Anda di halaman 1dari 39

PEMERIKSAAN

H E M O S TA S I S D A N
FIBRINLOSIS
PEMERIKSAAN
GANGGUAN
HEMOSTASIS
PEMERIKSAAN PEMERIKSAAN
PENYARING LANJUTAN

Kelainan Kogulasi
• Prothrombin time (PT) •Faktor assay VIII, IX
• Activated partial •Waktu pembekuan
thromboplastin time tromboplastin (TGT)
(APTT) •Titer/Kadar
• Thrombin time (TT) fibrinogen
Kelainan Trombosit •Fungsi trombosit
• Bleeding time •Tes parakoagulasi
• Hitung trombosit •D-dimer, dll
Kelainan Pembuluh Darah
• Bleeding time
2
Prothrombin time(PT)

Tujuan :
Untuk mendeteksi kelainan pada jalur
ekstrinsik dan jalur bersama.
Penggunaan terapi antikoagulan

PT memanjang pada :
Defisiensi faktor VII, X, V, II dan I

Nilai rujukan :
11-13 detik
Prothrombin time(PT)
REAGEN

PREPARASI
Suhu Lama waktu stabilitas
REAGEN
37°C 8 jam
1 vial reagen + 4
ml aquadest 15-25°C 2 hari

2-8°C 5 hari

Waterbah suhu 37ºC On board 24 jam (setelah 24 jam,


Tromboplastin jaringan yang
30 menit stability sisa reagen dibuang dan
diganti yang baru) mengandung kalsium yang
sudah terstandarisasi dengan
Siap digunakan ISI (1,10)
Prothrombin time(PT) PROSDUR
PEMERIKSAAN
Activated partial thromboplastin time (APTT)

Tujuan :
Untuk mendeteksi kelainan
faktor koagulasi pada jalur
intrinsik dan jalur bersama.

APTT memanjang pada:


Defisiensi F.XI, IX, VIII, X, V,
II dan I

Nilai rujukan :
28-40 detik
Activated partial thromboplastin time (APTT)

Reagen siap digunakan (kocok


dahulu sebelum digunakan)
REAGEN
Suhu Lama waktu stabilitas

2 - 25°C 7 hari

On board 24 jam (setelah 24 jam,


Purified soy phosphatides
stability sisa reagen dibuang dan
dan fosfatida otak kelinci diganti yang baru)
Ellagic acid
Bufer
7
Activated partial thromboplastin time (APTT)

Suhu Lama waktu stabilitas


REAGEN - Sampai tanggal
kadaluwarsa di vial
On board 24 jam (setelah 24 jam, sisa
stability reagen dibuang dan diganti
Calsium chloride yang baru)
(CaCL2) 0,025 mol/L

Reagen siap digunakan


8
Activated partial thromboplastin time (APTT)

PROSDUR
PEMERIKSAAN
Activated partial thromboplastin time (APTT)

Tujuan :
Untuk mendeteksi kelainan
faktor koagulasi pada jalur
intrinsik dan jalur bersama.

APTT memanjang pada:


Defisiensi F.XI, IX, VIII, X, V,
II dan I

Nilai rujukan :
28-40 detik
QUALITY CONTROL

Kontrol Internal:

•Dilakukan setiap hari dengan plasma


kontrol dan pooled plasma

•Pooled Plasma, menghitung APTT dan


PPT pada 10-20 plasma orang sehat.

11
CONTROL PLASMA PREPARASI
CONTROL
PLASMA

1 vial CPN + 1 ml aquadest

Goyang sedikit agar terlarut


( jangan sampai berbusa)
Nilai Rentang Kontrol:
APTT 24,7 – 39,3 detik
Biarkan di suhu kamar
PPT 11,3 – 14,7 detik (15-25ºC) selama 15
menit
Suhu Lama waktu stabilitas
15-25C 4 jam Siap digunakan
≤ -20C 4 minggu 12
ARTI KLINIS

PPT test APTT test Interpretasi

Memanjang Normal - Defisiensi F VII


- Defisiensi II, V, X

Normal memanjang - Defisiensi F VIII, IX, XI, XII, HMWK, prekalikrein


- Defisiensi F II, V, X
- Von Willebrands disease1

Memanjang Memanjang - Defisiensi vitamin K


- Oral antikoagulan
- Defisiensi F V,X atau II/ multipel faktor koagulasi
- Penyakit hati berat
- DIC
FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI
PEMERIKSAAN

