleh Karl Bath
1919 Karl Bath
diterbitkan
1921 Radio Kristen pertama mengudara
Cameron Cameron Townsend memulai Institut
1934
Townsend Linguistik Musim Panas
Dietrich
1945 Jerman Dietrich Bonhoeffer dieksekusi Nazi
Bonhoeffer
Dewan Gereja-gereja se-Dunia
1948
terbentuk
1949 Billy Graham Los Angeles Kampanye Los Angeles Billy Graham
Berawalnya Pembaruan Karismatik
1960
Modern
1962 Konsili Vatikan II dimulai
Martin Luther Martin Luther King, Jr., Memimpin
1963 Amerika Serikat
King, Jr. Pawai ke Washington
1966- Gereja Tiongkok bertumbuh tanpa terusik
RRT
1976 Revolusi Kebudayaan

Gereja Modern
Saat ini Gereja Katolik Roma dan Gereja Ortodoks Timur telah mengambil langkah-langkah
untuk memperbaiki hubungan mereka yang rusak, sebagaimana dilakukan pula oleh Katolik
dan Lutheran. Gereja injili berdiri sendiri dan berakar kuat dalam teologia Reformed. Gereja
juga menyaksikan bangkitnya Pentakostalisme, gerakan Karismatik, oikumenisme dan
berbagai ajaran sesat.

Kalaupun kita hanya belajar satu hal dari sejarah Gereja, kita perlu mengenali pentingnya
“Hendaklah perkataan Kristus diam dengan segala kekayaannya (Kolose 3:16). Setiap kita
bertanggung jawab untuk mengetahui apa kata Alkitab dan untuk hidup menaatinya. Ketika
gereja melupakan apa yang diajarkan Alkitab dan mengabaikan pengajaran Yesus, kekacauan
merajalela.

Saat ini ada banyak gereja, namun hanya satu injil. Itu adalah “mempertahankan iman yang
telah disampaikan kepada orang-orang kudus.” (Yudas 3). Mari kita dengan hati-hati
mempertahankan iman itu dan meneruskannya tanpa mengubahnya. Dan kiranya Tuhan terus
memenuhi janjiNya untuk membangun gerejaNya.

Gereja di Indonesia
Lihat pula
 Sejarah Gereja (Eusebius)
 Sejarah Gereja Katolik
 Sejarah Protestanisme
 Doktor Gereja
 Bapa Gereja
 Garis waktu kekristenan

Sejarah kekristenan menurut abad


SM 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21

Referensi
 A. Kenneth Curtis, J. Stephen Lang & Randy Petersen, 100 Peristiwa Penting dalam
Sejarah Kristen, Immanuel, 1999. (terjemahan dari buku berbahasa Inggris: "100
Most Important Events in Church History")
 Pengantar edisi khusus majalah Christian History #28: 100 Most Important Events in
Church History [1]
 239 peristiwa penting dalam sejarah gereja
 Garis waktu sejarah gereja
 75 peristiwa penting lainnya dalam sejarah gereja

Bacaan lebih lanjut


 Bowden, John. Encyclopedia of Christianity (2005), 1406pp excerpt and text search
 Cameron, Averil (1994). Christianity and the Rhetoric of Empire: The Development
of Christian Discourse. Berkeley, CA: University of California Press. p. 275. ISBN 0-
520-08923-5.
 Carrington, Philip. The Early Christian Church (2 vol. 1957) vol 1; online edition vol
2
 Endsjø, Dag Øistein. Greek Resurrection Beliefs and the Success of Christianity
(2009).
 González, Justo L. (1984). The Story of Christianity: Vol. 1: The Early Church to the
Reformation. Harper. ISBN 0-06-063315-8. ; The Story of Christianity, Vol. 2: The
Reformation to the Present Day. 1985. ISBN 0-06-063316-6.
 Grabar, André (1968). Christian iconography, a study of its origins. Princeton
University Press. ISBN 0691018308.
 Hastings, Adrian (1999). A World History of Christianity. Grand Rapids: Wm. B.
Eerdmans Publishing. ISBN 0802848753.
 Holt, Bradley P. Thirsty for God: A Brief History of Christian Spirituality (2nd ed.
2005)
 Johnson, Paul. History of Christianity (1979) excerpt and text search
 Latourette, Kenneth Scott (1975). A History of Christianity, Volume 1: Beginnings to
1500 (revised ed.). Harper. ISBN 0-06-064952-6. excerpt and text search; A History
of Christianity, Volume 2: 1500 to 1975. 1975. ISBN 0-06-064953-4.
 Livingstone, E. A., ed. The Concise Oxford Dictionary of the Christian Church (2nd
ed. 2006) excerpt and text search online at Oxford Reference
 MacCulloch, Diarmaid. Christianity: The First Three Thousand Years (2010)
 McLeod, Hugh, and Werner Ustorf, eds. The Decline of Christendom in Western
Europe, 1750-2000 (2003) 13 essays by scholars; online edition
 McGuckin, John Anthony. The Orthodox Church: An Introduction to its History,
Doctrine, and Spiritual Culture (2010), 480pp excerpt and text search
 McGuckin, John Anthony. The Encyclopedia of Eastern Orthodox Christianity
(2011), 872pp
 Shelley, Bruce L. (1996). Church History in Plain Language (2nd ed.). ISBN 0-8499-
3861-9.
 Stark, Rodney. The Rise of Christianity (1996)
 Schaff, Philip. History of the Church (1882) CCEL.org
 Tomkins, Stephen. A Short History of Christianity (2006) excerpt and text search

Pranala luar
 (Indonesia) 100 Peristiwa Penting dalam Sejarah Kristen
 (Indonesia) Sejarah Gereja Protestan di Indonesia
 (Indonesia) Sejarah gereja hingga tahun 900
 (Inggris) Theopedia:Sejarah gereja
 (Inggris) WikiChristian:Sejarah gereja
Sejarah Kekristenan

Abad:ke-1 ke-2 ke-3 ke-4 ke-5 ke-6 ke-7 ke-8 ke-9 ke-10 ke-11 ke-12 ke-13 ke-14 ke-15 ke-16
ke-17 ke-18 ke-19 ke-20 ke-21 · Awal · Roma · Pertengahan · Modern

Yesus dan Kronologi · Pelayanan · Kabar baik · Penyaliban &


zaman para Kebangkitan Yesus · Roh Kudus · Injil · Kisah Para
rasul Rasul · Keduabelas Rasul · Paulus · Konsili Yerusalem

Periode Ante- Perpecahan dari ajaran Yahudi · Justin Martyr ·


Nicene Ignatius · Penganiayaan · Bapa Gereja · Irenaeus ·
(Sebelum Marcionisme · Kanon · Tertullian · Montanisme ·
Nicea) Origen

Konstantinus I · Monastikisme · Konsili: Konsili


Nicaea I · Pengakuan Iman Nicea · Athanasius ·
Kerajaan
Arianisme · Hieronimus (Jerome) · Augustinus ·
Kristen
Konsili Konstantinopel (II) · Konsili Efesus (III]) ·
Konsili Khalsedon (IV)

Ortodoksi · Yunani · Asia · Gereja Ritus Timur ·


Ortodoks Oriental · Koptik · Nestorianisme · Siria ·
Kekristenan
Armenia · Etiopia · Krisostomus · Ikonoklasme ·
Ritus Timur
Bulgaria · Skisma Timur-Barat · Perang Byzantine–
Ottoman · Ottoman · Rusia · Amerika · Abad ke-20

Pelagianisme · Paus Gregorius I · Keltik · Jerman &


Skandinavia · Kievan Rus' · Investiture · Anselmus ·
Petrus Abelardus · Bernard dari Clairvaux · Perang
Abad
Salib · Inkuisisi · Skolastisisme · Dominikus · Francis
Pertengahan
dari Assisi · Bonaventura · Thomas Aquinas · John
Wycliffe · Kepausan Avignon · Skisma Barat · Jan
Hus · Konsiliarisme

Protestantisme · Erasmus · Lima sola · Ekaristi ·


Calvinist vs. Arminian · Arminianisme · Sinode
Dordrecht · Wars · Lutheranisme · Martin Luther · 95
dalil Luther · Diet di Worms · Philip Melanchton ·
Lutheran · Eucharist · Book of Concord · Reformed ·
Zwingli · Calvin · Calvinisme · Scotland · John Knox ·
Reformasi
TULIP · Sinode Dordrecht · Sidang di Westminster
Protestan
(Westminster Assembly) · Anglikanisme · Henry VIII ·
Cranmer · Elizabethan Religious Settlement · 39
Artikel · Doa Umum · Puritan · Civil War ·
Anabaptisme · Radical Reformation · Conrad Grebel ·
Swiss Brethren · Thomas Müntzer · Martyrs' Synod ·
Menno Simons · John Smyth

Primacy development · Papacy · Timeline · Konsili


Katolik Roma Lateran IV · Konsili Trento · Reformasi Katolik ·
Thomas More · Paus Leo X · Guadalupe · Yesuit ·
Jansenisme · Francis Xavier · Monastery dissolution ·
Wars · Teresa Avila · Konsili Vatikan I & Konsili
Vatikan II · Modernisme

Denominasi di Inggris · Baptis · Congregationalism ·


Kekristenan Kebangunan Besar Pertama (First Great Awakening) ·
Modern Methodisme · Millerisme · Pietisme · Neo- & Old
dan Lutheranisme · Gerakan Restorasi Amerika · Saksi
Revivalisme Yehuwa · Mormonisme · Advent Hari Ketujuh
Adventisme

Camp meeting · Holiness movement · Gereja Katolik


Zaman
Independen · Kebangunan Besar Kedua (Second Great
Industri
Awakening)

Azusa Revival · Ekumenisme · Evangelikalisme · Jesus


Zaman
movement · Mainline Protestan · Pentakostalisme ·
Ideologi
Karismatik

Kronologi · Misi · Syahid · Teologi · Ortodoks Timur · Ortodoks Oriental · Protestantisme ·


Katolik
Bagian dari seri Kekristenan

Kronologi: Silsilah • Pembaptisan • Pelayanan • Mukjizat •


Yesus Perumpamaan • Perjamuan Terakhir • Penangkapan •
Kristus Pengadilan • Penyaliban • Kematian • Penguburan •
Kebangkitan • Kenaikan • Kedatangan kedua • Penghakiman

Gereja dan sejarahnya · Kerajaan Allah · Perjanjian Baru ·


Landasan
Paulus · Petrus · Keduabelas Rasul

Kitab-kitab · Kanon · Perjanjian Lama · Perjanjian Baru · Injil ·


Alkitab
Apokrif

Apologetika · Baptisan · Kristologi · Allah · Allah Bapa · Allah


Teologi Putra · Allah Roh Kudus · Sejarah Teologi Kristen · Maria ·
Keselamatan · Trinitas

Bapa Gereja · Kekristenan awal · Kekristenan Nicaea ·


Sejarah Konstantin · Konsili (Sinode) Ekumenis · Pengakuan
dan Percaya/Iman (Kredo) ·
tradisi Misi · Skisma Timur-Barat · Perang Salib · Reformasi
Protestan · Protestantisme

Gereja Barat: Advent · Anabaptisme · Anglikan · Baptis ·


Calvinisme · Injili · Gerakan Kekudusan · Katolik Independen ·
Denominasi
Gereja Katolik Roma · Katolik Tua · Gereja Lutheran · Gereja
dan
Metodis · Gereja Pentakosta · Quaker
Gerakan
Gereja Timur: Ortodoks Timur · Katolik Timur · Ortodoks
Oriental (Miafisit) · Timur Asiria
Nontrinitarianisme: Kristadelfian · Iglesia ni Cristo · Saksi
Yehuwa · Gereja Mormon · Oneness Pentecostalism ·
Unitarianisme

Sejarah Gereja Katolik


Sejarah Gereja Katolik meliputi rentang waktu selama hampir dua ribu tahun. Sebagai
cabang kekristenan tertua[1], sejarah Gereja Katolik merupakan bagian integral Sejarah
kekristenan secara keseluruhan. Istilah Gereja Katolik yang digunakan dalam artikel ini
digunakan secara khusus untuk menyebut Gereja yang didirikan di Yerusalem oleh Yesus
dari Nazaret (sekitar tahun 33 Masehi) dan dipimpin oleh suatu suksesi apostolik yang
berkesinambungan melalui Santo Petrus Rasul Kristus, dikepalai oleh Uskup Roma sebagai
pengganti St. Petrus, yang kini umum dikenal dengan sebutan Paus.

Sepanjang sejarahnya, skisma telah merusak kesatuan kekristenan. Perpecahan-perpecahan


utama terjadi pada 318 akibat Arianisme, pada 1054 skisma Timur-Barat dengan Gereja
Ortodoks Timur, dan pada 1517 dengan Reformasi Protestan. Gereja Katolik telah menjadi
kekuatan penggerak pada beberapa peristiwa utama dalam sejarah dunia termasuk
evangelisasi Eropa dan Amerika Latin, perluasan melek aksara dan pendirian universitas-
universitas, rumah-rumah sakit, monastisisme, perkembangan Seni rupa, Musik dan
Arsitektur, Inkuisisi, Perang Salib, metode filsafat analitis, dan runtuhnya Komunisme di
Eropa Timur pada akhir abad ke-20.

Daftar isi
 1 Pelayanan Yesus dan Berdirinya Gereja
 2 Kekaisaran Romawi (sekitar tahun 1 — 312)
 3 Kekaisaran Romawi Akhir (313 — 476)
 4 Kekaisaran Bizantium Awal dan Awal Abad Pertengahan (477 — 799)
 5 Kekaisaran Romawi Suci sampai Akhir Abad Pertengahan (800 — 1453)
 6 Abad Pencerahan (1454 — 1632)
 7 Abad Akal-Budi (1633 — 1800)
 8 Abad ke-19
 9 Abad ke-20
 10 Abad ke-21

Pelayanan Yesus dan Berdirinya Gereja

Yesus sebagai Kristus pantokrator


Dasar institusional Gereja Katolik Roma adalah pribadi dan ajaran-ajaran Yesus Kristus
(lahir 10-8 SM di Betlehem, wafat sekitar 30 Masehi di Yerusalem) seperti yang tercantum
dalam keempat Injil karya Matius, Markus, Lukas dan Yohanes. Injil-Injil tersebut
menggambarkan Yesus sebagai seorang tukang kayu Yahudi dari daerah Galilea, yang adalah
tokoh yang dijanjikan, Sang Mesias atau yang diurapi (Christos dalam Bahasa Yunani, asal-
muasal gelar Yesus Kristus), dan Putera Allah, sebagai penggenapan nubuat Perjanjian Lama.
Oleh karena itu Kristen memandang dirinya sebagai kelanjutan dari Yudaisme, serta
memandang Allah umat Kristiani dan Allah umat Yahudi sebagai pribadi yang satu dan sama.
Gereja adalah jemaat yang sama dengan yang dahulu didirikan oleh Yesus Kristus dan
berkelanjutan sampai sekarang berkat kontinuitas sejarah melalui sesuatu yang disebut
suksesi apostolik tak-terputus yang dianggap berawal dari pimpinan para rasul, Simon Petrus
dan oleh karena itu pula dianggap oleh umat Katolik berawal dari Kristus sendiri.

Menurut keempat Injil, ketika Yesus berusia tiga puluh tahun (Lukas 3:23), dia meninggalkan
kota Nazaret dan memulai sebuah pelayanan dakwah dan mukjizat kesembuhan. Dalam
dakwahnya, dia menyerukan pertobatan (Markus 1:15), memperkenalkan Allah sebagai Bapa
yang pengasih dan pengampun. Dia juga mengimbau orang-orang untuk meneladani
kebaikan dan kasih Allah pada segala makhluk. Dia menarik beberapa orang yang
menganggapnya sebagai seorang Rabi dan yang pada beberapa kasus meragukan apakah
benar Dialah Sang Al-Masih itu. Dia, bagaimanapun, membangkitkan oposisi dari pimpinan
dan otoritas religius Yahudi. Mereka menilai ajaran-ajarannya berbahaya bagi doktrin dan
praktik Yahudi tradisional, serta merasa bahwa pernyataan-pernyataanNya mengenai
identitas pribadiNya merupakan hujat. Injil Matius Pasal 16 meriwayatkan sebagai berikut:

13 Setelah Yesus tiba di daerah Kaisarea Filipi, Ia bertanya kepada murid-murid-Nya: "Kata
orang, siapakah Anak Manusia itu?" 14 Jawab mereka: "Ada yang mengatakan: Yohanes
Pembaptis, ada juga yang mengatakan: Elia dan ada pula yang mengatakan: Yeremia atau
salah seorang dari para nabi." 15 Lalu Yesus bertanya kepada mereka: "Tetapi apa katamu,
siapakah Aku ini?" 16 Maka jawab Simon Petrus: "Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang
hidup!" 17 Kata Yesus kepadanya: "Berbahagialah engkau Simon bin Yunus sebab bukan
manusia yang menyatakan itu kepadamu, melainkan Bapa-Ku yang di sorga. 18 Dan Akupun
berkata kepadamu: Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan
jemaat-Ku dan alam maut tidak akan menguasainya.. 19 Kepadamu akan Kuberikan kunci
Kerajaan Sorga. Apa yang kauikat di dunia ini akan terikat di sorga dan apa yang
kaulepaskan di dunia ini akan terlepas di sorga." 20 Lalu Yesus melarang murid-murid-Nya
supaya jangan memberitahukan kepada siapapun bahwa Ia Mesias.

Injil-Injil merinci hari-hari terakhir Yesus, ketika, kemungkinan besar pada usia tigapuluhan
pertengahan, Yesus ditangkap oleh Sanhedrin di Yerusalem dan didakwa melakukan hujat.
Di hadapan sidang Sanhedrin, Dia menyatakan diri sebagai Al-Masih. Sanhedrin kemudian
mempersuasi otoritas Kekaisaran Romawi, yang memerintah kawasan itu sebagai Provinsi
Iudaea, untuk menjatuhiNya hukuman mati; yang oleh karena itu, Dia dicambuk, dipukul,
dan disalibkan. Sengsara Kristus diriwayatkan kembali dalam Injil-Injil, menuturkan
kejadian-kejadian pada hari Jumat Agung (dimulai pada saat yang sekarang diaanggap
sebagai waktu petang hari Kamis), yang berlangsung hingga hari Paskah, tatkala, menurut
Kitab Perjanjian Baru, Yesus bangkit dari kematian dan menampakkan diri kepada murid-
muridNya. Menurut perhitungannya sendiri, Gereja dimulai pada hari pertama Pentakosta
ketika Roh Kudus turun ke atas para rasul dan para murid di dalam Ruang Atas.

Sebelumnya Yesus telah mengatakan bahwa Dia akan mempercayakan kepada Simon Petrus
kunci-kunci Kerajaan Surga setelah menyebutnya diilhami oleh Allah Bapa bahwa di atas
"batu karang" (Bahasa Latin : Petrus, Bahasa Yunani Petros, Bahasa Aram Kefa) Petrus,
Yesus akam mendirikan GerejaNya. Simon Peter disebut-sebut lagi dalam konteks Injil
Yohanes, pasal 21 dengan perintah-perintah lisan eksplisit untuk "Gembalakanlah domba-
dombaKu", "Gembalakanlah domba-dombaKu", dan "Gembalakanlah domba-dombaKu"
pada ayat 15 sampai 17, sebagai berikut:

15 Sesudah sarapan Yesus berkata kepada Simon Petrus: "Simon, anak Yohanes, apakah
engkau mengasihi Aku lebih dari pada mereka ini?" Jawab Petrus kepada-Nya: "Benar
Tuhan, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau." Kata Yesus kepadanya:
"Gembalakanlah domba-dombaKu." 16 Kata Yesus pula kepadanya untuk kedua kalinya:
"Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku?" Jawab Petrus kepada-Nya: "Benar
Tuhan, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau." Kata Yesus kepadanya:
"Gembalakanlah domba-dombaKu." 17 Kata Yesus kepadanya untuk ketiga kalinya: "Simon,
anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku?" Maka sedih hati Petrus karena Yesus berkata
untuk ketiga kalinya: "Apakah engkau mengasihi Aku?" Dan ia berkata kepada-Nya: "Tuhan,
Engkau tahu segala sesuatu, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau." Kata Yesus
kepadanya: "Gembalakanlah domba-dombaKu.

Tentu saja ini mendapat tentangan dari pihak-pihak di luar Katolik Roma. Ada banyak
referensi yang menggugat. Misalnya pernyataan St. Cyprian (Siprianus) berikut:

"and then also the Lord Himself, fulfilling what had been written in the law and the prophets,
teaches, saying, “I am the good shepherd, who lay down my life for the sheep. But the
hireling, whose own the sheep are not, seeth the wolf coming, and leaveth the sheep, and
fleeth, and the wolf scattereth them.”[5] To Simon, too, He speaks thus: “Lovest thou me? He
answered, I do love Thee. He saith to him, Feed my sheep.”[6] We know that this saying
arose out of the very circumstance of his withdrawal, and the rest of the disciples did
likewise."

Dengan demikian, dinyatakan bahwa 3 pertanyaan Yesus dan 3 kali perintah untuk
menggembalakan domba-domba sebagai proses pemulihan bagi Petrus, yang telah
menyangkal Kristus. Bandingkan jumlah pertanyaan dengan jumlah penyangkalan yang
dilakukan oleh Petrus. Cyprian mengutip ayat di mana Yesus memandang para rasul yang
meninggalkan dirinya sebagai "orang-orang upahan". Non-Katolik memandang pemulihan ini
perlu bagi Petrus sekaitan dengan pernyataan Yesus berikut:

Matius 10:33 Tetapi barangsiapa menyangkal Aku di depan manusia, Aku juga akan
menyangkalnya di depan Bapa-Ku yang di sorga."

Dengan demikian dipandang jika Petrus tidak dipulihkan, bagaimana jatuhnya wibawa Petrus
dibandingkan rasul-rasul lainnya, jika Petrus diperhadapkan pada pernyataan Yesus di atas.

Berdasarkan ayat-ayat Kitab Suci inilah Gereja Katolik Roma percaya bahwa Paus adalah
penerus Santo Petrus dan pimpinan tunggal dari segenap Gereja di atas bumi. Doktrin-doktrin
otoritas kepausan dan Primasi Pontif Romawi terus menjadi sumber kontroversi antara Gereja
Katolik Roma dan denominasi-denominasi Gereja Kristiani lainnya.
Kekaisaran Romawi (sekitar tahun 1 — 312)

Yesus Kristus wafat di salib

 Sekitar 1: Kelahiran Yesus. Menurut Injil Lukas, kelahiranNya berlangsung di


Betlehem pada masa pemerintahan Raja Herodes Agung dari Yudea dan Kaisar
Romawi Augustus, dan bahwa dia adalah putera dari Perawan Maria, yang
mengandung oleh kuasa Roh Kudus. Umat Kristiani menganggapNya sebagai
inkarnasi ilahi Putera Allah.

Sekalipun perhitungan yang dilakukan Dionysius Exiguus menentukan kelahiran Yesus pada
pada tahun yang disebut sebagai 1 Masehi, sejarah menempatkan kelahiranNya pada waktu
antara tahun 6 dan 4 SM.

 Sekitar 27: Yesus dibaptis, dimulainya pelayanan, dan dipilihnya para rasul. Injil
Lukas mengindikasikan bahwa Kristus dibaptis pada tahun ke-15 pemerintahan
Kaisar Tiberius yakni tahun 27 Masehi (Lukas 3:1,21,22). Injil-Injil umat Kristiani
sangat menonjolkan Petrus sebagai pimpinan dan juru bicara para rasul Yesus dengan
seringnya disebutkan namanya dalam Injil-Injil. Petrus, dan putera-putera Zebedeus,
Yakobus dan Yohanes, merupakan lingkaran dalam dari para rasul Yesus karena
menyaksikan peristiwa-peristiwa penting tertentu dari kehidupan Yesus. Dakwah-
dakwah utama Yesus, seperti Khotbah di Bukit. Perbuatan-perbuatan mukjizat, seperti
membangkitkan orang mati, memberi makan lima ribu orang, berjalan di atas air, dst.
 Sekitar 33: Petrus menyatakan dan para pengikut lainnya percaya bahwa Yesus dari
Nazaret adalah Al-Masih bangsa Yahudi yang dijanjikan Yahweh menurut kitab-kitab
suci Yahudi dan ramalan-ramalan para nabi Ibrani. Masuk ke Yerusalem, dimulainya
sengsara Kristus. Yesus dari Nazaret disalibkan di Yerusalem di bawah kuasa Pontius
Pilatus, procurator Yudea pada masa pemerintahan Tiberius dan Herodes Antipas,
setelah Sandhedrin, di bawah pimpinan Imam Besar Kayafas, menuduh Yesus
melakukan hujat. Akan tetapi Dia disalibkan oleh bangsa Romawi, atas dakwaan
kejahatan politik yakni perbuatan makar dan pemberontakan seperti yang tertulis pada
titulus di atas salib yang menunjukkan kejahatan yang diperbuatNya yakni: "Yesus
dari Nazaret, Raja orang Yahudi". Menurut para pengikutNya, tiga hari kemudian,
"Allah membangkitkanNya dari antara orang mati"[2], atau, seperti yang juga mereka
katakan, Dia "sudah bangkit."[3] Empat puluh hari setelah kebangkitanNya, Yesus
naik ke surga, Injil-Injil Kristiani meriwayatkan bahwa Yesus memberi petunjuk
kepada para muridNya bahwa: "Segala kuasa telah diberikan kepadaKu di surga dan
di atas bumi. Karena itu pergilah dan jadikanlah semua bangsa muridKu, baptislah
mereka dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus, ajarilah mereka untuk
melakukan semua yang telah kuperintahkan kepadamu; dan lihatlah, Aku
menyertaimu, bahkan sampai akhr zaman." (Matius 28:18-20). Sepuluh hari
kemudian (Pentakosta) Petrus memberikan khotbah perdananya dan 3.000 orang
memberi diri untuk dibaptis. Sejak saat itu, ajaran-ajaran Yesus menyebar ke seluruh
dan ke luar batas Kekaisaran Romawi sehingga membentuk Gereja-Gereja yang
dipimpin oleh para Rasul. Tradisi Kristiani mencatat bahwa Gereja Kristiani di Roma
didirikan oleh Santo Petrus bersama Santo Paulus, dan bahwa Petrus adalah uskupnya
yang pertama.
 Sekitar 34: St. Stefanus, seorang diakon dan syuhada Kristiani yang pertama, dirajam
sampai mati di Yerusalem.
 Sekitar 50: Konsili Yerusalem
 Sekitar 52: Kedatangan St. Thomas Rasul di India menurut tradisi.
 Sekitar 64: Penindasan atas umat Kristiani dimulai oleh Kaisar Nero setelah
Kebakaran besar di Roma. Penindasan berlanjut sampai tahun 313 Masehi.
 Sekitar 64-67?: Wafatnya St. Petrus dan St. Paulus di Roma.
 Sekitar 70: Kejatuhan Yerusalem dan penghancuram Bait Suci.
 Sekitar 72: Kesyahidan St. Thomas Rasul di Mylapore.
 Sekitar 96: Tahun yang menurut tradisi ditulisnya Epistola Klemens yang pertama
yang dikaitkan dengan Paus Klemens I yang dialamatkan kepada Gereja di Korintus.
 Sekitar 100: St. Yohanes, yang tersisa dari ke-12 Rasul, wafat di Efesus.[4][5]
 Sekitar 110: Ignatius dari Antiokhia menggunakan istilah Gereja Katolik dalam
sepucuk suratnya kepada Gereja di Smyrna, salah satu dari surat-surat yang
otentisitasnya tak diragukan yang dikaitkan dengannya. Dalam surat ini dan surat-
surat lainnya dia menekankan pentingnya para uskup dalam Gereja dan berbicara
keras mengenai bidaah.
 Sekitar 150: Naskah-naskah Alkitab terjemahan Bahasa Latin (Vetus Latina) dari
Alkitab dalam bahasa Yunani beredar di kalangan umat Kristiani yang bukan
pengguna Bahasa Yunani.
 Sekitar 155: Ajaran-ajaran Marcion, gnostik Valentinus dan pentakostal kaum
Montanis menimbulkan memecah-belah komunitas Romawi. Penindasan atas umat
Kristiani di Kekaisaran Romawi terus berlanjut.
 Sekitar 180: Adversus Haereses karya Irenaeus makin memperjelas konsep "bidaah."
 Sekitar 195: Paus Viktor I, Paus pertama yang berasal dari Afrika,
mengekskomunikasi kaum Kuartodesiman dalam suatu Kontroversi Paskah. Beberapa
pihak berpendapat bahwa mungkin dialah paus pertama yang merayakan misa dalam
Bahasa Latin bukannya Bahasa Yunani.[6]
 Sekitar 200: Tertullianus, pujangga Latin Kristiani pertama, yang melahirkan istilah-
istilah Latin mengenai konsep-konsep Kristiani seperti "Trinitas", "Tres Personae",
"Una Substantia", "Sacramentum"
 20 Januari 250: Kaisar Decius memulakan penindasan besar-besaran atas umat
Kristiani di Roma. Paus Fabianus wafat sebagai syuhada. Sesudah itu kontroversi
Donatis mengenai penerimaan kembali orang-orang murtad meresahkan banyak orang
di Afrika Utara.
 Sekitar 250: Paus Fabianus dikatakan telah mengutus tujuh orang uskup dari Roma ke
Galia untuk memberitakan Injil: Gatianus ke Tours, Trofimus ke Arles, Paulus ke
Narbonne, Saturninus ke Toulouse, Denis ke Paris, Austromonius ke Clermont, dan
Martialus ke Limoges.
 28 Oktober 312: Kaisar Konstantinus memimpin pasukan Kekaisaran Romawi meraih
kemenangan dalam Pertempuran Pons Milvius. Menurut tradisi, pada malam
menjelang pertempuran itu, Konstantinus mendapat sebuah penglihatan bahwa dia
akan meraih kemenangan jika dia bertempur di bawah lambang Kristus; oleh karena
itu, para prajuritnya menerakan pada perisai-perisai mereka tanda Khi-Rho yang
terdiri atas dua huruf pertama dari kata Yunani untuk "Kristus" (ΧΡΙΣΤΌΣ). Setelah
memenangi pertempuran itu, Konstantinus melegalkan kekristenan. Dia sendiri tidak
dibaptis sampai menjelang ajalnya.
Kekaisaran Romawi Akhir (313 — 476)

Patung kolosal kepala Konstantinus di Musei Capitolini

 313: Maklumat Milan menyatakan Kekaisaran Romawi netral terhadap pandangan-


pandangan keagamaan, keluarnya maklumat ini mengakhiri penindasan atas umat
Kristiani.
 318: Arius dikutuk dan diekskomunikasi oleh sebuah konsili yang diselenggarakan
oleh Aleksander, Uskup Aleksandria.[7]
 321: Dengan menganugerahkan hak kepada Gereja untuk memiliki properti,
Konstantinus menyumbangkan istana Laterani kepada Paus Miltiades. Basilika
Lateran (Basilika Penebus Kita) menjadi tahta keuskupan dari Uskup Roma.
 3 November 324: Konstantinus meletakkan dasar ibukota baru Kekaisaran Romawi di
Bizantium, yang kelak dikenal sebagai Konstantinopel.
 325: Kontroversi Arian pecah di Aleksandria, menimbulkan kekerasan dan
perpecahan besar-besaran di kalangan umat Kristiani.
 20 Mei 325[8][9]: konsili Ekumenis Nicaea Pertama, diselenggarakan untuk
menanggapi kontroversi Arian, menghasilkan Kredo Nicea, menyatakan keyakinan
umat Kristiani Trinitarian ortodoks akan Tritunggal Maha Kudus. Format Kredo
Nicea telah melalui kontroversi sehubungan dengan Klausa Filioque namun masih
digunakan Gereja Katolik sampai sekarang.
 18 November 326: Paus Silvester I mengkonsekrasi Basilika Santo Petrus yang
dibangun oleh Konstantinus Agung di atas makam Rasul Petrus.
 11 Mei 330: Konstantinopel diresmikan. Konstantinus memindahkan ibukota
Kekaisaran Romawi ke Bizantium, dan memberinya nama baru Roma Baru.
 22 Mei 337: Konstantinus Agung mangkat. Dibaptis menjadi Kristen menjelang akhir
hayatnya.
 360: Julianus si murtad menjadi Kaisar Romawi non-Kristiani terakhir.
 27 Februari 380: Kaisar Theodosius mengeluarkan sebuah maklumat, De Fide
Catolica, di Tesalonika, dipublikasikan di Konstantinopel, menyatakan kekristenan
Katolik sebagai Agama negara Kekaisaran Romawi.[10][11][12]
 24 November 380: Kaisar Theodosius I dibaptis.
 381: Konsili ekumenis Konstantinopel Pertama.
 382: Konsili Roma di bawah kepemimpinan Paus Damasus I menetapkan Kanon
Alkitab, mendaftarkan kita-kitab Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru yang diterima.
Kitab-kitab lainnya tidak dianggap sebagai Kitab Suci. Lihat pula Kanon Alkitab.
 391: Dekrit Kaisar Theodosius mengharamkan sebagian besar ritual Pagan yang
masih dipraktikkan di Roma, dengan demikian mendorong sebagian besar populasi
untuk berpindah keyakinan ke Agama Kristen.
 400: Vulgata karya Hieronimus, terjemahan Alkitab ke dalam Bahasa Latin,
diterbitkan. Vulgata merupakan seuah kompilasi kitab-kitab Alkitab Perjanjian Lama
dan Perjanjian Baru yang sangat berpengaruh dan yang menjadi dasar bagi Alkitab
yang dikenal saat ini.
 404: Rahib Telemakhus menerobos ke tengah-tengah sebuah arena guna mencoba
melerai dua gladiator; dia dibunuh oleh massa. Petunjukan gladiator dihapuskan oleh
Kaisar Honorius.
 24 Agustus 410: Penjarahan Roma. Alarik dan pasukan Visigothnya menerjang
masuk melalui Gerbang Porta Salaria di Timur-Laut Kota Roma.
 431: Konsili Efesus menyatakan bahwa Yesus eksis sebagai manusia sekaligus
sebagai Allah, menjernihkan statusnya dalam Tritunggal Maha Kudus. Makna Kredo
Nicea juga dinyatakan sebagai naskah suci permanen dari Gereja.
 8 Oktober 451: Konsili Khalsedon dibuka.
 1 November 451: Konsili Khalsedon, konsili ekumenis keempat, ditutup.
Dikeluarkannya Kredo Kalsedonia, yang menyatakan kembali Yesus sebagai Allah
Sejati dan Manusia Sejati dan dogma Perawan Maria sebagai Bunda Allah. Konsili ini
mengekskomunikasi Eutikius, dan menimbulkan skisma dengan Ortodoksi Oriental.
 452: Paus Leo I (Leo Agung) menemui Attila Hun, Si Cambuk Allah, dan
mengurungkan niatnya menjarah Roma.
 455: Penjarahan Roma oleh Bangsa Vandal. Rampasan perang dari Bait Suci
Yerusalem yang sebelumnya direbut oleh Titus diduga turut dibawa ke Kartago.
 4 September 476: Kaisar Romulus Augustus dipecat di Roma, ditandai oleh banyak
orang sebagai keruntuhan Kekaisaran Romawi Barat. Fokus Gereja awal beralih ke
perluasan di Kekaisaran Romawi Timur, yang dikenal pula sebagai Kekaisaran
Bizantium, dengan ibukotanya di Konstantinopel. Pada akhirnya Gereja terpecah
menjadi kekristenan Ortodoks dan Katolisisme pada abad ke-11.

Kekaisaran Bizantium Awal dan Awal Abad Pertengahan


(477 — 799)

Yustinianus I tergambar dalam sebuah mosaik dalam gereja San Vitale, Ravenna, Italia

 480: Santo Benediktus mulai menyusun peraturan Monastik, menetapkan regulasi-


regulasi untuk pendirian biara-biara.
 496: Clovis I Raja pagan Bangsa Frank, menjadi penganut iman Katolik.
 502: Paus Symnakus menetapkan aturan bahwa umat awam selanjutnya tidak lagi
memberi suara dalam pemilihan Paus dan hanya klerus tingkat tinggi saja yang dapat
menjadi calon paus.
 529: Codex Yustinianus dirampungkan. Bagian pertama dari Corpus Iuris Civilis
(Batang Tubuh Hukum Sipil).
 2 Januari 533: Merkurius menjadi Paus Yohanes II. Dia adalah paus pertama yang
menggunakan nama pemerintahan. Yohanes II mendapatkan hadiah-hadiah berharga
sekaligus sebuah pernyataan iman ortodoks dari Kaisar Bizantium Yustinianus.
 533: Digesta, atau Pandectae, dikeluarkan; bagian kedua dari Corpus Iuris Civilis
(Batang Tubuh Hukum Sipil). Institutiones, bagian ketiga Corpus Iuris Civilis (Batang
Tubuh Hukum Sipil) mulai diberlakukan.
 536: Belisarius merebut kembali Roma.
 553: Konsili Konstantinopel II mengutuk kekeliruan-kekeliruan Origenes, Tiga Bab,
dan meneguhkan keempat konsili umum pertama.
 590: Paus Gregorius Agung Memperbaharui struktur dan administrasi gerejawi dan
menetapkan Kidung Gregorian.
 596: Santo Agustinus dari Canterbury diutus oleh Paus Gregorius untuk menginjili
Bangsa Inggris yang pagan.
 638: Yerusalem dan Syria yang dikuasai umat Kristiani ditaklukkan oleh kaum
Muslim.
 642: Mesir jatuh ke tangan kaum Muslim, diikuti seluruh Afrika Utara.
 664: Sinode Whitby mempersatukan Gereja Seltik di Inggris dengan Gereja Katolik.
 680: Konsili Konstantinopel III mengakhiri Monothelitisme.
 685: Kaum Maronit menggunakan kekuasaan dan pengaruh mereka untuk memilih
Yohanes Maron, yang berasal dari kaum mereka, sebagai Patriark Antiokhia dan
Seluruh Timur. Yohanes mendapatkan persetujuan dari Paus Sergius I, dan menjadi
Patriark Maronit yang pertama.
 698: Santo Willibrordus ditugaskan oleh Paus Sergius I sebagai uskup bagi Bangsa
Frisia (Belanda). Willibrordus membangun sebuah gereja di Utrecht.
 711: Pasukan Muslim menginvasi Spanyol.
 718: Santo Bonifasius, seorang warga Inggris, ditugaskan oleh Paus Gregorius II
untuk menginjili Bangsa Jerman.
 726: Ikonoklasme pecah di Kekaisaran Timur. Perusakan gambar-gambar berlanjut
hingga 843.
 732: Gerak maju kaum Muslim ke Eropa Barat dihadang oleh Charles Martel di
Poitiers, Perancis.
 751: Bangsa Lombardia menghapuskan Eksarkat Ravenna secara efektif
mengenyahkan sisa-sisa kekuasaan Bizantium di Italia tengah dan Roma.
 756: Para paus dianugerahi independensi pemerintahan atas Roma oleh Raja Pepin si
Pendek dari Bangsa Frank, dalam Donasi Pepin. Lahirnya Negara-negara Kepausan.
 787: Konsili Ekumenis Nicea kedua menghentikan Ikonoklasme.
 793: Penjarahan biara Lindisfarne menandai dimulainya serbuan Bangsa Viking ke
Eropa Kristen.

