Anda di halaman 1dari 29

HUKUM ACARA

PERDATA
(Surat kuasa dan surat gugatan)

Oleh :
Setijo Boesono, S.H., M.H.
“ Setijo Boesono, S.H., M.H. & Associates Law Firm ”
SURAT KUASA
Pasal 1792 KUHPerdata

Penyerahan kuasa adalah suatu persetujuan yang berisikan


pemberian kekuasaan kepada orang lain yang menerimanya
untuk melaksanakan sesuatu untuk atas nama orang yang
menyerahkan kuasa
Kuasa Khusus
SEMA RI No. 6 Tahun 1994
surat kuasa khusus harus dibuat secara kusus dan menurut
undang-undang harus dicantumkan dengan jelas bahwa surat
kuasa tersebut dipergunakan untuk keperluan tertentu untuk
menghindari gugatan dinyatakan tidak dapat diterima (NO). Misal
dalam perkara perdata harus dengan jelas disebut antara A sebagai
Penggugat dan B sebagai Tergugat dalam perkara waris/hutang
piutang/lain sebagainya

SEMA RI No. 2 Tahun 1959 )


Yang pada intinya :
- Terdapat judul;
- Harus mencantumkan identitas Pemberi Kuasa dan Penerima
Kuasa;
- Mencantumkan isi dari kuasa;
- Mengenai satu kepentingan atau lebih.
Berakhirnya Pemberian Kuasa
(pasal 1813 KUHPerd.)

a. Penarikan kembali Kuasa oleh pemberi kuasa ;


b. Pemberitahuan penghentian kuasanya oleh penerima
kuasa ;
c. Meninggal, pengampuan, atau pailitnya penerima atau
pemberi kuasa ;
d. kawinnya siwanita, penerima kuasa atau pemberi kuasa.
(tidak berlaku lagi)
19 KOMPENEN SURAT KUASA
1. Judul Surat yaitu “SURAT KUASA”
2. Identitas Pemberi Kuasa (Sesuai KTP)
3. Kata-kata “selanjutnya disebut PEMBERI KUASA”
4. Kata-kata “Dalam hal ini memilih domisili hukum di kantor
kuasanya di bawah ini dengan ini memberi kuasa…”
5. Kata-kata “dengan Hak Substitusi dan Hak Retensi”
6. Identitas Penerima Kuasa (Penerima kuasa pertama harus
dengan identitas lengkap, penerima kuasa selanjutnya dapat
hanya nama saja. Advokat pada kantor hukum/advokat
mana?, Alamat kantor hukum/advokat)
7. Kata-kata “dalam hal ini dapat bertindak secara bersama-
sama maupun sendiri-sendiri” (hal ini jika advokat yang
diberi kuasa ada lebih dari satu)
LANJUTAN 19 KOMPONEN SURAT KUASA

8. Kata-kata “selanjtnya disebut PENERIMA KUASA”


9. Kata-kata “KHUSUS”
10. Kata-kata “Bertindak untuk dan atas nama Pemberi Kuasa,
mewakili, dan membela kepentingan hukum Pemberi
Kuasa selaku Penggugat”
11. Kata-kata “untuk membuat, menandatangani dan
mengajukan gugatan perdata”
12. Kata-kata “perihal …(kualifikasi gugatan? Misal
Wanprestasi)”
13. Kata-kata “di Pengadilan Negeri … (mana?, penting untuk
diperhatikan kompetensi relatifnya)”
14. Kata-kata “terhadap … (identitas Tergugat, minimal nama,
umur, pekerjaan, alamat)”
LANJUTAN 19 KOMPONEN SURAT KUASA
15. Kata-kata umum, misal:
Untuk selanjutnya, Penerima Kuasa dikuasakan untuk mewakili, menampingi
dan atau memperjuangkan hak-hak Pemberi Kuasa, menghadap dimuka
Pengadilan Negeri … (mana), atau di Pengadilan Negeri dalam yuridiksi
perkara a quo, menghadap Pejabat-pejabat, Panitera-panitera, Hakim-hakim,
membuat, menandatangani dan mengajukan setiap tanggapan, replik, akta
pembuktian, kesimpulan, memberi dan atau menolak bukti-bukti, saksi-saksi,
keterangan-keterangan, meminta dan atau mengembalikan sumpah,
melakukan perdamaidan dengan terlebih dahulu disetujui oleh Pemberi Kuasa
dan selagi menguntungkan, melakukan dan atau menerima pembayaran, serta
menandatangani kwitansi-kwitansi, serta melakukan upaya hukum Banding
(membuat, menandatangani dan mengajukan Memori Banding atau Kontra
memori Banding) atau upaya hukum kasasi (membuat, menandatangani dan
mengajukan Memori Kasasi atau Kontra Memori Kasasi). Pendek kata,
Penerima Kuasa diberi keleluasaan untuk dapat melakukan segala tindakan-
tindakan dan upaya-upaya hukum yang dianggap baik dan perlu berkaitan
dengan perkara ini , sekalipun tidak disebut secara rinci, sepanjang tersedia
dan tidak bertentangan dengan hukum
LANJUTAN 19 KOMPONEN SURAT KUASA

