Anda di halaman 1dari 90

Jabatan Fungsional

Pengawas
Ketenagakerjaan

Biro Organisasi dan Kepegawaian


JABATAN ASN
1. Jabatan ASN terdiri atas:
a. Jabatan Administrasi;
b. Jabatan Fungsional; dan
c. Jabatan Pimpinan Tinggi

a. Jabatan Administrasi terdiri atas:


1) jabatan administrator:
bertanggung jawab memimpin pelaksanaan seluruh kegiatan
pelayanan publik serta administrasi pemerintahan dan pembangunan.
2) jabatan pengawas:
bertanggung jawab mengendalikan pelaksanaan kegiatan yang
dilakukan oleh pejabat pelaksana
3) jabatan pelaksana:
bertanggung jawab melaksanakan kegiatan pelayanan publik serta
administrasi pemerintahan dan pembangunan.
(Pasal 13, 14,15)

3
UU No. 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah mengatur
urusanpelayanan
ketenagakerjaan menjadi urusan
wajib kabupaten/kota.
YANG TERJADI :
-Pengawas Ketenagakerjaan tidak
ditempatkan sebagaimana mestinya
-PNS yang mempunyai kompetensi
dalam bidang pengawasan
ketenagakerjaan tidak diberdayakan
sebagaimana mestinya
Perpu
2 Tahun 2014
UU
23 Tahun 2014
UU
2 Thn 2015
UU No. 23 Tahun 2014
sebagaimana telah diubah
dengan UU No. 2 Tahun 2015
mengatur penyelenggaraan
pengawasan ketenagakerjaan
menjadi urusan pemerintah
provinsi
IMPLEMENTASINYA :

Semua PNS mempunyai kompetensi


dalam bidang pengawasan
ketenagakerjaan dilimpahkan menjadi
PNS Pemerintah Provinsi
PNS YG MEMP KOMP WAS NAKER :

- Jafung Pengawas Ketenagakerjaan


- PNS yang menangani administrasi
pengawas ketenagakerjaan
- PNS yang sudah mengikuti Diklat
Pengawas Ketenagakerjaan
PROSES YG SEDANG BERJALAN:

- Menyusun PERKA BKN tentang


Pedoman Pengalihan PNS yang
menangani pengawasan
ketenagakerjaan
- Identifikasi PNS yang menangani
pengawasan ketenagakerjaan PNS
yang sudah mengikuti Diklat
Pengawas Ketenagakerjaan di
Kab/Kota
LATAR BELAKANG

PENETAPAN JABATAN FUNGSIONAL ADALAH


UNTUK :

1. Meningkatkan produktifitas kerja PNS


secara personal ;
2. Meningkatkan produktifitas unit kerja;
3. Peningkatan dan pengembangan karier
PNS;
4. Peningkatan kompetensi dalam
pelaksanaan
tugas & membentuk sikap professionalisme
KEISTIMEWAAN PEMANGKU
JABATAN FUNGSIONAL

1. Kenaikan Pangkat bisa dua tahun sekali;


2. Pangkat/golongan dapat melebihi pangkat/golongan
maksimum;
3. Besar tunjangan jabatan dapat melebihi tunjangan
tunjangan funsional umum;
4. Profesionalitas kerja semakin teruji;
5. Mudah memperoleh angka kredit minimum.
PERPRES NOMOR 12 TAHUN 2006 TENTANG TUNJANGAN
UMUM BAGI PNS

No Gol Tunjangan
1 IV 190,000
2 III 185,000
3 II 180,000
4 I 175,000
PERPRES TAHUN 2007 TENTANG
TUNJANGAN JABATAN FUNGSIONAL

NO. ESELON GOL. RUANG TUNJAB


1 MADYA IVCA- IVC 500.000
2 MUDA IIIC – IIID 400.000
3 PERTAMA IIIA – IIIB 270.000
4 PENYELIA IIIC - IIID 325.000
5 PELAK IIIA - IVB 265.000
LANJ
6 PELAKSAN IIB - IID 240.000
A
 Dasar
Pelaksanaan Jabatan Fungsional
Pengawas Ketenagakerjaan

 Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang


Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil
 Keputusan Presiden Nomor 87 Tahun 1999 tentang Rumpun
Jabatan Fungsional Pegawai Negeri.
 Peraturan Presiden Nomor 51 Tahun 2007 tentang
Tunjangan Jabatan Fungsional Pengawas Ketenagakerjaan.
 Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 19 Tahun 2010
tentang Jabatan Fungsional Pengawas Ketenagakerjaan dan
Angka Kreditnya
Rumpun Jabatan dan
Instansi Pembina
 Jabatan Fungsional Pengawas
Ketenagakerjaan termasuk dalam rumpun
pengawas kualitas dan keamanan
 Instansi Pembina Jabatan Fungsional
Pengawas Ketenagakerjaan adalah
Kementerian Tenaga Kerja dan
Transmigrasi
Pengawas Ketenagakerjaan
PNS yang diberi tugas, tanggung
jawab,wewenang dan hak secara penuh
oleh pejabat yang berwenang untuk
melaksanakan pengawasan terhadap
pelaksanaan peraturan perundang-
undangan dibidang ketenagakerjaan
KEDUDUKAN, TUGAS POKOK
DAN FUNGSI
JABATAN PENGAWAS
KETENAGAKERJAAN
KEDUDUKAN
PENGAWAS KETENAGAKERJAAN

 pelaksana teknis fungsional dalam


melakukan pengawasan ketenagakerjaan
pada instansi pemerintah.
TUGAS POKOK
PENGAWAS KETENAGAKERJAAN

melaksanakan kegiatan pembinaan dan


pengawasan ketenagakerjaan serta
pembinaan dan pengembangan sistem
pengawasan ketenagakerjaan.
FUNGSI
PENGAWAS KETENAGAKERJAAN

Mengawasi pelaksanaan ditaatinya


peraturan perundang-undangan
ketenagakerjaan (norma ketenagakerjaan
dan norma keselamatan dan kesehatan
kerja) yang bersifat preventif dan represif
JENJANG JABATAN, PANGKAT
DAN GOLONGAN
JABATAN PENGAWAS
KETENAGAKERJAAN
Pengawas Ahli
Ketenagakerjaan

 Kualifikasi profesional
 Mensyaratkan
penguasaan ilmu
pengetahuan,
metodologi dan teknik
analisis di bidang
pengawasan
ketenagakerjaan
JENJANG JABATAN DAN PANGKAT PENGAWAS
KETENAGAKERJAAN TINGKAT AHLI
JENJANG
JENJANG PANGKAT,
PANGKAT,GOLONGAN
GOLONGANRUANG
RUANG KREDIT
KREDITKUM.
KUM.

PK
PK 1.1. PENATA
PENATAMUDA,
MUDA,Golongan
GolonganRuang
RuangIII/A;
III/A;dan
dan 100
100
PERTAMA 2.2. PENATA MUDA TK. I, Golongan Ruang III/B
PENATA MUDA TK. I, Golongan Ruang III/B 150
150
PERTAMA

PK
PK 1.1. PENATA,
PENATA,Golongan
GolonganRuang
RuangIII/C;
III/C;dan
dan 200
200
MUDA 2.2. PENATA TK. I, Golongan Ruang III/D
PENATA TK. I, Golongan Ruang III/D 300
300
MUDA

1.1. PEMBINA,
PEMBINA,Golongan
GolonganRuang
RuangIV/A; 400
400
PK
PK IV/A;
2.2. PEMBINA
PEMBINA TK. I, Golongan RuangIV/B;
TK. I, Golongan Ruang IV/B;dan
dan 550
550
MADYA
MADYA 3.3. PEMBINA
PEMBINA UTAMA MUDA, Golongan RuangIV/C
UTAMA MUDA, Golongan Ruang IV/C 700
700
JUMLAH ANGKA KREDIT KUMULATIF MINIMAL
UNTUK PENGANGKATAN & KENAIKAN PANGKAT/JABATAN
PENGAWAS KETENAGAKERJAAN TINGKAT AHLI
JENJANG JABATAN, GOLONGAN
RUANG DAN ANGKA KREDIT
N %-
UNSUR PERTAMA MUDA MADYA
O Tase