Kekaisaran Romawi Suci sampai Akhir Abad


Pertengahan (800 — 1453)
 25 Desember 800: Raja Karel Agung dari Bangsa Frank dimahkotai sebagai Kaisar
Romawi Suci di Barat oleh Paus Leo III di Basilika Santo Petrus.
 829: Ansgarius memulai karya misi di Swedia dekat Stockholm.
 863: Santo Kiril dan Santo Methodius diutus oleh Patriark Konstantinopel untuk
menginjili bangsa-bangsa Slavia. Mereka menerjemahkan Alkitab ke dalam
Slavonika.
 869: Konsili Ekumenis Konstantinopel IV mengutuk Photius. Konsili ini dan konsili-
konsili umum berikutnya disangkal oleh Gereja-Gereja Ortodoks Timur.
 910: Biara agung Benediktin di Cluny meremajakan monastisisme Barat. Biara-biara
menyebar ke wilayah-wilayah terpencil di Eropa Barat.
 988: St. Vladimir Agung dibaptis; menjadi Adipati Agung Kiev pertama yang
beragama Kristen.
 1012: Burchardus dari Worms merampungkan ke-20 jilid Decretum dari Hukum
Kanon.
 16 Juli 1054: Perpecahan Liturgis, linguistik, dan politis mengakibatkan perpecahan
permanen antara Gereja Timur dan Gereja Barat, yang dikenal sebagai Skisma Timur-
Barat atau Skisma Akbar. Tiga legatus, Humbertus dari Mourmoutiers, Fredericus
dari Lorraine, dan Petrus, Uskup Agung Amalfi, memasuki Katedral Hagia Sophia
saat perayaan misa pada Sabtu petang dan meletakkan pada altar selembar Bulla
kepausan berisi ekskomunikasi atas Patriark Mikhael I Kerularius. Para legatus
bergegas kembali ke Roma dua hari kemudian, meninggalkan kota Konstantinopel
yang tak lama lagi dilanda huru-hara.
 27 November 1095: Paus Urbanus II menyampaikan khotbah sacrum bellum (perang
suci), Perang Salib, untuk membela umat Kristiani Timur, dan para peziarah di Tanah
Suci, dalam Konsili Clermont.
 1098: Pendirian biara pembaharuan di Citeaux, yang mendorong pertumbuhan ordo
Cistercian.
 1099: Perebutan kembali Yerusalem oleh para pejuang Perang Salib I.

Katedral Notre-Dame - dirancang dalam gaya arsitektur Gothik.

 1123: Konsili Ekumenis Lateran Pertama.


 1139: Konsili Ekumenis Lateran Kedua.
 1144: Basilika Santo Denis karya Abbot Suger adalah bangunan besar pertama yang
dibangun dalam gaya arsitektur Gothik.
 1150: Publikasi Decretum Gratiani.
 1179: Konsili Ekumenis Lateran Ketiga.
 1182: Gereja Maronit menegaskan kembali persekutuannya yang tak terputus dengan
Tahta Suci.
 2 Oktober 1187: Pengepungan Yerusalem. Pasukan Ayyubi dibawah pimpinan
Saladin merebut Yerusalem, mengobarkan Perang Salib III.
 8 Januari 1198: Lotario de' Conti di Segni terpilih menjadi Paus Innosentius III. Masa
kepausannya dianggap sebagai puncak kekuasaan temporal dari kepausan.
 13 April 1204: Penjarahan Konstantinopel oleh para pejuang Perang Salib IV.
Permulaan Kekaisaran Latin di Konstantinopel.
 1205: Santo Fransiskus dari Assisi menjadi seorang pertapa, mendirikan ordo
kerahiban Fransiskan.
 11 November 1215: Konsili Ekumenis Lateran Keempat dibuka oleh Paus Innosentius
III.
 November 30, 1215: Konsili Ekumenis Lateran Keempat ditutup oleh Paus
Innosentius III. Tujuh puluh dekrit disetujui, salah satunya adalah definisi
transubstansiasi.
 1229: Inkuisisi dibentuk sebagai tanggapan terhadap bidaah Cathar, dalam Konsili
Toulouse.
 1231: Akta pendirian Universitas Paris dikeluarkan oleh Paus Gregorius IX.
 1241: Mangkatnya Ogadai Khan, Khan Agung bangsa Mongol, menghentikan gerak
maju bangsa Mongol ke Eropa sesudah kemenangan yang mereka raih dengan mudah
dalam Pertempuran Liegnitz (sekarang di Polandia) dan Pertempuran Mohi (sekarang
di Hungaria) melawan gabungan serdadu Kristen.
 1245: Konsili Ekumenis Lyons Pertama. Mengucilkan dan memecat Kaisar Frederick
II.
 1274: Konsili Ekumenis Lyons Kedua. Gereja Katolik dan Gereja Ortodoks bersatu
kembali untuk sementara waktu.
 1295: Marco Polo tiba di kampung halamannya Venesia.
 February 22, 1300: Paus Bonifasius VIII mengeluarkan Bulla "Antiquorum fida
relatio"; perayaan Tahun Suci Yubileum yang pertama kali tercatat.
 18 November 1302: Paus Bonifasius VIII mengeluarkan Bulla Kepausan Unam
sanctam.
 1305: Pengaruh Perancis mengakibatkan Paus pindah dari Roma ke Avignon.
 12 Agustus 1308: Paus Klemens V mengeluarkan Bulla Regnans in coelis menyeru
diselenggarakannya sebuah konsili umum pada 1 Oktober 1310, di Vienne, Perancis
dengan tujuan "melakukan pemeriksaan sehubungan dengan Ordo Ksatria Templar,
baik atas para anggota perorangan maupun tanah-tanahnya, dan sehubungan pula
dengan hal-hal lain yang terkait dengan iman Katolik, Tanah Suci, dan perbaikan
Gereja dan aparat gerejawi".
 17 - 20 Agustus 1308: Para pinpinan Ksatria Templar diampuni secara rahasia oleh
Paus Klemens V seusai diperiksa oleh para agen kepausan untuk memverifikasi
klaim-klaim yang dituduhkan terhadap mereka di kastil Chinon di Keuskupan Tours.
 16 Oktober 1311: Sesi formal pertama dari Komsili Ekumenis Vienne dimulai di
bawah kepemimpinan Paus Klemens V.
 22 Maret 1312: Klemens V mengeluarkan Bulla Vox in excelsis membubarkan Ksatria
Templar.
 6 Mei 1312: Konsili Ekumenis Vienne ditutup pada sesi formal ketiga.
 26 Mei 1328: William dari Ockham melarikan diri dari Avignon. Kelak dia
dikucilkan oleh Paus Yohanes XXII, yang dituding Ockham sebagai bidaah.
 1370: Santa Katerina dari Siena mengimbau Paus untuk kembali ke Roma.
 1378: Anti-paus Klemens VII (Avignon) dipilih sebagai tandingan terhadap Paus
Urbanus VI (Roma) menimbulkan Skisma Barat.
 1387: Bangsa Lithuania menjadi bangsa terakhir di Eropa yang menganut iman
Katolik.
 1440: Johannes Gutenberg merampungkan mesin cetak kayunya yang menggunakan
logam yang dapat dipindah-pindahkan merevolusi penyebaran pengetahuan dengan
cara reproduksi yang lebih murah dan lebih cepat. Hasilnya adalah produksi Alkitab
dan buku-buku lainnya dalam jumlah banyak.
 29 Mei 1453: Jatuhnya Konstantinopel.

Abad Pencerahan (1454 — 1632)

Pieta karya Michelangelo dalam Basilika St. Petrus, Vatikan

 1492: Christophorus Columbus menemukan Dunia Baru.


 1493: Dengan Inter caetera, Paus Alexander VI menganugerahkan hak-hak kolonial
tunggal atas sebagian besar Dunia Baru kepada Spanyol.
 22 Januari 1506: Kaspar von Silenen dan kontingen pertama dari para serdadu
bayaran Swiss memasuki Vatikan pada masa pemerintahan Paus Julius II. Tanggal ini
adalah tanggal tradisional berdirinya Garda Swiss.
 18 April 1506: Paus Julius II melakukan peletakan batu pertama dari Basilika St.
Petrus yang baru.
 1508: Michaelangelo mulai melukisi langit-langit Kapela Sistina.
 31 Oktober 1517: Martin Luther mengajukan 95 Thesisnya, memprotes penjualan
indulgensi.
 1516: Santo Sir Thomas More menerbitkan "Utopia" dalam Bahasa Latin.
 1519: Penaklukan Spanyol atas Mexico oleh Hernando Cortes.
 3 Januari 1521: Martin Luther akhirnya diekskomunikasikan oleh Paus Leo X dalam
bulla Decet Romanum Pontificem.
 1521: Pembaptisan umat katolik perdana di Filipina, bangsa Kristiani pertama di Asia
Tenggara. Peristiwa ini diperingati dengan perayaan Santo Niño de Cebú.
 17 Oktober 1521: Paus Leo X menganugerahkan gelar Fidei Defensor bagi Raja
Henry VIII dari Inggris karena pembelaannya atas ketujuk sakramen dan supremasi
paus dalam Assertio Septem Sacramentorum terhadap Protestantisme.
 6 Mei 1527: Penjarahan Roma.
 1531: Bunda Maria Guadalupe menampakkan diri kepada Juan Diego di Mexico.
 16 November 1532: Francisco Pizarro mengalahkan Atahualpa. Penaklukan
Kekaisaran Bangsa Inka.
 1534: Kepala dan seluruh warga Kampung Mamuya di Maluku Utara memeluk iman
Katolik.
 15 Agustus 1534: Santo Ignatius Loyola dan lima orang lainnya, termasuk Fransiskus
Xaverius bertemu di Montmartre di luar Paris untuk mendirikan Ordo misionaris
Serikat Yesus.
 30 Oktober 1534: Parlemen Inggris menyetujui Act of Supremacy yang menjadikan
Raja Inggris sebagai Kepala Tertinggi Gereja Inggris. Skisma Anglikan dengan
Roma.
 1535: Michaelangelo mulai melukis Pengadilan Terakhir dalam Kapela Sistina.
 1536 Sampai 1540: Dissolusi biara-biara di Inggris, Wales dan Irlandia.
 17 Desember 1538: Paus Paulus III mengekskomunikasikan Raja Henry VIII dari
Inggris.
 1540: Paus Paulus III mengukuhkan Ordo Serikat Yesus.
 1543: Karya tulis lengkap dari teori heliosentris Kopernikus dengan judul, Perihal
Revolusi Bola-Bola Langit (De Revolutionibus Orbium Coelestium) diterbitkan.
Dianggap sebagai awal revolusi ilmu pengetahuan.
 13 Desember 1545: Konsili Trente diselenggarakan pada masa kepausan Paulus III,
untuk mempersiapkan tanggapan Katolik atas reformasi protestan. Peraturan-
peraturan yang dihasilkannya menjadi pedoman umat Katolik selama sekurang-
kurangnya tiga abad.
 1546 Sampai 1547: Santo Fransiskus Xaverius mengunjungi dan membaptis beberapa
warga Ambon, Saparua, dan Ternate.
 4 Desember 1563: Konsili Trente ditutup. Dekrit-dekrit dikukuhkan pada 26 Januar
1564, oleh Pius IV dalam Bulla "Benedictus Deus".
 1568: St. Yohanes Krisostomus, St. Basil, St. Gregorius Nazianzus, St. Athanasius
dan St. Thomas Aquinas dijadikan para Doktor Gereja.
 14 Juli 1570: Paus St. Pius V mengeluarkan Konstitusi Apostolik mengenai Misa
Tridentina, Quo Primum.
 7 Oktober 1571: Armada Kristiani dari Liga Kudus mengalahkan kaum Turki
Ottoman dalam Pertempuran Lepanto.
 1577: Teresa dari Avila menulis El Castillo Interior, salah satu dari karya-karya tulis
klasik dari mistisisme Katolik.
 24 Februari 1582: Paus Gregorius XIII mengeluarkan Bulla Inter gravissimas yang
mereformasi Kalender Julian.
 4 Oktober 1582: Kalender Gregorian pertama kalinya diadopsi oleh Italia, Spanyol,
dan Portugal. Sesudah tanggal 4 Oktober adalah tanggal 15 Oktober - sepuluh hari
dihilangkan.
 28 September 1586: Domenico Fontana berhasil menyelesaikan pemugaran Obelisk
Vatikan di tempatnya sekarang di alun-alun St. Petrus. Dipuji sebagai sebuah
pencapaian teknis pada masa itu.
 1593: Robert Bellarmine merampungkan karyanya Disputationes de controversiis
christianae fidei.
 1598: Peranan Paus dalam Perdamaian Vervins.
 1600: Paus Klemens VIII mengesahkan pemanfaatan kopi meskipun ada petisi yang
diajukan para imam untuk melarang minuman Muslim yang mereka sebut "minuman
iblis". Sri Paus mencoba secangkir dan menyatakannya "sungguh lezat sehingga
sayang sekali untuk membiarkan orang-orang kafir memanfaatkannya secara
eksklusif. Kita perlu mencurangi Setan dengan cara membaptisnya."[13]
 1614: Tokugawa Ieyasu melarang kekristenan di Jepang.
 1619 Sampai 1799: VOC berkuasa di Nusantara, Agama Katolik dilarang. Imam-
imam Katolik diusir, dan umat Katolik pribumi diprotestankan.
 19 April 1622: Paus Gregorius XV menjadikan Armand Jean du Plessis de Richelieu
sebagai kardinal atas nominasi Raja Louis XIII — menjadi Kardinal Richelieu.
Pengaruh dan kebijakan-kebijakannya sangat memengaruhi perkembangan seni,
budaya, politik, agama, dan perang di Eropa.
 18 November 1626: Paus Urbanus VIII dengan khidmat meresmikan Basilika St.
Petrus yang baru 1.300 tahun sesudah basilika pertama yang dibangun oleh
Konstantinus dikonsekrasi oleh Paus Silvester I.

Abad Akal-Budi (1633 — 1800)


 1633: Galileo diadili.
 1638: Pemberontakan Shimabara mengakibatkan meningkatnya penindasan atas umat
Katolik, dan semua umat Kristiani di Jepang.
 12 September 1683: Pertempuran Wina. Kemenangan penentu bagi bala tentara Liga
Suci, pimpinan Raja Yohanes III Sobieski dari Polandia, atas kaum Turki Ottoman,
pimpinan Wazir Agung Merzifonlu Kara Mustafa Pasha.
 1653: Sumpah Salib Coonan diikrarkan oleh sekelompok Umat Kristiani Santo Tomas
menentang Bangsa Portugis.
 1685: Louis XIV mengeluarkan Maklumat Nantes dengan harapan dapat merebut hati
paus.
 1691: Paus Innosentius XII mengeluarkan pernyataan menentang nepotisme dan
simoni.
 1713: Ensiklikal Unigenitus mengutuk Jansenisme.
 1715: Paus Klemens XI mengeluarkan ketetapan yang menentang pihak Yesuit dalam
perkara Kontroversi Ritus-Ritus Cina.
 1721: Kaisar Kangxi melarang misi Kristiani di Cina.
 28 April 1738: Paus Klemens XII mengeluarkan bulla In Eminenti yang melarang
umat Katolik untuk mengikuti, membantu, bergaul atau memberi bantuan dalam
bentuk dan cara apa pun kepada organisasi-organisasi Freemasonry dan Freemason
dengan ancaman ekskomunikasi.
 1738: Ordo Suster-Suster Caritas Montreal didirikan.
 1769: Ordo Passionis dianugerahi hak-hak penuh oleh Paus Klemens XIV.
 1769: Junípero Serra mendirikan Misi San Diego de Alcala, misi Spanyol pertama di
California.
 1773: Pembubaran Yesuit.
 1789: John Carroll menjadi Uskup Baltimore, uskup pertama di Amerika Serikat.
 1793: Revolusi Perancis melembagakan standar-standar anti-klerus.
 1798: Paus Pius VI ditawan.

Abad ke-19
 16 Juli 1802: Konkordat Perancis tahun 1801. Gereja Katolik terbentuk kembali di
Perancis.
 2 Desember 1804: Napoleon memahkotai diri sendiri sebagai Kaisar Perancis di
Katedral Notre Dame, Paris, di hadapan Paus Pius VII.
 8 Mei 1807: Raja Louis Napoleon memberikan persetujuan atas pendirian Perfektur
Apostolik Hindia Belanda di Batavia.
 1847: Patriark Latin Yerusalem mulai bertempat tinggal di Yerusalem.
 1850: Keuskupan Agung Westminster dan dua belas keuskupan lainnya didirikan, dan
dengan demikian terbentuk kembali hirarki Katolik di Kerajaan Inggris.
 1852: Konsili Penuh Baltimore yang pertama diselenggarakan di Amerika Serikat.
 8 Desember 1869: Paus Pius IX membuka Konsili Ekumenis Vatikan Pertama.
 18 Juli 1870 : Konstitusi Dogmatis Gereja Kristus dari sesi keempat Konsili Vatikan
I, "Pastor Aeternus", mengeluarkan dogma Infalibilitas kepausan di antara isu-isu
lainnya sebelum jatuhnya kota Roma dalam dalam Perang Franco-Prussia yang
mengakibatkan konsili ini berakhir secara perematur dan mengakhiri keberadaan
Negara-negara Kepausan. Kontroversi perihal beberapa isu mengakibatkan
terbentuknya Gereja Katolik Lama. Konsili ini belum ditutup secara resmi sampai
pada tahun 1960 oleh Paus Yohanes XXIII dalam rangka persiapan Konsili Vatikan
Kedua.
 15 Mei 1891: Paus Leo XIII mengeluarkan ensiklikal Rerum Novarum (terjemahan:
Hal-Hal Baru).
 30 November 1894: Paus Leo XIII mempublikasikan Surat Apostolik Orientalium
Dignitas (Mengenai Gereja-Gereja Timur) yang menjaga arti penting dan
keberlangsungan tradisi-tradisi Timur bagi Gereja secara keseluruhan.
 1898 - Secondo Pia mengambil foto-foto pertama dari Kain Kafan Turin.

Abad ke-20
 15 Desember 1904: 178 warga Kalibawang dibaptis oleh Romo Van Lith, SJ, lokasi
pembaptisan kini menjadi tempat ziarah Sendangsono.
 1926: Fransiskus Xaverius Satiman ditahbiskan menjadi imam pribumi pertama di
Hindia Belanda.
 2 Oktober 1928: Santo Josemaría Escrivá mendirikan Opus Dei, sebuah organisasi
sedunia yang beranggotakan umat awam Gereja Katolik.
 11 Februari 1929: Perjanjian Lateran ditandatangani oleh Benito Mussolini dan
Kardinal Gasparri menetapkan Kota Vatikan sebagai negara merdeka dan
menyelesaikan masalah perebutan hak atas kota Roma antara Italia dan Tahta Suci
sejak pengambilalihan Negara Kepausan pada tahun 1870.
 12 Februari 1931: Radio Vatikan diresmikan. Dibangun oleh Guglielmo Marconi dan
diresmikan oleh Paus Pius XI. Siaran perdananya dalam kode Morse berbunyi: In
nomine Domini, amen.
 20 Juli 1933: Konkordat antara Tahta Suci dan Pemerintah Jerman ditandatangani
oleh Eugenio Kardinal Pacelli dan Franz von Papen, masing-masing mewakili Paus
Pius XI dan Presiden Paul von Hindenburg.
 1 September 1939: Jerman menginvasi Polandia. Permulaan Perang Dunia kedua.
Vatikan menyatakan sikap netral guna menghindari keterlibatan dalam konflik dan
juga untuk menghindari pendudukan oleh militer Italia.
 1940: Albertus Soegijapranata ditahbiskan menjadi uskup pribumi pertama di Hindia
Belanda.
 1944: Tentara Jerman menduduki Roma. Adolf Hitler menyatakan akan menghormati
netralitas Vatikan; akan tetapi beberapa insiden, seperti memberi bantuan kepada
personel angkatan udara sekutu yang terluka, nyaris menyebabkan Nazi Jerman
menginvasi Vatikan. Roma dibebaskan oleh tentara sekutu hanya beberapa minggu
sesudah pendudukan Jerman.
 1950: Maria diangkat ke surga dijadikan dogma.
 20 Januari 1961: John F. Kennedy diambil sumpahnya sebagai presiden Amerika
Serikat yang ke-35. Dia merupakan tokoh katolik pertama dan calon termuda yang
terpilih sebagai Presiden Amerika Serikat.
 11 Oktober 1962: Paus Yohanes XXIII membuka Konsili Ekumenis Vatikan Kedua.
Konsili Ekumenis ke-21 dari Gereja Katolik ini menitikberatkan panggilan universal
menuju kekudusan dan membuahkan banyak perubahan dalam praktik, termasuk
makin meningkatnya penekanan pada ekumenisme; berkurangnya aturan-aturan
penitensi, puasa dan praktik-praktik devosional lainnya; dan memulakan revisi atas
peribadatan, yang menjadi makin sederhana dan mudah difahami umat dengan
mengizinkan penggunaan bahasa lokal menggantikan Bahasa Latin. Oposisi terhadap
perubahan-perubahan yang dihasilkan Konsili ini menimbulkan gerakan Umat Katolik
Tradisionalis yang tidak menyetujui perubahan-perubahan atas tata-cara peribadatan
yang lama.
 7 Desember 1965: Deklarasi Bersama Katolik-Ortodoks oleh Paus Paulus VI dan
Patriark Ekumenis Athenagoras I. Ekskomunikasi timbal-balik dari Skisma Akbar
tahun 1054 antara Katolik dan Ortodoks ditarik kembali oleh kedua belah pihak.
 8 Desember 1965: Paus Paulus VI menutup Konsili Vatikan Kedua.
 29 Juni1967: Yustinus Darmojuwono dilantik sebagai kardinal Indonesia yang
pertama.
 1970: Revisi atas Missale Romanum, dikeluarkan setelah introduksi bahasa setempat
secara bertahap dalam perayaan Misa.
 26 Agustus 1978: Paus Yohanes Paulus I menjadi paus pertama yang menggunakan
dua nama kepemimpinan sekaligus. Dia memimpin Gereja hanya selama 33 hari.
 16 Oktober 1978: Paus Yohanes Paulus II menjadi paus Polandia pertama dan tokoh
non-Italia pertama yang dipilih menjadi paus dalam kurun waktu 450 tahun;
berpengaruh atas keruntuhan komunisme di Eropa.
 1984: Hari Pemuda Dunia yang pertama yang digagas Paus Yohanes Paulus II
dirayakan di Roma. Silih berganti dirayakan di Roma dan sebuah kota lain setiap
tahun.
 30 Juni 1988: Uskup Agung Marcel Lefebvre dari Sosietas St. Pius X (SSPX),
menahbiskan empat pria menjadi uskup di Ecône, Swis tanpa meminta persetujuan
paus. Lefebvre dan keempat pria terseut otomatis dijatuhi ekskomunikasi sesuai
hukum kanon. Para tradisionalis SSPX sejak saat itu berada dalam status skisma.[14]
 31 Desember 1991: Uni Soviet resmi dibubarkan. Gereja yang tertindas muncul
kembali dari persembunyian.
 1992: Katekismus Gereja Katolik pertama kali dicetak di Perancis.
 1994: Ordinatio Sacerdotalis, surat Apostolik berisi larangan atas pentahbisan
perempuan menjadi imam, dikeluarkan oleh Paus Yohanes Paulus II.
Abad ke-21

Benediktus XVI, Paus pertama yang terpilih pada abad ke-21

 30 April 2000 : Paus Yohanes Paulus II mengkanonisasi St. Faustina dan menentukan
Hari Minggu sesudah Paskah sebagai Hari Minggu Belas-Kasih Ilahi dalam Kalender
Romawi Umum, yang mulai berlaku sejak tahun 2001.
 1 Januari 2001: Abad ke-21 dan milenium baru dimulai. Gereja mengkhidmatkan
permulaan milenium Kristiani ketiga dengan memperpanjang sampai ke sebagian
tahun 2001, tahun Yubileum yang diperingati Gereja tiap 25-tahun sekali. Khusus
untuk tahun 2000, disebut Yubileum Agung.
 6 Januari 2001: Yohanes Paulus II mengeluarkan Novo Millennio Ineunte, sebuah
program bagi Gereja dalam milenium baru, dalam mana dia menempatkan kekudusan
melalui latihan doa sebagai prioritas terpenting dari Gereja Katolik sejalan dengan
tujuannya.
 18 Januari 2002: Mantan iman John Geoghan didakwa melakukan perundungan
seksual terhadap anak-anak dan dijatuhi hukuman penjara 10 tahun, sebagai bagian
dari skandal pelecehan seksual. Kasus Geoghan merupakan salah satu dari skandal-
skandal terburuk dalam Gereja Katolik di zaman modern.
 2 April 2005: Paus Yohanes Paulus II meninggal-dunia pada usia 84 tahun.
Pemakamannya disiarkan ke segenap penjuru dunia melalui media modern. Jutaan
peziarah Katolik pergi ke Roma untuk memberikan penghormatan terakhir.
 19 April 2005: Joseph Kardinal Ratzinger asal Jerman terpilih oleh Dewan Kardinal
sebagai Paus Benediktus XVI, dan menjadi paus pertama yang terpilih pada abad ke-
21 dan pada milenium ke-3.
 18 Agustus 2005: Paus Benediktus XVI berkunjung ke Cologne, Jerman, kunjungan
pertamanya di luar Italia. Melanjutkan Hari Pemuda Dunia yang dimulai oleh
pendahulunya.
 12 September 2006: Paus Benediktus XVI memberikan ceramah "Iman, Akal Budi
serta Kenangan dan Renungan Universitas" di University of Regensburg. Mengutip
Kaisar Manuel II Paleologus: "Tunjukkan padaku hal baru yang dibawa Muhammad,
dan hal-hal yang akan kau dapati hanyalah keburukan dan ketidakmanusiawian,
seperti perintah untuk menyiarkan dengan pedang iman yang dikhotbahkannya."
dalam sebagian kecil dari ceramahnya mengenai iman dan akal budi, irasionalitas dari
kekerasan, dan program de-helenisasi membangkitkan reasksi-reaksi keras dan
mematikan dari umat muslim di seluruh dunia.[15][16][17][18][19]
 7 Juli 2007: Motu proprio Summorum Pontificum dikeluarkan oleh Paus Benediktus
XVI yang secara eksplisit memperbolehkan Missale Romanum tahun 1962 sebagai
bentuk luar-biasa dari Ritus Romawi. Harapan akan pemulihan skisma antara SSPX
dan Gereja Katolik tersirat dalam surat lampiran pada motu proprio tersebut.
Bacaan selanjut
Bokenkotter, Thomas. A Concise History of the Catholic Church. Direvisi dan diperluas ed.
New York: Image Books Doubleday, 2005. ISBN 0-385-51613-4

Doktor Gereja
Doktor Gereja, dalam Gereja Katolik Roma, adalah seorang teolog yang ajarannya telah
memberikan keuntungan bagi seluruh Gereja Kristen dan yang ajarannya serta kehidupannya
yang saleh diproklamasikan oleh Paus atau oleh sebuah konsili ekumenis. Penghargaan ini
sangat jarang diberikan, hanya setelah kematian dan setelah kanonisasi. Belum ada konsili
ekumenis yang menggunakan hak prerogatifnya dalam memproklamasikan seorang Doktor
Gereja.[1]

Awalnya, daftar ini hanya mencakup teolog Barat Ambrosius, Augustinus dari Hippo,
Hieronimus, dan Paus Gregorius I, yang ditetapkan pada 1298.[1] Doktor Timur, Athanasius,
Basil, Yohanes Krisostomus, dan Gregorius dari Nazianzus ditetapkan pada 1568 bersama
dengan Thomas Aquinas. Tiga orang doktor terakhir yang baru diumumkan semuanya
wanita.[2]

Karya dari para Doktor ini sangat bervariasi dalam subyek dan bentuk. Beberapa adalah
penulis surat-surat dan perjanjian pendek (seperti Gregorius dan Ambrosius). Lainnya
menulis teologi mistik (seperti Katarina Siena, Yohanes Salib). Banyak doktor yang membuat
berbagai tulisan untuk membela Gereja dari ajaran sesat (seperti Augustinus, Bellarminus).
Augustinus juga menulis otobiografi pertama dunia ('Pengakuan-pengakuan'). "Sejarah
Gereja Orang Inggris" karya Bede memberikan informasi terbaik tentang Inggris pada awal
Abad Pertengahan. Teolog sistematika termasuk filsuf "Skolastik" Anselmus, Albertus
Magnus, dan Thomas Aquinas. Tulisan-tulisan dari Doktor awal memberikan pemahaman
yang bagus ke dalam kekristenan perdana.

Gereja Katolik mendaftar 33 Doktor Gereja; tanggal promosi menjadi Doktor juga tercatat,
bila tersedia. Santo yang ditandai dengan tanda bintang juga divenerasi oleh Ortodoks Timur,
tetapi Gereja Ortodoks Timur sendiri tidak menggunakan istilah Doktor Gereja.

 St. Gregorius Agung - 1298*


 St. Ambrosius (l.k. 340 - 4 April, 397) - 1298*
 St. Augustinus - 1298*
 St. Hieronimus - 1298*
 St. Yohanes Krisostomus - 1568*
 St. Basil - 1568*
 St. Gregorius Nazianzus - 1568*
 St. Athanasius - 1568*
 St. Thomas Aquinas (1225 - 7 Maret 1274) - 1568
 St. Bonaventura - 1588
 St. Anselmus (1033 atau 1034 - 21 April, 1109) - 1720
 St. Isidorus (560 - 4 April, 636) - 1722*
 St. Petrus Krisologus - 1729*
 St. Leo Agung - 1754*
 St. Petrus Damianus - 1828
 St. Bernard - (1090 - 21 Agustus, 1153) 1830
 St. Hilarius dari Poitiers - 1851*
 St. Alphonsus Liguori - 1871
 St. Fransiskus de Sales - (1567 - 1622) 1877
 St. Kirilus Alexandria (376 - 444) - 1883*
 St. Kirilus Yerusalem (315 - 386) - 1883*
 St. Yohanes Damaskus - 1883*
 Venerabilis Bede - (672 - 735) 1899*
 St. Efraim - 1920*
 St. Petrus Kanisius - 1925
 St. Yohanes Salib - 1926
 St. Robertus Bellarminus - 1931
 St. Albertus Magnus - 1931
 St. Antonius Padua - 1946
 St. Laurentius Brindisi - 1959
 St. Teresa Avila - 1970
 St. Katarina Siena - 1970
 St. Thérèse dari Lisieux - 1997

* Juga dihormati oleh Ortodoks Timur.

Bapa Gereja

The Church Fathers ("Bapa-bapa Gereja"), sebuah miniatur abad ke-11 dari Kiev yang
berasal dari Svyatoslav's Miscellany

Bapa Gereja adalah sebutan bagi para teolog dan filsuf yang berpengaruh dan hidup di era
awal Gereja Kristen.[1] Secara khusus, sebutan ini diberikan bagi mereka yang hidup pada
lima abad pertama dalam sejarah Kekristenan, meskipun pada praktiknya digunakan untuk
menyebut para tokoh gereja sampai pada abad ke-8 atau bahkan lebih dari itu.[1] Hal ini
terlihat jelas pada masa gereja-gereja awal.[1] Sebutan ini juga digunakan bagi para pujangga
dan pengajar di gereja.[1] Namun, bukan berarti bahwa tokoh yang bersangkutan harus pula
seorang santo.[1] Umumnya istilah ini tidak mencakup para penulis kitab-kitab Perjanjian
Baru, sekalipun pada masa awal Gereja beberapa karya tulis dari para Bapa Gereja dipandang
kanonikal.[2]

Bapa-bapa gereja memiliki pemikirannya masing-masing tentang kekristenan.[2] Hal inilah


membuat mereka terkenal di kalangan umat Kristen.[2] Setiap Bapa Gereja dibagi berdasarkan
bahasa dan tempat asalnya.[2] Bapa Gereja yang menulis dalam bahasa Latin contohnya
disebut Bapa (Gereja) Latin.[2] Sedangkan Bapa-bapa Gereja yang menulis dalam bahasa
Yunani disebut Bapa (Gereja) Yunani.[2] Sejumlah Bapa-bapa Gereja Latin yang termasyhur
antara lain: Tertulianus yang bercorak Montanis, St. Augustinus dari Hippo, St. Ambrosius
dari Milan, dan St. Hieronimus (St. Jerome); Bapa-bapa Gereja Yunani yang termasyhur
antara lain St. Irenaeus dari Lyons (karyanya yang masih ada hanya terlestarikan dalam
terjemahan Latin), Klemens dari Aleksandria, Origenes yang heterodoks, St. Athanasius dari
Alexandria, St. Yohanes Krisostomus, dan ketiga Bapa-bapa Kapadokia.[2]

Masa para Bapa Gereja yang paling awal dimulai dari dua generasi pertama setelah para
Rasul Kristus.[3] Mereka juga biasanya disebut pula para Bapa Apostolik atau Bapa
Rasuli.[3] Adapun Bapa-bapa Apostolik yang terkemuka adalah St. Klemens dari Roma, St.
Ignatius dari Antiokhia dan Polikarpus dari Smirna.[3] Selain itu, Kitab Didakhe dan Kitab
Gembala Hermas biasanya digolongkan ke dalam karya tulis para Bapa Apostolik, meskipun
penulis kitab-kitab tersebut tidak diketahui.[3]

Bapa-Bapa yang penting dari era filsafat Yunani antara lain St. Yustinus Martir, Tatianus,
Athenagoras dari Athena, Hermias dan Tertulianus.[4] Suatu ketika di zamannya, mereka
menghadapi kritikan dari para filsuf Yunani serta berbagai penganiayaan.[4] Para Bapa
Apologetik ini lalu menghasilkan karya tulis untuk membenarkan dan membela doktrin
Kristiani, serta melawan kritikan, ajaran-ajaran yang salah, maupun penganiayaan itu.[4]

Bapa Gereja juga dikenal di Mesir.[4] Mereka disebut para Bapa Gurun.[4] Para Bapa Gurun
adalah para rahib perdana yang hidup di gurun Mesir.[4] Mereka memang tidak banyak
menghasilkan karya tulis, tetapi mereka sangat berpengaruh di dalam dunia kekristenan pada
zamannya.[4] Beberapa dari antara mereka adalah St. Anthonius Agung dan St. Pakhomius.[4]
Sejumlah besar ucapan-ucapan pendek mereka dihimpun dalam Apophthegmata Patrum.[4]

Sejumlah kecil Bapa Gereja menulis dalam bahasa lain: Santo Efrem dari Siria, misalnya,
menulis dalam bahasa bahasa Suryani, meskipun karya-karya tulisnya sebagian besar
diterjemahkan ke dalam bahasa Latin dan Yunani.[5]

St. Yohanes dari Damaskus yang hidup pada abad ke-8 secara umum dianggap sebagai Bapa
Gereja yang terakhir, sekaligus merupakan benih perdana dari zaman para "Pujangga Gereja"
berikutnya, yakni "zaman skolastisisme".[5] Hal ini sangat kental di dalam ajaran Gereja
Katolik Roma.[5] St. Bernardus juga kerap disebut sebagai Bapa Gereja yang terakhir.[5]

Gereja Ortodoks Timur tidak beranggapan bahwa zaman para Bapa Gereja telah usai, dan
menyebut para pujangga Gereja yang berpengaruh pada masa-masa selanjutnya dengan
istilah Bapa Gereja juga.[5] Setiap guru yang mengajarkan kekristenan bisa menjadi seorang
Bapa Gereja.[5] Oleh sebab itu, studi tentang Bapa-bapa Gereja ini penting sebagai
pembelajaran akan pemahaman ajaran Kristen gereja awal.[5] Studi yang mempelajari
mengenai Bapa-Bapa Gereja disebut "studi Patristik".[5]

Daftar isi
 1 Daftar Bapa-bapa Gereja
o 1.1 Menurut abjad
 1.1.1 A sampai I
 1.1.2 J sampai R
 1.1.3 S sampai Z
 2 Lihat pula
 3 Pranala luar
 4 Referensi