16. Kata-kata penutup misal “Demikian surat kuasa


ini dibuat, dan berllaku sejak ditandatangani”
17. Tempat tanggal tahun ditandatangani (diatas
nama Pemberi Kuasa)
18. Pemberi kuasa (tanda tangan dan nama terang)
dan Penerima Kuasa (tanda tangan dan nama
terang)
19. Materai yang berilai Rp 6000 dan beri tanggal
(buat kotak di tengah nama Pemeri kuasa
CONTOH SURAT KUASA

SURAT KUASA KHUSUS (Point-1)

Yang bertanda-tangan di bawah ini :

Nama : Irvan Yanuar, S.T.


Jenis Kelamin : Laki-laki.
Tempat/Tgl.lahir : Pasuruan, 28 Agustus 1968
Agama : Islam (Point- 2)
Pekerjaan : Direktur PT. Guvix
Kewarganegaraan : Indonesia
Alamat : Jl. Ijen No. 175 Kabupaten Tegal
Status Perkawinan : Kawin

Bertindak untuk dan atas nama PT. Guvix, yang berkedudukan hukum di Jl. Kapal Selam
No. 888 Kabupaten Tegal berdasarkan akta pendirian PT. Guvix Nomor No. 765 tanggal 4
Mei 2006 yang diterbitkan oleh Notaris Moh. Fikri, S.H., M.Kn. di Tegal dan telah
mendapatkan pengesahan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia Nomor
C5434.HT.04.05.TH.2005 tertanggal 7 Desember 2006 dan telah diterbitkan dalam
Lembaran Negara Nomor 1345 tahun 2007. Selanjutnya disebut sebagai..
……………………….PEMBERI KUASA (Point – 3)
LANJUTAN CONTOH SURAT KUASA
Dalam hal ini memilih domisili hukum di kantor kuasanya di bawah ini dengan memberi
kuasa khusus (Point – 4), dengan hak substitusi dan retensi (Point – 5) kepada
1. Nama : SURA, S.H.
Tempat/Tanggal Lahir : Surabaya , 1 Januari 1971
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Warga Negara : Indonesia
Alamat : Jalan Surabaya No. 17, Surabaya
Pekerjaan : Advokat
Status Kawin : Kawin
Pendidikan : Sarjana (S.H.)
Nomor Induk KTPA :
Tanggal mulai berlakunya KTPA :
Tanggal berakhirnya KTPA :
2. Baya, S.H.

Adalah Para Advokat/Penasehat Hukum yang tergabung pada Kantor Advokat SURABAYA
& ASSOCIATES yang beralamat kantor di Jl. Tunjungan 84 Surabaya, Jawa Timur (Point –
6)

Dalam hal ini bertindak secara bersama-sama maupun sendiri-sendiri (Point – 7),
Selanjutnya disebut sebagai………………………………………………PENERIMA
LANJUTAN CONTOH SURAT KUASA

