Anda di halaman 1dari 5

 BAGIAN INTI PEMBAHASAN

Dalam bagian inti ini dalam penelitian karya tulis ilmiah memaparkan penelitian yang
dilakukan dengan mengambil studi kasus pada bagian pendahuluan. Dalam bagian inti
pembahasan dalam karya tulis ilmiah diuraikan terkait landasan teori yang mendukung
penelitian yang dilakukan.

Pengambilan landasan teori ini bisa dari perkataan para ahli yang melakukan bidang
studi yang terkait dengan studi penelitian yang dilakukan. Bahkan, bisa membuat landasan
teori baru jika benar-benar studi penelitian dalan karya tulis ilmiah merupakan studi yang
unik dan menarik.

Kemudian, pada bagian inti dari penulisan karya tulis ilmiah ini memberikan pokok-
pokok yang diambil dalam melakukan penelitian. Apakah penelitian ini menggunakan rumus
khusus atau berupa kuesioner studi lapangan perlu dipaparkan dengan jelas. Sehingga, data
yang akan ditampilkan dalam studi penelitian ini jelas dan gamblang.

 BAGIAN PENUTUP
Pada bagian penutup ini memaparkan kesimpulan akhir dari penelitian karya tulis
ilmiah yang dilakukan. Apakah penelitian yang dilakukan mampu memberi solusi terhadap
permasalahan yang diangkat ataukah sebagai batu loncatan awal untuk penelitian lanjutan
pun harus dipaparkan.

Lalu, disamping memaparkan n kesimpulan yang didapatkan. Pada bagian ini juga
perlu memberikan penjelasan terkait saran dan harapan kedepannya untuk karya tulis ilmiah
tersebut. Agar dapat menjadi landasan teori berikutnya saat membuat karya tulis ilmiah yang
mengangkat tema yang sama walu dengan tempat yang berbeda.

Sehingga, dalam sistematika atau struktur karya tulis ilmiah yang dibuat jika
dipaparkan secara vertikal sebagai berikut:

JUDUL
ABSTRAK
LEMBAR PERSETUJUAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR IS
BAB I. PENDAHULUAN

1. Latar Belakang Masalah


2. Perumusan Masalah
3. Tujuan dan Manfaat Penulisan

BAB II. LANDASAN TEORI

1. Kajian Teoretis
2. Kerangka Berpikir
3. Metodologi Penulisan
BAB III. PEMBAHASAN

1. Deskripsi Kasus
2. Analisis Kasus

BAB IV. KESIMPULAN

1. Kesimpulan
2. Saran

DAFTAR PUSTAKA

Kaidah Karya tulis Ilmiah

Dalam penilisan karya tulis ilmiah memiliki 2 kaidah yang perlu diperhatikan.
Dimana, Kaidah bersifat umum dan kaidah bersifat khusus.

Kaidah umum ialah terkait penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar baik
dari ejaan, penulisan yang berlaku secara umum. Sedangkan, kaidah secara khusus
merupakan kaidah terkait teknis penulisan yang telah disepakati bersama yang berlaku
dilingkungan tersebut. Sehingga, penerapan kaidah tersebut harusalah diterapkan dengan
konsisten dan taat dalam melakukan penulisan karya tulis ilmiah.

Dalam karya tulis ilmiah haruslah menggunakan bahasa Indonesia yang sesuai
tuntunan dalam kaidah penggunaan bahasa Indonesia dalam penulisan. Ragam baku
penulisan ilmiah memilih kata dan kalimat yang baku, frase, klausa, kalimat baku, susunan
wacana, dan ejaan yang benar.

Kaidah umum penulisan karya tulis ilmiah

Dalam pengaplikasiannya kaidah umum bahasa Indonesia dalam penulisan telah


diatur oleh pemerintah, sebagai berikut :

1. Penggunaan ejaan yang disempurnakan (EYD) berdasarkan Permendiknas No. 46


Tahun 2009 tentang Pedoman Penggunaan Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan.
2. Menggunakan tata istilah ditetapkan berdasarkan Permendiknas No. 146/U/2004
tentang Pedoman Pembentukan Istilah.
3. Penggunaan penataan kalimat baku merujuk pada buku Tata Bahasa Baku Bahasa
Indonesia.
4. Pemilihan kata baku dalam penulisan merujuk pada Kamus Besar Bahasa Indonesia
Edisi IV.
Kaidah khusus penulisan karya tulis ilmiah

Kaidah khusus dalam penulisan karya tulis ilmiah diantaranya :

1. Penomoran

Dalam memberikan penomoran dalam judul dan sub judul dalam penulisan karya tulis
ilmiah terdapat dua atura. Yaitu : menggunakan jenis huruf, ukuran, letak yang berbeda dan
menggunakan angka latin dan bahasa Arab.

