Anda di halaman 1dari 9

TRAUMA URETHRA

Dibedakan menjadi
• Trauma urethra anterior
• Trauma urethra posterior

ETIOLOGI
• Terjadi akibat cedera yang bersal dari luar (eksterna ) dan c
edera iatrogenik akibat instrumentasi pada urethra.
• Trauma tumpul yang menimbulkan fraktur tulang pelvis
menyebabkan ruptur urethra pars membranacea.
• Trauma tumpul pada selangkangan/ straddle injury  ruptur
urethra pars bulbosa
• Pemasangan kateter yang kurang hati-hati robekan urethra
GAMBARAN KLINIS
• Kecurigaan adanya trauma urethra jika di dapatkan
perdarahan peruretra yaitu darah yang keluar dari
MUE setelh trauma.
• Perdarahan peruretra harus dibedakan dengan
hematuria.
• Pada trauma urethra yg berat , pasien sering
mengalami retensi urin
• Pada keadaan ini tidak di perbolehkan melakukan
pemasangan kateter karena dapat menyebabkan
kerusakan urethra yg lbh parah.
A.Ruptur urethra posterior

• Paling sering di sebabkan oleh fraktur tulang


pelvis
• Fraktur yg mengenai ramus/ simfisis pubis dan
menimbulkan kerusakan pada cincin pelvis
menyebabkan robekan urethra pars prostata-
membranacea.
DIAGNOSIS
• Pasien sering datang dalam keadaan syok karena
fraktur pelvis/cedera organ lain yg timbulkan banyak
perdarahan.
• Gambaran khas
1. Perdarahan peruretram
2. Retensi urin
3. Pem colok dubur floting prostate( prostat
melayang) dalam suatu hematom, cairan
urin( ekstravasasi)
• Pem. Uretrografi retrograd ekstravasasi kontras
pars prostata – membranacea.
TATALAKSANA

• Ruptur urethra post.biasanya diikuti trauma major


organ lain( abdomen dan fraktur pelvis)dengan disertai
ancama jiwa berupa perdarahan.
• Oleh karena itu sebaiknya di bidang urologi tidak perlu
tindakan invasif pada urethra.
• Pada keadaan akut tindakan yang dilakukan adalh
melakukan sistostomi untuk diversi urin.
• Setelah keadaan stabil sebagian ahli urologi melakuakn
primary endoscopic realigment yaitu melakukan
pemasangan kateter urethra sebagai splint melalui
tuntunan uretroskopi.
B. Ruptur uretra Anterior

• Cedera dari luar yang sering menyebabkan kerusan


urethra anterior adalah staddle injury , yaitu uretra
terjepit di antara tulang pelvis dan benda tumpul.
• Jenis kerusakan yang terjadi: kontusio dinding uretra,
ruptur parsial atau ruptur total dinding uretra.
• Secara patology terlihat gambaran: buterfly
lematoma/ hematom kupu-kupu.
DIAGNOSIS
• Pada kontusio urethra, pasien mengeluh adanya
perdarahan peruretram/hematuria.
• Jika terdapat robekan pada korpus spongiosum,
terlihat adanya hematom pada penis /hematom
kupu-kupu.
• Pada keadaan ini sering kali pasien tidak dapat miksi.
• Pem. Uretrografi
• Pada kontusio urethra: (-) adanya ekstravasasi
kontras.
• Pada ruptur urethra : (+) ekstravasasi kontras di pars
bulbosa.
TATALAKSANA

• Kontusio urethra tidak perlu terapi khusus, tetapi mengingat


cedera ini dapat menimbulkan penyulit stritura urethra di
kemudian hari maka setrelah 4-6 bulan perlu di lakukan
pemeriksaan Uretrografi ulangan.

• Pada ruptur urethra parsial dengan ekstravasasi ringan , cukup


dilakuakn sistostomi untuk mengalihkan aliran urin.

• Tidak jarang ruptur urethra ant.disertai dengan ekstravasasi


urin dan hematom yang luas sehingga diperlukan
debridement dan insisi hematom untuk mencegah infeksi.

Anda mungkin juga menyukai