Penulisan Laporan Penelitian
Penulisan Laporan Penelitian
1. Tekhnis - Format :
- Block still
- Foot Note (TNR 10)
- Huruf TNR 12
2. Substansi:
- Bahasa
Kata Sambung (dan, atau, dalam, oki dst) tidak
diawal kalimat
- Kejujuran
- Latar Belakang : Fakta Hukum
- Kerangka Pemikiran : Ada Teori sbg pisau analisis
1
PENULISAN LAPORAN PENELITIAN
Kegiatan Penelitian yg berawal dari Tahap Pendahuluan
dan Persiapan, kemudian Pengumpulan Data yg
berlanjut pada Pengolahan dan Analisis Data, secara
formal berakhir pada Tahap Penulisan Laporan.
3
Metodologis berarti : Penulisan Laporan
harus memperhatikan cara-cara yg lazim
dipakai dalam Penulisan Laporan Ilmiah,
seperti : Penggunaan teori-teori, cara-cara
pengutipan, penulisan bibliografi dsbnya.
5
Oleh karena itu Peneliti harus menguasai 3
kemampuan penting dalan membuat suatu
Penelitian Ilmiah, yaitu :
a. Penguasaan Metodologi
Penelitian;
b. Kemampuan Melakukan
Penelitian;
c. Ketrampilan Menulis
Laporan.
6
Secara simpel kerangka Laporan Penelitian
minimal tersusun sebagai berikut :
1. Judul Penelitian
2. Kata Pengantar
3. Daftar Isi
4. Bab Pendahuluan
5. Penyajian Data
6. Analisis Data
7. Penutup (Kesimpulan dan Saran)
8. Daftar Kepustakaan (Bibliografi)
9. Lampiran-Lampiran.
7
DAFTAR KEPUSTAKAAN :
Semua bahan-bahan bacaan atau
Referensi yg digunakan sebagai Bahan
Penyusunan Penulisan Laporan harus
ditulis kembali dalam suatu Daftar yg
disebut dengan Daftar Kepustakaan.
Makin banyak Bahan Referensi/Bahan
Pustaka yg digunakan kiranya makin
akan menambah bobot ilmiah hasil
penelitian, asal tepat cara
penggunaannya atau
8
Dalam penyusunan Daftar Kepustakaan, hal-hal
Yg harus diperhatikan oleh Peneliti menyangkut :
a. Wujud Bahan Kepustakaan, apakah berbentuk
buku, Perundang-undangan, Majalah atau
Surat Kabar ataupun bahan-bahan lainnya.
b. Bagaimana Tata Cara Penulisan Bahan-Bahan
Pustaka yg dipergunakan tsb ?
9
Pengetahuan Tata Cara Penulisan Daftar
Kepustakaan ini sangat penting, oleh
karena Daftar Kepustakaan tidak dapat
ditulis begitu saja, tetapi harus mengikuti
ketentuan-ketentuan minimal yg ada.
Lagi pula bentuk Penulisan antara buku dg
majalah atau surat kabar misalnya sangat
berbeda, lebih-lebih Penulisan Perundang-
Undangan.
10
Tata Cara Penulisan Daftar
Kepustakaan (Bibliografi) :
1. Penulisan Daftar
Kepustakaan ditulis berurutan
sesuai dengan Alphabet Pengarang
atau Sumbernya;
2. Dalam Penulisan Daftar Kepustaka
an tidak dikenal adanya Pemberian
Nomor Urut;
3. Penulisan Nama Pengarang sebaik
nya ditulis dg Nama Pengarang
sebenarnya, dan titel Kesarjanaan dari
Pengarang tidak usah dicantum kan.
11
LAMPIRAN-LAMPIRAN :
Sebenarnya tidak aturan yg tegas terhadap
suatu keharusan pemuatan Lampiran dalam
suatu Laporan Penelitian. Hanya biasanya
apabila ada suatu hal yg berupa keterangan
atau informasi yg tidak mungkin dimasukkan
dalam Isi Laporan akan dimasukkan dalam
Lampiran. Misalnya : Surat Izin Penelitian dari
Gubernur ataupun Surat Keputusan tentang
Susunan Organisasi Penelitian, hal-hal
demikianlah yang sering dimasukkan dalam
Daftar Lampiran Penelitian.
12
BENTUK FISIK LAPORAN PENELITIAN :
Laporan Penelitian yg paling sederhana
hendaknya ditulis/diketik dg Komputer di atas
Kertas HVS berwarna Putih berukuran Quarto
80 gram.
13
TATA CARA PENGUTIPAN :
Terdapat beberapa jenis/cara Pengutipan dan
Penyebutan Sumber Bacaan yg dikenal dalam
suatu Penulisan Karya Ilmiah, antara lain :
1. Pengutipan dengan menggunakan
Body Note (Running Note);
2. Pengutipan dg penyebutan sumbernya yang
menggunakan Catatan Kaki (Foot Note).
14
1. Pengutipan dengan menggunakan Body Note (Running
Note), contohnya :
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………….. (Rachmadi Usman; 2000; 35).
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………….. (R. Subekti; 1991; 15).
15
Hal-hal yg perlu diperhatikan dalam
Pengutipan dg menggunakan Catatan Kaki
(Foot Note), yaitu :
1. Catatan Kaki diberi Nomor/Angka Arab
sesuai dg urutan Nomor Kutipan.
Pemberian Nomor dapat dilakukan untuk
tiap-tiap Bab dimulai dg Nomor 1 atau
dari Bab Pendahuluan sampai dengan
Penutup Pemberian Nomornya mulai 1
dan seterusnya;
2. Nama Pengarang ditulis sebenarnya
(tidak dibalik) yaitu Nama Pengarang;
Judul Buku diketik miring; Nama
Penerbit; Kota Penerbitan; Thn 16
3. Kutipan yang panjang melebihi 4 baris,
cara pengetikannya adalah diketik
berspasi 1 (satu spasi), tetapi bila
panjangnya kutipan kurang dari 4 baris,
diketik dg spasi biasa (2 spasi).
17
Dalam Penulisan Catatan Kaki (Foot Note)
dikenal beberapa istilah penting seperti :
1. Ibid (Ibidem) artinya : Pada tempat yg
sama. Istilah ini dipergunakan apabila
Sumber Kutipan adalah sama dg Sumber
Kutipan yg mendahului, baik sama
halamannya maupun berbeda
halamannya;
2. Op cit (Opere Ciatato) berarti dalam
Karangan yg telah disebut.
Dipergunakan bila mengutip dari
Karya /Buku yg sama dgn halaman yang
berbeda, tetapi Sumber tadi telah disisipi
18
3. Loc cit (Loco Citato) bermakna pada
Karangan/Tempat yg telah disebut.
Dipergunakan jika sumber pertama
diulang dan dengan Halaman yg sama
pula, namun sudah disisipi dengan
Sumber lain.
19