III/a III/b III/c III/d IV/a IV/b IV/c

UTAMA :
A. Pendidikan
B. Pembinaan dan
I. Pengawasan KK  80 % 80 120 160 240 320 440 560
C. Pembinaan dan
Pengembangan Sistem
Pengawasan KK
D. Pengembangan profesi

PENUNJANG :
II. Penunjang Tugas  20 % 20 30 40 60 80 110 140
Pengawas KK

JUMLAH 100 % 100 150 200 300 400 550 700


PENILAIAN ANGKA KREDIT
DAN TIM PENILAI
JABATAN PENGAWAS
KETENAGAKERJAAN
PENILAIAN ANGKA KREDIT
1. Penilaian dan penetapan angka kreditdilakukan 2 kali
dalam 1 th, yaitu bulan sebelum periode kenaikan
pangkat PNS
2. Periode Juli-Desember sudah ditetapkan selambat-
lambatnya tgl 30 Januari th ybs
3. Periode Januari-Juni sudah ditetapkan selambat-
lambatnya tgl 30 Juli th ybs
4. Pejabat fungsional sekurang-kurangnya mengajukan
DUPAK 1 tahun sekali.
Unsur yang dapat memperoleh Angka Kredit
1. Pendidikan
a. Pendidikan sekolah & memperoleh ijazah / gelar, dan
b. Diklat fungsional dibidang Pengawasan ketenagakerjaan
serta memperoleh STTPP.

2. Pembinaan & Pengawasan Ketenagakerjaan


a. Perencanaan pemeriksaan, pengujian dan pembinaan
pengawasan ketenagakerjaan.
b. Pemeriksaan obyek pengawasan ketengakerjaan.
c. Pengujian obyek Pengawasan ketengakerjaan.
d. Perhitungan Obyek Pengawasan Ketenagakerjaan.
e. Penanganan kasus ketenagakerjaan.
f. Penyidikan pelanggaran ketenagakerjaan.
g. Pengkajian Pengawasan Ketenagakerjaan.

3. Pembinaan dan pengembangan sistem pengawasan ketengakerjaan.


a. Pembinaan pengawasan ketengakerjaan.
b. Pengembangan sistem pengawasan ketengakerjaan.
4. Pengembangan Profesi
a. Pembuatan Karya Tulis dan atau karya ilmiah
bidang pengawasan ketenagakerjaan.
b. Penerjemahan / penyaduran buku atau karya
ilmiah di bidang pengawasan ketenagakerjaan.

5. Penunjang Tugas Pengawasan Ketenagakerjaan


a. Mengajar / melatih dibidang pengawasan
ketenagakerjaan.
b. Peran serta dalam seminar / lokakarya /
konferensi
c. Keanggotaan dalam organisasi profesi
d. Keanggotaan dalam tim penilaian Jafung
Pengawas Ketenagakerjaan
e. Perolehan penghargaan / tanda jasa.
f. Perolehan gelar sarjana lainnya
Melaksanakan Tugas 1 jenjang lebih tinggi

 Apabila dalam suatu unit kerja tidak terdapat


jabatan fungsional
 Berdasarkan penugasan tertulis dari pimpinan
unit kerja

Angka Kredit
 Untuk melaksanakan tugas 1 jenjang jabatan
dibawahnya, maka nilainya 100% dari butir
kegiatan yang dilaksanakan
 Untuk melaksanakan tugas 1 jenjang jabatan
diatasnya, maka nilainya 80% dari butir kegiatan
yang dilaksanakan.
Penilaian Antar Jenjang

Satu Tingkat Jml satuan hasil x


dibawah Angka Kredit x 1
Jenjang Jabatan

Sesuai Tingkat Jml satuan hasil x


Pengawas
Jenjang Jabatan Angka Kredit x 1
Ketenagakerjaan

Satu Tingkat Jml satuan hasil x


Diatas Jenjang Angka Kredit x 0.8
Jabatan
ANGKA KREDIT

SUATU ANGKA YANG DIBERIKAN


BERDASARKAN PENILAIAN ATAS PRESTASI
KERJA YANG TELAH DICAPAI OLEH SEORANG
PEJABAT FUNGSIONAL DALAM MENGERJAKAN
BUTIR KEGIATAN YANG DIGUNAKAN SEBAGAI
SALAH SATU SYARAT UNTUK :
- PENGANGKATAN
- KENAIKAN JABATAN/PANGKAT
DUPAK
BLANKO BERISI KETERANGAN
PERORANGAN DAN BUTIR KEGIATAN
YANG AKAN DINILAI, HARUS DIISI OLEH
PEJABAT FUNGSIONAL DALAM RANGKA
PENETAPAN ANGKA KREDIT
DAFTAR USUL PENETAPAN ANGKA KREDIT
JABATAN PENGAWAS KETENAGAKERJAAN MUDA
Nomor :