------------------------------ K h u s u s (Point –
9)--------------------------------
Bertindak untuk dan atas nama Pemberi Kuasa, mewakili, dan membela
kepentingan hukum Pemberi Kuasa selaku Penggugat (Point – 10), untuk
membuat, menandatangani dan mengajukan gugatan Perdata (Point – 11)
perihal Perbuatan Melawan Hukum (Point – 12) di Pengadilan Negeri
Tegal (Point – 13) terhadap : (Point – 14)
1. Wahyu Sofian, bertempat tinggal di Jl. Sumatra No. 64 Kabupaten
Tegal sebagai Tergugat I
2. Bank Citra KCU Tegal, yang berkedudukan hukum di Jl. A. Yani No.
3 Kabupaten Tegal sebagai Tergugat II
LANJUTAN CONTOH SURAT KUASA
Untuk itu dalam hal ini pihak Penerima Kuasa diberi hak dan wewenang penuh untuk
menghadiri setiap persidangan, melakukan mediasi, undangan untuk musyawarah membuat
dan menandatangani dan mengajukan surat gugatan, jawab rekonpensi, replik, rereplik,
kesimpulan akhir, mengajukan bukti baik surat, bukti saksi atau saksi ahli, mengajukan
permohonan sita jaminan, permohonan sita eksekusi, permohonan sidang/pemeriksaan
setempat, membuat dan menandatangani surat somasi/tegoran, melakukan perundingan dan
perdamaian dengan pihak lawan, menerima/memberi ganti rugi kepada pihak lawan serta
memberi/menerima bukti penerimaannya, membuat laporan/pengaduan secara lisan/tertulis
kepada pihak Kepolisian RI atau instansi yang terkait, mengahadap pejabat/Ketua Pengadilan,
Panitera, Jurusita, Kepolisian RI, Kejaksaan RI, Kantor Pajak, Kantor Pertanahan,
Kecamatan, Kelurahan/Desa dan juga pejabat lainnya dari semua instansi yang terkait, baik
instansi pemerintah maupun swasta, memberi keterangan, baik lisan maupun tertulis,
menerima dan atau menolak keterangan dan bukti serta saksi dari pihak lawan,
menandatangani dan mengajukan segala macam surat kepada pihak lawan dan atau kepada
semua pejabat atau instansi yang terkait dengan perkara ini. Bahwa surat kuasa ini dapat juga
digunakan untuk pemeriksaan perkara tingkat banding, kasasi dan peninjauan kembali (Point –
15)
Demikian Surat Kuasa ini dibuat, dan berlaku sejak ditandatangani (Point – 16)
Surabaya, 15 September 2013 (Point – 17)
PENERIMA KUASA PEMBERI KUASA (Point – 18)

Sura, S.H., M.H. Materi Rp 6000,- (Point – 19)


SURAT
GUGATAN
Gugatan ( Pasal 118 ayat (1) HIR )

“ Tuntutan sipil, yang mula-mula harus diadili oleh


pengadilan negeri, dimasukkan dengan surat
permintaan yang ditanda-tangani oleh orang yang
menggugat, atau oleh wakilnya menurut pasal 123,
kepada ketua pengadilan negeri, yang dalam
pegangannya terletak tempat diam orang yang
digugat, atau, jika tidak ketahuan tempat diamnya,
tempat ia sebetulnya tinggal. ”
Identitas Para Pihak : - nama lengkap, pekerjaan, alamat
(kewarganegaraan RUU )

Kelengkapan : - Penggugat/Para Penggugat/Turut Penggugat/Para


Turut Penggugat
Syarat Para Pihak- Tergugat/Para Tergugat/Turut Tergugat/Para Turut Tergugat
Subyektif :
Kualitas para pihak: atas nama pribadi atau atas nama badan
hukum/mewakili
Obyek Perkara

Kejadian-kejadian dan peristiwa hukum


Syarat-Syarat (Uraian tentang kejadian-kejadian dan peristiwa2)
POSITA
Surat
Gugatan Dasar-dasar Gugatan
( Fundamentum ( Uraian tentang dasar hukum gugatan)
petendi ); yang Permohonan lain-lain (Permintaan tentang hal
Syarat menyangkut tentang lain-lain : Permohonan Provisi, Pemohonan Sita
Obyektif : Jaminan, dll)

Tuntutan Pokok (saja)


PETITUM, Tuntutan Pokok (saja) dan atau “mohon keadilan”
yaitu perumusan terhadap
apa yang menjadi tuntutan Tuntutan Primair dengan Tuntutan Subsider
Penggugat dalam amar
putusan hakim nantinya, Tuntutan Primair dan Tuntutan Subsider atau
dapat berupa antara lain :
Lebih Subsider Lagi atau “mohon keadilan”
Pendaftaran dan Pengajuan Surat Gugatan
Pendaftaran Surat Gugatan : (pasal 118 HIR/142 RBG)

(1) Pengadilan Negeri yang mana ;