Daftar Bapa-bapa Gereja


1. Bapa-bapa Rasuli
1.1 Santo Klemens dari Roma
1.2 Santo Ignatius dari Antiokia
1.3 Santo Polycarpus dari Smyrna
2. Bapa-bapa Yunani + |-
2.1 Santo Irenaeus dari Lyons
2.2 Santo Klemens dari Alexandria
2.3 Origenes dari Alexandria
2.4 Santo Athanasius dari Alexandria
2.5 Santo Cyril dari Alexandria
2.6 Santo Yohanes Krisostomus
2.7 Santo Maksimus
2.8 Santo Yohanes dari Damaskus
2.9 Bapa-bapa Kapadokia
3. Bapa-bapa Latin
3.1 Tertullianus
3.2 Santo Cyprianus dari Khartago
3.3 Santo Ambrosinus dari Milan
3.4 Santo Jerome dari Stridonium
3.5 Santo Augustinus dari Hippo
3.6 Santo Gregori Agung
3.7 Santo Hilary dari Poitiers
3.8 Santo Isidore dari Seville

Menurut abjad

Daftar bapa gereja berdasarkan nama depan[6]

A sampai I

satu dari Empat Doktor Besar gerej ritus Barat (Doctor Gratiae)
Bapa Gereja Meninggal Catatan
Adrianus dari menulis buku panduan metoda Antiochene untuk
Anthiokhia eksegesis kitab suci[7]
Aleksander dari
326
Aleksandria[8]
Aleksander dari
abad ke-4
Lycopolis
Ambrosius dari satu dari "Empat Doktor besar dalam gereja ritus
397
Milan Barat; penentang kuat ajaran Arianisme
Amphilochius dari
sebelum 403
Ikonium[7][8]
Anania Shirakatsi
menulis karya mengenai Natal dan satu tulisan
atau Ananias dari abad ke-7
mengenai Paskah
Shirak[8][9]
Anastasius
abad ke-7
Sinaita[7][8]
Andrew dari
abad ke-6 menulis komentari untuk Kitab Wahyu
Kaisarea[7]
Andrew dari Kreta[8] abad ke-8 pengarang 250-strophe Great Canon
[7]
Anthony Agung 356
Bapa Gereja Meninggal Catatan
Uskup dari Mesopotamia yang mengarang 23 homili
Aphraates 367
(khotbah)[7]
Apollinaris dari
abad ke-2
Hirapolis
Apollinaris dari
390
Laodikea
Apollonius dari
210
Efesus
diyakini adalah uskup dari Carchar yang menulis
Arkhelaus
menentang ajaran Manichaeisme
Aristides orang
134
Atena[7][8]
Aristo dari Pella[7] abad ke-2
pengarang Against the Heathen ("Melawan orang
Arnobius[7] 330
kafir")
Arsenius Aung 445
Aspringius dari Beja menulis komentari mengenai Kitab Wahyu[10]
menulis khotbah-khotbah mengenai ajaran moral
Asterius dari
405 termasuk topik tentang perceraian dan mengingini,
Amasea[8]
serta perumpamaan-perumpamaan Yesus Kristus
Paus Athanasius I
373 satu dari Empat Doktor Besar gereja ritus Timur
dari Alexandria
Athenagoras dari menulis pembelaan mengenai kebangkitan dari antara
190
Atena[7] orang mati[8]
Atticus[7] 420s
Augustinus dari
430
Hippo
Aurelius early abad ke-
menulis komentari tentang Kitab Mazmur[11]
Prudentius[7][8] 5
Ausonius 395
pengarang syair 5 jilid De spiritualis historiae gestis;
Avitus dari
523 membawa Raja Sigismund menjadi Kristen; melawan
Vienne[7]
ajaran Arianisme
Barnabas[8] 61
Basil Agung dari satu dari Empat Doktor Besar gereja ritus Timur dan
379
Kaisarea satu dari "Tiga Hierark Kudus"; Bapa Monachisme
Doktor Gereja dan pengarang Historia ecclesiastica
Bede[7] 735 gentis Anglorum ("Sejarah gerejawi orang-orang
Inggris")
Benedict dari
547 terkenal karena Peraturan St Benedict
Nursia[7][8]
pengarang Consolation of Philosophy ("Penghiburan
Boethius[8] 520-an
Filsafat")
Braulio dari
651 menulis komentari tentang Kitab Mazmur[11]
Saragossa
Caesarius dari
542 menulis komentari tentang Kitab Wahyu
Arles[7]
Bapa Gereja Meninggal Catatan
Caius abad ke-3
Cassiodorus[7][8] 585
Chromatius[8] 407 menulis khotbah-khotbah mengenai Injil Matius
Klemens dari
210-an
Aleksandria
Klemens dari Roma 90-an
Coelius Sedulius[7] abad ke-5
Columba dari
597
Iona[7][8]
Commodianus abad ke-3
Cyprian dari
258
Carthage[7]
Cyril dari Doktor Gereja (Doctor Incarnationis) melawan
444
Alexandria ajaran sesat Nestorianisme
Cyril dari Doktor Gereja yang menulis instruksi terperinci
386
Yerusalem untuk para katekumen dan baptisan Kristen[7]
Paus Damasus I 384
guru dari Jerome dan Rufinus; pengikut dari Origen;
lawan dari penganut Arianisme dan heretik
Makedonia; karya-karyanya dikutuk pada Konsili
Didymus Si Buta[7] 398
Konstantinopel Kedua (Konsili Ekumenikal Kelima)
dan Konsili Konstantinopel Ketiga (Konsili
Ekumenikal Keenam)
Diodore dari
390
Tarsus[7]
Dionysius, Uskup di
abad ke-2
Korintus[7]
Pope Dionysius dari
268 melawan ajaran Sabellianisme
Roma[7]
Dionysius anggota
Areopagus
Paus Dionysius
Agung dari 265
Alexandria
Ephrem orang Siria 373 Doktor Gereja
sahabat Jerome yang menentang keras ajaran Origen
Epiphanius dari
403 dari Alexandria dan menulis sejarah ajaran-ajaran
Salamis
sesat
Eucherius dari
449
Lyon[7][8]
Eugippius[9] abad ke-6
Eusebius dari
339
Kaisarea
Eusebius dari Emesa 360 menulis komentari mengenai Kitab Kejadian[12]
Eusebius dari
371
Vercelli[7]
Bapa Gereja Meninggal Catatan
Firmilian[7] 269
Fulgentius dari
abad ke-6
Ruspe
Gaius Marius
abad ke-4 melawan ajaran Arianisme[7]
Victorinus
Gennadius dari
496
Massilia[7]
Paus Gregorius I satu dari Empat Doktor Besar gereja ritus Barat dan
604
Agung pengarang Dialogues ("Dialog-dialog")
satu dari Empat Doktor Besar gereja ritus Timur; satu
Gregory dari dari tiga santo Ortodoks yang diberi gelar
389
Nazianzus kehormatan "Sang Teolog" ("The Theologian"); satu
dari "Tiga Hierark Kudus" (Three Holy Hierarchs)
Gregory dari Nyssa 394
Gregory dari
594
Tours[8]
Gregory
270
Thaumaturgus
Hegesippus dari seorang konvert Yahudi yang melawan ajaran
180
Palestina[7] Gnostikisme dan Marcionisme
Hermias[8] abad ke-3
Hesychius dari
abad ke-5
Yerusalem
Hilary dari Poitiers 367 Doktor Gereja
Hippolytus dari
235
Roma[7][8]
Ignatius dari
107
Antiokhia
akhir abad ke-
Irenaeus atau
2 atau awal
Ireneus dari Lyon
abad ke-3
pengarang asketik dari banyak khotbah rohani dan
penulis komentari tentang Kitab Mazmur[11] serta
Isaac dari Nineveh 700
berkontribusi secara signifikan kepada pietas Siria;
bukan penganut Kristologi Nestorian[13]
Isho’dad dari Mery 800s menulis komentari tentang Kitab Ayub
Isidore dari pengarang 2000 surat berkenaan terutama dengan
449
Pelusium eksegesis alegoris[7]
Isidore dari
636 Doktor Gereja
Seville[7][8]

J sampai R

Bapa Gereja Meninggal Catatan


Jacob dari
521 a.k.a. Mar Jacob
Serugh[9][11][14]
Jerome 420 satu dari Empat Doktor Besar gereja ritus Barat
Bapa Gereja Meninggal Catatan
John Cassian[7][14] 435
satu dari Empat Doktor Besar gereja ritus Timur dan satu
John Chrysostom 407
dari "Tiga Hierark Kudus" (Three Holy Hierarchs)
John Climacus[14] 606
Doktor Gereja dan pengarang An Exact Exposition of the
Orthodox Faith ("Eksposisi Pasti Iman Ortodoks") dan
tulisan asketik serta eksegetikal maupun himne; Peter
John dari Lombard mendasarkan tulisannya Sentences ("Kalimat-
749
Damaskus kalimat") yang terdiri dari empat jilid pada karya John
dari Damaskus, sedangkan Thomas Aquinas mendasarkan
karyanya Summa Theologica pada karya Peter Lombard
Sentences
Julianus pengarang De Vita Contemplativa mengenai kekudusan
Pomerius[7] orang Kristen
Julius Firmicus
abad ke-4
Maternus
Justin Martyr 165
Juvencus[7] abad ke-4
Lactantius 320
Paus Leo I Agung 461 Doktor Gereja
Leontius dari
543
Byzantium[7]
Lucian dari
312
Antiokhia[7]
melawan ajaran Arianisme dan membela Paus Athanasius
Lucifer[7] 370
I dari Alexandria dalam Konsili Milan pada tahun 354
Macarius dari
395
Alexandria[14]
Macarius dari
391
Mesir[14]
Malchion berperan penting dalam pengusiran Paul dari Samosata
Marcus Minucius
pengarang Octavianus
Felix[7][14]
membuat kumpulan ajaran Nestorianisme dan yang lain
Marius Mercator 451
tentang ajaran Pelagianisme[7]
Martin dari Bruga abad ke-4 menulis komentari tentang Kitab Mazmur[11]
Martin dari
397
Tours[14]
pengarang Epistle to Diognetus ("Surat-surat kepada
Mathetes
Diognetus")
Maximus dari
465
Turin[7]
Maximus the
662
Confessor[7][14]
Meletius dari
381
Antiokhia[14]
Bapa Gereja Meninggal Catatan
pengarang khotbah penting berjudul "Hal Paskah" (On
Melito dari Sardis 180
Pascha) tentang Kebangkitan Yesus
Methodius dari
311 melawan ajaran Origenisme
Olympus[7][14]
Moses dari Chorene 490 pengarang "Sejarah Armenia" (A History of Armenia)
Nectarius dari
398
Konstantinopel[14]
Nicetas dari santo pelindung negara Rumania yang menulis komentari
Remesiana tentang Kitab Mazmur[11]
Nilus dari Sinai 430
Nonnus abad ke-5
[7]
Novatian 258 menulis komentari tentang Kitab Mazmur[11]
pengarang komentari bahasa Yunani tertua mengenai
Oecumenius abad ke-6
Kitab Wahyu[10]
Optatus abad ke-4 melawan ajaran Donatisme[7]
setelah meninggal dijatuhi anatema dalam "Konsili
Origen dari
254 Konstantinopel kedua" atau "Konsili ekumenikal kelima"
Alexandria
(tahun 533)
Paulus Orosius[7] 420
Pachomius[7][14] 348 Bapa cenobitic monasticisme Kristen
Pacian dari
391 melawan ajaran Novatianisme
Barcelona[14]
Palladius dari
abad ke-5
Helenopolis[7][14]
Pamphilus dari
309
Kaisarea
orang pertama yang membuat sekolah Katekhetikal dari
Pantamus 214
Alexandria menjadi terkenal[7]
Papias[14] 155 murid penginjil Yohanes dan Ariston[7]
Patrick[14] abad ke-5
Paulinus dari
431
Nola[14]
Peter Chrysologus 450 Doktor Gereja
Paus Peter dari
311
Alexandria
Philip sang imam menulis komentari tentang Kitab Ayub
Philoxenus dari pengarang 13 ajaran asketik yang melawan ajaran
abad ke-6
Hierapolis[9] Nestorianisme, Manichaeisme, dan Marcionisme
Poemen menulis komentari tentang Kitab Mazmur[11]
Polycarp 155
Proclus dari
440s
Konstantinopel
Prohaeresius[7] 367
Prosper dari
455
Aquitaine[7]
Bapa Gereja Meninggal Catatan
pengarang The Divine Names ("Nama-nama Ilahi"), The
Mystical Theology ("Teologi Mistik"), The Celestial
Hierarchy ("Hierarki Sorgawi"), The Ecclesiastical
Pseudo-Dionysius
Hierarchy ("Hierarki Eklesiastik"), dan Theological
the Areopagite
Outlines ("Garis-garis besar Teologi") yang sekarang
hilang; banyak dikutip dalam Summa Theologica karya
Thomas Aquinas
Quadratus dari menulis pembelaan ajaran Kristen kepada kaisar Hadrian;
abad ke-2
Atena[7] sekarang hilang
uskup yang asketik dan bersemangat dari Edessa dan
Rabbula[9][15] 435 sekutu Cyril dari Alexandria yang melawan ajaran-ajaran
sesat dari Nestorius
Romanos the
556
Melodist[15]

S sampai Z

Bapa Gereja Meninggal Catatan


Sahdona menulis komentari tentang Kitab Mazmur[11]
pengarang On the government of God ("Mengenai
Salvian[7][15] 490s
Pemerintahan Allah") asal Gallia
Severian dari menulis komentari mengenai Kitab Kejadian[12] dan Surat
408
Gabala 1 dan Surat 2 Korintus
Severus dari
abad ke-6
Antiokhia[9][15]
Sextus Julius
abad ke-3
Africanus[7][14]
Sidonius
Apollinaris[7][15]
Socrates dari
abad ke-5
Konstantinopel
Sophronius[15] 638
Sozomen 450
Sulpicius murid dan penulis riwayat hidup Martin dari Tours dan
420
Severus[15] pengarang Ecclesiastical History ("Sejarah Eklesiastik")[7]
Synesius dari
414
Syrene[7][15]
Tatian 185
Tertullian 222 meninggal sebagai seorang pengikut ajaran Montanisme
Theodore dari menulis komentari mengenai "Kisah Para Rasul" serta
428
Mopsuestia[7] "Surat 1 dan 2 Korintus"
Theodoret dari
457 penerus Eusebius dari Kaisarea[7]
Cyrus
Theodotus dari
abad ke-4
Ancyra
Bapa Gereja Meninggal Catatan
dikenal sebagai penulis pertama yang menggunakan istilah
Theophilus dari
180-an Trinitas untuk menggambarkan Allah Bapa, Allah Putra,
Antiokhia[7]
dan Roh Kudus
Theotimos 407
menulis komentari tentang Kitab Wahyu; tujuh prinsipnya
Tichonius 390 dari penafsiran karyanya Book of Rules ("Kitab Peraturan")
mengilhami Augustinus dari Hippo[10]
sahabat Jerome dan penerus Eusebius dari Kaisarea[7] yang
Tyrannius Rufinus 410
menulis komentari tentang Kitab Mazmur[11]
Valerian dari
menulis komentari tentang Kitab Mazmur[11]
Cimiez
Venantius
600s menulis sebuah sajak tentang Paskah
Fortunatus
Victor dari
menulis komentari tentang Injil Markus[7]
Antiokhia
pengarang On the Creation of the World ("Mengenai
Victorinus dari Penciptaan Dunia") dan Commentary on the Apocalypse of
303
Pettau the Blessed John ("Komentari mengenai Wahyu kepada
Yohanes yang terberkati")
Vincent dari
450
Lérins
Zeno dari Verona 371
Paus Zephyrinus 217 menulis komentari tentang Kitab Mazmur
Garis waktu Kekristenan
Kekristenan

 Yesus
 Kristus

 Yesus dalam Kristen


 Kelahiran

 Pelayanan
 Kematian
 Kebangkitan

 Injil
 Dasar

 Perjanjian Lama
 Perjanjian Baru

 Injil
 Kanon
 Kitab

 Gereja
 Kredo
 Wasiat Baru

Teologi

 Tuhan
o Allah Bapa
o Allah Putra
o Allah Roh Kudus

 Apologetika
 Baptisan
 Katolik

 Kristologi
 Sejarah teologi

 Misi
 Keselamatan
 Trinitas

 Sejarah
 Tradisi

 Maria
 Rasul
 Petrus
 Paulus

 Bapa
 Kristen Awal

 Konstantinus
 Konsili
 Agustinus

 Skisma Timur–Barat
 Perang Salib

 Aquinas
 Reformasi
 Luther

Topik terkait

 Agama lain
 Doa
 Ekumenisme

 Khotbah
 Kritik
 Liturgi

 Musik
 Seni
 Simbolisme

Denominasi

 Kelompok

Kristen
 Adventis
 Anabaptis
 Anglikan
 Baptis
 Calvinis
 Katolik
 Injili
 Kesucian
 Lutheran
 Methodis
 Protestan
 Pentekosta

Timur
 Ortodoks Timur
 Katolik Timur
 Ortodoks Oriental
 Asiria

Nontrinitarian
 Saksi Yehuwa
 Gereja LDS
 Pentakosta Keesaan

Tahun 1 AD adalah tahun pertama dalam kalender Kristen (tidak ada tahun nol), yaitu
kalender yang saat ini dipergunakan (berbarengan dengan kalender Gregorian) di hampir
setiap tempat di dunia, karena saat ini didominasi oleh dunia Barat. Secara tradisional, ini
dianggap tahun kelahiran Yesus, namun sebagian besar sarjana modern berpendapat bahwa
kelahiran-Nya adalah lebih awal, dan yang paling disetujui adalah antara 6 SM dan 4 sebelum
Masehi.

 6 Herodes Arkhelaus digulingkan oleh Augustus; Samaria, Yudea, dan Idumea


dianeksasi sebagai Provinsi Yudea di bawah pemerintahan Romawi langsung, ibukota
di Kaisarea, Quirinius menjadi Wakil (Gubernur) dari Suriah, dilakukan Sensus
Quirinius, ditentang oleh Zelot (Lukas 2:1-3, Kisah Para Rasul 5:37)
 7-26 Periode perdamaian singkat, relatif bebas dari pemberontakan dan pertumpahan
darah di Yudea & Galilea
 9 Farisi pemimpin Hillel the Elder mati, sementara Samai bangkit
 14-37 Tiberius, Kaisar Romawi
 18-36 Imam Kayafas, diangkat oleh Prefek Valerius Gratus, digulingkan oleh Wakil
Suriah Lucius Vitellius
 19 orang-orang Yahudi, penganut agama Yahudi, Astrolog, diusir dari Roma
 26-36 Pontius Pilatus, Residen (gubernur) Yudea, dipanggil kembali ke Roma oleh
Wakil Suriah Vitellius perihal pengaduan kekerasan yang berlebihan
 28 atau 29 Yohanes Pembaptis memulai pelayanannya pada tahun "15 Tiberius"
(Lukas 3:1-2), berkata: "Bertobatlah, sebab Kerajaan Sorga sudah dekat" (Matius 3:1-
2), seorang sanak dari Yesus (Lukas 1:36), seorang nazir (Lukas 1:15), membaptis
Yesus (Markus 1:4-11), kemudian ditangkap dan dipenggal oleh Herodes Antipas
(Lukas 3:19-20), mungkin saja, menurut kronologi Josephus, Yohanes tidak dibunuh
sampai tahun 36.

Daftar isi
 1 Zaman Rasul-Rasul (±30-100)
 2 Periode Ante-Nicene (100-325)
 3 Renaisanse
 4 Reformasi
 5 Lihat pula
 6 Referensi
 7 Pranala luar

Zaman Rasul-Rasul (±30-100)


Tak lama setelah kematian (14 atau 15 Nisan), kebangkitan, Amanat Agung dan kenaikan
Yesus, gereja Yerusalem didirikan sebagai gereja Kristen pertama dengan sekitar 120 orang
Yahudi dan penganut agama Yahudi (Kisah Para Rasul 1:15), diikuti oleh Pentakosta (6
Sivan), peristiwa Ananias dan Safira, pembelaan Gamaliel (5:34-39), perajaman Stefanus dan
penyebaran selanjutnya dari gereja (7:54-8:8) yang mengakibatkan pertobatan dukun Simon
di Samaria (8:9-24), dan juga seorang sida-sida Etiopia (8:26-40).

 34: Pertobatan Paulus di jalan menuju Damsyik yang mengubah ia menjadi "Rasul
bagi bangsa-bangsa" adalah yang pertama dicatat dalam Kisah Para Rasul 9 (9:13-16)
dan Galatia 1:11-24. Petrus membaptis Perwira Romawi Kornelius, yang secara
tradisional dipercaya sebagai kafir pertama yang masuk Kristen (10:{{{ayat}}}).
Gereja Antiokhia didirikan, di sanalah istilah Kristen pertama kali digunakan (11:26).
 37: Paulus dibantu melarikan diri dari Damaskus (Kisah Para Rasul 9:25).
 37-41: Krisis di bawah Caligula, diyakini sebagai perpecahan terbuka pertama antara
Roma dan orang Yahudi[1]
 < 44: penulisan Surat Yakobus jika oleh Rasul Yakobus.
 44 (15 Nisan): Yakobus dipenggal oleh Raja Herodes Agripa I (Kisah Para
Rasul [[Kisah Para Rasul |]]:12-1-3).
 44: Kematian Herodes Agripa I[2], (Kisah Para Rasul 12:20-23)
 44-46?: Teudas dipenggal oleh Prokurator Cuspius Fadus [3] (Kisah Para Rasul 5:36-
37)
 45-49?: Perjalanan Misi Barnabas dan Paulus (Kisah Para Rasul 13:1-14:28), menuju
Siprus, Antiokhia (Pisidia), Ikonium, Listra dan Derbe, lalu kembali ke Antiokhia,
Suriah (saat ini Turki). Lihat peta
 47: Gereja Nestorian didirikan oleh Rasul Tomas
 48-100: Herodes Agripa II diangkat menjadi Raja orang Yahudi ke-7 dan terakhir dari
Herodian oleh Kaisar Claudius
 49: Pengusiran para pengikut Kristus dari Roma oleh Claudius dengan tuduhan
membuat kerusuhan di Roma (Kisah Para Rasul 18:2)[4]
 50: Kerusuhan Paskah Yahudi di Yerusalem, 20.000-30.000 tewas[5]
 50 atau 51?: Konsili Apostolik (Kisah Para Rasul 15:1-35; Galatia 2:1-10), yang
diikuti dengan Insiden Antiokhia[6] dimana Paulus di depan publik menuduh Petrus
melakukan Yahudinisasi (Galatia 2:11-21).
 50-53?: Misi kedua Paulus, (Kisah Para Rasul 15:36-18:22), berpisah dengan
Barnabas, menuju Frigia, Galatia, Makedonia, Filipi, Tesalonika, Berea, Atena,

Korintus, lalu kembali ke Antiokhia; 1 Tesalonika, Surat Galatia ditulis? (lihat peta)

 Paulus berada di Korintus sejak akhir tahun 50 sampai musim semi tahun 52
berdasarkan catatan masa jabatan Galio sebagai prokonsul di Akhaya (1 Juli 51 - 1
Juli 52).
 21 November 52: Rasul Tomas mendarat di Muziris (Kodungalloor), India[7].
Mendirikan gereja di Kodungalloor, Palayoor, Paraur, Kottakkav, Kokkamangalam,
Nilakkal, Niranam dan Kollam.
 53-57?: Misi ketiga Paulus, (Kisah Para Rasul 18:23-22:30), menuju Galatia, Frigia,
Korintus, Efesus, Makedonia, Yunani, dan Yerusalem di mana Yakobus Yang Adil
menentang dia mengenai rumor pengajaran tentang antinomianisme (21:21), ia
berpidato di depan orang banyak dalam bahasa mereka (kemungkinan besar bahasa
Aram); Roma, 1 Korintus, 2 Korintus, Filipi ditulis? (lihat peta).
 55?: "Nabi Mesir" (kiasan untuk Musa), dan 30.000 orang Yahudi bersenjata
melakukan pemeragaan Eksodus dibantai oleh prokurator Antonius Felix[8]
 58 Paulus ditangkap atas tuduhan melakukan revolusi, menjadi "pemimpin kelompok
dari sekte Nasrani", mengajarkan kebangkitan orang mati, dan dipenjara di Kaisarea
(Kisah Para Rasul 23-26)
 59 Paulus terdampar di Malta, di sana dia dikira dewa (Kisah Para Rasul 28:6)
 60 Paulus di Roma: disambut oleh banyak saudara seiman, tiga hari kemudian
mengumpulkan para pemimpin Yahudi, yang tidak menerima kabar apapun dari
Yudea tentang dirinya, tetapi ingin tahu tentang "sekte ini", yang di mana-mana
mendapat perlawanan; ia berusaha meyakinkan mereka berdasarkan "Hukum Musa
dan kitab para nabi", dan sebagian berhasil diyakinkan; ia menghabiskan dua tahun
memberitakan Kerajaan Allah dan mengajar tentang Yesus Kristus dengan "terus
terang" (Kisah Para Rasul 28:15-31); Surat kepada Filemon ditulis?
 60-64?: Penulisan Surat 1 Petrus oleh Petrus
 < 62: penulisan Surat Yakobus jika oleh Yakobus Yang Adil
 62: Yakobus Yang Adil dilempari batu sampai mati atas pelanggaran hukum oleh
Imam Besar Ananus Ben Ananus[9]
 18 Juli 64: Pembakaran Roma oleh Nero dilanjutkan penganiayaan terhadap orang
Kristen di Roma
 60-62 (juga ada yang menduga tahun 80): Penulisan Injil Lukas danKisah Para Rasul
oleh penulis yang sama dalam rangka pembelaan Paulus di pengadilan Roma.
 64-68: Paulus dipenggal (2 Timotius 4:6-8,1 Clem 5:5-7), Petrus disalib terbalik
(Yohanes 21:18, 1 Petrus 5:13)[10][11]
 64/67(?)-76/79(?): Paus Linus sebagai Paus Kedua (Uskup pertama Roma)
menggantikan Petrus
 64: Surat Ibrani ditulis
 65?: Dokumen Q, sebuah teks Yunani hipotetis diperkirakan oleh para sarjana kritis
telah digunakan dalam penulisan Injil Matius dan Lukas
 66-73: Perang Yahudi-Romawi Pertama: Penghancuran Bait Suci Herodes,
berakhirnya Yudaisme menurut Supersesionisme, komunitas Qumran dihancurkan,
situs Gulungan Laut Mati ditemukan tahun 1947
 70(+/-10)?: Injil Markus, ditulis di Roma, oleh penerjemah Petrus (1 Petrus 5:13)
 70-100?: Penambahan Surat-surat Paulus
 70-200?: Injil Thomas, Injil Kristen Yahudi: Injil Ebionit, Injil Ibrani, Injil orang
Nasrani
 3 Juli 72: St. Thomas mati syahid di Chinnamala, Mylapore, Chennai (Tamil Nadu)
 75: Yudea, Galilea dan Samaria digantinama menjadi Palaestina oleh Roma
 76/79(?)-88: Paus Yunani pertama, Anakletus, menggantikan Linus sebagai
Episcopus Romanus (Uskup Roma)
 80(+/-20): Penulisan Didache
 80(+/-20)?: Penulisan Injil Matius, berdasarkan Markus dan Sumber Q, paling
populer pada Kristen mula-mula
 80(+/-20)? (atau sebelumnya yaitu tahun 60-62) : Penulisan Injil Lukas, berdasarkan
Markus dan Sumber Q, juga Kisah Para Rasul oleh penulis yang sama
 80(+/-20)?: Penulisan Surat Penggembalaan (Surat Pastoral) (mungkin ditulis pasca-
Paulus)
 88-101?: Klemens, Uskup keempat Roma, menulis Surat dari Roma kepada Korintus
 90?: Konsili Jamnia dari Yudaisme, menandai pemisahan final dan perbedaan antara
komunitas Yahudi dan Kristen. Kaisar Domitian menerapkan pajak Fiscus Judaicus
bahkan bagi mereka yang hanya "hidup seperti orang Yahudi"[12]
 90-96: Penganiayaan terhadap orang Kristen di bawah Domitian
 90(+/-10)?: Akhir penulisan 1 Petrus (asosiasi Petrus sebagai penulis)
 95(+/-30)?: Injil Yohanes dan Surat-surat Yohanes
 95(+/-10)?: Kitab Wahyu ditulis, oleh Yohanes (anak Zebedeus) dan/atau oleh
seorang muridnya
 ±98: Ignatius dari Antiokhia menjadi Uskup ketiga; ia diumpankan kepada singa di
Colosseum Roma pada ±108
 100 (+/-30)?: Surat Barnabas (Bapa-bapa Rasuli)
 100 (+/-25)?: Surat Yakobus jika ditulis oleh penulis lain dari Yakobus yang Adil atau
Yakobus Besar
 100 (+/-10)?: Surat Yudas ditulis, diragukan penulisnya adalah sepupu Yesus, ditolak
oleh beberapa orang Kristen awal karena mengacu pada Kitab apokrif Henokh

Periode Ante-Nicene (100-325)


 100-150?: Kitab Rahasia Yakobus, Injil Maria Magdalena, Injil Yakobus, Injil Infansi
Thomas, Injil Rahasia Markus (Injil Lengkap, diterbitkan oleh Seminar Yesus)
 108-124: Penganiayaan terhadap orang Kristen di bawah Trajan
 110-130?: Papias, uskup Hierapolis, yang menulis "Eksposisi ungkapan Tuhan"
(Bapa-bapa Rasuli)
 110-160?: Polikarpus, uskup dari Smirna, Surat kepada Jemaat Filipi
 120?: Rabi Tarfon menyerukan pembakaran terhadap Injil
 125(+/-5)?: 2 Petrus ditulis, diterima secara luas sebagai kanonik pada awal 300-an
 130-250?: "Apologis Kristen" menulis melawan Agama Roma: Yustinus Martir,
Athenagoras, Apologi dari Aristides, Teofilus dari Antiokhia, Tatian, Quadratus,
Melito dari Sardis, Apollinaris Claudius, Marcus Minucius Felix, Arnobius, Surat
kepada Diognetus
 132-135: Perang Bar Kokhba: revolusi terakhir Yahudi, Yudea dan Yerusalem
dihapus dari peta, digantinama menjadi Syria Palæstina dan Aelia Capitolina
 1 42-144?: Marsion dari Sinope, uskup menurut Ensiklopedia Katolik, pergi ke Roma,
kemungkinan untuk membeli jabatannya, atas penolakan membentuk gereja sendiri di
Roma, yang kemudian disebut Marsionisme, menolak Perjanjian Lama, mendeklarasi
kanon dari satu Injil, satu Apostolikon (10 surat Paulus) dan satu Antitesis[13] yang
bertentangan dengan Perjanjian Lama beserta Perjanjian Baru
 150?: Valentinius, Gnostik kristen terkenal, menurut Tertulianus kalah tipis dalam
pemilihan Uskup Roma
 150(+/-10)?: Gembala dari Hermas, ditulis di Roma (Bapa-bapa Rasuli)
 155?: Montanus, mengklaim sebagai Parakletos (dari Yohanes 14:16)
 160?: Kematian syahid dari Polikarpus (Bapa-bapa Rasuli)
 170?: Tatian menghasilkan "Diatessaron"
 170?: Simmakhus sang Ebionite, menerjemahkan Alkitab Ibrani ke Yunani baru
 177: Penganiayaan di Lyon
 185-350?: fragmen Muratori, ditulis di Roma oleh Hippolytus
 312: Penglihatan dari Konstantinus
 313: Edik Milano, Konstantinus dan Licinius menghentikan penganiayaan dan
menyatakan toleransi terhadap kekristenan
 321: Konstantinus mendeklarasikan Minggu sebagai "hari istirahat" (CJ3.12.2)

Renaisanse
Reformasi
Lihat pula
 Sejarah Israel Kuno
 Kronologi kehidupan Yesus
 Kronologi dari Alkitab

Referensi
1. ^ H.H. Ben-Sasson, A History of the Jewish People, Harvard University Press, 1976,
ISBN 0-674-39731-2
2. ^ JA19.8.2
3. ^ JA20.5.1
4. ^ Suetonius, Lives of the Twelve Caesars, Claudius XXV.4; Jewish Encyclopedia:
Rome: Expelled Under Tiberius
5. ^ JA20.5.3,JW2.12.1
6. ^ Catholic Encyclopedia: Judaizers lihat bagian judul: "The incident at Antioch"
7. ^ Thomas The Apostle
8. ^ JW2.13.5, JA20.8.6, Kisah Para Rasul 21:38
9. ^ JA20.9.1
10. ^ Tertullian's Prescription Against Heretics Bab XXXVI
11. ^ Eusebius' Church History Book III chapter I
12. ^ Jewish Encyclopedia: Fiscus Iudaicus, Suetonius's Domitian XII
13. ^ Antithesis - Contradictions Between the Old Testament Deity and the New
Testament God.
Kronologi kehidupan Yesus
Kronologi kehidupan Yesus Kristus dapat Bagian dari seri tentang
disusun berdasarkan catatan Alkitab Kristen, Yesus Kristus
termasuk di dalamnya Alkitab Ibrani, surat-
surat murid-murid-Nya, tradisi gereja, serta
catatan para sejarawan pada abad-abad
pertama Masehi. Yesus lahir di Bethlehem,
dalam masa pemerintahan Kaisar Augustus.
Saat itu, Maria telah bertunangan dengan Nama dan julukan
Yusuf, seorang tukang kayu (Matius 1:1; Yesus • Kristus • Mesias • Isa Almasih • Juruselamat
Lukas 3:23; bandingkan Yohanes 7:42). Yesus Kristus dan Kekristenan
KelahiranNya pertama kali disampaikan Kronologi • Kelahiran • Silsilah
langsung oleh para malaikat kepada para Pembaptisan • Pelayanan • Mukjizat
gembala (Lukas 2:8-20). Orang-orang majus Perumpamaan • Perjamuan Terakhir • Penangkapan
dari Timur datang ke Betlehem untuk melihat Pengadilan • Penyaliban • Kematian
Penguburan • Kebangkitan • Kenaikan
dan menyembah Dia yang telah lahir sebagai
Kedatangan kedua • Penghakiman
"Raja orang Yahudi" dengan membawa
Ajaran utama Yesus Kristus
hadiah (Mat. 2:1-12). Dalam mimpinya, Mesias • Kotbah di Bukit
Yusuf diberitahukan oleh malaikat untuk Doa Bapa Kami • Hukum Kasih
pergi ke Mesir bersama dengan Maria dan Perjamuan Malam • Amanat Agung
bayi Yesus guna menghindari amukan Pandangan terhadap Yesus
Herodes yang jahat dan cemburu. Di sana Pandangan Kristen
mereka menunggu sampai Herodes mati Pandangan Islam
(Mat. 2:13-23). Dan benarlah yang Pandangan Yahudi
disampaikan oleh malaikat itu, ketika mereka Yesus dalam sejarah
berada di Mesir, Herodes membantai semua Yesus dalam karya seni
bayi laki-laki orang Israel di Betlehem.

Saat mereka kembali, mereka tinggal di Nazaret, di wilayah Galilea (2:23; bandingkan Lukas
4:16; Yohanes 1:46, dan seterusnya). Pada umur duabelas tahun Ia pergi ke Yerusalem
merayakan Hari Raya bersama dengan orang tua-Nya. Di sana, di Bait Allah, "di tengah-
tengah alim ulama" semua yang mendengar Dia "tercengang dengan hikmat dan jawaban-
jawabanNya" (Lukas 2:41, dan selanjutnya).

Delapan belas tahun yang tidak diketahui, kecuali pada saat Ia kembali berdiam di kota
Nazaret dan "dan bertambah-tambah hikmat melebihi orang lain", dan "dikasihi Tuhan dan
manusia" (Lukas 2:52). Sangat mungkin dia bekerja sebagai tukang kayu seperti halnya
Yusuf.

Dia memulai pelayanan ketika berumur kira-kira tiga puluh tahun. Dipercayai bahwa
pelayanan-Nya berlangsung selama tiga tahun. Tiap tahunnya mempunyai kejadian tersendiri.

Pada umumnya sudut pandang menurut Alkitab yang paling sering digunakan. Di samping itu
ada pula sudut pandang lain, misalnya dari Titianus, seorang sejarawan Yunani, yang jarang
digunakan.

Daftar isi
 1 Kelahiran dan masa kecil
o 1.1 Waktu
o 1.2 Kisah kelahiran
o 1.3 Usia 8 hari
o 1.4 Usia 40 hari
o 1.5 Usia di bawah 2 tahun
o 1.6 Usia sebelum 12 tahun
o 1.7 Usia 12 tahun
o 1.8 Antara usia 12 - 30 tahun
 2 Pelayanan Selama Tiga Setengah Tahun
o 2.1 Persiapan Pelayanan
o 2.2 Tujuh hari dalam permulaan pelayanan
o 2.3 Ke Yerusalem
o 2.4 Di Samaria
o 2.5 Di Galilea
o 2.6 Ke daerah Tirus dan Sidon
o 2.7 Kembali ke Galilea
o 2.8 Ke Yerusalem
o 2.9 Ke Betania
 3 Tahun Terakhir
o 3.1 Waktu
o 3.2 Ke daerah Yudea
o 3.3 Di Yerikho
o 3.4 Di Betania
 4 Minggu Terakhir Sebelum Penyaliban
 5 14 Nisan
 6 Kebangkitan Yesus
 7 Kenaikan Yesus ke Sorga
 8 Lihat pula
 9 Referensi
 10 Pranala luar

Kelahiran dan masa kecil


Waktu

 Pada zaman Herodes, raja Yudea (Matius 2:1; Lukas 1:5) (lahir 73/74 SM, menjadi
raja mulai 37 SM, mati 4 SM (atau 1 SM) di Yerikho.
 Pada zaman Kaisar Agustus (Lukas 2:1). Gaius Julius Caesar Augustus (lahir 23
September 63 SM, mati 19 Agustus 14 M), raja Romawi. Kaisar Agustus
mengeluarkan suatu perintah, menyuruh mendaftarkan semua orang di seluruh dunia
masing-masing di kotanya sendiri (Lukas 2:1-3), pada tahun 2 SM.
 Sewaktu Kirenius menjadi wali negeri di Siria (Lukas 2:2). Publius Sulpicius
Quirinius (bahasa Yunani: Κυρήνιος Kyrenios atau Cyrenius, lahir ~51 SM, mati 21
M). Ada pendaftaran yang dilakukan Kirenius pada tahun 6 M, pada zaman Arkelaus
menjadi raja (bahasa Yunani: ethnarch) Yudea. Ada pula pendaftaran yang
dilakukannya ketika menjadi penguasa sementara di Siria tahun 11 SM - 7 SM.