INSTANSI : ……………………………………… MASA PENILAIAN :


Bulan ……….... s/d Bulan………… Tahun…………
NO KETERANGAN PERORANGAN
1. Nama :
2. NIP :
3. Nomor Seri Kartu Pegawai :
4. Tempat dan Tanggal Lahir :
5. Jenis Kelamin :
6. Pendidikan yang diperhitungkan angka kreditnya :
7. Jabatan Pengawas Ketenagakerjaan / TMT :
8. Masa Kerja golongan lama :
9. Masa Kerja golongan baru :
10. Unit Kerja :

UNSUR YANG DINILAI


ANGKA KREDIT MENURUT
NO
UNSUR, SUB UNSUR DAN BUTIR KEGIATAN INSTANSI PENGUSUL TIM PENILAI
LAMA BARU JUMLAH LAMA BARU JUMLAH
1 2 3 4 5 6 7 8
I. UNSUR UTAMA
1. Pendidikan
A. Pendidikan sekolah dan memperoleh ijazah/gelar
1. Doktor (S3)
2. Pasca Sarjana (S2)
3. Sarjana (S1) / Diploma IV
B. Pendidikan dan pelatihan fungsional di bidang pengawasan
ketenagakerjaan serta memperoleh surat tanda tamat pendidikan
dan pelatihan (STTPP)
36
PAK

BLANKO YANG BERISI KETERANGAN


PERORANGAN DAN SATUAN NILAI DARI HASIL
PENILAIAN BUTIR KEGIATAN ATAU
AKUMULASI NILAI BUTIR-BUTIR KEGIATAN
YANG TELAH DICAPAI OLEH PEJABAT
FUNGSIONAL YANG TELAH DITETAPKAN OLEH
PEJABAT PENETAP ANGKA KREDIT, UNTUK
KENAIKAN JABATAN/PANGKAT SETINGKAT
LEBIH TINGGI
PENETAPAN ANGKA KREDIT
JABATAN MEDIATOR PERTAMA
Nomor :
INSTANSI : ……………………………………… MASA PENILAIAN :
Bulan 1 Januari s/d 30 Juni 2014
NO KETERANGAN PERORANGAN
1. Nama : WAHYU PRASETIO, ST
2. NIP : 19841011 200901 1 003
3. Nomor Seri Kartu Pegawai : K120567
4. Tempat dan Tanggal Lahir : Indragiri, 11 Oktober 1984
5. Jenis Kelamin : Laki-laki
6. Pendidikan yang diperhitungkan angka kreditnya : S1 Hukum
7. Jabatan Mediator / TMT : Pertama / 1 April 2011
8. Masa Kerja golongan lama : 3 tahun
9. Masa Kerja golongan baru :1 tahun
10. Unit Kerja : Disnakertrans Kab. .................
UNSUR YANG DINILAI
ANGKA KREDIT MENURUT
NO INSTANSI PENGUSUL TIM PENILAI
UNSUR, SUB UNSUR DAN BUTIR KEGIATAN
LAMA BARU JUMLAH LAMA BARU JUMLAH
I. UNSUR UTAMA
1. Pendidikan
A. Pendidikan sekolah dan memperoleh ijazah/gelar 0 100 100 0 100 100
1. Doktor (S3)
2. Pasca Sarjana (S2)
3. Sarjana (S1) / Diploma IV 100 100 100 100
B. Pendidikan dan pelatihan fungsional di bidang pengawasan
ketenagakerjaan serta memperoleh surat tanda tamat pendidikan dan 0 9 9 0 9 9
pelatihan (STTPP)
1. Lamanya lebih dari 960 jam
2. Lamanya antara 841 - 960 jam 9 9 9 9
3. Lamanya antara 481 - 840 jam
4. Lamanya antara 161 - 480 jam
5. Lamanya antara 81 - 160 jam
6. Lamanya antara 30 - 80 jam
38 C. Pendidikan dan pelatihan Prajabatan
Diklat Prajabatan 3 3 3 3
HAPAK