- ditempat tinggal tergugat atau kalau tidak ada tempat
tinggal ditempat tergugat berada (azas Actor sequiter forum rei);
- apabila tergugat tidak mempunyai tempat tinggal dan tidak
diketahui berada dimana, gugatan diajukan dimana Penggugat
sebenarnya berdiam. (ayat 1)
- apabila Tergugat lebih dari satu orang dan tinggal dalam wilayah
pengadilan yang berbeda, gugatan diajukan ditempat tinggal
salah satu tergugat. (ayat 2)
- apabila terkait dengan yang berhutang dengan penjamin maka
gugatan diajukan di Pengadilan dimana tempat tinggal berhutang
(2) Apabila tempat tinggal atau tempat berdiam tidak diketahui,
diajukan di Pengadilan diwilayah mana tempat tinggal Penggugat
(3) Apabila gugatan mengenai barang tidak bergerak, gugatan
diajukan dimana barang tsb. terletak ; (ayat 4 HIR/ayat 5 RBg.)
(4) Apabila dalam perjanjian diatur tentang pilihan domisili, gugatan
diajukan didomisili yang dipilih ;
Prosedur Pengajuan Gugatan :

(1) Didaftarkan dimana :


(2) Diajukan secara tertulis dengan aslinya ditanda tangani diatas meterai (Rp.6.000,-) ;
(3) Diajukan sendiri atau kuasanya (dengan melampirkan surat kuasa khusus) yang sudah
didaftarkan ;
(4) Didaftarkan diberi nomor register perkara oleh Panitera ;
(5) Membayar biaya perkara (panjar) yang dituangkan dalam bentuk SKUM (Surat Kuasa Untuk
Membayar) berupa kwitansi resmi dari Pengadilan Negeri ybs.
(6) Setelah SKUM dibayar, akan menerima salinan resmi Gugatan dan surat Kuasa dengan nomor dan
stempel dari Pengadilan Negeri ybs.
(7) Dalam waktu 7 (tujuh) hari Panitera sudah harus menyerahkan kepada Ketua Pengadilan Negeri ;
(8) Dan dalam waktu 7 (tujuh) hari Ketua akan membagi perkara tersebut kepada Majelis Hakim yang
ditunjuk dengan suatu “Penetapan”, dimana Penetapan tersebut juga harus dicatat dalam Register
oleh Panitera Kepala.
(9) Selanjutnya Ketua Majelis Hakim yang ditunjuk dengan Penetapan tersebut akan membuat
“Penetapan” hari sidang dan memerintahkan untuk memanggil kedua belah pihak supaya datang
menghadap di muka sidang Pengadilan Negeri pada hari dan tanggal yang ditetapkan (121 HIR
ayat (1)/145 RBg.);
(10)Pemanggilan kepada Tergugat dengan menyerahkan salinan gugatan kepada Tergugat;
(11)Memberitahukan bahwa jika dikehendakinya dapat memberikan jawaban tertulis tentang gugatan
itu.
(12)Pemanggilan para pihak yang berperkara lazim disebut dengan istilah “Relaas/Risalah Panggilan”
dengan tenggang waktu pemanggilan dengan penetapan hari sidang minimal 3 (tiga) hari kerja.
Surat Gugatan yang diajukan oleh KUASA/KUASA
HUKUM :

Berdasarkan pasal 118 ayat (1) HIR/142 RBg., bahwa seseorang atau
Penggugat dapat mengajukan surat gugatan dengan mengajukan
sendiri atau oleh orang yang dikuasakan jo. Pasal 123 HIR ayat
(1)/147 RBg.).
Undang-Undang No.18 Tahun 2003 Tentang Advokat, mengatur
tentang “siapa yang berprofesi memberi jasa hukum baik didalam
maupun diluar pengadilan, yaitu Advokat (pasal 1 ayat 1) yang
memberikan pelayanan jasa hukum (pasal 1 ayat 2) kepada orang
atau badan hukum atau lembaga lain (pasal 1 ayat 3), yang pada
prinsipnya memberikan batasan limitatif tentang siapa yang dapat
bertindak sebagai kuasa untuk beracara di Pengadilan.
KUHPerd. mengatur tentang Pemberian Kuasa, yaitu :
- Dalam hal seseorang atau suatu badan tidak dapat bertindak untuk
dan atas namanya dalam melakukan suatu perbuatan hukum, maka
dapat menyuruh orang lain untuk mewakilinya atau bertindak untuk
dan atas namanya dalam suatu perbuatan hukum tersebut dengan
memberi kuasa dengan suatu Surat Kuasa.
- Pemberian kuasa menurut Pasal 1792 KUHPerd. adalah “suatu
persetujuan yang berisikan pemberian kekuasaan kepada orang lain
yang menerimanya untuk melaksanakan sesuatu untuk atas nama
orang yang memberikan kuasa”.
- Melaksanakan sesuatu adalah melaksanakan suatu perbuatan hukum
yaitu perbuatan yang melahirkan perbuatan hukum berupa hak dan
kewajiban yang mengikat antara pemberi kuasa dan penerima kuasa.
- Tujuan pemberian Surat Kuasa adalah untuk membuktikan adanya
pemberian kekuasaan kepada penerima kuasa untuk melakukan
perbuatan hukum yang melahirkan hak dan kewajiban.
Penggabungan Gugatan
(Kumulasi/Samenvoeging/Samenloop)
Penggabungan Gugatan dapat dibedakan :