Catatan: ada yang menerjemahkan Lukas 2:2 "...pendaftaran yang pertama kali diadakan
sewaktu Kirenius..." dari bahasa Yunani sebagai "...pendaftaran yang diadakan sebelum
Kirenius...",[1] tetapi ini bukan yang diterima sebagian besar pakar.
 Penempatan di dalam rahim Maria terjadi dalam bulan yang ke-6 kehamilan Yohanes
Pembaptis (Lukas 1:26). Berarti sekitar 6 bulan setelah imam Zakharia dari
rombongan Abia, melakukan tugasnya di Bait Allah. (Lukas 1:5) Rombongan Abia
adalah kelompok ke-8 dari 24 kelompok imam yang bergiliran melakukan tugas di
Bait Allah (1 Tawarikh 24:7-18). Para pakar berpendapat giliran ini biasanya jatuh
pada awal bulan Sivan dalam kalender Yahudi atau sekitar bulan Juni kalender
Masehi. Berdasarkan informasi ini, pembuahan (bahasa Inggris: conception) Yesus
terjadi sekitar bulan Desember. Ada sejumlah naskah kuno yang mencatat bahwa
Yesus ditempatkan di rahim Maria tanggal 25 Desember.[2] Hal ini didukung oleh
penafsiran Hagai 2:18-20:


Perhatikanlah mulai dari hari ini dan selanjutnya--mulai dari hari yang kedua
puluh empat bulan kesembilan. Mulai dari hari diletakkannya dasar bait
TUHAN perhatikanlah apakah benih masih tinggal tersimpan dalam lumbung,
dan apakah pohon anggur dan pohon ara, pohon delima dan pohon zaitun
belum berbuah? Mulai dari hari ini Aku akan memberi berkat! ”
—Hagai 2:18-20

Tanggal 24 bulan ke-9 (Kislew) dalam kalender Yahudi jatuh sekitar tanggal 24-25 Desember
dalam kalender Gregorian.

 Pada suatu hari raya besar Yahudi, karena tidak ada tempat bagi Yusuf dan Maria di
rumah penginapan. (Lukas 2:7)

Catatan: Pendaftaran dapat dilakukan kapan saja, tetapi Yusuf, sebagai seorang Yahudi yang
saleh, memilih datang dari Nazaret, Galilea, bertepatan dengan hari raya penting dimana
hukum Taurat menyuruh setiap laki-laki untuk berziarah ke Yerusalem. Betlehem terletak
hanya 10 kilometer (6.2 mil) di selatan Yerusalem. Kemungkinan besar ini adalah dekat hari
raya Tahun Baru (Rosh Hashanah) pada bulan Tisyri (atau sekitar bulan September kalender
Masehi) atau hari raya Sukkot yang memperingati Kemah Suci ("Feast of Tabernacles") di
mana Allah diam di antara bangsa Israel, seperti yang diindikasikan dalam Injil Yohanes:[3]


Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah
melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai
Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran ”
—Yohanes 1:14

Kata "diam" dalam bahasa aslinya (bahasa Yunani) adalah "ἐσκήνωσεν" (eskēnōsen), dari
kata "σκηνῆς" (skēnēs) yang berarti "kemah" dan dipakai dalam Alkitab bahasa Yunani
Septuaginta untuk menyebut Kemah Suci.[4]

 Bila diperhitungkan dengan adanya kisah pembantaian bayi bayi berusia 2 tahun ke
bawah pada akhir masa pemerintahan Herodes (4 SM) atau (1 SM), maka kelahiran
Yesus terjadi sesudah tahun 6 SM.

Kisah kelahiran

 Lahir di Betlehem (Matius 1:18-25; Lukas 2:1-7)


 Dikunjungi gembala domba di Betlehem (Lukas 2:8-20)

Usia 8 hari
 Disunat (Lukas 2:21)

Usia 40 hari

 Dibawa ke Bait Allah di Yerusalem untuk diserahkan kepada Tuhan - Pertemuan


dengan Simeon dan Hana (Lukas 2:22-40)

Usia di bawah 2 tahun

 Dikunjungi oleh orang majus di Betlehem (Mat 2:1-12)


 Sekeluarga lari ke Mesir (Mat 2:13-18)

Usia sebelum 12 tahun

 Kembali ke Nazaret (Mat 2:19-23)

Usia 12 tahun

 Mengunjungi Bait Allah di Yerusalem (Lukas 2:41-50)

Antara usia 12 - 30 tahun

 Tumbuh besar di Nazaret (Lukas 2:51-52)

Pelayanan Selama Tiga Setengah Tahun


Yesus memulai pelayanan-Nya beberapa waktu setelah Yohanes Pembaptis mulai
membaptis. Menurut Injil Lukas permulaan pekerjaan Yohanes itu terjadi:[5]

 Dalam tahun ke-15 dari pemerintahan Kaisar Tiberius (29 M)


 Ketika Pontius Pilatus menjadi wali negeri Yudea
 Ketika Herodes raja wilayah Galilea
 Ketika Filipus, saudaranya, raja wilayah Iturea dan Trakhonitis
 Ketika Lisanias raja wilayah Abilene
 Pada waktu Hanas dan Kayafas menjadi Imam Besar.

Persiapan Pelayanan

 Dibaptis di sungai Yordan oleh Yohanes Pembaptis, usia sekitar 30 tahun (Mat 3:13-
17; Mk 1:9-11; Luk 2:31-23; Yoh 1:29-30)
 Dicobai oleh Iblis di padang gurun (Mat 4:1-11; Markus 1:12-13; Lukas 4:1-13)

Tujuh hari dalam permulaan pelayanan

Injil Yohanes pasal 1 ayat 19 sampai pasal 2 ayat 1 mengandung catatan kronologis saksi
mata:[6]

 Hari ke-1: Orang Yahudi dari Yerusalem mengutus beberapa imam dan orang-orang
Lewi kepada Yohanes Pembaptis[7]
 Hari ke-2: Yohanes Pembaptis melihat Yesus datang kepadanya dan ia berkata:
"Lihatlah Anak domba Allah, yang menghapus dosa dunia..."[8]
 Hari ke-3: Dua murid Yohanes Pembaptis (salah satunya adalah saksi mata, yaitu
Yohanes, yang lain adalah Andreas) mengikuti Yesus[9].
 Hari ke-4: Andreas membawa Simon Petrus kepada Yesus.[10]
 Hari ke-5 (hari ke-1 sebelum sampai di Kana): Filipus dan Natanael mengikut
Yesus[11]
 Hari ke-6 (hari ke-2): Perjalanan menuju ke Galilea[12]
 Hari ke-7 (hari ke-3): Perkawinan di Kana, Galilea[13]

 Melakukan mujizat pertama, yaitu mengubah air menjadi anggur di pesta perkawinan
di Kana (Yohanes 2:1-11)

Ke Yerusalem

Yesus datang ke Yerusalem untuk merayakan Paskah Yahudi:

 Menyucikan Bait Allah (mengusir para pedagang dan penukar uang) (Yohanes 2:14-
22)
 Percakapan antara Yesus dengan Nikodemus (Yohanes 3:1-21)

Di Samaria

Dari Yudea kembali ke Galilea melewati Samaria

 Percakapan antara Yesus dengan perempuan Samaria (Yohanes 4:5-42)

Di Galilea

 Menyembuhkan anak seorang pegawai istana (Yohanes 4:46-54)


 Ditolak warga kampung halaman sendiri (Nazaret) (Luk 4:16-31)
 Empat orang nelayan menjadi murid Yesus (Simon Petrus, Andreas, Yohanes,
Yakobus) (Mat 4:18-22; Mk 1:16-20; Luk 5:1-11)
 Menyembuhkan ibu mertua Petrus (Mat 8:14-17; Mk 1:29-34; Luk 4:38-41)
 Perjalanan pertama, memberitakan firman di daerah Galilea (Mat 4:23-25; Mk 1:35-
39; Luk 4:42-44)
 Keputusan Matius menjadi murid Yesus (Mat 9:9-13; Mk 2:13-17; Luk 5:27-32)
 Yesus memilih keduabelas muridNya (Mk 3:13-19; Luk 6:12-15)

Yesus dan perempuan yang berzinah. Karya Rembrandt 1644


 Yesus menyampaikan Khotbah di Bukit (Mat 5:1-7:29; Luk 6:20-49)
 Yesus diurapi dengan minyak wangi oleh seorang perempuan berdosa (Luk 7:36-50)
 Yesus melakukan perjalanan lagi di daerah Galilea (Luk 8:1-3)
 Yesus memberitakan beberapa perumpamaan mengenai kerajaan sorga (Mat 13:1-52;
Mk 4:1-34; Luk 8:4-18)
 Yesus meredakan badai (Mat 8:23-27; Mk 4:35-41; Luk 8:22-25)
 Yesus membangkitkan anak perempuan Yairus yang mati (Mat 9:18-26; Mk 5:21-43;
Luk 8:40-56)
 Yesus mengutus ke-12 murid untuk memberitakan kerajaan Allah dan
menyembuhkan orang yang sakit (Mat 9:35-11:1; Mk 6:6-13; Luk 9:1-6)
 Yohanes Pembaptis dibunuh oleh Herodes (Mat 14:1-12; Mk 6:14-29; Luk 9:7-9)
 Yesus memberi makan kepada 5 ribu orang (Mat 14:13-21; Mk 6:30-44; Luk 9:10-17;
Yoh 6:1-14)
 Yesus berjalan di atas air (Mat 14:22-33; Mk 6:45-52; Yoh 6:61-21)

Ke daerah Tirus dan Sidon

 Yesus pergi ke kota Tirus dan Sidon (Mat 15:21-28; Mk 7:24-30)

Kembali ke Galilea

 Yesus memberi makan kepada 4 ribu orang (Mat 15:32-39; Mk 8:1-9)


 Petrus mengakui Yesus sebagai Anak Allah (Mat 16:13-30; Mk 8:27-30; Luk 9:19-
21)
 Yesus menjelaskan kepada murid-murid mengenai kematian-Nya yang akan datang
(Mat 16:21-26; Mk 8:31-37; Luk 9:22-25)
 Yesus dimuliakan di gunung (Mat 17:1-13; Mk 9:2-13; Luk 9:28-36)

Ke Yerusalem

 Yesus membayar bea di Bait Allah (Matius 17:24-27)


 Yesus hadir pada hari raya Pondok Daun (Yohanes 7:11-52)
 Yesus dan perempuan yang berzinah (Yohanes 8:2-11)
 Yesus menyembuhkan orang yang buta sejak lahir (Yohanes 9:1-41)

Ke Betania

 Yesus mengunjungi Maria dan Martha (Lukas 10:38-42)


 Yesus membangkitkan Lazarus yang mati (Yohanes 11:1-44)

Tahun Terakhir
Tahun ini dihitung mengikuti kalender Gregorian yang berawal pada bulan Januari. Sistem
Romawi memulai tahun yang baru pada bulan September. Kalender Ibrani untuk ibadah
(eklesiastikal) memulai tahun baru pada bulan Nisan (Maret-April pada kalender
Julian/Gregorian).

Waktu

Eusebius (Chronicon ii, ed. Migne, halaman 535) menyatakan bahwa Kristus menderita
"dalam tahun ke-19 pemerintahan Tiberius," yaitu tahun 33 M.[14][15]
Ke daerah Yudea

 Yesus memulai perjalanan akhir menuju Yerusalem (Lukas 17:11)


 Yesus memberkati anak-anak kecil (Mat 19:13-15; Mk 10:13-16; Luk 18:15-17)
 Yesus bicara kepada orang muda yang kaya (Mat 19:16-30; Mk 10:17-30; Luk 18:18-
30)
 Yesus kembali meramalkan kematian dan kebangkitan-Nya (Mat 20:17-19; Mk
10:32-34; Luk 18:31-34)

Di Yerikho

 Yesus menyembuhkan Bartimeus yang buta (Mat 20:29-34; Mk 10:46-52; Luk 18:35-
43)
 Yesus bicara kepada Zakheus (Lukas 19:1-10)

Di Betania

Enam hari sebelum Paskah Yahudi:

 Yesus kembali ke Betania, mengunjungi Maria dan Martha (Yohanes 11:55-12:1)

Minggu Terakhir Sebelum Penyaliban

Yesus diturunkan dari salib. Karya Rembrandt 1633

Selama 4 hari terakhir hidup-Nya Yesus berada di Yerusalem dan bermalam di Bukit Zaitun

 Yesus memasuki Yerusalem dalam suasana meriah (Mat 21:1-11; Mk 11:1-10; Luk
19:29-44; Yoh 12:12-19)
 Yesus mengutuk pohon ara (Mat 21:18-19; Mk 11:12-14)
 Yesus kembali menyucikan Bait Allah (Mat 21:12-13; Mk 11:15-18)
 Orang Farisi menanyakan dari mana Yesus peroleh kuasa (Mat 21:23-27; Mk 11:27-
33; Luk 20:1-8)
 Yesus mengajar di Bait Allah (Mat 21:28-23:39; Mk 12:1-44; Luk 20:9-21:4)
 Yesus diurapi dengan minyak wangi (Matius 26:6-13; Mk 14:3-9; Yoh12:2-11)
 Orang Farisi mulai menyusun rencana penangkapan Yesus (Mat 26:14-16; Mk 14:10-
11; Luk 22:3-6)
14 Nisan
Tanggal 14 Nisan dalam kalender Yahudi dimulai dari malam hari setelah matahari terbenam,
sampai besok sore menjelang matahari terbenam.

 Yesus mengadakan Perjamuan Terakhir (Matius 26:17-29; Mk 14:12-25; Luk 22:7-


20; Yoh 13:1-38)
 Yudas Iskariot mengkhianati Yesus (Mat 26:14-16; Mk 14:10-11; Luk 22:3-6)
 Yesus menasihati dan menghibur murid-murid-Nya (Yoh 14:1-16:33)
 Yesus di Taman Getsemani (Mat 26:36-46; Mk 14:32-42; Luk 22:40-46)
 Yesus ditangkap dan dibawa menghadap Imam Hanas, Imam Besar Kayafas dan
Mahkamah Agama (Mat 26:47-27:26; Mk 14:43-15:15; Luk 22:47-23:25; Yoh 18:2-
19:16)
 Petrus menyangkal Yesus tiga kali (Matius 26:69-75; Markus 14:66-72; Lukas 22:54-
62; Yohanes 18:13-27)
 Yesus dibawa menghadap Pontius Pilatus kemudian Herodes
 Yesus disalibkan dan kematian Yesus (Mat 27:27-56; Mk 15:16-41; Luk 23:26-49;
Yoh 19:17-30)
 Yesus dikubur (Mat 27:57-66; Mk 15:42-47; Luk 23:50-66; Yoh 29:31-42)

Kebangkitan Yesus
 Kuburan Yesus ditemukan dalam keadaan kosong (Mat 28:1-10; Mk 16:1-8; Luk
24:1-12; Yoh 20:1-10)
 Maria Magdalena melihat Yesus di kebun (Mk 16:9-11; Yoh 2:11-18)
 Yesus menampakkan diri kepada dua murid dalam perjalanan luar kota (Mk 16:12-13;
Luk 24:13-34)
 Yesus menampakkan diri kepada 10 murid (Mk 16:14; Luk 24:35-43; Yoh 20:19-25)
 Yesus menampakkan diri kepada 11 murid seminggu sesudah itu (Yoh 20:26-31)
 Yesus bicara lagi dengan beberapa murid-Nya seminggu kemudian (Yoh 21:1-25)

Kenaikan Yesus ke Sorga


Empat puluh hari setelah kebangkitan-Nya dan sepuluh hari sebelum hari Pentakosta:

 Kenaikan Yesus ke sorga (Mat 28:16-20; Mk 16:19-20; Luk 24:44-53)

Lihat pula
 Yesus sebagai tokoh dalam sejarah

Referensi
1. ^ Nigel Turner, Grammatical Insights into the New Testament, T&T Clark: 1966, pp.
23,24 and Syntax, p. 32.
2. ^ Coulson Shepherd, "Jewish Holy Days", page 89
3. ^ Yohanes 1:14
4. ^ Grant R. Jeffrey. Jesus, the Great Debate, Toronto, Canada: Frontier Research
Publications. 1999. ISBN 0-921714-56-4
5. ^ Lukas 3:1-2
6. ^ Exegetical Commentary on John 1 (verses 1:19-51), Study By: W. Hall Harris III
7. ^ Yohanes 1:19-28
8. ^ Yohanes 1:29-34
9. ^ Yohanes 1:35-40
10. ^ Yohanes 1:41-42
11. ^ Yohanes 1:43-51
12. ^ Yohanes 1:43
13. ^ Yohanes 2:1
14. ^ P. L. Maier, Pontius Pilate, Garden City, N.Y., 1968, pp. 364, 365; also that author's
article "Sejanus, Pilate, and the Date of the Crucifixion," Church History XXXVII
(March, 1968), pp. 3-13.
15. ^ Ron Wallace. Tiberius - Year 15.

Tuhan
Kata Tuhan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan sebagai:

 [n] (=kata benda)


o (1) sesuatu yang diyakini, dipuja, dan disembah oleh manusia sebagai yang
Mahakuasa, Mahaperkasa, dan sebagainya: -- Yang Maha Esa;
o (2) sesuatu yang dianggap sebagai Tuhan: pada orang-orang tertentu uanglah
sebagai -- nya[1]

Dalam Alkitab bahasa Indonesia, kata "TUHAN" (ditulis dengan smallcaps) digunakan untuk
menterjemahkan kata "Tetragrammaton YHWH', yaitu nama kudus Allah menurut Alkitab
Ibrani, dalam bagian Perjanjian Lama. Di bagian Perjanjian Baru, kata "Tuhan" merupakan
terjemahan kata bahasa Yunani: κύριος (kýrios atau kurios), yang berkonotasi "pemilik"
(termasuk pemilik budak), "majikan" atau panggilan hormat "tuan".

Sebenarnya berasal dari kata "tuan" yang menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan
sebagai:

 tu.an [n]
o (1) orang tempat mengabdi, sebagai lawan kata hamba, abdi, budak: anjing itu
sangat setia kepada -- nya;
o (2) orang yang memberi pekerjaan; majikan; kepala (perusahaan dan
sebagainya); pemilik atau yg empunya (toko dan sebagainya): hari ini -- saya
tidak ada di kantor;
o (3) orang laki-laki (yang patut dihormati): ada seorang -- datang kemari;
sepeda -- , sepeda untuk orang laki-laki;
o (4) sebutan kepada orang laki-laki bangsa asing atau sebutan kepada orang
laki-laki yg patut dihormati: -- haji; -- sayid;
o (5) sebutan bagi wanita bangsawan (putri raja dan sebagainya): -- putri
Buku pertama yang memberi keterangan tentang hubungan kedua kata ini adalah adalah
Ensiklopedi Populer Gereja oleh Adolf Heuken SJ. Keterangannya di situ, Tuhan, “arti kata
‘Tuhan’ ada hubungannya dengan kata Melayu ‘tuan’ yang berarti
atasan/penguasa/pemilik.”[2] Ahli bahasa Remy Sylado menemukan bahwa perubahan kata
"tuan" yang tuan sifatnya insani, menjadi "Tuhan" yang sifatnya ilahi itu bermula dari
terjemahan Alkitab ke dalam bahasa Melayu karya Melchior Leijdecker yang terbit pada
tahun 1733.[3] Dalam terjemahan sebelumnya, yaitu Kitab suci Nasrani bahasa Melayu
beraksara Latin terjemahan Brouwerius yang muncul pada tahun 1668, kata yang dalam
bahasa Yunaninya, Kyrios, dan sebutan yang diperuntukkan bagi Isa Almasih ini
diterjemahkannya menjadi "tuan".[3] Jelas, yang tadinya oleh Brouwerius diterjemahkan
"Tuan" - sama dengan bahasa Portugis Senhor, Perancis Seigneur, Inggris Lord, Belanda
Heere - melalui Leijdecker berubah menjadi "Tuhan" dan kemudian, penerjemah Alkitab
bahasa Melayu melanjutkan penemuan Leijdecker tersebut. Kini kata Tuhan yang mula-mula
ditemukan Leijdecker untuk mewakili dua pengertian pelik insani & ilahi dalam teologi
Kristen atas sosok Isa Almasih akhirnya menjadi lema khas dalam bahasa Indonesia.[3]

Dengan demikian, kata "Tuhan" ini umumnya dipakai untuk merujuk kepada suatu zat abadi
dan supranatural, biasanya dikatakan mengawasi dan memerintah manusia dan alam semesta
atau jagat raya. Hal ini bisa juga digunakan untuk merujuk kepada beberapa konsep-konsep
yang mirip dengan ini misalkan sebuah bentuk energi atau kesadaran yang merasuki seluruh
alam semesta, di mana keberadaan-Nya membuat alam semesta ada; sumber segala yang ada;
kebajikan yang terbaik dan tertinggi dalam semua makhluk hidup; atau apapun yang tak bisa
dimengerti atau dijelaskan.

Banyak tafsir daripada nama "Tuhan" yang bertentangan satu sama lain. Meskipun
kepercayaan akan Tuhan ada dalam semua kebudayaan dan peradaban, tetapi definisinya
berbeda-beda. Istilah "Tuan" banyak mempunyai kedekatan makna dengan kata Tuhan,
dimana Tuhan juga merupakan majikan atau juragannya alam semesta. Tuhan punya hamba
sedangkan Tuan punya sahaya atau budak.

Kata Tuhan disebutkan lebih dari 1.000 kali dalam Al-Qur'an,[4] sementara di dalam Alkitab
kata Tuhan disebutkan sebanyak 7677 kali.[5]

Daftar isi
 1 Konsep tentang Tuhan
 2 Konsekuensi eksistensi Tuhan
 3 Perbandingan antara konsep Tuhan dengan Dewa
 4 Paham-paham ketuhanan
 5 Teori ketuhanan
 6 Tuhan dalam Agama Samawi
 7 Lihat pula
 8 Referensi
 9 Pranala luar

Konsep tentang Tuhan


Secara filsafat, prestasi dalam pencarian Tuhan biasanya berujung pada penemuan eksistensi
Tuhan saja, dan tidak sampai pada substansi tentang Tuhan. Dalam istilah filsafat eksistensi
Tuhan itu dikenal sebagai absolut, berbeda (distinct) dan unik. Absolut artinya
keberadaannya mutlak bukannya relatif. Hal ini dapat dipahami, bahwa pernyataan semua
kebenaran itu relatif itu tidak benar. Kalau semua itu relatif, bagaimana kita bisa mengetahui
bahwa sesuatu itu relatif. Padahal yang relatif itu menjadi satu-satunya eksistensi realitas.
Ibarat warna yang ada di seluruh jagat ini hanya putih, bagaimana kita bisa tahu putih padahal
tidak ada pembanding selain putih. Dengan demikian tidak bisa disangkal adanya kebenaran
itu relatif, dan secara konsisten tidak bisa disangkal pula adanya kebenaran mutlak itu.
Dengan kemutlakannya, ia tidak akan ada yang menyamai atau diperbandingkan dengan yang
lain (distinct). Kalau Tuhan dapat diperbandingkan tentu tidak mutlak lagi atau menjadi
relatif. Karena tidak dapat diperbandingkan maka tuhan bersifat unik, dan hanya ada dia satu-
satunya. Kalau ada yang lain, berarti dia tidak lagi mutlak.

Dalam gagasan Nietzsche, istilah "Tuhan" juga merujuk pada segala sesuatu yang dianggap
mutlak kebenarannya. Sedangkan Nietzsche berpendapat tiada "Kebenaran Mutlak"; yang
ada hanyalah "Kesalahan yang tak-terbantahkan". Karenanya, dia berkata, "Tuhan telah
mati". "Kesalahan yang tak-terbantahkan" dengan "Kebenaran yang-tak terbantahkan"
tidaklah memiliki perbedaan yang signifikan. Sekiranya pemikiran Nietszhe ini dimanfaatkan
untuk melanjutkan proses pencairan Tuhan, maka Tuhan itu suatu eksistensi yang tak
terbantahkan. Dengan demikian eksistensi absolut, mutlak dan tak terbantahkan itu sama saja.
Jadi, persoalan umat manusia dalam proses pencairan Tuhan tiada lain proses penentuan
peletakan dirinya kepada (segala) sesuatu yang diterimanya sebagai 'tak terbantahkan', atau
mutlak, atau absolut. Muhammad 'Imaduddin 'Abdulrahim Ph.D mendefinisikan Tuhan
sebagai segala sesuatu yang dianggap penting dan dipentingkan sehingga dirinya rela
didominirnya (Buku:Kuliah Tauhid).

Konsekuensi eksistensi Tuhan


Dengan kemutlakannya, Tuhan tentunya tidak terikat oleh tempat dan waktu. Baginya tidak
dipengaruhi yang dulu atau yang akan datang. Tuhan tidak memerlukan tempat, sehingga
pertanyaan tentang dimana Tuhan hanya akan membatasi kekuasaannya. Maka baginya tidak
ada kapan lahir atau kapan mati.

Manusia dalam mencari Tuhan dengan bekal kemampuan penggunaan akalnya dapat
mencapai tingkat eksistensinya. Kemungkinan sejauh ini, kemutlakan Tuhan menyebabkan
manusia yang relatif itu tidak dapat menjangkau substansi Tuhan. Dengan demikian
informasi tentang substansi Tuhan itu apa, tentunya berasal dari Sang Mutlak atau Tuhan itu
sendiri.

Di dunia ini banyak agama yang mengklaim sebagai pembawa pesan Tuhan. Bahkan ada
agama yang dibuat manusia (yang relatif) termasuk pembuatan substansi Tuhan itu tentu.
Karena banyaknya nama dan ajaran agama yang bervariasi tidak mungkin semuanya benar.
Kalau substansi mutlak ini bervariasi, maka hal itu bertentangan dengan eksistensinya yang
unik. Untuk menemukan informasi tentang substansi yang mutlak, yang unik dan yang
distinct itu dapat menggunakan uji autentistas sumber informasinya. Terutama terkait dengan
informasi Tuhan dalam memperkenalkan dirinya kepada manusia apakah mencerminkan
eksistensinya itu.

Perbandingan antara konsep Tuhan dengan Dewa


Di dalam bahasa Melayu atau bahasa Indonesia, dua konsep atau nama yang berhubungan
dengan ketuhanan, yaitu: Tuhan sendiri, dan Dewa. Penganut monoteisme biasanya menolak
menggunakan kata Dewa di Indonesia, tetapi sebenarnya hal ini tidaklah berdasar. Sebab di
Prasasti Trengganu, prasasti tertua di dalam bahasa Melayu yang ditulis menggunakan Huruf
Arab (Huruf Jawi) menyebut "Sang Dewata Mulia Raya". Dewata yang dikenal orang
Melayu berasal dari istilah lokal Nusantara, sama seperti Jubata/Juata/Jata yang dikenal orang
Dayak yang berarti penguasa dunia bawah (dewa air). Bagaimanapun, pada masa kini,
pengertian istilah Tuhan digunakan untuk merujuk Tuhan yang tunggal, sementara Dewa
dianggap mengandung arti salah satu dari banyak Tuhan sehingga cenderung mengacu
kepada politeisme.

Perbedaan Tuhan dengan dewa hanya sekedar perbedaan terjemahan bahasa, meski masing-
masing punya latar belakang perkembangan makna terkait dengan apresiasi masing-masing
atas konsepsi Ketuhanannya. Namun, secara universal keduanya menunjuk pada eksistensi
yang sama, yaitu soal 'Yang Tak Terbantahkan'

Paham-paham ketuhanan
Sungguhpun eksistensi Tuhan dipahami mutlak adanya, tetapi setiap orang mempunyai
keyakinan yang berbeda mengenai penjelasan tentang Tuhan sehingga pro-kontra tentang
Tuhan dapat dibedakan sebagai berikut :

 Teisme: Pemaham-paham yang meyakini adanya Tuhan


 Agnostisisme: Paham-paham yang meragukan adanya Tuhan
 Ateisme:Paham-paham yang menyangkal adanya Tuhan

Berikut paham-paham yang dapat dimasukkan ke salah satu dari kategori diatas, yaitu :

 Panteisme berarti "Tuhan adalah segalanya" dan "semuanya adalah Tuhan". Ini
adalah ide hukum alam, keberadaan dan Semesta di representasikan dalam kaidah
agama dengan sebutan Tuhan. Sehingga Tuhan dianggap menyatu dengan alam.
 Akosmisme menyangkal realitas dari semesta, dilihat sebagai ultimately illusory
(maya), dengan hanya ketidakterbatasan unmanifest absolute sebagai kenyataan.
 Dualisme sering dipergunakan bersamaan dengan setan yang muncul di dalam dunia
nyata yang bersaing dengan diri dalam mencari kebenaran spiritual.
 Gnostisisme adalah sebuah istilah untuk berbagai pencapaian tujuan utama dalam
hidup. Hal ini juga kadang diasosiakan dengan adanya persaingan antara kegelapan
dan cahaya.

Teori ketuhanan
Berdasarkan teori atau pendekatan yang digunakan, paham ketuhanan yang beraneka
penjelasan tersebut dapat dikelompokkan sebagai berikut:

 Dalil Logik. Sesuatu yang tidak dapat dilihat atau diindrakan tidak mesti tiada.
Sekiranya kita tidak dapat melihat atau mengindra nyawa, tidak berarti nyawa itu
tidak ada. Sekiranya cetusan eletrik dalam otak diukur sebagi nyawa, komputer yang
mempunyai prinsip yang sama masih tidak dianggap bernyawa.
 Dalil Kejahatan di Dunia. Tuhan telah memberi peringatan agar manusia berbuat
baik pada sesama manusia, dengan balasan siksaan yang keras kepada mereka yang
ingkar. Adanya kejahatan yang diamalkan oleh manusia di bumi adalah pilihan
manusia itu sendiri. Kejahatan adalah keadaan di mana ketiadaan kebaikan.
Barangsiapa mengerjakan perbuatan jahat, maka dia tidak akan dibalas melainkan
sebanding dengan kejahatan itu.
 Dalil Kesempurnaan. Tuhan adalah sempurna dari segala sifat kecacatan. Dengan
itu, mengatakan Tuhan tidak mampu adalah salah. Sebagai contoh: "Adakah Tuhan
itu berkuasa untuk menciptakan satu batu yang terlalu berat, yang tidak mampu
diangkat oleh dirinya sendiri?" menunjukkan keinginan meletakkan sifat manusia
kepada Tuhan. Berat adalah hukum yang dicipta Tuhan, berat suatu benda di bumi
belum tentu sama dengan berat benda tersebut di angkasa. Berat tidak membawa arti
apa-apa di alam ghaib.
 Dalil Kosmologikal. Dari segi kosmologi, Tuhan seharusnya wujud sebagai punca
kepada kewujudan alam. Dengan premis "segala sesuatu itu berpunca", maka adalah
tidak masuk akal untuk mengatakan alam ini wujud tanpa mempunyai punca,yakni
Tuhan. Di alam ini semuanya tersusun dengan hukum-hukum yang tertentu dengan
ketentuan Tuhan, yang mana dari segi sains pula dikenali sebagai hukum alam.
 Dalil Antropofik. Kewujudan manusia dan fitrahnya untuk mengenal tuhan sudah
membuktikan kewujudan Tuhan.

Tuhan dalam Agama Samawi


Agama samawi atau dikenal juga sebagai agama abrahamis atau agama langit dimaksudkan
untuk menunjuk agama Yahudi, Nasrani (Kristen/Katolik) dan Islam. Di antara agama-agama
ini menggunakan sebutan/panggilan yang berbeda yang dikarenakan perbedaan bahasa dan
ajarannya.

 Allah, sebutan bagi Tuhan dalam bahasa Arab. Biasanya dipakai oleh umat Islam.
Dalam agama Islam, Tuhan memiliki 99 nama suci.

 Yehowa atau Yahweh, salah satu istilah yang dipakai Alkitab. Istilah ini berasal dari
istilah berbahasa Ibrani tetragrammaton YHVH (‫)יהוה‬. Nama ini tidak pernah
dilafalkan karena dianggap sangat suci, maka cara pengucapan YHVH yang benar
tidaklah diketahui. Biasanya yang dilafalkan adalah Adonai yang berarti Tuan.

 Tritunggal Mahasuci atau Mahakudus, yang artinya adalah Bapa, Putra, dan Roh
Kudus, terutama dipakai dalam Gereja Katolik dan Gereja Ortodoks. Konsep ini
dipakai sejak Konsili Nicea pada tahun 325 M. Kata "Tritunggal" sendiri tidak ada di
Alkitab. Di dalam Ulangan 6:4 ditulis Tuhan itu Esa. Keesaan ini pada bahasa aslinya
(ekhad) adalah "kesatuan dari berbagai satuan". Contohnya, Kejadian 2:24 ditulis
"keduanya (manusia dan istrinya) menjadi satu (ekhad) daging" berarti kesatuan dari
2 manusia. Di Kejadian 1:26 Allah menyebut diri-Nya dengan kata ganti "Kita",
mengandung kejamakan dalam sifat Tuhan. Pengertiannya adalah satu substansi ke-
Allahan, namun terdiri dari tiga pribadi. Dalam Perjanjian Lama, Allah diperkenalkan
sebagai Allah Bapa. Dalam Perjanjian Baru, Allah menjelma sebagai manusia dalam
wujud Allah Anak (Allah Putra) Yesus Kristus, dan setelah Allah Putra kembali ke
sorga, maka datanglah Roh Kudus yang menyertai dan ada di hati orang-orang
Kristen. Roh tersebut adalah sebagai penolong, pemimpin, penghibur, dan teman yang
setia. Roh Kudus menuntun umat Kristiani agar hidup sejalan dengan kehendak
Tuhan. Allah Anak bukan diperanakkan dalam pengertian manusia, karena Anak
keluar dari Bapa yang diwujudkan sebagai Firman (Allah). Allah mencipta dunia
melalui Firman Allah, seperti Tuhan ber-Firman: "Jadilah terang". Pada waktu Tuhan
mengatakan "Jadilah terang", maka Firman Allah bekerja, dan Firman Allah itu
adalah Allah Anak yang datang ke dunia dengan wujud manusia yaitu Yesus Kristus.
Roh Kudus pada hakekatnya "keluar dari Allah Bapa" dan "diutus oleh Allah Anak",
yang mempunyai tugas untuk menginsafkan dunia dan mengenalkan dunia akan
Kristus dan menguatkan kesaksian tentang Yesus Kristus, serta menyertai orang-
orang yang percaya Kristus sampai akhir zaman tiba.[6]

Lihat pula
 Agama
 Ateisme
 Dewa
 Mistisisme
 Tuhan dalam agama Buddha
 Tian

Referensi
1. ^ http://kamusbahasaindonesia.org/tuhan
2. ^ Adolf Heuken SJ. Ensiklopedi Populer Gereja. 1976.
3. ^ a b c Remy Sylado. "Bapa Jadi Bapak, Tuan Jadi Tuhan, Bangsa Jadi Bangsat".
Asalnya dimuat di Kompas.com
4. ^ Tuhan, hasil pencarian www.dudung.net
5. ^ Tuhan, hasil pencarian alkitab.sabda.org
6. ^ Injil Yohanes 15:26

Tahukah Anda?

 ... bahwa istilah Sinoptik berasal dari bahasa Yunani συν (syn = bersama) dan οψις
(opsis = melihat) untuk menandakan bahwa isi dari ketiga Injil Sinoptik dapat dilihat
berdampingan.
 ... bahwa jumlah orang Kristen di Afrika telah meningkat dari 144 juta orang di tahun
1970 menjadi 367 juta orang di tahun 2000 (Evangelicals Now - November 2004)
 ... bahwa Die Schöpfung (Penciptaan) merupakan oratorio adikarya Joseph Haydn. Ini
merupakan suatu karya musik agung yang menceritakan permulaan penciptaan
manusia dan bumi oleh Allah dalam enam hari. Pertunjukan pertamanya diadakan di
Vienna pada tahun 1798 dan lebih dari 40 kali kembali dipertunjukan di daerah
Vienna sendiri selama 10 tahun berikutnya. ([1])
 ... bahwa pada tahun 325 Konsili Nicea merumuskan bahwa Anak adalah “sehakikat”
dengan Bapa. Keputusan ini menjadi dasar Pengakuan Nicea yang merupakan
pengakuan yang dipakai baik oleh gereja Barat yang berpusat di Roma maupun gereja
Timur yang berpusat di Konstantinopel.
 ... bahwa hanya sepuluh kitab yang memiliki lebih dari 1.000 ayat: Kejadian (1.533),
Keluaran (1.213), Bilangan (1.288), Ayub (1.070), Mazmur (2.461), Yesaya (1.292),
Yeremia (1.273), Matius (1.071), Lukas (1.151), dan Kisah Para Rasul (1.007).
Simon Petrus
Simon Petrus (Simon nama aslinya,
Santo Simon Petrus
Petrus, atau Kefas nama yang
diberikan Yesus) adalah salah seorang
dari dua belas rasul Yesus. Ia adalah
seorang nelayan dari Galilea yang
diberi posisi pemimpin oleh Yesus
(Matius 16:18, Yohanes 21:15-16). Ia
dan saudaranya, Andreas adalah rasul
pertama yang dipanggil oleh Yesus.
Simon dinamakan sebagai Petrus atau
"batu karang", yang mengisyaratkan
bahwa Yesus meletakkan landasan
gereja-Nya di atas Petrus.