BLANKO YANG BERISI KETERANGAN


PERORANGAN DAN SATUAN NILAI DARI
HASIL PENILAIAN BUTIR KEGIATAN ATAU
AKUMULASI NILAI BUTIR-BUTIR KEGIATAN
YANG TELAH DICAPAI OLEH PEJABAT
FUNGSIONAL YANG TELAH DITETAPKAN
OLEH KETUA TIM PENILAI (UNTUK
TABUNGAN)
HASIL PENETAPAN ANGKA KREDIT
JABATAN MEDIATOR PERTAMA
Nomor :
INSTANSI : ……………………………………… MASA PENILAIAN :
Bulan 1 Januari s/d 30 Juni 2014
NO KETERANGAN PERORANGAN
1. Nama : WAHYU PRASETIO, ST
2. NIP : 19841011 200901 1 003
3. Nomor Seri Kartu Pegawai : K120567
4. Tempat dan Tanggal Lahir : Indragiri, 11 Oktober 1984
5. Jenis Kelamin : Laki-laki
6. Pendidikan yang diperhitungkan angka kreditnya : S1 Hukum
7. Jabatan Mediator / TMT : Pertama / 1 April 2011
8. Masa Kerja golongan lama : 3 tahun
9. Masa Kerja golongan baru :1 tahun
10. Unit Kerja : Disnakertrans Kab. .................
UNSUR YANG DINILAI
ANGKA KREDIT MENURUT
NO INSTANSI PENGUSUL TIM PENILAI
UNSUR, SUB UNSUR DAN BUTIR KEGIATAN
LAMA BARU JUMLAH LAMA BARU JUMLAH
I. UNSUR UTAMA
1. Pendidikan
A. Pendidikan sekolah dan memperoleh ijazah/gelar 100 0 0 0 0 100
1. Doktor (S3)
2. Pasca Sarjana (S2)
3. Sarjana (S1) / Diploma IV 100 100
B. Pendidikan dan pelatihan fungsional di bidang pengawasan
ketenagakerjaan serta memperoleh surat tanda tamat pendidikan dan 9 0 0 0 0 9
pelatihan (STTPP)
1. Lamanya lebih dari 960 jam
2. Lamanya antara 841 - 960 jam 9 9
3. Lamanya antara 481 - 840 jam
4. Lamanya antara 161 - 480 jam
5. Lamanya antara 81 - 160 jam
6. Lamanya antara 30 - 80 jam
40 C. Pendidikan dan pelatihan Prajabatan
Diklat Prajabatan 0 3 3 0 3 3
Pasal 8
PP 16 Tahun 1994
penilaian prestasi kerja bagi pejabat fungsional
ditetapkan dgn AK o-PYBW setelah mendengar
pertimbangan dari tim penilai (TP) &
TP dibentuk o-pimpinan instansi pembina JF
atau pimpinan instansi pengguna JF

41
MEDIATOR
PRAKOM INSTRUKTUR STATISTISI
HI

TIM PENILAI
TIM PENILAI TIM PENILAI
TIM PENILAI JF
JF JF
JF PRAKOM MEDIATOR
INSTRUKTUR STATISTISI
HI

DST

42
WAKIL
KETUA SEKRETARIS ANGGOTA
KETUA

JF
SENIOR/PNS
MERANGJAP MERANGKA MERANGKAP
KOMPETEN
ANGGOTA P ANGGOTA ANGGOTA
MENILAI
KINERJA JFT

Anggota Tim Penilai : pangkat/jabaran serendah-rendahnya sama


dengan JFT yang dinilai

43
1 ORG KETUA KERANGKAP ANGGOTA

1 ORG WAKIL KETUA KERANGKAP ANGGOTA

1 ORG SEKRETARIS KERANGKAP ANGGOTA

> 4 ORG ANGGOTA

44
1 ORG KETUA KERANGKAP ANGGOTA

1 ORG WAKIL KETUA KERANGKAP ANGGOTA

1 ORG SEKRETARIS KERANGKAP ANGGOTA

> 4 ORG ANGGOTA

DARI UNSUR
MEMILIKI KEAHLIAN
KEPEGAWAIAN DAN
DAN MAMPU
FUNGSIONAL
MENILAI

45
46
47
48
49
50
CATATAN, KETERANGAN DARI BUTIR-BUTIR KEGIATAN/PEKERJAAN
PEJABAT FUNGSIONAL YANG DILAMPIRKAN DALAM DUPAK, YANG
DISAMPAIKAN KEPADA PEJABAT PENETAP ANGKA KREDIT C.Q.
SEKRETARIAT TIM PENILAI PADA SUATU PERIODE PENILAIAN
TERTENTU.

1. SURAT PENGANTAR DARI PEJABAT PENGUSUL;


2. FORMULIR - FORMULIR :
 FORMULIR A (LAMPIRAN PELAKSANAAN KEGIATAN) UNTUK
KEGIATAN TUGAS POKOK;
 FORMULIR B (SURAT KETERANGAN) UNTUK KEGIATAN
PENGEMBANGAN PROFESI;
 FORMULIR C (SURAT KETERANGAN) UNTUK KEGIATAN
PENUNJANG;
 FORMULIR D (SURAT KETERANGAN) UNTUK KEGIATAN PENUNJANG
KHUSUS UNTUK KEANGGOTAAN PROFESI.
3. SURAT – SURAT PERNYATAAN
52
PEMERIKSAAN ULANG KELENGKAPAN DUPAK

1. PENGANTAR DARI PEJABAT PENGUSUL (PIMPINAN UNIT KERJA);


2. DUPAK
- KELENGKAPAN ISI
- TANDA TANGAN PEJABAT FUNGSIONAL
- TANDA TANGAN PEJABAT PENGUSUL
- LAMPIRAN-LAMPIRAN
3. PAK/HAPAK TERAKHIR DAN SK PANGKAT TERAKHIR
(DILAMPIRKAN)
4. SURAT PERNYATAAN MELAKUKAN KEGIATAN PELAKSANAAN
(FORMULIR-FORMULIR A,B,C DAN D)
5. SURAT-SURAT PERNYATAAN, HARUS DITANDATANGANI OLEH
ATASAN LANGSUNG PEJABAT FUNGSIONAL YANG
BERSANGKUTAN
6. KELENGKAPAN BUKTI FISIK YANG DITULIS OLEH PEJABAT
FUNGSIONAL, TERDAPAT PADA LEMBAR TERAKHIR SURAT
PERNYATAAN.
Pejabat yg berwenang menetapkan
Angka Kredit :
1. Dirjen Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan
Kemnakertrans bagi Pengawas Ketenagakerjaan
Madya ( Gol. IV/b – IV/c) di lingkungan
Kemnakertrans dan Provinsi, Kabupaten/Kota.
2. Sekretaris Ditjen Pembinaan Pengawasan
Ketenagakerjaan Kemnakertrans bagi Pengawas KK
Pertama (III/a) sampai dengan Pengawas KK Madya
(IV/a) dilingkungan Ditjen Pembinaan Pengawasan
Ketenagakerjaan Kemnakertrans
3. Kepala Dinas yang membidangi ketenagakerjaan Provinsi
atau pejabat lain yang ditunjuk (serendah-rendahnya
eselon II) bagi Pengawas KK Pertama (III/a) sampai
dengan Pengawas KK Madya (IV/a) di wilayah Kerjanya
4. Kepala Dinas yang membidangi ketenagakerjaan
Kabupaten/ Kota bagi Pengawas KK Pertama (III/a) sampai
dengan Pengawas KK Madya (IV/a) di wilayah Kerjanya
 “ Dalam menjalankan kewenangannya,
pejabat yang berwenang menetapkan
AK dibantu oleh Tim Penilai”
ORGANISASI TIM PENILAI
 TIM Penilai Kementerian Tenaga Kerja
dan Transmigrasi
 Tim Penilai Direktorat Jenderal
 Tim Penilai Daerah Provinsi
 Tim Penilai Daerah Kab/Kota
Susunan Anggota Tim Penilai
Anggota Tim Penilai Jabatan Fungsional Pengawas
Ketenagakerjaan adalah Pengawas
Ketenagakerjaan yg terdiri dari :
1. Seorang ketua merangkap anggota
2. Seorang wakil ketua merangkap anggota
3. Seorang sekretaris merangkap anggota
4. Sekurang-kurangnya 4(empat) orang anggota

Masa jabatan Tim Penilai adalah 3 tahun


Syarat menjadi Anggota
Tim Penilai :
 Pangkat / jabatan penilai sekurang-
kurangnya sama dengan jabatan / pangkat
Pengawas Ketenagakerjaan yang dinilai.
 Memiliki keahlian dan kemampuan untuk
menilai prestasi kerja Pengawas
Ketenagakerjaan.
 Dapat aktif melakukan penilaian.
Syarat Lainnya :

 Apabila anggota Tim tidak dapat dipenuhi dari Pengawas


Ketenagakerjaan, dapat diangkat dari PNS lain yang memiliki
kompetensi utk menilai prestasi kerja Pengawas Ketenagakerjaan.

 Apabila Tim Penilai belum dapat dibentuk, penilaian dan penetapan


AK Pengawas Ketenagakerjaan dapat dimintakan kepada Tim
Penilai Pusat/Tim Penilai Provinsi/Kabupaten/Kota terdekat.

 PNS yg telah menjadi anggota Tim Penilai dlm 2 masa jabatan


berturut-turut, dpt diangkat kembali setelah melampaui tenggang
waktu 1 (satu) masa jabatan.

 Apabila terdapat anggota Tim Penilai yang ikut dinilai, ketua Tim
dapat mengangkat anggota Tim Penilai Pengganti.
PENGANGKATAN PERTAMA
DALAM
JABATAN FUNGSIONAL
PENGAWAS KETENAGAKERJAAN
Persyaratan Pengangkatan Pertama dalam
Jabfung Pengawas Ketenagakerjaan Ahli :

 Berijazah serendah-rendahnya S1/Diploma IV sesuai


dengan kualifikasi yang ditentukan
 Pangkat serendah-rendahnya Penata Muda (III/a)
 Lulus Diklat Fungsional Pengawas Ketenagakerjaan
 Setiap unsur penilaian pelaksanaan DP-3 dalam 1 tahun
terakhir minimal bernilai baik
 Memenuhi angka kredit yang ditentukan untuk jabatan
atau pangkat yang diduduki.
 Tidak sedang menjalani Hukuman atau sedang dalam
proses penjatuhan hukuman tingkat sedang atau berat
 Telah memiliki Surat Penunjukkan sebagai Pengawas
ketenagakerjaan oleh Menakertrans.
Persyaratan untuk memperoleh penetapan/
penunjukan sbg Pengawas Ketenagakerjaan :

 PNS Kemnakertrans atau dinas yang membidangi


ketenagakerjaan (provinsi/Kabupaten/Kota)
 Telah mengikuti dan lulus Diklat Fungsional Pengawas
Ketenagakerjaan
 Ditempatkan pada unit pengawasan ketenagakerjaan
 Telah melakukan praktek pemeriksaan lanjutan terhadap
25 (dua pulih lima) objek pengawasan ketenagakerjaan
dibawah bimbingan pengawas ketenagakerjaan
Pejabat yang berwenang mengangkat &
memberhentikan dalam dan dari Jabatan
Fungsional Pengawas Ketenagakerjaan :

 Pejabat Pembina Kepegawaian Tingkat Pusat


(Menteri) bagi PNS di lingkungan tingkat
pusat

 Pejabat Pembina Kepegawaian Daerah


(Gubernur/Bupati/Walikota) bagi PNS yang
bertugas di wilayah kerjanya
KENAIKAN PANGKAT
DAN JABATAN
PENGAWAS
KETENAGAKERJAAN
Syarat Kenaikan Jabatan

 Sekurang-kurangnya telah satu tahun dalam


jabatan terakhir.
 Memenuhi angka kredit yang ditentukan untuk
kenaikan jabatan setingkat lebih tinggi
 Setiap unsur penilaian dalam DP3 sekurang-
kurangnya bernilai baik dalam 1 (satu) tahun
terakhir
Syarat Kenaikan Pangkat