(1) SAMENLOOP (Concursus/berlaku bersama) ) terjadi apabila seseorang


mempunyai lebih dari satu “tuntutan” yang semuanya menuju kepada suatu
tujuan yang sama, dimana tujuan itu telah tercapai apabila terpenuhi salah
satu
Tuntutan tersebut.

(2) SAMENVOEGING (Kumulasi, kumpulan, gabungan) terjadi apabila terdapat


beberapa penggugat atau beberapa tergugat atau beberapa gugat melawan
seorang tergugat), yang berupa :

a. Kumulasi Obyektif, dimana beberapa obyek digabung menjadi satu


dalam satu surat gugatan.
b. Kumulasi Subyektif, apabila beberapa subyek hukum digabungkan
dalam satu surat gugatan, misal satu kreditur menggugat beberapa
debitur (atau sebaliknya) atau seseorang menggugat beberapa ahli
waris (atau sebaliknya).
19 KOMPENEN SURAT GUGATAN
1. Kata-kata tujuan alamat:
2. Kata-kata “Perihal: Gugatan … (kualifikasi gugatan? Misal
wanprestasi)”
3. Kata-kata:
“Dengan Hormat,
Dengan ini kami yang bertanda tangan di bawah ini …
(Identitas Penggugat (sesuai KTP), Kuasa hukum (kuasa
hukum pertama sesuai KTP, selanjutnya boleh hanya nama),
pada kantor hukum/advokat mana?, alamat kantor
hukum/advokat)”
4. Kata-Kata : “Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama
kepentingan hukum klien kami
5. Identitas sebagai “Penggugat”
6. Kata-kata : “Berdasarkan surat kuasa khusus tertanggal …
(terlampir)”
LANJUTAN 19 KOMPENEN SURAT GUGATAN

7. Kata-kata: “Dalam hal ini mengajukan Gugatan wanprestasi


terhadap:…”
8. Identitas Tergugat (minimal nama, umur, pekerjaan, alamat),
dan Kata0kata : “Untuk selanjutnya disebut sebagai
“Tergugat””
9. Kata-kata: “ Adapun Dasar-dasar gugatan ini diajukan adalah
sebagai berikut: … “
10. Uraian Kejadian, meliputi Obyek Perkara, Fakta Hukum
(wanprestasi atau Perbuatan Melawan Hukum), Kualifikasi
perbuatan Tergugat (termasuk dalam posita)
11. Uraian ganti rugi, termasuk materiil dan immateriil (termasuk
dalam posita)
12. Uraian provisi (termasuk dalam posita)
13. Uraian Sita Jaminan (termasuk dalam posita)
LANJUTAN 19 KOMPENEN SURAT GUGATAN

14. Kata-kata : “Bahwa atas dasar serta alasan-alasan


uraian diatas maka kami Penggugat mohon agar
Pengadilan Negeri … (mana?) berkenan menjatuhkan
putusan sebagai berikut: …”
15. Tuntutan Provisi (termasuk dalam petitum)
16. Tuntutan Perkara (termasuk dalam petitum)
17. Kata-kata : “Jika Pengadilan Negeri … (mana?)
berpendapat lain, maka kami mohon putusan yang
seadil-adilnya (ex awquo et bono)”
18. Tempat, tanggal, tahun ditandatangani
19. Kata-kata : “Hormat Kami (dan tanda tangan dan
nama terang Kuasa Penggugat”
CONTOH SURAT GUGATAN