Daftar isi
 1 Dalam Perjanjian Baru
o 1.1 Latar belakang
o 1.2 Panggilan Yesus
o 1.3 Mencuci kaki
o 1.4 Berjalan di atas air
o 1.5 Mengakui Yesus
sebagai Kristus
o 1.6 Penangkapan
Yesus
o 1.7 Petrus menyangkal
Yesus
o 1.8 Karya setelah
penyaliban Yesus
o 1.9 Quo Vadis
Lukisan oleh Francesco Cossa
 2 Kepausan
 3 Karya Barat: Pemimpin para Rasul, Paus Pertama
 4 Kematian Timur: Pre-eminent Apostle
 5 Lihat pula
Lahir Abad pertama SM atau M, Betsaida

Dalam Perjanjian Baru Wafat 64, Roma, disalibkan


Gereja Katolik Roma, Gereja Ortodoks,
Latar belakang
Dihormati di Gereja Ortodoks Oriental, Gereja
Menurut Injil Yohanes Petrus lahir di Anglikan
Betsaida, Galilea, dan ayahnya Tempat ziarah
bernama Yohanes (Yohanes Basilika Santo Petrus
1:42)/Yunus (Matius 16:17). utama
Dikisahkan juga bahwa Yesus pernah Hari peringatan 11 Februari, 29 Juni, 18 November
menyembuhkan ibu mertua Petrus
yang berarti Petrus pernah menikah. Atribut Kunci Surga, pallium
Sebelum ia mengikuti Yesus, ia dan saudaranya, Andreas bekerja sebagai penjala ikan
(nelayan).
Panggilan Yesus

Dalam Injil Matius dan Markus diceritakan bahwa Petrus sedang mencari ikan di danau
Genesaret ketika Yesus menghampiri mereka dan berkata, "Mari, ikutlah Aku, dan kamu
akan Kujadikan penjala manusia." (Matius 4:19).

Dalam Injil Lukas diceritakan bahwa Yesus naik ke perahu Petrus untuk mengajar orang
banyak di tepi danau Genesaret, kemudian ia menunjuk Petrus untuk menebarkan jalanya
karena ia tahu bahwa Petrus semalaman tidak mendapatkan ikan. Petrus mematuhi petunjuk
Yesus dan ia serta nelayan lainnya mendapat ikan dalam jumlah besar. Dengan mujizat
tersebut Petrus menjadi percaya kepada Yesus bersama-sama dengan Yakobus dan Yohanes.
Andreas tidak disebutkan dalam kisah ini.

Dalam Injil Yohanes diceritakan bahwa Andreas adalah salah satu murid Yohanes Pembaptis
yang pergi untuk mengikut Yesus. Ia lalu memanggil saudaranya, Simon, dan menceritakan
bahwa ia telah menemukan Mesias. Andreas lalu membawa Petrus kepada Yesus dan Yesus
menamakan Simon "Kefas" (bahasa Aram) untuk 'batu', bahasa Yunani maskulin: "Petros",
feminim: "Petra". Di kemudian hari nama Yunaninya banyak digunakan karena bahasa
Yunani adalah bahasa universal pada waktu itu.

Yesus memandang dia dan berkata: "Engkau Simon, anak Yohanes, engkau akan
dinamakan Kefas (artinya: Petrus)."(Yohanes 1:42)

Yesus menamai Simon sebagai Petrus atau "batu karang", yang mengisyaratkan bahwa
Yesus meletakkan landasan gereja-Nya di atas Petrus. (Matius 16:18).

Mencuci kaki

Dalam Injil Yohanes diceritakan bahwa ketika Petrus menolak kakinya dicuci oleh Yesus
yang mencuci kaki murid-muridnya (karena ia merasa tidak layak), Yesus menjawabnya
"Jikalau Aku tidak membasuh engkau, engkau tidak mendapat bagian dalam Aku." Petrus
lalu menjawab Yesus, "Tuhan, jangan hanya kakiku saja, tetapi juga tangan dan kepalaku!"
(Yohanes 13:6-9)

Berjalan di atas air


Perahu yang diombang ambingkan gelombang di danau Genesaret; Rembrandt 1633

Dalam Injil Matius diceritakan Petrus yang berjalan di atas air ketika ia melihat Yesus yang
berjalan di atas air, namun karena ia takut, maka ia tenggelam lalu ditolong oleh Yesus.
(Matius 14:22-32). Injil Markus juga menceritakan Yesus yang berjalan di atas air namun
tidak menceritakan Petrus yang berjalan di atas air.

Mengakui Yesus sebagai Kristus

Petrus yang pertama kali mengakui imannya akan Yesus sebagai Mesias, Anak Allah yang
hidup (Matius 16:16, Markus 8:29, Lukas 9:20). Petrus juga hadir dan berbicara dalam kisah-
kisah lebih sering daripada rasul-rasul yang lain, misalnya dalam peristiwa Transfigurasi
Kristus, peristiwa Petrus menegur Yesus yang berkata bahwa Ia akan disalibkan, kisah Petrus
dan pemungut bea Bait Allah, kisah Yesus berdoa di taman Getsemani, kisah Yesus dan
pohon ara, dan lain-lainnya.

Penangkapan Yesus

Dalam Injil Yohanes diceritakan bahwa ketika Yesus akan ditangkap, Petrus menghunus
pedangnya dan memotong telinga kanan hamba Imam Besar yang mencoba menangkap
Yesus, yang bernama Malkhus. Yesus lalu menegur Petrus, dan di dalam Injil Lukas
ditambahkan bahwa Yesus lalu menjamah telinga Malkhus dan menyembuhkannya. (Lukas
22:51)

Petrus menyangkal Yesus

Yesus memperingati Petrus bahwa setelah Ia ditangkap nanti, Petrus akan menyangkalNya
tiga kali, "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya malam ini, sebelum ayam berkokok, engkau
telah menyangkal Aku tiga kali." (Matius 26:34) Sebelum dan sesudah Yesus mengatakan
itu, Petrus masih bersikeras bahwa ia adalah murid yang paling setia.

“ ”
Petrus menjawab-Nya: "Biarpun mereka semua tergoncang imannya karena
Engkau, aku sekali-kali tidak." (Matius 26:33)


Kata Petrus kepada-Nya: "Sekalipun aku harus mati bersama-sama Engkau,
aku takkan menyangkal Engkau." Semua murid yang lainpun berkata
demikian juga. (Matius 26:35) ”
Pada akhirnya diceritakan bahwa tepat seperti perkataan Yesus, Petrus telah menyangkal
Yesus tiga kali sebelum ayam berkokok.


Sementara itu Petrus duduk di luar di halaman. Maka datanglah seorang
hamba perempuan kepadanya, katanya: "Engkau juga selalu bersama-sama
dengan Yesus, orang Galilea itu." Tetapi ia menyangkalnya di depan semua
orang, katanya: "Aku tidak tahu, apa yang engkau maksud." Ketika ia pergi ke
pintu gerbang, seorang hamba lain melihat dia dan berkata kepada orang-orang
yang ada di situ: "Orang ini bersama-sama dengan Yesus, orang Nazaret itu."
Dan ia menyangkalnya pula dengan bersumpah: "Aku tidak kenal orang itu."
Tidak lama kemudian orang-orang yang ada di situ datang kepada Petrus dan
berkata: "Pasti engkau juga salah seorang dari mereka, itu nyata dari
bahasamu." Maka mulailah Petrus mengutuk dan bersumpah: "Aku tidak kenal
orang itu." Dan pada saat itu berkokoklah ayam. (Matius 26:69-74) ”
Karya setelah penyaliban Yesus

Petrus masih belum berkarya banyak pasca kenaikan Yesus ke Surga. Petrus dan murid-
murid yang lain masih tinggal di dalam kota Yerusalem, berkumpul untuk bertekun dan
berdoa bersama dengan sekitar seratus dua puluh orang, sampai tiba hari Pentakosta, di mana
Roh Kudus dicurahkan seperti lidah-lidah api. Setelah peristiwa itulah, Petrus memberikan
kotbah yang akhirnya menyebabkan tiga ribu orang memberi diri dibaptis.

Di kemudian hari Petrus pergi dan tinggal di Roma. Roma kala itu adalah pusat seluruh
Kekaisaran Romawi. Di sana, Petrus mempertobatkan banyak orang. Ketika penganiayaan
yang kejam terhadap orang-orang Kristen dimulai, jemaat di sana memohon pada Petrus
untuk meninggalkan Roma dan menyelamatkan diri.

Quo Vadis

Konon menurut tradisi, ia memang sedang dalam perjalanan meninggalkan Roma ketika ia
berjumpa dengan Yesus di tengah jalan. Petrus bertanya kepada-Nya, “Tuhan hendak ke
manakah Engkau pergi?” (dalam bahasa Latin: "Quo Vadis Domine?") Jawab Yesus, “Aku
datang untuk disalibkan kedua kalinya.” Kemudian Petrus berbalik dan kembali ke Roma. Ia
mengerti bahwa penglihatannya berarti bahwa ia harus menderita dan wafat bagi Yesus.

Kepausan
Saat itu belum disebut paus, namun Paus Santo Petrus
Petrus telah menjadi kepala Konsili
Para Rasul di Yerusalem pada tahun
Nama lahir Simon bin Yunus
50.
Mulai menjabat ±30
Sampai ±64/±67 (?)
Karya Pendahulu tidak ada
Pengganti Linus
Selain berkhotbah, Petrus juga tanggal tidak diketahui
Lahir
menulis 2 surat (Surat 1 Petrus dan 2 Betsaida, Galilea
Petrus) yang termasuk dalam ±64/±67 (?)
Wafat
Perjanjian Baru di Alkitab Kristen. Roma, Italia
Tanda tangan
Paus bernama lainnya
Kematian Catatan kaki '

Menurut tradisi, Petrus wafat dengan cara disalibkan terbalik di Roma saat pemerintahan
Nero setelah menolak disalibkan dengan kepala di atas karena ia merasa tidak layak untuk
mati dalam posisi yang sama seperti Yesus. Petrus dimakamkan di tempat yang kini persis di
bawah altar utama Basilika Santo Petrus di Vatikan.

Lihat pula
 Daftar santo

Sebelumnya: Paus Digantikan oleh:


tidak ada 30 - 64 atau 67 Paus Linus

Paus Katolik Roma

 Petrus
 Linus
 Anakletus
32 - 105
 Klemens I
 Evaristus

 Aleksander I
 Siktus I
 Telesphorus
 Hyginus
 Pius I
 Anisetus
 Soter
105 - 604
 Eleutherius
 Viktor I
 Zephyrinus
 Kallistus I
 Urbanus I
 Pontianus
 Anterus
 Fabianus
 Kornelius
 Lusius I
 Stefanus I
 Siktus II
 Dionisius
 Feliks I
 Eutikianus
 Kaius
 Marselinus
 Marsellus I
 Eusebius
 Meltiades
 Silvester I
 Markus
 Yulius I
 Liberius
 Damasus I
 Sirisius
 Anastasius I
 Innosensius I
 Zosimus
 Bonifasius I
 Selestinus I
 Siktus III
 Leo I
 Hilarius
 Simplisius
 Feliks III
 Gelasius I
 Anastasius II
 Symmakus
 Hormidas
 Yohanes I
 Feliks IV
 Bonifasius II
 Yohanes II
 Agapitus I
 Silverius
 Vigilius
 Pelagius I
 Yohanes III
 Benediktus I
 Pelagius II
 Gregorius I

 Sabianus
 Bonifasius III
604 - 1003  Bonifasius IV
 Adeodatus I
 Bonifasius V
 Honorius I
 Severinus
 Yohanes IV
 Theodorus I
 Martinus I
 Eugenius I
 Vitalianus
 Adeodatus II
 Donus
 Agathus
 Leo II
 Benediktus II
 Yohanes V
 Conon
 Sergius I
 Yohanes VI
 Yohanes VII
 Sisinnius
 Konstantinus
 Gregorius II
 Gregorius III
 Zakarias
 Stefanus II
 Paulus I
 Stefanus III
 Adrianus I
 Leo III
 Stefanus IV
 Paskalis I
 Eugenius II
 Valentinus
 Gregorius IV
 Sergius II
 Leo IV
 Benediktus III
 Nikolas I
 Adrianus II
 Yohanes VIII
 Marinus I
 Adrianus III
 Stefanus V
 Formosus
 Bonifasius VI
 Stefanus VI
 Romanus
 Theodorus II
 Yohanes IX
 Benediktus IV
 Leo V
 Sergius III
 Anastasius III
 Lando
 Yohanes X
 Leo VI
 Stefanus VII
 Yohanes XI
 Leo VII
 Stefanus VIII
 Marinus II
 Agapitus II
 Yohanes XII
 Leo VIII
 Benediktus V
 Yohanes XIII
 Benediktus VI
 Benediktus VII
 Yohanes XIV
 Yohanes XV
 Gregorius V
 Silvester II
 Yohanes XVII
 Yohanes XVIII
 Sergius IV
 Benediktus VIII
 Yohanes XIX
 Benediktus IX
 Silvester III
 Benediktus IX
 Gregorius VI
 Klemens II
 Benediktus IX
 Damasus II
 Leo IX
 Viktor II
 Stefanus IX
 Nikolas II
 Aleksander II
 Gregorius VII
 Viktor III
 Urbanus II
 Paskalis II
 Gelasius II
 Kallistus II
 Honorius II
 Innosensius II
 Selestinus II
 Lusius II
 Eugenius III
 Anastasius IV
 Adrianus IV
 Aleksander III
 Lusius III
 Urbanus III
 Gregorius VIII
 Klemens III
 Selestinus III
 Innosensius III
 Honorius III
 Gregorius IX
 Selestinus IV
 Innosensius IV
 Aleksander IV
 Urbanus IV
 Klemens IV
 Gregorius X
 Innosensius V
 Adrianus V
 Yohanes XXI
 Nikolas III
 Martinus IV
 Honorius IV
 Nikolas IV
 Selestinus V
 Bonifasius VIII
 Benediktus XI
 Klemens V
 Yohanes XXII
 Benediktus XII
 Klemens VI
 Innosensius VI
 Urbanus V
 Gregorius XI
 Urbanus VI
 Bonifasius IX
 Innosensius VII
 Gregorius XII
 Martinus V
 Eugenius IV
 Nikolas V
 Kallistus III
 Pius II
 Paulus II
 Siktus IV
 Innosensius VIII
 Aleksander VI

 Pius III
 Yulius II
 Leo X
 Adrianus VI
 Klemens VII
1003 - 2005  Paulus III
 Yulius III
 Marsellus II
 Paulus IV
 Pius IV
 Pius V
 Gregorius XIII
 Siktus V
 Urbanus VII
 Gregorius XIV
 Innosensius IX
 Klemens VIII
 Leo XI
 Paulus V
 Gregorius XV
 Urbanus VIII
 Innosensius X
 Aleksander VII
 Klemens IX
 Klemens X
 Innosensius XI
 Aleksander VIII
 Innosensius XII
 Klemens XI
 Innosensius XIII
 Benediktus XIII
 Klemens XII
 Benediktus XIV
 Klemens XIII
 Klemens XIV
 Pius VI
 Pius VII
 Leo XII
 Pius VIII
 Gregorius XVI
 Pius IX
 Leo XIII
 Pius X
 Benediktus XV
 Pius XI
 Pius XII
 Yohanes XXIII
 Paulus VI
 Yohanes Paulus I
 Yohanes Paulus II

 Benediktus XVI
2005 - sekarang  Fransiskus

Keduabelas Rasul Yesus Kristus

Simon Petrus · Andreas · Yohanes dan Yakobus anak-anak Zebedeus · Filipus · Yakobus
anak Alfeus · Matius
Tomas/Didimus · Bartolomeus/Natanael · Yudas anak Yakobus/Tadeus · Simon orang
Zelot · Yudas Iskariot yang digantikan oleh Matias

Hebron
Hebron (bahasa Arab ‫الخليل‬ Hebron
(bantuan·info) al-Ḫalīl atau al Khalīl
bahasa Ibrani ‫( חֶ ְברֹון‬bantuan·info), Arab:‫ الخليل‬Ibrani: ‫חֶ ְברֹון‬
Ibrani Standar Ḥevron, Ibrani — muna —
Tiberias Ḥeḇrôn) adalah sebuah
kota di wilayah Yudea selatan di Hebron172.JPG
Tepi Barat. Di kota ini tinggal
sekitar 120.000 orang Palestina dan
600 orang pemukim Israel,[1]
dengan sekitar 7.000 orang Yahudi
tinggal di kota Kiryat Arba di
dekatnya. Hebron terletak 930 m di
atas permukaan laut.

Hebron
Populasi 163.146
Situs web www.hebron-city.ps

Pasar yang paling sepi di kota lama.


Nama "Hebron" berasal dari nama bahasa Ibrani untuk kota ini, yang aslinya berasal dari kata
‫( חבר‬habar 598), yang artinya "dipersatukan, digabungkan, dipertautkan." Nama "Hebron"
dapat ditelusuri ke akarnya yang sama dengan "Heber."[2]

Dalam bahasa Arab, "‫ "إبراهيم الخليل‬berarti "Ibrahim, sang sahabat," yang menunjukkan bahwa,
menurut ajaran Islam yang asli, Allah.swt memilih Nabi Ibrahim.as sebagai hamba-Nya yang
terpilih.[3]

Hebron terletak 30 km di selatan Yerusalem. Kota ini terkenal karena anggur, batu kapur,
bengkel-bengkel keramik dan pabrik gelas tiup. Hebron juga merupakan lokasi pabrik produk
susu yang besar, Al-Juneidi. Kota lama Hebron dicirikan oleh jalan-jalannya yang sempit dan
berbelok-belok, rumah-rumah batu beratap datar, dan pasar-pasar (bazaar) lamanya. Di kota
ini juga terdapat Universitas Hebron dan Universitas Politeknik Palestina.

Tentara-tentara Israel di Hebron, 2004

Situs bersejarah paling terkenal di Hebron terletak di Makam para Leluhur atau Gua
Makhpela (bahasa Ibrani: ‫מערת המכפלה‬, atau Me'arat ha-Machpelah; bahasa Arab: ‫الحرم‬
‫اإلبراهيمي‬, atau al-Haram al-Ibrahimi, "tempat suci Abraham"). Situs ini suci bagi ketiga
agama Abrahamik: Yudaisme, Kristen, dan Islam. Menurut Kitab Kejadian, Abraham
membeli gua itu dan tanah di sekelilingnya untuk menguburkan istrinya Sarah. Orang Yahudi
percaya bahwa Abraham, Sarah, Ishak, Ribka, Yakub dan Lea dimakamkan di gua ini
(leluhur yang lainnya, Rahel, dimakamkan di tempat lain, Betlehem). Karena alasan ini,
orang Yahudi juga menyebut kota ini "Kota para Leluhur," dan merupakan salah satu dari
empat kota paling suci dalam Yudaisme (bersama-sama dengan Yerusalem, Tiberias dan
Tzfat). Gua itu sendiri adalah tempat tersuci kedua dalam Yudaisme. Sepanjang sejarah di
sini telah dibangun gereja, sinagoga dan masjid (lihat "Sejarah," bawah). Aula Ishak kini
menjadi Masjid Ibrahimi, sementara Aula Abraham dan Aula Yakub berfungsi sebagai
sinagoga Yahudi.

Daftar isi
 1 Demografi
 2 Tokoh terkemuka yang berhubungan dengan Hebron
 3 Lihat pula
 4 Referensi
 5 Pranala luar

Demografi
Tahun Muslim Kristen Yahudi Total Catatan
1538 749 r 7r 20 r 776 r (r = rumah tangga) Sumber: Cohen & Lewis
[4]
1817 500
[4]
1838 700
1837 423 Montefiore census
1866 497 Montefiore census
1922 16,074 73 430 16,577 British Mandate Census
[4]
1929 700
[4]
1930 0
1931 17,275 112 135 17,522 British Mandate Census
1944 24,400 150 0 24,550 Perkiraan
1967 38,203 106 0 38,309 Census
1997 130,000 3 530 130,533 [4]

Data setelah tahun 1967 tidak memasukkan komunitas Yahudi di Kiryat Arba, yang
bertetangga dengan Hebron tetapi tidak termasuk menjadi bagiannya, dan yang dihuni oleh
6500 penduduk Yahudi.

Tokoh terkemuka yang berhubungan dengan Hebron


 Abraham, leluhur bangsa Arab dan Israel yang pernah berdiam di sini
 Daud, pernah menjadikan kota ini sebagai ibukota kerajaannya sebelum pindah ke
Yerusalem
 Abner bin Ner, kepala tentara raja Saul. Setelah Saul mati berpihak kepada raja Daud.
Ia dibunuh oleh Yoab, panglima Daud, dan makamnya ada di kota Hebron.
 Abraham Azulai (c.1570-1643) rabbi, pengarang dan komentator "Kabbalistic",
dikuburkan di pemakaman kuno Yahudi di Hebron.
 Malkiel Ashkenazi, pemimpin "Sephardic Jewish Community of Hebron" di abad ke-
16
 Eliyahu di Vidas, Kabalis Abad Pertengahan
 Rabbi Haim Bajaio, pembeli tanah di Hebron antara 1807-1811 [2]
 Rabbi Chaim Hezekiah Medini, rabbi kepala dari 1891-1904
 Ben Zion Gershon, Rabbi Hanoch Hason, Rabbi Yosef Kastel dan Eliezer Dan
Silonim dibunuh bersama kelaurga mereka pada Pembantaian Hebron 1929
 Baruch Goldstein, pembunuh massal
 Avraham Shmulevich ("Bead Artseinu"), aktivis, politikus
 Noam Federman
 David Wilder - Spokesman, Komunitas Yahudi Hebron
 Rabbi Moshe Levinger, perintis Komunitas Yahudi kontemporer (yishuv yang baru).
 Rabbi Dov Lior, rabbi komunitas Kiryat Arba
 Shalhevet Pass, korban pembunuhan

Lihat pula
 Meterai LMLK (prasasti tertua yang menamai kota ini berasal dari tahun 700 SM bila
HBRN=Hebron)
 Konflik Israel-Palestina
 Kehadiran Internasional Sementara di Hebron
 Kerusuhan di Palestina, 1929
 Intifada Al-Aqsa
 Pusat Seni Anak Palestina

Yerusalem
‫( יְ רּושָׁ לַיִ ם‬Yerushalayim) • ‫أورسالم‬
‫(القدس‬Ūrsālim-Al-Quds)

Bendera
Lambang

Nama lain: Ir ha-Kodesh (Kota Suci) • Bayt al-Maqdis


(House of the Holiness)
Slogan: Kota tersuci di Yudasime (Holiest city in
Judaism)

Yerusalem
Jerusalem
Lokasi Yerusalem
Distrik Yerusalem
Pemerintahan
• Mayor Nir Barkat
Luas
125.156 dunams
• Kota
(125.156 km2 or 48.323 mil²)
• Metro 652,000 dunams (652 km2 or 252 mil²)
Ketinggian 630 m (2,070 ft)
Populasi (2009)
• Kota 763.600
• Kepadatan 6.183/km2 (16,010/sq mi)
• Metro 1.029.300
Demonim Jerusalemi
Zona waktu IST (UTC+2)
• Musim
IDT (UTC+3)
panas (DST)
+972/+970 (Israel/Palestinian
Kode wilayah
Territories) + 2/2 23 (Yerusalem)
= 2 jerusalem.muni.il (Inggris)
Situs web = 1 jerusalem.muni.il(Ibrani)
= 3 jerusalem.muni.il (Arab)

Yerusalem (bahasa Ibrani: ‫ ירושלים‬Yerushalayim, bahasa Arab: ‫القدس‬ ‫ أورسالم‬Ūrsālim-


Al-Quds atau singkatnya ‫ القدس‬Al-Quds) adalah kota di Timur Tengah yang merupakan kota
suci bagi agama Yahudi, Kristen dan Islam. Kota ini diklaim sebagai ibukota Israel,
meskipun tidak diakui secara internasional, maupun bagian dari Palestina. Secara de facto
kota ini dikuasai oleh Israel. Para elit Israel menganggap kota suci ini adalah bagian dari
negaranya dan itu adalah bentuk ideologi "Zionisme". Dari semua negara yang memiliki
hubungan diplomatik dengan Israel, hanya Kosta Rika dan El Salvador saja yang
menempatkan kedutaan mereka di Yerusalem. Lainnya di Tel Aviv, karena menurut PBB,
Yerusalem akan dijadikan Kota Internasional.[1] Oleh orang-orang Palestina, Yerusalem juga
dianggap sebagai ibu kota Palestina.[2][3] Kota historis Yerusalem adalah sebuah warisan
dunia yang dilindungi oleh UNESCO mulai tahun 1981. Kota ini memiliki penduduk sebesar
724.000 jiwa dan luas 123 km2. Sepanjang sejarahnya, Yerusalem telah dihancurkan dua kali,
dikepung 23 kali, diserang 52 kali, dan dikuasai/dikuasai ulang 44 kali.[4]

Daftar isi
 1 Etimologi
 2 Sejarah
o 2.1 Periode Bait
o 2.2 Perang Yahudi-Romawi
o 2.3 Perang Romawi-Persia
o 2.4 Penguasaan Arab
o 2.5 Periode tentara Salib, Ayyubiyyah, dan Mamluk
o 2.6 Era Ottoman
o 2.7 Mandat Britania dan Perang 1948
o 2.8 Pembagian dan penyatuan ulang
 3 Yerusalem dan Islam
 4 Referensi
 5 Pranala luar

Etimologi
Akar kata Semitik untuk nama "Yerusalem" yang banyak disetujui adalah 'S-L-M' yang
dalam bahasa Arab maupun Ibrani berarti damai,[5] kerukunan atau kesempurnaan. Sebuah
kota yang disebut Rušalimum atau Urušalimum muncul dalam catatan Mesir kuno sebagai
sebuah rujukan pertama bagi Yerusalem.[6] Bentuk Mesir tersebut diperkirakan diturunkan
dari nama lokal yang tertera dalam surat-surat Amarna, e.g: dalam EA 287 (dimana terdapat
beberapa bentuk) Urusalim.[7][8] Bentuk Yerushalayim (pelafalan Ibrani) pertama kali muncul
dalam kitab Yosua. Bentuk ini merupakan sebuah portmanteau dari yerusha (pusaka) dan
nama asli Shalem yang bukan merupakan evolusi fonetik sederhana dari bentuk ini dalam
surat Amarna. Sebagian kalangan meyakini adanya hubungan kata ini dengan kata Shalim,
dewa pemurah dari mitologi Ugarit yang merupakan personifikasi waktu petang.[9] Umumnya
akhiran -im menunjukkan bentuk jamak dalam tata bahasa Ibrani dan -ayim bentuk ganda
sehingga membawa pada anggapan bahwa nama tersebut mengacu pada fakta kota tersebut
terletak pada dua bukit.[10][11] Meski demikian, lafal suku kata terakhir -ayim hanya muncul
dalam perkembangan akhir, dan tidak ada pada masa Septuaginta. Dalam bahasa Yunani dan
Latin kata ini ditulis Hierosolyma. Dalam bahasa Arab, Yerusalem disebut dengan Ursalim
al-Quds atau lebih populer dengan al-Quds (Kudus). "Zion" awalnya dianggap merupakan
bagian kota, namun kemudian menjadi tanda kota secara keseluruhan. Pada periode
kekuasaan Raja Daud, kota ini dikenal sebagai Ir Daud (Kota Daud).[12]. staus

Sejarah

Tembok Yebus, Kota Daud

Bukti-bukti keramik menunjukkan adanya aktivitas di Ofel, yang saat ini dikenal dengan
nama Yerusalem pada Zaman Tembaga sekitar milenium ke-4 SM,[13] dengan bukti sebuah
pemukiman tetap selama awal Zaman Perunggu sekitar 3000–2800 SM.[13][14] Teks
Kebencian (sekitar abad ke-9 SM), merujuk pada kota yang disebut Roshlamem atau Rosh-
ramen[13] dan surat Amarna (sekitar abad ke-14 SM) mungkin merupakan yang pertama kali
menyebut kota tersebut.[15][16] Beberapa ahli arkeologi, termasuk Kathleen Kenyon, meyakini
Yerusalem[17] sebagai sebuah kota yang didirikan oleh masyarakat Semitik Barat dengan
pemukiman yang terorganisir sekitar tahun 2600 SM. Menurut tradisi Yahudi, kota ini
didirikan oleh Shem dan Eber, nenek moyang Abraham. Dalam kisah Alkitab, saat pertama
kali disebutkan, Yerusalem (dikenal sebagai "Salem") dikuasai oleh Melkisedek, sekutu
Abraham (disamakan dengan Shem dalam legenda). Kemudian, pada masa Yosua,
Yerusalem berada di teritori suku Benyamin (Yosua 18:28) namun masih dalam kuasa
independen orang Yebus hingga ditaklukkan oleh Daud dan dijadikan ibukota Kerajaan Israel
(sekitar 1000-an SM).[18][19][v] Penggalian terkini di Bangunan Batu Besar ditafsirkan oleh
sebagian ahli arkeologis memberikan kepercayaan pada kisah Alkitab.[20]

Periode Bait

Menurut kitab Ibrani, Raja Daud berkuasa hingga 970 SM. Kekuasaannya diteruskan
putranya Salomo,[21] yang membangun Bait Suci di Gunung Moria. Bait Salomo (kemudian
dikenal sebagai Bait Pertama), memainkan perang penting dalam sejarah bangsa Yahudi
sebagai tempat singgahnya Tabut Perjanjian.[22] Selama lebih dari 450 tahun, hingga
penaklukkan Babilonia pada tahun 587 SM, Yerusalem merupakan ibukota politik Kerajaan
Israel bersatu dan kemudian Kerajaan Yehuda dan Baitnya menjadi pusat keagamaan bangsa
Israel.[23] Periode ini dikenal dalam sejarah sebagai Periode Bait Pertama.[24] Setelah Salomo
wafat (sekitar 930 SM), sepuluh suku utara memisahkan diri membentuk Kerajaan Israel. Di
bawah kekuasaan Wangsa Daud dan Salomo, Yerusalem menjadi ibukota Kerajaan
Yehuda.[25]
Menara Daud yang tampak dari Lembah Hinnom

Saat bangsa Assyria menaklukkan Kerajaan Israel pada tahun 722 SM, Yerusalem dikuatkan
oleh serombongan besar pengungsi dari kerajaan utara. Periode Bait Pertama berakhir sekitar
tahun 586 SM, saat bangsa Babilonia menaklukkan Yehuda dan Yerusalem, dan
menelantarkan Bait Salomo.[24] Pada tahun 538 SM, setelah lima puluh tahun pembuangan ke
Babilonia, Raja Persia Koresh Agung mengajak orang Yahudi untuk kembali ke Yehuda
membangun Bait.[26] Pembangunan Bait Kedua selesai pada tahun 516 SM, selama kekuasaan
Darius Agung, tujuh puluh tahun setelah hancurnya Bait Pertama.[27][28] Kemudian, pada
tahun ~445 SM, Raja Artahsasta I dari Persia mengeluarkan dekrit yang mengizinkan kota
dan tembok dibangun kembali.[29] Yerusalem kembali menjadi ibukota Yehuda dan pusat
peribadatan orang Yahudi. Saat pengasa Makedonia Aleksander Agung menaklukkan
Kekaisaran Persia, Yerusalem dan Yudea jatuh ke tangan Makedonia, segera setelahnya jatuh
ke kekuasaan Dinasti Ptolemaik dibawah Ptolemy I. Pada tahun 198 SM, Ptolemy V
kehilangan Yerusalem dan Yudea dari bangsa Seleukus dibawah Antiokhos III Agung.
Kekaisaran Seleukus yang berusaha mengisi Yerusalem sebagai polis yang dihelenisasi
menjadi gawat pada tahun 168 SM dengan kebehasilan penuh Revolusi Makabe, Matatias
sang Imam Besar dan kelima putranya atas Antiokhos IV Epiphanes, dan terbentuknya
Kerajaan Hasmonea mereka pada tahun 152 SM dengan Yerusalem kembali sebagai
ibukotanya.[30]

Perang Yahudi-Romawi

Bangsa Romawi mengepung dan menghancurkan Yerusalem (David Roberts, 1850)

Saat Roma menjadi semakin kuat, Herodes diangkat sebagai raja boneka Yahudi. Herodes
Agung mengabdikan dirinya untuk membangun dan memperindah kota. Dia membangun
tembok, menara, dan kuil, dan memperluas Bukit Bait, menopang halaman istana dengan
balok batu yang beratnya mencapai 100 ton. Selama Herodes berkuasa, wilayah Bukit Bait
bertambah luas.[21][31][32] Pada tahun 6 M, kota dan wilayah-wilayah di sekitarnya oleh
penguasa Romawi dijadikan sebagai Provinsi Iudaea[33] dan keturunan Herodes hingga
Agrippa II masih memangku gelar raja boneka Yudea hingga 96 M. Penguasa Romawi atas
Yerusalem dan wilayah sekitarnya mulai tertantang dengan adanya Perang Yahudi-Romawi
pertama, yang menyebabkan kehancuran Bait Kedua pada tahun 70 M. Yerusalem sekali lagi
menjadi ibukota dari Yudea selama tiga tahun pemberontakan yang dikenal dengan Revolusi
Bar Kokhba yang dimulai tahun 132 M. Orang-orang Romawi terus menekan revolusi di 135
M. Kaisar Hadrianus meromawisasi kota dan mengganti namanya menjadi Aelia
Capitolina[34], dan melarang orang Yahudi memasukinya. Hadrianus mengganti keseluruhan
nama Provinsi Iudaea menjadi Syria Palaestina menurut kata Filistin dalam Alkitab untuk
menjauhkan orang Yahudi dari negara mereka.[35][36] Larangan orang Yahudi memasuki Aelia
Capitolina berlanjut hingga abad ke-4 M.

Lima abad setelah revolusi Bar Kokhba, kota masih berada dibawah kekuasaan Romawi
kemudian Bizantium. Selama abad ke-4, Kaisar Romawi Konstantin I membangun tempat-
tempat Kristen di Yerusalem seperti Gereja Makam Kudus. Luas wilayah dan populasi
Yerusalem mencapai puncak di akhir Periode Bait Kedua: Kota mencakup dua kilomoter
persegi dan memiliki populasi 200.000[35][37] Dari dari-hari Konstantin hingga abad ke-7,
Yerusalem dilarang bagi orang Yahudi.[38]

Perang Romawi-Persia

Dalam rentang beberapa dekade, Yerusalem berganti penguasa dari Romawi menjadi Persia
dan kembali dikuasai Romawi sekali lagi. Dengan adanya tekanan Khosrau II dari Sassania di
awal abad ketujuh terhadap Bizantium hingga ke Syria, Jendral Sassania Shahrbaraz dan
Shahin menyerang kota yang dikendalikan Bizantium, Yerusalem (bahasa Persia: Dej
Houdkh). Mereka dibantu oleh orang Yahudi dari Palestina yang telah bangkit melawan
Bizantium.[39]

Pada Pengepungan Yerusalem (614), setelah 21 hari peperangan tanpa ampun, Yerusalem
direbut. Riwayat Bizantium menceritakan bahwa tentara Sassana dan orang Yahudi
membantai puluhan dari ribuan orang Kristen di dalam kota, ini menjadi episode yang masih
diperdebatkan para sejarawan.[40] Kota yang ditaklukkan masih berada di tangan Sassania
hingga sekitar lima belas tahun saat Kaisar Bizantium Heraklius merebutnya kembali pada
tahun 629.[39]

Penguasaan Arab

Kubah Shakhrah tampak dari Gerbang Katun

Yerusalem merupakan kota tersuci ketiga orang Islam setelah Mekkah dan Madinah. Orang-
orang Muslim pada masa-masa awal menyebutnya Bait al-Muqaddas; selanjutnya lebih
dikenal dengan al-Quds al-Sharif. Pada tahun 638, Kekhalifahan Islam membentangkan
kekuasaannya hingga.[41] Dengan adanya penaklukkan Arab, orang Yahudi diizinkan kembali
ke kota.[42] Khulafaur Rasyidin Umar bin Khattab menandatangani kesepakatan dengan
Patriakh Kristen Monofisit Sophronius untuk meyakinkan dia bahwa tempat-tempat suci dan
umat Kristen Yerusalem akan dilindungi dibawah kekuasaan orang Muslim.[43] Umar
memimpin dari Batu Fondasi di Bukit Bait, yang sebelumnya telah ia bersihkan untuk
mempersiapkan bangunan masjid. Menurut uskup Gaul Arculf, yang tinggal di Yerusalem
dari 679 hingga 688, Masjid Umar merupakan bangunan kayu persegi yang dibangun di atas
sisa-sisa bangunan yang dapat menampung 3.000 jamaah.[44] Khalifah Abdul Malik dari
Umayyah mempersiapkan pembangunan Kubah Shakhrah pada kahir abad ke-7.[45]
Sejarawan abad ke-10 al-Muqaddasi menulis bahwa Abdul Malik membangun shakhrah
tersebut untuk melebihi kemegahan gereja-gereja monumental Yerusalem.[44] Selama lebih
dari empat ratus tahun berikutnya, ketenaran Yerusalem berkurang saat wilayah itu direbut
dan menjadi wilayah kekuasaan Arab.[46]

Periode tentara Salib, Ayyubiyyah, dan Mamluk

Ilustrasi abad Pertengahan perebutan Yerusalem selama Perang Salib Pertama, 1099

Tahun 1099, penguasa Fatimiyah mengusir penduduk Kristen asli sebelum Yerusalem
ditaklukkan oleh Tentara Salib yang kemudian membantai sebagian besar penduduk Muslim
dan Yahudi. Tentara Salib lalu mendirikan Kerajaan Yerusalem. Pada awal Juni 1099
populasi Yerusalem menurun dari 70.000 hingga kurang dari 30.000.[47]

Tahun 1187, Yerusalem direbut dari Tentara Salib oleh Saladin yang mengizinkan orang
Yahudi dan Muslim kembali dan bermukim di dalam kota.[48] Dibawah pemerintahan Dinasti
Ayyubiyyah pimpinan Saladin, periode investasi besar dimulai dengan pembangunan rumah-
rumah, pasar, kamar-mandi umum, dan pondok-pondok bagi peziarah, begitu pula
ditetapkannya sumbangan keagamaan. Meski demikian, selama abad ke-13, Yerusalem turun
statusnya menjadi desa karena jatuhnya nilai strategis kota perjuangan Ayyubiyyah yang
gagal.[49]

Tahun 1244, Yerusalem dikepung oleh Kharezmian bangsa Tartar, yang mengurangi
penduduk Kristen kota dan mengusir orang Yahudi.[50] Khwarezmia dari bangsa Tatar diusir
oleh Ayyubiyyah tahun 1247. Dari 1250 hingga 1517, Yerusalem dikusasai oleh Mamluk.
Selama periode ini banyak pertentangan terjadi antara Mamluk di satu sisi dan tentara salib
dan suku Mongol di sisi lain. Wilayahnya juga terimbas dari banyak gempa dan wabah hitam.

Era Ottoman

Warga Yahudi di Yerusalem, 1895


Tahun 1517, Yerusalem dan sekitarnya jatuh ke tangan Turki Ottoman yang masih
mengambil kendali hingga 1917.[48] Yerusalem menikmati periode pembaruan dan kedamaian
dibawah kekuasaan Suleiman I – termasuk pembangunan ulang tembok-tembok yang
mengelilingi Kota Tua. Selama masa penguasa-penguasa Ottoman, Yerusalem berstatus
provinsi, jika dalam hal keagamaan kota ini menjadi pusat yang sangat penting, dan tidak
menutup diri dari jalur perdagangan utama antara Damaskus dan Kairo.[51] Orang-orang
Muslim Turki melakukan banyak pembaharuan: sistem pos modern diterapkan oleh berbagai
konsulat; penggunaan roda untuk mode transportasi; kereta pos dan kereta kuda, gerobak
sorong dan pedati; dan lentera minyak, merupakan tanda-tanda awal modernisasi di dalam
kota.[52] Pada paruh abad ke-19, bangsa Ottoman membangun jalan aspal pertama dari Jaffa
hingga Yerusalem, dan pada 1892 jalur rel mulai mencapai kota.[52]

Setelah aneksasi Yerusalem oleh Muhammad Ali dari Mesir tahun 1831, misi dan konsulat
asing mulai menapakkan kakinya di kota. Tahun 1836, Ibrahim Pasha mengizinkan penduduk
Yahudi Yerusalem memperbaiki empat sinagoga besar, termasuk diantaranya Sinagoga
Hurva.[53] Saat Revolusi Arab di Palestina 1834, Qasim al-Ahmad memimpin penyerangan
dari Nablus dan menyerang Yerusalem, dibantu oleh klan Abu Ghosh, dan memasuki kota
pada 31 Mei 1834. Orang Kristen dan Yahudi di Yerusalem menjadi target penyerangan.
Tentara Mesir Ibrahim menaklukkan serangan Qasim di Yerusalem bulan berikutnya.[54]

Kekuasaan Ottoman kembali lagi pada tahun 1840, namun banyaknya orang Islam Mesir
yang ada di Yerusalem dan orang Yahudi dari Aljazair dan Afrika Utara yang berdatangan
menyebabkan meningkatnya jumlah populasi di dalam kota.[53] Pada tahun 1840-an dan
1850-an, kuasa internasional mulai tarik tambang di Palestina saat mereka meminta
perpanjangan perlindungan atas umat beragama minoritas di dalam negeri, sebuah perjuangan
yang diangkat terutama oleh wakil konsuler di Yerusalem.[55] Menurut konsul Prussia,
populasi pada tahun 1845 adalah 16.410 dengan 7.120 orang Yahudi, 5.000 Muslim, 3.390
Kristen, 800 tentara Turki dan 100 orang Eropa.[53] Volume peziarah Kristen semakin
meningkat selama kekuasaan Ottoman, dan menyebabkan populasi kota bertambah menjadi
dua kali lipat selama Paskah.[56]

Pada tahun 1860-an, pemukiman baru mulai berkembang di luar tembok Kota Tua sebagai
tempat menetap para peziarah dan untuk mengurangi tingkat kepadatan dan sanitasi yang
buruk di dalam kota. Kamp Rusia dan Mishkenot Sha'ananim didirikan pada tahun 1860.[57]
Tahun 1867 Misionaris Amerika melaporkan populasi kira-kira Yerusalem 'di atas' 15.000
yang terdiri dari: 4.000 hingga 5.000 orang Yahudi dan 6.000 umat Muslim. Setiap tahun ada
sekitar 5.000 hingga 6.000 Peziarah Kristen Rusia.[58]

Mandat Britania dan Perang 1948

Jendral Edmund Allenby memasuki Gerbang Jaffa di Kota Tua Yerusalem pada 11 Desember
1917
Tahun 1917 setelah Pertempuran Yerusalem, Tentara Britania dipimpin Jenderal Edmund
Allenby mengepung kota,[59] dan pada tahun 1922, LBB pada Konferensi Lausanne
mempercayakan Britania Raya untuk mengatur Mandat bagi Palestina.

Dari tahun 1922 hingga tahun 1948 total populasi kota meningkat dari 52.000 menjadi
165.000 dengan dua pertiganya orang Yahudi dan sepertiga orang Arab (umat Muslim dan
Kristen).[60] Situasi antara orang Arab dan Yahudi di Palestina tidak tenang. Di Yerusalem,
kerusuhan terjadi tahun 1920 dan tahun 1929. Dibawah pemerintahan Britania, taman-taman
baru dibuat di pinggir kota di bagian utara dan barat kota[61][62] dan institusi pendidikan tinggi
seperti Universitas Ibrani didirikan.[63]

Saat masa jabatan Mandat Britania untuk Palestina berakhir, Rencana Pembagian Palestina
oleh PBB tahun 1947 mengusulkan pembuatan rezim internasional khusus di Kota
Yerusalem, mengesahkannya sebagai corpus separatum (daerah terpisah) di bawah
administrasi PBB."[64] Rezim internasional (yang juga termasuk kota Bethlehem) tetap
berlaku selama satu periode berkisar sepuluh tahun, kemudian sebuah referendum diadakan
untuk memutuskan rezim masa depan kota. Namun, rencana ini tidak dilaksanakan karena
perang tahun 1948 meletus, sementara Britania menarik diri dari Palestina dan Israel
menyatakan kemerdekaannya.[65] Perang memicu pemindahan populasi Arab dan Yahudi di
kota. 1.500 penduduk Perempat Yahudi di Kota Tua terusir dan beberapa ratus dipenjara saat
Legiun Arab mengepung Perempat itu pada tanggal 28 Mei.[66][67] Legiun Arab juga
menyerang Yerusalem Barat dengan sniper.[68]

Pembagian dan penyatuan ulang

Polisi Israel bertemu anggota Legiun Yordania di dekat Gerbang Mandelbaum

Tanah tak berpemilik antara Yerusalem Barat dan Timur mulai diurus pada November 1948.
Moshe Dayan, komandan tentara Israel di Yerusalem bertemu dengan rekan Yordanianya
Abdullah el Tell di sebuah tempat tinggal gurun di lingkungan Musrara Yerusalem dan
menandai posisi mereka masing-masing: posisi Israel berwarna merah dan Yordania
berwarna hijau. Peta kasar, yang tidak berarti sebagai suatu yang resmi, menjadi garis
gencatan senjata final dalam Kesepakataan Gencatan senjata 1949, yang membagi kota dan
meninggalkan Gunung Scopus sebagai daerah kantong Israel.[69] Kawat berduri dan pagar
beton penghalang dipasang di pusat kota dan tembak-tembakan militer sering pecah di
wilayah gencatan senjata. Setelah proklamasi Negara Israel, Yerusalem diklaim oleh
pemerintahan yang baru berdiri sebagai ibukotanya. Yordan yang menganeksasi Yerusalem
Timur tahun 1950, memberlakukan peraturan hukum mereka di wilayah itu.[65][70] Hanya
Britania Raya dan Pakistan yang mengakui aneksasi tersebut, yang, terkait dengan
Yerusalem, berada atas dasar de facto.[71] Juga, banyak yang meragukan Pakistan akan
mengakui aneksasi Yordania.[72][73]
Yordania mengambil kendali tempat-tempat suci di Kota Tua. Bertolak-belakang dengan
syarat-syarat perjanjian, orang Israel tidak diperkenankan masuk ke tempat-tempat suci.
Yordania mengizinkan akses yang sangat terbatas ke tempat-tempat suci Kristen.[74][75]
Selama periode ini, Kubah Shakhrah dan Masjid al-Aqsa direnovasi besar-besaran.[76]

Peta yang menunjukkan Yerusalem Timur dan Barat

Setelah Israel merebut Yerusalem Timur pada Perang Enam Hari pada tahun 1967, orang
Yahudi dan Kristen diperbolehkan memasuki kembali tempat-tempat suci, sementara Bukit
Bait masih menjadi yurisdiksi wakaf Islam. Perempat Maroko yang berbatasan dengan
Tembok Barat, dikosongkan dan dihancurkan[77] to make way for a plaza for those visiting
the wall.[78] Sejak perang, Israel telah memperluas lingkar kota dan menetapkan lingkar
pemukiman Yahudi di tanah kosong timur Garis Hijau.

Namun, pengambilalihan Yerusalem Timur dikritik oleh dunia internasional. Setelah


penyampaian Hukum Yerusalem Israel, yang menyatakan Yerusalem "sepenuhnya dan
kesatuan" ibukota Israel,[79] Dewan Keamanan PBB menyampaikan resolusi yang
menyatakan tindakan Israel sebagai "pelanggaran hukum internasional" dan meminta semua
negara-negara anggota menarik semua duta besarnya dari kota.[80]

Status kota ini, khususnya tempat-tempat suci, masih menjadi masalah inti konflik Israel-
Palestina. Pemukim Yahudi telah mengambil alih situs-situs bersejarah dan membangun
pemukiman Yahudi di tanah yang ditinggalkan oleh orang-orang Arab yang dipaksa
mengungsi dan meninggalkan tanahnya oleh militer Israel selama perang[81] untuk meluaskan
kehadiran orang Yahudi di Yerusalem Timur, sementara pemimpin-pemimpin Islam
terkemuka mengklaim orang Yahudi tidak memiliki hubungan sejarah dengan Yerusalem,
menganggap Tembok Barat yang telah berusia 2500 tahub dibangun sebagai bagian dari
masjid.[82] Orang Palestina menginginkan Yerusalem Timur sebagai ibukota negara Palestina
pada masa mendatang,[83][84] dan perbatasan kota menjadi subyek pembicaraan bilateral.

Yerusalem dan Islam


Bagi pemeluk Islam, Yerusalem merupakan tempat suci ketiga setelah Mekkah dan Madinah.
Ketika Islam menguasai kota ini banyak pedagang-pedagang Arab yang membuka rute
perdagangan di sini, termasuk para pedagang dari Makkah dan Madinah. Kota ini juga adalah
kiblat pertama umat Islam dalam menyembah Tuhan mereka sebelum akhirnya dialihkan ke
ke Bait Allah di Mekkah.

Tercatat setelah Salahuddin Al-Ayyubi menguasai kota ini kembali dari tangan Guy dari
Lusignan pada masa perang salib ke-3, orang Islam, Kristen, dan Yahudi dapat beribadat
tanpa ada gangguan, setelah sebelumnya akses ke tempat suci dimonopoli oleh tentara salib.
Agama Yahudi

Bintang Daud (Ibrani: Magen David) adalah simbol agama Yahudi.

Yahudiah (Yudaisme) adalah kepercayaan yang unik untuk orang/bangsa Yahudi (penduduk
negara Israel maupun orang Israel yang bermukim di luar negeri). Inti kepercayaan penganut
agama Yahudi adalah wujudnya Tuhan yang Maha Esa, pencipta dunia yang menyelamatkan
bangsa Israel dari penindasan di Mesir, menurunkan undang-undang Tuhan (Torah) kepada
mereka dan memilih mereka sebagai cahaya kepada manusia sedunia.

Kitab agama Yahudi menuliskan Tuhan telah membuat perjanjian dengan Abraham bahwa
beliau dan cucu-cicitnya akan diberi rahmat apabila mereka selalu beriman kepada Tuhan.
Perjanjian ini kemudian diulangi oleh Ishak dan Yakub. Dan karena Ishak dan Yakub
menurunkan bangsa Yahudi, maka mereka meyakini bahwa merekalah bangsa yang terpilih.
Penganut Yahudi dipilih untuk melaksanakan tugas-tugas dan tanggung jawab khusus, seperti
mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur dan beriman kepada Tuhan. Sebagai
balasannya, mereka akan menerima cinta serta perlindungan Tuhan. Tuhan kemudian
menganugerahkan mereka Sepuluh Perintah Allah melalui pemimpin mereka, Musa.

Sinagoga merupakan pusat masyarakat serta keagamaan yang utama dalam agama Yahudi,
dan Rabi adalah sebutan bagi mereka yang pakar dalam hal-hal keagamaan.

Daftar isi
 1 Etimologi
 2 Hari-hari keagamaan
 3 Kitab dan teks utama
 4 Adat-adat dan undang-undang penganut Yahudi
 5 Pranala luar

Etimologi
Kata Yahudi diambil menurut salah satu marga dari dua belas leluhur Suku Israel yang paling
banyak keturunannya, yakni Yehuda. Pada akhirnya keseluruh bangsa Israel, tanpa
memandang warga negara atau tanah airnya, disebut juga sebagai orang-orang Yahudi dan
begitupula dengan keseluruh penganut ajarannya disebut dengan nama yang sama pula.
istilah yahudi diambil dari keturunan Yakub, Yakub memiliki empat istri yaitu Lea, Rahel,
Zilpa dan Bilha. Dari Lea, Yakub memiliki anak Ruben, Simeon, Lewi, Yehuda, Isakhar dan
Zebulon. dari Rahel, Yakub mempunyai anak Yusuf dan Benyamin. dari Zilpa, Yakub
mempunyai anak Gad dan Asyer sedangkan dari Bilha, Yakub mempunyai anak Naftali dan
Dan. nah, dari salah satu anak Yakub dari istri Lea itulah yang bernama Yehuda, istilah
Yahudi dinisbahkan.

Hari-hari keagamaan

Orang Yahudi • Agama Yahudi

Etimologi · Budaya

Yudaisme • Prinsip-prinsip dasar

Hari raya · Doa · Tanakh · Halakha


Talmud · Mitzvot (Daftar) · Kebiasaan

Pembagian etnis Yahudi

Ashkenazi · Sefardim · Mizrahi

Penduduk Yahudi (Daftar)

Israel · AS · Rusia/Uni Soviet · Spanyol


Kanada · Jerman · Perancis · Britania Raya

Amerika Latin · Polandia · Negara-negara Muslim


Yahudi terkenal menurut negara · Daftar

Denominasi Yahudi

Ortodoks · Konservatif · Reformasi


Rekonstruksionis · Liberal · Karait · Alt.

Bahasa Yahudi

Ibrani · Yiddi · Ladino · Dzhidi


Yudeo-Aram · Yudeo-Arab

Gerakan politik Yahudi

Zionisme: (Buruh / Umum / Revisionis)

Garis waktu · Bund · Kibbutz

Sejarah • Garis waktu • Pemimpin


Kuno · Bait Suci · Pembuangan Babel
Yerusalem: (Dalam Yudaisme · Garis waktu)
Hasmonea · Sanhedrin · Skisma
Perang Yahudi-Romawi · Farisi
Diaspora · Abad Pertengahan · Di bawah Islam
Haskalah · Hasidisme · Emansipasi
Aliyah · Shoah · Israel Modern · Konflik

Penganiayaan orang Yahudi

Anti-Semitisme: (Sejarah / "Baru")

Portal:Yahudi

Keluarga merupakan hal yang utama dalam agama ini dan penganutnya yang setia akan
bersembahyang setiap hari. Hari Sabtu merupakan hari utama yang biasa disebut hari Sabat.
Antara Jumat sore sampai Sabtu sore mereka akan menyalakan lilin dan meminum anggur
serta roti yang telah diberkati. Di samping Sabat, hari besar yang lain termasuk Rosh
Hashanah (Tahun Baru) dan Yom Kippur (Hari Penerimaan Tobat).

Kitab dan teks utama


Kitab Ibrani disebut Tanakh dan terdiri dari 24 buku yang dihimpun dari 3 kumpulan:

 Torah atau Taurat (Pentateuch)


 Nevi’im (Para Nabi)
 Ketubim (Tulisan)

Selain itu terdapat juga Talmud yang merupakan terjemahan serta komentar mengenai Torah
dari para rabi dan cendekiawan undang-undang. Ini termasuk Mishnah dan Halakah (kode
undang-undang masyarakat utama penganut agama Yahudi), Gemara, Midrash dan Aggadah
(legenda dan kisah-kisah lama).

Kabballah pula ialah teks lama yang berunsur mistik, dan menceritakan zat-zat Tuhan.

Adat-adat dan undang-undang penganut Yahudi


Kebanyakan penganut Yahudi mengikuti peraturan dalam memilih makanan yang tertulis di
dalam Taurat yang melarang campuran susu dengan daging. Daging babi juga dilarang dalam
agama Yahudi. Makanan yang disediakan harus menuruti undang-undang tersebut, dan
daging harus disembelih oleh kaum Rabi, dinamakan kosyer.

Anak laki-laki juga diharapkan untuk disunat (sewaktu masih bayi) seperti perjanjian
Abraham dengan Tuhan. Apabila seorang anak laki-laki mencapai kematangan dia akan
dirayakan karena menjadi anggota masyarakat Yahudi dalam upacara yang dinamakan Bar
Mitzvah. Setelah kematian seseorang, orang-orang Yahudi akan mengadakan satu minggu
berkabung di mana mereka membaca Kaddish. Agama dan kemasyarakatan saling berkaitan
di dalam masyarakat Yahudi. Misalnya pengambilan riba/ bunga dianggap berdosa sesama
kaum Yahudi, tetapi dibenarkan dengan mereka yang bukan Yahudi.

Pranala luar
Umum

 Judaism 101, an extensive FAQ written by a librarian.


 Judaism article from the 1901-1906 Jewish Encyclopedia
 Shamash's Judaism resource page

Orthodoks/Haredi

 Orthodox Judaism - The Orthodox Union: Official website


 Chabad-Lubavitch: Official website
 The Various Types of Orthodox Judaism
 Aish HaTorah
 Ohr Somayach

Tradisional/Konservadoks

 Union for Traditional Judaism

Konservatif

 The United Synagogue of Conservative Judaism: Official website


 Masorti (Conservative) Movement in Israel
 United Synagogue Youth

Reform/Progresif

 The Union for Reform Judaism (USA)


 Reform Judaism (UK): Official website
 Liberal Judaism (UK): Official website
 World Union for Progressive Judaism (Israel): Official website

Rekonstruksionis

 Jewish Reconstructionist Federation: Official website

Pembaruan

 ALEPH: Alliance for Jewish Renewal: Official website


 OHALAH Association of Rabbis for Jewish Renewal: Official website

Humanistik

 Society for Humanistic Judaism: Official website

Karaite

 World Movement for Karaite Judaism


Literatur dan teks

 Complete Tanakh (in Hebrew, with vowels).


 English Tanakh from the 1917 Jewish Publication Society version.
 The Judaica Press Complete Tanach with Rashi in English
 Torah.org. (also known as Project Genesis) Contains Torah commentaries and studies
of Tanakh, along with Jewish ethics, philosophy, holidays and other classes.
 The complete formatted Talmud online. Audio files of lectures for each page from an
Orthodox viewpoint are provided in French, English, Yiddish and Hebrew. Reload the
page for an image of a page of the Talmud.

See also Torah database for links to more Judaism e-texts.

Wikimedia Torah study projects

Text study projects at Wikisource. In many instances, the Hebrew versions of these projects
are more fully developed than the English.

 Mikraot Gedolot (Rabbinic Bible) in Hebrew (sample) and English (sample).


 Cantillation at the "Vayavinu Bamikra" Project in Hebrew (lists nearly 200
recordings) and English.
 Mishnah in Hebrew (sample) and English (sample).
 Shulchan Aruch in Hebrew and English (Hebrew text with English translation).

Ishak

Rembrandt melukis ilustrasi malaikat yang sedang menghentikan usaha pengorbanan Ishak
oleh Abraham (dibuat pada 1635).

Ishak (bahasa Ibrani: ‫יִצְ חָ ק‬, Standar Yiẓḥaq Tiberias Yiṣḥāq ; "ia tertawa"; bahasa Arab: َ‫ ِإ ْس َحاق‬,
ʾIsḥāq) adalah putra tunggal Abraham dari istrinya Sara. Melalui keturunan Ishak inilah lahir
bangsa Israel yang kelak akan mewarisi tanah Kanaan dari Abraham.
Daftar isi
 1 Kelahiran
 2 Dijadikan korban
 3 Keluarga
 4 Tinggal di negeri orang Filistin
 5 Kematian
 6 Perhitungan waktu
o 6.1 Selisih usia
o 6.2 Garis waktu
 7 Silsilah
 8 Referensi
 9 Pranala luar
 10 Lihat pula

Kelahiran
Kelahiran Ishak sudah disampaikan oleh Tuhan sendiri ketika mendatangi kemah Abraham
dan Sara kira-kira setahun sebelumnya.[1] Ishak lahir pada saat Abraham berusia 100 tahun[2]
dan Sara 91 tahun.[3]

Dijadikan korban
Menurut agama Yahudi dan Kristen, Ishak adalah anak yang hendak dikorbankan oleh
Abraham kepada Allah di Bukit Moria sebagai bukti ketaatan Abraham kepada-Nya
(Kejadian 22). Dalam Al Quran, kitab suci agama Islam, nama anak yang dikorbankan tidak
disebutkan, sehingga muncul 2 pendapat, yaitu Ishak atau Ismael. Sesaat sebelum Abraham
hendak mengorbankan Ishak, Allah memberikan Abraham pengganti untuk Ishak yaitu
seekor domba jantan untuk dijadikan sebagai kurban. Tempat itu lalu dinamainya dengan
Tuhan menyediakan (bahasa Ibrani: Yehowah Jireh).

Keluarga
Sara meninggal ketika Ishak berusia 36 tahun.[4] Ketika berusia 40 tahun, Ishak menikah
dengan Ribka, anak perempuan Betuel, cucu Nahor, yang masih kerabat Abraham.[5] Ribka
ini dibawa dari Mesopotamia oleh Eliezer, hamba setia ayah Ishak, Abraham (Kejadian 24).

Pada usia 60 tahun, dari Ribka, istrinya, Ishak mendapatkan dua orang anak kembar, yaitu
Esau dan Yakub yang wataknya sangat berlainan.[6] Keturunan mereka kemudian melahirkan
dua bangsa, yaitu Edom dan Israel. Pada masa tua Ishak, Yakub dengan bantuan Ribka,
ibunya, berhasil memperdayai Ishak dan mengambil alih hak kesulungan Esau (Kejadian 27).

Ketika Abraham meninggal sewaktu Ishak berusia 75 tahun,[7] Ishak dan Ismael
menguburkan Abraham dalam gua Makhpela, di padang Efron bin Zohar, orang Het itu,
padang yang letaknya di sebelah timur Mamre (Kejadian 25:9). Setelah Abraham meninggal,
Ishak tinggal di dekat sumur Lahai-Roi (Kejadian 25:11)

Tinggal di negeri orang Filistin


Ketika timbul kelaparan di negeri itu (ini bukan kelaparan yang pertama, yang telah terjadi
dalam zaman Abraham), Ishak sempat tinggal beberapa lamanya di Gerar di negeri orang
Filistin (Kejadian 26). Di sana Tuhan menampakkan diri kepadanya dan menegaskan kembali
janji yang diberikan-Nya kepada Abraham, ayah Ishak:

"Aku akan membuat banyak keturunanmu seperti bintang di langit; Aku akan
memberikan kepada keturunanmu seluruh negeri ini, dan oleh keturunanmu semua
bangsa di bumi akan mendapat berkat"[8]

Kemudian Ishak menggali kembali sumur-sumur yang digali dalam zaman Abraham,
ayahnya, dan yang telah ditutup oleh orang Filistin sesudah Abraham mati; disebutkannyalah
nama sumur-sumur itu menurut nama-nama yang telah diberikan oleh ayahnya.[9] Pada dua
sumur pertama, bertengkarlah para gembala Gerar dengan para gembala Ishak, sehingga
Ishak menamai kedua sumur itu berturut-turut "Esek" dan "Sitna".[10] Pada sumur ketiga,
tidak ada pertengkaran dan Ishak menamai sumur itu "Rehobot".[11] Kemudian Ishak pergi ke
Bersyeba.[12] Pada malam itu TUHAN menampakkan diri kepadanya serta berfirman:

"Akulah Allah ayahmu Abraham; janganlah takut, sebab Aku menyertai engkau; Aku
akan memberkati engkau dan membuat banyak keturunanmu karena Abraham,
hamba-Ku itu."[13]

Sesudah itu Ishak mendirikan mezbah di situ dan memanggil nama TUHAN. Ia memasang
kemahnya di situ, lalu hamba-hambanya menggali sumur di situ.[14] Di sanalah Ishak
kemudian mengadakan sumpah untuk tidak saling mengganggu dengan Abimelekh, raja
Filistin dari Gerar yang datang mendapatkannya, bersama-sama dengan Ahuzat, sahabatnya,
dan Pikhol, kepala pasukannya; karena itu sumur itu disebut: "Bersyeba" ("syeba" berarti
"sumpah", tetapi dapat juga bermakna angka "tujuh").[15]

Kematian
Di hari tuanya Ishak tinggal di Mamre dekat Kiryat-Arba --itulah Hebron -- tempat Abraham
dan Ishak tinggal sebagai orang asing.[16] Ishak meninggal dalam usia 180 tahun[17] dan
dikuburkan oleh putra-putranya, Esau dan Yakub[18] bersama leluhurnya, di Gua Makhpela
sama dengan tempat penguburan Abraham seperti yang dijelaskan dalam Alkitab sebagai
berikut:

...di padang Efron bin Zohar, orang Het itu, padang yang letaknya di sebelah timur
Mamre...[19]

Perhitungan waktu
Selisih usia

 Ishak lebih muda dari


o Abraham: 100 tahun (Kejadian 21:5)
o Sara: 91 tahun (Kejadian 17, Kejadian 21)
o Ismael: 14 tahun (Kejadian 17, Kejadian 21)
 Ishak lebih tua dari
o Esau dan Yakub: 60 tahun (Kejadian 25:26)
o Yusuf: 151 tahun (Kejadian 31)

Garis waktu
 Ishak berusia 36 tahun ketika Sara, ibunya, meninggal pada usia 127 tahun (Kejadian
23:1).
 Ishak berusia 40 tahun ketika ia mengambil Ribka menjadi istrinya (Kejadian 25:20).
 Ishak berusia 60 tahun ketika Ribka melahirkan baginya Esau dan Yakub (Kejadian
25:26).
 Ishak berusia 75 tahun ketika Abraham, ayahnya, meninggal pada usia 175 tahun
(Kejadian 25:7).
 Ishak berusia 100 tahun ketika Esau (yang saat itu berumur 40 tahun) mengambil
Yudit, anak Beeri orang Het, dan Basmat, anak Elon orang Het, menjadi isterinya
(Kejadian 26:34).
 Ishak berusia 123 tahun ketika Ismael meninggal pada usia 137 tahun (Kejadian
25:17).
 Ishak berusia 151 tahun ketika Yusuf lahir (Kejadian 31).
 Ishak berusia 168 tahun ketika Yusuf dijual ke Mesir (Kejadian 37).
 Ishak mati pada usia 180 tahun, ketika Yakub (dan Esau) berusia 120 tahun, berarti 10
tahun sebelum Yakub pindah ke Mesir (Kejadian 46, Kejadian 47).
 Ishak mati ketika Yusuf berusia 29 tahun dan saat itu sedang berada di dalam penjara
di Mesir, setahun sebelum ia dibawa menghadap Firaun (Kejadian 40, Kejadian 41).

Silsilah
Menurut catatan Alkitab, silsilah Ishak adalah sebagai berikut:

(isteri) Terah (isteri)

Haran

Haran Nahor Milka Yiska Abraham Sara

Lot Hagar

Us Betuel Ismael

Bus

Kemuel, ayah Aram Ketura

Kesed Zimran

Hazo Yoksan

Pildash Medan
Yidlaf Midian

Isybak

Suah

Laban Ribka Ishak

Lea Yakub Esau

Rahel

Silsilah Yesus dari Adam hingga Daud

Kejadian— Adam (+ Hawa) · Set · Enos · Kenan · Mahalaleel · Yared · Henokh ·


Air bah Metusalah · Lamekh · Nuh · Sem

sampai
leluhur Arpakhsad · Selah · Eber · Peleg · Rehu · Serug · Nahor · Terah · Abraham (+
bangsa Sara) · Ishak (+ Ribka) · Yakub (+ Lea)
Israel

sampai Yehuda (+ Tamar) · Peres · Hezron · Ram · Aminadab · Nahason · Salmon (+


Raja Daud Rahab) · Boas (+ Rut) · Obed · Isai · Daud (+ Batsyeba)

Portal:Kristen · Portal:Yahudi

Referensi
1. ^ Kejadian 18:14
2. ^ Kejadian 21:5
3. ^ Dari Kitab Kejadian pasal 17 terutama di ayat Kejadian 17:17 dan Kejadian 17:24
diketahui bahwa Sara berusia 90 tahun ketika Abraham berusia 99 tahun. Jadi usia
mereka berselisih 9 tahun.
4. ^ Dari Kitab Kejadian pasal 23:1 diketahui bahwa Sara meninggal pada usia 127
tahun, sedangkan dari Kitab Kejadian pasal 17 ayat 17 dan 24 serta Kejadian 21:5
diketahui bahwa Sara melahirkan Ishak pada usia 91 tahun.
5. ^ Kejadian 25:20
6. ^ Kejadian 25:26
7. ^ Kejadian 25:7
8. ^ Kejadian 26:4
9. ^ Kejadian 26:18
10. ^ Kejadian 26:19-21
11. ^ Kejadian 26:22
12. ^ Kejadian 26:23
13. ^ Kejadian 26:24
14. ^ Kejadian 26:25
15. ^ Kejadian 26:26-33
16. ^ Kejadian 35:27
17. ^ Kejadian 35:28
18. ^ Kejadian 35:29
19. ^ Kejadian 25:9; Kejadian 49:31

Pranala luar
 Kamus Alkitab

Lihat pula
 Nabi Ishaq - menurut Islam
 Bagian Alkitab yang berkaitan: Kejadian 17, Kejadian 18, Kejadian 21, Kejadian 22,
Kejadian 23, Kejadian 24, Kejadian 25, Kejadian 49.

Israel
Negara Israel
‫( ְמ ִדינַת יִ ְש ָׁראֵ ל‬Ibrani)
Medīnat Yisrā'el
ْ ِ‫( د َْولَةُ إ‬Arab)
‫س َرائِي َل‬
Dawlat Isrā'īl

Bendera

Lagu kebangsaan: Hatikvah


Harapan

Ibu kota Tel Aviv


(dan kota terbesar) Yerusalem (Tidak diakui secara
internasional)
Bahasa resmi Ibrani, Arab[1]
75.4% Yahudi, 20.6% Arab, 4%
Kelompok etnik
kelompok minoritas[2]
Pemerintahan Demokrasi parlementer[1]
- Presiden Shimon Peres
- Perdana Menteri Benjamin Netanyahu
- Ketua Knesset Reuven Rivlin
Presiden Mahkamah
- Dorit Beinisch
Agung
dari Mandat Britania atas
Kemerdekaan
Palestina
Proklamasi
- 14 Mei 1948
kemerdekaan
Luas
- Total 1 20,770 / 22,072 km2 (ke-151)
- Perairan (%) ~2%
Penduduk
- Perkiraan 2010 7.587.0002[3] (ke-96)
- Sensus 2008 7.406.900[4]
- Kepadatan 365,3/km2 (ke-30)
PDB (KKB) Perkiraan 2009
- Total AS$206,430 miliar[5] (ke-49)
- Per kapita AS$28.393[5] (ke-29)
PDB (nominal) Perkiraan 2009
- Total AS$194,825 miliar[5] (ke-40)
- Per kapita AS$26.796[5] (ke-28)
Gini (2008) 39.2[1]
IPM (2007) ▲0,935[6] (sangat tinggi) (ke-27)
Israel (bahasa Ibrani ‫מדינת ישראל‬ Mata uang Shekel (₪) (ILS atau NIS)

Medinat Yisra‘el, Arab ‫دولة‬ Zona waktu


- Musim panas (DST)
IST (UTC+2)
IDT (UTC+3)
‫إسرائيل‬ Dawlat Isrā'īl) adalah Lajur kemudi kanan
sebuah negara di Timur Tengah yang Ranah Internet .il
dikelilingi Laut Tengah, Lebanon, Kode telepon 972
1
Tidak termasuk / Termasuk Dataran Tinggi Golan dan Yerusalem Timur.
Suriah, Yordania, Mesir dan gurun
Meliputi semua penduduk permanen Israel, Dataran Tinggi Golan, dan
pasir Sinai. Selain itu dikelilingi pula 2 Yerusalem Timur. Juga termasuk populasi Israel di Tepi Barat. Tidak
dua daerah Otoritas Nasional termasuk populasi non-Israel di tepi Barat dan Jalur Gaza.
Palestina: Jalur Gaza dan Tepi Barat. Dengan populasi sebesar 7,5 juta jiwa, Israel
merupakan satu-satunya negara Yahudi di dunia.[7] Selain itu, terdapat pula beberapa
kelompok etnis minoritas lainnya, meliputi etnis Arab yang berkewarganegaraan Israel,
beserta kelompok-kelompok keagamaan lainnya seperti Muslim, Kristen, Druze, Samaria,
dan lain-lain.

Pendirian negara modern Israel berakar dari konsep Tanah Israel (Eretz Yisrael), sebuah
konsep pusat Yudaisme sejak zaman kuno,[8] yang juga merupakan pusat wilayah Kerajaan
Yehuda kuno. Setelah Perang Dunia I, Liga Bangsa-Bangsa menyetujui dijadikannya Mandat
Britania atas Palestina sebagai "negara orang Yahudi".[9] Pada tahun 1947, PBB menyetujui
Pembagian Palestina menjadi dua negara, yaitu satu negara Yahudi dan satu negara Arab.[10]
Pada 14 Mei 1948, Israel memproklamasikan kemerdekaannya dan ini segera diikuti oleh
peperangan dengan negara-negara Arab di sekitarnya yang menolak rencana pembagian ini.
Israel kemudian memenangkan perang ini dan mengukuhkan kemerdekaannya. Akibat perang
ini pula, Israel berhasil memperluas batas wilayah negaranya melebihi batas wilayah yang
ditentukan oleh Rencana Pembagian Palestina. Sejak saat itu, Israel terus menerus berseteru
dengan negara-negara Arab tetangga, menyebabkan peperangan dan kekerasan yang berlanjut
sampai saat ini.[11] Sejak awal pembentukan Negara Israel, batas negara Israel beserta hak
Israel untuk berdiri telah dipertentangkan oleh banyak pihak, terutama oleh negara Arab dan
para pengungsi Palestina. Israel telah menandatangani perjanjian damai dengan Mesir dan
Yordania, namun usaha perdamaian antara Palestina dan Israel sampai sekarang belum
berhasil.

Israel merupakan negara demokrasi dengan sistem pemerintahan parlementer dan hak pilih
universal.[12][13] Perdana Menteri Israel menjabat sebagai kepala pemerintahan dan Knesset
bertugas sebagai badan legislatif Israel. Dalam hal produk domestik bruto, ekonomi negara
ini menduduki peringkat ke-44 di dunia.[14] Israel memiliki peringkat Indeks Pembangunan
Manusia[15], kebebasan pers,[16] dan daya saing ekonomi[17] yang tertinggi dibandingkan
dengan negara-negara Arab di sekitarnya. Menurut hukum negara Israel, ibukota Israel
adalah Yerusalem. Walaupun demikian badan PBB dan kebanyakan negara di dunia tidak
mengakuinya.

Daftar isi
 1 Etimologi
 2 Sejarah
o 2.1 Awal sejarah
o 2.2 Zionisme dan mandat Britania
o 2.3 Kemerdekaan dan tahun-tahun pertama
o 2.4 Konflik dan perjanjian damai
 2.4.1 Perkembangan terkini
 3 Geografi dan iklim
 4 Pemerintahan dan Politik
o 4.1 Pembagian Administratif
o 4.2 Daerah pendudukan
o 4.3 Hubungan luar negeri
 5 Militer
 6 Ekonomi
 7 Transportasi
 8 Ilmu pengetahuan, teknologi, dan pendidikan
 9 Demografi
o 9.1 Agama
 10 Budaya
 11 Lihat pula
 12 Referensi
 13 Bibliografi
 14 Pranala luar

Etimologi
Selama lebih dari tiga ribu tahun, nama "Israel" memiliki pengertian umum dan religi sebagai
Tanah Israel ataupun keseluruhan negara Yahudi.[18] Menurut Alkitab, Yakub dinamai Israel
setelah berhasil bergumul dengan seorang malaikat Tuhan.[19]

Berdasarkan penemuan artefak arkeologi, nama "Israel" (selain sebagai nama pribadi) paling
awal disebutkan di prasasti Merneptah Mesir kuno (sekitar akhir abad ke-13 SM). Pada
prasasti tersebut nama "Israel" itu sendiri merujuk kepada sekelompok orang yang berasal
dari tanah tertentu.[20] Negara modern Israel dinamakan Medinat Yisrael, yang artinya
"Negara Israel". Selain itu, terdapat pula nama-nama lain yang digagaskan, meliputi Eretz
Israel ("Tanah Israel"), Zion, dan Judea , namun semuanya ditolak.[21] Dalam Bahasa Inggris,
warga negara/orang Israel disebut sebagai Israeli. Istilah tersebut dipilih oleh pemerintah
Israel pada awal kemerdekaannya. Hal ini secara resmi diumumkan oleh Menteri Luar Negeri
Israel saat itu, Moshe Sharett.[22]

Daerah ini juga dikenal sebagai Tanah Suci, yang suci untuk semua agama Abrahamik
termasuk Yahudi, Kristen, Islam dan kepercayaan Bahá'í. Sebelum Deklarasi Kemerdekaan
Israel 1.948, seluruh wilayah ini dikenal dengan berbagai nama lain, termasuk Suriah Selatan,
Suriah Palestina, Kerajaan Yerusalem, Provinsi Iudaea, Coele-Suriah, Retjenu, Kanaan dan,
khususnya, Palestina.

Sejarah
Informasi lebih lanjut: Sejarah Israel dan Sejarah Yahudi di Tanah Israel

Awal sejarah

Informasi lebih lanjut: Kerajaan Israel dan Kerajaan Yehuda


Negara Israel
Geografi
Tanah Israel · Distrik · Kota
Transportasi · Mediterania
Laut Mati · Laut Merah · Danau Galilea
Yerusalem · Tel Aviv · Haifa
Sejarah
Sejarah Yahudi (Garis waktu)
Zionisme ·Aliyah · Herzl
Deklarasi Balfour · Mandat
Rancangan PBB 1947 · Deklarasi kemerdekaan
Konflik Arab-Israel
Perang 1948 · Gencatan senjata 1949 · Perang Suez
Perang Enam Hari · War of Attrition
Perang Yom Kippur · Perang Lebanon
Konflik Israel-Lebanon
Perjanjian perdamaian dengan: Mesir, Yordania
Peta wilayah Kerajaan-kerajaan Israel kuno
Konflik Israel-Palestina
Garis waktu · Proses perdamaian · Kubu perdamaian
Tanah Israel, yang dikenal dalam bahasa Ibrani Intifada pertama · Persetujuan Oslo · Intifada ke-2
sebagai Eretz Yisrael, merupakan tanah suci orang Pemisah · Penarikan diri

Yahudi. Menurut kitab Taurat, Tanah Israel Ekonomi


Agrikultur · Perusahaan · Intan
dijanjikan kepada tiga Patriark Yahudi oleh Tuhan Sains dan teknologi · Pariwisata
sebagai tanah air mereka[23][24]. Pada cendekiawan Pembuatan anggur · Silicon Wadi
memperkirakan periode ini ada pada milenium ke-2 Demografi · Budaya
SM.[25] Menurut pandangan tradisional, sekitar abad Agama · Arab Israel · Kibbutz
Musik · Arkeologi · Universitas
ke-11 SM, beberapa kerajaan dan negara Israel Bahasa Ibrani · Sastra · Olahraga · Tokoh Israel
didirikan disekitar Tanah Israel; Kerajaan-kerajaan Hukum · Politik
dan negara-negara ini memerintah selama seribu Undang-undang kepulangan · Hukum Yerusalem
tahun ke depan.[26] Partai · Pemilu · PM · Presiden
Knesset · Mahkamah Agung · Pengadilan

Antara periode Kerajaan-kerajaan Israel dan Hubungan luar negeri


Perserikatan Bangsa-Bangsa · Amerika Serikat
penaklukan Muslim abad ke-7, Tanah Israel jatuh di Liga Arab · Perancis
bawah pemerintahan Asiria, Babilonia, Persia, Pasukan keamanan
Yunani, Romawi, Sassania, dan Bizantium.[27] Angkatan Pertahanan Israel
Keberadaan orang Yahudi di wilayah tersebut Komunitas Intelijen · Dewan Keamanan
Polisi · Polisi Perbatasan · Dinas Penjara
berkurang drastis setelah kegagalan Perang Bar
Kokhba melawan Kekaisaran Romawi pada tahun
132, menyebabkan pengusiran besar-besaran
Yahudi. Pada tahun 628/9, Kaisar Bizantium Heraklius memerintahkan pembantaian dan
pengusiran orang-orang Yahudi, mengakibatkan populasi Yahudi menurun lebih jauh. Walau
demikian, terdapat sekelompok kecil populasi Yahudi yang masih menetap di tanah Israel.
Tanah Israel direbut dari Kekaisaran Bizantium sekitar tahun 636 oleh penakluk Muslim.
Selama lebih dari enam abad, kontrol wilayah tersebut berada di bawah kontrol Umayyah,[28]
Abbasiyah,[29] dan Tentara Salib sebelum jatuh di bawah Kesultanan Mameluk pada tahun
1260. Pada tahun 1516, Tanah Israel menjadi bagian dari Kesultanan Utsmaniyah, yang
memerintah wilayah tersebut sampai pada abad ke-20.[30]

Zionisme dan mandat Britania

Orang-orang Yahudi yang berdiaspora telah lama bercita-cita untuk kembali ke Zion dan
Tanah Israel.[31] Harapan dan kerinduan tersebut tercatat pada Alkitab[32] dan merupakan tema
pusat pada buku doa Yahudi. Pada permulaan abad ke-12, penindasan Yahudi oleh Katolik
mendorong perpindahan orang-orang Yahudi Eropa ke Tanah Suci dan meningkatkan jumlah
populasi Yahudi setelah pengusiran orang Yahudi dari Spanyol pada tahun 1492.[33] Selama
abad ke-16, komunitas-komunitas besar Yahudi kebanyakan berpusat pada Empat Kota Suci
Yahudi, yaitu Yerusalem, Hebron, Tiberias, dan Safed. Pada pertengahan kedua abad ke-18,
keseluruhan komunitas Hasidut yang berasal dari Eropa Timur telah berpindah ke Tanah
Suci.[34]

Theodor Herzl, penggagas Negara Yahudi, pada tahun 1901.

Imigrasi dalam skala besar, dikenal sebagai Aliyah Pertama (Bahasa Ibrani: ‫)עלייה‬, dimulai
pada tahun 1881, yakni pada saat orang-orang Yahudi melarikan diri dari pogrom di Eropa
Timur.[35] Manakala gerakan Zionisme telah ada sejak dahulu kala, Theodor Herzl merupakan
orang Yahudi pertama yang mendirikan gerakan politik Zionisme,[36] yakni gerakan yang
bertujuan mendirikan negara Yahudi di Tanah Israel.[37] Pada tahun 1896, Herzl menerbitkan
buku Der Judenstaat (Negara Yahudi), memaparkan visinya tentang negara masa depan
Yahudi; Tahun berikutnya ia kemudian mengetuai Kongres Zionis Sedunia pertama.[38]

Aliyah Kedua (1904–1914) dimulai setelah terjadinya pogrom Kishinev. Sekitar 40.000
orang Yahudi kemudian berpindah ke Palestina.[35] Baik gelombang pertama dan kedua
migrasi tersebut utamanya adalah Yahudi Ortodoks,[39] namun pada Aliyah Kedua ini juga
meliputi pelopor-pelopor gerakan kibbutz.[40] Selama Perang Dunia I, Menteri Luar Negeri
Britania Arthur Balfour mengeluarkan pernyataan yang dikenal sebagai Deklarasi Balfour,
yaitu deklarasi yang mendukung pendirian negara Yahudi di tanah Palestina. Atas permintaan
Edwin Samuel Montagu dan Lord Curzon, disisipkan pula pernyataan "it being clearly
understood that nothing shall be done which may prejudice the civil and religious rights of
existing non-Jewish communities in Palestine, or the rights and political status enjoyed by
Jews in any other country".[41] Legiun Yahudi, sekelompok batalion yang terdiri dari
sukarelawan-sukarelawan Zionis, kemudian membantu Britania menaklukkan Palestina.
Oposisi Arab terhadap rencana ini berujung pada Kerusuhan Palestina 1920 dan
pembentukan organisasi Yahudi yang dikenal sebagai Haganah (dalam Bahasa Ibrani artinya
"Pertahanan").[42]

Pada tahun 1922, Liga Bangsa-Bangsa mempercayakan mandat atas Palestina kepada
Britania Raya.[43] Populasi wilayah ini pada saat itu secara dominan merupakan Arab Muslim,
sedangkan pada wilayah perkotaan seperti Yerusalem, secara dominan merupakan Yahudi.[44]

Imigrasi Yahudi berlanjut dengan Aliyah Ketiga (1919–1923) dan Aliyah Keempat (1924–
1929), secara keseluruhan membawa 100.000 orang Yahudi ke Palestina.[35] Setelah
terjadinya kerusuhan Jaffa, Britania membatasi imigrasi Yahudi, dan wilayah yang ditujukan
sebagai negara Yahudi dialokasikan di Transyordania.[45] Meningkatnya gerakan Nazi pada
tahun 1930 menyebabkan Aliyah kelima (1929-1939) dengan masukknya seperempat juta
orang Yahudi ke Palestina. Gelombang masuknya Yahudi secara besar-besaran ini
menimbulkan Pemberontakan Arab di Palestina 1936-1939, memaksa Britania membatasi
imigrasi dengan mengeluarkan Buku Putih 1939. Sebagai reaksi atas penolakan negara-
negara di dunia yang menolak menerima pengungsi Yahudi yang melarikan diri dari
Holocaust, dibentuklah gerakan bawah tanah yang dikenal sebagai Aliyah Bet yang bertujuan
untuk membawa orang-orang Yahudi ke Palestina.[35] Pada akhir Perang Dunia II, jumlah
populasi orang Yahudi telah mencapai 33% populasi Palestina, meningkat drastis dari
sebelumnya yang hanya 11% pada tahun 1922.[46]

Kemerdekaan dan tahun-tahun pertama


Berkas:Declaration of State of Israel 1948.jpg
David Ben-Gurion memproklamasikan kemerdekaan Israel dari Britania Raya pada 14 Mei
1948 di bawah potret Theodor Herzl

Setelah 1945, Britania Raya menjadi terlibat dalam konflik kekerasan dengan Yahudi.[47]
Pada tahun 1947, pemerintah Britania menarik diri dari Mandat Palestina, menyatakan bahwa
Britania tidak dapat mencapai solusi yang diterima baik oleh orang Arab maupun Yahudi.[48]
Badan PBB yang baru saja dibentuk kemudian menyetujui Rencana Pembagian PBB
(Resolusi Majelis Umum PBB 18) pada 29 November 1947. Rencana pembagian ini
membagi Palestina menjadi dua negara, satu negara Arab, dan satu negara Yahudi.
Yerusalem ditujukan sebagai kota Internasional – corpus separatum – yang diadministrasi
oleh PBB untuk menghindari konflik status kota tersebut.[49] Komunitas Yahudi menerima
rencana tersebut,[50] tetapi Liga Arab dan Komite Tinggi Arab menolaknya atas alasan kaum
Yahudi mendapat 55% dari seluruh wilayah tanah meskipun hanya merupakan 30% dari
seluruh penduduk di daerah ini.[51] Pada 1 Desember 1947, Komite Tinggi Arab
mendeklarasikan pemogokan selama 3 hari, dan kelompok-kelompok Arab mulai menyerang
target-target Yahudi. Perang saudara dimulai ketika kaum Yahudi yang mula-mulanya
bersifat defensif perlahan-lahan menjadi ofensif. Ekonomi warga Arab-Palestina runtuh dan
sekitar 250.000 warga Arab-Palestina diusir ataupun melarikan diri.[52]

Pada 14 Mei 1948, sehari sebelum akhir Mandat Britania, Agensi Yahudi memproklamasikan
kemerdekaan dan menamakan negara yang didirikan tersebut sebagai "Israel". Sehari
kemudian, gabungan lima negara Arab – Mesir, Suriah, Yordania, Lebanon dan Irak –
menyerang Israel, menimbulkan Perang Arab-Israel 1948.[53] Maroko, Sudan, Yemen dan
Arab Saudi juga membantu mengirimkan pasukan. Setelah satu tahun pertempuran, genjatan
senjata dideklarasikan dan batas wilayah sementara yang dikenal sebagai Garis Hijau
ditentukan. Yordania kemudian menganeksasi wilayah yang dikenal sebagai Tepi Barat dan
Yerusalem Timur, sedangkan Mesir mengontrol Jalur Gaza. Israel kemudian diterima sebagai
anggota PBB pada tanggal 11 Mei 1949.[54] Selama konflik ini, sekitar 711.000 orang Arab
Palestina (80% populasi Arab) mengungsi keluar Palestina.[55]
Peta rencana pembagian Palestina. Daerah berwarna jingga merupakan wilayah negara
Yahudi, sedangkan daerah berwarna kuning merupakan wilayah negara Arab

Pada masa-masa awal kemerdekannya, gerakan Zionisme buruh yang dipimpin oleh Perdana
Menteri David Ben-Gurion mendominasi politik Israel.[56][57] Tahun-tahun ini ditandai dengan
imigrasi massal para korban yang selamat dari Holocaust dan orang-orang Yahudi yang diusir
dari tanah Arab. Populasi Israel meningkat dari 800.000 menjadi 2.000.000 dalam jangka
waktu sepuluh tahun antara 1948 sampai dengan 1958.[58] Kebanyakan pengungsi tersebut
ditempatkan di perkemahan-perkemahan yang dikenal sebagai ma'abarot. Sampai tahun
1952, 200.000 imigran bertempat tingal di kota kemah ini. Adanya desakan untuk
menyelesaikan krisis ini memaksa Ben-Gurion menandatangani perjanjian antara Jerman
Barat dengan Israel. Perjanjian ini menimbulkan protes besar kaum Yahudi yang tidak setuju
Israel berhubungan dengan Jerman.[59]

Selama tahun 1950-an, Israel terus menerus diserang oleh militan Palestina yang kebanyakan
berasal dari Jalur Gaza yang diduduki oleh Mesir.[60] Pada tahun 1956, Israel bergabung ke
dalam sebuah aliansi rahasia bersama dengan Britania Raya dan Perancis, yang betujuan
untuk merebut kembali Terusan Suez yang sebelumnya telah dinasionalisasi oleh Mesir (lihat
Krisis Suez). Walaupun berhasil merebut Semenanjung Sinai, Israel dipaksa untuk mundur
atas tekanan dari Amerika Serikat dan Uni Soviet sebagai ganti atas jaminan hak pelayaran
Israel di Laut Merah dan Terusan Suez.[61]

Pada permulaan dekade selanjutnya, Israel berhasil menangkap dan mengadili Adolf
Eichmann, seorang penggagas utama Solusi Akhir yang bersembunyi di Argentina.[62]
Peradilan ini memiliki pengaruh yang kuat terhadap kepedulian publik terhadap Holocaust,[63]
dan sampai sekarang Eichmann merupakan satu-satunya orang yang dieksekusi oleh Israel[64]
walaupun John Demjanjuk juga dijatuhi hukuman mati sebelum kemudian putusan tersebut
dibalikkan oleh Mahkamah Agung Israel[65].

Konflik dan perjanjian damai

Negara-negara Arab selama bertahun-tahun menolak hak Israel untuk berdiri. Nasionalisme
Arab yang dipimpin oleh Nasser menyerukan penghancuran negara Israel.[66] Pada tahun
1967, Mesir, Suriah, dan Yordania menutup perbatasannya dengan Israel dan mengusir
pasukan perdamaian PBB keluar dari wilayah tersebut serta memblokade akses Israel
terhadap Laut Merah. Israel kemudian melancarkan serangan terhadap pangkalan angkatan
udara Mesir karena takut akan terjadinya invasi oleh Mesir. Hal ini kemudian berujung pada
Perang Enam Hari yang kemudian dimenangkan oleh Israel. Pada perang ini, Israel berhasil
merebut Tepi Barat, Jalur Gaza, Semenanjung Sinai, dan Dataran Tinggi Golan.[67] Garis
Hijau menjadi penanda batas antara wilayah administrasi Israel dengan Wilayah pendudukan
Israel. Batas wilayah Yerusalem juga diperluas dengan memasukkan wilayah Yerusalem
Timur. Sebuah undang-undang yang mengesahkan pemasukan wilayah ini kemudian
ditetapkan. Hal ini kemudian berujung pada Resolusi Dewan Keamanan PBB 478 yang
menyatakan bahwa penetapan ini tidak sah dan melanggar hukum internasional.
Perdana Menteri Golda Meir yang kemudian mengundurkan diri setelah Perang Yom Kippur

Kegagalan negara-negara Arab pada perang tahun 1967 kemudian menyebabkan tumbuhnya
gerakan kemerdekaan Palestina oleh Organisasi Pembebasan Palestina (PLO).[68][69] Pada
akhir 1960-an dan awal 1970-an, beberapa kelompok militer Palestina melancarkan berbagai
gelombang serangan[70] terhadap warga-warga Israel di seluruh dunia,[71] termasuk pula
pembunuhan atlet-atlet Israel pada Olimpiade München 1972. Israel membalas aksi tersebut
dengan melancarkan Operasi Wrath of God (Murka Allah). Pada operasi ini, orang-orang
yang bertanggung jawab terhadap peristiwa München ini dilacak dan dibunuh.[72]

Pada hari Yom Kippur 6 Oktober 1973 yang merupakan hari suci Yahudi, pasukan Mesir dan
Suriah melancarkan serangan mendadak terhadap Israel. Perang tersebut berakhir pada
tanggal 26 Oktober dengan Israel berhasil memukul balik pasukan Mesir dan Suriah.
Walaupun demikian perang ini dianggap sebagai kekalahan Israel.[73] Sebuah komisi yang
dibentuk untuk menginvestigasi perang ini membebaskan pemerintah Israel dari tanggung
jawab. Namun kemarahan publik Israel pada akhirnya memaksa Perdana Menteri Golda Meir
untuk mengundurkan diri.

Pemilihan Knesset 1977 menandai terjadinya titik balik dalam sejarah perpolitikan Israel.
Pada pemilihan ini, Menachem Begin yang berasal dari partai Likud mengambil alih kontrol
pemerintahan dari Partai Buruh Israel.[74] Pada tahun itu pula, Presiden Mesir Anwar El Sadat
melakukan kunjungan ke Israel dan mengucapkan pidato di depan Knesset. Aksi ini dilihat
sebagai pengakuan kedaulatan Israel yang pertama oleh negara Arab.[75] Dua tahun
kemudian, Sadat dan Menachem Begin menandatangani Persetujuan Camp David dan
Perjanjian Damai Israel-Mesir.[76] Israel menarik mundur pasukannya dari semenanjung Sinai
dan setuju untuk bernegosiasi membahas otonomi warga Palestina yang berada di luar Garis
Hijau, namun rencana tersebut tidak pernah diimplementasikan. Pemerintahan Begin
mendukung warga Israel untuk bermukim di Tepi Barat, mengakibatkan konflik dengan
warga Palestina di daerah tersebut.

Pada tanggal 7 Juni 1981, Israel membombardir reaktor nuklir Osirak milik Irak pada Operasi
Opera. Badan intelijen Israel, Mossad, mencurigai reaktor nuklir tersebut akan digunakan
Irak untuk mengembangkan senjata nuklir. Pada tahun 1982, Israel melakukan intervensi
pada Perang Saudara Lebanon untuk menghancurkan basis-basis serangan Organisasi
Pembebasan Palestina di Israel Utara. Intervensi ini kemudian berkembang menjadi Perang
Lebanon Pertama.[77] Israel menarik pasukannya dari Lebanon pada tahun 1986. Intifada
Pertama yang merupakan perlawanan rakyat Palestina terhadap pemerintahan Israel[78] terjadi
pada tahun 1987, menyebabkan terjadinya kekerasan di daerah pendudukan Israel. Selama 6
tahun berikutnya, lebih dari seribu orang tewas, kebanyakan merupakan korban kekerasan
internal warga Palestina.[79] Selama Perang Teluk 1991, PLO dan kebanyakan warga
Palestina mendukung Saddam Hussein dan Irak dalam melancarkan serangan misil terhadap
Israel.[80][81]

Yitzhak Rabin dan Yasser Arafat berjabat tangan, dipantau oleh Bill Clinton, pada
penandatanganan Persetujuan Oslo pada 13 September 1993

Pada tahun 1992, Yitzhak Rabin menjadi Perdana Menteri Israel setelah memangkan
pemilihan umum legislatif Israel 1992. Yitzhak Rabin dan partainya mendukung adanya
kompromi dengan tetangga-tetangga Israel.[82][83] Setahun kemudian, Shimon Peres dan
Mahmoud Abbas, sebagai wakil Israel dan PLO, menandatangani Persetujuan Oslo.
Persetujuan ini memberikan Otoritas Nasional Palestina hak untuk memerintah di Tepi Barat
dan Jalur Gaza.[84] Selain itu, juga dinyatakan pula pengakuan hak Israel untuk berdiri dan
menyerukan berakhirnya terorisme.[85] Pada tahun 1994, Perjanjian Damai Israel-Yordania
ditandatangani, membuat Yordania menjadi negara Arab kedua yang melakukan normalisasi
hubungan dengan Israel.[86]

Dukungan publik Arab terhadap persetujuan ini menurun setelah terjadinya peristiwa
pembantaian umat Muslim yang sedang bersembahyang di Masjid Ibrahimi oleh sekelompok
ekstremis gerakan Kach. Selain itu, permukiman warga Israel di daerah pendudukan yang
masih berlanjut, serta menurunnya kondisi ekonomi Palestina juga menurunkan dukungan
publik Arab. Dukungan publik Israel terhadap persetujuan ini juga berkurang setelah
terjadinya rentetan kasus bom bunuh diri yang dilakukan oleh hamas. Pembunuhan Yitzhak
Rabin yang dilakukan oleh ekstremis Yahudi ketika ia sedang meninggalkan sebuah pawai
yang mendukung perdamaian dengan Palestina mengejutkan seluruh negeri.

Pada akhir 1990-an, Israel yang dipimpin oleh Benjamin Netanyahu menarik mundur
pasukannya dari Hebron[87] dan menandatangai Memorandum Sungai Wye. Memorandum
tersebut memberikan Otoritas Nasional Palestina kontrol yang lebih luas.[88]

Ehud Barak yang merupakan Perdana Menteri terpilih pada pemilihan tahun 1999 memulai
pemerintahannya dengan menarik mundur pasukan Israel dari Lebanon Selatan dan
melakukan negosiasi dengan Ketua Otoritas Palestina Yasser Arafat dan Presiden Amerika
Serikat Bill Clinton pada Pertemuan Camp David bulan Juli tahun 2000. Dalam pertemuan
itu, Barak menawarkan rencana pendirian Negara Palestina, namun Yasser Arafat menolak
tawaran tersebut.[89] Setelah negosiasi gagal, Intifada Kedua dimulai.

Ariel Sharon menjadi Perdana Menteri Israel yang baru setelah memenangi pemilihan tahun
2001. Pada masa pemerintahannya, Sharon secara sepihak menarik muncur pasukan Israel
dari Jalur Gaza dan membangun dinding pemisah di perbatasan Tepi Barat.[90] Pada Januari
2006, setelah Ariel Sharon menderita strok berat dan berada dalam keadaan koma,
kekuasaannya digantikan oleh Ehud Olmert.

Perkembangan terkini
Pada bulan Juli tahun 2006, serangan Hezbollah ke Israel Utara beserta penculikan dua
tentara Israel memicu terjadinya Perang Lebanon Kedua.[91][92] Peperangan ini diakhiri
dengan gencatan senjata yang disponsori oleh Dewan Keamanan PBB dengan mengeluarkan
Resolusi PBB 1701.

Pada akhir Desember 2008, gencatan senjata antara Hamas dengan Israel berakhir setelah
adanya serangan roket yang diluncurkan oleh Hamas. Israel merespon serangan tersebut
dengan serangan udara.[93] Pada tanggal 3 Januari 2009, pasukan Israel memasuki kota Gaza
dan memulai serangan darat.[94] Pada tanggal 17 Januari 2009, Israel mengumumkan
gencatan senjata secara sepihak dengan syarat dihentikannya serangan roket dan mortir. Hal
ini kemudian diikuti oleh Hamas yang juga mengumumkan gencatan senjata dengan syarat
ditariknya pasukan Israel dari Gaza serta dibukanya kembali perbatasan.

Geografi dan iklim

Pegunungan Yudea

Israel terletak di sebelah timur Laut Mediterania, berbatasan dengan Lebanon di sebelah
utara, Suriah di sebelah timur laut, Yordania di sebelah timur, dan Mesir di sebelah barat
daya. Wilayah kedaulatan Israel, tidak termasuk wilayah yang ditaklukkan semasa Perang
Enam Hari tahun 1967 adalah sekitar 20.770 kilometer persegai dengan 2%-nya adalah air.[1]
Menurut hukum Israel, luas wilayah keseluruhan Israel, yang meliputi Yerusalem Timur dan
Dataran Tinggi Golan adalah 22.072 kilometer persegi.[95] Sedangkan luas wilayah
keseluruhan yang dikontrol Israel, meliputi wilayah Palestina di Tepi Barat adalah
27.799 km2.[96]

Ein Afek

Walaupun luasnya yang kecil, geografi Israel bermacam-macam, dari padang pasir Negev di
bagian selatan sampai dengan barisan pegunungan Galilea dan Dataran Tinggi Golan di
bagian utara. Sekitar 70% populasi Israel bertempat tinggal di bagian barat pesisir pantai
Israel yang menghadap laut Mediterania. Di sebelah timur pegunungan tengah terdapat
Lembah Yordan yang merupakan bagian dari Great Rift Valley sepanjang 6.500 km. Sungai
Yordan mengalir di sepanjang Lemabh Yordan, dari Gunung Hermon melalui Lembah Hulah
dan Laut Galilea menuju Laut Mati.[97] Ke sebelah lebih selatannya terdapat Arabah dan
berakhir dengan Teluk Eilat (Teluk Aqaba).

Salah satu ciri khas geografi Israel dan Semenanjung Sinai adalah terdapatnya makhtesh,
yaitu suatu kawah yang disebabkan oleh erosi.[98] Makhtesh terbesar di dunia adalah Kawah
Ramon di Negev,[99] yang berukuran 40 kilometer kali 8 kilometer. Sebuah laporan mengenai
status lingkungan cekungan Mediterania melaporkan bahwa Israel memiliki jumlah spesies
tumbuhan per meter persegi yang paling banyak dibandingkan negara-negara lainnya yang
juga berada di cekungan Mediterania.[100]

Temperatur di Israel bervariasi, terutama semasa musim dingin. Daerah yang bergunung-
gunung cenderung berangin, dingin, dan kadang-kadang bersalju; Yerusalem biasanya
bersalju paling tidak satu kali tiap tahun.[101] Sedangkan di kota-kota pesisir seperti Tel Aviv
dan Haifa, iklimnya cenderung beriklim Mediterania, dengan suhu yang sejuk, musim dingin
yang berhujan, dan musim panas yang panas dan lama. Suhu tertinggi di Asia yang pernah
tercatat (53,7 °C) terjadi pada tahun 1942 di kibbutz Tirat Zvi di bagian utara Lembah
Yordan.[102] Dari bulan Mei sampai dengan September, hujan jarang turun di Israel.[103][104]
Oleh karena sumber daya air yang sangat rendah, Israel telah mengembangkan berbagai
macam teknologi penghematan air, meliputi irigasi tetes.[105] Rakyat Israel juga menggunakan
cahaya matahari sebagai sumber energinya. Israel memiliki penggunaan energi surya per
kapita yang tertinggi di dunia.[106]

Pemerintahan dan Politik

Gedung Knesset tempat parlemen Israel bersidang

Israel merupakan negara republik demokrasi dengan sistem parlementer.[1] Presiden Israel
adalah kepala negara, namun tugas-tugasnya sangat terbatas dan hanyalah seremonial.[107]
Anggota parlemen yang didukung oleh mayoritas di dalam parlemen menjadi Perdana
Menteri. Biasanya yang menjadi perdana menteri adalah ketua Partai terbesar. Perdana
Menteri adalah kepala pemerintahan dan ketua kabinet.[107][108] Israel diperintah oleh 120-
anggota parlemennya, yang dikenal sebagai Knesset. Anggota-anggota Knesset berasal dari
berbagai partai yang dipilih dalam pemilihan parlemen.[109] Biasanya pemerintahan yang
terbentuk adalah pemerintahan koalisi.

Pemilihan parlemen dijadwalkan setiap empat tahun sekali, namun koalisi pemerintahan yang
tidak stabil ataupun adanya mosi tidak percaya oleh Knesset seringkali membubarkan
pemerintahan yang ada lebih awal. "Rata-rata lamannya suatu pemerintahan Israel
memerintah adalah sekitar 22 bulan. Proses perdamaian dengan Palestina, peranan agama
dalam negara, dan skandal-skandal politik seringkali merupakan sebab retaknya koalisi dan
mengakibatkan pemilu yang lebih cepat."[110] Hukum-hukum dasar Israel (bahasa Ibrani: ‫חוקי‬
‫היסוד‬, ḥŭḳḳēi ha-yyǝsōd) berfungsi sebagai konstitusi tak tertulis negara. Pada tahun 2003,
Knesset mulai mengajukan draf konstitusi resmi yang didasarkan pada hukum-hukum dasar
ini.[1][111]
Kantor Presiden Israel 2007.

Sistem peradilan Israel memiliki tiga tingkat. Pada tingkat terendah adalah pengadilan
kehakiman yang terletak di kebanyakan kota-kota Israel. Di atasnya adalah pengadilan
distrik, yang berfungsi sebagai pengadilan tingkat banding dan pengadilan tingkat pertama;
Pengadilan distrik terletak di lima Distrik Israel. Tingkat teratas peradilan Israel adalah
Mahkamah Agung yang terletak di Yerusalem. Mahkamah Agung Israel berperan baik
sebagai pengadilan tingkat banding teratas maupun pengadilan tingkat pertama dan terakhir.
Sebagai pengadilan tingkat pertama dan terakhir, Mahkamah Agung Israel mengijinkan
individu-individu, baik yang merupakan warga negara maupun yang bukan warga negara,
untuk melakukan petisi terhadap keputusan pemerintah Israel.[112][113] Israel bukanlah anggota
Pengadilan Kriminal Internasional.[114]

Sistem hukum Israel merupakan kombinasi antara hukum umum Inggris, hukum sipil, dan
hukum Yahudi (Halakha).[1] Hukum Israel didasarkan pada prinsip stare decisis (yakni
keputusan hakim terdahulu dijadikan sebagai dasar keputusan pada masa depan) dan
menggunakan sistem adversarial, di mana dua pihak dalam pengadilan diharuskan membawa
bukti di hadapan pengadilan. Kasus-kasus peradilan diputuskan oleh hakim dan bukan oleh
juri.[112] Masalah perkawinan dan perceraian berada di bawah yuridiksi pengadilan agama
menurut agama masing-masing: Yahudi, Muslim (syariah), Druze, dan Kristen. Para anggota
Knesset, para hakim Mahkamah Agung, dan para anggota asosiasi pengacara Israel
melaksanakan proses pemilihan hakim.[115]
Distrik-distrik Israel: (1) Distrik Utara, (2) Haifa, (3) Distrik Tengah, (4) Tel Aviv,
(5) Yerusalem, (6) Distrik Selatan

Hukum Dasar Israel mengenai Martabat dan Kebebasan Manusia melindungi hak asasi
manusia dan kebebasan di Israel. Israel adalah satu-satunya negara di Timur Tengah
mendapatkan status "Bebas" oleh organisasi Freedom House berdasarkan hak politik dan
kebebasan sipil, namun di daerah pendudukan Israel, statusnya adalah "Tidak Bebas"[116][117]
Hal yang sama juga terlihat pada laporan Reporters Without Borders yang menempatkan
Israel di urutan 93 dari 175 negara dalam hal kebebasan pers. Peringkat ini berada di
belakang negara seperti Kuwait (ke-60), Lebanon (ke-61), dan Uni Emirat Arab (ke-
86).[118][119] Beberapa kelompok seperti Amnesty International dan Human Rights Watch[120]
juga mengecam catatan HAM Israel dalam konflik Arab-Israel. B'Tselem merupakan
organisasi HAM Israel yang sering mengkritik pelanggaran HAM yang dilakukan oleh
pemerintah Israel.[121]

Pembagian Administratif

Israel dibagi menjadi enam distrik administratif utama, disebut sebagai mehozot (‫;מחוזות‬
tunggal: mahoz) , yaitu Distrik Tengah, Distrik Haifa, Distrik Yerusalem, Distrik Utara,
Distrik Selatan, dan Distrik Tel Aviv. Distrik-distrik ini lebih jauh lagi dibagi menjadi lima
belas subdistrik yang disebut nafot (‫ ;נפות‬tunggal: nafa).[122]

Untuk tujuan statistika, Israel dibagi menjadi tiga daerah metropolitan: Tel Aviv (populasi
3.150.000), Haifa (populasi 996.000), dan Beersheba (populasi 531.600).[123] Munisipalitas
Israel yang terbesar, baik dalam hal populasi maupun luas daerah,[124] adalah Yerusalem,
dengan 732.100 penduduk di tanah seluas 129 km2. Tel Aviv, Haifa, dan Rishon LeZion
menduduki peringkat selanjutnya sebagai kota berpenduduk paling banyak, dengan populasi
sebesar 384.600, 267.000, dan 222.300 secara berturut-turut.[125]

Daerah pendudukan

Peta Tepi Barat dan Jalur Gaza, 2007

Pada tahun 1967, sebagai akibat dari Perang Enam Hari, Israel mendapatkan kontrol atas
Tepi Barat, Yerusalem Timur, Jalur Gaza, dan Dataran Tinggi Golan. Israel juga mengambil
kontrol semenanjung Sinai, namun mengembalikannya kepada Mesir sebagai bagian dari
perjanjian damai Israel-Mesir tahun 1979.
Setelah Israel menaklukkan wilayah ini, permukiman-permukiman Israel didirikan di daerah
tersebut. Israel telah menerapkan hukum sipil di Dataran Tinggi Golan dan Yerusalem Timur,
menganeksasi kedua daerah tersebut sebagai bagian wilayahnya serta menawarkan para
penduduk kedua daerah tersebut status "penduduk permanen" dan "warga negara" Israel.
Sebaliknya, Tepi Barat berada dalam pendudukan militer. Tepi Barat dan Jalur Gaza
dipandang oleh bangsa Palestina dan komunitas internasional sebagai masa depan Negara
Palestina. Dewan Keamanan PBB menyatakan bahwa inkorporasi Dataran Tinggi Golan dan
Yerusalem Timur sebagai tidak sah dan melanggar hukum internasional. PBB terus
memandang wilayah-wilayah ini sebagai daerah pendudukan.[126]

Status Yerusalem Timur menjadi salah satu bagian tersulit bagi penyelesaian perjanjian
damai antara Israel dengan Palestina. Kebanyakan negosiasi mengenai wilayah didasarkan
pada Resolusi 242 Dewan Keamanan PBB yang menyerukan Israel untuk menarik mundur
dari wilaah pendudukan tersebut sebagai syarat normalisasi hubungan dengan negara-negara
Arab.[127][128][129]

Peta Dataran Tinggi Golan

Tepi Barat dianeksasi oleh Yordania pada tahun 1948, setelah penolakan Arab terhadap
keputusan PBB untuk menciptakan dua negara di Palestina. Hanya Britania yang mengakui
aneksasi ini dan sejak perjanjian damai Israel-Yordania, Yordania telah memberikan
klaimnya kepada Organisasi Pembebasan Palestina. Tepi Barat diduduki oleh Israel pada
tahun 1967. Populasi Tepi Barat pada umumnya adalah warga Arab Palestina, meliputi
pengungsi Palestina yang mengungsi akibat Perang Arab-Israel 1948.[130] Sejak
pendudukannya dari tahun 1967 sampai dengan tahun 1993, warga Palestina hidup di bawah
administrasi militer Israel. Sejak adanya Surat Pengakuan Israel-PLO, kebanyakan populasi
dan kota-kota Palestina berada di bawah yuridiksi internal Otoritas Palestina, walaupun masih
berada di bawah kontrol militer Israel secara parsial. Sebagai respon terhadap Intifada Kedua,
pemerintah Israel mulai membangun Tembok Pemisah Israel[131] yang dibangun di dalam
wilayah Tepi Barat.[132]

Jalur Gaza diduduki Mesir dari tahun 1948 sampai dengan tahun 1967 dan kemudian
diduduki oleh Israel dari tahun 1967 sampai dengan tahun 2005. Pada tahun 2005, sebagai
bagian dari rencana penarikan unilateral Israel, Israel memindahkan semua penduduk dan
tentaranya dari Jalur Gaza, namun Israel masih mengontrol lalu lintas udara dan laut Jalur
Gaza.[133] Gaza berbatasan dengan Mesir, dan perjanjian antara Israel, Uni Eropa, Otoritas
Palestina, dan Mesir mengatur lalu lintas di perbatasan tersebut (diawasi oleh pemantau dari
Uni Eropa),[134] namun dengan terpilihnya pemerintahan Hamas membuat implementasi
perjanjian ini sulit dilaksankan.[135] Daerah internal Jalur Gaza saat ini di kontrol oleh Hamas.
Hubungan luar negeri

Israel memiliki hubungan diplomatik dengan 161 negara dan 94 misi diplomatik di seluruh
dunia.[136] Hanya tiga negara liga Arab yang telah menormalisasi hubungan dengan Israel;
Mesir menandatangani perjanjian damai dengan Israel pada tahun 1979, Yordania pada tahun
1994, dan Mauritania memutuskan untuk membuka hubungan diplomatik penuh dengan
Israel pada tahun 1999. Dua anggota liga Arab, Maroko dan Tunisia yang memiliki hubungan
diplomatik secara terbatas dengan Israel memutuskan hubungan diplomatik tersebut pada
awal mula Intifada Kedua pada tahun 2000.[137] Sejak tahun 2003, hubungan dengan Maroko
telah mulai membaik, dan menteri luar negeri Israel telah berkunjung ke negara tersebut.[138]

Akibat dari perang Gaza tahun 2009, Mauritania, Qatar, Bolivia, dan Venezuela
menghentikan hubungan politik dan ekonomi dengan Israel.[139][140] Di bawah hukum Israel,
Lebanon, Suriah, Arab Saudi, Irak, dan Yaman adalah negara musuh[141] dan warga negara
Israel dilarang berkunjung ke negara tersebut tanpa seizin Kementerian Dalam Negeri
Israel.[142] Sejak tahun 1995, Israel merupakan anggota Dialog Mediterania, yang bertujuan
meningkatkan kerja sama antara tujuh negara yang terletak di cekungan Mediterania dan
negara anggota NATO.[143]

Hubungan luar negeri Israel dengan Amerika Serikat, Turki, Jerman, Britania, dan India
merupakan yang paling dekat. Amerika Serikat merupakan negara pertama yang mengakui
berdirinya Israel, diikuti oleh Uni Soviet. Amerika Serikat menganggap Israel sebagai sekutu
utama Timur Tengah.[144]

Walaupun Turki dan Israel tidak memiliki hubungan diplomatik penuh sampai dengan tahun
1991,[145] Turki telah melakukan kerja sama dengan Israel sejak pengakuan Turki terhadap
kemerdekaan Israel pada tahun 1949. Oleh karena Turki juga berhubungan baik dengan
negara-negara Arab di Timur Tengah, beberapa kali Turki mendapatkan tekanan yang besar
agar Turki memutuskan hubungan dengan Israel.[146] Hubungan kedua negara surut ketika
Turki mengutuk serangan Israel ke Gaza pada tahun 2009.[139]

Jerman juga mempunyai hubungan kuat dengan Israel. Kerja sama antara kedua negara ini
meliputi kerja sama ilmiah, pendidikan, ekonomi, dan militer.[147][148] India membuka
hubungan diplomatik penuh dengan Israel pada tahun 1992.[149] Hubungan diplomatik Israel
dengan Iran berlangsung semasa Iran di bawah Dinasti Pahlavi[150] namun pengakuan Iran
ditarik kembali semenjak Revolusi Iran.[151]

Sampai sekarang Indonesia belum mengakui kedaulatan Israel, walaupun kedaulatan


Palestina diakui meskipun daerahnya belum pasti. Mantan presiden RI Abdurrahman Wahid
(1999-2001) sempat berencana akan mengakui kedaulatan Israel dan membuka hubungan
diplomatik, namun mendapatkan kecaman dan penentangan dari kelompok Muslim
Indonesia.[152] Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyatakan tidak akan membuka
hubungan dengan Israel sebelum masalah Palestina dipecahkan dan pendudukan Israel atas
Palestina diakhiri.

Militer
F-16I Angkatan Udara Israel Sufa

Merkava IV Angkatan Pertahanan Israel

Korvet Kelas-5 Sa'ar Angkatan Laut Israel

Angkatan Pertahanan Israel terdiri dari Tentara Israel, Angkatan Udara Israel, dan Angkatan
Laut Israel. Angkatan pertahanan ini didirikan semasa Perang Arab-Israel 1948 dengan
mengkonsolidasi organisasi-organisasi paramiliter - utamanya Haganah – yang telah berdiri
sebelum Israel berdiri.[153] Angkatan Pertahanan Israel juga dibantu oleh Direktorat Intelijen
Militer Israel (Aman) yang bekerja sama dengan Mossad dan Shabak.[154] Angkatan
Pertahanan Israel telah terlibat dalam beberapa perang besar dan konflik perbatasan walaupun
usianya yang masih relatif muda, membuatnya menjadi salah satu angkata bersenjata yang
paling terlatih di dunia.[155][156]

Mayoritas warga negara Israel diwajibkan mengikuti program wajib militer pada usia 18
tahun. Pria diwajibkan mengikuti wamil selama tiga tahun, sedangkan perempuan dua
tahun.[157] Setelah wamil, lelaki Israel bergabung ke dalam angkatan cadangan dan
melakukan tugas-tugas angkatan cadangan selama beberapa minggu setiap tahunnya sampai
usia 40 tahun. Kebanyakan perempuan dibebaskan dari tugas ini. Warga negara Israel yang
beretnis Arab (kecuali Druze) dan yang terlibat dalam kajian religius secara penuh
dibebaskan dari wajib militer.[158][159] Terdapat kewajiban alternatif bagi warga negara yang
menerima pembebasan wamil, yaitu Sherut Leumi atau pelayanan nasional, yang melibatkan
kegiatan bakti sosial di rumah sakit dan sekolah, ataupun kegiatan sosial lainnya.[160] Oleh
karena progam wajib militer ini, Angkatan Pertahanan Israel memiliki sekitar 168.000 tentara
aktif dan sekitar 408.000 angkatan cadangan.[161]

Militer Israel sangat bergantung pada persenjataan canggih yang dibuat di Israel maupun
diimpor dari luar negeri. Amerika Serikat utamanya merupakan negara kontributor utama,
dan dianggarkan untuk memberikan bantuan militer kepada Israel sebesar AS$30 miliar
antara tahun 2008 sampai dengan tahun 2017.[162] Misil Hetz (Panah) buatan Israel dan
Amerika merupakan salah satu sistem misil anti balistik yang operasional di dunia.[163] Sejak
Perang Yom Kippur, Israel telah mengembangkan jaringan satelit mata-mata.[164] Suksesnya
program Ofeq membuat Israel menjadi salah satu dari tujuh negara yang mampu meluncurkan
satelit seperti itu.[165] Sejak berdirinya Israel, Israel telah menghabiskan sebagian besar
proporsi produk domestik brutonya untuk keperluan pertahanan. Sebagai contohnya, pada
tahun 1984 negara ini menghabiskan sekitar 24% PDB-nya untuk keperluan militer.[166]
Sekarang, proporsi tersebut telah menurun mencapai 7,3%.[1]

Israel dipercaya luas memiliki senjata nuklir.[167] Walaupun demikian, Israel tidak
menandatangani Perjanjian Nonproliferasi Nuklir dan mengambil kebijakan yang ambigu
dengan tidak mengakui ataupun membantah kepemilikan senjata nuklir.

Setalah Perang Teluk pada tahun 1991, Israel mengesahkan sebuah hukum yang mewajibkan
semua apartemen dan rumah-rumah Israel memiliki mamad, yaitu ruang keamanan yang
tahan terhadap serangan kimiawi maupun biologise.[168]

Ekonomi

Salah satu distrik bisnis utama Israel di Ramat Gan

Israel dianggap sebagai salah satu negara termaju di Asia Barat Daya dalam hal
pembangunan ekonomi dan industri. Negara ini menduduki peringkat nomor 3 di kawasan
tersebut menurut Indeks Kemudahan Berbisnis Bank Dunia[169] dan Laporan Daya Saing
Global Forum Ekonomi Dunia.[17]

Pada tahun 2007, Israel memiliki produk domestik bruto ke-44 terbesar dan pendapatan per
kapita ke-22 tertinggi (berdasarkan keseimbangan kemampuan berbelanja) di dunia sebesar
AS$232,7 miliar dan AS$33.299 secara berurutan.[170] Pada tahun 2007, Israel diundang
untuk bergabung ke dalam Organisasi untuk Kerjasama dan Pengembangan Ekonomi
(OECD)[171] yang bertujuan untuk meningkatkan kerja sama antar negara-negara yang
menjunjung prinsip-prinsip demokrasi dan ekonomi pasar bebas.[172]

Walaupun sumber daya alam Israel terbatas, pembangunan yang intensif pada sektor
agrikultur dan industri selama puluhan tahun menjadikan Israel dapat berswasembada pangan
secara garis besarnya, terkecuali pada serealia dan daging sapi. Pada tahun 2006, impor Israel
mencapai AS$47,8 miliar, yang terdiri dari bahan bakar fosil, bahan-bahan mentah, dan
peralatan militer.[1] Komoditas ekspor utama Israel meliputi buah-buahan, sayur-sayuran,
obat-obatan, piranti lunak, bahan-bahan kimia, teknologi militer, dan intan; pada tahun 2006,
ekspor Israel mencapai AS$42,86 miliar.[1]

Israel menduduki peringkat pertama di dunia dalam hal konservasi air dan penggunaan energi
panas bumi.[173] Israel juga mengembangkan teknologi-teknologi piranti lunak, komunikasi,
dan sains di Silicon Wadi.[174][175] Sejak tahun 1970-an, Israel telah menerima bantuan
ekonomi dari Amerika Serikat, dan pinjaman dari Amerika Serikat tersebut menduduki
proporsi hutang luar negeri Israel yang cukup besar.[1] Pada tahun 2007, Amerika Serikat
menyetujui bantuan sebesar AS$30 miliar kepada Israel untuk sepuluh tahun ke depan.[162]

Pariwisata, utamanya wisata religi, juga merupakan bidang industri Israel yang penting.
Permasalahan keamanan di Israel telah menghambat perkembangan industri ini, namun
belakangan jumlah turis mulai meningkat.[176] Pada tahun 2008, sekitar 3 juta turis
berkunjung ke Israel.[177]

Transportasi

Bandara Internasional Ben Gurion

Israel memiliki 18.096 kilometer jalan beraspal[178] dan 2,4 juta kendaraan bermotor.[179]
Jumlah kendaraan bermotor per 1000 orang adalah 324, relatif lebih rendah dibandingkan
dengan negara-negara maju lainnya.[179] Israel memiliki 5.715 bus berjadwal rutin[180] yang
dioperasikan oleh berbagai perusahaan angkutan. Rel kereta api Israel merambah sepanjang
949 kilometer dan dioperasikan oleh perusahaan negara Israel[181]. Seiring dengan investasi
besar-besaran pada awal sampai dengan akhir 1990-an, jumlah penumpang kereta api setiap
tahunnya telah meningkat dari 2,5 juta pada tahun 1990 menjadi 35 juta pada tahun 2008. Rel
kereta api juga digunakan untuk mengangkut sekitar 6,8 juta ton kargo setiap tahunnya.[181]

Israel memiliki dua bandara internasional, Bandara Internasional Ben Gurion dan Bandara
Ovda.[182]

Ilmu pengetahuan, teknologi, dan pendidikan

Pemercepat partikel di Weizmann Institute of Science, Rehovot

Israel memiliki angka harapan sekolah (didefinisikan sebagai tahun lamanya seorang anak
berumur 4 tahun diharapkan dapat mengenyam pendidikan pada masa depan) tertinggi di
Asia Barat Daya dan menduduki peringkat kedua setara dengan Jepang di Asia (setelah
Korea Selatan).[183] Israel juga memiliki angka melek huruf tertinggi di seluruh Asia Barat
daya.[184] Hukum Pendidikan Negara Israel yang diundang-undangkan pada tahun 1953
membagi sekolah menjadi lima macam: sekolah negeri sekuler, sekolah negeri agama,
sekolah ultra ortodoks, sekolah permukiman komunal, dan sekolah Arab. Sekolah negeri
sekuler merupakan sekolah yang terbesar dan dihadiri oleh mayoritas murid-murid Yahudi
dan non-Arab di Israel. Kebanyakan warga negara Israel beretnis Arab mengirimkan anaknya
ke sekolah-sekolah yang berbahasa Arab.[185]

Israel memiliki program wajib belajar bagi anak-anak berumur antara tiga sampai dengan
delapan belas tahun.[186][187] Tahapan-tahapan sekolah dibagi menjadi tiga tahap: sekolah
dasar (tingkat 1-6), sekolah menengah pertama (tingkat 7-9), dan sekolah menengah atas
(tingkat 10-12). Tahapan sekolah berakhir dengan ujian akhir yang disebut Bagrut.
Kemahiran di mata-mata pelajaran utama seperti matematika, Alkitab Ibrani, Bahasa Ibrani,
literatur Ibrani dan umum, Bahasa Inggris, sejarah, dan pendidikan kewarganegaraan
diperlukan untuk mendapatkan sertifikat Bagrut.[188] Dalam sekolah-sekolah Arab, Kristen,
dan Druze, ujian kajian Alkitab Ibrani digantikan dengan ujian dalam mata pelajaran Islam,
Kristen, ataupun Druze.[189] Pada tahun 2003, lebih dari separuh murid tingkat 12 Israel
mendapatkan sertifikat ini.[190]

Parabola surya terbesar di dunia di Pusat Energi Solar Nasional Ben-Gurion.[191]

Delapan universitas negeri Israel disubsidi oleh negara.[188][192] Perpustakaan Universitas dan
Nasional Yahudi yang menyimpan buku-buku bertopik Yahudi terbesar di dunia berada di
Universitas Ibrani Yerusalem.[193] Universitas Ibrani Yerusalem menduduki peringkat 100
besar universitas ternama di dunia[194][195] berdasarkan pemeringkatan Universitas Jiao Tong
Shanghai. Universitas utama lainnya di Israel meliputi Technion, Institut Sains Weizmann,
Universitas Tel Aviv, Universitas Bar-Ilan, Universitas Haifa, dan Universitas Ben-Gurion
Negev. Israel berada pada peringkat ketiga di dunia dalam hal jumlah sarjana akademik per
kapita (20% populasi).[196][197] Israel merupakan negara yang terdepan dalam hal jumlah
artikel ilmiah riset sel punca per kapita sejak tahun 2000[198]

Israel juga mengedepankan penggunaan energi surya dan memiliki teknologi energi surya
yang terdepan[199] dan perusahaan-perusahan tenaga surya Israel mengerjakan proyek-
proyeknya di seluruh dunia.[200][201] Lebih dari 90% rumah penduduk Israel menggunakan
tenaga surya untuk pengadaan air panas dan merupakan penggunaan per kapita yang tertinggi
di dunia.[202][203] Menurut data pemerintah Israel, negara ini menghemat 8% konsumsi listrik
per kapitanya oleh karena penggunaan energi surya.[204]

Demografi
Petunjuk jalan trilingual

Sampai dengan tahun 2009, populasi Israel adalah sebesar 7,5 juta jiwa.[205] Israel memiliki
dua bahasa resmi, yaitu bahasa Ibrani dan bahasa Arab.[1] Bahasa Ibrani merupakan bahasa
utama negara dan dituturkan oleh mayoritas populasi Israel. Bahasa Arab utamanya
dituturkan oleh kaum Arab minoritas dan Yahudi yang berasal dari tanah Arab. Pada tahun
2002, populasi Yahudi yang berasal dari Tanah Arab mencapai 40% populasi Israel.[206]
Sedangkan pada tahun 2008, warga negara Israel berkebangsaan Arab mencapai 20%
populasi total Israel.[207]

Persentase populasi kaum Yahudi, Muslim, Druze, dan lainnya di Israel

Banyak penduduk Israel yang dapat berkomunikasi dengan baik dalam bahasa Inggris. Oleh
karena banyaknya jumlah imigran Yahudi yang berimigrasi ke Israel, terdapat pula bahasa-
bahasa lain yang dapat terdengar di jalanan-jalanan Israel sehari-hari. Bahasa Rusia dan
bahasa Amhar dituturkan secara meluas[208] oleh karena banyaknya imigran yang berasal dari
Uni Soviet dan Etiopia (sekitar 120.000 Yahudi Etiopia tinggal di Israel)[209] Antara tahun
1990 sampai dengan tahun 1994, imigrasi besar-besaran yang berasal dari Rusia
meningkatkan populasi Israel sebesar dua belas persen.[210] Terdapat lebih dari satu juta
imigran berbahasa Rusia di Israel,[211] dengan sekitar 300.000-nya bukanlah orang
Yahudi.[212]

Beberapa dasarwasa ini pula, sejumlah besar pekerja migran dari Rumania, Thailand, Cina,
Afrika, dan Amerika Selatan juga telah menetap di Israel. Jumlah pasti para pekerja migran
ini tidaklah diketahui karena banyak yang menetap secara ilegal,[213] namun diperkirakan
jumlahnya adalah sekitar 200.000[214] Lebih dari 16.000 pencari suaka Afrika masuk ke Israel
beberapa tahun ini.[215]

Pada tahun 2009, lebih dari 300.000 warga Israel tinggal di permukiman-permukiman Tepi
Barat[216] seperti Ma'ale Adumim dan Ariel, dan di komunitas-komunitas yang telah ada
sebelum berdirinya Negara Israel seperti di kota Hebron dan Gush Etzion. Delapan belas ribu
penduduk Israel tinggal di Dataran Tinggi Golan.[217] Pada tahun 2006, terdapat 250.000
Yahudi yang tinggal di Yerusalem Timur.[218] Jumlah total pemukim Israel adalah lebih dari
500.000 (6,5% populasi Israel). Sekitar 7.800 penduduk Israel tinggal di permukiman di Jalur
Gaza sebelum semuanya dievakuasi dengan paksa oleh pemerintah Israel pada tahun 2005
sebagai bagian dari rencana penarikan unilateral Israel.[219]

Agama

Tembok Ratapan dan Kubah Shakhrah di Yerusalem

Israel didirikan sebagai negara kaum Yahudi dan sering kali disebut sebagai negara Yahudi.
Hukum negara ini memberikan para Yahudi dan orang-orang yang berketurunan Yahudi hak
untuk mendapatkan kewarganegaraan Israel.[220] Lebih dari tiga per empat, atau 75,5%
populasi Israel adalah Yahudi yang berlatarbelakang berbeda-beda. Sekitar 68% Yahudi
Israel dilahirkan di Israel, 22%-nya merupakan imigran dari Eropa dan Amerika, dan 10%-
nya merupakan imigran dari Asia dan Afrika (termasuk pula dari Arab).[221] Afiliasi
keagamaan penduduk Yahudi Israel bervariasi: 55%-nya mengaku sebagai "tradisional",
sedangkan 20%-nya menganggap dirinya sendiri sebagai "Yahudi sekuler", 17% mengaku
sebagai "Yahudi Ortodoks"; sisa 8%-nya mengaku sebagai "Yahudi Haredi"[222]

Umat Muslim mencapai 16% total populasi Israel dan merupakan agama minoritas terbesar di
Israel. Sekitar 2% populasi beragama Kristen dan 1,5%-nya beragama Druze.[223] Populasi
umat Kristen ini termasuk pula Arab Kristen dan Yahudi Mesiah.[224] Terdapat pula sebagian
kecil kelompok agama seperti agama Buddha dan Hindu.[225]

Kota Yerusalem merupakan kota yang penting bagi umat Yahudi, Muslim, dan Kristen.
Yerusalem merupakan tempat beradanya Tembok Ratapan dan Bait Allah, Masjid Al-Aqsa,
dan Gereja Makam Kudus. Situs-situs keagamaan yang penting lainnya berlokasi di Tepi
Barat, meliputi Makam Yusuf di Shechem, Gereja Kelahiran dan Kuburan Rahel di
Betlehem, dan Gua Machpelah di Hebron.

Budaya

Pekan Buku Ibrani di Yerusalem

Budaya Israel memiliki budaya yang beranekaragam oleh karena para Yahudi imigran dari
seluruh dunia membawa tradisi dan budayanya masing-masing.[226] Hari raya nasional
ditentukan berdasarkan kalender Yahudi dan hari Sabtu (Sabat) ditentukan sebagai hari
libur.[227] Budaya Israel juga dipengaruhi oleh budaya Arab yang terlihat pada arsitektur-
arsitektur bangunan,[228] musik,[229] dan kuliner Israel.[230]

Orkestra Filharmonik Israel

Literatur Israel, utamanya puisi dan prosa, ditulis dalam bahasa Ibrani dan merupakan bagian
dari renaisans bahasa Ibrani sebagai bahasa lisan sejak pertengahan abad ke-19. Walau
demikian, terdapat pula literatur-literatur yang dipublikasikan dalam bahasa lainnya, seperti
Inggris. Menurut hukum Israel, dua kopi materi cetak yang dipublikasikan di Israel haruslah
disimpan ke dalam Perpusatakaan Universitas dan Nasional Yahudi di Universitas Ibrani
Yerusalem. Pada tahun 2001, hukum ini diamandemen dengan menambah pula rekaman
audio dan video beserta media non-cetak lainnya.[231] Pada tahun 2006, 85% dari 8.000 buku
yang ditransfer ke perpusatakaan adalah berbahasa Ibrani.[232] Pekan Buku Ibrani ( ‫שבוע‬
‫ )הספר‬diadakan tiap bulan Juni dan acara ini meliputi pameran buku, bacaan publik, dan
temu muka para pengarang Israel dari seluruh negeri.

Heikhal HaSefer (Kuil Buku) merupakan tempat disimpannya Naskah Laut Mati di
Yerusalem

Museum Israel di Yerusalem merupakan salah satu institusi kebudayaan yang terpenting di
Israel[233]. Di museum ini, tersimpan Naskah Laut Mati,[234] bersamaan dengan koleksi
ekstensif mengenai Yudaisme dan seni budaya Barat.[233] Museum Holocaust nasional Israel,
Yad Vashem, menyimpan sejumlah arsip-arsip informasi mengenai Holocaust yang
terbanyak di dunia.[235] Beth Hatefutsoth (Museum Diaspora) yang berada di kampus
Universitas Tel Aviv adalah sebuah museum interaktif yang berisi koleksi sejarah komunitas
Yahudi di seluruh dunia.[236]

Lihat pula
 Daftar Tokoh Israel
 Palestina
 Tembok Pemisah Israel
 Yahudi
 Zionisme
 Daftar negara-negara di dunia
Bibliografi
 Abadi, Jacob (2004), Israel's Quest for Recognition and Acceptance in Asia: Garrison
State Diplomacy, Routledge, ISBN 0714655767
 Ausubel, Natan (1964), The Book of Jewish Knowledge, New York, New York:
Crown Publishers, ISBN 051709746X
 Barton, John; Bowden, Julie (2004), The Original Story: God, Israel and the World,
Wm. B. Eerdmans Publishing Company, ISBN 0802829007
 Barzilai, Gad (1996), Wars, Internal Conflicts, and Political Order: A Jewish
Democracy in the Middle East, State University of New York Press, ISBN 0-7914-
2943-1
 Best, Anthony (2003), International History of the Twentieth Century, Routledge,
ISBN 0415207398
 Bregman, Ahron (2002), A History of Israel, Palgrave Macmillan, ISBN 0333676319
 Broughton, Simon; Ellingham, Mark; Trillo, Richard (1999), World Music: The
Rough Guide, Rough Guides, ISBN 1858286352
 Cole, Tim (2003), Holocaust City: The Making of a Jewish Ghetto, Routledge,
ISBN 0415929687
 Crowdy, Terry (2006), The Enemy Within: A History of Espionage, Osprey
Publishing, ISBN 1841769339
 Dekmejian, R. Hrair (1975), Patterns of Political Leadership: Egypt, Israel, Lebanon,
State University of New York Press, ISBN 087395291X
 Friedland, Roger; Hecht, Richard (2000), To Rule Jerusalem, University of California
Press, ISBN 0520220927
 Gelvin, James L. (2005), The Israel-Palestine Conflict: One Hundred Years of War,
Cambridge University Press, ISBN 0521852897
 Gilbert, Martin (2005), The Routledge Atlas Of The Arab-Israeli Conflict (ed. 8th),
Routledge, ISBN 0415359007
 Goldreich, Yair (2003), The Climate of Israel: Observation, Research and
Application, Springer, ISBN 030647445X
 Hamilton, Victor P. (1995), The Book of Genesis (ed. 2nd revised), Wm. B. Eerdmans
Publishing Company, ISBN 0802823092
 Harkavy, Robert E.; Neuman, Stephanie G. (2001), Warfare and the Third World,
Palgrave Macmillan, ISBN 0312240120
 Henderson, Robert D'A. (2003), Brassey's International Intelligence Yearbook (ed.
2003), Brassey's Inc., ISBN 1574885502
 Herzl, Theodor (1946), The Jewish State, American Zionist Emergency Council,
ISBN 0486258491
 Howe, Kathleen Stewart (1997), Revealing the Holy Land: the photographic
exploration of Palestine, University of California Press, hlm. 144,
ISBN 9780899510958
 Jacobs, Daniel (1988), Israel and the Palestinian Territories: The Rough Guide (ed.
2nd revised), Rough Guides, ISBN 1858282489
 Kellerman, Aharon (1993), Society and Settlement: Jewish Land of Israel in the
Twentieth Century, State University of New York Press, ISBN 0791412954
 Kornberg, Jacques (1993), Theodor Herzl: From Assimilation to Zionism, Indiana
University Press, ISBN 0253332036
 Liebreich, Fritz (2005), Britain's Naval and Political Reaction to the Illegal
Immigration of Jews to Palestine, 1945–1948, Routledge, ISBN 0714656372
 Lustick, Ian (1988), For the Land and the Lord: Jewish Fundamentalism in Israel,
Council on Foreign Relations Press, ISBN 0876090366
 Mazie, Steven (2006), Israel's Higher Law: Religion and Liberal Democracy in the
Jewish State, Lexington Books, ISBN 0739114859
 Morçöl, Göktuğ (2006), Handbook of Decision Making, CRC Press,
ISBN 1574445480
 Mowlana, Hamid; Gerbner, George; Schiller, Herbert I. (1992), Triumph of the File:
The Media's War in the Persian Gulf — A Global Perspective, Westview Press,
ISBN 0813316103
 Roberts, Adam (1990). "Prolonged Military Occupation: The Israeli-Occupied
Territories Since 1967". The American Journal of International Law (American
Society of International Law) 84 (1): 44–103. doi:10.2307/2203016.
 Romano, Amy (2003), A Historical Atlas of Israel, The Rosen Publishing Group,
ISBN 0823939782
 Reveron, Derek S.; Murer, Jeffrey Stevenson (2006), Flashpoints in the War on
Terrorism, Routledge, ISBN 0415954908
 Rosenzweig, Rafael (1997), The Economic Consequences of Zionism, T Brill
Academic Publishers, ISBN 9004091475
 Rummel, Rudolph J. (1997), Power Kills: Democracy As a Method of Nonviolence,
Transaction Publishers, ISBN 0765805235
 Sampter, Jessie (2007) [1933], "Jewish Colonization Before 1917", in Sampter,
Jessie, Modern Palestine - A Symposium, READ BOOKS, hlm. 444,
ISBN 9781406738346
 Scharfstein, Sol (1996), Understanding Jewish History, KTAV Publishing House,
ISBN 0881255459
 Shindler, Colin (2002), The Land Beyond Promise: Israel, Likud and the Zionist
Dream, I.B.Tauris Publishers, ISBN 186064774X
 Skolnik, Fred (2007), Encyclopedia Judaica 9 (ed. 2nd), Macmillian,
ISBN 0028659287
 Smith, Derek (2006), Deterring America: Rogue States and the Proliferation of
Weapons of Mass Destruction, Cambridge University Press, ISBN 0521864658
 Stein, Leslie (2003), The Hope Fulfilled: The Rise of Modern Israel, Greenwood
Press, ISBN 0275971414
 Stendel, Ori (1997), The Arabs in Israel, Sussex Academic Press, ISBN 1898723230
 Stone, Russell A.; Zenner, Walter P. (1994), Critical Essays on Israeli Social Issues
and Scholarship, SUNY Press, ISBN 0791419592
 Torstrick, Rebecca L. (2004), Culture and Customs of Israel, Greenwood Press,
ISBN 0313320918
 Wenham, Gordon J. (1994), Word Biblical Commentary, 2 (Genesis 16–50), Dallas,
Texas: Word Books, ISBN 0849902010

Pranala luar
Situs Pemerintah Israel

 (Ibrani) (Inggris) (Arab) Israel Government Portal


 Knesset, Situs resmi parlemen Israel
 (Ibrani) (Inggris) (Arab) Mahkamah Agung, situs resmi
 Kementerian Luar Negeri, situs resmi
 Kementerian Pariwisata, situs resmi
 (Ibrani) (Inggris) (Arab) Biro Pusat Statistik, situs resmi

Referensi umum

 Profil negara daru BBC News


 Israel dari Encyclopædia Britannica
 Israel di CIA World Factbook.
 Israel, sumber dari Universitas Colombia
 Israel di Perpustakaan Virtual Yahudi
 Israel (1988) dari Kajian Negara Kongres Perpustakaan
 Israel di Proyek Direktori Terbuka
 Israel di UCB Libraries GovPubs
 Peta Israel pada Wikimedia Atlas

Suriah
Dataran
Siprus Lebanon
Tinggi
Golan

Tepi
Laut
Israel Barat •
Tengah
Yordania

Jalur
Teluk Aqaba Arab
Gaza
Laut Merah Saudi
Mesir

Negara di Timur Tengah

Arab Saudi • Bahrain • Irak • Iran • Israel • Kuwait • Lebanon • Mesir • Oman • Qatar •
Suriah • Turki • Uni Emirat Arab • Yaman • Yordania

Tembok Ratapan adalah tempat yang penting dan dianggap suci oleh orang Yahudi maupun Muslim. Ini
adalah sisa dinding Bait Suci di Yerusalem yang dibangun oleh Raja Salomo (Sulaiman), putra Daud. Bait
Suci itu hancur ketika Israel diserbu tentara Romawi pada tahun 70 Masehi.
Yahudi
Yahudi adalah istilah yang merujuk
Bangsa Yahudi
kepada sebuah agama atau suku
bangsa. Sebagai agama, istilah ini
merujuk kepada umat yang beragama
Yahudi.

Berdasarkan etnisitas, kata ini


merujuk kepada suku bangsa yang Albert Einstein • Maimonides • Golda Meir • Emma Lazarus
berasal dari keturunan Eber (Kejadian
10:21) (yang disebut "Ibrani") atau
Yakub (yang juga bernama "Israel")
anak Ishak anak Abraham (Ibrahim) Jumlah populasi
dan Sara, atau keturunan Suku
Yehuda, yang berasal dari Yehuda kurang lebih 13.296.100 (2002).
anak Yakub. Etnis Yahudi juga
Kawasan dengan populasi yang signifikan
termasuk Yahudi yang tidak
beragama Yahudi tetapi beridentitas Israel: 6 juta.
Yahudi dari segi tradisi.
Amerika Serikat: 6 juta.
Agama Yahudi adalah kombinasi
antara agama dan suku bangsa. Bahasa
Agama Yahudi dibahas lebih lanjut
dalam artikel agama Yahudi; artikel bahasa Ibrani, bahasa Yiddish, bahasa Arab, bahasa
ini hanya membahas dari segi suku Aram, dan lain-lain.
bangsa saja. Kepercayaan semata-
mata dalam agama Yahudi tidak Agama
menjadikan seseorang menjadi
Yahudi. Di samping itu, dengan tidak Agama Yahudi.
memegang kepada prinsip-prinsip
Kelompok etnik terdekat
agama Yahudi tidak menjadikan
seorang Yahudi kehilangan status Arab atau bangsa Semitik, terutama orang Palestina,
Yahudinya. Tetapi, definisi Yahudi
orang Suriah dan Libanon.
undang-undang kerajaan Israel tidak
termasuk Yahudi yang memeluk agama yang lain.

Daftar isi
 1 Etimologi
 2 Siapakah orang yang berhak disebut Yahudi?
 3 Kelompok Yahudi
 4 Anti-semitisme
 5 Lihat pula
 6 Pranala luar
 7 Catatan kaki

Etimologi
Kata Yahudi diambil menurut salah satu marga dari dua belas leluhur Suku Israel yang paling
banyak keturunannya, yakni Yehuda. Yehuda ini adalah salah satu dari 12 putera Yakub,
seorang nabi yang hidup sekitar abad 18 SM dan bergelar Israil. Seluruh turunan dari 12
putera Yakub (Israel) itu dikenal dengan sebutan Bani Israel (keturunan langsung Israel) yang
kemudian berkembang menjadi besar dinamakan menjadi Suku Israel.

Setelah berabad-abad turunan Yahudi berkembang menjadi bagian yang dominan dan
mayoritas dari Bani Israel, sehingga sebutan Yahudi tidak hanya mengacu kepada orang-
orang dari turunan Yahuda, tapi mengacu kepada segenap turunan dari Israel (Yakub).

Pada awalnya bangsa Yahudi hanya terdiri dari satu kelompok keluarga di antara banyak
kelompok keluarga yang hidup di tanah Kan’an pada abad 18 SM. Ketika terjadi bencana
kelaparan di Kan’an, mereka pergi mencari makan ke Mesir, yang memiliki persediaan
makanan yang cukup berkat peran serta Yusuf. Karena kedudukan Yusuf yang tinggi di
Dinasti Hyksos, Mesir, seluruh anggota keluarga Yakub diterima dengan baik di Mesir dan
bahkan diberi lahan pertanian di bagian timur laut Mesir.

Pada akhirnya keseluruh bangsa Israel, tanpa memandang warga negara atau tanah airnya,
disebut juga sebagai orang-orang Yahudi dan begitu pula semua penganut ajarannya disebut
dengan nama yang sama pula.

Siapakah orang yang berhak disebut Yahudi?

Orang Yahudi • Agama Yahudi

Etimologi · Budaya

Yudaisme • Prinsip-prinsip dasar

Hari raya · Doa · Tanakh · Halakha


Talmud · Mitzvot (Daftar) · Kebiasaan

Pembagian etnis Yahudi

Ashkenazi · Sefardim · Mizrahi

Penduduk Yahudi (Daftar)

Israel · AS · Rusia/Uni Soviet · Spanyol


Kanada · Jerman · Perancis · Britania Raya
Amerika Latin · Polandia · Negara-negara Muslim
Yahudi terkenal menurut negara · Daftar

Denominasi Yahudi

Ortodoks · Konservatif · Reformasi


Rekonstruksionis · Liberal · Karait · Alt.

Bahasa Yahudi

Ibrani · Yiddi · Ladino · Dzhidi


Yudeo-Aram · Yudeo-Arab

Gerakan politik Yahudi

Zionisme: (Buruh / Umum / Revisionis)

Garis waktu · Bund · Kibbutz

Sejarah • Garis waktu • Pemimpin

Kuno · Bait Suci · Pembuangan Babel


Yerusalem: (Dalam Yudaisme · Garis waktu)
Hasmonea · Sanhedrin · Skisma
Perang Yahudi-Romawi · Farisi
Diaspora · Abad Pertengahan · Di bawah Islam
Haskalah · Hasidisme · Emansipasi
Aliyah · Shoah · Israel Modern · Konflik

Penganiayaan orang Yahudi

Anti-Semitisme: (Sejarah / "Baru")

Portal:Yahudi

Halakha, atau hukum-hukum agama Yahudi, memberikan definisi Yahudi kepada seorang
yang:

 Suku Bangsa Yahudi, suku bangsa ini terbagi lagi menjadi dua:[1]
o Seorang anak yang terlahir dari ayah dan ibu Yahudi disebut Yahudi asli,
o Seorang anak yang terlahir dari ayah Yahudi dan ibu dari bangsa lain, Yahudi
campuran ini termasuk kategori Yahudi Kelas Dua,
 Seorang yang memeluk agama Yahudi menurut hukum-hukum Yahudi.

Definisi ini diwajibkan oleh Talmud, sumber Hukum-Hukum Tak-tertulis yang menerangkan
Taurat, kitab suci asal hukum-hukum Yahudi (lima kitab pertama kitab Tanakh/Perjanjian
Lama). Menurut Talmud, definisi ini dipegang semenjak pemberian Sepuluh Perintah Allah
di Gunung Sinai kira-kira 3.500 tahun dahulu kepada nabi Musa. Sejarawan Yahudi non-
Ortodoks berkeyakinan bahwa definisi ini tidak diikuti sehingga tidak lama berlaku, tetapi ia
mengaku bahwa definisi ini digunakan sekurang-kurangnya 2.000 tahun sampai saat ini.
Pada akhir abad ke-20, dua kumpulan Yahudi (terutama di Amerika Serikat) yang liberal dari
segi teologi, Yahudi Reformasi dan Yahudi Rekonstruksi telah membenarkan orang yang
tidak memenuhi kriteria tersebut untuk menyebut diri mereka sebagai Yahudi. Mereka tidak
lagi mewajibkan orang memeluk agama tersebut demi memenuhi adat istiadat pemelukan
tradisional, dan mereka menganggap seseorang sebagai Yahudi jika ibu mereka bukan
Yahudi, asalkan berayah Yahudi.

Yahudi adalah agama tertutup.

Kelompok Yahudi
Dewasa ini ada sejumlah kelompok Yahudi utama:

1. Kaum Ashkenazim
2. Kaum Sefardim
3. Kaum Mizrahim atau "Orang dari Timur"

Anti-semitisme
Selama berabad-abad orang Yahudi banyak mengalami Diskriminasi dari kaum Kristen di
Eropa. Diskriminasi terhadap orang Yahudi ini secara khusus disebut antisemitisme. Puncak
diskriminasi ini terjadi pada Perang Dunia II, yakni ketika Yahudi dibantai di Eropa oleh
kaum Nazi Jerman karena dituduh mengambil kekayaan secara paksa.

Lihat pula
 Yahudi di Indonesia
 Agama Yahudi
 Khazaria
 Misrael
 Suku Misrael
 Suku Yehudek
 Neturei Karta

Pranala luar
Informasi

 Situs Jewish Virtual Library


 Arsip Jewish Encyclopedia
 Judaism 101

Organisasi

 Situs resmi World Jewish Congress


 Situs resmi Jewish Agency for Israel

Lain-lain

 Peta terkait sejarah Yahudi


 Yahudi di Proyek Direktori Terbuka
Catatan kaki
1. ^ Suku Bangsa Yahudi terbagi dua: Yahudi asli yang terlahir dari ayah ibu Yahudi
dan Yahudi campuran yang terlahir, dari ayah Yahudi dan ibu dari bangsa lain.
Yahudi campuran termasuk Yahudi Kelas Dua.

MITOLOGI

Istilah mitologi berasal dari bahasa Yunani, μυθολογία


(mythología) yang terdiri dari dua kata, yaitu μῦθος (mýthos)
dan λόγος (lógos). μῦθος (mýthos) berarti kisah atau
legenda, sedangkan λόγος (lógos) berarti penuturan. Istilah
tersebut telah dipakai sejak abad ke-15, dan kurang lebih
berati "ilmu yang menjelaskan tentang mitos". Di masa
sekarang, mitologi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
(1997) adalah ilmu tentang bentuk sastra yang mengandung
konsepsi dan dongeng suci mengenai kehidupan dewa dan makhluk halus di suatu
kebudayaan. Menurut pakarnya, mitos tidak boleh disamakan dengan fabel, legenda, cerita
rakyat, dongeng, anekdot atau kisah fiksi. Mitos dan agama juga berbeda, namun menutupi
beberapa aspek.

Anda mungkin juga menyukai