 PENGAMBILAN SPESIMEN
• penggunaan torniquet terlalu lama (dapat menyebabkan beberapa analit
keluar dari jaringan  hasil memendek)
• pengambilan darah terlalu lama / tidak sekali tusuk kena (dapat
menyebabkan fibrinogen dn trombosit menurun, PT-APTT memanjang)
• pengambilan darah pada jalur infus, (dapat menyebabkan pemanjangan
hasil PT-APTT), sebaiknya diambil di tempat lain atau dihentikan dlu
• Perbandingan darah dan sitrat yang tidak sesuai, (apabila konsentrasi
lebih tinggi, hasil akan memanjang)
FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI
PEMERIKSAAN

• ADANYA BEKUAN
(Terbentuknya bekuan karena homogenisasi dengan antikoagulan tidak
sempurna  hasil PT-APTT memendek)
• TRANSPORT SPESIMEN (penundaan pekerjaan  hasil PPT
meningkat. Pemeriksaan PT-APTT apabila ditunda > 8 jam, sampel harus
disimpan pada -20)
• KETEPATAN PEMIPETAN
• ADANYA KONTAMINAS
• SALAH MENULISKAN HASIL
TROMBINE TIME (TT)

Tujuan :
Untuk mendeteksi kelainan yang dapat mengganggu terbentuknya
fibrin dari fibrinogen dan memonitoring terapi heparin

Prinsip :
Plasma ditambahkan larutan Trombin akan terjadi bekuan fibrin.
Lamanya waktu yang dibutuhkan untuk terbentuknya bekuan
merupakan masa trombin / trombine time

Nilai rujukan :
10 – 16 detik
TROMBINE TIME (TT)

Bahan :
PPP ; reagensia trombin dicairkan menggunakan 3 mL aquades dan
diinkubasi selama 30 menit pada suhu 18-25 0C. (trombin, buffer, dan
sodium azide)

Prosedur :
• Menyiapkan alah dan bahan (letakkan pada suhu 37 0C)
• Memasukkan kontrol / plasma sampel pada kuvet sebanyak 150 uL
• Tekan tombol baca, ketika pada layar muncul tulisan ready,
masukkan reagensia trombin ke dalam kuvet sebanyak 150 uL)
• Pemeriksaan dilakukan secara duplo dan mencari nilai rata-rata pada
pemeriksaan tersebut
TROMBINE TIME (TT)

Kestablan reagen :
• 3 hari (pada suhu 22 0C)
• 5 hari (pada suhu 15 0C)
• 7 hari (pada suhu 2-8 0C)

Kestabilan plasma sampel :


• Harus dikerjakan langsung (pada suhu 22-24 0C)
• Pendunaan 2 – 4 jam (disimpan pada suhu 4 – 8 0C)
• Penundaan 2 minggu (disimpan pada suhu -20 0C)
• Penundaan 6 bulan (disimpan pada suhu -70 0C)
Sampel yang dibekukan dapat dicairkan pada suhu 37 0C dan langsung
digunakan serta tidak boleh dibekuan lagi.
FUNGSI FUNGSI
MEKANISME MEKANISME
HEMOSTASIS FIBRINOLISIS

• Mencegah keluarnya • Pembatasan


darah dari pembuluh pembentukan fibrin
darah yang utuh didaerah luka
• Menghentikan • Penghancuran fibrin
perdarahan dari didalam sumbat
pembuluh darah yang hemostasis
terluka
PATOFISIOLOGI

(Ethanol
Gelatin
Test)
Monomer

FDP

Polimer
(D-Dimer)
Masa lisis
Euglobulin
ANTIPLASMIN
• Euglobulin Lysis Time

• Ethanol Gelatin Test Menilai aktivitas


fibrinolisis

• D-Dimer
MASA LISIS EUGLOBULIN
• Untuk masa lisis euglobulin prinsipnya adalah mengukur aktivitas dari
aktivator plasminogen, plasminogen dan fibrinogen yang terdapat dalam
plasma tanpa adanya anti plasmin/inhibitor plasminogen.
• Bahan pemeriksaan yang digunakan antara lain :
- Plasma sitrat
- Asam asetat 1%
- CaCl₂ 0,025 M
- Borat saline buffer
- Aquadest C
23
PEMERIKSAAN MASA LISIS EUGLOBULIN