Kepada:
Yth. Ketua Pengadilan Negeri Tegal (Point – 1)
Jl. Suroso No. 78
Tegal

Perihal : Gugatan Perbuatan Melawan Hukum (Point – 2)

Dengan Hormat (Point – 3)


Yang bertanda tangan di bawah ini:
1. Nama : SURA, S.H.
Tempat/Tanggal Lahir : Surabaya , 1 Januari 1971
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Warga Negara : Indonesia
Alamat : Jalan Surabaya No. 17, Surabaya
Pekerjaan : Advokat
Status Kawin : Kawin
Pendidikan : Sarjana (S.H.)
Nomor Induk KTPA :
Tanggal mulai berlakunya KTPA :
Tanggal berakhirnya KTPA :
2. Baya, S.H.
LANJUTAN CONTOH SURAT GUGATAN
Kesemuanya adalah Para Advokat/Kuasa Hukum yang tergabung para Kantor Advokat
“SURABAYA & ASSOCIATES” yang beralamat di Jl. Tunjungan 84 Surabaya, Jawa Timur

(Point – 4) Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama (Point – 5) Irvan Yanuar S,T. selaku
Direktur PT. Guvix, yang berkedudukan hukum di Jl. Kapal Selam No. 888 Kabupaten Tegal dan
didirikan berdasarkan akta pendirian PT. Guvix Nomor No. 765 tanggal 4 Mei 2006 yang
diterbitkan oleh Notaris Moh. Fikri, S.H., M.Kn. di Tegal dan telah mendapatkan pengesahan
oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia Nomor C5434.HT.04.05.TH.2005 tertanggal 7
Desember 2006 dan telah diterbitkan dalam Lembaran Negara Nomor 1345 tahun 2007
(Point – 6) berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 15 Desember 2013 (terlampir)
Selanjutnya disebut ……………………………………………………………PENGGUGAT

(Point – 7) Mengajukan Gugatan Perbuatan Melawan Hukum terhadap/melawan:


Wahyu Sofian, bertempat tinggal di Jl. Sumatra No. 64 Kabupaten Tegal sebagai ………Tergugat
I
Bank Citra KCU Tegal, yang berkedudukan hukum di Jl. A. Yani No. 3 Kabupaten Tegal
sebagai …………………..……………………………………………...……………….Tergugat
II
Indira Ilyas, bertempat tinggal di Jl. Argopuro No. 54 Surabaya sebagai..………………..Tergugat
III
Atau selanjutnya kesemuanya dapat disebut sebagai:………..……...PARA TERGUGAT (Point –
LANJUTAN CONTOH SURAT GUGATAN
(Point – 10)
1. Bahwa Penggugat adalah sebuah perusahaan sabun yang didirikan berdasarkan akta pendirian
PT. Guvix Nomor No. 765 tanggal 4 Mei 2006 yang diterbitkan oleh Notaris Moh. Fikri,
S.H., M.Kn. di Tegal dan telah mendapatkan pengesahan oleh Menteri Kehakiman Republik
Indonesia Nomor C5434.HT.04.05.TH.2005 tertanggal 7 Desember 2006 dan telah
diterbitkan dalam Lembaran Negara Nomor 1345 tahun 2007 berdasarkan Surat Kuasa
Khusus tanggal 15 Desember 2013
2. Bahwa, pada tanggal 3 Januari 2010 antara Penggugat dan Tergugat I telah terjadi perjanjian
sewa menyewa sebuah gudang yang terletak di Jl. Semeru No. 47 Kabupaten Cirebon milik
Tergugat I yang berdomisili di Jl. Sumatra No 64 Kabupaten Tegal.
3. Bahwa, adapun isi dari perjanjian sewa menyewa itu antara lain menyebutkan bahwa sewa
menyewa berlaku dalam jangka waktu 5 tahun dari 03 Januari 2010 , sehingga sewa
menyewa akan berakhir pada 03 Januari 2015
4. Bahwa pada tanggal 3 Januari 2010 Tergugat telah melunasi uang sewa sebesar Rp
5.000.000.000,00 (Lima milyar rupiah), yang diterima langsung oleh Tergugat I di hadapan
Notaris Muh. Fikri, S.H., M.Kn.
5. Bahwa, pada tanggal 06 April 2011, Tergugat I meminjam sejumlah uang kepada Tergugat II
dengan jaminan satu bidang tanah beserta bangunan diatasnya yang terletak di jalan Semeru
No. 47 Kabupaten Cirebon dengan Sertifikat Hak Milik No. 345 atas nama Tergugat I yang
dibebani hak tanggungan;
6. Bahwa, sejak tanggal 6 Agustus 2012 ternyara Tergugat I tidak membayar pinjaman ke
Tergugat II yang akhirnya membuat gudang yang terletak di Jl. Semeru No. 47 Kab. Cirebon
tersebut dilelang pada tanggal 16 Juli 2013 dan dimenangkan oleh Tergugat III yg berdomisili
LANJUTAN CONTOH SURAT GUGATAN
7. Bahwa, setelah memenangkan lelang, Tergugat III memaksa kepada Penggugat untuk
mengosongkan tanah beserta bangunan di Jl. Semeru No. 47 Kabupaten Cirebon dan oleh
karena itu Penggugat dengan terpaksa mengosongkan tanah beserta bangunan tersebut.
8. Bahwa, perbuatan Tergugat I dan Tergugat II ini telah Melanggar unsur unsur dari Perbuatan
Melawan Hukum sebagaimana tertera dalam pasal 1365 KUHPerdata yang pada pokoknya
menyatakan : “Tiap perbuatan melanggar hukum, yang membawa kerugian kepada orang
lain, mewajibkan orang yang karena salahnya menerbitkan kerugian itu, mengganti kerugian
tersebut.”
9. Bahwa, perbuatan Tergugat III telah melanggar hukum sebagaimana tertera dalam pasal
1576 KUHPerdata yang menyatakan :“ dengan dijualnya barang yang disewa, suatu
persewaan yang dibuat sebelumnya, tidaklah diputuskan kecuali apabila ini telah
diperjanjikan pada waktu menyewakan barang”. Yang berarti bahwasanya Jual beli melalui
lelang tidak menghapus sewa menyewa, oleh karena itu Penggugat masih berhak untuk
menempati gudang tersebut;
10. (Point – 11 dan 12) Bahwa karena …… yang mengakibatkan kerugian besar bagi Penggugat.
11. (Point – 13) Bahwa, karena ada kekhawatiran terhadap para tergugat yang akan berusaha
mengalihkan atau memindah tangankan…………….,maka Penggugat memohon agar Ketua
Pengadian Negeri Tegal atau haki yang memeriksa perkara ini berkenan meletakkan sita
jaminan terhadap harta ….;
12. Bahwa agar para Tergugat benar-benar mentaati atau melaksanakan putusan ini dengan
sebaik-baiknya, maka Penggugat mohon agar Para Tergugat dihukum untuk membayar uang
paksa (dwangsoom) sebesar … untuk tiap-tiap
LANJUTAN CONTOH SURAT GUGATAN
1. Bahwa, Penggugat memohon kepada Majelis Hakim yang memeriksa perkara ini agar
putusan pengadilan atas perkara ini dinyatakan dapat dilaksanakan terlebih dahulu secara
serta merta (uitvoerbaar bij voorrad), meskipun ada upaya hukum verzet, banding maupun
kasasi
(Point – 14) Berdasarkan atas uraian tersebut diatas maka Penggugat mohon kepada Pengadilan
Negeri Tegal atau Majelis Hakim yang memeriksa perkara ini berkenan untuk memutuskan:

(Point – 15dan16)
2. Mohon dikabulkan gugatan untuk seluruhnya
3. Menyatakan perjanjian sewa menyewa antara Penggugat dengan Tergugat I adalah sah
4. Menyatakan Para Tergugat melakukan perbuatan melanggar hukum
5. Menghukum Para Tergugat untuk memberikan hak Penggugat
6. Menghukum Tergugat membayar ganti rugi
7. Menyatakan sah dan berharga sita jaminan
8. Menghukum Tergugat membayar biaya perkara
(Point – 17) Subsidair: Sekiranya Pengadilan berpendapat lain, mohon putusan seadil-adilnya (ex
aequo et bono)
(Point – 18)Tegal, 20 Desember 2013
(Point – 19)Hormat Kami
Penggugat

Sura, S.H.

Anda mungkin juga menyukai