2. Perujukan/Pengutipan Kata atau Kalimat

Dalam melakukan perujukan atau pengutupan dilakukan dengan memakai nama akhir,
tahun, dan halaman buku. jika dalam pengutipan terdapat dua atau lebih pengarang. Maka,
diakhir kata pengarang pertama dilanjutkan penggunaan kata “dkk”. Jika nama dari
pengarang tersebut tidak dicantumkan maka, yang dicantumkan adalah lembaga penerbit
yang menerbitkan tulisan atau kalimat tersebut.

Dalam karya ilmiah terjemahan, pengutipan yang dilakukan dengan menyebutkan


nama pengarang aslinya. Pengutipan dari sumber yang ditulis dengan pengarang berbeda
maka, dicantumkan dalam satu tanda kurung dan dibatasi titik koma (;). Kemudian antara
tahun dan nama pengarang tidak diberi tanda koma serta, antara tahun, tanda titik dua, dan
nomor halaman tidak diberi jarak.

Contoh cara merujuk kutipan langsung :

Ibrahim (2003:124) Menyimpulkan “Terdapat lebih dari 80,5% potensi di Indonesia dalam
penerapan energi terbarukan”.

Sedangkan cara merujuk kutipan tidak langsung :

Jamal (2010:13) tidak menyangka bahwa penerapan energi terbarukan hanya berjalan sekitar
5% dari target tahun lalu.

3. Penulisan Daftar Pustaka

Daftar pustaka pada karya ilmiah ditulis langsung setelah teks berakhir (tidak perlu
diganti halaman baru), sedangkan daftar pustaka pada makalah, buku, atau penelitian ditulis
dengan berganti halaman baru. Dicetak tebal dan tegak seperti “DAFTAR PUSTAKA”.
Unsur yang ditulis dalam daftar pustaka secara berturut-turut meliputi :

Daftar dalam penulisan karya tulis ilmiah ditulis secara langsung setelah teks berakhir
dengan halamannya tersendiri. Sedangkan, daftar pustaka yang terdapat dalam makalah,
Karya ilmiah, ataupun buku dilakukan penulisan dengan judul “DAFTAR PUSTAKA”.
Dimana, syarat dalam penulisan daftar pustaka meliputi :

Nama pengarang ditulis dengan urutan : nama akhir, nama awal, dan nama tengah,
tanpa gelar akademik. Tahun terbit. Judul, termasuk subjudul dengan huruf dicetak miring.
Tempat penerbitan. Nama penerbit.Contoh penulisan daftar pustaka :
Khasanah (2012). Pembuatan Aplikasi Kontrak TI di Satuan Kerja Teknologi Informasi pada
PT Bukit Asam (Persero). Palembang. Bina Darma Pustaka.

4. Tabel dan Gambar

Dalam kaidah karya tulis ilmiah menggunakan tabel dalam menampilkan data statistik
yang didapatkan dalam proses penelitian. Dalam penggunaan tabel berfungsi untuk
menampilkan data dengan urutan serta klasifikasi data yang akan didapatkan titik hasil dalam
penelitian. Tabel yang baik dalam menampilkan data penelitian dapat menyampaikan ide dan
kaitannya dengan penelitian yang dilakukan secara efektif.

Kemudian, dalam penyajian data berupa grafik, foto, peta, diagram, dan gambar
lainnya dapat memvisualisasikan penelitian yang dilakukan. Hal ini bertujuan untuk
penelitian yang dilakukan dapat mudah dimengerti oleh pembaca dalam mendeskripsikan dan
untuk menampilkan hasil yang signifikan.

Perlu diperhatikan dalam membuat tabel dan gambar perlu memberikan label atau
judul. Dengan adanya fungsi label ini akan berfungsi dalam pembuatan daftar gambar dan
daftar tabel. Untuk pemberian judul tabel terletak diatas tabel sebelum tabel dipaparkan. Dan
pemberian judul pada gambar diberikan dibawah gambar sebelum gambar dipaparkan.

DAFTAR PUSTAKA
Rumaningsih, Endang, 2011, Mahir Berbahasa Indonesia, Semarang: Ra-SAIL
Chaer, Abdul, 2011, Ragam Bahasa Ilmiah, Jakarta: Rineka Cipta.
http://www.teoripendidikan.com/2015/03/pedoman-penulisan-karya-ilmiah-yang.html
https://pakarkomunikasi.com/tata-cara-penulisan-karya-ilmiah
http://enjiner.com/karya-tulis-ilmiah/
RESUME
BAHASA INDONESIA
“KARYA TULIS ILMIAH”

NAMA : Siti Nurul Fadilah


NIM : 17129266
DOSEN PEMBIMBING : Dr. Darnis Arief M.Pd
17 BKT 09
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

Anda mungkin juga menyukai