• 0,5 ml plasma sitrat


• Menambah aquadest 9 ml + 0,1 ml asam asetat 1%
• Mencampur dan simpan dalam 4°C
• Mensentrifufe 2000 rpm (30 menit)
• Membuang supernatan sampai habis
• Menambahkan 0,5 ml larutan buffer borat saline
• Menginkubasi 37° C (10 menit)
• Menambahkan 0,5 ml CaCl2 0,0025M
• Mengamati bekuan (bekuan + adalah mengalami lisis total)
INTERPRETASI HASIL

• Rentang nilai rujukan normal masa lisis euglobulin : 2 – 4 jam


(Barbara, 1980)
• Masa lisis yang kurang dari 2 jam menunjukkan adanya aktivitas
fibrinolisis yang abnormal.
• Masa lisis euglobulin yang > 4 jam dapat terjadi pada kondisi hamil
TM 3, post operatif, infark miokard dan trombosis vena berulang.
ETHANOL GELATIN TEST

• Prinsip pemeriksaan pada tes ini adalah untuk mengetahui aktivitas


koagulasi dan pembentukan fibrin monomer yang terbentuk dari proses
fibrinolisis yang terjadi.
• Bahan pemeriksaan yang digunakan antara lain :
- Plasma sitrat
- NaOH 0,1 N
- Etil alkohol 50%
ETHANOL
2 tabung GELATIN TEST
kontrol pasien
Masing-masing diisi 0,45 ml plasma

Tambahkan 0,05 ml 0,1 N NaOH, campurkan

Teteskan lewat dinding tabung 0,15 ml etil alkohol 50%

Diamkan 1 menit pada suhu ruangan secara tegak lurus

Lihat batas antara plasma dan etil alkohol

presipitat (+) presipitat (-)


ETHANOL
INTERPRETASI HASIL GELATIN TEST

• Ethanol gelatin test merupakan suatu tes sederhana untuk


mendeteksi adanya fibrin monomer didalam plasma.
• Bila terbentuk presipitat  positif aktivitas koagulasi yang
menghasilkan fibrin monomer (+)
• Bila tidak terbentuk presipitat  negatif  hasil tidak spesifik
D-DIMER
• Prinsip pemeriksaan adalah menilai adanya derivat fibrin polimer (D-dimer)
dalam plasma secara kuantitatif yang didasari oleh adanya reaksi antara
antigen D-Dimer dalam sampel dengan antibodi monoklonal anti D-Dimer
dalam reagen (Turbidimetric immunoassay) dengan Referensi rentang normal
: < 0,1 µg/mL
• Bahan pemeriksaan yang digunakan antara lain :
- Plasma sitrat
- R1 (Buffer Tris)
- R2 (reagen latex)
33
LANGKAH-LANGKAH PEMERIKSAAN D-DIMER

• Spesimen yang diperlukan adalah plasma sitrat ( 9 : 1 )

• Dicampur dengan cara tabung dibolak-balik, jangan dikocok

• Sentrifus dengan 3000 rpm selama 10 menit, pisahkan plasma dengan serum

• Plasma yang ada dimasukkan kedalam alat

• Hasil secara otomatis keluar pada saat reaksi selesai dan terbaca oleh alat.
INTERPRETASI HASIL

• Kadar D-Dimer yang lebih dari normal rujukan menunjukkan


adanya produk degradasi fibrin dalam kadar yang tinggi;
mempunyai arti adanya pembentukan dan pemecahan trombus
dalam tubuh.
• Kadar D-Dimer yang normal  menyingkirkan diagnosis banding
gangguan pembekuan darah sebagai penyebab dari gejala klinik
yang ada.
FAKTOR-FAKTOR KOAGULASI
I. Fibrinogen
II. Prothrombin
III. Tissue thromboplastin, thrombokinase
IV. Calcium
V. Proaccelerin, labile factor
VII. Proconvertin, stable factor
VIII. Antihemophilic A factor,antihemophilic globulin (AHG)
IX. Antihemophilic B factor, Christmas factor
X. Stuart factor
XI. Plasma thromboplastin antecedent (PTA)
XII. Hageman factor, contact factor
XIII. Fibrin stabilizing factor, fibrinase
FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI FIBRINOLISIS
1. Usia
2 Merokok
3. Aktivitas fisik
4. Kondisi tertentu (komplikasi kehamilan, DIC, sirosis
hepatis)
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai