Anda di halaman 1dari 7

Pengukuran

Pengukuran (measurement) diartikan sebagai kegiatan membandingkan hasil pengamatan dan kriteria. Allen
& Yen mendefenisiakn pengukuran sebagai penetapan angka dengan cara yang sistematik untuk
menyatakan keadaan individu. Esensi dari pengukuran adalah kuantifikasi atau penetapan angka tentang
karakteristik atau keadaan individu menurut aturan-aturan tertentu. Keadaan individu ini bisa berupa
pengetahuan, sikap, dan keterampilan.

Pengukuran lebih ditujukan untuk mendapat informasi dalam bentuk kuantitatif tentang karakteristik
sesuatu/seseorang, bukan dengan memberikan tes, melainkan menggunakan lembar oberservasi atau skala
penilaian dengan mengacu pada proses dan skor yang diperoleh.
Penilaian
Penilaian (assesment) dalam konteks hasil belajar diartikan sebagai kegiatan
menafsirkan data hasil pengukuran tentang kemampuan yang dimiliki peserta didik
setelah mengikuti pembelajaran. Penilaian dan asesemen sering dipertukarkan
pemakaiannya, tetapi sebenarnya landasan filosofinya berbeda. Penilaian lebih
menekankan pada hasil belajar, sedangkan asesmen pada proses dan hasil belajar,
berpihak pada yang diakses serta ditujukan untuk mengembangkan potensi
individual yang diases. Selain itu asesmen biasanya lebih terkait pada pencapaian
target kurikulum.
Evaluasi
Evaluasi (evaluation) diartikan penilaian atau penaksiran. Evaluasi didefenisikan sebagai kegiatan yang
terencana untuk mengetahui keadaan sesuatu obyek dengan tolok ukur untuk memperoleh kesimpulan.
Kegiatan evaluasi memerlukan penggunaan informasi yang diperoleh melalui pengukuran maupun
dengan cara lain untuk menentukan pendapat dan membuat keputusan-keputusan pendidikan. Pendapat
dan keputusan tentu saja akan dipengaruhi oleh kesan pribadi dan sistem nilai yang ada pada si pembuat
keputusan.
Perbedaan evaluasi, penilaian dan pengukuran
Perbedaan antara evaluasi dan penilaian adalah terletak pada scope (ruang lingkup) dan
pelaksanaanya. Ruang lingkup penilaian lebih sempit dan biasanya hanya terbatas pada salah
satu komponen atau aspek saja, seperti prestasi belajar peserta didik. Pelaksanaan penilaian
biasanya dilaksanakan pada konteks internal, yakni orang-orang yang menjadi bagian atau
terlibat dalam sistem pembelajaran yang bersangkutan. Misalnya, guru menilai prestasi
belajar peserta didik, supervisor menilai kinerja guru dan sebagainya. Ruang lingkup evalusi
lebih luas mencakup semua komponen dalam suatu (sistem pendidikan, sistem
pembelajaran) dan dapat dilakukan tidak hanya pihak internal (evaluasi internal) tetapi juga
pihak eksternal (evaluasi eksternal), seperti konsultan mengevaluasi suatu program.
Evaluasi dan penilaian lebih berisifat komprehensif yang meliputi pengukuran,
sedangkan tes merupakan salah satu alat (instrumen) pengukuran. Pengukuran
lebih membatasi kepada gambaran yang bersifat kuantitatif (angka-angka)
tentang kemajuan belajar peserta diidk (learning progres), sedangkan evaluasi
dan penilaian lebih bersifat kualitatif. Di samping itu, evaluasi dan penilaian pada
hakikatnya merupakan suatu proses membuat keputusan tentang nilai suatu
objek. Keputusan penilaian (value judgement) tidak hanya didasarkan kepada
hasil pengukuran (quatitative description), tetapi dapat pula didasarkan kepada
hasil pengamatan dan wawancara (qualitative description).
PENGUKURAN
PROSES
PENGIMPUTAN
KUANTITATIF

Menafsirkan data hasil pengukuran Evaluasi pendidikan adalah suatu


PENILAIAN proses yang sistematis didalam
Penilaian lebih menekankan pada mengumpulkan data, menganalisis,
hasil belajar menginterpretasi informasi atau data
ASESMEN untuk dapat dipakai pemegang
sedangkan asesmen pada proses keputusan dalam rangka menjawab
dan hasil belajar
permasalahan yang muncul demi
kemajuan dan penyempurnaan
pendidikan.

Anda mungkin juga menyukai