 Sekurang-kurangnya telah dua tahun dalam


pangkat terakhir.
 Memenuhi angka kredit yang ditentukan untuk
kenaikan pangkat setingkat lebih tinggi
 Setiap unsur penilaian dalam DP3 sekurang-
kurangnya bernilai baik dalam 2 (dua) tauhn
terakhir
PERPINDAHAN JABATAN
Perpindahan Jabatan

Untuk kepentingan dinas dan/atau menambah


pengetahuan, pengalaman dan pengembangan
karir pengawas ketenagakerjaan dapat
dipindahkan atau dialihkan ke dalam jabatan
struktural atau jabatan fungsional lainnnya
sepanjang memenuhi persyaratan
Pengangkatan dari Jabatan Lain kedalam
Jabatan Pengawas Ketenagakerjaan

 Memenuhi syarat pengangkatan pertama


 Memiliki pengalaman di bidang pengawasan
ketenagakerjaan sekurang-kurangnya 2 tahun.
 Memiliki Kompetensi jabatan pengawas
ketenagakerjaan yang diperlukan
 Usia setinggi-tingginya 50 (lima puluh) tahun.
PEMBEBASAN SEMENTARA,
PENGANGKATAN KEMBALI &
PEMBERHENTIAN DARI JABATAN
FUNGSIONAL PENGAWAS
KETENAGAKERJAAN
Pembebasan Sementara
 5 Tahun sejak diangkat dlm pangkat terakhir Pengawas
Ketenagakerjaan Pertama (III/a), sampai PK Madya (IV/c), tdk dpt
mengumpulkan AK untuk Kenaikan pangkat setingkat lebih tinggi.
 Dalam jangka waktu 1 (satu) tahun sejak diangkat dalam pangkat
terakhir tidak dapat mengumpulkan angka kredit 20 (dua puluh) bagi
Pengawas Ketenagakerjaan Madya (IV/c)
 Diberhentikan sementara sbg PNS
 Ditugaskan secara penuh di luar Jabatan Pengawas
Ketenagakerjaan.
 Menjalani cuti diluar tanggungan Negara
 Menjalani Tugas Belajar lebih dari 6 (enam) bulan
Pengangkatan Kembali
Pejabat Fungsional Pengawas Ketenagakerjaan dapat
diangkat kembali,apabila:

 Telah mengumpulkan angka kredit yang dipersyaratkan


 Ditugaskan kembali secara penuh dalam jabatan
Fungsional Pengawas Ketenagakerjaan
 Telah selesai menjalani tugas belajar
 Telah selesai menjalani cuti diluar tanggungan negara
dengan syarat belum berusia 54 (lima puluh empat) tahun
Pemberhentian dari Jabatan Fungsional
Pengawas Ketenagakerjaan

1. Dalam jangka waktu 1(satu) tahun sejak dibebaskan sementara


dari jabatannya, tidak dapat mengumpulkan Angka Kredit yang
ditentukan untuk kenaikan pangkat setingkat lebih tinggi
Pengawas Ketenagakerjaan Pertama (III/a) s.d. Madya (IV/b)

2. Bagi Pengawas Ketenagakerjaan Madya (IV/c) dalam jangka


waktu 1 (satu) tahun sejak dibebaskan sementara tidak dapat
mengumpulkan angka kredit yang ditentukan yaitu 20 dari
kegiatan tugas pokok.

3. Dijatuhi hukuman disiplin tingkat berat dan telah mempunyai


kekuatan hukum yg tetap kecuali hukuman disiplin tingkat berat
berupa penurunan pangkat
TUNJANGAN
JABATAN FUNGSIONAL PENGAWAS
KETENAGAKERJAAN
Tunjangan Jabatan Pengawas
Ketenagakerjaan
Besarnya Tunjangan Besarnya Tunjangan
Jabatan (Perpres. 55 tahun (Perpres. 51 tahun
2006) 2007)

Tingkat Ahli
1. PK Madya Rp. 440.000,- Rp. 500.000,-
2. PK Muda Rp. 330.000,- Rp. 400.000,-
3. PK Pertama Rp. 220.000,- Rp. 270.000,-

Anda mungkin juga menyukai